"Dan di bunti ini terdapat bagiarz-bagian yarzg berdanzpitzgan, dun kebun-kebun anggur, tarramart-tananzaiz dan polzon kurnza yarzg bercabattg dun yang tidak bercabalzg, disirairzi dengaiz air yang sairca. Kanti melebilzkan sebagiarz tartam-tanantarz it11atas sebagian yang lain tentang rasaizya. Sesuzzgguhnya pada yang denzikiair itu terdapat tanda-tairda kebesaran Allalz bagi kauin yarzg berpikir. " ( QS. Ar Ra'd : 4 )
Kupersembahkan untuk Ayah dan Bunda tercirrta, Mas Eko, Mbak Wati, Mbak Yuni dart Heni yang sangat kusayangi da~zyang merryaynrzgik~c
1 9 9 5
FAKULTAS
TEKNOLOGI
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R
. , I
F 28.0371. Mempelajari Cara Ekstraksi dan Daun Katuk (Sauropus Fraksinasi Komponen Aktif ~lkalo1"d~ androgynus (L) MERR.). Di bawah bimbingan : Dr.Ir Sedarnawati Yasni, MAgr dan Ir. Feri Kusnandar
HARTINI,
.*.,.: . ,' ,.?
q. '
Daun katuk'.(~a&6~us
androgynus (L) MERR.) merupakan
salah satu tanaman" yang sudah banyak dimanfaatkan, baik sebagai
tanaman" sdyuran, tanaman pagar, bahkan
.
sebagai
r
tanaman obat. Pemanfaatan daunnya, selain untuk melancarkan keluarnya air susu, untuk obat demam atau penurun panas, juga untuk pewarna makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untulc mempelajari cara ekstraksi
dan
fraksinasi komponen aktif alkaloid pada
ekstrak daun katuk. Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama.
Pada penelitian pendahu-
luan dilakukan ekstraksi dengan cara refluks dan diamati rendemen yang dihasilkan dari 3 macam pelarut (etanol
70%,
kloroform, dan petroleum eter) dengan waktu refluks 3 jam dan 5 jam, serta perbandingan bahan dengan pelarut 1:5 dan 1:lO.
Sedangkan pada penelitian utama dilakukan beberapa analisa kimia dari serbuk daun dan ekstrak hasil fraksinasi yang meliputi lcadar sari larut etanol, kadar tanin dan kadar alkaloid.
Selain itu juga dilakukan analisa kromatografi
lapis tipis dari ekstrak hasil fraksinasi alkaloid
Rancangan percobaan yang digunakan terhadap rendemen yang dihasilkan adalah rancangan acak lengkap tersarang dengan dua kali ulangan.
Bila hasil uji berbeda nyata maka
dilanjutlcan dengan uj i Newman-Keuls. Persiapan bahan daun katuk dilakukan dengan pengeringan sistem
"freeze drying".
Kemudian daun digiling dengan
blender dan berdasarkan beberapa pertimbangan dipilih derajat kehalusan 60 mesh. Dari hasil analisa proksimat pada serbuk daun katuk tua dan muda, diperoleh data bahwa komponen karbohidrat merupakan komponen terbesar yaitu 52.9% untuk daun muda dan 43.2% untuk daun tua, dilanjutkan dengan kadar protein, kadar air, kadar abu dan kadar lemak. Pada penelitian pendahuluan diperoleh data bahwa metoda ekstraksi dengan lama ekstraksi 3 jam dan pe,rbandingan bahan dengan pelarut 1:5 merupakan metoda yang paling efisien dalam menghasilkan rendemen ekstrak.
Dari analisa sidik ragam
dapat dilihat bahwa perlakuan lama ekstraksi dan jenis pelarut yang dipakai pada proses ekstraksi berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, sedangkan perlakuan perbandingan bahan
dengan
pelarut
tidak
berpengaruh
nyata
terhadap
rendemen. Hasil analisa kimia menunjukkan bahwa serbuk daun katuk muda mempunyai kadar alkaloid dan kadar tanin yang lebih besar daripada serbuk daun tua, yiatu kadar alkaloid 0.18% dan 3.44% kadar tanin.
Tetapi serbuk daun katuk muda
mempunyai kadar sari larut etanol yang lebih kecil daripada
serbuk daun katuk tua, yaitu sebesar 4.77%. Hasil fraksinasi alkaloid menunjukkan bahwa elcstrak dari fraksi petroleum eter mempunyai kadai- alkaloid yang paling tinggi yaitu 0.21%; ekstrak dari fraksi lcloroform mempunyai kadar sari larut etanol yang paling tinggi yaitu 9.72% dan kadar tanin yang paling tinggi pula, yaitu 1.55%. Pada analisa kromatografi lapis tipis, dipilih eluen yang terdiri dari etil asetat:etil metil keton: asam format: air (50:30:10:10)sebagai eluen yang dapat memisahkan bercak dengan baik. Dengan eluen tersebut jumlah bercak yang tampalc pada fraksi-fraksi dengan metode modifikasi ekstraksi adalah sebagai berikut, fraksi etanol 5-7 spot, fraksi kloroform 3-4 spot, dan fraksi petroleum eter 1-2 spot,sedangkan dengan metode ekstraksi alkaloid berdasarkan literatur yang dipalcai sebagai pembanding menunjukkan 6 bercak.
Senyawa alkaloid
dapat dideteksi pada angka Rf 0.70-0.75 (eluen II), 0.28-0.49 (eluen 111 dan IV), dan Rf 0.21-0.29pada eluen I. Pendetelcsian senyawa tanin ditunjukkan dengan bercak yang berfluoresensi ungu pada Rf antara 0.13-0.68.
MEMPELAJARI CARA EKSTRAKSI DAN FRAICSINASI KOMPONEN AICTIF ALKALOID DAUN KATUK
(Sauropus arzdrogytzus (L) MERR.)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh
HARTINI F 28.0371
1995
FAICULTAS TEICNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
MEMPELAJARI CARA EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI KOMPONEN AKTIF ALKALOID DAUN KATUK (Sazcroprcs a~zdrogyrzus(L) MERR.)
SXRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh HARTINI
F 28.0371
Dilahirkan pada tanggal 31 Agustus 1973 di Semarang Tanggal lulus: 2 September 1995 Disetujui
Yasni .mbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, karena berkat rahmat-Nyalah maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 3 bulan yang dimulai dari tanggal 25 April 1995 sampai dengan tanggal 17 Juli 1995. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Laboratorium PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada 1.
Ibu
:
I
Sedarnawati
Yasni, MAgr
dan
Ir. Feri
Kusnandar selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan selama penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. 2.
Bapak dan Ibu tercinta, Mbak wati, Mbalc Yuni, Mas Eko dan Heni, serta keluarga Rudi Sunggoro yang banyak memberikan bantuan materiil dan moril penuh sampai selesainya skripsi ini.
3.
Rekan-rekan Angkatan' 28 TPG, anak-analc "Sweet Home" (Gita, Dhani, Ratna, Hesti, dkk), Inneke, Joko, Didik, Samsul, dan para laboran (Pak Sobirin, Mbak Antin, Mbalc Sri, dan lain-lainnya)yang telah membantu penulis bailc secara langsung maupun tidak langsung selama penelitian dan penulisan.
4.
Dan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih banyak. Akhirnya penulis menyadari kesempurnaan hanyalah milik
Alloh semata, lcritik dan saran senantiasa penulis harapkan. Mudah-mudahan dengan segala kekurangannya skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Bogor,
September 1995
Penulis
DAFTAR IS1
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
viii
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
X
I.
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
A.
Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B.
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
C.
Hipotesa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
I1 .
TINJAUAN PUSTAXA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
A.
Aspek Botani . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
B.
Kandungan Kimia Daun Katuk . . . . . . . . . . . . . . . 6
C.
Khasiat dan Kegunaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
D.
Metode Ekstraksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9
E.
Metode Pemisahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12
F.
Alkaloid . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
14
G.
Tanin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
15
I11 . BAHAN DAN METODA PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
A.
Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
1.
Bahan Baku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
2.
Bahan Kimia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17
B.
Alat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
C.
Metoda Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
18