Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
MODUL: PRINSIP-PRINSIP
PENGOLAHAN AIR BERSIH
I.
DESKRIPSI SINGKAT ir merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air
kehidupan tidak dapat berlangsung.
Air juga banyak mendapat pencemaran. Adapun berbagai jenis pencemar air berasal dari : a. Sumber domestik (rumah tangga),
perkampungan, kota,
pasar, jalan, dan sebagainya. b. Sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, serta sumber-sumber lainnya. Semua bahan pencemar diatas secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas air. Berbagai usaha telah banyak dilakukan agar kehadiran pencemaran terhadap air dapat dihindari atau setidaknya diminimalkan. Masalah
pencemaran
serta
efisiensi
penggunaan
sumber
air
merupakan masalah pokok, mengingat keadaan perairan alami di banyak
negara
kuantitasnya. 1 / MI-1A
cenderung
Beragam
menurun,
kondisi
badan
baik
kualitas
perairan
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
maupun
menyebabkan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih manusia berupaya mencari ragam solusi baik dengan teknologi tinggi untuk penyediaan air bersih skala besar maupun teknologi sederhana yang bersifat individual treatment, yang secara teknis tidak membutuhkan biaya tinggi, bahan-bahan bakunya mudah diperoleh dan setiap orang bisa mengaplikasikannya.
Materi dalam modul ini terdiri dari 4 pokok bahasan yaitu Pendahuluan, Prinsip penjernihan air dengan metode fisika, Prinsip penjernihan air menggunakan metode kimia dan prinsip desinfeksi pada air.
II.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pelatihan ini peserta latih mampu memahami Prinsip–prinsip Pengolahan Air Bersih. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu : a.
Menjelaskan pengertian penjernihan air bersih dan prinsip– prinsip penjernihan air serta penerapannya sebagai teknologi tepat guna.
2 / MI-1A
b.
Menjelaskan prinsip penjernihan air secara fisika.
c.
Menjelaskan prinsip penjernihan air secara kimia.
d.
Menjelaskan prinsip desinfeksi pada air.
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih III.
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Pokok Bahasan Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam modul ini dibagi menjadi 4 (empat) sub pokok bahasan sebagai berikut: Pokok Bahasan 1
PENDAHULUAN A. Pengertian B. prinsip penjernihan air serta penerapannya sebagai teknologi tepat guna
Pokok Bahasan 2
PRINSIP PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FISIKA A. Prinsip penyaringan (filtrasi) B. Prinsip penjernihan air dengan pengendapan (sedimentasi) C. Prinsip penjernihan air dengan absorpsi dan adsorpsi D. Prinsip penjernihan air dengan elektrodialisis
Pokok Bahasan 3
PRINSIP PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN METODE KIMIA A. Prinsip penjernihan air dengan metode koagulasi B. Prinsip penjernihan air dengan Aerasi
Pokok Bahasan 4
PRINSIP DESINFEKSI PADA AIR A. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan B. Desinfeksi dengan klorinasi C. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari D. Desinfeksi dengan ozonisasi
3 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
IV.
BAHAN BELAJAR 1. Kepmenkes Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum 2. Power point materi prinsip-prinsip pengolahan air bersih 3. Alat peraga a. Penjernihan air metode fisika b. Penjernihan air metode kimia c. Desinfeksi air 4. Modul prinsip-prinsip pengolahan air bersih
V.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pokok bahasan dan masing-masing sub pokok bahasannya akan diuraikan secara runtut oleh narasumber kepada peserta pelatihan. Di lain pihak peserta latih akan mendengar, mencatat dan mengikuti arahan dan petunjuk narasumber. Proses pembelajaran ini akan dikemukakan sesuai langkah-langkah sebagai berikut : Langkah 1 1. Kegiatan narasumber a. Kegiatan bina situasi kelas - Memperkenalkan diri - Menyampaikan ruang lingkup bahasan b. Menanyakan
dan
menggali
mengenai
pengertian
mereka
pendapat tentang
peserta
latih
Prinsip-prinsip
penjernihan/penyediaan air bersih. 2. Kegiatan peserta a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang diperlukan. b. Memberikan
jawaban
atas
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber/fasilitator. c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.
4 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Langkah 2 1. Kegiatan narasumber a. Penyampaian
materi
sub
pokok
bahasan–1,
tentang
pengertian dan prinsip penjernihan air serta penerapannya sebagai teknologi tepat guna. b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas. c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta. 2. Kegiatan peserta a. Mengajukan
pertanyaan yang diminta
narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan. b. Memberikan
jawaban
atas
mencatat
dan
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber. c. Mendengar,
menyimpulkan
hal-hal
yang
penting. Langkah 3 1. Kegiatan narasumber a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2, yaitu prinsip penyaringan
(filtrasi),
prinsip
penjernihan
air
dengan
pengendapan (sedimentasi), prinsip penjernihan air dengan absorpsi dan adsorpsi, dan prinsip penjernihan air dengan elektrodialisis. b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 2. Kegiatan peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan. b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan nara sumber. c. Mendengar,
mencatat
dan
menyimpulkan
hal-hal
yang
penting.
5 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
Langkah 4 1. Kegiatan narasumber a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 3 tentang prinsip penjernihan air dengan metode koagulasi dan prinsip penjernihan air dengan aerasi. b. Memberikan
kesempatan
kepada
peserta
untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 2.
Kegiatan peserta. a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan. b. Memberikan
jawaban
atas
pertanyaan
yang
diajukan
narasumber. c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting. Langkah 5 1.
Kegiatan narasumber a. Menjelaskan pengertian,
materi
sub
desinfeksi
pokok
dengan
bahasan
4
tentang
pemanasan/perebusan,
desinfeksi dengan klorinasi, desinfeksi dengan radiasi sinar ultra
violet
dan
panas
matahari,
desinfeksi
dengan
peserta
untuk
ozonisasi. b. Memberikan
kesempatan
kepada
menanyakan hal-hal yang kurang jelas. 2.
Kegiatan peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan. b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan nara sumber. c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting.
6 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
Langkah 6 Penutup 1.
Kegiatan nara sumber a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas sebelum menutup acara pembelajaran b. Meminta
peserta
untuk
memberi
komentar
tentang
proses belajar c. Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta (kalau ada) d. Tutup acara pemberian sesi dengan ucapan penghargaan atas
perhatian peserta selama pembelajaran, serta
permohonan maaf jika terdapat sesuatu yang tidak berkenan. 2.
Kegiatan peserta a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan kesempatan yang diberikan b. Memberikan
komentar
tertulis
tentang
jalannya
penyampaian materi oleh narasumber dalam selembar kertas
7 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
VI.
URAIAN MATERI POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN A. Pengertian Proses penjernihan/penyediaan air bersih merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut: 1. Menurunkan kekeruhan 2. Mengurangi bau, rasa dan warna 3. Menurunkan dan mematikan mikroorganisme 4. Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air 5. Menurunkan kesadahan 6. Memperbaiki derajat keasaman (pH) Pengolahan air dapat dilakukan secara individu maupun kolektif. Dengan berkembangnya penduduk dan teknologi di perkotaan. Pengolahan air khusus dilakukan
oleh perusahaan air minum
(PAM). Proses kimia pada pengolahan air minum diantaranya meliputi koagulasi, aerasi, reduksi dan oksidasi. Semua proses kimia
tersebut
dapat
dilakukan
secara
sederhana
ataupun
dengan menggunakan teknik modern. Pada dasarnya penjernihan air dilakukan dengan salah satu dari 3 metode atau kombinasi dari 3 metode terebut, ke 3 metode tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penjernihan air dengan metode fisika 2. Penjernihan air dengan metode kimia 3. Penjernihan air dengan metode biologis
8 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih B. Prinsip Dasar Penjernihan air dan penerapannya sebagai teknologi tepat guna Prinsip dasar penjernihan air di pedesaan meliputi beberapa aspek yang harus sesui dengan kondisi sebagai berikut: 1. Bersifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik, maupun social budaya masyarakat setempat. 2. Pengoperasiannya mudah dan sederhana 3. Bahan-bahan yang digunakan mudah dan sederhana 4. Bahan-bahan yang digunakan berharga murah 5. Bahan-bahan yang digunakan tersedia di lokasi dan mudah diperoleh 6. Efektif,
memiliki
daya
pembersih
yang
besar
untuk
memurnikan air
9 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih POKOK BAHASAN II PRINSIP PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FISIKA A. Prinsip penyaringan (filtrasi) Penyaringan
merupakan
padatan/koloid
dengan
proses
cairan.
pemisahan
Proses
antara
penyaringan
bisa
merupakan proses wal (primary treatment) atau penyaringan dari proses sebelumnya. Apabila air olahan mempunyai padatan dengan ukuran seragam, saringan yang digunakan adalah single medium. Sebaiknya bila ukuran padatan beragam, digunakan saring dual medium atau three medium. Penyaringan air olahan yang mengandung padatan
beragam
Penyaringan
dari
dilakukan
ukuran
besar
dengan
cara
sampai
kecil/halus.
membuat
saringan
bertingkat, yaitu saringan kasar, saringan sedang sampai saringan halus. Untuk merancang system penyaringan ini perlu penelitian terlebih dahulu terhadap beberapa factor sebagai berikut: 1. Jenis limbah padat (terapung atau tenggelam) 2. Ukuran padatan: ukurab yang terkecil dan ukuran yang terbesar 3. Perbandingan ukuran kotoran padatan besar dan kecil 4. Debit air olahan yang akan diolah Bentuk dan jenis saringan bermacam-macam. Penyaringan bahan padatan kasar menggunakan saringan berukuran 5 -20 mm,
sedangkan
padatan
yang
halus
(hiperfiltrasi)
dapat
menggunakan saringan yang lebih halus lagi. Saringan ini diusahakan mudah diangkat dan dibersihkan.
10 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Bahan untuk penyaringan kasar dapat terbuat dari logam tahan karat seperti stainless steel, kawat tembaga, batu kerikil, btu bara, karbon aktif. Penyaringan untuk padatan yang halus dapat menggunakan kain polyester atau pasir. Jenis saringan yang biasa digunakan adalah saringan bergetar, barscreen racks, dan bak penyaringan saringan pasir lambat. Jenis saringan yang banyak digunakan adalahsaringan bak pasir dan batuan. Saringan pasir menggunakan batu kerikil dan pasir. Pasir yang baik untuk penyaringan adalah pasir kuasa. Jenis
saringan
menurut
konstruksinya
dibedakan
menjadi
saringan miring, saringan pembawa, saringan sentrifugal dan drum berputar. Kecepatan penyaringan dikelompokan menjadi tiga: 1. Single
medium:
saringan
untuk
menyaring
air
yang
mengandung padatan dengan ukuran seragam 2. Dual medium: saringan untuk menyaring air limbah yang didominasi oleh dua ukuran padat 3. Three medium: saringan untuk menyaring air limbah yang mengandung 3 ukuran padatan Gambarnya seperti dibawah ini:
11 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Ukuran filter dibagi menjadi: 1. Pasir sangat kasar (very coarse sand) : 2 – 1 mm 2. Pasir kasar (coarse sand) : 1 – 0,5 mm 3. Pasir sedang (medium sand) : 0,5 – 0,25 mm 4. Pasir halus (fine sand) : 0,25 – 0,1 mm 5. Pasir sangat halus (very fine sand) : 0,1 – 0,05 mm Sistem aliran air olahan dalam system filtrasi terdiri dari beberapa macam. Penentuan aliran ini memperhatikan sifat dari limbah padat yang akan difiltrasi. Sistem aliran tersebut dibagi menjadi empat system, yaitu aliran horizontal, aliran gravitasi, aliran dari bawah ke atas dan aliran ganda. Gambar model aliran filter:
12 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Gambar kombinasi antara filter dan aerasi
Gambar instalasi penyaringan air secara gravitasi
13 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Gambar instalasi penyaringan pasir lambat
Gambar penyaringan air up low ganda
14 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih B. Prinsip penjernihan air dengan pengendapan (sedimentasi) Sedimentasi merupakan proses pengendapan bahan padat dari air olahan. Proses sedimentasi bisa terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis lebih besar daripada air sehingga mudah tenggelam. Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi adapula koagulasi
yang
memerlukan
atau
reaksi
proses
kimia.
pendahuluan,
seperti
sedimentasi
adalah
Prinsip
pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga
bagian
yang
padat
berada
di
dasar
kolam
pengendapan, sedangkan air dibagian atas. Gambar sederhana tempat sedimentasi air
C. Prinsip penjernihan air dengan absorpsi dan adsorpsi Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu dengan penyerapan tersebut, air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat oleh absorben
15 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Absorpsi umumnya menggunakan bahan absorben dari karbon aktif. Pemakaiannya, dengan cara membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam air olahan atau dengan cara menylurkan air melalui saringan yang medianya terbuat dari karbon aktif kasar. Sistem ini efektif untuk mengurangi warna serta menghilangkan bau
dan
rasa.
Proses
kerja
penyerapan
(absorpsi)
yaitu
penyerapan ion-ion bebas di dalam air yang dilakukan oleh absorben. Sebagai contoh, penyerapan ion oleh karbon aktif. Absorben yang umum digunakan adalah karbon aktif karena cocok untuk pengolahan air olahan yang mengandung fenol dan bahan yang memiliki beral molekul tinggi. Karbon aktif yang digunakan dapat berbentuk granula atau serbuk dengan waktu kontak 30 menit dalam tanki pengolahan yang dilengkapi dengan pengaduk. Setiap gram karbon aktif dapat mengabsorpsi 0,4 -0,9 fenol. Karbon aktif biasanya terbuat dari onthracile, bituminous, petroleum coke, dan arang tempurung kelapa atau arang kayu. Aplikasi absorpsi yaitu dengan mencampurkan absorben dengan serbuk karbon aktif dengan cara menjadikan karbon aktif sebagai media filtrasi. Apabila absorben dicampurkan dengan serbuk karbon aktif, selanjutnya larutan disaring. Namun apabila karbon aktif digunakan sebagai media penyaring, dipilih karbon aktif yang berbentuk granula dan secara berkala harus dicuci atau diganti dengan yang baru. Disamping dapat mengabsorpsi fenol,
karbon
aktif
juga
dapat
mengabsorpsi
racun
dan
mikroorganisme. Adsorpsi merupakan penangkapan/ pengikatan ion-ion bebas di dalam air oleh adsorben. Contoh zat yang digunakan untuk proses adsorpsi adalah zeolit dan resin yang merupakan polimerasi dari polihidrik fenol dengan formaldehid. Contohnya pengikatan ion Ca2+ dan Na+. Setiap gram resin dapat
16 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih mengadsorpsi asam 4 – 9 mev. Banyaknya adsorben yang diperlukan
tergantung
konsentrasi
larutan,
konsentrasi semakin
larutan.
besar
pula
Semakin
tinggi
adsorben
yang
diperlukan untuk menjernihkan air. Gambar instalasi penjernihan air secra absorpsi
D. Prinsip penjernihan air dengan elektrodialisis Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air limbah dengan memberikan dua kutub listrik yang berlawanan dari arus searah (direct current, DC). Ion positif akan bergerak ke kutub negative (katoda), sedangkan ion negative akan bergerak ke kutub positif (anoda). Pada kutub positif (anoda). Ion negative akan melepaskan elektronnya sehingga menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat yang tidak larut dalam air. Hal ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
17 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih POKOK BAHASAN III PRINSIP PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN METODE FISIKA A. Prinsip penjernihan air dengan metode koagulasi Koagulasi merupakan proses penggumapalan melalui reaksi kimia, reaksi koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai dengan zat yang terlarut. Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas dan kaporit. Petimbangan karena garam-garam Ca, Fe dan Al bersifat tidk larut dalam air sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa sisa basa. Dari hasil koagulan itu selanjutnya endapan
dipisahkan
melalui
filtrasi
maupun
sedimentasi.
Banyaknya koagulan tergantung pada jenis dan konsentrasi ionion yang terlarut dalam air olahan serta konsentrasi yang diharapkan sesuai dengan standar baku. Untuk mempercepat proses koagulasi dalam air limbah maka dilakukan pengadukan dengan mixer statis maupun rapid mixer Contoh skema instalasi koagulasi:
Pengadukan stabil dengan kecepatan konstan
Inlet bahan baku air Sungai/Sumur
Air terolah Lumpur dikeluarkan
Tampak Samping
18 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
inlet Outlet air terolah
outlet lumpur
Tampak Atas
B. Prinsip penjernihan air dengan Aerasi Aerasi
merupakan
suatu
system
oksigenasi
melalui
penangkapan O2 dari udara pada air olahan yang akan dip roses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat mengendap. Proses aerasi terutama untuk menurunkan kadar besi (Fe) dan magnesium (Mg). Kation Fe2+ atau Mg
2+
bila disemburkan ke
udara akan membentuk oksida Fe3O3 dan MgO.
19 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
Contoh aerasi menggunakan system gravitasi
Contoh aerasi menggunakan penambahan udara ke dalam air
20 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
Gambar aerasi dengan penyemprotan air dari atas
21 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
POKOK BAHASAN IV PRINSIP DESINFEKSI PADA AIR A. Pengertian Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap semua
mikroba
yang
membahayakan.
Zat-zat
yang
dipergunakan untuk usaha desinfeksi ini dinamakan desinfektan. (Surbakti., 1987) Desinfeksi merupakan salah satu proses dari pengolahan air, yang mana proses desinfeksi adalah suatu proses atau usaha agar kuman patogen yang ada didalam air punah atau hilang Bahan desinfeksi yang dipakai tidak boleh membahayakan, dapat diterima masyarakat pemakai, serta mempunyai efek desinfeksi untuk waktu yang cukup lama. Beberapa cara desinfeksi yang dapat dilakukan yaitu dengan: 1. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan 2. Desinfeksi dengan klorinasi 3. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari 4. Desinfeksi dengan ozonisasi B. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan
Cara efektif dan sering kita lakukan adalah memasak atau merebus air yang akan kita konsumsi hingga mendidih. Cara ini sangat efektif untuk mematikan semua patogen yang ada dalam air seperti virus, bakteri, spora, fungi dan protozoa. Lama waktu air mendidih yang dibutuhkan adalah berkisar 5 menit, namun 22 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih lebih lama lagi waktunya akan lebih baik, direkomendasikan selama 20 menit. Walaupun mudah dan sering kita gunakan, kendala utama dalam memasak air hingga mendidih ini adalah bahan bakar, baik itu kayu bakar, briket batubara, minyak tanah, gas elpiji ataupun bahan bakar lainnya yang di sebagian daerah di Indonesia hal tersebut sulit didapatkan C. Desinfeksi dengan klorinasi Klorinasi merupakan desinfeksi yang paling umum digunakan. Klorin yang digunakan dapat berupa bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya berisi kalsium hipoklorit, sedangkan cairan klorin, berisi natrium hipoklorit. Desinfeksi air minum yang mempergunakan gas chlorine atau preparat chlorine disebut klorinasi. Sasaran klorinasi terhadap air minum adalah penghancuran bakteri melalui daya germisidal dari klorin terhadap bakteri. Khlorin telah terbukti hanya merupakan desinfektan yang ideal. Bila dimasukkan dalam air akan mempunyai pengaruh yang segera membinasahkan kebanyakan mikroba. yang berkurang dalam air. Secara umum kebanyakan air mengalami desinfeksi yang cukup baik bila residu khlorin bebas sebanyak kira-kira 0,2 mg/L diperoleh setelah khlorinasi selama 10 menit. Residu yang lebih besar dapat menimbulkan bau yang tidak enak, sedangkan yang lebih kecil tidak dapat diandalkan. Khlorin akan sangat efektif bila pH air rendah Chlorine merupakan senyawa desinfektan, yang banyak digunakan dalam proses pengolahan air. Desinfektan ini bekerja dengan baik untuk membunuh bakteri, fungi dan virus.
23 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih Namun desinfektan ini juga dapat menimbulkan efek negative terhadap kesehatan manusia selain dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada air. Sebagai contoh Chlorine dapat bersifat merusak atau korosif pada kulit dan peralatan, selain itu Chlorine juga berpotensi merusak sistem pernafasan manusia dan hewan D. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari Metode ini sering disebut juga dengan nama SODIS (solar disinfectan water) yang merupakan cara pengolahan air mentah menjadi air minum yang aman dengan memanfaatkan sinar matahari dan sesuai untuk diterapkan pada tingkat rumah tangga, pemaparan air minum dengan sinar matahari terutama sinar UV-A akan merusak dan melumpuhkan mikroorganisme pathogen. Jika pada saat pemaparan suhu air mencapai 50° C maka proses disinfeksi hanya membutuhkan waktu 1 jam pemaparan. Didaerah tertentu di pelosok negeri, terkadang gas elpiji dan atau
minyak
tanah
itu
sulit
didapat
dan
harganya
tidk
terjangkau. Keadaan itulah yang menjadikan masyarakat disana mengkonsumsi air mentah tanpa direbus atau disinfeksi terlebih dahulu yang menyebabkan meningkatnya kasus diare, dan water borne dissease lainnya. Untuk itulah perlu ditemukan terobosan baru dalam pensterilan air dan salah satunya adalah metode solar disinfection water. Pada dasarnya prinsip desinfeksi dengan SODIS adalah sinergi antara sinar UV-A dengan panas. Apabila temperatur mencapai di atas
50
ºC:
saja.dengan
radiasi SODIS
yang E-Coli
dibutuhkan berkurang
hanya sampai
sepertiganya 3-4
desimal
(99,9%).
24 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
E. Desinfeksi dengan ozonisasi Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak beracun. Di alam, ozon ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi sebagai tameng terhadap radiasi ultra violet sinar matahari yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit. Ozon adalah molekul gas yang terdiri 3 atom Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3. Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari ‘sasaran’ untuk dapat melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi, sehingga dapat berubah menjadi molekul oksigen yang stabil (O2). Karena sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka Ozon sangat unggul untuk disinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan zat beracun) dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air dan udara. Dalam hal disinfeksi/sterilisasi air, teknologi Ozon paling unggul dan sangat efektif. Ozon dapat menghancurkan kuman, bakteri, virus, jamur, spora, kista, lumut dan zat organik lainnya. Selain itu, juga dapat menetralisir zat organik/mineral yang berlebihan/ beracun. Penggunaan Ozon tidak menghasilkan zat sisa yang membahayakan
kesehatan.
Bahkan
sebaliknya,
akan
menambahkan kadar olsigen dalam air sehingga lebih segar dan sehat.
25 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Prinsip-prinsip Pengolahan Air Bersih
VII.
REFERENSI
Alamsjah (2006), Alat Penjernih Air, Kawan Pustaka, Cetakan I Jakarta. John M. Kalbermatten, et al. (1980), Teknik Sanitasi Tepat Guna. Diterjemahkan oleh A. Kartahardja Andrian Suhandjaja, Viktor, Leader, Bandung: Puslitbang Pemukiman, DPU. Kusnaedi (2010), Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Penebar Swadaya, Cetakan I, Jakarta. Suprihatin (2002), Mengamankan Air Minum Isi Ulang, Institut Pertanian Bogor.
26 / MI-1A
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti