L1
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar A.1 Rancangan Output Laporan Daftar Bangunan
L2
Gambar A.2 Rancangan Output Laporan Daftar Kendaraan
L3
Gambar A.3 Rancangan Output Laporan Daftar Tanah
L4
Gambar A.4 Rancangan Output Laporan Daftar Inventaris
L5
Gambar A.5 Rancangan Output Laporan Daftar Penghapusan Inventaris
L6
Gambar A.6 Rancangan Output Laporan Daftar Penghapusan Inventaris
L7
Gambar A.7 Rancangan Output Laporan Daftar Penghapusan Bangunan
L8
Gambar A.8 Rancangan Output Laporan Daftar Penghapusan Kendaraan
L9
Gambar A.9 Rancangan Output Laporan Daftar Penghapusan Tanah
L10
Gambar A.10 Rancangan Output Laporan Daftar Penyusutan Bangunan
L11
Gambar A.11 Rancangan Output Laporan Daftar Penyusutan Inventaris
L12
Gambar A.12 Rancangan Output Laporan Daftar Mutasi Inventaris
L13
Gambar A.13 Rancangan Output Laporan Daftar Penyusutan Kendaraan
L14
Gambar A.14 Rancangan Output Laporan Daftar Mutasi Kendaraan
L15 Wawancara Terhadap JM Divisi Logistik pada Perum Pegadaian Pusat : Bpk Budi Pradana
1. Apakah fungsi dari sistem pengelolaan logistik itu ? Jawab : Sistem pengelolaan logistik berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan pengadministrasian kekayaan perusahaan secara tertib, teratur dan seragam serta diharapkan dapat dengan mudah menyesuaikan rancangan prosesnya dalam memenuhi tuntutan pengembangan organisasi dimasa mendatang.
2. Apakah maksud dan tujuan diadakannya kegiatan pengelolaan logistik ? Jawab : Secara unum, kegiatan pengelolaan logistik dimaksudkan untuk mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Sementara secara khusus, maksud dan tujuan pengelolaan logistik senantiasa melekat pada setiap kegiatan pengelolaan logistik itu sendiri. Sehubungan dengan hal ini, pengelolaan logistik dimaksudkan untuk : a. Mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu, maupun tempat yang dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dengan harga yang layak serta dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. b. Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan pengendalian logistik serta dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan
L16 berkaitan dengan tindakan-tindakan menajemen logistik seperti pengadaan logistik, distribusi dan penghapusan logistik. c. Mampu menyediakan logistik yang siap pakai(ready for use) ke unit-unit kerja untuk menjamin kelangsungan aktivitas suatu organisasi. d. Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis dan daya guna baik secara preventif maupun represif secara optimal guna mendukung optimalisasi fungsional maupun umur barang. e. Mampu melakukan pengakhiran fungsi logistik dengan pertimbanganpertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan, serta mencegah tindakan pemborosan. f. Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap penyimpangan dalam setiap pengelolaan logistik. g. Mampu membangun budaya penggunaan logistik secara bertanggungjawab oleh para
pegawai
di
lingkungan
organisasi,
sehingga
tindakan-tindakan
penyimpangan dan pemborosan dapat dicegah.
3. Bagaimanakah proses terjadinya inventarisasi/pencatatan barang inventaris ? Jawab : Pertama-tama staff persediaan/logistik menerima dokomen penerimaan barang, kemudian mencocokkan dokumen tersebut terhadap fisik barang, jumlah dan spesifikasinya dari dokumen pemesanan. Jika barang telah sesuai dengan dokumen pemesanan dan dapat diterima, maka dibuatkan surat bukti penerimaan barang. Namun, apabila tidak sesuai, maka dibuatkan surat penolakan penerimaan barang. Barang inventaris yang pengadaannya ditujukan untuk unit kerja tertentu, sebelum
L17 dikirim ke unit kerja tujuan, barang tersebut harus diberikan nomor regiatrasi terlebih dahulu dan dibuatkan surat pengiriman barang. Kemudian, setelah barang tersebut dikirim ke unit kerja, langkah selanjutnya dilakukan penambahan terhadap Daftar Inventaris Ruangan dari unit kerja tersebut. Daftar Inventaris Ruangan adalah suatu daftar yang dipergunakan untuk mencatat barang-barang inventaris yang berada dalam setiap ruangan, seperti ruang manajer, gudang, ruang tamu, ruang nasabah, dan lain-lain. Setiap semester dilakukan pelaporan terhadap mutasi barang inventaris tersebut.
4. Seberapa pentingkah peranan dari pergudangan barang inventaris dalam mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan ? Jawab : Pergudangan pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan pengurusan barang dalam gudang, baik yang bersifat administratif maupun operasional berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan tata kerja, tata ruang serta tata usaha. Secara operasional, pergudangan memberikan peran penting dalam serangkaian pengurusan barang mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan,
pengaturan,
pembukuan,
pemeliharaan,
pengeluaran
dan
pendistribusian sampai pada kegiatan pertanggungjawaban pengelolaan gudang (pembuatan laporan) dengan tujuan mendukung kontinuitas kerja antar unit kerja, dan sekaligus mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.
L18 5. Apakah kriteria-kriteria panghapusan barang inventaris pada Divisi logistik ? Jawab : Kriteria – kriteria penghapusan barang inventaris pada divisi logistik, antara lain : a. Barang inventaris sudah rusak berat dan tidak dapat diperbaiki. Barang inventaris ini perlu dihapusbukukan dengan beberapa alasan, yaitu : Pertama, apabila barang tersebut terus digunakan akan membahayakan keselamatan pemakai. Kedua, apabila dioperasikan terus akan menimbulkan inefektivitas dan inefisiensi perusahaan. b. Barang inventaris yang sudah ketinggalan jaman (out of date) Dapat dimungkinkan, barang inventaris yang sudah ketinggalan jaman merupakan barang inventaris yang belum rusak, namun perlu dihapusbukukan dengan pertimbangan, barang tersebut dipandang memerlukan biaya yang relatif tinggi, baik berkaitan dengan bahan, tenaga, waktu, maupun output. Hal ini ditinjau dari sisi kuantitas dan kualitas apabila dibandingkan dengan menggunakan barang inventaris yang baru. c. Barang inventaris yang tidak terpakai Barang inventaris yang tidak terpakai sangat mungkin masih dalam keadaan baik dan tidak ketinggalan jaman. Barang inventaris ini perlu dihapusbukukan dengan beberapa alasan, yaitu : Pertama, perusahaan tidak mungkin menggunakan seluruh barang inventarisnya dalam waktu yang bersamaan atau barang tersebut tidak perlu digunakan secara bersamaan.
L19 Kedua, apabila barang inventaris yang tidak terpakai tersebut tidak dihapuskan, maka tentunya memerlukan biaya, misalnya biaya perawatan. Ketiga, barang inventaris tersebut membutuhkan tempat penyimpanan, sehingga bila barang tersebut tidak dihapuskan, maka akan boros tempat. d. Barang inventaris yang hilang Secara administratif, barang inventaris yang hilang harus dihapusbukukan setelah dilakukan pemerikasaan oleh yang berwenang yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan. Hal ini penting dilakukan, selain sebagai satu bentuk pertanggungjawaban pamakai dan tindakan atas konsekuensi hilangnya barang inventaris tersebut, juga untuk pengambilan keputusan tindakan manajemen, khususnya pangadaan barang inventaris pengganti guna menghindari gangguan ataupun stagnasi kegiatan suatu unit kerja.
6. Golongan masyarakat apakah yang menjadi sasaran dari perusahaan ? Jawab : Pada awal didirikannya, sebenarnya kami lebih memusatkan perhatian pada golongan masyarakat ekonomi lemah, namun seiring dengan adanya perkembangan dunia usaha dalam masyarakat yang semakin besar, kami senantiasan akan siap melayani siapa saja yang ingin melakukan transaksi di perusahaan kami.
7. Bagaimanakah pengklasifikasian dari barang inventaris itu ? Jawab : Barang inventaris Perum Pegadaian digolongkan menjadi 2 yaitu aktiva tetap dan biaya. Sesuai dengan Instruksi Direksi Nomor ID.4/AK.0.0012.0/2000 yang berlaku
L20 saat ini dinyatakan bahwa barang inventaris yang berguna lebih dari 1 tahun dengan harga satuan senilai Rp. 1.000.000 atau lebih digolongkan aktiva tetap, sedangkan barang inventaris dengan harga satuan senilai kurang dari Rp. 1.000.000 digolongkan sebagai biaya. Klasifikasi Aktiva tetap Perum Pegadaian adalah tanah, bangunan kantor dan rumah jabatan, kendaraan bermotor, serta inventaris kantor dan rumah.
8. Apakah aktiva tetap yang dipakai oleh Perum Pegadaian dapat dijual kembali ? Jawab : Aktiva tetap yang dipakai oleh perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali karena aktiva tetap tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lama, sehingga mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun .
9. Mengapa metode penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus ? Jawab : Perhitungan penyusutan aktiva tetap yang sudah terkomputerisasi menggunakan metode garis lurus karena metode ini paling praktis, sederhana dan cukup teliti untuk pelaksanaan pembebanan penyusutan dengan suatu pembebanan yang jumlahnya tetap untuk tiap periode sampai pada akhir masa manfaatnya.
L21 10. Bagaimanakah perhitungan penyusutan dan berapa besar tarif penyusutan yang berlaku untuk masing-masing aktiva tetap dari Perum Pegadaian ? Jawab : Perhitungan penyusutan aktiva tetap dilakukan berdasarkan masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan.
Masa manfaat aktiva tetap yang berlaku adalah :
a. Bangunan kantor dan rumah jabatan : 20 tahun b. Kendaraan bermotor : 8 tahun c. Inventaris kantor dan rumah : 4 tahun
Sedangkan tarif penyusutan yang berlaku untuk masing-masing aktiva tetap tersebut adalah :
a. Bangunan kantor dan rumah jabatan : 5% b. Inventaris kantor dan rumah : 25% c. Kendaraan bermotor : 12.5% d. Tanah tidak dilakukan penyusutan
L22