LAMPIRAN A : RANCANGAN PELATIHAN
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
MODUL PELATIHAN TEAMWORK PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH X
TESIS
MARINTAN OCTARINA B 097029019
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara
BAGIAN 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Teamwork pada perawat RSUD X telah diteliti pada bulan Oktober 2011 sampai April 2012 dengan menggunakan teori teamwork dari David W. Johnson & Frank P. Johnson berdasarkan 9 dimensi dalam model efektifitas tim. Adapun 9 dimensi yang digunakan untuk mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan yang ada di dalam tim, yaitu (1) pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan, (2) komunikasi mengenai ide dan perasaan, (3) kepemimpinan yang berpartisipasi, (4) fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan, (5) manajemen konflik yang konstruktif, (6) kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi, (7) kohesi tim, (8) strategi pemecahan masalah, dan (9) efektivitas interpersonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teamwork perawat RSUD X belum berjalan dengan efektif. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 9 dimensi yang diukur tidak terdapat dimensi yang memiliki skor tinggi. Skor total masing-masing dimensi mayoritas berada pada kategori rendah. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Skor masing-masing dimensi efektivitas teamwork perawat RSUD X No. Dimensi
Skor Tinggi
Skor rendah
1
Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan
39 orang (29.32%)
94 orang (70.68%)
2
Komunikasi mengenai ide dan perasaan
26 orang (19.54%)
107 orang (80.46%)
3
Kepemimpinan yang berpartisipasi
65 orang (48.87%)
68 orang (51.13%)
Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan
58 orang (43.60%)
75 orang (56.40%)
5
Manajemen konflik yang konstruktif
34 orang (25.56%)
99 orang (74.44%)
6
Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi
47 orang (35.33%)
86 orang (64.67%)
7
Kohesi tim
29 orang (21.80%)
104 orang (78.20%)
8
Strategi pemecahan masalah
66 orang (49.62%)
67 orang (50.38%)
9
Efektivitas interpersonal
64 orang (48.12%)
69 orang (51.88%)
4
Kesimpulan Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah
Dengan demikian tim yang tidak efektif tidak akan dapat mencapai targettarget dan tujuan organisasi. West (2002) menyatakan setiap organisasi membutuhkan teamwork yang efektif untuk mencapai target-target dan tujuan organisasinya. Dalam upaya membangun teamwork yang efektif pada perawat di RSUD X idealnya semua perawat memiliki pemahaman yang sama mengenai karakteristik utama yang menyebabkan teamwork menjadi efektif sehingga mampu mencapai tujuan organisasi. Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996), menyatakan bahwa ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta
Universitas Sumatera Utara
kelemahan yang ada di dalam tim, yaitu (1) pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan, (2) komunikasi mengenai ide dan perasaan, (3) kepemimpinan yang berpartisipasi, (4) fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan, (5) manajemen konflik yang konstruktif, (6) kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi, (7) kohesi tim, (8) strategi pemecahan masalah, dan (9) efektivitas interpersonal. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar perawat di RSUD X memiliki pemahaman yang sama dalam usaha meningkatkan teamwork yang efektif adalah dengan mengikuti pelatihan. Menurut Mangkuprawira (2004) pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. Untuk meningkatkan teamwork pada perawat di RSUD X maka diperlukan pelatihan teamwork yang
memuat komunikasi, manajemen konflik, strategi
pemecahan masalah dan fleksibel dalam prosedur pengambilan keputusan, kohesi tim dan kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan dan informasi serta efektivitas interpersonal dan kepemimpinan yang berpartisipatif. Agar pelatihan menjadi lebih efektif maka pemberian materi tidak disampaikan dalam satu kali pertemuan melainkan pelatihan tersebut akan disampaikan melalui enam tahapan pelatihan. Untuk tahapan pertama materi yang akan disampaikan adalah komunikasi, tahapan kedua materi yang akan disampaikan adalah manajemen konflik, dilanjutkan dengan tahapan ketiga strategi pemecahan masalah dan fleksibel dalam prosedur pengambilan keputusan, selanjutnya untuk tahapan keempat materi yang akan disampaikan adalah kohesi tim dan kekuasaan berdasarkan keahlian,
Universitas Sumatera Utara
kemampuan dan informasi; dan untuk tahapan pelatihan kelima kepemimpinan yang berpartisipatif dan efektivitas interpersonal. Materi strategi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan disampaikan dalam satu materi. Hal tersebut dilatarbelakangi karena di dalam proses menangani suatu masalah diperlukan strategi-strategi pemecahan masalah untuk selanjutnya dilakukan
pengambilan keputusan dalam tim. Materi kekuasaan berdasarkan
keahlian, kemampuan dan informasi digabung dengan materi kohesi tim. Hal ini dikarenakan kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan dan informasi pada anggota tim akan menunjukkan perbedaan di antara anggota tim. Sebuah tim yang memiliki kohesivitas yang tinggi adalah tim yang memiliki anggota-anggota yang mampu menggabungkan perbedaan tersebut menjadi lebih bersinergi. Selanjutnya, materi kepemimpinan yang berpartisipasi digabung dengan materi efektivitas interpersonal. Hal ini dilatarbelakangi pemahaman yang menyatakan bahwa masingmasing anggota tim harus memiliki tanggungjawab yang sama seperti seorang pemimpin dalam kelompok. Dengan saling berbagi tanggungjawab antar anggota kelompok maka akan meningkatkan efektivitas interpersonal masing-masing anggota tim. Dimensi lain yang termasuk dalam efektifitas teamwork adalah dimensi pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan. Dimensi ini mengacu pada pemahaman perawat terhadap tujuan rumah sakit serta kemampuan perawat dalam mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan relevan dengan visi misi rumah sakit. Pemahaman perawat pada visi misi rumah sakit dapat diperoleh perawat melalui sosialisasi yang disampaikan oleh pihak manajemen RSUD X.
Universitas Sumatera Utara
B. Sasaran Pelatihan Sasaran pelatihan teamwork terdiri dari sasaran umum dan sasaran khusus. 1. Sasaran Umum Setelah mengikuti pelatihan teamwork, perawat RSUD X mengerti akan pentingnya teamwork yang berjalan dengan efektif di sebuah organisasi dan mampu untuk membina dan melaksanakan teamwork yang efektif di RSUD X. 2. Sasaran Khusus Setelah mengikuti pelatihan teamwork perawat RSUD X mampu untuk: a. menyampaikan ide, saran dan apa yang dirasakan dalam tim kepada anggota tim lainnya b. menghadapi konflik dengan mencari berbagai alternatif pemecahan masalah dan pelibatan diri yang tinggi dari anggota tim c. akrab dengan sesama anggota tim dan menunjukkan sikap yang bersahabat demi menciptakan suasana kebersamaan d. mengidentifikasi
masalah yang muncul, menganalisis solusi penyelesaian
masalah, dan mengevaluasi hasil keputusan e. menyadari konsekuensi tindakannya terhadap pencapaian tujuan anggota tim yang lain
Universitas Sumatera Utara
C. Pokok Bahasan/Materi Bahasan Untuk mencapai sasaran pelatihan di atas, pokok-pokok bahasan dalam paket pelatihan mencakup: 1. Paket 1
: Komunikasi efektif
2. Paket 2
: Manajemen konflik
3. Paket 3
: Pengambilan keputusan dan strategi pemecahan masalah
4. Paket 4
: Kohesi tim, kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan dan informasi
5. Paket 5
: Kepemimpinan berpartisipatif, efektivitas interpersonal
D. Peserta Pelatihan Peserta yang mengikuti pelatihan teamwork adalah seluruh perawat di RSUD X. Agar pelatihan berjalan dengan efektif maka peserta pelatihan dibagi ke dalam 6 gelombang, masing-masing gelombang terdiri dari 25 orang peserta. Hal ini sesuai dengan pendapat Krisnawaty (2010) yang mengemukakan jumlah peserta yang sedikit dapat membantu proses pelatihan menjadi efektif, jumlah peserta yang terlalu besar mengakibatkan proses belajar tidak efektifdan lebih sulit untuk memberi ruang partisipasi bagi semua peserta. Pembagian jumlah peserta pelatihan pada setiap gelombang didasarkan pada informasi sementara yang disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian RSUD X melalui komunikasi interpersonal pada tanggal 21 September 2012. Berdasarkan hasil komunikasi interpersonal tersebut diperoleh informasi yang menyatakan bahwa kemungkinan perawat yang dapat mengikuti pelatihan adalah sebanyak 25 orang untuk setiap gelombang.
Universitas Sumatera Utara
E. Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan pelatihan dibagi dalam beberapa tahap, yang programnya akan dilaksanakan selama satu tahun. Paket 1
: Komunikasi Efektif
Lama pelatihan
: 2 hari
Waktu
: 08.00 WIB – 16.00 WIB
Tempat
: Ruangan DIKLAT di RSUD X
Paket 2
: Manajemen Konflik
Lama pelatihan
: 2 hari
Waktu
: 08.00 WIB – 16.00 WIB
Tempat
: Ruangan DIKLAT di RSUD X
Paket 3
: Strategi Pemecahan Masalah, Pengambilan Keputusan
Lama pelatihan
: 2 hari
Waktu
: 08.00 WIB – 16.00 WIB
Tempat
: Ruangan DIKLAT di RSUD X
Paket 4
: Kohesivitas Tim, Kekuasaan
Lama pelatihan
: 2 hari
Waktu
: 08.00 WIB – 16.00 WIB
Tempat
: Ruangan DIKLAT di RSUD X
Paket 5
: Kepemimpinan Partisipatif, Efektivitas Interpersonal
Lama pelatihan
: 1 hari
Waktu
: 08.00 WIB – 16.00 WIB
Tempat
: Ruangan DIKLAT di RSUD X
Universitas Sumatera Utara
JANUARI
BATCH I
II
III
FEBRUARI IV
I
II
III
MARET IV
I
II
III
APRIL IV
I
II
III
MEI IV
I
II
III
JUNI IV
I
II
III
JULI IV
I
II
III
AGUSTUS IV
I
II
III
SEPTEMBER IV
I
II
III
IV
OKTOBER I
II
III
NOVEMBER IV
I
II
III
BATCH 1 BATCH 2 BATCH 3 BATCH 4 BATCH 5 BATCH 6 BATCH 7
Keterangan :
: Paket I : Paket II : Paket III : Paket IV : Paket V
Universitas Sumatera Utara
IV
DESEMBER I
II
III
IV
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran pada pelatihan ini menggunakan metode pembelajaran pada orang dewasa yang mengutamakan teknik experiential learning. Metode pembelajaran yang digunakan diantaranya adalah pretest postest, ceramah, role play, diskusi, ice breaker, energizer dan permainan/games. Pre-test post-test, merupakan metode yang dapat memberikan data mengenai informasi penambahan pengetahuan peserta pelatihan sebelum mengikuti pelatihan dan kemajuan pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan yang diberikan. Ceramah, merupakan metode yang memberikan penjelasan atau memberi deskripsi lisan secara sepihak (fasilitator) tentang suatu materi pembelajaran tertentu. Tujuannya adalah agar peserta pelatihan mengetahui dan memahami materi pelatihan tertentu dengan jalan menyimak dan mendengarkan. Diskusi, metode dimana peserta pelatihan dapat berpartisipasi aktif untuk menyumbangkan pemikiran, gagasan dalam kegiatan diskusi. Tujuan diskusi adalah untuk mencari pemecahan masalah dan menemukan berbagai ide dan solusi untuk memecahkan suatu persoalan. Ice Breaker, dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar dapat saling mengenal satu sama lain dan mengurangi penghalang yang mungkin muncul. Semakin peserta merasa nyaman satu sama lain, maka semakin baik lingkungan pembelajaran. Jika peserta merasa nyaman satu sama lain, dengan senang hati mereka akan berpartisipasi dan mengeluarkan ide-ide baru. Dua tujuan utama menggunakan icebreaker adalah pertama, memberi peluang kepada peserta untuk memperkenalkan diri satu sama lain, dan yang kedua untuk menuntun mereka ke pokok permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
Energizer, adalah permainan-permainan yang digunakan ketika peserta jenuh dan mengantuk. Aktivitas ini digunakan sebagai sarana menurunkan ketegangan dan menyuntikkan tenaga baru. Permainan/Games, adalah suatu metode pelatihan dimana para peserta terlibat dalam suatu kegiatan yang dikenai sejumlah peraturan. Permainan/games memiliki tingkat kesulitan dan tujuan yang berbeda tergantung dari jenis permainan/games. Manfaat dari permainan/games adalah dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik serta dapat menguatkan pembelajaran yang didapat oleh peserta.
G. Setting Ruangan Setting ruangan pada pelatihan ini menggunakan desain ruangan berbentuk U dengan tujuan memberi kemudahan kepada fasilitator berinteraksi dengan peserta pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
BAGIAN II A. Jadwal Pelatihan Paket 1: KOMUNIKASI EFEKTIF - Hari Pertama No
JAM
MATERI
1
08.00–08.30
2
08.30–09.30
Registrasi Absensi peserta dan pembagian training kit. Pembukaan + Pre-test
3
09.30–10.00
Pemaparan hasil penelitian
4 5
10.00–10.15 10.15–12.00
Coffee break Komunikasi
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
a. Absensi para peserta b. Pembagian training kit
30 menit
a. b. c. a.
60 menit
Kata sambutan dari pihak RSUD X Ice Breaking Pre-test Presentasi mengenai pentingnya teamwork
15 menit
b. Pemaparan hasil penelitian
6 7
12.00–13.30 13.30–15.45
Istirahat dan makan siang Komunikasi (lanjutan)
15 menit 15 menit 5 menit 15 menit 30 menit
a. Energizer b. Presentasi: Defenisi komunikasi c. Games “Halang Rintang” d. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan e. Presentasi : Komunikasi Verbal dan Non Verbal f. Role Play mengenai bagaimana berkomunikasi secara verbal dan non verbal dalam tim a. Energizer b. Diskusi kelompok mengenai role play yang telah dilakukan c. Presentasi hasil diskusi d. Presentasi : Unsur-unsur dalam komunikasi e. Games “Pesan Berantai”
10 menit 20 menit 25 menit 90 menit 5 menit 15 menit 30 menit 15 menit 20 menit
Universitas Sumatera Utara
8.
15.45-16.00
Penutupan
f. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
10 menit
g. Presentasi : Prinsip-prinsip komunikasi h. Role Play “Bagaimana melakukan komunikasi efektif saat memberikan informasi kepada rekan perawat” i. Diskusi mengenai makna dari role play yang telah dilakukan
15 menit 15 menit
Panitia memberikan kata penutupan dan peserta mengisi lembaran evaluasi pelatihan
15 menit
10 menit
Universitas Sumatera Utara
- Hari Kedua No
JAM
1
08.00-08.30
Absensi
Absensi peserta pelatihan
30 menit
2
08.30–10.00
Komunikasi (lanjutan)
a. Senam sehat
10 menit
b. Presentasi : Proses komunikasi c. Diskusi mengenai konflik –konflik yang sering muncul karena kesalahan komunikasi di tempat kerja dan cara mengatasinya d. Presentasi hasil diskusi kelompok
25 menit 20 menit
a. Energizer b. Presentasi : Hambatan-hambatan dalam komunikasi
15 menit 10 menit 30 menit
c. Games “Running Paper” d. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan -
30 menit 15 menit 90 menit
a. b. c. d. e. f. g. h. a. b. c.
5 menit 10 menit 20 menit 10 menit 5 menit 15 menit 30 menit 10 menit 45 menit
3 4
10.00–10.15 10.15–12.00
MATERI
Coffee break Komunikasi (lanjutan)
5
12.00–13.30
Istirahat dan makan siang
6
13.30–15.15
Komunikasi (lanjutan)
7
15.15-16.00
Penutupan + evaluasi
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
Energizer Presentasi : Cara mengatasi hambatan-hambatan dalam komunikasi Games “The Fast and The Farious” Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan Video “Effective Communication” Diskusi kelompok mengenai makna dari video yang telah ditayangkan Presentasi hasil diskusi Peserta mengisi lembar :Self Assesment Peserta mengisi lembar “Action Plan”, post test dan evaluasi pelatihan Pihak RSUD X memberikan kata penutupan Pihak panitia memberikan kata penutupan
WAKTU
45 menit
Universitas Sumatera Utara
B. Jadwal Pelatihan Paket 2 : MANAJEMEN KONFLIK - Hari Pertama No
JAM
MATERI
1
08.00–08.30
Registrasi
a. Absensi para peserta b. Pembagian training kit
30 menit
2
08.30–09.30
Pembukaan + Pre-test
60 menit
3
09.30–10.00
Manajemen Konflik
a. b. c. a.
4 5
10.00–10.15 10.15–12.00
Coffee break Manajemen Konflik (lanjutan)
6 7
12.00–13.30 13.30-15.45
Istirahat dan makan siang Manajemen Konflik (lanjutan)
8.
15.45-16.00
Penutupan
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
Kata sambutan dari pihak RSUD X Ice Breaking Pre-test Presentasi : Defenisi Konflik
10 menit
b. Diskusi mengenai konflik –konflik yang sering muncul di tempat kerja dan cara mengatasinya a. Energizer b. Presentasi hasil diskusi c. Presentasi: Ciri-ciri Konflik d. Games “Menyeberang Amazon” e. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan a. Energizer b. Presentasi: Jenis-jenis Konflik c. Games “Menyeberang Jembatan” d. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
20 menit
e. Peserta menonton video “Management Conflict at Hospital” f. Diskusi kelompok mengenai tanggapan terhadap video yang ditayangkan
10 menit 20 menit
g. Presentasi masing-masing kelompok mengenai tanggapan terhadap video yang ditayangkan
45 menit
Panitia memberikan kata penutupan dan peserta mengisi lembaran evaluasi pelatihan
15 menit
15 menit 5 menit 45 menit 20 menit 25 menit 10 menit 90 menit 10 menit 20 menit 30 menit 15 menit
Universitas Sumatera Utara
-
Hari kedua
No
JAM
1
08.00-08.30
Absensi
Absensi peserta pelatihan
2
08.30–10.00
Manajemen Konflik (lanjutan)
a. Senam sehat
MATERI
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
b. c. d. e. 3 4
10.00–10.15 10.15–12.00
Coffee break Manajemen Konflik (lanjutan)
5
12.00–13.30
Istirahat dan makan siang
6
13.30–15.20
Manajemen Konflik (lanjutan)
7
15.20-16.00
Penutupan + evaluasi
WAKTU 30 menit 5 menit
Presentasi : Dampak terjadinya konflik Peserta menonton video “ Conflict” Diskusi mengenai video yang telah ditayangkan Presentasi hasil diskusi
15 menit 5 menit 20 menit 45 menit
a. b. c. d.
Games “Terlalu Banyak Solusi” Diskusi mengenai makna games yang dilakukan Presentasi : Sumber-sumber konflik Diskusi mengenai sumber-sumber konflik yang sering terjadi di dunia kerja dan alasan mengapa konflik tersebut sering muncul e. Presentasi masing-masing kelompok mengenai hasil diskusi -
15 menit 30 menit 10 menit 15 menit 20 menit 30 menit 90 menit
a. Energizer b. Presentasi : Strategi mengatasi dan pananganan konflik c. Diskusi tentang studi kasus
15 menit 20 menit 20 menit
d. Presentasi hasil studi kasus e. Peserta mengisi lembar :Self Assesment a. Panitia memberikan kata penutupan dan peserta mengisi lembaran evaluasi pelatihan b. Pihak RSUD X memberikan kata penutupan
45 menit 10 menit 40 menit
c. Pihak panitia memberikan kata penutupan
Universitas Sumatera Utara
C. Jadwal Pelatihan Paket 3 : STRATEGI PEMECAHAN MASALAH, PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN - Hari Pertama No
JAM
MATERI
1
08.00-08.30
Registrasi
2
08.30-09.00
Pembukaan + Prestest
3
09.00–10.00
Strategi Pemecahan Masalah
4 5
10.00–10.15 10.15–12.00
Coffee break Strategi Pemecahan Masalah (lanjutan)
6
12.00–13.30
Istirahat dan makan siang
7
13.30–15.45
Strategi Pemecahan Masalah (lanjutan)
8
15.45-16.00
Penutupan + evaluasi
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
a. Absensi peserta pelatihan b. Pembagian training kit a. Kata sambutan dari pihak RSUD b. Ice Breaking c. Pre-test a. Presentasi : Defenisi Strategi Pemecahan Masalah b. Games “Hand Jam” c. Diskusi mengenai makna games yang telah dilakukan a. Energizer b. Presentasi : Strategi pemecahan masalah c. Diskusi mengenai hambatan-hambatan dalam pemecahan masalah
30 menit
d. Presentasi hasil diskusi
30 menit
e. Games “Bintang” f. Diskusi mengenai makna games yang telah dilakukan -
30 menit 5 menit 90 menit
a. Energizer b. Presentasi : Langkah Pemecahan Masalah c. Diskusi mengenai langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat dilakukan di dunia kerja d. Presentasi hasil diskusi
10 menit 20 menit 20 menit
e. Games”12 dot” f. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
30 menit 20 menit
Panitia memberikan kata penutupan dan peserta mengisi lembaran evaluasi pelatihan
15 menit
30 menit
20 menit 30 menit 10 menit 15 menit 10 menit 10 menit 20 menit
45 menit
Universitas Sumatera Utara
-
Hari kedua
No
JAM
1 2
3 4
MATERI
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
08.00-08.30
Absensi
Absensi peserta pelatihan
30 menit
08.30–10.00
Prosedur pembuatan keputusan
a. Senam sehat
10.00–10.15 10.15–12.00
Coffee break Prosedur pembuatan keputusan (lanjutan)
5
12.00–13.30
Istirahat dan makan siang
6
13.30–15.20
Prosedur pembuatan keputusan (lanjutan)
7
15.20-16.00
Penutupan + evaluasi
5 menit
b. Presentasi : Prosedur pembuatan keputusan c. Diskusi mengenai keputusan-keputusan yang sering muncul di ambil dalam kelompok dunia kerja d. Presentasi hasil diskusi e. Games “Telur Tahan Banting” f. Diskusi mengenai makna games yang dilakukan a. Energizer b. Presentasi : Langkah-langkah dalam mengambil keputusan c. Role Play mengenai keluarga pasien yang complain terhadap pelayanan
10 menit 20 menit
d. Diskusi kelompok mengenai role play yang telah dilakukan e. Presentasi masing-masing kelompok mengenai hasil diskusi -
20 menit 25 menit 90 menit
a. Energizer b. Presentasi : Pendekatan dalam pengambilan keputusan c. Peserta menonton video “How to make a decision”
10 menit 15 menit 10 menit
d. Diskusi mengenai makna dari video yang telah ditayangkan e. Presentasi kelompok mengenai hasil diskusi dari video yang telah ditayangkan sebelumnya f. Peserta mengisi lembar :Self Assesment
20 menit 45 menit
a. Peserta mengisi lembar “Action Plan”, post test dan evaluasi pelatihan b. Pihak RSUD X dan panitia memberikan kata penutupan
40 menit
30 menit 15 menit 10 menit 15 menit 5 menit 10 menit 15 menit
10 menit
Universitas Sumatera Utara
D. Jadwal Pelatihan 4 : KOHESIVITAS TIM, KEKUASAAN (POWER) -
Hari Pertama
No
JAM
1
08.00–08.30
2
08.30–09.30
Registrasi Absensi peserta dan pembagian training kit. Pembukaan + Pre-test
3
09.30–10.00
Kohesivitas Tim
4 5
6 7
8.
10.00–10.15 10.15–12.00
12.00–13.30 13.30–15.45
15.30-16.00
MATERI
Coffee break Kohesivitas Tim (lanjutan)
Istirahat dan makan siang Kohesivitas Tim (lanjutan)
Penutupan + Postest
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
a. Absensi para peserta b. Pembagian training kit
30 menit
a. b. c. a.
60 menit
Kata sambutan dari pihak RSUD X Ice Breaking Pre-test Presentasi : Kohesivitas Tim
10 menit
b. Games “Panca Indera” c. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
15 menit 5 menit
a. Energizer b. Presentasi : Faktor yang mempengaruhi kohesivitas tim c. Diskusi mengenai faktor yang mempengaruhi kohesivitas tim di tempat kerja
15 menit 5 menit 20 menit 20 menit
d. e. f. a. b. c. d. e. f.
30 menit 20 menit 10 menit 90 menit 10 menit 20 menit 20 menit 10 menit 10 menit 20 menit
Presentasi hasil diskusi Games “Touch My Can” Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan Energizer Presentasi : Dimensi kohesivitas tim Games “Ladang Ranjau” Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan Peserta menonton video “Cohessivenes Team” Diskusi mengenai makna dari video yang telah ditayangkan
g. Presentasi hasil diskusi
45 menit
Panitia memberikan kata penutupan dan peserta mengisi lembaran evaluasi pelatihan
30 menit
Universitas Sumatera Utara
-
Hari kedua
No
JAM
MATERI
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
1
08.00-08.30
Absensi
Absensi peserta pelatihan
30 menit
2
08.30–10.00
Kekuasaan (Power)
a. Senam sehat
10 menit
b. Presentasi : Kekuasaan berdasar keahlian, kemampuan dan informasi c. Diskusi mengenai pentingnya penerapan kekuasaan berdasarkan kemampuan dan informasi dalam tim di dunia kerja d. Presentasi hasil diskusi
15 menit 20 menit
3 4
10.00–10.15 10.15–12.00
Coffee break Kekuasaan (Power) (lanjutan)
a. b. c. d. e.
5
12.00–13.30
Istirahat dan makan siang
-
6
13.30–15.20
Kekuasaan (Power) (lanjutan)
a. b. c. d. e. f. g.
7
15.20-16.00
Penutupan + evaluasi
WAKTU
Games “Follow The Leader” Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan Presentasi : Jenis kekuasaan berdasarkan sumber Diskusi mengenai hambatan-hambatan dalam penerapan kekuasaan Presentasi hasil diskusi
keahlian,
45 menit 15 menit 30 menit 10 menit 15 menit 20 menit 30 menit 90 menit
Games “Aku, Kamu dan Dia” Diskusi mengenai makna games yang telah dilakukan Peserta menonton video “Sharing Power” Diskusi mengenai makna dari video yang telah ditayangkan Presentasi hasil diskusi Games “Building a Good Hospital” Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
20 menit 5 menit 5 menit 15 menit 30 menit 20 menit 5 menit
h. Peserta mengisi lembar :Self Assesment
10 menit
a. Peserta mengisi lembar “Action Plan”, post test dan evaluasi b. Pihak RSUD X memberikan kata penutupan c. Pihak panitia memberikan kata penutupan
40 menit
Universitas Sumatera Utara
E. Jadwal Pelatihan 5 : KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, EFEKTIVITAS INTERPERSONAL No
JAM
MATERI
1
08.00–08.30
Registrasi Absensi peserta dan pembagian training kit.
a. Absensi para peserta b. Pembagian training kit
30 menit
2
08.30–09.30
Pembukaan + Pre-test
09.30–10.00
Kepemimpianan Partisipasi
Kata sambutan dari pihak RSUD X Ice Breaking Pre-test Presentasi : Defenisi Kepemimpinan
60 menit
3
a. b. c. a. b. c. a. b.
Games”Manage The Change” Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
15 menit 5 menit 15 menit 10 menit 30 menit
4 5
6 7
8.
10.00–10.15 10.15–12.00
12.00–13.30 13.30–15.30
15.30-16.00
Coffee break Kepemimpianan Partisipasi (lanjutan)
Istirahat dan makan siang Efektivitas Interpersonal
Penutupan + Post-test
METODE DAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
10 menit
Energizer Presentasi : Fungsi Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan Partisipatif
c. Role Play “Praktek kepemimpinan yang partisipatif di dunia kerja”
15 menit
d. Diskusi mengenai makna dari role play yang telah dilakukan
20 menit 30 menit 90 menit 10 menit 20 menit 20 menit
e. Presentasi hasil diskusi a. Energizer b. Presentasi : Defenisi Efektivitas Interpersonal c. Games”Menyalakan Lilin” d. Diskusi mengenai makna dari games yang telah dilakukan
10 menit
e. Presentasi: Dimensi Efektivitas Interpersonal f. Games “Andaikan Saya” g. Diskusi mengenai makna dari games yang telah ditayangkan
20 menit 20 menit 10 menit
g. Peserta mengisi lembar :Self Assesment
10 menit
a. Peserta mengisi lembar “Action Plan”, post test dan evaluasi pelatihan b. Pihak RSUD X memberikan kata penutupan c. Pihak panitia memberikan kata penutupan
30 menit
Universitas Sumatera Utara
BAGIAN III MODUL PELATIHAN A. Pembukaan 1. Registerasi Tujuan : a. Mendata peserta yang hadir b. Membagikan training kit
Waktu yang dibutuhkan: 30 menit Latar Belakang: Registerasi peserta digunakan untuk melihat komitmen awal peserta dalam menghadari
pelatihan
secara
tepat
waktu.
Registrasi
berguna
untuk
memprediksikan jumlah kebutuhan yang akan muncul selama pelatihan berlangsung. Metode: a. Penandatangan absen b. Pembagian training kit Bahan/ materi yang dibutuhkan: a. Kertas/lembar absensi peserta b. Pulpen, buku tulis kecil, map, jadwal pelatihan dan handout materi pelatihan. Langkah-langkah: a. Panitia pelatihan mempersiapkan absensi dan training kit untuk pelatihan. b. Peserta mengambil training kit dan menandatangani absensi yang telah disediakan
Universitas Sumatera Utara
2. Pembukaan Tujuan : a. Penjelasan maksud dan tujuan pelatihan b. Ice Breaking Waktu yang dibutuhkan: 15 menit
Latar Belakang: Menurut Dryden & Vos (2000) belajar akan efektif bila proses pembelajaran dilaksanakan dengan suasana yang menyenangkan (joyfull learning). Pelatihan ini membutuhkan suasana yang lebih terbuka, santai dan nyaman. Untuk menciptakan suasana pelatihan yang demikian diperlukan ice breaker yang bermanfaat untuk menyegarkan suasana belajar, menghilangkan kejenuhan dan rasa kantuk. Metode: Ceramah Langkah-langkah: a. Panitia pelaksanaan training membuka acara dengan urutan sebagai berikut: 1. Pembukaan oleh pembawa acara 2. Sambutan dari ketua panitia penyelenggara 3. Sambutan dari Direktur RSUD X 4. Perkenalan peserta b. Fasilitator mencatat beberapa hal penting yang dikemukan dalam berbagai sambutan tersebut sebagai bahan untuk merumuskan tujuan dan materi pelatihan. c. Fasilitator memulai pelatihan
Universitas Sumatera Utara
Ice Breaking Bring It On 1. Deskripsi Peserta membentuk kelompok-kelompok berdasarkan ciri khas yang diberikan oleh fasilitator. Dalam kelompok tersebut, peserta diminta untuk membuat sebuah yel-yel yang menunjukkan eksistensi kelompok tersebut (dalam bentuk gerak dan lagu). Sebagai tambahan, yel-yel tersebut boleh mendiskreditkan kelompok lain.
2. Tujuan Mengajarkan peserta untuk bisa berkoordinasi di dalam menentukan yel-yel yang akan dibuat. Biasanya secara natural, seorang pemimpin informal akan mucul di dalam kelompok ini. Kegiatan ini juga dapat melatih rasa percaya diri tampil di depan umum untuk melakukan gerak dan lagu yang lucu. Individu-individu yang biasanya pemalu atau tertutup biasanya akan berbaur dengan kelompok karena dukungan dan kebersamaan dari sesama rekan-rekan peserta.
3. Waktu Alokasi waktu untuk games ini adalah 10 menit untuk menyiapkan yel-yel dan 5 menit per kelompok untuk mempertontonkan yel-yel.
4. Alat atau media Balon/tali rafia dengan warna yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator menyiapkan beberapa atribut yang menunjukkan ciri khas masingmasing kelompok. Dalam hal ini, fasilitator menyiapkan balon yang berwarna warni atau tali rafia dengan warna yang berbeda-beda disesuaikan dengan banyaknya kelompok yang mau dibentuk. b. Peserta satu per satu diminta untuk mengambil balon atau tali rafia yang sudah disiapkan sebelumnya. c. Cara mengelompokkannya adalah peserta dengan warna balon atau warna tali rafia yang sama berkumpul membentuk satu kelompok. d. Setelah kelompok terbentuk, fasilitator meminta masing-masing kelompok memilih sebuah nama untuk kelompoknya masing-masing e. Setelah itu mereka diminta untuk membuat yel-yel dalam kelompok. Yel-yel tersebut
harus
menunjukkan
eksistensi
kelompok
masing-masing
dan
mendiskreditkan nama kelompok lain. Ingat, yang didiskreditkan adalah nama kelompok bukan personal dalam kelompok. Masing-masing kelompok harus mempertontonkan yel-yel yang telah dibuat. f. Yel-yel yang telah dibuat tersebut kemudian bisa dipertontonkan lagi jika kelompok tersebut memenangkan games/permainan lain yang diberikan fasilitator selama acara pelatihan berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
PELATIHAN 1 ( Komunikasi Efektif )
A. MATERI PELATIHAN
Materi : Komunikasi Tujuan Instruksional Umum : Setelah mendapatkan pelatihan komunikasi efektif, peserta mampu menyampaikan dan menerima ide, perasaan, dan informasi yang dikemukakan oleh anggota tim lainnya Tujuan Instruksional Khusus: a. Peserta memahami dampak efektifitas komunikasi b. Peserta memahami dimensi/faktor pembentuk efektifitas komunikasi c. Peserta mengetahui unsur-unsur dan prinsip-prinsip dalam komunikasi d. Peserta mengetahui hambatan-hambatan dalam komunikasi dan cara mengatasi hambatan dalam komunikasi e. Peserta mampu berkomunikasi secara efektif Waktu yang dibutuhkan: 450 menit Latar Belakang Komunikasi yang efektif tergantung pada kualitas dari proses komunikasi baik pada tingkat individu maupun pada tingkat organisasi. Komunikasi yang efektif terjadi apabila perilaku komunikan (sasaran) sebagai reaksi dari kehendak pesan sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator. Banyaknya hambatan dari proses penyampaian dan penerimaan pesan akan menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan oleh kehendak pesan artinya komunikasi tidak efektif. Oleh karena itu,
Universitas Sumatera Utara
bila ingin menciptakan komunikasi efektif harus berusaha memahami prinsip-prinsip serta teknik berkomunikasi secara efektif. Metode: a. Ceramah b. Games c. Diskusi d. Role Play Bahan Pembelajaran : Modul Komunikasi Efektif
Universitas Sumatera Utara
B. LANDASAN TEORI B.1. TEAMWORK 1. Defenisi Menurut David W. Johnson & Frank P.Johnson (1991), teamwork adalah sekumpulan interaksi interpersonal yang terstruktur untuk memaksimalkan keahlian dan kesuksesan anggota dalam pekerjaannya dan mengkoordinasikan dan menyatukan usaha tiap anggota ke anggota yang lain dalam tim. Robbins (2004) menyatakan teamwork adalah kelompok yang menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasikan yang menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada hasil penjumlahan input per individu. Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.
2. Manfaat dan Fungsi Tim Kerja Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu: c. Manfaat tim bagi individu - Pekerjaan lebih bervariasi - Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar - Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru
Universitas Sumatera Utara
d. Manfaat tim bagi organisasi - Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil - Meningkatkan produktivitas tim kerja - Lebih fleksibel dalam operasional kerja - Meningkatkan rasa tanggungjawab
3. Dimensi Tim yang Efektif Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996), ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan yang ada di dalam tim, yaitu: a. Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan Setiap anggota tim harus memahami tujuan tim secara jelas dan memiliki kemauan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tim karena tujuan tim adalah merupakan hasil dari tujuan bersama dimana tujuan tim pada akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama dalam tim sehingga kerjasama dalam tim mampu untuk meningkatkan prestasi, produktivitas, dan menciptakan hubungan kerja yang positif diantara sesama anggotanya. b. Komunikasi mengenai ide dan perasaan Komunikasi di antara anggota tim harus melibatkan penyampaian dan penerimaan informasi tentang ide-ide dan perasaan. Dalam tim yang tidak efektif, komunikasi sering satu arah dan memfokuskan secara eksklusif hanya pada ide saja. Dengan mengabaikan atau menekan perasaan, maka tim berisiko kehilangan informasi yang berharga dan dapat melemahkan kohesivitas tim.
Universitas Sumatera Utara
c. Kepemimpinan yang berpartisipasi Kepemimpinan
harus
berpartisipasi
dan
mendistribusikan
peran
kepemimpinannya kepada semua anggota tim. d. Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan Prosedur pengambilan keputusan harus sesuai dengan kebutuhan tim dan sifat keputusannya. Keterbatasan waktu, keterampilan anggota dan implikasi dari semua keputusan tim harus dinilai secara hati-hati. Sebagai contoh, ketika keputusan-keputusan penting dibuat maka akan membutuhkan dukungan dari anggota tim untuk mengimplementasikan dan melakukan strateginya dengan efektif. e. Manajemen konflik yang konstruktif Tim yang tidak efektif sering mencoba untuk mengabaikan atau menekan konflik, sedangkan tim yang efektif dapat menggunakan konflik dengan cara yang konstruktif. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang baik pula yakni memecahkan masalah dengan lebih kreatif, dan jumlah partisipasi anggota tim yang lebih tinggi. f. Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi Anggota tim harus mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain untuk
mengkoordinasikan kegiatan
mempengaruhi
tim.
Kekuasaan dan
saling
ini harus terwujudkan secara merata dalam tim. Apabila
kekuasaan dan kegiatan saling mempengaruhi ini hanya dipusatkan pada beberapa orang anggota tim saja maka kemungkinan efektifitas tim, komunikasi dan kohesivitas tim akan menjadi berkurang. g. Kohesi tim
Universitas Sumatera Utara
Dalam tim yang kohesif, setiap anggota merasa saling menyukai antara satu sama lainnya dan merasa puas dengan keanggotaan tim mereka. Meskipun kohesi tidak mengarah kepada efektifitas namun ia memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan tim yang efektif yaitu ketika ia dikombinasikan dengan dimensi lain dari efektifitas tim maka sebuah tim yang memiliki kohesivitas yang tinggi cenderung meningkatkan produktivitas. h. Strategi pemecahan masalah Tim harus mampu mengenali masalah dan menghasilkan solusi secara tepat.
Setelah
solusinya
diimplementasikan,
tim
harus
mengevaluasi
keefektifan dari solusi tersebut. Ketika sebuah tim mampu untuk mengenali masalah-masalah yang sering muncul dan menyelesaikannya dengan memberikan solusi yang tepat maka sebuah tim yang efektif juga akan mampu untuk mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan masalah-masalah yang akan muncul dikemudian hari serta mampu memberikan solusi yang inovatif. i. Efektivitas interpersonal Anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota tim lainnya secara efektif sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota tim menjadi
meningkat.
Efektifitas
interpersonal
dapat
diukur
dengan
menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok dengan tujuan anggota tim.
Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari
peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas anggota tim juga juga menjadi meningkat.
Universitas Sumatera Utara
B.2. KOMUNIKASI 1. Definisi Komunikasi C.A. Brown (2007) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang yang menerimanya. Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis, 2010). Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996) komunikasi di antara anggota tim harus melibatkan penyampaian dan penerimaan informasi tentang ide-ide dan perasaan. Dalam tim yang tidak efektif, komunikasi sering satu arah dan memfokuskan secara eksklusif hanya pada ide saja. Dengan mengabaikan atau menekan perasaan, maka tim berisiko kehilangan informasi yang berharga dan dapat melemahkan kohesivitas tim.
2. Unsur-unsur dalam Komunikasi Komunikasi dapat terjadi apabila didukung dengan unsur-unsur komunikasi yang meliputi sumber, pesan, media, penerima, efek, serta umpan balik (Nasir, dkk, 2009). a. Sumber Sumber merupakan orang yang pertama atau memprakarsai untuk memulai terjadinya proses komunikasi. Hal ini disebabkan karena semua peristiwa komunikasi akan melibatkan dan tergantung dari sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Pesan Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambing-lambang yang menjalankan isi/ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan. Pesan dapat berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik, atau tingkah laku. e. Media Media
merupakan
sarana
yang
digunakan
oleh
komunikator
untuk
memindahkan pesan dari pihak satu ke pihak lainnya. f. Penerima Penerima merupakan objek sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim pesan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah karakteristik, budaya, carapenyampaian, pemahaman, waktu, lingkungan fisik dan psikologis, tingkat kebutuhan. g. Efek/pengaruh Efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan
penerima
pesan
sebelum
dan
sesudah
menerima
pesan.
Efek/pengaruh bias terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku individu. h. Lingkungan Lingkungan merupakan situasi yang dapat mempengaruhi proses komunikasi mulai dari sumber yang menyampaikan pesan, sampai pada efek atau pengaruh pesan terhadap penerima pesan.
3. Prinsip-prinsip komunikasi Menurut James L Marsell (2008) mengemukakan ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Konteks Komunikasi
yang
bermakna
akan
sangat
tergantung
kepada
cara
menghubungkan dengan konteks pesan yang disampaikan. Konteks pesan tersebut akan dapat mempengaruhi orang lain dan akhirnya akan diterima tanpa paksaan. b. Fokus Agar komunikasi itu bermakna dan efektif perlu memperhatikan fokus tertentu. Fokus ini berguna agar penyampaian pesan tetap pada media yang digunakan. c. Sosialisasi Komunikasi yang bermakna dan efektif tergantung pada hubungan antara komunikator dan komunikan serta kepada siapa komunikasi itu ditujukan. Sasaran ini perlu diketahui untuk memahami situasi dari sasaran tersebut. d. Individualisasi Komunikasi yang bermakna tentunya perlu mengetahui sikap, kecakapan, dan kemampuan dari masing-masing komunikan secara individu atau kelompok. Biasanya individu atau kelompok tertentu mempunyai tradisi dan kekuasaan tertentu pula. e. Unitas (sequence) Untuk menjaga kelancaran proses komunikasi maka pesan-pesan harus disusun sedemikian rupa sehingga terlihat pesan yang perlu diberikan terlebih dahulu atau yang diutamakan, pesan-pesan tersebut perlu diketahui mana yang lebih dahulu, mana yang belakangan atau ditentukan unit-unitnya, dan secara
Universitas Sumatera Utara
psikologis seorang komunikator mengetahui kemampuan dari khalayak yang dihadapi. f. Evaluasi Evaluasi merupakan bagian yang integral dari proses komunikasi, evaluasi merupakan umpan balik. Jadi dalam hal ini peran komunikator dan komunikan sangat penting.
4. Hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif Menurut Ardana (2008), hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi antara lain adalah: a. Penyaringan Informasi Komunikator cenderung memanipulasi informasi supaya lebih dapat diterima dengan baik oleh komunikan/penerima. Minat pribadi dan persepsi mengenai apa yang menurut komunikator penting bagi penerima sangat mempengaruhi penyaringan dan hasilnya. Semakin banyak jumlah tingkatan dalam struktur organisasi yang harus dilalui oleh suatu informasi semakin besar kemungkinan untuk penyaringan. Di sisi lain, hal ini wajar terjadi karena dalam struktur organisasi, semakin ke bawah semakin spesialis di bidang masing-masing. b. Persepsi yang Selektif Penerima dalam proses komunikasi menyeleksi apa yang mereka terima berdasarkan kebutuhan, motivasi, latar belakang pengalaman dan karakteristik pribadi lainnya. Penerima atau komunikan juga memproyeksikan minat dan harapan mereka pada saat melakukan decoding (mengartikan simbol-simbol).
Universitas Sumatera Utara
c. Emosional Bagaimana perasaan komunikan/penerima pada saat ia menerima pesan akan mempengaruhi interpretasinya mengenai pesan tersebut. Pesan yang sama akan diinterpretasikan berbeda pada keadaan marah atau emosi netral. Emosi-emosi yang ekstrim seperti gembira yang berlebihan atau sedih sangat mungkin menghalangi komunikasi yang efektif. d. Bahasa Kata-kata yang sama dapat berarti berbeda untuk orang yang tidak sama. Usia, pendidikan dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang biasanya mempengaruhi bahasa yang digunakan dan arti yang diberikan kepada katakata. Di dalam suatu organisasi, pegawai berasal dari latar belakang yang tidak sama. Ditambah lagi pengelompokan dalam unit kerja tertentu berdasarkan spesialisasi yang pada akhirnya menciptakan/mengembangkan istilah-istilah teknis dan ungkapan-ungkapan yang khas, dan sering pegawai tidak tahu istilah-istilah khusus yang digunakan. Komunikator cenderung berpendapat bahwa kata-kata atau istilah yang mereka gunakan mempunyai arti yang sama bagi komunikan/penerima. e. Kurang Perhatian Kesalahpahaman terjadi karena orang tidak membaca dengan benar suatu pesan atau informasi, baik dalam bentuk pengumuman, artikel, atau tidak mendengar percakapan orang dengan baik. f. Faktor Hello Effect Terjadi apabila si komunikator adalah orang yang disenangi atau dihormati, maka audiens atau penerima langsung akan mempercayai apa yang dikatakan, walaupun belum tentu benar atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
g. Perilaku Defensif Ketika seorang merasa terancam, ia cenderung akan bereaksi dengan cara mengurangi kemampuannya untuk mencapai saling pengertian, yakni ia menjadi defensif terlibat dalam perilaku seperti secara verbal menyerang orang lain,
memberikan
jawaban
kasar,
berperilaku
seperti
penilai,
dan
mempertanyakan motif orang lain. Ketika individu menafsirkan pesan yang datang sebagai sesuatu yang mengancam, ia sering meresponnya dengan cara yang menghambat keefektifan komunikasi. h. Kebanjiran Informasi Ketika informasi yang harus diterima melampaui kapasitas pemprosesan karena membanjirnya informasi (e-mail, telepon, faks, notula rapat, bacaan) akan ada kecenderungan untuk membuang, mengabaikan, melewatkan, dilupakan atau menunda pemprosesannya sampai situasi kebanjiran informasi selesai.
5. Cara mengatasi/mengurangi hambatan dalam komunikasi Menurut Ardana (2008), ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mengurai hambatan dalam komunikasi, yaitu: a. Mendengarkan dengan Aktif Banyak
orang
menganggap
mencampuradukkan
dua
hal
enteng yang
pekerjaan berlainan,
mendengarkan. yakni
Sering
mendengar
dan
mendengarkan. Mendengar adalah menangkap vibrasi suara, sedangkan mendengarkan adalah memberi arti kepada apa yang didengar. Oleh sebab itu, mendengarkan membutuhkan atensi, interpretasi dan mengingat rangsangan suara. Empat syarat mendengarkan dengan aktif:
Universitas Sumatera Utara
1. Intensitas Berkonsentrasi penuh pada apa yang disampaikan oleh pembicara dan menyampingkan pikiran-pikiran lain. Menghubungkan informasi yang diterima dengan topik pembicaraan. 2. Empati Berusaha mengerti apa yang diinginkan oleh pembicara. Menyesuaikan apa yang dilihat dan dirasakan dalam dunia pembicaraan sehingga bisa meningkatkan persamaan antara interpretasi kita dan maksud pembicara. 3. Penerimaan Pendengar yang aktif memiliki penerimaan yang obyektif atas apa yang didengar dan dilihat. Ini bukan tugas mudah. Tantangan terhadap pendengar yang aktif adalah menyerap apa yang dikatakan seseorang tanpa menilai isinya sampai yang bersangkutan selesai berbicara. 4. Tanggung jawab untuk melengkapi informasi Komunikasi alias pendengar harus berusaha untuk melengkapi informasi yang diterima dan artinya, bila perlu mengajukan pertanyaan untuk memperoleh pengertian yang sama dengan komunikator.
b. Memberikan Umpan Balik Komunikator harus melihat reaksi dari komunikan dengan baik, misalnya dengan ekspresi wajah tertentu bila si komunikan tidak mengajukan pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
C. SLIDE PELATIHAN
TEAMWORK Definisi David W. Johnson & Frank P.Johnson (1991), teamwork adalah sekumpulan interaksi interpersonal yang terstruktur untuk memaksimalkan keahlian dan kesuksesan anggota dalam pekerjaannya dan mengkoordinasikan dan menyatukan usaha tiap anggota ke anggota yang lain dalam tim.
Universitas Sumatera Utara
Robbins (2004) menyatakan teamwork adalah kelompok yang menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasikan yang menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada hasil penjumlahan input per individu Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Manfaat dan Fungsi Tim Kerja Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu: Manfaat tim bagi individu Pekerjaan lebih bervariasi Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru Manfaat tim bagi organisasi Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil Meningkatkan produktivitas tim kerja Lebih fleksibel dalam operasional kerja Meningkatkan rasa tanggungjawab
Universitas Sumatera Utara
Dimensi Tim yang Efektif Menurut Johnson dan Johnson ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim: a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan Komunikasi mengenai ide dan perasaan Kepemimpinan yang berpartisipasi Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan Manajemen konflik yang konstruktif Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi Kohesi tim Strategi pemecahan masalah Efektivitas interpersonal
Skor masing-masing dimensi pada efektivitas teamwork perawat RSUD X No.
Skor Tinggi
Skor rendah
1
Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan
Dimensi
39 orang (29.32%)
94 orang (70.68%)
Kesimpulan Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah
2
Komunikasi mengenai ide dan perasaan
26 orang (19.54%)
107 orang (80.46%)
3
Kepemimpinan yang berpartisipasi
65 orang (48.87%)
68 orang (51.13%)
4
Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan
58 orang (43.60%)
75 orang (56.40%)
Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah
5
Manajemen konflik yang konstruktif
34 orang (25.56%)
99 orang (74.44%)
Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah
6
Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi
47 orang (35.33%)
86 orang (64.67%)
Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah
7
Kohesi tim
29 orang (21.80%)
104 orang (78.20%)
8
Strategi pemecahan masalah
66 orang (49.62%)
67 orang (50.38%)
9
Efektivitas interpersonal
64 orang (48.12%)
69 orang (51.88%)
Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah Skor mayoritas subyek penelitian berada pada kategori rendah
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi
Defenisi Komunikasi adalah proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang yang menerimanya.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi verbal dan non verbal • Komunikasi verbal
adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa)
Setiap bahasa memiliki aturan-aturan: Fonologi : cara bagaimana suara dikombinasikan untuk membentuk kata Semantik : cara bagaimana kata di kombinasikan dengan membentuk kalimat Sintaksis : arti kata Pragmatis : cara bagaimana bahasa digunakan
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi Non
Verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol non verbal
Fungsi komunikasi non verbal: - Menentukan makna dalam komunikasi interpersonal - Mengapresiasikan perasaan dan emosi - Mengefisiensikan pesan verbal - Saran sugesti yang efektif
Universitas Sumatera Utara
Bentuk komunikasi non verbal Paralanguage: tata cara bicara
dan penulisan bahasa Penampilan : wajah, mata, rambut, bentuk fisik, pakaian dan lain-lain Gesture : gerakan tubuh Sentuhan Ruang dan jarak Waktu
Unsur-unsur dalam Komunikasi a. Sumber
Sumber merupakan orang yang pertama atau memprakarsai untuk memulai terjadinya proses komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Pesan Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan isi/ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan.
c. Media Media merupakan sarana yang digunakan oleh komunikator untuk memindahkan pesan dari pihak satu ke pihak lainnya.
d. Penerima Penerima merupakan objek sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim pesan. e. Efek/pengaruh Efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan penerima pesan sebelum dan sesudah menerima pesan.
Universitas Sumatera Utara
f. Lingkungan Lingkungan merupakan situasi yang dapat mempengaruhi proses komunikasi mulai dari sumber yang menyampaikan pesan, sampai pada efek atau pengaruh pesan terhadap penerima pesan.
Prinsip-prinsip komunikasi a. Konteks Komunikasi yang bermakna akan sangat tergantung kepada cara menghubungkan dengan konteks pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
b. Fokus Agar komunikasi itu bermakna dan efektif perlu memperhatikan fokus tertentu. Fokus ini berguna agar penyampaian pesan tetap pada media yang digunakan. c. Sosialisasi Komunikasi yang bermakna dan efektif tergantung pada hubungan antara komunikator dan komunikan serta kepada siapa komunikasi itu ditujukan.
d. Individualisasi Komunikasi yang bermakna tentunya perlu mengetahui sikap, kecakapan, dan kemampuan dari masing-masing komunikan secara individu atau kelompok. e. Unitas (sequence) Untuk menjaga kelancaran proses komunikasi maka pesan-pesan harus disusun sedemikian rupa sehingga terlihat pesan yang perlu diberikan terlebih dahulu atau yang diutamakan.
Universitas Sumatera Utara
f. Evaluasi Evaluasi merupakan bagian yang integral dari proses komunikasi, evaluasi merupakan umpan balik. Jadi dalam hal ini peran komunikator dan komunikan sangat penting.
Hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif a. Penyaringan Informasi
• Komunikator cenderung memanipulasi
informasi supaya lebih dapat diterima dengan baik oleh komunikan/ penerima. • Minat pribadi dan persepsi mengenai apa yang
menurut komunikator penting bagi penerima sangat mempengaruhi penyaringan dan hasilnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Persepsi yang Selektif Penerima dalam proses komunikasi menyeleksi apa yang mereka terima berdasarkan kebutuhan, motivasi, latar belakang pengalaman dan karakteristik pribadi lainnya.
c. Emosional Bagaimana perasaan komunikan/penerima pada saat ia menerima pesan akan mempengaruhi interpretasinya mengenai pesan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
d. Bahasa Kata-kata yang sama dapat berarti berbeda untuk orang yang tidak sama. Usia, pendidikan dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang biasanya mempengaruhi bahasa yang digunakan dan arti yang diberikan kepada katakata.
e. Kurang Perhatian Kesalahpahaman terjadi karena orang tidak membaca dengan benar suatu pesan atau informasi, baik dalam bentuk pengumuman, artikel, atau tidak mendengar percakapan orang dengan baik. f. Faktor Halo Effect Terjadi apabila si komunikator adalah orang yang disenangi atau dihormati, maka audiens atau penerima langsung akan mempercayai apa yang dikatakan.
Universitas Sumatera Utara
g. Perilaku Defensif Ketika seorang merasa terancam, ia cenderung akan bereaksi dengan cara mengurangi kemampuannya untuk mencapai saling pengertian
h. Kebanjiran Informasi Ketika informasi yang harus diterima melampaui kapasitas pemprosesan (e-mail, telepon, faks, notula rapat, bacaan) akan ada kecenderungan untuk membuang, mengabaikan, melewatkan, dilupakan atau menunda pemprosesannya sampai situasi kebanjiran informasi selesai.
Universitas Sumatera Utara
Cara mengatasi/mengurangi hambatan dalam komunikasi a. Mendengarkan dengan Aktif 1. Intensitas Berkonsentrasi penuh pada apa yang disampaikan oleh pembicara dan menyampingkan pikiranpikiran lain.
2. Empati Berusaha mengerti apa yang diinginkan oleh pembicara.
3. Penerimaan Pendengar yang aktif memiliki penerimaan yang obyektif atas apa yang didengar dan dilihat. 4. Tanggung jawab untuk melengkapi informasi Pendengar harus berusaha untuk melengkapi informasi yang diterima dan artinya, bila perlu mengajukan pertanyaan untuk memperoleh pengertian yang sama dengan komunikator.
Universitas Sumatera Utara
b. Memberikan Umpan Balik Komunikator harus melihat reaksi dari komunikan dengan baik, misalnya dengan ekspresi wajah tertentu bila si komunikan tidak mengajukan pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
D. GAMES PELATIHAN
“Halang Rintang” 1. Deskripsi Kelompok dalam permainan ini berusaha memandu seorang anggota (perwakilan) dari masing-masing kelompok yang ditutup matanya untuk melewati berbagai rintangan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Tujuan Melatih peserta untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan menerapkan unsur-unsur dan prinsip-prinsip dalam komunikasi.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 30 menit
4. Alat atau media Penutup mata, botol, balok kayu, kursi, tali rafia dan kapur tulis
5. Prosedur atau cara bermain a. Siapkan terlebih dahulu beberapa perlengkapan untuk melakukan permainan ini. Perlengkapannya adalah botol atau kaleng minuman dan berberapa kursi untuk dijadikan rintangan. Rintangan ini kemudian disusun sedemikian rupa pada jalur yang akan dilalui peserta kegiatan dalam permainan ini b. Sebelumnya, fasilitator menyiapkan sebuah lintasan. Bentuk lintasan tidak harus lurus, bisa berbelok-belok (zig-zag) dan bisa juga melingkar
Universitas Sumatera Utara
c. Kemenangan setiap kelompok ditentukan dari kecepatannya mencapai garis finish (dengan catatan waktu terpendek, tetapi jika menabrak kursi, kaleng atau botol harus mengulang dari langkah sebelumnya d. Setiap kelompok memilih satu orang peserta sebagai perwakilan untuk ditutup matanya, sedangkan pasangannya akan menuntun dengan aba-aba yang terbalik, kiri menjadi kanan, kanan menjadi kiri, maju menjadi mundur dan mundur menjadi maju serta terus artinya stop dan stop artinya terus. e. Perwakilan peserta yang bisa menyelesaikan dalam waktu tercepat tanpa menabrak berbagai rintangan yang telah disiapkan akan dinyatakan keluar sebagai pemenang.
Universitas Sumatera Utara
“Pesan Berantai”
1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk membuat suasana lebih rileks dan melatih konsentrasi para peserta.
2. Tujuan Menciptakan suasana yang lebih rileks dan peserta merasa lebih bersemangat karena terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 20 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Peserta
diminta membentuk
dua
kelompok, masing-masing
kelompok
berjajar menjadi sebuah barisan b. Salah satu ujung dari barisan tersebut dibisiki sebuah pesan yang terdiri dari beberapa suku kata. Pesan tersebut harus disampaikan kembali kepada peserta lain secara berantai hingga pesan tersebut sampai ke ujung yang lainnya. c. Setelah pesan tersebut sampai ke peserta yang berdiri di ujung barisan, segera diuji apakah sesuai dengan pesan awal. Bila tidak sesuai maka diurut dibagian mana pesan itu berubah.
Universitas Sumatera Utara
“Running Paper” 1. Deskripsi Masing-masing kelompok dalam permainan ini berkoordinasi dalam timnya masing-masing untuk dapat saling bekerjasama dan mencari solusi bagaimana cara mencapai tujuan dengan menggunakan peralatan permainan yang diberikan.
2. Tujuan Permainan ini menumbuhkan semangat untuk bekerja sama dalam tim serta mencari cara yang efektif untuk mencapai tujuan bersama.
3. Waktu Alokasi waktu untuk games ini adalah 30 menit
4. Alat atau media Kertas (karton, dus, HVS, Koran)
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator memberikan alat bantu untuk permainan yaitu kertas (bisa juga karton, dus, HVS atau Koran). Jumlah dan ukuran kertas dapat bervariasi tergantung kreativitas dan banyaknya peserta. Contoh: jika jumlah peserta 5 orang maka hanya diberikan 3 lembar kertas HVS, jumlah peserta 10 orang diberikan 5 lembar kertas koran (utuh) dan sebagainya. Jumlah kertas harus lebih sedikit dari jumlah peserta untuk membuat permainan menjadi lebih menarik.
Universitas Sumatera Utara
b. Fasilitator menerangkan tujuan dari permainan ini adalah untuk adu cepat dari titik start A ke titik finish B. Peserta hanya boleh memijak dimana kertas berada. Karena jumlah kertas terbatas maka kertas boleh dipindahkan tetapi syarat utama: kaki dari peserta dalam kelompok tersebut tidak boleh terlepas dari kertas yang dipijak (tidak boleh memijak di luar kertas). c. Jumlah peserta dalam kelompok harus sama (agar adil). d. Fasilitator menentukan titik awal (starting point) dan titik akhir permainan (final point). e. Pemenangnya adalah kelompok yang dapat sampai dititik finish paling cepat (seluruh anggota kelompok masuk).
Universitas Sumatera Utara
“The Fast and The Farious” 1. Deskripsi Masing-masing kelompok dalam permainan ini berkoordinasi dalam timnya masing-masing untuk dapat saling bekerjasama dan berkomunikasi di antara peserta dalam suatu tim. . Peserta tidak diperkenankan untuk mengeluarkan suara, berkomunikasi hanya dengan menggunakan bahasa isyarat atau kode dalam menyelesaikan target yang diberikan
2. Tujuan Permainan ini menumbuhkan semangat untuk bekerja sama dalam tim serta melatih peserta untuk dapat berkomunikasi dengan menggunakan isyarat ataupun kode yang telah disepakati sebelumnya.
3. Waktu Alokasi waktu untuk games ini adalah 20 menit
4.
Alat atau media Koin, dua buah benda yang berbeda (misalnya: spidol dan buku)
5. Prosedur dan cara bermain a. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, diminta duduk saling memunggungi kelompok lainnya. Peserta pelatihan diminta dalam posisi duduk bersila. b. Fasilitator meletakkan alat yang telah disediakan (spidol dan buku) di sisi ujung c. Peserta saling berpegangan tangan dengan rekan lain dalam kelompoknya
Universitas Sumatera Utara
d. Peserta diminta untuk berlomba secepat-cepatnya mengambil suatu benda (spidol atau buku) sesuai instruksi yang diberikan e. Peserta tidak diperkenankan melakukan komunikasi verbal f. Peserta hanya boleh menggunakan bahasa isyarat yang tidak menyolok. Gerakan seperti mengangkat tangan kiri, memanjangkan kaki kanan dan sebagainya tidak diperkenankan. g. Posisi harus tetap duduk bersila dan hanya boleh menggunakan kode kepada teman disebelahnyadan seterusnya sehingga rekan paling ujung yang mengambil benda h. Untuk instruksi benda yang akan diambil, misalnya: fasilitator menyiapkan sekeping koin, jika yang muncul angka maka harus memilih spidol dan jika gambar yang muncul maka harus memilih buku i. Fasilitator hanya memperlihatkan sisi angka atau gambar pada peserta di sisi ujung. Peserta tersebut yang harus mengkomunikasikan kepada rekan disebelahnya tentang benda yang harus diambil j. Kelompok yang lebih dulu mengambil benda yang diinstruksikan adalah pemenangnya. Permainan bisa diulang sesuai kebutuhan, misalnya: dari simulasi sebanyak 3x, kelompok yang menang adalah yang paling banyak dan yang paling cepat mengambil benda yang dimaksud.
Universitas Sumatera Utara
E. ICE BREAKER “Menebak Karakter” 1. Deskripsi Permainan ini adalah permainan tebak-tebakan dalam bentuk menebak karakter dan sifat seseorang dari analisis dan penilaian yang dilakukan seseorang terhadap orang lain, dari segi fisik, gaya bicara dan tingkah laku. 2. Tujuan Dengan melakukan kegiatan ini peserta pelatihan dapat lebih mengenal dan menilai karakter dan sifat peserta pelatihan. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan proses interaksi dan sosialisasi di antara peserta pelatihan sehingga terbangun suasana yang lebih akrab 3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 15 menit 4. Alat atau media Selembar kertas, alat tulis
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator membagikan selembar kertas kecil kepada setiap peserta. Kemudian meminta peserta untuk merenungkan tiga kata sifat yang cocok untuk menggambarkan kepribadian atau watak dirinya sendiri dalam waktu sekitar 3-5 menit. Setelah itu peserta diminta untuk menuliskan ketiga kata sifat tersebut ke dalam lembar kertas yang telah dimilikinya. Perlu diingat,
Universitas Sumatera Utara
lembar kertas tersebut tidak perlu diberi nama. Kemudian kertas tersebut dilipat dua dan dikumpulkan kepada fasilitator b. Semua kertas yang telah terkumpul oleh fasilitator diacak dan dibagikan kepada masing-masing peserta. Setelah itu, bacalah satu per satu kertas tersebut oleh masing-masing peserta dan tebak dari siapa kertas tersebut berasal. Peserta yang lain juga boleh membantu menebak, kira-kira kertas tersebut berasal dari siapa yang terpenting tebakan atau dugaannya beralasan. Perlu diingat, bahwa semua itu merupakan dugaan atau kira-kira saja. Peserta tentu memiliki pegangan yang menguatkan pendapatnya\ c. Penulis kertas yang menjadi pusat pembicaraan, jangan terburu-buru untuk mengaku supaya ia dapat dengan bebas mendengarkan pendapat orang lain tentang dirinya. Pemilik kertas juga dapat mengeluarkan pendapatnya. Sehingga si penulis dapat menyimpulkan bagaimana pendapat orang lain mengenai dirinya berdasarkan kesan-kesan yang dibuatnya. Penulis kertas dapat menentukan kapan ia akan mengakui diri atau tidak
Universitas Sumatera Utara
F. ENERGIZER PELATIHAN “Blow The Friends” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana tegang di antara peserta dengan fasilitator dan diantara peserta itu sendiri.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator meminta peserta untuk mengangkat tangan kanan sambil memegang hand out yang sudah dibagikan di awal pelatihan b. Kemudian fasilitator meminta peserta untuk mengipas-ngipas rekan peserta di sebelah kanannya. c. Gerakan mengipas tersebut kemudian berlanjut dengan mengubah arah ke sebelah kiri dan terakhir kepada diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
d. Para peserta akan saling tersenyum melihat peserta lain di sekitarnya, dengan demikian akan membuat suasana santai dan nyaman untuk mengikuti sesi pelatihan selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
“Permainan tongji-tongji” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana tegang di antara peserta dengan fasilitator dan di antara peserta itu sendiri.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator mengatakan “Tongji-tongji (tangan kiri diangkat sedangkan tangan kanan menyentuh siku). b. Fasilitator mengatakan la la (dibarengi dengan tepuk tangan 2 kali). c. Fasilitator mengatakan yim-yim (sambil menggerakkan tangan). d. Fasilitator mengatakan tole-tole (sambil menggerakan kepala ke kanan dan ke kiri). e. Kemudian gerakan tersebut diulangi kembali dari awal lagi. f. Demikian seterusnya fasilitator mengulangi lebih cepat dan lebih cepat lagi.
Universitas Sumatera Utara
“Robot-Bali-Perut” 1. Deskripsi Seluruh peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok “robot”, kelompok “bali” dan kelompok “perut”. Tugas peserta adalah melakukan gerakan-gerakan yang
telah
ditentukan
fasilitator
ketika
fasilitator
menyebutkan
nama
kelompoknya.
2. Tujuan Kegiatan ini dapat membangkitkan semangat peserta pelatihan dan membangun suasana yang menyenangkan
3. Waktu Alokasi waktu untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat/media Tidak ada alat/media yang digunakan dalam kegiatan ini
5. Prosedur a. Seluruh peserta diminta untuk membentuk sebuah lingkaran b. Peserta secara bergiliran menyebutkan kata-kata “robot” “bali” dan “perut”. c. Fasilitator kemudian meminta peserta-peserta yang mendapatkan kata yang sama untuk menjadi kelompok. Sehingga nanti akan diperoleh 3 kelompok yaitu kelompok “robot”, kelompok “bali” dan kelompok “perut”. d. Setiap kelompok diminta untuk membentuk suatu lingkaran.
Universitas Sumatera Utara
e. Tugas yang diberikan fasilitator kepada peserta adalah peserta harus melakukan gerakan-gerakan yang telah ditentukan fasilitator ketika fasilitator menyebutkan nama kelompoknya. Gerakan-gerakan untuk masing-masing kelompok yaitu: Robot: Peserta menggerak-gerakkan tangan secara kaku dari arah kanan ke arah kiri Bali : Peserta melakukan gerakan-gerakan yang menyerupai tari bali, gerakan tangan meliuk-liuk dan mata mendelik Perut : Peserta menggoyang-goyangkan pinggul, kedua tangan diangkat dan mengadah ke atas
Universitas Sumatera Utara
“Monster” 1. Deskripsi Para peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok menunjuk satu orang untuk menjadi monster dan selebihnya menjadi penjaga. Para penjaga membentuk suatu lingkaran dan monster berada di dalam lingkaran. Tugas monster adalah keluar dari lingkaran. Sementara tugas para penjaga adalah menjaga agar monster tidak keluar.
2. Tujuan Melalui energizer ini, para peserta akan melakukan berbagai gerakan yang dapat membuat mereka menjadi lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan dan ngantuk
3. Waktu Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 20 menit.
4. Alat/media Hadiah (1 paket alat tulis: pulpen, note book, pensil dan penghapus)
5. Prosedur a. Fasilitator membagi peserta ke dalam 2 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara menyebutkan kata “genap” dan “ganjil” secara bergiliran, dimulai dari peserta yang duduk di ujung sebelah kiri fasilitator. Peserta-peserta yang mendapatkan kata yang sama diminta untuk menjadi satu kelompok.
Universitas Sumatera Utara
b. Fasilitator meminta masing-masing kelompok menunjuk satu orang untuk menjadi monster dan selebihnya menjadi penjaga c. Penjaga diminta untuk membentuk suatu lingkaran dan monster berada di dalam lingkaran tersebut d. Fasilitator memberikan tugas kepada monster untuk keluar dari lingkaran. Sementara tugas penjaga adalah agar monster
tidak keluar dari lingkaran
tersebut e. Kepada kelompok yang berhasil menjaga agar monster tidak keluar dari lingkaran maka akan diberikan hadiah
Universitas Sumatera Utara
G. PRETEST – POSTTEST PELATIHAN Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap benar! 1. Salah satu manfaat tim bagi organisasi adalah: a. Meningkatkan produktivitas tim kerja b. Pekerjaan lebih bervariasi c. Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru d. Menurunkan rasa tanggungjawab
2. Yang tidak termasuk dimensi tim yang efektif adalah: a. Komunikasi mengenai ide dan perasaan b. Affective commitment c. Kohesi tim d. Strategi pemecahan masalah
3. Yang tidak termasuk unsur-unsur dalam komunikasi adalah: a. Sumber, pesan, individualisasi b. Penerima, efek, lingkungan c. Media, lingkungan, sumber d. Pesan, penerima, efek
4. Situasi yang dapat mempengaruhi proses komunikasi mulai dari sumber yang menyampaikan pesan sampai pada efek atau pengaruh pesan terhadap penerima pesan merupakan pengertian dari salah satu unsur dalam komunikasi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Media b. Sumber c. Lingkungan d. Efek/pengaruh
5. Prinsip-prinsip komunikasi yang disampaikan oleh James l Marsell adalah: a. Konteks, fokus, sosialisasi, evaluasi b. Fokus, sosialisasi, evaluasi, media c. Sosialisasi, evaluasi, lingkungan, media d. Evaluasi, unitas, sosialisasi, penerima
6. Komunikasi yang bermakna dan efektif tergantung pada hubungan antara komunikator dan komunikan serta kepada siap komunikasi itu ditujukan. Sasaran ini perlu diketahui untuk memahami situasi dari sasaran tersebut. Hal tersebut merupakan pengertian dari salah satu prinsip komunikasi, yaitu: a. Konteks b. Fokus c. Sosialisasi d. Evaluasi
7. Manfaat tim bagi individu, kecuali… a. Pekerjaan lebih bervariasi b. Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar c. Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru d. Meningkatkan keterampilan individu
Universitas Sumatera Utara
8. Pesan merupakan salah satu dari… a. Unsur-unsur komunikasi b. Prinsip-prinsip komunikasi c. Faktor-faktor komunikasi d. Dimensi komunikasi
9. Apabila komunikator adalah seorang yang disenangi dan dihormati maka ia akan cenderung lebih dipercaya perkataannya walaupun belum tentu benar. Hal ini disebabkan oleh faktor… a. Faktor Hallo Effect b. Faktor persepsi c. Faktor empati d. Faktor kepribadian
10. Berikut hambatan-hambatan dalam komunikasi yang efektif, kecuali.. a. Penyaringan informasi b. Persepsi yang selektif c. Bahasa d. Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
H. SELF ASSESMENT
SELF ASSESSMENT Nama
: ................................................................................
Unit Pelayanan
: ................................................................................
No. 1.
Pernyataan Saya mampu menyampaikan informasi dengan
Setuju
Tidak Setuju
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
lancar dan jelas 2.
Saya mampu menyampaikan informasi dengan tepat
3.
Saya memperhatikan kondisi dan lingkungan saat berkomunikasi
4.
Saat berkomunikasi saya memperhatikan lawan bicara
5.
Sebelum berbicara saya memikirkan terlebih dahulu kata-kata yang akan saya sampaikan
6.
Lawan bicara saya sering tidak mengerti akan apa yang saya sampaikan
7.
Saya sering tidak runtut dalam menyampaikan informasi
8.
Saya memperhatikan alur bahasa pada saat berkomunikasi dengan orang lain
9.
Saya lebih mendengarkan informasi dari lawan bicara yang lebih tinggi jabatannya daripada saya
10.
Emosi sangat mempengaruhi cara berbicara saya dengan orang lain
Universitas Sumatera Utara
I. LEMBAR RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN) RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN)
NAMA
: ......................................................................
UNIT PELAYANAN
: ......................................................................
SASARAN PENGEMBANGAN DIRI : 1.
............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ..........
2.
............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ..........
No.
Faktor penghambat internal
Faktor penghambat external
Langkah mengatasi
1. 2. 3. 4.
Universitas Sumatera Utara
J. PENILAIAN PESERTA PELATIHAN 1. Berikut ini merupakan beberapa pernyataan mengenai penilaian anda terhadap pelatihan teamwork yang anda ikuti. No
Pernyataan
Nilai (range antara 1-10)
1
Manfaat materi yang disajikan
2
Isi dan materi yang diberikan
3
Manfaat materi yang diberikan terhadap pelaksanaan tugas
4
Penampilan fasilitator
5
Penguasaan fasilitator terhadap materi
6
Cara fasilitator menyampaikan materi
7
Sikap fasilitator terhadap peserta
8
Makanan dan minuman
9
Alokasi waktu pelatihan
10
Kegiatan pelatihan team building secara keseluruhan
2. Saran terhadap program pelatihan teamwork …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….... 3. Saran terhadap fasilitator …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….................... 4. Kritikan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………................
Universitas Sumatera Utara
K. ANGGARAN PELATIHAN
KOMUNIKASI Durasi Training
2 hari
Jumlah Trainee
25
Jumlah Trainer
1
Lokasi
Ruangan DIKLAT RSUD X
A. Trainer Cost 1. Gaji Trainer (2x @2.000.000)
Rp. 4.000.000
2. Trainer a. Makan siang (2 x @30.000)
Rp.
60.000
b. Coffee Break (2x @10.000)
Rp.
20.000
c. Transport (2x @1.000.000)
Rp. 2.000.000
B. Trainee 1. Acara a. Notebook (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
b. Kopian Materi (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
c. Badge name (Rp.5000 x 25 orang)
Rp.
125.000
a.Makan siang (2x25xRp.20.000)
Rp.
1.000.000
b. Coffee Break (2x25xRp.10.000)
Rp.
500.000
2. Konsumsi
3. Perlengkapan a. Peralatan Games
Rp.
500.000
b. Hadiah
Rp.
500.000
TOTAL BIAYA
Rp. 9. 205.000
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Richard Y dan Mark J Curtin. 1998. Membangun Tim Mandiri. PT. Pustaka BinamanPressindo, Jakarta Johnson, David W. & Johnson, Frank P., (1991). Joining Together; Group Theory and Group Skills, London, Prentice Hall. Marquis dan Huston (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Teori dan Aplikasi. Alih bahasa: Widyawati dan Handayani. Jakarta. Edisi 4. EGC. Nasir, dkk. (2009). Komunikasi dalam praktek keperawatan. Teori dan aplikasi. Salemba Medika. Jakarta. Robbins, Stephen P, 2004. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Robbins, Stephen P, Timothy A. Judge 2008. Perilaku Organisasi, PT. Salemba Empat, Jakarta. Smither, D. Smither, Houston, dan McIntire, (1996), “Organizational Development: Strategies For Changing Environments”, Penerbit: HarperCollins College, New York
Universitas Sumatera Utara
PELATIHAN 2 (Manajemen konflik)
A. MATERI PELATIHAN Materi : Manajemen Konflik Tujuan Instruksional Umum: Setelah mengikuti pelatihan manajemen konflik, peserta pelatihan mampu menghadapi dan menyelesaikan konflik dengan mencari berbagai alternatif pemecahan masalah Tujuan Instruksional Khusus: a. Peserta memahami mengenai manajemen konflik b. Peserta memahami bagaimana memanajemen konflik secara konstruktif c. Peserta mengetahui ciri-ciri, jenis dan sumber konflik d. Peserta mampu memanajemen konflik secara konstruktif Waktu yang dibutuhkan: 435 menit Latar Belakang Kebanyakan orang akan menghindari konflik, meskipun pada kenyataannya semua manusia pasti mengalami konflik, baik dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Bagi kehidupan organisasi sendiri, sungguh naif bila konflik tidak dipandang sebagai aspek penting dalam maju atau mundurnya organisasi. Anggapan bahwa timbulnya konflik bisa memunculkan stres, kegagalan pencapaian tujuan, sampai organisasi terpecah belah merupakan sudut pandang yang paling umum selama ini. Apakah pandangan tersebut dapat berlaku secara keseluruhan merupakan pertanyaan yang paling mengemuka. Terlebih bila kita menyadari mustahil menghilangkan konflik dari dalam
Universitas Sumatera Utara
organisasi, sehingga yang diperlukan bukan menghindari organisasi namun lebih pada mengelola konflik yang terjadi dalam organisasi. Metode: 1. Presentasi 2. Diskusi 3. Games 4. Studi kasus Bahan Pembelajaran: Manajemen Konflik
Universitas Sumatera Utara
B. LANDASAN TEORI MANAJEMEN KONFLIK 1. Defenisi Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993). Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996) tim yang tidak efektif sering mencoba untuk mengabaikan atau menekan konflik, sedangkan tim yang efektif dapat menggunakan konflik dengan cara yang konstruktif. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang baik pula yakni memecahkan masalah dengan lebih kreatif, dan jumlah partisipasi anggota tim yang lebih tinggi. 2. Ciri-Ciri Konflik Menurut Wijono( 1993) ciri-ciri konflik adalah : a.
Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
b.
Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
c.
Munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala perilaku yang
Universitas Sumatera Utara
direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: sandangpangan, materi dan kesejahteraan atau tunjangan-tunjangan tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan aktualisasi diri. d.
Munculnya
tindakan
yang
saling
berhadap-hadapan
sebagai
akibat
pertentangan yang berlarut-larut. e.
Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.
3. Jenis-jenis Konflik Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi. a. Konflik Intrapersonal Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu : Konflik
pendekatan-pendekatan,
contohnya
orang
yang
dihadapkan
pada dua pilihan yang sama-sama menarik
Universitas Sumatera Utara
Konflik pendekatan-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus b. Konflik Interpersonal Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. c. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanantekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada. d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok. e. Konflik antara organisasi
Universitas Sumatera Utara
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negaranegara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
4. Dampak Konflik Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya adalah sebagai berikut : a. Dampak Positif Konflik Menurut Wijono (1993:3), bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti: -
Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
-
Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
-
Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
-
Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena karyawan
memperoleh
penghargaan
dalam
perasaan-perasaan keberhasilan
aman,
kerjanya
kepercayaan
atau
bahkan
diri, bisa
mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal. -
Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Semua ini bisa menjadikan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan terjamin.
b. Dampak Negatif Konflik Dampak negatif konflik (Wijono, 1993), sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut: -
Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya ngobrol berjamjam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di tempat, pulang lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai alasan yang tak jelas.
Universitas Sumatera Utara
-
Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
-
Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
-
Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, timbul stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
-
Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain.
-
Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor turn-over. Kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh karena produksi bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita hanya untuk kegiatan seleksi dan memberikan latihan dan dapat muncul pemborosan dalam cost benefit.
Konflik yang tidak terselesaikan dapat merusak lingkungan kerja sekaligus orangorang di dalamnya, oleh karena itu konflik harus mendapat perhatian. Jika tidak,
Universitas Sumatera Utara
maka seorang manajer akan terjebak pada hal-hal seperti: a. Kehilangan karyawan yang berharga dan memiliki keahlian teknis. Dapat saja mereka mengundurkan diri. Manajer harus menugaskan mereka kembali, dan contoh yang paling buruk adalah karena mungkin Manajer harus memecat mereka. b. Menahan atau mengubah informasi yang diperlukan rekan-rekan sekerja yang lurus hati agar tetap dapat mencapai prestasi. c. Keputusan yang lebih buruk yang diambil oleh perseorangan atau tim karena mereka sibuk memusatkan perhatian pada orangnya, bukan pada masalahnya. d. Kemungkinan sabotase
terhadap pekerjaan
atau peralatan. Seringkali
dimaklumi sebagai faktor “kecelakaan” atau “lupa”. Namun, dapat membuat pengeluaran yang diakibatkan tak terhitung banyaknya. e. Sabotase terhadap hubungan pribadi dan reputasi anggota tim melalui gosip dan kabar burung. Segera setelah orang tidak memusatkan perhatian pada tujuan perubahan, tetapi pada masalah emosi dan pribadi, maka perhatian mereka akan terus terpusatkan ke sana. f. Menurunkan moral, semangat, dan motivasi kerja. Seorang karyawan yang jengkel dan merasa ada yang berbuat salah kepadanya tidak lama kemudian dapat meracuni seluruh anggota tim. Bila semangat sudah berkurang, manajer akan sulit sekali mengobarkannya kembali. g. Masalah yang berkaitan dengan stres. Ada bermacam-macam, mulai dari efisiensi yang berkurang sampai kebiasaan membolos kerja. (Stevenin,2000).
Universitas Sumatera Utara
5. Sumber-Sumber Konflik a. Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict) a.1. Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict) Menurut Wijono (1993), ada tiga jenis konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict), yaitu: - Approach-approach conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuantujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain. - Approach-Avoidance
Conflict,
dimana
orang
didorong
untuk
melakukan pendekatan terhadap persoalan-persoalan yang mengacu pada satu tujuandan pada waktu yang sama didorong untuk melakukan terhadap
persoalan-persoalan
tersebut
dan
tujuannya
dapat
mengandung nilai positif dan negatif bagi orang yang mengalami konflik tersebut. - Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal yang negatif tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain. - Dalam hal ini, approach-approach conflict merupakan jenis konflik yang mempunyai resiko paling kecil dan mudah diatasi, serta akibatnya tidak begitu fatal. a.2 Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius Di dalam organisasi, konflik seringkali terjadi karena adanya perbedaan peran dan ambigius dalam tugas dan tanggung jawab terhadap sikap-sikap, nilai-nilai dan harapan-harapan yang telah ditetapkan dalam
Universitas Sumatera Utara
suatu organisasi. Filley and House memberikan kesimpulan atas hasil penyelidikan kepustakaan mengenai konflik peran dalam organisasi, yang dicatat melalui indikasi-indikasi yang dipengaruhi oleh empat variabel pokok yaitu : - Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran. - Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa membuat tekanan-tekanan dalam pekerjaan. - Memiliki kemampuan untuk mentolelir stres. - Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi konflik yang muncul dalam organisasi (Wijono, 1993).
b. Konflik antar pribadi dalam organisasi Stevenin (2000), ada beberapa faktor yang mendasari munculnya konflik antar pribadi dalam organisasi misalnya adanya: o Pemecahan masalah secara sederhana. Fokusnya tertuju pada penyelesaian masalah dan orang-orangnya tidak mendapatkan perhatian utama. o Penyesuaian/kompromi. Kedua pihak bersedia saling memberi dan menerima, namun tidak selalu langsung tertuju pada masalah yang sebenarnya. Waspadailah masalah emosi yang tidak pernah disampaikan kepada manajer. Kadang-kadang kedua pihak tetap tidak puas. o Tidak sepakat. Tingkat konflik ini ditandai dengan pendapat yang diperdebatkan. Mengambil sikap menjaga jarak. Sebagai manajer, manajer perlu memanfaatkan dan menunjukkan aspek-aspek yang sehat dari
Universitas Sumatera Utara
ketidaksepakatan tanpa membiarkan adanya perpecahan dalam kelompok. o Kalah/menang. Ini adalah ketidaksepakatan yang disertai sikap bersaing yang amat kuat. Pada tingkat ini, sering kali pendapat dan gagasan orang lain kurang dihargai. Sebagian di antaranya akan melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan pertarungan. o Pertarungan/penerbangan. Ini adalah konflik “penembak misterius”. Orangorang yang terlibat di dalamnya saling menembak dari jarak dekat kemudian mundur untuk menyelamatkan diri. Bila amarah meledak, emosi pun menguasai akal sehat. Orang-orang saling berselisih. o Keras kepala. Ini adalah mentalitas “dengan caraku atau tidak sama sekali”. Satu-satunya kasih karunia yang menyelamatkan dalam konflik ini adalah karena biasanya hal ini tetap mengacu pada pemikiran yang logis. Meskipun demikian, tidak ada kompromi sehingga tidak ada penyelesaian. o Penyangkalan. Ini adalah salah satu jenis konflik yang paling sulit diatasi karena tidak ada komunikasi secara terbuka dan terus-terang. Konflik hanya dipendam. Konflik yang tidak bisa diungkapkan adalah konflik yang tidak bisa diselesaikan.
6. Penanganan konflik Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik : a. Berkompetisi Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika
Universitas Sumatera Utara
situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan –bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan. b. Menghindari konflik Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali,ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut. c. Akomodasi Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini. d. Kompromi
Universitas Sumatera Utara
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang uatama. Masingmasing
pihak
akan
mengorbankan
sebagian
kepentingannya
untuk
mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution). e. Berkolaborasi Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Universitas Sumatera Utara
C. SLIDE PELATIHAN
MANAJEMEN KONFLIK
Universitas Sumatera Utara
Defenisi Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
Ciri-Ciri Konflik Setidaknya ada dua pihak secara
perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan Paling tidak timbul pertentangan antara
dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
Universitas Sumatera Utara
Munculnya interaksi yang seringkali ditandai
oleh gejala-gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan
Munculnya tindakan yang saling
berhadap-hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut Munculnya ketidakseimbangan
akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis Konflik a. Konflik Intrapersonal
Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
b. Konflik Interpersonal Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan.
Universitas Sumatera Utara
c. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
Universitas Sumatera Utara
e. Konflik antara organisasi
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Dampak Konflik a. Dampak Positif Konflik
Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan
waktu bekerja Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara
sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat
membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai
dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Dampak Negatif Konflik
Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan
mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab. Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi
dalam pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila
memperoleh teguran dari atasan Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan
ini disebut labor turn-over.
Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan
diri bila memperoleh teguran dari atasan Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar
masuk dan ini disebut labor turn-over.
Universitas Sumatera Utara
Sumber-Sumber Konflik a. Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict) - Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai
(goal conflict) -Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius b. Konflik antar pribadi dalam organisasi
Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict):
Approach-Approach Conflict dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuantujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain
Approach-Avoidance Conflict dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan terhadap persoalan-persoalan yang mengacu pada satu tujuan dan pada waktu yang sama didorong untuk melakukan terhadap persoalan-persoalan tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai positif dan negatif bagi orang yang mengalami konflik tersebut
Universitas Sumatera Utara
Avoidance-Avoidance Conflict dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal yang negatif tetapi tujuantujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain
b. Konflik antar pribadi dalam organisasi
Pemecahan masalah secara sederhana
Fokusnya tertuju pada penyelesaian masalah dan orang-orangnya tidak mendapatkan perhatian utama. Penyesuaian/kompromi
Kedua pihak bersedia saling memberi dan menerima, namun tidak selalu langsung tertuju pada masalah yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
Tidak sepakat
Tingkat konflik ini ditandai dengan pendapat yang diperdebatkan. Mengambil sikap menjaga jarak. Kalah/menang
Ini adalah ketidaksepakatan yang disertai sikap bersaing yang amat kuat. Pada tingkat ini, sering kali pendapat dan gagasan orang lain kurang dihargai. Pertarungan
Ini adalah konflik “penembak misterius”. Orang-orang yang terlibat di dalamnya saling menembak dari jarak dekat kemudian mundur untuk menyelamatkan diri.
Keras kepala
Ini adalah mentalitas “dengan caraku atau tidak sama sekali”. Tidak ada kompromi sehingga tidak ada penyelesaian. • Penyangkalan
Ini adalah salah satu jenis konflik yang paling sulit diatasi karena tidak ada komunikasi secara terbuka dan terus-terang. Konflik hanya dipendam.
Universitas Sumatera Utara
Penanganan konflik a. Berkompetisi Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain.
b. Menghindari konflik Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situasi tersebut secara fisik ataupun psikologis.
Universitas Sumatera Utara
c. Akomodasi Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour.
d. Kompromi Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.
Universitas Sumatera Utara
e. Berkolaborasi Menciptakan situasi menangmenang dengan saling bekerja sama. Pemecahan samasama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
Universitas Sumatera Utara
D. GAMES PELATIHAN “Menyeberang Amazon” 1. Deskripsi Games ini merupakan games kelompok yang membutuhkan kerjasama, kekompakan, strategi pemecahan masalah dalam upaya untuk mencari cara yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kekompakan, kerjasama, sekaligus menguji strategi pemecahan masalah peserta kegiatan dalam usaha mencapai tujuan.
3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 25 menit
4. Alat atau media Kertas (dengan warna atau bentuk yang berbeda)
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator menyusun alat untuk permainan yaitu kertas dengan warna atau tanda tertentu untuk masing-masing kelompok. Contoh: warna merah untuk tim A, warna biru untuk tim B dan sebagainya. Atau kertas bertanda segitiga untuk tim A, kertas bertanda lingkaran untuk tim B dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Jumlah dan ukuran kertas bebas tergantung kebutuhan. Maing-masing kertas dibuat menjadi sebuah lintasan dari titik start ke titik finish. Susunan kertas ada yang dibuat berdekatan, ada yang dibuat berjauhan sehingga membuat permainan semakin menantang. c. Fasilitator menerangkan tujuan dari permainan ini adalah adu cepat dari titik start ke titik finish. Mereka hanya boleh menginjak dimana kertas berada sambil bergandengan tangan. d. Syarat utama dalam permainan ini adalah bergandengan tangan tidak boleh terlepas, kertas tidak boleh dipindahkan dan kaki peserta tidak boleh terlepas dari kertas yang dipijak (tidak boleh menginjak di luar kertas). e. Jumlah peserta dalam kelompok harus sama (agar adil). f.
Fasilitator menentukan starting point dan final point.
g. Pemenangnya adalah tim yang terlebih dahulu sampai di garis finish (seluruh anggota masuk)
Universitas Sumatera Utara
“Menyeberang Jembatan” 1. Deskripsi Games ini membutuhkan kelompok yang mampu bekerjasama untuk menemukan pemecahan masalah dalam upaya untuk mencari cara yang efektif untuk memecahkan persoalan yang diberikan 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kekompakan, kerjasama, sekaligus menguji strategi pemecahan masalah peserta kegiatan dalam usaha mencapai tujuan.
3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 30 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator memberi penjelasan latar belakang persoalan yang harus dikerjakan oleh kelompok dengan menceritakan gambaran persoalan tersebut. Penjelasan: Terdapat 5 karakter dalam game ini: - Orang pertama laki-laki yang bertubuh sangat kurus dan tinggi - Orang kedua laki-laki yang bertubuh kecil dan pendek - Orang ketiga wanita yang bertubuh kurus dan tinggi
Universitas Sumatera Utara
- Orang keempat laki-laki yang bertubuh gemuk - Orang kelima seorang kakek yang membawa tongkat Background: pemandangan di sebuah tebing tinggi dengan hanya terdapat sebuah jembatan penyeberangan yang terbuat dari sebatang kayu b. Aturan permainannya adalah: Tugas kelompok adalah menyeberangkan sebuah keluarga dari sisi A ke sisi B dengan sebauh lentera yang hanya mempunyai waktu nyala hanya 30 detik. Keluarga tersebut beranggotakan 5 orang yang mempunyai kecepatan melewati jembatan berbeda-beda, yaitu: - Orang pertama mempunyai kecepatan 1 detik - Orang kedua mempunyai kecepatan 3 detik - Orang ketiga mempunyai kecepatan 6 detik - Orang keempat mempunyai kecepatan 8 detik - Orang ketiga mempunyai kecepatan 12 detik Total kecepatan melewati jembatan adalah 30 detik (sama dengan waktu waktu nyala lentera). Bagaimana kelompok dapat menolong keluarga tersebut untuk menyeberang dengan mengkombinasikan kecepatan menyeberang mereka dengan waktu menyeala lampu lentera. Dengan aturan: - Jembatan hanya daapt dilalui paling banyak 2 orang, orang yang memiliki kecepatan menyeberang paling lama adalah orang yang memegang lentera
Universitas Sumatera Utara
- Orang yang memegang lentera adalah orang yang memotong waktu nyala lampu lentera
Universitas Sumatera Utara
“Terlalu banyak solusi? “ 1. Deskripsi Permainan ini mengamati manfaat brainstorming terhadap sekelompok peserta dalam mengatasi masalah yang diberikan.
2. Tujuan Games ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah menghasilkan sebanyak mungkin ide dari sekelompok orang dengan menggunakan teknik brainstorming.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk permainan ini selama 30 menit
4. Alat atau media Kertas flipchart dan spidol untuk masing-masing subkelompok.
5. Prosedur atau cara bermain a. Bagi peserta menjadi tim yang terdiri dari 5-7 peserta. b. Berikan sebuah masalah kepada tim untuk diatasi. Masalah tersebut bisa berupa masalah yang berhubungan dengan pekerjaan atau masalah imajiner. Misalnya, bagaimana mendapatkan lebih banyak pelanggan untuk toko kita? Atau bagaimana caranya menjual es kepada orang Eskimo? c. Peraturan:
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing tim harus memilih seorang juru tulis.juru bicara. Juru tulis ini harus menggali ide sebanyak mungkin dari anggota timnya selama 10-15 menit. Tidak ada diskusi pendapat selama 10-15 menit tersebut. Juru tulis diminta untuk mendorong anggota timnya mengeluarkan ide apapun meski menggelikan atau tidak masuk akal. Setelah 10-15 menit habis, masing-masing tim harus mengevaluasi setiap ide yang dihasilkan timnya. Lalu memutuskan tiga ide terbaik. Setelah memperoleh kesepakatan, masing-masing juru bicara harus mempresentasikan hasil yang diperoleh timnya kepada seluruh peserta. Setelah masing-masing tim mempresentasikan idenya, seluruh peserta kemudian harus memutuskan satu ide terbaik yang telah disebutkan.
Universitas Sumatera Utara
E. ICE BREAKER “Korek Api Cinta” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Korek api batang, karet gelang
5. Prosedur atau cara bermain a. Pesertapelatihan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Maing-masing kelompok terdiri dari 5-7 orang peserta. b. Fasilitator kemudian meminta peserta untuk berbaris dalam kelompok. c. Fasilitator membagikan satu batang korek api kepada masing-masing peserta
Universitas Sumatera Utara
d. Setalah semua peserta mendapatkan masing-masing satu batang korek api, selanjutnya fasilitator membagikan satu buah karet gelang kepada masingmasing kelompok. Satu kelompok mendapatkan satu buah karet gelang e. Fasilitator meminta peserta pelatihan untuk menggigit korek api yang telah dibagikan. Bagian korek api yang ada bahan bakarnya terletak diletakkan di bagian luar. f. Fasilitator meletakkan karet gelang pada korek peserta yang paling depan g. Setelah diberi aba-aba mulai, karet gelang harus diberikan kepada peserta yang ada di belakangnya tanpa menggunakan alat bantu apapun kecuali batang korek api dan mulut yang digunakan untuk menggigit korek api tersebut. h. Apabila korek api jatuh selama proses pemindahan dari satu peserta ke peserta yang lain, permainan dalam kelompok itu harus diulang dari peserta yang paling depan i. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok yang pertama kali dapat memindahkan karet gelang dan menmpatkannya pada peserta yang paling akhir
Universitas Sumatera Utara
“BINGO” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan menumbuhkan semangat baru peserta untuk mengikuti materi dan kegiatan-kegiatan yang akan disampaikan dan dilakukan pada pelatihan
2. Tujuan Kegiatan ini mengajak para peserta untuk lebih mengenal lebih dekat lagi dengan peserta pelatihan lain dengan menanyakan hobby, alamat tempat tinggal, makanan kesukaan dan sebagainya.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Tabel lembaran soal sebanyak jumlah peserta
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator membuat sebuah tabel yang berisi pernyataan-pernyataan. Berambut pendek
Memakai kaca mata
Bisa main gitar
Mempunyai sepeda motor
Menonton sinetron
Pernah juara
Sudah berkeluarga
Hobi membaca
Suka menyanyi
Universitas Sumatera Utara
b. Peserta menerima tabel tersebut dan menunggu aba-aba dari fasilitator untuk memulai permainan c. Setelah diberi aba-aba mulai, peserta segera mulai meminta tanda tangan kepada rekan-rekannya yang sesuai dengan pernyataan-pernyataan tersebut d. Pemenangnya adalah pemenang yang dapat mengisi penuh mendatar, miring atau vertikal terlebih dahulu. Misalnya:
Berambut pendek
Memakai kaca mata
Bisa main gitar
Mempunyai sepeda motor
Menonton sinetron
Pernah juara
Sudah berkeluarga
Hobi membaca
Suka menyanyi
Universitas Sumatera Utara
F. ENERGIZER “Dangdut Yuk...” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator memberi instruksi kepada peserta untuk berdiri di depan bangku masing-masing peserta b. Fasilitator memberi penjelasan kepada peserta bahwa permainan “Dangdut Yuk” ini adalah permainan menulis huruf dengan menggunakan pinggul. Misalnya kata “CINTA”, satu per satu huruf yang membentuk kata cinta diperagakan dengan menggunakan pinggul. Pertama huruf “C” pinggul digerakkan dari atas kemudian
Universitas Sumatera Utara
melengkung ke bawah hingga akhirnya gerakan pinggul membentuk huruf “C”, yang kedua huruf “I” pinggul digerakkan dari atas ke bawah, lalu huruf “N” pinggul digerakkan dari bawah kemudian ke atas kemudian ke bawah lagi, kemudian huruf “T” pinggul digerakkan dari atas ke bawah lalu membuat garis lurus di atas dan tidak ketinggalan huruf “A” pinggul digerakkan dari atas serong ke kiri bagian bawah lalu kembali dari atas serong ke kiri bagian bawah lalu kembali dari atas serong ke kanan bagian bawah lalu membuat garis lurus ditenahtengahnya. c. Setelah peserta pelatihan mengerti dan paham mengenai penjelasan yang diberikan oleh fasilitator, maka fasilitator dapat menyebutkan beberapa kata yang menjadi persoalan pada permainan ini, misalnya: “AKU”, “BAJU”, “MARAH”, dan lainlain d. Fasiltator memberi aba-aba saat gerakan akan mulai dilakukan dan peserta pelatihan melakukan gerakan secara bersama
Universitas Sumatera Utara
“Ungkapkan Sayang” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Kursi sebanyak jumlah peserta yang ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Tatalah kursi menghadap ke dalam membentuk lingkaran penuh b. Mintalah kepada semua peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan c. Satu peserta menduduki satu kursi dan jumlah kursi sebanyak peserta yang ada d. Kata kunci dalam permainan ini adalah “Aku menyayangi orang yang...” . Lanjutan kata kunci itu bisa macam-macam seperti “ yang memakai jam tangan, yang berambut pendek, yang memakai kaus kaki, dan lain-lain.”
Universitas Sumatera Utara
e. Orang-orang yang termasuk dalam kata kunci yang ada berpindah tempat duduk mencari tempat duduk milik teman yang lain yang juga bagian dari kata kunci yang disebutkan. Misalnya, “Aku menyayangi orang yang memakai jam tangan”, maka semua peserta yang memakai jam tangan harus berpindah tempat duduk. f. Apabila fasilitator ingin memindahkan semua peserta maka fasilitator harus mengatakan,”Aku menyayangi kalian semua.”
Universitas Sumatera Utara
David Says “…” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk membuat suasana lebih rileks dan melatih konsentrasi para peserta.
2. Tujuan Menciptakan suasana yang lebih rileks dan peserta merasa lebih bersemangat karena terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator menjelaskan aturan main sebagai berikut: i.
Peserta harus melakukan instruksi yang diberikan
ii.
Gerakan tersebut dianggap sah jika dimulai dengan kata-kata “David says”. Jika tidak dimulai dengan kata-kata “David says” dan peserta tetap melakukan, maka peserta dianggap gugur.
iii.
Jurinya adalah diri sendiri dan rekan peserta di sekitarnya
Universitas Sumatera Utara
iv.
Fasilitator menegaskan apakah peserta sudah jelas dengan aturan main tersebut dan peserta harus menjawab sudah jelas
b. Fasilitator memulai permainan sebagai berikut: i.
Semua harap berdiri! (tanpa David says) – yang berdiri berarti gugur dan langsung duduk
ii.
Davis says “Semua berdiri!” – yang tidak berdiri berarti gugur.
iii.
Siapa yang sudah jelas angkat tangan! (tanpa David says) – yang mengangkat tangan berarti gugur dan langsung duduk
iv.
David says “Siapa yang jelas, angkat tangan!” – yang tidak angkat tangan berarti gugur.
v.
Ok, fasilitator lalu menurunkan tangan (tanpa David says) – peserta yang mengikuti menurunkan tangan berarti langsung gugur.
vi.
David says “ Tepuk pundak peserta di depan anda!” – peserta yang menepuk pundak dengan tangan yang diangkat (kanan atau kiri) langsung gugur karena belum ada instruksi untuk menurunkan tangan.
vii.
David says “Turunkan tangan (yang diangkat) anda!”
viii.
Ok, yang tersisa silahkan naik ke panggung untuk menerima hadiah (tanpa David says) – yang terkecoh dan naik ke panggung langsung gugur.
ix.
Di panggung pun, peserta masih bisa diminta untuk melakukan gerakan yang diinstruksikan sehingga jumlah peserta yang tersisa sama dengan jumlah hadiah yang telah dipersiapkan.
Universitas Sumatera Utara
“Mari berkelompok!” 1. Deskripsi Seluruh peserta diminta untuk membuat lingkaran. Fasilitator kemudian berdiri di tengah lingkaran dan menyebutkan huruf “a”, “b” dan “c” secara acak. Masingmasing huruf merupakan kode agar peserta membentuk suatu kelompok. Tugas peserta adalah mendengarkan huruf yang disebutkan fasilitator, dan secara cepat membentuk kelompok yang berisikan anggota kelompok yang sesuai dengan makna yang terkandung dari huruf yang diucapkan fasilitator.
2. Tujuan Kegiatan ini dapat menstimulasi daya konsentrasi, menghilangkan kepenatan fisik melalui berbagai gerakan dan membangun suasana yang menyenangkan
3. Waktu Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 10 menit.
4. Alat/media Tidak ada alat/media yang digunakan dalam kegiatan ini
5. Prosedur a. Fasilitator meminta seluruh peserta untuk membentuk lingkaran b. Fasilitator berdiri di tengah lingkaran c. Fasilitator memberikan penjelasan kepada peserta bahwa peserta harus mendengar secara seksama huruf yang disebutkan fasilitator, karena suara yang akan
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan fasilitator bisa tinggi dan bisa juga rendah. Huruf yang akan disebutkan fasilitator yaitu huruf “a”, “b” dan “c”. Masing-masing huruf memiliki arti: “a” : kelompok harus membentuk kelompok yang memiliki anggota 4 orang “b” : kelompok harus membentuk kelompok yang memiliki anggota 3 orang “c” : kelompok harus membentuk kelompok yang memiliki anggota 5 orang d. Tugas peserta adalah secara cepat membentuk kelompok yang terdiri dari jumlah anggota kelompok yang sesuai dengan makna yang terkandung dari huruf-huruf yang disebutkan fasilitator e. Peserta yang tidak mendapatkan kelompok pada saat melakukan kegiatan ini akan diberikan konsekuensi menyanyikan sebuah lagu yang judulnya ditentukan oleh peserta lain
Universitas Sumatera Utara
G. STUDI KASUS
Tn. C berusia 40 tahun, Tn.C memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya dikarenakan ia menderita berbagai penyakit (Tn. C mengalami kebutaan,diabetes yang parah dan sedang menjalani dialisis). Pada saat ini, Tn. C mengalami koma dan pihak rumah sakit melakukan resusitasi untuk mempertahankan hidup Tn. C. Resusitasi dilakukan pihak rumah sakit karena sesuai dengan prosedur dan kebijakan rumah sakit dalam penanganan pasien.
Peraturan rumah sakit menyatakan bahwa kehidupan harus disokong. Namun keluarga pasien menuntut tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit harus berdasarkan kepentingan hak klien, dan untuk saat ini peserta menuntut hak meninggal pasien. Rumah sakit akhirnya menyerahkan kepada pengadilan untuk kasus hak meninggal pasien tersebut.
Tiga orang perawat mendiskusikan kejadian tersebut dengan memperhatikan antara keinginan/hak meninggal Tn. C dengan moral dan tugas legal untuk mempertahankan kehidupan setiap pasien yang diterapkan dirumah sakit.
Perawat A mendukung dan menghormati keputusan Tn.C yang memilih untuk meninggal. Perawat B menyatakan bahwa semua anggota/staf yang berada dirumah sakit tidak mempunyai hak menjadi seorang pembunuh. Perawat C mengatakan bahwa yang berhak untuk memutuskan adalah dokter.
Bahan diskusi: a. Bagaimana tanggapan kelompok terhadap kasus yang ada dalam wacana di atas? b. Solusi apa yang disarankan kelompok untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada wacana di atas?
Universitas Sumatera Utara
H. PRETEST – POSTTEST PELATIHAN 1. Yang tidak termasuk jenis konflik adalah: a. Konflik intrapersonal b. Konflik interpersonal c. Kerjasama organisasi d. Konflik antar organisasi
2. Tindakan dibawah ini yang tidak perlu kita lakukan dalam penanganan konflik adalah: a. Kompromi b. Berkolaborasi c. Menghindari konflik d. Menambah konflik
3. Yang bukan macam bentuk konflik intrapersonal adalah: a. Konflik pendekatan-pendekatan b. Konflik pendekatan-penghindaran c. Konflik penghindaran-penghindaran d. Konflik antar kelompok
4. Pendekatan dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih , tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah adalah: a. Approach-approach conflict
Universitas Sumatera Utara
b. Approach-avoidence conflict c. Avoidence-avoidence conflict d. Half of approach conflict
5. Faktor penyesuaian atau kompromi diartikan sebagai: a. Pemecahan maslaah secara sederhana b.Ketidaksepakatan dalam menyelesaikan konflik c. Kedua pihak bersedia saling memberi dan menerima d.Keterbukaan dan keterusterangan dalam menyelesaikan konflik
6. Berikut ini adalah lima tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani konflik, kecuali: a. Menghindar b.Berkompetisi c. Akomodasi d.Mediasi
7. Dampak konflik adalah sebagai berikut, kecuali: a. Meningkatkan jumlah absensi karyawan b.Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan c. Kecenderungan turn over d.Meningkatnya jumlah kecurangan yang terjadi di perusahaan
8. Ciri-ciri konflik adalah sebagai berikut, kecuali: a. Terjadi antara dua pihak (baik secara perorangan atau kelompok)
Universitas Sumatera Utara
b.Timbul pertentangan karyawan dalam mencapai tujuan c. Muncul keseimbangan di perusahaan d.Terdapat pihak-pihak yang diuntungkan dari konflik
9. Jenis konflik yang banyak terjadi di organisasi yaitu: a. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama b. Konflik interpersonal c. Konflik intrapersonal d.Konflik antar organisasi
10. Berikut tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani konflik, kecuali: a. Berkompetisi b.Menghindari konflik c. Akomodasi d.Berargumen
Universitas Sumatera Utara
I. SELF ASSESMENT
SELF ASSESSMENT Nama
: ................................................................................
Unit Pelayanan
: ................................................................................
No.
Pernyataan
Setuju
Tidak Setuju
1.
Saya cenderung menghindar saat menghadapi konflik
.....
.....
2.
Saya tidak bisa menahan emosi saat memiliki konflik dengan orang lain
.....
.....
3.
Saya berusaha memahami situasi yang dapat memunculkan konflik
.....
.....
4.
Saya memilih cara negosiasi ketika berkonflik dengan orang lain
.....
.....
5.
Saya sering bersikap tidak peduli dengan masalah yang dihadapi tim
.....
.....
6.
Saya berusaha memandang dari sudut pandang lain untuk memahami suatu konflik
.....
.....
7.
Saya sering mengeluarkan ide dan pendapat seagai solusi untu menyelesaikan konflik
.....
.....
8.
Saya merasa mampu menyelesaikan konflik setiap kali konflik tersebut muncul di pekerjaan saya
.....
.....
9.
Saya kurang peduli jika terjadi konflik dalam tim saya
.....
.....
10.
Saya kurang mampu menyelesaikan konflik seorang diri
.....
.....
Universitas Sumatera Utara
J. LEMBAR RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN)
RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN) NAMA
: ......................................................................
UNIT PELAYANAN
: ......................................................................
SASARAN PENGEMBANGAN DIRI : 1. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................ 2. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................
No.
Faktor penghambat internal
Faktor penghambat external
Langkah mengatasi
1.
2.
3.
4.
Universitas Sumatera Utara
K. PENILAIAN PESERTA PELATIHAN
1. Berikut ini merupakan beberapa pernyataan mengenai penilaian anda terhadap pelatihan teamwork yang anda ikuti. No
Pernyataan
Nilai (range antara 1-10)
1
Manfaat materi yang disajikan
2
Isi dan materi yang diberikan
3
Manfaat materi yang diberikan terhadap pelaksanaan tugas
4
Penampilan fasilitator
5
Penguasaan fasilitator terhadap materi
6
Cara fasilitator menyampaikan materi
7
Sikap fasilitator terhadap peserta
8
Makanan dan minuman
9
Alokasi waktu pelatihan
10
Kegiatan pelatihan team building secara keseluruhan
2. Saran terhadap program pelatihan teamwork …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….... 3. Saran terhadap fasilitator …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….................... 4. Kritikan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………................
Universitas Sumatera Utara
L. ANGGARAN PELATIHAN
MANAJEMEN KONFLIK Durasi Training
2 hari
Jumlah Trainee
25
Jumlah Trainer
1
Lokasi
Ruangan DIKLAT RSUD X
C. Trainer Cost 1. Gaji Trainer (2x @2.000.000)
Rp. 4.000.000
2. Trainer Rp.
60.000
b. Coffee Break (2x @10.000)
Rp.
20.000
c. Transport (2x @1.000.000)
Rp. 2.000.000
a. Makan siang (2 x @30.000)
D. Trainee 3. Acara
Rp.
250.000
b. Kopian Materi (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
c. Badge name (Rp.5000 x 25 orang)
Rp.
125.000
Rp.
1.000.000
Rp.
500.000
a. Notebook (Rp.10000 x 25 orang)
4. Konsumsi a. Makan siang (25x2xRp.20.000) b. Coffee Break (25x2xRp.10.000)
5. Perlengkapan a. Peralatan Games b. Hadiah TOTAL BIAYA
Rp.
500.000
Rp.
500.000
Rp. 9. 205.000
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A .F. Stoner & C.Wankel. Manajemen. Terj. Wilhelmus W. Bakowaton, (Jakarta: Intermedia, 1993). Luthans F, “Organizational Behavior”, Mc Graw Hill, Singapore; 1981 Robbins, SP, “Organizational Behaviour”, Prentice Hall, Siding, 1996. Robbins, Stephen P, 2004. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Smither, D. Smither, Houston, dan McIntire, (1996), “Organizational Development: Strategies For Changing Environments”, Penerbit: HarperCollins College, New York
Universitas Sumatera Utara
PELATIHAN 3 (Strategi pemecahan masalah, Pembuatan keputusan)
A. MATERI PELATIHAN Materi : Strategi Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan Tujuan Instruksional Umum: Setelah mengikuti pelatihan strategi pemecahan masalah dan pembuatan keputusan , peserta pelatihan mampu mengidentifikasi masalah yang muncul, menganalisis solusi penyelesaian masalah, dan mengevaluasi hasil keputusan Tujuan: a. Peserta memahami mengenai strategi pemecahan masalah b. Peserta memahami bagaimana langkah-langkah dalam memecahkan masalah c. Peserta memahami strategi pemecahan masalah d. Peserta mampu memecahkan masalah yang dihadapi saat bekerja e. Peserta mengetahui langkah-langkah dalam pengambilan keputusan f. Peserta mampu melakukan berbagai pendekatan dalam pengambilan keputusan Waktu yang dibutuhkan: 430 menit Metode: 1. Presentasi 2. Diskusi 3. Games 4. Role Play
Bahan Pembelajaran: Strategi Pemecahan Masalah, Pengambilan Keputusan
Universitas Sumatera Utara
B. LANDASAN TEORI B.1. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH 1. Defenisi Pemecahan masalah (problem solving) merupakan suatu kegiatan manusia yang menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah (Dahar, 1989).
2. Langkah Pemecahan Masalah Menurut Polya (Muzdalipah, 2009) mengemukakan proses yang dapat dilakukan pada tiap langkah pemecahan masalah melalui beberapa hal berikut ini: a. Langkah memahami masalah meliputi: apa yang tidak diketahui atau apa yang ditanyakan data apa yang diberikan bagaimana kondisi masalah mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau hubungan lainnya apakah kondisi yang ditanyakan cukup untuk mencari yang ditanyakan apakah kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan, atau kondisi itu saling bertentangan b. Langkah merencanakan pemecahan meliputi: perhatikan yang dipersoalkan mencoba memikirkan persoalan yang pernah diketahui dengan pertanyaan yang sama atau serupa
Universitas Sumatera Utara
jika ada soal yang serupa, dapatkah pengalaman yang lama digunakan dalam masalah sekarang dapatkah hasil dan metode yang lalu digunakan apakah harus dicari unsur lain agar memanfaatkan soal semula dapatkah menyatakannya dalam bentuk lain, kembalilah pada definisi, andaikan soal baru belum dapat diselesaikan coba pikirkan soal serupa dan selesaikan. c. Melakukan perhitungan meliputi: laksanakan rencana pemecahan dan periksalah tiap langkahnya periksalah bahwa tiap langkah perhitungan sudah benar bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar. d. Memeriksa kembali hasil meliputi: bagaimana cara memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh; dapatkah diperiksa sanggahannya; dapatkah dicari hasil itu dengan cara lain; dapatkah melihat kembali hasil yang diperoleh secara sekilas; dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk soal-soal lainnya.
B.2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Defenisi Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996) prosedur pengambilan keputusan harus sesuai dengan kebutuhan tim dan sifat
Universitas Sumatera Utara
keputusannya. Keterbatasan waktu, keterampilan anggota dan implikasi dari semua keputusan tim harus dinilai secara hati-hati. Sebagai contoh, ketika keputusankeputusan penting dibuat maka akan membutuhkan dukungan dari anggota tim untuk mengimplementasikan dan melakukan strateginya dengan efektif. Robbins (2001) menyatakan pengambilan keputusan adalah membuat pilihan dari antara dua alternatif atau lebih. Semua keputusan menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi. Data dan informasi diterima dari berbagai sumber, dan data itu perlu disaring, diproses dan ditafsirkan.
2. Langkah-langkah mengambil keputusan Cooke dan Slack (1991) menjelaskan 9 tahap yang dilalui individu dalam mengambil keputusan, yaitu: a. Observasi Individu memperhatikan bahwa ada sesuatu yang keliru atau kurang sesuai, sesuatu yang merupakan kesempatan untuk memutuskan sesuatu sedang terjadi pada lingkungannya. Suatu kesadaran bahwa keputusan sedang diperlukan. Kesadaran ini diikuti oleh satu periode perenungan seperti proses inkubasi. b. Mengenali masalah Setelah melewati masa perenungan atau karena akumulasi dari banyaknya buktibukti atau tanda-tanda yang tertangkap, maka individu semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk memutuskan sesuatu menjadi semakin nyata. c. Menetapkan tujuan Fase ini merupakan masa mempertimbangkan harapan yang akan dicapai dalam mengambil keputusan. Tujuan pada umumnya berkaitan dengan kesenjangan
Universitas Sumatera Utara
antara sesuatu yang telah diobservasi dengan sesuatu yang diharapkan, berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. d. Memahami masalah Hal ini merupakan sutu kebutuhan bagi individu untuk memahami secara benar permasalahan yaitu mendiagnosa akar permasalahan yang terjadi. Kesalahan dalam mendiagnosa dapat terjadi karena memformulasikan masalah yang salah seperti halnya jawaban yang salah terhadap pemahaman masalah yang benar. e. Menentukan pilihan-pilihan Jika batas-batas keputusan telah didefinisikan dengan lebih sempit maka pilihanpilihan dengan sendirinya lebih mudah tersedia. Namun, jika keputusan yang diambil masih didefinisikan secara luas maka proses menetapkan pilihan merupakan proses kreatif. f. Mengevaluasi pilihan-pilihan Fase ini melibatkan penentuan yang lebih luas mengenai ketepatan masing-masing pilihan terhadap tujuan pengambilan keputusan g. Memilih Pada fase ini salah satu dari beberapa pilihan keputusan yang tersedia telah dipilih, dengan pertimbangan apabila diterapkan akan menjanjikan suatu kepuasan h. Menerapkan Fase ini melibatkan perubahan-perubahan yang terjadi karena pilihan yang telah dipilih. Efektivitas penerapan ini bergantung pada keterampilan dan kemampuan individu dalam menjalankan tugas serta sejauh mana kesesuaian pilihan tersebut dalam penerapan. i. Memonitor
Universitas Sumatera Utara
Setelah diterapkan, maka keputusan tersebut sebaiknya dimonitor untuk melihat efektivitas dalam memcahkan masalah atau mengurangi permasalahan yang sesungguhnya.
3. Pendekatan dalam pengambilan keputusan Berikut ini dijelaskan beberapa pendekatan dalam pengambilan keputusan: a. Pendekatan Normatif Jika digunakan pendekatan normative dalam pengambilan keputusan, maka seseorang akan menempuh cara-cara yang rasional berdasarkan perhitungan matematis atau statistic. Suatu keputusan yang rasional harus memperhatikan prinsip-prinsip
berikut:
membandingkan
di
antara
pilihan,
transitisitas,
mengabaikan faktor umum, dominan, kontinuitas dan invariant (Suharnan, 2005). b. Teori Prospek Teori ini adalah salah satu pendekatan deskriptif. Prinsip-prinsip yang diajukan oleh teori prospek meliputi : prinsip fungsi nilai (value function), bingkai keputusan (decision frame), perhitungan mental-psikologis (psychological accounting), probabilitas (probability), dan efek kepastian (certainly effect). c. Pendekatan Heuristik Heuristik adalah cara menentukan sesuatu melalui hukum kedekatan, kemiripan, kecenderungan atau keadaan yang diperkirakan paling mendekati kenyataan. Heuristik merupakan suatu strategi yang cenderung menghasilkan keputusan yang tepat, tetapi tidak menjamin ketepatan secara mutlak. Sebagai konsekuensinya, seseorang memiliki kemungkinan
untuk membuat keputusan yang salah atau
perkiraan yang melenceng akibat kelemahan dari pemakaian strategi heuristik.
Universitas Sumatera Utara
d. Keputusan yang kompleks Menurut Anderson (Suharhan, 2005) ada tiga kemungkinan pendekatan berdasarkan nilai yang diharapkan dalam situasi yang kompleks, yaitu memaksimalkan
nilai
minimum,
memaksimalkan
nilai
maksimum
dan
memaksimalkan nilai yang diharapkan (unbiased). Selain itu, ketika menghadapi masalah yang sangat kompleks atau sulit, orang dapat mempertimbangkan penggunaan proses berpikir sadar (conscious thinking) atau berpikir tidak sadar (unconscious thinking).
Universitas Sumatera Utara
C. SLIDE PELATIHAN
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Universitas Sumatera Utara
Defenisi Pemecahan masalah (problem solving) merupakan suatu kegiatan manusia yang menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah
Langkah Pemecahan Masalah apa
yang tidak diketahui atau apa yang ditanyakan data apa yang diberikan bagaimana kondisi masalah
Universitas Sumatera Utara
mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau hubungan lainnya apakah kondisi yang ditanyakan cukup untuk mencari yang ditanyakan apakah kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan, atau kondisi itu saling bertentangan
Langkah Merencanakan Pemecahan Masalah
perhatikan yang dipersoalkan mencoba memikirkan persoalan yang pernah diketahui dengan pertanyaan yang sama atau serupa jika ada soal yang serupa, dapatkah pengalaman yang lama digunakan dalam masalah sekarang
Universitas Sumatera Utara
dapatkah
hasil dan metode yang lalu digunakan apakah harus dicari unsur lain agar memanfaatkan soal semula dapatkah menyatakannya dalam bentuk lain, kembalilah pada definisi, andaikan soal baru belum dapat diselesaikan coba pikirkan soal serupa dan selesaikan
Melakukan perhitungan
meliputi: laksanakan rencana pemecahan dan periksalah tiap langkahnya periksalah bahwa tiap langkah perhitungan sudah benar bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar.
Universitas Sumatera Utara
Memeriksa kembali hasil meliputi:
bagaimana cara memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh; dapatkah diperiksa sanggahannya; dapatkah dicari hasil itu dengan cara lain; dapatkah melihat kembali hasil yang diperoleh secara sekilas; dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk soal-soal lainnya.
Strategi Memecahkan Masalah 1. Mencoba-coba
2. Membuat diagram 3. Mencobakan pada persoalan yang lebih sederhana 4. Membuat tabel
5. Menemukan pola 6. Memecahkan tujuan 7. Memperhitungkan setiap kemungkinan 8. Berpikir logis 9. Bergerak dari belakang 10. Mengabaikan hal yang tidak mungkin
Universitas Sumatera Utara
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Universitas Sumatera Utara
Defenisi Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan dari antara dua alternatif atau lebih.
Langkah-langkah mengambil keputusan Observasi
Individu memperhatikan bahwa ada sesuatu yang keliru atau kurang sesuai, sesuatu yang merupakan kesempatan untuk memutuskan sesuatu sedang terjadi pada lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
Mengenali masalah
Setelah melewati masa perenungan atau karena akumulasi dari banyaknya bukti-bukti atau tanda-tanda yang tertangkap, maka individu semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk memutuskan sesuatu menjadi semakin nyata.
Menetapkan tujuan
Tujuan pada umumnya berkaitan dengan kesenjangan antara sesuatu yang telah diobservasi dengan sesuatu yang diharapkan, berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
Memahami masalah
Hal ini merupakan sutu kebutuhan bagi individu untuk memahami secara benar permasalahan yaitu mendiagnosa akar permasalahan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Menentukan pilihan-pilihan Jika batas-batas keputusan
telah didefinisikan dengan lebih sempit maka pilihanpilihan dengan sendirinya lebih mudah tersedia. Jika keputusan yang
diambil masih didefinisikan secara luas maka proses menetapkan pilihan merupakan proses kreatif.
Memilih
Pada fase ini salah satu dari beberapa pilihan keputusan yang tersedia telah dipilih, dengan pertimbangan apabila diterapkan akan menjanjikan suatu kepuasan Menerapkan
Efektivitas penerapan ini bergantung pada keterampilan dan kemampuan individu dalam menjalankan tugas serta sejauh mana kesesuaian pilihan tersebut dalam penerapan.
Universitas Sumatera Utara
Memonitor
Setelah diterapkan, maka keputusan tersebut sebaiknya dimonitor untuk melihat efektivitas dalam memecahkan masalah atau mengurangi permasalahan yang sesungguhnya.
Pendekatan dalam pengambilan keputusan Pendekatan Normatif
Adalah menempuh caracara yang rasional berdasarkan perhitungan matematis atau statistik dengan memperhatikan memperhatikan prinsipprinsip: membandingkan di antara pilihan, transitisitas, mengabaikan faktor umum, dominan, kontinuitas dan invariant
Universitas Sumatera Utara
Teori Prospek
Prinsip-prinsip yang diajukan oleh teori prospek meliputi : prinsip fungsi nilai (value function) bingkai keputusan (decision frame) perhitungan mentalpsikologis (psychological accounting), probabilitas (probability), dan efek kepastian (certainly effect).
Pendekatan Heuristik
Heuristik adalah cara menentukan sesuatu melalui hukum kedekatan, kemiripan, kecenderungan atau keadaan yang diperkirakan paling mendekati kenyataan.
Universitas Sumatera Utara
D. GAMES PELATIHAN “Hand Jam” 1. Deskripsi Games ini merupakan games kelompok yang membutuhkan kerjasama, kekompakan, strategi pemecahan masalah dalam upayanya untuk melepaskan jalinan atau jaringan tangan yang saling berbelit agar dapat terurai dengan baik 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kekompakan, kerjasama, sekaligus menguji strategi pemecahan masalah peserta kegiatan dalam upayanya menguraikan jalinan tangan yang berbelit
3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 30 menit
4. Alat atau media Tidak memerlukan alat atau media
5. Prosedur atau cara bermain a. Mintalah para peserta berdiri dan membentuk lingkaran di tengah-tengah ruang pelatihan. b. Setelah peserta berdiri dalam lingkaran yang rapat, suruh mereka mengangkat tangan kiri ke udara. Sekarang tangan kanan mereka menunjuk ke tengah-tengah
Universitas Sumatera Utara
lingkaran. Setelah semua peserta menjalani instruksi ini mintalah mereka menurunkan tangan kirinya danmeraih tangan kanan seseorang. Sekali kontak ini dibuat mereka tidak boleh melepaskannya. c. Katakan kepada peserta bahwa mereka harus membuat satu barisan tanpa melepaskan pegangan tangan satu sama lain. Setelah membentuk barisan, mereka harus kembali membentuk lingkaran. Beritahukan bahwa mereka tidak perlu khawatir jika beberapa anggotanya berada jauh dari pusat lingkaran pada akhir latihan.
Universitas Sumatera Utara
“Bintang” 1. Deskripsi Games ini merupakan games kelompok yang membutuhkan kerjasama, kekompakan dalam membuat suatu keputusan untuk mencapai target yang telah ditentukan. 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kekompakan, kerjasama dan menguji kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 30 menit
4. Alat atau media Tali sepanjang 10 – 20 meter
5. Prosedur atau cara bermain a. Peserta pelatihan dibagi dalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-7 orang peserta b. Fasilitator membagikan seutas tali yang berukuran 10 – 20 meter kepada masingmasing kelompok beserta gambar bintang sudut lima c. Setiap peserta dalam kelompok diminta untuk memegang tali d. Dengan tidak melepaskan tali, para peserta diminta untuk membuat bintang bersudut lima
Universitas Sumatera Utara
e. Kelompok yang berhasil menyelesaikan tugas dengan benar dan dalam waktu tercepat akan memenangkan tugas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
“12 dot” 1. Deskripsi Games ini merupakan games kelompok yang membutuhkan kerjasama dalam membuat suatu keputusan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kerjasama dan strategi pemecahan masalah dalam kelompok. 3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 20 menit
4. Alat atau media Tali sepanjang 10 – 20 meter
5. Prosedur atau cara bermain a. Peserta pelatihan dibagi dalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang peserta b. Fasilitator membagikan kertas bergambar 12 titik pada masing-masing kelompok c. Tugas kelompok adalah: - Bagaimana menghubungkan ke-12 titik itu dengan tujuh garis lurus ? - Bagaimana menghubungkan ke-12 titik itu dengan lima garis lurus ? - Bagaimana menghubungkan ke-12 titik itu dengan empat garis lurus ? - Bagaimana menghubungkan ke-12 titik itu dengan satu gasir lurus ?
Universitas Sumatera Utara
d. Kelompok yang berhasil menyelesaikan tugas dengan benar dan dalam waktu tercepat akan memenangkan tugas tersebut. Jawaban : Jawaban 1
Jawaban 2
Jawaban 3
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
“Telur Tahan Banting” 1. Deskripsi Menentukan prioritas dan pengumpulan pendapat dalam teknis pembuatan alat pelindung telur. Peserta diberikan untuk berkreasi, dengan bantuan peralatan yang terbatas, dalam pembuatan alat pelindung telur
2. Tujuan Games ini bertujuan memberikan kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kepada peserta untuk ditangani, menumbuhkan sinergi dalam menciptakan solusi yang lebih baik bagi semua orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk permainan ini adalah 30 menit
4. Alat atau media i.
Kotak kardus @Rp. 300 maks 1 pcs
ii.
Kantong plastik @Rp. 100 maks 3 pcs
iii.
Telur mentah gratis maks 1 pcs
iv.
15 buah sedotan @Rp. 100
v.
Tali rafia 1 set @Rp. 500
vi.
Gunting @Rp. 100
vii.
Kertas koran @Rp. 100 maks 5 pcs
Universitas Sumatera Utara
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator memberikan soal sebagai berikut: saat ini tim anda mendapat sebuah tantangan yang hampir mustahil, yaitu membuat alat pelindung bagi sebutir telur yang akan dijatuhkan dari ketinggian yang ditentukan tanpa pecah ataupun retak. Ingat, waktu yang tersedia sangat terbatas, begitu pula dengan dana yang ada. b. Fasilitator memberikan informasi bahwa batasan waktu ntuk pengerjaan tugas adalahlah selama 15 menit dan dana yang disediakan bagi masing-masing kelompok sebesar Rp. 1000. c. Pemenang dapat ditentukan dari telur yang tidak pecah dan penggunaan bahan yang paling murah
Universitas Sumatera Utara
E. ICE BREAKER “Find Your Family” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan menumbuhkan semangat baru peserta untuk mengikuti materi
2. Tujuan Kegiatan ini mengajak para peserta untuk lebih mengenal lebih dekat lagi dengan peserta pelatihan lain, melatih kekompakan dan konsentrasi
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Penutup mata
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator mempersiapkan kertas undian yang akan dibagikan kepada para peserta pelatihan. Kertas undian tersebut berisi nama-nama hewan yang akan dijadikan bahan dalan permainan yang akan dilakukan. Para peserta diminta untuk menirukan suara hewan sesuai dengan yang ada di dalam kertas undian tersebut, misalnya: kucing, anjing, ayam, bebek, burung, dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Fasilitator membagikan kertas undian kepada peserta pelatihan, masing-masing peserta mendapatkan satu kertas undian c. Kemudian, semua peserta pelatihan diminta menutup mata dengan menggunakan kain penutup mata d. Setelah aba-aba mulai dari fasilitator maka peserta pelatihan diminta untuk mencari keluarganya dengan cara menyuarakan suara yang telah dibagikan sebelumnya. Peserta hanya boleh mengeluarkan suara hewan yang tertulis di kertas undian saja.
Universitas Sumatera Utara
“Lempar Spidol”
1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Spidol
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator meminta peserta untuk berdiri di depan tempat duduk masing-masing b. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai aturan dalam permainan, dimana ketika fasilitator melemparkan spidol ke udara peserta diminta untuk bertepuk tangan. Dan saat spidol kembali ke tangan fasilitator dengan serta merta peserta pelatihan diminta untuk berhenti bertepuk tangan. Fasilitator dapat mengulangi beberapa kali lagi.
Universitas Sumatera Utara
c. Tahap selanjutnya, ulangi proses kedua dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung d. Ulangi proses ketiga beberapa kali dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks: spidol tidak dilambungkan tapi hanya melambung tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerak tipu yang cepat)
Universitas Sumatera Utara
F. ENERGIZER “Coconut” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dengan fasilitator dan diantara peserta itu sendiri.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Para peserta diminta mengeja C-O-C-O-N-U-T dengan menggerakkan jari tangan (dari tangan kanan) sesuai huruf yang dieja. Misalnya huruf C, peserta harus membuat bentuk C dengan jarinya, demikian seterusnya. b. Fasilitator memberikan contoh permainan tersebut sebelum peserta pelatihan melakukan permainan sebenarnya c. Keseruan permainan ini diperoleh saat pengejaan huruf semakin dipercepat
Universitas Sumatera Utara
“Boom Ba Game” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dengan fasilitator dan diantara peserta itu sendiri.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator membagi peserta pelatihan menjadi dua kelompok. Kelompok tersebut dinamai kelompok Boom dan kelompok Ba. b. Fasilitator berdiri di depan memberi aba-aba. Bila fasilitator melambaikan tangan ke kelompok Boom, maka kelompok itu harus mengucapkan “Boom”, terantung cepat lambatnya lambaian dari fasilitator. Bila fasilitator melambaikan tangannya cukup lama maka kelompok boom harus mengucapkan “Boooooooooom”. Demikian juga untuk kelompok Ba. Tergantung kepada pemandu ke arah mana ia akan melambaikan tangannya dan berapa lama lambaiannya itu. Mungkin bisa
Universitas Sumatera Utara
terjadi “boom boom ba ba baaaaaaa”, “ba ba ba”, dan selanjutnya, tegantung dari instruksi fasilitator.
Universitas Sumatera Utara
“Batu - Bato – Batoto” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dengan fasilitator dan diantara peserta itu sendiri.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator memberikan instruksi kepada para peserta pelatihan. Jika fasilitator menyebutkan “Batu” maka peserta harus memegang kepalanya, jika disebutkan “Bato” maka dipegang pundaknya dan jika disebutkan “Batoto” maka yang dipegang pahanya. b. Fasilitator mengucapkan kode dengan jelas, keras dan semakin cepat. Selain itu , fasilitator mencoba menjebak peserta pelatihan dengan menyebut kode yang salah. Misalnya ketika disebut bato maka pemandu memancing dengan memegang kepala, dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
“Tak Tik Boom” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dengan fasilitator dan diantara peserta itu sendiri.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 5 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator meminta peserta untuk berdiri membentuk lingkaran. Kemudian diminta untuk menghitung 1, 2, 3 dan seterusnya. b. Setiap bertemua angka 3, kelipatan 3 dan angka yang mengandung angka 3 misalnya (3, 6, 12, 13) angka tersebut diganti dengan kata “Tak”, “Tik”, “Boom”. c. Bila peserta ada yang salah maka peserta harus keluar dari lingkaran dan peserta yang mendapat giliran selanjutnya mengulang hitungan dari 1, tapi bisa juga dimulai dari peserta lainnya yang ditunjuk fasilitator untuk mengulang hitungan.
Universitas Sumatera Utara
d. Semakin lama lingkaran akan semakin kecil dan hanya akan ada dua orang peserta pelatihan saja yang berhadapan. Peserta yang memiliki konsentrasi tinggi biasanya yang akan bertahan dalam permainan ini.
Universitas Sumatera Utara
G. PRETEST – POSTTEST PELATIHAN 1. Ada beberapa strategi memecahkan masalah. Yang bukan menjadi startegi memecahkan masalah adalah: a. Mencoba-coba b. Membuat diagram c. Membuat tabel d. Membiarkan masalah berlalu
2. Yang bukan menjadi langkah pemecahan masalah adalah: a. Memahami masalah b. Merencanakan pemecahan masalah c. Melakukan perhitungan d. Menutup-nutupi masalah
3. Salah satu dibawah ini yang bukan suatu pendekatan dalam pengambilan keputusan adalah: a. Pendekatan normatif b. Pendekatan heuristic c. Pendekatan deskriptif d. Pendekatan social
4. Yang tidak menjadi tahap yang dilalui individu dalam mengambil keputusan adalah: a. Observasi
Universitas Sumatera Utara
b. Mengenali masalah c. Menetapkan tujuan d. Membiarkan masalah
5. Prinsip-prinsip yang bukan diajukan oleh teori prospek adalah: a. Prinsip fungsi nilai b. Probabilitas c. Efek kepastian d. Perhitungan sosiologis
6. Suatu keputusan yang rasional harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut, kecuali: a. Transitisitas b. Dominan c. Kontinuitas d. Variant
7. Yang tidak merupakan langkah merencanakan pemecahan masalah adalah: a. Perhatikan yang ditanyakan b. Dapatkan hasil dan metode yang lalu digunakan c. Coba pikirkan soal serupa dan selesaikan d. Menutupi masalah
8. Dalam memahami permasalahan, individu perlu memahami langkah-langkah sebagai berikut, kecuali:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengetahui kondisi masalah b. Mengetahui data apa yang diberikan c. Mengetahui penyebab masalah muncul d. Mengetahui rician peristiwa 9. Proses yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah adalah: a. Memahami masalah – merencanakan pemecahan masalah – melakukan perhitungan – memeriksa kembali hasil b. Melakukan perhitungan – memeriksa hasil – memahami masalah - merencanakan pemecahan c. Merencanakan pemecahan masalah – memahami masalah – memeriksa hasil – melakukan perhitungan d. Merencanakan pemecahan masalah – melakukan perhitungan – memeriksa hasil – memahami masalah 10. Dalam memeriksa kembali hasil strategi pemecahan masalahyang dilakukan, individu dapat melakukan hal berikut, kecuali: a. Menentukan dapatkah dicari hasil itu dengan cara yang dipilih b. Menentukan dapatkah diperiksa sanggahannya c. Dapatkah menentukan atau meninjau hasil tersebut secara detail d. Dapatkah hasil digunakan untuk soal-soal lainnya
Universitas Sumatera Utara
I. SELF ASSESMENT
SELF ASSESSMENT Nama
: ................................................................................
Unit Pelayanan
: ................................................................................
No.
Pernyataan
Setuju
Tidak Setuju
1.
Saya sering tidak mengerti mengapa masalah muncul dalam tim
.....
.....
2.
Saya berusaha untuk mematuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam tim kerja
.....
.....
3.
Saya sulit menemukan penyebab dari masalah yang saya hadapi
.....
.....
4.
Saya hanya mengerjakan keputusan yang saya setujui saja
.....
.....
5.
Saya memikirkan konsekuensi yang akan terjadi sebelum saya mengambil keputusan
.....
.....
6.
Saya membutuhkan waktu sebelum membuat suatu keputusan
.....
.....
7.
Saya sering terburu-buru dalam mengambil keputusan
.....
.....
8.
Saya sering membuat keputusan yang salah
.....
.....
9.
Saya melibatkan teman untuk memecahkan masalah yang sedang saya alami
.....
.....
10.
Saya membuat langkah-langkah dalam memecahkan masalah yang sedang saya hadapi
.....
.....
Universitas Sumatera Utara
J. LEMBAR RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN)
RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN) NAMA
: ......................................................................
UNIT PELAYANAN
: ......................................................................
SASARAN PENGEMBANGAN DIRI : 1.
2.
............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ .......... ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ..........
No.
Faktor penghambat internal
Faktor penghambat external
Langkah mengatasi
1.
2.
3.
4.
Universitas Sumatera Utara
K. PENILAIAN PESERTA PELATIHAN
1. Berikut ini merupakan beberapa pernyataan mengenai penilaian anda terhadap pelatihan teamwork yang anda ikuti. No
Pernyataan
Nilai (range antara 1-10)
1
Manfaat materi yang disajikan
2
Isi dan materi yang diberikan
3
Manfaat materi yang diberikan terhadap pelaksanaan tugas
4
Penampilan fasilitator
5
Penguasaan fasilitator terhadap materi
6
Cara fasilitator menyampaikan materi
7
Sikap fasilitator terhadap peserta
8
Makanan dan minuman
9
Alokasi waktu pelatihan
10
Kegiatan pelatihan team building secara keseluruhan
2. Saran terhadap program pelatihan teamwork …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….... 3. Saran terhadap fasilitator …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….................... 4. Kritikan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………................
Universitas Sumatera Utara
L. ANGGARAN PELATIHAN
Strategi pemecahan masalah, Pembuatan keputusan Durasi Training
2 hari
Jumlah Trainee
25
Jumlah Trainer
1
Lokasi
Ruangan DIKLAT RSUD X
A. Trainer Cost 1. Gaji Trainer (2x @2.000.000)
Rp. 4.000.000
2. Trainer a. Makan siang (2 x @30.000)
Rp.
60.000
b. Coffee Break (2x @10.000)
Rp.
20.000
c. Transport (2x @1.000.000)
Rp. 2.000.000
B. Trainee 1. Acara a. Notebook (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
b. Kopian Materi (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
c. Badge name (Rp.5000 x 25 orang)
Rp.
125.000
a. Makan siang (25x2xRp.20.000)
Rp.
1.000.000
b. Coffee Break (25x2xRp.10.000)
Rp.
500.000
2. Konsumsi
3. Perlengkapan a. Peralatan Games
Rp.
500.000
b. Hadiah
Rp.
500.000
TOTAL BIAYA
Rp. 9.205.000
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A .F. Stoner & C.Wankel. Manajemen. Terj. Wilhelmus W. Bakowaton, (Jakarta: Intermedia, 1993). Luthans F, “Organizational Behavior”, Mc Graw Hill, Singapore; 1981 Robbins, SP, “Organizational Behaviour”, Prentice Hall, Siding, 1996. Robbins, Stephen P, 2004. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Smither, D. Smither, Houston, dan McIntire, (1996), “Organizational Development: Strategies For Changing Environments”, Penerbit: HarperCollins College, New York
Universitas Sumatera Utara
PELATIHAN 4 ( Kohesivitas Tim dan Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan dan informasi )
A. MATERI PELATIHAN Modul : Kohesivitas Tim Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pelatihan
kohesivitas tim dan kekuasaan berdasarkan keahlian,
kemampuan dan informasi, peserta pelatihan memiliki perasaan senang dan menyukai keberadaan setiap anggota tim serta merasa memiliki kekuatan untuk saling memberikan pengaruh dalam mencapai tujuan tim, berdasarkan keahlian, kemampuan dan informasi yang dimiliki Tujuan: a. Peserta memahami arti kohesivitas dalam tim b. Peserta mengetahui hambatan-hambatan dalam kohesivitas tim c. Peserta mengetahui cara meningkatkan kohesivitas dalam tim d. Peserta memahami pengertian kekuasaan berdasarkan keahlianm kemampuan dan informasi dalam tim kerja e. Peserta mampu meningkatkan ketertarikan diri dalam tim f. Peserta mampu memberikan pengaruh antar sesama anggota tim berdasarkan keahlian, kemampuan dan informasi Waktu yang dibutuhkan: 420 menit
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Kohesivitas merupakan perpaduan dari kesatuan atau solidaritas kelompok yang diindikasikan dengan kekuatan yang mengikat anggota kelompok satu sama lain untuk membentuk kelompok sebagai suatu keseluruhan, perasaan kebersamaan dan derajat yang menunjukkan koordinasi usaha anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok.
Metode: a. Presentasi b. Diskusi c. Games
Bahan Pembelajaran : Modul Kohesivitas Tim, Kekuasaan berdasarkarkan keahlian, kemampuan dan informasi
Universitas Sumatera Utara
B. LANDASAN TEORI B.1. KOHESIVITAS TIM 1. Defenisi Johnson
&
Johnson
(1975)
mengungkapkan
kohesivitas
merupakan
penjumlahan dari seluruh faktor yang mempengaruhi anggota untuk tetap tinggal dalam sebuah kelompok. McShane & Glinow (2003) mengatakan kohesivitas kelompok merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting dalam keberhasilan kelompok. Karyawan merasa kompak adalah ketika mereka percaya kelompok mereka akan membantu mereka menyelesaikan tujuan mereka, saling mengisi kebutuhan mereka atau memberikan dukungan sosial selama masa krisis.
2. Faktor yang mempengaruhi kohesivitas Menurut McShane & Glinow (2003) faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok kerja yaitu: a. Adanya kesamaan Kelompok kerja yang homogen akan lebih kohesif dari pada kelompok kerja yang heterogen. Karyawan yang berada dalam kelompok yang homogen dimana memiliki kesamaan latar belakang, membuat mereka lebih mudah bekerja secara objektif dan mudah menjalankan peran dalam kelompok. b. Ukuran kelompok
Universitas Sumatera Utara
Kelompok yang berukuran kecil akan lebih kohesif daripada kelompok yang berukuran besar karena akan lebih mudah untuk beberapa orang untuk mendapatkan satu tujuan dan lebih mudah untuk melakukan aktifitas kerja. c. Adanya interaksi Kelompok akan lebih kohesif bila kelompok melakukan interaksi berulang antar anggota kelompok d. Ketika ada masalah Kelompok yang kohesif mau bekerja sama untuk mengatasi masalah e. Keberhasilan kelompok Kohesivitas kelompok kerja terjadi ketika kelompok telah berhasil memasuki level keberhasilan. Anggota kelompok akan lebih mendekati keberhasilan mereka daripada mendekati kegagalan. f.
Tantangan Kelompok kohesif akan menerima tantangan dari beban kerja yang diberikan. Tiap anggota akan bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan, bukan menganggap itu sebagai masalah melainkan tantangan
3. Dimensi kohesivitas kelompok Forsyth (1999) mengemukakan bahwa ada empat dimensi kohesivitas kelompok, yaitu: a. Kekuatan sosial Keseluruhan dari dorongan yang dilakukan oleh individu dalam kelompok untuk tetap berada dalam kelompoknya. Dorongan yang menjadikan anggota kelompok
Universitas Sumatera Utara
selalu berhubungan dan kumpulan dari dorongan tersebut membuat mereka bersatu. b. Kesatuan dalam kelompok Perasaan saling memiliki terhadap kelompoknya dan memiliki perasaan moral yang berhubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok. Setiap individu dalam kelompok merasa kelompok adalah sebuah keluarga, tim dan komunitasnya serta memiliki perasaan kebersamaan. c. Daya tarik Individu akan lebih tertarik melihat dari segi kelompok kerjanya sendiri daripada melihat dari anggotanya secara spesifik d. Kerja sama kelompok Individu memiliki keinginan yang lebih besar untuk bekerja sama untuk menapai tujuan kelompok.
B.2. KEKUASAAN BERDASARKAN KEMAMPUAN, KEAHLIAN DAN INFORMASI Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996) anggota tim harus mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain untuk mengkoordinasikan kegiatan tim. Kekuasaan dan saling mempengaruhi ini harus terwujudkan secara merata dalam tim. Apabila kekuasaan dan kegiatan saling mempengaruhi ini hanya dipusatkan pada beberapa orang anggota tim saja maka kemungkinan efektifitas tim, komunikasi dan kohesivitas tim akan menjadi berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Sejalan dengan pernyataan di atas, Robbins dan Judge (2007) menyatakan bahwa kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain, sehingga orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang yang memiliki kekuasaan.
Jenis-jenis Kekuasaan Berdasarkan Sumbernya Sumber kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge, 2007), yaitu: a. Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power) Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari: i)
Kemampuan untuk memaksa (coercive power)
ii) Kemampuan untuk memberi imbalan (reward power) iii) Kekuatan formal (legitimate power) Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari: i) Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power) ii) Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)
b. Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power) Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian masing-masing kekuasaan berdasar sumber antar individu yang telah disebutkan (Hughes et all, 2009): -
Kekuasaan Memaksa (Coercive Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk memberikan hukuman (akibat negatif) atau meniadakan kejadian yang positif terhadap orang lain. Pada suatu organisasi, biasanya seseorang tunduk pada atasannya karena takut dipecat, atau diturunkan dari jabatannya. Kekuasaan ini juga dapat dimiliki seseorang karena ia mempunyai informasi yang sangat penting mengenai orang lain, yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap orang tersebut.
-
Kekuasaan Memberi Imbalan (Reward Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan sumber-daya yang dapat mempengaruhi orang lain, misalnya: ia dapat menaikkan jabatan, memberikan bonus, menaikkan gaji, atau hal-hal positif lainnya.
-
Kekuasaan Resmi (Legitimate Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki posisi sebagai pejabat pada struktur organisasi formal. Orang ini memiliki kekuasaan resmi untuk mengendalikan dan menggunakan sumber-daya yang ada dalam organisasi. Kekuasaannya meliputi kekuatan untuk memaksa dan memberi imbalan. Anggota organisasi biasanya akan mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh pemimpinnya, karena ia memiliki kekuasaan formal dalam organisasi yang dipimpinnya.
Universitas Sumatera Utara
-
Kekuasaan karena Ahli (Expert Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki keahlian, ketrampilan atau pengetahuan khusus dalam bidangnya. Misalnya seorang ahli komputer yang bekerja pada sebuah perusahaan, atau seorang karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan 2 atau 3 bahasa internasional, akan memiliki expert power karena sangat dibutuhkan oleh perusahaannya.
-
Kekuasaan karena pantas dijadikan contoh (Referent Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki sumber-daya, kepribadian yang menarik, atau karisma tertentu. Kekuasaan ini dapat menimbulkan kekaguman pada orang tersebut, dan membuat orang yang mengaguminya ingin menjadi seperti orang tersebut. Misalnya seorang dengan kepribadian menarik, sering dijadikan contoh atau model oleh orang lain dalam berperilaku.
Sumber Kekuasaan Struktural sering disebut juga Inter-departmental Sources of Power (Inter-group Sources of Power). Saunders, 1990 (Brooks, 2006) mengatakan bahwa kekuasaan pada tingkat departemen atau kelompok dapat berasal dari 5 sumber yang potensial, yang mungkin saja saling tumpang-tindih, yaitu: -
Ketergantungan (Dependency) Jika departemen A bergantung pada departemen B untuk informasi atau kerjasama lainnya untuk dapat mengerjakan tugasnya dengan efektif, maka departemen B memiliki sumber kekuasaan terhadap departemen A.
-
Kesentralan (Centrality)
Universitas Sumatera Utara
Ini adalah ukuran tingkat pentingnya suatu departemen bekerja untuk tujuan utama organisasi. Secara alternatif dapat dianggap sebagai suatu ukuran seberapa besar departemen tersebut tidak dibutuhkan oleh organisasi tersebut. Semakin penting departemen tersebut bagi organisasinya, maka akan semakin besar kekuasaannya. -
Sumber Dana (Financial Resources) Departemen yang menghasilkan sumber dana sendiri, khususnya jika mereka mampu menghasilkan pendapatan lebih besar dibandingkan departemen lainnya, akan mendapatkan keuntungan dari sumber kekuasaan ini.
-
Ketidak-berlanjutan (Non-sustainability) Berhubungan dengan tingkat pentingnya departemen tersebut. Keberlanjutan adalah suatu ukuran seberapa mudah fungsi dari departemen tersebut digantikan oleh yang lain. Departemen yang mudah ditutup karena dapat digantikan fungsinya, akan memiliki kekuasaan yang rendah.
-
Menghadapi ketidak-pastian (Copying with uncertainty) Departemen yang memiliki kemampuan menurunkan ketidak-pastian bagi departemen yang lain, akan memiliki kekuasaan yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
C. SLIDE PELATIHAN
KOHESIVITAS TIM
Universitas Sumatera Utara
Defenisi Kohesivitas kelompok merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting dalam keberhasilan kelompok.
Faktor yang mempengaruhi kohesivitas
Adanya kesamaan Kelompok kerja yang homogen akan lebih kohesif dari pada kelompok kerja yang heterogen.
Ukuran kelompok Kelompok yang berukuran kecil akan lebih kohesif daripada kelompok yang berukuran besar.
Universitas Sumatera Utara
Adanya interaksi Kelompok akan lebih kohesif bila kelompok melakukan interaksi berulang antar anggota kelompok
Ketika ada masalah Kelompok yang kohesif mau bekerja sama untuk mengatasi masalah
Keberhasilan kelompok Kohesivitas kelompok kerja terjadi ketika kelompok telah berhasil memasuki level keberhasilan.
Tantangan Kelompok kohesif akan menerima tantangan dari beban kerja yang diberikan.
Dimensi kohesivitas kelompok
Kekuatan sosial Keseluruhan dari dorongan yang dilakukan oleh individu dalam kelompok untuk tetap berada dalam kelompoknya.
Kesatuan dalam kelompok Perasaan saling memiliki terhadap kelompoknya dan memiliki perasaan moral yang berhubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Daya tarik Individu akan lebih tertarik melihat dari segi kelompok kerjanya sendiri daripada melihat dari anggotanya secara spesifik
Kerja sama kelompok Individu memiliki keinginan yang lebih besar untuk bekerja sama untuk menapai tujuan kelompok.
Universitas Sumatera Utara
KEKUASAAN BERDASARKAN KEMAMPUAN, KEAHLIAN DAN INFORMASI
Defenisi Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain, sehingga orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang yang memiliki kekuasaan.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis Kekuasaan Berdasarkan Sumbernya
a. Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power) b. Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power)
a. Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power) Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari: ▫ Kemampuan untuk memaksa (coercive power) ▫ Kemampuan untuk memberi imbalan (reward power) ▫ Kekuatan formal (legitimate power)
Universitas Sumatera Utara
Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari: ▫ Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power) ▫ Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)
b. Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power) Kekuasaan Memaksa (Coercive Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk memberikan hukuman (akibat negatif) atau meniadakan kejadian yang positif terhadap orang lain. Kekuasaan Memberi Imbalan (Reward Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan sumber-daya yang dapat mempengaruhi orang lain
Universitas Sumatera Utara
Kekuasaan Resmi (Legitimate Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki posisi sebagai pejabat pada struktur organisasi formal.
Kekuasaan karena Ahli (Expert Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki keahlian, ketrampilan atau pengetahuan khusus dalam bidangnya.
Universitas Sumatera Utara
Kekuasaan karena pantas dijadikan contoh (Referent Power) Kekuasaan ini timbul pada diri seseorang karena ia memiliki sumberdaya, kepribadian yang menarik, atau karisma tertentu.
Kekuasaan pada tingkat kelompok berasal dari 5 sumber yang potensial, yang mungkin saja saling tumpang-tindih, yaitu: 1. Ketergantungan (Dependency) Jika departemen A bergantung pada departemen B untuk informasi atau kerjasama lainnya untuk dapat mengerjakan tugasnya dengan efektif, maka departemen B memiliki sumber kekuasaan terhadap departemen A.
Universitas Sumatera Utara
2. Kesentralan (Centrality) Ini adalah ukuran tingkat pentingnya suatu departemen bekerja untuk tujuan utama organisasi. Semakin penting departemen tersebut bagi organisasinya, maka akan semakin besar kekuasaannya.
3. Sumber Dana (Financial Resources) Departemen yang menghasilkan sumber dana sendiri, khususnya jika mereka mampu menghasilkan pendapatan lebih besar dibandingkan departemen lainnya, akan mendapatkan keuntungan dari sumber kekuasaan ini. 4. Ketidak-berlanjutan (Non-sustainability) Berhubungan dengan tingkat pentingnya departemen tersebut. Keberlanjutan adalah suatu ukuran seberapa mudah fungsi dari departemen tersebut digantikan oleh yang lain. Departemen yang mudah ditutup karena dapat digantikan fungsinya, akan memiliki kekuasaan yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
5. Menghadapi ketidak-pastian (Copying with uncertainty) Departemen yang memiliki kemampuan menurunkan ketidakpastian bagi departemen yang lain, akan memiliki kekuasaan yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
D. GAMES PELATIHAN “Panca Indera” 1. Deskripsi Permainan ini dilakukan oleh beberapa peserta dalam satu kelompok, dimana dalam pelaksanaannya masing-masing anggota tergantung pada anggota lainnya. Instruksi yang disampaikan oleh salah satu anggota merupakan hal yang sangat penting sebagai informasi pada anggota lainnya. Hal ini menyadarkan peserta bahwa dalam sebuah tim, kebersamaan dan kekompakan dalam menyelesaikan tugas merupakan hal yang sangat penting.
2. Tujuan Permainan ini menumbuhkan semangat kebersamaan dan kekompakan setiap anggota dalam mengerjakan tugas untuk mencapai hasil yang telah ditentukan
3. Waktu Waktu yang dibutuhkan untuk permainan ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Sapu tangan untuk penutup mata peserta, barang yang harus dicari
5. Prosedur dan cara bermain a. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah 5 orang dalam satu kelompok. Dari lima orang yang ada pilihlah satu orang menjadi kaki (yang paling
Universitas Sumatera Utara
besar), satu orang yang menjadi tangan (yang paling kecil), satu orang menjadi mulut, satu orang menjadi mata dan satu orang menjadi telinga. b. Tugas peserta adalah mengambil barang yang diletakkan fasilitator c. Peserta yang menjadi tangan digendong peserta yang menjadi kaki. Kedua peserta inilah yang ditugaskan untuk mengambil barang d. Peserta yang menjadi mata melihat letak barang dan membisikkan kepada peserta yang menjadi telinga, peserta yang menjadi telinga membisikkan letak barang dan kemana anggota kelompoknya harus menemukan barang kepada peserta yang menjadi mulut e. Peserta yang menjadi mulut berteriak dengan keras kemana anggota kelompoknya harus berjalan dan mengambil barang f. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok yang pertama kali dapat mengambil barang yang ditentukan untuk kelompok itu
Universitas Sumatera Utara
“Touch My Can” 1. Deskripsi Permainan ini dilakukan untuk meningkatkan harmonisasi antar anggota dengan menyelaraskan tekanan jari dan gerakan kaki. Gerakan yang selaras akan menyebabkan pekerjaan tersebut menjadi lebih mudah dan nyaman untuk diselesaikan.
2. Tujuan Permainan
ini
bertujuan
untuk
membangkitkan
kemauan
kerjasama
dan
meningkatkan kohesivitas dan rasa saling percaya dalam kelompok.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 20 menit
4. Alat atau media Kaleng atau botol minuman yang ada isinya
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator menyiapkan kaleng-kaleng minuman yang akan digunakan dalam permainan. b. Fasilitator menerangkan tujuan permainan ini adalah antar kelompok saling beradu cepat membawa kaleng dari titik awal hingga ke titik akhir yang telah ditentukan
Universitas Sumatera Utara
c. Syarat: kaleng harus dibawa beramai-ramai dan masing-masing anggota kelompok hanya boleh menyumbangkan 1 jari (meneyntuh kaleng dengan 1 jari saja). d. Apabila kaleng jatuh, boleh diambil kembali dengan syarat yang sama: hanya boleh menggunakan 1 jari atau boleh juga danggap gagal tergantung kesepakatan awal e. Pemenangnya adalah kelompok yang pertama kali mencapai titik akhir yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
“Ladang Ranjau” 1. Deskripsi Games ini merupakan games kelompok yang dapat menyadarkan peserta akan peran serta masing-masing individu dalam kelompok. Cara yang digunakan, kekompakan dan kemampuan berkoordinasi merupakan kunci penting untuk memenangkan permainan ini. 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kerjasama, komunikasi sekaligus menguji kekompakan peserta dalam berkoordinasi menyelesaikan tantangan yang diberikan.
3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 20 menit
4. Alat atau media Tali rafia dankertas berisi jawaban
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator menyiapkan kotak-kotak dari tali yang dirangkai (bentuk seperti kotak catur) b. Fasilitator kemudian menyiapkan kertas yang berisi kotak-kotak untuk membuat kunci jawaban: kotak-kotak mana saja yang akan diberi tanda BOM. c. Fasilitator menerangkan tujuan dari permainan ini adalah membawa seluruh peserta melewati ladang ranjau dengan selamat
Universitas Sumatera Utara
d. Peserta maju satu persatu melewati ladang ranjau. Setiap ada peserta yang menginjak kotak yang ditandai BOM di kertas kunci jawaban maka fasilitator akan berkata BOM e. Peserta harus kembali ke start dan mengkoordinasikan rekan-rekan satu timnya dimana ia tadi menginjak BOM f. Peserta tidak boleh mencatat namun boleh mengingat-ingat g. Tidak diijinkan melakukan komunikasi verbal saat melakukan permainan ini h. Permainan berjalan sampai dengan seluruh peserta sampai pada titik finish dengan selamat atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Universitas Sumatera Utara
“Follow The Leader” 1. Deskripsi Peserta dituntut untuk mengikuti gerakan yang akan dibuat oleh peserta lain yang ditunjuk menjadi pemimpin 2. Tujuan Melatih peserta tampil percaya diri menjadi pemimpin dan mengajak rekan lainnya untuk mengikuti gerakan yang dilakukan. Orang akan lebih merespon kepad rekan yang mampu bekerja bersama mereka, bukan hanya memerintah tetapi tidak bersedia atau tidak mau terlibat 3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur dan cara bermain a. Simulasi dilakukan secara berkelompok. Peserta masing-masing kelompok membentuk sebuah lingkaran
Universitas Sumatera Utara
b. Fasilitator menunjuk satu orang atau berdasarkan kesepakatan bersama sebagai si pemimpin. Masing-masing kelompok mempunyai satu orang pemimpin c. Pemimpin ini berdiri di tengah-tengah lingkaran d. Begitu diberikan aba-aba mulai oleh fasilitator, si pemimpin membuat gerakangerakan, misalnya gerakan tepuk tangan di depan dada, di atas kepala, lompatlompat, joget dan sebagainya. Usahakan gerakan yang dibuat selucu mungkin e. Peserta lain harus mengikuti gerakan yang dibuat tersebut f.
Permainan dapat diulang hingga seluruh peserta mendapat giliran
Universitas Sumatera Utara
“Aku, Kamu dan Dia” 1. Deskripsi Games ini menuntut peserta untuk menggunakan keahlian, kemampuan dan informasi yang dimiliki untuk mengerjakan persoalan yang diberikan. Memaksimalkan potensi diri dan bersinergi dengan anggota tim lain akan menghasilkan pengerjakan tugas yang lebih baik. 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kerjasama dan saling menghargai sesama anggota kelompok akan kelebihan yang dimiliki masing-masing anggota kelompok dalam tim.
3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 30 menit
4. Alat atau media Kertas petunjuk permainan, sedotan, kertas koran, gunting, lem
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator membagi peserta pelatihan menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang peserta. Selanjutnya membagikan peralatan yang akan digunakan dalam permainan kepada masing-masing kelompok yang telah terbentuk. b. Masing-masing kelompok memilih satu peserta sebagai utusan yang akan mempelajari kertas petunjuk permainan. Setiap hal yang dikerjakan dalam
Universitas Sumatera Utara
permainan tergantung pada instruksi
yang diberikan ‘utusan’
kelompok
sebelumnya. c. Kertas petunjuk permainan berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta dalam kelompok: - Menggunakan sedotan membentuk model: 2 buah bangun ruang dan 1 jembatan - Menggunakan kertas koran membentuk kapal laut d. Setiap tugas harus dikerjakan sampai selesai sebelum melanjutkan tugas selanjutnya e. Kelompok yang memenangkan permainan adalah kelompok yang menyelesaikan tugas dengan menggunakan waktu tercepat, benar dan rapi.
Universitas Sumatera Utara
“Building a Good Hospital” 1. Deskripsi Games ini merupakan games yang mengajak kelompok untuk saling bekerjasama dan mengerahkan seluruh kemampuan, keahlian dan informasi untuk menyelesaikan tugas menggambar sebuah rumah sakit yang diimpikan oleh kelompok. 2. Tujuan Tujuan games ini untuk melatih kerjasama, komunikasi, menguji kekompakan dan pengerahan seluruh kemampuan, keahlian dan informasi peserta dalam berkoordinasi menyelesaikan tantangan yang diberikan.
3. Waktu Alokasi waktu untuk permainan ini selama 20 menit
4. Alat atau media Karton, pensil warna warni, penggaris, penghapus, kertas undian
5. Prosedur atau cara bermain a. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang anggota b. Masing-masing kelompok diberi peralatan permainan yang sebelumnya telah disediakan oleh fasilitator c. Masing-masing anggota kelompok mengambil kertas undian yang berisi peran yang akan dijalankan oleh masing-masing anggota. Anggota kelompok akan
Universitas Sumatera Utara
berperan dan mengerjakan tugas sesuai dengan peran yang tertulis dalam kertas undian yang diambil sebelumnya. d. Peran yang ada dalam kertas undian adalah: - Ahli pembuat jalan - Ahli pembuat bangunan - Ahli pembuat taman - Ahli pembuat landscape daerah (pemandangan) - Ahli menggambar orang yang berada di rumah sakit e. Kelompok diberi tugas untuk menggambar sebuah rumah sakit yang di dalamnya terdapat jalan, bangunan, taman, pemandangan dan orang-orang yang berada di rumah sakit tersebut f.
Kelompok diberi waktu selama 15 menit untuk mengerjakan tugas tersebut.
g. Kelompok yang memenangkan permainan adalah kelompok yang dapat mengerjakan tugas dengan lengkap, rapi dan terlihat indah.
Universitas Sumatera Utara
E. ICE BREAKER “Nomor Telepon Ajaib” 1. Deskripsi Peserta diminta untuk menuliskan sebuah nomor telepon. Setelah itu, peserta diminta untuk melakukan langkah-langkah yang diinstruksikan oleh fasilitator. Jika langkah tersebut dilakukan secara tepat maka peserta akan mendapatkan angka atau nomor telepon yang tadi dituliskan
2. Tujuan Melatih konsentrasi peserta untuk mengikuti sesi pelatihan selanjutnya
3. Waktu Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Kertas dan alat tulis
5. Prosedur dan cara bermain a.
Fasilitator meminta peserta untuk mencatat tiga digit pertama dari angka atau nomor yang dituliskannya. Contoh: nomor telepon 1234567 (tanpa kode wilayah) berarti tiga digit pertama adalah 123
b.
Kalikan tiga digit tersebut dengan 80
c.
Ditambahkan 1
d.
Dikalikan 250
Universitas Sumatera Utara
e.
Tambahkan dengan 4 digit terakhir dari angka atau nomor telepon yang ditulis pertama kali tadi, 4567 (dari contoh di atas)
f.
Tambahkan lagi dengan 4 digit terakhir dari angka atau nomor telepon yang ditulis pertama kali, yaitu 4567 (dari contoh di atas)
g.
Dikurangi dengan 250 kemudian dibagi 2
h.
Hasilnya dibagi 2
i.
Bingo! Peserta akan mendapatkan angka atau nomor telepon yang dituliskan oleh masing-masing peserta
Universitas Sumatera Utara
“Ini Gambar Siapa?” 1. Deskripsi Seluruh peserta diminta untuk menggambarkan wajahnya sendiri di selebar kertas. Setelah semua selesai menggambar, hasilnya akan dibagikan secara acak kepada peserta lainnya. Masing-masing peserta bertugas menemukan pemilik gambar yang ada padanya.
2. Tujuan Memupuk keakraban antar sesama peserta pelatihan dan menciptakan rasa nyaman sebelum memulai sesi pelatihan.
3. Waktu Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Kertas dan alat tulis
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator memberikan selembar kertas kosong kepada masing-masing peserta pelatihan b. Fasilitator meminta peserta untuk menggambarkan wajahnya masing-masing di atas kertas tersebut c. Setelah semua peserta pelatihan selesai menggambar, fasilitator mengumpulkan kembali semua kertas yang telah dibagi sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
d. Fasilitator membagikan kembali kepada para peserta pelatihan kertas hasil gambaran tersebut secara acak e. Tugas masing-masing peserta adalah menemukan pemilik kertas tersebut
Universitas Sumatera Utara
F. ENERGIZER PELATIHAN “Memecahkan Balon” 1. Deskripsi Peserta diminta untuk memecahkan balon yang diisi udara yang tidak maksimal Balon yang berisi udara yang diisi tidak maksimal akan lebih sulit untuk memecahkannya.
2. Tujuan Memupuk rasa humor di antara peserta dan menciptakan suasana keakraban.
3. Waktu Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 10 menit.
4. Alat atau media Balon
5. Prosedur dan cara bermain a. Isi 3 balon dengan udara tetapi tidak maksimal, hanya sekitar seperempat atau seperlima dari yang seharusnya. b. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok mengutus satu peserta untuk memcahkan balon. c. Fasilitator menyediakan tiga bangku dan meletakkan balon di atas masingmasing bangku tersebut.
Universitas Sumatera Utara
d. Ketiga orang peserta yang ditunjuk harus berusaha memecahkan balon itu dengan cara mendudukinyadan tidak boleh menggunakan tangan.
Universitas Sumatera Utara
“Have You Ever?” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk membuat suasana lebih rileks dan melatih konsentrasi para peserta.
2. Tujuan Menciptakan suasana yang lebih rileks dan peserta merasa lebih bersemangat karena terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Kursi sejumlah peserta (dikurangi satu buah)
5. Prosedur atau cara bermain a. Peserta membuat pengaturan tempat duduk dalam bentuk lingkaran b. Fasilitator menunjuk salah seorang “korban” untuk berdiri ditengah-tengah lingkaran c. Tempat duduk peserta yang besangkutan dipindahkan, sehingga tempat duduk yang ada sekarang adalah sejumlah peserta dikurang satu d. “Korban” tersebut diminta untuk menanyakan suatu pernyataan yang dimulai dengan kata “Siapa yang…” kepada peserta pelatihan
Universitas Sumatera Utara
e. Pertanyaannya bisa berupa apa saja yang kreatif (yang mudah terlihat). Contoh pertanyaan: - Siapa yang memakai kacamata? - Siapa yang kerja diperusahaan ini sudah 5 tahun? - Siapa yang sudah menikah? f. Bagi peserta yang merasa dirinya adalah yang dimaksud oleh pertanyaan tersebut harus segera berpindah tempat duduk berebut dengan “korban” yang berada ditengah tadi g. Siapa yang tidak mendapatkan tempat duduk maka menjadi “korban baru” ditengah lingkaran dan berhak mengajukan pertanyaan seperti di atas.
Universitas Sumatera Utara
“Bank Bink Bunk” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Kertas kecil sejumlah peserta yang ada, doubletip
5. Prosedur atau cara bermain a. Tulislah angka 25, 50, 100, 200 pada kertas yang ada . Satu kertas berisi satu buah tulisan. b. Tulislah angka tersebut dengan presentasi yang seimbang, Misalnya jumlah peserta pelatihan sebanyak 25 orang maka, maka angka 25, 50, 100, 200 masingmasing 5 lembar. c. Berilah doubletip pada sisi kertas yang tidak ada angkanya
Universitas Sumatera Utara
d. Setelah kertas siap, fasilitator membagi kertas tersebut secara acak kepada masing-masing peserta. Satu peserta mendapatkan satu kertas e. Peserta melepaskan doubletip dengan pelan sehingga tidak merusakkertas yang ada. Peserta pelatihan menempelkan kertas tersebut ke bagian tubuh yang mudah terlihat seperti kening, pipi atau pada baju bagian depan. Setelah kertas terpasang dengan baik maka permainan dapat di mulai f. Fasilitator memberi perintah “Saya minta kalian kumpul dengan jumlah....” Jumlah angka kemudian disebutkan. Karena angka tertinggi adalah 200 dan angka yang adalah 25, 50, 100 dan 200, maka angka yang disebutkan harus lebih atau sama dengan 200dan tidak boleh menyebutkan angka yang tidak mungkin ada. Peserta harus mencari teman yang laindan membentuk kelompok dengan jumlah sesuai dengan yang disebutkan g. Agar permainan semakin seru, fasilitator dapat memberi hukuman kepada peserta yang tidak mendapatkan pasangan atau peserta yang mempunyai jumlah yang tidak sesuai dengan perintah pendamping
Universitas Sumatera Utara
“Bagaimana ya???” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta dan meningkatkan konsentrasi peserta pelatihan untuk mengikuti sesi pelatihan selanjutnya
2. Tujuan Dengan melakukan kegiatan ini, peserta merasa lebih rileks, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Infokus
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator menjelaskan bahwa aktivitas yang akan disampaikan untuk menguji seberapa konsentrasi peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan selama pelatihan berlangsung. Dalam kegiatan ini peserta akan mendapatkan empat pertanyaan sederhana. b. Pertanyaan pertama:
Universitas Sumatera Utara
“Bagaimana caranya memasukkan seekor jerapah ke dalam kulkas?” Fasilitator mengajukan pertanyaan ini kepada peserta pelatihan. Beberapa peserta pelatihan akan memberi jawaban atas pertanyaan yang disampaikan. Jawaban yang benar adalah buka kulkasnya, masukkan jerapahnya dan tutup kembali kulkasnya. c. Pertanyaan yang kedua “Bagaimana caranya memasukkan gajah ke dalam kulkas?” Biasanya peserta akan memberikan jawaban yang salah, yaitu buka kulkasnya, masukkan gajahnyadan tutup kembali kulkasnya. Jawaban yang benar adalah: buka kulkasnya, keluarkan jerapahnya, masukkan gajahnya dan tutup kembali kulkasnya. d. Pertanyaan ketiga “Si Raja Hutan sedang menjadi tuan rumah konferensi para binatang. Semua binatang di undang. Tetapi siapa yang tidak hadir?” Jawaban yang benar adalah gajah. Penjelasannya, ingatkan peserta bahwa si gajah masih berada di dalam kulkas, sedangkan si jerapah sudah dikeluarkan dari kulkas e. Fasilitator memberi jeda waktu sekitar 3-5 menit terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memberi waktu kepada peserta pelatihan untuk merespon dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan. Selanjutnya, fasilitator menyampaikan bahwa jika peserta masih salah dalam tiga pertanyaan pertama, peserta masih memiliki satu kesempatan untuk membuktikan kemampuan peserta f. Pertanyaan keempat
Universitas Sumatera Utara
“Jika peserta pelatihan diberi perintah untuk menyeberangi sungai yang dihuni banyak buaya. Bagaimana cara menyeberanginya?” Jawaban yang benar adalah berenang saja. Penjelasannya karena seluruh buaya sedang pergi ke konferensi para binatang.
Universitas Sumatera Utara
G. PRETEST – POSTTEST PELATIHAN Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap benar! 1. Yang bukan faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok kerja adalah: a. Tantangan b. Keberhasilan kelompok c. Adanya kesamaan d. Tidak adanya interaksi
2. Yang termasuk dimensi kohesivitas kelompok adalah: a. Kerjasama kelompok b. Perbedaan kelompok c. Kelemahan sosial d. Daya saing
3. Salah satu sumber kekuasaan adalah: a. Sumber kekuasaan antar individu b. Sumber kekuasaan antar daerah c. Sumber kekuasaan antar penganut d. Sumber kekuasaan antar etnis
4. Yang bukan menjadi kekuasaan berdasar sumber antar individu adalah: a. Kekuasaan memaksa b. Kekuasaan memberi imbalan
Universitas Sumatera Utara
c. Kekuasaan karena ahli d. Kekuasaan karena uang
5. Yang tidak menjadi sumber kekuasaan struktural adalah: a. Ketergantungan b. Sumber dana c. Kesentralan d. Kekurangan
6. Kekuasaan personal berasal dari: a. Kekuasaan karena dianggap ahli b. Kekuasaan karena dianggap memiliki kekayaan c. Kekuasaan karena dianggap banyak bicara d. Kekuasaan karena memiliki badan besar
7. Penjumlahan dari seluruh faktor yang mempengaruhi anggota untuk tetap tinggal dalam sebuah kelompok disebut: a. Kohesivitas b. Kolaborasi c. Koordinasi d. Konsekuensi
Universitas Sumatera Utara
8. Jika departemen A bergantung pada departemen B untuk mendapatkan informasi atau kerjasama lainnya sehingga dapat mengerjakan tugas dengan efektif maka departemen B memiliki sumber kekuasaan terhadap departemen A. Kekuasaan sejenis ini disebut: a. Dependency b. Centrality c. Legitimate Power d. Expert Power
9. Kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi disebut: a. Coercive Power b. Formal Power c. Reward Power d. Legitimate Power
10. Formal Power dapat berasal dari, kecuali… a. Coercive Power b. Centrality Power c. Reward Power d. Legitimate Power
Universitas Sumatera Utara
H. SELF ASSESSMENT
SELF ASSESSMENT Nama
: ................................................................................
Unit Pelayanan
: ................................................................................
No.
Pernyataan
Setuju
Tidak Setuju
1.
Saya senang mendengarkan curahan hati rekan kerja saya
.....
.....
2.
Saya merasa tertekan saat rekan kerja memberikan kritikan pada pekerjaan yang saya lakukan
.....
.....
3.
Ssaya serign bersenda gurau dengan rekan kerja saya
.....
.....
4.
Saya cepat merasa bosan saat bekerja bersama dengan tim
.....
.....
5.
Saya sering merasa sendiri saat rekan-rekan kerja sedang berkumpul
.....
.....
6.
Saya senang mengerjakan tugas bersama rekanrekan kerja
.....
.....
7.
Saya senang berdiskusi dengan teman kerja mengenai pekerjaan yang sedang kami lakukan
.....
.....
8.
Saya merasa kemampuan yang dimiliki hanya dgunakan untuk mengerjakan tugas seadanya saja
.....
.....
9.
Saya sering terlambat mendapatkan informasi baru mengenai pekerjaan
.....
.....
10.
Saya merasa sudah melakukan pekerjaan dengan maksimal
.....
.....
Universitas Sumatera Utara
H. RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN) RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (ACTION PLAN) NAMA
: ......................................................................
UNIT PELAYANAN
: ......................................................................
SASARAN PENGEMBANGAN DIRI : 1. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................ 2. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................
No.
Faktor penghambat internal
Faktor penghambat external
Langkah mengatasi
1.
2.
3.
4.
Universitas Sumatera Utara
I. PENILAIAN PESERTA PELATIHAN
1. Berikut ini merupakan beberapa pernyataan mengenai penilaian anda terhadap pelatihan teamwork yang anda ikuti. No
Pernyataan
Nilai (range antara 1-10)
1
Manfaat materi yang disajikan
2
Isi dan materi yang diberikan
3
Manfaat materi yang diberikan terhadap pelaksanaan tugas
4
Penampilan fasilitator
5
Penguasaan fasilitator terhadap materi
6
Cara fasilitator menyampaikan materi
7
Sikap fasilitator terhadap peserta
8
Makanan dan minuman
9
Alokasi waktu pelatihan
10
Kegiatan pelatihan team building secara keseluruhan
2. Saran terhadap program pelatihan teamwork …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….... 3. Saran terhadap fasilitator …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….................... 4. Kritikan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………................
Universitas Sumatera Utara
I. ANGGARAN PELATIHAN
KOHESIVITAS, KEKUASAAN Durasi Training
2 hari
Jumlah Trainee
25
Jumlah Trainer
1
Lokasi
Ruangan DIKLAT RSUD X
A. Trainer Cost 1. Gaji Trainer (2x @2.000.000)
Rp. 4.000.000
2. Trainer a. Makan siang (2 x @30.000)
Rp.
60.000
b. Coffee Break (2x @10.000)
Rp.
20.000
c. Transport (2x @1.000.000)
Rp. 2.000.000
E. Trainee 3. Acara a. Notebook (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
b. Kopian Materi (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
c. Badge name (Rp.5000 x 25 orang)
Rp.
125.000
a. Makan siang (25x2xRp.20.000)
Rp.
1.000.000
b. Coffee Break (25x2xRp.10.000)
Rp.
500.000
4. Konsumsi
5. Perlengkapan a. Peralatan Games
Rp.
500.000
b. Hadiah
Rp.
500.000
TOTAL BIAYA
Rp. 9. 205.000
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Forsyth, D. R (1999).
Group Dynamics (3rd edition). USA: Wadsworth Publishing
Company Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1975). Learning together and alone. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. McShane, Steven L., & Glinow, M.A.V. (2003). Organizational Behavior 2nd Edition. New York : McGraw-Hill.
Universitas Sumatera Utara
PELATIHAN 5 ( Kepemimpinan Partisipatif dan Efektivitas Interpersonal)
A. MATERI PELATIHAN Modul : Kepemimpinan Partisipatif Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan partisipatif dan efektivitas interpersonal, peserta pelatihan bersedia terlibat dalam kerjasama tim dan mampu membagikan tugastugas kepemimpinannya di antara anggota tim tergantung pada situasi dan kemampuan masing-masing anggota tim. Peserta pelatihan juga diharapkan menyadari konsekuensi tindakannya terhadap pencapaian tujuan anggota tim yang lain,
Tujuan Instruksional Khusus: a. Peserta memahami pengertian kepemimpinan b. Peserta mengetahui pengertian kepemimpinan partisipatif c. Peserta memahami pengertian efektivitas interpersonal d. Peserta mengetahui bagaimana membina hubungan hangat antar pribadi e. Peserta mampu menerapkan kepemimpinan yang partisipatif dalam pekerjaan f. Peserta mampu membina hubungan hangat antar anggota dalam tim
Waktu yang dibutuhkan 470 menit
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Kesadaran diri penting dalam hidup berorganisasi. Memahami diri bukan hanya sakah satu syarat agar kita sukses tetapi juga syarat agar kita dapat bekerja bersama orang lain secara efektif. Untuk dapat bekerjasama dengan orang lain perlu kita ketahui motivasi, kebutuhan, gaya kerja, kemampuan dan batas kemampuan orang yang bekerja sama dengan kita.
Metode a. Presentasi b. Video c. Games d. Role Play e. Diskusi
Bahan Pembelajaran : Modul kepemimpinan partisipatif, efektivitas interpersonal
Universitas Sumatera Utara
B. LANDASAN TEORI B.1. KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF 1. Defenisi Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa, sehingga melalui perilaku yang positif, ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi-fungsi Kepemimpinan Menurut Siagian (2003), fungsi-fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki adalah: a. Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader) Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasi tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusan yang kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak ditemukan didalam masyarakat dan biasanya bersifat kepemerintahan, mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah memerlukkan fungsi tersebut. b. Pemimpin sebagai penengah Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak di tangan pemimpin dengan keahliaanya yang khas dan ditunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan pengadilan. Dan bidang lainnya, umpamanya dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai wasit. c. Pemimpin sebagai penganjur Sebagai propagandis, sebagai juru bicara, atau sebagai pengarah opini merupakan orang-orang penting dalam masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang komunikasi dan publistik yang menguasai ilmu komunikasi. Penganjur adalah sejenis pemimpin yang memberi inspirasi kepada orang lain. Seringkali ia merupakkan orang yang pandai bergaul dan fasih berbicara.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemimpin sebagai ahli Pemimpin sebagai ahli dapat dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru penerang, berada dalam posisi yang khusus dalam hubungannya dengan unit social dimana dia bekerja. Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada bidang dimana terdapat fakta. Termasuk dalam kategori ini adalah guru, petugas sosial, dosen, dokter, ahli hukum, dan sebagainya yang mencapai dan memelihara pengaruhnya karena mereka mempunyai pengetahuan untuk diberikkan kepada orang lain e. Pemimpin diskusi Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat
penting.
Seseorang
yang
secara
lengkap
memenuhi
kriteria
kepemimpinan demokratis ialah orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.
3. Gaya kepemimpinan Ada empat gaya kepemimpinan yang dapat digunakan pemimpin di dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berikut: a. Gaya kepemimpinan direktif Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan tugas. Konsultatif Pemimpin melakukan pengawasan kerja yang ketat.
Universitas Sumatera Utara
Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan. Hubungan dengan bawahan rendah tidak memberikan motivasi kepada bawahannya untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal, karena pemimpin kurang percaya terhadap kemampuan bawahannya. b. Gaya kepemimpinan konsultatif Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan keluhan dari bawahan. Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para bawahan. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan. Hubungan dengan bawahan baik.
c. Gaya kepemimpinan partisipatif Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.
Universitas Sumatera Utara
Motivasi yang diberikan kepada bawahan tidak hanya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan ekonomis, melainkan juga didasarkan atas pentingnya peranan bawahan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi
d. Gaya kepemimpinan delegatif Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dengan bawahan. Bawahan mempunyai hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana keputusan dilaksanakan dan hubungan dengan bawahan rendah.
B.2. EFEKTIVITAS INTERPERSONAL 1. Defenisi Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996) anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota tim lainnya secara efektif sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota tim menjadi meningkat. Efektifitas interpersonal dapat diukur dengan menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok dengan tujuan anggota tim. Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas anggota tim juga juga menjadi meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam membina interaksi atau hubungan tersebut William C. Schultz (Arishanti, 2005) menyebutkan ada tiga dimensi hubungan interpersonal, yaitu: 1. Need of inclusion (perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok), keinginan untuk menumbuhkan rasa memiliki. a. Undersocial: misalnya, minder, menarik diri, tertutup. b. Social : misalnya, tahu situasi dan kondisi. c. Oversocial : misalnya, over akting.
2. Need of control (kebutuhan untuk mendominasi dan dominasi) a. Abdicrat : ciri-cirinya penurut. b. Democrat : ciri-cirinya memiliki kemampuan yang kuat. c. Autocrat : ciri-cirinya mendominasi suatu kelompok.
3. Need of affection (kasih sayang), kebutuhan untuk menyukai dan disukai. a. Underpersonal : membuat jarak dengan orang lain, menolak bantuan orang lain. b. Personal : independent, tidak bergantung pada orang lain. c. Overpersonal : kerjasama individu yang kuat dengan orang lain. Lebih lanjut ditambahkan lagi beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal, yaitu: 1. Komunikasi efektif Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang
Universitas Sumatera Utara
disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang, resah dan tidak enak. 2. Ekspresi wajah Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil. 3. Kepribadian Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan dan respon yang akan diberikan sehingga terjadi hubungan. Tindakan dan tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan karakteritik atau sifat yang dibawanya.
Universitas Sumatera Utara
4. Stereotyping Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu. Cara pandang ini kebanyakan menimbulkan prasangka dan gesekan yang cukup kuat, terutama pada saat pihakpihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk melakukan perbaikan. Individu atau kelompok akan merespon pengalaman dan lingkungan dengan cara memperlakukan anggota masyarakat secara berbeda atau cenderung melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin, cerdas, bodoh, rajin, atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan begitu banyak stimuli yang diterimanya dan merupakan pengkatagorian pengalaman untuk memperoleh informasi tambahan dengan segera. 5. Kesamaan karakter personal Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan masing-masing. 6. Daya Tarik Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati,
Universitas Sumatera Utara
namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya Tarik cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain. 7. Ganjaran Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai orang yang menyukai dan memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi dagang, dimana seseorang akan melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak dari biaya. Bila pergaulan seorang pendamping masyarakat dengan orang-orang disekitarnya sangat menyenangkan, maka akan sangat menguntungkan ditinjau dari keberhasilan program, menguntungkan secara ekonomis, psikologis dan sosial. 8. Kompetensi Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli dan profesional serta mampu memberikan kontribusi secara intelektual, sikap dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam situasi krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.
Universitas Sumatera Utara
C. SLIDE
KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
Defenisi Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam pencapaian tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi-fungsi Kepemimpinan Penentuan arah yang hendak ditempuh oleh organisasi dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan berbagai pihak di luar organisasi Komunikator yang efektif Mediator yang handal Integrator yang rasional dan objektif
a.
b.
c. d. e.
Gaya kepemimpinan a.
Gaya kepemimpinan direktif
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan tugas. Konsultatif pemimpin melakukan pengawasan kerja yang ketat.
Universitas Sumatera Utara
Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan
Hubungan dengan bawahan rendah tidak memberikan motivasi kepada bawahannya untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal, karena pemimpin kurang percaya terhadap kemampuan bawahannya.
b. Gaya kepemimpinan konsultatif
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan keluhan dari bawahan
Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para bawahan.
Universitas Sumatera Utara
Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan.
Hubungan dengan bawahan baik.
c. Gaya kepemimpinan partisipatif Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan.
Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.
Motivasi yang diberikan kepada bawahan tidak hanya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan ekonomis, melainkan juga didasarkan atas pentingnya peranan bawahan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi
Universitas Sumatera Utara
Efektifitas interpersonal dapat diukur dengan menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok dengan tujuan anggota tim. Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas anggota tim juga juga menjadi meningkat
Need of inclusion
(perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok), keinginan untuk menumbuhkan rasa memiliki. Undersocial: misalnya, minder, menarik diri, tertutup. Social : misalnya, tahu situasi dan kondisi. Oversocial : misalnya, over akting.
Universitas Sumatera Utara
Need of control (kebutuhan untuk mendominasi dan dominasi)
Abdicrat : ciri-cirinya penurut. Democrat : ciri-cirinya memiliki kemampuan yang kuat. Autocrat : ciri-cirinya mendominasi suatu kelompok.
Need of affection (kasih
sayang), kebutuhan untuk menyukai dan disukai. Underpersonal : membuat jarak dengan orang lain, menolak bantuan orang lain. Personal : independent, tidak bergantung pada orang lain. Overpersonal : kerjasama individu yang kuat dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
1.
Komunikasi efektif Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan.
2. Ekspresi wajah Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. 3. Kepribadian Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter dan perilaku.
Universitas Sumatera Utara
4. Stereotyping Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
5. Kesamaan karakter personal Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama.
6. Daya Tarik Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas. Orang-orang yang memiliki daya tarik cenderung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain
Universitas Sumatera Utara
7. Ganjaran Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral.
8. Kompetensi Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya.
Universitas Sumatera Utara
D. GAMES PELATIHAN
“Manage The Changes” 1. Deskripsi Membuat sebuah bentuk yang benar sesuai dengan instruksi fasilitator. Pemimpin bekerja bersama-sama dengan orang yang dipimpinnya.
2. Tujuan Games ini bertujuan melatih kepemimpinan dengan mengarahkan orang ke suatu tujuan (driving people), memotivasi orang agar mau berbuat (motivating people), mengubah orang (transforming people)
3. Waktu Alokasi waktu untuk games ini adalah 25 menit
4. Alat atau media Tali dan sapu tangan
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator memberikan seutas tali yang cukup panjang untuk dipegang oleh semua anggota kelompok tersebut kepada masing-masing kelompok b. Fasilitator membagikan saputangan kepada masing-masing anggota kelompok yang digunakan untuk menutup mata saat permainan dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
c. Fasilitator menerangkan aturan permainan: setiap anggota kelompok harus memegang seutas tali tersebut dan membentuk bentuk-bentuk geometri dasar, misal: lingkaran, segitiga, kotak, bujursangkar, jajaran genjang, trapesium, bintang dan sebagainya d. Setiap kelompok yang berhasil membuat bentuk yang dimaksud akan diberikan nilai. Bentuk geometri tersebut dimulai dari bentuk yang sederhana (lingkaran) hingga yang paling sulit (bintang).
Universitas Sumatera Utara
“Menyalakan Lilin” 1. Deskripsi Games ini merupakan games yang menuntut anggota kelompok memaksimalkan kemampuan diri dan konsentrasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadamasing-masing anggota. Kesalahan dan keterlambatan melakukan tugas akan berdampak pada hasil akhir yang akan diterima kelompok.
2. Tujuan Games ini bertujuan melatih anggota kelompok untuk semakin menyadari peran penting masing-masing anggota kelompok dalam keberhasilan suatu tim. Mengerahkan potensi diri secara maksimal demi untuk kepentingan kelompok.
3. Waktu Alokasi waktu untuk games ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Korek api dan lilin
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator menyiapkan 20-30 batang lilin yang diletakkan dalam keadaan berdiri di atas lantai. Jarak satu lilin dengan lilin lainnya sekitar 10 cm. b. Setiap kelompok terdiri dari 5-10 orang anggota. Masing-masing kelompok diberikan satu bungkus kotak korek api yang di dalamnya terdapat beberapa
Universitas Sumatera Utara
batang korek api (sesuai jumlah peserta kelompok) yang akan digunakan untuk menyalakan lilin. c. Masing-masing anggota kelompok hanya diberi kesempatan menyalakan satu batang korek api di setiap kesempatan yang diterimanya. Dengan satu batang korek api tersebut masing-masing peserta dapat menyalakan lilin dengan sebanyak-banyaknya. d. Waktu untuk menyalakan lilin dilakukan bergantian. Peserta dan kelompok yang lain melihat sambil memberikan dukungan maupun teror untuk peserta yang tampil di depan. e. Kelompok yang dapat menyalakan lilin terbanyak dan dapat meyelesaikan tugas dalam waktu tersingkat adalah kelompok yang memenangkan permainan.
Universitas Sumatera Utara
“Andaikan Saya” 1. Deskripsi Dalam games ini, setiap anggota kelompok dieksplorasi kontribusinya dalam kelompok. Tugas, peran dan fungsi masing-masing anggota kelompok akan mengindikasikan keberhasilan tim.
2. Tujuan Games ini bertujaun untuk mengingatkan kembali dan memberi kesadaran kepada peserta akan pentingnya peran dan kontribusi masing-masing anggota kelompok untuk mencapai keberhasilan sebuah tim.
3. Waktu Alokasi waktu untuk games ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Kertas bernomor
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator mempersilahkan peserta untuk mengambil satu potongan kertas kecil yang telah bernomor. Setiap peserta mengingat nomor yang tertera di potongan kertas tersebut. b. Fasilitator bercerita mengenai analogi kerja sebuah mobil dengan kinerja sebuah organisasi. Mobil akan dapat bekerja dengan baik apabila seluruh komponen mobil dapat bersinergi dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
c. Fasilitator mencontohkan dengan mengibaratkan dirinya komponen setir. “Jika saya sebagai setir mobil saya akan…” mengarahkan mobil, bisa lurus, belok kanan, belok kiri sesuai dengan tujuan yang akan dituju oleh mobil. Kemudian fasilitator juga merefleksikan fungsi setir tersebut ke dalam organisasi. “Jika saya sebagai setir organisasi saya akan…” menarahkan organisasi sesuai dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai. d. Setelah dapat dipahami oleh peserta, fasilitator memberi waktu kurang lebih 3 menit kepada para peserta untuk memikirkan dirinyaakan diibaratkan menjadi komponen mobil yang mana serta merefleksikannya dengan organisasi e. Fasilitator mempersilahkan setiap peserta satu per satu untuk mengemukakan hasil pemikiran peserta, dengan cara menyebutkan nomor sesuai dengan yang tertera pada potongan kertas kecil.
Universitas Sumatera Utara
E. ICE BREAKER
“Soulmate” 1. Deskripsi Peserta diminta untuk menemukan pasangannya berdasarkan petunjuk dari kertas yang dibagikan secara acak oleh fasilitator. Peserta yang telah mendapatkan pasangan kemudian memberi penjelasan mengenai arti dari susunan kata yang menjadi pasangannya.
2. Tujuan Menumbuhkan keakraban pada peserta pelatihan dan menciptakan suasana nyaman antar sesama peserta pelatihan
3. Waktu Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Kertas dan alat tulis
5. Prosedur dan cara bermain a. Fasilitator membuat kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelatihan yang akan diberikan, misalnya: “Bersama Kita Bisa”. Suku kata yang dibuat
Universitas Sumatera Utara
sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang harus disediakan 10 kalimat b. Kemudian fasilitator memecahkan kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi kalimat “Bersama Kita” dan satu kertas berisi kata “Bisa” c. Kemudian kedua kertas tersebut digulung d. Bagikan kertas-kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri) e. Kemudian fasilitator meminta peserta untuk membuka gulungan kertas masingmasing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap f. Minta peserta untuk mencari pasangannya masing-masing agar kalimat tersebut menjadi lengkap g. Minta setiap pasangan untuk mendiskusikan arti kalimat tersebut dan menyampaikan arti dari kalimat tersebut kepada peserta pelatihan lain setelah setiap peserta mendapatkan pasangan masing-masing
Universitas Sumatera Utara
F. ENERGIZER PELATIHAN “Polisi dan Pencuri” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta, melatih kekompakan dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 15 menit
4. Alat atau media Hulahop, sarung
5. Prosedur atau cara bermain a. Peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan saling berpengangan tangan b. Syarat: pegangan tangan tersebut tidak boleh terlepas. c. Fasilitator menyiapkan dan memakaikan lingkaran hulahop (POLISI) kepada salah satu peserta dan sarung (PENCURI) kepada salah satu peserta lainnya. d. Jarak antara peserta yang memakai lingkaran hulahop dengan yang memakai sarung diusahakan terpaut sekitar 7-8 peserta
Universitas Sumatera Utara
e. Pemakaian hulahop dan sarung adalah seperti selempang (dari pundak ke pinggang) f. Fasilitator memberikan aba-aba mulai, dengan tangan yang masih tetap berpegangan, peserta (yang bertindaksebagai POLISI) mulai memindahkan lingkaran hulahop ke rekan sebelahnya, berusaha untuk menangkap peserta yang bertindak sebagai pencurinya. g. Peserta yang bertindak sebagai PENCURI juga harus berusaha agar tidak tertangkap dengan cara secepat mungkin memindahkan sarung tersebut ke rekan sebelahnya tanpa melepaskan pegangan tangannya. h. Permainan bisa searah jarum jam ataupun berlawanan. i. PENCURI tertangkap ketika lingkaran hulahop dan sarung berada pada satu orang yang sama j. Permainan bisa diulang sampai dengna beberapa kali untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta.
Universitas Sumatera Utara
“Berdirilah Jika....” 1. Deskripsi Permainan ini lebih diarahkan untuk mencairkan suasana di antara peserta, melatih kekompakan dan membuat peserta untuk aktif bergerak.
2. Tujuan Dengan melakukan gerakan atau aktivitas, peserta merasa lebih bersemangat, terhindar dari rasa bosan atau ngantuk.
3. Waktu Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 10 menit
4. Alat atau media Tidak ada
5. Prosedur atau cara bermain a. Fasilitator meminta peserta duduk membentuk lingkaran dan fasilitator berdiri di tengah lingkaran tersebut b. Fasilitator menjelaskan kepada peserta bagaiman prosedur permainannya yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat tersebut sesuai dengan dirinya, misalnya,”Keluarga saya adalah keluarga pedagang....”,”Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan publik...”. c. Fasilitator mengucapkan kalimat-kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (diusahakan jangan sampai ada peserta yang tidak pernah berdiri), contoh:
Universitas Sumatera Utara
- Saya lahir di pedesaan - Saya lahir di kota besar - Saya memiliki hobi membaca
Universitas Sumatera Utara
G. PRETEST – POSTTEST PELATIHAN 1. Syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah: a. Sering mengacuhkan saran dan nasehat orang sekitar b. Memberi contoh negatif kepada bawahannya c. Tidak berani mengambil keputusan d. Harus bersikap dan bersifat setia kepada janji dan organisasinya
2. Berikut ini yang bukan menjadi ciri seorang pemimpin adalah: a. Keteladanan b. Ketegasan c. Orientasi masa depan d. Pengetahuan yang sempit
3. Salah satu yang bukan menjadi fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki adalah: a. Komunikator yang efektif b. Penentu arah c. Mediator yang handal d. Pemimpin yang tidak memiliki ketegasan
4. Dalam proses pengambilan keputusan, ada beberapa gaya kepemimpinan yang dapat digunakan pemimpin yaitu: a. Gaya kepemimpinan konsultatif b. Gaya kepemimpinan pesimistis
Universitas Sumatera Utara
c. Gaya kepemimpinan egoistis d. Gaya kepemimpinan dilematis
5. Beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal, kecuali: a. Komunikasi efektif b. Komunikasi agresif c. Kepribadian d. Kesamaan karakter personal
6. Ada tiga dimensi hubungan interpersonal, kecuali… a. Need of inclusión b. Need of conclusión c. Need of control d. Need of affection
7. Salah satu hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal adalah ketertarikan seseorang terhadap orang lain karena memiliki prestasi atau kemampuan yang ditunjukkan. Dengan kata lain hal yang mempengaruhinya adalah… a. Kompetensi b. Stereotype c. Prototype d. Personality
Universitas Sumatera Utara
8. Kebutuhan untuk mendominasi dan didominasi disebut dengan… a. Need of inclusión b. Need of conclusión c. Need of control d. Need of affection
9. Kebutuhan untuk menyukai dan disukai disebut dengan… a. Need of inclusión b. Need of conclusión c. Need of control d. Need of affection
10. Keinginan untuk menumbuhkan rasa memiliki disebut dengan… a. Need of inclusión b. Need of conclusión c. Need of control d. Need of affection
Universitas Sumatera Utara
G. LEMBARAN JENDELA JOHARI
PENGENALAN DIRI NAMA
: ............................................................................
UNIT PELAYANAN : ............................................................................
Berikut adalah “Jendela Jauhari”. “Jendela Jauhari” merupakan salah satu cara untuk memahami diri sehingga dapat membuat keputusan untuk mengubah pola perilaku tertentu ke arah pola perilaku baru yang lebih efektif. DIRI SENDIRI
TAHU ORANGLAIN
TIDAK TAHU
TAHU
TIDAK TAHU
QUADRANT 1:
QUADRANT 2:
OPEN
BLIND
(Daerah Terbuka)
(Daerah Buta)
QUADRANT 3:
QUADRANT 4:
OPEN
UNKNOWN
(Daerah Tersembunyi)
(Daerah Tak Sadar)
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PEMAHAMAN DIRI Nama
:
Berdasarkan quadrant-quadrant pada Jendela Jauhari, silahkan tulis masing-masing 5 perilaku/perasaan/motivasi yang paling mencerminkan Anda: Daerah Terbuka
Daerah Buta
Daerah Tersembunyi
1.
1.
1.
2.
2.
2.
3.
3.
3.
4.
4.
4.
5.
5.
5.
Berdasarkan umpan balik teman Anda, silahkan isi 5 perilaku/perasaan/motivasi yang paling mencerminkan Anda pada: Daerah Tak Sadar 1. 2. 3. 4. 5.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: 1. Daerah terbuka
: Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain
2. Daerah buta
: Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.
3. Daerah Tersembunyi
: Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain
4. Daerah Tak Sadar
: Merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain.
Universitas Sumatera Utara
H. PENILAIAN PESERTA PELATIHAN 1. Berikut ini merupakan beberapa pernyataan mengenai penilaian anda terhadap pelatihan teamwork yang anda ikuti. No
Pernyataan
Nilai (range antara 1-10)
1
Manfaat materi yang disajikan
2
Isi dan materi yang diberikan
3
Manfaat materi yang diberikan terhadap pelaksanaan tugas
4
Penampilan fasilitator
5
Penguasaan fasilitator terhadap materi
6
Cara fasilitator menyampaikan materi
7
Sikap fasilitator terhadap peserta
8
Makanan dan minuman
9
Alokasi waktu pelatihan
10
Kegiatan pelatihan team building secara keseluruhan
2. Saran terhadap program pelatihan teamwork …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….... 3. Saran terhadap fasilitator …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….................... 4. Kritikan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………................
Universitas Sumatera Utara
I. ANGGARAN PELATIHAN
Efektivitas Interpersonal dan Kepemimpinan Partisipatif Durasi Training
1 hari
Jumlah Trainee
25
Jumlah Trainer
1
Lokasi
Ruangan DIKLAT RSUD X
A. Trainer Cost 1. Gaji Trainer (1x @2.000.000)
Rp. 2.000.000
2. Trainer a. Makan siang (1 x @30.000)
Rp.
30.000
b. Coffee Break (1x @10.000)
Rp.
10.000
c. Transport (1x @1.000.000)
Rp. 1.000.000
F. Trainee 3. Acara a. Notebook (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
b. Kopian Materi (Rp.10000 x 25 orang)
Rp.
250.000
c. Badge name (Rp.5000 x 25 orang)
Rp.
125.000
a. Makan siang (25xRp.20.000)
Rp.
1.000.000
b. Coffee Break (25xRp.10.000)
Rp.
500.000
1. Konsumsi
2. Perlengkapan a. Peralatan Games
Rp.
250.000
b. Hadiah
Rp.
250.000
TOTAL BIAYA
Rp. 5. 665.000
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B : DATA SKALA TRY OUT
Universitas Sumatera Utara
Aitem
Subyek _1 Subyek _2 Subyek _3 Subyek _4 Subyek _5 Subyek _6 Subyek _7 Subyek _8 Subyek _9 Subyek _10 Subyek _11 Subyek _12 Subyek _13 Subyek _14 Subyek _15 Subyek _16 Subyek
Aitem
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
4
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
4
2
2
2
2
2
3
1
2
2
2
2
3
1
1
2
3
2
3
3
2
1
3
2
2
2
2
2
2
1
3
1
1
3
2
2
1
1
1
3
1
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
4
4
3
1
3
3
3
4
4
3
1
3
2
2
3
2
4
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
2
4
4
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
1
1
3
1
2
2
2
2
1
2
3
3
1
2
3
2
2
4
3
4
2
2
3
3
1
1
3
1
3
4
4
3
3
1
4
4
4
3
4
4
4
1
3
4
4
4
4
3
4
1
4
3
1
4
2
3
1
3
4
4
1
4
4
4
4
4
2
3
2
2
1
1
2
3
1
2
2
2
4
3
2
3
3
2
2
2
4
2
2
3
3
1
1
4
2
2
3
1
1
3
4
2
3
2
3
2
2
1
2
3
2
3
4
2
3
3
3
2
3
2
3
1
3
3
4
3
2
2
3
1
2
1
3
3
3
2
1
3
3
4
1
1
3
3
2
3
3
3
2
2
4
2
2
1
1
1
3
1
3
2
2
3
1
1
1
1
4
1
1
3
2
3
2
3
2
2
3
4
1
2
3
4
2
2
2
1
3
1
2
1
2
2
2
1
1
2
3
2
2
2
2
1
3
1
1
1
3
1
1
1
2
3
3
2
3
1
2
2
1
4
1
1
2
2
2
1
3
1
2
2
2
3
3
2
1
2
2
2
2
2
3
1
1
2
2
2
2
2
3
4
2
1
3
1
1
2
1
1
1
2
1
2
2
3
2
3
1
4
2
1
3
3
2
3
3
1
2
1
3
3
2
4
3
2
2
1
2
1
2
4
3
2
1
3
4
2
4
3
3
4
4
2
2
1
2
2
4
3
3
2
3
3
2
1
2
2
3
2
2
2
3
3
1
2
1
2
3
3
3
3
2
4
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
1
2
2
3
1
4
3
1
1
3
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
3
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
3
2
1
1
2
2
3
2
3
3
1
2
3
1
1
1
2
1
1
2
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
1
3
2
2
2
2
1
3
2
2
3
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
3
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
3
1
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
3
3
1
1
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
1
1
1
1
2
3
2
3
3
2
2
1
3
2
3
1
3
2
2
2
4
2
2
3
2
2
2
3
3
3
4
1
2
2
4
1
2
3
3
2
1
2
2
1
1
3
1
2
2
4
3
1
3
2
4
2
3
2
1
3
2
1
3
Universitas Sumatera Utara
_17 Subyek _18 Subyek _19 Subyek _20 Subyek _21 Subyek _22 Subyek _23 Subyek _24 Subyek _25 Subyek _26 Subyek _27 Subyek _28 Subyek _29 Subyek _30 Subyek _31 Subyek _32 Subyek _33 Subyek _34 Subyek _35
1
1
1
2
2
3
4
2
1
1
1
3
2
2
1
3
1
1
1
1
1
1
4
2
3
1
1
4
1
1
1
2
3
3
1
1
2
3
1
4
2
2
3
3
3
2
1
3
3
2
3
2
2
2
1
1
2
3
3
2
3
4
2
2
1
1
2
3
2
1
2
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
1
2
3
2
3
2
2
3
3
2
1
3
2
2
1
3
2
4
3
3
2
2
3
2
1
3
3
2
2
3
2
1
4
4
2
1
2
2
3
3
2
4
3
2
3
2
2
4
3
1
1
1
2
3
1
4
2
3
2
3
4
2
4
2
2
2
4
2
2
3
2
1
4
3
1
2
3
3
4
1
2
3
1
2
1
1
3
3
2
3
1
2
2
2
2
3
1
1
2
1
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
1
2
2
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
1
3
3
3
3
1
2
3
1
2
2
1
2
2
1
3
2
3
2
2
3
3
2
1
3
3
2
3
3
3
3
1
2
2
3
2
2
3
3
1
2
2
2
2
3
2
4
2
3
3
2
3
3
3
4
1
3
3
2
3
4
4
3
3
1
1
1
3
1
4
1
3
2
3
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
2
1
2
1
2
3
2
1
3
2
3
3
2
1
2
1
1
2
2
3
2
1
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
3
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
1
2
4
1
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
2
4
4
2
1
3
2
2
3
4
3
1
4
2
2
2
4
1
2
3
4
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
1
3
2
3
3
3
2
3
1
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
1
2
3
3
1
2
3
2
3
3
3
3
1
2
3
2
2
3
2
1
3
2
3
3
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
1
3
4
2
2
3
3
3
2
1
1
1
2
3
3
4
2
3
1
2
3
3
1
2
2
1
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
1
1
1
2
2
1
2
4
1
2
1
2
1
1
1
3
2
1
1
1
1
2
1
1
3
3
2
2
1
2
1
4
4
1
1
1
1
1
4
2
1
4
2
3
3
2
1
2
3
3
3
2
2
3
1
0
2
2
2
3
3
2
1
2
1
1
2
2
1
1
3
2
3
1
1
1
1
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
1
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
2
1
3
1
4
2
3
3
1
3
3
2
3
3
2
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
1
2
2
2
3
3
1
2
1
2
2
1
3
3
2
3
3
2
4
3
3
1
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
1
2
3
3
2
2
1
2
3
2
2
2
2
4
1
2
2
2
2
1
3
4
2
2
2
2
4
1
4
2
1
1
4
1
1
3
2
2
4
Universitas Sumatera Utara
Subyek _36 Subyek _37 Subyek _38 Subyek _39 Subyek _40 Subyek _41 Subyek _42 Subyek _43 Subyek _44 Subyek _45 Subyek _46 Subyek _47 Subyek _48 Subyek _49 Subyek _50 Subyek _51 Subyek _52 Subyek _53 Subyek
3
2
2
2
3
2
1
2
1
2
2
2
2
3
3
1
3
2
2
2
1
3
3
2
3
1
2
2
2
3
3
3
4
3
2
3
2
2
1
2
1
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
1
1
2
2
2
3
2
2
1
3
3
1
3
3
2
1
2
2
2
1
1
1
2
1
2
3
1
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
1
3
2
2
2
2
2
1
2
3
1
2
3
2
2
3
3
2
1
3
3
3
3
2
3
1
2
2
3
3
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
3
2
1
2
1
3
2
1
2
1
2
1
2
1
3
2
3
3
3
1
3
2
2
3
3
2
1
3
2
2
2
2
2
2
3
1
2
2
2
2
1
3
3
2
2
2
2
4
2
3
2
3
2
3
2
2
3
2
2
4
1
1
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
1
1
1
2
2
2
3
2
2
1
2
1
2
2
3
2
1
3
2
3
1
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
4
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
1
3
2
3
4
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
3
3
3
2
2
2
3
2
3
1
3
2
3
3
3
1
3
2
1
2
2
3
3
1
1
2
2
2
2
3
2
1
3
3
3
2
4
2
1
1
3
2
1
3
2
3
4
3
4
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
1
3
3
2
2
3
3
3
2
3
1
2
2
3
2
1
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
1
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
4
3
3
2
2
3
3
1
2
3
2
2
3
2
2
2
4
2
2
3
3
3
2
3
1
3
2
3
2
2
4
3
2
2
2
2
2
2
4
2
3
3
3
4
2
4
2
3
3
4
3
2
3
2
1
4
3
3
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
1
2
2
3
1
2
3
2
2
1
3
2
1
0
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
3
1
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
3
1
1
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
3
2
2
2
1
3
2
3
1
2
2
2
2
2
2
3
3
4
4
3
3
1
4
4
4
3
4
4
4
3
1
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
1
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
1
2
3
2
2
3
3
2
1
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
1
1
3
2
2
3
3
3
2
2
4
2
2
1
3
2
3
3
2
1
2
2
2
3
4
4
2
1
2
2
1
3
4
2
2
4
2
4
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
1
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
1
1
2
2
2
2
3
2
1
2
3
3
2
1
2
1
2
3
4
1
2
3
3
2
2
1
Universitas Sumatera Utara
_54 Subyek _55 Subyek _56 Subyek _57 Subyek _58 Subyek _59 Subyek _60 Subyek _61 Subyek _62 Subyek _63 Subyek _64 Subyek _65 Subyek _66 Subyek _67 Subyek _68 Subyek _69 Subyek _70
1
1
2
3
3
4
1
2
3
1
2
1
1
3
1
2
3
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
3
2
1
2
2
2
1
2
2
3
2
1
3
1
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
2
3
1
1
2
3
2
1
2
2
2
2
2
3
3
2
2
1
3
2
3
3
2
1
2
2
2
3
3
1
2
1
2
2
1
3
3
2
1
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
1
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
2
1
0
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
3
2
2
1
2
3
3
1
2
2
2
3
2
2
1
3
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
1
3
2
2
2
2
3
2
1
3
4
1
3
4
2
1
1
3
3
1
2
3
3
3
2
4
3
2
1
4
2
2
1
4
1
3
1
3
2
2
3
1
1
1
1
4
1
1
3
2
2
3
3
4
2
3
4
4
2
3
4
2
2
2
1
4
4
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
4
2
2
2
2
2
3
2
4
2
1
4
2
2
3
4
4
3
3
4
2
3
4
4
3
2
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
1
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
1
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1
2
3
1
1
2
3
2
1
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
2
1
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
3
3
3
3
2
3
1
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
2
2
2
3
1
2
3
3
4
3
2
3
1
2
1
1
3
3
3
3
1
2
2
2
2
3
1
1
3
1
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
1
3
4
1
1
2
3
1
4
3
1
1
3
2
1
1
4
4
1
1
1
1
2
1
4
1
2
4
2
2
1
4
2
3
2
4
1
1
1
1
1
2
3
2
1
4
2
2
1
1
1
3
1
3
2
2
3
1
1
1
1
4
1
1
3
2
3
2
3
1
2
3
4
1
2
3
4
2
2
2
1
1
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
4
3
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
1
3
4
2
3
3
1
4
4
3
4
4
4
4
4
2
Universitas Sumatera Utara
Aitem 41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
2
1
3
3
2
1
1
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
3
3
3
2
3
2
2
1
2
1
2
3
2
2
3
3
1
1
2
3
2
3
1
2
1
1
4
3
3
3
2
3
3
1
1
3
2
3
2
1
3
1
2
2
2
2
3
2
3
4
3
1
3
1
2
1
2
4
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
1
3
2
4
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
3
3
2
4
2
1
1
3
2
2
2
2
3
3
3
1
3
1
3
1
3
3
2
1
1
2
2
2
1
3
1
1
3
2
1
2
2
2
3
3
1
3
1
2
2
1
1
2
3
2
3
3
3
3
1
2
3
1
2
2
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
1
3
3
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
3
1
2
2
2
2
1
2
2
3
2
1
1
2
3
1
3
2
2
4
2
3
4
3
1
3
2
2
3
2
4
3
1
2
3
3
1
3
1
1
3
3
2
3
2
1
3
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
3
2
2
1
1
1
1
3
1
4
2
2
2
2
3
4
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
3
3
2
1
3
3
3
3
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
3
2
2
1
3
1
2
2
1
3
2
2
1
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
1
2
3
2
3
3
3
1
3
3
1
1
2
3
3
1
1
3
3
2
1
4
3
1
1
1
3
1
2
1
2
1
1
3
2
2
1
3
2
3
3
3
2
1
3
2
3
2
1
3
2
2
2
1
2
3
2
1
3
4
2
2
2
2
4
4
2
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
3
2
4
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
1
2
3
4
2
1
2
1
2
2
1
3
2
2
2
4
2
1
2
3
2
2
2
2
2
3
3
1
3
2
2
2
2
2
3
3
1
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
1
1
2
3
3
3
1
3
2
2
2
3
2
1
2
1
3
Universitas Sumatera Utara
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
3
2
3
2
2
1
3
1
2
3
1
1
1
2
2
1
2
1
3
1
2
3
2
3
4
3
3
2
2
1
4
2
2
2
3
4
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
1
3
3
2
2
3
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
3
1
2
2
2
3
1
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
4
1
1
3
3
4
2
1
1
3
1
1
4
1
3
1
3
4
1
1
1
1
3
2
1
2
3
1
1
2
1
3
2
3
1
3
1
1
2
1
3
2
2
1
3
3
2
1
1
3
1
3
4
0
3
3
3
3
1
2
1
2
1
3
2
2
3
3
3
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
1
2
2
1
2
3
1
2
1
1
3
2
2
3
2
4
2
3
1
2
2
4
2
3
2
3
2
2
2
1
1
2
2
2
2
4
2
1
3
2
2
3
3
2
1
2
4
3
2
3
1
2
1
1
2
1
1
3
2
4
3
2
1
2
2
3
3
3
4
3
3
2
3
2
1
3
3
2
2
1
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
1
3
2
2
2
2
1
2
2
2
3
1
2
3
2
1
2
2
2
3
3
2
2
1
2
2
3
2
3
2
3
2
2
1
2
4
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
1
2
1
2
3
3
1
4
2
1
2
2
2
3
3
2
3
3
1
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
1
3
1
2
2
2
3
3
2
1
1
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
4
2
3
3
2
2
2
2
4
4
3
2
2
3
1
2
3
1
3
1
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
3
3
3
3
2
2
3
1
2
1
2
2
3
2
2
3
2
3
4
4
3
3
2
2
3
2
3
1
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
4
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
4
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
1
2
2
2
3
2
0
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
Universitas Sumatera Utara
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
1
3
3
3
2
3
3
1
4
3
3
2
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
3
1
1
2
2
3
2
3
1
2
4
1
3
2
2
4
2
3
2
3
1
1
2
3
2
3
3
1
2
2
2
3
1
2
2
2
3
1
3
1
3
2
2
2
1
3
3
2
3
3
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
3
1
3
2
2
2
1
2
2
2
1
3
2
2
2
3
3
2
3
2
1
1
2
3
2
3
2
2
3
1
1
2
4
3
2
3
1
2
1
1
1
2
2
3
2
2
2
1
1
2
2
3
2
2
1
1
2
2
2
3
1
2
3
3
3
1
2
1
2
3
2
2
3
2
2
3
1
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
1
2
3
3
2
2
1
1
2
3
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
3
3
1
1
1
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
4
2
2
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
2
3
2
3
3
3
4
2
3
2
1
2
2
2
1
3
2
1
2
3
1
2
3
2
1
1
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
3
1
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
1
2
3
2
3
1
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
1
3
2
2
4
1
2
1
2
1
3
2
2
2
2
3
3
1
3
2
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
4
1
2
2
2
4
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2
1
4
1
1
2
2
1
2
2
2
1
3
1
1
1
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
4
3
3
3
3
1
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
2
3
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C: HASIL ANALISA SPSS DATA TRY OUT
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Teamwork Pengolahan ke - 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.918
.925
N of Items
62 Item-Total Statistics
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 138.6000
Scale Variance if Item Deleted 427.374
Corrected Item-Total Correlation .411
VAR00002
138.7571
430.969
VAR00003
138.8571
425.284
VAR00004
138.3000
VAR00005 VAR00006 VAR00007
.
Cronbach's Alpha if Item Deleted .916
.453
.
.916
.680
.
.914
434.735
.343
.
.917
138.1571
439.671
.310
.
.917
138.4429 138.7857
435.787 442.432
.296 .076
. .
.917 .919
VAR00008
138.5000
433.268
.303
.
.917
VAR00009
138.7000
430.387
.446
.
.916
VAR00010
138.5714
430.741
.437
.
.916
VAR00011
138.6714
434.659
.396
.
.916
VAR00012
138.5000
431.732
.458
.
.916
VAR00013
138.6857
426.103
.632
.
.915
VAR00014
138.5286
424.543
.634
.
.915
VAR00015 VAR00016
138.6714 138.8286
426.630 434.666
.400 .239
. .
.916 .918
VAR00017
138.8429
426.424
.600
.
.915
VAR00018
139.1000
422.555
.656
.
.914
VAR00019
138.9000
423.801
.717
.
.914
VAR00020
138.6429
431.189
.433
.
.916
VAR00021
138.8714
429.795
.491
.
.916
VAR00022
138.8000
425.322
.553
.
.915
VAR00023
138.4857
431.297
.305
.
.917
VAR00024 VAR00025
138.6857 138.7714
426.103 444.353
.632 .024
. .
.915 .920
VAR00026
Squared Multiple Correlation
138.5857
437.753
.213
.
.918
VAR00027 VAR00028
138.5429 138.3571
429.875 442.465
.483 .075
. .
.916 .919
VAR00029
138.9286
429.343
.649
.
.915
VAR00030
138.5857
429.435
.367
.
.917
Universitas Sumatera Utara
VAR00031
138.6429
441.479
.101
.
.919
VAR00032
138.4429
433.207
.303
.
.917
VAR00033
138.2000
431.409
.418
.
.916
VAR00034
138.5143
428.717
.370
.
.917
VAR00035
138.7571
430.273
.442
.
.916
VAR00036
138.6143
424.559
.663
.
.914
VAR00037
138.3286
426.311
.594
.
.915
VAR00038
138.3857
427.951
.514
.
.915
VAR00039 VAR00040
138.8000 138.3000
427.235 442.445
.499 .074
. .
.916 .919
VAR00041
138.7857
427.446
.533
.
.915
VAR00042 VAR00043
138.8857 138.3571
420.219 440.262
.767 .196
. .
.914 .918
138.7000
441.836
.142
.
.918
138.7429 138.6429
437.353 436.436
.376 .201
. .
.917 .918
VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047
138.4571
443.237
.045
.
.920
VAR00048
138.8000
437.843
.313
.
.917
VAR00049
138.7714
422.933
.696
.
.914
VAR00050
138.7143
436.439
.319
.
.917
VAR00051 VAR00052
138.7000 138.8143
431.691 435.052
.428 .236
. .
.916 .918
VAR00053 VAR00054
138.7714 138.6429
435.396 443.566
.370 .080
. .
.917 .918
VAR00055 VAR00056
138.8571 138.7000
436.849 441.430
.321 .157
. .
.917 .918
VAR00057
138.6857
425.407
.423
.
.916
VAR00058 VAR00059
138.8857 138.8143
433.436 435.574
.478 .231
. .
.916 .918
VAR00060 VAR00061
138.6143 138.8286
423.893 443.854
.637 .058
. .
.914 .919
VAR00062
138.8286
435.333
.393
.
.917
Scale Statistics Mean 140.9286
Variance 446.241
Std. Deviation
N of Items
21.12442
62
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Teamwork Pengolahan ke - 2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .937
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .942
N of Items 46
Item-Total Statistics
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 101.9714
Scale Variance if Item Deleted 351.275
Corrected Item-Total Correlation .349
VAR00002
102.1286
351.476
VAR00003
102.2286
346.063
VAR00004
101.6714
VAR00005 VAR00006
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .937
.477
.
.936
.717
.
.934
354.948
.365
.
.936
101.5286
360.021
.313
.
.937
101.8143
356.298
.304
.
.937
VAR00008
101.8714
354.201
.303
.
.937
VAR00009
102.0714
349.748
.510
.
.935
VAR00010
101.9429
350.808
.476
.
.936
VAR00011
102.0429
354.331
.443
.
.936
VAR00012
101.8714
352.867
.458
.
.936
VAR00013
102.0571
346.808
.668
.
.934
VAR00014
101.9000
345.483
.665
.
.934
VAR00015
102.0429
350.911
.333
.
.937
VAR00017
102.2143
347.272
.629
.
.934
VAR00018
102.4714
342.746
.716
.
.934
VAR00019
102.2714
344.780
.752
.
.934
VAR00020
102.0143
351.029
.479
.
.936
VAR00021
102.2429
350.216
.523
.
.935
VAR00022 VAR00023
102.1714 101.8571
345.304 354.646
.608 .250
. .
.935 .938
VAR00024
102.0571
346.808
.668
.
.934
VAR00027
101.9143
350.804
.497
.
.935
VAR00029
102.3000
349.981
.683
.
.935
VAR00030
101.9571
353.607
.292
.
.937
VAR00032
101.8143
354.269
.300
.
.937
VAR00033
101.5714
353.321
.393
.
.936
VAR00034
101.8857
353.030
.295
.
.938
Universitas Sumatera Utara
VAR00035
102.1286
349.708
.502
.
.935
VAR00036
101.9857
345.406
.699
.
.934
VAR00037
101.7000
347.662
.605
.
.935
VAR00038
101.7571
348.100
.558
.
.935
VAR00039
102.1714
347.680
.534
.
.935
VAR00041
102.1571
348.656
.545
.
.935
VAR00042
102.2571
341.643
.797
.
.933
VAR00045
102.1143
357.320
.408
.
.936
VAR00048
102.1714
358.115
.326
.
.937
VAR00049
102.1429
345.139
.689
.
.934
VAR00050
102.0857
356.195
.354
.
.936
VAR00051
102.0714
351.806
.463
.
.936
VAR00053
102.1429
355.197
.409
.
.936
VAR00055
102.2286
356.353
.367
.
.936
VAR00057
102.0571
349.881
.355
.
.937
VAR00058
102.2571
354.078
.493
.
.936
VAR00060
101.9857
345.203
.657
.
.934
VAR00062
102.2000
355.090
.437
.
.936
Scale Statistics Mean 104.3000
Variance 366.039
Std. Deviation 19.13215
N of Items 46
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Teamwork Pengolahan ke - 3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.938
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .943
N of Items
45
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
99.5286
341.876
.302
.
.939
VAR00002
99.6857
339.842
.494
.
.937
VAR00003
99.7857
334.693
.728
.
.935
VAR00004
99.2286
343.628
.368
.
.937
VAR00005
99.0857
348.659
.316
.
.938
VAR00006
99.3714
344.961
.307
.
.938
VAR00008
99.4286
342.741
.310
.
.938
VAR00009
99.6286
338.005
.530
.
.936
VAR00010
99.5000
339.239
.490
.
.937
VAR00011
99.6000
342.823
.455
.
.937
VAR00012
99.4286
341.611
.461
.
.937
VAR00013
99.6143
335.371
.681
.
.935
VAR00014
99.4571
334.397
.665
.
.935
VAR00015
99.6000
341.577
.288
.
.939
VAR00017
99.7714
335.831
.641
.
.936
VAR00018
100.0286
331.246
.732
.
.935
VAR00019
99.8286
333.361
.766
.
.935
VAR00020
99.5714
339.611
.487
.
.937
VAR00021
99.8000
338.626
.538
.
.936
VAR00022
99.7286
334.143
.611
.
.936
VAR00024
99.6143
335.371
.681
.
.935
VAR00027
99.4714
339.441
.504
.
.937
VAR00029 VAR00030
99.8571 99.5143
338.878 344.108
.681 .247
. .
.936 .939
VAR00032
99.3714
342.817
.307
.
.938
VAR00033 VAR00034
99.1286 99.4429
341.853 343.758
.402 .246
. .
.937 .939
VAR00035
99.6857
338.393
.507
.
.937
Universitas Sumatera Utara
VAR00036
99.5429
334.107
.707
.
.935
VAR00037
99.2571
336.426
.609
.
.936
VAR00038
99.3143
336.798
.564
.
.936
VAR00039
99.7286
336.172
.546
.
.936
VAR00041
99.7143
337.251
.554
.
.936
VAR00042
99.8143
330.559
.799
.
.934
VAR00045
99.6714
346.021
.410
.
.937
VAR00048
99.7286
346.751
.330
.
.938
VAR00049
99.7000
334.126
.687
.
.935
VAR00050
99.6429
344.610
.367
.
.937
VAR00051
99.6286
340.179
.479
.
.937
VAR00053
99.7000
343.604
.424
.
.937
VAR00055
99.7857
344.982
.372
.
.937
VAR00057
99.6143
340.559
.310
.
.939
VAR00058
99.8143
342.472
.510
.
.937
VAR00060
99.5429
334.165
.656
.
.935
VAR00062
99.7571
343.520
.451
.
.937
Scale Statistics Mean 101.8571
Variance 354.646
Std. Deviation
N of Items
18.83205
45
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Teamwork Pengolahan ke - 4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.941
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .945
N of Items
43 Item-Total Statistics
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 94.7714
Scale Variance if Item Deleted 326.701
Corrected Item-Total Correlation .197
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .943
VAR00002
94.9286
320.009
.525
.
.939
VAR00003
95.0286
315.361
.748
.
.938
VAR00004
94.4714
324.456
.371
.
.940
VAR00005
94.3286
329.238
.327
.
.941
VAR00006
94.6143
325.400
.322
.
.941
VAR00008
94.6714
323.528
.314
.
.941
VAR00009
94.8714
318.027
.566
.
.939
VAR00010
94.7429
319.788
.506
.
.939
VAR00011
94.8429
323.265
.476
.
.940
VAR00012
94.6714
322.572
.461
.
.940
VAR00013
94.8571
315.979
.701
.
.938
VAR00014 VAR00015
94.7000 94.8429
315.401 326.569
.671 .185
. .
.938 .943
VAR00017
95.0143
316.391
.662
.
.938
VAR00018
95.2714
311.621
.763
.
.937
VAR00019
95.0714
313.951
.790
.
.938
VAR00020
94.8143
320.414
.495
.
.940
VAR00021
95.0429
318.795
.570
.
.939
VAR00022
94.9714
315.014
.620
.
.939
VAR00024
94.8571
315.979
.701
.
.938
VAR00027
94.7143
320.555
.500
.
.940
VAR00029
95.1000
320.062
.674
.
.939
VAR00032
94.6143
323.632
.310
.
.941
VAR00033
94.3714
322.498
.413
.
.940
VAR00035
94.9286
319.227
.515
.
.939
VAR00036
94.7857
315.098
.714
.
.938
VAR00037
94.5000
317.181
.622
.
.939
VAR00038
94.5571
317.497
.578
.
.939
VAR00039
94.9714
316.492
.572
.
.939
VAR00041
94.9571
317.955
.567
.
.939
Universitas Sumatera Utara
VAR00042
95.0571
311.823
.800
.
.937
VAR00045
94.9143
326.833
.411
.
.940
VAR00048
94.9714
327.159
.349
.
.940
VAR00049
94.9429
315.562
.678
.
.938
VAR00050
94.8857
324.914
.390
.
.940
VAR00051
94.8714
320.404
.508
.
.939
VAR00053
94.9429
323.852
.452
.
.940
VAR00055 VAR00057
95.0286 94.8571
325.767 325.573
.376 .208
. .
.940 .943
VAR00058
95.0571
322.779
.539
.
.939
VAR00060
94.7857
315.301
.657
.
.938
VAR00062
95.0000
323.826
.478
.
.940
Scale Statistics Mean 97.1000
Variance 335.251
Std. Deviation
N of Items
18.30985
43
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Teamwork Pengolahan ke - 5 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.949
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .949
N of Items
40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00002
88.1000
299.772
.553
.
.948
VAR00003
88.2000
295.670
.762
.
.946
VAR00004
87.6429
305.016
.363
.
.949
VAR00005
87.5000
309.413
.330
.
.949
VAR00006
87.7857
305.649
.325
.
.949
VAR00008
87.8429
303.758
.319
.
.950
VAR00009
88.0429
297.375
.610
.
.947
VAR00010
87.9143
299.964
.518
.
.948
VAR00011
88.0143
303.377
.488
.
.948
VAR00012
87.8429
303.091
.457
.
.948
VAR00013
88.0286
296.057
.723
.
.947
VAR00014
87.8714
296.490
.655
.
.947
VAR00017
88.1857
296.675
.675
.
.947
VAR00018
88.4429
291.410
.798
.
.946
VAR00019
88.2429
294.187
.808
.
.946
VAR00020
87.9857
300.913
.495
.
.948
VAR00021
88.2143
298.490
.603
.
.947
VAR00022
88.1429
295.805
.616
.
.947
VAR00024
88.0286
296.057
.723
.
.947
VAR00027
87.8857
301.407
.487
.
.948
VAR00029
88.2714
301.070
.650
.
.947
VAR00032
87.7857
303.939
.312
.
.950
VAR00033
87.5429
302.600
.425
.
.949
VAR00035
88.1000
299.917
.509
.
.948
VAR00036
87.9571
295.781
.713
.
.947
VAR00037
87.6714
297.731
.624
.
.947
VAR00038
87.7286
297.795
.588
.
.947
VAR00039
88.1429
296.211
.602
.
.947
VAR00041
88.1286
298.288
.576
.
.948
Universitas Sumatera Utara
VAR00042
88.2286
293.135
.779
.
.946
VAR00045
88.0857
307.355
.399
.
.949
VAR00048
88.1429
306.849
.377
.
.949
VAR00049
88.1143
297.030
.646
.
.947
VAR00050
88.0571
304.576
.419
.
.949
VAR00051
88.0429
300.245
.532
.
.948
VAR00053
88.1143
303.465
.485
.
.948
VAR00055
88.2000
305.988
.380
.
.949
VAR00058
88.2286
302.469
.573
.
.948
VAR00060
87.9571
296.505
.637
.
.947
VAR00062
88.1714
303.535
.509
.
.948
Scale Statistics Mean 90.2714
Variance 315.302
Std. Deviation 17.75675
N of Items 40
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D : SKALA PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
RAHASIA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas pendidikan jenjang Magister di Universitas Sumatera Utara, saya bermaksud mengadakan penelitian. Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Setiap orang dapat memberi jawaban yang berbeda. Jawaban yang tepat adalah jawaban
yang
menunjukkan
diri
Bapak/Ibu/Saudara/i
sesungguhnya.
Saya
mengharapkan Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri, sejujurnya, tanpa dipengaruhi ataupun mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab kuesioner ini akan memberi arti bagi kualitas penelitian ini dan diharapkan dapat bermanfaat. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Marintan Octarina B, S.psi
Universitas Sumatera Utara
Nama
: .........................................................
Umur
: .........................................................
Pendidikan
: .........................................................
Jabatan
: .........................................................
Unit
: .........................................................
Lama Bekerja
: .........................................................
PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah identitas Anda dengan benar pada kolom yang telah disediakan di atas (identitas diri dijaga kerahasiaannya) 2. Jawablah semua pernyataan dalam skala ini sesuai dengan diri Anda (jangan sampai ada nomor yang terlewatkan) 3. Anda diminta untuk memilih satu jawaban yang ada di samping pernyataan dengan cara menyilang jawaban yang anda pilih. Pilihan jawabannya adalah: SS = Jika pernyataan Sangat Sesuai dengan diri Anda S
= Jika pernyataan Sesuai dengan diri Anda
N
= Jika pernyataan Netral dengan diri Anda
TS = Jika pernyataan Tidak Sesuai dengan diri Anda STS = Jika pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda 4. Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang benar atau salah Contoh: No. 1
Pernyataan Saya menikmati pekerjaan saya setiap hari
STS
TS
N
S
SS
X
- Selamat Mengerjakan –
Universitas Sumatera Utara
No
Pernyataan
STS
TS
N
S
SS
1
Saya merasa rekan kerja saya tidak perduli akan apa yang saya sampaikan
STS
TS
N
S
SS
2
Atasan siap membantu saat anggota tim menghadapi masalah
STS
TS
N
S
SS
3
Keputusan yang ditetapkan kurang sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
STS
TS
N
S
SS
4
Saya sering mengeluarkan ide dan pendapat sebagai solusi penyelesaian masalah
STS
TS
N
S
SS
5
Terkadang saya terlambat menerima informasi penting yang mendukung pekerjaan saya
STS
TS
N
S
SS
6
Saya kurang peduli dengan proses jalannya keputusan yang sudah ditetapkan
STS
TS
N
S
SS
7
Saya sering menawarkan bantuan kepada rekan kerja yang belum selesai mengerjakan tugasnya
STS
TS
N
S
SS
8
Saya lebih mengutamakan pekerjaan unit saya daripada memikirkan pekerjaan unit lain
STS
TS
N
S
SS
9
Kadang-kadang saya malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan kepada saya
STS
TS
N
S
SS
10
Saya merasa bebas untuk menyampaikan ide-ide saya dalam tim
STS
TS
N
S
SS
11
Saya dapat menyampaikan apa yang saya rasakan kepada sesama anggota tim
STS
TS
N
S
SS
12
Saya merasa atasan saya jarang mempertimbangkan pendapat dan ide dari anggota tim
STS
TS
N
S
SS
13
Saya merasa setiap keputusan dapat memenuhi kebutuhan tim
STS
TS
N
S
SS
14
Saya sering menghindar jika terjadi masalah dalam tim
STS
TS
N
S
SS
15
Saya sering bersikap tidak peduli dengan masalah yang dihadapi tim
STS
TS
N
S
SS
Universitas Sumatera Utara
16
Saya sering bertukar pikiran dengan rekan kerja untuk membahas rencana pencapaian target kerja
STS
TS
N
S
SS
17
Rekan kerja sering berbagi informasi mengenai perkembangan terbaru di pekerjaan
STS
TS
N
S
SS
18
Saya sering merasa sendiri saat rekan-rekan kerja saya sedang berkumpul
STS
TS
N
S
SS
19
Saya berusaha mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi tim
STS
TS
N
S
SS
20
Saya sering menunda untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan tim
STS
TS
N
S
SS
21
Kadang-kadang saya malas untuk membaca informasi yang berkaitan dengan pekerjaan saya
STS
TS
N
S
SS
22
Di waktu luang saya sering bersenda gurau dengan rekan kerja
STS
TS
N
S
SS
23
Saya merasa rekan kerja hanya melakukan tugas seadanya saja
STS
TS
N
S
SS
24
Saya menjalankan keputusan yang saya setujui saja
STS
TS
N
S
SS
25
Atasan selalu meminta pendapat dari anggota saat akan mengambil keputusan
STS
TS
N
S
SS
26
Saya takut menyampaikan ide dalam tim
STS
TS
N
S
SS
27
Saya bersedia lembur jika pekerjaan saya belum selesai
STS
TS
N
S
SS
28
Saya merasa yakin bahwa apa saja yang saya kerjakan akan berdampak bagi pencapaian target tim
STS
TS
N
S
SS
29
Saya mengetahui dan dapat mengerjakan tugas dan tanggungjawab saya dalam tim
STS
TS
N
S
SS
30
Saya sering merasa rekan kerja mengabaikan perasaan saya
STS
TS
N
S
SS
31
Saya bekerja lebih semangat setelah atasan dan
STS
TS
N
S
SS
Universitas Sumatera Utara
rekan kerja memotivasi saya 32
Atasan sering membuat kebijakan tanpa berdiskusi dengan tim
STS
TS
N
S
SS
33
Saya merasa kebijakan-kebijakan yang diambil selalu didukung oleh tim
STS
TS
N
S
SS
34
Saya merasa kebijakan yang diambil dalam tim menambah beban kerja saya
STS
TS
N
S
SS
35
Saya berusaha memahami sudut pandang rekan kerja untuk mengatasi konflik
STS
TS
N
S
SS
36
Saya merasa informasi yang diberikan rekan kerja membantu saya dalam melakukan pekerjaan
STS
TS
N
S
SS
37
Dengan senang hati saya bersedia mendengarkan curahan hati rekan kerja saya
STS
TS
N
S
SS
38
Saya merasa rekan kerja tidak menyukai keberadaan saya dalam tim
STS
TS
N
S
SS
39
Saya sering tidak mengerti mengapa masalah muncul dalam tim
STS
TS
N
S
SS
40
Saya sering menghindar jika rekan kerja sedang membicarakan mengenai kebijakan-kebijakan dalam tim
STS
TS
N
S
SS
TERIMA KASIH
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E : DATA SKALA PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Subyek_1
2
1
1
3
2
1
2
1
3
1
1
1
2
3
2
1
2
1
1
1
1
2
4
2
3
2
1
3
2
0
2
1
1
3
4
1
2
2
1
1
Subyek_2
2
1
2
2
1
1
1
3
1
1
1
1
2
2
0
0
1
3
1
1
0
3
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
Subyek_3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
0
1
1
0
3
4
1
2
1
Subyek_4
1
1
1
4
4
4
2
1
3
1
1
0
1
4
3
2
2
1
2
1
3
1
4
1
2
1
1
3
1
2
2
3
3
3
2
3
1
2
1
4
Subyek_5
1
3
1
2
2
1
1
2
2
1
4
1
2
2
0
4
1
3
2
4
3
3
3
3
2
4
3
3
2
2
1
1
2
1
4
1
4
3
0
1
Subyek_6
2
1
0
3
4
0
3
3
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
1
1
4
2
2
2
1
1
4
1
2
2
1
1
0
1
2
1
3
1
Subyek_7
1
1
1
0
2
3
1
3
0
1
1
3
4
1
3
1
1
1
1
1
1
1
0
0
2
2
2
4
3
0
3
3
4
1
1
2
2
1
3
1
Subyek_8
1
2
1
3
1
3
2
1
2
1
2
0
2
1
2
1
2
1
1
1
2
3
1
0
0
1
1
3
2
2
2
3
4
0
1
1
1
0
1
4
Subyek_9
2
0
1
2
2
4
4
2
4
2
1
0
1
1
1
2
1
3
3
0
1
1
0
3
3
2
3
1
2
1
1
2
1
1
3
3
4
1
1
1
Subyek_10
2
2
1
1
2
3
0
3
1
1
0
1
1
0
1
1
3
3
1
0
0
1
0
0
3
1
4
1
1
2
1
1
2
1
0
1
1
1
3
0
Subyek_11
1
0
2
2
0
1
0
2
3
2
1
2
3
0
2
2
1
2
4
1
2
1
0
1
0
1
3
0
2
1
3
1
0
2
4
1
2
2
1
3
Subyek_12
1
1
3
2
3
2
1
4
3
1
1
2
1
3
1
1
1
1
1
2
2
0
1
2
1
2
2
1
3
1
2
2
1
1
4
3
2
3
3
1
Subyek_13
1
2
2
1
3
1
2
4
1
1
1
3
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
3
1
3
1
4
1
1
0
2
3
2
1
3
1
2
1
Subyek_14
1
2
4
3
2
2
1
2
3
1
4
3
2
4
1
1
3
1
1
3
3
3
4
0
1
1
3
4
2
0
2
1
1
3
4
0
1
3
2
3
Subyek_15
1
1
1
1
1
3
2
4
1
1
1
2
1
2
1
1
2
4
1
1
0
3
0
1
4
1
4
0
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
3
Subyek_16
2
1
2
0
2
1
0
0
2
1
1
1
2
1
3
1
2
2
1
0
3
1
1
1
0
1
2
1
1
1
1
0
1
1
1
2
2
1
4
2
Subyek_17
1
0
1
1
2
4
2
3
1
1
0
2
1
1
1
0
1
1
3
3
1
2
0
1
1
2
1
1
3
2
2
3
4
0
1
1
2
2
1
2
Subyek_18
1
0
2
3
0
1
2
3
2
1
1
3
2
0
2
1
1
1
1
1
1
3
2
1
2
1
3
1
0
0
3
1
1
1
1
2
4
3
3
1
Subyek_19
1
3
1
1
1
2
1
2
4
2
1
0
0
1
1
1
1
3
1
2
1
0
1
0
2
0
1
1
0
1
1
1
1
3
2
1
2
1
1
1
Subyek_20
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
3
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
0
1
1
1
1
4
2
3
1
2
2
1
2
2
4
4
4
Subyek_21
3
1
3
1
3
1
0
3
1
1
2
1
1
2
1
0
1
1
1
1
2
2
4
1
2
1
2
0
3
1
1
2
1
2
3
2
3
1
1
1
Subyek_22
1
1
1
3
1
2
3
3
2
1
2
3
1
1
1
3
4
2
2
0
2
4
1
2
3
1
4
0
3
1
1
1
1
0
3
4
1
2
1
3
Subyek_23
1
3
3
2
2
2
0
1
3
1
0
2
4
2
1
1
2
3
1
0
3
3
0
1
0
1
3
1
3
1
3
0
2
1
2
1
4
1
1
4
Subyek_24
1
0
2
1
1
1
4
1
2
4
1
3
2
0
1
2
0
2
4
1
1
3
1
3
2
1
3
2
0
1
1
1
1
1
3
4
3
0
2
2
Subyek_25
1
1
0
2
3
2
0
2
1
2
1
1
1
4
4
1
3
1
2
1
2
4
3
1
3
2
1
2
1
1
0
2
3
3
1
1
2
3
3
1
Subyek_26
1
2
3
2
2
0
2
2
3
1
2
4
1
2
1
1
2
1
1
0
1
1
2
1
3
1
2
1
3
1
2
2
1
1
4
0
2
2
4
1
Subyek_27
1
1
3
1
1
2
2
2
2
3
1
3
2
1
2
1
2
1
1
3
1
1
2
1
1
2
1
1
4
1
1
2
4
2
1
0
4
2
4
1
Universitas Sumatera Utara
Subyek_28
1
1
4
0
0
1
0
0
2
1
2
2
1
0
1
1
2
1
2
1
3
3
0
1
2
1
2
1
1
2
0
1
1
1
2
1
1
0
2
1
Subyek_29
2
0
2
0
1
1
0
4
3
1
2
1
1
2
1
1
3
2
2
2
3
2
4
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
3
4
1
Subyek_30
1
1
1
3
0
2
2
2
3
1
1
2
3
0
3
1
0
2
4
1
1
4
0
2
3
1
3
1
0
4
3
2
1
1
3
1
4
1
1
4
Subyek_31
2
4
1
0
1
2
1
1
2
3
3
1
2
1
0
2
1
1
4
3
2
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
2
1
1
1
0
2
3
1
3
Subyek_32
1
2
2
1
3
1
2
2
3
2
1
0
2
3
2
0
3
0
3
0
1
2
4
2
2
4
2
1
2
0
2
2
1
3
2
1
2
1
1
3
Subyek_33
1
1
2
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
3
1
1
4
1
3
1
2
1
3
3
0
1
2
1
4
1
2
1
Subyek_34
1
1
4
1
1
1
1
2
1
1
0
4
2
1
1
2
2
3
1
1
4
1
1
2
2
1
2
1
3
0
2
2
0
0
1
1
4
2
3
3
Subyek_35
4
2
1
3
2
2
0
0
2
1
1
1
4
4
2
1
2
1
2
3
3
2
3
2
1
1
1
0
2
2
0
2
1
3
1
1
4
0
4
2
Subyek_36
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
0
2
2
1
2
1
1
1
3
2
1
1
2
1
1
1
3
2
1
0
Subyek_37
2
1
3
1
4
1
1
2
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
4
1
1
2
2
1
3
2
1
2
1
2
1
1
2
2
3
2
Subyek_38
4
2
3
2
2
2
2
3
4
1
1
2
4
2
2
1
2
3
1
1
1
3
0
0
4
1
4
1
0
1
2
3
4
2
3
2
1
2
2
3
Subyek_39
2
2
3
3
4
1
2
3
1
1
3
1
1
3
1
2
1
1
1
1
3
3
4
1
3
3
2
2
2
4
3
3
3
3
1
2
3
1
1
2
Subyek_40
1
1
3
1
0
1
1
2
1
1
1
1
2
1
0
0
1
2
1
1
3
1
0
1
0
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
4
1
2
3
Subyek_41
2
2
3
2
1
2
0
3
2
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
3
2
2
3
2
2
2
1
2
3
1
0
2
2
1
2
2
3
1
Subyek_42
2
0
0
1
4
1
1
1
1
1
1
0
2
1
0
1
2
3
2
1
1
1
1
0
3
0
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
3
1
1
1
Subyek_43
2
2
1
2
2
2
3
4
1
1
1
2
1
1
1
4
2
3
1
1
2
1
1
3
3
1
3
0
1
0
1
2
1
1
1
4
2
0
4
1
Subyek_44
1
1
2
4
1
3
2
1
1
1
2
2
3
1
2
1
0
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
0
3
1
1
2
2
0
4
0
1
1
2
4
Subyek_45
1
1
4
1
2
1
2
2
1
3
0
2
2
1
2
0
3
1
1
3
2
0
1
0
4
3
2
0
3
1
1
0
1
1
1
1
1
2
4
2
Subyek_46
1
0
1
1
2
3
0
3
3
1
1
1
0
1
3
2
0
1
1
0
1
1
1
0
2
1
2
1
2
1
1
3
1
0
0
1
3
0
1
2
Subyek_47
4
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
2
3
0
1
1
1
4
0
1
3
2
2
2
3
1
3
3
1
1
1
Subyek_48
1
1
2
3
1
1
0
2
3
1
1
1
1
0
3
0
1
4
2
0
1
2
0
1
3
0
1
0
0
2
1
1
2
1
1
2
2
1
1
1
Subyek_49
1
0
0
0
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
4
2
2
0
2
0
1
0
0
1
3
1
2
2
0
4
2
2
1
2
0
0
2
1
2
1
Subyek_50
2
0
2
2
1
2
3
4
1
4
1
0
2
0
1
4
3
1
4
1
3
3
1
1
4
3
1
1
1
1
1
0
2
0
1
4
2
1
3
1
Subyek_51
1
1
1
1
4
1
2
2
2
1
1
2
2
2
0
1
3
1
1
1
2
1
4
2
1
1
1
1
2
1
3
1
2
3
3
1
2
1
1
2
Subyek_52
3
4
1
2
1
2
3
1
1
2
2
3
3
1
1
1
0
1
3
3
1
2
1
0
1
4
2
2
3
1
3
0
1
1
1
1
3
3
2
3
Subyek_53
1
1
4
1
1
3
1
3
3
2
2
2
1
1
4
1
1
4
1
3
2
1
1
0
1
1
2
0
2
1
2
1
3
1
0
2
2
1
4
2
Subyek_54
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
2
3
1
1
2
0
1
2
2
0
2
2
1
2
1
1
4
2
3
1
2
1
1
1
3
1
1
1
3
3
Subyek_55
1
2
1
4
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
0
1
2
2
4
1
4
3
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
3
1
2
3
2
1
0
1
Universitas Sumatera Utara
Subyek_56
1
2
4
2
2
1
2
2
1
2
2
3
2
2
2
3
4
1
1
2
1
3
2
3
2
1
2
3
4
1
1
0
1
2
2
2
2
2
4
2
Subyek_57
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
4
1
1
1
2
3
3
1
1
3
3
2
0
1
4
1
1
2
0
2
2
1
1
1
1
2
3
4
0
Subyek_58
4
3
2
2
1
3
2
1
2
1
3
1
4
3
1
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
1
2
2
1
1
3
3
3
2
3
3
3
Subyek_59
1
3
3
3
1
1
1
3
0
1
0
1
3
1
3
0
4
1
1
0
3
1
0
0
3
1
4
1
1
3
3
1
1
0
1
1
2
0
3
1
Subyek_60
1
0
3
1
1
1
0
2
3
1
1
1
2
1
0
0
0
1
3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
1
2
1
1
1
1
3
2
1
0
1
Subyek_61
1
0
3
2
2
2
0
3
1
1
1
3
1
1
1
2
3
1
1
1
0
0
1
1
2
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
2
3
0
Subyek_62
3
2
3
1
1
0
1
1
1
2
1
2
2
1
2
2
3
0
2
2
1
3
1
1
1
4
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
3
1
2
1
Subyek_63
1
2
2
3
1
1
1
1
4
1
1
2
1
1
2
0
1
3
3
1
2
1
1
1
0
1
1
0
2
1
3
1
0
1
2
1
1
2
1
1
Subyek_64
1
4
3
3
1
1
0
4
3
1
3
3
1
2
0
0
3
1
1
3
2
2
0
1
3
1
1
2
3
1
1
2
2
1
1
1
1
3
3
1
Subyek_65
1
3
1
3
1
2
2
3
1
2
4
1
2
1
1
1
4
1
2
2
1
1
1
1
1
1
3
4
2
1
3
2
2
1
1
1
4
2
1
2
Subyek_66
1
1
1
1
1
2
2
2
3
4
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
1
1
0
1
0
1
1
1
3
1
Subyek_67
4
1
1
2
1
4
1
2
4
1
1
0
2
1
3
1
2
4
2
1
1
1
1
0
2
1
2
1
2
1
1
1
2
0
1
0
1
1
2
2
Subyek_68
4
1
0
4
1
2
4
0
0
1
3
1
2
0
1
2
1
2
1
3
1
4
1
3
1
1
1
1
2
0
1
1
1
1
3
3
1
1
3
3
Subyek_69
1
1
3
2
0
3
2
2
2
1
0
3
2
1
2
1
2
1
1
3
3
1
1
3
2
3
3
1
3
3
3
1
3
1
2
1
1
1
2
1
Subyek_70
1
4
1
1
1
1
2
0
3
0
2
3
3
1
2
1
2
4
2
3
4
1
0
2
1
1
1
4
2
1
1
1
1
1
3
1
2
3
3
2
Subyek_71
1
0
3
3
1
1
0
2
1
1
1
4
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
2
2
4
3
1
1
1
1
1
2
1
3
1
4
1
4
1
Subyek_72
1
4
4
1
3
1
2
4
1
1
3
1
1
0
1
0
3
1
3
3
1
2
1
0
4
3
2
4
2
3
3
3
4
1
2
1
1
2
3
1
Subyek_73
1
0
1
1
2
1
2
2
2
1
3
0
0
1
4
0
1
2
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
4
1
1
1
3
1
1
4
1
4
1
Subyek_74
4
2
1
3
1
1
1
2
3
1
2
2
2
2
3
1
1
1
1
1
1
3
3
1
0
1
3
1
4
2
0
2
4
0
2
2
1
2
1
1
Subyek_75
1
1
3
2
3
2
0
1
2
2
2
1
2
4
1
1
2
1
2
1
2
3
2
2
3
1
2
2
3
1
1
0
1
2
1
1
4
1
3
1
Subyek_76
4
2
0
0
1
1
1
0
4
1
1
0
2
0
1
2
1
3
2
1
0
1
0
1
1
1
1
0
3
1
2
1
2
1
1
0
3
0
2
1
Subyek_77
1
1
0
2
1
1
2
2
1
4
1
1
1
1
2
1
3
1
1
1
0
1
1
1
2
2
2
1
1
0
2
1
1
2
0
1
2
1
1
0
Subyek_78
1
1
1
1
1
4
1
4
3
1
1
2
3
0
1
0
3
2
4
1
1
1
0
1
4
1
1
1
4
4
3
1
2
1
2
1
1
1
4
1
Subyek_79
1
1
1
1
3
1
1
3
3
1
1
0
3
1
0
1
0
1
1
0
1
1
3
0
0
1
1
0
3
1
3
1
2
2
0
1
3
2
2
1
Subyek_80
1
1
1
3
0
1
1
3
4
1
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
3
1
0
2
1
1
1
0
2
2
1
1
1
4
2
2
1
2
3
Subyek_81
1
0
4
3
3
1
0
2
1
2
1
4
2
2
3
1
1
1
2
1
4
2
4
2
0
2
1
0
1
2
1
2
2
3
2
1
2
1
1
1
Subyek_82
4
2
2
4
1
2
0
3
0
1
1
1
2
1
3
2
2
1
2
4
4
3
1
2
4
1
3
1
4
4
1
1
2
1
3
0
1
1
4
4
Subyek_83
1
2
1
1
2
2
2
1
3
1
1
0
2
3
1
2
3
2
1
1
1
2
1
2
2
4
1
1
2
0
3
2
1
1
2
1
3
2
2
3
Universitas Sumatera Utara
Subyek_84
1
3
3
2
1
3
2
3
2
2
0
2
1
0
4
0
3
1
1
1
1
1
3
0
2
1
2
1
0
2
2
3
4
0
1
1
1
2
1
1
Subyek_85
2
0
3
3
3
1
2
3
3
1
3
4
2
1
0
0
2
4
1
2
0
1
0
0
2
1
1
0
1
1
2
1
2
2
1
0
2
1
2
1
Subyek_86
1
2
3
1
2
2
2
1
1
1
2
3
2
2
1
2
1
2
2
1
3
1
3
2
2
1
1
1
3
1
1
0
2
1
3
2
2
1
3
1
Subyek_87
3
3
1
4
1
3
3
4
4
3
4
3
4
0
2
4
2
3
3
3
2
4
1
3
4
3
3
3
1
1
4
2
2
1
3
4
3
4
1
3
Subyek_88
1
0
2
1
0
1
3
1
3
3
0
3
0
1
2
4
1
3
4
2
1
3
1
3
0
2
1
1
2
0
4
1
2
1
3
4
2
1
1
1
Subyek_89
2
1
2
2
2
3
0
3
2
1
2
1
0
0
4
4
1
3
1
3
0
1
1
3
2
1
2
1
1
1
1
3
1
0
2
1
1
1
2
2
Subyek_90
1
2
1
2
1
1
1
3
1
2
1
1
1
1
2
1
3
1
1
1
1
1
0
2
1
1
2
1
0
1
1
0
1
1
0
1
3
2
3
1
Subyek_91
1
1
1
3
1
3
2
1
1
1
2
0
1
1
1
4
1
1
1
1
2
4
1
1
1
1
1
1
2
1
4
3
1
1
2
1
2
1
1
3
Subyek_92
1
1
3
2
1
2
2
2
2
1
1
3
2
1
2
0
2
1
2
1
2
1
1
0
2
2
1
1
2
3
2
2
3
0
2
1
2
1
1
1
Subyek_93
1
2
2
3
1
3
4
1
1
0
4
3
2
1
2
3
2
2
2
3
3
4
0
2
1
2
1
3
3
3
3
2
1
1
2
4
1
2
2
3
Subyek_94
1
1
3
2
1
2
0
4
4
1
1
1
4
0
4
2
3
3
1
1
2
3
1
1
4
1
1
0
0
2
2
1
4
1
3
2
2
0
3
2
Subyek_95
1
2
4
2
1
2
2
3
1
1
1
3
1
2
1
2
2
1
1
3
2
2
1
1
2
1
1
1
3
2
1
1
1
1
3
2
3
1
3
2
Subyek_96
1
0
0
3
1
2
2
3
1
0
2
3
1
2
1
0
1
2
4
0
1
0
1
0
3
1
2
1
0
2
1
0
1
3
1
1
0
1
1
1
Subyek_97
1
2
2
0
0
4
2
3
3
1
0
3
2
2
3
1
3
2
3
1
3
2
2
0
0
1
2
1
1
2
3
2
4
1
0
0
2
0
2
2
Subyek_98
1
2
1
1
2
3
0
0
2
1
2
2
1
2
3
2
2
2
3
2
0
1
2
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
3
3
2
1
Subyek_99
1
0
2
2
3
4
3
3
3
2
0
1
1
1
3
2
2
3
4
1
2
3
2
4
2
4
3
0
1
1
3
1
3
3
1
3
2
3
1
2
Subyek_100
2
1
3
2
2
1
2
1
2
1
2
3
1
0
3
0
1
3
1
0
3
3
1
1
1
4
0
0
3
1
3
3
3
1
2
1
0
0
2
3
Subyek_101
2
2
4
3
1
1
0
3
1
1
1
4
1
1
0
1
1
3
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
4
1
1
1
2
2
3
1
4
0
3
1
Subyek_102
1
1
3
1
0
3
3
1
2
2
3
4
2
1
4
2
0
0
1
1
1
3
1
4
2
1
0
2
3
3
1
2
1
0
1
3
1
2
4
3
Subyek_103
1
4
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
4
1
2
1
1
3
2
3
2
1
2
2
1
1
2
1
3
2
1
0
1
0
1
2
1
3
Subyek_104
1
2
2
1
2
2
2
3
3
4
3
0
2
1
1
0
2
2
1
2
1
3
0
3
3
1
2
0
4
0
2
1
2
0
2
1
2
1
3
1
Subyek_105
1
4
2
4
1
1
2
2
1
2
2
4
2
1
1
0
1
2
1
3
1
4
0
0
2
1
0
0
1
1
3
2
1
3
1
1
1
1
3
3
Subyek_106
1
2
1
2
2
2
1
3
3
2
1
2
4
3
1
3
1
2
3
2
1
2
2
1
2
1
2
2
1
3
2
1
1
3
2
2
1
1
0
1
Subyek_107
1
1
4
2
2
3
1
3
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
4
1
0
1
1
4
1
2
3
3
3
1
3
1
3
2
1
1
3
1
Subyek_108
1
2
2
2
3
1
3
2
2
4
2
1
2
4
2
0
2
2
1
2
3
3
3
2
1
4
2
1
3
1
2
1
1
4
3
1
4
1
3
1
Subyek_109
4
1
1
0
1
2
4
1
4
1
1
3
1
0
3
3
3
3
4
1
3
1
0
3
0
2
1
0
2
1
2
1
3
3
1
4
2
1
2
0
Subyek_110
1
2
3
1
2
3
0
1
3
2
4
2
1
2
4
1
2
3
1
4
4
0
2
2
2
1
2
3
2
2
3
3
4
0
0
0
1
4
3
3
Subyek_111
1
2
1
0
3
1
1
2
3
1
2
2
2
2
2
0
2
2
1
1
1
1
4
1
1
1
2
1
0
1
4
1
0
3
2
1
1
1
4
2
Universitas Sumatera Utara
Subyek_112
0
3
2
3
4
2
1
3
3
2
3
2
3
3
1
2
2
2
3
3
3
4
2
2
3
1
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
Subyek_113
1
1
1
2
1
1
3
3
0
2
1
2
4
3
2
2
3
2
1
1
1
4
0
4
1
2
3
0
1
1
2
1
1
0
3
3
4
3
1
3
Subyek_114
1
1
3
1
1
1
1
1
2
4
1
3
1
1
2
2
1
2
1
2
1
0
1
0
1
2
0
3
2
4
2
1
2
1
1
1
4
2
3
1
Subyek_115
4
1
2
4
2
2
4
3
2
2
1
3
2
2
0
1
2
0
1
0
2
1
2
0
2
1
1
1
3
1
2
1
1
1
2
1
2
0
2
1
Subyek_116
1
2
3
2
3
4
2
2
1
1
3
1
1
4
4
2
3
2
1
2
2
2
3
3
2
1
2
2
1
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
Subyek_117
1
2
1
1
2
1
1
3
2
1
2
2
2
2
2
0
1
1
2
2
1
2
1
1
2
4
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
4
2
4
2
Subyek_118
1
2
2
1
2
1
0
2
3
1
3
1
1
2
1
2
2
3
1
1
2
3
1
0
2
1
2
2
2
1
4
2
1
1
4
2
1
2
3
1
Subyek_119
3
3
1
4
2
2
2
1
2
1
4
0
3
4
1
2
2
2
4
3
2
4
2
2
1
1
1
3
1
1
2
1
3
3
3
2
1
3
3
3
Subyek_120
1
0
2
2
2
1
2
3
1
1
2
2
4
0
4
0
1
2
3
0
2
3
0
2
2
4
0
1
3
2
2
1
2
2
2
2
3
2
2
4
Subyek_121
1
1
1
3
2
1
2
2
1
1
1
2
3
4
2
2
1
1
1
3
1
3
2
1
2
1
3
0
1
1
3
0
1
2
2
0
2
1
1
1
Subyek_122
1
2
3
0
2
3
1
2
1
1
0
1
2
2
3
2
1
1
3
3
2
2
2
1
1
1
1
0
3
3
2
2
1
1
3
2
4
0
3
0
Subyek_123
2
3
2
2
0
1
1
3
4
1
2
1
4
1
2
1
3
3
4
4
1
3
0
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
0
1
0
4
2
1
1
Subyek_124
1
2
3
2
2
2
1
3
3
2
2
3
3
2
4
1
1
2
1
1
4
4
1
0
2
1
1
1
1
2
1
2
2
2
4
1
2
3
3
3
Subyek_125
4
1
1
1
0
2
3
3
4
1
2
1
1
1
0
1
2
3
2
1
0
0
1
0
3
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
2
0
Subyek_126
1
1
1
3
3
1
2
1
1
4
0
3
2
2
1
2
3
2
1
1
3
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
3
1
0
1
0
4
1
2
1
Subyek_127
1
1
1
4
2
4
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
2
1
1
4
1
1
2
3
1
2
1
Subyek_128
1
2
1
2
1
1
3
2
1
1
2
1
1
0
2
4
1
2
1
3
2
3
0
3
2
1
0
2
1
1
2
1
1
1
3
3
2
2
1
3
Subyek_129
1
2
4
4
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
1
2
2
3
4
3
4
2
2
2
1
4
2
2
4
0
1
1
2
3
1
1
2
1
4
2
Subyek_130
4
2
1
1
2
1
1
1
2
3
1
2
3
2
1
2
1
2
1
1
1
3
2
2
2
3
2
0
1
0
2
1
2
2
2
3
2
1
1
1
Subyek_131
1
2
1
3
1
1
1
1
3
2
3
2
3
1
0
1
3
2
4
2
1
4
1
1
1
1
3
3
1
1
4
1
2
1
3
0
4
3
4
3
Subyek_132
2
1
2
4
2
2
3
4
2
1
1
1
3
2
1
3
3
2
1
3
2
2
3
2
3
1
2
2
1
1
2
0
2
3
2
2
3
2
2
3
Subyek_133
3
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
1
3
2
1
3
4
3
3
3
2
2
3
3
4
3
3
2
2
1
3
0
2
4
2
3
3
2
2
3
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN F : HASIL ANALISA SPSS SKALA PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
Descriptives teamwork
N 1.00 2.00 3.00 Total
9 38 133 180
Mean 96.5556 76.1053 67.5263 70.7889
St d. Dev iation 10.74838 2.78790 11.70572 12.45416
St d. Error 3.58279 .45226 1.01501 .92828
95% Conf idence Interv al f or Mean Lower Bound Upper Bound 88.2936 104.8175 75.1889 77.0216 65.5185 69.5341 68.9571 72.6207
Minimum 85.00 71.00 46.00 46.00
Maximum 110.00 80.00 109.00 110.00
ANOVA TEAMWORK Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
F
8465.019
2
4232.509
Within Groups
19298.959
177
109.034
Total
27763.978
179
Sig.
38.818
.000
Descriptive Teamwork Pada Perawat Descriptive Statistics
Teamwork Perawat Valid N (listwise)
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
133
46.00
109.00
67.5263
11.70572
133
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Dimensi 1
133
5.00
15.00
8.5865
2.54989
Valid N (listwise)
133
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Dimensi 2
133
2.00
17.00
7.3308
3.58600
Valid N (listwise)
133
Universitas Sumatera Utara
Descriptive Statistics
Dimensi 3
N 133
Valid N (listwise)
133
Minimum 3.00
Maximum 18.00
Mean 9.4887
Std. Deviation 3.39701
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Dimensi 4
133
2.00
18.00
9.2932
3.60299
Valid N (listwise)
133
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Dimensi 5
133
1.00
15.00
5.8722
3.34712
Valid N (listwise)
133
Mean 8.1880
Std. Deviation 3.14101
Descriptive Statistics
Dimensi 6
N 133
Valid N (listwise)
133
Minimum 4.00
Maximum 16.00
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Dimensi 7
133
2.00
14.00
5.6917
3.13625
Valid N (listwise)
133
Mean 7.5564
Std. Deviation 2.85618
Mean 5.7143
Std. Deviation 2.03593
Descriptive Statistics
Dimensi 8
N 133
Valid N (listwise)
133
Minimum 3.00
Maximum 15.00
Descriptive Statistics
Dimensi 9
N 133
Valid N (listwise)
133
Minimum 2.00
Maximum 11.00
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara