KORELASI PENGUASAN KOSA KATA DAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS V SDN MARGOMULYO 1 NGAWI SAMIRUN Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Kemampuan membaca berfungsi sebagai alat memperlancar keberhasilan studi bahasa Indonesia, juga untuk pelajaran-pelajaran yang lain. Kemampuan membaca berfungsi juga sebagai bekal terjun di masyarakat digunakan sebagai alat untuk memperoleh sejumlah informasi mengenai moral, peradaban, kebudayaan, ilmu, dan teknologi. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah korelasi penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi tahun pelajaran 2012/2013?; (2) bagaimanakah korelasi membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi tahun pelajaran 2012/2013?; (3) bagaimanakah korelasi penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi tahun pelajaran 2012/2013? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan dua variabel prediktor yaitu penguasaan kosakata (Xı) dan membaca pemahaman (X2), dan satu variabel kriteria yaitu kemampuan menulis deskripsi (Y). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah 40 siswa sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes untuk mengetahui penguasaan kosakata, membaca pemahaman, dan kemampuan menulis deskripsi. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk mencari korelasi antara penguasaan kosakata, membaca pemahaman, dan kemampuan menulis deskripsi dengan teknik analisis regresi ganda (Multiple Correlation) pada SPSS versi 17,0. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil data nilai R=0,546; R²=0,298; F=8,819, F kritis tabel=4,21, nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Hasil ini menggambarkn bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. Kata-kata kunci: korelasi, penguasaan kosakata, membaca pemahaman, menulis karangan
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 287
Kemampuan membaca memiliki peran yang sagat penting, diantaranya bagi siswa Sekolah Dasar kemampuan membaca berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan keberhasilan studi dan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat. Kemampuan membaca tidak hanya berfungsi sebagai alat memperlancar keberhasilan studi bahasa Indonesia, tetapi juga untuk pelajaran-pelajaran yang lain. Kemampuan membaca yang berfungsi sebagai bekal terjun di masyarakat digunakan sebagai alat untuk memperoleh sejumlah informasi mengenai moral, peradaban, kebudayaan, ilmu, dan teknologi (Oka, 1976:3). Disamping itu, sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, maka, Kemampuan membaca merupakan alat untuk berkomonikasi timbal balik secara reseptif, baik antara masyarakat dan pemerintah, antar daerah dan antar suku maupun antar sesama anggota masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya. Dijelaskan pula dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP (2007:73) di Sekolah Dasar, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini Tarigan (1979:7) mengatakan, bahwa membaca merupakan suatu proses yang dilakukan atau dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dalam kegiatan membaca pembaca berinteraksi atau berkorelasi dengan lambang-lambang grafis atau tulisan
yang berupa bunyi bahasa dalam usaha merekon-truksi pesan yang disampaikan penulis. Di dalam mengolah pesan itu pembaca harus mengarahkan segenap pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman bahasanya untuk mendapatkan suatu jenis informasi. Informasi yang berasal dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan makin cepat, sehingga tuntutan untuk membaca semakin besar, sementara waktu yang tersedia amat terbatas, semua harus berpacu dengan informasi yang baru yang setiap hari hadir di hadapan kita. Informasi yang mengalir itu akan terus menumpuk bila kita tidak rajin dan trampil membaca. Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan memungkinkan penyerapan informasi semakin cepat. Hasil-hasil penelitian dan kemajuan sains dan tehnologi dengan cepat disebarluaskan di kalangan umum. Satu judul buku tentang suatu masalah belum selesai dibaca telah menyusul buku baru yang lain. Setiap pe-nerbit mengumumkan hasil cetakannya. Bila manusia tidak mempunyai keterampilan khusus dalam satu membaca tentu ia akan tertinggal jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu setiap orang dituntut mampu membaca dengan cepat dan disertai dengan pemahaman yang tinggi. Mengingat penntingnya fungsi kemampuan membaca sebagai mana diuraikan di atas serta untuk membina murid SD agar memiliki kemampuan membaca yang baik, maka diperlukan pembinaan dan peningkatan mutu pengajaran membaca. Agar usaha itu dapat dilakukan dengan baik, maka
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 288
penelitian lapangan tentang kemampuan membaca siswa yang dimaksudkan untuk memperoleh sejumlah data emperis yang sahih tentang kemampuan membaca siswa SD sangat berguna menunjang program-program pengajaran yang disusun oleh pemerintah. Berdasarkan uraian itu, dalam rangka usaha peningkatan pengajaran berbahasa Indonesia di SD yang didasarkan hasil penelitian lapangan, maka untuk daerah kabupaten Ngawi diperlukan penelitian pengajaran bahasa Indonesia. Perlunya penelitian ini didasarkan kondisi jumlah SD di Ngawi semakin banyak dan tuntutan per-kembangan serta kemajun, baik tuntutan pendidikan yang lebih tinggi maupun tuntu-tan masyarakat penerima lulusan SD. Sekorelasi kondisi objektif itu, maka salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah penelitian tentang korelasi antara penguasaan kosa kata, kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai landasan operasional untuk pengembangan pengajaran bahasa Indonesia, khususnya pengajaran kemampuan membaca. Secara operasional penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk (1) mengetahui masalah masalah pengajaran membaca, baik yang dihadapi oleh sis-wa maupun guru membaca, (2) membantu penyusunan tujuan pengajaran membaca sesuai dengan aspek kemampuan membaca, (3) menyusun bahan pengajaran membaca, (4) menentukan didaktif dan metodik pengajaran kemampuan membaca, (5) menentukan teknik evaluasi pengajaran membaca, dan
(6) mengembangkan media dan perpustakaan pengajaran kemampuan pengajaran membaca. Sejalan dengan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Korelasi Penguasaan Kosakata dan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Karangan Kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi. Seperti yang tercantum dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini untuk membuktikan korelasi / hubungan tiga hal sebagai berikut: 1) Korelasi penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi tahun pelajaran 2012/2013. 2) Korelasi membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi tahun pelajaran 2012/2013. 3) Korelasi penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi tahun pelajaran 2012/2013. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional, yaitu berusaha melihat hubungan antara penguasaan kosakata, membaca pemahaman, dan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulto 1 Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini juga bersifat korelasi karena ingin melihat hubungan antar variabel. Studi korelasi adalah penelitian yang sering digunakan untuk mencari hubungan antar
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 289
beberapa variabel. Studi korelasi memungkinkan peneliti mengetahui beberapa besar dua variabel atau lebih berhubungan satu sama lain. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah
variabel dengan variabel (Arikunto, 2000:326).
lain
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1991:102). Berdasarkan hal ini maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi. Rincian jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Rincian Populasi Penelitian No 1 2 3 Jumlah
Kelas VA VB VC
Jenis Kelamin Laki-laki 20 19 18
Perempuan 20 22 24
40 41 42
57
66
123
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditetapkan adalah kelas VA di SDN Margomulyo 1 Ngawi yang berkumlah 40 siswa. Karena semakin besar jumlah sampel dalam penelitian akan semakin baik dan representatif. Menginggat terbatasnya tenaga pelaksanaan, waktu, serta biaya, maka tidak semua siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi dijadikan sasaran penelitian. Dalam penelitian ini sasaran hanya pada sebagian murid kelas V sebagai sampel. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi jumlah seluruh kelas V sesuai dengan kelasnya yaitu kelas VA, VB, dan VC. 2) Menentukan siswa yang akan dijadikan sampel penelitian secara acak, sehingga diperoleh satu kelas sampel.
Jumlah
3) Menentukan dan mengambil kelas sampel penelitian dengan teknik sampel berkelompok, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a) Membuat/menulis nama kelas dan dikelompokan sesuai dengan kelas masing-masing pada kertas kecil kemudian digulung; b) Mengundi kertas yang telah digulung tersebut dan nama kelas yang keluar yang dijadikan sampel penelitian. c) Untuk menentukan kelas yang dijadikan subyek uji coba (try out) instrumen penelitian adalah dua kelas yang tersisa diundi lagi dan nama kelas yang keluar dijadikan subyek uji coba. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes. Dari sekian banyak jenis tes, jenis tes kemampuan menulis narasi yang
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 290
cocok dan sesuai untuk menjaring data dalam penelitian ini. Lebih jauh, Arikunto (1989:124) menjelaskan bahwa tes prestasi belajar ialah tes digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang sesuai bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam hal ini, siswa kelas V SDN Margomlyo 1 Ngawi telah mempelajari sistim membaca pemahaman dan kemampuan menulis. Untuk mengetahui letak kelemahan dan hal-hal yang mungkin menyulitkan subyek penelitian dalam menjawab serta untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari tes yang digunakan, maka diadakan uji coba (try out) kepada 35 responden (dari 41 siswa, oleh karena 6 tidak hadir). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidtan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika instument terdapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat, dan dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut dapat memiliki validitas isi (content validity) yang baik. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap yang diteliti secara tepat. Maka instrumen tes membaca pemahaman dibuat berdasarka pada indikator yang merupakan penjabaran dari variable penelitian. Data yang telah terkumpul tersebut kemudian dianalisis menggunakan regresi sederhana untuk memprediksikan hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan dan hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan. Analisis regresi
sederhana juga dapat dilakukan untuk mengetahui linearitas variabel terikat dengan variabel bebasnya, karena dalam melakukan analisis korelasi terlebih dulu harus diketahui apakah variabel-variabel yang dikorelasikan itu merupakan regresi linear atau regresi nonlinear. Linieritas dan nonlinearitas menentukan teknik analisa korelasi mana yang dapat dipergunakan dalam menganalisis data. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17,0 for window.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Karangan Rumusan masalah khusus yang pertama diajukan pada penelitian ini “Adakah hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013?” Hipotesis yang diajukan berkaitan dengan masalah penelitian di atas adalah “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil data Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa hasil dari R=0,486; R²=0,236; F=15,346; signifikansi pada taraf 0,05; df=28; nilai kritis F tabel=4,20, nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Karangan
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 291
Berdasarkan masalah yang diajukan pada penelitian ini “Bagaimanakah hubungan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013?” Hipotesis yang diajukan berkaitan dengan masalah di atas adalah Terdapat hubungan positif yang signifikan antara membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa hasil dari R=0,376; R²=0,134; F=5,126; nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Karangan Berdasarkan masalah yang diajukan pada penelitian ini “Bagaimanakah hubungan penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013?” Hipotesis yang diajukan berkaitan dengan masalah di atas adalah “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013.” Berdasarkan analisis data diperoleh hasil data nilai R=0,546; R²=0,298; F=8,819, F kritis tabel= 4,21, nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Pembahasan
Penguasaan Kosakata, Membaca Pemahaman, dengan Kemampuan Menulis Karangan Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang merupakan suatu proses, bertujuan, dan bersifat aktif. Membaca adalah proses perseptual maksudnya membaca dimulai dari melihat dan mendengar. Membaca sebagai proses perkembangan keterampilan berbahasa berkaitan dengan keterampilan berbahasa yang lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan menulis. Memperkaya kebahasaan juga dapat dilakukan dengan cara banyak membaca atau mempelajari ragam-ragam bahasa, mempelajari makna kata dari konteks, bagianbagian kata, menggunakan kamus, makna-makna varian, idiom, sinonim dan antonim, konotasi dan denotasi, dan derivasi (asal-usul kata). Menyisihkan waktu untuk membaca majalah-majalah ilmiah, artikelartikel mingguan, bulanan, dan surat kabar. Karena melalui aktivitas ini kata beserta gagasannya munccul seolah-olah mengalir masuk setiap saat dalam pikiran. Semakin kaya kosakata yang dikuasai semakin mudah memperdalam kemampuan membaca, menulis, dan kemampuan yang lainnya. Dengan banyaknya kosakata yang dimiliki atau dikuasai seseorang, kemampuan membaca pun menjadi lancar. Konsep membaca pemahaman adalah merupakan cara untuk mencari suatu ide atau gagasan yang terdapat dalam bacaan. Pembelajaran membaca pemahaman berkaitan erat dengan pembelajaran menulis. Pembelajaran membaca bersifat aspiratif, reseptif, dan fungsional, sedangkan pembelajaran
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 292
menulis bersifat produktif ekspresif. Dengan demikian penguasaan kosakata dan membaca pemahaman merupakan sebagian faktor yang dimiliki siswa dan mempengaruhi kemampuan menulis, terutama dalam menulis/mengarang Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi tidak langsung. Tulisan yang disampaikan berupa pokok pikiran, pendapat, sikap, perasaan, amanat dan sebagainya. Kata-kata yang ditulis membentuk kalimat, kalimatkalimat disusun secara sistematis dalam paragraf. Paragraf pertama dihubungkan dengan paragraf berikutnya dan antar paragraf tersebut saling menjelaskan. Menulis merupakan cara untuk mendemonstrasikan apa yang telah diketahui, cara untuk memahami apa yang diketahui, meningkatkan rasa percaya diri yang dapat memunculkan kreatifitas dalam menulis, dan salah satu cara untuk berkomunikasi. Pembelajaran membaca dan menulis dilaksanakan secara bersamaan dan terpadu. Pembelajaran membaca dan menulis di sekolah dasar terutama dalam kemampuan kebahasaan, membaca pemahaman, dan menulis karangan harus mendapat perhatian khusus. Terutama bagi siswa kelas V, karena menjadi dasar tata cara membaca dan menulis yang benar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan menulis karangan termasuk salah satu kegiatan pembelajaran menulis. Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang dibutuhkan pembelajar untuk meningkatkan literasi mulai dari pendidikan dasar
sampai perguruan tinggi. Kegiatan aktif produktif pembelajar dapat dilihat dalam bentuk latihan dan tugas yang diberikan. Dengan latihan menulis sejak dini maka siswa terbiasa untuk menulis mulai dari kata, frase, kalimat, paragraf, wacana sampai dengan menulis buku. Dengan demikian peneliti memiliki anggapan bahwa kemampuan membaca pemahaman yang dimilki seseorang sangat berpengaruh terhadap kemampuan mengarangnya. Kemampuan kebahasaan menyangkut kuantitas atau jumlah kosakata yang dikuasai, dengan bertambah usia seseorang dan intensitas membaca seseorang tentu menambah kemampuan kebahasaan yang dimiliki. Membaca pemahaman merupakan kemampuan memahami makna yang tersirat dalam sebuah bacaan, untuk memahaminya diperlukan kemampuan berpikir dan bersikap kritis. Peneliti berasumsi bahwa kemampuan kebahasaan seseorang juga diperoleh dari membaca berbagai bacaan dan mendengarkan berbagai berita. Menulis karangan adalah menulis karangan yang isinya mengenai kebenaran yang disampaikan penulis dilandasi oleh alasan-alasan yang kuat. Dengan kemampuan kebahasaan yang dimiliki dan dikuasai, ditunjang dengan pemahaman seseorang yang diperoleh dari membaca pemahaman, maka aktivitas merangkai kata-kata dalam menulis karangan menjadi mudah dan lancar. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa antara kemampuan penguasaan kosa kata dan membaca pemahaman berkorelasi positif secara signifikan dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 293
SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. Berdasrkan uraian diatas, maka hasil penelitian ini layak dipertimbangkan untuk dijadikan bahan acuan bagi warga sekolah, khususnya bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam usaha meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Dengan kemampuan menulis karangan jenis narasi maka kemampuan membaca pemahaman siswa yang baik akan menghasilkan kemampuan menulis karangan jenis narasi yang baik dan mudah dipahami oleh pembaca. Mendasar pada hasil temuan penelitian ini dapat dikemukakan suatu dugaan bahwa kemampuan membaca pemahaman tidak hanya berkorelasi positif dan signi-fikan dengan kemampuan menulis karangan jenis narasi saja, tetapi juga dengan mata pelajaran yang lain. Karena seluruh mata pelajaran di sekolah pada umumnya bersumber pada buku/bahasa tulis. Sedangkan informasi yang terdapat dalam buku, dalam bentuk bahasa tulis hanya dapat dipahami dengan membaca. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian hasil penelitian pada bab IV dan pembahasan pada bab V berikut ini diuraikan simpulan hasil penelitian. Simpulan ini disusun sesuai dengan rumusan masalah pada bab I dapat di simpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. 2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara membaca
pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 2012/2013. Berdasarkan temuan penelitian dikemukakan saransaran yang berkaitan dengan usaha peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa. Saran-saran dikemukakan sebagai berikut: 1) Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan membaca pemahaman mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan menulis narasi. Karena itu kepada warga sekolah khususnya guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan menulis mereka. 2) Bagi siswa kelas V SD hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi, dan kegairahan dalam belajar, terutama penguasaan kosakata, membaca pemahaman dan menulis karangan jenis narasi berdasarkan pengalaman pribadi. 3) Dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa disarankan kepada pihak sekolah untuk mengoptimalkan fungsi dan peran perpustakaan sebagai sumber ilmu bagi seluruh warganya khususnya siswa. 4) Keterbatasan penelitian ini bahwa penelitian dilakukan di
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 294
kelas V SDN Margomulyo Ngawi. Untuk itu kepada peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian tentang korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis narasi mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra pada jenjang sekolah dasar yang lebih luas jangkauan jumlah sekolahnya. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan, Henry Guntur. 1991. Metodologi Pengajaran Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Membaca sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa. Arikunto, Suharsimin. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara. Oka, IGN. 1976. Membaca Kreatif Sebuah Tinjauan Pendahuluan. Jakarta: Pengajaran Bahasa dan Sastra.
NOSI Volume 1, Nomor 3, Agustus 2013 __________________________Halaman | 295