Lampiran 1: Data Collection DATA COLLECTION Wawancara 1 I. Identitas Responden Nama Responden Jenis Kelamin Waktu Wawancara Tempat Wawancara
: Nur Salim : Laki-Laki : Jumat, 9 Oktober 2015 : Ruang Kepala Sekolah
II. Pertanyaan 1. Kebijakan dan strategi apa yang ditempuh sekolah dalam rangka mewujudkan misi? Yang pertama dalam peningkatan strategi itu, satu melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT satu. IHT tahu ya? Ya. Yang kedua melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. Yang ketiga dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. Udah ya. Yang ketiga masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan.
2.
Apakah ada faktor-faktor yang menghambat misi dan bagaimana cara mengatasinya? Faktor yang pertama, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran, yang kedua input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Trus cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kea pa ya dinas dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Yang kedua mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau kontektual.
3.
Bagaimana anda mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan sekolah? Ya mempengaruhi pertama, pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. Yang kedua tentu ya dilakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut itu yang kedua mempengaruhi. Yang ketiga tentu ada punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang ininya ya. Ya tentu ini oleh kepala sekolah itu atau gini, kan sanksinya belum lahir artinya reward itu jelas ada. kalau punishment itu gak ada itu sifatnya hanya peringatan. Ya peringatan. Ya harus memberikan tugas atau menukarkan, ditukarkan itu untuk mengatasinya ditukarkan pada guru yang lain dan diisi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. Ya yang kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, yang ketiga diberikan semacam apa uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu bukan kualifikasi dan juga dapat sertifikat. Sertifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat 1,2,3.
4.
Apakah sekolah ini menjalin Memorandum of Understanding dengan lembaga yang memacu mutu pendidikan, seperti, menjalin kerjasama dengan unit kesehatan, universitas dan sebagainya? Ada dengan UKSW, ada dengan STAIN, ada dengan manalagi POLSEK, ada PUSKESMAS, ada KORAMIL.
60
5.
Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah dalam hal: a. Pembelajaran? b. Prestasi akademik? c. Prestasi nonakademik? Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi.
6.
Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dalam hal: terlaksananya remedial teaching yang tepat sasaran bagi peserta didik yang belum tuntas belajar? Dilakukan, gini harus ada ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian, kemudiaan dilakukan analisis penilaian, kemudian baru ada tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan ya itu untuk mencapai ketuntasan.
7.
Apakah sekolah ini mempunyai program unggulan untuk menarik calon siswa supaya mereka tertarik untuk sekolah disini? Ada unggulannya, unggulannya ekskul, ekskul itu kita ada pencak silat, Kosida, kosida itu rebana sama pencak silat. Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi.
8.
Bagaimana sekolah bersaing dalam hal mutu dengan sekolah lainnya? Ya kalau bersaing itu melakukan peningkatan apa ya istilahnya, kalau bersaing kita melakukan aktivitas yang lebih, pertama, kita melakukan penambahan jam pelajaran atau les ya, mapel utamanya 4 mapel yang biasanya ditetapkan ditambah IPS ya lima mapel ya, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, IPA, IPS. Itu seminggunya ada penambahan 4 hari itu dalam rangka berkompetsi dalam segi akademik, yang kedua kompetensi non akademik kita mengadakan kompetensi ekstrakurikuler. Ya ekstrakurikuler iru seperti pencak silat tadi, kemudian ada kosida, kemudian ada story telling atau bahasa inggris, dibimbing oleh orang professional di bidang itu. Ancaman kalau hal internal, kalau kita berkompetisi secara sehat karena kita tidak saling menjatuhkan. Ancaman itu justru datang dari internal. Ancaman itu ketika siswa apa ya namanya ketika siswa kurang semangat atau kurang termotivasi ya itu diatasi dengan memberikan model pembelajaran yang menyenangkan kemudian ketika tantangan, mislanya kekurangan alat pendukung seperti media dan sebgainya maka guru diberi kesempatan dan pembiayaan untuk kreatif membuat alat pembelajaran. Kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar ya akibat sekolah gratis.
61
Wawancara 2 A. Identitas Responden Nama Responden : Sutrisni S.Pd. Jenis Kelamin : Perempuan Waktu Wawancara : Rabu, 7 Oktober 2015 Tempat Wawancara : Ruang tamu
B.
Pertanyaan
1. Apakah di sekolah ini diadakan pelatihan-pelatihan terhadap kepemimpinan siswa (organisasi kelas, ekstrakurikuler dan kepemimpinan OSIS). Ekstrakurukuler itu ada pencak silat, paskibra, pembimbingan siswa berprestasi itu untuk anak-anak yang akan kita siapkan lomba. itu yang kelas 7 kalau untuk kelas 8 dan 9 itu kelas itu biasanya untuk penggalangnya. Ya LDK…Pelatihan dasar kepemimpinan. Itu biasanya pesertanya adalah pengurus OSIS.
2. Langkah apa yang dilakukan jika program kegiatan siswa mengalami hambatan. dalam melaksanakan ini ada halangan-halangan atau kendala-kendala seperti itu? kalau kendala sementara ini gak ada karena kan anggaran dari BOS itu kan ada. Anak OSIS itu ada anak pengurus kelas ditunjuk menjadi pengurus OSIS. dari kelas 7 kan anak-anak yang mempunyai potensi kepemimpinan itu ditunjuk menjadi pengurus OSIS. Nah setelah mereka ditunjuk maka dilakukan latihan dasar kepemimpinan. Kalau itu nganu dari kelas 7 sampai kelas 9. Mereka itu kan kalau mau menjadi pengurus OSIS sudah dilatih dari kelas 7 dan ditunjuk dari perwakilan kelas LPK. kita melakukan evaluasi apakah hamabatan pas waktu pelaksanaannya. Kebetulan program itu tidak bisa dijalankan itu misalnya berbarengan dengan program yang akademis, misalnya acara kita kan bulan Oktober ada bulan apa. Tetapi juga di bulan Oktober itu ada kegiatan untuk wisata siswa misalnya jadi diundur, jadi dalam hal waktunya. Ya jadi waktunya kadang sok tidak bisa djadwal ulang.
3. Apakah sekolah ini mengadakan kegiatan pekan olahraga dan seni budaya dan pameran hasil karya siswa? itu biasanya pas pagelaran seni itu akhir tahun. Yang beberapa waktu lalu waktu penerimaan siswa baru kita mengadakan pameran hasil karya siswa pas DASANAWARSA itu. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. kalau lombalomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas 4. Apakah wakil kepala sekolah bagian kesiswaan membantu kepala
sekolah untuk mengatur mutasi siswa? murid yang akan pindah. Kadang-kadang kita tanya alasanya itu mengapa. Kadang-kadang murid itu pindah mungkin karena keadaan ekonomi atau bisa jadi ingin ikut orang tuanya kalau, ya misalanya kalau ingin ikut orang tuanya kita disarankan cari sekolah dulu baru memutuskan untuk mutasi
62
Wawancara 3 I. Identitas Responden Nama Responden Jenis Kelamin Waktu Wawancara Tempat Wawancara
: Edij Kismartanto, S.Pd. : Laki-Laki : Selasa, 6 September 2015 : Ruang Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
II. Pertanyaan
1. Apakah anda membuat dan menyusun program kerja tahunan kegiatan sekolah di bidang sarana prasarana dan mengkoordininasikan serta mengawasi pelaksanaanya? jadi kalau untuk program sapras itu, sekolah itukan merupakan satu kesatuan ya jadi kami memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru untuk mengumpulkan berbagai kebutuhan yang masing-masing guru bidang studi dan penanggung jawab bidang. Jadi begini, saya seni budaya pandai-pandai, misalkan kesiswaan itu juga diharapkan, itu ditampung. Adakalnya kami buat, adakalanya langsung, e dengan adanya dana BOS itu sekarang… saya usulkan. Tapi adakalanya itu tidak lewat sapras, adakalanya langsung ke dana BOS, karena yang tahu persis, saya juga mengusulkan gitu. Ya misalkan guru-guru bidang studi jadi memang diusulkan langsung lewat saya ada yang yang kaitannya adalah yang tidak semuanya terkecoh. Dan itupun tidak semua yang saya usulkan tidak semua karena tergantung BOS jadi ketika saya bikin program ideal idealnya begitu ketika program tidak terlaksana karena itu berbenturan dengan eee pembelanjaan dana BOS, dana BOS itu belum turun itu kita udah ngusul bermacem-macem macem nanti ternyata tidak sesuai. Jadi sarana dan prasarana itu ada dua. 1) biasanya saya turun ke lapangan berkaitan dengan rehabilitasi gedung. Rehab gedung melaksanakan perbaikan dan pengadaan rehab itu saya mencatat sendiri saya, mencatat sapras. Jadi adalakanya kita dapat droping dari pemerintah kalau saya lebih cenderung mengarah ke rehab dan pengadaan 2. Bagaimana mengatur efektivitas pengunaan sarana dan prasarana sekolah? Mungkin karena sulit ngontrol, ngontrolnya sulit karena memang penggunaan barang-barang itu kan kalau hanya satu orang yang megang. Ketika saya mereka butuhkan mereka ada di kelas, gimana ya ndak? Kalau saya meninggalkan untuk ngurus-ngurusi apa? Sapras itu saya proses belajar ditinggal jadi idealnya itu kalau orang mau menggunakan itu harus merancang, nah kadang-kadang jadi masalah kalau tidak merancang, pak saya ini mau menggunakan ini ini, kan enak makanya kalau kita ada hal-hal yang terjadi di luar anu ya kegiatan-kegiatan. 3. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Jadi kalaupun apa ya. Tidak menyalanggunakan (rekaman tidak jelas karena terhalang oleh bel masuk kelas) mau tidak mau ya kita berikan.
63
Kalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan tapi yang kita gunakan adalah dari pihak-pihak. Ya ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan kelas yang ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau untuk idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua ruang kelas itu kecil ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas itu kan berapa e… satu siswa 2 × 2 m, kalau kita liat kan 7 × 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah tanyakan juga ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum 7 × 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu 8 × 9 m. karena kan kalau kelas yang ada di tengah-tengah kota kan siswanya banyak, kalau di kita kan jumlahnya 30, 32 ya untuk ukuran sudah standar lah. Tapi ada dua kelas yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari sekolah sudah mengkoordinir ke pemerintah untuk melengkapi kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa, guru 2 dan kepala sekolah 1. Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan gini, orang ke belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah pindah kesamping. Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer. Kita tidak punya komputer itu baru dicuri, itu sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir kemarin bulan Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah. Malingnya sudah ditembak mati satu yang lainya masih diproses. Jumlahnya 21 4. Apakah sekolah membuat anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan maupun penambahan? Kalau anggaran khusus tidak. Kalau kita kan membelanjakan dana yang sudah ada, bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari kemarin kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya karena meja kursi sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran dana pengecatan. Jadi anggaran khusus tidak, jadi anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada skala prioritas yang lain berarti papan tulis atau yang lain berarti pengalihan. Jadi kalau pemerintah menaikan anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh mengambil dana dari orang tua 5. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setiap kali dropping barang. Ketika barang itu datang kita dropping. Jadi ketika barang datang diiventaris. 6. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Adakalanya yang sudah tidak terpakai itu, tidak semua barang boleh dihanguskan, jadi adakalanya harus membuat berita acara yang diserahkan ke dinas. Makanya kadang-kadang ada barang yang teronggok itu memang tidak boleh dihanguskan
64
Wawancara 3 1. Identitas Responden Nama Responden Jenis Kelamin Waktu Wawancara Tempat Wawancara
: Veronika Khunti, A.Md. : Perempuan : Rabu, 7 Oktober 2015 : Ruang Tamu
II. Pertanyaan
1. Langkah apa yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik peserta didik? Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah.
2. Apakah selama ini sudah menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar serta mampu memberdayakan peserta didik? Ya kalau alatnya ada . Kalau gak biasanya siswa kan sudah mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pu kami model pembelajaran tetap yang kemaren. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan.
3. Apakah memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya? Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penelian dari kabupaten.
4. Bagaimana menyikapi perubahan kurikulum? Apakah selama ini terkendala dengan hal-hal teknis dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran? Dak ya, kalau KTSP kan seperti tahun lalu kita kan cuma merevisi jadi kalau kendala gak ada. Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman halhal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan.
5. Bagaimana menyikapi ketidakcocokan antara situasi dan kondisi peserta didik dengan rencana pelaksanaan pembelajaran? Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan.
6. Mendapatkan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja?
65
Kemaren ada teman yang mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di sini..
7. Apakah ada sanksi jika guru mempunyai prestasi yang tidak memuaskan? Kalau secara teori sih ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak ada
66
Lampiran 2: Data Reduction Kepala Sekolah DATA REDUCTION Strategi
Yang pertama dalam peningkatan strategi itu, satu melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT satu. IHT tahu ya? Ya. Yang kedua melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. Yang ketiga dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. Udah ya. Yang ketiga masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan.
Faktor-faktor Penghambat
Faktor yang pertama, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran, yang kedua input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Trus cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kea pa ya dinas dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Yang kedua mengatasi siswasiwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau kontektual.
67
Peningkatan strategi itu, 1. Peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT 2. Melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. 3. Melakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. masingmasing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. 1. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran, 2. Input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kepada dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Kedua, mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau
kontektual.
Mempengaruhi
Pertama, pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. Kedua, melakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut. Ketiga, tentu ada punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang. Kepala sekolah itu atau gini, kan sanksinya belum lahir artinya reward itu jelas ada. kalau punishment itu gak ada itu sifatnya hanya peringatan. Ya peringatan. Ya harus memberikan tugas atau menukarkan, ditukarkan itu untuk mengatasinya ditukarkan pada guru yang lain dan diisi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. Ya yang kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, yang ketiga diberikan semacam apa uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu bukan kualifikasi dan juga dapat sertifikat. Sertifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat 1,2,3.
Menjalin Memorandum Understanding
Ada dengan UKSW, ada dengan STAIN, ada dengan of manalagi POLSEK, ada PUSKESMAS, ada KORAMIL.
Meningkatkan mutu
1. Pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. 2. Melakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut. 3. Punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang. Sanksinya belum lahir artinya reward itu jelas ada. kalau punishment sifatnya hanya peringatan. Jika guru berhalangan hadir maka akan diberikan tugas atau menukarkan pada guru yang lain dan di isi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, ketiga diberikan uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu dan mendapatkan serrtifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat I, II, III.
Melakukan kerjasama dengan UKSW, STAIN, POLSEK, PUSKESMAS dan KORAMIL. Ya ada kegiatan ekskul, Mempunyai kegiatan kemudian 68
ada
apa
sekolah dalam hal: a. Pembelajaran? b. Prestasi akademik? c. Prestasi non akademik?
Remedial Teaching
Program Unggulan
Bersaing
istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun subrayon kemudian provinsi. Dilakukan, gini harus ada ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian, kemudiaan dilakukan analisis penilaian, kemudian baru ada tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan ya itu untuk mencapai ketuntasan. Ada unggulannya, unggulannya ekskul, ekskul itu kita ada pencak silat, Qasidah, Qasidah itu rebana sama pencak silat. Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi. Ya kalau bersaing itu melakukan peningkatan apa ya istilahnya, kalau bersaing kita melakukan aktivitas yang lebih,
69
ekstrakurikuler meliputi dan melakukan pembinaan untuk dipersiapkan lomba baik di tingkat rayon maupun subrayon.
Ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian, kemudiaan dilakukan analisis penilaian, selanjutnya dilakukan tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan itu untuk mencapai ketuntasan. Estrakurikuler melliputi pencak silat dan Qasidah.
Pertama, melakukan penambahan jam pelajaran. Kedua kompetensi non akademik kita
pertama, kita melakukan mengadakan kompetensi penambahan jam pelajaran ekstrakurikuler. atau les ya, mapel utamanya 4 mapel yang biasanya ditetapkan ditambah IPS ya lima mapel ya, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, IPA, IPS. Itu seminggunya ada penambahan 4 hari itu dalam rangka berkompetsi dalam segi akademik, yang kedua kompetensi non akademik kita mengadakan kompetensi ekstrakurikuler. Ya ekstrakurikuler iru seperti pencak silat tadi, kemudian ada kosida, kemudian ada story telling atau bahasa inggris, dibimbing oleh orang professional di bidang itu. Ancaman kalau hal internal, kalau kita berkompetisi secara sehat karena kita tidak saling menjatuhkan. Ancaman itu justru datang dari internal. Ancaman itu ketika siswa apa ya namanya ketika siswa kurang semangat atau kurang termotivasi ya itu diatasi dengan memberikan model pembelajaran yang menyenangkan kemudian ketika tantangan, mislanya kekurangan alat pendukung seperti media dan sebgainya maka guru diberi kesempatan dan pembiayaan untuk kreatif membuat alat pembelajaran. Kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar ya akibat sekolah gratis.
70
Kesiswaan Latihan Dasar Ekstrakurukuler itu ada Latihan dasar pencak silat, paskibra, Kepemimpinan kepemimpinan (LDK)
Hambatan
pembimbingan siswa berprestasi itu untuk anakanak yang akan kita siapkan lomba. itu yang kelas 7 kalau untuk kelas 8 dan 9 itu kelas itu biasanya untuk penggalangnya. Ya LDK. Pelatihan dasar kepemimpinan. Itu biasanya pesertanya adalah pengurus OSIS. dalam melaksanakan ini ada halangan-halangan atau kendala-kendala seperti itu? kalau kendala sementara ini gak ada karena kan anggaran dari BOS itu kan ada. Anak OSIS itu ada anak pengurus kelas ditunjuk menjadi pengurus OSIS. dari kelas 7 kan anak-anak yang mempunyai potensi kepemimpinan itu ditunjuk menjadi pengurus OSIS. Nah setelah mereka ditunjuk maka dilakukan latihan dasar kepemimpinan. Kalau itu nganu dari kelas 7 sampai kelas 9. Mereka itu kan kalau mau menjadi pengurus OSIS sudah dilatih dari kelas 7 dan ditunjuk dari perwakilan kelas LPK. kita melakukan evaluasi apakah hamabatan pas waktu pelaksanaannya. Kebetulan program itu tidak bisa dijalankan itu misalnya berbarengan dengan program yang akademis, misalnya acara kita kan bulan Oktober ada bulan apa. Tetapi juga
71
Melakukan evaluasi waktu pelaksanaanya apakah program itu bisa dijalankan seperti waktu pelaksanaan bertepatan dengan program yang akademis.
di bulan Oktober itu ada kegiatan untuk wisata siswa misalnya jadi diundur, jadi dalam hal waktunya. Ya jadi waktunya kadang sok tidak bisa djadwal ulang. Pekan Olahraga, Itu biasanya pas pagelaran Pagelaran seni itu setiap Seni Budaya dan seni itu akhir tahun. Yang tahun, peringatan HUT beberapa waktu lalu waktu RI, lomba antar kelas. Hasil Karya Siswa penerimaan siswa baru kita mengadakan pameran hasil karya siswa pas DASANAWARSA itu. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. Murid yang akan pindah. Mutasi Siswa Kadang-kadang kita tanya alasanya itu mengapa. Kadang-kadang murid itu pindah mungkin karena keadaan ekonomi atau bisa jadi ingin ikut orang tuanya kalau, ya misalanya kalau ingin ikut orang tuanya kita disarankan cari sekolah dulu baru memutuskan untuk mutasi.
Bagian Kurikulum Program kerja tahunan
jadi kalau untuk program sapras itu, sekolah itukan merupakan satu kesatuan ya jadi kami memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru untuk mengumpulkan
72
Memberikan kesempatan kepada bapak/ibu guru untuk mengumpulkan berbagai kebutuhan yang masing-masing guru bidang studi dan penanggung jawab bidang.
berbagai kebutuhan yang masing-masing guru bidang studi dan penanggung jawab bidang. Jadi begini, saya seni budaya pandai-pandai, misalkan kesiswaan itu juga diharapkan, itu ditampung. Adakalnya kami buat, adakalanya langsung, e dengan adanya dana BOS itu sekarang… saya usulkan. Tapi adakalanya itu tidak lewat sapras, adakalanya langsung ke dana BOS, karena yang tahu persis, saya juga mengusulkan gitu. Ya misalkan guru-guru bidang studi jadi memang diusulkan langsung lewat saya ada yang yang kaitannya adalah yang tidak semuanya terkecoh. Dan itupun tidak semua yang saya usulkan tidak semua karena tergantung BOS jadi ketika saya bikin program ideal idealnya begitu ketika program tidak terlaksana karena itu berbenturan dengan eee pembelanjaan dana BOS, dana BOS itu belum turun itu kita udah ngusul bermacem-macem macem nanti ternyata tidak sesuai. Jadi sarana dan prasarana itu ada dua. 1)
73
Efektivitas pengunaan sarana dan prasarana
Standar Minimum
biasanya saya turun ke lapangan berkaitan dengan rehabilitasi gedung. Rehab gedung melaksanakan perbaikan dan pengadaan rehab itu saya mencatat sendiri saya, mencatat sapras. Jadi adalakanya kita dapat droping dari pemerintah kalau saya lebih cenderung mengarah ke rehab dan pengadaan. Mungkin karena sulit ngontrol, ngontrolnya sulit karena memang penggunaan barangbarang itu kan kalau hanya satu orang yang megang. Ketika saya mereka butuhkan mereka ada di kelas, gimana ya ndak? Kalau saya meninggalkan untuk ngurus-ngurusi apa? Sapras itu saya proses belajar ditinggal jadi idealnya itu kalau orang mau menggunakan itu harus merancang, nah kadang-kadang jadi masalah kalau tidak merancang, pak saya ini mau menggunakan ini ini, kan enak makanya kalau kita ada hal-hal yang terjadi di luar anu ya kegiatankegiatan. Jadi kalaupun apa ya. Tidak menyalanggunakan
74
Kesulitan mengontrol barang-barang.
Terdapat sarana dan prasarana yang sudah memenuhi standar
(rekaman tidak jelas karena terhalang oleh bel masuk kelas) mau tidak mau ya kita berikan. Kalau ada halhal yang tidak sesuai dengan aturan tapi yang kita gunakan adalah dari pihakpihak. Ya ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan kelas yang ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau untuk idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua ruang kelas itu kecil ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas itu kan berapa e… satu siswa 2 × 2 m, kalau kita liat kan 7 × 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah tanyakan juga ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum 7 × 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu 8 × 9 m. karena kan kalau kelas yang ada di tengahtengah kota kan siswanya banyak, kalau di kita kan jumlahnya 30, 32 ya untuk ukuran sudah standar lah. Tapi ada dua kelas yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari sekolah sudah mengkoordinir ke
75
minimum serta terdapat sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar minimum.
Anggaran khusus
pemerintah untuk melengkapi kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa, guru 2 dan kepala sekolah 1. Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan gini, orang ke belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah pindah kesamping. Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer. Kita tidak punya komputer itu baru dicuri, itu sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir kemarin bulan Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah. Malingnya sudah ditembak mati satu yang lainya masih diproses. Jumlahnya 21 Kalau anggaran khusus tidak. Kalau kita kan membelanjakan dana yang sudah ada, bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari kemarin kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya karena meja kursi sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran dana pengecatan. Jadi anggaran khusus tidak,
76
Setiap pengadaan dan pemeliharaan berdasarkan pada daftar kebutuhan yang mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran.
Inventarisasi Terhadap Sarana Prasarana
Pengelolaan Sarana Prasarana Yang Sudah Dak Terpakai
Guru Mata Pelajaran Langkah yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi akademik
jadi anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada skala prioritas yang lain berarti papan tulis atau yang lain berarti pengalihan. Jadi kalau pemerintah menaikan anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh mengambil dana dari orang tua Setiap kali dropping barang. Ketika barang itu datang kita dropping. Jadi ketika barang datang diiventaris. Adakalanya yang sudah tidak terpakai itu, tidak semua barang boleh dihanguskan, jadi adakalanya harus membuat berita acara yang diserahkan ke dinas. Makanya kadang-kadang ada barang yang teronggok itu memang tidak boleh dihanguskan
Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi
77
Inventarisasi dilakukan setiap kali dropping barang.
Tidak semua barang boleh dihanguskan.
interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah.
Menciptakan proses Ya kalau alatnya ada . pembelajaran yang Kalau gak biasanya siswa kan sudah menyenangkan mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pu kami model pembelajaran tetap yang kemaren. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan.
1.Menghubungkan pelajaran dengan pengalaman pribadi masing-masing peserta didik. 2.Tempat duduk dibuat perkelompok supaya memudahkan anak berdiskusi, serta memudahkan guru menyampaikan pelajaran.
Pelatihan pengembangan profesi
Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penilaian dari kabupaten.
Perubahan kurikulum
Kalau KTSP kan seperti Tidak ada kendala tahun lalu kita kan cuma dalam mengahdapi merevisi jadi kalau perubahan kurikulum. kendala gak ada. Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya.
78
Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan Kalau hal-hal itu terjadi Menyikapi di awal kita mengurangi ketidakcocokan hal-hal antara situasi dan semacam tambahan seperti itu kondisi peserta didik tidak kita berikan ya. dengan rencana Jadi tidak kita berikan pelaksanaan secara medetail tetapi pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan. Kemaren ada teman yang Penghargaan mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di sini Kalau secara teori sih Sanksi ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak ada
79
Menyikapi ketidakcocokan antara situasi dengan kondisi peserta didik dan rencana pelaksanaan pembelajaran,tidak memberikan pelajaran secara mendetail, yang paling penting adalah sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP.
Terdapat lencana untuk guru berprestasi.
Sanksi hanya bersifat teroritik dan belum pernah ada guru yang mendapatkan sanksi.
Lampiran 3: Open Coding
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH Kode PKG
FSB
PNG
MOU
TDL
Baris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Hasil Wawancara Apa? Oh ya. Nur Salim S.Pd. Yang pertama dalam peningkatan strategi itu, satu melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT satu. IHT tahu ya? Ya. Yang kedua melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. Yang ketiga dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. Udah ya. Yang ketiga masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. Udah ya gak usah akeh-akeh ntar lali. Hehehe… Faktor yang pertama, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau falit fasilitas pemnelajaran, yang kedua input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Trus cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kea pa ya dinas dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Yang kedua mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau kontektual. Yo wes gak usah akeh akeh tar abot dewe. Praktek pembelajaran. Ya mempengaruhi pertama, pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. Yang kedua tentu ya dilakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut itu yang kedua mempengaruhi. Yang ketiga tentu ada punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang ininya ya. Ya tentu ini oleh kepala sekolah itu atau gini, kan sanksinya belum lahir artinya… reward itu jelas ada. kalau punishment itu gak ada itu sifatnya hanya peringatan. Ya peringatan. Ya harus memberikan tugas atau menukarkan, ditukarkan itu untuk mengatasinya ditukarkan pada guru yang lain dan diisi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. Ya yang kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, yang ketiga diberikan semacam apa uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu bukan kualifikasi dan juga dapat sertifikat. Sertifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat 1,2,3. Ada dengan UKSW, ada dengan STAIN, ada dengan manalagi POLSEK, ada PUSKESMAS, ada KORAMIL,. Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi. Lingkungan pembelajaran kondusif. Ya harus wajib kalau gak ya kacau. Dilakukan, gini harus ada ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian,
80
PGU
ANC
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 67 68 69 70
kemudiaan dilakukan analisis penilaian, kemudian baru ada tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan ya itu untuk mencapai ketuntasan. Ada unggulannya, unggulannya ekskul, ekskul itu kita ada pencak silat, Qasidah, Qasidah itu rebana sama pencak silat. Ya kalau bersaing itu melakukan peningkatan apa ya istilahnya, kalau bersaing kita melakukan aktivitas yang lebih, pertama, kita melakukan penambahan jam pelajaran atau les ya, mapel utamanya 4 mapel yang biasanya ditetapkan ditambah IPS ya lima mapel ya, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, IPA, IPS. Itu seminggunya ada penambahan 4 hari itu dalam rangka berkompetsi dalam segi akademik, yang kedua kompetensi non akademik kita mengadakan kompetensi ekstrakurikuler. Ya ekstrakurikuler iru seperti pencak silat tadi, kemudian ada kosida, kemudian ada story telling atau bahasa inggris, dibimbing oleh orang professional di bidang itu. Oke wes ngono ya. Ancaman kalau hal internal, kalau kita berkompetisi secara sehat karena kita tidak saling menjatuhkan. Ancaman itu justru datang dari internal. Ancaman itu ketika siswa apa ya namanya ketika siswa kurang semangat atau kurang termotivasi ya itu diatasi dengan memberikan model pembelajaran yang menyenangkan kemudian ketika tantangan, mislanya kekurangan alat pendukung seperti media dan sebgainya maka guru diberi kesempatan dan pembiayaan untuk kreatif membuat alat pembelajaran. Kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar ya akibat sekolah gratis. Kesulitan gak, kalau siswanya kadang gini untuk menghidupkan semangat dan kreativitas siswa. Oh ya Ngeh.. ngeh
Keterangan PKG
: Peningkatan Kompetensi Guru
FSB
: Fasilitas Pembelajaran
PNG
: Penghargaan Terhadap Prestasi Guru
MOU
: Memorandum of Understanding
TDL
: Tindak Lanjut
PGU
: Program Unggulan
ANC
: Ancaman
81
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA KESISWAAN (IWK) Kode EKS
LDK
HPK
PKS
MTS
Baris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Hasil Wawancara Ya. Yang pertama dengan peningkatan belajar, kemudian dengan ekstrakurikuler Nyanyenyae…… (suara dari luar). Oh nama saya Sutrisni. Ya ada, LDK. Ekstrakurukuler itu ada pencak silat, paskibra, pembimbingan siswa berprestasi itu untuk anak-anak yang akan kita siapkan lomba. ya yang akademis. itu yang kelas 7 kalau untuk kelas 8 dan 9 itu kelas itu biasanya untuk penggalangnya. Ya LDK…Pelatihan dasar kepemimpinan. Itu biasanya pesertanya adalah pengurus OSIS. kalau kendala sementara ini gak ada karena kan anggaran dari BOS itu kan ada. Anak OSIS itu ada anak pengurus kelas ditunjuk menjadi pengurus OSIS. dari kelas 7 kan anak-anak yang mempunyai potensi kepemimpinan itu ditunjuk menjadi pengurus OSIS. Nah setelah mereka ditunjuk maka dilakukan latihan dasar kepemimpinan. Kalau itu nganu dari kelas 7 sampai kelas 9. Mereka itu kan kalau mau menjadi pengurus OSIS sudah dilatih dari kelas 7 dan ditunjuk dari perwakilan kelas LPK. pengurus kelas. kita melakukan evaluasi apakah hamabatan pas waktu pelaksanaannya. Kebetulan program itu tidak bisa dijalankan itu misalnya berbarengan dengan program yang akademis, misalnya acara kita kan bulan Oktober ada bulan apa. Tetapi juga di bulan Oktober itu ada kegiatan untuk wisata siswa misalnya jadi diundur, jadi dalam hal waktunya. Ya jadi waktunya kadang sok tidak bisa djadwal ulang. itu biasanya pas pagelaran seni itu akhir tahun. Yang beberapa waktu lalu waktu penerimaan siswa baru kita mengadakan pameran hasil karya siswa. pas DASANAWARSA itu. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. ee murid yang akan pindah. Kadang-kadang kita tanya alasanya itu mengapa. Kadang-kadang murid itu pindah mungkin karena keadaan ekonomi atau bisa jadi ingin ikut orang tuanya kalau, ya misalanya kalau ingin ikut orang tuanya kita disarankan cari sekolah dulu baru memutuskan untuk mutasi.
Keterangan: EKS
: Ekstrakurikuler
LDK
: Latihan Dasar Kepemimpinan
HPK
: Hambatan Pelaksanaan Kegiatan
PKS
: Pameran Hasil Karya Siswa
MTS
: Mutasi Siswa
82
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN WAKA SARANA DAN PRASARANA (IWSP) Kode TSP
EPS
URK
Baris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Hasil Wawancara
E… D…I…J Kismartanto. Salah satunya adalah sarana dan prasarana. ee jadi kalau untuk program sapras itu, sekolah itukan merupakan satu kesatuan ya jadi kami memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru untuk mengumpulkan berbagai kebutuhan yang masing-masing guru bidang studi dan penanggung jawab bidang. Jadi begini, saya seni budaya pandai-pandai, misalkan kesiswaan itu juga diharapkan, itu ditampung. Adakalnya kami buat, adakalanya langsung, e dengan adanya dana BOS itu sekarang… saya usulkan. Tapi adakalanya itu tidak lewat sapras, adakalanya langsung ke dana BOS, karena yang tahu persis, saya juga mengusulkan gitu. Ya misalkan guru-guru bidang studi…e … jadi memang diusulkan langsung lewat saya ada yang yang kaitannya adalah yang tidak semuanya terkecoh. Dan itupun tidak semua… yang saya usulkan tidak semua karena apa eeee kan tergantung BOS jadi ketika saya bikin program iideal idealnya begitu ketika program tidak terlaksana karena itu berbenturan dengan eee pembelanjaan dana BOS, dana BOS itu belum turun itu kita udah ngusul bermacemmacem macem nanti ternyata tidak sesuai. alat-alat? ee iya jadi sarana dan prasarana itu ada dua. 1) biasanya saya turun ke lapangan berkaitan dengan rehabilitasi gedung. Rehab gedung… melaksanakan perbaikan dan pengadaan rehab itu saya mencatat sendiri saya, mencatat sapras. Jadi adalakanya kita dapat dropping dari pemerintah kalau saya lebih cenderung mengarah ke rehab dan pengadaan. Mungkin karena sulit ngontrol, ngontrolnya sulit karena memang penggunaan barang-barang itu kan kalau hanya satu orang yang megang. Ketika saya mereka butuhkan mereka ada di kelas, gimana ya ndak? Kalau saya meninggalkan untuk ngurus-ngurusi apa? Sapras itu saya proses belajar ditinggal jadi idealnya itu kalau orang mau menggunakan itu harus merancang, nah kadang-kadang jadi masalah kalau tidak merancang, pak saya ini mau menggunakan ini ini, kan enak makanya kalau kita ada halhal yang terjadi di luar anu ya kegiatan-kegiatan. Penyalahgunaan kecil kemungkinan terjadi. Jadi kalaupun apa ya. Tidak menyalanggunakan (rekaman tidak jelas karena terhalang oleh bel masuk kelas) mau tidak mau ya kita berikan. Kalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan tapi yang kita gunakan adalah dari pihak-pihak. Ya
83
JKT
LKOM
SLP
IVB
47 48 49 50 51 52 53 54 55 55 56 56 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan kelas yang ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau untuk idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua ruang kelas itu kecil ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas itu kan berapa e… satu siswa 2 × 2 m, kalau kita liat kan 7 × 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah tanyakan juga ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum 7 × 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu 8 × 9 m. karena kan kalau kelas yang ada di tengah-tengah kota kan siswanya banyak, kalau di kita kan jumlahnya 30, 32 ya untuk ukuran sudah standar lah. Tapi ada dua kelas yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari sekolah sudah mengkoordinir ke pemerintah untuk melengkapi kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa, guru 2 dan kepala sekolah 1. Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan gini, orang ke belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah pindah kesamping. Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer. Kita tidak punya komputer itu baru dicuri, itu sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir kemarin bulan Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah. Malingnya sudah ditembak mati satu yang lainya masih diproses. Jumlahnya 21. Kalau anggaran khusus tidak. Kalau kita kan membelanjakan dana yang sudah ada, bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari kemarin kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya karena meja kursi sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran dana pengecatan. Jadi anggaran khusus tidak, jadi anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada skala prioritas yang lain berarti papan tulis atau yang lain berarti pengalihan. Jadi kalau pemerintah menaikan anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh mengambil dana dari orang tua. Setiap kali dropping barang. Ketika barang itu datang kita dropping. Jadi ketika barang datang diiventaris. Oh ya sama-sama.
Keterangan: TSP EPS URK JKT LKOM SLP
: Tugas Waka Sarana dan Prasarana : Efektivitas Penggunaan Sarana dan Prasarana : Ukuran Ruang Kelas : Jumlah Toilet : Jumlah Laboratorium : Skala Prioritas
84
IVB
: Inventaris Barang DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN GURU MATA PELAJARAN (IGMP)
Kode SBM
PKK PNP
Baris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Hasil Wawancara Untuk umum atau khusus? Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah. Ya kalau alatnya ada . Kalau gak biasanya siswa kan sudah mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pun kami model pembelajaran tetap yang kemaren seperti kurikulum 2013. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Membuat mereka tidak mencontek itu dari awal kita masuk kita harus membuat anak itu untuk memahami semua materi, kalau anak memahami dia tahu dia pasti bisa mengerjakan sendiri tidak mungkin ada niatan mau nyontek. Jadi harusnya dari awal, kita selalu melibatkan anak, anak itu diabuat aktif dalam mengerjakan kelompok dalam mengerjakan tugas, terus dia tahu pas tes. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan. Dak ya, kalau KTSP kan seperti tahun lalu kita kan cuma merevisi jadi kalau kendala gak ada. Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan. Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penelian dari kabupaten. Penghargaan dalam arti? Kemaren ada teman yang mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di sini. Kalau secara teori sih ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak ada. Oh ya sama-sama.
Keterangan: SBM TPK: PPK
: Strategi Belajar Mengajar : Peningkatan Kompetensi Keahlian : Penghargaan Prestasi Kerja
85
Lampiran 4: Axial Coding AXIAL CODING (PENGODEAN BERPOROS), MODEL HUBUNGAN KATEGORI STRATEGI PENINGKATAN MUTU
Strategi Peningkatan Mutu
Fasilitas Pembelajaran
Penghargaan prestasi guru
Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru
Memorandum Understanding
of
Program Unggulan akademik
non
86
terhadap
Keamanan
Lampiran 5: Selective Coding SELECTIVE CODING (PENGKODEAN SELEKTIF) URUTAN KATEGORI KASUS
Strategi peningkatan professional guru Melalui pembelajaran melalui kegiatan IHT serta melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel dan melakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah.
Meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan.
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran
Setiap pengadaan dan pemeliharaan berdasarkan pada daftar kebutuhan yang mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran
Mempunyai program unggulan non akademik
Program unggulan dapat menjadi daya tarik bagi sekolah
Menjalin Memorandum Understanding
Meningkatkan kerjasama institusi terkait
of
dengan
Upaya untuk menjaga kemanan adalah dengan menjalin MoU dengan pihak yang terkait seperti pihak kepolisian
Keamanan menjadi indikator penting dalam menciptakan kenyamanan
87
Lampiran 6: Data Display
DATA DISPLAY
Manajemen Strategis
Strategi Peningkatan Mutu
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi
Memberikan penharggaan gterhadap guru-guru yang berprestasi
Menjalin MoU (memorandum of understanding) untuk menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah
Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama di luar jam
Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa
Memperhatikan murid yang bermasalah
Menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian untuk menangani kasus pencurian
88
Lampiran 7: Data Masukan dan Keluaran Siswa SMP Negeri 2 Tuntang
89