Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik
Universitas Sumatera Utara
Gambar tumbuhan jengkol
Gambar buah jengkol Keterangan : A = kulit jengkol B = biji jengkol
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. (Lanjutan)
Gambar biji jengkol tua
Gambar simplisia biji jengkol
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar Hasil Mikroskopik Penampang Melintang Biji Jengkol Segar dan Serbuk Simplisia Biji Jengkol 1
2
Keterangan : 1. Epikarpium 2. Perikarpium 3. Endosperm
3
Gambar penampang melintang biji jengkol segar (perbesaran 10x10)
1
2
3
7
6
4
5
7 8
Keterangan : 1. Rambut penutup 2. Sklereid 2 3. Serat sklerenkim 3 4. Pembuluh kayu (xilem) bentuk tangga 4 5. Pembuluh tapis (floem) 5 6. Sel parenkim berisi butir pati 6 7. Sel parenkim berisi tetes minyak 8. Butir pati (dalam media air)
Gambar serbuk simplisia biji jengkol (perbesaran 10x40) Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Air Serbuk Simplisia Biji Jengkol Persen kadar air =
volume air (ml) x berat sampel (g)
100%
- Berat sampel I = 5,006 g Volume penjenuhan toluen = 1,8 ml Volume air I = 2,2 ml Persen kadar air I =
2,2 - 1,8 x 100% = 7,99% 5,006
- Berat sampel II = 5,015 g Volume air I = 2,2 ml Volume air II = 2,5 ml Persen kadar air II = 2,5 - 2,2 x 100% = 5,98% 5,015 - Berat sampel III Volume air II
= 5,032 g = 2,5 ml
Volume air III = 2,8 ml Persen kadar air III = 2,8 - 2,5 x 100% = 5,96% 5,032 Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia = 7,99% + 5,98% + 5,96% 3 = 6,64%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut dalam Air Serbuk Simplisia Biji Jengkol
Persen kadar sari larut dalam air =
berat sari (g) berat sampel (g)
x 100 x 100% 20
- Berat sari I = 0,2265 g Berat sampel = 5,0780 g Persen kadar sari larut dalam air I = - Berat sari II
0,2265 100 x x 100% 5,0780 20
= 22,30%
= 0,2398 g
Berat sampel = 5,0320 g Persen kadar sari larut dalam air II =
0,2389 100 x x 100% = 23,83% 5,0320 20
- Berat sari III = 0,2492 g Berat sampel = 5,0340 g Persen kadar sari larut dalam air III =
Persen rata-rata kadar sari larut air =
0,2492 x 100 x 100% = 24,75% 5,0340 20
22,30% + 23,83% + 24,75% = 23,63% 3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Sari Larut dalam Etanol Serbuk Simplisia Biji Jengkol
Persen kadar sari larut dalam etanol =
berat sari (g) x berat sampel (g)
100 x 100% 20
- Berat sari I = 0,1670 g Berat sampel = 5,004 g Persen kadar sari larut dalam etanol I = - Berat sari II
0,1670 x 100 x 100% = 16,69% 5,004 20
= 0,1833 g
Berat sampel = 5,0073 g Persen kadar sari larut dalam etanol II =
0,1833 100 x 100% = 18,30% x 5,0073 20
- Berat sari III = 0,1652 g Berat sampel = 5,0140 g 100 Persen kadar sari larut dalam etanol III = 0,1652 x x 100% = 16,47% 20 5,0140 Persen rata-rata kadar sari larut etanol =
16,69% + 18,30% + 16,47% 3
= 17,15%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Total dan Kadar Abu Tidak Larut dalam Asam Serbuk Simplisia Biji Jengkol
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. (Lanjutan) Perhitungan Kadar Abu Total Persen kadar abu total =
berat abu (g) berat sampel (g)
x 100%
Persen rata-rata kadar abu total = 1,44% + 1,52% + 1,46% 3
= 1,47%
Perhitungan Kadar Abu Tidak Larut dalam Asam Persen kadar abu tidak larut dalam asam =
berat abu (g) berat sampel (g)
x 100%
Persen rata-rata kadar abu tidak larut dalam asam = 0,20% + 0,36% + 0,12% 3 =
0,23%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Hasil Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia Biji Jengkol Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Biji Jengkol No. 1. 2. 3. 4. 5.
Parameter
Hasil 6,64 % 23,63 % 17,15 % 1,47 % 0,23 %
Penetapan kadar air Penetapan kadar sari larut air Penetapan kadar sari larut etanol Penetapan kadar abu total Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam
Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia Biji Jengkol No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Skrining
Hasil + + + + + +
Alkaloid Flavonoid Glikosida Saponin Tanin Triterpenoid/steroid Keterangan: + = mengandung golongan senyawa - = tidak mengandung golongan senyawa
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Tabel maksimum larutan sediaan uji untuk hewan. Tabel 3. Volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada beberapa hewan uji (Ritschel, 1974). Volume maksimum (ml) sesuai jalur pemberian Jenis Hewan Uji i.v.
i.m.
i.p.
s.c.
p.o.
Mencit (20-30 g)
0,5
0,05
1,0
0,5-1,0
1,0
Tikus (200 g)
1,0
0,1
2-5
2-5
5,0
Hamster (50 g)
-
0,1
1-2
2,5
2,5
Marmut ( 250 g)
-
0,25
2-5
5,0
10,0
Kelinci (2,5 kg)
5-10
0,5
10-20
5-10
20,0
Kucing (3 kg)
5-10
1,0
10-20
5-10
50,0
Anjing (5 kg)
10-20
5,0
20-50
10,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Tabel konversi dosis hewan dengan manusia Tabel 4. Konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and Bacharach, 1964). Mencit 20 g
Tikus 200 g
Marmut 400 g
Kelinci 1,2 kg
Kera 4 kg
Anjing 12 kg
Manusia 70 kg
Mencit 20 g
1,0
7,0
12,25
27,8
64,1
124,2
387,9
Tikus 200 g
0,14
1,0
1,74
3,9
9,2
17,8
56,0
Marmut 400 g
0,08
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
Kelinci 1,2 kg
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
Kera 4 kg
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
Anjing 12 kg
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
Manusia 70 kg
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Contoh Perhitungan Dosis Contoh perhitungan volume larutan induksi aloksan yang diambil untuk diinjeksi secara intraperitoneal (i.p.) pada hewan uji tikus - Dosis induksi aloksan untuk tikus = 125 mg/kg BB (i.p.) - Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji tikus (200 g) secara i.p. adalah 5,0 ml (ada di Lampiran 9) - Konsetrasi larutan induksi aloksan yang dibuat 5 %. Maka : Konsentrasi larutan induksi aloksan = 5 g / 100 ml = 5000 mg / 100 ml = 50 mg / ml Berapa volume larutan induksi aloksan yang akan diinduksikan ? Mis : BB Tikus = 200 g a. Jumlah obat yang diberikan = (125 mg / 1 kg) x BB = (125 mg / 1000 g) x 200 g = 25 mg b. Volume larutan yang diberi = 25 mg / 50 mg/ml = 0,5 ml maka volume larutan induksi aloksan yang diambil sebanyak 0,5 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. (Lanjutan) Contoh perhitungan dosis Metformin yang akan diberikan pada tikus secara per oral (p.o.) -
Tiap tablet Metformin mengandung 500 mg Metformin-HCl
-
Dosis maksimum untuk manusia dewasa = 500 mg – 3 g
-
Konversi dosis manusia (70 kg) ke dosis untuk hewan uji ‘Tikus’ dikali 0,018 (ada di Lampiran 10)
-
Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji tikus (200 g) secara per oral (p.o.) adalah 5,0 ml (ada di Lampiran 9)
a.
Berapa dosis Metformin (dalam mg/kg bb) untuk tikus ? - Dosis Metformin untuk tikus (200 g) = (500 mg – 3000 mg) x 0,018 = 9 mg – 54 mg - Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet Metformin, digerus dan ditimbang berat totalnya = 11934 mg - Berat bahan aktif Metformin-HCl dalam 20 tablet Metformin adalah = 500 mg/tab x 20 tab = 10.000 mg - Dosis Metformin-HCl untuk tikus (200 g) = 9 mg – 54 mg, maka dosis dosis Metformin-HCl yang digunakan = 10 mg untuk tikus 200 g. Jadi, dosis (mg/kg bb)
10 mg 200 g
=
X =
X 1 kg 10 mg x 1 kg = 50 mg 200 g
Maka, dosis Metformin-HCl = 50 mg/kg bb - Jumlah serbuk Metformin yang diambil untuk dosis 50 mg/kg bb
50 mg/kg bb 10.000 mg
=
X 11.934 mg
Universitas Sumatera Utara
X
= 59,67 mg/kg bb ~ 60 mg/kg bb
Lampiran 11. (Lanjutan) Jadi dalam 60 mg serbuk Metformin mengandung 50 mg MetforminHCl b.
Berapa jumlah dan volume suspensi Metformin yang diberikan untuk tikus ? - Pembuatan Suspensi Metformin : Ambil 60 mg serbuk metformin dilarutkan dalam 5 ml suspensi CMC - Mis : BB Tikus = 180 g Jumlah serbuk metformin yang diberikan = 60 mg/kg bb x 180 g = 10,8 mg Volume larutan yang diberi =
10,8 mg 60 mg / 5 ml
= 0,9 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. (Lanjutan) Contoh perhitungan dosis ekstrak etanol biji jengkol yang akan diberikan pada tikus diabetes. -
Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji tikus (200 g) secara per oral (p.o.) adalah 5,0 ml (ada di lampiran 9)
-
Dosis suspensi ekstrak etanol biji jengkol yang akan dibuat adalah 200 mg/kg bb, 400 mg/kg bb, 600 mg/kg bb
a. Cara pembuatan suspensi ekstrak biji jengkol : Timbang 200 mg, 400 mg, 600 mg ekstrak etanol biji jengkol, masingmasing dilarutkan dalam 5 ml suspensi CMC b. Berapa volume suspensi ekstrak biji jengkol yang akan diberikan pada tikus diabetes ? - Mis : BB Tikus = 180 g Jumlah EEBJ dosis 200 mg/kg bb =
Volume larutan yang diberi =
200 mg x 180 g = 36 mg 1000 g
36 mg 200 mg / 5 ml
= 0,9 ml
- Mis : BB Tikus = 180 g Jumlah EEBJ dosis 400 mg/kg bb = 400 mg 1000 g Volume larutan yang diberi =
72 mg 400 mg / 5 ml
x 180 g = 72 mg
= 0,9 ml
- Mis : BB Tikus = 180 g Jumlah EEBJ dosis 600 mg/kg bb = 600 mg 1000 g Volume larutan yang diberi =
108 mg 600 mg / 5 ml
x 180 g = 108 mg
= 0,9 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Daftar F tabel
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Data Pengukuran Kadar Glukosa Darah (KGD) Tikus
1. KGD tikus setelah pemberian Suspensi CMC 0,5% sebanyak 1% bb
No.Hewan
1 2 3 4 5 6
BB Tikus (g)
186,1 188,1 191,6 186,5 181,6 191,4 Rata-rata SD
KGD Puasa KGD puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi Aloksan Aloksan (mg/dl) (mg/dl) 79 81 84 78 87 82 81,83 3,31
383 379 396 314 404 396 378,67 32,99
KGD setelah perlakuan (mg/dl) Hari ke- 4 328 492 487 423 517 525 462,00 74,83
Hari ke-7 497 504 542 518 564 552 529,50 27,17
2. KGD tikus setelah pemberian Ekstrak Etanol Biji Jengkol dosis 200 mg/kg bb
No.Hewan
1 2 3 4 5 6
BB Tikus (g)
183,2 187,1 189,4 197,2 182,5 188,5 Rata-rata SD
KGD Puasa KGD puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi Aloksan Aloksan (mg/dl) (mg/dl) 89 84 83 75 79 82 82,00 4,73
380 351 339 408 322 402 367,00 35,04
KGD setelah perlakuan (mg/dl) Hari ke- 4 306 288 283 363 267 344 308,50 37,49
Hari ke- 7 185 109 162 147 136 173 152,00 27,42
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan) 3. KGD tikus setelah pemberian Ekstrak Etanol Biji Jengkol dosis 400 mg/kg bb
No.Hewan
1 2 3 4 5 6
BB Tikus (g)
190,6 185,6 181,4 188,3 189,7 190,8 Rata-rata SD
KGD Puasa KGD puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi Aloksan Aloksan (mg/dl) (mg/dl) 82 81 81 78 86 83 81,83 2,64
382 346 415 304 402 318 361,17 45,52
KGD setelah perlakuan (mg/dl) Hari ke- 4 284 216 277 266 297 256 266,00 28,30
Hari ke- 7 134 139 108 114 148 106 124,83 17,76
4. KGD tikus setelah pemberian Ekstrak Etanol Biji Jengkol dosis 600 mg/kg bb
No.Hewan
1 2 3 4 5 6
BB Tikus (g)
188,5 182,6 190,1 181,3 183,1 181,6 Rata-rata SD
KGD Puasa KGD puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi Aloksan Aloksan (mg/dl) (mg/dl) 83 76 91 79 88 85 83,67 5,57
421 344 496 409 500 422 432,00 58,67
KGD setelah perlakuan (mg/dl) Hari ke- 4 213 204 159 209 254 136 195,83 42,08
Hari ke- 7 95 117 83 101 88 92 96,00 11,97
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan) 5. KGD tikus setelah pemberian Suspensi Metformin dosis 50 mg/kg bb
No.Hewan
1 2 3 4 5 6
BB Tikus (g)
189.6 188.7 188.0 194.9 191.7 183.1 Rata-rata SD
KGD Puasa KGD puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi Aloksan Aloksan (mg/dl) (mg/dl) 96 78 82 75 80 86 82,83 7,44
447 405 355 399 326 369 383,50 42,57
KGD setelah perlakuan (mg/dl) Hari ke- 4 241 277 198 232 216 227 231,83 26,62
Hari ke- 7 89 93 83 104 79 88 89,33 8,69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Data Pengukuran Rata-Rata KGD Tikus Setelah Perlakuan
No.
Perlakuan
1
Kontrol diabetes
2
EEBJ 200 mg/kg bb
3
EEBJ 400 mg/kg bb
4
EEBJ 600 mg/kg bb
5
Metformin 50 mg/kg bb
KGD KGD Puasa puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi Aloksan Aloksan (mg/dl) (mg/dl) 81,83 378,67 ± ± 3,31 32,99 82,00 367,00 ± ± 4,73 35,04 81,83 361,17 ± ± 2,64 45,52 83,67 432,00 ± ± 5,57 58,67 82,83 383,50 ± ± 7,44 42,58
KGD setelah perlakuan (mg/dl) Hari ke- 4 462,00 ± 74,83 308,50 ± 37,49 266,00 ± 28,30 195,83 ± 42,08 231,83 ± 26,62
Hari ke- 7 529,50 ± 27,17 152,00 ± 27,43 124,83 ± 17,76 96,00 ± 11,97 89,33 ± 8,69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Data Pengukuran Kadar Glukosa Darah Tikus 1. Pengukuran KGD Tikus Hari ke-4 setelah pemberian sediaan uji No.
Perlakuan
1
Kontrol diabetes
2
EEBJ 200 mg/kg bb
3
EEBJ 400 mg/kg bb
4
EEBJ 600 mg/kg bb
5
Metformin 50 mg/kg bb
KGD tikus ± SD (mg/dl) Hari ke-1 Hari ke-4 378,67 462,00 ± ± 32,99 74,83 367,00 308,50 ± ± 35,04 37,49 361,17 266,00 ± ± 45,52 28,30 432,00 195,83 ± ± 58,67 42,08 383,50 231,83 ± ± 42,58 26,62
∆ KGD ± SD (mg/dl) -83,33 ± 29,58 58,50 ± 1,73 95,17 ± 12,17 236,17 ± 11,73 151,67 ± 11,28
2. Penurunan KGD Tikus Hari ke-7 setelah pemberian sediaan uji No.
Perlakuan
1
Kontrol diabetes
2
EEBJ 200 mg/kg bb
3
EEBJ 400 mg/kg bb
4
EEBJ 600 mg/kg bb
5
Metformin 50 mg/kg bb
KGD tikus ± SD (mg/dl) Hari ke-1 Hari ke-7 378,67 529,50 ± ± 32,99 27,17 367,00 152,00 ± ± 35,04 27,43 361,17 124,83 ± ± 45,52 17,76 432,00 96,00 ± ± 58,67 11,97 383,50 89,33 ± ± 42,58 8,69
∆ KGD ± SD (mg/dl) -150,83 ± 4,12 215,00 ± 5,38 236,33 ± 19,63 336,00 ± 33,03 294,17 ± 23,96
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Perbandingan KGD Tikus Untuk Setiap Pengukuran 1. Penurunan KGD Tikus pada Hari ke-1 sampai Hari ke-4 setelah pemberian sediaan uji No.
Perlakuan
1
Kontrol diabetes
2
EEBJ 200 mg/kg bb
3
EEBJ 400 mg/kg bb
4
EEBJ 600 mg/kg bb
5
Metformin 50 mg/kg bb
KGD tikus ± SD (mg/dl) Hari ke-1 Hari ke-4 378,67 462,00 ± ± 32,99 74,83 367,00 308,50 ± ± 35,04 37,49 361,17 266,00 ± ± 45,52 28,30 432,00 195,83 ± ± 58,67 42,08 383,50 231,83 ± ± 42,58 26,62
∆ KGD ± SD (mg/dl) -83,33 ± 29,58 58,50 ± 1,73 95,17 ± 12,17 236,17 ± 11,73 151,67 ± 11,28
2. Penurunan KGD Tikus pada Hari ke-4 sampai Hari ke-7 setelah pemberian sediaan uji No.
Perlakuan
1
Kontrol diabetes
2
EEBJ 200 mg/kg bb
3
EEBJ 400 mg/kg bb
4
EEBJ 600 mg/kg bb
5
Metformin 50 mg/kg bb
KGD tikus ± SD (mg/dl) Hari ke-4 Hari ke-7 462,00 529,50 ± ± 74,83 27,17 308,50 152,00 ± ± 37,49 27,43 266,00 124,83 ± ± 28,30 17,76 195,83 96,00 ± ± 42,08 11,97 231,83 89,33 ± ± 26,62 8,69
∆ KGD ± SD (mg/dl) -67,50 ± 33,69 156,50 ± 7,11 141,17 ± 7,46 99,83 ± 21,29 142,50 ± 12,68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Analisis SPSS Oneway ANAVA Sebelum diinduksi aloksan 125 mg/kg bb Sumber Variasi JK DB Perlakuan Galat Total
KT
F hitung
15,53
4
3,88
633,83
25
25,35
649,37
29
Setelah diinduksi aloksan 125 mg/kg bb Sumber Variasi JK DB
KT
F hitung
Perlakuan
18851,80
4
4712,95
Galat
48221,67
25
1928,87
Total
67073,47
29
Hari ke-4 setelah pemberian sediaan uji Sumber Variasi JK DB Perlakuan
KT 4
64069,25
Galat
51429,17
25
2057,17
Total
307706,17
29
Perlakuan
2,44
F hitung
256277,00
Hari ke-7 setelah pemberian sediaan uji Sumber Variasi JK DB
0,15
KT
31,14
F hitung
837441,00
4
209360,25
Galat
10121,67
25
404,87
Total
847562,67
29
517,11
F tabel 2,76
F tabel 2,76
F table 2,76
F tabel. 2,76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
Post Hoc Tests Homogeneous Subsets Sebelum diinduksi aloksan 125 mg/kg bb Subset for alpha = 0.05 Perlakuan Duncana
N
1
kontrol CMC
6
81,83
EEBJ 400 mg/kg bb
6
81,83
EEBJ 200 mg/kg bb
6
82,00
Metformin 50 mg/kg bb
6
82,83
EEBJ 600 mg/kg bb
6
83,67
Sig.
0,58
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000. Setelah diinduksi aloksan 125 mg/kg bb Subset for alpha = 0.05 Perlakuan Duncana
N
1
2
EEBJ 400 mg/kg bb
6
361,17
EEBJ 200 mg/kg bb
6
367,00
kontrol CMC
6
378,67
378.67
Metformin 50 mg/kg bb
6
383,50
383.50
EEBJ 600 mg/kg bb
6
Sig.
432.00 0,43
0,06
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan) Hari 4 setelah pemberian sediaan uji Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
Duncana EEBJ 600 mg/kg bb
1
2
6
195,83
Metformin 50 mg/kg bb
6
231,83
EEBJ 400 mg/kg bb
6
EEBJ 200 mg/kg bb
6
kontrol CMC
6
3
4
231,83 266,00
266,00 308,50 462,00
Sig.
0,18
0,20
0,12
1,00
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000. Hari 7 setelah pemberian sediaan uji Subset for alpha = 0.05 Perlakuan Duncana Metformin 50 mg/kg bb
N
1
2
6
89,33
EEBJ 600 mg/kg bb
6
96,00
EEBJ 400 mg/kg bb
6
EEBJ 200 mg/kg bb
6
kontrol CMC
6
Sig.
3
4
124,83 152,00 529,50 0,57
1,00
1,00
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.
Universitas Sumatera Utara
1,00
Lampiran 18. Alat pengukur kadar glukosa darah
i
ii
iii
iv
Keterangan gambar : i = Alat ukur GlucoDrTM ii = Vial tes strip GlucoDrTM iii = Tes strip kalibrasi GlucoDrTM iv = Tes strip GlucoDrTM
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Alat-Alat yang digunakan
Gambar alat destilasi
Gambar perkolator
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. (Lanjutan)
Gambar Rotary Evaporator (Heidolph WB 2000)
Gambar Freeze Dryer (Virtis)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. Bagan kerja penelitian
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. Data Hasil Orientasi Uji Toleransi Glukosa 1. Setelah pemberian larutan glukosa 50% b/v dosis 5 g/kg bb
No. Hewan
BB Tikus (g)
KGD Puasa (mg/dl)
KGD setelah pemberian larutan glukosa 50% b/v (mg/dl) Waktu (menit) 30
60
90
120
150
180
1.
178
97
212
193
178
169
154
129
2.
181
91
202
197
188
174
159
134
3.
180
89
207
191
184
168
153
131
92,33
207,00
193,67
183,33
170,33
155,33
131,33
Rata-rata
2. Setelah pemberian suspensi Ekstrak Etanol Biji Jengkol dosis 100 mg/kg bb
No. Hewan
BB Tikus (g)
KGD Puasa (mg/dl)
KGD setelah pemberian larutan glukosa 50% b/v dan EEBJ dosis 100 mg/kg bb (mg/dl) Waktu (menit) 30
60
90
120
150
180
1.
178
99
202
191
176
163
144
128
2.
181
87
211
184
169
162
151
126
3.
180
92
206
187
173
159
147
129
92,67
206,33
187,33
172,67
161,67
147,33
127,67
Rata-rata
3. Setelah pemberian suspensi Ekstrak Etanol Biji Jengkol dosis 200 mg/kg bb
No. Hewan
BB Tikus (g)
KGD Puasa (mg/dl)
KGD setelah pemberian larutan glukosa 50% b/v dan EEBJ dosis 200 mg/kg bb (mg/dl) Waktu (menit) 30
60
90
120
150
180
1.
183
101
197
173
159
143
132
123
2.
181
87
207
176
148
139
124
113
3.
177
95
216
183
163
142
129
119
94,33
206,67
177,33
156,67
141,33
128,33
118,33
Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. (Lanjutan) 4. Setelah pemberian suspensi Metformin dosis 50 mg/kg bb
No. Hewan
BB Tikus (g)
KGD Puasa (mg/dl)
KGD setelah pemberian larutan glukosa 50% b/v dan metformin dosis 50 mg/kg bb (mg/dl) Waktu (menit) 30
60
90
120
150
180
1.
183
91
213
187
175
155
124
96
2.
179
89
221
191
169
149
110
87
3.
186
85
218
196
174
142
116
92
88,33
217,33
191,33
172,67
148,67
116,67
91,67
Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Data Hasil Orientasi Metode Induksi Aloksan KGD KGD Puasa puasa sebelum setelah diinduksi diinduksi aloksan aloksan (mg/dl) (mg/dl)
Kelompok
BB Tikus (g)
I
186,1
79
II
183,2
III
KGD setelah pemberian sediaan uji (mg/dl)
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
383
383
375
389
328
373
435
497
89
380
380
357
324
306
254
219
185
190,6
82
382
382
325
302
284
227
178
134
IV
188,5
83
421
421
328
287
213
186
126
95
V
189,6
96
447
447
316
294
241
184
121
89
Keterangan : I = kelompok pemberian Kontrol Na-CMC 0,5% II = kelompok pemberian EEBJ dosis 200 mg/kg bb III = kelompok pemberian EEBJ dosis 400 mg/kg bb IV = kelompok pemberian EEBJ dosis 600 mg/kg bb V = kelompok pemberian Metformin dosis 50 mg/kg bb
Universitas Sumatera Utara