LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT Air Limbah Domestik A. Analisa SWOT
O lingkungan mendukung
Pemeliharaan Pertumbuhan agresif stabil Pertumbuhan
Pemeliharaan selektif
Internal
w lemah
Diversifikasi Besar-besaran
berputar
Internal kuat
s
Diversifikasi terpusat
ceruk
*
(-39 : -24)
lingkungan tidak mendukung
T
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
B. Tabel Analisa SWOT Air Limbah Visi Sanitasi Kabupaten Magelang Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Magelang yang sehat melalui pembangunan sanitasi yng benar dan berkelanjutan
Misi Air Limbah Meningkatkan pelayanan pengelolaan air limbah komunal
KEKUATAN (STRENGHTS) Misi Kabupaten no 4: Memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam berbasis kelestarian lingkungan hidup (4)
KELEMAHAN (WEAKNESS) Regulasi (perda) belum ada (4)
Menjadi peluang ekonomi pemanfaatan limbah (4)
Koordinasi antar SKPD belum jelas (4)
Sudah ada contoh MCK komunal (4) Peran serta wanita mulai diberdayakan (4)
Butuh dana besar, APBD belum siap (4) Belum ada IPLT (4)
SKPD air limbah sudah ada dan jelas tupoksinya (3)
Belum ada IPAL (4)
Memiliki media komunikasi milik Pemda (3)
SDM pengelola limbah belum memadai (4)
Budaya bersih semakin dikenal ((3)
Pembinaan belum sampai kepada masalah dasar (3) Lembaga yang ada belum bersinergi (3) Pelayanan pengelolaan blum menyeluruh(3)
Jarak aman sumur terhadap septic tank belum mencukupi (3) Penyedia layanan air limbah (sedot tinja ) belum ada (3) Limbah tinja banyak dialirkan ke sungai tanpa pengolahan (3) Masih banyak WC sentor tidak memiliki septic tank(3) Air limbah dibuang ke sungai / kebun(3) Sosialisasi oleh SKPD belum merata (3) PELUANG (OPPORTUNITIES) Sumber air bersih cukup banyak (4) Ketersediaan lahan cukup(4) Keswadayaan masyarakat cukup tinggi (3) Adat istiadat / gotong royong cukup baik(3) Semain berkurangnya daerah rawan air(3) ANCAMAN (THREATS)
Maksi-Maksi (S-O)
Maksi-Mini (W-O)
Maksi - Mini (S-T)
Mini - Mini (W-T)
Limbah rumahtangga masuk saluran drainase(4)
mengoptimalkan anggaran yang ada dalam APBD untuk mengatasi permasalahan limbah domestik akibat pertumbuhan dan persebaran penduduk yang tinggi dan miskin serta adanya daerah rawan bencana
KK miskin masih banyak(4) Pertumbuhan penduduk cukup tinggi dibanding rata-rata Jawa Tengah (4) Kesadaran masyarakat kurang (3)
meningkatkan peran, koordinasi, sinergi, SDM SKPD terkait dalam mengatasi masalah limbah melalui sosialisasi dan promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berbudaya PHBS melakukan usaha teknik setempat seperti STBM dan on site sistem akibat keterbatasan teknologi karena belum dimilikinya IPLT dan IPAL serta belum meratanya pelayanan
Daerah tertentu budaya bersih belum diterapkan (3) Penduduk tersebar (3) Ada daerah rawan bencana air (3)
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
C. Tabel Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Tercapainya peningkatan cakupan dan
Sasaran Meningkatnya cakupan kepemilikan
Target Daerah permukiman padat
Indikator Terbangunnya sarana dan prasarana air
Strategi Melakukan usaha teknik setempat seperti STBM dan on site sistem akibat
Tujuan kualitas pelayanan air limbah dengan terwujudnya sarana prasarana sesuai standart baku mutu
Sasaran
Target
Indikator
Strategi
jamban keluarga dari 69,85 % menjadi 97,52 % pada tahun 2020
penduduk
limbah domestik keluarga 2020
keterbatasan teknologi karena belum dimilikinya IPLT dan IPAL serta belum meratanya pelayanan
Meningkatnya cakupan pengolahan limbah domestic dengan system komunal dari 0,4% menjadi 0,74% untuk MCK sedangkan Ipal Komunal dari 0,38% menjadi 1,74% pada tahun 2020 Mengurangi BABS dan enggunaan cubluk tidak layak dari 8,33% menjadi 0% pada tahun 2020
Daerah permukiman padat penduduk
Terbangunnya sarana dan prasarana air limbah domestik komunal 2020
Meningkatkan peran, koordinasi, sinergi, SDM SKPD terkait dalam mengatasi masalah limbah melalui sosialisasi dan promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berbudaya PHBS
Daerah permukiman padat dan pedesaan
Beralihnya BABS, cubluk tidak layak menjadi layak (terwadahi dan tertutup)
Mengoptimalkan anggaran yang ada dalam APBD untuk mengatasi permasalahan limbah domestik akibat pertumbuhan dan persebaran penduduk yang tinggi dan miskin serta adanya daerah rawan bencana Membentuk dan membina kelompok pengelola sarana prasarana air limbah di lingkungan permukiman yang memungkinkan Meningkatkan pelayanan limbah domestik dengan mengusahakan terbangunnya IPAL skala kota dan IPLT
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
Pengelolaan Persampahan A. Analisa SWOT
o
lingkungan mendukung
Pemeliharaan Pertumbuhan agresif stabil
Internal
w lemah
Pertumbuhan cepat
Pemeliharaan selektif
Diversifikasi Besar-besaran
berputar ceruk
Internal kuat
s
Diversifikasi terpusat
*
(-2:-8)
lingkungan tidak mendukung
T
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
B. Tabel Analisa SWOT Persampahan Visi Sanitasi Kabupaten Magelang Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Magelang yang sehat melalui pembangunan sanitasi yang benar dan berkelanjutan
Misi Persampahan
KEKUATAN (STRENGHTS) Sudah ada wacana TPA regional (4) Sudah ada instansi yang melaksanakan / melayani pengelolaan persampahan (4) Visi dan Misi mendukung program pengelolaan sampah berbasis pelestarian lingkungan hidup (4) Terdapat UU 18/2008 tentang pengelolaan sampah (4) Terdapat perda no 10 / 2006 tentang pengelolaan kebersihan (4) Adanya pos pendanaan persampahan di APBD Kabupaten Magelang (4)
KELEMAHAN (WEAKNESS) Belum adanya masterplan pengelolaan sampah (4) Minimnya penganggaran untuk penanganan sampah (4) Cakupan pelayanan persampahan baru di 7 kota kecamatan (4) Minimnya jumlah TPA (4) Kapasitas TPA tidak mencukupi (4) TPA masih open dumping (4)
1. Mewujudkan pengelolaan sampah mandiri
Sudah ada retribusi pelayanan persampahan (4)
Masalah sampah belum dimasukkan dalam kurikulum sekolah dini (PAUD & pendidikan dasar)(3)
2. Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan dengan penyediaan
Terdapatnya buku monitoring dan evaluasi persampahan (3)
Terbatasnya armada pengangkutan sampah (3)
sarana dan prasarana
Sudah terbentuk Pokja AMPL (3) Tersedia peralatan dan sarana pembuangan sampah (3) Dipasangnya rambu-rambu dilarang buang sampah sembarangan (3)
Minimnya penerapan sistem 3 R (3) Minimnya sarana & prasarana pengelolaan sampah (3) Keterbatasan jumlah personil pelayanan kebersihan (3) Kurangnya pengetahuan SDM dalam pengelolaan persampahan (3)
PELUANG (OPPORTUNITIES)
Maksi-Maksi (S-O)
Maksi-Mini (W-O)
Maksi - Mini (S-T)
Mini - Mini (W-T) melakukan usaha-usaha diversifikasi akibat terbatasnya jumlah dan kapasitas TPA serta teknologi yang masih open dumping sehingga pengelolaan sampah menjadi terpadu meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga SDM yang ada mampu melakukan diversifikasi meskipun dalam keterbatasan personil dan sarana prasarana sehingga mampu melayani masyarakat dan melakukan kampanye kepada masyarakat umum dan sekolah tentang pentingnya pengelolaan sampah mengoptimalkan penerangan dan pembinaan kepada masyarakat tentang usaha 3R sehingga wilayah yang belum dapat dilayani
Terdapat pemanfaatan sampah untuk kerajinan dan kompos (4) Sebagian masyarakat sudah mengolah sampah dengan 3R (4) Terdapat tradisi & budaya gotong royong / kerja bakti di tingkat RT (4) Terdapat peran swasta dalam pengelolaan persampahan (3) Terjadi sosialisasi di sekolah untuk membuang sampah pada tempatnya (3) Terdapat masyarakat yang mengolah sampah tak terurai dengan cara dibakar untuk dijadikan kerajinan (3) Terdapat armada swasta yang melakukan pengambilan & pembuangan sampah (3) Wanita ikut berperan serta dalam pengolahan sampah menjadi kerajinan (3) ANCAMAN (THREATS) Masalah sampah belum menjadi prioritas program masyarakat (4) Belum ada pengelolaan sampah secara terpadu (4) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerima wilayahnya akan dibangun TPS (4)
Pertumbuhan penduduk tidak diimbangi peningkatan pelayanan persampahan (3)
mampu melakukan penanganan sampah secara mandiri Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
C. Tabel Strategi Pengembangan Pengelolaan Persampahan Tujuan
Sasaran
Target
Indikator
Meningkatkan dan mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana persampahan yang sesuai dengan mutu dan standrat yang berlaku
Strategi
Tercapainya pelayanan dan pengelolaan sampah perkotaan dari 7 kecamatan menjadi 12 kecamatan tahun 2020
Ibu kota kecamatan
terangkutnya timbunan sampah di 12 ibukota kecamaan
Melakukan usaha-usaha diversifikasi akibat terbatasnya jumlah dan kapasitas TPA serta teknologi yang masih open dumping sehingga pengelolaan sampah menjadi terpadu
Meningkatnya layanan persampahan di hilir dengan mengganti TPA open dumping yang telah penuh dengan TPA regional yang controll landfill tahun 2020
1 unit di Kecamatan Tempuran
Beralihya pemrosesan akhir sampah dari TPA open dumping ke TPA regional yang control landfill
Meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga SDM yang ada mampu melakukan diversifikasi meskipun dalam keterbatasan personil dan sarana prasarana sehingga mampu melayani masyarakat dan melakukan kampanye kepada masyarakat umum dan sekolah tentang pentingnya pengelolaan sampah
Meningkatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah melalui TPS 3R dari 1 unit menjadi 6 unit pada tahun 2020
Permukiman padat penduduk
Terbangunanya TPS 3R
Mengoptimalkan penerangan dan pembinaan kepada masyarakat tentang usaha 3R sehingga wilayah yang belum dapat dilayani mampu melakukan penanganan sampah secara mandiri Menyelenggarakan pemantauan,evaluasi pengendalian dan pelaporan terhadap program dan kegiatan pengelolaan persampahan yang dilaksanakan di kabupaten magelang
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
Drainase Perkotaan A. ANALISA SWOT
o lingkungan mendukung
Pemeliharaan Pertumbuhan agresif stabil
Internal
w lemah
Pertumbuhan cepat
Pemeliharaan selektif
Diversifikasi Besar-besaran
berputar ceruk
Internal kuat
s
Diversifikasi terpusat
*
(-9 : -11)
lingkungan tidak mendukung
T
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
B. Tabel Analisa SWOT Drainase Visi Sanitasi Kabupaten Magelang Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Magelang yang sehat melalui pembangunan sanitasi yang benar dan berkelanjutan
Misi Drainase
KEKUATAN (STRENGHTS) Sudah disusun master plan IKK di 8 kecamatan (4) Sebagian dana PNPM untuk pembangunan drainase permukiman (3) Tersedia anggaran pemeliharaan rutin tiap tahun (3)
Keterbatasan SDM yang menangani drainase (3)
Mewujudkan drainase yang lancar dengan meningkatkan partisipasi masyarakat PELUANG (OPPORTUNITIES)
KELEMAHAN (WEAKNESS) Masterplan baru mencakup 8 kecamatan dari 21 kecamatan (4) Alokasi biaya yang minim untuk pembangunan drainase (4) Kapasitas jaringan drainase sudah over load (4)
Pembagian wewenang pengelolaan tidak jelas (3) Maksi-Maksi (S-O)
Maksi-Mini (W-O)
Maksi - Mini (S-T)
Mini - Mini (W-T) penertiban jaringan drainase yang tertutup bangunan untuk mengoptimalkan kapasitas jaringan supaya tidak over load
Banyaknya sungai sebagai potensi saluran drainase primer (4) Topografi/kemiringan mendukung pengaliran drainase (4) ANCAMAN (THREATS) Jaringan drainase ditutup oleh bangunan (4) Banyak drainase tersumbat walet (4)
Jaringan drainase sekaligus dijadikan pembuangan limbah rumah tangga (3) menyusun masterplan bagi IKK yang belum memiliki untuk mengatasi terjadinya genangan dan terjadinya penyumbatan jaringan mengoptimalkan anggaran yang ada untuk melakukan pemeliharaan jaringan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan cara swadaya mengangkat sampah dari saluran memperkuat kapasitas kelembagaan dengan meningkatkan kemampuan SDM dan memperjelas wewenang pengaturan untuk mengatasi masalah drainase
Kurangnya partisipasi masyarakat dalampemeliharaan drainase (3) Banyak masyarakat membuang sampah pada sluran drainase (3)
Sering terjadi genangan (3)
Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015
C. Tabel Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan Tujuan
Sasaran
Target
Indikator
Strategi
Meningkatkan dan mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana drainase yang sesuai dengan mutu dan standrat yang berlaku
Tersedianya sarana drainase perkotaan dari cakupan 710.01 menjadi 910,41 km tahun 2020
Permukiman padat penduduk terutama perkotaan
Terbangunnya drainase permukiman
Penertiban jaringan drainase yang tertutup bangunan untuk mengoptimalkan kapasitas jaringan supaya tidak over load
Tersusunnya rencana induk drainase dari 8 kecamatan menjadi 21 kecamatan tahun 2020
Seluruh kecamatan
Tersedianya data base/sisitem informasi drainase
Mengoptimalkan pengelolaan system drainase permukiman dengan menyediakan sarana prasarana drainase lingkungan yang terpadu Menyusun masterplan bagi IKK yang belum memiliki untuk mengatasi terjadinya genangan di musim hujan dan terjadinya penyumbatan jaringan Memperkuat kapasitas kelembagaan dengan meningkatkan kemampuan SDM dan memperjelas wewenang pengaturan untuk mengatasi masalah
Tujuan
Sasaran
Target
Indikator
Strategi drainase
Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk melakukan pemeliharaan jaringan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan cara swadaya memelihara saluran dari sampah Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan terhadap program dan kegiatan pengelolaan drainase Meningkatkan pembinaan kelompok masyarakat dalam mengelola dan memelihara drainase di lingkungan masing-masing Sumber: Review Analisis SWOT, diolah, 2015