dan0tonomi llaerah llesentralisasi
34
l. Pendahuluan ekonomi, Pembangunansektor air bersih berhadapandengan aspek-aspek ekonomi, sektor air bersih ditlrntut aspek sosial dan lingkungan. Dalam menyesuaikandiri dengan kaidah-kaidah ekonomi dalarn rangka memandu alokasi sumberdaya air dan mendorong terselenggaranyasektor usaha selayaknyacrrpzro.teyang profesional, berperilaku efisien, dan menghasilkan manfaat bagi sektor ekonomi lainnya. Dalarn aspeksosial,sektor air bersih berhadapandengan nilai-r-rilaisosial yapg harus diaspirasikandi dalam pembangunan serta kedudukannya sebagai sektor publik yang paling mendasar.Muncul kesadarauyang sama yakni sasaranmenyediakansarana penduduk. Sedangkandalam aspek dan air bersih bagi sebanyak-banyakn)'a lingkungan, sektor air bersih berhadapandengan implikasi yang bernuansa sosial dan mempengaruhi alokasi sumberdaya air. Sinergi antara aspek lingkungan dan sosialdapat menentukan perilaku pengelolaansumberdal'aair dan permintaan air bersih. Secara keseluruhan,kebijaksanaansektor air bersih sejalan dengan pencapeian manfaat setinggi-tingginya dari k o n s er v a s i dan pembangunan (United lain air antara Nasumberdaya tions, I979): (f) meningkatkan pendapatanregional atar-rnasional,(2) meredistribusikanpendapatandi antara meredistribr"rsikan wilayah, (3 ) pendapatandi antaraberbagaikelornpok (4) rnemperbaiki keadaan masyx1nftn1, kesehatan masyarakat, dan (5) -) memperbaiki kualitas lingkungan.
I PT]I STIff||R $IRATIG GTMBA]IGA]I AIRBTRSIH IIIIAWAIIMUR IweN NucRoHo
')
lwan Nugroho adalah Staf PengajarUniversitasWidya Gama Malangdan mahasiswaPascasarjana IPB Bogor-red
Pendekatankebijakan penyediaan air dapat dipisahkanmenjadi dua, yakni sosial (worst fit st) dan ekonomi (growth p o i n t ) . P e n d e l c a t a ns o s i a l a t a u n o n ekonomi mernfokuskanpenyediaanair pada wilayah yang secara alarni kekuranganair akibat pengaruh atau gangguan iklim. Penyediaanair ditujukan u n t u k m e m e n u h i k e b u t u h a n m a s y a r a k a td a n t e r n a k d i d a s a r i a l a s a n Di kemanusiaan dan kesehatan masyarakat (hwrnnnitarinn schernes). perdesaan,pendekatanini sangat baik dan prioritas penyediaannyadianggap lebih penting dibanding kualitas airnya. Pendekatanekonomi difokuskan kepadawilayah yang potensinyatinggi untuk dikembangkan secaraekonomi. Penyediaan air ditujukan untuk memancing aktifitas ekonomi ke arah pencapaian kualitas hidup yang tinggi dengan menerapkan fasilitas dan Pendekatanini menuntut investasiyang teknologi modern (economicschemes). intensif untuk menghasilkankualitasair yang memenuhi syaratkesehatan.
Baerah ilan0tonomi llesenttalisasi I(erangkakebijakanair bersih di Indonesiamengacupada pengembanganair bersih wilay2fi perkotaan dengan bertumpu kepada investasi.Menurut Bappenas(1999)' kebutuhan investasisektor air bersih pada RepelitaVI dan VII masing-masingmencapai 7 dan I0 trilir-rn.Investasitersebut akan meningkatkantingkat pelayanandari 39 persen dari penduduk perkotaanpada akhir pada rahun I998 rnenjadisebesar49 dan 62 perser-r pen-rbangunansektor air bersih dalam investasi ialrun 2004 dan 2009. Pende&atan dipengarr-rhioleh tiga faktor: (a) karakteristik air baku, yang mernperhatikanjenis sumber a i r , k u a n t i t a s d a n k u a l i t a s ,s e r t a d e b i t a n d a l a n ; ( b ) k e b i j a k a np e m e r i n t a h , y a n g memfokuskan kepada penataan rLrang)pertr.rmbuhanekonomi dan investasi, dan demografi; dan (c) teknologi produksi, yang mempertimbangkan efisiensi ekonomi, Faktor-faktortersebutmerupakankerangka(kebijakan) distribgsi,dan cakupanpelay2112n. sektor air bersih.Secarateknis dan operasional, pembangunan baku dalam implementasi hal tersebut diinplementasikan oleh PerusahaanDaerah Air Minum (PDAM), sebagai lembaga ekonomi satu-satunyapenyslsnggaradan penyedia air bersih di Indonesia. Implikasilya, kinerja PDAM n-renjadiukuran per-rtingdan n-renjadiharapan bagi keberhasilankebijakansektor air bersih.
Bersihdilaulalimut SektotAir ll. Kemgaan Tin-rurberjalansecaradinamis.Transformast Pembangunanscktor air bersih di Jar,va struktur ekonomi telah berkembang maju, berirlplikasi bukan saja kepada tingginya perminraan air bersih oleh sektor industri, jasa dan pemr-rkiman,tetapi juga memberi akibat buangan sampah di kali Sr-rrabaya) bampak penlrrunan kualitas air baku (kl-rususnya sektor air pembangunan dan limbah dari industri dan pemukiman. I(ebijakanstrategis bersih di wilayahrersebuttelah disiapkanhingga tahun 2018 (BappedaSurabaya,1999). Pendekataninvestasitersebut berencanamenambah air baku sejumlah I37 juta m3 per tahun (hingga tahun 2006) dan2I0 jr-rtam3 per tahun (hingga tahun 2018). Dalan starisrikair minum tahun 1997,Iawa Timur menduduki peringkat pertama dalam jumlah pelanggan(715 ribu, atau 16.4 persennasional),jumlah air bersih terjual (245 jata m3, 16.2 persen nasional), dan jumlah karyawan (6577 orang' I6'7 persen nasional).Semenrarapada kapasitasproduksi efektif (14.3 ribu liter per detik, 17.5 persen lasional), nilai ekonomi air (I40 miliar rupiah, 13.7 persennasional),dan nilai output beradadi peringkat kedua bau'ahDKI Jakarta. (I63 rniliar rupiah, 15.3 persenr-rasional) Sementara itr-r,Jawa Timur terpuruk dalam cfektifitas produksi, ),akni han)'a 60 persen dari kemampLranrerpasangnyaatau tergolong terbarvah secaranasional. Jauh dibawah DI11 )akartasebagaiperingkat atasyang mencapaiefbktifitas97.5 persen.Dari indikator terakhir, Jawa Timr-rr nampaknya memiliki permasalahandalam pengelolaanair bersih, padahaldiyakini kapasitasrerpasangnyamencapai23828liter per detik dan paling tinggi i.."." nasional. Menurut data Susenas(I999), rata-rata pendudr"rkJawa Timur yang terlayaniair bersih sebesarI9 persen.Lebih jauh, perkembangansektor air bersihdi Jawa Tirnur dalarn kurun I993 hingga 1999 (BPS,2001) menunjr.rkkangejala penurunan kualitas pelayanansebagaiakibat ketidak-imbanganpertLrmbuhanproduksi air bersih (sebesar4.8 persen)dibanding pertlrmbuhanjumlah pelanggan(8.7 persen)(Tabel 1). Gambaranlebih detil tentang PDAM di ]arvaTimur disajikandalamTabel2. PDAM berdasarkanjumlah pelanggandibagi ke dalam empat tipe, yakni A, B, C dan D dengan
35
Talel2 l(cngaanleuangan dan0lGrasional Produl(siPDIIil diProilnsilawa IimwnadaTahun tggt
PDAtrt(Tipelr
Pendapetanl (Beaya)
Beayer
Pairk Laber fumlehr A ? 3 Volair IRusi)Pchng- Disalur- Perr Pro- Progrn ken relang- duksi duksi gro Rete-2 lete-2 Bersih
Usaha Lain- Lang- fmum lein sung
juta , 1 (abTrenggalek (A)
327
(abPmbolinggo (A) (abPamekasan (A)
455
(A) KoteMoiJ<,erto (abFacitan (A) (abMoiJ<,erto (A) (abSampang (A) I (abBords/,ror(A) (otr Prcbolirggo (A) (A) l0 (abSumenep (otaBlitar (A)
jute
i90 649 1297 896
504
200
.l8i
74
52l 711
549 454
709 439
600
273
605 ,100
1S6
4e2
3il 215 ,tSl
z8!
58!
z5z
+42 410
87C
t8;
1550 713
3Z!
9,16
,t20
241
(386)
620
1l
7t t7
522 rlz4
515
50 (13
23!
20 12
60i 55{
(4)
32
762I
2i0
(so3)
7661
2029
255
547
286
(2ts) 7850
985
125
651
556
732
710 ,|.21
24
795
359
416 362
(42s) 90t
7222
(2es) 7250
(30)
8345
2037
(sii) 8548 1047 (r777) gs?7 zt03 (70) 865S z07l (6eo) 8705 l9zI
].74
t1l3
26
954
36t
(176)
1126
109
769
514
1205 (304) t08I 619 (134) 641 1129 (45e) t280
801 42t
(4e) 8903 1285 (eo4) 10063 2,186 (s7i) 10107 1360
23t
(840)
l
1034
30 130
1146
65
s0s
666
591
4S
ll43
1595
7j
1479 l0t I
37
lz52 1027 1395 li0z
2326
zsz3
(li)
571
2224
34
1474
1257
3790
1.6
tgz9
1548
26
t7
96
361
18.!
569
57(
l+
876 .$5
59:
247
13: 28r
455 389 725
4l! 471
u1
z0r
469
273
t9t 33t
815
4il
438
zii
2lt
529
49t
3977
25t
585
3737
zzl
575
17920
4347
5rz
t0129
5993
z4! t9€
3t5 373 339
532
322
15532
(sso) 163lt (4il)
6li 25. 1932 LZTl 23,! 895 58; 22: 564 ,16!
6Zt
2576
251 131S5 4446 (821) 14308 3013 58
LZz 591
17 23: . 776 18i 5t9 597 1S
(eoo) 13145
e100 (1s3) 106! t055 1949
1652
101.12 290I 1039,{ 1780 (lse5J 10560 2471 (2ss) 10673 2000 (32s) 11286 173I (146) 12225 244?
1558 1965 9t3 390 981
8i88
(8ss)
1a91 (4s5) 1115 551 1923 1037
677
724
(zs8) 832 (24)
556I 7026
13i
168I 1973 1346 2200
1084
rze
15t
4800
(abJombrng (A) (abBolrnegoro (A) (rd) 18(abLamongan
I Tipe PDAMberdasar jumlahpelanggan: (ab Fmaogo (B) kurangdari 10000(A), 10001hingga30000 z5(abMadiun(B) (B),3oool hingga 50000(C), dan lebih z6(abTlgagrns(B) dari50000(D). (B) 2 Lampiransurat z7(otaPasuruan Gubernurlatim No (abTuben (B) 690lB9n/02211998 perihalpembebasan 29 {absitubm&(B) setoranPDAMke (B) 30 (otaMadiun Pemda; 3JawaTimurDalam 3 l (abBarryuwngi(B) Angka 1997(BPS, 1999); 32 (ab Jember(B) 4 HargaProduksi= (C) pendapatanusaha i 3 3 (ab lvlagetan dibagiair terdistribusi, (ab 34 Sidoajo(C) BeayaProduksi= beaya langsungdibagi (abMalang (D) air terdistribusi
677
(43e) 50i3 (8r2) 5300
519 (r34) 641 ,1219(2s3 5) 2783 6i6 (233) .1856 tztT 478
7Z (abNqanil (B) (B) 23 (abLumajang
25 (4oo) 4290
m: Rp/mr Rp/m3
865
(abKediri(A) (A) 14 (abGresik (ab (A l5 Ban$,alan
z l (ab Ngawi(B)
ribuml
318
64t 1619 (208)
20 (abBlitar(B)
juta
4S0
I
t2 (otaKediri(A)
(abPasuruan fr)
juta
749 ,|.28
30
272 10ti
juta
(313)
Lt?4
s05
juta
r4535 (zo6) i666 5580 185 897 3e743 6995 (6ss) 5194e 10064 7050 639 ,t255 ,{001
6ir ,165 567
z1( 2078 t09t 19i
701
4A:
::l I.
ij;i .i;a '.
ll..
Strategi t Peningknban pelayanan penduduk
II*AsgdtEko.uni a. Peningkdanpendapdan - Kebiiakanharga yang optimal - Peningkatantarif (harga) air PDAM - Penetapanharqn(Wice d&'ainha/twi di antaradan di dalamkelompokkonsumen dan pemelharaansisbm efisiensidan - Perbaikan b, Peningkatan distribusi keuntunganPDAM - Pendidikandan ketramfilan 5QM(lwrnan raarfaDsektor air berfi - Perbaikan dan mutu manajemen pelayanan - Restrulturisasi hutanghubng PDAM - Peningkatan peltumbuhanpermint€anair i2, Peningkntdn.*a/E a, Mempert*tankanslraz bersih sektorair bersihdi atas dan dampak - Peningkatan 0.17D€rsen ekonomiwilayah inv€sta5i - Peningkatanaldifitas ekonomike aktifita b. Peningkatan yang belakang ekonomiwilayah terkaitdenganselda air - Peningkatan aktifiiasekonomike.depan - Pembangunaninfrairuktur publik bersih telepon - Pembangunan di bidanghukumdan DertEnahan - Pembangunrn ekonomisektor maufaldur/jasa IUv A5B.d(Lingkmgil a,Penpmbangansumber- -Invelasipgngembanqnsumberair l.Peningkatan baku sumberair baku kuantitasdan - Eksplorasi bir balqt kualitasair bersih kualitasair - Evaluasikualitasair baku dan air bersih b, Pemeliharaan baku - Sistqmmonitoringdinikllalitasair - Peneraoanteknolooioenoolahanair baku - Analisispotensidan panemnsumber jz. Peningkdtan kualitas dq/a a, Parbaikan dayaair alamdan i dukunglingkungan sumberdaya lingkungan sumberdayaair- Konservasi air hutan,tanahdan i sumberdaya zumberdaya
j
.
:'
,'sl
Langkah oPerasbnal Sasaran Ta[sl3. I. Aspek Sosial wilayahkota brintegTasi Slratogi, danLangtal Sasolon Pembangunan a. Peningkdanpelayanan - Pengenbasan hingga80 persen kemiskinan dalam 00crasiond pendudukwilayahkota.-program-programpengamanansosial Settot[iI Pcngemlrngan dan 60pers€npenduduK $ocialsaftyndl yangterkaitdengan BBlsln di |awaTlmul Kabupaten sektorair bersih
- Pengembangan wilayahpemukiman - Pembangunan wilayahindustri hidranumum air bersih - Pembangunan b' Pemanfaatan sosial - Membantuwilayahyangmengalamikisis bagikePentingan ar jaringankomunikasi antar PenFmbangan a.Membangunpatisipasi - Membentuk staAerhaldsdalampembangunanseldor kelembagaansektor masyarak*dalam pembangunan air bersih seldorair bersih - Melakukan bersih analisistentangkonsutmiair bersihsecaraperiodik - Merumuskan hubungankelembagaan b, Mengembangkan yang kondr"rifbagipengembangan ekonomi kelembagaan air bersih sektorair bersihyang efisiendan berkelanjdan - Pengelolaanterpadu, srtili4g, atau grerger - Memperkuat dan otoritas kemandirian PDAM - Perumusan standarevaluasikinerja aspek PDAMyangmempertimbangkan lingkungan - Mengevaluati kineriaPDAM - Membangun InsentlftEntd mekanisme c, Mengembangkan dan pr,ni*vrenf hukum kelembagaan sektorair bersih
lar i i
r . . . 4 ,,
U. Pengndalianalokasiair
baku
- Penerapanbaku mutu linghngan - Pembinaan dan penyulltan lingkurgan
LT;;lyij#'fft'#epeneaff!5an
Ilesentralisasi dan0tonomi llaerah
38
jumlah pelangganmasing-masingkurang dari 10000, f 0001 hingga 30000, 30001 hir-rgga 50000, dan lebih dari 50000. Berrurut-turut PDAM tipe D, C, B dan A di lawa Timur berjumlah 3,2,14 dar-rl8 PDAM. Haltersebut n-remperlihatkan bahwa 1B dari 37 PDAM di Jar,vaTimur adalah PDAM kecil (tipe A), dengan rata-ratajurnlah pelanggan7233 dan kinerja yang umumn)'a rendah, diperlihatkar-r dengan rata-ratakerugian sebesar370.89 juta rupiah per PDAM. IGragaan PDAM tipe B nampaknya tidak berbeda dengan tipe A, dengan dengan rata-ratajumlah pelanggan 1256I dan kerugian sebesar524.79 juta rupiah per PDAM. SeureutarakeragaanPDAM tipe C dan D nampak lebih baik, yang menampilkan rata-ratajumlah peianggan mendekati B0 ribu dan keuntungan sebesar 2.77 mlliar per PDAM. PDAM Sr-rrabaya merupakan PDAM terbesardengan jumlah pelanggar-r dan volume air tersalur kurang lebih 50 persendari selun-rhPDAM JawaTirnur (Garnbar1). Perkembangansektorair bersil-r di Surabayadan wilayahsekitarnya(Gerbang I(ertasusila)diyakini memberi pengaruhsignifikanterhadapsektor air bersihdi JarvaTimur. Dari 37 PDAM di seluruh pemeritrtah kota dan kabupaten di lawa Timur, har-rya delapar-r PDAM yang padatahun 1997 mer-nperlil-ratkan keuntungan bersih (sesr,rdah pajak), rnasing-masingPDAM Sr-rrabaya (9.1 nriliar), kota Malang (4.2 nlliar), Sidoarjo (897 juta), Magetan(361 juta), Tuban (251 juta), kota Madiun (68 juta), kabr-rpaten Mojokerto (50 juta), dan kota Probolinggo (32 juta). Jumlah keseluruhankeuntungan 8 PDAM mencapai14.9 miliar rupiah, tidak lebih dari kerugian29 PDAM sebesar15.1 miliar rupial-r.Rendahr-ryakinerja PDAM sesungguhnyatelah diketahui. Namun momen krisis ekonomi tahun 1998 telah merrinta perhatian terhadap permasalahanyang dihadapi PDAM. Oleh karenaitr"rMendagri (dengan surat No 539/35I8/PUOD) dan ditindak lanjuti dengan Gr,rbernurJatim (dengansLrratNo 690/13973/022/ I998) memuruskan untuk membebaskanPDAM yang masih merugi terhadap 'kervajiban-kewa;'iban setor' ke kas pemda, dimana dalam keadaanekonomi normal 'setoran' mencapai 55 persen dari keuntur-rganPDAM. Rendahny,akeragaansektor air bersih di negara sedang berkembang telah diketahui. Bar-rkDr-rniar-r-rer-rgidentifilcasi tiga indikator un-rum)yakni (Idelovitch and Ringskog i995): (a) kebocoranair sangattinggi, mencapai40 hingga 50 persen,(b) kelebihantenagakerja, dan (c) kualitasair yar-rgtidak stabil dan tidak memenuhi standar.Tingkat kebocorar-r air di Indor-resia pada tahun 1997, yang diiritung atasdasarvolume air terjr-ral(1510 jr,rtams) terhadapkapasitas prodr-rksi efbktif (81915 liter per detik), mencapai58 persen.Sementara rasio pegawai terhadap pelar-rgganadalal-r9.01 berbandir-rg1000. Ukuran yang sama di Jawa Tir-nur uasing-tlasing adalah47 pcrsen dan 9.2 berbanding 1000. Angka rerseblrr belum memenuhi batasyang disarankan,yakni tingkat kebocoran20 persendan rasiopegar,vai pelanggan6 berbandir-rg1000. Rendahnya keragaan dan kir-rerjasektor air bersih dar-rPDAM tidak terlepas dari keadaankelembagaandan kelemahansistemir-rsentifdi dalarnr-rya. Payung kelembagaan PDAM bersurnberdari Sr-rrat I(eputr.rsan Bersama(SKB) Mendagri dan Menreri PU No 4 tahun 1984 ataur27/KPTS/1984 tentang pembinaanPDAM. Hal tersebutberin'rplikasi bal-rwaDepdagri melalui Pemda berhak menetapkan direksi dan mempengaruhi manajemen. Pemda jurga berkepentingan menetapkan harga air (regulated price) dalam rangka rr-relindungikepentingan konsumen. I(ebijakan harga rersebur terbr.rktitidak memuat inser-rtifbagi per-rgan-rbilan keputr,rsanberproduksi oleh PDAM atau konsumsi air. bersiholeh rumah tangga.Data perkernbanganharga air riil (tal-run1983) selamaperiode
llaerah danOton0mi llosentralisasi 1991 hingga.1999bergeraktidak kontinyu (rata-ratatumbuh -1.6 persenper tahun) dan mencapaititik terendal-rpada tahun 1999, yakni i74 rupiah per m3. Fenomena krisis ekonomi n-rengakibatkan hampir keseluruhan ,29 dari 37 PDAM terLrtamatipe A dan B tidak menaikkar-r l-rargadan menghadapi persoalankeuangan. Dalam posisi ini PDAM Lrmlrmnyatidak punya pilihan untuk berinvestasidan mengetnbangkan kegiatannya.
AlrBetsih lll. $ttategi Pengem[an$an Scktor Rumusanstrategipengerlbangansektorair bersihdispesifikkanke dalam aspeksosial, ekonomi dan lingkungan. Hal terscbut ciil-rarapkan akan menghasilkandampak positif d a l a m m a s i n g - r n a s i n ga s p e k s e c a r ap r o p o r s i o n a l , b e r k e l a n j u t a n , d a n m e m b a w a peningkatan kesejahteraan(socinl benefit). Rumusan pada dasarnyamendeskripsikan strategipengelolaansumberdayaair dari Le Moignc et al. (1994),yang terdiri dua kegiatan pentir-rg),akni analisissumberdayaair, yaitu mcngkaji aspekfisik dan faktor-faktor yang mempengaruhisumberdayaair, dan pendefinisianstrategi,yaitu prosespenetapanbentukbentuk pengelolaansumberdayaair. Secaragarisbesar,rumLlsanstrategitersebutdisajikan dalam Tabel 3.
lU.AsRefi Sosial Strategi dalam aspck sosial bertujuan meletakkan landasankelembagaanbagi berftingsinyapenyglsnggaraanpelayananair bersihseoptimal n-rungkin.Strategi dinyatakan dalam dua hal yakr-ripeningkatan tingkat pelayanar-rair bersih dan pengembangan kelembagaansektor bersih. Strategi pertama dilatar belakangiolel-rkeadaanbahrvatingkat aksesatau pelayananair bersih baru mencapai19 persenrumah tangga(Susenas,1999). air bersih dari Sebagianbesar penduduk, atau sckitar 50 perscn masih n-rengtrndalkan penduduk mengakses air yang ini banyak diharapkansemakin snmur. Dengan strategi memenuhi Syaratkesehatandan memperolehsocialbenefitlain dari konsumsiair bersih. Pertama, tingkat pelayananpenduduk mempunyaidua sasaran. Strategiper-ringkatan kabupaten. pelayananhingga 80 persenpenduduk wilayahkota dan 60 persenper-rdr,rduk Flampir seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur belum urencapaisasarantersebut seperti yar-rgdiinginkan dalarn I(eputusar-rMendagri No 47 tahun 199 tentang Pedomen I(nerja PDAM. Langkah operasionaluntuk mencapaisasarandapat mencakupprogramprogram pembangunanterintegrasi,misalnyapembangunanperkotaanatalrpengentasan kerniskinanmaupun pernbangunanscktoral,misalnyapengembanganwilayahpemukiman dan rvilayahindustri. PengalamanSurabayadalam pembangunauperkotaan,yakni program perbaikankampung (IGmpoong Improvement Project Urban) pada tahun l98Oan rumah tangga dari 68862 pada tahun 1982 terbukti efektif meningkatkan pelar-rggan menjadi II6257 sambunganpadatahun i990. Sementarai'tu,progl'amjaring pengamanan sosial1'angdikaitkan dengan penyediaansaranaair bersih kepadaruntah tangga berhasil menambah 1349 pelanggandi rvila),ahPDAM Nganjr-rk,menjadi ll2|2 pelangganpada tahun 1998. Sedangkanprogram pembangunansektoral,sekalipunlebih seringberorientasi jangka pendek, nampakr-rya cukup efektif meningkatkanjr,rmlahsambungan air bersih.
39
lfesentralisasi dan0tonomi llaerah
40
Hal ini dapat dilihat dari berkembangnyar,vilayah-wilayah pemukiman atau industri baru, dimana saluran air bersih mer-rjadisalah satu insentif yang ditawarkan oleh pengernbang. I(edua, sasaranpemanfaatanair bersih untuk kepentingan sosial secaraselektif. Sesuai denganSKB Mendagri dan Menteri PU No 4 tahun 1984, PDAM sebagaipelakuekonorni sel
llaerah dan0tonomi lfesentralisasi antar PDAM, dengan pemerintah dan sektor swastayang n-renjaminefisiensialokasi air baku clan operasi pelaynp"r, pelanggan. Selanjr.rtnyadapat ditetapkan pilihan-pilihan pengelolaanyang paling menguntungkan.Sebagaicoutoh, PDAM Surabaya,Gresik dan memperolehsocinlbenefityangrelatif besarseandainyaberadadalam 3iaoarlo berpelr-rang 'uvilayahkota dan kabupaten, satu manajemen. Hal yang sama dapat dilakukan antara bahkan tnerger dalam satu eks karesidenan.Sektor air bersih di Malaysia dapat dijadikan Jauhlebih efisiendibanding acualt,dimanamerekahanyamemiliki 1B institusipengelolaan. 307 PDAM ),angada di Indonesia)atau 37 PDAM di JawaTimtrr.. Langkah operasional berikutnya adalahmembangun mekanismekelembagaanyapg mendukung otoritas dan secarafirngsionaloleh Pemda dan PDAM terhadap pembinaan berlebihar-r ken-randirian secarateknis oleh Dirjen Cipta Karya. Sasaranmengembangkarrkelembagaanekonomi dapat diimple n-rentasikander-rganmemasttkkan peubah-peubah yang stusta.innble iing[.tng"n di dalam standarevaluasikir-rerjaPDAM, misalnyanrenerapkanISO 14000. Dengarrdemikian, seluruh prosesproduksi, distribr-rsiair bersih dan Iingkr-rngansekitarnya terlindungi olel-rstandar kualitas yang tinggi. I(etiga, meugembangkankelembagaan hukum sektor air bersih. Perangkat hukum sektor air bersih tidak harus eksklusif tetaPi dapat rnelckat dengan atLlranhukum lingkungan, pidana atau perdata. Insentif berr"rpa yang berjasa mengembangkan atau penghargaan perlu diberikan kepada stoheltold.er mendukung pembangunansektor air bersih,dan sebaliknyasangsidiberikan kepadayang peningkatanpelayananair bersih. melanggaratau kontra-produktif dengan upa)Ia-uPaya
tftonomi u. As0G[ Strategi dalam aspek ekonomi bertujuan membentuk lembaga ekonomi sektor air bersih yang sehat dan meningkatkan peran dan dampak sektor air bersih terhadap perekonomianwilayah. Strategi dinyatakandalam dua hal yakni (i) peningkatankinerja t..r",-rg"r-rdan operasionaldan (ii) peningkatan strtoredan dampak sektor air bersih dalarn ekonomi wilayah. Strategi pertama dilatar belakangi oleh keadaan bahrva kinerja keuangan sebagianbesar PDAM, atau 29 dari 37 PDAM di JawaTimur terutama tipe A dan B, dalam ptsisi merugi. Dalan-rposisi ini PDAM Lrmumnyatidak pur-ryapilihan untuk berinvestasidan mengembangkan kegiatannya. Dengan strategi ini diharapkan PDAM sebagailembaga ekonomi dapat menghasilkan surplus usaha, dan menemPatkannya sebagaisektor usaha yang dapat menarik investasi,sehingga dapat memPercepat pencapaiantingkat pelayanan. Strategi peningkatan kinerja keuangan dan operasionalPDAM memlrat dua sasaran. pertama, p1.tingL"t"n pendapatanPDAM. Output yang dihasilkan oleh sektor air bersih dapat dipiiahkan dalam pendapatanair dan non air. Pendapatanair berasaldari rekening (tarif) aii bulanan pelanggan,sedangkanpendapatannon air berupa beayapenyambungan lain. Langkah (connectionfee), tenaga listrik yang dihasilkan, servaaset dan jasa.-jasa operasional meningkatkan pendapatan adalah dengan kebijakan harga (pricing policy) yang optimal pada seluruh jenis pendapatan tersebut. Pada wilayah dimana tingkat pel"yattan -"rih rendah, terutama PDAM tipe A dan B, antara tarif air dan beaya penyambungan hendaknya diintegrasikan. Menurut Bappenas (1999), rata-rata beaya peny"mb.,ngan PDAM (connectionfee) tergolong relatif tinggi sehinggacukup signifikan menghalangi kons,t-si air yang berkualitas.Beaya penyambungan tersebut dapat
4l
llesenlralisasi dan0lonomi llaerah
n
diturunkan untuk meningkatkantingkat pelayanandan pendapatanair dalam bulan-bulan berikutnya.Langkah operasionalberikutnyaadalahmeningkatkantarif (harga) air. Ratarata harga air di h-rdonesiaadalah484 rupiali per m3 (tahr-rn1994), setara30 persendibawah margirtal rasr(Bappenas1999). Dalam rangka meningkatkankeragaansektor air bersih, l-rargaair perlu dir-raikkan sebesar3 dan 2 persenper tahun masing-masingbagi PDAM besardan kecii. BerdasarkanskenarioBapper-ras tersebut,harga air sebesar650 rupial-rper m3padatahun I995 r-raikrnenjadimasing-masing950 dar-r800 rupiah per m3 padaPDAM besar dan kecil pada tahun 2008. Sementaraitr"rr"rpayameningkatkan pendapatanair dapat jr,rgadilakukan dengan mendiskriminasi tarif air terutarna di dalarn kelompok konsurnen.Diskriminasitarif di antarakelompokkonsumen,sepertirumah tangga,industri, jasa,atau pernerintahal-I)ulrlLlumyatelal-rdilakukan oleh sebagian besarPDAM. Sedaugkan konsurnen,misalnyarumah tangga di pusat kota dan di diskriminasidi dalam kelon-rpolc pinggiran atau kamplrng, bclum dilakukan oleh hampir seluruh PDAM kabupatendan sebagianPDAM l
llesentralisasi danotonomi llaerah air bersih dapat ditingkatkan oleh komponen investasi,khususn;,ayang ditanamkan untlrl( nrenrperoleh econotnicof scaleperusahaan.I(edua, meningkatkan aktifitas ekonomi wilayah yang terkait dengan sel
UI.Aspe[ling[ungan Strategidalarnaspeklingkungan bertr"rjr-ran mendukung terselenggaranya alokasiair baku dan pelay2nnnair bersil-ryang optimal dan memenuhi kaidah-kaidahkonservasidan dayadukung lingkungan.Strategidinyatakandalarndua halyakni (i) peningkatankuantitas dan kualitas air bersih dan (ii) per-ringkatandaya dukung lingkungan sumberdayaair. Strategi pertama dilatar belakangi oleh keadaanbahtva secaraumLlm tingkat konsumsi air bersihper kapita(rumah tanggapelangganPDAM) belun-rmemenuhistandarkuantitas WHO sebesar150 liter per hari, yakni mencapai37.1 m3 per orang atau setaradengan 101.64 liter per l-rari.Derlikian pula ditemr-rkangejala atalr kecenderunganpenlrrlrnan kuantitasair bersih per pelanggan.Di sisi lain sebagianbesar,atau 50 perscnpenduduk mengkonsumsiair bersil-rdari sumur yang diragr-rkan terjamin kualitasnya.Dengan strategi ini diharapkanpelayananair bersihyang memenuhi syarat-syarat kesehatandan kuantitasnya p e n d u d u k bagi sebanyak-banyaknya d a p a t s e g e r a d i r e a l i s a s i k a n ,d a n s e k a l i g u s menccrminkan alokasi air baku (air sumur atau slrmbcr lain) secaraterukur dan bertanggungjawab. Strategipeningkatanl
4$
lfaetah dan0tonomi Ilesentralisasi
ul
(setara6.7 n'f per detik, l-ringgatahun 2018). Tambahanair bakr-rdalarnjangka pendek dan menengahberasaldari Waduk Beng (Jombang) tahun 2005 senilai 133 juta dolar, sesudahgagal pada tahun 1999) snmber air Umbulan (Pasuruan)(segeradirealisasikan senilai86 juta dolar, dan waduk Iftdung Warak (Jombang) tahun 2015 yang investasinya bagi PDAM lainnyasesuaidengankemampuansendiri belum diskedul.Namun demikiar-r, hal sumber air baku di wilayah masing-masing,dapat juga melakukar-r dan karakteristik ada samadengan skalayang lebih kecil. Invcstasidan kegiatantersebut harus senautiasa dalam misi PDAM. I(edua, per-neliharaankualitas air baku. PDAM yang menggunakan dalan-rmemcliharakualitas air bakr-rdari sumur dalam atau mata air relatiftidak bern-rasalah 0.2 hingga 0.4 mg air, yakni cukup dengan sistem injeksi desinfektankaporit sejr-rmlah PDAM yang per liter di dalam sistem pengolahar-rair yar-rgrelatif sederhana.Sedar-rgkan menggunakan bahan baku air permukaan, oleh karenakeadaannyarelatif terbuka terhadap gangguan sifbt-sifatkimia, fisika dan biologi air, menterlukan prosespengolahanyang canggih dan rumit-n-relipr-rti sedin')entasiar,val,aerator (proses oksidasi), flokr"rlasi, dan peul,ariugan-untuk memperbaikikualitasair. Langkahoperasional sedimentasiakl-rir, yang perlu segeradiberlakukanadalal-rmenerapkansistem morritoring dini l
lfaerah llesentralisasi dan0tonomi menerapkan instrumen bakurmutu lingkungan sumberdaya air. I(edua, mengendalikan alokasiair baku. Alokasi air baku yar-rgtidak terukur dilakukan olch rumah tangga dan jasa atau industri dalam bentuk air sumur, mata air, sLunllrdalam, atalr air permukaan. Hal tersebut tidak dapat ditolerar-rsilagi pada rvilayal-r-wilayah dengan daya 61nL,rtrgyang terbatas,misalnyaSurabaya,karena rnengakibatkaninterusi air laut dan kemungkinan penurunanmuka tanah (BappedaJatim-BPPT,1995). Langkahoperasionaluntuk sasaran iniadalah melakukan pembinaan dan penyr.rluhanlingkungan kepadamasyar2lqnl. Langkah berikutnyaadalahmenerapkanmekanismehukum dcnganir-rsentif penghargaanatausangsi bagi penyelamatatalr pelar-rggar kaidah-kaidahlingkr.rngan.
ull.PenutuR Strategipengembangansektor air bersihdi lalva Timur memerlukanintegrasidalam aspeksosial,ekonomi dan lingkur-rgan.Strategi tersebut diharapkanakan menghasilkan dampak positif dalan-rmasing-masing aspek secaraproporsional, berkelanjr-rtan,dan membawa peningkatan kesejahteraan (socinl benefit). Pengembangansektor air bersih di lawa Timur agakr-ryaterkonsentrasi pada pengembangan wilayah DAS Brantas, yakni untuk menysdixksnair baku khu.susnyabagi penyediaanair bersih di wilayah hilir atau rvilayah Gerbang I(ertasusila. I
llaltarPustafta BadanPerencanaPembangunanDaerah(Bappeda)Surabaya.1999.SurabayaUrbanDevelopmentProgramPolicy(SUDP)to 2018. Surabaya BadanPerencanaPembangunanDaerahJatim-BadanPengkajiandan PenerapanTeknologi(BappedaJatim-BPPT).1995.Pengkajian IntrusiAir Laut di Basin/AkiferSurabaya.BappedaPropinsiJatimdan BPPT BidangPengka.iian llmu Dasardan Terapan1994/ 1995. Surabaya Badan PerencanaPembangunanNasional(Bappenas).1999.UrbanWater SupplySectorPolicyFramework.Jakarta. B a d a nP u s a tS t a t i s t i (kB P S ) .1 9 9 8 .S t a t i s t i kA i r M i n u m 1 9 9 3 - 1 9 9 7J.a k a r t a . Badan PusatStatistik(BPS). 1999. StatistikAir MinumJatim 1998.Surabaya. Badan PusatStatistik(BPS).2001. StatistikAir MinumJatim 1999.Surabaya. Jordan,J. L. and A. H. Elnagheeb.1993.Willingnessto pay for improvementsin drinkingwater quality.Water ResourcesResearch 29(2\:237-245 ldelovitch,E. and K. Ringskog.1995. PrivateSectorParticipationin Water Supplyand Sanitationin LatinAmerica.Washington,DC: The WorldBank KeputusanMendagriNo 47 tahun 1999 tentangPedomanPenilaianKinerjaPDAM KeputusanMendagriNo 539/3518/PUOD) dan ditindaklanjutidenganGubernurJatim(dengansuratNo 690/13973/022/1998) tentang pembebasanPDAMterhadapkewajiban-kewajiban setorke kas pemda Moigne,G. Le.,A. Subramanian,M. Xie,and S. Giltner.1994.A Guideto the Formulation of WaterResourcesStrategy[TechnicalPaper No. 2631.Washington,DC: World Bank. SuratKeputusanBersama(SKB)Mendagridan MenteriPU No 4 tahun 1984atau 27lKPTSl1984tentangpembinaanPDAM.Jakarta SurveySosialEkonomiNasional(Susenas).1999.Hasil Susenas1999 Jawa Timur.Surabaya:BPS Jatim UnitedNations.1979.Guidelinesfor RuralCentrePlanning:Ruralwatersupplyand sanitation.New York WorldBank.1993.The demandfor waterin ruralareas:determinants and policyimplications. WorldBank ResearchObserver.S(1):4770.
45