L A M P I R A N
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Tabel Gejala Kerusakan TV Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 G028 G029 G030 G031 G032 G033 G034 G035 G036
Gejala TV mati total Sekering putus Sekering tidak putus Tegangan Output ada Tegangan Output tidak ada TV hidup Tegangan Power supply normal Gambar Normal Tegangan Power supply tidak normal Tegangan power supply naik lebih dari 130 V DC Gambar tidak normal Gambar bergoyang Goyang kuat pada layar TV Goyang tidak kuat pada layar TV Gambar goyang kiri dan kanan Gambar tidak goyang TV mati Steker terpasang dengan benar Tombol On Kontrol tidak berfungsi Kontrol baik OSD tidak tampil OSD tampil Gambar tampil Suara terdengar Tidak ada warna Suara tidak terdengar Warna ada Tidak ada warna Kontrol berfungsi Tombol off Gambar tidak tampil UHF tidak dapat diterima Sinyal VHF tidak dapat diterima Antena tidak terpasang dengan baik UHF dapat diterima
Universitas Sumatera Utara
G037 G038 G039 G040 G041 G042 G043 G044 G045 G046 G047 G048 G049 G050 G051 G052 G053 G054 G055 G056 G057 G058 G059 G060
Sinyal VHF dapat diterima Gambar ada Gambar kabur Suara ada Suara tidak bersih Gambar bersih Gambar cacat Gambar tidak cacat Suara bersih Tidak ada suara Gambar tidak ada Tidak bersuara sama sekali Suara tidak terdengar Bersuara tidak jelas Suara kecil Suara tidak kecil Tidak ada cahaya Cahaya nyala Layar oval/trapezium Melintang vertikal Layar vertikal Layar tidak vertikal Layar tidak penuh Layar penuh
G061 G062
Rolling horizontal Rolling tidak horizontal
G063 G064 G065
Blanking (layar berwarna hitam) Tidak blanking (layar tidak berwarna hitam Transistor putus terus
G066 G067 G068
Normal Tidak Oval/Trapesium Melintang Horizontal
G069 G070 G071
Layar tidak horizontal Layar menyempit keatas Tidak menyempit
G072 G073 G074
Layar menyempit kebawah Layar menyempit kebawah dan ke atas Rolling vertikal
G075 G076 G077
TV tidak fokus TV fokus Cahaya gelap
Universitas Sumatera Utara
G078 G079 G080
Cahaya terang Tidak rolling vertikal Terang tidak bisa dikontrol
G081
Terang bisa kontrol
G082 G083 G084
Heater tidak berfungsi Heater bisa berfungsi Ada gangguan pada RGB
G085 G086 G087
Ada gangguan pada warna merah Ada gangguan pada warna hijau Ada gangguan pada warna biru
G088 G089 G090
Tidak ada gangguan pada warna merah Tidak ada gangguan pada warna hijau Tidak ada gangguan pada warna biru
G091 G092
Tidak ada gangguan pada RGB CRT sudah tua (TV yang berwarna hitam putih)
G093
CRT masih muda (TV yang berwarna)
Universitas Sumatera Utara
Tabel Solusi Perbaikan TV ID_solusi S1
S10
S11
S12
S13
S14
Solusi Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung. Kerusakan pada bagian tapis di power supply. Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc. Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol push-on dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak. Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode. Jika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan yang rusak adalah IC Programnya. Kerusakan pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja. Ukur tegangan 5 V dc pada catu utama IC Program (umumnya ditulis V cc atau V dd). Jika tegangan catu 5 V dc pada pin catu utama (V dd) IC program tidak ada, lepaskan solder pin IC program dengan PCB, lalu ukur tegangan 5 V dc pada PCB. Jika ternyata tegangan 5 V dc pada PCB ada dalam keadaan televisi tersebut hidup, hubungkan tegangan tersebut dengan ujung multitester dengan pin catu IC program sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada. Jika tegangan 5 V dc-nya hilang saat dihubungkan/disolder pada IC program, dapat dipastikan IC program tersebut rusak. Namun, saat pin catu IC program dilepaskan dari PCB tegangan 5 V dc dan pada PCB juga tidak ada kerusakan, kemungkinan bukan pada IC program. Periksalah lebih dulu sumber tegangan 5 V dc tersebut dan rangkaian lain yang berhubungan. Kerusakan pada OSD (On Screen Display). Periksa kerusakan pada OSD ini dimulai pada pin V-Sync (Vertikal Sinkronisasi) dan H-Sync (Horizontal Sinkronisasi) pada IC program. Pin ini biasanya berdekatan. Umpamanya, V-Sync pin 26 berarti H-Sync-nya pin 27. V-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah IC Penguat Vertikal, sementara H-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah FBT. Kerusakan seperti ini dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkaian pendukungnya, seperti pada kontrol warna dari IC program, crystal warna, dan komponen lain sekitar bagian warna.
Universitas Sumatera Utara
S15
S16
S17
S18
Kerusakan pada bagian kontrol warna dapat ditelusuri dari IC program pin color control. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin color control input. Tegangan ini bergerak (dapat) diatur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program atau dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu RGB dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC utama. Kerusakan seperti ini juga dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkain pendukungnya, seperti pada kontrol volume, mute dari IC program, serta komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara. Kerusakan pada bagian kontrol volume dan mute dapat ditelusuri dari IC program pin volume kontrol. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin volume control input. Tegangan ini berubah jika pengaturan volume ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum penunjuk alat ukur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program. Untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC Utama, dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu bagian volume (5 V dc) ke pin volume kontrol Utama dengan sebuah resistor. Dengan demikian, diharapkan tegangan kontrol dalam keadaan maksimal (volume suara maksimal). Kerusakan seperti ini sering terjadi pada televisi yang terkena petir (ada sebagian jenis televisi yang power-supply-nya rusak). Kerusakan seperti ini dapat berasal dari rangkaian IC program pin ident, dapat juga dari IC Utama, sekitar AFT atau pada bagian sinkronisasi. Kerusakan seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil, seperti resistor atau kapasitor yang berubah nilai. Jadi, umumnya kerusakan seperti ini bukan pada IC program atau pada IC Utama, melainkan pada komponen pendukung pada bagian yang rusak. Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horizontal pada IC utama tidak rusak (bekerja), tapi bagian gambar dan suara mengalami kerusakan. Kerusakan seperti ini bisa terjadi pada IC utama atau pada rangkaian sebelumnya (input), dapat juga pada rangkaian setelahnya (outputnya). untuk mengetahuinya, diperlukan kejelian dalam melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan cara injeksi. Cara Injeksi adalah menggunakan sinyal injektor atau multitester posisi capasity meter (pengukuran kapasitas kapasitor). Fasilitas ini biasanya ada pada multitester sanwa tipe CX-605. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati. Jika yang diinjeksi pada bagian video, hasilnya dapat dilihat pada layar televisi yaitu berupa perubahan gambar. Namun, jika yang diinjeksi sinyal input suara, pada speaker akan terdengan suara "bib". jika pada bagian input gambar dan suara injeksi secara bergantian (tidak sekaligus), kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat diambil simpulan sementara bahwa jalur yang dilaluinya (IC utama) bekerja. Kerusakan bukan pada blok IC program/utama, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
Universitas Sumatera Utara
S19 S2
S20 S21 S22 S23 S24
S25
S26 S27
S28
S29
Pastikan tombol Power On, dan steker terpasang dengan benar. Sebenarnya kerusakan bukan pada blok Power Supply. Kemungkinan, pada rangkaian horizontal, vertikal, dan suara. Potong setiap jalur yang menghubungkannya ke rangkain tersebut, lalu ukur tegangannya. Jika tegangan normal, pasanglah satusatu, lalu ukur lagi hingga ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa komponen. Pastikan steker terpasang dengan benar. Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama, ukur tegangan yang diterima dengan tester, kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini. Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada TV Jika tegangan UHF tidak ada, biasanya masalah dari IC program pin UHF; dapat mengakibatkan televisi tidak dapa menerima channel yang menggunakan saluran UHF (seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, Metro, dll). Jika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, dan tuner itu sendiri. Antena sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. Langkah yang dapat dilakukan adalah mengatur antena ke arah yang tepat. Jika gambar masih tidak bersih, cobalah atur AGC adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti tuner dengan tipe yang sama, lalu bandingkan hasilnya dengan tuner awal. Jika sinyal gambar yang diterima mula-mula baik (suara dan gambar bersih), pelan-pelan berubah, dan lama kelamaan gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi akibat AFT atau voltage tuning yang tidak stabil. Untuk jenis televisi yang menggunakan AFT tank (spoel aft yang dapat di trimer), jika AFT tank-nya sudah diputar-putar, dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Ciri-ciri kerusakan seperti ini adalah ketika dilakukan pencarian (search), sinyal yang diterima tidak mau disimpan. Kerusakan bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek volume dan pastikan tombol mute tidak di mute. Jika masih tidak ada, cek channel yang lain. Jika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner, periksa kemungkinan kerusakan bagian lain. Jika tegangannya 0 V dc (tidak ada sama sekali), gambar dan suara tidak ada. Jika tegangannya berubah-ubah (cat: bukan pada saat search), hal itu mengakibatkan gambarnya berlari-lari (sinyal berubah-ubah). Jika tegangan sumbernya tidak sampai 33 V dc, sebagian saluran tidak didapatkan (seharusnya di dapat 15 channel, ternyata hanya 5 channel). Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah sekitar bagian VT ini. Untuk yang lainnya, sangat jaran. Jika tegangan catu daya pada tuner tidak ada (0 V dc), sudah dipastikan gambar dan suara pada televisi tidak ada. Tegangan kurang mengakibatkan gambar buram. Tegangan berubah-ubah dapat mengakibatkan sinyal beubah-ubah. Kerusakan pada AGC
Universitas Sumatera Utara
S3
S30
S31
S32
S33 S34 S35
dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih (banyak lebahnya), tapi kerusakan AGC sangat jarang terjadi pada tuner. Biasanya setelan AGC (AGC adjustment) kurang pas Kerusakan pada blok Power Supply (bagian osilator). Potong jalur output tegangan ke rangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. Lalu, ukur tegangan output. Jika ada, berarti kerusakan terjadi pada rangkaian di depannya. Jika tidak pada bagian osilator power, periksa resistor dengan tahanan diatas 100k Ohm sebagai catu osilator. Jika suara tidak bersih, sedangkan volumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan, kerusakan terjadi pada komponen pendukung pada bagian suara di IC utama. Hal ini juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. Namun, bisa juga pengaturan sistem suara bukan pada sistem PAL/BG. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control. Setelah pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen yang berhubungan dengan bagian suara pada IC utama. Jika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada IC penguat suara. Sangat perlu diperhatikan apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah speaker baik. Cara memastikan apakah IC penguat suara rusak adalah dengan melepaskan R618, kemudian sentuh (lebih baik menggunakan sinyal injektor atau dapat diambil sinyal dari tape atau VCD) pada kaki C610 atau kaki IC penguat suara secara keseluruhan (khusus jika disentuh tangan). Jika terdengar suara nada pada speaker, berarti IC penguat suara dalam kondisi baik (bekerja). Dapat juga dipastikan dengan menghubungkan R618 ke amplifier. Jika tidak ada suara, berarti yang rusak IC penguat suara. Jika ada suara, berarti yang rusak adalah rangkaian di belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada IC program, biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan terkelupasnya jalur pada PCB. Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan kapasitas sangat kecil atau transistor yang berhubungan dengan pin ident pada IC program. Mencari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. Tegangan catu kurang (tidak stabil) dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini. Jika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada IC program. Kerusakan dapat terjadi pada IC prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas, kontrol volume pada IC program terletak pada pin 30; dipasang sebuah resistor R770 dengan hambatan sebesar 100 Ohm. Jika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen pendukung, seperti transistor dan diode yang juga dapat mempengaruhi fungsi volume kontrol. Apakah anda mengalami gangguan pendengaran? anda sudah sampai tahap ini, seharusnya suara bisa terdengar sebagaimana mestinya. Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya Catu V cc H pada IC utama, H-out dari IC utama, transistor H-driver, Catu H-driver, HDT (horizontal driver transformator),
Universitas Sumatera Utara
S36
S37
S38 S39 S4 S40 S41
S42
S43 S44 S45 S46 S47 S48
transistor penguat horizontal dan FBT (fly back transformator). Horizontal dan FBT (Fly Back Transformator). Mengatasi kerusakan dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan bagian-bagian tersebut. Heater pada CRT, tegangan catu 6 V ac, tegangan screen (G2) ada dan dapat dinaikan atau diturunkan. Ini berarti bagian horizontal bekerja dengan baik. Kemungkinan kerusakan pada R 6,8 Ohm dari FBT ke pin heater CRT. Heater pada CRT dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester x 1 Ohm terukur kira-kira 1-4 Ohm pin H1 dan H2 Kemungkinan yang rusak adalah yoke bagian horizontal (sebelah dalam yang menyentuh badan CRT). Rusaknya biasanya terbakar. Jika tidak parah, kawat email yang telah terbakar dapat dipisahkan dan diisolasi, kemudian dipasang lagi. Jika sangat parah, ganti saja. Komponen yang berhubungan dengan yoke horizontal ditandai dengan kabel warna merah dan biru yang sering rusak, kapasitor dengan kapasitas (0.05-0.1) mf. Tegangan catu untuk FBT tidak cukup, kapasitor di kolektor transistor penguat horizontal berubah nilai, bisa juga kapasitor yang berhubungan dengan yoke horizontal (jika bekas, yoke diganti. Namun, bawaan (original) jarang sekali). Kerusakan bukan pada blok Power Supply, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lainnya. Sinkronisasi horizontal pada IC utama hingga ke FBT, komponen yang sering rusak, resistor dari IC utama ke FBT, tapi dapat juga IC utamanya. Namun, kemungkinannya sangat kecil. Setelan screen nya (G2 adjustment) terlalu tinggi. Jika direndahkan beberapa saat, kemudian blanking lagi, berarti potensiometernya yang disatukan dengan FBT rusak, dapat dimodifikasi atau ganti FBT langsung. Jika tegangan G2 normal, periksa elco pada catu 180 V dc untuk RGB. Kapasitor di kolektor transistor penguat horizontal, FBT, yoke. Jika keadaan ini terjadi, gantilah transistor penguat horizontal dengan transistor yang mempunyai arus besar dengan harapan saat menguji tidak langsung rusak dan masih sempat melakukan pengukuran guna memastikan komponen yang rusak. Kerusakan bukan pada bagian horizontal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. Bagian yang rusak dapat pada catu osilator vertikal di IC utama, osilator vertikal pada IC utama, catu IC penguat vertikal, dan IC penguat vertical Catu IC penguat vertical Kapasitor tapis pada penguat vertikal (biasanya elco 100 microfarad - 330 microfarad). Penguatan vertikal (tapi bukan IC vertikal) mendapatkan adjustment vertikal atau pengatur penguatan vertikal, bisa juga elco kapasitor. Sinkronisasi vertikal (yang sering rusak resistor dari IC utama pin sinkronisasi input atau output).
Universitas Sumatera Utara
S49 S5
S50
S51
S52
S53
S54
S55
Kerusakan bukan pada bagian vertikal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. Kerusakan pada bagian Osilator Power Supply. Lepaskan semua jalur output dari power supply ke rangkaian lainnya agar tidak merusak komponen lainnya, kemudian periksa elektrolitnya. Jika gambar pada televisi tidak fokus (terlihat snow atau bintik lebah yang besar-besar), mengaturnya dapat dengan memutar potensioner untuk fokus pada FBT. Jika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus (lingkaran merah putusputus). Gejalanya dapat dilihat pada kawat konduktor: pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim FBT hilang karena pengarbonan (terjadi hambatan akibat kotoran korosi). Terang gelapnya cahaya pada layar sangat bergantung pada tegangan yang dikeluarkan FBT untuk screen. Jika tegangan pada screen di bawah 100 V dc, layar akan gelap. Pada screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan kapasitor (garis persegi merah putus-putus). Jika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat mengakibatkan layar gelap walaupun potensiometer pada FBT diputar (adjust) maksimum. Catu 180 V dc digunakan sebagai penguat video yang terangkum dalam sinyal RGB (Red, Green, Blue). Catu 180 V dc bersumber dari FBT (tegangan output) melalui sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah tegangan serta ditapis oleh sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira 22 mf/250 V. Nilai tegangan 180 V dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu RGB. jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak (resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit), gambar menjadi bergarisgaris buku (kecerahannya tidak dapat dikontrol). Hal ini terjadi karena catu untuk RGB tidak mencukupi. Umumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu RGB 180 V dc adalah kapasitor elektrolit tersebut. Untuk keadaan normal, kerusakan heater pada CRT jarang terjadi. Yang sering mengalami kerusakan adalah solderan yang berhubungan dengan heater dan resistor yang dipasang pada heater. Namun, apabila terjadi masalah pada heater, akibatnya sangat fatal, layar televisi akan gelap. Gangguan sinyal merah (R) dari skema di samping dapat ditelusuri dari IC utama pin 19 (2,2 V dc), resistor 902 (100 Ohm), transistor V 902 (C 2688). Outputnya melalui konektor dengan sebuah resistor 908 (2,7 k Ohm) dan resistor beban untuk catu (12 k Ohm/3 watt) Jika terjadi masalah dengan sinyal merah, hanya komponen-komponen tersebutlah yang diperiksa kondisinya. Gangguan sinyal hijau (G) dari skema dapat ditelusuri dari IC utama pin 20 (2,2 V dc), resistor 912 (100 Ohm), transistor V 912 (C 2688). Outputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor 918 (2,7 k Ohm) dan resistor beban 917 untuk catu (12 k Ohm / 3 watt).
Universitas Sumatera Utara
S56 S57
S58
S59 S6 S7 S8 S9
Gangguan sinyal biru (B) dapat ditelusuri dari IC utama pin 21 (2,2 V dc), resistor 922 (100 Ohm), transistor V 922 (C 2688). Outputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor 928 (2,7 k Ohm) dan resistor beban 927 untuk catu (12 k Ohm/3 watt). Menulusuri sinyal yang bermasalah dimulai dari output RGB pada IC utama: dapat dilihat dari gambar input CRT. Tegangan RGB pada input CRT dalam keadaan normal sekira 115 V dc. Jika tegangan RGB lebih dari 115 V dc atau mendekati nilai tegangan catu RGB (180 V dc), layar akan gelap. Ini berarti, transistor penguat RGB tidak bekerja karena sinyal input pada setiap kaki basisnya tidak ada. Dalam mengganti CRT, yang sangat perlu diperhatikan adalah ukuran CRT pengganti harus benar-benar sama agar ketika dipasang mendapatkan hasil yang memuaskan. Ukuran CRT yang dimaksud adalah ukuran diagonal layar, ukuran diameter leher layar, dan letak kaki (heater, fokus, G2 dan pin RGB). Khusus untuk letak kaki, bisa saja dimodifikasi, tentunya dngan sangat hati-hati agar tidak terjadi kekeliruan, seperti kaki heater tertukar dengan kaki catu RGB. Hal ini akan langsung merusak lensa atau kaki fokus tertukar dengan G2. Jika ukuran leher CRT tidak sama, yoke dan purity magnet pada CRT pengganti harus dibawa serta kerusakan bukan pada bagian CRT, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. Kerusakan pada bagian control Power Supply. Periksa optokopler, resistor, dan transistor sekitar power adjusment. Kerusakan pada blok Power Supply (bagian yang berhubungan dengan tapis). Periksa semua elektrolit kapasitor di power, terutama kapasitor tapis 220 mikrofarad / 400 V. Kerusakan pada blok Power Supply (bagian yang berhubungan dengan tapis). Periksa semua elektrolit kapasitor di power, terutama kapasitor tapis 220 mikrofarad / 400 V. Kerusakan pada bagian tapis di power supply. Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc.
Universitas Sumatera Utara
Tabel Jenis Kerusakan Pada TV ID_kerusakan R1 R2 R3 R4 R5 R6
jenis_kerusakan Masalah pada Tegangan (blok Power Supply) Masalah pada IC Program/IC Utama/Gambar Masalah pada Tuner/Antenna/Sinyal Masalah pada Bagian Vertikal/Horizontal Masalah pada Suara Masalah pada input CRT/Warna/RGB Tabel Bingkai Kerusakan, Gejala Kerusakan dan Solusi Perbaikan
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
Solusi
K001 Kerusakan pada blok Power Supplya a. TV mati total b. Sekring Putus
Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada
Isi (Fillers) K003 Kerusakan pada blok Power Supply (bagian osilator) a. TV mati total b. Sekring Tidak Putus c. Tegangan Output Tidak Ada Sebenarnya kerusakan bukan Kerusakan pada blok Power pada blok Power Supply. Supply (bagian osilator). Kemungkinan, pada Potong jalur output tegangan rangkaian horizontal, ke rangkaian lain dengan vertikal, dan suara. mencabut solderan pada Potong setiap jalur yang jumper atau kaki komponen. menghubungkannya ke Lalu, ukur tegangan output. rangkain tersebut, lalu ukur Jika ada, berarti kerusakan tegangannya. Jika tegangan terjadi pada rangkaian di K002 Rangkaian horizontal, vertikal, dan suara a. TV mati total b. Sekring Tidak Putus c. Tegangan Output Ada
K004 Kerusakan bukan pada blok Power Supply a. TV hidup b. Tegangan Power Supply Normal c. gambar normal Kerusakan bukan pada blok Power Supply, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lainnya.
Universitas Sumatera Utara
posisi pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung. Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
Solusi
K005 Kerusakan pada bagian Osilator Power Supply a. TV hidup b. Tegangan Power Supply Tidak normal c. Tegangan Power Supply naik lebih dari 130 V DC Kerusakan pada bagian Osilator Power Supply. Lepaskan semua jalur output dari power supply ke rangkaian lainnya agar tidak merusak komponen lainnya, kemudian periksa elektrolitnya.
normal, pasanglah satu-satu, lalu ukur lagi hingga ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa komponen.
depannya. Jika tidak pada bagian osilator power, periksa resistor dengan tahanan diatas 100k Ohm sebagai catu osilator.
Isi (Fillers) K006 K007 Kerusakan pada bagian Bagian yang berhubungan kontrol Power Supply dengan tapis a. TV hidup a. TV hidup b. Tegangan Power Supply b. Tegangan Power Supply Tidak normal Normal c. Tegangan Power Supply c. Gambar tidak normal drop/tidak normal d. Gambar bergoyang e. Goyangan kuat Kerusakan pada bagian Kerusakan pada blok Power kontrol Power Supply. Supply (bagian yang Periksa optokopler, resistor, berhubungan dengan tapis). dan transistor sekitar power Periksa semua elektrolit adjusment. kapasitor di power, terutama kapasitor tapis 220 mikrofarad / 400 V.
K008 Bagian yang berhubungan dengan tapis a. TV hidup b. Tegangan Power Supply Normal c. Gambar tidak normal d. Gambar bergoyang e. Goyangan tidak kuat Kerusakan pada blok Power Supply (bagian yang berhubungan dengan tapis). Periksa semua elektrolit kapasitor di power, terutama kapasitor tapis 220 mikrofarad / 400 V.
Universitas Sumatera Utara
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
Solusi
K009 Kerusakan pada bagian tapis di power supply a. TV hidup b. Tegangan Power Supply Normal c. gambar tidak normal d. gambar normal e. Gambar goyang kiri dan kanan Kerusakan pada bagian tapis di power supply. Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc.
Isi (Fillers) K010 K011 Kerusakan pada bagian tapis Saklar push-on yang ada di power supply pada panel kontrol a. TV hidup b. Tegangan Power Supply Normal c. gambar tidak normal d. gambar normal e. gambar tidak goyang
a. TV mati b. Steker terpasang dengan benar c. tombol on d. kontrol tidak berfungsi
Kerusakan pada bagian tapis di power supply. Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc.
Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol push-on dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak. Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key
K012 Kerusakan pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja a. TV hidup b. kontrol tidak berfungsi
Kerusakan pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja. Ukur tegangan 5 V dc pada catu utama IC Program (umumnya ditulis V cc atau V dd). Jika tegangan catu 5 V dc pada pin catu utama (V dd) IC program tidak ada, lepaskan solder pin IC program dengan PCB, lalu ukur tegangan 5 V dc pada PCB. Jika ternyata tegangan 5 V dc pada PCB ada dalam keadaan televisi tersebut hidup, hubungkan tegangan tersebut dengan ujung
Universitas Sumatera Utara
kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode. Jika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan yang rusak adalah IC Programnya.
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
K013 Kerusakan pada OSD (On Screen Display) a. TV hidup b. Kontrol baik c. OSD tidak tampil
Isi (Fillers) K014 K015 Kerusakan pada IC utama Kerusakan pada IC utama a. TV hidup b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tampil e. suara terdengar f. tidak ada warna
a. TV hidup b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tampil e. suara tidak terdengar f. warna ada
multitester dengan pin catu IC program sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada. Jika tegangan 5 V dc-nya hilang saat dihubungkan/disolder pada IC program, dapat dipastikan IC program tersebut rusak. Namun, saat pin catu IC program dilepaskan dari PCB tegangan 5 V dc dan pada PCB juga tidak ada kerusakan, kemungkinan bukan pada IC program. Periksalah lebih dulu sumber tegangan 5 V dc tersebut dan rangkaian lain yang berhubungan.
K016 Rangkaian IC program pin ident a. TV hidup b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tampil e. suara tidak terdengar f. tidak ada warna
Universitas Sumatera Utara
Solusi
Kerusakan pada OSD (On Screen Display). Periksa kerusakan pada OSD ini dimulai pada pin V-Sync (Vertikal Sinkronisasi) dan H-Sync (Horizontal Sinkronisasi) pada IC program. Pin ini biasanya berdekatan. Umpamanya, V-Sync pin 26 berarti H-Sync-nya pin 27. V-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah IC Penguat Vertikal, sementara HSync jika ditelusuri akan terhubung ke arah FBT.
Kerusakan seperti ini dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkaian pendukungnya, seperti pada kontrol warna dari IC program, crystal warna, dan komponen lain sekitar bagian warna. Kerusakan pada bagian kontrol warna dapat ditelusuri dari IC program pin color control. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin color control input. Tegangan ini bergerak (dapat) diatur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program atau dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu RGB dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC utama.
Kerusakan seperti ini juga dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkain pendukungnya, seperti pada kontrol volume, mute dari IC program, serta komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara. Kerusakan pada bagian kontrol volume dan mute dapat ditelusuri dari IC program pin volume kontrol. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin volume control input. Tegangan ini berubah jika pengaturan volume ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum penunjuk alat ukur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program. Untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC Utama, dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu bagian
Kerusakan seperti ini sering terjadi pada televisi yang terkena petir (ada sebagian jenis televisi yang powersupply-nya rusak). Kerusakan seperti ini dapat berasal dari rangkaian IC program pin ident, dapat juga dari IC Utama, sekitar AFT atau pada bagian sinkronisasi. Kerusakan seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil, seperti resistor atau kapasitor yang berubah nilai. Jadi, umumnya kerusakan seperti ini bukan pada IC program atau pada IC Utama, melainkan pada komponen pendukung pada bagian yang rusak.
Universitas Sumatera Utara
volume (5 V dc) ke pin volume kontrol Utama dengan sebuah resistor. Dengan demikian, diharapkan tegangan kontrol dalam keadaan maksimal (volume suara maksimal). Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
Solusi
K017 IC utama atau pada rangkaian sebelumnya (input) a. TV hidup b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tidak tampil e. suara terdengar Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horizontal pada IC utama tidak rusak (bekerja), tapi bagian gambar dan suara mengalami kerusakan. Kerusakan seperti ini bisa terjadi pada IC utama atau pada rangkaian sebelumnya
K018 Bukan pada blok IC program/utama
Isi (Fillers) K019 -
a. TV mati b. Steker terpasang dengan benar c. tombol on d. control berfungsi Kerusakan bukan pada blok IC program/utama, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
K020 -
a. TV mati b. Steker terpasang dengan benar c. tombol off
a. TV mati b. Steker tidak terpasang dengan benar
Pastikan tombol Power On, dan steker terpasang dengan benar.
Pastikan steker terpasang dengan benar.
Universitas Sumatera Utara
(input), dapat juga pada rangkaian setelahnya (outputnya). untuk mengetahuinya, diperlukan kejelian dalam melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan cara injeksi. Cara Injeksi adalah menggunakan sinyal injektor atau multitester posisi capasity meter (pengukuran kapasitas kapasitor). Fasilitas ini biasanya ada pada multitester sanwa tipe CX-605. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati. Jika yang diinjeksi pada bagian video, hasilnya dapat dilihat pada layar televisi yaitu berupa perubahan gambar. Namun, jika yang diinjeksi sinyal input suara, pada speaker akan terdengan suara "bib". jika pada bagian input
Universitas Sumatera Utara
gambar dan suara injeksi secara bergantian (tidak sekaligus), kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat diambil simpulan sementara bahwa jalur yang dilaluinya (IC utama) bekerja. Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
Solusi
Isi (Fillers) K023 IC program pin UHF
K021 Bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama a. TV hidup b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tidak tampil e. suara terdengar
K022 Antena
a. UHF tidak dapat diterima b. Sinyal VHF tidak dapat diterima c. antena tidak terpasang dengan baik
a. UHF dapat diterima b. Sinyal VHF tidak dapat diterima
Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama, ukur tegangan yang diterima dengan tester, kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini.
Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada TV.
Jika tegangan UHF tidak ada, biasanya masalah dari IC program pin UHF; dapat mengakibatkan televisi tidak dapa menerima channel yang menggunakan saluran UHF (seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, Metro, dll).
K024 Gangguan pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC a. UHF dapat diterima b. Sinyal VHF dapat diterima c. gambar ada d. gambar kabur e. suara ada f. suara tidak bersih Jika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, dan tuner itu sendiri. Antena sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. Langkah yang dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan adalah mengatur antena ke arah yang tepat. Jika gambar masih tidak bersih, cobalah atur AGC adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti tuner dengan tipe yang sama, lalu bandingkan hasilnya dengan tuner awal. Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
Solusi
K025 AFT atau voltage tuning yang tidak stabil a. UHF dapat diterima b. Sinyal VHF dapat diterima c. gambar ada d. gambar bersih e. gambar cacat Jika sinyal gambar yang diterima mulamula baik (suara dan gambar bersih),
K026 -
a. UHF dapat diterima b. Sinyal VHF dapat diterima c. Gambar ada d. Gambar bersih e. Gambar tidak cacat f. Suara ada g. Suara bersih Kerusakan bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
Isi (Fillers) K027 Posisi antenna
K028 Pada tuner
a. UHF dapat diterima b. Sinyal VHF dapat diterima c. gambar ada d. gambar bersih e. gambar tidak cacat f. tidak ada suara
a. UHF dapat diterima b. Sinyal VHF dapat diterima c. gambar ada d. gambar kabur e. suara tidak ada
Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek volume dan pastikan tombol mute
Jika tegangannya 0 V dc (tidak ada sama sekali), gambar dan suara tidak ada. Jika tegangannya berubah-ubah (cat: bukan pada saat
Universitas Sumatera Utara
pelan-pelan berubah, dan lama kelamaan gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi akibat AFT atau voltage tuning yang tidak stabil. Untuk jenis televisi yang menggunakan AFT tank (spoel aft yang dapat di trimer), jika AFT tank-nya sudah diputar-putar, dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Ciri-ciri kerusakan seperti ini adalah ketika dilakukan pencarian (search), sinyal yang diterima tidak mau disimpan. Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala
K029 Tegangan catu daya pada tuner a. UHF dapat
tidak di mute. Jika masih tidak ada, cek channel yang lain. Jika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner, periksa kemungkinan kerusakan bagian lain.
K030 Komponen pendukung pada bagian suara di IC utama a. suara terdengar
search), hal itu mengakibatkan gambarnya berlari-lari (sinyal berubah-ubah). Jika tegangan sumbernya tidak sampai 33 V dc, sebagian saluran tidak didapatkan (seharusnya di dapat 15 channel, ternyata hanya 5 channel). Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah sekitar bagian VT ini. Untuk yang lainnya, sangat jarang.
Isi (Fillers) K031 Kerusakan ada pada IC penguat suara
K032 Kerusakan pada IC program
a. suara tidak terdengar
a. suara tidak terdengar
Universitas Sumatera Utara
Kerusakan
Solusi
diterima b. Sinyal VHF dapat diterima c. gambar tidak ada d. tidak ada suara Jika tegangan catu daya pada tuner tidak ada (0 V dc), sudah dipastikan gambar dan suara pada televisi tidak ada. Tegangan kurang mengakibatkan gambar buram. Tegangan berubahubah dapat mengakibatkan sinyal beubah-ubah. Kerusakan pada AGC dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih (banyak lebahnya), tapi kerusakan AGC sangat jarang terjadi pada tuner. Biasanya setelan AGC (AGC adjustment) kurang pas
b. suara tidak bersih
b. tidak bersuara sama sekali
b. bersuara tidak jelas c. suara kecil
Jika suara tidak bersih, sedangkan volumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan, kerusakan terjadi pada komponen pendukung pada bagian suara di IC utama. Hal ini juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. Namun, bisa juga pengaturan sistem suara bukan pada sistem PAL/BG. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control. Setelah pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen yang berhubungan dengan bagian suara pada IC utama.
Jika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada IC penguat suara. Sangat perlu diperhatikan apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah speaker baik. Cara memastikan apakah IC penguat suara rusak adalah dengan melepaskan R618, kemudian sentuh (lebih baik menggunakan sinyal injektor atau dapat diambil sinyal dari tape atau VCD) pada kaki C610 atau kaki IC penguat suara secara keseluruhan (khusus jika disentuh tangan). Jika terdengar suara nada pada speaker, berarti IC penguat suara dalam kondisi baik (bekerja). Dapat juga dipastikan dengan menghubungkan R618 ke amplifier. Jika tidak ada
Jika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada IC program. Kerusakan dapat terjadi pada IC prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas, kontrol volume pada IC program terletak pada pin 30; dipasang sebuah resistor R770 dengan hambatan sebesar 100 Ohm. Jika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen pendukung, seperti transistor dan diode yang juga dapat mempengaruhi fungsi volume kontrol.
Universitas Sumatera Utara
suara, berarti yang rusak IC penguat suara. Jika ada suara, berarti yang rusak adalah rangkaian di belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada IC program, biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan terkelupasnya jalur pada PCB. Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan kapasitas sangat kecil atau transistor yang berhubungan dengan pin ident pada IC program. Mencari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. Tegangan catu kurang (tidak stabil) dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini. Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
K033 a. suara tidak terdengar b. bersuara tidak jelas
K034 a. suara terdengar b. suara bersih
Isi (Fillers) K035 Bagian Horizontal a. tv mati
K036 Heater pada CRT a. tv hidup b. tidak ada cahaya
Universitas Sumatera Utara
Solusi
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
c. suara tidak kecil Seharusnya suara bisa terdengar sebagaimana mestinya.
K037 yoke bagian horizontal
a. tv hidup b. cahaya nyala c. layar oval/trapesium
c. suara tidak kecil Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya
K038 Komponen yang berhubungan dengan yoke horizontal a. tv hidup b. cahaya nyala c. layar tidak oval/trapesium d. melintang vertikal e. layar vertical
Catu V cc H pada IC utama, H-out dari IC utama, transistor H-driver, Catu Hdriver, HDT (horizontal driver transformator), transistor penguat horizontal dan FBT (fly back transformator). Horizontal dan FBT (Fly Back Transformator). Mengatasi kerusakan dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan bagianbagian tersebut. Isi (Fillers) K039 Tegangan catu untuk FBT
a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar tidak penuh
Heater pada CRT, tegangan catu 6 V ac, tegangan screen (G2) ada dan dapat dinaikan atau diturunkan. Ini berarti bagian horizontal bekerja dengan baik. Kemungkinan kerusakan pada R 6,8 Ohm dari FBT ke pin heater CRT. Heater pada CRT dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester x 1 Ohm terukur kira-kira 1-4 Ohm pin H1 dan H2
K040 horizontal pada IC utama hingga ke FBT a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar penuh g. rolling horizontal
Universitas Sumatera Utara
Solusi
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
Solusi
Kemungkinan yang rusak adalah yoke bagian horizontal (sebelah dalam yang menyentuh badan CRT). Rusaknya biasanya terbakar. Jika tidak parah, kawat email yang telah terbakar dapat dipisahkan dan diisolasi, kemudian dipasang lagi. Jika sangat parah, ganti saja.
Komponen yang berhubungan dengan yoke horizontal ditandai dengan kabel warna merah dan biru yang sering rusak, kapasitor dengan kapasitas (0.05-0.1) mf.
K041 Potensiometer
K042 Kapasitor di kolektor transistor penguat horizontal, FBT, yoke a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar penuh g. rolling tidak horizontal h. tidak blanking i. transistor putus terus Kapasitor di kolektor
a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar penuh g. rolling tidak horizontal h. blanking Setelan screen nya (G2
Tegangan catu untuk FBT tidak cukup, kapasitor di kolektor transistor penguat horizontal berubah nilai, bisa juga kapasitor yang berhubungan dengan yoke horizontal (jika bekas, yoke diganti. Namun, bawaan (original) jarang sekali).
Isi (Fillers) K043 -
a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar penuh h. rolling tidak horizontal h. tidak blanking i. normal Kerusakan bukan pada bagian
Sinkronisasi horizontal pada IC utama hingga ke FBT, komponen yang sering rusak, resistor dari IC utama ke FBT, tapi dapat juga IC utamanya. Namun, kemungkinannya sangat kecil.
K044 catu osilator vertikal di IC utama a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang horizontal e. layar horizontal
Bagian yang rusak dapat pada
Universitas Sumatera Utara
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
Solusi
adjustment) terlalu tinggi. Jika direndahkan beberapa saat, kemudian blanking lagi, berarti potensiometernya yang disatukan dengan FBT rusak, dapat dimodifikasi atau ganti FBT langsung. Jika tegangan G2 normal, periksa elco pada catu 180 V dc untuk RGB.
transistor penguat horizontal, FBT, yoke. Jika keadaan ini terjadi, gantilah transistor penguat horizontal dengan transistor yang mempunyai arus besar dengan harapan saat menguji tidak langsung rusak dan masih sempat melakukan pengukuran guna memastikan komponen yang rusak.
K045 Catu IC penguat vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang horizontal e. layar tidak horizontal f. layar menyempit keatas
K046 Kapasitor tapis pada penguat vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang horizontal e. layar tidak horizontal f. tidak menyempit g. layar menyempit bawah
Catu IC penguat vertikal
Kapasitor tapis pada penguat vertikal (biasanya
horizontal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
Isi (Fillers) K047 Penguat vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang horizontal e. layar tidak horizontal f. tidak menyempit g. tidak menyempit h. layar menyempit bawah dan atas Penguat vertikal (tapi bukan IC vertikal) mendapatkan
catu osilator vertikal di IC utama, osilator vertikal pada IC utama, catu IC penguat vertikal, dan IC penguat vertikal
K048 Sinkronisasi vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang horizontal e. layar tidak horizontal f. tidak menyempit g. tidak menyempit h. tidak menyempit i. rolling vertical Sinkronisasi vertikal (yang sering rusak resistor dari IC
Universitas Sumatera Utara
elco 100 microfarad - 330 microfarad).
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
Solusi
K049 a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang horizontal e. layar tidak horizontal f. tidak menyempit g. tidak menyempit h. tidak menyempit i. tidak rolling vertical Kerusakan bukan pada bagian vertikal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
K050 Potensioner untuk fokus pada FBT a. tv tidak focus
Jika gambar pada televisi tidak fokus (terlihat snow atau bintik lebah yang besar-besar), mengaturnya dapat dengan memutar potensioner untuk fokus pada FBT. Jika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus (lingkaran merah putusputus). Gejalanya dapat dilihat pada kawat
adjustment vertikal atau pengatur penguatan vertikal, bisa juga elco kapasitor. Isi (Fillers) K051 Tegangan yang dikeluarkan FBT untuk screen a. tv focus b. cahaya gelap
Terang gelapnya cahaya pada layar sangat bergantung pada tegangan yang dikeluarkan FBT untuk screen. Jika tegangan pada screen di bawah 100 V dc, layar akan gelap. Pada screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan kapasitor (garis persegi merah putusputus). Jika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat
utama pin sinkronisasi input atau output).
K052 Catu 180 V dc bersumber dari FBT a. tv focus b. cahaya terang c. terang tidak bisa dikontrol
Catu 180 V dc digunakan sebagai penguat video yang terangkum dalam sinyal RGB (Red, Green, Blue). Catu 180 V dc bersumber dari FBT (tegangan output) melalui sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah tegangan serta ditapis oleh sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira 22 mf/250 V. Nilai tegangan 180
Universitas Sumatera Utara
konduktor: pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim FBT hilang karena pengarbonan (terjadi hambatan akibat kotoran korosi).
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan
Gejala Kerusakan
K053 Heater pada CRT
a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater tidak berfungsi
mengakibatkan layar gelap walaupun potensiometer pada FBT diputar (adjust) maksimum.
Isi (Fillers) K054 K055 IC utama pin 19 (2,2 V dc), IC utama pin 20 (2,2 V dc), resistor 902 (100 Ohm), resistor 912 (100 Ohm), transistor V 902 (C 2688) transistor V 912 (C 2688) a. tv focus a. tv focus b. cahaya terang b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB e. ada gangguan pada RGB f. ada gangguan pada f. tidak ada gangguan pada warna merah warna merah g. ada gangguan pada warna hijau
V dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu RGB. jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak (resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit), gambar menjadi bergaris-garis buku (kecerahannya tidak dapat dikontrol). Hal ini terjadi karena catu untuk RGB tidak mencukupi. Umumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu RGB 180 V dc adalah kapasitor elektrolit tersebut.
K056 IC utama pin 21 (2,2 V dc), resistor 922 (100 Ohm), transistor V 922 (C 2688) a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB f. tidak ada gangguan pada warna merah g. tidak ada gangguan pada warna hijau
Universitas Sumatera Utara
Solusi
Ruang (Slots) ID Kerusakan Kerusakan Gejala Kerusakan
Untuk keadaan normal, kerusakan heater pada CRT jarang terjadi. Yang sering mengalami kerusakan adalah solderan yang berhubungan dengan heater dan resistor yang dipasang pada heater. Namun, apabila terjadi masalah pada heater, akibatnya sangat fatal, layar televisi akan gelap.
K057 Output RGB pada IC utama a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB
Gangguan sinyal merah (R) dari skema di samping dapat ditelusuri dari IC utama pin 19 (2,2 V dc), resistor 902 (100 Ohm), transistor V 902 (C 2688). Outputnya melalui konektor dengan sebuah resistor 908 (2,7 k Ohm) dan resistor beban untuk catu (12 k Ohm/3 watt) Jika terjadi masalah dengan sinyal merah, hanya komponenkomponen tersebutlah yang diperiksa kondisinya.
K058 CRT a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. tidak ada gangguan pada RGB
Gangguan sinyal hijau (G) dari skema dapat ditelusuri dari IC utama pin 20 (2,2 V dc), resistor 912 (100 Ohm), transistor V 912 (C 2688). Outputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor 918 (2,7 k Ohm) dan resistor beban 917 untuk catu (12 k Ohm / 3 watt).
h. ada gangguan pada warna biru Gangguan sinyal biru (B) dapat ditelusuri dari IC utama pin 21 (2,2 V dc), resistor 922 (100 Ohm), transistor V 922 (C 2688). Outputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor 928 (2,7 k Ohm) dan resistor beban 927 untuk catu (12 k Ohm/3 watt).
Isi (Fillers) K059 a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. tidak ada gangguan pada RGB
Universitas Sumatera Utara
Solusi
f. tidak ada gangguan pada warna merah g. tidak ada gangguan pada warna hijau h. tidak ada gangguan pada warna biru Menulusuri sinyal yang bermasalah dimulai dari output RGB pada IC utama: dapat dilihat dari gambar input CRT. Tegangan RGB pada input CRT dalam keadaan normal sekira 115 V dc. Jika tegangan RGB lebih dari 115 V dc atau mendekati nilai tegangan catu RGB (180 V dc), layar akan gelap. Ini berarti, transistor penguat RGB tidak bekerja karena sinyal input pada setiap kaki basisnya tidak ada.
f. CRT sudah tua
f. CRT masih muda
Dalam mengganti CRT, Kerusakan bukan pada bagian yang sangat perlu CRT, periksa kemungkinan diperhatikan adalah ukuran kerusakan pada bagian lain. CRT pengganti harus benar-benar sama agar ketika dipasang mendapatkan hasil yang memuaskan. Ukuran CRT yang dimaksud adalah ukuran diagonal layar, ukuran diameter leher layar, dan letak kaki (heater, fokus, G2 dan pin RGB). Khusus untuk letak kaki, bisa saja dimodifikasi, tentunya dngan sangat hati-hati agar tidak terjadi kekeliruan, seperti kaki heater tertukar dengan kaki catu RGB. Hal ini akan langsung merusak lensa atau kaki fokus tertukar dengan G2. Jika ukuran leher CRT tidak
Universitas Sumatera Utara
sama, yoke dan purity magnet pada CRT pengganti harus dibawa serta.
Universitas Sumatera Utara
Listing Program Sistem Pakar Mencari Kerusakan dan Solusi Perbaikan TV
Bahasa Program Module KodesiData Global TV As New ADODB.Connection Sub main() Koneksi_Data 'FrmUtama.Show 'FrmKerusakan.Show 'FrmInputGejala.Show Frm_Login.Show End Sub Sub Koneksi_Data() Dim konfir As Integer On Error GoTo salah Set TV = New ADODB.Connection TV.CursorLocation = adUseClient TV.ConnectionString = "Provider=Microsoft.Jet.Oledb.4.0;Data Source=" & _ App.Path & "\dbTV.mdb;" TV.Open Exit Sub salah: MsgBox "Koneksi Gagal", vbCritical, "Programmer" End Sub Public Sub tutupkoneksi() TV.Close Set TV = Nothing End Sub
Bahasa Program Menu Utama Private Sub Analisa_1_Click() FrmAnalisa.Show , FrmUtama End Sub Private Sub Analisa_1_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Analisa_1.Left = 700 End Sub Private Sub Analisa_2_Click() FrmPakar.Show , FrmUtama End Sub
Universitas Sumatera Utara
Private Sub Analisa_2_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Analisa_2.Left = 700 End Sub
Private Sub Cr_P_Click() FrmGejala.Show , FrmUtama End Sub Private Sub Cr_P_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Cr_P.Left = 700 End Sub Private Sub Form_Load() Call Skin End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Sub Susun_Tombol() Kt_P.Left = 400 Jns_P.Left = 400 Cr_P.Left = 400 Analisa_1.Left = 400 Penjelasan_Sis.Left = 400 User_1.Left = 400 User_2.Left = 400 Klr.Left = 400 Mn_Logoff.Left = 400 End Sub Private Sub Form_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Call Susun_Tombol End Sub Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer) tutupkoneksi End Sub Private Sub Info_Prg_Click() FrmInformasi.Show , FrmUtama End Sub
Universitas Sumatera Utara
Private Sub Jns_P_Click() FrmInputGejala.Show , FrmUtama End Sub Private Sub Jns_P_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Jns_P.Left = 700 End Sub Private Sub Klr_Click() End End Sub Private Sub Klr_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Klr.Left = 700 End Sub Private Sub Kt_P_Click() FrmKerusakan.Show , FrmUtama End Sub Private Sub Kt_P_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Kt_P.Left = 700 End Sub Private Sub Mn_Logoff_Click() FrmUtama.Hide Frm_Login.Show Frm_Login.Txt_Nama.Text = "" Frm_Login.Txt_Pass.Text = "" Frm_Login.Cb_Jenis.Text = "" Frm_Login.Txt_Nama.SetFocus End Sub Private Sub Mn_Logoff_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Mn_Logoff.Left = 700 End Sub Private Sub MnDelete_Click() Frm_Update.Show , FrmUtama Frm_Update.cmd_Tambah.Caption = "&Delete" Frm_Update.Caption = "Delete Password" Frm_Update.Txt_Nama.SetFocus End Sub Private Sub MnEdit_Click() Frm_Update.Show , FrmUtama
Universitas Sumatera Utara
Frm_Update.cmd_Tambah.Caption = "&Set" Frm_Update.Caption = "Set Password" Frm_Update.Txt_Nama.SetFocus End Sub Private Sub MnSave_Click() Frm_Update.Show , FrmUtama Frm_Update.cmd_Tambah.Caption = "&Save" Frm_Update.Caption = "Save Password" Frm_Update.Txt_Nama.SetFocus End Sub Private Sub Penjelasan_Sis_Click() FrmKeterangan.Show , FrmUtama End Sub Private Sub Penjelasan_Sis_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) Penjelasan_Sis.Left = 700 End Sub Private Sub User_1_Click() Select Case User_1.Caption Case "Pengolahan Password" FramePengolahan.Visible = True User_1.Caption = "Cancel" Case "Cancel" FramePengolahan.Visible = False User_1.Caption = "Pengolahan Password" End Select End Sub Private Sub User_1_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) User_1.Left = 700 End Sub Private Sub User_2_Click() Frm_KetUser.Show , FrmUtama End Sub Private Sub User_2_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single) User_2.Left = 700 End Sub
Bahasa Program Login
Universitas Sumatera Utara
Private Sub Cb_Jenis_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = vbKeyReturn Then Cmd_Login.SetFocus End Sub Private Sub cmd_Exit_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Private Sub Cmd_Login_Click() 'Frm_MenuUtama.StatusBar1.Panels(2).Text = "User : " & Frm_Login.Txt_Nama.Text 'Frm_MenuUtama.StatusBar1.Panels(3).Text = "Status : " & Frm_Login.Cb_Jenis.Text Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select * From TblPassword Where Nama='" & Trim(Txt_Nama.Text) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then rs.MoveFirst If Trim(Txt_Pass.Text) <> Trim(rs.Fields("Pass").Value) Then MsgBox "Password Anda Ditolak !", vbCritical, "Salah Password" ElseIf Trim(Txt_Pass.Text) = Trim(rs.Fields("Pass").Value) And Trim(Cb_Jenis.Text) = Trim(rs.Fields("Jenis").Value) And Cb_Jenis.Text = "Administrator" Then FrmUtama.Kt_P.Enabled = True FrmUtama.Jns_P.Enabled = True FrmUtama.Cr_P.Enabled = True FrmUtama.User_1.Enabled = True FrmUtama.User_2.Enabled = True Unload Me FrmUtama.Show ElseIf Trim(Txt_Pass.Text) = Trim(rs.Fields("Pass").Value) And Trim(Cb_Jenis.Text) = Trim(rs.Fields("Jenis").Value) And Cb_Jenis.Text = "Pakar" Then FrmUtama.Kt_P.Enabled = True FrmUtama.Jns_P.Enabled = True FrmUtama.Cr_P.Enabled = True FrmUtama.User_1.Enabled = False FrmUtama.User_2.Enabled = False Unload Me FrmUtama.Show
Universitas Sumatera Utara
ElseIf Trim(Txt_Pass.Text) = Trim(rs.Fields("Pass").Value) And Trim(Cb_Jenis.Text) = Trim(rs.Fields("Jenis").Value) And Cb_Jenis.Text = "Pengguna" Then FrmUtama.Kt_P.Enabled = False FrmUtama.Jns_P.Enabled = False FrmUtama.Cr_P.Enabled = False FrmUtama.User_1.Enabled = False FrmUtama.User_2.Enabled = False Unload Me FrmUtama.Show Else MsgBox "Anda Tidak terdaftar, Anda tidak dapat Login", vbCritical, "Maaf" Unload Me End If Else MsgBox "Nama Login Anda Tidak Diterima", vbCritical, "Pesan" End If rs.Close Set rs = Nothing Exit Sub End Sub Private Sub Form_Load() Call Skin Cb_Jenis.AddItem "Administrator" Cb_Jenis.AddItem "Pakar" Cb_Jenis.AddItem "Pengguna" End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Private Sub Txt_Nama_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = 13 Then Txt_Pass.SetFocus End If End Sub Private Sub Txt_Pass_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = 13 Then Cb_Jenis.SetFocus End Sub
Universitas Sumatera Utara
Bahasa Program Update Password Private Sub Cmd_Clear_Click() Txt_Nama.Text = "" Txt_Pass.Text = "" Cb_Jenis.Text = "" Txt_Nama.SetFocus End Sub Sub Bersih() Txt_Nama.Text = "" Txt_Pass.Text = "" Cb_Jenis.Text = "" Txt_Nama.SetFocus End Sub Private Sub cmd_Exit_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Private Sub cmd_Tambah_Click() Select Case cmd_Tambah.Caption Case "&Save" TV.Execute "insert into TblPassword values('" & Txt_Nama.Text & "','" & Txt_Pass.Text & "','" & Cb_Jenis.Text & "')" Txt_Nama.Text = "" Txt_Pass.Text = "" Cb_Jenis.Text = "" Txt_Nama.SetFocus MsgBox "Data Sudah Tersimpan", vbInformation, "Pesan" Call Bersih Case "&Set" pesan = MsgBox("Anda Yakin Ingin Mengedit Data", vbYesNo, "Pesan") If pesan = vbYes Then TV.Execute "Update TblPassword Set Pass='" & Trim(Txt_Pass.Text) & "',Jenis='" & Trim(Cb_Jenis.Text) & "' where Nama='" & Trim(Txt_Nama.Text) & "'" Txt_Nama.Text = "" Txt_Pass.Text = "" Cb_Jenis.Text = "" Txt_Nama.SetFocus MsgBox "Data Sudah TerEdit", vbInformation, "Pesan" Call Bersih
Universitas Sumatera Utara
Else Call Bersih End If Case "&Delete" pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin Data Ingin DiHapus", vbYesNo, "Pesan") If pesan = vbYes Then TV.Execute "delete * from TblPassword where Nama= '" & Txt_Nama.Text & "'" Txt_Nama.Text = "" Txt_Pass.Text = "" Cb_Jenis.Text = "" Txt_Nama.SetFocus MsgBox "Data Sudah Terhapus", vbInformation, "Pesan" Call Bersih End If End Select End Sub Private Sub Form_Load() Call Skin Call Tampil_Login End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Sub Tampil_Login() Cb_Jenis.AddItem "Administrator" Cb_Jenis.AddItem "Pakar" Cb_Jenis.AddItem "Pengguna" End Sub Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer) pesan = MsgBox("Yakin ingin keluar dari system ini", vbQuestion + vbYesNo, "Mode Keluar") If pesan = vbYes Then Unload Me Else Cancel = 1 End If End Sub Private Sub Txt_Nama_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = 13 Then
Universitas Sumatera Utara
Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select* From TblPassword Where Nama='" & Trim(Txt_Nama.Text) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then X = MsgBox("Data sudah Ada sebelumnya, Apakah Anda " & Chr(13) & _ " ingin Mengedit Data Tersebut ??", vbYesNo, "Edit Data") If X = vbYes Then Frm_Update.Txt_Nama.Text = rs.Fields(0).Value Frm_Update.Txt_Pass.Text = rs.Fields(1).Value Frm_Update.Cb_Jenis.Text = rs.Fields(2).Value Else Txt_Nama.Text = "" Txt_Nama.SetFocus End If Else End If rs.Close End If End Sub Private Sub Txt_Pass_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = 13 Then Cb_Jenis.SetFocus End If End Sub Bahasa Program Input Gejala Private Sub Form_Load() Call Skin Call TampilGejala End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Private Sub LV1_DblClick() TxtKode.Text = LV1.SelectedItem.SubItems(1) TxtGejala.Text = LV1.SelectedItem.SubItems(2)
Universitas Sumatera Utara
End Sub Private Sub MnBatal_Click() Call Bersih End Sub Private Sub MnHapus_Click() Dim konfir As String konfir = MsgBox("Yakin data " & TxtGejala.Text & " akan dihapus ??", vbQuestion + vbYesNo, "Penghapusan Data") If konfir = vbYes Then TV.Execute "DELETE * From gejala where kodegejala='" & TxtKode.Text & "'" Call Bersih Call TampilGejala End If End Sub Private Sub MnSelesai_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Private Sub MnSimpan_Click() Dim konfir As String If TxtKode.Text = "" Then Call Kritik Else konfir = MsgBox("Yakin Data " & TxtGejala.Text & " sudah benar??", vbQuestion + vbYesNo, "Mode Penyimpanan") If konfir = vbYes Then TV.Execute "Insert into gejala values('" & TxtKode.Text & "','" & _ TxtGejala.Text & "')" MsgBox "Record '" & TxtGejala.Text & "' telah berhasil disimpan", vbInformation, "Mode Penyimpana" Call TampilGejala Call Bersih End If End If End Sub Sub Kritik() MsgBox "Data yg anda inputkan belum lengkap", vbInformation, "Informasi" End Sub
Universitas Sumatera Utara
Sub Bersih() TxtKode.Text = "" TxtGejala.Text = "" TxtKode.SetFocus End Sub Sub TampilGejala() Dim rs As New ADODB.Recordset LV1.ListItems.Clear LV1.Refresh Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "select * from gejala;", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then Dim xitem As ListItem rs.MoveFirst While Not rs.EOF Set xitem = LV1.ListItems.Add(, , LV1.ListItems.Count + 1) xitem.SubItems(1) = rs.Fields("KodeGejala").Value xitem.SubItems(2) = rs.Fields("Gejala").Value rs.MoveNext Wend End If End Sub Private Sub MnUbah_Click() Dim konfir As String konfir = MsgBox("Anda yakin ingin merubah data ini?", vbInformation + vbYesNo, "Konfirmasi") If konfir = vbYes Then TV.Execute "Update gejala set gejala='" & TxtGejala.Text & _ "' where KodeGejala='" & TxtKode.Text & "'" MsgBox "Record Data Telah Diperbaiki", vbInformation, "Informasi" Call TampilGejala Call Bersih Else Cancel = 1 End If End Sub Bahasa Program Kerusakan Private Sub Form_Load() Call Skin Call TampilKerusakan
Universitas Sumatera Utara
End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Private Sub LV1_DblClick() TxtKode.Text = LV1.SelectedItem.SubItems(1) TxtJenis.Text = LV1.SelectedItem.SubItems(2) End Sub Private Sub MnBatal_Click() Call Bersih End Sub Private Sub MnHapus_Click() Dim konfir As String konfir = MsgBox("Yakin data " & TxtJenis.Text & " akan dihapus ??", vbQuestion + vbYesNo, "Penghapusan Data") If konfir = vbYes Then TV.Execute "DELETE * From kerusakan where kodekerusakan='" & TxtKode.Text & "'" Call Bersih Call TampilKerusakan End If End Sub Private Sub MnSelesai_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Private Sub MnSimpan_Click() Dim konfir As String If TxtKode.Text = "" Then Call Kritik Else konfir = MsgBox("Yakin Data " & TxtJenis.Text & " sudah benar??", vbQuestion + vbYesNo, "Mode Penyimpanan") If konfir = vbYes Then TV.Execute "Insert into kerusakan values('" & TxtKode.Text & "','" & _ TxtJenis.Text & "')" MsgBox "Record '" & TxtJenis.Text & "' telah berhasil disimpan", vbInformation, "Mode Penyimpana" Call TampilKerusakan
Universitas Sumatera Utara
Call Bersih End If End If End Sub Sub Kritik() MsgBox "Data yg anda inputkan belum lengkap", vbInformation, "Informasi" End Sub Sub Bersih() TxtKode.Text = "" TxtJenis.Text = "" TxtKode.SetFocus End Sub Sub TampilKerusakan() Dim rs As New ADODB.Recordset LV1.ListItems.Clear LV1.Refresh Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "select * from kerusakan;", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then Dim xitem As ListItem rs.MoveFirst While Not rs.EOF Set xitem = LV1.ListItems.Add(, , LV1.ListItems.Count + 1) xitem.SubItems(1) = rs.Fields("KodeKerusakan").Value xitem.SubItems(2) = rs.Fields("JenisKerusakan").Value rs.MoveNext Wend End If End Sub Private Sub MnUbah_Click() Dim konfir As String konfir = MsgBox("Anda yakin ingin merubah data ini?", vbInformation + vbYesNo, "Konfirmasi") If konfir = vbYes Then TV.Execute "Update kerusakan set jeniskerusakan='" & TxtJenis.Text & _ "' where kodekerusakan='" & TxtKode.Text & "'" MsgBox "Record Data Telah Diperbaiki", vbInformation, "Informasi" Call TampilKerusakan
Universitas Sumatera Utara
Call Bersih Else Cancel = 1 End If End Sub Bahasa Program Penggabungan Analisa Private Sub CbGejala_Click() On Error GoTo salah Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select* From gejala Where Gejala='" & CStr(Trim(CbGejala.Text)) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then TxtKodeGejala.Text = rs.Fields(0).Value CbGejala.Text = rs.Fields(1).Value End If MnDaftar.SetFocus rs.Close Exit Sub salah: MnDaftar.SetFocus End Sub Private Sub CbJenis_Click() On Error GoTo salah Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select* From kerusakan Where jeniskerusakan='" & CStr(Trim(CbJenis.Text)) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then TxtKode.Text = rs.Fields(0).Value CbJenis.Text = rs.Fields(1).Value End If CbGejala.SetFocus rs.Close Exit Sub salah: CbGejala.SetFocus End Sub Private Sub CbKodeKerusakan_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) On Error GoTo salah Dim rs As New ADODB.Recordset If KeyCode = vbKeyReturn Then
Universitas Sumatera Utara
Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select* From kerusakan Where KodeKerusakan='" & CStr(Trim(CbKodeKerusakan.Text)) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then CbKodeKerusakan.Text = rs.Fields(0).Value TxtJenis.Text = rs.Fields(1).Value End If CbKodeGejala.SetFocus rs.Close End If Exit Sub salah: CbKodeGejala.SetFocus End Sub Private Sub Form_Load() Call Skin Call TampilKodeKerusakan Call TampilKodeGejala Call TampilGejalaKerusakan End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Sub TampilGejalaKerusakan() Dim rs As New ADODB.Recordset ListView1.ListItems.Clear ListView1.Refresh Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "select * from gejala1;", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then Dim xitem As ListItem rs.MoveFirst While Not rs.EOF Set xitem = ListView1.ListItems.Add(, , ListView1.ListItems.Count + 1) xitem.SubItems(1) = rs.Fields("KodeGejala").Value xitem.SubItems(2) = rs.Fields("Gejala").Value xitem.SubItems(3) = rs.Fields("Solusi").Value xitem.SubItems(4) = rs.Fields("KodeKerusakan").Value rs.MoveNext
Universitas Sumatera Utara
Wend End If End Sub Private Sub TampilKodeKerusakan() CbJenis.Clear Set kode = New ADODB.Recordset kode.Open "Select * From kerusakan", TV, adOpenStatic, adLockOptimistic If Not kode.EOF Then kode.MoveFirst For Jumlah = 1 To kode.RecordCount CbJenis.AddItem kode.Fields(1).Value kode.MoveNext Next Jumlah End If End Sub
Private Sub TampilKodeGejala() CbGejala.Clear Set kode = New ADODB.Recordset kode.Open "Select * From gejala", TV, adOpenStatic, adLockOptimistic If Not kode.EOF Then kode.MoveFirst For Jumlah = 1 To kode.RecordCount CbGejala.AddItem kode.Fields(1).Value kode.MoveNext Next Jumlah End If End Sub Private Sub MnBatal_Click() Call Bersih End Sub Private Sub MnDaftar_Click() Dim Butir As ListItem Set Butir = ListView1.ListItems.Add(, , ListView1.ListItems.Count + 1 & "_") Butir.SubItems(1) = TxtKodeGejala.Text Butir.SubItems(2) = CbGejala.Text End Sub Private Sub MnGagal_Click() ListView1.ListItems.Clear End Sub Private Sub MnSelesai_Click()
Universitas Sumatera Utara
Unload Me FrmUtama.Show End Sub Private Sub MnSimpan_Click() If TxtKode.Text = "" Then MsgBox "Data Kerusakan Masih Kosong", vbInformation, "Perhatian" TxtKode.SetFocus Else Dim Perintah As String Dim vTrans As Boolean Dim I As Integer Dim TBeli As ADODB.Recordset TV.BeginTrans vTrans = True ' TV.Execute "insert into gejala1 values('" & Trim(TxtNoFaktur.Text) & _ ' _ ' "', #" & Format(DTPicker1.Value, "mm/dd/yyyy") & "#,'" & CmbSupplier.Text & _ ' "', " & Format(TxtTotalBeli.Text, "###########0") & ")" For I = 1 To ListView1.ListItems.Count Perintah = "INSERT INTO gejala1 Values('" & Trim(ListView1.ListItems(I).SubItems(1)) & "','" & _ ListView1.ListItems(I).SubItems(2) & "','" & TxtSolusi.Text & "','" & _ TxtKode.Text & "')" TV.Execute Perintah Next I TV.CommitTrans vTrans = False Me.MousePointer = 1 MsgBox "Tersimpan", vbInformation, "Input Solusi" Call TampilGejalaKerusakan Call Bersih 'Inisialisasi 'CmdBatal.Enabled = True 'TxtNoFaktur.Enabled = True 'TxtNoFaktur.SetFocus End If End Sub Sub Bersih() TxtKode.Text = "" CbJenis.Text = ""
Universitas Sumatera Utara
TxtKodeGejala.Text = "" CbGejala.Text = "" TxtSolusi.Text = "" CbJenis.SetFocus End Sub
Bahasa Program Pelacakan Kerusakan Private Sub CbKodeKerusakan_Click() End Sub Private Sub CbJenis_Click() Call KodeKerusakan 'On Error GoTo salah Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select* From gejala1 Where KodeKerusakan='" & CStr(Trim(TxtKode.Text)) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then TxtKode.Text = rs.Fields(3).Value Call TampilkanGejala End If 'MnDaftar.SetFocus rs.Close 'Exit Sub 'salah: ' MnDaftar.SetFocus End Sub Private Sub Form_Load() Call Skin Call TampilKodeKerusakan
End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Sub KodeKerusakan() 'On Error GoTo salah Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset
Universitas Sumatera Utara
rs.Open "Select* From Kerusakan Where jeniskerusakan='" & CStr(Trim(CbJenis.Text)) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then TxtKode.Text = rs.Fields(0).Value End If 'MnDaftar.SetFocus rs.Close 'Exit Sub 'salah: ' MnDaftar.SetFocus End Sub Private Sub TampilKodeKerusakan() CbJenis.Clear Set kode = New ADODB.Recordset kode.Open "Select * From kerusakan", TV, adOpenStatic, adLockOptimistic If Not kode.EOF Then kode.MoveFirst For Jumlah = 1 To kode.RecordCount CbJenis.AddItem kode.Fields(1).Value kode.MoveNext Next Jumlah End If End Sub
Sub TampilkanGejala() 'If KeyCode = vbKeyReturn Then On Error GoTo salah Dim VKriteria, Vcari, mcari As String Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset If Label5.Caption = "KodeKerusakan" Then VKriteria = "KodeKerusakan" End If Vcari = TxtKode.Text mcari = "Select * From gejala1 where " & VKriteria & " Like '%" & Vcari & "%' ORDER BY KodeKerusakan;" rs.Open mcari, TV, adOpenStatic, adLockReadOnly ListView1.ListItems.Clear If Not rs.EOF Then Dim xitem As ListItem rs.MoveFirst While Not rs.EOF
Universitas Sumatera Utara
Set xitem = ListView1.ListItems.Add(, , ListView1.ListItems.Count + 1) xitem.SubItems(1) = rs.Fields("KodeGejala").Value xitem.SubItems(2) = rs.Fields("Gejala").Value rs.MoveNext ' Info_NK.Text = "" ' Info_NK.SetFocus Wend Exit Sub End If salah: Exit Sub ''End If End Sub Private Sub MnSimpan_Click() End Sub Private Sub MnProses_Click() 'On Error GoTo salah Dim rs As New ADODB.Recordset Set rs = New ADODB.Recordset rs.Open "Select* From gejala1 Where KodeKerusakan='" & CStr(Trim(TxtKode.Text)) & "'", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not rs.EOF Then TxtSolusi.Text = rs.Fields(2).Value End If 'MnDaftar.SetFocus rs.Close 'Exit Sub 'salah: ' MnDaftar.SetFocus End Sub Private Sub MnSelesai_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Private Sub MnView_Click() Me.MousePointer = 11 With Cr1 .Reset .ReportFileName = App.Path & "\Report\RptAnalisa.rpt"
Universitas Sumatera Utara
.DataFiles(0) = App.Path & "\dbTV.mdb" .WindowState = crptMaximized .WindowShowPrintBtn = True .WindowShowPrintSetupBtn = True .WindowShowCancelBtn = True .WindowShowCloseBtn = True .DiscardSavedData = True .WindowShowSearchBtn = True .WindowShowRefreshBtn = True .WindowTitle = "REPORT DATA ANALISA KERUSAKAN PADA TV" .WindowState = crptMaximized .WindowParentHandle = FrmUtama.hWnd .Action = 1 Me.Hide End With Me.MousePointer = 1 End Sub
Bahasa Program Keterangan User Private Sub Form_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = 27 Then Unload Me End If End Sub Private Sub Form_Load() Call Skin tampil End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub Sub tampil() Dim P As Recordset ListView1.ListItems.Clear ListView1.Refresh Set P = New ADODB.Recordset P.Open "select * from Tblpassword;", TV, adOpenStatic, adLockReadOnly If Not P.EOF Then Dim xitem As ListItem P.MoveFirst While Not P.EOF
Universitas Sumatera Utara
Set xitem = ListView1.ListItems.Add(, , ListView1.ListItems.Count + 1) xitem.SubItems(1) = P.Fields("Nama").Value xitem.SubItems(2) = P.Fields("Pass").Value xitem.SubItems(3) = P.Fields("Jenis").Value P.MoveNext Wend End If End Sub Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer) pesan = MsgBox("yakin ingin keluar dari sistem ini", vbQuestion + vbYesNo, "Perhatian") If pesan = vbYes Then Unload Me Else Cancel = 1 End If End Sub Private Sub ListView1_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) If KeyCode = 27 Then Unload Me End If End Sub Private Sub MnExit_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Bahasa Program Keterangan Sistem Private Sub Form_Load() Call Skin End Sub Private Sub MnExit_Click() Unload Me FrmUtama.Show End Sub Sub Skin() skn.LoadSkin App.Path & "\skin\chizh.skn" skn.ApplySkin Me.hWnd skn.GetImages.SetHue FormColor, True End Sub
Universitas Sumatera Utara