LAMPIRAN 1 Panduan Penggunaan Perangkat SRA L
Siemens Radio Access – Low Capacity SRA L
I.
Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahami tentang salah satu perangkat media transimisi digital dengan teknologi gelombang mikro, yaitu SRA L. 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi perangkat SRA L dan menggunakan perangkat SRA L.
II.
Alat – alat 1. Komputer 2. Perangkat SRA L (Indoor Unit dan Outdoor Unit) 3. Siemens Bit Error Measuring Set 4. Attenuator
III.
Landasan Teori Perangkat SRA L termasuk dalam perangkat dengan teknologi PDH versi
Eropa. Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk mengangkut sejumlah besar data melalui peralatan transportasi digital, seperti serat optik dan sistem radio gelombang mikro. Sistem PDH versi Eropa dan Amerika memiliki sedikit perbedaan dalam beberapa detail teknis, tetapi prinsipnya tetap sama. PDH berdasarkan American Standarts Institute (ANSI) menetapkan standar laju bitnya adalah 1,5 Mbit/s. Sedangkan dalam sistem Eropa, PDH berdasarkan Conference Europeene des administrations des poster et des Telecommunication (CEPT) menetapkan standar laju bitnya adalah 2 Mbit/s. Hierarki PDH berdasarkan standar dari Eropa, Amerika, dan Jepang dapat dilihat pada gambar L-1.
L-2
Gambar L.1. Ilustrasi Hierarki PDH (Plesiochron Digital Hierarchy)
Perangkat SRA L terdiri dari 2 perangkat, yaitu : Indoor Unit dan Outdoor Unit. Perangkat Indoor Unit atau IDU terdiri dari beberapa komponen, antara lain : RTM, Controller Unit, Alarm Unit, Tributary Interface, D-channel, Qchannel, dan EOW expansion.
Gambar L.2 Perangkat Indoor Unit (IDU)
Outdoor Unit atau ODU memiliki spesifikasi frekuensi Frekuensi TX : 15.117 – 15.236 MHz, Frekuensi RX : 14.627 – 14.746 MHz, dan Shifter : +490 MHz.
L-3
Gambar L.3 Perangkat Outdoor Unit (ODU) dengan antena
Perangkat lain yang akan digunakan yaitu attenuator dan BER Test. Attenuator adalah sebuah perangkat yang berfungsi mengurangi nilai amplitude atau kekuatan dari suatu sinyal tanpa menyebabkan distrosi pada bentuk gelombang tersebut. Attenuator ini berfungsi memperlemah sinyal. Attenuator digunakan untuk meredam daya transmitter dari perangkat SRA L sehingga daya yang diterima di perangkat SRA L lawan sehingga daya yang masuk tidak melebihi batas spesifikasi daya terima. Jika melebihi spesifikasi daya terima, maka perangkat SRA L tidak mengalami kerusakan.
Gambar L.4 Attenuator
Siemens Bit Error Measuring Set (BER Test) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besar kesalahan data yang terjadi pada jaringan transmisi dalam hal ini adalah radio yang ada.
L-4
Gambar L.5 Siemens Bit Error Measuring Set (BER Test)
Keterangan mengenai gambar perangkat BER Tes diatas, antara lain : a : led error, sebagai tanda jika terjadi error pada link atau jaringan b : led no signal, sebagai tanda bahwa jaringan belum atau tidak terhubung c : led no sync atau no frame, berfungsi sebagai tanda bahwa jaringan tidak sinkron atau tidak ada frame yang diterima. d : led AIS (Alarm Indication Signal), sebagai tanda bahwa jaringan putus. e : tombol clear Alarm, berfungsi menghilangkan tanda led error, led no signal, led no sync / no frame, dan led AIS. f – k : tombol menu pada layar, berfungsi untuk memilih menu pada layar. l : tombol start atau stop, berfungsi untuk mengaktifkan BER Test. m : tombol locked, berfungsi untuk mengunci tampilan layar ketika proses tes kesalahan bit sedang dilakukan. o : tombol up p : tombol down t : jack banana kabel transmit (TX-ground) untuk ke tributari 120 Ohm u : jack banana kabel transmit (TX-A) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s v : jack banana kabel transmit (TX-B) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s y : jack banana kabel transmit (RX-ground) untuk ke tributari 120 Ohm z : jack banana kabel transmit (RX-A) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s aa : jack banana kabel transmit (RX-B) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s
L-5
IV.
Percobaan 1
Percobaan 1 adalah melakukan konfigurasi dari perangkat SRA L. Beberapa langkah awal untuk melakukan konfigurasi perangkat SRA L : 1. Nyalakan Radio SRA L. Lalu tunggu hingga Controller Unit melakukan startup (sekitar 30 – 60 detik). 2. Cek keadaan perangkat. Lihat apakah keadaan led aktif, pada:
Led ON LINE di RTM unit
Led CH di RTM unit
Led URG dan ∑ di controller unit
3. Tidak ada perangkat (card) yang gagal (led Δ’ harus tidak aktif) 4. Tidak ada Alarm untuk kondisi OPEN CABLE. 5. Periksa keadaan receive field (receive signal level) pada tampilan di RTM. Tampilan pertama RSL tersebut adalah -99 dBm (jika tidak bernilai -99 dBm, maka cek kabel IDU dan ODU atau inteferensi frekuensi). 6. Nyalakan komputer dan sambungkan komputer ke IDU. Untuk melakukan konfigurasi setiap perangkat SRA L, sambungkan kabel dari komputerke PC channel pada IDU di SRA L tersebut. 7. Run “SRA L direct connection” koneksi dial up dan pastikan TCP/IP running sebelum melanjutkan proses selanjutnya atau klik pada icon SRA L seperti pada gambar L.6.
Gambar L.6 SRA L Direct connection
L-6
8. Lalu akan muncul user and password seperti pada gambar L.7, gunakan sysmanager untuk USER NAME and admin user untuk PASSWORD.
Gambar L.7 Koneksi SRA L.
9. Setelah langkah diatas selesai dilakukan, buka program Local Craft Terminal. Klik tampilan program LCT, seperti pada gambar L.8.
Gambar L.8 Icon Program LCT
L-7
10. Setelah masuk ke program LCT, klik File Open Map, seperti pada gambar L.9.
Gambar L.9 Open Map pada Program LCT
11. Setelah langkah diatas selesai dilakukan, tampilan seperti gambar L.10 akan muncul, lalu pilihlah File LOCALNE.MAP.
Gambar L.10 Pemilihan File LOCALNE.MAP
12. Setelah LOCALNE.MAP dipilih, maka akan muncul tampilan windows seperti pada gambar L.11 . Lalu klik pada tulisan 192.168.255.3 untuk melakukan konfigurasi.
L-8
Gambar L.11 Tampilan File LOCALNE.MAP
13. Setelah itu akan muncul windows seperti gambar L.12 untuk login ke perangkat. Pilih Admin User untuk User Class dan readonly untuk Password.
Gambar L.12 Login ke Perangkat melalui LOCALNE.MAP
14. Setelah akses diterima akan mucul tampilan seperti gambar L.13 untuk melakukan konfigurasi. Klik pada icon + disamping tulisan configuration lalu akan muncul beberapa bagian yang dapat dikonfigurasi. Bagian – bagian penting untuk konfigurasi adalah equipment, system, Edit NE dan frekuensi.
L-9
Gambar L.13 Blok Diagram Perangkat Outdoor Unit (ODU)
15. Konfigurasi perangkat yang digunakan pada perangkat SRA L dilakukan pada menu equipment. Gambar L.14 menampilakan menu equipment yang telah dipilih. Konfigurasi dilakukan sesuai dengan spesifikasi perangkat SRA L yang digunakan. Dalam tugas akhir ini, ada 2 buah perangkat SRA L yang digunakan dan perlu dikonfigurasi terlebih dahulu.
Konfigurasi untuk perangkat SRA L, antara lain : a. RTM1, kapasitasnya 8x2 Mbit/s b. Q-adapter isikan unequipped c. EOW isikan equipped d. Alarm isikan standard, dan Trib Int isikan Standard 120 Ohm
Gambar L.14 Tampilan Menu Equipment
L-10
16. Setelah konfigurasi perangkat benar, proses konfigurasi dilanjutkan ke sistem (configurationsystem). Beberapa item yang perlu dikonfigurasi adalah kapasitas (capacity, 4x2 Mbit/s atau 8x2 Mbit/s), aktivasi sistem (System Activation , on atau off), Mode kanal pengguna (User Chan Mode, codirectional atau contradirectional), Daya RF TX (dapat diisi dengan nilai antara -4 sampai 20), seperti pada gambar L.15.
Konfigurasi untuk perangkat SRA L, antara lain : a. Capacity isikan 8x2 Mbit/s b. System Activation : ON. c. User Chan Mode : contradirectional. d. RF TX Power : 10 dBm e. Link Id Code TX : 15 dan Link Id Code TX : 15 f. ODU Power Up : Normal dan ODU Power Down : Normal.
Gambar L.15 Tampilan Menu System
17. Konfigurasi frekuensi (configuration frequency). Item yang perlu dikonfigurasi adalah nilai frekuesi Tx dan Rx. Nilai frekuensi tersebut terbatas dan batasannya berbeda – beda sesuai dengan IDU yang digunakan. Selain itu, nilai shifter TX dan RX mengacu pada IDU yang digunakan. Kapasitas (capacity, 4x2 Mbit/s atau 8x2 Mbit/s). Frekuensi yang digunakan bisa diatur agar tidak terjadi interferensi dengan frekuensi lain yang telah digunakan oleh pihak lain. Nilai frekuensi yang ingin digunakan dapat diatur pada menu Frequency seperti gambar L.16.
L-11
Konfigurasi untuk perangkat SRA L pertama, antara lain : a. Tx Frequency : 15.162, 500 MHz Rx Frequency : 14.672, 500 MHz b. Frequency mode : Continuous Mode c. Capacity : 8x2 Mbit/s
Konfigurasi untuk perangkat SRA L kedua, antara lain : a. Tx Frequency : 14.672, 500 MHz Rx Frequency : 15.162, 500 MHz b. Frequency mode : Continuous Mode c. Capacity : 8x2 Mbit/s
Gambar L.16 Tampilan Menu Frequency
18. Konfigurasi tributari (configuration tributary). Gambar L.17 kiri menunjukkan kapasitas tributari yang tersedia adalah 8x2 Mbit/s, tetapi sistem hanya menggunakan 4x2Mbit/s, sedangkan gambar L.17 kanan menunjukkan sistem dengan kapasitas tributari yang tersedia adalah 4x2Mbit/s dan sistem menggunakan semua kapasitas tributari yang tersedia.
L-12
Gambar L.17 Tampilan Menu Tributary
Konfigurasi Perangkat SRA L pertama dan kedua, yaitu : Trib 1 – Trib 4 : enabled. 19. Langkah yang terakhir adalah pembuatan IP. Pembuatan IP dilakukan dengan membuka menu Network NE Address sehingga muncul tampilan seperti gambar L.18, kemudian klik modify untuk mengganti IP Address. IP Address dapat diisikan dengan angka berapa pun sesuai dengan kesepakatan pembuat jaringan (IP Address planner).
Konfigurasi untuk perangkat SRA L pertama, antara lain : a. IP Address : 10.10.10.10 b. Net Mask : 255.255.255.0
Konfigurasi untuk perangkat SRA L kedua, antara lain : a. IP Address : 10.10.20.10 b. Net Mask : 255.255.255.0
L-13
Gambar L.18 Tampilan Menu NE Address
V.
Percobaan 2
Percobaan 2 ditujukan untuk percobaan pembuatan map jaringan. Langkah – langkah pembuatan map adalah sebagai berikut : 1. Setelah melakukan langkah pengaktifan SRA L pada percobaan pertama. Bukalah program Net Builder pada start program Radio Management 6.5 Net Builder seperti gambar L.19.
Gambar L.19 Program NetBuilder
2. Lalu program Net Builder akan terbuka. Untuk membuat map baru, klik File New. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar L.20.
L-14
Gambar L.20 Tampilan Program NetBuilder
3. Lalu klik kanan pada tulisan NewMap0 dan pilihlah background atau Edit background, setelah itu akan muncul windows untuk memilih background yang akan digunakan. Pilihlah Two_ne, seperti pada gambar L.21 karena jaringan hanya menggunakan 2 perangkat SRA L.
Gambar L.21 Pemilihan Background Map
L-15
4. Setelah tampilan pada program Net Builder berubah seperti gambar L.22.
Gambar L.22 Tampilan Background Map Two_ne
5. Lalu masukan dua Net Element seperti pada gambar L.23. Isikan NE Name dengan siteA untuk perangkat SRA L pertama dan NE Name dengan siteB untuk perangkat SRA L kedua.
Gambar L.23 Penambahan Net Element Pada MAP
6. Setelah NE Name terisi, klik Settings sehingga muncul windows seperti gambar L.24. Lalu isikan IP Address sesuai dengan IP Address perangkat yang telah di konfigurasi pada percobaan 1 langkah 19. Perangkat SRA L pertama dengan NE Name siteA, IP Address yang diisikan adalah 10.10.10.10.
L-16
Gambar L.24 Pengaturan IP untuk Net-Element
7. Setelah itu ulangi langkah 6 dan 7 untuk membuat net element baru dari perangkat SRA L kedua dengan NE Name : siteB dan IP Address : 10.10.20.10 sesuai dengan data pada percobaan 1 langkah 19. Gambar L.25 menunjukkan pembuatan net elemen untuk site B.
Gambar L.25 Pembuatan Net – Element Site B
8. Langkah diatas merupakan langkah terakhir dari pembuatan map sehingga muncul tampilan map akhir seperti gambar L.26.
L-17
Gambar L.26 Tampilan Map 2 Perangakt SRA L
VI.
Percobaan 3 Percobaan 3 dilakukan dengan melakukan simulasi gangguan pada
perangkat SRA L. Pada percobaan ini akan digunakan 2 perangkat SRA L, attenuator, dan BER Test. Konfigurasi dari BER Tes : 1. Clock diatur menjadi eksternal dengan kapasitas 2Mbit/s 2. Output / Input : balance/balance 3. Pattern : PRBS 2↑9-1 4. Injection : Bit Error Off 5. Sensitivity : 0 dB 6. Evaluation Pattern : CCITT G.821 7. Interval : 24 hours Percobaan 3 dilakukan seperti pada gambar L.27 dengan menghubungkan attenuator diantara perangkat SRA L dan menghubungkan BER Tes ke DDF pada perangkat SRA L. Penghubungan kabel dari BER Tes ke DDF pada perangkat SRA L ditampilkan pada gambar L.28. Hubungkan kabel pertama, yaitu : banana plug ke perangkat BER Tes (u dan v) dan LSA Probe ke DDF bagian RX pada tributari 1. Kabel ke 2, yaitu : banana plug ke BER Tes (z dan aa) dan LSA Probe ke DDF bagian TX pada tributari 1. Akhirnya, lakukan looping dengan menggunakan kabel di sisi site B.
L-18
Gambar L.27 Percobaan 3
Gambar L.28 BER Tes – Banana plug – LSA Probe - DDF
L-19
Setelah pengkabelan dilakukan, lakukanlah percobaan dengan mengubah nilai attenuator dari nilai 8 – 3,5 dan amati perubahan receive signal level (RSL) pada masing – masing site dan BER pada alat BER Tes dengan mengisi tabel dibawah ini. Tabel L-1. Percobaan 1 RSL (dBm)
BER Test
Nilai pada atenuator (dB) Site A
L-20
Site B
BER
VII. Percobaan 4 Percobaan 4 dilakukan dengan mengubah looping pada site B. Kabel untuk looping dicabut dan digantikan dengan mengaktifkan remote loop pada program LCT, configuration test, dan tampilan seperti pada gambar L.29. Setelah itu, lakukan percobaan dengan mengubah nilai attenuator dari angka 8 – 3,5.
Gambar L.29 Remote loop Site B pada Program LCT
Tabel L-2. Percobaan 2 RSL (dBm)
BER Test
Nilai pada atenuator (dB) Site A
L-21
Site B
BER
VIII. Percobaan 5 Percobaan 5 dilakukan untuk menguji jalur satu arah, yaitu : dari site A ke site B, seperti pada gambar L.30. Pengkabelan untuk percobaan ini dengan menghubungkan kabel pertama, yaitu : banana plug ke perangkat BER Tes (u dan v) dan LSA Probe ke DDF bagian RX pada tributari 1 di site A (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. RX ). Kabel ke 2, yaitu : banana plug ke BER Tes (z dan aa) dan LSA Probe ke DDF bagian TX pada tributari 1 di site B (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. TX ). Ambilah data pengamatan seperti pada percobaan sebelumnya.
Gambar L.30 Percobaan 5
L-22
IX.
Percobaan 6 Percobaan 6 dilakukan untuk menguji jalur satu arah, yaitu : dari site B ke
site A, seperti gambar L.31. Pengkabelan untuk percobaan ini dengan menghubungkan kabel pertama, yaitu : banana plug ke perangkat BER Tes (u dan v) dan LSA Probe ke DDF bagian RX pada tributari 1 di siteB (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. RX ). Kabel ke 2, yaitu : banana plug ke BER Tes (z dan aa) dan LSA Probe ke DDF bagian TX pada tributari 1 di site A (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. TX ). Ambilah data pengamatan seperti pada percobaan sebelumnya.
Gambar L.31 Percobaan 6
L-23
LAMPIRAN 2 Tabel Pin-Out Tributari 2 Mbit/s 1-4
L-24
Tabel L.1 Konektor Pin-Out Tributari 2 Mbit/s 1-4 PIN
Sinyal
Deskripsi
1
Tidak digunakan
2
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 4
3
RX41-a
Sepasang sisi negatif RX kanal no 4
4
TX41-a
Sepasang sisi negatif TX kanal no 4
5
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 3
6
RX31-a
Sepasang sisi negatif RX kanal no 3
7
TX31-a
Sepasang sisi negatif TX kanal no 3
8
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 2
9
RX21-a
Sepasang sisi negatif RX kanal no 2
10
TX21-a
Sepasang sisi negatif TX kanal no
11
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 1
12
RX11-a
Sepasang sisi negatif RX kanal no 1
13
TX11-a
Sepasang sisi negatif TX kanal no 1
14
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 4
15
RX41-b
Sepasang sisi positif RX kanal no 4
16
TX41-b
Sepasang sisi positif TX kanal no 4
17
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 3
18
RX31-b
Sepasang sisi positif RX kanal no 3
19
TX31-b
Sepasang sisi positif TX kanal no 3
20
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 2
21
RX21-b
Sepasang sisi positif RX kanal no 2
22
TX21-b
Sepasang sisi positif TX kanal no
23
GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 1
24
RX11-b
Sepasang sisi positif RX kanal no 1
25
TX11-b
Sepasang sisi positif TX kanal no 1
L-25
LAMPIRAN 3 Contoh Rencana Pemasangan Perangkat SRA L Dan Daftar Pengecekan Perangkat SRA L
L-26
Gelombang mikro Worksheet - 280199-280090
Elevation (m) Latitude Longitude True azimuth (°) Vertical angle (°) Antenna model Antenna height (m) Antenna gain (dBi) TX line type Circ. branching loss (dB) Frequency (MHz) Polarization Path length (km) Free space loss (dB) Atmospheric absorption loss (dB) Net path loss (dB) Radio model Configuration TX Power (watts) TX Power (dBm) EIRP (dBm) TX Channels RX threshold criteria RX threshold level (dBm) RX signal (dBm) Thermal fade margin (dB) Geoclimatic factor Path inclination (mr) Fade occurrence factor (Po) Worst month SESR (seconds /month) BBER - multipath ESR - multipath Worst month multipath unavailability (seconds /month) Rain region 0.01% rain rate (mm/hr) Flat fade margin - rain (dB) Rain rate (mm/hr) Rain attenuation (dB) Annual rain outage (min) BBER - rain ESR - rain BBER - multipath + rain ESR - multipath + rain Annual unavailability (minutes /year)
280199 280090 264.56 303.17 06 40 13.80 S 06 42 10.50 S 106 03 38.92 E 106 03 57.50 E 170.96 350.96 0.49 -0.51 VHP2-71W VHP2-71W 47.00 40.00 30.40 30.40 108 107 1.10 1.10 7400.00 Vertical 3.63 121.05 0.04 62.49 62.49 SRALxD ND 7-16 SRALxD ND 7-16 1+1 HSB 0.20 0.20 23.00 23.00 52.30 52.30 2L 7163.0000V 2H 7324.0000V BER 10-3 BER 10-3 -84.00 -84.00 -39.49 -39.49 44.51 44.51 3.67E-05 8.71 9.38E-06 3.44E-10 3.44E-10 9.05e-04 9.05e-04 2.06E-09 2.06E-09 2.05E-06 2.05E-06 1.53E-11 1.53E-11 4.01e-05 4.01e-05 ITU Region P 145.00 44.51 44.51 1894.98 1894.98 44.51 44.51 1.06e-15 1.06e-15 2.05E-09 2.05E-09 2.05E-06 2.05E-06 2.06E-09 2.06E-09 2.05E-06 2.05E-06 1.97E-12 1.97E-12 1.04e-06 1.04e-06
Mon, Jan 12 2009 02RKB062-314.pl4 Reliability Method - ITU-R P.530-7/8 Rain - ITU-R P530-7
L-27
L-28
Preliminary checks Title work performed
OK NOK NA
Preliminary site checks Factory test must be available and attach Link Budget must be available and attach Before starting (on arrival at the site) Check engineer’s certificate of competency level Check tools and equipment (completeness and calibrated with valid certificate. All equipment must be provided by vendor)
Measurement MW Input Power DC (see Table 1 and Table 2) Indoor Unit is supplied by –48 V DC
Measurement Interference Signal (see Table 3 ) Specification for PRx Interference is lower than BER Threshold
Tabel 1 VInput MW Specification Input MW (VDC)
Test Item
Nominal Voltage
Indosat’s Spec
- 48 VDC
–43.2 VDC to –56.0 VDC
Table 2 Neutral to (- 48 VDC) Vdc
Neutral to Ground ( < 3 VDC )
Remark
Input DC Power MW Tabel 3 MAIN PRx Interference (dBm)
L-29
STANDBY
Terminal inventory EQUIPMENTS CHECKING
IDU
ODU
OK/NOK
OK/NOK
Type
ANTENNA CHECKING
Diameter
Note Attach the print out of Inventory
Serial Number
Polarization
Remark OK/NOK
PC Management
SW Package
Windows
Soft. Version
Password Login
IP Address
Remark OK/NOK
Configuration check Configuration
1 + 0
1 + 1 HSB
1 + 1 FD
1 + 1 DIV
N + 1
Freq. band
7 GHz
13 GHz
15 GHz
18 GHz
...GHz
Hardware Capacity
2 x 2 MBit/s
4 x 2 MBit/s
8 x 2 MBit/s
16 x 2 MBit/s
Software Capacity
2 x 2 MBit/s
4 x 2 MBit/s
8 x 2 MBit/s
16 x 2 MBit/s
Polarization
Vertical
Horizontal
Indoor Unit Mechanical Check ITEM TO BE CHECKED
STATUS
Remark
Installation of IDU
OK
NOK
NA
Label of IDU
OK
NOK
NA
Installation of DDF
OK
NOK
NA
Label of DDF
OK
NOK
NA
The equipment is correctly grounded
OK
NOK
NA
Outdoor Unit Mechanical Check ITEM TO BE CHECKED
STATUS
Remark
Installation of ODU
OK
NOK
NA
Installation of antennas and braces
OK
NOK
NA
Installation of feeder or coaxial cable
OK
NOK
NA
Antenna polarization
OK
NOK
NA
Grounding for feeder or coaxial cable
OK
NOK
NA
Grounding for ODU
OK
NOK
NA
L-30
Local Test Performance ITEM TEST
MEASUREMENT MAIN ST BY
SPECIFICATION
REMARK
Transmit Power (dBm)
Depend on type / target
OK NOK NA
Receive Power (dBm)
4 dB from link budget
OK NOK NA
Transmit Frequency (kHz)
Depend on NDB
OK NOK NA
Receive Frequency (kHz)
Depend on NDB
OK NOK NA
5 ppm
NA
Depend on NDB**
/
VSWR*
Depend on type
NA
OK NOK NA
Compressor check*
Depend on type
NA
OK NOK NA
Oscillator Frequency (kHz)* ID Link (Frame) TX / RX
NA
OK NOK NA
/
OK NOK NA
Alarm Check ITEM TEST
MEASUREMENT MAIN ST BY
SPECIFICATION
REMARK
IDU
No Alarm
OK NOK NA
ODU
No Alarm
OK NOK NA
HOUSEKEEPING* / AUX. ALARM*
Working Normally
OK NOK NA
Hop Test Performance ITEM TEST
MEASUREMENT MAIN ST BY
SPECIFICATION
NA
NA
REMARK OK NOK NA
BER vs. PRX*
Depend on type
Service Channel
Working Normally
OK NOK NA
Remote Control
Working Normally
OK NOK NA
EOW
Working Normally
OK NOK NA
Switching 1+1*
Working Normally
OK NOK NA (*) Please put NA if the test isn’t done (**) Put the default if the NDB not state
L-31
Quality Test ITEM TEST
SPECIFICATION
MEASUREMENT
RESULT
TX/RX AIS Test
No Error at each ports for 2 minutes
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
OK NOK
BER
No Error at one port for 24 hours
Please attach the print out
OK NOK
Attachment Checking
ITEM TO BE ATTACH
Page Number
STATUS
Bill Of Quantity (BOQ) as Equipment Inv.
OK
NOK
NA
Module Inventory
OK
NOK
NA
Factory test
OK
NOK
NA
Link Calculation
OK
NOK
NA
BER Tes Result
OK
NOK
NA
L-32
Total Pages
LAMPIRAN 4 Karakteristik Penerima Perangkat SRA L
L-33
L-34
LAMPIRAN 5 Komposisi Perangkat SRA L dengan Tipe Sistem 1+0
L-35
L-36