KORELASI INTERPRETASI SCIENCE DAlAM FIRMANTUHAN Oleh: Tatolosa Telaoembanoea
Interpretasi science dllam Firman Tuium, Hdnk bertentangan, Justru science itu mengukullkan kebenaran i:;i Alkitab yaitu Firman 'Juhan. Science yg merupokm temuan mar. usia melalui berbagai eksperimm pendukung sellijlgga boleh dikatakan bahu» science dapa: sa}a ;'1lerupakJm "KeS4lksiJm Mauusia", asan tetap! Alkital' itu Finnan Tuhan yang merupakan "KeS4lksian Allah". Science dan aplikasi cLllam kehidupan manusia hanya dapat bermanjilat dan bermakna jika diterapkan dibawah terang Firman Tuhan, kasena wujudnya tidas: membinasakan. Kemajwn Science dan Teknologi tamptlknya menjadi kebz. tuhan rianusia balnva dapa: mensejahterakan manusia, bahkan pada perkwlbangan mak1l1uk lainnya, juga dapat diterapkau seperti pada populasi lzelViln dan tllmbulzan. Kemaiium Science dapat dijadikan untuk merusak bumi ciptaan Tuhan, teta pi Firman Tuhan dengan pelakunya manusia dapat melesmrikan bumi dan lingbngllnnya sehingga science dan Firman Tuhan salir!g berllu/lungan. Keyword: l:erbagai disiplin llmu, Allitab, Manusia. 1. Pendahuluan Mungkin ar.da bertanya, mengapa dalam artikel ini membahas ajaran, yang bersifat teologi, sekarang saya mcmbicarakan tentang science (sains). Adakah hubungan science dan teologi? Apakah sdence yang bersifat ilmu pengetahuan, y.mg dikembangkan oleh manusia itu berlawanar. dengan teologi, yang merupakan keyakinan sebagai firman Tuhan yang ditulis dan diajarkan dalam Alkitab? Kalau keduanya tidak berlawanan apakah teologi dan science itu berjalan sendiri-sel1diri? Atar apakah keduanya saling mendukung? Kalau tidak berlawanan apacah keduanya itu berasal dan satu sumber? Atau dari kedua
92
93 sumber yang berlainan? Semua pertanyaan ini akan dicoba penulis bahas dalam artikel ini yang tidak terlalu panjang ini, sehingga tidak menjadikan tulisan ini juga titik beratnya membahas soal science.
2. Defenisi Science Sebelum mengemukakan defenisi science, ada baiknya kita mengetahui perkembangan science, yang lahir dari pemikiran manusia untuk menjawab apa saja yang dihadapinya, baik itu realita alam maupun sesuatu yang bersifat abstrak, tetapi merupakan keyakinan bahwa hal tersebut ada hubunganya dengan manusia. Maka pada mulanya science itu lahir dati filsafat. Apa yang dikatakan science itu pada mulanya merupakan observasi manusia. tanpa eksperimen, kemudian dibuat suatu pernyataan berdasarkan pemikirannya mengenai apa yang diobservasinya Contohnya: Leucippus dan Dernocritus (sekitar 460 S.M) meyakini, bahwa semua benda jika dipecah-pecah, akhirnya akan terdiri dari bends-banda terkedl yang tidak dapat dipecahkan lagi, yang disebut 'atom'. Ada banyak jenis atom di alamo Atom-atom ini sudah ada pada pennulaan terciptanya alam, tidak dapat dicipta maupun dihancurkan. Sudah barang tentu hal ini sekarang jika dipandang dad pengertian science modern, rnasih berupa hipotesa dan belum menjadi science. Untuk bisa dikatakan itu science, maka literatur tadi dan yang lainnya. Mengemukakan beberapa ketentuan dan syarat berikut: Science
dihasilkan dati pengamatan suaiu gejala aiau faH'z, yang dapat diatur (diorganisir dalam suaiu eksperimen) sehingga mampu menyataJl.ln kepalla kita hubllngan aniara gejala-gejala aiau fakta-fakta yang kita amati iersebut. Kemudian s('mwmya itu dapat dirumuskan menjadi suatu kaidah (general rules) atau suaiu hukum. l.ebih lanjut science itu dapat menja7.oab bagaimana dan mengapll gejala aiau fakta itu dapat terjadi. Contohnyar benda yang jatuh ke bawah. BiJa diadakan penelitian (eksperimen) di muka bumi, benda selalu jatuh ke bawah. Maka ada hubungan yang tetap antara suatu benda dan jatuh ke bawah. Kemudian kita tahu bahwa jatuh ke bawah itu disebabkan ada gaya eli pusat bumi, yang menarik suatu benda ke bawah. Besar gaya tariknya pun dapat diketahui di tempat-
94 tempat yang berbeda di atas bumi berdasarkan kdinggia:n tempCLtnya. Maka kita sekarang memiliki "Hukum Gaya Berat". Pengertian atau defenisi ten tang science yang dikernukakan tadi bersifat tertutup dan dalam sistem tertutup. Artinya science itu dilihat dati sudut yang tidak ada campur tangan dari luar lingkungan science itu sendiri, Bila kita kaitkan pengertian science dalam firman Tuhan, maka di sana Alkitab rnenjelaskan, bahwa Tuhan Allah yang memungkinkan atau memberikan potensi kepada manusia, agar manusia bisa "menaklukkan" alam (Kej. 1:28}.Artinya manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk "menguasai" alam materi. Ini berarn manusia bisa membuka rahasia alam yang tersimpan didalarnnya, sehingga manusia dapat merumuskan kaidah-kaidahnva atau merumuskan hukumnya, seperti Hukum Gaya Berat yang disebut tadi. Kaidah-kaidah atau hukum alam ini tidak lain adalah kebenaran yang ditanamkan Tuhan didalam setiap ciptaan-Nya yang bersifat materi, Kebenaran y'ang tersembunyi ini kemudian dibuka dan diketahui atau mendekati diketahui oleh manusia melalui usaha "menaklukkan", Usaha ini y,mg dilakukan dalam penelitian ilmiah (scientific research). Oleh sebab itu dari firman Tuhan dalam Kej. 1:28 tadi dan dati Maz. 8:4-9, saya mencoba merumuskan defenisi science dari sudut pandang, bahwa science itu dimungkinkar karena manusia diperintahkan Tuhan untuk menemukannya. Karena itu manusia memiliki potensi untuk "benlmiah", karena Tuhan yang memberi perintah, Tuhan juga yang member:.kan potensi. Maka bunyi defenisi science dipandmg dar! sudut firman Tuhan itu menjadi seperti berikut: "Scief1ce adilu.'h hasil usaha numusia dnlam
meneiiti alam (yang mater.) melal·.ti peneiitian ilmiah, sehingga dilpat ditemuknn, atau mendekati ditemukan, kebenamn-kebenaran yang terkafldung didillnmnya, yang sudilh ditlmamknn oleh Sting Firman patLz waktu alam maieri didpbl".
f
1 )
95 3. Perkembangan Science Dan Menempatkan Pada Pemberitaan Firman Tuhan. Manusia memiliki rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Rasa ingin tahu ini ditunjang oleh potensi aka! budi yang dimiliki oleh manusia, rrenjadlkan manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Manusia berpikir tentang segala sesuatu yang ia jumpai atau yang ia rasakan, maka manusia mulai berfilsafat. Dengan mandat dan poterui yang diberikan oleh Sang Penciptanya (Kej. 1:28; Maz, 6:4-9), maka manusia mampu secara progresif maju setapak demi setapak membuka rahasia yang tersembunyi di dalam ciptaanNya tersebut, Membuka rahasia yang tersembunyi di dalam ciptaan-Nya yang bersifat mated itu berarti manusia mampu membuka kebenaran di dalam alam materi, Science adalah hasil dati us aha manusia melalui penelitian rang seksama membuka rahasia atau kebenaran tersebut, Penelitian yang seksama ir i mernbutuhkan cara yang dapat meniamin kebenarannya. Can inilah yang akhirnya sekarang menjadi standar dalsm penelitian i'miah yang dilakukan secara universal oleh para peneliti di seluruh dunia. Secara ringkas caia penelitian untuk menghasiIkan science dapat dikemukakan sebaga.i berikut. (1) Sesuatu yang ingin diketahui, yaitu fakta atau gejala, perlu diambil 'sample' (contoh) yang dapat mewakili fakta atau gejala yang akan kita teliti. (2) Dibuat suatu rumusan [awaban sementara yang akan dibuktikan kebenarannya, istilahnya hipotesa. (3) Semple yang dikumpulkan dengan metode tertentu diperlakukan (treated) melalui cara tertentu. (4) Hasil perlakuan sample ini diamati dan dianalisa. (5) Kemudian dirumuskan meniadi suatu teori, yaitu sesuatu yang dapat menjelaskan mengapa terjadi fakta atau gejala itu, Teori ini hams dapat memprediksi dengan benar apa yang akan terjadi, bila dijumpai fakta atau gejala serupa dalam keadaan dan situasi tertentu atau png berbeda dengan keadaan sample yang diteliti. Karena tulisan ini bukan rnerupakan tulisan untuk menerangkan suatu metodologi penelitian, yang tentunya tidak sesederhana
96 seperti tersebut di atas, maka baiklah sekarang saya berikan satu contoh yang sederhana, . Air adalah benda cair pada suhu biasa eli daerah tropis, Air . akan menjadi beku bila suhu menjadi sangat dingin pada musim dingin di daerah yang beriklim 4 musim. Bila dipanasi pada suhu tertentu air akan menguap menjadi uap air yang berwarna putih. Fakta atau gejaIa ini merqadikan manusia ingin tabu. Mengapa terjadi hal ini? Apakah hal ini terjadi di semua tempat di rnuka bumi? Berapa besarnya suhu agar air mulai mengguap? Berapa besarnya suhu agar air mulai membeku? Gejala-gejalanya diteliti dengan mengambil sample atau contoh dirempat-tempat yang berlainan di muka burni. Dibuat hipotesanya: Mungkin pembekuan air dan penguapan air akan berbeda suhunya tergantung dari tempatnya. Kaleu berbeda, faktor apa yang membuat air berbeda titik didih (suhu waktu menguap) dan titik bekunya (suhu air mulai membeku). Ternyata kalau diberi perlakuan (treatment) pada ketinggian tempat yang berbeda-beda di muka bumi ini, maka air akan mendidih lebih rendah suhunya di tempat-tempat yang tinggi. Menurutnya titik didih ini sebanding dengan ketinggian tempat. Demiikian juga terjadi dengan titik bekunya. Ada Statement Fisika yang mengatakan "Semakin tinggi di atas permukaaan laut, maka tekanan udara semakin rendah dan Semakin dalam dati permukaan laut, maka tekanan semakin besar". Dengan penemuan ini lahirlah suatu teori, tetapi juga terjadilah hipotesa yang baru. Teorinya yaitu air mendidih atau membeku akan terjadi pada suhu yang berbeda-beda dan memiliki hubungan yang konstan (tetap) dengan ketinggian tempat di muka bumi. Tetapi manusia tidak puas dengan [awaban ini saja. Timbullah pertanyaan, mengapa ketinggian tempat itu berpengaruh terhadap titik didih maupun titik beku air? Kemudian muncullah dugaan atau hipotesa, bahwa mungkin ada gaya 'tarik-menan7c' antara butir-butir air individu yang terkecil. Di tempat yang tinggi, tekanan udara menipis, sehingga daya untuk memisahkan gnya tarik-menarik butiran air yang terkecil ini tidak perlu membutuhkan tenaga (suhu) yang terlalu tinggi, Akibatnya
97 air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah. Dengan mengadakan percobaan (eksperimen) yang lebih rumit rnaka terbuktilah bahwa hipotesa itu benar. Dengan demikian dihasilkan teori atau science yang menerangkan mengapa air itu bisa menguap dan rnembeku dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi pen.guapan dan pembekuan air
tersebut. Ini sekedar contoh yang sederhana bagaimana science dikembangkan dengan menggunakan metode atau cara penelitian yang dinamakan eksperimen. Semua itu dimulai dengan pengamatan yang menggunakan pancaindera, Fakta atau gejalany.a dapat diliha1 dan diukur, 4. Keterbatasan Science, Dan Apa ltu Teknologi Bagaimana dengan Allah, malaikat atau setan yang tak dapat dilihat dan dirasakan kehadirannya, atau diukur besamya? Sudah barang tertentu membuktikan keberadaan sesuatu yang bersifat rohani, dan untuk mengetahui hakekat dan sifat-sifatnya, tidak berlaku metoda eksperimen yang dipakai dalam science. Mungkin orang mengatakan dengan survey saja, yang lain dari metode eksperimen yang tidak mernbutuhkan perlakuan atau treatment ? Survey yang melibatkan pancaindera manusia. [adi di sini kita tabu limitnya atau 'keterbtltasan science'. Science tidak dapat menjangkau sesuatu yang bersifat roh. Bidang science adalah di bidang materi atau sesuatu yang berhubungan erat dengan materi, seperti di bidan g ekonomi, sejarah dan sebagainya. Mengapa demikian? Seperti dikemukakan dalam Kitab Kejadian sebelumnya ini, manusia itu diberi mandat dan sekaligus potensi oleh Allah untuk 'menaklukkan' alam materi. Sedangkan dalam alam roh, Allah tidak memberikan mandat untuk menaklukkan, dan dengan sendirinya tidak mempunyai potensi untuk membuka rahasia atau kebenaran di dalam alam roh. Allah mewayuhkan segala rahasia dalam alam roh seberapa jauh yang Ia kehendaki agar manusia mengetahuinya. Baru eli sini, rnanusia menggunakan akal budinya, seperti dalam hal science yang memerlukan aka! budi. Melalui akal budi rnanusia menyelidiki firman Tuhan. Tuhan rnasih memberikan bantuan berupa
98 pertolongan Roh Kudus, agar manusia boleh menuliskan wahyu Tuhan dan dijadikan firman Tuhan yang tertulis melalui l'engilhatlum (inspiraSt) oleh Roh Kudus. Yang ingin mengerti wahyu Tuhan atau finnan Tuhan inipun diberikan pertolongan oleh Tuhan melalui pcum-alum aka! budinya (I1uminasl) oleh Roh Kudus, Keduanya, baik science atau firman Tuhan, memerlukan bekerjanya akal budi manusia, Oleh karena itu keduanya merupakan studi akademis. Keduanya dipelajari di t.ngkat universitas. Keduanya mempunys] kesulitan masing-masing. Keduanya membutuhkan studi yang mendalam. Studi mengenai firman Tuhan disebut teologi. Pengetahuaa tentang science maupun firman Tuhan, kemampuannya diterima o1eh manusia melalui karunia dan anugerah Allah. Keduanya adalah kebenaran, yang sudah pada mulanya ditetapkan oleh Allah melalui Sang Firman. Segala sesuatu dijadikan oleh Firman, tulls Yohanes dalam berita Injilnya. kebenaranNya ini melekat pada ciptaanNya yang berhentuk materi, manusia diberi potensi untuk mengetahui rahasia kebenaran dalam bidang ciptaanNya yang berbentuk materi ini. Rahasia itu dinamai science, yang terus dikembangkan oleh manusia dan dipakai dalam pemakaian (aplikaei) sehari-hari, itu dinamal teknologi atau ilmu pengetahuan terapan (applied science). Teologi juga terus dikembangkan oleh manusia, kemud:an dipakai untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari berupa beribadah dan etika. Pengetahuan dan pemahaman teolog: seseorang akan mempengaruhi tingkah laku I)rang tersebut, Worldview atau wawas~n hidup seseorang akan sangat dipengaruhl oleh pemahaman keyakinannya (teologinya). Tentu saja di samping itu, kebia saan berupa adat dan budaya dari lmgkungannya juga berpengaruh terhadap wawasan hidup sesecrang. Demikian juga karakter, selain yang berasal keturunan (geIlOYtp), juga sangat dipengaruhi oleh lmgkungan orang itu (J'henofypf~). Di sini keyakinan sesE'orang dalam teologi juga mempengaruhi karaktemya secara phenotype. Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan dan kesamaan antara science dan teologi.
99 Perbedaan dan Kesamaan Science dan Teologi
-' _.
Science Di wilayah materi
Teologi Khususnya: di wilayah rohani
Anugerah dan katunia J.llah
Ilnugerah dan karunia AlLlh
Manusia diberi potensi untuk menemukan
Wcthyu yang memberitahukan
C--'
Mempakan kebenarail
Merullakan kebenaran
Rasio independen Berguna bagi teknologi, yaitu untuk membuat sistem (software) atau alat (hardware)
Rasio dipimpin oleh Roh Kudus Berguna untuk membuat etika, karakter dsb
Seiiap manusia metrbutuhkan (ingat, manusia bukan hidlp dari roti saja!)
Setiai' manusia membutuhkan (ingat, manusia bukun hidup dari roti saja!)
5. Tempatkan Science Dan Teologi Di Tempat Yang Benar Sanpai di sini kiranya cukup jelas uraian-uraian yang sudah sara kemukakan, bahwa science dan teologi mempunyai perbedaan dan kesamaan. Oleh karena itu kita harus bisa menempatkan science dan teclogi pada posisinya masing-ms.sing. [angan coba "mengadili"teologi dengan science, dan jangan dengan pengetahuan teologi yang keliru mmghakimi science. Keoua-duanya ini sudah terjadi dalam sejarah Kekristenan. Bagaimana pimpinan gereja (Paus) dalam sejarah pernah mmjatuhkan hukuman pada ses2orang, karena penemuannya dalam science dianggap berlawanan dengan teologi yang dipahami oleh pirnpinan :sereja tersebut, Contoh yang klasik yaitu dihukumnya Galilei Galileo OIE"h Paus karena dia mengembangkan teori Copernicus, yang menyatakan bahwa yang menjadi pusat bukan bumi melainkan matahari. Yang benar bumilah yang mengelilingi matahari. Di sini yang salah buken science, tetapi pemahaman teologinya yang salah. Alkitab tidak berbicara sejauh itu. Alkitab khususnya berbicara scal-soal rohani, yang ceritanya diambil dari sejarah bangsa Israel. hukum-hukum yang
100 diberikan kepada umat Allah dan berita keselamatan yang diwahyukan oleh anak Allah. Sang [uruselamat, Hal-hal yang berkenan dengan rahasia alam, yaitu kebenaran dalam dunia materi atau fisik, diserahkan kepada manusia gtffituk menemukannya, Oleh karena itu jangan mencari kaidah-keideh science di dalam Alkitab. Alkitab hanya seperlunya menceritakan Iangit dan bumi, Itupun cocok dengan science. Urut-urutanya mana yang lebih dulu cocok dengan science, walaupun kisah Alkitab mengenai hal itu ditulis paling sedikit sudah 3600 tahun yang lalu. [adi jangan mo~lihat apa yang tertulis secara harafiah. Ingat saat itu (3600 tahun yang lalu) belum ada istilah-istilah ilmiah atau science ang kita kenaI sekarang ini. Tetapi perhatikan pesannya. Dalam peSim itu berasal dari Alkitab mengatakan, bahwa manusia bukan berasal dari monyet, tetapi manusia langsung didptakan oleh Allah . Mengenai lamanya alatn semesta diciptakan oleh Allah, hal itu juga tidak bertentangan dengan science. Hari pertama sampai hari ketujuh yang disebut dalam kitab kejadian, bukan had yang diperhitungkan menurut lamanya hari yang sekarang kita pakai. Pada hari pertama belum ada benda-benda di langit dan bumipun belum berbentuk. Karena itu larnanya hari yang disebut dalem Kitab Kejadian itu sampai hari ketujuh, bukan hari dalam pengertian ang sekarang kita pakai, yang berdasarkan perputaran bumi . mengelilingi matahari. Lamanya hari yang disebut tadi bisa setara dengan ratusan juta tahun atau milyaran tahun. Hal ini tidak bertentangan dengan science. Kalau dulu pernah terjadi teologi yang keliru dipakai untuk mengadili science yang benar. Sekarang ini ada faham dalam gereia tertentu (oknumnya), yang menggunakan science untuk mengadili teologi. Kalau bunyi teologi itu dipandang tidak cocok dengan science (bedakan science dan akademis), maka teologi atau firman TOOm itu harus mengaku salah", Inilah penyimpangan dalam pengejaran Kristen! Pengajaran yang sudah tidak Iurus dalam jalur kebenaran, tetapi mulai ke luar dati yang sudah tidak lurus dalam jalur kebenaran, tetapi mulai ke luar dati jalur tersebut, alias menyimpang! Sekarang marilah kita telusuri lebih lanjut, bagaimana mulai dari penyimpangan 1/
101 yang sedikit, kemudian keterusan dan akhirnya sudah jauh dati jalur kebenaran! Kita harus belajar dari sejarah!
6. Hanya Manusia Yang Mampu :Menghasilkan Science Dari segala makhluk di bumi, hanya manusia yang mampu menghasilkan science. Mengapa? Karena kepada manusia saja luhan memerintahkan dan memberikan potensi untuk melakukan peneliian ilmiah dan menghasilkan science. Hewan yang paling cerdas sekalipun tidak mnugkin dapat menghasilkan science. Selain tidak diperintahkan, hewan tidak memiliki potensi yang diperlukan untuk menemukan science. Potensi itu letaknya di dalam roh manusia. Manusia diberi roh, yang sifatnya mirp dengan Allah (Kej 1:26 ; 2:7 dan Maz 8:6), sedangkan hewan tidak. Maka adalah keliru sekali bila berpendapat bahwa manusia adalah keturunan monyet. Orang mungkin berdebat soal ini dengan mengatakan bahwa otak manusia volurnenya lebih besar dari pada monyet, oleh karena itu manusia [auh lebih cerdas dari pada monyet. Kalau begitu bagaimana dengan otak gajah atau otak hiu, yang volumenya jauh lebih besa:r dari pada otak manusia? Hewan-hewan ini tidak lebih cerdas dari pada manusial Atau orang berargumen bahwa di dalam otak manusia ada bagian yang tidak dimiliki oleh monyet atau hewan lain, atau berbeda kuantitasnya, misalnya dalam korteks serebralnya, sehingga hal ini .: dianggap sesuatu yang menjadikan manusia memiliki intelektualitas yang tidak dimiliki hewan. Adanya perbedaan itu bukannya alasan mengapa manusia sangat berbeda kualitasnya dari hewan, karena gen monyet atau simpanse hampir 99% mendekati gen manusia, Kita tahu di dalam gen manusia. Kita tahu di dalam gen DNA, dan DNA ini yang membedakan sifat sesuatu makhluk hidup dengan makhluk hidup yan;g lain. Perbedaan gen yang hanya sedikit lebih dari 1 % antara monyet dan manusia tidaklah mungkin menyebabkan perbedaan yang sangat besar, seolah-olah ada jurang yang lebar antara sifat intelektual manusia dan hewan. [adi kalau begitu apa penyebab utamanya? Penyebab utamanya sekali lagi terletak dalam roh, yang tidak dimiliki oleh hewan, yang hanya memiIiki tubuh yang bersifat materi. Otak
102 neuron dan bagian-bagiannya seperti gen dan DNA yang ada dalam tubuh manusia, biasa diibaratkan seperti "switch" atau "penghubung" antara tubuh dan roh. Di dalam roh ini terletak kemampuan intelektualitas, hati nurani (amsaencei d.ID kemampuan memahanu keindahan (seni), kemampuan berbahasa yang tidak sekedar })(!rupa pesan-pesan sederhana seperti yang dimiliki binatang. Dalam bahasa, manusia bisa mengemukskan ide-ide maupun imajinasinya secara rumit. Manusia bisa men:argetkan apa yang ingin dicapai de'figan membuat rencana (Ingat, Tuhan itu Tuhan yang berencana). Hewan tidak memiliki sifat-sifat esensial seperti itu. Hewan hanya digerakkan karena naluri, tetapi manusia digerakkan oleh suatu kepercayaan atau keyakinan yang ada dalam hati nurani. Manusia bertindak (action) karena keyakinan ditambah keinginan jadi jelasnya: Tindakan manusia :: Keyakinan + Keinginan Keyakinan dalam manusia sangat berbeda dati kemauan yang dimiliki oleh hewan, Sebagai contoh: Mengapa kita mau sekolah? Karena kita yakin denganbersekolah kehidupan kita akan lebih baaik dari pada tidak bersekolah Mengapa kita mau beribadah? Karena kita yakin beribadah kepada Tuhan itu hal yang baik bagi kehidupan kita. Keyakinan ini sesuatu yang diperoleh dari pendengaran dan pengetahuan. Kita diberitahu kalau belajar di sekolah itu sangat berrnanfaat, Kita mengerti jan memperoleh pengetahuan kalau Tuhan itu ada, dan berbakti kepada Tuhan itu sesuatu yang perlu dalam hidup kita [adi tidak otomatis kita melakukan tindakan bersekolah dan beribadah itu tanpa dipasok dulu oleh pengertian dan pengetahuan. Bam sesudah itu kita yakini kebenaran pengetahuan yang kita peroleh, kalau kita ingin mencapainva, maka tindakannya (action) kita lakukan, Berbeda dengan hewan, hewan juga bertindak sesuai kepercayaan dan keinginar, Tetapi kepercayaan hewan ini tidak dapat disebut keyakinan ntau conviction, karena mulutnya jauh lebih rendah dari keyakinan yarlg dimilki oIeh manusia. Binatang tahu itu bahaya karma naluri, tidak ada yang mengajarkan.
103 Tetapi tahu juga itu bahaya karena pengalamannya. Misalnya dia mengalami dikerjai dan ditembak oleh pemburu yang bersenjata. Hewan itu selamat. tetapi kemudian bila hewan itu bertemu seorang pemburu, d ia akan Iari. Manusia seharusnya dapat mengontrol nalurinya melalui hati nuraninya. Hati nr.raninya Fungsinya menyadarktm. Keputusan untuk bertindak terletak pada diri orangnya. Sedangkan naluri memberi rangsangan untuk bertindak secara spontan dan alamiah, 7. Adakah Hubungan Science Dan Firman Allah Murgkin tadi saye; sudah terlarnpau banyak berbicara soal perbedaan manusia dan hewan. Namun inilah yang ingin saya kemukakan. bahwa science hanya mampu dimiliki oleh manusia. Manusia mampu rnenyelediki alam sekitamya dan merumuskannya mer.jadi ilmu pengetahuan atau science. Semuanya itu bisa terjadi karma manusia diberi kemamapuan (potensi) oleh Allah (Ingat Kej 1:28: Maz 8:4-9). [adi, science bersumber dari Allah dan merupakan kebenaran :,ang ada dalam dunia materi. Kebenaran yang ada dalam ruang lingkup rohani, yaitu pengetahuan siapakah Allah itu? Siapakah Yesus Kristus itu? Siapakah Roh Kudus? Siapakah Malaikat dan Setan? Apakah hidup kekal sesudah kematian dibumiini? Kalau ada, bagaimana kita biasa hidup kekal yang bahagia?, dsb, dsb. Kebenaran yang ada dalam lingkup rohani ini xidak bisa dijangkau oleh science I Science hanya mampu mer-, eliti atau menyelidiki hal-hal yang ada dalam lingkup materi. [adi science merniliki keterbatasan (limitation). [adi science yang juga merupakan kebenaran, batas-batasnya ada di dalam lingkup materi. Firman Allah merupakan kebenaran khususnya dalam lingkup rohani. Kedua kebenaran itu semua berasal dari Tuhan Allah!. Kalau kedua kebenaran itu science, dan firman, berasal dari pemberian Allah, mungkinkah keduanya berlawanan? [elas tidak mungkin berlawananl Mereka yang menganggap science dan firrr an itu berlawanan, karena mereka tidak tahu tentang keterbatasan science. Atau tidak memahami firman Allah! Atau tidak memahami
104 keduanya, baik science maupun firman Allah dengan benar! [adi kita . sudah menjawab empat pertanyaan sekaligus yang telah diajukan dalam pendahuluan tu1isa ini. Masih sisa dua pertanyaan, apakah science dan firman Allah itu memiliki jalannya sendiri-sendiri yang tak ada hubungannya? Atau keduanya saling mendukung? Mari kita lanjutkan pembahasan kita. Science dan firman Allah memiliki jalumya sendiri, tetapi keduanya saling melengkapi, dansaling mendukungl [alur scince adalah di lingkup alam mated. [adi science tidak bisa masuk ke dalam lingkup rohani. Adalah firman Tuhan yang memberitahukan kepada kita tentang kebenaran di bidang Iingkup rohani, Namun firman Tuhan menugaskan manusia untuk membuka rahasia alam, yaitu mengetahui kaidah-kaidah dan hukum alam yang ada di alam ciptaanNya (Ingat sekali lagi Kej 1:28; Mal 8:4-9). [adi urusannya kebenaran di alam materi itu merupakan bagian tugas dan jalumya science. Karena membuka rahasia alam materi itu olehAllah sudah diserahkan tugasnya kepada manusia, maka firman Allah tidak berbicara terlampau banyak mengenai hal kebenaran dibidang materi ini. Kalau firman Tuhanyaitu Allkitab, berbicara tentang hal-hal yang menyangkut dunia, harus disadari bahwa bahasanya memakai bahasa saat firman itu ditulis oleh mereka yang diberi tugas menulis pada zamannya. Zaman itu tidak ada komputer,maka tidak ada hal-hal yang dapat kita baca dari AIkitab dari komputer. Juga belum ada narkoba, tentang penyembuhan melalui operasi, mengenai anatomi tubuh manusia, tentang atom, bahkan perkembangan yang mungkin dicapai oleh science yang terus berkembang, yaitu tentang pemetaan DNA yang disebut genom dan sebagainya. Hal yang tidak dapat dijangkau oleh science, yaitu di bidang rmmg Iingkup rohani,harus dicari jawabannya dalam firman Tuhan. [adi bagi kita sekarang sudah jelas, yang ruang lingkupnya di alam mated itu urusannya science. Manusia diberi tugas seluas mungkin oleh Allah. untuk membuka rahasia alam melalui science.
105 8. Teknologi Tidak ada masalah bagi manusia untuk membongkar rahasia alam (science) seluas munkin, termasuk pemetaan DNA manusia, yang disebut genom. Demikian juga mengejar pengertian tentang kloning tidak berlawanan dengan perintah Firman Tuhan. Namun bila pengertian atau pengetahuan tersebut dipakai untuk rnelawan Tuhan, disitu laIu timbul masaIah. Science hanya sebatas mengetahui rnengapa gejala atau Iakta itu terjadi, lalu bisa rneramalkan apa yang bakaI terjadi selanjutnya bila gejala itu di biarkan berlangsung. Menggunakan pengetahuan ini (science) untuk menciptakan sesuatu, apakah itu sistern atau alat (software atau hardware), merupakan bidangnya teknologi. Contohnya: rnelalui science manusia mengetahui bahwa air itu rnenguap pada suhu tertentu. Hal itu bisa terjadi di mana saja di rnuka bumi ini.dan uap itu akan rnemberikan tekanan kepada Iingkungannya, karena molekul-molekul air itu menyebar menempati ruang sekelilingnya. Maka pengetahuan (science) ini dipakai untuk menciptakan mesin uap yang dapat mendorong lokomotif bergerak jalan. Contoh lain itu rnengenai pengetahuan adanya gaya tarik bumi terhadap benda.sehingga semua benda akan ditari ke bawah dengan kekuatan tertentu. Kemudian dengan tekr.ologi manusia dapat menciptakan timbangan untuk standar satuan berat suatu benda,atau dalarn teknologi peroketan para ahli dapat memperhitungkan besamya gaya roket yang harus dapat mengimoangi gaya tarik bumi tersebut, Orang Kristen hams rnengerti, bahwa teknologi tidak boleh dipakai untuk melawan Allah atau melawan kebenaran, Kebenaran yang bersangkut paut dalam mengelola bumi (Kej 1:28) hams memperhatikan meniaga kelestarian sumber daya alam di bumi ini. Merusak Iingkungan melawan perintah Allah, yang memerintahkan manusia untuk membudidayakan aIam, disitu termasuk memelihara lingkungan manusia yaitu alamo Contoh dalam Alkitab, dimana teknologi ingin dipakai untuk melawan Allah, dapat dilihat dalam Kej 11:1-9. Cerita tentang menara Babel yang dipakai sebagai peringatan bagi manusia yang ingin melawan Allah. Motivasi manusia yang ingin
106 merdirikan kota dengan menara yang puncaknya sampai ke langit yaitu meny.smai Allah. Tuhan tahu motivasi mereka, sehingga Tuhan menggagalkan maksud mereka dengan mencerai beraikan mereka. Kita tahu bahwa tak mrngkin manusia mendirikan menara yang ujungnya sampai ke wrga. Tuhan pun tahu hal itu tak mungkin,namun Tuhan tidak mau manusia mempunyai motivasi yang jahat, yaitu setara dengan Allah. Adam dan Hawa mengikuti bujukan ular untuk rnakan buah pengetahuan baik dan jahat, karena Hawa dan Adcun berrnotivasikan ingin setara dengan Allah (Kej 3:4-6). 9. Masalah Kloning Dab "Stem Cell Research" Masalah kloning dan stem cell research menjadi isyu perdebatan sengit di negara-negara yang sudah maju penelitiannva mengenai tekrologi kloning. Mengenai istilah stem fell research saya belum tabu istilahnya yang tepat dalam bahasa Indonesia. Namun kita bisa mergerti stern cell research bertujuan untuk mendptakan teknologi di mar.a para ahli medis nantinya bisa mengganti organ-organ tubuh tertentu yang rusak. Ibaratnya seperti mengganti bagian mobil yang rusak dengan suku cadangnya Manusia nantinya bisa membuat organ tubuh tertentu melalaui teknologi kIoning, yang sekarang sedang dite.iti dalam apa yang dinamakan stem cell research. Pro kontra mergenai stem cell research, terutarna di Amerika serikat.disebabkan karma unt.ik merghasilkan organ tertentu itu dibutuhkan embrio mar.usia, Mereka }ang kontra berpendapat bahwa embrio itu sudah merjadi manusia. Dari segi etika atau agama hal itu dipandang sebagai pembunuhan. Tetapi bagi mereka yang setuju dengan pengembangan teknologi 'Embryonic stem aU' berpendapat, bahwa embrio belum merjadi manusia sampai batas umur tertentu.Alasan lain yang dikemukakan yait\.1 dengan teknologi ini, banyak orang yang tidak dapat disembuhkan dengan cara pengobatan biasa, dapat tertolong dengan cara baru ini. Nah itulah perkembangan yang sedang kita hadapi dalam bidang science dan teknologi. Ada orang-orang yang mengatakan, kalau begitu manusia sudah hampir serta dengan Allah. Sabar dulu,
107 jangan mengira manusia dengan teknologi kloning bisa manusia baru. Manusia itu terdiri dari tubuh dan roh. Atau yang menganut faham trikotomi.tubuhjiwa dan roh. Tubuh bisa dikloning, jiwa kalau itu dianggap sebagai saraf-saraf yang membuat makhluk seperti binatang dapat merasakan sakit, berpikir sederhana den sebagainya, juga merupakan bagian tubuh. [adi.dapat juga dikloning. Namun manusia memiliki rch yang sudah kita singgung dimuka, yang menyebabkan manusia berbeda secara esensi dengan hewan. Roh tak akan bisa dikloning. Manusia memiliki roh bam menjadi manusia (yang sempurna dan seutuhnya). Hewan, seperti domba Dolly tidak memiliki roh. [adi.bisa diklor.ing dengan sempurna. [adi mengenai teknik kloning untuk membuat organ tertentu rnanusia rasanya tidak lama lagi akan terwujud. Tetapi apakah itu bertentangan dengan etika atau berlawanan dengan kebenaran? Orang Kristen, terutama para teolog.perlu memiliki suatu pandangan yang dapat menjadi pegangan, apakah itu melawan kebenaran atau tidak. Belum lama ini saya melihat siaran di televisi, tayangan stasiun BBC, yang menayangkan seorang ahli genetika terkenal sedang meraaparkan penelitianya. Penelitian ini dilakukan disuatu universitas di Amerika bersama team-nya. Intinya dia dan team sudah sampai suatu tahap.di mana mereka nantinya dapat mernbuat jenis bakteri dengan merekayasa genetikanya, sehingga bakteri itu merruliki kemampuan membuat bahan bakar secara biologis (biofud). Bakteri itu tidak terdapat dalam alam ciptaan Tuhan, tetapi dapat direkayasa sehingga menghasilkan bakteri dengan sifat-sifat yang tidak terdapat dalam alamo Apakah itu berarti manusia sudah setara dengan Tuhan? Tidak! Manusia sudah marnpu menghasilkan (bukan mencipta dari yang tidak ada menjadi ada'] jenis-jenis bam tanarnan seperti yang diinginkannya. [enis-jenis tanaman itu sudah banyak kita jumpai sekarang. Di antaranya jenis bam yang hasilnya banyak, buahnya besar, rasanya lebih enak atau lebih manis, tahan terhadap serangan penyakit dan hama tanaman, umur dari tanam sampai dapat dipanennya lebih pendek dsb. Semuanya ini telah berhasil dilakukan rnanusia. Ini berarti AUah tidak
108 melarang teknologi semacam ini mungkin terjadi. Masalah basil produksi tanaman rekayasa genetic ini menjadi efek, yang dapat menjadikan manusia mengalami sakit tertentu, itu masalah lain. Tetapi Allah membiarkan rekayasa genetika itu terjadi, karena Allah sudah memberikan potensi kepada manusia untuk 'melakukan' alamo Dengan kecerdasan yang dianugerahi oleh Allah, manusia her.daknya bisa memilih tindakannya, apakah itu baik bagi diri manusia dilihat dati segi kesehatan, atau dati segi etika Kristen, atau dati segi merusak kingkungannya hidup manusia dan lain-lainlagi. Mungkin sekarang saya harus berhenti berbicara terus mengenai science dan hubungannya dengan kebenaran firman Tuhan, karena buku ini tujuannya tidak ditulis untuk mendalami masalah ini. Dalam kesempatan lain, kalau Tuhan menghendaki, saya ingin membahas lebih daIam masalah science dan firman Tuhan, atau antara nalar (reawn)dan iman. 10. Penutup
Salah satu bidang terbesar di mana Ilmu Pengetahuan atau Science dan penemuan mempertahankan kebenaran Alkitab ialah dalam hal yang menyangkut kecermatan segi sejarah. Tujuan penemuan bidang arkeologi telah menjadikan Alkitab sebagai satu satunya buku teks sejarah yang paling dapat diandalkan di dunia. Sejarah pada hakekatnya adalah mengandung arti sejarah berlandaskan Alkitabiah, Alkitab telah meramalkan tentang sejarah tokoh - tokoh, kota kota dan bangsa - bangsa dengan suatu kecermatan yang sangat menakjubkan, dam ini merupakan suatu bukti menggunakan tentang adanya tulisan yang diiIhami Tuhan." Alkitab adalah Firman Tuhan" Kitab Nabi Yesaya 46 : 9 - 10, mengatakan : "Ingatlah hal - hal yang dahulu dari sejak purbakala bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang membetitahukan dati mulanya hal yang kemudian dan dati zaman purbakala apa yang belum terlaksana, Yimg berkata : KeputusanKu akan sampai, dan segalakehendakKu akan Kulaksanakan" .
109 Hanya Tuhan yang dapat membuat tentang hari kemudian tanpa membuat kekeliruan sedikitpun, dan hal ini telah disaksikan dalam Ilmu Archeologi dan Ilmu Sejarah. Dr. Nelson Gluck, salah seorang sarjana Archeologi yang terkemuka mengenai studi Plastina pernah menulis bahwa "dapatlah dinyatakan dengan cermat bahwa tidak ada penemuan Archeologi yang pernah bertentangan dengan ketentuan yang tercantum dalam Alkitab" . Keterkaitan ideologi dengan dunia Ciptaan Science dan teknologi ini jelas nampak dengan pemunculan gerakan - gerakan sosial, dan gerakan-gerakan ini mengacu kepada pentingnya kontekstualisasi produk science dan teknologi. David Gosling beranggapan bahwa teknologi canggih, termasuk kemajuan science terkait erat atau mencakup seluruh gagasan mengenai kemajuan modernitas, pertumbuhan dan perkembangan. Anggapan anggapan ini menurut Gosling ada dibelakang pemikiran -para Ilmuwan, Wiraswa5tawan, pejabat - pejahat pemerintah atau behkan para konsumen. Lebih lanjut Gosling berpendapat bahwa science dan teknologi itu tidak hanya sekedar alat mencapai tujuan tetapi ia sudah menjadi sebuah sayap hidup, Para Profesional berbagai displin science pada dasernya sepakat bahwa di setiap cabang science diperlukan seperangkat norma yang menjadi garis batas bagi pemberlakuan science itu dalam konteks rnasyarakat. Dalam Etika menurut Eka Darmaputra. berbicara tentang manusia "siapa" suatu obyek, yang memang terikat dengan dan terbatas pada kenyataan-kenyataan alamiahnya. Manusia bukan suatu obyek yang pasif di tengah" apa yang ada, tetapi subyek yang aktif yang selalu bertanya dan mencari ap21 yang seharusnya". Peran science dalam hal ini sangat menjembatani. Karena science dianggap sebagai satu-satunya ilmu yang sahit dan outentik berlaku dan harus diberlakukan pada seluruh seklor dan aspek kehidupannye, Science yan:5 sejati tidaklah pernah bentuknya dengan Firman Tuhan dan isi Alkitab, melainkan science itu mengukuhkan Kebenaran Firman Tuhan
110 Reference Browu, Colin., Fihafat & lman Kristen, Jakarta, Penerbit Lerriliaga Reformed lnjili Indonesia, 1994. Dharmaputra.I'S., A1engenal Ajaran Kristeu Mima Yang Benar tkln HH Malia Yang Menyimpang, Jakarta, Penerbit Yayasan Pelayanan Kawan Sejati, 2008Jeff Hamunond, Charles Pallagky., Alkitab & Ilmu Pengetahuan, Jakarta, Penerbit Yayasan Pekabaran Inji! "Immanuel", 1992. Me Crone, John, MenyingkJlp Kerja Otak, Jakarta, Penerbit Erlangga, 200:3. Morton, J.5., Science in tlte Bible, Cicogo, Moody Press, 1978Lembaga Alkitab Indonesia., Good News Bible, Jakarta, LAI, 2004. Supardan., Ilmu Teknologi dan Eti/ca, Jakarta, Penerbit PT. Bpk Gunung Mulia, 1996. Storer, P.W., and Newman. R.C, Science Speaks, Chicago, Moody Press, 197,). ,Stat:, John / Memlhami lsi Alkilab Ceu(kan ke 3, Jakarta, Penerbit Persekutuan Pembaea Alkitab, 2000.
1 1
l ]