78
LAMPIRAN
78
KUESIONER PENELITIAN KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DI KOLAM LAHAN GAMBUT DI DESA TANGKIT BARU, KEC. KUMPE ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI, PROVINSI JAMBI
Daftar Kuesioner Petunjuk bagi pewawancara : •
Nomor kode diisi berdasarkan nomor urut responden yang disatukan dengan abjad dan nomor pada kuesioner
•
Harap diisi dengan lengkap identitas enumerator beserta nomor responden dan tanggal pelaksanaan kegiatan
•
Dalam wawancara responden, enumerator hendaknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak teknis dan tidak terlalu rumit. Gunakan kaidah: jelas, sederhana dan menyeluruh
•
Dalam wawancara, responden boleh saja tidak berurutan seperti pada kuesioner ketika menanyakan responden, akan tetapi semua pertanyaan dalam kue sioner harus ditanyakan
•
Pewawancara bertanya secara lisan dan dijawab secara lisan pula
I. Identitas Responden (1) Nomor
: .........................................
(2) Nama
: .........................................
(3) Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan
(4) Alamat Lengkap
: a. Desa .................................. b. Kecamatan ........................
Petunjuk Pengisian Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara benar, dengan cara memberi tanda √ pada kolam yang tersedia. Mohon diisi dengan penjelasan singkat jika terdapat titik titik untuk tempat jawaban. Kami mohon semua pertanyaan dapat diisi sehingga tidak ada yang terlewatkan.
II. Faktor- faktor Internal dan Eksternal Pembudidaya Ikan Patin (X) No
Pernyataan
A.
Faktor-faktor internal pembudidaya ikan patin
1.
Pembudidaya (X1.1) Umur
1.
2.
Berapa Umur Bapak/Ibu/Saudara saat ini.......................(tahun) a. ≤ 30 tahun b. 30 – 45 tahun c. ≥ 45 tahun Motivasi (X1.2) Kebutuhan yang dirasakan
1.
2
3.
4.
Siapa yang mendorong Bapak/Ibu/Saudara membudidayakan ikan patin a. Anjuran pemerintah/Penyuluh/Balai benih air tawar b. Dorongan teman sesama petani/tetangga c. Keinginan sendiri dalam upaya meningkatkan pendapatan Banyaknya jenis usahatani/budidaya atau usaha lainnya yang sekarang Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. 1 usaha b. 2 - 3 usaha c. 4 - 6 usaha Biasanya berapa jam dalam satu hari Bapak/Ibu/Saudara bekerja di lahan budidaya a. 3 jam b. 6 jam c. 9 jam Dalam satu bulan Bapak/Ibu/Saudara mencari informasi mengenai usaha budidaya ikan patin adalah a. Jarang, malah tidak pernah b. 4 kali dalam satu bulan c. Setiap ada kesempatan, ≥ 4 kali dalam satu bulan
Jawaban A B C
Jawaban Pernyataan
No 5.
6.
Bila mengalami kegagalan dalm usaha apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. Tidak akan berusaha lagi karena takut kembali gagal, modal yang ada lebih baik digunakan untuk usaha lainnya b. Akan mencoba lagi tapi dalam skala usaha yang lebih kecil , agar bila gagal tidak rugi terlalu besar c. Akan tetap melakukan usaha yang sama sebagaimana biasa sambil mempelajari penyebab kegagalan dan cara-cara untuk berhasil Bila ada kegiatan penyuluhan yang diberikan BBAT/Lembaga lainnya mengenai usaha budidaya patin apakah Bapak/Ibu/Saudara
akan hadir a. Tidak akan hadir b. bisa hadir bisa tidak c. Selalu hadir 7.
3.
Harapan Bapak/ibu/Saudara bila usahabudidaya ini berhasil adalah (tolong disebutkan......................................) a. 1 – 2 keinginan b. 3 – 4 keinginan c. ≥ 5 keinginan Pengalaman Usaha (X1.3) Pengalaman Usaha budidaya patin
1.
2.
B.
1.
Banyaknya usaha yang dilakukan responden sebelum mengusahakan budidaya patin ............................................................... a. satu usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (............., ..............) b. dua usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (............,...............) c. tiga usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (............,...............) Lamanya Bapak/Ibu/Saudara membudidayakan ikan patin a. 1 – 2 tahun b. 3 – 4 tahun c. ≥ 5 tahun
Faktor-faktor Eksternal pembudidaya ikan patin Pendidikan Formal (X2.1) Pendidikan formal pembudidaya
1.
2. 1.
Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara( tolong sebut kan) ....... a. SD dan atau SMP sederajat (6-9 tahun) b. Setara SMA dan yang sederajat (10-14 tahun) c. Setara dengan Perguruan Tinggi (15-19 tahun) Tanggungan Keluarga (X2.2) Jumlah orang dalam keluarga yang ditanggung oleh pembudidaya ikan patin Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Bapak/Ibu/Saudara
3
2
1
3.
a. 0 – 2 orang b. 3 orang c. ≥ 5 orang Luas Penguasaan kolam (X2.3) Luas kolam yang diusahakan ikan patin
1.
4.
Luas lahan kolam saat ini yang Bapak/Ibu/Saudara miliki a. 0.1 – 1 ha b. 1.5 – 2 ha c. ≥ 2 ha Modal (X2.4) Tingkat Kemandirian dalam modal usaha budidaya patin
1.
2.
3.
4.
5. 1.
Untuk melaksanakan usaha budidaya patin ini Bapak/Ibu/Saudara memerlukan modal sebesar Rp..........................(diisi) per masa tanam. Dari jumlah tersebut, modal yang berasal dari responden adalah sebesar.........% (dari keseluruhan modal yang dibutuhkan) a. ≤ 50% b. 50 % c.100% Bila modal dari luar (bukan modal sendiri) sulit diperoleh, apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. Tidak melakukan budidaya patin, cari usaha lain b. Tetap melakukan budidaya patin sambil terus mencari modal c. Melakukan budidaya patin dengan modal sendiri Saat memulai usaha budidaya patin, besarnya modal dan pilihan asal (sumber) modal diputuskan oleh siapa a. Pemilik modal/pemberi pinjaman b. Kelompok budidaya/sesama pembudidaya c. Pembudidaya sendiri dan keluarga Dalam melakukan usaha budidaya patin ini, keuangan dikelola dengan cara a. Uang yang diterima dari penjualan hasil, langsung saya pergunakan untuk keperluan keluarga dan modal tanpa mencatatnya karena repot b. Uang yang di terima dan uang yang di keluarkan dicatat , agar diketahui untung atau ruginya c. Selain mencatat penerimaan dan pengeluaran, saya juga melakukan analisis untung rugi budidaya patin agar terhindar dari kerugian di masa yang akan datang Tingkat Kekosmopolitan (X2.5) Kesediaan pembudidaya patin mencari ide atau informasi dari luar lingkungannya Informasi atau pengetahuan tentang budidaya patin diperoleh dari a. Tetangga b. Media massa c. Ahli atau Penyuluh BBAT
Jawaban No. 2.
3.
6.
Pernyataan Berapa kali dalam satu bulan Bapak/Ibu/Saudara mencari informasi mengenai budidaya ikan patin a. Tidak pernah b. 2 kali dalam satu bulan c. setiap minggu Media massa apa yang pernah Bapak/Ibu/Saudara cari atau dapati untuk memperoleh informasi tentang budidaya patin a. Televisi b. Televisi, majalah, radio c. Internet, televisi, radio, surat kabar, majalah Dukungan Lembaga Keuangan (X2.6) Dukungan lembaga keuangan bagi pembudidaya patin
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk usaha budidaya ikan patin, biasanya modal didapat dari siapa.................................. a. Koperasi b. Proyek pemerintah melalui Program PKBI c. Lembaga keuangan yang telah ditunjuk ( sebutkan...........) Dukungan modal/keuangan dari lembaga-lembaga tersebut dirasakan manfaatnya bagi pembudidaya............................... a. sangat kecil b. sedang c. besar Untuk memperoleh dukungan modal dari pemerintah diperlukan syarat dan proses, menurut responden apakah syarat dan proses tersebut memberatkan......................................... a. Sangat memberatkan, alasannya.................... b. agak memberatkan, alasannya....................... c. Tidak memberatkan, alasannya...................... Bila Bapak/Ibu/Saudara membutuhkan uang untuk modal usaha secara tiba-tiba apakah lembaga keuangan yang ada dapat memenuhi pinjaman yang diajukan............................................................. a. Tidak dapat terpenuhi karena dananya masih digunakan pembudidaya lain b. Bisa terpenuhi asalkan telah memenuhi syarat peminjaman c. Terpenuhi keseluruhannya karena lembaga ini memang betulbetul membantu pembudidaya dalam permodalan Bunga dan lamanya pinjaman, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah telah sesuai dengan manfaat yang diterima..................................... a. tidak sesuai, alasannya......................... b. bisa tidak bisa iya alasanya.................. c. sesuai alasannya...................................
3
2
1
7. 1.
2.
3.
4.
5.
8. 1.
2.
3.
Pembinaan kelembagaan (X2.7) Pembinaan yang dilakukan lembaga-lembaga pendukung pengembangan budidaya patin Lembaga yang pernah memberikan penyuluhan/pembinaan pada usaha budidaya yang dilakukan(sebutkan nama lembagalembaganya) 1.....................2.....................3....................4................ a. 0 – 1 lembaga b. 2 – 3 lembaga c. ≥ 4 lembaga Dalam satu bulan biasanya lembaga pembinaan memberikan penyuluhan.........kali a. Jarang sekali, hanya saat-saat tertentu b. 1 - 2 kali dalam satu bulan c. 3 – 4 kali dalam satu bulan Kegiatan penyuluhan/pembinaan dilaksanakan, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah materinya sudah tepat sasaran dalam usaha budidaya patin yang dilakukan a. Tidak tepat, tidak sesuai dengan kebutuhan b. Kadang-kadang tepat/sesuai dengan kebutuhan c. Selalu tepat, sangat sesuai dengan kebutuhan Metode penyuluhan yang biasa dilakukan pada saat pembinaan adalah a. Banyak ceramah, sedikit diskusi dan praktik b. Banyak ceramah dan diskusi, sedikit praktik c. Sedikit ceramah, banyak diskusi dan praktik Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apakah perlu dilakukan pembinaan oleh lembaga baik dalam penyuluhan maupun dalam bentuk lainnya a. Tidak perlu, alasannya................................................................... b. Bisa perlu bisa tidak, alasannya.................................................... c. Perlu, alasannya............................................................................ Tenaga Kerja (X2.8) Tenaga kerja yang digunakan pada usaha budidaya patin Tenaga kerja yang digunakan pada usaha ini berapa orang a. 2 orang b 3 orang c. ≥ 4 orang Tenaga kerja yang digunakan pada usahabudidaya ini adalah a. Mereka dari luar desa b. Tetangga c. Keluarga Bila tenaga kerja berasal dari luar desa ataupun tetangga, berapa umur mereka saat ini a. ≤ 30 tahun b. 30 – 45 tahun c. ≥ 45 tahun
III. Kemandirian Pembudidaya ikan patin (Y) Petunjuk: Mohon memberikan tanda V pada kolom jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terdapat dua alternatif yang dipilih yaitu: Benar : Apabila sesuai dengan pengetahuan Bapak/Ibu/Saudara Salah : Apabila tidak sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu/Saudara ketahui
No P
A 1. 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
Pernyataan Pengetahuan (Y1) Teknik Budidaya ikan patin (Y1.1) Langkah-langkah persiapan kolam sebelum benih ikan patin ditebar Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos agar dapat menahan air dan tidak bocor Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 35% untuk memudahkan pengairan kolam Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik Ukuran kolam yang dibuat minimal 100 m². Dengan kedalaman kolam minimal 1 m Kegiatan yang dilakukan pembudidaya setelah kolam selesai dibuat, sebelum benih ikan patin dimasukan ke kolam adalah pengeringan kolam selama 1 – 2 minggu Setelah pengeringan kegiatan selanjutnya adalah pengapuran pada kolam dengan cara ditebar merata di atas permukaan kolam dan pinggiran pematang Jumlah kapur tohor yang ditebar di atas permukaan kolam adalah sebanyak 2 kg/100 m² Setelah proses pengapuran selesai dilanjutkan dengan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk hijau Jumlah pupuk organik yang diberikan adalah 40 kg/100 m² atau sekitar 1 karung plastik.
2.
Pengairan kolam
1.
Pengisian kolam dengan air pertama kali adalah sedalam 10-20 cm, dan dibiarkan menggenang selam 3-5 hari, bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami dan organisme air Setelah proses di atas kolam diisi air lagi hingga kedalaman 50 cm dan dibiarkan selama 1 – 2 hari. Setelah itu kolam disemprot dengan pestisida Pada hari ke 31 (awal bulan kedua) kedalaman air kolam ditambah lagi menjadi 1 m², terakhir air di kolam ditambah menjadi 1.5 m² setelah
2. 3.
Jawaban Benar Salah
4.
3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12.
akhir bulan ke 6 Untuk mengatur volume dan sirkulasi air, kolam dapat dipasangi pintu pemasukan dan pembuangan yang letaknya berseberangan. Seleksi dan penebaran benih ikan patin Benih biasanya didapat dari BBAT Sungai Gelam Ciri-ciri benih yang baik adalah ukuran benih 2 – 3 cm dan minimal berumur 15 hari sejak akhir fase larva, sehat, bebas dari hama dan penyakit serta tidak cacat Umur benih ikan patin yang akan ditebar adalah 1 bulan/ lebih Waktu yang tepat benih ikan patin ditebar ke kolam adalah pada hari ke-5 hingga ke-7 sejak pengisian air pertama Saat yang tepat menebar benih pagi hari menjelang matahari terbit atau bersamaan dengan matahari terbit, alasannya karena suhu air masih rendah Sebelum benih ditebar ke kolam, perlu dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan kolam agar benih tidak mati Penyesuaian terhadap lingkungan pada benih ikan sebelum dimasukan ke kolam yakni dengan cara menambahkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah benih Cara penebaran benih dikolam adalah dengan membuka dan menenggelamkan wadah di bawah permukaan kolam dan dibiarkan benih lepas serta berenang bebas di kolam Padat penebaran benih ikan patin dalam kolam pembesaran disesuaikan dengan masa pemeliharaan dan kesuburan kolam Padat penebaran benih pada kolam subur dan masa pemeliharaannya hanya 1 bulan adalah 1.000 ekor/ m². Sedangkan padat penebaran benih pada kolam yang kurang subur dan masa pemeliharaannya sekitar 1.5 bulan adalah 500 ekor/ m² Selama pemeliharaan benih, air kolam tidak perlu diganti, tetapi dilakukan penambahan air sebanyak volume air yang hilang akibat peresapan atau penguapan Penambahan air dilakukan setiap sore hari. Air yang ditambahkan harus bebas dari bibit-bibit hama dan penyakit
4.
Pengelolaan pakan
1.
Satu hari setelah benih ikan ditebar ke dalam kolam benih dapat diberi makan berupa pellet (pakan buatan) Frekuensi pemberian pakan pada awal pemeliharaan adlah 4 kali (pagi, siang, sore dan malam) dan selang waktu (interval) pemberian sekitar 3-4 jam Pakan lain yang dapat diberikan dalam pembesaran ikan patin adalah cincangan ikan rucah, bekicot atau keong, dan bangkai ternak. Pakan ini mulai diberikan pada hari ke-10 sejak penebaran Pakan berupa pellet dibuat sendiri Jumlah makanan yang diberikan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan
2. 3. 4. 5.
5. 1. 2.
6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11.
7. 1. 2. 3. 4.
Pengamatan kesehatan dan pertumbuhan Pengamatan pertumbuhan ikan dilakukan setiap satu bulan sekali Pengamatan dilakukan untuk menentukan jumlah pakan buatan yang harus diberikan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan ikan, sekaligus memeriksa gejala-gejala kelainan pada ikan Pengendalian hama/penyakit (parasit) ikan patin Musuh alami ikan patin ini hama dan penyakit Mulainya ikan patin terserang hama dan penyakit pada awal pemeliharaan atau pada tahap perkembangan benih Penyakit yang disebabkan oleh serangan parasit disebut penyakit bintik putih penyebab kematian ikan adalah pemupukan secara berlebihan pada kolam saat benih belum ditebar Kematian benih ukuran besar dan ikan dewasa kadangkala disebabkan diantaranya oleh perubahan suhu secara mendadak, kelaparan, keracunan Keracunan yang seringkali ditemukan pada ikan patin disebabkan oleh faktor makanan yang rusak (kadaluwarsa), busuk, berjamur, dan keracunan akibat pencemaran lingkungan Gejala keracunan dapat dilihat dari perilaku ikan patin antara lain ikan akan berenang lemah dan megap-megap dipermukaan air, kadangkadang berenang terbalik dan bergerak tidak normal Agar ikan tidak keracunan maka hal yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan pakan dalam gudang harus diperhatikan. Pakan ikan harus diusahakan tidak disimpan terlalu lama, paling lama 2 bulan agar terhindar Pengendalian serangan parasit dan bakteri dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan dan pengobatan Kontrol atau diagnosa adanya gejala-gejala atau tanda-tanda serangan atau infeksi termasuk tindak pencegahan serangan parasit Sedangkan tindakan pengobatan yang dilakukan pada ikan patin perendaman (pencelupan), injection (suntikan), obat dicampur bersama makanan Pemanenan Pemanenan ikan patin dikolam biasanya pada umur 6 bulan atau lebih dengan berat ikan patin 600-700 gram/ekor Cara yang biasa dilakukan dalam pemanenan ikan patin adalah menjaring dengan cara mengkap ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak ke bahagian hulu Ikan konsumsi akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup Hal yang perlu diperhatikan agar ikan patin sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain: dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah (dingin), waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari, jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat
B 1. 1. 2. 3. 4. 5.
C 1. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Pengolahan Hasil (Y1.2) Pengolahan ikan patin menjadi abon ikan Hasil olahan ikan patin di Kecamatan ini adalah berupa abon Pengolahan hasil ikan patin berupa abon dapat meningkatkan nilai tambah penghasilan bagi pembudidaya dan keluarga Dengan kualitas yang baik (ikan patin dalam bentuk segar diolah menjadi abon), maka nilai barang menjadi lebih tinggi dan keinginan konsumen menjadi terpenuhi Dengan pembuatan abon ikan patin maka terjadi penyerapan tenaga kerja di kecamatan ini Sebaiknya pembudidaya patin mengolah sendiri ikan patin untuk dibuat abon agar mendapatkan hasil yang baik dan harga yang lebih tinggi sehingga mendatangkan total penerimaan atau total keuntungan yang lebih besar Pemasaran (Y3.3) Pemasaran hasil budidaya ikan patin Penentuan tingkat harga jual dengan mempertimbangkan harga yang dikeluarkan dalam pemasaran hasil budidaya Pembudidaya harus aktif mencari informasi tentang harga jual ikan patin Pembudidaya harus dapat mengetahui produk/hasil yang berkualitas yang dapat meningkatkan keuntungan Mempromosikan ikan patin keberbagai media Memperpendek jalur pemasaran adalah cara agar keuntungan semakin banyak Melakukan pengemasan yang tepat pada ikan agar tampil cantik dan menarik sehingga konsumen tertarik membeli Jalur pemasaran yang paling menguntungkan pembudidaya adalah yang sependek mungkin Agar ikan patin yang dijual harganya mahal maka dibutuhkan penanganan pada saat panen agar ikan dalam keadaan hidup, segar. Pemasaran hasil olahan ikan patin berupa abon dilakukan dengan mengecer ke swalayan atau pedagang lainnya Dengan bekal pengetahuan yang cukup maka pemasaran abon patin tidak mengalami hambatan Harga yang dipatok dalam kilogram pada saat penjualan abon ikan patin adalah biaya produksi dan biaya tenaga kerja yang dipakai dan waktu yang diperhitungkan serta tingkat kesulitan pembuatan Dengan pengolahan ikan patin menjadi abon menjadikan pendapatan tambahan bagi keluarga pembudidaya Abon patin hanya diproduksi per massa panen sehingga sulit untuk memenuhi permintaan pasar saat ini
Analisis Untung-Rugi Pembesaran Ikan Patin Menurut Harga Berlaku Pada Tahun 2007 No 1. 2. 3. 4. 5.
6.
7. 8. 9. 10.
11.
Uraian Sewa lahan Pembukaan lahan Pembuatan kolam - Sewa alat berat - Penggalian kolam Tenaga Kerja Bahan : - Pupuk organik - Kapur - Benih - Pakan (pellet) - Ikan rucah - Bahan lain (insekti da dll) Peralatan: Bunga bank Lain-lain Produksi (Kg) Pendapatan: - penjualan ikan - penjualan hasil olahan Keuntungan (selisih Pendapatan dan Pengeluaran)
Unit
Nilai satuan (Rp)
Total nilai * Rp)
Keterangan