LAMPIRAN-LAMPIRAN
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded
% 96
99.0
1
1.0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Total a.
97
N of Items .857
100.0
57
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
173.9479
177.503
.198
.856
VAR00002
173.7708
178.368
.145
.857
VAR00003
174.0417
176.125
.275
.855
VAR00004
174.2396
175.953
.205
.857
VAR00005
174.6875
176.449
.168
.857
VAR00006
174.1771
176.674
.206
.856
VAR00007
174.6250
175.416
.282
.855
VAR00008
174.3021
178.213
.088
.859
VAR00009
174.0833
175.509
.212
.857
VAR00010
174.2292
175.526
.260
.856
VAR00011
174.6042
173.905
.240
.856
VAR00012
174.4375
174.859
.265
.856
VAR00013
174.3958
176.115
.247
.856
VAR00014
174.6979
173.097
.336
.854
VAR00015
173.8646
175.676
.351
.855
VAR00016
174.1667
175.635
.232
.856
VAR00017
174.6146
178.934
.046
.859
VAR00018
174.3750
178.637
.074
.859
VAR00019
174.8437
177.649
.086
.860
VAR00020
174.0625
173.743
.355
.854
VAR00021
175.3646
178.066
.089
.859
VAR00022
175.1458
176.442
.132
.859
VAR00023
174.4687
174.862
.365
.854
VAR00024
175.2812
178.394
.059
.860
VAR00025
173.8333
177.193
.237
.856
VAR00026
173.8958
177.210
.225
.856
VAR00027
174.3125
173.712
.340
.854
VAR00028
174.9062
174.402
.295
.855
VAR00029
174.7604
173.805
.241
.856
VAR00030
174.6354
171.876
.417
.853
VAR00031
174.3958
170.957
.432
.852
VAR00032
174.1458
174.315
.319
.855
VAR00033
174.0417
173.998
.382
.854
VAR00034
174.1354
173.992
.438
.853
VAR00035
174.7708
170.852
.384
.853
VAR00036
174.5312
171.704
.394
.853
VAR00037
174.2604
170.279
.484
.852
VAR00038
174.1250
174.995
.234
.856
VAR00039
174.1458
178.084
.108
.858
VAR00040
174.5208
172.652
.401
.853
VAR00041
174.4792
172.421
.378
.854
VAR00042
175.4687
178.820
.042
.860
VAR00043
174.6250
173.668
.274
.856
VAR00044
174.0000
175.158
.288
.855
VAR00045
174.7708
174.810
.239
.856
VAR00046
174.7500
174.147
.300
.855
VAR00047
174.0312
176.367
.186
.857
VAR00048
173.9687
176.136
.264
.856
VAR00049
174.3125
169.880
.544
.851
VAR00050
174.3125
167.670
.602
.849
VAR00051
173.8750
174.974
.369
.854
VAR00052
174.3958
170.136
.553
.851
VAR00053
174.3437
169.723
.497
.851
VAR00054
174.4792
170.252
.446
.852
VAR00055
174.3125
172.933
.366
.854
VAR00056
174.4271
168.353
.510
.851
VAR00057
174.1875
172.049
.485
.852
DESKRIPTIF KECERDASAN EMOSIONAL Descriptive Statistics Minimu Maximu m m
N
Sum
Std. Deviation
Mean
Std. Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error VAR00002
97
Valid N (listwise)
97
69
128
9836 101.40
Statistic
1.025
10.095
DESKRIPTIF TIAP DIMENSI 1. Kesadaran Diri Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic VAR00003
97
Valid N (listwise)
97
Statistic 5.0
Statistic 12.0
Sum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
872.0
8.990
.1307
1.2869
2. Mengelola Emosi Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic VAR00004
97
Statistic 18
Statistic 36
Sum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
2743
28.28
.309
3.044
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic VAR00004
97
Valid N (listwise)
97
Statistic
Statistic
18
36
Sum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
2743
28.28
.309
3.044
3. Memanfaatkan Emosi
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic VAR00004
97
Valid N (listwise)
97
Statistic
Statistic 4
12
Sum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
942
9.71
.166
1.633
4. Empati Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic
Statistic
VAR00005
97
Valid N (listwise)
97
5. Membina Hubungan
14
Statistic 24
Sum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
1861
19.19
.246
2.421
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Statistic VAR00006
97
Valid N (listwise)
97
Statistic 27
Statistic 44
Sum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
3418
Skala Uji Coba Instrumen Kecerdasan Emosional
35.24
.395
3.886
IdentitasDiri Nama
: …………………………………….
JenisKelamin : ……………………………………. Usia
: …………………………………….
Kelas
: …………………………………….
PetunjukPengisian 1. Isilah identitas pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah pernyataan dengan sebaik-baiknya. Berilah tanda centang (√ ) pada
salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
atau kondisi kalian dengan penjelasan jawaban dari tiap-tiap pilihan adalah sebagai berikut : SS
= SangatSesuai
S
= Sesuai
TS
= TidakSesuai
STS
= SangatTidakSesuai
3. Kalian tidak perlu ragu untuk menjawab dengan sejujur-jujurnya. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar apabila sesuai dengan keadaan kalian yang sesungguhnya. 4. Periksalah jawaban kalian sebelum diserahkan, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Terimakasih atas kesediannya untuk mengisi angket ini. 5. Apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dipersilahkan untuk bertanya.
No.
Pernyataan
Sangat Sesuai
1.
Saya menyimak penjelasan Bapak/Ibu guru.
2.
Saya senang ketika orangtua saya baik.
3.
Saya meminta maaf ketika berbuat salah kepada teman.
4.
Saya mudah memaafkan orang yang telah menyinggung perasaan saya.
5.
Saya mudah bergaul dengan teman baru.
6.
Saya akan tertawa jika saya senang.
7.
Saya malu berbicara dengan guru.
8.
Saya tetap belajar dengan tenang meskipun Bapak/Ibu guru baru saja memarahi saya.
9.
Saya lebih memilih menyelesaikan tugas lebih dahulu kemudianbermain.
10.
Saya tidak akan membalas ejekan dari teman.
11.
Saya hanya mau berteman dengan teman yang pintar saja.
12.
Saya suka mendengarkan pendapat orang lain.
13.
Saya sering tiba-tiba ingin marah.
14.
Tangan saya sering gemetar apabila diminta untuk maju kedepan kelas.
15.
Saya mampu menyelesaikan tugas karena saya telah belajar.
16.
Saya tetap belajar dengan tenang saat akan ulangan meskipun keluarga saya sibuk nonton televisi.
17.
Saya mengerti alasan yang membuat saya marah.
18.
Saya tetap mengikuti pelajaran olah raga meskipun saya tidak suka.
Sesuai
Tidak
Sangat
Sesuai
Tidak Sesuai
19.
Saya
hanya
diam
ketika
teman
saya
menertawakan karena tidak bisa. 20.
Saya sabar menunggu giliran untuk masuk kelas ketika teman yang lain berebut masuk.
21.
Saya tidak dapat berkosentrasi saat ada teman yang ribut.
22.
Saya benci bertemu dengan orang yang jahat pada saya.
23.
Saya akan menangis ketika orangtua tidak membelikan barang yang saya inginkan.
24.
Saya sedih ketika nilai ulangan saya tidak bagus.
25.
Saya merasa senang bias bersekolah disini
26.
Saya bias menjawab pertanyaan guru karena saya belajar.
27.
Saya tidak akan memukul teman yang sudah mengejek saya.
28.
Saya sedih saat teman tidak mengajak saya bermain.
29.
Saya senang berdiskusi dengan teman dan bertukar pikiran.
30.
Saya hanya ingin mengerjakan soal yang mudah.
31.
Saya malas mendengarkan orang tua marah.
32.
Saya suka menjelaskan pelajaran kepada teman yang masih belum mengerti.
33.
Saat ada teman yang menangis maka saya berusaha menenangkannya.
34.
Menurut saya mencoret-coret dinding adalah hal yang biasa.
35.
Saya merasa gugup saat guru menunjuk saya untuk mengerjakan soal di depan kelas.
36.
Saya suka mengalah ketika teman merebut alat tulis.
37.
Ketika malas saya tidak mengerjakan tugas dari guru.
38.
Saya menasehati teman yang berisik saat guru menjelaskan.
39.
Saya suka bertanya saat ada pelajaran yang tidak dimengerti
40.
Menurut saya, saya tidak akan menjadi anak yang hebat.
41.
Saya tidak suka mengerjakan tugas yang menurut saya susah.
42.
Saya hati-hati dalam memilih teman
43.
Saya
tidak
memperhatikan
saat
teman
bercerita. 44.
Saya berusaha tidak membuat Bapak/Ibu guru marah.
45.
Saya benci dengan teman yang banyak komentar.
46.
Saya merasa canggung saat berbicara dengan teman.
47.
Saya berusaha untuk tidak terlambat dating kesekolah.
48.
Saya ingin bias merayakan ulang tahun bersama anak yatim.
49.
Saya menyembunyikan penghapus ketika ada teman yang ingin meminjamnya.
50.
Saya tidak mau berbagi makanan dengan teman yang lapar.
51.
Saya selalu mengerjakan piket kelas bersama kelompok.
52.
Saya malas meminjamkan alat tulis pada
teman. 53.
Membereskan mainan dirumah bukan tanggung jawab saya.
54.
Ketika ada teman yang mengejek saya, maka saya balas mengejek dengan lebih semangat.
55.
Saya akan marah ketika orang tua tidak menuruti keinginan saya.
56.
Saya tidak suka teman yang mendapat prestasi disekolah.
57.
Saya malas menjalankan piket kelas.
Hasil Wawancara Saya
Ibu disini sudah mengajar berapa lama ya bu?
Bu Diat
Sudah tiga belas tahun
Saya
Trus dari awal ibu masuk langsung jadi wali kelas apa jadi guru pendamping?
Bu Diat
Sama saya seperti ngajar di SMP Negeri Seroja disitu dua tahun terus di SMP Negeri 21 disitu Sembilan tahun, di tsawaniyah Bustanul Ibat tujuh tahun, sebelum dua ribu tujuh kan diangkat jadi PNS jadi sebelum dua ribu tujuh itu saya udah disini. Di SMPN 21 kan saya masih jadi honorer, terus saya daftar jadi PNS dan akhirnya lulus kemudian ditempatkan disini. Ternyata yang saya rasakan. Jadi itu berjalan honorernya lama kan proses.
Saya
Jadi sekarang posisinya sudah jadi PNS nih bu
Bu Diat
Ya. Waktu sama pemerintah ditempatkan di SD Perwira Negeri ini nah ternyata paling susah jadi guru SD disbanding di SMP dan di SMA. Karena susahnya kesabarannya harus lebih prima dan lebih ekstra, karena anaknya beda dengan SMP dan SMA, lebih perlu pengarahan. Yah kaya gini lah ribut ribut jadi kita perlu kesabaran. Jadi kalau di SD belum paham, emosionalnya belum terkendali, jadi perlu kita arahkan kalo di SD itu
Saya
Selama jadi guru wali kelas, ada criteria tertentu tidak bu, misalnya mengajar di TK harus lebih sabar atau di lihatin terus, terus kalo di SD bagaimana?
Bu Diat
Kalo di saya dulu sebelum mengajar di SD ini kan saya jadi guru bidang dulu bahasa sunda setelah itu saya langsung jadi guru kelas yang menangani kelas 5 ini. Jadi bedanya kalo di kelas satu harus sabar banget seperti TK, belajar materinya kurang, harus banyak pola bermainnya. Jadi kalau ngajar di kelas lima ini tidak ada criteria harus sabar atau harus apa. Jadi tergantung gurunya masing masing, kreativitas sendiri bahwa
kita gak ngajar prima ke anak yang memberi pelayanan memberi pelajaran bagaimana jadi tergantung kreatifnya guru masing masing. Ada guru yang pendiem aja, ada anak yang bandel dia diem aja. Terus materinya juga begitu begitu aja kadang metodenya guru begitu begitu aja monoton. Tapi kalau saya tidak mau jadi pertama yang saya tanamkan disini kedisiplinan. Karena kalau tidak disiplin bahaya anak bisa semaunya sendiri. Baik itu disiplin buat diri sendiri atau terhadap orang lain atau terhadap tugas. Yang kedua materi pelajaran, jadi eeh harus
dia bisa harus mengusai masing
masing. Ya kekreatifan guru guru masing masing. Metodenya juga saya kadang kadang serius kadang juga ya bercanda kadang tentang psikolognya juga ke anak seperti misalnya permainan otak kiri otak kanan supaya anak ceria jadi kita jangan tegang terus juga gak boleh, nyanyi sambil belajar sambil menanamkan psikolognya juga Saya
Jadi menurut Ibu kecerdasan emosional itu apa
Bu Diat
Apa yang dia lakukan itu menurut saya sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki kalo menurut saya begitu intinya begitu. Jadi kalau anak dari segi spritualnya itu baik atao agamanya baik, pasti emosionalnya juga baik. Dari spiritual, kognitif dan lingkungannya. Kalau dia baik, lingkungan keluarganya baik, pasti emosionalnya juga baik. Jadi begitu anak yang saya perhatikan di kelas ini. Kan ada anak yang dari keluarganya broken home, biasanya dia agak bandel dan lebih agresif, murung. Kalo yang agamanya kurang, seperti Radika jadi kita harus menanamkan beberapa materi dari nilai nilai itu supaya anak itu benar benar emosionalnya baik.
Saya
Apa perkembangan emosional di kelas lima SD ini
Bu Diat
Di kelas lima ini ya kalo dilihat dari umur ya cukup baik tapi perlu masih perlu bimbingan. Baik bener bener baik itu belum karena itu tetap masih kita arahkan. Seperti jika ada tamu
seperti ini apa namanya harus tahu harus diam dulu sebentar. Tapi karena tingkat emosionalnya beda beda jadi ada yang paham dan ada yang teriak teriak ada yang tidak ada yang menghormati dan ada yang tidak. Jadi sebagai guru ya harus maklum dan sabar karena mendidik pribadi manusia tidak hanya sehari dua hari tidak sebulan dua bulan, butuh proses, jadi sebagai guru harus sabar dalam menanamkan itu agar anak itu emosionalnya baik. Saya
Dari pengalaman ibu, masalah yang sering ibu hadapi dalam emosional anak seperti apa?
Bu Diat
Yang saya hadepin kaya anak yang nakal, yang males, biasanya anak anak yang males maaf maaf aja, tidak ada anak yang bodoh, yang ada anak malas dan rajin, kalo malas jadi gak bisa, kalo rajin jadi bisa. Prinsip saya seperti itu tapi kadang ada orang lain yang mengatakan anak itu bodoh. Kebanyakan ni guru guru dan kepala sekolah yang dulu sampai sekarang itu anak anak yang katanya bodoh itu selalu di tempatkan dan ditangani sama saya. Yang bodoh yang bermasalah pasti saya yang disuruh nanganin, kenapa saya dapatnya muridnya yang begini mulu. Kaya orang orang pengennya yang enak ngadepin yang enak enak tapi saya gak putus asa biarin, dari tahun ke tahun ya begitu saya nikmatin gitu. Tapi lama lama saya berbeda dengan guru yang lain, sudah terbiasa dan tidak syok lagi. Biasanya saya tangani gini kalo ada anak yang hamper sebulan tidak masuk saya datang kerumahnya, namanya Mustofa, saya datang ke rumahnya pas jam istirahat, kebetulan rumahnya di belakang sekolah, gimana Mustofa bu kok gak masuk masuk, terus udah dibilangin ke abangnya kakaknya semua sudah dibilangin, tapi tidak nurut, nyuruh sekolah juga saya sudah capek, mana anaknya tuh lagi tidur, terus saya ke kamarnya, coba bangun Mustofa kamu masih tidur aja jam segini, kamu mau jadi apa, Ibu kesini itu karena sayang sama
kamu, kalo gak sayang gak mungkin ibu kesini datengin kamu, bangun, diem gak bangun bangun, malah melengkor, kemudian saya ambilin air di gayung kemudian saya cipratin ke mukanya, bangun tidak bangun cepetan, lalu dia bilang abis bu saya malu, kesingan jam segini. Ibu bilang gak apa apa ibu yang nungguin, belajar dan jangan malu malu ayo cepetan sekolah Ibu tungguin, mandi sana cepetan Ibu tungguin, gosok gigi yang benar, yang bersih, Ibu tungguin di luar kamar mandi. Takutnya kalo gak ditungguin dia malah gak mau. Nah gitu ibu bapaknya sudah nyerah dan abangnya sudah nyerah. Dia itu kenapa berbuat seperti itu, saya tidak mau seperti abang abangnya yang lain, saya tahu keluarganya itu abang abangnya yang lain ada yang pencuri atau apalah saya tidak mahu. Memang bermasalah dari keluarganya saya tidak mau anak itu kaya abangnya minimal menimba ilmu. Terus setelah itu dia sudah dan sudah ganti baju, Mustofa Ibu mau Tanya dulu kenapa kamu tidak mau sekolah lalu dia bilang malu bu sama temen temen, terus ibu Tanya lagi malu kenapa, saya kan lihat orang orang jajan dan saya tidak jajan. Jadi saya malu, terus baju saya kotor kotoran terus sepatu juga udah jelek, lalu Ibu bilang makanya kamu harus ngomong ke guru curhat, ibu tidak keberatan kalo kamu curhat, ibu malah seneng, sekarang gini aja kamu yang penting masuk dan nurut sama ibu, iya bu, mau gak nurut, kata Mustofa iya bu, kalo mau nurut Ibu urusin, ya udah setiap hari kamu datang ke sekolah, nanti uang jajan ibu kasih kalo ke sekolah, entar ibu beliin baju, sepatu, lalu terus saya beliin sepatu yang murah lima puluh ribu, kaos kaki sepuluh ribu tiga saya beliin, udah gitu dating tuh ke sekolah, dan setelah itu saya Tanya mak kamu kasih jajan berapa, terus dia jawab seribu, terus kasian banget ya, kata saya udah kamu sekolah terus aja, gak bisa bu, jangan bilang gak bisa nanti ibu ajarin matematika, udah gitu saya kasih jajan setiap hari, sehari dua ribu, bukunya
saya perhatiin, maknya abisnya kuli cuci, dari pendidikan ekonomi kurang dan kalo bukan dari saya gak mungkin mau ngandelin orang lain, kalo ngurus ke pemerintah lama, jadi saya nanganin sendiri, selagi saya bisa saya gitu orangnya. Terus kalo ada anak yang males, saya caranya saya datengin dulu, ada disini juga saya datengin ke orang tuanya. Saya
Banyak gak sih bu yang bener bener belum bisa di kelas ini
Bu Diat
Ada. Ampe pusing. Anaknya ada disini yang paling ujung, nah itu saya caranya gimana anak itu cakep, tapi otaknya begini, bagaimana caranya saya merenung dulu itu ya, bagaimana caranya supaya anak itu ada perubahan dalam belajar, jangan begitu begitu terus, saya gak mau kalo anak begitu begitu terus gak ada perubahan, caranya saya gini ke orang tuanya bu di rumah ibu suka ngajarin gak nanyanya, yang jujur aja, kita secara terbuka jarang karena dia sibuk, padahal orang berada gitu ya, nah tapi anaknya itu bener bener yang gak bisa apa apa, baca baca kaya di eja gitu, kaya anak kelas satu dan dua, padahal itu kelas lima, jadi saya setiap pulang sekolah jam dua belas, anak anak yang lain sudah pada pulang, dia gak, ama saya suruh baca dulu beberapa paragraph setiap hari nah dan setelah itu entar matematik saya ajarin, yang rendah rendah dulu yang dasar dasar. Jadi jangan sampai dia merasa tertekan dengan minta lagi belajar, sambil kasih semangat gitu, kasih itulah motivasi, saya gitu, jadi anak itu merasa ada temannya, merasa ada yang memperhatikan dan membantu, contohnya saya nanganin anak itu, tapi saya senang sih jadi guru, karena ya emang udah senangnya.
Saya
Apakah ada perubahan dari anak yang sudah ibu pegang
Bu Diat
Alhamdulillah banyak yang berubah, tapi saya ngasih metodenya yang berbeda beda, gitu ya, supaya anak senang gitu, biar anak senang dulu kalo udah anak senang kita gampanglah ngajarinnya.
Saya
Misalkan ada anak yang dari rumah tidak mau sekolah terus sama orang tuanya di paksa sekolah, jadinya di sekolah kurang semangat, bad mood, murung, pengen marah marah, cara menangani anak seperti itu bagaimana cara ibu
Bu Diat
Itu seringlah namanya juga kerjaan guru, nah itu saya caranya, banyak anak yang murung murung. Jadi gini caranya supaya menimbulkan rasa semangat lagi ke anak, ya itu permainan, saya mengajak anak anak main tebak tebakan. Nyanyi juga, permainan kosentrasi kaya main tepuk tangan,
Saya
Upaya yang dilakukan guru untuk melatih emosi siswa salah satunya apa ya bu
Bu Diat
Misalnya gini upaya saya, saya member tugas, itu wajib saya mengoreksinya. Nah kita member tugas tapi kita tidak mengoreksinya anak akan menjadi cuek, ada juga yang tidak di kerjain, mikirnya kita tidak di nilai dan tidak di koreksi. Jadi kita harus kalo kita member tugas, kita wajib mengoreksi, menilai, dan kalo misalnya ada nilainya yang salah nah itu kita kasih penanganan khusus lagi gitu, itu aja
Saya
Kalo konflik, jika misalnya ada siswa yang berantem, guru menanganinya seperti apa
Bu Diat
Saya panggil dua duanya, saya Tanya masalahnya apa, terus siapa yang duluan, nah akhirnya ketahuan kan tuh masalahnya. Kalo sudah tahu masalahnya nah dinasehatin tuh sama kita. Udah dinasehatin bahwa misalnya perbuatan saling mengejek itu gak bener, jelasin ke anak, udah jelasin mengerti, suruh minta maaf dua duanya dan gak boleh ngulang ngulang lagi
Saya
Cara melatih supaya siswa peka, mengganggu temennya tidak mikirin perasaan, yang ibu lakukan supaya anak lebih bisa mengerti perasaan temennya bagaimana caranya ?
Bu Diat
Kalo saya pertama pendekatan dulu, ada apa saya samperin, saya tungguin ada apa ini kok ribut mulu nah ini bu mengganggu mulu ini ini ini, siapa yang mengganggu ini,
nusuk nusuk nyoret nyoret buku saya katanya, saya pindahin dulu duduknya, yang jahil duduk ke depan supaya saya gampang mantau jadi anak yang kaya gitu yang sifatnya suka ganggu, saya pindahin duduknya di depan saya, otomatis kalo depan saya pantau terus jadi anak merasa takut atau gak berani, jera, nah itu kalo misalnya terus terusan begitu saya nasehatin, terus di nasehatin masih gak mau, saya panggil orang tuanya, gitu, bahwa anak ibu itu begini begini saya jelasin. Tolong di rumah juga di nasehatin, jadi di sekolah saya nasehatin, jadi di rumah ibu juga nasehatin, jadi supaya membentuk anak yang pribadinya baik, jadi saya manggil ibu kesini bukan apa apa, untuk silaturahim dan kerja sama mendidik anak yang lebih baik. Saya
Menurut ibu factor pendukung yang meningkatkan kecerdasan emosional itu apa?
Bu Diat
Factor pendukung untuk melatih kecerdasan banyak ya, nah kalo menurut saya alat peraga bisa lingkungan bisa dari nasehat, dari agama bisa, semua mendukung, tidak hanya dari satu aspek saja, eksternal dari luar dan dari dalam harus, dari iptek juga jadi supaya anak itu lebih cerdas. Tidak hanya dari ceramah guru aja tetapi dari luar juga, misalnya di rumahnya cari di google apa itu juga pengaruh. Terus di rumah harus ngaji dan disini ada TPAnya pokoknya semua aspek
Saya
Ada tidak bu disini anak yang masih dikucilkan teman?
Bu Diat
Kalo disini Alhamdulillah tidak ada karena saya menanamkan gitu saling menghargai teman jadi gak ada, tidak boleh saling mengejek. Pertama tama yang masih baru sih iya yang nangis, pertama kali datang kelas lima disini, baru seminggu lama lama saya, saya bilang kalo ada yang di palak bilang sama ibu, jadi sekarang tidak ada.
Saya
Terima kasih ya bu buat waktunya. Saya mungkin akan kesini lagi buat nyebar angketnya. Saya ketemu ibu lagi ya.
Bu Diat
Iya baiklah