Untuk ayah…..
s
emua hal yang pernah ku ingat tentang ayah ku,
adalah hal yang sangat biasa saja, tak sedikit pun ada kenangan yang bermakna yang teringat di dalam relung hatiku, semua hal yang ku ingat tentang ayah ku hanya tampak seperti samar-samar, seolah gambar yang tak nampak, dan kelihatan suram, yaitu pada suatu hari duduk lah seorang ibu mudah yang malang nasib nya, sambil membawa anak dalam kandungan nya, yang belakang hari nanti dia adalah Radis oktavia si gadis tegar dan pantang menyerah.
Kisah Sedih……. Senja itu…… lahirlah seorang anak kecil yang mungil, dia seorang anak perempuan yang sangat lucu, dan imut, tapi sayang ketika dia lahir kedunia dia tidak memiliki seorang ayah, ayahnya pergi meninggalkan dia dan ibunya dalam kandungan 4 bulan, sungguh sangat memiluhkan, dalam kondisi yang masih merah, seorang bayi yang diberi nama Radis.
Ini aku yang tidak mendapatkan kasih sayang yang sempurnah oleh orang tua, aku dirawat oleh ibuku yang hidupnya serba kekurangan (ibu Asih) yang dilakukan ibuku hanya menangis disetiap harinya, ibuku selalu memohon dan berharap kepada ayahku untuk supaya ayahku kembali dan berkumpul lagi dengan kami, tapi sayang hati ayahku ibarat setongkah batu, ia sangat keras, kejam dan tak punya perasaan, dia mengusir ibuku dan aku pergi dari hadapannya, dan dia memilih untuk pergi dengan wanita lain. Sungguh sangat memiluhkan seorang bayi yang tak berdosa mengalami kejadian dan kenyataan yang begitu tragis dan memiluhkan, sampailah pada keesokan harinya ibuku pergi lagi membawa aku menemui ayahku, tapi apalah daya pintu hidayah belum menghampiri ayahku, ibuku pun menangis pilu, dan diam,,, lalu ayahku berkata, ……”Asih,,, kebahagiaan…???
apa
kau
mau
merasakan
Dengan penuh kelembutan ayahku
bertanya.....lalu dengan penuh keceriaan dan wajah yang manis terpancar dari raut wajah ibu Asih (ibuku),,,dia tersenyum dengan gembira karena dia mengira bahwa ayah akan kembali berkumpul dengan kami....dia menjawab .....“ iya mas saya sangat merindukan kebahagiaan, seperti apa
2
yang telah kamu janjikan saat kita melakukan akad nikah setahun yang lalu.....!!!! Dengan raut wajah mengejek ayah menjawab,,,,,” jika kamu pengen hidup tenang dan bahagia maka buang lah anak ini (Radis) ke lautan,,, supaya kelak dia tidak akan menyusahkanmu semasa hidup mu”. Dengan wajah senduh dan sedih , penuh air mata, sambil menangis ibu asih menjawab,,,,,,, terimakasih banyak atas penghinaan ini, aku berjanji tidak akan pernah mengganggu hidup mu lagi, aku pergi........!!!!!..... ujar ibu Asih…. Dengan wajah sedih dan senduh ibu
pergi
membawa ku pulang kerumah nenek dan kakek dengan membawa tangis yang tak tertahankan, sesampai dirumah nenek , ibu langsung ditanya ….. ” Asih kenapa km menangis??” ibu terdiam dan tak bisa menjawab apa-apa, yang dia lakukan Cuma menangis dan terdiam, melihat ibu menangis,,,, Radis pun ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh ibu, radis pun menangis dengan kencang seolah benar-benar tahu apa yang terjadi sebenarnya….
3
Tapi ibu benar-benar beruntung karena memiliki orang tua yang begitu baik dan berhati mulia,,,, dengan penuh rasa iba nenek
menggendong radis sambil
bertembang lagu-lagu sedih dan nyaman ,,, sampai radis terlelap dan merasakan ketenangan,,,,,, ibu pun ikut tidur dan berusaha menenangkan diri,,,, Pada keesokan harinya setelah semua sudah agak tenang nenek dan kakek mulai mau membahas dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi kemarin,,,,,, dengan penuh ketegasan kakek bertanya… ” Asih sebenarnya peristiwa apa yang telah terjadi kemarin sehingga u pulang dengan membawa tangis yang begitu memiluhkan?? “….. dengan wajah sendu ibu menjawab …….” Ayah, ibu,,, asih minta maaf karena tanpa sepengetahuan ayah dan ibu asih telah lancang menemui suami asih sambil membawa radis,,,,, Nenek dan kakek langsung terdiam mendengar penjelasan dari anaknya,,, sebenarnya kakek mau marah tapi dia tidak tega dengan anaknya,,,, dia terpaksa diam sambil bersabar,,,,, Lalu kedua orang tuanya tersebut memberikan nasehat kepada ibu …” Asih anak ku, seorang perempuan itu kodratnya adalah menunggu, artinya jika suami mu tidak akan 4
pulang maka jangan pernah u datang untuk berharap dan mencari nya, karena anak ku, kita harus ingat tiga hal yang sangat berharga dalam hidup ini: 1. Harga diri 2. Diri sendiri 3. Kepercayaan Jadi,,,,, ayah benar-benar berharap jangan pernah permalukan dirimu di depan orang yang jelas-jelas telah membuang kau dan anakmu,,,,,,,, !!!! Lalu ibu menjawab….” Ia ayah asih tidak akan pernah datang menemuinya lagi, Ia anak ku…….. ujar ayah nya,,,,, kamu harus berani melawan takdir yang begitu pedih ini,,, rawatlah anakmu dengan baik, besar kan dia dengan penuh kasih sayang, jangan pernah kau sia-siakan dia, karena dia adalah titipan dari Allah yang harus kamu terima dan kamu rawat dengan baik,!,,,,, Ibu menjawab,,,, iya ayah asih akan merawat radis dengan baik, dan penuh kasih sayang,,,,,,,,, Hari demi hari, seiring berjalannya waktu muka radis yang semakin lucu dan radis pun sudah mulai bisa tersenyum melihat dan mengenali orang-orang disekitar, saat itu radis sudah berusia dua bulan, tetapi sayang kebahagiaan, belaian 5
kasih ibu, kelembutan ibu, yang ku rasakan selama dua bulan kebelakang hanya berhenti sebatas usia dua bulan saja, karena pada saat itu, saat aku berusia dua bulan ibu memutuskan untuk pergi merantau,,,,,,, Radis,,,,, seorang bayi mungil dan lucu yang lagi erat menyusu dengan ibu ternyata harus merasakan hidup layaknya yatim piatu tanpa dekapan seorang ayah dan ibu, dengan penuh keterpaksaan ibu dan keluarga sepakat untuk berusaha supaya radis mau berhenti menyusu dan tidak pernah mengingat ibu lagi,,,,,,,,,, Ibu pun pergi merantau, dengan berlinang air mata dia mencium ku dan berkata “ Naaak,,,, suatu saat kita akan bertemu lagi dalam suasana yang berbeda”,,,,,,,,,, Radis seorang bayi mungil,,,, hanya memandang ibu dengan wajah seakan ku mengerti bahwa aku akan ditinggalkan,,… Dengan langkah yang sangat lamban ibu pun pergi dan radis pun ditinggalkan dengan nenek dan kakek,,,, radis beruntung mempunyai nenek dan kakek yang sangat menyayangi dan merawat radis dengan penuh kelembutan, radis dibesarkan dengan penuh kasih sayang, ,,,,,,,
6
7