KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sejak 11 Februari 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 1. UMUM Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (“KIK EBA”) Danareksa SMF I KPR BTN adalah EBA berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. 28 tahun 2003 tentang Pedoman Kontrak Investasi Efek Beragunan Aset. Perjanjian KIK EBA antara PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk., sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No. 28 tanggal 4 Desember 2008 dihadapan Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., di Jakarta. Kontrak investasi kolektif efek beragun aset tersebut telah diperbaharui dengan addendum kontrak investasi kolektif dengan notaris yang sama No 79 tanggal 16 Januari 2009. KIK EBA telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. S-647/BL/2009 tanggal 29 Januari 2009. KIK EBA Danareksa SMF I KPR BTN hanya berisi kumpulan dari tagihan Kredit Pemilikan Rumah yang awalnya dimiliki oleh Bank Tabungan Negara yang telah dijual kepada KIK EBA sebesar Rp111.111.108.501. PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas KIK EBA Danareksa SMF I KPR BTN dengan tingkat imbal hasil sebesar 13% pertahun untuk pemegang Sertifikat A. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan KIK EBA adalah mata uang Rupiah. b. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan Manajer Investasi membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. c.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan bunga dari Kredit Pemilikan Rumah dan penempatan pada deposito diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku yang memperhitungkan hasil efektif aset tersebut. Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat terjadinya. Beban investasi diakui pada saat terjadinya secara akrual. Distribusi pendapatan kelas B diakui setelah perhitungan beban investasi dan pajak penghasilan
4
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sejak 11 Februari 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) d. Pajak Penghasilan KIK EBA berbentuk kontrak investasi kolektif adalah subyek pajak yang diperlakukan sebagai persekutuan, kongsi atau firma. Obyek pajak penghasilan KIK EBA diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-147/PJ/2003 Tanggal 13 Mei 2003 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh KIK EBA dan para investornya, serta ketentuan pajak yang berlaku. Obyek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh KIK EBA, sedangkan pembayaran imbal hasil yang dibayarkan KIK EBA kepada pemegang KIK EBA dengan arus kas tetap merupakan obyek pajak penghasilan final. Perhitungan pajak penghasilan KIK EBA mengikuti norma perhitungan pajak penghasilan badan pasal 29, sementara pajak atas imbal hasil yang dibayarkan kepada para pemegang KIK EBA dengan arus kas tetap dikenakan pajak final. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan pada periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. KIK EBA menggunakan metode penangguhan pajak, sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan, untuk perlakuan akuntansi pajak penghasilannya. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang material, apabila ada antara nilai tercatat menurut akuntansi dan nilai buku menurut fiskal dan aktiva dalam kewajiban 3.
BANK Akun ini merupakan rekening giro milik KIK EBA yang terdapat di Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan Bank Tabungan Negara, Tbk yang dikelola oleh bank kustordian sebesar Rp5.304.007.097 per 31 Desember 2009. Rincian bank adalah sebagai berikut: 2009 Bank Rakyat Indonesia, Tbk Rekening Koleksi Pokok Rekening Koleksi Bunga Rekening Pajak Bank Tabungan Negara, Tbk Rekening Koleksi
1.909.633.352 1.220.397.610 931.498.176 1.242.477.958 5.304.007.096
4
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sejak 11 Februari 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 4.
REKENING TITIPAN Rekening Titipan merupakan rekening-rekening yang dibentuk oleh pihak pendukung kredit berdasarkan perjanjian Pendukung Kredit No.001/PPK/SMF-KIK-DSMF-I/I/2009 per tanggal 7 Januari 2009 dan penyedia jasa berdasarkan perjanjian No.46/ADD/PKS/DIR/2009 per tanggal 26 Desember 2009. Penggunaan rekening titipan ini sesuai dengan Perjanjian KIK EBA. 2009 Rekening Titipan Bank Rakyat Indonesia, Tbk – rekening cadangan Bank Rakyat Indonesia, Tbk – rekening penyedia jasa
2.763.313.042 160.077.485 2.923.390.527
5. PIUTANG Piutang berisi aset Kredit Pemilikan Rumah yang dibeli dari PT. Bank Tabungan Negara, Tbk, berdasarkan addendum perjanjian No 79 tanggal 16 Januari 2009 antara KIK EBA dan PT Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Jumlah piutang ini secara terus menerus akan menurun sesuai dengan pelunasan pokok hutang dari Kredit Pemilikan Rumah yang dilakukan oleh para debitur. Saldo piutang per 31 Desember 2009 Rp87.633.233.537. 6. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 94.120.420 pada tahun 2009. Rincian biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut: 2009 Biaya Penyedia Jasa Biaya Listing Biaya Audit Biaya Manajemen Biaya Kustodian Biaya Penjamin Kredit
7.
49.190.007 21.841.983 9.600.000 7.129.750 4.647.540 1.711.140 94.120.420
HUTANG LAIN-LAIN Hutang lain-lain merupakan akun yang digunakan untuk mencatat dana cadangan dari penjamin kredit dan dana transisi penyedia jasa dari penyedia jasa dimana pada tahun 2009 sebesar Rp2.923.375.527 Rincian Hutang lain-lain adalah sebagai berikut: 2009 Dana cadangan – Penjamin Kredit Dana transisi - Penyedia Jasa
2.763.298.042 160.077.485 2.923.375.527
5
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sejak 11 Februari 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 8. HUTANG SERTIFIKAT A Hutang sertifikat A merupakan kewajiban kepada pemegang sertifikat A. Hutang ini dikenakan bunga sebesar 13% per tahun. Hutang sertifikat A dibayarkan sesuai dengan hasil koleksi pokok piutang KPR setiap tiga bulan sekali. Rincian Hutang sertifikat A per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: .
2009 PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT. Pengelola Investama Mandiri Dana Pensiun Bank Tabungan Negara
64.099.306.040 10.325.301.163 2.618.024.552 2.382.761.807 79.425.393.562
9. HUTANG SERTIFIKAT B Hutang Sertifikat B merupakan kewajiban kepada pemegang Sertifikat B, dimana pembayarannya dilakukan setelah hutang kepada pemegang Sertifikat A, beban jasa pendukung, beban lain-lain dan beban pajak dilunasi.. Saldo hutang Sertifikat B per 31 Desember 2009 adalah Rp 11.111.108.501. 10. PENDAPATAN BUNGA Akun ini terdiri dari: 2009 Pendapatan Bunga - Kredit Pemilikan Rumah Pendapatan Bunga - Deposito Pendapatan Bunga - Jasa Giro
15.607.262.056 246.370.847 51.848.743 15.905.481.646
11.
DISTRIBUSI BUNGA KELAS A Distribusi bunga kelas A merupakan beban bunga yang dibayarkan pada pemegang sertifikat A dengan tingkat bunga 13% pertahun. Jumlah distribusi bunga kelas A tahun 2009 sebesar Rp10.649.024.617.
12.
DISTRIBUSI PENDAPATAN KELAS B Distribusi pendapatan kelas B merupakan bagian pendapatan pemegang sertifikat B setelah dikurangi distribusi bunga kelas A, beban jasa pendukung, beban lain-lain dan beban pajak penghasilan. Distribusi pendapatan kelas B dilakukan setiap tiga bulan sekali. Jumlah distribusi pendaptan kelas B tahun 2009 sebesar Rp2.668.467.780.
6
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sejak 11 Februari 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 13.
BEBAN JASA PENUNJANG Akun ini terdiri dari: 2009 Jasa Penyedia Jasa Jasa Pemeringkat Jasa Manajemen Jasa Kustodian Jasa Audit Jasa Pendukung Kredit Jasa BEI Jasa Agen Pembayar
431.451.588 182.038.482 125.778.765 80.582.910 80.000.000 30.186.903 21.841.983 5.500.000 957.380.631
14. BEBAN LAIN-LAIN Beban lain-lain merupakan biaya bank, biaya transfer, biaya materai dan lain-lain. Jumlah beban lainlain sebesar Rp426.658 pada tahun 2009. 15. PAJAK PENGHASILAN a. Pajak Kini Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 2009 Kenaikan Aset Bersih sebelum taksiran pajak penghasilan Menurut Laporan Operasi Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Biaya mendapat, menagih, memelihara yang bukan obyek pajak
1.675.642.523 94.120.420
Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Deposito berjangka Jasa Giro
(246.370.847) (51.848.742)
Penghasilan Kena Pajak
1.471.543.354
Jumlah PKP dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas Jumlah PKP dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas
442.820.744 1.028.722.610
Pajak Penghasilan yang memperoleh fasilitas Pajak Penghasilan yang tidak memperoleh fasilitas Taksiran Pajak Penghasilan Pajak Pasal 29 Dibayar Dimuka
61.994.904 288.042.331 350.037.235 -
Hutang Pajak
350.037.235
7
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode sejak 11 Februari 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) b. Pajak Tangguhan Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat perbedaan temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset atau kewajiban pajak tangguhan. 16.
TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KIK EBA ATAS LAPORAN KEUANGAN Pengelola KIK EBA bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 18 Januari 2009.
8