"Dan Allah nlengeluarkan liainu chriperut ibuinu dalam keadaan ticlcllc rnerzgetahui sesuatu pun, clan Din nzenzberi kamu penclengamn, penglihatan clan hati; agar kamtl bersyukur ". (An-Nahl : 78)
Kuperseinbahlian untuk Ayah, Ibu, Abang-abar~g clan Adili-adililcu tercirztci.
SKRIPSI
DAYA INSEICTISIDA EKSTRAK LADA PUTIH DAN LADA HITAM (Piper nigrurn L.) TERHADAP SERANGGA HAMA GUDANG Sitophilus zearnais Motsch.
Oleh :
MUHAMMAD SULAIMAN DJAMIL F 30.1754
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
MUHAMMAD SULAIMAN DJAMIL. F 30.1754. DAYA INSEKTISIDA EKSTRAK LADA PUTIH DAN LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP SERANGGA HAMA GUDANG Sitophilus zeamais Motsch. Dibawall Bimbingan : Dr. Ir. H. Yadi Haryadi, MSc.
RINGKASAN Masa pasca panen memegang peranan penting dalam hasil akhir komoditi bahan pangan. Dalam penanganannya, bahan pangan dapat menimbulkan perubahan atau kemsakan dalam proses penyimpanannya. Kerusakan terbesar bahan pangan dalam masa penyimpanan disebabkan oleh serangga hama gudang.
Sitophilus
zeamais Motsch. merupakan salah satu serangga hama gudang pasca panen yang
terpenting karena mempunyai kemampuan berkembang dengan cepat dan mudah menyebar serta populasinya lebih banyak ditemukan dalam bahan pangan pokok yaitu beras dan jagung. Penggunaan insektisida kimiawi dan fumigan merupakan alternatif pemecahan terhadap penyerangan serangga hama gudang. Akan tetapi insektisida sintetis ini mempunyai efek samping yaitu mencemari bahan pangan itu sendiri dan lingkungan sekitar serta timbulnya resistensi serangga hama gudang terhadap insektisida sintetis tersebut. Mempelopori bahan insektisida yang bersifat alami dan keinbali ke alam ("back to nature") merupakan salah satu altematif pemecahan terbaik dan teraman.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui daya insektisida bahan alami yaitu lada hitam dan lada putih (Piper nigrunz L.) dalam bentuk hasil ekstraksi dengan pelarut organik terhadap serangga Sitophilus zeamais Motsch. Dalam penelitian ini lada putih dan lada hitam diekstrak dengan pelarut organik yaitu aseton dan heksana. Hasil ekstrak bahan nabati tersebut dicampurkan dengan tepung beras, gliserol dan air destilata untuk dibuat menjadi media oligidik. Adapun konsentrasi ekstrak yang ditambahkan sebesar 0%, 0.5%, 1.0%, 1.5% dan 2.0% (vlb). Kemudian serangga uji sebanyak 10 ekor yang berumur 7
-
15 hari
diinfestasikan ke dalam 10 gr media oligidik pada suhu ruang.
Setelah 7 hari,
serangga tersebut dikeluarkan dan dibuang. Inkubansi dilakukan selama 21 hari kemudian dilakukan pengamatan terhadap munculnya serangga turunan pertama setiap hari sampai tidak ada lagi serangga yang keluar selama 5 hari berturut-turut. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi jumlah turunan pertama, periode perkembangan, indeks perkembangan, laju perkembangan intrinsik dan kapasitas multifikasi rningguan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lada putih dan lada hitam dalam bentuk hasil ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik bersifat menghambat perkembangan populasi serangga S. zeamais antara lain berupa daya aizti feerlnnt dan daya repellei~t. Adapun pelarut yang terbaik dalam mengekstrak komponen aktif pada kedua bahan tersebut adalah aseton kemudian heksana.
Balkan pada
penggunaan pelarut aseton untuk inengekstrak bahan nabati tersebut pada konsentrasi terkecil yaitu 0.5% menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dengall tidak mu~lculnyaserangga turunan pertama hingga akhir pengamatan.
DAYA INSEKTISIDA EKSTRAK LADA PUTIH DAN LADA HITAM (Piper rzigrztnz L.) TERHADAP SERANGGA HAMA GUDANG Sitophil~tszeainais Motsch.
Oleh MUHAMMAD SULAIMAN DJAMIL F 30.1754
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR