LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Patin
a. Kolam pendederan
b. Kolam pembesaran
c. Kolam indukan Gambar lokasi pengambilan sampel pada Kecamatan Lau Bekri
Universitas Sumatera Utara
a. Kolam pendederan
c. Kolam indukan
b. Kolam indukan
d. Kolam pembesaran
Gambar lokasi pengambilan sampel di Kecamatan Medan Tuntungan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Alat dan Bahan
a. Labu Erlenmeyer
b. Gelas ukur
c. Busen dan Jarum ose
d. Tabung reaksi
Universitas Sumatera Utara
e. Objek glass
f. Hot plate
g. Autoclave
h. Oven
i. Laminar air flow
j. Timbangan analitik
Universitas Sumatera Utara
k. inkubator
l. Gram (A, B, C, D)
m. Pipet tetes
n. Cover glass
o. Alat bedah
p. Rak tabung reaksi
Universitas Sumatera Utara
q. Hand spray
r. Parafin
q. Hand spray
r. Parafin
r. Alkohol
s. Akuabides
Universitas Sumatera Utara
t. Aluminium foil
u. Tisu gulung
v. Masker
w. Sarung tangan
x. Kertas label
y. Tusuk gigi steril
Universitas Sumatera Utara
z. Media-media uji Lampiran 3. Metode Identifikasi Metode kegiatan identifikasi bakteri pada ikan menggunakan SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu: sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media, preparasi sampel uji, isolasi bakteri dan identifikasi bakteri (uji fisiologis (pewarnaan Gram), uji differensial (uji katalase dan uji o/f), uji biokimia (uji TSIA, uji citrate, uji motilitas, uji indol, uji gelatin, uji LIA, uji ornithin), uji media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, arabinosa, dulcitol, inositol, manitol, sorbitol,dan salicin) dan pembacaan hasil dan pelaporan). 1. Strerilisasi Alat dan Bahan Untuk melakukan pengujian, alat dan bahan sebelumnya dilakukan sterilisasi yang bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan alat dan bahan dari semua mikroorganisme. Alat yang akan disterilisasi, dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan deterjen setelah itu dikeringkan. Kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit setelah di autoklaf semua alat dipindahkan pada oven untuk disterilisasi kering dengan suhu 225oC selama 2 jam. Berikut gambar alat-alat yang disterilisasi dan alat sterilisasinya :
Universitas Sumatera Utara
a. Tabbung reaksi
b. E Erlenmeyer
d. Ov ven
c. Caw wan petri
e. Autokllaf
Meedia dibuat sebagai tem mpat tumbu uh bakteri. Cara pembbuatan, Med dia di timbang sesuai s deng gan kebutuhhan, kemud dian dilarutk kan dengann akuades dalam d erlenmeyeer dan diipanaskan diatas hott plate yang dilenggkapi mag gnetic stirrer.Seteelah selesaii, media diddinginkan seelama 3-5 menit m kemuudian erlenm meyer ditutup deengan alum munium foill dan disterrilisasi men nggunakan autoklaf deengan suhu 121oC selama 15 menitt.Setelah errlenmeyer selesai distterilisasi, media m dituang kee dalam caw wan petri keemudian disimpan.
Universitas Sumatera Utara
a. Penimbangan Media
b. Pencampuran akuades
d. Penuangan Media
c. Pelarutan media
e. Media Jadi
3. Preparasi Sampel Uji Tujuan preparasi sampel uji adalah melakukan pembedahan terhadap sampel uji agar didapat organ yang menjadi target pada sampel uji yaitu luka ikan, hati dan ginjal. Pada luka ikan dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%, lalu Ikan dibedah dengan menggunakan peralatan bedah steril (disecting set) Secara aseptis, tusukkan jarum ose ke organ target.
a. Luka Ikan
b. Hati Ikan
c. Ginjal Ikan
4. Isolasi Bakteri
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari isolasi bakteri adalah untuk menumbuhkan/membiakkan bakteri pada media tumbuh TSA sehingga memperoleh koloni bakteri yang sudah murni. Adapun tahapan isolasi bakteri adalah penggoresan dan pemurnian. a. Penggoresan Tujuan dari penggoresan adalah untuk menumbuhkan/membiakkan bakteri pada media TSA. Prosedur dari penggoresan bakteri, Permukaan laminar air flow dibersihkan dengan alkohol 70% Secara aseptis, ditusuk atau inokulasikan organ-organ target tersebut dengan menggunakan jarum ose yang telah disterilkan, kemudian ambil jarum ose yang digoreskan ke organ target lalu digoreskan pada media agar TSA atau media selektif, Cawan Petri diletakkan dengan posisi terbalik dan diberi label keterangan, Cawan Petri diinkubasikan pada suhu 25–30 oC selama 36-48 jam.
Penggoresan luka ikan
b. Pemurnian Kultur Bakteri Tujuan pemurnian kultur bakteri adalah untuk mendapatkan/memperoleh satu koloni bakteri yang sudah murni. Satu koloni bakteri diambil dengan ciri-ciri yang paling dominan yang berada di dalam goresan dari media yang telah diinokulasikan dengan menggunakan jarum ose steril, diinokulasikan kembali pada media TSA secara aseptik dengan cara menggores, cawan petri diletakkan
Universitas Sumatera Utara
dengan posisi terbalik dan diberi label keterangan, selama ± 24 jam diinkubasikan pada temperatur 25 – 30oC. Apabila setelah dilakukan pemurnian belum memperoleh koloni yang homogen (sama) dilakukan kembali pemurnian dengan langkah-langkah yang sama.
Pemurnian kultur bakteri
5. Identifikasi Bakteri Tujuan identifikasi bakteri adalah untuk dapat menganalisa koloni bakteri yang tumbuh dari hasil isolat.Isolat yang digunakan pada tahap analisa berumur 12 – 24 jam. Koloni bakteri yang tumbuh dari hasil isolasi diamati dengan melihat karakteristik yang ada seperti bentuk koloni, produksi pigmen, motilitas dan toleransi terhadap kadar garam. Adapun tahapan identifikasi bakteri adalah uji fisiologis karakteristik morfologi bakteri, uji differensial, uji biokimia dan uji media gula-gula. a. Uji Fisiologis karakteristik morfologi bakteri Tujuan uji fisiologis karakteristik morfologi bakteri adalah mengetahui Gram dan bentuk bakteri melalui pewarnaan Gram dan pengamatan mikroskop. Gelas Obyek (object glass) yang telah disiapkan dibersihkan dengan alkohol 70%
Universitas Sumatera Utara
dan diberi label, satu tetes akuades diteteskan pada permukaan gelas obyek, isolat diambil dengan jarum Ose steril, campur akuades dan ulas merata pada permukaan gelas objek, difiksasikan dengan melewatkan preparat di atas api (kurang lebih jarak 15 cm) beberapa kali sampai terlihat kering, larutan crystal violet diteteskan pada preparat sampai merata, dan diamkan selama satu menit. Preparat dicuci dengan air mengalir, larutan iodine lugol diteteskan pada preparat sampai merata, dan diamkan selama satu menit, preparat kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikering-anginkan. Larutan alkohol aseton diteteskan pada preparat sampai merata dan diamkan selama tiga puluh detik, preparat kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikering-anginkan, larutan safranin diteteskan pada preparat sampai merata dan diamkan selama dua menit, Preparat kemudian
dicuci
dengan
air
dan
dikering-anginkan,
preparat
diamati
menggunakan mikroskop. Bakteri Gram negatif ditandai dengan warna merah sedangkan bakteri Gram positif ditandai dengan warna ungu, bentuk bakteri bulat yaitu Coccus dan batang yaitu Basil.
a. Persiapan pewarnaan
b. Ditetesi akuades
c. Pengambilan isolat bakteri
Gram
Universitas Sumatera Utara
d. Pengeringan ulasan isolat
e. Proses pewarnaan
f. Pengamatan mikroskopis
b. Uji Differensial Uji yang dilakukan untuk dapat membedakan sifat tertentu.Uji diferensial diantaranya adalah uji katalase dan uji O-F. c. Uji Katalase Menggunakan reagen hidrogen peroksida (H2O2 3%), hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap sel karena menginaktifasikan enzim dalam sel. Katalase merupakan enzim yang digunakan mikroorganisme untuk menguraikan hidrogen peroksida menjadi H2O dan O2. Cara kerjanya adalah disediakan objek glass yang telah dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian ambil isolat murni bakteri dengan menggunakan jarum ose yang sudah disterilkan dan diletakkan ke objek glass dan ditetesi dengan larutan H2O2 3%, diamati perubahannya, jika terdapat gelembung maka bakteri tersebut positif mengandung enzim katalase, tetapi jika tidak terdapat gelembung maka bakteri dikatakan negatif, tidak menghasilkan enzim katalase.
Universitas Sumatera Utara
a. Pengambilan isolat
b. Positif
c. Negatif
d. Uji Oksidatif/Fermentatif (O/F) Dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam melakukan respirasi (oksidatif) maupun fermentatif karbohidrat (glukosa). Media O/F merupakan media semi solid berwarna hijau gelap dalam tabung reaksi. Cara kerjanya adalah diambil isolat murni bakteri dengan ose steril kemudian diinokulasikan pada media O/F dengan cara tusukan kemudian disimpan pada inkubator. Media O/F terdiri dari 2 tabung yang berisikan cairan parafin (media fermentatif) dan yang tidak berisikan cairan parafin (oksidatif). Setelah 24 jam penyimpanan, kemudian di amati perubahan warna yang terjadi. Jika kedua tabung media O/F tersebut berubah menjadi kuning, maka bakteri bersifat oksidatif. Jika media tanpa parafin berubah menjadi warna kuning dan media berparafin berubah menjadi biru maka bakteri bersifat oksidatif. Jika media berparafin berubah menjadi kuning dan media tanpa parafin tetap berwarna hijau, maka bakteri bersifat fermentatif. Apabila keduanya tidak mengalami perubahan maka bakteri dikatakan negatif.
Universitas Sumatera Utara
a. Media O/F
a. Pengambilan isolat
b. Media dengan paraffin
c. Media tanpa parafin
e. Uji Biokimia Uji yang dilakukan untuk melihat ciri bakteri berdasarkan kelompok hidupnya dan melihat reaksi biokimia (ada tidaknya enzim pengurai di dalam bakteri).Adapaun uji biokimia adalah uji TSIA, uji citrat, uji motilitas, uji indol, uji gelatin, uji LIA dan uji ornithin. -
Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Merupakan media campuran berwarna merah untuk membedakan kelompok Enterobacteriaceae berdasarkan fermentasi terhadap tiga gula yaitu sukrosa, laktosa dan glukosa serta produksi H2S dan gas.Prosedurnya adalah Inokulum bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media TSIA dengan cara tusukan dan goresan, Inkubasikan ke dalam suhu
Universitas Sumatera Utara
37oC selama 24 jam, perubahan warna diamati pada test tube slant (miring) dan tusukan but (tegak). -
Uji Citrat
Pengujian citrat dilakukan untuk membedakan Enterobacteriaceae dan bakteri gram (-) tertentu berdasarkan penggunaan citrat sebagai satu-satunya sumber karbon.Inokulum bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media SCA dengan cara tusukan dan goresan, inkubasikan ke dalam suhu 37oC selama 24 jam, perubahan warna diamati pada test tube slant (miring) dan tusukan (tegak). -
Uji Motilitas
Uji motilitas dilakukan untuk membedakan bakteri motil dan bakteri non motil.Motilitas bakteri dapat diamati dari pertumbuhan bakteri pada media. Prosedurnya, inokulasi bakteri pada media SIM dilakukan secara aseptis dengan menusukkan jarum ose steril yang mengandung isolat bakteri lurus kedalam tabung. ( Jangan menyentuh dinding tabung), media yang telah diinokulasi bakteri selanjutnya diinkubasi sesuai dengan temperatur masing-masing jenis bakteri. -
Uji Indol
Uji Indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri menghasilkan indol dari asam amino triptophan, inokulum bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril, inokulasikan ke dalam media SIM dan MIO, inkubasikan ke dalam suhu 37oC selama 24-48 jam. -
Uji Gelatin
Universitas Sumatera Utara
Pengujian gelatin digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam mencerna atau menggunakan gelatin.Uji gelatin dapat juga digunakan untuk mendeteksi aktivitas proteolytic antara bakteri, inokulum bakteri diambil dengan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media gelatin dengan cara ditusuk tegak satu garis, media gelatin diinkubasikan pada suhu ruangan selama 24 jam, setelah diinkubasi, masukan biakan ke dalam refrigerator/kulkas selama 10-20 menit. -
Uji Lysin Iron Agar (LIA)
Uji Media Lysine Iron Agar(LIA) digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam mendekarboxylase lysine yang ada pada agar/media. Reaksi lysine dekarboxylase (reaksi anaerobic alkaline) akan menetralisir asam yang dibentuk dari fermentasi glukosa, inokulum bakteri diambil dengan jarum ose steril. Inokulasikan ke dalam media LIA dengan cara goresan dan tusukan, Media LIA diinkubasikan ke dalam suhu 37oC selama 24-48 jam. -
Uji Ornithin
Tujuan uji ornithin adalah mengamati pertumbuhan bakteri pada daerah anaerob, bakteri diinokulasikan kedalam media MIO secara tegak lurus, Inkubasi pada suhu ruangan selama 18-24 jam.
Gambar Media uji Biokimia
Universitas Sumatera Utara
f. Uji media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, arabinosa, dulcitol, inositol, manitol, sorbitol, dan salicin). Uji gula bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri dalam mendegradasi gula dan menghasilkan asam organik yang berasal dari tiap-tiap jenis gula. Proses fermentasi gula-gula sejumlah besar asam (acid) dan beberapa bakteri akan menghasilkan gas yang dapat diamati denagn tabung durham yang diletakkan pada media gula-gula. Media gula-gula merupakan media cair (liquid) yang berwarna merah. Cara kerjanya adalah diambil isolat murni bakteri dengan ose steril kemudian diinokulasikan pada masing-masing media yaitu glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, sorbitol, manitol dan inositol dengan cara dicelupkan jarum ose himgga setengah bagian. Setelah selesai kemudian disimpan pada inkubator selama 24 jam. Setelah 24 jam amati perubahan warna, apabila bakteri pada masing-masing media tersebut mengalami perubahan warna menjadi kuning maka bakteri dikatakan positif dan jika tidak terjadi perubahan dikatakan negatif.
Gambar media uji gula-gula
g. Analisis Data Setelah uji morfologi dan uji biokimia selesai maka dibuat tabel hasilnya sehingga mudah dalam pembacaan ciri-ciri bakteri. Referensi untuk pembacaan bakteri menggunakan buku Cowan and Steels “Manual for the Identification of medical Bacteria” (1974) dan “Bergey`s Manual of Determinative Bacteriology” oleh Holt dkk., (1994).
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara