www.aidsindonesia.or.id
OKTOBER 2014
A
kselerasi pencapaian sasaran secara sungguh-sungguh harus dilakukan dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia Dr. Nafsiah Mboi (Menteri Kesehatan RI) Menteri Kesehatan RI, Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH membuka “Country Dialogue SRAN Penanggulangan AIDS 2015-2019“ di Kantor Kemenkes Jakarta, 16 Oktober 2014.
LAPORAN LAIN
BERITA KPA NASIONAL
Country Dialogue SRAN 2015-2019 Diskusi nasional rancangan SRAN Penanggulangan AIDS 2015-2019
Dialog Menkokesra bersama Organisasi Masyarakat Sipil Dialog isu terkini dan rencana kerja ke depan
Kunjungan Program Coordinating Board UNAIDS Pembahasan isu global penanggulangan AIDS.
Lokakarya Penyusunan POS Pertemuan Penguatan fungsi organisasi dan kelembagaan KPA.
(Hal 2)
(Hal 3)
(Hal 4)
(Hal 5)
Pelatihan Pra Survei Perilaku Penasun (Hal 4)
Team Development Sekretariat KPAN (Hal 5)
BERITA KPA PROPINSI/ KABUPATEN/ KOTA
Rakor Penanggulangan AIDS Kota Kupang, NTT
Orientasi PIK Remaja Larantuka Kab. Flotim, NTT
Sosialisasi HIV-AIDS bagi Masyarakat Kab. Rote Ndao, NTT
Pembentukan Warga Peduli AIDS Kab. Natuna, Kepri
Tes HIV bagi Tahanan Polisi Banjarmasin, Kalsel
(Hal 6)
(Hal 6)
(Hal 7)
(Hal 7)
(Hal 7)
Wisma Sirca Lantai 2 Jalan Johar No 18 Jakarta Indonesia 10340 Telp: +62.21.3905918 Fax: +62.21.3905919 www.aidsindonesia.or.id
Oktober 2014
Hal 2
COUNTRY DIALOGUE SRAN 2015-2019
Narasumber “Country Dialogue SRAN” pada sesi pertama, Sekretaris KPAN, Dr. Kemal N. Siregar, Deputi Menkoksra, Dr. Rahmat Sentika, Perwakilan Bappenas, Bapak Pungkas bersama Moderator Diskusi, Dr. Wicaksono dari BKKBN. Sesi pertama membahas Target, Skenario dan Strategi serta Pendanaan dalam Rancangan SRAN 2015-2019.
S
etelah melalui proses panjang, penyusunan SRAN 2015-2019 hampir mencapai proses akhir. Rancangan SRAN 2015-2019 yang telah memuat rekomendasi dan rumusan dari beberapa pertemuan sebelumnya, telah tersedia. Sehubungan dengan proses finalisasi Rancangan SRAN 2015-2019, KPA Nasional menyelenggarakan kegiatan Country Dialogue, sebagai bagian akhir untuk mendiskusikan dan memperhalus hasil-hasil rumusan yang diperoleh sebelumnya. Pertemuan diadakan di kantor Kemenkes pada tanggal 16 Oktober 2014 dan dibuka langsung oleh Menkes, Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH. Dalam pembukaan, Menkes menekankan pentingnya perumusan SRAN Penanggulangan AIDS dengan melibatkan partisipasi semua pihak, baik tingkat nasional maupun daerah, termasuk mitra pembangunan internasional. Acara Country Dialogue diikuti oleh sekitar 60 pe-
serta yang berasal dari KPA daerah, perwakilan K/L, perwakilan LSM dan populasi kunci. Hadir selaku narasumber adalah Deputi dan Asdep Kemenkokesra, Kasubdit AIDS Kemenkes dan perwakilan Bappenas. Sedangkan sebagai penelaah adalah perwakilan perguruan tinggi, Ditjen Pemasyarakatan dan populasi kunci. Dalam kegiatan ini, dibedah bagian per bagian isi Rancangan SRAN 2015-2019. Diperoleh banyak masukan untuk penyempurnaan dokumen SRAN yang semakin tajam dan fokus dalam menjawab tantangan epidemi HIV yang terjadi di Indonesia. Sebagai tindak lanjut, pasca pertemuan Country Dialog dibentuk tim perwakilan dari peserta yang hadir, untuk melakukan penulisan penyempurnaan SRAN 2015-2019 secara lebih detail. Pertemuan lanjutan tersebut telah dilakukan pada tanggal 27, 28 dan 30 Oktober 2014 di Jakarta.
Oktober 2014
Hal 3
DIALOG MENKOKESRA BERSAMA ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL
Menkokesra selaku Ketua KPAN, Dr. Agung Laksono, didampingi Deputi III Menkokesra, Dr. Rahmat Sentika dan Sekretaris KPAN, Dr. Kemal N. Siregar dalam Dialog Menkokersa bersama Organisasi Masyarakat Sipil Peduli AIDS di Sekretariat KPAN, Jakarta 14 Oktober 2014
M
enjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Menkokesra, Dr. HR. Agung Laksono yang juga Ketua KPA Nasional menyempatkan diri untuk berdialog tentang upaya penanggulangan AIDS bersama dengan perwakilan organisasi masyarakat sipil peduli AIDS. Dialog dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2014 di Sekretariat KPAN, Jakarta. Menkokesra hadir didampingi Deputi III Menkokesra, Dr. Rahmat Sentika.
Dalam arahan yang disampaikan sebelum dialog, Menkokesra menekankan pentingnya peran dan keberadaan KPA Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam mengkoordinasikan upaya penanggulangan AIDS di Indonesia. Menkokesra juga mengapresiasi keterlibatan semua pihak dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia,
termasuk populasi orang dengan HIV dan kelompok berisiko tinggi lainnya. Dialog dihadiri oleh lebih dari 50 peserta yang berasal dari LSM, jaringan populasi kunci, penggiat HIV di komunitas, perwakilan anggota KPAN dari Tim Pelaksana, mitra pembangunan internasional dan badan PBB. Pada dialog yang berjalan secara santai, para peserta menanyakan beberapa hal terkait dengan pengobatan HIV, ketersediaan obat ARV, hingga partisipasi masyarakat dalam penanggulangan AIDS. Pasca dialog, Menkokesra berkesempatan melakukan ramah tamah dan makan siang bersama perwakilan mitra pembangunan internasional dan badan PBB. Selain itu, dalam kunjungan ini, Menkokesra juga melakukan peninjauan singkat keliling Sekretariat KPAN.
Oktober2014
Hal 4
KUNJUNGAN PROGRAM COORDINATING BOARD UNAIDS dan desentralisasi dalam upaya penanggulangan AIDS. Dalam kunjungan tersebut bersama Sekretaris KPAN dan perwakilan staf, delegasi melakukan diskusi tentang kemajuan upaya penanggulangan AIDS, dimana KPAN sebagai lembaga yang mengkoordinasikan secara terpadu dan komprehensif.
Delegasi UNAIDS Program Coordinating Board berfoto bersama Sekretaris KPAN di Jakarta
P
ada tanggal 23 Oktober 2014, Sekretariat KPAN mendapat kunjungan kehormatan dari delegasi UNAIDS Program Coordinating Board (PCB). Kunjungan bertujuan melihat bagaimana Indonesia telah menerapkan respon terpadu
Dalam tanggapannya, wakil delegasi mengapresiasi Indonesia yang telah mampu melakukan upaya penanggulangan secara terstruktur dan lintas sektor melalui pelibatan banyak pihak, termasuk masyarakat sipil dan populasi berisiko tinggi. Setelah kunjungan ke KPAN, delegasi juga melakukan pertemuan dengan Pelaksana Tugas Gubernur yang juga Ketua KPAP DKI Jakarta, Bapak Basuki Tjahaja Purnama, di kantor Gubernur DKI Jakarta.
PELATIHAN PRA SURVEI PERILAKU PENASUN
U
ntuk mengetahui pelaksanaan dan efektifitas program HR telah dilakukan pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan secara rutin. Setelah dilaksanakan setiap tahun sejak 2010, kegiatan Survei Cepat Perilaku (SCP) Penasun kembali dilaksanakan tahun 2014. Dan untuk meningkatkan kualitas pengumpulan data, dilakukan kembali pelatihan pra-pengumpulan data SCP Penasun 2014. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada 12-16 Oktober 2014 di Bapelkes, Kemenkes Jakarta. Pelatihan bertujuan mendapatkan tim pengumpul data lapangan pelaksana SCP Penasun 2014 di empat kota (Palembang, Tangerang, Denpasar dan Makasar). Sehubungan dengan pelaksanaan yang bersamaan dengan sero-survei Kemenkes, maka tiap kota lokasi SCP Penasun 2014 akan memiliki data lokal terkait perilaku dan biologis yang terintegrasi. Pelatihan diikuti oleh peserta dari KPAP dan KPAK, perwakilan LSM dan jaringan populasi kunci. Sedangkan sebagai fasilitator dari Kemenkes, KPAN
Peserta Pelatihan Pra Survei Perilaku Penasun dari 4 KPAK berfoto bersama saat penutupan acara di Jakarta
dan PKNI. Dalam pelatihan peserta dibekali pemahaman tentang teknis pengumpulan data, simulasi hingga pertanggung jawaban keuangan. Pelatihan diakhiri dengan penyepakatan jadwal kegiatan SCP Penasun 2014 mulai persiapan hingga pelaporan. Selanjutnya dari peserta akan melakukan koordinasi intensif dengan Kemenkes dan jaringan PKNI di 4 kota hingga terlaksanananya survei cepat.
Oktober 2014
Hal 5
LOKAKARYA PENYUSUNAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERTEMUAN dengan baik, terutama koordinasi pelaksanaan. Sehubungan dengan itu, KPAN telah mengembangkan draft Pedoman Operasional Standar (POS) terkait kelembagaan. Untuk menyempurnakan draft tersebut, dilakukan lokakarya yang diikuti 20 perwakilan KPAP dan KPAK/K.
Sekretaris KPAN berfoto bersama Deputi dan Sekretaris KPA Provinsi dan Kabupaten/Kota peserta Lokakarya Penyusunan POS Pertemuan di Jakarta.
S
ebagai upaya meningkatkan kapasitas KPA tingkat provinsi dan kab/kota, KPAN telah memfasilitasi beberapa kegiatan pelatihan untuk Sekretaris, Pengelola Program, Pengelola Keuangan, dan pengelola administrasi. Meski demikian, ternyata pelaksanaan program di lapangan belum berjalan
Lokakarya yang diadakan tanggal 28-29 Oktober 2014 di Jakarta bertujuan meningkatnya koordinasi pelaksanaan kegiatan lapangan dengan mengembangkan POS sebagai acuan koordinasi pelaksanaan. Dalam lokakarya, peserta mendapat pengetahuan tentang pengelolaan pertemuan, advokasi hingga pelaporan program. Setelah lokakarya ini diharapkan Sekretariat KPA di provinsi dan kabupater/kota dapat lebih efektif dalam pengelolaan tugas dan fungsi kelembagaan KPA, terutama koordinasi dan pelibatan anggota KPA.
TEAM DEVELOPMENT SEKRETARIAT KPAN
U
ntuk meningkatkan kerjasama serta kekompakan antar staf di lingkungan internal, Sekretariat KPAN mengadakan Team Development Training selama 3 hari, di Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan diikuti oleh seluruh karyawan Sekretariat KPAN, mulai dari Sekretaris, Deputi hingga staf.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8-10 Oktober 2014, semua peserta mengikuti acara yang telah disiapkan oleh pengelola acara antara lain, permainan indoor, permainan outdoor hingga offroad di pegunungan dan hutan di daerah Bandung Utara. Dalam acara pembukaan, Sekretaris KPAN, Dr. Kemal N. Siregar menekankan pentingnya para staf Sekretariat KPAN untuk terus bekerja keras dan terus meningkatkan kerjasama baik dalam lingkungan internal, antar bagian. Selain itu, kerjasama dengan mitra eksternal juga harus terus diperkuat. Pak Kemal juga kembali mengingatkan pentingnya inovasi dan kreatifitas dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia.
Staf Sekretariat KPA Nasional berfoto bersama saat team development di daerah Bandung Jawa Barat.
Secara umum para staf menyatakan amat terkesan dengan penyelanggaraan team development kali ini. Selain suasana pegunungan yang sejuk juga permainan yang lebih beragam serta menantang. Semoga dari kegiatan ini staf Sekretariat KPAN semakin bersemangat dalam bekerja dan terus meningkatkan kreatifitas dalam berkarya.
BERITA KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA
Hal 6
RAKOR PENANGGULANGAN AIDS - PROVINSI NTT
D
alam upaya meningkatkan fungsi KPA sebagai koordinator upaya penanggulangan AIDS di provinsi dan kabupaten/kota, KPA Provinsi NTT menggelar Rapat Koordinasi KPA se-Provinsi NTT di Kota Kupang pada tanggal 6-8 Oktober 2014. Tujuan kegiatan yang dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni, selaku Ketua KPA adalah untuk mendapatkan komitmen bersama pelaksana AIDS di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, meningkatkan koordinasi lintas sektor serta melakukan evaluasi dan membahas langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan AIDS di NTT.
Wakil Gubernur NTT memberikan sambutan pembukaan dalam Rakor Penanggulangan AIDS Provinsi NTT di Kupang.
Rakor ini melibatkan 97 peserta terdiri dari, Sekretaris KPA kabupaten/kota, Pengelola Program KPA, Dinas Kesehatan dan Bappeda kabupaten/kota, Ketua DPRD
kabupaten/kota, Bupati atau Wakil Bupati se-provinsi NTT serta peninjau dari Sekretaris KPA Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Pendeta Daniel Marcal.
ORIENTASI PIK REMAJA LARANTUKA - KAB. FLORES TIMUR PROVINSI NTT
R
emaja masih merupakan subyek upaya penanggulangan AIDS yang potensial. Selain proporsi jumlah populasi yang banyak, remaja juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan di masa yang akan datang. Untuk itu, KPA Kab. Flores Timur bekerjasama dengan BKKBN Provinsi NTT melakukan Pelatihan orientasi bagi Pengelola Pusat Informasi Kesehatan Remaja, Kabupaten Flores Timur. Pelatihan orientasi diadakan pada tanggal 23 Oktober 2014 di Kota Larantuka yang diikuti Guru, perwakilan masyarakat, remaja dan siswa sekolah se-Flores Timur. Hadir selaku narasumber dalah staf KPAK dan BKKBN Provinsi. Dari BKKBN memaparkan tentang pentingnya peran PIK dalam upaya menyebarluaskan informasi tentang kespro remaja, pentingnya merencanakan
Staf Dinkes Kab. Flores Timur memberikan penyuluhan HIV dan AIDS untuk pengelola PIK Remaja Kota Larantuka.
masa depan bagi remaja dan ajakan menghindari pernikahan usia muda. Sementara dari KPAK menekankan pentingnya hidup sehat dan pencegahan HIV pada usia remaja, karena diketahui remaja masih merupakan faktor penyumbang angka HIV tertinggi untuk provinsi NTT.
BERITA KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA
Hal 7
SOSIALISASI HIV DAN AIDS BAGI MASYARAKAT - KAB. ROTE NDAO PROVINSI NTT
U Staf KPA Kabupaten Rote Ndao sebagai narasumber Sosialisasi HIV dan AIDS bagi Masyarakat memberikan materi dasar penularan dan pencegahan HIV dan AIDS.
ntuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan dan penangguulangan HIV dan AIDS, KPAK Rote Ndao bersama dengan Dinas Kesehatan melaksanakan Sosialisasi HIV dan AIDS bagi Masyarakat. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2014 di aula Kecamatan Ndao Nuse. Kegiatan diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang berasal dari perwakilan tokoh masyarakat desa dan aparat kecamatan.
PEMBENTUKAN WARGA PEDULI AIDS - KAB. NATUNA PROVINSI KEPRI
P
ada tanggal 19 Oktober 2014, bertempat di salah satu ruangan di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna dikukuhkan salah satu organisasi intra kampus, Gempa (Gerakan Mahasiswa Peduli AIDS) sebagai WPA di Kabupaten Natuna. Dalam acara ini hadir perwakilan mahasiswa serta staf KPAK. Melalui pelibatan organisasi mahasiswa dalam WPA dapat lebih memperluas cakupan pemberian informasi HIV dan AIDS tidak hanya pada masyarakat umum, tetapi juga pelajar dan mahasiswa.
Diskusi Warga Peduli AIDS di salah satu ruangan di Kampus STAI Natuna di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
TES HIV BAGI TAHANAN POLISI – PROVINSI KALSEL
D
alam mendorong semakin banyak orang yang memeriksakan dirinya, KPAP Kalsel bekerjasama dengan Kepolisian Daerah (Polda) menggelar tes HIV bagi tahanan yang ada di Polda Kalsel pada tanggal 20 Oktober 2014.
Staf KPAP Kalsel berfoto bersama dengan anggota Kepolisian dan staf Rumah Sakit dalam pencanangan tes HIV bagi anggota Polda Kalsel di Banjarmasin.
Pencanangan tes ini juga merupakan bagian dari rangkaian Hari AIDS Sedunia (HAS) 2014, yang dilakukan atas kerja sama KPAK, Kanwil Kumham, Binmas Polda, Dinkes Kota Banjarmasin dan LKKNU Kalsel.
Oktober ber 2014
Hal 8
RENCANA KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2014
Kunjungan Persiapan Learning Site Kota Jakarta Barat, Jakarta 4 November 2014. Dialog dan diskusi persiapan lokasi untuk learning site penanggulangan HIV dan AIDS. Acara dilakukan di kantor Walikota Jakbar, lokasi ayanan dan hotspot.
Pertemuan Pokja PMTS Nasional, Jakarta 6 November 2014. Pemutakhiran situasi terkini program PMTS secara nasional yang melibatkan perwakilan sektor K/L, perguruan tinggi, LSM dan popupasi kunci.
Pertemuan Tim Pelaksana, Jakarta 10 November 2014. Rapat koordinasi triwulan Tim Pelaksana Anggota KPAN untuk membahas isu strategis upaya penanggulangan AIDS.
Pertemuan Pokja Monev, Jakarta 11 November 2014. Pemutakhiran data monitoring dan evaluasi laporan HIV dan AIDS dari sektor anggota KPA Nasional.
Lokakarya Revitalisasi dan Penguatan Kelembagaan Papua, Jayapura 19-21 November 2014. penguatan kapasitas dan revitalisasi peran dan fungsi KPA Provinsi Papua dalam manajemen kepemimpinan dan kelembagaan.
Lokakarya Tim Pelaksana KPAN, Jakarta 27-28 November 2014. Evaluasi program kerja KPAN tahun 2014 dan penyusunan rencana kerja tahun 2015.
Tentang Komisi Penanggulangan AIDS Komisi Penanggulangan AIDS adalah lembaga negara berdasar Peraturan Presiden Nomor 75 tahun 2006 dengan mandat untuk melaksanakan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi. KPA Nasional diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteran Rakyat, dengan anggota Sektor Kementerian/Lembaga, swasta, jaringan populasi kunci dan perwakilan masyarakat sipil peduli AIDS. Dalam pelaksanaannya, KPAN dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris KPAN. Infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV tersebut. Hindari infeksi HIV dengan Abstinence – Tidak berhubungan seks (Selibat), Be Faithful - Selalu saling setia pada pasangan, Condom - Gunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko.