Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT A. Sub Sektor Air Limbah Domestik Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) Sektor Air Limbah Domestik Permasalahan Mendesak Sistem/Teknis 1. 63,6% Masyarakat Masih Banyaknya Melakukan Praktek BABS 2. 79,7% Pencemaran karena Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang Tidak Aman 3. 83,1 % Rumah Tangga Tidak Memiliki Akses Pengelolaan Air Limbah Domestik ke Sistem yang layak 4. 0,7% Masyaraat Masih menggunakan Saluran Drainase menjadi sarana penerima Air Limbah Domestik 5. Belum Adanya Sarana dan Prasrana Pengolahan Lumpur Tinja
Tujuan
Sasaran
Strategi (SWOT)
Indikasi Program
Indikasi Kegiatan
Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak
1. Menurunnya Angka BABS dari 63,6% (25.703 jiwa) menjadi 15% (6.062 jiwa) tahun 2021 2. Menurunya Angka Pencemaran SPAL yang tidak Aman sebesar 79,7% menjadi aman sebesar 10% pada tahun 2021 3. Berkurangnya Rumah Tangga yang Tidak Memiliki Akses Pengelolaan Air Limbah yang layak sebesar 83,1% atau 8.188 Rumah Tangga menjadi 15% atau 1.478 Rumah Tangga pada tahun 2021 4. Pada tahun 2021 masyarakat tidak menggunakan saluran drainase sebagai sarana penerima air limbah domestik 5. Tersedianya layanan pengolahan lumpur tinja
1. Penyediaan peraturan daerah kabupaten Kepulauan Anambas tentang pengelolaan Air Limbah 2. Meningkatkan anggaran terhadap pengelolaan Air Limbah Domestik 3. Penyediaan layanan penyedotan lumpur tinja dan sarana Instalasi Pengolahan Limbah Tinja. 4. Meningkatkan Akses Pengelolaan Air Limbah Domestik ke Sistem yang layak 5. Meningkatkan Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air Limbah Domestik 6. Meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik
1. Program Pengembangan Air Limbah Domestik
1. Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah 2. Tangki Septik Individual (Program STBM) 3. Pembangunan IPAL Komunal (>10 SR) 4. Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat (Off-Site) Skala Kawasan 5. Pembangunan IPLT
Lain-lain/Non-teknis 1. Minimnya anggaran terhadap pengelolaan Air Limbah Domestik 2. SKPD Pelaksana pengelola Sanitasi belum bergerak maksimal dalam pengelolaan air limbah domestik 3. Tidak tersedianya peraturan daerah terkait pengelolaan air limbah domestik 4. Masih minimnya peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik 5. Kurangnya Sosialisasi dan kampanye Pengelolaan Air Limbah Domestik
tahun 2018 Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan
1. Peningkatan Anggaran Pengelolaan Air Limbah menjadi 3% dari Belanja Langsung APBD Kabupaten Kep, Anambas 2. Optimalisasi kinerja SKPD pelaksana kegiatan air limbah domestik 3. Menyediakan PERDA tentang Pengelolaan Air Limbah pada tahun 2018 4. Meningkatkan peran swasta dan masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik 5. Meningkatkan sosialisasi dan kampanye pengelolaan Air Limbah Domestik
3. Pengaturan dan Kelembagaan Daerah
1. Penyususunan Ranperda Air Limbah 2. Penyusunan Peratraun Daerah (PERDA) tentang Pengelolaan Air Limbah
3. Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Tentang PHBS 4. Survey PHBS di Tatanan Rumah Tangga 4. Program
Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Road Show Penyuluhan tentang PHBS 2. Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS 3. Program Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM) 1. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat (Pengelolaan Air Limbah domestik) 2. Penyuluhan Masyarakat Prilaku Hidup Sehat (Pengelolaan Air Limbah Domestik)
B. Sub Sektor Persampahan Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) Sektor Persampahan Permasalahan Mendesak Sistem/Teknis 1. 51,51% (10,56 m³) sampah yang terangkut prosesnya hanya dibakar di TPS3R 2. 45,77% (9,38 m³/hari) sampah tidak terolah dengan baik (dibuang ke laut, sungai, dan perkebunan serta lahan kosong) 3. Hanya 2,72% sampah yang terlayani dengan system 3R 4. Tidak adanya TPA 5. Minimnya Ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan 6. 88,5% Pengelolaan Sampah tidak memadai
Tujuan
Sasaran
Strategi (SWOT)
Indikasi Program
Indikasi Kegiatan
Meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan
1. 1,584 m³/hari sampah terangkut dan terproses di TPA 2. Berkurangnya volume sampah yang belum tertangani dari 9,38 m³/hari menjadi 1,407 m³/hari pada tahun 2021 3. Sampah yang terlayani dengan system 3R pada tahun 2021 sebesar 5% 4. Terbangunnya TPA pada tahun 2018 5. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pada tahun 2017
1.
1. Program Pengembangan Pengelolaan Persampahan
1. Pembangunan Dan Pengelolaan TPA Sanitary Landfil Pulau Tarempa 2. Pembangunan Dan Pengelolaan TPA Sanitary Landfil Pulau Jemaja 3. Pembangunan Dan Pengelolaan TPA Sanitary Landfil Pulau Palmatak
2. Pengelolaan Sampah Dari Stasiun Antara Sampai TPA
1. TPS Biasa 2. TPST 3R 3. Alat Angkut Stasiun Antara dan TPA
3. Program Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya
1. Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga. 2. Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan 3. Pengadaan keranjang sampah komposter 4. Pengadaan Gerobag Sampah 5. Pengadaan Gerobag Sampah bermotor 6. Pengadaan Mobil Pick Up Sampah
Menyediakan institusi khusus terkait pengelolaan persampahan 2. Menyediakan PERDA tentang Pengelolaan Persampahan 3. Meningkatkan anggaran dalam pengelolaan persampahan 4. Menyediakan TPA 5. Meningkatkan Ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan 6. Mengoptimalkan cakupan layanan pengelolaan persampahan 7. Mengoptimalkan pelaksanaan Program 3R 8. Meningkatakan sosialisasi dan kampanye terkait pengelolaan persampahan 9. Meningkatkan peran sera dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pengelolaan
Lain-lain/Non-teknis 1. Masih minimnya anggaran dalam pengelolaan persampahan 2. Belum adanya institusi khusus terkait pengelolaan persampahan 3. Belum adanya perda terkait pengelolaan persampahan 4. Belum adanya peran masyarakat dalam penanganan pengelolaan persampahan 5. Belum adanya sosialisasi dan kampanye terkait pengelolaan persampahan
persampahan
1. Peningkatan Anggaran Pengelolaan Persampahan sebesar 3% dari APBD Kabupaten 2. Tersedianya lembaga regulator khusus penanganan persampahan tahun 2017 3. Tersedianya Perda tentang Pengelolaan Persampahan Tahun 2017 4. Melakukan peningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam kegiatan pengelolaan persampahan 5. Melakukan sosialisasi dan kampanye tentang Pengelolaan Persampahan
4. Program Pengaturan dan Kelembagaan
1. Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan Persampahan 2. Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga 3. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Persampahan 4. Penyusunan SOTK Bidang Persampahan 5. Penyusunan PERDA tentang Pengelolaan Persampahan 6. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Persampahan
5. Program Promosi, Kampanye, dan Edukasi Persampahanan
1. Promosi Program 3R 2. Kampanye dan Edukasi Persampahan 3. Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat
C. Sub Sektor Drainase Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) Sektor Drainase Permasalahan Mendesak Sistem/Teknis 1. Masyarakat masih belum terlayani dengan sistem drainase yang memadai 2. 10,2% Masih terdapat genangan di permukiman
Lain-lain/Non-teknis
Tujuan
Sasaran
Strategi (SWOT)
Indikasi Program
Indikasi Kegiatan
1. Tercapainya layanan drainase yang memadai dan berkurangnya genangan
1. Peningkatan cakupan layanan saluran Drainase dari 22,5% menjadi 90% pada tahun 2021 2. Melakukan pengurangan genangan dari 28 ha menjadi 6 Ha pada tahun 2021
1. Mendayagunakan lembaga/organisasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan drainase 2. Menyediakan regulasi pengelolaan drainase lingkungan 3. Meningkatkan pendanaan pembangunan drainase lingkungan 4. Mengoptimalkan
1. Program Perencanaan Umum Drainase
1. Penyusunan Masterplan Sistem Drainase
2. Program Pengelolaan Drainase Tersier
1. Pembangunan Saluran Drainase Tersier 2. Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier
3. Program Penanganan Drainase Lingkungan
1. Pembuatan Sumur Resapan dan Biopori 2. Pebangunan Pintu Air
3. Belum tersedianya regulasi pengelolaan drainase lingkungan 4. Minimnya pendanaan pembangunan drainase lingkungan 5. Minimnya fasilitasi tentang fungsi dan manfaat dari saluran drainase 6. Minimnya kontribusi swasta dan masyarakat dalam penanganan drainase lingkungan
2. Terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase
3. Menyediakan Perda tentang Pengelolaan Drainase Tahun 2018 4. Peningkatan Anggaran Pengelolaan Drainase sebesar 3% dari APBD Kabupaten 5. Meningkatkan kontribusi swasta dan masyarakat dalam penanganan drainase lingkungan 6. Melakukan sosialisasi dan kampanye tentang fungsi dan manfaat saluran drainase
pengelolaan saluran drainase 5. Meningkatkan fasilitasi tentang fungsi dan manfaar seluran drainase 6. Memaksimalkan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggaraan drainase dan penanganan genangan
4. Program Pengaturan dan Kelembagaan
1. Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase 2. Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase 3. Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengelola Sistem Drainase Lingkungan Mandiri
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Penyuluhan Masyarakat Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Pemeliharaan Sarana Drainase)