KORELASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN (MAPEL) KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL-FATAH BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : UMI AGUSTINA NIM : 12507033
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skipsi saudara: Nama
: Umi Agustina
NIM
: 12507033
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru MI
Judul
: KORELASI
PELAKSANAAN
BIMBINGAN
KEISLAMAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN (MAPEL) KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL-FATAH BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 03 Maret 2010 Pembimbing
Mufiq, M. Phil NIP. : 19690617 199603 1 004
3
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara UMI AGUSTINA dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507033 yang berjudul : “KORELASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI ALFATAH BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2009/2010 “ telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada : Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Salatiga, 20 Maret 2010 M 04 Rabiul Akhir 1931H
Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag NIP. 19660215 1991103 1 001
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Ahmad sulthoni, M. Pd NIP. 19681104 199803 1 002
H. Muh. Irfan Helmy, Lc, MA NIP. 19740104 200003 1 003 Pembimbing
Mufiq, M. Phil NIP. 19690617 199603 1 004
4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Umi Agustina
NIM
: 12507033
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru MI
Menyatakan bahwa skipsi yang saya tulis ini benar- benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skipsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 03 Februari 2010 Yang menyatakan,
Umi Agustina 12507033
5
ABSTRAK Agustina, Umi. 2010. KORELASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VI TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru MI. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mufiq, M. Phil Kata kunci: Pelaksanaan Bimbingan Keislaman, Prestasi Belajar Mapel Keagamaan Penelitian ini merupakan korelasi antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun ajaran 2009/2010. Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana variasi pelaksanaan bimbingan keislaman pada siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara? (2) Bagaimana variasi prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara? (3) Sejauh mana tingkat hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan metode angket dan pengamatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh positif antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa, di ketahui bahwa analisa data hasil penelitian dengan menggunakan analisis product moment diperoleh hasil 0,960 lebih besar dari pada taraf signifikan 1% dan 5% (0,561 dan 0,444). Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Kepada semua guru di MI Al-Fatah hendaknya lebih meningkatkan kembali mutu dari pelaksanaan bimbingan keislaman agar prestasi belajar mapel keagamaan siswa menjadi lebih baik.
6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Jika kau menginginkan sesuatu dan ingin melakukanya maka mulailah sekarang juga, karena kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya”
“Segala sesuatu yang dimulai dengan sabar dan dilakukan dengan giat akan memberikan keberhasilan yang sesungguhnya”
“Jika ada kemauan pasti akan ada jalan”
Persembahan 1. Kepada orang tuaku tercinta Ayahanda Muhammad Djarsono (Almarhum) dan Ibunda Siti Jariyah yang telah memberikan do‟a restu dan tenaganya untukku. 2. Untuk kakak-kakakku tersayang Umi Setyianingsih dan Umi Novita Nurhasanah yang selalu membantuku 3. Untuk adik-adikku yang ku sayangi, Rudi Gunawan, Umi Kusrini, Moh. Eling Cahyono, dan Umi Wulandari yang selalu memberikan semangat untukku. 4. Terima kasih kepada bapak Mufiq, M. Phil yang telah banyak memberikan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.
7
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, tidak ada Tuhan selain Allah. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah seperti sekarang ini. Akhirnya penulisan skripsi ini bisa diselesaikan, penulis sadar bahwa semua ini berkat bantuan dari orang- orang di sekelilingnya, tidak ada kata yang patut diucapkan untuk beliau- beliau ini kecuali untaian kata “terima kasih”. Terima kasih penulis haturkan kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku ketua STAIN. 2. Ahmad Sulthoni, M.Pd selaku Kaprogdi Pendidikan Guru MI. 3. Mufiq, M. Phil selaku Dosen Pembimbing skripsi. 4. Kepala Sekolah, guru dan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara 5. Kedua orang tuaku yang sangat ku cintai dan ku banggakan 6. Kakak-kakakku yang selalu setia membantu dalam penyelesaian skripsi ini 7. Adik-adikku yang selalu memberikan semangat untukku 8. Ika teman seperjuanganku, kau telah banyak membantuku, thank‟s ya teman 9. De‟choir dan Mba‟cun yang selalu menemani hari-hariku dalam suka maupun duka, terima kasih sobat.
8
10. Sahabat- sahabat terbaikku yang selalu memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini terima kasih (mba‟kori, mbk‟atieh, susie, mba‟trie dan novi) 11. Teman- teman seperjuangan PGMI Transfer yang banyak memberikan semangat untukku. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, maaf tidak bisa disebutkan secara detail karena kekurangan penulis.
Salatiga, 03 maret 2010
Umi Agustina 12507033
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN LOGO .........................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................
v
ABSTRAK ........................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................
vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
4
D. Manfaat Hasil Penelitian ..............................................................
4
E. Hipotesis........................................................................................
5
F. Penegasan Istilah ..........................................................................
5
G. Metode Penelitian..........................................................................
6
H. Sistematika Penulisan ...................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI A. Bimbingan Keislaman ..................................................................
10
B. Prestasi Belajar ..............................................................................
21
C. Mata Pelajaran Keagamaan ...........................................................
26
10
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran umum MI Al-Fatah Banjarnegara ...............................
30
1. Visi dan Misi dan Tujuan MI Al-Fatah Banjarnegara ............
30
2. Profil MI Al-Fatah Banjarnegara ............................................
32
B. Penyajian Data .............................................................................
35
BAB IV ANALISIS DATA .............................................................................
40
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................
55
B. Saran .............................................................................................
66
C. Penutup..........................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
TABEL I
DATA TENTANG PELAKSANAAN BIMBINGAN
KEISLAMAN
MI AL-FATAH BANJARNEGARA 2010.................................... 42 TABEL II
DATA TENTANG PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL-FATAH BANJARNEGARA ....................................................................... 43
TABEL III
FREKUENSI PROSENTASE PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN ................................................................................ 44
TABEL IV FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN PROSENTASE PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN ......................... 46 TABEL V
FREKUENSI BELAJAR MATA PELAJARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL FATAH BANJARNEGARA ............ 51
TABEL VI FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN PROSENTASE PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL FATAH BANJARNEGARA ............ 52 TABEL VII KOEFISIEN KORELASI ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEAGAMAAN ...................... 57
12
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1) ditegaskan bahwa: Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Tohirin, 2007:105). Suasana belajar yang dimaksud adalah suasana belajar yang efektif, yang dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang efektif dalam kondisi yang dinamis dan strategis.. Proses pembelajaran keagamaan yang dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilainilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Tahap selanjutnya adalah afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama pada diri siswa dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi. Penghayatan dan keyakinan siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran dan nilai agama Islam yang telah
diinternalisasikan
dalam
dirinya.
Tahapan
psikomotorik
adalah
terbentuknya manusia muslim yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Pendidikan keagamaan di sekolah diharapkan mampu membentuk kesalehan
1
13
pribadi dan dan sekaligus kesalehan sosial. Di dalam proses pembelajaran terdapat aktivitas yang tidak dapat dipisahkan, yaitu aktivitas guru (mengajar) dan aktivitas siswa (belajar). Berkenaan dengan hal tersebut, guru hendaknya senantiasa berusaha untuk menumbuhkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Guru juga berperan sebagai pembimbing dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk itu, guru diharapkan mampu untuk: 1. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar. 2. Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya. 3. Mengevaluasi keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya. 4. Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya. 5. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun secara kelompok. (Sukardi, 1995 : 22) Seorang
guru
dalam
pengajaran
dituntut
untuk
mempunyai
profesionalitas yang tinggi. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja, tapi diharapkan dapat memberikan praktek yang nyata dari materi yang diajarkan. Siswa tidak hanya mengetahui materi pelajaran secara teoritis, tapi juga dapat mengetahui praktiknya. Selama ini siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran keagamaan, karena kurangnya stimulus dari guru dan kurangnya variasi serta inovasi dalam metode pengajaran keagamaan. Siswa merasa bosan karena penyampaian pengajaran didominasi dengan satu metode saja. Walaupun nilai siswa mencapai nilai delapan, namun siswa belum cukup menunjukkan
14
memiliki kecakapan afektif yang tinggi sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran keagamaan. Seperti membaca, menulis dan memahami ayat-ayat AlQur‟an, berperilaku dengan sifat-sifat yang terpuji dan menghindarkan sifat tercela, beribadah sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan sebagainya. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang membahas tentang korelasi antara pelaksanaan bimbingan keislaman di sekolah dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran keagamaan. Peneliti mengambil judul “Korelasi Pelaksanaan Bimbingan Keislaman Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran (Mapel) Keagamaan Siswa Kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara Tahun 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang dapat diteliti adalah : 1. Bagaimana variasi pelaksanaan bimbingan keislaman pada siswa kelas VI MI Al- Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010? 2. Bagaimana variasi prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010? 3. Sejauh mana tingkat hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa kelas VI MI AlFatah Banjarnegara tahun 2009/2010?
15
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, peneliti bertujuan untuk : 1. Mengetahui variasi pelaksanaan bimbingan keislaman pada siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010. 2. Mengetahui variasi prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010. 3. Mengetahui tingkat hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa kelas VI MI AlFatah Banjarnegara tahun 2009/2010.
D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi yang jelas tentang adanya hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa. Dari informasi tersebut dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis yaitu: 1. Secara praktis, apabila ternyata ada hubungan, guru dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya pelaksanaan bimbingan keislaman terhadap prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa. Dengan pemahaman tersebut guru dapat memberikan bimbingan dan pembinaan dalam membangkitkan sikap positif pada peserta didik. 2. Secara
teoritis,
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bagi
pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh hasil penelitian.
16
E. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1996 : 67). 1. Hipotesis kerja (Ha) Ada hubungan positif antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010. 2. Hipotesis nol (Ho) Tidak ada hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari salah tafsir dan sekaligus penyamaan persepsi, peneliti menjelaskan setiap istilah yang terdapat dalam judul di atas. 1. Korelasi Hubungan antara dua variabel, dalam hal ini adalah hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa. 2. Bimbingan Keislaman Bimbingan keislaman atau bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. (Musnamar, 1992:5)
17
Dari pengertian di atas yang dimaksud dengan pelaksanaan bimbingan keislaman diantaranya mengenai prestasi belajar, pemanfaatan waktu luang dan penyesuaian diri dengan lingkungan baik sekolah, keluarga dan masyarakat. 3. Prestasi belajar Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan siswa kelas VI MI Al-Fatah dalam bidang studi keagamaan baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 4. Mata Pelajaran Keagamaan Mapel keagamaan di MI terdiri atas bidang-bidang studi Qur‟an-Hadits, Aqidah-Akhlaq, Fiqih, Sejarah Islam dan Bahasa Arab, yang merupakan suatu keseluruhan berfungsi mengembangkan kepribadian dan merupakan ciri kekhususan serta identitas madrasah yang membedakanya dengan lembaga pendidikan lainya.
G. Metode Penelitian 1. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1996 : 110). Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010. Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sasaran penelitian yang dianggap dapat mewakili populasi (Hadi, 1984 : 20). Mengenai teknik pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto “Sekedar sebagai ancer-ancer bila populasinya besar bisa diambil antara 10-
18
20% atau 20-25% atau lebih” (Arikunto, 1996 : 112). Dalam hal ini sampel yang diambil oleh peneliti adalah seluruh siswa kelas VI MI Al-Fatah yang berjumlah 20 siswa dari total populasi 139 siswa. 2. Lokasi dan waktu Lokasi penelitian : MI Al-Fatah Parakancanggah Banjarnegara. Waktu penelitian : 01-30 Desember 2009. 3. Variabel Penelitian Penelitian ini melengkapi 2 variabel yaitu pelaksanaan bimbingan keislaman sebagai variabel bebas ( x ) dan prestasi belajar mata pelajaran keagamaan siswa sebagai variabel terikat ( y ). Asumsi dasar dalam penelitian ini adalah pelajaran keagamaan bervariasi. Variabel pertama yang diduga berpengaruh terhadap variabel kedua. 4. Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Metode Angket Angket atau Quesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Angket digunakan sebagai metode pokok untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan bimbingan keislaman hubunganya dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah.
19
b. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1984 : 136). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif yaitu gambaran umum MI Al-Fatah Banjarnegara, sejarah singkat berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan lain-lain. c. Metode Dokumentasi dan Wawancara Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya (Hadi, 1984 : 136). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dengan mengambil dokumentasi yang ada di sekolah. Sedang wawancara digunakan untuk memperoleh data penunjang yang menguraikan sekilas gambaran global dan latar belakang siswa MI AlFatah Banjarnegara. d. Metode analisis data Dalam menganalisis data yang terkumpul penulis menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif untuk menilai dan mengetahui pelaksanaan bimbingan keislaman hubungannya dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara. Sedangkan dalam analisis data kuantitatif penulis menggunakan rumus korelasi product moment
rxy
( x)( y ) N 2 ( x ) ( y ) 2 2 2 x y N N xy
20
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Product dari x dan y x
: Variabel skor I
y
: Variabel skor II
N
: Jumlah sampel (Hadi, 1994 : 294 ).
H. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini penulis membaginya menjadi lima pembahasan antara lain : Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori. Bab ini berisi tentang bimbingan keislaman, prestasi belajar dan mata pelajaran keagamaan. Bab III Laporan Hasil Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum MI Al-Fatah (visi, misi, dan tujuan pendidikan madrasah), profil madrasah (identitas, sarana dan prasarana, data ketenagaan, data kesiswaan dan data prestasi madrasah) dan penyajian data atau hasil angket. Bab IV Analisis Data. Dalam bab ini berisi tentang pengelolaan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Bab V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kata penutup.
21
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bimbingan Keislaman 1. Makna Bimbingan Keislaman Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada seseorang dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar dapat mencapai kesejahteraan hidup. (Walgito, 1993:4) Bimbingan kehidupan beragama adalah bantuan yang diberikan pembimbing (guru) kepada terbimbing (siswa) agar mereka mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama (Tohirin, 2007:139). Bimbingan keagamaan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (Musnamar, 1992:143). Sebagaimana para ulama yang menjadi pewaris para Nabi (Warasat Al-Anbya) bertugas menjadi guru (mu’alim) dan pendidik (muhadzib) atau sebagai penghibur dan penunjuk jalan (mubassyir dan nadhir) sebagaimana 10 fungsi Nabi SAW sendiri diutus menjadi guru (mu’alim) dan pendidik akhlak “Al-Karimah”. Sebagaimana sabda beliau: “Aku diutus untuk menjadi guru dan Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (M. Arifin, 1994: 31)
22
Dari berbagai pengertian di atas, bimbingan lebih ditekankan pada upaya pencegahan munculnya masalah pada diri seseorang. Dengan demikian bimbingan keagamaan Islami merupakan proses untuk membantu seseorang agar : a. Memahami bagaimana ketentuan dan petunjuk Allah tentang kehidupan beragama. b. Menghayati ketentuaan dan petunjuk tersebut. c. Mau dan mampu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah untuk beragama dengan benar (beragama Islam), yang bersangkutan akan bisa hidup bahagia di dunia dan di akhirat, karena terhindar dari resiko menghadapi problem-problem yang berkenaan dengan keagamaan (kafir, syirik, munafik, tidak menjalankan perintah Allah sebagaimana mestinya dsb). (Musnamar,1992:143) Dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah yang demikian itu, berarti yang bersangkutan dalam hidupnya akan berperilaku yang tidak keluar dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan demikian maka akan tercapailah kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat yang menjadi idam-idaman setiap muslim melalui doa “rabbana atina fid-dunya hasanah, wafil-akhirati hasanah wa qina „azaban-nar” (ya tuhan kami, karuniakanlah kepada kami kehidupan di dunia yang baik, dan kehidupan di akhirat yang baik pula, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka). 2. Tujuan Bimbingan Keislaman M. Hamdan Bakran Adz Dzaky, (2004) merinci tujuan bimbingan dalam Islam sebagai berikut:
23
1) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, lunak, dan damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah-Nya (mardhiyah). 2) Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan berkembang keinginan untuk berbuat taat kepada-Nya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya, serta ketabahan menerima ujian-Nya. 3) Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat melakukan tugas-tugasnya sebagai kholifah dengan baik dan benar, dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup, dan
dapat
memberikan
kemanfaatan
dan
keselamatan
bagi
lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian tujuan bimbingan dalam Islam merupakan tujuan yang ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian Muslim yang sempurna atau optimal (kaffah). Berdasarkan rumusan tujuan bimbingan dalam Islam di atas, maka tujuan bimbingan keislaman dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Membantu individu mencegah timbulnya masalah-masalah dalam kehidupan keagamaan, antara lain dengan cara : 1) Membantu individu memahami dan menghayati ketentuan dan petunjuk Allah dalam kehidupan keagamaan.
24
2) Membantu individu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah mengenai kehidupan keagamaan. b. Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik dan atau menjadi lebih baik. (Musnamar, 1992:144) 3. Bentuk-bentuk Bimbingan Keislaman Layanan bimbingan keislaman di Madrasah berkenaan dengan bidang pengembangan kehidupan beragama adalah layanan informasi dan layanan orientasi. a. Layanan informasi mencakup: 1) Upacara-upacara atau ritual keagamaan seperti sholat berjamaah, tadarus Al-Qur‟an dll 2) Tempat-tempat ibadah seperti masjid, mushola dll 3) Hari-hari keagamaan seperti hari raya idul fitri dan idul adha, maulid nabi dan isro‟ mi‟raj dll. b. Layanan orientasi mencakup: 1) Suasana keagamaan 2) Upacara ritual keagamaan 3) Sarana ibadah keagamaan dsb. (Tohirin, 2007 : 140) Beberapa
aspek
pengembangan
kehidupan
beragama
yang
memerlukan layanan bimbingan keislaman di madrasah adalah suasana lembaga dan objek keagamaan seperti ritual keagamaan, sarana ibadah keagamaan dll. Sifat dari suatu layanan bimbingan keislaman dapat dilaksanakan secara :
25
a. Prefentif yaitu bimbingan diberikan dengan tujuan untuk mencegah jangan sampai timbul kesulitan-kesulitan yang menimpa diri anak. b. Korektif yaitu memecahkan atau mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh individu. c. Preserfatif yaitu memelihara atau mempertahankan yang telah baik jangan sampai menjadi keadaan yang tidak baik. (Walgito, 1980: 34) Pada tingkat madrasah ibtida‟iyah bimbingan bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mata pelajaran keagamaan: a. Pendekatan keimanan, yaitu memberi peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk sejagat ini. b. Pengamalan, memberikan kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan. c. Pembiasaan, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membiasakan sikap dan prilaku yang sesuai dengan ajaran Islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan. d. Rasional, usaha memberikan peranan pada rasio (akal) pada peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam standar materi serta kaitanya dengan prilaku yang baik dan prilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi.
26
e. Emosional, yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa. f. Fungsional, menyajikan bentuk semua standar materi (Qur‟an-Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Islam dan Bahasa Arab), dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas. g. Keteladanan, yaitu menjadikan figur seorang guru agama dan non agama serta petugas sekolah lainnya maupun orang tua peserta didik, sebagai cermin manusia yang berkepribadian.(Depag RI, 2003:3) 4. Asas Bimbingan Keislaman a. Asas Fitrah Pada dasarnya mansia telah membawa fitrah (naluri beragama islam yang mengesakan Allah), sehingga bimbingan harus senantiasa mengajak manusia memahami dan menghayatinya. b. Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat Jika manusia telah mampu memahami dan menghayati fitrahnya, maka fitrahnya itu harus dibina dan dikembangkan dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dengan mengabdi kepada Allah. c. Asas Amal Sholeh dan Akhlakul-Karimah Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang merupakan tujuan hidup manusia akan tercapai manakala manusia beramal shaleh dan berakhlak mulia yang terwujudkan dalam perilaku sehari-hari atau realita kehidupan. d. Asas Mauizatul-Hasanah
27
Bimbingan Islami harus disampaikan dengan cara yang sebaik-baiknya dengan menggunakan segala macam sumber pendukung secara efektif dan efisien, karena hanya dengan penyampaian hikmah yang baik maka hikmah tersebut bisa tertanam pada diri individu yang dibimbing. e. Asas Mujaladatul-Ahsan Bimbingan dilakukan dengan cara berdialog karena dalam rangka membuka pikiran dan hati sehingga muncul pamahaman, penghayatan, keyakinan akan kebenaran dan kebaikan syari‟at Islam dan mau menjalankanya. 5. Pelaksanaan Bimbingan Keislaman Di MI Al-Fatah Parakancanggah Banjarnegara Dalam penguraian di atas telah disebutkan bahwa ada berbagai bentuk layanan bimbingan. Di sini MI Al-Fatah menggunakan berbagai bentuk dan juga mencangkup berbagai bidang, meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler yaitu: a. Pada muatan lokal seperti: 1) Aswaja Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap para Ulama Salaf sehingga dapat mengikuti
jejaknya
dan
mampu
mempertahankan
ajarannya
ditengah-tengah masyarakat serta dapat mengembangkan ajaran Ala Ahlussunah Wal jama‟ah.
28
Ruang Lingkup mata pelajaran ini meliputi, ( Sejarah NU / Aswaja, Dasar-dasar ke NU an, Amaliah Aswaja, Perkembangan Aliran dalam Islam). Di kelas VI mata pelajaran aswaja diberikan pada setiap hari sabtu, jam pertama dengan alokasi waktu 35 menit (07.00-07.35) disampaikan oleh guru mapel (Siti Aminah, A. Ma). 2) Qiro‟ati Mata pelajaran ini bertujuan untuk : a) Menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian Al Qur‟an yang benar dan cara membaca sesuai dengan kaidah tajwid sebagaimana bacaan Rosululloh SAW b) Menyebarluaskan Ilmu bacaan Al Qur‟an yang benar dengan cara yang benar c) Mengingatkan kepada guru Al Qur‟an agar hati-hati dan tidak sembarangan dalam mengajarkan Al Qur‟an d) Meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran ilmu baca Al Qur‟an Ruang Lingkup mata pelajaran ini meliputi: Membaca Al Qur‟an dengan tartil, praktik sholat, surat-surat pendek, do‟a-do‟a pendek, menulis arab dan angka-angka arab. Mata pelajaran ini diberikan pada setiap hari selasa, rabu dan kamis pada awal pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit (07.00-07.35) di sampaikan oleh guru mapel (Siti Aminah, A. Ma). b. Pengembangan diri
29
1) Rebana Kegiatan
Pengembangan
diri
ini
bertujuan
untuk
menumbuhkan apresiasi (penghargaan) siswa terhadap seni budaya Islami, menumbuhkan rasa percaya diri. Ruang Lingkupnya adalah ketrampilan memainkan musik rebana. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan setiap siswa memiliki jiwa yang tenang, lunak, dan damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayahNya (mardhiyah). Bimbingan ini diberikan di luar jam pelajaran setiap hari selasa dengan alokasi waktu 60 menit (15.00-16.00). Kegiatan ini di bimbing oleh seorang tenaga guru yang bernama Wahyul Khomisah, S. Pd. I 2)
Pidato Kegiatan Pengembangan diri ini bertujuan untuk melatih murid agar lebih berani mengekspresikan kemampuan berbicaranya lewat penampilan berpidato sehingga murid di persiapkan untuk menjadi Da‟i masa depan. Ruang lingkup atau materi yang digunakan dalam kegiatan bimbingan ini adalah materi-materi yang berkaitan dengan bidang studi keagamaan. Bimbingan dilaksanakan setiap hari selasa dengan alokasi waktu 60 menit (14.00-15.00) yang diawasi oleh guru piket.
30
Kegiatan ini diterapkan setiap hari (kecuali hari jum‟at) di masjid Al-Fatah, dengan alokasi waktu 15 menit (09.15-09.30) pada waktu istirahat dan setelah siswa melaksanakan sholat duha, setiap siswa memiliki kesempatan atau giliran untuk berpidato selama kurang lebih 7 menit (kultum) dengan materi yang telah diajarkan di kelas. Kegiatan ini di awasi oleh guru piket. 3) Shalat dhuha dan dhuhur berjama‟ah Kegiatan mengenalkan
Pengembangan pelaksanaan
diri
ibadah
ini sholat
bertujuan berjama‟ah
untuk dan
menanamkan kecintaan untuk menjaga sholat fardhu dan sholat sunah. Ruang Lingkupnya adalah pembiasaan sholat Dhuha dan Sholat Dhuhur secara berjama‟ah yang dilaksanakan setiap hari di masjid Al-Fatah. Kegiatan ini diawasi oleh guru piket. 4) Membaca Asmaul Khusna Di MI Al-Fatah juga dilaksanakan pembiasaan membaca Asmaul Husna setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Siswa diharapkan mengetahui atau mengenal nama-nama Allah yang berjumlah 99, selain itu siswa juga dituntut agar menghafalkannya dan memahami maknanya. Jadwal dan Alokasi waktu NO
HARI
WAKTU
KEGIATAN
31
1.
2.
Pkl. 14.00 – 16.00
Selasa
Senin – Sabtu
Pkl.09.15 – 09.30
1.
Qiro'ah
2.
Rebana
3.
Pidato
Sholat Dhuha & Kultum
3.
Senin – Sabtu
Pkl.12.00 – 12.15
Sholat Dhuhur Berjama‟ah
4.
Senin – Sabtu
Pkl.07.00 – 07.15
Membaca Asmaul Khusna
5.
Sabtu
Pkl.07.00-07.35
Aswaja
Pkl.09.30-10.05
Qiro‟ati
Selasa, Rabu & 6. Kamis
Dengan pelaksanaan bimbingan keislaman tersebut siswa senantiasa dapat bersikap seperti yang diharapkan, mempunyai keberanian untuk melakukan sesuatu dalam lingkunganya. Yang sikap itu tumbuh dari kesadaranya sehingga mampu beramal sholeh dan dikembangkanya dalam berbagai bentuk amalan ibadah yang sejalan dan selaras dalam kehidupan sehari-hari. Karena sudah menjadi kebiasaanya di sekolah sehingga kemampuanya untuk mengubah
sikap
senantiasa
berpengaruh
terhadap
suasana
lingkunganya. Bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan oleh ajaran agama Islam dimanapun siswa berada dan melakukan secara sempurna segala sikap yang diharapkan dan telah menjadi watak serta kepribadianya. Berkemauan dan berani melakukan/menganjurkan kebaikan dalam hidupnya. Dalam hal ini, yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa, lingkungan tempat
32
belajar dan dewan sekolah dalam arti keterpaduan Pendidikan Agama Islam harus benar-benar diwujudkan untuk mengontrol aktivitas siswa.
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Padanan istilah „belajar‟ yang dapat dijumpai dalam kepustakaan asing adalah „learning‟. Istilah learning seperti dikemukakan oleh Fontana (1981:147) mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 1995:2) Adapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak pada pengertian belajar itu sendiri. Poerwanto, (1986: 28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana dinyatakan dalam raport”.
33
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila tiga aspek yakni : kognitif, afektif dan psikomotorik telah memenuhi target, sebaliknya prestasi dikatakan kurang sempurna jika seseorang belum memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Prestasi seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi belajar siswa, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu: 1) Faktor jasmaniah (fisiologis), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Meliputi faktor kesehatan, kebugaran tubuh, siswa yang sehat badanya akan lebih baik hasil belajarnya dari siswa yang sakit. Begitu juga kelengkapan dan kesempurnaan indra sangat
34
berpengaruh (penglihatan, pendengaran, serta kelengkapan anggota fisik lainnya). 2) Faktor psikologis, diantaranya yang amat berpengaruh adalah intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan kelelahan. b. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang sifatnya di luar diri siswa. Diantara faktor ekstern itu adalah : 1) Keluarga Di dalam keluarga yang menjadi penanggung jawab adalah orang tua, sikap orang tua di dalam keluarga sangat mempengaruhi hasil balajar peserta didik. Sikap orang tua yang otoriter maupun demokratis sangat berpengaruh bagi perkembangan pribadi anak. 2) Faktor Sekolah Faktor sekolah juga tidak kalah pentingnya di dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang baik meliputi guru, sarana, fasilitas, kurikulum, disiplin. Lingkungan sekolah seperti hubungan guru dengan siswa, hubungan guru dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan orang tua siswa dll. 3) Faktor Masyarakat Karena peserta didik hidup berkecimpung di tengah-tengah masyarakat, maka lingkungan masyarakat sangat berpengaruh bagi peserta didik. (Daulay, 2004: 80)
35
3. Indikator Prestasi Belajar Mata Pelajaran Keagamaan Arah penilaiannya dilakukan dengan penilaian berbasis kelas yang memperlihatkan tiga ranah yaitu: pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Misalnya, pada aspek kognitif meliputi seluruh materi pembelajaran (Qur‟an-Hadits, Fiqih, Aqidah-Akhlak, Sejarah Islam dan Bahasa Arab). Aspek afektif yang sangat dominan adalah materi pembelajaran Aqidah-Akhlak. Aspek psikomotor dan pengamalan sangat dominan pada materi Fiqih dan Qur‟an-Hadits. Semuanya akan bermuara pada kesimpulan penilaian di dalam raport. Yang merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi prinsip kontinyuitas, guru secara terus menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan dan perubahan siswa. Penilaian yang dilakukan tidak saja terhadap kegiatan tes formal, melainkan juga perhatian siswa ketika berada di ruang kelas, di tempat ibadah dan ketika mereka bermain. Alat penilaian pengamatan dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, questioner, dan skala sikap. Dalam indikator ini terdapat standar kompetensi mata pelajaran keagamaan.
Kompetensi
dasar
mata
pelajaran
berisi
sekumpulan
kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh pendidikan di MI. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka
36
memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuankemampuan yang tercantum dalam komponen Kemampuan Dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di MI yaitu: “siswa memahami dan menghayati ajaran Islam sehingga beriman, mampu melaksanakan shalat dan membaca Al-Qur‟an, berkebiasaan yang baik, mampu berdoa, berbudi pekerti luhur dan suka beramal sholeh”. Seperti tergambar dalam kompetensi dasar umum di atas kompetensi dasar
tersebut
kemudian
dirinci
menjadi
kompetensi
kelas
dan
dikelompokkan berdasarkan aspek: Qur‟an-Hadits, Fiqih, Aqidah-Akhlak, Sejarah Islam dan Bahasa Arab. Dengan indikator yang harus dicapai antara lain : a. Mengaplikasikan tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an (idhar, idgam, ikhfa‟, dan iqlab) b. Memahami hadist tentang amal saleh (keutamaan memberi) c. Meyakini Allah melalui pengenalan terhadap kalimat tayyibah (astagfirullahal‟adzim) dan melalui pengenalan terhadap sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asma al-Husna (al‟Alim, asSami‟, alBasir) d. Membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari (hasud dan dengki) e. Menjelaskan ketentuan tentang mandi wajib setelah haid f. Menjelaskan tentang tata cara jual beli dan sewa menyewa/pinjam meminjam dengan benar g. Bercakap, membaca, dan menulis dalam bahasa Arab dengan pola kalimat dasar.
37
h. Bercakap, membaca, dan menulis dalam bahasa Arab tentang bilangan dengan pola kalimat dasar yang telah diajarkan. i. Menjelaskan arti dan tugas al-Khulafa ar-Rasyidin j. Mendeskripsikan sejarah kekholifahan dan meneladani nilai-nilai positif sejarah kekholifahan (Abu Bakar Ash Shidiq r.a, Umar bin Khattab r.a, Usman bin Afan r.a, Ali bin Abi Thalib)
38
C. Mata Pelajaran Keagamaan Mata pelajaran keagamaan yang dikembangkan di MI Al-Fatah Parakancanggah Banjarnegara meliputi sub mata pelajaran sebagai berikut : 1) Qur‟an-Hadits Mata Pelajaran Qur‟an-Hadits di MI. Bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Qur‟an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Qur‟anHadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Qur‟an dan Hadits. Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi : a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur‟an b) Hafalan surat-surat pendek c) Pemahaman kandungan surat-surat pendek d) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, sillaturrakhmi, takwa, menyayangi anak yatim, shalat berjama‟ah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh. 2) Aqidah-Akhlaq Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaqnya yang terpuji, melalui
pemberian
dan
pemupukan
pengetahuan,
penghayatan,
pengamalan dan pengalaman peserta didik tentang akidah dan akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi : a) Aspek Keimanan
39
b) Aspek Akhlaq c) Aspek Kisah Keteladanan 3) Fiqih Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Ruang Lingkup mata pelajaran fiqih meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara :
Hubungan manusia dengan Allah SWT
Hubungan manusia dengan sesama manusia
Hubungan manusia dengan alam lingkungannya Adapun ruang lingkup pelajaran fiqih di MI Al Fatah
Parakancanggah adalah Fiqih Ibadah dan Fiqih Muamalah. 4) Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI ) Mata pelajaran ini memiliki tujuan sebagai berikut : a. Pemberian pengetahuan tentang sejarah Islam dan kebudayaan kepada peserta didik b. Mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah c. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada d. Membekali
peserta
didik
untuk
membentuk
kepribadiannya
berdasarkan tokoh-tokoh teladan yang luhur Fungsi pelajaran SKI ini adalah a. Fungsi edukatif Yaitu keharusan menegakkan prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami b. Fungsi keilmuan Yaitu dimana peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang Islam dan kebudayaannya c. Fungsi transformasi
40
Merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam rancangan transformasi masyarakat Ruang Lingkup SKI ini adalah tentang sejarah arab pra Islam, sejarah Rosullulloh SAW dan Khulafaurrosyidin 5) Bahasa Arab Mata pelajaran bahasa arab bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis, memanfaatkan bahasa arab untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam dan mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bangsa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Ruang Lingkup pelajaran Bahasa Arab ini meliputi : a) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan ( istima‟ ), berbicara ( kalam ), membaca ( qira‟ah ), dan menulis ( kitabah ) b) Kemampuan gramatika ( Nahwu dan Sharaf ) Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran adalah sebagai berikut : No
Komponen
Kriteri Ketuntasan Minimal
1
Qur‟an-Hadits
70
70
70
70
70
70
2
Aqidah-Akhlak
75
75
75
75
75
75
3
Fikih
70
70
70
70
70
70
4
SKI
70
70
70
70
70
70
65
65
65
65
65
65
5
Bahasa Arab
41
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Al-Fatah Banjarnegara 1. Visi, misi dan tujuan MI Al-Fatah Banjarnegara a. Visi Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatah Parakancanggah Banjarnegara sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas Islam dalam merumuskan visinya perlu memperhatikan harapan siswa, orang tua siswa, lembaga pengguna madrasah dan masyarakat dan juga di harapkan dapat merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. MI Al-Fatah Parakancanggah berkeinginan untuk mewujudkan harapan dan respon dalam visi : Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam Iman dan Taqwa (IMTAK) serta unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) Indikator Visi : 1) Terwujudnya generasi ummat yang memiliki akhlak yang baik dan mulia dalam kehidupan sehari-hari 2) Terwujudnya generasi umat yang memiliki ilmu pengetahuan komprehensif sebagai dasar hidup di dunia dan di akhirat. 3) Terwujudnya generasi umat yang menguasai tekhnologi untuk menghadapi era komunikasi dan tekhnologi yang terus berkembang
34
42
b. Misi 1) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Al Qur‟an dan menjalankan ajaran Agama Islam. 2) Mewujudkan
pembentukan
karakter
Islami
yang
mampu
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat 3) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik 4) Meningkatkan
pengetahuan
dan
profesionalisme
tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan 5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel c. Tujuan Pendidikan Madrasah Secara
umum,
tujuan
pendidikan
MI
AL-FATAH
Parakancanggah adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bertolak dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut MI AL-FATAH mempunyai tujuan sebagai berikut : 1) Mengoptimalkan
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan pembelajaran aktif 2) Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan kegiatan ekstrakulikuler 3) Membiasakan berbudaya dan berperilaku Islami dimanapun berada 4) Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata 7.00
43
5) Meningkatkan prestasi akademik siswa dibidang seni dan olahraga lewat perlombaan dan kompetisi. 2. Profil Madrasah Ibtidaiiyah Al-Fatah Parakancanggah Banjarnegara Tahun 2009 a. Identitas Madrasah 1) Nama Madrasah
: MI AL FATAH
2) NSM
: 112230406060
3) Alamat
: Jl. S. Parman Km. 03 Banjarnegara 53412
4) Tahun berdiri
: 12 Januari 1957
5) Tahun Terdaftar
: 1 Januari 1978
6) Tahun Diakui
: 31 Desember 1994
7) Tahun Disamakan
: 31 Juli 2000
8) Tahun Terakreditasi A
: 3 April 2006
9) Nama Kepala MI
: Umi Fatonah, S. Pd. I
10) TMT Kepala
: 1 April 2007
b. Data Sarana Dan Prasarana 1) Data Tanah dan Bangunan a) Luas tanah
: 728 m2
b) Luas bangunan
: 400 m2
c) Luas halaman
: 100 m2
d) Status tanah
: Wakaf
44
2) Ruang gedung a) Ruang kelas
:6
b) Ruang kantor
:1
c) Ruang perpustakaan : 1 d) Ruang WC
:2
e) Ruang UKS
:1
3) Data Peralatan dan Iventaris Kantor a) Mebelair
: 65
b) Komputer
:1
c) Sarana olah raga
:1
d) Sarana kesenian
:2
4) Data Buku a) Pegangan guru
: 60 judul (160)
b) Pelajaran siswa
: 72 judul (700)
c) Bacaan lainya
: 20 (60)
c. Data Ketenagaan/Kepegawaian 1) Umi fatonah, S. Pd. I
: Kepala Madrasah
2) Sukesti, A. Ma
:
a) Wakil Kepala Madrasah b) Wali Kelas III c) Akidah Akhlak 3) Kustinah, A. Ma
: Wali Kelas V
4) Siti Aminah, A. Ma
:
a) Qiro‟ati
45
b) Qur‟an Hadis c) Bahasa Arab d) Aswaja 5) Siti Fatimah, A. Ma : a) Fiqih b) SBK c) Akidah Akhlak d) Pkn 6) M. Arif Wahyullah, A. Ma
:
a) Wali Kelas IV b) Olah Raga 7) Umi Setyaningsih, S.Pd.I
: Wali Kelas VI
8) Turniyati, A. Ma
: Wali Kelas II
9) Wahyul Khomsiyah,S. Pd. I : a) Wali Kelas I b) Bahasa Inggris
46
d. Data Kesiswaan 1) Kelas I
:
21
2) Kelas II
:
22
3) Kelas III
:
24
4) Kelas IV
:
32
5) Kelas V
:
20
6) Kelas VI
:
20
e. Data Prestasi Madrasah 1) Prestasi Akademik c) Tahun Pelajaran 2007/2008 Lulus 100 % d) Tahun Pelajaran 2008/2009 Lulus 85 % 2) Prestasi Non Akademik Tahun Pelajaran 2008 - 2009 a) Juara 1 Lari 100 M2 b) Juara 1 Lari 800 M2 c) Juara 1 Bahasa Inggris d) Juara 1 Bahasa Arab e) Juara 1 Qiro‟ah f) Juara 1 Bulu Tangkis Double Putra g) Juara 1 Bulu Tangkis Single Putra h) Juara 1 Bulu Tangkis Single Putri i) Juara 1 Tenis Meja Double Putra j) Juara 1 Tenis Meja Single Putra k) Juara 1 Tenis Meja Single Putri
47
B. Penyajian Data Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data tentang pelaksanaan bimbingan keislaman dan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI AL-FATAH Banjarnegara. Untuk itu penulis menyebarkan angket yang berisi 20 item pertanyaan tentang kedua variabel tersebut kepada responden. Kemudian penulis laporkan hasil kedua variabel sebagai berikut: 1. Data Tentang Pelaksanaan Bimbingan Keislaman Untuk mendapatkan data yang kuantitatif, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memberi nilai tiap item jawaban dengan penilaian 1) Jawaban sudah (A) dengan nilai 3 2) Jawaban kurang (B) dengan nilai 2 3) Jawaban belum (C) dengan nilai 1 b. Memberi lebar interval (i) untuk membuat kategori tingkat pelaksanaan bimbingan keislaman. 1) Baik
:A
2) Sedang
:B
3) Rendah
:C
Dari data yang diperoleh, diketahui prestasi belajar mapel keagamaan siswa dengan nilai tertinggi 28 dan nilai terendah 14, maka untuk mendapatkan nilai interval digunakan rumus : i = (xt - xs) + 1 Ki = (28 - 14) + 1 3 =5
48
c. Menentukan tingkat pelaksanaan bimbingan keislaman ; 1) kategori baik (A)
: 24-28
2) kategori sedang (B)
: 19-23
3) kategori rendah (C)
: 14-18 TABEL I
DATA TENTANG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN MI AL-FATAH BANJARNEGARA 2010 (variabel x) No urut responden
Kategori Jawaban
Kategori Nilai
Jumlah
Nominal
A
B
C
3
2
1
1
1
5
4
3
10
4
17
C
2
3
2
5
9
4
5
18
C
3
8
2
-
24
4
-
28
A
4
2
5
3
6
10
3
19
B
5
5
3
2
10
6
2
23
B
6
7
3
-
21
6
-
27
A
7
5
4
1
15
8
1
24
A
8
3
2
5
9
4
5
18
C
9
-
7
3
-
14
3
17
C
10
5
2
3
15
4
3
22
B
11
8
1
1
24
2
1
27
A
12
3
2
5
9
4
5
18
C
13
5
4
1
15
8
1
24
A
14
7
2
1
21
4
1
26
A
15
5
3
2
15
6
2
23
B
16
3
5
2
9
10
2
21
B
17
2
6
2
6
12
2
20
B
49
18
5
-
5
15
-
5
20
B
19
3
2
5
9
4
5
18
C
20
2
5
3
6
10
3
19
B
2. Data Tentang Prestasi Belajar Mapel Keagamaan Untuk mendapatkan data yang kuantitatif, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memberi nilai tiap item jawaban dengan penilaian : 1) Jawaban sudah (A) dengan nilai 3 2) Jawaban kurang (B) dengan nilai 2 3) Jawaban belum (C) dengan nilai 1 b. Memberi lebar interval (i) untuk membuat kategori tingkat prestasi belajar siswa ; 1) Baik
:A
2) Sedang
:B
3) Rendah
:C
Dari data yang diperoleh, diketahui prestasi belajar mapel keagamaan siswa dengan nilai tertinggi 28 dan nilai terendah 14, maka untuk mendapatkan nilai interval digunakan rumus: i = (xt - xs) + 1 Ki = (28 - 14) + 1 3 =5 c. Menentukan tingkat prestasi belajar ; 1) Kategori baik (A)
: 24-28
50
2) Kategori sedang (B)
: 19-23
3) Kategori rendah (C)
: 14-18 TABEL II
DATA TENTANG PRESTASI BELAJAR MAPEL KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL-FATAH BANJARNEGARA No urut responden
Kategori Jawaban
Kategori Nilai
Jumlah
Nominal
A
B
C
3
2
1
1
1
2
7
3
4
7
14
C
2
1
3
6
3
6
6
15
C
3
6
4
-
18
8
-
26
A
4
-
7
3
-
14
3
17
C
5
2
6
2
6
12
2
20
B
6
5
4
1
15
8
1
24
A
7
6
2
2
18
4
2
24
A
8
3
2
5
9
4
5
18
C
9
1
5
4
3
10
4
17
C
10
5
-
5
15
-
5
20
B
11
5
4
1
15
8
1
24
A
12
1
5
4
3
10
4
17
C
13
5
2
3
15
4
3
22
B
14
6
2
2
18
4
2
24
A
15
3
5
2
9
10
2
21
B
16
2
6
2
6
12
2
20
B
17
3
2
5
9
4
5
18
C
18
3
2
5
9
4
5
18
C
51
19
2
2
6
6
4
6
16
C
20
3
2
5
9
4
5
18
C
52
BAB IV ANALISIS DATA
Kegiatan dalam bagian ini adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai proporsinya masing-masing, yang mengacu pada tujuan penelitian: 1. Mengetahui variasi pelaksanaan bimbingan keislaman pada siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010. 2. Mengetahui variasi prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI AlFatah Banjarnegara tahun 2009/2010. 3. Mengetahui tingkat hubungan antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al-Fatah Banjarnegara tahun 2009/2010. Berdasarkan ketiga tujuan tersebut, maka penulis menganalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : A. Analisis Data Pertama TABEL III FREKUENSI PROSENTASE PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN No
Kategori
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Baik
24-28
6
30%
2
Sedang
19-23
8
40%
3
Rendah
14-18
6
30%
20
100%
Jumlah
44
53
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variasi pelaksanaan bimbingan keislaman pada kategori baik yaitu 30%, kategori sedang 40%, dan kategori rendah 30%. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan bimbingan keislaman, maka penulis sajikan tabel frekuensi jawaban per item soal dan prosentase tingkat pelaksanaan bimbingan keislaman sebagai berikut:
TABEL IV FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN PROSENTASE PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN FREKUENSI NO
A 1
PROSENTASE
PERNYATAAN
Saya telah mengetahui banyak tentang sejarah
B
C
A
B
C
12
7
1
60%
35%
5%
8
9
3
40%
45%
15%
8
7
6
35%
35%
30%
7
4
9
35%
20%
45%
11
5
4
55%
25%
20%
dan perkembangan Islam 2
Saya sudah bisa membaca AL QUR‟AN dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid
3
Saya bisa memainkan salah satu alat musik rebana
4
Saya pernah/berani berpidato di depan temanteman atau di depan guru saya
5
Setiap hari saya menjaga/mengerjakan sholat fardhu 5 waktu secara rutin
6
Setiap hari saya melaksanakan sholat dhuha
9
7
4
45%
35%
20%
7
Saya mengenal dan menghafal Asmaul Husna
8
5
7
40%
25%
35%
8
Saya merasa telah cukup banyak menguasai
6
8
6
30%
40%
30%
bidang studi keagamaan yang telah disampaikan
54
oleh guru 9
Saya sering melakukan banyak latihan untuk
7
6
7
35%
30%
35%
7
7
6
35%
35%
30%
mempraktekan/menerapkan pengetahuan saya tentang keagamaan dalam kehidupan sehari-hari di rumah 10
Guru-guru telah memberikan banyak pemahaman terhadap saya tentang pelajaran keagamaan kaitanya dengan kehidupan nyata (mengikuti shalat jama‟ah,tadarus,kultum dll)
Interpretasi pertanyaan: 1. Telah mengetahui banyak tentang sejarah dan perkembangan Islam, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 12 anak atau 60%
b. B (Kurang)
: 7 anak atau 35%
c. C (Belum)
: 1 anak atau 5%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam sudah mengetahui banyak tentang sejarah dan perkembangan NU. 2. Sudah bisa membaca AL QUR‟AN dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 8 anak atau 40%
b. B (Kurang)
: 9 anak atau 45%
c. C (Belum)
: 3 anak atau 15%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam masih kurang baik dalam membaca Al Qur‟an sesuai dengan kaidah tajwid.
55
3. Bisa memainkan salah satu alat musik rebana, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 7 anak atau 35%
b. B (Kurang)
: 7 anak atau 35%
c. C (Belum)
: 6 anak atau 30%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, sudah bisa memainkan salah satu alat musik rebana. 4. Pernah/berani berpidato di depan teman-teman atau di depan guru, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 7 anak atau 35%
b. B (Kurang)
: 4 anak atau 20%
c. C (Belum)
: 9 anak atau 45%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, belum berani berpidato di depan teman atau gurunya.
56
5. Setiap hari menjaga/mengerjakan sholat fardhu 5 waktu secara rutin,
yang
menjawab : a. A (Sudah)
: 11 anak atau 55%
b. B (Kurang)
: 5 anak atau 25%
c. C (Belum)
: 4 anak atau 20%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, sudah bisa menjaga sholat fardhu lima waktu secara rutin setiap harinya. 6. Setiap hari melaksanakan sholat dhuha, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 9 anak atau 45%
b. B (Kurang)
: 7anak atau 35%
c. C (Belum)
: 4 anak atau 20%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, sudah melaksanakan sholat dhuha setiap harinya. 7. Mengenal dan menghafal Asmaul Husna, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 8 anak atau 40%
b. B (Kurang)
: 5anak atau 25%
c. C (Belum)
: 7 anak atau 35%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, sudah mengenal dan menghafal Asmaul Husna. 8. Menguasai bidang studi keagamaan yang telah disampaikan oleh guru, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 6 anak atau 30%
b. B (Kurang)
: 8 anak atau 40%
c. C (Belum)
: 6 anak atau 30%
57
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, masih kurang menguasai pelajaran keagamaan yang telah disampaikan oleh guru. 9. Sering
melakukan
banyak
latihan
untuk
mempraktekkan/menerapkan
pengetahuan tentang keagamaan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 7 anak atau 35%
b. B (Kurang)
: 6anak atau 30%
c. C (Belum)
: 7 anak atau 35%
Jadi dapat disimpulkan bahawa sebagian besar siswa kelas enam, sudah melakukan
banyak
latihan
untuk
mempraktekan/menerapkan
pelajaran
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari di rumah. 10. Guru-guru telah memberikan banyak pemahaman
terhadap siswa tentang
pelajaran keagamaan kaitannya dengan kehidupan nyata (mengikuti shalat jama‟ah, tadarus, kultum dll), yang menjawab : a. A (Sudah)
: 7 anak atau 35%
b. B (Kurang)
: 7 anak atau 35%
c. C (Belum)
: 6 anak atau 30%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas enam, sudah menerima banyak pemahaman dari guru tentang pelajaran keagamaan kaitanya dengan kehidupan nyata.
58
B. Analisis Data Kedua Analisis ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas enam MI Al-Fatah Banjarnegara dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Analisis ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut : TABEL V FREKUENSI PRESTASI BELAJAR MAPEL KEAGAMAAN SISWA KELAS ENAM MI AL FATAH BANJARNEGARA No
Kategori
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Baik
24-28
5
25%
2
Sedang
19-23
5
25%
3
Rendah
14-18
10
50%
20
100%
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar mapel keagamaan siswa untuk kategori baik adalah 25%, untuk kategori sedang 25% dan untuk kategori rendah adalah 50%. Selanjutnya akan penulis sajikan prosentase prestasi belajar mapel keagamaan siswa per item pertanyaan, sebagai berikut :
59
TABEL VI FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN PROSENTASE PRESTASI BELAJAR MAPEL KEAGAMAAN SISWA KELAS VI MI AL FATAH BANJARNEGARA NO
1
FREKUENSI
PROSENTASE
A
B
C
A
B
C
12
8
-
60%
40%
-
3
6
11
15%
30%
55%
13
6
1
65%
30%
5%
3
9
8
15%
45%
40%
13
5
2
65%
25%
10%
4
3
13
20%
15%
65%
1
7
12
5%
35%
60%
1
8
11
5%
40%
55%
PERTANYAAN
Apakah anda sudah bisa mengaplikasikan tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an (fokus pada bacaan idhar, idgham, ikhfa‟, dan iklab)
2
Apakah anda sudah hafal hadis tentang memberi dan menunjukan perilaku amal saleh (memberi) yang sesuai dengan kandungan hadis dalam kehidupan sehari-hari
3
Apakah anda sudah paham tentang makna kalimat tayyibah (Astaghfirullahal‟adzim) dan Asmaul Husna (al‟Alim, asSami‟ dan alBasir)
4
Apakah anda sudah tahu cara menghindari sifat tercela (hasud dan dengki) dalam kehidupan sehari-hari
5
Apakah anda sudah mengetahui tata cara mandi wajib
6
Apakah anda sudah bisa melakukan tanya jawab menggunakan bahasa arab dengan pola kalimat yang sudah diajarkan
7
Apakah anda sudah memahami tentang tata cara jual beli, dan sewa menyewa/pinjam meminjam
8
Apakah anda sudah bisa menyebutkan
60
pengertian, tugas-tugas, dan nama-nama sahabat Nabi yang termasuk Al-khulafa ar-rasyidun 9
Apakah anda merasa sudah menguasai seluruh
11
5
4
55%
25%
20%
4
7
9
20%
35%
45%
materi pelajaran keagamaan yang telah disampaikan oleh guru anda 10
Apakah nilai raport mapel keagamaan anda sudah mencapai niali rata-rata kelas (70)
Interpretasi pertanyaan : 1. Sudah bisa mengaplikasikan tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an (fokus pada bacaan idhar, idgham, ikhfa‟, dan iklab), yang menjawab :
Jadi
a. A (Sudah)
: 12 anak atau 60%
b. B (Kurang)
: 8 anak atau 40 %
c. C (Belum)
:-
dapat
disimpulkan
bahwa
sebagian
besar
siswa,
sudah
bisa
mengaplikasikan tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an (fokus pada bacaan idhar, idgham, ikhfa‟, dan iklab) 2. Sudah hafal hadis tentang
memberi dan menunjukan perilaku amal saleh
(memberi) yang sesuai dengan kandungan hadis dalam kehidupan sehari-hari, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 3 anak atau 15%
b. B (Kurang)
: 6 anak atau 30 %
c. C (Belum)
: 11 anak atau 55%
61
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, belum hafal hadis tentang memberi dan menunjukan perilaku amal saleh (memberi) yang sesuai dengan kandungan hadis dalam kehidupan sehari-hari 3. Sudah paham tentang makna kalimat tayyibah (Astaghfirullahal‟adzim) dan Asmaul Husna (al‟Alim, asSami‟ dan alBasir), yang menjawab : a. A (Sudah)
: 13 anak atau 65%
b. B (Kurang)
: 6 anak atau 30 %
c. C (Belum)
: 1 anak atau 5%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, sudah paham tentang makna kalimat tayyibah (Astaghfirullahal‟adzim) dan Asmaul Husna (al‟Alim, asSami‟ dan alBasir) . 4. Sudah tahu cara menghindari sifat tercela (hasud dan dengki) dalam kehidupan sehari-hari, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 3 anak atau 15%
b. B (Kurang)
: 9 anak atau 45 %
c. C (Belum)
: 8 anak atau 40%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, masih kurang tahu cara menghindari sifat tercela (hasud dan dengki) dalam kehidupan sehari-hari 5. Sudah mengetahui tata cara mandi wajib, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 13 anak atau 65%
b. B (Kurang)
: 5 anak atau 25 %
c. C (Belum)
: 2 anak atau 10%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mengetahui tata cara mandi wajib
62
6. Sudah bisa melakukan tanya jawab menggunakan bahasa Arab dengan pola kalimat yang sudah diajarkan, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 4 anak atau 20%
b. B (Kurang)
: 3 anak atau 15 %
c. C (Belum)
: 13 anak atau 65%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, belum bisa melakukan tanya jawab menggunakan bahasa Arab dengan pola kalimat yang sudah diajarkan . 7. Sudah memahami tentang tata cara jual beli, dan sewa menyewa/pinjam meminjam, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 1 anak atau 5%
b. B (Kurang)
: 7 anak atau 35 %
c. C (Belum)
: 12 anak atau 60%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, belum memahami tentang tata cara jual beli, dan sewa menyewa/pinjam meminjam. 8. Sudah bisa menyebutkan pengertian, tugas-tugas, dan nama-nama sahabat Nabi yang termasuk Al-khulafa ar-rasyidun, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 1 anak atau 5%
b. B (Kurang)
: 8 anak atau 40 %
c. C (Belum)
: 11 anak atau 55%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, belum bisa menyebutkan pengertian, tugas-tugas, dan nama-nama sahabat Nabi yang termasuk Al-khulafa ar-rasyidun.
63
9. Merasa sudah menguasai seluruh materi keagamaan yang telah disampaikan oleh guru, yang menjawab : a. A (Sudah)
: 11 anak atau 55%
b. B (Kurang)
: 5 anak atau 25 %
c. C (Belum)
: 4 anak atau 20%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, merasa sudah menguasai seluruh materi keagamaan yang telah disampaikan oleh guru anda. 10. Nilai raport mapel keagamaan sudah mencapai nilai rata-rata kelas (70), yang menjawab : a. A (Sudah)
: 4 anak atau 20%
b. B (Kurang)
: 7 anak atau 35 %
c. C (Belum)
: 9 anak atau 45%
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa, belum mencapai nilai ratarata kelas (70).
C. Analisis Ketiga Analisis ini bertujuan untuk mengetahui korelasi pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI AL FATAH Banjarnegara. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis product moment, dan penulis sajikan tabel koefisiensi korelasi variabel pertama (x) dan variabel kedua (y) sebagai berikut : TABEL VII
64
KOEFISIEN KORELASI ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KEISLAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL KEAGAMAAN No responden
x 17
y 14
x2
y2
xy
1
289
196
238
2
18
15
324
225
270
3
28
26
784
676
728
4
19
17
361
289
323
5
23
20
529
400
460
6
27
24
729
576
648
7
24
24
576
576
576
8
18
18
324
324
324
9
17
17
289
289
289
10
22
20
484
400
440
11
27
24
729
576
648
12
18
17
324
289
306
13
24
22
576
484
528
14
26
24
676
576
624
15
23
21
529
441
483
16
21
20
441
400
420
17
20
18
400
324
360
18
20
18
400
324
360
19
18
16
324
256
288
20
19
18
361
324
342
Jumlah
429
393
9449
7945
8655
65
Kemudian dari tabel di atas dapat diperoleh data sebagai berikut :
rxy
( x)( y ) N 2 ( x ) ( y ) 2 2 2 x y N N xy
(429)(393) 20 rxy 2 (429) (393) 2 9449 7945 20 20 8655
168597 20 rxy 184041 154449 9449 7945 20 20 8655
rxy
rxy
rxy
rxy
8655 8429,85
9449 9202,057945 7722,45 225,15 246,95 x222,55 225,15 54958,72
225,15 234,43
rxy 0,960
Selanjutnya rxy yang telah diketahui sebesar 0,960 perlu diadakan tes signifikansi, yakni dengan dikonsultasikan dengan tabel „r‟ product moment dengan taraf signifikan 1% dan 5% yaitu 0,561 dan 0,444. Dengan kaidah uji, bila rxy lebih besar dari r tabel maka dikatakan signifikan.
66
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa. Sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima. Dengan kata lain semakin tinggi pelaksanaan bimbingan keislaman, maka semakin tinggi pula prestasi belajar mapel keagamaan siswa.
67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa variabel pelaksanaan bimbingan keislaman di MI Al-Fatah Banjarnegara tergolong pada kategori sedang. Hal tersebut dapat diketahui dari 20 responden siswa kelas enam yang menerima bimbingan keislaman pada kategori baik berjumlah 6 orang atu 30% , pada kategori sedang berjumlah 8 anak atau 40% dan pada kategori rendah berjumlah 6 orang atau 30%. 2. Sedangkan tentang prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas enam MI Al-Fatah Banjarnegara dari 20 responden yang berprestasi baik berjumlah 5 anak atau 25%, sedang 5 anak atau 25% dan rendah 10 anak atau 50%. 3. Dari analisa data hasil penelitian dengan menggunakan analisis product moment diperoleh hasil 0,960 lebih besar dari pada taraf signifikan 1% dan 5% (0,561 dan 0,444). Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima yaitu bahwa ada pengaruh positif antara pelaksanaan bimbingan keislaman dengan prestasi belajar mapel keagamaan siswa kelas VI MI Al Fatah Banjarnegara.
59
68
B. Saran-saran Dalam bagian ini ditujukan khususnya kepada dewan guru di MI Al Fatah Banjarnegara : 1. Hendaknya guru lebih meningkatkan kembali mutu dari pelaksanaan bimbingan keislaman, sehingga peserta didik lebih mudah dalam menerima, meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai efektifitas pembelajaran. 2. Agar peserta didik memperoleh prestasi belajar yang lebih baik, guru hendaknya memahami karakteristik yang dimiliki oleh setiap anak, sehingga guru dapat memberikan pendidikan secara optimal.
C. Penutup Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjukNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walau dengan susah payah. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam membahas skripsi ini jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca pada umumnya. Kepada semua pihak yang turut serta membantu demi lancarnya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih dengan diiringi do‟a semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan semoga dibalas dengan kebaikan yang lainya pula.
69
Akhirnya, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya. Amin ya Rabbal‟alamin.