LAMPIRAN L.1
Wawancara
Nama: Yukke Arysantie Jabatan: IT Services Personnel Hari dan Tanggal Wawancara: 1 Sept 2012 – 17 Nov 2012 Daftar Pertanyaan: Tanggal Wawancara : hari kedua 1. Bagaimana sejarah perusahaan JNE? Ini dokumen JNE, (sambil menyerahkan dokumen mengenai perusahaan JNE). Dokumen ini berisi keterangan lengkap mengenai JNE. Dari kapan tanggal berdiri, didirikan oleh siapa, visi dan misi, alamat, jenis produk layanan JNE, dan lain-lain. Dapat dilihat di dokumen ini. 2. Bagaimana dengan struktur organisasi di perusahaan JNE? Data mengenai struktur organisasi sudah ada didokumentasi perusahaan yang telah saya berikan sebelumnya. Didalam file power point nya terdapat struktur organisasi. 3. Apa saja peranan yang dilakukan oleh mereka di perusahaan JNE? a.
Board of Commisioner Board of Commisioner melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada direktur, terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direktur dalam mengelola jasa pengiriman, menentukan kebijakan dan objektif secara besar pada perusahaan, mempunyai tanggung jawab yang penuh pada perusahaan, atas bertanggung jawab atas kebutuhan masing, memastikan keberadaan sumber daya finansial yang cukup, bertanggung jawab kepada stakeholder terkait performa organisasi.
b.
c.
d.
Board of Commisioner juga mempunyai kewenangan untuk memilih, mendukung dan menilai performa dari Managing Director, menyetujui anggaran tahunan, menentukan gaji dan kompensasi manajemen perusahaan President Director President Director Melakukan perencanaan terhadap kegiatan, membuat dan membentuk organisasi pada perusahaan serta melakukan pengendalian terhadap jalannya operasi pengiriman, komunikasi dengan media massa dan dunia luar, manajemen organisasi dan karyawan, mengambil keputusan penting seperti kebijakan dan strategi secara keseluruhan pada perusahaan, melakukan perencanaan perkembangan perusahaan pada masa yang akan datang President Director memiliki wewenang mengatur operasi harian, bukanan, dan tahunan organisasi. Managing Director Managing Director mengambil keputusan untuk perusahaan berdasarkan laporan-laporan dari setiap branch, membantu President Director dalam lingkup yang didelegasikan yang lebih berfokus per orang, berkomunikasi dengan media massa dan dunia luar, manajemen organisasi dan karyawan, mengambil keputusan penting seperti kebijakan dan strategi, menyarankan board of commisioner, memotivasi karyawan, mengarahkan perubahan dalam perusahaan. Managing director memiliki wewenang dalam mengatur operasi harian, bulanan, dan tahunan perusahaan. Head Secretary Head Secretary menyusun jadwal rapat, pertemuan, dan perjalanan yang dilakukan oleh direktur, melakukan berbagai macam tugas pendukung President
L1
L2
e.
f.
g.
h.
i.
Director yang konfidensial dan sensitif, membantu eksekutif dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak dengan menunakan berbagai media, membuat berbagai macam laporan, dan mengulas, mengecek dan mengkoreksi dokumen yang akan ditandatangani eksekutif, membantu dengan penentuan, revisi dan penjagaan prosedur dan kebijakan perusahaan Head Secretary mempunyai wewenang dalam berpartisipasi dan/atau mengkoordinasi sekretaris lainnya, mengkoordinasi aktifitas manajemen eksekutif bagi eksekutif, mengakses laporan-laporan konfindensial sesuai dengan kebutuhan. Technical Advisor Technical Advisor memberikan informasi mendalam dan pendapat teknis terhadap eksekutif (sesuai bidang masing-masing) untuk mendukung pengambilan keputusan. Technical Advisor mempunyai wewenang mengakses berbagai dokumen konfidensial perusahaan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk memberikan saran yang tepat, mengumpulkan informasi dari karyawan sesuai dengan kebutuhan. Head of Corporate Communication Head of Corporate Communication memimpin departemen Corporate Communication pada perusahaan untuk menumbuhkan hubungan yang baik dengan publik atau customer (memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi, dan sebagainya), bertanggung jawab kepada Managing Director, memastikan performa Corporate Communication sesuai dengan objektif yang telah disepakati Head of Corporate Communication mempunyai wewenang dalam menentukan kebijakan dan objektif dalam departemenCorporate Communication, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, mempresentasikan suara departemen Corporate Communicationdalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Corporate Communication Public Relation Manager Public Relation Manager membantu peluncuran produk baru PT.JNE, mempengaruhi kelompok sasaran tertentu, membantu head of corporate communication untuk mencapai objektif yang ditentukan, lebih berfokus pada karyawan dan delegasi pekerjaan dibandingkan gambaran besar dan strategi. Public Relation Manager memiliki wewenang untuk membela produk yang sedang masalah publik, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departmen corporate communication. Business Development Manager Business development manager memmpresentasikan produk baru PT. JNE kepada customer, bertanggung jawab atas perkembangan jalannya proses bisnis di PT. JNE, termasuk bertanggung jawab atas bawahannya, mencari peluang bagi perusahaan untuk berkembang lebih jauh, menganalisis informasi dari departemen marketing atau operations untuk melakukan elaborasi detail lebih lanjut mengenai strategi bisnis yang tepat bagi pengembangan perusahaan. Business development manager juga mempunyai wewenang yaitu mengakses data-data internal yang penting bagi pemahaman keadaan perusahaan seperti data penjualan, segmentasi pasar, dll, mengembangkan, mengemukakan dan menjalankan program-program yang ditujukan untuk pengembangan bisnis lebih lanjut Head of Human Capital Head of human capital memimpin departemen Human Capital pada perusahaan untuk mengelola sumber daya manusia dengan baik sehingga dapat mendukung berjalannya proses bisnis perusahaan Head of Human Capital,bertanggung
L3 jawab kepada Managing Director, memastikan performa Human Capital sesuai dengan objektif yang telah disepakati. Head of human capital mempunyai wewenang yaitu j. Talent Acquisition Manager Talent Acquisition Manager mengatur standar dan prosedur dalam perekrutan sumber daya manusia dalam perusahaan PT.JNE, Talent acquisition manager memiliki wewenang untuk mengawasi proses perekrutan dan memastikan kualitas sumber daya manusia yang telah disepakati tercapai, ikut dalam proses perekrutan dan mengatur kerangka besar proses perekrutan agar berjalan dengan baik dan boleh menjadi salah satu pengambil keputusan perekrutan k. Personnel Manager Personnel Manager memimpin penanganan operasional berjalan bagi sumber daya manusia pada perusahaan Personnel Manager mengatur standar dan prosedur dalam berbagai hal terkait operasional personalia, mengambil keputusan akhir pada kasus-kasus tertentu dalam Human Capital Management l. Training Manager Training manager memimpin pelatihan bagi sumber daya manusia pada perusahaan agar karyawan berkompetensi dan dapat menjalankan tugas dengan efisien Training manager memiliki wewenan merencanakan dan memimpin programprogram untuk melatih sumber daya manusia, terutama yang baru direkrut, menentukan objektif dan standar yang ingin dicapai unit m. Organization Development Manager Organization development manager memimpin pengembangan lebih lanjut bagi sumber daya manusia pada PT. JNE. Organization development manager memiliki wewenang merencanakan dan memimpin program-program untuk mengembangkan sumber daya manusia, menentukan objektif dan standar yang ingin dicapai unit n. Head of Program Management Head of program management membantu dalam mengatur program-program yang akan berjalan pada PT.JNE, agar pengaturan dari program lebih teratur., memimpin Departemen Program Management untuk mengatur program program yang berjalan dalam perusahaan, dimana mayoritas dicetuskan oleh business development manager Head of program management memiliki wewenang menentukan standar dan regulasi yang diikuti oleh tim proyek, menentukan prioritas dari proyek-proyek yang ditangani, sesuai dengan objektif perusahaan, mengawasi, mengatur, dan mengambil keputusan penting bagi proyek-proyek yang berjalan, baik itu dari sisi personalia, fitur, dan lain lain. Tentu saja, dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang berkepentingan o. Program Portfolio Manager Program portfolio manager membuat portfolio setiap agenda kegiatan yang terjadi per bulan, memimpin divisi untuk membangun portfolio dari programprogram yang dijalankan oleh perusahaan Program portfolio manager memiliki wewenang menentukan objektif yang ingin disampaikan portfolio, berdasarkan objektif, mengatur standar bagi pembangunan portfolio dan dokumentasi bagi protek-proyek p. Project Tool Manager Project tool manager membuat dan mengatur proyek di PT.JNE, memimpin pengelolaan tools yang digunakan untuk proyek-proyek dalam perusahaan Project tool manager menentukan standar yang harus diikuti, berpartisipasi dalam menentukan tools, standar mengelolanya, dan prosedur yang digunakan untuk bekerja sama dalam proyek dengan menggunakan tools tersebut
L4 q.
Change and Communication Manager Change and communication manager menangani setiap perubahan yang terjadi, dan mengatur alur komunikasi di setiap kantor pusat, memimpin unit untuk memfasilitasi perubahan yang dibawa oleh suatu proyek, dan komunikasi yang perlu disampaikan internal perusahaan untuk menjalankan suatu proyek Change and communication manager menentukan media, standar dan prosedur yang harus diikuti untuk memperkenalkan perubahan dari suatu proyek, menentukan media, standar dan prosedur yang harus diikuti untuk melakukan komunikasi dalam internal perusahaan, mengawasi dan mengatur karyawan dalam unit dan memastikan apakah standar sudah diikuti .
Information Technology Directorate a. Information Technology Associate Directorate Information technology associate directorate Mengatur peranan teknologi informasi yang terkait dengan proses bisnis yang berjalan di PT.JNE, memimpin divisi Information Technology dalam perusahaan, bertanggung jawab kepada Executive Director, memastikan performa Information Technology sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan Information technology associate directorate memiliki wewenang menentukan kebijakan dan objektif dalam divisi Information Technology, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara divisi Information Technologydalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam divisi Information Technology. b. Head of Information Technology Head of information technology mengatur teknologi informasi yang diperlukan, membantu Information Technology Associate Director dalam memimpin departemen Information Technology, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Information Technology Associate Director dengan departemen Information Technology, memastikan performa Information Technology sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan Head of information technology memiliki wewenang menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Information Technology, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Information Technology dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Information Technology c. IT Operational Manager IT operational manager membuat proses bisnis operational terus berjalan, dengan dukungan dan proses dari IT operational, memastikan infrastruktur teknologi berjalan dengan lancar, mengatur perawatan dan monitoring atas infrastruktur teknologi, mengatur penanganan masalah yang berkaitan dengan infrastuktur teknologi IT operational manager memiliki wewenang untuk mengakses dan kontrol penuh terhadap infrastruktur teknologi pada PT JNE, hak untuk mengatur dan mengawasi karyawan dalam unit d. IT Service Manager IT service manager memimpin unit IT Service dalam membantu, menangani keluhan, dan berkomunikasi dengan user sistem, memimpin unit IT Service mengumpulkan requirement akan keperluan informasi teknologi, memimpin unit IT Service melakukan training dan pengenalan terhadap karyawan baru pada departemen IT, memimpin unit IT Service melakukan dokumentasi terhadap infrastruktur IT pada perusahaan IT service manager memiliki wewenang dalam hal mengakses penuh terhadap
L5 sistem informasi pada PT JNE, hak untuk mengatur dan mengawasi karyawan dalam unit e. IT Development Manager IT development manager memimpin unit IT Development mengembangkan aplikasi sesuai dengan requirement yang dibutuhkan yang ditentukan IT Services IT development manager memiliki wewenang mengakses terhadap source code aplikasi-aplikasi pada perusahaan, hak untuk mengatur dan mengawasi karyawan dalam unit f. E-Commerce Manager E-commerce manager mengembangkan e-commerce yang sudah ada, agar lebih menarik, merancang strategi e-commerce PT JNE pada berbagai platform , memimpin unit e-commerce melakukan administrasi pada platform e-commerce pada PT JNE E-commerce manager memiliki wewenang dalam hal akses terhadap aplikasi ecommerce, dan sistem perusahaan (sesuai kebutuhan), hak untuk mengatur dan mengawasi semue karyawan dalam unit. Operation Directorate a. Operations Director Operations director mengambil keputusan yang berhubungan dengan operation, memimpin divisi Operationsdalam perusahaan, bertanggung jawab kepada Executive Director, memastikan performa Operationssesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Operations director memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan dan objektif dalam divisi operations. Mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara divisi Operationsdalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam divisi Operations b. Head of Operations Head of operations membantu Operations Director dalam memimpin departemen Operations, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Operations Director dengan departemen Operaitons, memastikan performa Operations sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Head of operations menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Operations, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Operations dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Operations. c. National Transport Manager National transport manager mengatur proses distribusi pengiriman barang nasional. Memimpin unit National Transport dalam menangani kiriman Jakarta – Cabang, memimpin unit National Transport dalam Menangani transit dari branch ke branch National transport manager mengecek Surat Muatan Udara yang dihasilkan beserta statusnya, mengawasi Airway Bill, Connote dan resi untuk agen d. DKI Dispatch Manager DKI dispatch manager mengatur pengiriman barang yang ada di Jakarta, memimpin unit DKI Dispatch Manager dalam menangani pengiriman barang parcel, memimpin unit DKI Dispatch Manager dalam menangani kiriman Jakarta – Cabang dan Cabang – Jakarta, memimpin unit DKI Dispatch Manager dalam melakukan sortir barang parcel dan dokumen, dan melakukan handover kiriman dokumen kepada Intracity Department. DKI dispatch manager memiliki wewenang , mengawasi hasilProof of Delivery, mengawasi barang status “undel”, atau gagal diantarkan ke destinasi, hak untuk
L6 mengatur dan mengawasi semua karyawan dalam unit. e. DKI Intracity Manager DKI intracity manager mengatur proses intracity yang ada di Jakarta, memimpin unit DKI Intracity Manager dalam menangani kiriman dokumen, memimpin unit DKI Intracity Manager dalam menangani kiriman Jakarta – Jakarta (dalam kota) dan Cabang - Jakarta. DKI intracity manager mengawasi Proof of Delivery untuk kiriman dokumen, melakukan tracking kiriman dokumen, mengatur dan mengawasi semua karyawan dalam unit f. Head of Regional Head of regional mengatur dan mengawasi cabang-cabang JNE di seluruh Indonesia, memastikan performa semua cabang sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan, menangani komunikasi manajemen JNE dengan cabang-cabangnya. Head of regional menentukan kebijakan bagi setiap cabang-cabang, mengabil tindakan terhadap isu-isu pada cabang-cabang, mengakses terhadap informasi mengenai performa cabang-cabang. g. Branch Manager Branch manager mengatur dan mengawasi cabang yang ia pimpin, memastikan performa cabang sesuai dengan standar dari segi penjualan, sales, operasional maupun marketing, melapor mengenai perkembangan cabang yang dipegang kepada Head of Regional, mengatur komunikasi dengan pihak luar cabang maupun dengan karyawan cabang. Branch manager memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan dan objektif dalam pada level cabang, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, mengambil tindakan terhadap isu-isu pada cabang, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas pada cabang. h. Head of Logistics Head of logistics mengambil keputusan berdasarkan analisis masalah yang terjadi pada lapangan, membantu Operations Director dalam memimpin departemen Logistics, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Operations Director dengan departemen Logistics, memastikan performa Logistics sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan Head of logistic memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Logistics, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Logistics dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Logistics. i. Logistics Service Manager Logistic service manager memimpin unit Logistics Service dalam memberikan jasa logistik, memimpin komunikasi antara pelanggan logistik dengan perusahaan. Logistics service manager memiliki wewenang menentukan target, strategi dan objektif dalam menjalankan jasa logistik, meminta informasi mengnai pengiriman logistik pelanggan kepada pihak internal yang berkaitan, mengakses informasi mengenai pelanggan, mengawasi dan mengatur semua karyawan dalam unit. j. Moving and Tracking Manager Moving and tracking manager mengatur pelanggan yang akan memindahkan, memimpin penangan pemesanan jasa perpindahan pelanggan, memimpin Moving and Tracking dalam mengantarkan barang pelanggan sesuai pemesanan Moving and tracking manager memiliki wewenang dalam hal akses terhadap pemesanan jasa logistik dari pelanggan, mengawasi kendaraan perpindahan besar, menentukan prosedur dan strategi dalam memberikan jasa, mengawasi
L7 dan mengatur semua karyawan dalam unit k. Tracking Service Manager Tracking service manager memimpin Tracking and Service dalam melakukan pengiriman barang pelanggan dari warehouse ke tujuan yang ditentukan pelanggan. Tracking service manager memiliki wewenang dalam hal akses terhadap pemesanan pengantaran barang, mengawasi kendaraan, hak untuk mengatur dan mengawasi semua karyawan unit, menentukan objektif, strategi, dan prosedur dalam unit l. Warehouse Manager Warehouse manager memimpin Warehouse dalam menyimpan dan mengatur penyimpanan barang pelanggan pada warehouse, mengatur end distribution barang pelanggan sesuai request Warehouse manager memiliki wewenang untuk kontrol atas warehousewarehouse PT JNE, akses terhadap informasi mengenai pelanggan serta dengan jasa yang dipesan, meminta departemen Trucking Service untuk melakukan end distribution, hak untuk mengatur dan mengawasi semua karyawan unit, menentukan objektif, strategi, dan prosedur dalam unit m. Head of Cargo Head of cargo membantu Operations Director dalam memimpin departemen Cargo, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Operations Director dengan departemen Cargo, memastikan performa Cargo sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan Head of cargo memiliki wewenang menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Cargo, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Cargo dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Cargo. n. Customs Clearance Manager Customs clearance manager memimpin Customs Clearance dalam menangani dokumen bea cukai bagi pengiriman barang ekspor maupun impor, memimpin Customs Clearance dalam membangun hubungan dan bernegosiasi dengan bagian bea cukai. Customs clearance manager memiliki wewenang yaitu dapat mengakses budget yang diperuntukkan untuk menangani bea cukai, akses terhadap informasi transaksi impor/ekspor, hak untuk mengatur dan mengawasi semua karyawan unit, menentukan objektif, strategi, dan prosedur dalam unit. o. Cargo Service Manager Cargo service manager mengatur proses yang terjadi di cargo, memimpin Cargo Servicemenjual jasa kargo impor dan ekspor PT JNE, memimpin Cargo Servicemembangun hubungan dengan pelanggan kargo, memimpin Cargo Servicememastikan keperluan kargo pelanggan terpenuhi. Cargo sercice manager memiliki wewenang hak untuk mengkoordinir divisi logistik untuk membantu kegiatan ekspor dan impor sesuai kebutuhan, hak untuk mengatur dan mengawasi semua karyawan unit, menentukan objektif, strategi, dan prosedur dalam unit.
Finance Directorate a. Finance Director Finance director memimpin divisi Financedalam perusahaan , bertanggung jawab kepada Executive Director, memastikan performa Financesesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Finance director memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan dan objektif dalam divisi Finance, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara divisi Financedalam perusahaan maupun ke pihak di
L8
b.
c.
d.
e.
f.
g.
luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam divisi Finance Head of Accounting Head of accounting membantu Finance Director dalam memimpin departemen Accounting, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Finance Director dengan departemen Accounting, memastikan performa Accounting sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Head of accounting memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Accounting, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Accounting dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Accounting. Accounting – Express Manager Accounting – express manager memimpin Accounting- Express dalam menangani gaji karyawan bagian jasa Express, memimpin AccountingExpressdalam menangani dan mencatat detail keunangan bagian jasa Express dari segi cashflow (pemasukan dan pengeluaran), pajak, dll. Accounting – express manager memiliki wewenang akses terhadap transaksitransaksi yang berhubungan dengan bagian accounting, berhak mempertanyakan/menandai apabila ada keadaan yang mencurigakan. Accounting – Logistic Manager Accounting – logistic manager memimpin Accounting- Logstics dalam menangani gaji karyawan bagian jasa Logistics, memimpin AccountingLogsticsdalam menangani dan mencatat detail keunangan bagian jasa Logistics dari segi cashflow (pemasukan dan pengeluaran), pajak, dll. Accounting – logistic manager memiliki wewenang dalam akses terhadap transaksi-transaksi yang berhubungan dengan bagian accounting, berhak mempertanyakan/menandai apabila ada keadaan yang mencurigakan. Billing Manager Billing manager memimpin Billing dalam membuat, melapor dan mencetak tagihan bagi customer kredit, memimpin Billing dalam memeriksa setoran setiap bulannya dan memastikan apakah sesuai, memimpin Billing dalam melakukan penagihan kepada setiap departemen, operasional, maupun kantor cabang. Billing manager memiliki wewenang dalam akses terhadap transaksi-transaksi yang berhubungan dengan bagian billing, berhak memperingati pihak yang terlibat untuk membayar General Affair Manager General affair manager memimpin General Affairdalam memenuhi kebutuhan umum dari segi jasa seperti office boy, office girl dan supir, memimpin General Affairdalam Menangani kebutuhan umum dari segi perlengkapan seperti kopi, teh, gula, kertas, dsb, pada dasarnya berfokuss kepada pendistribusian kebutuhan yang ada di warehouse JNE terhadap departemen, operasional maupun kantor cabang secara adil. General affair manager memiliki wewenang dalam mengumpulkan kebutuhan yang perlu dibelikan, menentukan keperluan dan mendistribusikan kebutuhankebutuhan terhadap departemen, operasional ataupun kantor cabang. Head of Treasury Head of treasury membantu Finance Director dalam memimpin departemen Treasury, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Finance Director dengan departemen Treasury, memastikan performa Treasury sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Head of treasury menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Treasury, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Treasury dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam
L9 departemen Treasury. h. Purchasing Manager Purchasing manager memimpin Purchasingdalam melakukan pembelian kebutuhan-kebutuhan yang ditentukan oleh departemen General Affairs, memimpin Purchasingdalam mengatur budget dan melakukan riset vendor, memimpin Purchasingdalam menangani semua hubungan dengan dengan vendor. Purchasing manager memiliki wewenang akses terhadap budget yang dialokasikan terhadao unit purchasing, akses terhadap keperluan dari internal PT JNE. i. Investment Strategic Manager Investment strategic manager memimpin Investment Strategicdalam membantu customer service untuk menangani pengiriman yang hilang denagn melakukan investigasi terhadap barang yang hilang, memimpin Investment Strategicdalam menentukan penyebab dari barang yang hilang dan menyetujui apabila kehilangan patut ditebus dengan asuransi. Investment strategic manager memiliki wewenang akses terhadap budget yang dialokasikan terhadao unit purchasing, akses terhadap keperluan dari internal PT JNE j. Cost Control Manager Cost control manager memimpin Cost Controldalam mengatur pengeluaran dan pemasukan uang pada tiap departemen, memimpin Cost Controldalam melakukan pembukuan tahunan, memimpin Cost Controldalam menentukan besar budget sesuai kebutuhan setiap departemen, kantor pusat maupun kator cabang. Cost control manager memiliki wewenang dalam mengakses terhadap informasi kebutuhan dan pemakaian sampai saat ini, berhak untuk menanyakan detail mengenai kebutuhan atau pemakaian anggaran k. Credit Control Manager Credit control manager memimpin Credit Controldalam mengawasi cashflow pelanggan kredit, memimpin Credit Controldalam mengirim Invoice kepada pihak yang bersangkutan. Credit control manager memiliki wewenang dalam mengakses informasi berkaitan dengan invoice dan pelanggan kredit, mengambil tindakan bila kredit yang seharusnya dibayar tidak dibayar-bayar. Sales dan Marketing Directorate a. Sales and Marketing Director Sales and marketing director memimpin divisi Sales and Marketingdalam perusahaan, bertanggung jawab kepada Executive Director, memastikan performa Sales and Marketingsesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Sales and marketing director memiliki wewenang dalam hal menentukan kebijakan dan objektif dalam divisi Sales and Marketing, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara divisi Sales and Marketingdalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam divisi Sales and Marketing. b. Product Development Manager Product development manager memimpin Product Developmentdalam menggunakan informasi dari departemen divisi departemen Service Excellence untuk melakukan analisis trend pasar, memimpin Product Developmentdalam merencanakan, mengatur, mengevaluasi dan mengolah produk beserta strateginya pada PT JNE. Product development manager memiliki wewenang mengakses terhadap hasil
L10
c.
d.
e.
f.
g.
h.
dari evaluasi pasar yang dihasilkan departeme Service Excellence, mengusulkan dan mengarahkan proyek pengembangan produk baru. Head of Sales Head of sales membantu Sales dan Marketing Director dalam memimpin departemen Sales, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Sales dan Marketing Director dengan departemen Sales, memastikan performa Sales sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Sales, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan , merepresentasikan suara departemen Sales dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Sales. Corporate Sales Manager Corporate sales manager memimpin Corporate Salesdalam menawarkan dan menjual produk kepada pelanggan corporate, menjalin hubungan dengan pelanggan corporate, memimpin Corporate Salesdalam menjadi perantara bagi pelanggan untuk berkomunikasi dengan pihak perusahaan. Corporate sales manager memiliki wewenang untuk merencanakan dan mengatur strategi dan program sales untuk mencapai objektif yang ingin dicapai, mengakses data pelanggan yang ditangani, berinteraksi dengan unit lainnya untuk kepentingan pelanggan. Retail Sales Manager Retail sales manager memimpin Retail Salesdalam melakukan penjualan “franchise” PT. JNE untuk peminat retailer jasa express, memimpin Retail Salesdalam menangani pembelian dari “franchise” retailer PT. JNE Retail sales manager memiliki wewenang dalam menilai kelayakan dari calon retailer, berkerja sama dengan unit security untuk menilai apakah retailer layak atau tidak, menangani proses pembelian “franchise”. Money Remmitance Manager Money remmitance manager mengatur pengiriman uang, memimpin Money Remmitance dalam menerima pemesanan antar uang, memimpin Money Remmitance dalam menangani kerjasama dengan Western Union, memimpin Money Remmitance dalam melakukan pengiriman uang bila masih di dalam negeri Money remmitance manager memiliki wewenang akses terhadap informasi berkaitan jasa pengantaran uang, membuat persetujuan dalam bekerja sama dengan Western Union. Customer Service Manager Customer service manager memimpin customers Service dalam menangani panggilan via telepon, memimpin Customers Service dalam memberikan feedback bagi permintaan pelanggan, memimpin Customers Servicedalam melayani komplain. Customer service manager memiliki wewenang dalam menghubungi pihak dalam perusahaan dan mengakses informasi dari sistem untuk menyelidiki masalah pelanggan, mengambil keputusan akan penyelesaian masalah pelanggan Marketing Manager Marketing manager menentukan target pasar, mengusahakan pemasaran dari brand PT. JNE Marketing manager memiliki wewenang dalam mendesain dan menentukan faktor-faktor pemasaran seperti logo, goody bag, dsb, merancang strategi dan objektif dari unit, mengatur dan mengawasi semua karyawan dalam unit.
Compliance dan Governance Associate Directorate a. Compliance dan Governance Associate Director Compliance dan governance associate director memimpin divisi Compliance
L11
b.
c.
d.
e.
f.
g.
dan Governance dalam perusahaan, bertanggung jawab kepada Executive Director, memastikan performa Compliance dan Governance sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Compliance dan governance associate director memiliki wewenang menentukan kebijakan dan objektif dalam divisi Compliance dan Governance, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan , merepresentasikan suara divisi Compliance dan Governancedalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam divisi Compliance dan Governance Head of Risk Management Head of risk management membantu Compliance dan Governance Associate Director dalam memimpin departemen Risk Management, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Compliance dan Governance Associate Director dengan departemen Risk Management, memastikan performa Risk Management sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Head of risk management menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Risk Management, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Risk Management dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Risk Management Security Manager Security manager mengatur risk management pada tata ruang kantor, mengatur risk management pada wilayah cabang perusahaan (contohnya apakah tempat tersebut aman atau tidak) Security manager memiliki wewenang untuk menentukan kelayakan objek (retailer, cabang, kantor) Head of Service Excellence Head of service excellence membantu Compliance dan Governance Associate Director dalam memimpin departemen Service Excellence, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Compliance dan Governance Associate Director dengan departemen Service Excellence, memastikan performa Service Excellence sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Head of service excellence memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen service excellence, menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Service Excellence, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Service Excellence dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Service Excellence. Operational Research Manager Operational research manager menilai kualitas jasa dari bagian operasional, menyelidiki alasannya. Operational research manager memiliki wewenang untuk mengakses informasi yang relevan dengan penilaian, menanyakan keadaan terhadap bagian operasional. Service Quality Manager Service quality manager memastikan kualitas pada jasa perusahaan, mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas jasa Service quality manager memiliki wewenang untuk mengetahui perkembangan dari kebijakan, menerapkan kebijakan-kebijakan kualitas, mengawasi kualitas dari jasa perusahaan. Head of Legal Head of legal membantu Compliance dan Governance Associate Director dalam memimpin departemen Legal, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung
L12 antara Compliance dan Governance Associate Director dengan departemen Legal, memastikan performa Legal sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan Head of legal memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Legal, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Legal dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Legal h. Legal Manager Legal manager memimpin Legal dalam mengani sisi hukum dari semua transaksi dan masalah pada perusahaan : kontrak, kerjasama, kesesuaiab dengan undang-undang, menyelidiki sisi hukum dari semua keputusan atau masalah perusahaan. Legal manager memiliki wewenang untuk menyelidiki detail permasalahan dari masalah hukum, mengambil keputusan hukum untuk kebaikan terbaik dari perusahaan, menentukan objektif dan standar yang ingin dicapai perusahaan dari sisi ‘legal’. i. Head of Business Excellence Head of business excellence membantu Compliance dan Governance Associate Director dalam memimpin departemen Business Excellence, mendelegasikan tugas dan menjadi penghubung antara Compliance dan Governance Associate Director dengan departemen Business Excellence, memastikan performa Business Excellence sesuai dengan objektif yang telah disepakati oleh petinggi perusahaan. Head of business excellence menentukan kebijakan dan objektif dalam departemen Business Excellence, mengkoordinasi, mengalokasi dan mengatur karyawan, merepresentasikan suara departemen Business Excellence dalam perusahaan maupun ke pihak di luar perusahaan, memulai, mengawasi dan mengatur aktifitas dalam departemen Business Excellence j. Internal Audit Manager Internal audit manager memimpin Internal Auditmelakukan audit internal terhadap aset, fasilitas, budget beserta dengan sisi-sisi lain perusahaan, memimpin Internal Auditmelaporkan dan menyampaikan hasil dari analisis kepada pihak yang berwenang. Internal audit manager memiliki wewenang untuk mengakses dan mengevaluasi laporan dari internal perusahaan k. Business Quality Manager Business quality manager memimpin Business Quality dalam mengatur kualitas bisnis, memimpin Business Quality dalam melakukan penyelidikan terhadap kualitas bisnis, memimpin Business Quality dalam mengembangkan rencana untuk perkembangan kualitas bisnis. Business quality manager memiliki wewenang dalam menentukan standar dan objektif yang ingin dicapai unit, memimpin pengembangan SOP dan Job Description. 4. Apa yang dilakukan sistem berjalan saat ini? Sistem ORION mempersatukan semua cabang JNE di Indonesia dan memungkinkan proses bisnis berjalan secara terintegrasi. Data dikumpulkan pada dan diakses dari satu repositori sentral. Ini penting karena proses pengiriman pada PT JNE melibatkan begitu banyak pihak yang tersebar secara geografis dan perlu untuk saling berkomunikasi dengan cepat untuk memberikan layanan yang maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sitem yang membantu untuk mengintegrasikan semua itu. 5. Apa saja yang dicatat oleh sistem operasional JNE ini? Wah, banyak. Nanti langsung dilihat pada dokumentasi saja ya.
L13 6. Apakah ada masalah yang dihadapi sistem ini? Saat ini sistem ORION tetap berjalan dengan baik dan digunakan. Hanya saja, barubaru ini pertumbuhan data sangat cepat. Tahun ini saja, pertumbuhan penjualan kami kurang lebih sebesar 40%. Ini tentu tidak kami duga, jadinya beberapa table bahkan sempat penuh. Sementara itu ada beberapa table yang ada di database, yang tidak kami gunakan lagi. 7. Maksudnya tidak digunakan lagi itu seperti apa? Table yang tidak digunakan biasanya merupakan data yang lama, JNE dari tahun ketahun selalu berkembang, dan memiliki pertumbuhan data yang sangat cepat. Oleh karena itu terdapat requirement baru yang diperlukan. Sehingga datadata lama tidak terpakai lagi 8. Apa yang dilakukan untuk menangani ini? Kami alihkan sementara data lama tabel ke tabel temp sebagai tindakan pertolongan pertama. Hal ini hal tercepat yang dapat dilakukan untuk menanggapi masalah tersebut. Sedangkan untuk solusi jangka panjangnya, kami baru saja memesan beberapa server baru untuk menanggapi ini. 9. Mengapa table bisa penuh? Apakah ada penyebab lain selain pertumbuhan data yang cepat? Apakah tabel memiliki masalah berkaitan dengan strukturnya atau faktor lain? Faktor utama tentu lonjakan pertumbuhan transaksi yang tidak terduga. Perkembangan bisnis yang begitu cepat tidak diantisipasi ketika mendesain basis data ini. Sedangkan untuk strukturnya,dapat dibilang tabel ini telah didesain dengan mengedepankan performa. Struktur basis data didesain sedemikian rupa agar aplikasi dapat berjalan dengan cepat. 10. Ketika berbicara mengenai prioritas terhadap performa, apa kah ini maksudnya denormalisasi pada tabel? Apakah dapat dijelaskan lebih lanjut usaha untuk memprioritaskan performa ini? Salah satu contohnya, ketika melakukan desain basis data, bagi atribut yang untuk ditampilkan memerlukan join antara banyak tabel, akan ditambahkan di tabel sehingga query menjadi lebih simpel. Pada kenyataannya, ini sangat efektif meningkatkan performa. 11. Ibu pernah menunjukkan kami tabel-tabel pada sistem operasional, dan mengatakan banyak tabel sudah tidak digunakan. Apakah ini hasil dari prioritas bagi performa ini? Tidak. Adanya tabel yang tidak lagi digunakan biasanya karena tabel tersebut hanya tabel temp yang digunakan ketika tabel mencapai limit extent dan sebagai tindakan pertolongan pertama dipindahkan datanya ke tabel temp. Kemungkinan lainnya adalah kebutuhan pengguna yang berubah. Dengan adanya permintaan akan user interface yang baru, biasanya memerlukan beberapa data baru. Ini biasanya kami tambahkan ke tabel yang sudah ada atau dibuatkan tabel sendiri. 12. Telah disebutkan bahwa struktur basis data telah di optimalisasikan terhadap aplikasi. Apakah ini menjadi masalah ketika aplikasi berubah? Ya, bisa dibilang saat ini terdapat beberapa atribut peninggalan sistem lama yang tidak terpakai. Namun atribut-atribut ini tidak dapat sembarangan di drop karena mereka menyimpan data yang penting dan mungkin digunakan ke depannya. 13. Transaksi apa yang kritis bagi berjalannya proses bisnis? Salah satu transaksi yang kritis yaitu pencarian status pengiriman dari connote. Tanpa ini, maka pelanggan JNE tidak akan memakai jasa pengirimannya. 14. Kapan periode kerja yang rendah, normal, dan tinggi bagi transaksi kritis? Pengiriman terus terjadi sepanjang minggu, namun data pengiriman dilakukan input pada malam hari, oleh karena itu dalam satu hari, biasanya input paling aktif saat malam hari. Sementara dalam jangka waktu lama, bisa dibilang basis data selalu aktifitasnya meningkat pesat mendekati liburan atau kejadian tertentu. Salah satu contohnya yaitu lebaran dan tahun baru. Orang yang megirim pada saat itu sangat banyak, dan begitu pun dengan data yang dihasilkannya. Jadi biasanya yang
L14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
L.2
dilakukan adalah tindakan antisipatif. Setiap mendekati masa dengan lonjakan transaksi, biasanya data sudah kami backup agar siap menerima banya transaksi. Sekuritas semacam apa yang diinginkan bagi sistem? Data pada perusahaan pengiriman barang sebetulnya tidak terlalu sensitif, tapi tentu kompetitor tidak boleh melihat data strategis seperti jumlah pelanggan, transaksi pengiriman, dan lain-lain. Setiap karyawan seharusnya hanya melihat apa yang perlu mereka ketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. Contohnya, karyawan pada cash register, tidak seharusnya dapat mengakses informasi pengiriman kartu diskon. Apakah ada data sensitif yang hanya boleh diakses staff tertentu saja? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karyawan seharusnya hanya melihat apa yang perlu mereka ketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. Selain itu, karyawan setiap cabang hanya dapat melihat mengenai cabangnya sendiri. Itu tentu saja, kecuali bagi kantor cabang pusat, yang dapat melihat semuanya. Data historis apa saja yang disimpan PT JNE? Data pengiriman biasanya disimpan untuk beberapa tahun agar dapat dilakukan reporting mengenai service pengiriman yang paling sering dipilih, branch yang paling aktif, dan sebagainya. Apakah ada kebutuhan jaringan dan akses bersama bagi sistem basis data? Tentu saja ada. Seperti yang telah saya jelaskan, semua cabang dan agen JNE terhubung dengan basis data yang ada pada pusat JNE sehingga pengiriman dapat berjalan dari kota asal sampai kota tujuan. Namun, seperti yang telah saya katakan, apa yang dapat dilihat pada sistem harus hanya apa yang terkait dengan pekerjaannya. Dan apa yang dapat dilihat tentu dibatasi sesuai dengan branch nya. Jadi bila cash sales dapat melihat daftar customer, itu bukan seluruh customer JNE, tapi daftar customer JNE pada cabang itu. Apakah ada data yang bersifat standar dari perusahaan? Jika ada, siapa yang mengelolanya? Data yang jarang berubah dan bersifat standar biasanya hanya bisa diubah oleh super user yang memiliki akses langung ke basis data. Data seperti cabang, user, dan harga rute tentu tidak boleh sembarang di ubah dan terdapat banyak mekanisme yang kita gunakan untuk menghindari ini. Salah satunya adalah dengan mencatat siapa saja yang menginput dan mengubah data. Untuk perangkat keras server dan client, bagaimana spesifikasi yang digunakan? Untuk CPU server menggunakan Intel Xeon Quadcore R810, sedangkan CPU client menggunakan Intel E5200 Dual Core @2.5 Ghz. Untuk RAM pada server menggunakan 64 GB, sedangkan client menggunakan 1 GB. Kemudian untuk Hard disk server menggunakan 2 buah hard disk masing-masing 4 TB, dan untuk client menggunakan hard disk berkapasitas 160 GB. Lalu bagaimana dengan perangkat lunak, apa saja spesifikasi yang digunakan? Pada server menggunakan sistem operasi Windows Server 2008, sedangkan pada client menggunakan Windows XP Professional Service Pack 3. Untuk database menggunakan Oracle 9i Standard Edition pada server dan client. Apakah kami dapat melihat aplikasi yang dipakai oleh JNE saat ini? Ya, kami akan menunjukan aplikasinya. (demo aplikasi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai aplikasi, demo aplikasi dan pemahaman akan kebutuhan user berlangsung hingga 1 bulan, atau 12 hari)
User Interface
L15
Connote Distribution - Tab Customer
Connote Distribution - Tab Courier
L16
Pick Up Request - Tab Pick Up Request
Pick Up Request- Tab Outstanding Request
L17
Pick Up Order Form - Tab Pick Up Order
Pick Up Order Form - Tab Confirm Pick Up
L18
Pick Up Order Form - Tab Confirm Courier
Pick Up Order Form - Tab Pick Up Cancel
L19
Pick Up Receipt
Pick Up Parameter
L20
Consignment Note Receiving
Consignment Note
L21
Outbound Manifest
Packing List Outbound
L22
Insurance
Parameter Insurance
L23
Stock SuratMuatan- Tab Stock
Stock SuratMuatan- Tab Report
L24
Data Entry Master Bag
SM Data Entry
L25
Handover Receiving
HandOver Shipment
L26
Delivery Runsheet
Proof Of Delivery
L27
Quick Proof Of Delivery
POD Parameter
L28
Price List
Display Connote - Tab FORMS
L29
Display Connote - Tab STATUS
Display Connote - Tab STATUS INVOICE
L30
Display Connote Handover - Tab FORMS
Display Connote Handover - Tab STATUS
L31
Display Connote Handover - Tab STATUS INVOICE
Display Connote Handover - Tab STATUS HANDOVER
L32
Trace & Tracking Connote -Tab Query Cnote
Trace & Tracking Connote - Tab Forms
L33
Trace & Tracking Connote - Tab Status
Cash Courier
L34
Cash Courier Report Parameter
Report Unreceiving Connote
L35
Report Sales By Customer
Report Outstanding Manifest Approval
L36
Report Unmanifest Consignment Note
Report Outstanding Data Entry
L37
Report Manifest Domestic
Report Intracity
L38
Report Outbound
Outbound Report Parameter
L39
Report Statistic
Inbound Report Parameter
L40
Management Report
CCRF -Tab General Data
L41
CCRF - Tab Special Rate
CCRF - Tab Discount
L42
Customer Area
Account Executive Maintenance
L43
Company Type Maintenance
Collector Maintenance
L44
Routing Maintenance
Department Maintenance
L45
Flight Schedule
User Maintenance
L46
User Branch Maintenance L.3
Notasi Diagram
1.
Data flow diagram (DFD) DFD merupakan model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran
data input dan output pada sebuah sistem beserta tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem dari segi proses dan data store (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010, p206). Sistem yang dibahas dapat berupa sistem dalam banyak konteks seperti sistem pendidikan, sistem komputer, sistem bisnis, ataupun sistem informasi. Simbol-simbol yang dipakai oleh data flow diagram terdiri dari 5 notasi. Berikut adalah gambar notasi DFD.
L47
Simbol-simbol data flow diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010, p207) Data flow diagram dapat dikembangkan dalam kerincian yang bervariasi, sesuai system requirement yang perlu digambarkan. Abstraksi ini dapat dilakukan secara hierarkis dari yang umum sampai ke level yang lebih detail. 1. Diagram Konteks Diagram konteks merupakan deskripsi paling abstrak mengenai sistem dan biasa digunakan untuk mendokumentasikan lingkup awal proyek. Diagram ini fokus terhadap interaksi dengan lingkungan sekitar sistem dan menampilkan semua external agent dan data flow ke dalam dan dari sistem semua dalam satu diagram, dengan seluruh sistem sebagai satu proses. (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010, p208)
L48
Contoh DFD konteks (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010, p209) Contoh gambar diatas adalah, proses course registration system mendapat input data dari student, academic apartment dan akan menghasilkan output yaitu student, dan faculty member. 2. Fragmen DFD Fragmen DFD, atau diagram event, dibangun untuk setiap usecase yang ditemukan pada event table. Dengan demikian, setiap fragmen DFD menggambarkan bagaimana sistem menanggapi event tertentu. DFD fragment biasanya digambarkan setelah diagram konteks dan event table selesai dibangun (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010, p210). 1
Academic department
Schedule data
Enrollment request
Student
Schedule course
Offered course .
Student . 2 Enroll student
Offered course
Schedule
Course enrollment
Contoh fragment DFD (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010, p210)
L49 Contoh gambar diatas adalah fragment dfd, dimana nomor 1 dan 2 adalah urutan proses, kemudian sebelah kanan terdapat data store, atau tempat penyimpanan, lalu bagian kiri terdapat actor external. Proses nya adalah schedule course, enroll student. Lalu aktornya adalah academic department, student. Data store nya adalah offered course, offered course, course enrollmen.
2.
Entity Relationship Diagram (ERD) ER Modelling adalah sebuah pemodelan entitas yang saling berhubungan. ER
Modelling dibuat untuk melihat secara keseluruhan apa saja entitas yang ada di dalam perancangan database dan bagaimana hubungan antar entitas tersebut. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Connolly dan Begg(2010, p371), yang berpendapat bahwa ER Modelling merupakan pendekatan top-down untuk merancang database yang dimulai dengan mengidentifikasi data-data penting yang disebut dengan entitas dan relationship di dalam pemodelan suatu data. Konsep dari ER modelling digambarkan dengan ER, diagram ini menampilkan hubungan antar data, dan merepresentasikan objek ke dalam bentuk fisik.
L50
Entity Relationship Diagram (Connolly dan Begg, 2010, p372)
L.4
Daftar Print Out
1. Print out Connote with Receiver :
Desain Print Out Connote with Receiver 2. Format Parameter Connote Distribution:
L51 •
Stock Connote by Courier
Desain Laporan Stock Connote per Courier
•
Hasil print out report Stock Connote by Courier menunjukkan laporan connote-connote yang distock per masing-masing courier. Stock Connote by Customer
Desain Laporan Stock Connote per Customer
•
Hasil print out report Stock Connote by Customer menunjukkan laporan connote-connote yang distock per masing-masing customer credit/takuhaibin. Detail Connote Distribution by Courier
L52
Desain Laporan Detail Connote Distribution by Courier
•
Hasil print out report Detail Connote Distribution by Courier menunjukkan laporan lebih rinci mengenai distribusi connote per courier. Detail Connote Distribution by Customer
L53
Desain Laporan Detail Connote Distirbution by Customer
•
Hasil print out report Detail Connote Distribution by Customer menunjukkan laporan lebih rinci mengenai distribusi connote per customer dan untuk menunjukkan laporan distibusi connote yang belum terpakai. Summary Connote Distribution by Courier
Desain Laporan Summary Connote Distirbution by Courier
L54
•
Summary Connote Distribution by Customer
Desain Laporan Summary Connote Distribution by Customer
3. Format Parameter Pickup Services :
L55
•
Pick Up Request Detail
Desain Laporan Pickup Request Detail Hasil print out report Print Pick Up Request Detail ini menunjukkan daftar permintaan pick up per periode tertentu.
L56
•
Pick Up Request Summary
Desain Laporan Summary Pickup Request Hasil print out report Print Pick Up Request Summary ini menunjukkan ringkasan permintaan pick up per cabang, transportasi yang digunakan, jumlah pick up per courier, jumlah pembatalan pick up, serta jumlah pick up per periode waktu tertentu.
L57
•
Pick Up Order Detail
Desain Laporan Pickup Order Detail
•
Hasil print out report Print Pick Up Order Detail ini menunjukkan detail permintaan pick up per cabang, nama, alamat, serta service yang akan digunakan oleh customer. Pick Up Order Summary
Desain Laporan Summary Pickup Order Hasil print out report Pick Up Order Summary ini menunjukkan ringkasan permintaan pick up per cabang beserta tanggal dan service yang digunakan. 4. Printout dari Consignment Note Receiving :
L58
Desain Laporan Consignment Note Receiving 5. Print Out dari Consignment Notes :
Desain Print Out Consignment Note 6. Print Out dari Consignment Notes Cash Counter yang akan dicetak pada connote pre-printed :
L59
Desain Printout Consignment Notes Cash Counter 7. Print Out dari consignment notes with discount card :
Desain Print Out Consignment Notes with Disc Card 8. Print Out dari e-Consignment Note Counter :
L60
Desain Printout e-Consignment Note Counter
L61
9. Print Out label dari Child Consignment Notes :
Desain Printout Child Consignment Notes Hasil print out label Child Consignment Notes tersebut akan digunakan sebagai pelabelan atas child-child connote berdasarkan master connote nya. Berikut merupakan hasil print out detail Child Consignment Notes :
Desain Printout Detail House Connote Hasil print out detail Child Consignment Notes ini menunjukkan detail penerima connote yang berisi nama serta alamat penerima.
L62
10. Print Out report Outbound Manifest :
Desain Laporan Outbound Manifest 11. Print Out Transit Manifest :
Desain Laporan Transit Manifest 12. Print Out Packing List Outbound :
L63
Desain Laporan Packing List Outbound 13. Berikut merupakan hasil print out pada resi Insurance :
L64
Desain Printout Insurance 14. Print Out dari Parameter Insurance :
Desain Laporan Insurance 15. Berikut merupakan hasil print out dari masing-masing report :
L65
•
Outstanding SM
Desain Laporan Outstanding SM Report
•
Hasil print out report Outstanding SM ini menunjukkan laporan Surat Muatan yang belum sampai ke tujuan. Rekap SM
Desain Laporan Rekap SM Terpakai Hasil print out report Rekap SM ini menunjukkan rekap stock surat muatan yang sudah terpakai beserta detailnya.
L66
•
Serah Terima SM
Desain Laporan Serah Terima SM
•
Hasil print out report Serah Terima SM menunjukkan laporan nomornomor surat muatan udara beserta detailnya sebagai bukti penerimaan barang untuk dimuat di pesawat yang akan ditanda tangani oleh petugas airport dan petugas administrasi yang menyerahkan. Void SM
Desain Laporan Void SM Hasil print out report Void SM ini menunjukkan laporan stock-stock surat muatan yang batal.
L67
16. Berikut merupakan hasil print out dari masing-masing parameter report : •
Outbound Information
Desain Laporan Outbound Information
L68
•
Inbound Information
Desain Laporan Inbound Information
L69
•
Un-Issued SM
Desain Laporan Un-Issued SM
L70
•
Summary Tonase Outbound
Desain Laporan Rekapitulasi Tonase Outbound
L71
•
Summary Tonase Inbound
Desain Laporan Rekapitulasi Tonase Inbound Berikut merupakan hasil print out Handover Outbound :
Desain Laporan Handover Outbound Berikut merupakan hasil print out dari masing-masing report pada POD Report :
L72
•
POD per Customer
Desain Laporan POD per Customer •
Undel per Customer
Desain Laporan Undelivery per Customer
L73
•
POD per Destination
Desain Laporan POD per Destination •
Open POD per Destination
Desain Laporan POD per Destination
L74
•
POD
Desain Laporan POD per Origin •
Undel
Desain Laporan Undelivery per Origin
L75
•
Open POD per Courier
Desain Laporan Open POD per Courier Berikut merupakan hasil print out dari Cash Courier :
Desain Laporan Bukti Serah Terima Cash Courier Berikut merupakan hasil print out dari masing-masing parameter pada Cash Courier Report Parameter : • Print Rekap Cash
L76
Desain Laporan Cash Courier •
Summary Rekap Cash
Desain Laporan Summary Rekap Cash
L77
•
Print Outstanding Cash
Desain Laporan Outstanding Cash •
Summary Outstanding Cash
Desain Laporan Summary Outstanding Cash Courier
L78
•
Print Total Cash Courier
Desain Laporan Total Cash Courier •
Print Global Outstanding
Desain Laporan Global Outstanding Cash Courier Berikut merupakan hasil print out dari Cash Register :
L79
Desain Printout Cash Register