KORELASI ANTARA GOI (KOSA KATA) PADA KEMAMPUAN DOKKAI (MEMBACA) MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA Agus Budi Cahyono, Eka Marthanty Indah Lestari Universitas Brawijaya,
[email protected] Universitas Brawijaya,
[email protected]
ABSTRACT The ability to read is the most important skill in learning a foreign language. Reading begins with simple reading passage through short message or reading long-form articles or scientific papers. Goi (vocabulary) are not taught specifically, while goi is the basics before entering dokkai (reading) subjects. From the experience of organizing dokkai course, there appears to be fundamental weakness in the ability to read.This research is quantitative research. This study examines the correlation between students mastery of goi which is reflected in the subject of Argumentative Reading and Writing II. Students of 6th semester 2014/2015 Academic Year Program S1 Japanese Literature Faculty of Humanity Brawijaya University are used as population and sample. Students receive reading and course since 3rd semester. Data collection techniques is done by collecting and assessing in the students mark in Argumentative Reading and Writing II courses as well as making the research instrument in form of a test. The research instrument was made by adjusting the standard JLPT (Japanese Language Proficiency Test) level N3. Data Processing is done by measuring the correlation using Pearson correlation or Product Moment Correlation. Keywords : correlation, goi, reading
PENDAHULUAN Secara mendasar ada 4 gino (empat ketrampilan berbahasa), yang terdiri atas kiku noryoku/chokai (menyimak), hanasu noryoku/kaiwa (berbicara), yomu noryoku/dokkai (membaca) dan kaku noryoku/sakubun (menulis) merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh individu-individu ketika mempelajari bahasa, baik itu bahasa ibu, bahasa kedua maupun bahasa asing. Sama halnya ketika sedang mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa asing, keempat keterampilan berbahasa dalam bahasa Jepang adalah chokai (menyimak), kaiwa (berbicara), dokkai (membaca) dan sakubun (menulis) juga mutlak harus dikuasai pembelajar bahasa asing. Dari 4 (empat) keterampilan berbahasa tersebut, dokkai noryoku (kemampuan membaca) merupakan ketrampilan yang tergolong sulit, meskipun levelnya berada dibawah sakubun noryoku (kemampuan menulis/mengarang). Pembelajar harus dapat membaca dengan baik agar dapat memahami isi bacaan bahasa Jepang. Agar dapat membaca dengan baik, selain huruf Jepang (kanji) dan goi (kosa kata),
pembelajar juga harus menguasai hubungan satu kata dengan kata lain, kalimat satu dengan kalimat yang lain, paragraf satu dengan paragraf lain serta memahami pula aspek sosial budaya pemakai bahasa tersebut. Seperti pendapat Ishiguro Takashi seorang pakar pengajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing, tentang membaca (dokkai) : 「読解とは目に入る文字を意味に変換する活動という。でも、読解 は7段階がある。すなわち、画像取得活動、文字認識活動、語句文 節活動、意味変換活動、統語解析活動、文脈構成活動及び状況想像 活動。 “Dokkai towa me ni hairu moji o imi henkan suru katsudou to iu. dokkai wa 7 dankai ga aru. Sunawachi, gazo shutoku katsudou, moji ninsiki katsudou,goku bunnsetsu katsudou, imi henkan katsudou, togo kaiseki katsudo, bumyaku kosei katsudo oyobi souzou katsudou”. Membaca adalah aktifitas mengubah huruf yang ada di depan mata menjadi sebuah makna. Namun, mempunyai mempunyai 7 tahap. Lebih jelasnya aktifitas memahami gambar, aktifitas mengenali huruf, aktifitas mengenali frasa, aktifitas mengubah makna, aktifitas memecahkan sintaks, aktifitas merangkai konteks dan aktifitas membayangkan kondisi. Ketika pembelajar bahasa Jepang membaca tulisan berbahasa Jepang, tentulah pembelajar tersebut harus mengenali terlebih dahulu huruf-haruf kanji yang melintas di depannya, karena huruf kanji adalah huruf yang menjelaskan sebuah peristiwa menjadi sebuah gambar yang bermakna. Terkadang 1 huruf kanji bisa membentuk sebuah goi (kosa kata) sendiri, dan terkadang juga gabungan beberapa kanji. Jika gambar-gambar yang bermakna tersebut semakin banyak, tentulah pembaca kesulitan untuk memperoleh
gambaran yang utuh
tentang sebuah peristiwa. Dari pemahaman dokkai tersebut, ada pengampu mata kuliah ini yang berpendapat bahwa belajar goi lebih baik digabungkan pada mata kuliah 4 keterampilan (menyimak, berbicara, membaca dan menulis), sementara ada pengampu lain mempunyai pendapat berbeda bahwa perlu diadakan mata kuliah tersendiri yang mengajarkan goi. Dari perbedaan pandangan tersebut, dalam kurikulum Program Studi S1 Sastra Jepang tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 mata kuliah goi diajarkan dari semester 1 sampai semester 4, yaitu sebuah mata kuliah yang mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana memahami dan menguasai kosa kata dan ungkapan kalimat yang dipakai dalam percakapan
sehari-hari, namun pada kurikulum Program Studi S1 Sastra Jepang 2010, mata kuliah ini ditiadakan. Program Studi S1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya mempunyai dua kurikulum yang berbeda, yaitu kurikulum tahun 2008 yang diberlakukan pada mahasiswa angkatan 2008-2009 dan 2009-2010 serta Kurikulum Berbasis Kompetensi 2010 yang diberlakukan pada mahasiswa mulai angkatan 2010-2014. Oleh karena itu, ingin diketahui apakah dengan tidak adanya mata kuliah goi tersebut berpengaruh pada kemampuan membaca (dokkai). Pada tes-tes JLPT (salah satunya tahun 2014 periode bulan Desember), mahasiswa semester VI yang mengikuti tes tersebut berjumlah 51 mahasiswa, namun yang lulus N3 hanya berjumlah 18 mahasiswa dengan nillai rata-rata nilai pada bagian dokkai (membaca) adalah 56 poin, sedangkan mahasiswa yang tidak lulus sebanyak 33 mahasiswa. Rata-rata nilai ketidaklulusan bagian dokkai adalah sebesar 40,6 poin. Jika kedua nilai yang lulus dan tidak lulus digabung maka ratarata nilai kemampuan membaca mahasiswa semester VI hanya 48,3 poin. Hingga pada saat ini, mahasiswa sastra Jepang yang lulus N3 hanya 30 dari 140 orang. Dari kenyataan yang telah dipaparkan, yaitu terjadinya perbedaan pendapat antara para pengajar bahasa Jepang mengenai keberadaan mata kuliah ini dan rendahnya nilai dokkai di JLPT maka perlu kiranya diadakan penelitian tentang korelasi antara pentingnya goi (kosa kata) terhadap kemampuan membaca bahasa Jepang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis ingin meneliti mengenai korelasi antara goi ini dengan kemampuan membaca bahasa Jepang mahasiswa semester VI Prodi Sastra Jepang Universitas Brawijaya. Menurut Machi dalam Sudjianto dan Dahidi (2004) bahwa goi adalah kumpulan kata dalam suatu bahasa tertentu yang dikuasai masyarakat tertentu.Sedangkan menurut kamus Matsuura (1994:22) bahwa goi adalah perbendaharaan kata-kata atau kosakata. Kawano (2011: para 8) berpendapat pengajaran goi bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Memakai benda riil Dengan
membawa benda riil bisa dilakukan
oleh
seorang
pengajar.
Metode pengajaran ini sangat memberikan dampak pengingatan yang besar bagi
pembelajar. Contohnya adalah pensil. Maka, pembelajar akan mudah mengingat bahwa pensil itu adalah benda yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Kelemahan cara ini bila benda riilnya adalah benda yang sangat besar seperti pesawat terbang, maka tidaklah mungkin pengajar membawa pesawat terbang tersebut ke dalam kelas. Namun cara ini hampir tidak ditemui pada pengajaran bahasa Jepang tingkat menengah. 2. Memakai alat peraga Dengan
membawa
pengajar. Membawa
alat alat
peraga peraga
pembelajar untuk mengingat.
juga juga
bisa memberi
dilakukan
seorang
impact
kepada
Kelemahan pemakaian alat peraga adalah
ketidakpraktisan karena harus membawa banyak alat peraga satu persatu. Cara ini hampir tidak pernah dipakai pada kelas menengah. 3. Memakai kartu bergambar. Dengan memakai kartu bergambar juga bisa dilakukan untuk kelas-kelas dasar. Kelemahan cara ini adalah membutuhkan biaya tinggi dan tingkat kerusakannya juga tingkat tinggi bila sering dipakai. Cara ini juga hanya sering dipakai tingkat pemula. 4. Memakai gesture (gerak tubuh) Sisi baik pemakaian gesture adalah tidak memerlukan banyak dana. Pengajar tidak memerlukan banyak persiapan, namun hanya menyiapkan supaya gesture yang diperagakan
olehnya dipahami oleh pembelajar. Kekurangannya adalah
bahwa tidak semua goi itu bisa diperagakan. 5. Memakai bahasa perantara. Pemakaian bahasa perantara sangat efektif bisa dipakai untuk menjelaskan kata-kata yang bersifat abstrak, misalnya perdamaian. Seorang pengajar bahasa Jepang langsung menggunakan kata “heiwa”. Misalnya lagi seorang pengajar mengucapkan “shukudai”, maka tidak perlu menjelaskan dengan panjang lebar dan menghabiskan waktu hanya untuk menjelaskan satu hal, cukup dengan hanya mengucapkan “pekerjaan rumah”. Dari
beberapa
cara
pengajaran
yang telah dikemukakan, maka tugas
seorang pengajar untuk memakai berbagai cara atau metode supaya pembelajar cepat mengerti dan berkesan lama. Pengajar juga harus menyesuaikan tingkat
pembelajar. Dari 5 cara di atas, untuk pengajaran mahasiswa semester 6, menurut penulis yang paling tepat dipakai adalah cara kelima. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu suatu pandangan sekilas dan makna-makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson 1960: 43-44) dalam Tarigan (2008:7) Dalam pengajaran dokkai, Ishiguro (2012, para.1) dalam makalahnya yang berjudul 読 解 と そ の 教 え 方 を 教 え る dokkai to sono osiekata o oshieru menjelaskan bahwa tahapan dokkai adalah 1. aktifitas memahami gambar, 2. aktifitas mengenali huruf, 3. aktifitas mengenali frasa, 4. aktifitas mengubah makna, 5. aktifitas menganalisa kalimat, 6. aktifitas memahami konteks 7. aktifitas membayangkan kondisi. Tahap pertama memahami gambar. Seperti diketahui bahwa huruf Jepang terdiri atas kana dan kanji. Huruf Jepang bisa mewakili sebuah gambaran benda riil atau abstrak. Arah menulisnya bisa dari kiri ke kanan (yokogaki) atau dari atas ke bawah (tategaki). Jika hurufnya mengarah tategaki maka mata bergerak dari atas ke bawah, jika huruf mengarah yokogaki, maka mata bergerak ke arah kanan. Huruf-huruf tersebut direkam ke dalam otak. Tahap kedua mengenali huruf. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa huruf Jepang terdiri atas kana dan kanji, maka satu persatu huruf tersebut harus dikenali. Jika tidak bisa mengenali huruf maka jalan keluarnya adalah membuka kamus. Tahap ketiga mengenali frasa. Dalam satu frasa ini bisa terdiri atas huruf hiragana sendiri, katakana dan hiragana, kanji dan hiragana. Tahap keempat mengubah makna berarti dari mengubah makna dari bahasa Jepang ke bahasa pembaca. Jika pembacanya orang Indonesia, maka bacaan bahasa Jepang tersebut diubah menjadi bahasa Indonesia. Tahap kelima menganalisa kalimat berarti memahami kalimat itu melalui arti frasa per frasa yang menjadi satu kalimat. Seorang pembaca yang sudah
menguasai bacaan N3 pasti bisa memahami bacaan N4 ataupun N5. Tahap keenam memahami konteks berarti pemahaman melewati kalimat per kalimat dalam satu bacaan. Pembaca juga diharuskan mengerti keterkaitan kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Tahap ketujuh membayangkan situasi berarti seorang pembaca haruskan mengaitkan bacaan tersebut dengan situasi yang dibaca dengan menggunakan indra yang dipunyainya. Misalnya, bacaan-bacan tentang kebudayaan, kebiasaan yang berbeda dengan dengan kebudayaan dan kebiasaan tempat pembaca berada. Lebih lanjut, Miura (2005:2) menjelaskan bahwa ada 3 teknik membaca, yaitu: (1) scanning, (2) skimming dan (3) gabungan scanning dengan skimming secara simultan. Scanning berarti sebisa mungkin mencari informasi yang diperlukan secara cepat ketika membaca dan membuang hal-hal yang tidak perlu untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Kegiatan scanning ini bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, misalnya ketika sedang mencari nomor telepon, memeriksa jadwal kereta, melihat peta dan lain lain. Skimming adalah membaca dengan cepat untuk memperoleh poin penting, garis besar bacaan, menemukan kata-kata kunci dan menyingkirkan bacaan yang tidak perlu dan memprediksi kelanjutan bacaan. Cara ini dipakai ketika ingin membaca artikel koran atau pengumuman. Scanning dan skimming secara simultan adalah memahami poinpoin penting secara bersamaan dengan cara memperoleh informasi yang diperlukan melalui cara baca cepat. Misalnya mencari kata-kata di kamus, membaca tabel atau grafik. Teknik baca ini sangat berguna ketika membaca laporan dengan jumlah halaman yang banyak. Pengunaan teknik membaca scanning, skimming atau gabungan scanning dengan skimming harus sering dilatih supaya pembaca terbiasa dengan teknik-teknik ini. Penelitian ini akan membahas tentang korelasi antara goi (kosa kata) pada kemampuan dokkai (membaca) dan mengaitkannya dengan hasil tes kemampuan membaca pada ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT) N3. Oleh karena itu, perlu adanya pemaparan tentang jenis-jenis soal bacaan yang diujikan pada JLPT N3. Berdasarkan penjelasan yang dimuat dalam situs resmi Japanese Language
Proficiency Test, berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis bacaan yang diujikan pada JLPT N3 (www.jlpt.jp/about/levelsummary.html): 1. Pemahaman isi bacaan pendek (naiyo rikai tanbun ) Pemahaman tentang bacaan yang berisi kehidupan sehari-hari atau pekerjaan serta penjelasannya. Terdiri atas teks yang berisi kurang lebih 200 huruf. 2. Pemahaman isi bacaan menengah (naiyo rikai chubun ) Pemahaman tentang isi bacaan artikel, esai, hubungan sebab akibat, ulasan berita. Bacaan tersebut kurang lebih terdiri atas 350 huruf. 3. Pemahaman isi bacaan panjang (naiyo rikai chobun ) Pemahaman bacaan tentang ulasan berita, essay, surat, ringkasan bacaan, surat, pengembangan teori yang kurang lebih bacaannya terdiri atas 550 huruf. 4. Mencari informasi (Joho kensaku) Pemahaman bacaan melalui pencarian informasi yang diperlukan di iklan, pamflet dan lain-lain. Kegiatan pembelajaran dokkai (membaca) bahasa Jepang, mahasiswa haruslah mengerti terlebih dahulu kosa kata yang ada dalam bacaan tersebut. Jika tidak mengerti tentulah mahasiswa tidak dapat menangkap pesan dan gagasan yang ada di dalam bacaan tersebut. Penguasaan kosa kata yang kaya sangatlah membantu seseorang dalam memahami isi bacaan. Baik bacaan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi ataupun argumentatif. Maka secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut: Goi Kosa Kata
Dokkai Membaca
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sangat erat kaitannya dengan pengujian hipotesa. Menurut Setiyadi (2006:91) dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing tidak mengungkap hipotesa secara tersurat, tetapi pertanyaan penelitian yang ada sudah cukup menggambarkan desain penelitian yang akan dilakukan. Penelitian
yang menjelaskan pertanyaan penelitian tanpa mengungkap hipotesa sudah lazim dilakukan dalam dunia pendidikan. Dilihat tujuan dan sifat penelitian ini adalah penelitian korelasional, maka penelitian ini akan melihat korelasi antara pemahaman goi dengan nilai mata kuliah membaca dan menulis argumentatif II mahasiswa, yang terlihat dari kemampuan membaca. Adapun masalah yang menjadi kajian utama dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) variabel, variabel bebas (X) yaitu nilai goidan variabel terikat (Y) yaitu mata kuliah membaca dan menulis argumentatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 6tahun akademik 2014-2015 Program Studi S1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Mahasiswa tersebut telah mendapat mata kuliah Membaca dan Menulis dari semester III. Sampel yang digunakan adalah sampel total, yaitu mahasiswa semester VI tahun akademik 2014/2015 Prodi S1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua, yang pertama adalah dengan mengumpulkan dan mengkaji nilai goi dan membuat instrumen penelitian berupa tes lalu mengujikannya kepada mahasiswa. Tes dilakukan dengan mengujikannya ketika dilakukan Ujian Akhir Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Pemilihan jadwal seperti ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa ada juga pengawas lain yang dilibatkan ketika mahasiswa mengerjakan soal UAS untuk mengurangi tingkat ketidakvalidan jawaban mahasiswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa tes yang dibuat oleh peneliti untuk menguji kemampuan membaca mahasiswa. Untuk menjaga validitas dari instrumen tes tersebut dengan menyesuaikan standar instrumen tes dengan JLPT N3 (Japanese Language Proficiency Test), Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Internasional N3 yang dilaksanakan oleh Japan Foundation. Data yang diperoleh melalui pengumpulan dan pengkajian nilai mata kuliah Membaca serta melalui instrumen penelitian tes, akan diukur korelasinya menggunakan korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (Irianto, 2006: 137) yang dapat dihitung menggunakan rumus: n∑XY - ∑X ∑Y r
= -------------------------------------------
√ n∑X2 - (∑X)2 √ n∑Y2 - (∑Y)2 Hasil perhitungan korelasi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar (Irianto, 2006:141): 1. Korelasi positif kuat, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati +1 atau sama dengan +1. Ini berarti bahwa setiap kenaikan skor/nilai pada variabel X akan diikuti dengan kenaikan skor/nilai variabel Y. Sebaliknya, jika variabel X mengalami penurunan maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y. 2. Korelasi negatif kuat, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati -1 atau sama dengan -1. Ini berarti bahwa setiap kenaikan skor/nilai pada variabel X akan diikuti dengan penurunan skor/nilai variabel Y. Sebaliknya, apabila skor/nilai dari variabel X turun maka skor/nilai dari variabel Y akan naik. 3. Tidak ada korelasi, apabila hasil perhitungan korelasi (mendekati 0 atau sama dengan 0). Hal ini berarti bahwa naik turunnya skor/nilai satu variabel tidak mempunyai kaitan dengan naik turunnya skor/nilai variabel yang lainnya. Apabila skor/nilai variabel X naik tidak selalu diikuti dengan naik turunnya skor/nilai variabel Y, demikian juga sebaliknya. Setelah mengetahui hasil dari rumus korelasi ini, ada kemungkinan data akan diolah kembali dengan menggunakan rumus regresi. Dengan rumus regresi ini kita dapat memprediksi apakah mata kuliah goiini mendukung kemampuan membaca bahasa Jepang (dokkai) mahasiswa di masa yang akan datang (Irianto, 2006: 155). PEMBAHASAN Pengumpulan data nilai goi (kosa kata) dilakukan ketika mahasiswa semester VI telah menjalankan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Membaca Argumentatif pada tanggal 24 Juni 2015. Penulis juga memasukkan soal goi (kosa kata) di soal UAS tersebut. Dari pengumpulan data yang dilakukan, didapat data nilai goi (kosa kata) mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Jepang Tahun Akademik 2014/2015 adalah sebagai berikut. Jumlah awal soal adalah per-15, namun untuk memudahkan perhitungan dalam rumus korelasi maka dijadikan per-100.
Tabel 1. Nilai Goi (Kosa Kata) Mahasiswa Semester VI Program Studi Sastra Jepang Tahun Akademik 2014/2015
No.
Nama
NIM
Nilai (X)
1
Achmad Fajar Bahari
125110200111016
67
2
Almira Mutiara Rahma
125110200111048
47
3
Amanda Mega Gupita
125110207111006
67
4
Amanda Wilma O
125110200111079
87
5
Andarini Hanif A
125110200111031
73
6
Andhika Yuga P
125110201111001
60
7
Anisa Dyah Fitri D P
125110200111028
80
8
Anjar Adytio
125110200111043
80
9
Arief Dian Febrianto
125110200111067
80
10
Arifah Meilasari S
125110207111013
40
11
Arinda Anjar Oktaviani
125110201111027
40
12
Ario BoodiIndrawan
125110200111008
87
13
Atikah Ishmah W
125110200111080
53
14
Aulia Jihan Fania
125110201111003
53
15
Bagus Rifana Putra
125110200111065
87
16
Baiq Yulia Rosmalasari
125110200111070
47
17
Bethanove Cieko Wynaldha
125110200111035
40
18
C.Rahayu Agil
125110200111056
87
19
Cesaria Drazaty N
125110207111005
60
20
Choriq Nurvitasari
125110200111054
100
21
Deasfitara Hadkar Ap
125110207111001
93
22
Desiani Rahayu
125110200111002
80
23
Dessy Fitriyani
125110201111025
40
24
Dewi Surya Ambarwati
125110207111022
67
25
Diah Ayu N
125110200111018
73
26
Diah Ayu Wulandari
125110201111022
40
27
Diah Isti Fauziah Wardha
125110201111007
60
28
Dian Kurnia Rahmawati
125110200111050
80
29
Doni Yuska Taufik
125110200111044
73
30
Dwi Putri Harini Antasari
125110201111018
80
31
Dwiyan Eva N
125110207111002
60
32
Fachreza Ainnur Rizal
125110200111058
93
33
Fakhry Kurniawan
125110200111047
53
34
Fauzan Aziz
125110200111075
87
35
Ferry Sintya Agustini
125110201111016
47
36
Firda Khoirina S
125110200111033
60
37
Firdaus Samboja
125110200111078
67
38
Firdiana W Islam
125110200111029
67
39
Firga Farah Sandi
125110207111014
40
40
Fiyna Noor Syifa
125110200111010
80
41
Galuh Widya Utami
125110200111004
67
42
Gita Yessica
125110200111036
53
43
Gloria Ukyana
125110201111021
33
44
Hafid Rachmawan Priyatama
125110200111049
47
45
Hananto Tri Wicaksono
125110201111006
87
46
Hanifah Darin F
125110200111042
93
47
Happy Zahrotin Nisa
125110200111005
53
48
Hemas Muna Salimah
125110200111021
60
49
Hening Ratri P.
125110201111015
53
50
Husniyah F H
125110200111082
53
51
Ichlasul Ayyub
125110200111026
80
52
Imaduddin Ardiansyah
125110200111025
67
53
Indrani Kartikasari
125110200111089
73
54
Iqbal Arinugraha Adi
125110200111011
93
55
Isna Haniatunnajah
125110200111061
47
56
Ivan Sudanta I
125110207111018
67
57
Joko Aprianto
125110201111012
67
58
Jordie F K
125110200111076
87
59
Karunia Herlinda F
125110207111011
40
60
Laras Pangoning Samyatitah
125110201111010
53
61
Lintang Alief F R
125110207111015
53
62
Listiana Wahyuni
125110200111046
93
63
Lita Roqyan Saputri
125110207111023
67
64
M Hari Siswantoro
125110207111017
67
65
125110201111023
47
67
Maesya Shafira Primadini Marchita Dyah Pramesthi Daniswara Masyithoh Zahrodien
125110200111051
53
68
Meiliani C. I. S
125110200111055
93
69
Mentari Puspakita
125110200111017
53
70
Mirza Nur Rahmah
125110200111081
40
71
Moh Khuzaini
125110207111010
53
72
Muderikah Attayibah
125110200111007
67
73
Muhammad Irsyad F
125110200111006
60
74
Nabilla Cornelia I
125110200111090
67
75
Nindya Bestari N.H
125110200111027
93
76
Novaldo Prima Yudha
125110200111087
67
77
Novi Eka Yanti
125110207111007
47
78
Nurul Novianti
125110200111012
53
79
Octavia Rachmawati
125110200111074
100
80
Orisa Winayu Kanti Satiti
125110200111040
53
81
Puranto Mayhadana
125110200111013
67
66
125110201111030
40
82
Qurrotul Ayun
125110207111004
47
83
Radea Sigmalizar
125110205111002
73
84
Rahmad Novianto .A
125110200111045
80
85
Rangga Tara Mahawan
125110200111034
47
86
Reni Marviasari
125110200111088
40
87
Restu Anggun P
125110201111009
53
88
Restu Ardian Priyogo
125110201111028
80
89
Ricki Dharmawan
125110201111008
40
90
Rizal Zaini Miftah
125110200111001
73
91
Rizka Andini
125110200111020
80
92
Rizki Aprilia N
125110200111038
67
93
Rizki Indra Pranata
125110200111052
67
94
Rizky Fitriani
125110201111031
80
95
Ro`Ikhatul Janah
125110201111004
60
96
Rulia Intan Sari
125110205111001
60
97
Ruri Laura Andini
125110201111029
47
98
Rusan Halim S
125110200111084
73
99
Sally Nazilaturrahmah
125110200111023
60
100
Salsabiila Putri Faatiha
125110200111039
40
101
Savannah Dewi I
125110200111019
47
102
Shabrina Widya Saraswati
125110201111005
60
103
Shelvana Tri Utami
125110201111026
60
104
Siska Widya Pradipta
125110201111017
60
105
Siti Ayu Marisa
125110207111016
40
106
Siti Eka Julaikah
125110200111083
67
107
Sonia Rizky Tatyana
125110207111008
60
108
Sonya
125110207111020
80
109
Soraya
125110201111020
67
110
Sufyana Nofita
125110201111019
73
111
Suzannita Y.K
125110200111022
73
112
Ulfa Maria Tri K
125110200111015
60
113
Vassadela Adish Safira
125110200111053
87
114
Veitchia Vinca
125110219111001
73
115
Winda Indriana Pujianto
125110201111024
87
116
Windi Ayu N
125110200111030
80
117
Wuri Khairunissa
125110201111013
60
118
Yuana Dyah Putri Anom
125110201111002
80
119
Yulan Astika
125110201111032
67
120
Yunita Rahma P
125110200111069
53
121
Yurice Surya F
125110207111012
73
122
Yusy Octavia Niza
125110200111068
67
123
Zahidah Zahra
125110200111037
60
124
Zulfikar Rachman
125110200111024
87
Pengumpulan data nilai kosa kata (goi) dan membaca (dokkai) dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya semester VI Tahun Akademik 2014/2015. Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan tes membaca. Tes ini dilakukan pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 09.00-selesai di ruang 2.3, 2.4, 2.5 gedung Fakultas Ilmu Budaya. Pengambilan data dilakukan dengan langsung membagikan 2 tipe soal, yaitu soal kosakata (goi) dan soal membaca (dokkai). Untuk menjaga kemurnian hasil tes, petugas akademik dilibatkan untuk mengawasi Ujian Akhir Semester (UAS) ini. Mahasiswa harus menjawab soal-soal tersebut. Instrumen penelitian diambil dari tes JLPT (Japanese Language Proviciency Test) levelN3, yaitu tes bahasa Jepang standart internasional tingkat menengah (untuk memperoleh validitas terhadap data yang diperoleh). Hasil dari kemampuan membaca (goi) mahasiswa semester VI Tahun Akademik 2014/2015 Prodi Sastra Jepang FIB UB pada awalnya adalah skor/14. Untuk mempermudah penghitungan dalam rumus korelasi maka skor ini harus diganti dulu menjadi skor/100. Tabel 2. Nilai Membaca (Dokkai) Mahasiswa Semester VI Tahun Akademik 2014/2015 Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya
No.
Nama
NIM
Nilai (Y)
1
Achmad Fajar Bahari
125110200111016
64
2
Almira Mutiara Rahma
125110200111048
71
3
Amanda Mega Gupita
125110207111006
50
4
Amanda Wilma O
125110200111079
71
5
Andarini Hanif A
125110200111031
86
6
Andhika Yuga P
125110201111001
64
7
Anisa Dyah Fitri D P
125110200111028
79
8
Anjar Adytio
125110200111043
64
9
Arief Dian Febrianto
125110200111067
71
10
Arifah Meilasari S
125110207111013
29
11
Arinda Anjar Oktaviani
125110201111027
29
12
Ario Boodi Indrawan
125110200111008
100
13
Atikah Ishmah W
125110200111080
50
14
Aulia Jihan Fania
125110201111003
43
15
Bagus Rifana Putra
125110200111065
100
16
Baiq Yulia Rosmalasari
125110200111070
64
17
Bethanove Cieko Wynaldha
125110200111035
50
18
C.Rahayu Agil
125110200111056
29
19
Cesaria Drazaty N
125110207111005
57
20
Choriq Nurvitasari
125110200111054
71
21
Deasfitara Hadkar Ap
125110207111001
43
22
Desiani Rahayu
125110200111002
79
23
Dessy Fitriyani
125110201111025
29
24
Dewi Surya Ambarwati
125110207111022
64
25
Diah Ayu N
125110200111018
71
26
Diah Ayu Wulandari
125110201111022
36
27
Diah Isti Fauziah Wardha
125110201111007
43
28
Dian Kurnia Rahmawati
125110200111050
79
29
Doni Yuska Taufik
125110200111044
50
30
Dwi Putri Harini Antasari
125110201111018
50
31
Dwiyan Eva N
125110207111002
43
32
Fachreza Ainnur Rizal
125110200111058
86
33
Fakhry Kurniawan
125110200111047
57
34
Fauzan Aziz
125110200111075
71
35
Ferry Sintya Agustini
125110201111016
43
36
Firda Khoirina S
125110200111033
64
37
Firdaus Samboja
125110200111078
64
38
Firdiana W Islam
125110200111029
64
39
Firga Farah Sandi
125110207111014
21
40
Fiyna Noor Syifa
125110200111010
79
41
Galuh Widya Utami
125110200111004
43
42
Gita Yessica
125110200111036
64
43
Gloria Ukyana
125110201111021
29
44
Hafid Rachmawan Priyatama
125110200111049
36
45
Hananto Tri Wicaksono
125110201111006
57
46
Hanifah Darin F
125110200111042
64
47
Happy Zahrotin Nisa
125110200111005
64
48
Hemas Muna Salimah
125110200111021
79
49
Hening Ratri P.
125110201111015
43
50
Husniyah F H
125110200111082
57
51
Ichlasul Ayyub
125110200111026
86
52
Imaduddin Ardiansyah
125110200111025
36
53
Indrani Kartikasari
125110200111089
64
54
Iqbal Arinugraha Adi
125110200111011
71
55
Isna Haniatunnajah
125110200111061
29
56
Ivan Sudanta I
125110207111018
79
57
Joko Aprianto
125110201111012
43
58
Jordie F K
125110200111076
71
59
Karunia Herlinda F
125110207111011
21
60
Laras Pangoning Samyatitah
125110201111010
57
61
Lintang Alief F R
125110207111015
21
62
Listiana Wahyuni
125110200111046
71
63
Lita Roqyan Saputri
125110207111023
29
64
M Hari Siswantoro
125110207111017
57
65
Maesya Shafira Primadini
125110201111023
64
66
Marchita Dyah Pramesthi Daniswara
125110201111030
29
67
Masyithoh Zahrodien
125110200111051
57
68
Meiliani C. I. S
125110200111055
57
69
Mentari Puspakita
125110200111017
50
70
Mirza Nur Rahmah
125110200111081
57
71
Moh Khuzaini
125110207111010
36
72
Muderikah Attayibah
125110200111007
64
73
Muhammad Irsyad F
125110200111006
64
74
Nabilla Cornelia I
125110200111090
57
75
Nindya Bestari N.H
125110200111027
86
76
Novaldo Prima Yudha
125110200111087
43
77
Novi Eka Yanti
125110207111007
50
78
Nurul Novianti
125110200111012
64
79
Octavia Rachmawati
125110200111074
86
80
Orisa Winayu Kanti Satiti
125110200111040
43
81
Puranto Mayhadana
125110200111013
29
82
Qurrotul Ayun
125110207111004
50
83
Radea Sigmalizar
125110205111002
50
84
Rahmad Novianto .A
125110200111045
86
85
Rangga Tara Mahawan
125110200111034
36
86
Reni Marviasari
125110200111088
43
87
Restu Anggun P
125110201111009
79
88
Restu Ardian Priyogo
125110201111028
64
89
Ricki Dharmawan
125110201111008
50
90
Rizal Zaini Miftah
125110200111001
71
91
Rizka Andini
125110200111020
86
92
Rizki Aprilia N
125110200111038
50
93
Rizki Indra Pranata
125110200111052
57
94
Rizky Fitriani
125110201111031
71
95
Ro`Ikhatul Janah
125110201111004
57
96
Rulia Intan Sari
125110205111001
50
97
Ruri Laura Andini
125110201111029
36
98
Rusan Halim S
125110200111084
71
99
Sally Nazilaturrahmah
125110200111023
64
100
Salsabiila Putri Faatiha
125110200111039
29
101
Savannah Dewi I
125110200111019
50
102
Shabrina Widya Saraswati
125110201111005
57
103
Shelvana Tri Utami
125110201111026
50
104
Siska Widya Pradipta
125110201111017
36
105
Siti Ayu Marisa
125110207111016
21
106
Siti Eka Julaikah
125110200111083
64
107
Sonia Rizky Tatyana
125110207111008
50
108
Sonya
125110207111020
86
109
Soraya
125110201111020
36
110
Sufyana Nofita
125110201111019
43
111
Suzannita Y.K
125110200111022
71
112
Ulfa Maria Tri K
125110200111015
36
113
Vassadela Adish Safira
125110200111053
86
114
Veitchia Vinca
125110219111001
64
115
Winda Indriana Pujianto
125110201111024
50
116
Windi Ayu N
125110200111030
79
117
Wuri Khairunissa
125110201111013
21
118
Yuana Dyah Putri Anom
125110201111002
79
119
Yulan Astika
125110201111032
50
120
Yunita Rahma P
125110200111069
36
121
Yurice Surya F
125110207111012
36
122
Yusy Octavia Niza
125110200111068
79
123
Zahidah Zahra
125110200111037
50
124
Zulfikar Rachman
125110200111024
79
Penelitian dilanjutkan pada tahap pencarian nilai korelasi antara nilai kosakata (goi) dan nilai kemampuan membaca (dokkai) mahasiswa Prodi Sastra Jepang semester 6 Tahun Akademik 2014-2015. Nilai korelasi ini didapat menggunakan rumus korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (Irianto, 2006: 137). Langkah awal penghitungan korelasi antara mata kuliah nilai kosakata (X) dan nilai kemampuan membaca (Y) adalah dengan melakukan penghitungan dasar korelasi yaitu sebagai berikut. Tabel 3. Penghitungan Dasar Korelasi antara Nilai Kosa kata (X) dengan Kemampuan Membaca (Y) Bahasa Jepang Mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya No.
Nama
NIM
X
Y
X2
Y2
X*Y
1
Achmad Fajar Bahari
125110200111016
67
64
4489
4096
4288
2
Almira Mutiara Rahma
125110200111048
47
71
2209
5041
3337
3
Amanda Mega Gupita
125110207111006
67
50
4489
2500
3350
4
Amanda Wilma O
125110200111079
87
71
7569
5041
6177
5
Andarini Hanif A
125110200111031
73
86
5329
7396
6278
6
Andhika Yuga P
125110201111001
60
64
3600
4096
3840
7
Anisa Dyah Fitri D P
125110200111028
80
79
6400
6241
6320
8
Anjar Adytio
125110200111043
80
64
6400
4096
5120
9
Arief Dian Febrianto
125110200111067
80
71
6400
5041
5680
10
Arifah Meilasari S
125110207111013
40
29
1600
841
1160
11
Arinda Anjar Oktaviani
125110201111027
40
29
1600
841
1160
12
Ario BoodiIndrawan
125110200111008
87
100
7569
10000
8700
13
Atikah Ishmah W
125110200111080
53
50
2809
2500
2650
14
Aulia Jihan Fania
125110201111003
53
43
2809
1849
2279
15
Bagus Rifana Putra
125110200111065
87
100
7569
10000
8700
16
Baiq Yulia Rosmalasari
125110200111070
47
64
2209
4096
3008
17
Bethanove Cieko Wynaldha
125110200111035
40
50
1600
2500
2000
18
C.Rahayu Agil
125110200111056
87
29
7569
841
2523
19
Cesaria Drazaty N
125110207111005
60
57
3600
3249
3420
20
Choriq Nurvitasari
125110200111054
100
71
10000
5041
7100
21
Deasfitara Hadkar Ap
125110207111001
93
43
8649
1849
3999
22
Desiani Rahayu
125110200111002
80
79
6400
6241
6320
23
Dessy Fitriyani
125110201111025
40
29
1600
841
1160
24
Dewi Surya Ambarwati
125110207111022
67
64
4489
4133
4307
25
Diah Ayu N
125110200111018
73
71
5329
5041
5183
26
Diah Ayu Wulandari
125110201111022
40
36
1600
1296
1440
27
Diah Isti Fauziah Wardha
125110201111007
60
43
3600
1849
2580
28
Dian Kurnia Rahmawati
125110200111050
80
79
6400
6241
6320
29
Doni Yuska Taufik
125110200111044
73
50
5329
2500
3650
30
Dwi Putri Harini Antasari
125110201111018
80
50
6400
2500
4000
31
Dwiyan Eva N
125110207111002
60
43
3600
1849
2580
32
Fachreza Ainnur Rizal
125110200111058
93
86
8649
7396
7998
33
Fakhry Kurniawan
125110200111047
53
57
2809
3249
3021
34
Fauzan Aziz
125110200111075
87
71
7569
5041
6177
35
Ferry Sintya Agustini
125110201111016
47
43
2209
1849
2021
36
Firda Khoirina S
125110200111033
60
64
3600
4096
3840
37
Firdaus Samboja
125110200111078
67
64
4489
4096
4288
38
Firdiana W Islam
125110200111029
67
64
4489
4096
4288
39
Firga Farah Sandi
125110207111014
40
21
1600
441
840
40
Fiyna Noor Syifa
125110200111010
80
79
6400
6241
6320
41
Galuh Widya Utami
125110200111004
67
43
4489
1849
2881
42
Gita Yessica
125110200111036
53
64
2809
4096
3392
43
Gloria Ukyana
125110201111021
33
29
1089
841
957
44
Hafid Rachmawan Priyatama
125110200111049
47
36
2209
1296
1692
45
Hananto Tri Wicaksono
125110201111006
87
57
7569
3249
4959
46
Hanifah Darin F
125110200111042
93
64
8649
4096
5952
47
Happy Zahrotin Nisa
125110200111005
53
64
2809
4096
3392
48
Hemas Muna Salimah
125110200111021
60
79
3600
6241
4740
49
Hening Ratri P.
125110201111015
53
43
2809
1849
2279
50
Husniyah F H
125110200111082
53
57
2809
3249
3021
51
Ichlasul Ayyub
125110200111026
80
86
6400
7396
6880
52
Imaduddin Ardiansyah
125110200111025
67
36
4489
1296
2412
53
Indrani Kartikasari
125110200111089
73
64
5329
4096
4672
54
Iqbal Arinugraha Adi
125110200111011
93
71
8649
5041
6603
55
Isna Haniatunnajah
125110200111061
47
29
2209
841
1363
56
Ivan Sudanta I
125110207111018
67
79
4489
6241
5293
57
Joko Aprianto
125110201111012
67
43
4489
1849
2881
58
Jordie F K
125110200111076
87
71
7569
5041
6177
59
Karunia Herlinda F
125110207111011
40
21
1600
441
840
60
Laras Pangoning Samyatitah
125110201111010
53
57
2809
3249
3021
61
Lintang Alief F R
125110207111015
53
21
2809
441
1113
62
Listiana Wahyuni
125110200111046
93
71
8649
5041
6603
63
Lita Roqyan Saputri
125110207111023
67
29
4489
841
1943
64
M Hari Siswantoro
125110207111017
67
57
4489
3249
3819
65
Maesya Shafira Primadini
125110201111023
47
64
2209
4096
3008
66
Marchita Dyah Pramesthi D
125110201111030
40
29
1600
841
1160
67
Masyithoh Zahrodien
125110200111051
53
57
2809
3249
3021
68
Meiliani C. I. S
125110200111055
93
57
8649
3249
5301
69
Mentari Puspakita
125110200111017
53
50
2809
2500
2650
70
Mirza Nur Rahmah
125110200111081
40
57
1600
3249
2280
71
Moh Khuzaini
125110207111010
53
36
2809
1296
1908
72
Muderikah Attayibah
125110200111007
67
64
4489
4096
4288
73
Muhammad Irsyad F
125110200111006
60
64
3600
4133
3857
74
Nabilla Cornelia I
125110200111090
67
57
4489
3249
3819
75
Nindya Bestari N.H
125110200111027
93
86
8649
7396
7998
76
Novaldo Prima Yudha
125110200111087
67
43
4489
1849
2881
77
Novi Eka Yanti
125110207111007
47
50
2209
2500
2350
78
Nurul Novianti
125110200111012
53
64
2809
4096
3392
79
Octavia Rachmawati
125110200111074
100
86
10000
7396
8600
80
Orisa Winayu Kanti Satiti
125110200111040
53
43
2809
1849
2279
81
Puranto Mayhadana
125110200111013
67
29
4489
841
1943
82
Qurrotul Ayun
125110207111004
47
50
2209
2500
2350
83
Radea Sigmalizar
125110205111002
73
50
5329
2500
3650
84
Rahmad Novianto .A
125110200111045
80
86
6400
7396
6880
85
Rangga Tara Mahawan
125110200111034
47
36
2209
1296
1692
86
Reni Marviasari
125110200111088
40
43
1600
1849
1720
87
Restu Anggun P
125110201111009
53
79
2809
6241
4187
88
Restu Ardian Priyogo
125110201111028
80
64
6400
4096
5120
89
Ricki Dharmawan
125110201111008
40
50
1600
2500
2000
90
Rizal Zaini Miftah
125110200111001
73
71
5329
5041
5183
91
Rizka Andini
125110200111020
80
86
6400
7396
6880
92
Rizki Aprilia N
125110200111038
67
50
4489
2500
3350
93
Rizki Indra Pranata
125110200111052
67
57
4489
3249
3819
94
Rizky Fitriani
125110201111031
80
71
6400
5041
5680
95
Ro`Ikhatul Janah
125110201111004
60
57
3600
3249
3420
96
Rulia Intan Sari
125110205111001
60
50
3600
2500
3000
97
Ruri Laura Andini
125110201111029
47
36
2209
1296
1692
98
Rusan Halim S
125110200111084
73
71
5329
5041
5183
99
Sally Nazilaturrahmah
125110200111023
60
64
3600
4096
3840
100
Salsabiila Putri Faatiha
125110200111039
40
29
1600
841
1160
101
Savannah Dewi I
125110200111019
47
50
2209
2500
2350
102
Shabrina Widya Saraswati
125110201111005
60
57
3600
3249
3420
103
Shelvana Tri Utami
125110201111026
60
50
3600
2500
3000
104
Siska Widya Pradipta
125110201111017
60
36
3600
1296
2160
105
Siti Ayu Marisa
125110207111016
40
21
1600
441
840
106
Siti Eka Julaikah
125110200111083
67
64
4489
4096
4288
107
Sonia Rizky Tatyana
125110207111008
60
50
3600
2500
3000
108
Sonya
125110207111020
80
86
6400
7396
6880
109
Soraya
125110201111020
67
36
4489
1296
2412
110
Sufyana Nofita
125110201111019
73
43
5329
1849
3139
111
Suzannita Y.K
125110200111022
73
71
5329
5041
5183
112
Ulfa Maria Tri K
125110200111015
60
36
3600
1296
2160
113
Vassadela Adish Safira
125110200111053
87
86
7569
7396
7482
114
Veitchia Vinca
125110219111001
73
64
5329
4096
4672
115
Winda Indriana Pujianto
125110201111024
87
50
7569
2500
4350
116
Windi Ayu N
125110200111030
80
79
6400
6241
6320
117
Wuri Khairunissa
125110201111013
60
21
3600
441
1260
118
Yuana Dyah Putri Anom
125110201111002
80
79
6400
6241
6320
119
Yulan Astika
125110201111032
67
50
4489
2500
3350
120
Yunita Rahma P
125110200111069
53
36
2809
1296
1908
121
Yurice Surya F
125110207111012
73
36
5329
1296
2628
122
Yusy Octavia Niza
125110200111068
67
79
4489
6241
5293
123
Zahidah Zahra
125110200111037
60
50
3600
2500
3000
124
Zulfikar Rachman
125110200111024
87
79
7569
2500
4350
8069
6901
557453
429127
475737
Jumlah Σ
Setelah penghitungan dasar korelasi, dilanjutkan pada tahap penghitungan korelasi antara nilai kosa kata (goi) sebagai X dan nilai Ujian Akhir Semester mata kuliah Membaca (dokkai) sebagai Y pada 124 mahasiswa (n) Program Studi Sastra Jepang semester VI Tahun Akademik 2014/2015 dengan rumus
korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (Irianto, 2006: 137), sebagai berikut: n∑XY - ∑X ∑Y r
= -------------------------------------------------√ n∑X2 - (∑X)2 √ n∑Y2 - (∑Y)2
(124 x475.737) – (8069 x 6901) = ------------------------------------------------------------------------√ (124 x557.453) – (8069)2 √ (124 x429.127) – (6901)2 58.991.388 - 55.684.169 = -------------------------------------------------------------------------√ (69.124.171 – 65.108.761) √ (53.211.748 – 47.623.801) 3.307.219 = ---------------------------√ 4.015.410 √ 5.587.947 3.307.219 = -----------------2004 X 2364 = 0.698 dibulatkan menjadi 0.7 Seperti yang telah dijelaskan pada bagian metode penelitian, setiap nilai korelasi mempunyai makna tersendiri. Nilai korelasi yang didapat dari penelitian ini adalah 0,7. Menurut rumus korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (Irianto, 2006: 155), korelasi 0,7 berarti korelasi positif kuat. Berikut penjelasan pemaknaan nilai korelasi menurut rumus korelasi Pearson atau Product Moment Correlation (Irianto, 2006: 155): I-----------------------------------------------I------------------------------------------I -1 0 0,7 +1 korelasi negatif kuat tidak ada korelasi korelasi positif kuat Dari penghitungan dan pemaknaan korelasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara kosa kata (goi)dan kemampuan membaca (dokkai). Ini berarti bahwa keberadaan mata kuliah kosa kata (goi) ini sangat diperlukan untuk mendukung kemampuan-kemampuan mata kuliah yang lain, seperti menyimak (choukai), berbicara (kaiwa), membaca (dokkai) dan
menulis(sakubun) mahasiswa. Selain itu, dengan begitu banyaknya kosakata dalam bahasa Jepang maka keberadaan mata kuliah kosa kata (goi) ini sangat baik untuk dijadikan mata kuliah tersendiri, bukan hanya disatukan dengan mata kuliah lainnya.
SIMPULAN Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa penguasaan goi (kosa kata) memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan membaca (dokkai) mahasiswa Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Jepang pada tahun akademik 2014/2015. Selanjutnya, sampel yang diambil adalah sampel total, yaitu seluruh mahasiswa semester VI pada tahun akademik 2014/2015. Pemilihan Mahasiswa semester VI dipilih sebagai populasi dan sampel karena telah mendapatkan mata kuliah Membaca dan Menulis sejak semester III dan sudah memiliki kemampuan untuk dapat menangkap makna bacaan tingkat menengah, yaitu pada JLPT N3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Selanjutnya, teori yang digunakan sebagai pisau analisis untuk menjawab rumusan masalah adalah rumus korelasi dari Pearson. Dari hasil perhitungan nilai tes goi (kosa kata)dan tes dokkai (membaca) dengan menggunakan rumus korelasi, diperoleh hasil 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh penguasaan kosa kata terhadap kemampuan membaca mahasiswa menunjukkan korelasi positif kuat, dimana jika mahasiswa tidak memiliki perbendaharaan kata yang memadai, maka mahasiswa tidak dapat memahami isi bacaan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Irianto, Agus. 2006. Statistik Konsep Dasardan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada Media. Ishiguro, Kei. 2012. Dokkai to sono oshiekata. (www.jfbkk.or.th/pdf/JL/2012/kiyou2012/01ISHIGURO.pdf) Matsuura, Kenji. 2005. Kamus Jepang-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Miura, Akira dan Mayumi Oka. 2009. Rapid Reading Japanese: Improving Reading Skills of Intermediate and Advanced Student. Tokyo: The Japan Times, Ltd. N1-N5: Summary of Linguistic Competence Required for Each Level.
(http://www.jlpt.jp/e/about/levelsummary.html) Nanang, Martono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Anali s Sekunder. Jakarta : Rajawali Press Ningrum, Rosita. 2012. “Efektifitas Mind Mapping Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Pada Pemelajar Tingkat Dasar” (dalam Jurnal Lingua Cultura Vol.6 No.1 Mei 2012:67-80). Jakarta:Universitas Bina Nusantara. Salah, Shereen Maher. 2008. “The Relationship Between Vocabulary Knowledge and Reading Comprehension of Authentic Arabic Texts”. Utah: Brigham Young University. Setiyadi, Bambang Ag. 2006. “Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sudjianto dan Dahidi Ahmad. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc Sukestiyarno.2014. Statistik Dasar. Yogyakarta: Penerbit Andi Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: CV. Angkasa Toshiyuki, Kawano. 2011.Nihongo o Oshieru Chikara o Kangaeyou. Bonjinsha: (www.bonjinsha.com/kawano-toshiyuki/19/body.php). Qian, David D. 2002. “Investigating the Relationship Between Vocabulary Knowledge and Academic Reading Performance: An Assessment Perspective” (dalam Language Learning: A Journal of Research in Language Studies). Michigan: University of Michigan.