BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR DI GIANYAR
PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI BAB I RESUME HASIL PEMERIKSAAN BAB II
1
HASIL PEMERIKSAAN A. GAMBARAN UMUM ……………………………………... 1. Tujuan Pemeriksaan ……………………………………. 2. Sasaran Pemeriksaan …………………………………… 3. Metode Pemeriksaan ……………………………………. 4. Jangka Waktu Ppemeriksaan ………………................... 5. Uraian Singkat Mengenai Entitas Yang Diperiksa 6. Sistem Pengendalian Manajemen……………………….. a. Organisasi………………………………………….. b. Kebijaksanaan……………………………………… c. Perencanaan………………………………………… d. Prosedur Kerja……………………………………… e. Pencatatan………………………………………….. f. Personalia…………………………………………… g. Pelaporan…………………………………………… h. Pengawasan Intern…………………………………. 7. Cakupan Pemeriksaan…………………………...............
11 11 11 11 11 16 16 18 18 19 21 21 22 25 27 28 28
B. HASIL PEMERIKSAAN…………………………………... 1. Penilaian atas ketercapaian Key Performance Indikator (KPI) …………………………………………………… 2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar……………………. a. 49 dan 39 Kegiatan pelayanan kesehatan Tahun Anggaran 2005 dan 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO Tahun Anggaran 2006 belum optimal.………………………………. c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan structural Wakil Direktur tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan ………………………………………… d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak sesuai ketentuan……………………………………. e. Obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan……………….. f. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang dipersyaratkan
35
i
35
42
53
55
58
60 63
g. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani belum dimanfaatkan secara optimal ……………………… h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai standar yang ditetapkan i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani kepada Askes (Persero) tidak tepat waktu j. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani …………………………………. k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obatobatan, listrik dan air tidak sesuai dengan pagu anggaran …………………………………………… m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar senilai Rp588.000.000,00 belum efektif n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60 memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani ……………………….. o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.529.000,00 tidak sesuai ketentuan LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 : BOR, ALOS, BTO, TOI, GDR & NDR Tahun Anggaran 2005 dan 2006 Lampiran 2 a : Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Tunjangan Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar Gaji Lampiran 2 b : Selisih Tambahan Penghasilan (Uang Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan DASK 2005 Lampiran 3 a : Daftar Obat Kadaluarsa yang belum diusulkan penghapusannya Lampiran 3 b : Daftar Obat Kadaluarsa yang sudah diusulkan penghapusannya Lampiran 3 c : Daftar Alat Medis yang Rusak Berat pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Lampiran 4 : Daftar Alat Kesehatan yang belum dikalibrasi pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Lampiran 5 : Daftar Alat Medis yang Belum dimanfaatkan pada RSUD Sanjiwani Gianyar
ii
65 68 70
71
75
79
83
88 90
Lampiran 6 a
:
Lampiran 6 b
:
Lampiran 6 c
:
Lampiran 6 d
:
Lampiran 7 a
:
Lampiran 7 b
:
Lampiran 7 c
:
Lampiran 7 d
:
Lampiran 7 e
:
Lampiran 7 f
:
Lampiran 8 a
:
Lampiran 8 b
:
Lampiran 9
:
Lampiran 10 Lampiran 11
: :
Lampiran 12
:
Daftar Perbandingan Alat Keperawatan dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar Daftar Perbandingan Alat Keperawatan dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan Askes Komersial ke KCU/KC PT Askes (Persero) Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan Askeskin ke KCU/KC PT Askes (Persero) Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan Sosial ke KCU/KC PT Askes (Persero) Daftar Pengajuan Klaim Obat Komersial ke KCU/KC PT Askes (Persero) Daftar Pengajuan Klaim Obat Askeskin ke KCU/KC PT Askes (Persero) Daftar Pengajuan Klaim Obat Sosial ke KCU/KC PT Askes (Persero) Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di luar ketetapan Rekapan Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT. Askes Tahun Anggaran 2005 Daftar Realisasi Penerimaan Fungsional Swadana Tahun 2005 dan 2006 SiLPA Murni Swadana Tahun 2005 dan 2006 Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun Tahun 2005, Tahun 2006 dan Tahun 2007 Daftar Pengadaan Bahan Makanan Pasien Tahun Anggaran 2005 dan 2006
iii
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT TAHUN ANGGARAN 2005 - 2007 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR DI GIANYAR SEMESTER II
TAHUN ANGGARAN 2007
BAB. I RESUME HASIL PEMERIKSAAN Pemeriksaan Kinerja Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2005 – 2007 pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar adalah untuk mengetahui dan menilai apakah upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara optimal sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan; sarana dan prasarana kesehatan pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya; dan biaya kegiatan upaya pelayanan kesehatan tersebut telah dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif. Metode pemeriksaan yang digunakan mengacu pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, yaitu dilakukan secara uji petik (sampling) dengan analisa prosedur antara lain mereview sistem yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas seluruh aktivitas yang diperiksa. Metode tersebut dilanjutkan dengan pengujian substantif yang dapat meliputi wawancara dengan pejabat-pejabat yang kompeten dan pengujian terhadap dokumen-dokumen dan bukti-bukti yang ada, seperti: anggaran, laporan keuangan, program, rencana tahunan, prosedur tetap dan lain-lain. Kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 - 2007 tercermin dari pencapaian atas Indikator Kinerja Utama atau Key Performance Indicator (KPI). Hasil pencapaian atas KPI tersebut dan pengelompokannya ke dalam aspek positif dan aspek negatif dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Pencapaian KPI RSUD Sanjiwani pada Tahun Anggaran 2005 adalah ”Sedang” dengan skor 70,10 dan Tahun Anggaran 2006 adalah ”Sedang” dengan skor 76,19 dari skor maksimal 100. B. Aspek Positif Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek positif adalah tercapainya KPI atas Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006 yang antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 berarti Pelayanan Gawat Darurat sudah sepenuhnya 24 jam; 2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan (Klinik Anak) mencapai skor maksimal 1,38 berarti telah tersedianya Klinik Anak pada RSUD Sanjiwani; 3. Dokter Penanggungjawab pasien Rawat Inap mencapai skor maksimal 1,38 berarti sudah sepenuhnya dokter tersebut bertanggungjawab terhadap pasien Rawat Inap; 4. Tidak Ada Kejadian Operasi Salah Orang mencapai skor maksimal 1,38 berarti operasi yang dilakukan kepada pasien selama ini tidak pernah salah orang; 5. Tidak Ada Kesalahan Pemberian Obat mencapai skor maksimal 1,38 berarti obat yang diberikan kepada pasien selama ini telah sesuai dengan resep.
Berdasarkan hasil positif tersebut, BPK RI merekomendasikan RSUD Sanjiwani untuk tetap dapat mempertahankan skor maksimal KPI yang sudah dicapai.
C.
Aspek Negatif Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek negatif adalah belum atau tidak tercapainya KPI atas Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006 serta terdapat temuan pemeriksaan yang berkaitan dengan kinerja pelayanan kesehatan RSUD Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan sampai dengan berakhirnya pemeriksaan 5 November 2007, yaitu: 1. 49 dan 39 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh: a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2
b. Kelalaian
Direktur
RSUD
Sanjiwani
Kabupaten
Gianyar
yang
tidak
melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program-program rumah sakit. c. Kelalaian Ketua Komite Medik yang tidak melakukan evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit. Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada: a. Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); dan selanjutnya memerintahkan untuk merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan agar tercapainya SPM; b. Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; c. Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak melakukan evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan tentang standar pelayanan minimal rumah sakit secara rutin.
2. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO Tahun Anggaran 2006 belum optimal Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak tersedianya sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu. Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani mengusulkan penambahan dokter yang terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi tertentu secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan rumah sakit.
3. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan 3
Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa Direktur RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir Penunjang, serta Wadir Umum dan Keuangan. Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar mengusulkan kepada DPRD Kabupaten Gianyar untuk mereview kebijakan dan merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak sesuai ketentuan Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) yang menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif. Sehubungan denga hal itu, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas kelalaiannya dalam menempatkan tenaga keperawatan yang tidak berimbang dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan; dan selanjutnya memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan secara berimbang sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap kebutuhan tenaga keperawatan.
5. Obat – obatan dan bahan habis pakai kadaluarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obatobatan yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang atas kelalaiannya yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk segera mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat lainnya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar. 4
6. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang dipersyaratkan Hal tersebut disebabkan oleh: a. Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan sehingga mutu dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin. b. Kelalaian Plt. Kepala IPSRS yang tidak membuat daftar peralatan medis yang sudah harus diklaibrasi. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada: a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan dan selanjutnya segera menganggarkan kegiatan pengkalibrasian alat kesehatan sehingga mutu dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin; b. Plt. Kepala IPSRS atas kelalaiannya yang tidak membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya segera membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.
7. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani belum dimanfaatkan secara optimal Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh : a. Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat; b. Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan; c. Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar: a. Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk 5
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan selanjutnya di masa akan datang segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat; b. Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya kurangnya koordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan dan selanjutnya di masa akan datang melakukan koordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan; c. Memerintahkan Direktur memberikan
pemahaman kepada
petugas atas
pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.
8. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai Standar yang ditetapkan Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memerintahkan Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan untuk menganggarkan dan menyediakan peralatan yang memadai sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien rawat inap; serta memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang tidak mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan pada masing-masing ruangan.
9. Pengajuan Klaim Pembayaran ASKES RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar ke PT. ASKES (Persero) Tidak Tepat Waktu Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap petugas tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan dan obat oleh RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani atas kurangnya pengawasan 6
terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas Askes pada RSUD Sanjiwani melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat melakukan pengajuan klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
10. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani Hal ini disebabkan oleh: a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar; b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada: a. Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya, memerintahkan untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi untuk keluarga miskin; b. Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya, memerintahkan pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.
11. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada perstandar yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi 7
sanksi kepada
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan
Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku. Dan selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku.
12. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan pagu anggaran Permasalahan tersebut disebabkan oleh: a. Kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja yang kemungkinan berlebih; b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang obat. Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar: a. Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan
Keuangan
atas
kelalaiannya
tidak
mengusulkan
anggaran
untuk
mengakomodir realisasi suatu belanja yang kemungkinan berlebih; b. Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang obat
13. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani senilai Rp588.000.000,00 belum efektif Hal tersebut disebabkan oleh: a. Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan RSUD yang kurang dalam melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian. b. Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian yang kurang optimal dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS. 8
c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak sesuai dengan kontrak
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada: a. Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan selanjutnya, memerintahkan untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian; b. Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang optimal
dalam
mengoperasionalkan
Aplikasi
SIMRS
dan
selanjutnya,
memerintahkan untuk mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal; c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
14. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60 memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani yang mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk meninjau kembali kebijakan pembagian jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun, dan selanjutnya memerintahkan untuk tidak memberikan jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun.
15. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.225.000,00 tidak sesuai ketentuan Permasalahan tersebut terjadi karena: a. Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang mendasarkan pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi, b. Adanya kebijakan Direktur untuk mengadakan bahan makanan cito karyawan OK tidak sesuai ketentuan 9
c. Kelalaian Panitia Pemeriksaan Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani dalam melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan dan adanya unsur kesengajaan rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar: a. Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien berdasarkan ketentuan yang berlaku; b. Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK sesuai ketentuan; c. Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan dan selanjutnya, memerintahkan melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan secara cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana kegiatan atas kelalaiannya tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) dan selanjutnya di masa akan datang melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).
Untuk lebih jelasnya dipersilakan menelaah hasil pemeriksaan lengkap terlampir dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mengharapkan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dapat menindaklanjuti dan menyampaikan hasilnya dalam waktu satu bulan sejak laporan ini diterima.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI KEPALA PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR
FACHRI ALUSY, SE, M.Si NIP. 240001220
10
BAB II. HASIL PEMERIKSAAN A. Gambaran Umum 1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui dan menilai apakah: a. Upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara optimal sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan; b. Sarana dan prasarana kesehatan pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya; c. Biaya kegiatan upaya pelayanan kesehatan tersebut telah dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif.
2. Sasaran Pemeriksaan Sasaran pemeriksaan diarahkan pada pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pada RSUD Sanjiwani, yang meliputi kegiatan: a. Pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dana kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan; b. Penyedia dan pemanfaatan sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan dan obatobatan yang menunjang upaya pelayanan kesehatan masyarakat; c. Pendapatan dari pelayanan kesehatan dengan Pihak Ketiga; d. Ketersediaan tenaga medis, paramedis, dan non medis.
3. Metode Pemeriksaan Pemilihan fokus pemeriksaan dilakukan melalui beberapa pendekatan untuk masing-masing pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari kegiatan pelayanan rumah sakit. Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghitung realisasi hasil dari indikator pelayanan kesehatan masyarakat pada RSUD Sanjiwani atas empat sasaran pemeriksaan kinerja dan membandingkannya dengan standar indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, dilakukan evaluasi atas hasil perbandingan tersebut serta dikaitkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menilai ekonomis, efektifitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Pemilihan dan pengumpulan bukti dilakukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Untuk mengumpulkan bukti digunakan teknik pemeriksaan berupa observasi, inspeksi, konfirmasi, wawancara dan prosedur analitis untuk menguji dokumen atau bukti. 11
Perhitungan kinerja dilakukan dengan menetapkan dan memberi bobot atas Key Performance Indicator (KPI) berdasarkan analisa terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilaksanakan oleh RSUD Sanjiwani. KPI yang telah disepakati antara auditor dan auditee. Masing-masing indikator diuraikan menjadi beberapa variabel dan masing-masing variabel indikator kinerja tersebut diukur prosentase pencapaiannya. Untuk menentukan nilai bobot setiap variabel tersebut, auditor dan auditee terlebih dahulu menganalisa masing-masing variabel, kemudian mengelompokkannya ke dalam tiga kategori yaitu: Penting (P), Sedang (S) atau Kurang Penting (K). Pembobotan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Terdapat 113 jenis kegiatan yang masuk dalam KPI dan akan dinilai secara keseluruhan dengan skor maksimal 100, sehingga jika skor maksimal dibagi jumlah kegiatan akan mendapatkan angka (100/113) = 0,88 yang diberikan untuk bobot kategori (S); b. Bobot (P) didapat dengan cara menaikkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga menjadi (0,88 + 0,50) = 1,38; c. Bobot (K) didapat dengan cara menurunkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga menjadi (0,88 – 0,50) = 0,38; d. Jumlah kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (P) harus sama dengan jumlah kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (S), sehingga bila keduanya dijumlahkan dan dibagi dua mendapatkan nilai tengah sebesar 0,88. Secara rinci variabel KPI yang akan diukur untuk menentukan tingkat kinerja dapat dilihat pada tabel berikut:
12
4. Jangka Waktu Pemeriksaan Pemeriksaan kinerja dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas Kepala Perwakilan BPK RI di Denpasar Nomor 137/ST/XIV.5/09/2007 tanggal 03 September 2007, selama 55 hari dari tanggal 04 September s.d. 05 Nopember 2007. Rentang waktu pemeriksaan selama 55 hari tersebut termasuk Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah RSUD Sanjiwani Tahun 2005, 2006, dan 2007 yang laporannya telah diterbitkan secara terpisah oleh BPK RI dengan nomor laporan xx/xx/2007, tanggal xx Desember 2007.
5. Uraian Singkat Mengenai Entitas yang Diperiksa a. Data Umum Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 dinyatakan bahwa arah kebijaksanaan program kesehatan adalah: 1) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan prilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat; 2) Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas-sektor berwawasan kesehatan; 3) Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling dan bidan di desa; 4) Meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan; 5) Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular; 6) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita; 7) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan; 8) Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetik; 9) Menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan atau 16
khasiat produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan dalam rangka perlindungan konsumen/masyarakat; 10) Meningkatkan pemanfaatan tanaman obat Indonesia; 11) Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan sistem kesehatan nasional; 12) Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program
pembangunan kesehatan. Gambaran keadaan masyarakat Indonesia dimasa depan atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan dalam “Indonesia Sehat 2010”. Untuk dapat mewujudkan Indonesia Sehat 2010, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan yakni: 1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan; 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat; 3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau; dan 4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Sehubungan dengan hal tersebut, “Indonesia Sehat 2010” di tingkat Provinsi Bali dijabarkan ke dalam “Bali Sehat 2010” dan ditingkat Kabupaten Gianyar dijabarkan menjadi ”Gianyar Sehat”. Untuk mewujudkan hal tersebut RSUD Sanjiwani menetapkan Visi dan Misi dengan uraian sebagai berikut: Visi adalah ”menjadikan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan di Bali Timur dengan standar nasional berlandaskan Tri Hita Karana”. Misi yaitu: 1) Mewujudkan pelayanan kesehatan prima; 2) Mewujudkan pelayanan kesehatan melalui program unggulan; 3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional 4) Mewujudkan sistem pembiayaan rumah sakit; 5) Mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani Gianyar.
b. Tujuan RSUD Sanjiwani Agar visi dan misi dapat terwujud RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam 17
menetapkan tujuan di bidang kesehatan sebagai berikut: 1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, bedah Sentral dan Penunjang Medis sesuai standar Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan; 2) Meningkatkan kinerja unit Instalasi melalui implikasi inovasi proses; 3) Meningkatkan kinerja ketenagaan rumah sakit memalui komputerisasi Sistem Informasi Rumah Sakit; 4) Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan; 5) Meningkatkan kepuasan pelanggan rumah sakit.
c. Jumlah Anggaran yang Diperiksa Uraian
1 Badan Rumah Sakit Umum
1 2
APBD Kab
Tahun Anggaran 2006
Tahun Anggaran 2007
Anggaran
Realisasi
Sisa
Anggaran
Realisasi
Sisa
Anggaran
Realisasi
Sisa
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
2
3
4 (2-3)
5
6
7 (5-6)
5
6
7 (5-6)
Sanjiwani APBD Prop
a. Dana Dekon b. PJPKMM c. Bantuan Bencana Alam 3
Tahun Anggaran 2005
17.018.983.000,00
3.000.000.000,00
-
-
-
-
-
264.700.000,00
192.982.000,00
71.718.000,00
16.227.848.530,00
791.134.470,00
25.640.939.842,00
23.961.802.528,00
1.679.137.314,00
25.664.828.106,00
6.945.556.204,00
18.719.271.902,00
2.994.667.220,00
3.497.575.750,00
15.620.400,00
1.084.379.600,00
5.332.780,00
3.500.000.000,00
2.424.250,00
1.100.000.000,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
BLN
-
Total
20.018.983.000,00
19.222.515.750,00
-
-
796.467.250,00
29.140.939.842,00
27.459.378.278,00
-
-
1.681.561.564,00
27.029.528.106,00
7.154.158.604,00
19.875.369.502,00
6. Sistem Pengendalian Manajemen a. Organisasi Struktur organisasi RSUD Sanjiwani disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Susunan Organisasi RSUD Sanjiwani terdiri dari: 1) Dewan Penyantun 2) Direktur 3) Kelompok Jabatan Fungsional 4) Wakil Direktur Pelayanan, membawahi: a) Kepala Instalasi Gawat Darurat b) Kepala Instalasi Rawat Inap c) Kepala Instalasi Jalan 18
d) Kepala Instalasi Bedah Sentral e) Kepala Instalasi Pemasaran Sosial f) Kepala Instalasi Rawat Khusus 5) Wakil Direktur Penunjang, membawahi: a) Kepala Instalasi Farmasi b) Kepala Instalasi Laboratorium c) Kepala Instalasi Rontgen d) Kepala Instalasi Gizi e) Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit f) Kepala Instalasi Pendidikan dan Latihan 6) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi: a) Kepala Bagian Umum b) Kepala Bagian Sumber Daya Manusia c) Kepala Bagian Sistem Informasi Rumah Sakit d) Kepala Bagian Perbendaharaan e) Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran f) Kepala Bagian Akuntansi
Susunan organisasi RSUD Sanjiwani telah dilengkapi uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja, namun jika dibandingkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992, RSUD dengan Kelas B Non Pendidikan seharusnya paling banyak hanya memiliki dua wadir yaitu Wadis Pelayanan dan Wadir Umum dan Keuangan, sehinggga terdapat satu Wadir Penunjang yang tidak sesuai ketentuan.
b. Kebijaksanaan Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menentukan kebijaksanaan yang ditempuh oleh RSUD Sanjiwani dalam bidang kesehatan yang tercermin dan tertuang dalam program-program yang dilaksanakan dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional
(RPJMN)
Tahun
2005-2009.
Sejalan
dengan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 tersebut, RSUD Sanjiwani telah melaksanakan beberapa program yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan dan
sasaran bidang kesehatan yang ditetapkan dalam Rencana
Stratejik (Renstra) Pembangunan Kabupaten Gianyar dan Renstra RSUD Sanjiwani 19
Tahun 2001-2005 dan 2007-2011. Dari Renstra tersebut, RSUD Sanjiwani menjabarkannya ke dalam program yang diselenggarakan yaitu:
T.A.2005 1) Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005; 2) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien; 3) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit; 4) Program Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur; 5) Program Biaya Pembelian Alat Medis; 6) Program Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP Bawah; 7) Program Pengadaan Alat-Alat Kantor.
T.A. 2006 1) Program Intensif Jasa Pelayanan; 2) Program Biaya Bahan Obat-obatan; 3) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien; 4) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit; 5) Program Biaya Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen; 6) Program Biaya Billing Sistem; 7) Program Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga; 8) Program Pembelian Meja dan Kursi;
T.A. 2007 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;
Disamping kebijakan-kebijakan tersebut, Direktur RSUD Sanjiwani menempuh kebijakan seperti tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu 20
belanja yang kemungkinan berlebih atas biaya Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obatobatan, Listrik dan Air, dalam mengalokasikan pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun dan mengadakan bahan makanan cito karyawan OK tidak sesuai ketentuan.
c. Perencanaan Dalam menyusun perencanaan anggaran dan kegiatan, RSUD Sanjiwani mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah dengan mekanisme yang diuraikan dalam paragraf berikut. Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani masing-masing menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dan RASK dimaksud diajukan kepada Panitia Anggaran untuk di bahas dan sebagai dokumen penyusunan APBD. Setelah APBD ditetapkan maka Bupati Gianyar mengeluarkan Surat Keputusan tentang Penetapan Dokumen Anggaran Satuan kerja (DASK) yang merupakan dokumen yang dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani. Adapun kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam DASK Tahun Anggaran 2005 pada RSU Sanjiwani diantaranya kegiatan Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005, Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien, Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit dan Program Biaya Billing Sistem. Namun perencanaan yang dilakukan oleh RSUD Sanjiwani belum maksimal, terlihat bahwa kurang matangnya perencanaan dalam menganggarkan kegiatan/program sehingga Biaya Intensif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan pagu anggaran serta kurangnya penganggaran dalam kegiatan kalibrasi bagi alat- alat kesehatan.
d. Prosedur Kerja Pada umumnya prosedur pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani sudah mengacu pada berbagai ketentuan yang telah ditetapkan, seperti Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah, Kepmendagri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan 21
Belanja Daerah, dan peraturan khusus lainnya di bidang kesehatan. Peraturan khusus di bidang kesehatan tersebut antara lain: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang
tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1091/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Keputusan Nomor 679/MENKES/SK/V/2005 tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 470/MENKES/SK/IV/2005 tentang Harga Jual Obat Generik; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2005 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit dan Pedoman Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJPKMM) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2005. Disamping itu, untuk meningkatkan pelayanan administrasi pasien dengan cepat, tepat, dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah sakit kepada masyarakat, RSUD Sanjiwani menggunakan Computerized Billing System (CBS) melalui kerjasama operasi (KSO) dengan CV. Andika Prima Tech. KSO tersebut dimulai Tahun 2003 dan akan berakhir Tahun 2008 mendatang. CBS tersebut mencakup 42 unit aplikasi terpasang, namun terdapat 36 aplikasi yang belum dimanfaatkan.
e. Pencatatan 1) Pencatatan pembukuan pada Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani telah melaksanakan pencatatan pembukuan sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Buku-buku yang sudah dikerjakan oleh pemegang kas RSUD Sanjiwani adalah: T.A. 2005 a) Buku Kas Umum b) Buku Register SPP dan SPM 22
c) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi d) Buku Status/Les Pasien Umum e) Buku Status/Les Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJPKMM) T.A. 2006 a) Buku Kas Umum b) Buku Bank c) Buku Pajak d) Buku Register SPP dan SPM e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi f) Buku Status/Les Pasien Umum g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan T.A. 2007 a) Buku Kas Umum b) Buku Bank c) Buku Pajak d) Buku Register SPP dan SPM e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi f) Buku Status/Les Pasien Umum g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan Namun pada Tahun Anggaran 2005 pemegang kas RSUD Sanjiwani belum membuat Buku Bank dan Buku Pajak.
2) Pencatatan pendapatan dan biaya pada Instalasi Pendidikan dan Latihan (Diklat) RSUD Sanjiwani mempunyai Instalasi Diklat yang dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Diklat dengan dua orang staf. Laporan Tahunan Instalasi Diklat untuk
Tahun
2005
hanya
melaporkan
anggaran
belanja
sebesar
Rp41.000.000,000,00, namun tidak melaporkan realisasinya. Sedangkan, Tahun 2006 anggaran dan realisasi belanja masing-masing adalah Rp55.000.000,00 dan Rp54.974.200,00; untuk Tahun 2007 sampai dengan bulan Juni, anggaran dan realisasi
belanja
adalah
masing-masing
sebesar
Rp32.000.000,00
dan
Rp29.350.000.000,00. Instalasi Diklat melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan pihak ke tiga yaitu lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan kesehatan. Lembaga 23
tersebut meggunakan fasilitas di RSUD Sanjiwani untuk praktik kerja lapangan mahasiswa. KSO tersebut menghasilkan pendapatan dan pengeluaran biaya yang dikelola sendiri dan hanya dilaporkan pada Buku Kas Diklat yang dipantau oleh Direktur dan Wakil Direktur Penunjang per 31 Desember 2005 dan 2006. Berdasarkan Laporan Tahunan Instalasi Diklat, pendapatan dan biaya untuk Tahun 2005 adalah Rp8.784.750,00 dan Rp7.737.230,00; serta Tahun 2006 adalah Rp13.505.500,00 dan Rp13.133.040,00. Untuk Tahun 2007 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2007 pendapatan dan biaya masing-masing adalah sebesar Rp22.063.530,00 dan Rp17.706.810,00. Permasalahan tersebut membuka peluang penyalahgunaan keuangan yang berasal dari Instalasi Diklat. Pendapatan dan biaya pada Instalasi Diklat seharusnya dilaporkan, dicatat, dan diakui sebagai pendapatan dan biaya fungsional RSUD Sanjiwani.
3) Pencatatan persediaan obat-obatan pada Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi mengelola administrasi obat-obatan dengan Kartu Stock Obat, Buku Pembelian dan Penjualan Obat pada Gudang Besar. Setiap kartu stock hanya mencatat jumlah awal ditambah pembelian dikurangi pengeluaran untuk satu jenis obat tanpa menyertakan nilai rupiahnya. Catatan pengeluaran obat juga tidak merinci berapa jumlah obat yang didistribusikan: ke Gudang Kecil Bahan Habis Pakai; sebagai Bahan Habis Pakai Langsung; maupun ke Apotek Umum RSUD Sanjiwani. Masing-masing kartu stock tersebut tidak pernah direkapitulasi ke dalam Buku Besar Inventaris Obat. Buku Pembelian dan Penjualan hanya memuat kuantitas dan nilai rupiah pembelian/pengadaan, serta penjualan obat kepada pasien, namun tidak memuat catatan kronologis jumlah kebutuhan obat sebenarnya yang harus dibeli. Pengadaan obat hanya berdasarkan pada kebiasaan atau prediksi jumlah obat yang kira-kira dibutuhkan, namun tidak berdasarkan pada catatan yang sebenarnya. Permasalahan tersebut mengakibatkan; tidak dapat dilakukannya cross-check jumlah obat antara Gudang Besar dengan unit-unit pemakai; tidak dapat mengetahui kebutuhan obat sebenarnya; dan banyaknya obat yang kurang dibutuhkan (slow-moving goods) atau kadaluwarsa. Instalasi Farmasi seharusnya melakukan administrasi persediaan obat secara baik dan memadai. 24
f. Personalia RSUD Sanjiwani memiki personil T.A. 2005 sebanyak 363 orang yang terdiri dari 281 orang PNS dan 225 orang Non PNS, T.A. 2006 sebanyak 525 orang yang terdiri dari 287 orang PNS dan 238 orang Non PNS dan T.A. 2007 sebanyak 521 orang yang terdiri dari 373 orang PNS dan 148 orang Non PNS. Formasi pegawai pada T.A. 2005 golongan IV sebanyak 33 orang, golongan III sebanyak 150 orang dan golongan II sebanyak 98 orang, T.A. 2006 golongan IV sebanyak 30 orang, golongan III sebanyak 162 orang dan golongan II sebanyak 95 orang dan 2007 golongan IV sebanyak 34 orang, golongan III sebanyak 169 orang dan golongan II sebanyak 170 orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut: NO.
KUALIFIKASI TENAGA
1
2
I 1 2 3
II 4 5 6 7 8 9 10 11 12 III
TENAGA MEDIS Dokter Umum Dokter/Drg. S2 Dokter Spesialis : a. Anak b. Kebidanan c. T.H.T. d. Penyakit Dalam e. Anastesi f. Bedah g. Mata h. Jiwa i. Kulit Kelamin j. Paru k. Patologi Klinis l. Radiologi m. Saraf n. Rehabilitasi Medis o. Kardiologi p. Dr. Gigi q. Dr. Gigi Spesialis
STATUS PEGAWAI 2006 PNS Non Jml PNS
PNS
2005 Non PNS
Jml
3
4
5(3+4)
6
7
8(6+7)
9
10
11(9+10)
8 7
9 0
17 7
9 7
9 0
15 7
3 0
4 4 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 0 0 2 0
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 4 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 0 0 2 0
4 4 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 0 0 2 1
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 7 0 4 4 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 0 0 2 1
4 4 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 0 0 2 1
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 7 0 4 4 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 0 0 2 1
PNS
2007 Non PNS
Jml
JUMLAH TENAGA PARAMEDIS PERAWATAN Sarjana Keperawatan ( S2 ) Sarjana Keperawatan ( SKP ) Ahli Madya Keperawatan ( AKPER ) AKPERNES Ahli Madya Kebidanan ( AKBID )/D.III Bidan ( D1 )/P2B Sekolah Perawat Kesehatan (SPK),SPR Penjenang Kesehatan(A/C) Juru Kesehatan
41
11
52
43
10
53
49
5
54
0 0 53 3 7 16 59 2 1
0 0 48 1 8 8 24 0 0
0 0 101 4 15 24 83 2 1
0 0 56 3 7 16 62
0 0 48 1 8 8 25
0 0 104 4 15 24 87
0 0 85 3 11 24 87
0 0 12 1 2 0 4
0 0 97 4 13 24 91
JUMLAH
141
89
230
2 1 147
0 0 90
2 1 237
2 1 213
0 0 19
2 1 232
TENAGA PARAMEDIS NON PERAWATAN
25
NO.
KUALIFIKASI TENAGA
1
2
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 IV 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Teknik Lingkungan (ST) Ahli Madya Kesehatan Lingkungan(APK) Pemb. Penilik Kesehatan ( SPPH ) Asisten Apoteker (SMF,SAA) Ahli Madya Gizi ( AKZI ) Pembantu Ahli Gizi ( SPAG ) Ahli Madya Penata Rontgen(AKPRO/ATRO) Pembantu Teknik Gigi (SPTG) Ahli Madya Kesehatan Gigi ( AKG ) Perawat Gigi ( SPRG ) Ahli Madya Analis Kesehatan(AMAK) Ahli Madya Ortetik Prostetik Pembantu Analis Kesehatan (SMAK) Ahli Madya Fisioterafi Occupational Therapist Ortotik Prostetik Dll JUMLAH TENAGA NON MEDIS Apoteker Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Kesmas ( S2 ) Sarjana Epidemilogi Sarjana Entomologi Sarjana Psikologi Pasca Sarjana (MBA) dan MM Sarjana Elektro Sarjana Biologi Penata Komputer Sarjana Ekonomi Sarjana Hukum Sarjana Sosial Sarjana Komunikasi Sarjana Administrasi Perumahsakitan Sarjana Muda Pencatatan medis Sarjana Kimia Sarjana biologi Sarjana Fisika Medis Sarjana Jiwa Sarjana Akun Sarjana tehnik Sarjana Akuntansi Sarjana Administrasi Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) Sarjana Muda Teknik Elektro Medis(ATEM) Sarjana Muda teknik sipil Sarjana Muda Fisika Kesehatan Sarjana Muda Stastistik Sarjana Lainnya / Sederajat Ahli Madya Statistik Ahli Madya Lainnya JUMLAH DIV Kesejahteraan Sosial DIII Akuntansi DIII Keuangan DIII Sekretaris DII Sekretaris DI Manajemen Pemasaran Apotik DI IMKI
PNS
2005 Non PNS
Jml
STATUS PEGAWAI 2006 PNS Non Jml PNS
PNS
2007 Non PNS
Jml
3
4
5(3+4)
6
7
8(6+7)
9
10
11(9+10)
2 3 7 8 4 1 3 1 0 5 1 0 8 2 0 0 0 45
0 0 0 1 2 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
2 3 7 9 6 1 4 2 0 5 2 0 8 2 0 0 0 51
4 2 7 8 4 1 4 1 0 5 2 0 7 3 0 0 0 48
0 0 0 2 2 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 8
4 2 7 10 6 1 5 2 0 5 3 0 7 4 0 0 0 56
4 2 7 9 6 1 5 2 1 5 3 0 7 3 0 0 0 55
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
4 2 7 10 6 1 5 2 1 5 3 0 7 4 0 0 0 57
2 8 0 0 0 0 2 0 0 0 7 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 1 0 2 1 1 1
2 8 0 0 0 2 2 0 0 0 10 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 2 1 0 2 1 1 1
2 8 0 0 0 0 2 0 0 0 8 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 27 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 2 1 0 2 1 1 1
2 8 0 0 0 1 2 0 0 0 11 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 33 2 1 0 2 1 1 1
2 8 0 0 0 0 2 0 0 0 8 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 27 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 1 0 2 1 1 1
2 8 0 0 0 1 2 0 0 0 11 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 31 2 1 0 2 1 1 1
26
NO.
KUALIFIKASI TENAGA
1
2
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
DI Komputer Sekolah Pem. Sosial Atas ( SPSA ) Pekarya Kesehatan Lulusan STM Pengatur Statistik Pekerjaan Sosial medis SMA SMEA SKKA KPAA SLTP Sekolah Pembantu Paramedis ( SPPM ) SD dll. JUMLAH JUMLAH TOTAL
STATUS PEGAWAI 2006 PNS Non Jml PNS
2005 Non PNS
Jml
3
4
5(3+4)
6
7
8(6+7)
9
10
11(9+10)
0 0 9 0 0 0 14 0 0 1 2 1 3 0 30 281
1 0 0 4 0 0 72 1 21 0 0 0 6 0 113 225
1 0 9 4 0 0 86 1 21 1 2 1 9 0 143 363
0 0 10 0 0 0 3 3 0 1 2 1 2 0 22 287
2 0 0 4 0 0 78 6 1 0 20 0 5 0 124 238
2 0 10 4 0 0 81 9 1 1 22 1 7 0 146 525
0 0 10 1 0 0 5 3 0 1 5 1 3 0 29 373
2 0 0 3 0 0 75 6 1 0 17 0 6 0 118 148
2 0 10 4 0 0 80 9 1 1 22 1 9 0 147 521
PNS
PNS
2007 Non PNS
Jml
Bila dilihat dari jumlah pegawai, RSUD Sanjiwani sudah cukup memadai, hanya saja masih terdapat permasalahan yaitu belum adanya dokter spesialis khusus dan penempatan tenaga perawat yang tidak merata antar ruangan.
g. Pelaporan Laporan pertanggungjawaban keuangan pada RSUD Sanjiwani berdasarkan sumber dana (APBD, APBN/ Dana Dekonsentrasi dan Dana PJPKMM Bidang Kesehatan) telah dibuat secara terpisah, dengan uraian sebagai berikut: 1) Dana APBD Pelaporan untuk dana APBD telah disampaikan kepada Bupati Gianyar c.q. Kepala Bagian Keuangan Setda Gianyar Sedangkan kemajuan fisik proyek dan keuangan dari Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja Modal untuk dana yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2005 telah dibuat dengan tertib dan telah disampaikan kepada Bupati c.q. Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar secara rutin. 2) Dana APBN/ Dekonsentrasi Laporan pertanggungjawaban keuangan yang sumber dananya berasal dari Dana Dekonsentrasi (APBN) telah disampaikan secara rutin kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 3) Dana PJPKMM Bidang Kesehatan Laporan pertanggungjawaban keuangan PJPKMM yang dibuat oleh Direktur RSU Sanjiwani telah disampaikan secara rutin kepada kepala Bagian Program Informasi Up. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sekretariat Direktorat jenderal Bina 27
Pelayanan Medik, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan pihak-pihak yang terkait.
h. Pengawasan Intern Pelaksanaan pengawasan intern dilaksanakan oleh atasan langsung (Direktur RSUD
Sanjiwani)
dan
Aparat
Pengawasan
Intern
Pemerintah
(APIP)
atas
pertanggungjawaban keuangan baik yang dananya bersumber dari APBD maupun Dana Dekonsentrasi (APBN). Adapun pelaksanaan pengawasan intern tersebut sebagai berikut: 1) Pengawasan oleh atasan langsung Pemeriksaan kas oleh atasan langsung dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali yang dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, namun pemeriksaan kas tersebut dilakukan oleh Direktur RSUD bukan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan sebagai atasan langsung Pemegang Kas. 2) Pengawasan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani Pada Tahun Anggaran 2006 dan 2007 pemeriksaan atas kegiatan disetiap Instalasi RSUD Sanjiwani dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani, adapun pemeriksaan tersebut dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah Sentral, Pemasaran Sosial, Rawat Khusus, Farmasi, Radiologi, Laboratorium Patologi Klinik, Gizi, IPSRS, dan Diklat. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2005 tidak dilakukan hal tersebut dikarenakan Tim SPI tersebut baru terbentuk pada tanggal 1 Juni 2005. 3) Pengawasan oleh APIP a) LHP Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan RI, tanggal 2 April 2007 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara pada RSUD Sanjiwani Gianyar Bali Tahun Anggaran 2006 ditemukan tiga masalah. b) LHP Bawasda Kabupaten Gianyar Nomor 740.04/40/LHP/Bawasda tanggal 28 Desember 2006 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Pengawasan Pembangunan dan Sosial Budaya di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar ditemukan lima masalah.
7. Cakupan Pemeriksaan Pemeriksaan Kinerja pada RSUD Sanjiwani dengan mengukur dan menetapkan pencapaian nilai kinerja atau KPI atas 20 jenis pelayanan hanya dilaksanakan untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006 agar mendapatkan gambaran kinerja yang utuh. 20 jenis pelayanan tersebut adalah: 28
a. Gawat Darurat b. Rawat Jalan c. Rawat Inap d. Bedah Sentral e. Persalinan f.
Perawatan Intensif
g. Radiologi h. Laboratorium Patologi Klinik i.
Rehabilitasi Medik
j.
Farmasi
k. Gizi l.
Tranfusi Darah
m. Pelayanan GAKIN n. Rekam Medik o. Pengolahan Limbah p. Administrasi dan Manajemen q. Ambulance/Kereta Jenasah r.
Pemulasaran Jenasah
s. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit t.
Pelayanan Laundry
Sedangkan, cakupan pemeriksaan untuk memenuhi tujuan dan sasaran pemeriksaan yang menilai apakah pelayanan kesehatan telah memenuhi prinsip-prinsip 3E (Ekonomi, Efisiensi dan Efektivitas) melingkupi Tahun Anggaran 2005, 2006 dan sampai dengan berakhirnya pemeriksaan 5 November 2007 seperti: a. Pengelolaan Intensif Jasa Pelayanan; b. Pengelolaan Bahan Obat-obatan; c. Pengadaan Inventaris Ruang Pasien; d. Pengadaan Bahan Makanan Rumah Sakit; e. Pengelolaan Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen; f. Kegiatan Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur; g. Pengelolaan Computerized Billing System; h. Pengadaan Alat Medis; i. Kegiatan Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP Bawah; j. Pengadaan Alat-Alat Kantor; 29
k. Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga.
Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: a. T.A. 2005 Anggaran RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 Rp20.018.983.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp19.222.515.750,00 atau 96,02% dilakukan pemeriksaan sebesar Rp16.021.650.820,00 atau 83,35%, ditemukan penyimpangan sebesar Rp3.933.681.135,04 atau 24,55%. b. T.A. 2006 Anggaran RSUD Sanjiwani Rp29.140.939.842,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp27.459.378.278,00
atau
94,23%
dilakukan
pemeriksaan
sebesar
Rp23.454.540.378,00
atau
85,42%,
ditemukan
penyimpangan
sebesar
Rp4.054.778.030,48 atau 17,29%. c. T.A. 2007 Anggaran RSUD Sanjiwani Rp27.029.528.106,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp7.154.158.604,00
atau
26,47%
dilakukan
pemeriksaan
sebesar
Rp5.888.021.204,00
atau
82,30%,
ditemukan
penyimpangan
sebesar
Rp317.659.357,16 atau 05,40%.
Daftar Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan (DRHP) Kinerja pada RSUD Sanjiwani dimuat pada halaman berikut:
30
B. Hasil Pemeriksaan (halaman ini tidak di print) langsung ke Tabel KPI dg format EXCEL sebanyak 6 halaman. Setelah itu hal terakhir dari file ini HARUS di print Tabel 2005 1
35
Dengan demikian, nilai capaian atas Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama untuk RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 dapat disimpulkan dengan predikat “Sedang” dengan skor 70,10 dari skor maksimal 100 dan Tahun Anggaran 2006 dengan predikat “Sedang” dengan skor 76,19 dari skor maksimal 100.
41
2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar mengungkapkan temuan-temuan sebagai berikut:
a. 49 dan 39 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peranan penting yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk mengukur keberhasilan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit, diperlukan indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Indikator tersebut secara umum mengacu kepada Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah, yang ditetapkan dalam Kepmenkes RI Nomor 228/MENKES/SK/2002 tanggal 28 Maret 2002. SPM tersebut menyebutkan bahwa ada beberapa jenis pelayanan minimal yang wajib dilakukan yaitu: 1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan 2) Manajemen Rumah Sakit a) SDM b) Keuangan c) Sarana Prasarana/alat untuk mendukung pelayanan d) Perencanaan Administrasi e) Mutu f) Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit 3) Pelayanan Medik a) Rawat Jalan b) Rawat Inap c) Pelayanan penunjang Pada Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani telah menyusun target untuk 113 kegiatan SPM sesuai Kepmenkes Tahun 2002 ditambah dengan hasil evaluasi sendiri, namun belum menghitung tingkat capaian kinerjanya. Hal tersebut disebabkan belum adanya standar yang baku untuk menghitung tingkat capaian kinerja. Pada Tahun 2007, Direktorat 42
Bina Pelayanan Medik Spesialistik dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI menerbitkan draft standar untuk menghitung capaian indikator kinerja. Berdasarkan kesepakatan dengan pihak RSUD Sanjiwani, Tim BPK mengacu pada draft standar tersebut untuk menghitung capaian kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006. Sebagai perwujudan pelaksanaan kewenangan wajib RSUD Sanjiwani, telah dialokasikan anggaran dan realisasi belanja sebagai berikut: Uraian
Tahun Anggaran 2005
1 RSUD Sanjiwani 1 APBD Prop 2 APBD Kab 3 APBN a. Dana Dekon
Anggaran (Rp) 2
Realisasi (Rp) 3
17.018.983.000,00
16.227.848.530,00
791.134.470,00
3.000.000.000,00
2.994.667.220,00
5.315.780,00
-
-
20.018.983.000,00
-
b. PJPKMM 4
c. Hibah BLN Total
Tahun Anggaran 2006 Sisa (Rp) 4 = (2-3)
19.222.515.750,00
Anggaran (Rp) 5
796.450.250,00
Realisasi (Rp) 6
Sisa (Rp) 7 = (5-6)
25.640.939.842,00
23.961.802.528,00
1.679.137.214,00
3.500.000.000,00
3.497.575.750,00
2.424.250,00
-
-
-
-
29.140.939.842,00
27.459.378.278,00
1.681.561.464,00
Pemeriksaan terhadap hasil pencapaian kinerja pelayanan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal, diketahui bahwa pelayanan yang dilakukan adalah sebanyak 20 jenis pelayanan kesehatan yang telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan RSUD Sanjiwani, yaitu: 1) Gawat Darurat 2) Rawat Jalan 3) Rawat Inap 4) Bedah Sentral 5) Persalinan 6) Intensif 7) Radiologi 8) Laboratorium Patologi Klinik 9) Rehabilitasi Medik 10) Farmasi 11) Gizi 12) Tranfusi Darah 13) Pelayanan GAKIN 14) Rekam Medik 15) Pengolahan Limbah 43
16) Administrasi dan Manajemen 17) Ambulance/Kereta Jenasah 18) Pemulasaran Jenasah 19) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 20) Pelayanan Laundry
20 kegiatan pelayanan tersebut dijabarkan lagi menjadi 113 kegiatan pelayanan kesehatan. 113 kegiatan pelayanan kesehatan dalam indikator kinerja pelayanan pada T.A 2005 dan 2006 secara keseluruhan cukup, namun masih terdapat 49 kegiatan TA 2005 dan 39 kegiatan TA 2006 belum memenuhi target SPM, dengan rincian sebagai berikut:
Tahun Anggaran 2005 1) 19 kegiatan pelayanan pada indikator kinerja belum memenuhi target standar pelayanan dimana angka pencapaiannya di atas 0,00%: a) Gawat Darurat Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Waktu Tanggap/Kecepatan Pelayanan di Gawat Darurat sebesar 5 menit, sedangkan pencapaiannya sebesar 6 menit. b) Rawat Jalan Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Pemberian Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 86,67%;
(2)
Target Waktu Tunggu Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya sebesar 72,41 menit.
c) Rawat Inap Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Pemberian pelayanan Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,64%;
(2)
Target Kematian pasien lebih besar dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan pencapaiannya sebesar 2,21%.
d) Persalinan Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Perdarahan sebesar 1%, sedangkan pencapaiannya 7,69%;
(2)
Target Kemampuan menangani BBLR 1500gr - 2500gr sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 97,01%. 44
e) Intensif Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu: Target Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp. An, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%. f) Radiologi Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu: Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 98,48%. g) Laboratorium Patologi Klinik Dari 4 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Pelaksanaan Ekspertisi oleh dokter SP.PK sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 70,00%;
(2)
Target Kepuasan Pelanggan sebesar 80%, sedangkan pencapaiannya sebesar 27,96%.
h) Farmasi Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Penulisan Resep sesuai Formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 94,50%. i) Tranfusi Darah Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Kebutuhan Darah bagi Setiap Transfusi sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 67,00%. j) Pengolahan Limbah Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target BOD<30mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%. k) Administrasi dan Manajemen Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 50,00%;
(2)
Target Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.
l) Ambulance/Kereta Jenazah Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Waktu Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah sebesar 24 jam, sedangkan pencapaiannya sebesar 20,88 jam; 45
(2)
Target Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah di rumah sakit sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 85,00%.
m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 94,00%.
2) 29 kegiatan pada indikator kinerja tidak dapat diukur standar pelayanannya, sehingga angka pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau tidak dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena tidak memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Gawat Darurat Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang hasil capaiannya 0,00% yaitu: (1)
Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;
(2)
Kepuasan Pelanggan, dari target 70,00%;
(3)
Kematian Pasien >48 Jam, dari target 2,00%;
(4)
Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 Jam, dari target 100%.
b) Rawat Jalan Dari 19 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang hasil capaiannya 0,00% yaitu: Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan, dari target 90,00%. c) Rawat Inap Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: (1)
Jam Visite Dokter Spesialis (jam 08.00 – 14.00), dari target 100%;
(2)
Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,50%;
(3)
Kepuasan Pelanggan, dari target 90,00%
d) Bedah Sentral Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: Waktu Tunggu Operasi Efektif, dari target 2 hari. e) Persalinan Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu Kepuasan Pasien, dari target 80%. f) Rehabilitasi Medik Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu: Kepuasan Pasien, dari target 80%.
46
g) Farmasi Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu: Kepuasan Pelanggan, dari target 80%. h) Gizi Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu: (1)
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;
(2)
Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien, dari target 20%;
(3)
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.
i) Rekam Medik Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu: (1)
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan, dari target 100%;
(2)
Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;
(3)
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan, dari target 10 menit;
(4)
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap, dari target 15 menit.
j) Pengolahan Limbah Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu: (1) 3 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan hasilnya dilaporkan secara formal: (a) COD<80mg/l, dari target 100%; (b) TSS<30mg/l, dari target 100%; (c) PH 6-9, dari target 100% (2) Satu indikator dari Pengelolaan Limbah Padat Infeksius yang belum mencapai target yaitu: Target Sisa Ampul sebesar 100%. Pencapaiannya sebesar 0,00% karena tidak sesuai standar yaitu dimanfaatkan oleh pihak ke-3. Permasalahan ini dijelaskan tersendiri dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah. k) Administrasi dan Manajemen Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu: (1)
Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Direksi, dari target 100%;
(2)
Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun, dari target 60%;
l) Pemulasaran Jenazah
47
Dari 1 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu Kecepatan Pelayanan Pemulasaran Jenazah, dari target 2 jam; m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit Dari 3 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu: (1)
Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target 80%;
(2)
Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.
n) Pelayanan Laundry Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00% yaitu: (1)
Tidak adanya kejadian linen yang hilang, dari target 100%;
(2)
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap, dari target 100%.
Tahun Anggaran 2006 1) 16 kegiatan pelayanan pada indikator kinerja belum memenuhi target standar pelayanan dengan angka pencapaian di atas 0,00 %: a) Gawat Darurat Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Pemberi Pelayanan Kegawat daruratan yang bersetifikat ATLS, BTLS, ACLS, PPGD sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 91,67%. b) Rawat Jalan Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target Pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,33%;
(2)
Target Waktu Tunggu di Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya sebesar 71,79 menit.
c ) Rawat Inap Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target pemberian pelayanan Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,43%;
(2)
Target kematian pasien lebih dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan pencapaiannya sebesar 1,86% (semakin meningkat capaian kinerjanya maka nilai kinerjanya menurun);
(3)
Target kepuasan pelanggan sebesar 90%, sedangkan pencapaiannya sebesar 86,50%.
48
d ) Persalinan Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Persalinan melalui seksio Cesaria sebesar 20%, sedangkan pencapaiannya sebesar 22,95%. e ) Intensif Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Pemberi Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp.an, perawat D3 dengan sertifikasi perawat mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%. f ) Radiologi Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu: Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 98,86%. g ) Laboratorium Patologi Klinik Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu: Target Pelaksanaan Ekspertisi (dokter SP.PK) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 86,00%. h ) Farmasi Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu: Target penulisan resep sesuai formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 93,99%. i ) Tranfusi Darah Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Kebutuhan Darah bagi Setiap Pelayanan Tranfusi sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 79,33%. j ) Pengolahan Limbah Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu: (1)
Target BOD<30mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.
(2)
Target COD<80mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.
k ) Administrasi dan Manajemen Dari 9 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 50,00%.
49
l ) Pelayanan Laundry Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk ruang rawat inap sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 87,10%.
2) 22 kegiatan indikator kinerja tidak dapat diukur standar pelayanannya, sehingga angka pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau tidak dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena tidak memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a ) Gawat Darurat Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: (1)
Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;
(2)
Waktu tanggap/kecepatan pelayanan di Gawat Darurat, dari target 5 menit;
(3)
Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 jam, dari target 100%.
b ) Rawat Inap Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: (1)
Jam visite dokter spesialis (jam 08.00- 14.00), dari target 100%;
(2)
Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,5 %.
c ) Bedah Sentral Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: waktu tunggu operasi efektif, dari target 2 hari. d ) Radiologi Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: kejadian kegagalan pelayanan (foto diulang) dari target 2%. e ) Rehabilitasi Medik Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu Kepuasan Pelanggan, dari target 80%. f ) Gizi Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu: (1)
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;
(2)
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien, dari target 20%;
(3)
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.
f ) Rekam Medik Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:
50
(1)
Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan, dari target 100%;
(2)
Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;
(3)
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan, dari target 10 menit;
(4)
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap, dari target 15 menit.
g ) Pengolahan Limbah Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya0,00 % yaitu: (1) 2 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan hasilnya dilaporkan secara formal: (a) TSS<30mg/l, dari target 100%; (b) PH 6-9, dari target 100% (2) Satu indikator dari Pengelolaan Limbah Padat Infeksius yang belum mencapai target yaitu: Target Sisa Ampul sebesar 100%. Pencapaiannya sebesar 0,00% karena tidak sesuai standar, yaitu dimanfaatkan oleh pihak ke-3. Permasalahan ini dijelaskan tersendiri dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah. h ) Administrasi dan Manajemen Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00% yaitu: (1)
Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Direksi, dari target 100%;
(2)
Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun, dari target 60%;
i ) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit dari 3 indikator yang ada terdapat 3 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu: (1)
Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target sebesar 80%;
(2)
Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat, dari target 100%.
(3)
Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: 1) Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
228/MENKES/SK/III/2002 tentang tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah pada huruf k Monitoring dan Evaluasi angka 4 yang menyebutkan bahwa ”Evaluasi Internal dilakukan oleh Komite Medik dalam mutu pelayanan Rumah Sakit”; 51
2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada angka 4.6 tugas Kepala bagian Perencanaan dan Anggaran huruf t yang menyebutkan bahwa ”mengadakan koordinasi denga Wakil Direktur lainnya, Komite Medis Fungsional, Komite Keperawatan Fungsional, Instalasi, dan Bagian dalam menyusun pelaksanaan dan evaluasi program”.
Hal tersebut mengakibatkan 20 = (19 + 1) dan 17 = (16 +1) kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing T.A. 2005 dan 2006 belum efektif; serta 29 dan 22 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing T.A. 2005 dan 2006 tidak dapat diketahui nilai capaian kinerjanya.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: 1) Kelalaian Direktur beserta Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2) Kelalaian Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan yang tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan programprogram rumah sakit; 3) Kelalaian Ketua Komite Medik, Kepala Instalasi dan Kepala Bagian yang tidak melakukan evaluasi dan pelaporan internal tentang SPM.
Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa perencanaan secara umum sudah dibuat, namun melihat keterbatasan dana operasional sehingga ditetapkan dengan skala prioritas, akan berdampak adanya penundaan kebutuhan unit. Pelaksanaan pelayanan secara umum di Rumah Sakit Sanjiwani sudah berdasarkan protap-protap yang ada mengacu kepada standar Depkes dan kebijakan rumah sakit yang berorientasi pada perkembangan iptek dan tuntutan pasien/masyarakat, namun diakui belum sepenuhnya mengikuti SPM yang dipersyaratkan.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada: 1) Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya
dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya
mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); dan selanjutnya memerintahkan untuk merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan agar tercapainya SPM; 2) Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi 52
pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; 3) Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak melakukan evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan tentang standar pelayanan minimal rumah sakit secara rutin.
b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO Tahun Anggaran 2006 belum optimal
Tujuan RSUD Sanjiwani secara umum adalah meningkatkan pelayanan administrasi pasien dengan cepat, tepat dan akurat sebagai sumber informasi rumah sakit terhadap masyarakat. Disamping itu, RSUD Sanjiwani memiliki Visi ”menjadikan RSUD Sanjiwani Gianyar sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan di Bali Timur dengan standar nasional berlandaskan Tri Hita Karana”. Sedangkan Misinya adalah ”mewujudkan pelayanan kesehatan
prima,
mewujudkan
pelayanan
kesehatan
melalui
program
unggulan,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional, mewujudkan sistem pembiayaan rumah sakit dan mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani Gianyar”. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, RSUD harus mewujudkan penilaian tingkat pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersifat kuantitatif. Beberapa indikator dan parameter yang ditetapkan oleh Dirjen Pelayanan Departemen Kesehatan RI yang dipergunakan sebagai acuan untuk menilai beberapa indikator rumah sakit yaitu: 1)
BOR (Bed Occupancy Rate) untuk mengevaluasi pemanfaatan tempat tidur rumah sakit;
2)
BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval) dan ALOS (Average Length of Stay) untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur;
3)
NDR (Net Death Rate) dan GDR (Gross Death Rate) untuk mengetahui mutu pelayanan/perawatan rumah sakit.
Pemeriksaan terhadap Laporan Bulanan dan Triwulanan Rumah Sakit serta data kegiatan harian per ruangan diketahui bahwa pencapaian indikator mutu pelayanan RSUD Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005 atas BOR, ALOS, dan BTO; dan untuk Tahun 53
Anggaran 2006 atas ALOS dan BTO belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator pada BOR dan ALOS yang berada dibawah standar, namun BTO berada di atas standar untuk Tahun 2005. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2006, ALOS berada dibawah standar dan BTO berada diatas standar. Indikator tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut: Indikator BOR ALOS BTO
Standar Keterangan Hasil Hitungan 2005 2006 2005 2006 55,24% 61,16% 60 - 85 % Dibawah Standar Sesuai standar 6-9 hari Dibawah standar Dibawah Standar 3,41 hari 3,47 hari 55,18 kali 57,79 kali 40-50 kali Diatas standar Diatas standar
Hasil perhitungan Tim BPK berdasarkan data/bukti dapat dilihat dalam lampiran 1. BOR dibawah standar menunjukkan bahwa kurangnya pemanfaatan tempat tidur; ALOS dibawah standar menunjukkan bahwa adanya pasien yang tidak mampu dilayani dan dirujuk kerumah sakit lain; dan BTO di atas standar menunjukkan bahwa frekuensi pemakaian tempat tidur tinggi, atau dengan kata lain, kurangnya fasilitas tempat tidur. Konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Ruangan diketahui bahwa pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain disebabkan belum adanya dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis bedah tulang, dokter spesialis jantung, dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis rehabilitasi medik serta tidak tersedianya peralatan medis antara lain berupa: CT-Scan, Hemodialisa, Inkubator yang kurang memadai pada waktu itu. Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai indikator dari Tahun 2005 ke Tahun 2006, yaitu masing-masing pada: BOR dari 55,24% menjadi 61,61%; ALOS dari 3,41 hari menjadi 3,47 hari; dan BTO meningkat dari 55,18 kali menjadi 57,79 kali.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Pusat Data Kesehatan Jakarta Tahun 2005 pada Bab III tentang Pengolahan data di rumah sakit antara lain: 1)
Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu tentang Persentase Pemakaian Tempat Tidur dalam Satu Satuan Waktu Tertentu dengan standar 60 - 85 %;
2)
Average Length Of Stay (ALOS) yaitu tentang Rata - Rata Lama Rawat Seorang Pasien dengan standar 6-9 hari;
3)
Bed Turn Over (BTO) yaitu tentang Frekwensi Pemakaian Tempat Tidur pada Satu Periode dengan standar 40 - 50 kali;
4)
Turn Over Interval (TOI) yaitu tentang Rata-Rata Hari Dimana Tempat Tidur Tidak Ditempati dan Telah Diisi Saat Terisi Berikutnya dengan standar 1 - 3 hari; 54
5)
Gross Death Rate (GDR) yaitu tentang Angka Kematian Umum untuk setiap 1000 penderita keluar dengan standar 4.5%/45 per mil.
6)
Net Rate (NDR) yaitu tentang Angka Kematian Neto/angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dengan standar 2.5 %/25 per mil.
Hal tersebut mengakibatkan penanganan dan pelayanan pasien rawat inap di RSUD Sanjiwani belum optimal.
Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak tersedianya sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan maka dilakukan pengusulan T.A. 2007 terhadap tenaga-tenaga Dokter Spesialis Bedah Anak, Dokter Spesialis Bedah Tulang, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dokter Spesialis Urologi, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik ke Pemda dan pengusulan peralatan medis ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Kesehatan.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani mengusulkan penambahan dokter yang terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi tertentu secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan rumah sakit.
c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan
RSUD Sanjiwani Gianyar didirikan pada Tahun 1955 dan pada Tahun 1961 menjadi RSUD
Kelas
D.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
207/Menkes/SK/II/1993 tentang Persetujuan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar menjadi Kelas C, Gubernur Bali menindaklanjuti dengan Keputusan Gubernur No. 307 Tahun 1994 tentang Penetapan dan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Kabupaten Tk.II Gianyar Kelas D menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C. Selanjutnya, RSUD Sanjiwani menjadi RSUD Kelas B Non Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 41/Menkes/SK/I/2002 tentang Peningkatan Kelas RSUD Sanjiwani dari Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan. 55
Pemeriksaan terhadap dokumen yang berkaitan dengan struktur organisasi dan tata kerja diketahui bahwa RSUD Sanjiwani mempedomani Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2001, tanggal 5 Januari 2001, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Perda tersebut dijabarkan dalam bentuk Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001, tanggal 5 April 2001, tentang Uraian Tugas pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Susunan Organisasi Struktural RSUD Sanjiwani terdiri dari: Dewan Penyantun, Direktur, Wakil Direktur (Wadir), Kepala Instalasi dan Kepala Bagian. Sedangkan, susunan Wadir terdiri dari: Wadir Bidang Pelayanan, Wadir Bidang Penunjang, dan Wadir Bagian Umum dan Keuangan. Struktur organisasi yang ada dari Tahun 2001 s.d. saat berakhirnya pemeriksaan merupakan struktur organisasi RSUD Kelas B Pendidikan. Wadir Bidang Pelayanan membawahi masing-masing enam Kepala Instalasi, yaitu: Rawat Darurat; Rawat Inap; Rawat Jalan; Bedah Sentral; Pemasaran Sosial; dan Rawat Khusus. Sedangkan, Wadir Bidang Penunjang membawahi masing-masing enam Kepala Instalasi, yaitu: Farmasi; Laboratorium; Rontgen; Gizi; Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit; dan Pendidikan dan Latihan. Sementara itu, Wadir Umum dan Keuangan membawahi masing-masing enam Kepala Bagian, yaitu: Umum; Sumber Daya Manusia; Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit; Pendidikan dan Latihan; Perencanaan dan Anggaran; serta Perbendaharaan. Jika dibandingkan dengan peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi dan tata kerja RSUD, yaitu: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992, tanggal 12 November 1992, RSUD dengan Kelas B Non Pendidikan seharusnya paling banyak hanya memiliki dua Wadir, yaitu: Wadir Bidang Pelayanan serta Wadir Bidang Umum dan Keuangan. Konfirmasi dengan Direktur RSUD diketahui bahwa dua Wadir saja sudah cukup untuk mengisi jabatan struktural dan manajemen RSUD Sanjiwani sesuai dengan ketentuan yang berlaku.. Permasalahan ini terkait dengan inefisiensi untuk pembayaran tunjangan struktural Wadir Penunjang dan tambahan penghasilan berupa uang kesejahteraan antara pejabat struktural dengan fungsional untuk Golongan IV dari Tahun 2005, 2006 dan s.d. berakhirnya pemeriksaan, yaitu sebesar Rp32.104.500,00. Rincian perhitungannya dapat dilihat dalam Lampiran 2a s.d 2b. Melihat hal di atas, walaupun dengan komposisi tiga Wadir, pengelolaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai tolok ukur kinerja RSUD Sanjiwani untuk Tahun 2005 dan 2006 juga belum dapat dicapai secara optimal, seperti yang telah diungkapkan dalam Temuan Pemeriksaan tentang SPM.
56
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: 1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, Pasal 26: Susunan Organisasi RSU Kelas B Non Pendidikan terdiri dan Direktur yang dibantu sebanyak-banyaknya 2 (dua) Wakil Direktur, yaitu: Wakil Direktur Pelayanan serta Wakil Direktur Umum dan Keuangan; 2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan Pasal 12, Ayat (1): RSU Kelas B Non Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur Utama dan Ayat (2): Direktur membawahi paling banyak 2 (dua) Direktorat. Dengan demikian, substansi Permenkes ini identik dengan Kepmenkes pada butir a. diatas.
Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan dari Tahun 2005, 2006 dan sampai dengan berakhirnya pemeriksaan sebesar Rp32.104.500,00.
Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa Direktur RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir Penunjang, serta Wadir Umum dan Keuangan.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa Struktur RSUD Sanjiwani No. 6 Tahun 2001 belum efisien sehingga terjadinya kegemukan pejabat struktural dan pengelolaan keuangannya belum fleksibel. Untuk itu kami manajemen RSU mengusulkan supaya struktur RSUD Sanjiwani direvisi terkait RSUD Sanjiwani dijadikan Badan Layanan Umum sesuai UU No. 23 tahun 2003.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar mengusulkan kepada DPRD Kabupaten Gianyar untuk mereview kebijakan dan merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sesuai ketentuan yang berlaku.
57
d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak sesuai ketentuan
Untuk mendukung tercapainya mutu pelayanan yang optimal kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani diantaranya membutuhkan tenaga non medis/keperawatan. Tenaga keperawatan tersebut disediakan berdasarkan jumlah pasien yang akan dirawat baik rawat jalan maupun rawat inap. Pemeriksaan terhadap data Evaluasi Pola Kebutuhan Tenaga Perawat RSUD Sanjiwani dan data Kebutuhan Tenaga Keparawatan masing-masing ruangan T.A. 2005 dan 2006 diketahui bahwa penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak merata, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: No.
Jenis/katagori
Ruangan
1
2
3
Perhitungan Berdasarkan Standar 2005 2006
Jumlah Tenaga Tersedia 2005 2006
Selisih
Keterangan
2005
2006
2005
2006
4
5
6
7
8 (6-4)
9 (7-5)
10
11
Zal SB Sahadewa Zal A Nakula
14 13
19 15
13 16
15 15
-1 3
-4 0
kurang berlebih
A 1.
Inap Pasien Penyakit Dalam
2.
Pasien Bedah
Zal C Bima
8
15
14
14
6
-1
3.
Pasien Anak
Zal D Abimayu Zal Peri
11 11
9 11
15 14
15 15
4 3
4.
Pasien Kebidanan
Zal A Nifas
7
7
15
13
B
Kamar Operasi RR
Kamar Operasi/OK Pemulihan pasca operasi
13 1
13 2
27 1
Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat (IRD)
25
24
2
C
kurang -
4
berlebih
kurang
1
6 4
berlebih berlebih
berlebih berlebih
8
6
berlebih
berlebih
23 1
14 0
10 -1
berlebih -
berlebih kurang
1
19
17
-6
-7
kurang
kurang
7
D
Critical Care
Rawat Intensif
5
14
14
12
9
berlebih
E
Kamar Bersalin
Kmr Bersalin Kunti 3 3 Jumlah yang kurang
17
17
14
14
berlebih
1
6
berlebih berlebih 7
13
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berlebih, namun di lain pihak masih terdapat kekurangan tenaga keperawatan pada beberapa ruangan yaitu Zal SB (Sahadewa), Zal C (Bima), Kamar Operasi (OK) dan Insatalasi Gawat Darurat, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien penyakit dalam di Zal SB (Sahadewa) Tahun 2005 dibutuhkan sebanyak 14 orang, tetapi yang tersedia hanya 13 orang, sehingga kurang sebanyak 1 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 19 orang, tetapi yang tersedia hanya 15 orang, sehingga kurang sebanyak 4 orang; 58
2) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien bedah Zal C (Bima) Tahun 2006 dibutuhkan sebanyak 15 orang, tetapi yang tersedia hanya 14 orang, sehingga kurang sebanyak 1 orang; 3) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Kamar Operasi (OK) Tahun 2006 dibutuhkan sebanyak 2 orang, tetapi yang tersedia hanya 1 orang, sehingga kurang sebanyak 1 orang; 4) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2005 dibutuhkan sebanyak 25 orang, tetapi yang tersedia hanya 19 orang, sehingga kurang sebanyak 6 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 24 orang, tetapi yang tersedia hanya 17 orang, sehingga kurang sebanyak 7 orang.
Hasil konfirmasi dengan masing-masing kepala ruangan Zal Sahadewa, Bima, IRD dan RR diketahui bahwa pada ruangan tersebut memang masih terdapat kekurangan tenaga keperawatan.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan: 1) Standar Tenaga Keperawatan di Rumh Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Tahun 2001 pada Lampiran Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan pada Angka 2 yang menyatakan model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan pada: Rawat Inap, Kamar Operasi dan Kamar Bersalin; 2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang menyebutkan bahwa Komite Keperawatan Fungsional mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar asuhan keperawatan, memantau
pelaksanaannya
melaksanakan
pembinaan
etika
profesi,
mengatur
kewenangan profesi anggota staf keperawatan fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.
Penempatan tenaga keperawatan yang tidak merata mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan kesehatan terhadap pasien pada ruangan yang berkenaan.
Hal ini disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) yang menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.
59
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa secara umum temuan BPK RI dapat diterima, namun dapat dijelaskan bahwa di beberapa unit pelayanan memang ada kekurangan tenaga, namun di unit lain terlihat jumlah tenaga lebih dari standar, hal ini muncul karena situasi/kondisi di lapangan sangat dipengaruhi oleh jumlah, jenis/ kategori pasien yang dirawat serta tingkat ketergantungan. Untuk tahun berikutnya akan membuat analisa yang lebih tajam terhadap kebutuhan tenaga serta koordinasi dengan bagian SDM.
BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas kelalaiannya dalam menempatkan tenaga keperawatan yang tidak berimbang dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan; dan selanjutnya memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan secara berimbang sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap kebutuhan tenaga keperawatan.
e. Obat - obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan
Permasalahan atas obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa dan peralatan kesehatan yang rusak berat dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Obat-obatan Kadaluwarsa Untuk memenuhi kecukupan pemenuhan obat-obatan dan bahan habis pakai di gudang farmasi, maka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani mengadakan obatobat dan bahan habis pakai yang terkait dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengadaan obat - obatan dan bahan habis pakai tersebut selain berasal dari dana APBD juga berasal dari bantuan/hibah dalam bentuk obat yang diterima baik dari Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar maupun dari Negara Jepang. Hasil pemeriksaan fisik Tim BPK RI pada Gudang Obat RSUD Sanjiwani pada tanggal 15 s.d 16 September 2007 dijumpai bahwa masih terdapat 273 jenis obat - obatan dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa/telah habis masa berlakunya, namun masih ditempatkan di gudang obat. Rincian 273 jenis obat-obatan dan bahan habis pakai dapat dilihat dalam Lampiran 3 a dan 3 b. Atas hal tersebut, pihak RSUD Sanjiwani baru sebagian mengusulkan penghapusan dan pemusnahan obat - obatan dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa kepada 60
Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.
b. Peralatan kesehatan yang rusak berat Begitu pula halnya dengan peralatan medis maupun non medis, peralatan tersebut harus dihapuskan jika rusak berat dan tidak dipakai lagi untuk mengurangi beban administrasi
dan
kemungkinan
disalahgunakan
penggunaannya.
Berdasarkan
pemeriksaan atas Daftar Inventaris Barang dan hasil pemeriksaan fisik secara uji petik atas peralatan medis pada tanggal 19 September 2007 pada ruang rawat inap dan rawat jalan serta atas daftar peralatan yang rusak berat di Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), sebanyak 44 unit peralatan yang rusak berat dan tidak dapat dipakai lagi masih tersimpan di ruang rawat inap dan rawat jalan serta pada Gudang IPSRS dan belum dilakukan penghapusan. Atas peralatan medis yang telah rusak tersebut baru sebagian mengusulkan penghapusan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006. Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dijelaskan bahwa usulan penghapusan peralatan medis sudah diajukan tetapi belum ditindaklanjuti oleh Tim Penghapusan Barang Kabupaten Gianyar. Rincian peralatan yang rusak berat dapat dilihat dalam Lampiran 3 c.
Hal tersebut tidak sesuai dengan: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah pada: a ) Pasal 41 ayat (2) Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi penghapusan dari daftar barang milik negara/daerah; b ) Pasal 44 ayat (1) Penghapusan barang milik negara/daerah dengan tindaklanjut pemusnahan dilakukan apabila barang milik negara/daerah dimaksud tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat dipindahtangankan; c ) Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tanggal 1 Pebruari 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Bab VII perubahan Status Hukum pada pasal 22: Ayat (1) Setiap Barang yang rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi (hilang/mati) bagi keperluan dinas dapat dihapuskan dari daftar inventaris;
61
Ayat (2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan perstandar perundang – undangan yang berlaku Ayat (3) Barang – barang yang dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan ayat (3) diselesaikan melalui: a ) Pelelangan/Penjualan; b ) Sumbangan/Hibah kepada pihak lain; c ) Pemusnahan. 2) Keputusan Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Nomor:188/602/RSU tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-Barang Daerah Milik RSUD Sanjiwani Gianyar dalam: a) Diktum ”menimbang” menyebutkan bahwa barang-barang daerah milik Pemerintah Kabupaten di RSUD Sanjiwani Gianyar yang sudah dalam keadaan rusak berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas perlu dihapuskan dari Daftar Inventaris Kekayaan Milik RSUD Sanjiwani Pemerintah Kabupaten Gianyar; b) Diktum ”menetapkan” bagian kedua menyebutkan bahwa Panitia Penghapusan Barang sebagaimana dimaksud Diktum Pertama bertugas: (1) Meneliti administrasi barang yang ada di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dan pengurusannya; (2) Meneliti keadaan fisik barang-barang dihubungkan dengan persyaratan personil; (3) Melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar hasil penelitian barang yang akan dihapus.
Akibat dari permasalahan tersebut di atas adalah: 1) Membuka peluang penyalahgunaan obat-obatan dan barang habis pakai yang kadaluwarsa serta penyalahgunaan peralatan kesehatan yang rusak; 2) Menambah beban administrasi dan beban penyimpanan atas persediaan dan barangbarang yang sudah tidak dimanfaatkan tersebut.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.
62
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa sudah memerintahkan Wadir Umum dan Keuangan melalui Panitia Penghapusan Barang. Unit RSUD Sanjiwani sudah membuat permohonan terhadap barang-barang yang dihapus, sebab penghapusan barang adalah kewenangan dari Pemda yang tentunya melalui SK Bupati.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang atas kelalaiannya yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk segera mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat lainnya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.
f. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang dipersyaratkan
Alat Kesehatan merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karenanya ketepatan pengukuran sesuai dengan fungsi suatu alat kesehatan sangatlah diperlukan, sehingga perlu adanya pengujian/kalibrasi. Pengujian/kalibrasi merupakan keseluruhan tindakan yang meliputi pemeliharaan fisik dan pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan standar satuan ukuran yang sesuai. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan kesalahan pengukuran atau melakukan peneraan guna menentukan kebenaran nilai alat ukur. Pemeriksaan terhadap Daftar Inventaris Peralatan Kesehatan RSUD Sanjiwani yang pengadaannya sampai dengan akhir Tahun 2005 diketahui bahwa sebanyak 96 unit peralatan yang mempunyai nilai ukur perlu dilakukan kalibrasi karena sudah berumur lebih dari satu tahun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan tanggal 5 November 2007. Sedangkan peralatan yang pengadaaannya dilaksanakan setelah Tahun 2005 belum berumur lebih dari satu tahun. Selanjutnya, pemeriksaan fisik pada tanggal 18 s.d. 19 September 2007 atas peralatan tersebut di seluruh ruangan pasien/bangsal diketahui bahwa diantara 96 alat tersebut, sebanyak 86 alat belum dikalibrasi. Sedangkan 10 alat yang ada pada Ruang Radiologi sudah dikalibrasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pada bulan Juli 2007. Dari 86 alat kesehatan yang belum dikalibrasi tersebut, 35 unit berfungsi dengan baik, 42 unit rusak ringan dan 9 unit rusak berat. Meskipun mengalami rusak ringan dan rusak berat, alat 63
kesehatan tersebut masih difungsikan. Daftar peralatan kesehatan yang belum dikalibrasi dapat dilihat dalam Lampiran 4. Pemeriksaan atas Dokumen Anggaran Satuan Kegiatan (DASK) dan konfrmasi dengan Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) diketahui bahwa dalam Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar telah menganggarkan dana pengkalibrasian masing-masing sebesar Rp10.000.000,00 dan Rp15.000.000,00, sedangkan pada Tahun 2007 tidak dianggarkan. Namun demikian, dana tesebut tidak direalisasikan oleh Bagian Keuangan karena tidak mencukupi untuk melakukan pengkalibrasian alat kesehatan yang ada.
Hal
tersebut
tidak
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
363/MENKES/PER/IV/1998 tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana dan Prasarana Kesehatan dalam: 1) Pasal 2 Ayat (1) disebutkan bahwa Setiap Alat Kesehatan wajib dilakukan pengujian dan atau kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran kinerja dan keselamatan pemakaian; 2) Pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh instansi penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil peneraan alat ukur tersebut tidak dapat diyakini sehingga akan mempengaruhi diagnosa dokter dan pelayanan terhadap pasien yang tidak optimal.
Hal tersebut disebabkan oleh: 1) Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan tersebut sehingga mutu dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin; 2) Kelalaian Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang tidak membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pihak RSUD Sanjiwani setiap tahun sudah merencanakan namun kalibrasi tidak bisa optimal dilaksanakan mengingat terbatasnya anggaran sehingga dilakukan berdasarkan prioritas.
64
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada: a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan atas kelalainnya yang kurang memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan dan selanjutnya memerintahkan untuk menganggarkan pengkalibrasian alat kesehatan secara memadai; b. Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas kelalaiannya yang tidak membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya memerintahkan untuk membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.
g. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani belum dimanfaatkan secara optimal
Proses pengadaan alat-alat kesehatan pada RSUD Sanjiwani diawali oleh pengajuan usulan rencana kebutuhan peralatan oleh masing-masing ruangan rawat inap dan rawat jalan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan. Berdasarkan usulan tersebut Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan mengajukan perencanaan kebutuhan alat kesehatan kepada Kepala Bagian Perencanaan. Usulan tersebut selajutnya dibahas oleh Kepala Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan, Kepala Bagian Perencanaan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang, Wakil Direktur Umum dan Keuangan serta Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar untuk mendapat persetujuan. Pengadaan alat kesehatan dilaksanakan selain memperhatikan kebutuhan peralatan dari masing-masing ruang rawat inap dan ruang rawat jalan juga disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sumber dana pengadaan alat-alat kesehatan berasal dari APBN, APBD Kabupaten Gianyar, APBD Provinsi Bali dan Bantuan Luar Negeri. Pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 22 September 2007 oleh Tim BPK RI pada Gudang Material dan Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas penerimaan dan pemanfaatan alat kesehatan diketahui bahwa terdapat 478 unit alat kesehatan, diantaranya berupa: Incubator, Blood Warmer, Nebulizer, Autoclave, Ultrasonic Scaler dan lain-lain belum dimanfaatkan. Alat-alat kesehatan tersebut masih tersimpan dalam gudang material dan tidak disalurkan sesuai dengan perencanaan. Padahal ke-478 unit peralatan tersebut sifatnya bukan merupakan persediaan yang harus disimpan, namun harus segera dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing ruang rawat inap dan rawat jalan. 65
Dari 478 peralatan kesehatan tersebut, sebanyak 475 unit senilai Rp465.647.727,00 merupakan peralatan yang bersumber dari APBN, APBD dan DHS Provinsi Bali. Sedangkan 3 unit lainnya merupakan bantuan untuk flu burung yang bersumber dari APBN dan diterima dalam bentuk barang yang tidak diketahui nilai perolehannya. Peralatan untuk flu burung maupun endoskopi tidak dimanfaatkan karena belum ada ruangan khusus, sedangkan peralatan bedah tulang tidak dimanfaatkan karena RSUD Sanjiwani belum mempunyai dokter spesialis bedah tulang. Daftar rincian 481 unit alat yang belum dimanfaatkan tersebut dapat dilihat dalam Lampiran 5. Selain itu berdasarkan pemeriksaan fisik atas kendaraan ambulance baik yang diperoleh dari bantuan Jepang dan DHS Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Tahun 2006 ditemukan adanya peralatan yang menurut spesifikasi seharusnya berada dalam ambulance Bantuan DHS, tetapi kenyataannya disimpan dalam ruangan UGD yang berjumlah 6 unit yaitu sterilizer, warmed lamp, resuscitator, mobile mercurial sphygmomanometer, stethoscope, dan hand–held pulse oximeter system. Sedangkan untuk 1 unit lainnya berupa generator set tidak ditaruh di ambulance. Konfirmasi dengan Wadir Umum dan Keuangan dalam hal ini sebagai salah satu pejabat yang bertanggungjawab dalam menerima bantuan tersebut diketahui bahwa generator set tidak ditaruh dalam ambulance karena mengalami kerusakan akibat salah penanganan. Sedangkan, untuk 6 unit peralatan yang lain, petugas UGD menjelaskan bahwa peralatan tersebut dipakai untuk keperluan di UGD, tetapi apabila sewaktu-waktu diperlukan maka akan dikembalikan lagi ke dalam ambulance.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tanggal 3 Nopember 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2006 tentang perubahan keempat atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah: Pasal 3 huruf (b) yang menyatakan bahwa “Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan”.
Hal tersebut mengakibatkan: 1) Kebutuhan alat-alat kesehatan dari masing-masing ruangan/bangsal pada RSUD Sanjiwani Gianyar tidak dapat dipenuhi sehingga tidak dapat memberikan pelayanan 66
kesehatan kepada masyarakat secara optimal; 2) Pembelian 475 peralatan kesehatan sebesar Rp465.647.727,00 dan bantuan peralatan untuk flu burung belum dapat memberikan manfaat secara optimal. 3) Tujuan pemberian bantuan kendaraan ambulance untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal tidak dapat tercapai.
Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh: 1) Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat; 2) Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan; 3) Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa adanya sarana dan prasarana di gudang merupakan cadangan bila ada kerusakan, koordinasi tetap dilaksanakan dengan RSU mengingat keterbatasan dana maka pengadaan berdasarkan skala prioritas dan sesuai kesepakatan. Untuk peralatan dalam ambulance sudah ada tenaga terlatih dalam penggunaan alat di ambulance.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar: 1) Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan dan selanjutnya memerintahkan untuk memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan; 2) Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya yang kurang berkoordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan dan selanjutnya memerintahkan untuk melakukan koordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan; 3) Memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk memberikan arahan kepada petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.
67
h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai standar yang ditetapkan
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit. Pencapaian atas mutu pelayanan keperawatan yang efisien dan efektif salah satunya ditentukan oleh penyediaan peralatan keperawatan yang memadai. Pemeriksaan atas buku inventaris seluruh ruangan rawat inap pada RSUD Sanjiwani Gianyar diketahui bahwa peralatan kesehatan yang tersedia di ruang rawat inap yang berkapasitas 30 orang pasien per ruangan baik untuk alat tenun maupun peralatan keperawatan seperti standar infus, bak instrumen, pispot, urinal, handuk, sprei, sarung bantal dan lainnya tidak sesuai dengan ”Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan”. Begitu pula halnya dengan peralatan kesehatan yang terdapat di ruang rawat inap dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan juga tidak sesuai dengan standar peralatan yang ditetapkan RSUD Sanjiwani Gianyar seperti misalnya sprei, handuk, standar infus, pispot, urinal dan peralatan lainnya. Konfirmasi dengan Direktur dan Kepala Instalasi Rawat Inap menjelaskan bahwa peralatan yang terdapat diruang rawat inap tidak sesuai dengan standar karena anggaran yang membuat tidak mencukupi untuk penyediaan peralatan yang memadai. Padahal di gudang material masih terdapat sejumlah peralatan kesehatan yang belum dimanfaatkan seperti urinal, pispot, thermometer, tromol besar, tromol kecil, tensimeter dan sebagainya seperti yang telah dijelaskan dalam temuan pemeriksaan g, yang seharusnya dapat didistribusikan ke ruang rawat inap yang membutuhkan. Rincian perbandingan peralatan kesehatan dengan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan dapat dilihat pada Lampiran 6 a s.d 6 d.
Hal tersebut tidak sesuai dengan: 1) Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang disusun oleh oleh Tim Departemen Kesehatan RI pada Lampiran 2 yang menyebutkan: a) butir 2 yang menyatakan alat keperawatan dan kebidanan diruang rawat inap dengan kapasitas 30 orang pasien per ruangan b) butir II untuk alat tenun 2) Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar pada: a ) Lampiran 1 mengenai Standar Alat Tenun Ruang Rawat Inap RSUD Sanjiwani Gianyar b ) Lampiran 2 mengenai Standar Alat Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar
68
3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada bagian 2.2 yang menyebutkan Kepala Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas: a) Mempersiapkan dan menyediakan pelayanan dan tempatnya pada Instalasi Rawat Inap untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan prima b) Menyusun rencana kebutuhan dana, tenaga, sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan untuk melaksanakan program dibidangnya c) Mengatur/mengadakan evaluasi dan monitoring terhadap sarana dan prasarana medis.
Hal tersebut mengakibatkan pelayanan keperawatan terhadap para pasien rawat inap tidak optimal.
Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurangnya anggaran untuk penyediaan peralatan yang memadai oleh karena subsidi dari pemerintah daerah belum maksimal, sehingga dalam pelayanan memanfaatkan alat yang ada.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memerintahkan Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan untuk menganggarkan dan menyediakan peralatan yang memadai sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien rawat inap; serta memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang tidak mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan pada masing-masing ruangan.
69
i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes (Persero) tidak tepat waktu
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien peserta Askes dan menunjang kelancaran pembayaran klaim atas biaya pelayanan kesehatan, RSUD Sanjiwani membuat perjanjian kerjasama dengan PT. Askes (Persero) Cabang Klungkung. Proses pengajuan klaim Askes kepada PT. Askes dilaksanakan setelah peserta Askes memperoleh pelayanan kesehatan dan pengobatan, selanjutnya pihak RSUD Sanjiwani Gianyar mengajukan tagihan atas biaya pelayanan kesehatan peserta Askes secara teratur setiap bulan kepada PT. Askes. Setelah klaim diajukan kepada PT. Askes maka PT. Askes akan mengadakan verifikasi sebelum dilakukan pembayaran. Apabila dari hasil verifikasi terdapat kekurangan bukti pendukung maka RSUD Sanjiwani Gianyar dapat melengkapi kekurangannya yang selanjutnya diajukan klaim susulan. Berdasarkan pemeriksaan atas daftar pengajuan klaim Askes ke PT.Askes (Persero) oleh RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 s.d 2007, diketahui adanya keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan rawat inap dan rawat jalan untuk pasien Askeskin antara 1 s.d. 57 hari dan Askes Komersial/Sukarela antara 4 s.d. 261 hari serta klaim Askes Wajib/Sosial antara 3 s.d. 201 hari. Untuk Tahun 2005 beberapa data tidak diperoleh yaitu Askes Komersial bulan Januari dan Februari. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran 7 a s.d 7 c. Pengajuan klaim obat untuk Tahun Angaran 2005 s.d. 2007 juga mengalami keterlambatan yaitu untuk peserta Askeskin antara 2 s.d 232 hari, Askes Komersial antara 1 s.d. 230 hari dan Askes Sosial antara 3 s.d. 67 hari. Untuk Tahun 2005, beberapa data tidak diperoleh yaitu Askeskin bulan Februari dan Oktober, Askes Komersial bulan Januari, Februari dan Juni serta Askes Sosial bulan Maret, April dan Mei. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Lampiran 7 d s.d 7 f. Hasil konfirmasi kepada Kepala Instalasi Farmasi dijelaskan bahwa keterlambatan tersebut terjadi dikarenakan kekurangan petugas dalam menangani administrasi Askes, disamping itu karena adanya perubahan program sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk menginput data kembali.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara PT. ASKES (Persero) Cabang Klungkung dengan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar tentang Pelayanan Kesehatan bagi Peserta ASKES Sosial PT ASKES (Persero) Nomor 040/XI.2/PKS/10.05 Nomor 900/
/RSU 70
Pada Lampiran II tentang Tata Cara Pengajuan Tagihan dan Pembayaran Biaya Pelayanan Kesehatan pada butir 1 yang menyatakan bahwa penagihan klaim pelayanan kesehatan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya dilakukan secara kolektif dan teratur kepada PT. Askes Kabupaten Gianyar.
Hal tersebut mengakibatkan keterlambatan penerimaan realisasi klaim pelayanan kesehatan dan klaim obat peserta Askes dari PT. Askes (Persero) yang seharusnya segera dapat dimanfaatkan untuk perawatan bagi peserta Askes yang lain.
Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap petugas tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan dan obat oleh RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.
Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan program dari PT Askes sering berubah, dan sering terjadi kerusakan serta prosedur pengajuan klaim ke PT. Askes rumit karena persyaratan verifikasi terlalu banyak.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani atas kurangnya pengawasan terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas Askes pada RSUD Sanjiwani melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat melakukan pengajuan klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
j. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan sebesar
Rp120.001.575,00
dan
klaim
peserta
PT.
Askes
minimal
sebesar
Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani Penerimaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani salah satunya adalah berasal dari retribusi pelayanan kesehatan. Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan diperoleh dari penjualan obat-obatan, rawat jalan dan rawat inap yang berasal dari pasien umum maupun pasien Askes Wajib, Askes Sukarela dan Askes Miskin. Hasil pemeriksaan Data Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Surat Keterangan Miskin (SKM) bagi keluarga miskin Tahun 2007 (Juli & Agustus) dan Data Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT Askes serta kuitansi Tahun Anggaran 2005 s.d. 71
2007 (s.d. April) diketahui bahwa pemberian pelayanan rumah sakit kepada Keluarga Miskin (Gakin) diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan kepada peserta askes (Askes Wajib, Sukarela dan Gakin) sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 Prosedur pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah berawal dari penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat yang menjadi peserta dalam program Askes Miskin oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dan pengesahan oleh Bupati Gianyar. Berdasarkan daftar nama yang disahkan oleh Bupati, terbitlah Kartu Peserta Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJPKMM) oleh PT Askes (Persero). Selama belum memperoleh Kartu Peserta PJPKMM, peserta dapat menggunakan Kartu Sehat, Kartu Jaminan Pemeliharaan kesehatan (JPK) Gakin atau SKTM. Hasil pemeriksaan terhadap Data SKTM bagi masyarakat miskin Tahun 2007 diketahui terdapat pemberian pelayanan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat miskin yang tidak membawa kartu PJPKMM. Hal tersebut terjadi semenjak dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007 tanggal 14 Juni 2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 yang menyatakan
bahwa
apabila
masih
ada
masyarakat
miskin
diluar
ketetapan
Bupati/Walikota, Pemda setempat bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari APBD atau sumber lain. Pelayanan tersebut diberikan
pada bulan Juli sebesar
Rp50.369.475,00, berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp47.008.975,00 dan Biaya Bahan Habis
Pakai
(BHP)
sebesar
Rp3.360.500,00;
serta
bulan
Agustus
sebesar
Rp69.632.100,00 berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp65.587.600,00 dan Biaya BHP sebesar Rp4.044.500,00, sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar Rp120.001.575,00. Rincian dapat dilihat pada Lampiran 8 a. Atas permasalahan ini, pihak rumah sakit telah berupaya mengajukan permohonan klaim SKM/SKTM dengan Surat Nomor 900/897/RSU untuk bulan Juli 2007 sebesar Rp50.275.975,00 kepada Bupati Gianyar cq. Kepala kantor Dinas Sosial Kabupaten Gianyar pada tanggal 20 September 2007 (revisi menjadi Rp50.369.475,00), sedangkan klaim untuk bulan Agustus sebesar Rp69.632.100,00 belum diajukan. Permohonan tersebut sampai dengan berakhirnya pemeriksaan belum direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar.
72
2) Pemberian Pelayanan kepada Peserta Askes Wajib, Sosial dan Gakin membebani RSUD minimal sebesar Rp65.515.050,00 Pemeriksaan atas prosedur pengajuan klaim Askes diketahui bahwa pengajuan klaim Askes kepada PT Askes dilaksanakan setelah peserta PT Askes memperoleh pelayanan kesehatan dan pengobatan, kemudian diverifikasi oleh pihak PT Askes yang ditempatkan di RSUD Sanjiwani. Namun sebelum diverifikasi oleh PT Askes, pihak rumah sakit telah memberikan pelayanan obat kepada pasien tanpa meneliti lebih lanjut mengenai obat-obat yang diperkenankan Askes, sehingga pasien mendapat obat diluar ketetapan askes dan pihak rumah sakit tidak membebankan kepada pasien dan selisih kelebihan pemberian obat tersebut ditanggung oleh pihak rumah sakit. Hasil pemeriksaan terhadap data Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT. Askes diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2005 pengajuan klaim obat ke PT askes sebesar Rp294.387.546,00 namun disetujui sebesar Rp292.512.534,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp1.875.012,00, rinciannya dapat dilihat dalam Lampiran 8 b. Pada Tahun 2005 beberapa data tidak diperoleh oleh Tim BPK yaitu data untuk Askes Sukarela bulan Januari dan Pebruari, Askes Wajib bulan Maret, April dan Mei serta Askes Gakin bulan Pebruari dan Oktober. Tahun Anggaran 2006 pengajuan klaim ke PT Askes adalah sebesar Rp872.389.014,00 dan disetujui sebesar Rp863.654.606,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp8.734.408,00 dan pada Tahun Anggaran 2007 (s/d Juni) pengajuan klaim
ke
PT
Askes
sebesar
Rp2.320.711.506,00
dan
disetujui
sebesar
Rp2.265.805.876,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp54.905.630,00. Dengan demikian,
selisih
keseluruhan
berjumlah
Rp65.515.050,00.
Selisih
sebesar
Rp65.515.050,00 terdiri dari Askes Wajib dan Sosial sebesar Rp8.202.944,00 dan Askes Gakin sebesar Rp57.312.106,00. Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani diketahui bahwa pelayanan kepada Gakin tersebut diberikan sejak dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan yang menghimbau bahwa Gakin diluar ketetapan akan menjadi tanggungan Pemda Gianyar. Kepala Instalasi Farmasi juga menjelaskan bahwa selisih yang membebani RSUD terjadi karena resep yang diberikan oleh dokter kepada pasien ternyata hanya sebagian obat yang disetujui oleh PT Askes dan RSUD tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat tersebut khusus kepada paserta Askes Wajib dan Sosial.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
73
1) Buku Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Tahun 2005 yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI Bab III Penyelenggaraan Huruf B Kepesertaan angka: 2. menyatakan bahwa ”Penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat miskin yang menjadi peserta dalam program ini ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota dan disahkan oleh Bupati/Walikota ”; 3. menyatakan bahwa ”Berdasarkan nama yang disahkan oleh Bupati/Walikota, diterbitkan Kartu Peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin oleh PT Askes (Persero), maka dapat digunakan Kartu Sehat, Kartu JPK Gakin atau SKTM (Surat Keterangan Tidak mampu)”;Apabila nama yang bersangkutan tidak tercantum dalam daftar yang disahkan Bupati/Walikota, pada kontrak pertama dengan pemberi pelayanan kesehatan (PPK) tetap memperoleh pelayanan kesehatan, dan petugas akan menarik kartu identitas yang bersangkutan dan meneruskannya kepada PT Askes (Persero) untuk mendapatkan verifikasi; 4. menyatakan bahwa ”Apabila jumlah masyarakat miskin di suatu daerah lebih banyak dari jumlah yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan, maka iuran bagi kelebihan jumlah masyarakat miskin tersebut dapat ditanggulangi pemerintah provinsi/kabupaten/kota”. 2) Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007 tanggal 14 Juni 2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 menyatakan bahwa apabila masih ada masyarakat miskin diluar ketetapan Bupati/Walikota, Pemda setempat bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari APBD atau sumber lain. 3) Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 616.A/MENKES/SKB/VI/2004 Nomor 155 A Tahun 2004 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah Bab I pasal I angka 42 menyebutkan bahwa ” Iuran biaya (”cost sharing”) adalah pembebanan sebagian biaya pelayanan kesehatan kepada peserta dan atau anggota keluarganya.
Hal tersebut mengakibatkan RSUD Sanjiwani terbebani biaya pelayanan kesehatan kepada Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 (Rp50.369.475,00 + Rp69.632.100,00)
dan
peserta
PT.
Askes
minimal
sebesar
Rp65.515.050,00
(Rp8.202.944,00 + Rp57.312.106,00) dan dana sebesar Rp120.001.575,00 tersebut tidak dapat segera dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan.
74
Hal ini disebabkan oleh: 1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar; 2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa RSUD Sanjiwani mengikuti ketentuan di PT. Askes yang hanya menanggung Pasien Miskin yang termasuk dalam daftar kuota dari hasil pendataan BPS. Sedangkan banyak pasien miskin yang bersifat dadakan yang menjadi tanggungan Pemda.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada: 1) Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya, memerintahkan untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi untuk keluarga miskin; 2) Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya, memerintahkan pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.
k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar merupakan Rumah Sakit Swadana yang ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 445/3357/PUOD tanggal 8 Nopember Tahun 1999 perihal Persetujuan RSUD Sanjiwani Gianyar Kabupaten Dati II Gianyar menjadi Unit Swadana Daerah. Unit Swadana Daerah adalah satuan kerja daerah tertentu yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya untuk keperluan operasionalnya sendiri secara langsung. Penerimaan fungsional Tahun Anggaran 2005 dan 2006 antara lain bersumber dari penerimaan atas rawat
75
jalan dan rawat inap baik pasien umum, pasien Askes, Pasien Askes Maskin dan pasien dari Unit Swadana sendiri. Hasil Pemeriksaan atas Laporan keuangan Tahun 2005 dan 2006 diketahui bahwa Penggunaan Dana Swadana yang dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tahun Anggaran 2005 Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp10.837.430.616,50 digunakan untuk: No
Uraian
1 1 2 3 4 5
2 Pembinaan Manajemen Pengembangan SDM Biaya Operasional dan Pemeliharaan Jasa Pelayanan Biaya lain-lain Jumlah
Realisasi (Rp) 3 0 40.172.500,00 7.351.236.446,00 2.413.865.671,00 40.000.000,00 9.845.274.617,00
Ketentuan (Rp) 4 541.871.530,82 541.871.530,82 4.876.843.777,43 4.334.972.246,60 541.871.530,83 10.837.430.616,50
Selisih (Rp) 5 (4-3) 541.871.530,82 501.699.030,82 (2.474.392.668,57) 1.921.106.575,60 501.871.530,83 992.155.999,50
Sisa dana sebesar Rp992.155.999,50 (10.837.430.616,50 – 9.845.274.617,00) merupakan saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2006. Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana Swadana dapat digunakan untuk: a) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83 b) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83 c) Biaya
Operasional
dan
Pemeliharaan
45%
x
Rp10.837.430.616,50
=
Rp4.876.843.777,43 d) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp10.837.430.616,50 = Rp4.334.972.246,60 e) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83 Dari uraian di atas menunjukkan
bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana
Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar Rp7.351.236.446,00 Rp4.876.843.777,43
(67,83%) (45,00%),
sedangkan dengan
seharusnya
demikian
terjadi
maksimal
sebesar
pelampauan
sebesar
Rp2.474.392.668,57 atau 22,83% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. Rincian dapat dilihat pada Lampiran 9.
2) Tahun Anggaran 2006 76
Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp15.640.678.530,54 digunakan untuk: No 1 1 2 3 4 5
Uraian
Realisasi (Rp) 3
2 Pembinaan Manajemen Pengembangan SDM Biaya Operasional dan Pemeliharaan Jasa Pelayanan Biaya lain-lain Jumlah
0 60.974.200,00 9.525.973.490,00
Ketentuan (Rp) 4 782.033.926,53 782.033.926,53 7.038.305.338,73
Selisih (Rp) 5 (4-3) 782.033.926,53 721.059.726,53 (2.487.668.151,27)
5.545.863.694,00 68.220.000,00 15.201.031.384,00
6.256.271.412,22 782.033.926,53 15.640.678.530,54
710.407.718,22 713.813.926,53 439.647.146,54
Sisa dana sebesar Rp439.647.146,54 (15.640.678.530,54 – 15.201.031.384,00) merupakan saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2007. Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana Swadana dapat digunakan untuk: 1) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53 2) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53 3) Biaya
Operasional
dan
Pemeliharaan
45%
x
Rp15.640.678.530,54
=
Rp7.038.305.338,74 4) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp15.640.678.530,54 = Rp6.256.271.412,22 5) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53 Dari uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar Rp9.525.973.490,00 Rp7.038.305.338,74
(60,91%) (45,00%),
sedangkan dengan
seharusnya
demikian
terjadi
maksimal
sebesar
pelampauan
sebesar
Rp2.487.668.151,27 atau 15,91% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan (rincian terlampir).
Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani dijelaskan bahwa pelampauan tersebut terjadi adalah untuk menutupi kebutuhan operasional rumah sakit yang sangat minim.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 tanggal 16 Oktober 1997 tentang Juknis Pengusulan, Penetapan, dan tata Cara Pengelolaan Keuangan Unit Swadana Daerah huruf D. Penggunaan Dana
77
Swadana Daerah menyebutkan bahwa dana swadana dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran dengan rincian sebagai berikut: 1) Kegiatan Pembinaan Manajemen maksimal ………………….......5% 2) Pengembangan SDM maksimal………………………....................5% 3) Biaya Operasional dan Pemeliharaan maksimal………………….45% 4) Jasa Pelayanan maksimal………………………………………….40% 5) Biaya Lain-lain……………………………………………………..5%
Hal tersebut mengakibatkan: 1) Penggunaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan yang melampaui batas maksimal berpotensi pemborosan keuangan RSUD Sanjiwani; 2) Terbatasnya penggunaan dana swadana secara langsung untuk kegiatan Pengembangan SDM dan Pembinaan Manajemen berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa keadaan pisik RSUD Sanjiwani sangat kumuh sehingga diperlukan rehab fisik terhadap bangsal dan selasar dan adanya perbaikan WC gedung/Bangzal. Disamping itu Rumah Sakit tidak mempunyai dana fresh money untuk cadangan yang peran dan fungsi sosialnya yang menonjol khususnya terhadap pasien miskin sehingga tidak terjadi penumpukan utang obat.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku. Dan selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku.
78
l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan pagu anggaran
RSUD Sanjiwani ditetapkan menjadi Unit Swadana Daerah yang dapat menggunakan langsung penerimaan fungsionalnya tanpa disetor terlebih dahulu ke Kas Daerah dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gianyar Nomor 255 Tahun 1999. Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Perubahan serta rekening koran Tahun Anggaran 2005 dan 2006 diketahui bahwa terdapat perbedaan antara saldo Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang dilaporkan dengan yang sebenarnya ada pada Kas RSUD yang disebabkan oleh realisasi Insentif Jasa Pelayanan (Jaspel), Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan rencana kebutuhan/pagu anggaran. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) murni swadana Pemeriksaan atas LRA 2005 dan 2006 diketahui bahwa RSUD Sanjiwani melaporkan SiLPA 2005 dan 2006 masing-masing sebesar Rp1.189.558.842,12 dan Rp1.629.205.988,66. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran diketahui bahwa saldo kas per 31 Desember 2005 ternyata hanya sebesar Rp1.973.165,00, sehingga terdapat selisih sebesar Rp1.187.585.677,12 (Rp1.189.558.842,12 - RpRp1.973.165,00). Selisih tersebut ternyata digunakan untuk membiayai Jaspel, Obat-obatan, Listrik dan Air yang merupakan beban Tahun 2005 itu sendiri. Sementara itu, saldo kas per 31 Desember 2006 ternyata hanya sebesar Rp433.800.616,54,
sehingga
terdapat
selisih
sebesar
Rp1.195.405.372,12
(Rp1.629.205.988,66 - Rp433.800.616,54). Selisih tersebut ternyata digunakan untuk membiayai Jaspel, Obat-obatan dan Listrik yang merupakan beban Tahun 2006 itu sendiri. Dalam LRA, semua beban itu diistilahkan sebagai ”panjar” karena belum dipertanggungjawabkan dengan SPM (Surat Perintah Membayar) atau SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) untuk pengeluaran unit swadana pada tahun yang bersangkutan. Permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a)
Tahun Anggaran 2005
79
(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00 dan direalisasikan sebesar
Rp2.419.903.671,00
atau
99,99%;
dengan
kata
lain,
Jaspel
direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp96.329,00. Sedangkan pada Triwulan IV Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp909.065.251,24 yang dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Jaspel sebenarnya melampaui
anggaran
sebesar
Rp908.968.922,24
(Rp909.065.251,24
-
Rp96.329,00). (2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp3.649.831.156,00 atau 99,99%; dengan kata lain, obat-obatan direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp168.844,00. Sedangkan pada Semester II Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa panjar Biaya Obat-obatan sebesar Rp243.513.745,88 yang dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Obat-obatan sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp243.344.901,88 (Rp243.513.745,88 – Rp168.844,00). (3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp174.850.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp167.843.665,00 atau 95,99%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp7.006.335,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp34.385.580,00 yang dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp27.379.245,00 (Rp34.385.580,00 – Rp7.006.335,00). (4) Biaya Air dianggarkan Rp3.937.342,00 dan direalisasikan sebesar dan Rp3.850.200,00 atau 97,79%; dengan kata lain, Biaya Air direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp87.142,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa panjar Biaya Air sebesar Rp621.100,00 yang dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Air sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp533.958,00 (Rp621.100,00 - Rp87.142,00).
b ) Tahun Anggaran 2006 (1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782 dan direalisasikan sebesar Rp5.545.863.694,00 atau 89,37%; dengan kata lain Jaspel direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar 80
Rp659.321.088,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp10.367.547,12 yang dibebankan pada SiLPA 2006, namun pada akhirnya tidak melampaui anggaran. (2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp4.409.006.800,00 dan direalisasikan sebesar Rp4.408.394.952,00 atau 99,99%; atau dengan kata lain, Biaya Obatobatan direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp611.848,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat
pengeluaran
berupa
panjar
Biaya
Obat-obatan
sebesar
Rp1.164.307.925,00 yang dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian, realisasi
biaya
obat-obatan
sebenarnya
melampaui
anggaran
sebesar
Rp1.163.696.077,00 (Rp1.164.307.925,00 - Rp611.848,00). (3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00 dan direalisasikan sebesar Rp249.781.415,00 atau 95,06%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp12.986.845,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat pengeluaran berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp20.729.900,00 yang dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp7.743.055,00 (Rp20.729.900,00 Rp12.986.845,00).
Dari uraian di atas, tampak secara keseluruhan bahwa realisasi pelaporan Insentif Jaspel, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak melampaui anggarannya sehingga pada akhir tahun seolah-olah masih terdapat SiLPA yang relatif besar dan merupakan sumber daya keuangan untuk digunakan pada tahun berikutnya. Namun demikian, terdapat pengeluaran berupa ”panjar” yang diambilkan dari SiLPA untuk menutupi beban yang sebenarnya. SiLPA 2005 sesungguhnya adalah sebesar Rp1.973.165,00 bukan sebesar Rp1.189.558.842,12; dan SiLPA 2006 adalah sebesar Rp433.800.616,54 bukan sebesar Rp1.629.205.988,66. Dengan demikian, saldo SiLPA sebenarnya pada akhir tahun berjalan kurang memadai untuk mendukung ketersediaan uang tunai dan likuiditas pengelolaan keuangan RSUD Sanjiwani pada tahun anggaran berikutnya. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Lampiran 10.
2) Penganggaran pengeluaran obat-obatan untuk membayar Hutang Obat kurang memadai 81
Dilihat dari penjelasan pada butir a. di atas, obat-obatan tersebut direalisasikan tidak melampaui anggaran, namun dilihat dari pengeluaran sebenarnya, terdapat panjar Biaya Obat-obatan
T.A.
2005
sebesar
Rp243.513.745,88
dan
2006
sebesar
Rp1.164.307.925,00. Namun demikian, terdapat pula pelaporan Hutang Obat yang jumlahnya seolah-olah semakin meningkat pada Neraca per 31 Desember 2005 dan 2006, yaitu masing-masing sebesar Rp1.724.910.907,00 dan Rp2.117.978.718,00, padahal hutang tersebut sudah mengandung ”panjar” Biaya Obat-obatan yang telah dibayarkan. Konfirmasi dengan pihak Instalasi Farmasi dan Bagian Perencanaan dan Anggaran diketahui bahwa usulan pengeluaran belanja obat dari Instalasi Farmasi tidak mempertimbangkan untuk pembayaran Hutang Obat, begitu pula Bagian Perencanaan dan Anggaran juga tidak melakukan analisa atas hal tersebut. Sehingga pada akhir Tahun 2005 dan 2006 terdapat ”panjar” Biaya Obat yang sebenarnya adalah pengeluaran untuk membayar Hutang Obat yang belum dipertanggungjawabkan dengan SPM atau SP2D. Dengan demikian, pengeluaran ”panjar” tersebut tidak dilandasi dan tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang telah ditetapkan.
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan: 1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 tentang Penetapan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Keuangan Unit Swadana Daerah Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 huruf k menyebutkan bahwa ” Sisa Lebih adalah selisih antara realisasi penerimaan dengan realisasi dana Unit Swadana Daerah dengan SPMU Pengesahan yang diterbitkan oleh Biro/Bagian Keuangan dalam satu tahun anggaran berkenaan”. 2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/55/Keu/2005 tentang Pengesahan Dokumen Anggaran
Satuan
Kerja
(DASK)
pada
Biaya
Listrik
dianggarkan
sebesar
Rp174.850.000,00, Biaya Air dianggarkan sebesar Rp3.937.342,00, Insentif Jasa Pelayanan dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00, dan Biaya Obat-Obatan dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00. 3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/56/Keu/2006 tentang Pengesahan DASK pada Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00, Insentif Jasa Pelayanan dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782,00, dan Biaya Obat-Obatan dianggarkan sebesar Rp4.409.006.800,00.
Hal tersebut diatas mengakibatkan: 82
1) Rencana dan arah pemanfaatan sumber daya keuangan menjadi tidak pasti serta menganggu manajemen kas dan likuiditas keuangan RSUD Sanjiwani pada tahun berikutnya, karena ketersediaan saldo kas tunai yang lebih kecil dan tidak sesuai dengan pelaporan SiLPA murni swadana; 2) Pengeluaran berupa ”panjar” untuk Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air pada tahun berjalan tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang tersedia.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: 1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja yang diprediksikan akan berlebih; 2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang obat.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa SiLPA di RSUD Sanjiwani dilaporkan guna mengetahui darimana sumber sisa anggaran dan pemakaian dari SiLPA rekapan SiLPA diajukan pada anggaran perubahan akhir tahun. Sedangkan perencanaan disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi SiLPA kecuali pendapatan melebihi target yang direncanakan.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar: 1) Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan atas kelalaiannya tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja yang kemungkinan berlebih; 2) Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang obat
m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani senilai Rp588.000.000,00 belum efektif
83
Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani merupakan penggabungan dari Rekam Medis (Urusan Catatan Medis Rumah Sakit) dengan Pencatatan dan Pelaporan RS (Urusan Pencatatan dan Pelaporan). Bagian SIMRS RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dibentuk berdasarkan Perstandar Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 5 Januari 2001 dengan latar belakang untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD Sanjiwani. Tujuan pembentukan bagian SIMRS adalah untuk meningkatkan pelayanan administrasi pasien dengan cepat, tepat dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah sakit kepada masyarakat dengan teknik Computerized Billing System (CBS). Untuk mencapai tujuan tesebut Pihak RSUD melakukan Kerjasama Operasi pada Bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan CV. Andika Prima Tech yang dilaksanakan 440/080/1/KSO/2003 dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) Nomor: 001/APTK-KSO/1/2003 Tanggal 27 Januari 2003. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan sistem kerjasama operasi (KSO) yang berlaku sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 27 Januari 2008. Pembayaran atas kerjasama operasi tersebut dilakukan setiap bulan selama jangka waktu KSO. Setelah KSO tersebut selesai, perangkat keras dan perangkat lunak yang terpasang menjadi milik Pihak RSUD. Selama masa KSO biaya perawatan dan perbaikan perangkat lunak dan perangkat keras menjadi tanggungjawab pihak CV. Andika Prima Tech. Berdasarkan Kontrak tersebut pekerjaan CV. Andika Prima Tech adalah mengadakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk jaringan komputer SIMRS. Perangkat keras yang dimaksud terdiri dari: 1) 31 unit computer Pentium III; 2) 1 unit server Pentium IV; 3) 4 Unit Printer; 4) 10 unit upgrade computer lama dengan spesifikasi Pentium III; 5) Perangkat lainnya. Sedangkan perangkat lunak yang dimaksud adalah Integrated System Solution Hospital Management System yang terdiri dari beberapa modul yang seluruhnya terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya. Adapun modul-modul tersebut adalah sebagai berikut: 1) Rawat Jalan (Poliklinik); 2) Rawat Inap; 3) Rawat darurat; 4) Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Gizi); 5) Keuangan dan Akuntansi; 84
6) Sumber Daya Manusia
Harga borongan atas pekerjaan tersebut sebesar Rp840.000.000,00 yang dibayarkan setiap bulan sebesar Rp14.000.000,00 selama 5 (lima) tahun. Selama Tahun Anggaran 2003, Pihak RSUD tidak melakukan pembayaran atas pekerjaan tersebut karena sesuai dengan perjanjian, pembayaran pertama mulai pada saat masa uji coba selesai, yaitu: Bulan Januari 2004. Dengan demikian sampai, dengan bulan Juni Tahun 2007 Pihak RSUD telah melakukan pembayaran sebesar Rp588.000.000,00 (42 bulan x Rp14.000.000,00) yang direalisasikan melalui belanja Jasa Pihak ketiga. Kontrak juga mengatur bahwa Aplikasi SIMRS sudah dapat dimanfaatkan secara penuh pada saat selesainya masa uji coba. SPK (Kontrak) atas Kerjasama Operasi SIMRS tersebut tidak memuat Rencana Anggaran Biaya atas pekerjaan tersebut, sehingga tidak dapat diketahui spesifikasi yang terinci atas pekerjaan tersebut yang pada intinya terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras beserta alat pendukung lainnya dan pelatihan kepada pengawas dan operator. Jadwal kerja untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut juga tidak diatur secara jelas oleh Pihak RSUD dan CV. Andika Prima Tech sehingga untuk pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan tersebut yang berdasarkan kontrak merupakan tanggungjawab Direksi RSUD Sanjiwani, tidak dapat dilaksanakan. Berdasarkan SPK (Kontrak) maksud dan tujuan dari penggunaan informasi rumah sakit yang terintegrasi adalah: 1) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit; 2) Meningkatkan efisien waktu, biaya dan tenaga; 3) Memudahkan dan mempercepat informasi baik keadaan pasien maupun informasi lainnya; 4) Meningkatkan pengawasan terhadap aset rumah sakit; 5) Memudahkan dalam pengarsipan; 6) Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat; 7) Memudahkan dalam analisa atau statistik karena didukung oleh data-data yang lengkap dan valid; 8) Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi tentang rumahsakit.
Pemeriksaan atas penggunaan aplikasi yang sudah terpasang pada 41 instalasi dan unsur penunjang diketahui bahwa sebanyak 31 user atau pengguna yang aplikasi sistemnya sudah jadi atau terpasang belum dioperasikan atau dimanfaatkan secara penuh dengan kata
85
lain Aplikasi SIMRS hanya difungsikan sebagai Billing Sistem dengan rincian sebagai berikut:
No.
Nama Modul
Jml. Aplikasi Terpasang (Unit)
Jml. Aplikasi yg Belum Dimanfaatkan (User)
1
2
3
4
1
Modul Rawat Jalan
16
14
2
Modul Rawat Inap
13
12
3
Modul Rawat Darurat
3
1
4
Modul Penunjang Medik
8
7
5
Modul Keuangan dan Akuntansi
2
2
6
Sumber Daya Manusia
-
-
42
36
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa aplikasi yang sudah selesai dikerjakan tetapi belum dimanfaatkan adalah sebanyak 36 aplikasi. Sedangkan Modul Sumber Daya Manusia (SDM) sampai pemeriksaan berakhir belum terpasang. Dengan demikian, informasi yang dapat dilayani oleh Aplikasi SIMRS sebatas hanya informasi pendapatan, sedangkan informasi yang menyangkut rekam medis, keuangan dan akuntansi serta sumber daya manusia tidak dapat dilayani. Untuk dapat mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS tersebut, CV. Andika Prima Tech sudah melakukan pelatihan terhadap calon operator komputer yang terdiri dari bidan, perawat dan tenaga administrasi yang sudah dilaksanakan pada tahun 2003. Tetapi pelatihan yang diberikan hanya sebatas Computerized Billing System (sesuai sertifikat yang diterbitkan) bukan Aplikasi SIMRS secara menyeluruh. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Aplikasi SIMRS belum dioperasikan secara penuh.
Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus
86
sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan Kerjasama Operasi (KSO) pada Bidang SIMRS tersebut belum mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah tersebut disebabkan oleh: 1) Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan RSUD yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian; 2) Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi/Bagian yang kurang optimal dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS; 3) Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak sesuai dengan kontrak.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti dengan peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud di masa mendatang.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada: 1)
Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan selanjutnya, memerintahkan untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;
2)
Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang optimal dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS dan selanjutnya, memerintahkan untuk mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;
3)
Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
87
n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60 memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani RSUD Sanjiwani adalah merupakan Unit Swadana Kabupaten Gianyar sehingga semua penerimaannya dapat dipergunakan secara langsung oleh RSUD. Penerimaan Rumah Sakit Sanjiwani diperoleh dari Jasa Sarana, Jasa Medis, Jasa Pelayanan dan Jasa Administrasi. Penerimaan dari Jasa Pelayanan sesuai ketentuan dikembalikan kepada RSUD yang diperuntukkan terutama bagi pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Peraturan yang mengatur pembagian Jasa Pelayanan beberapa kali berubah dan yang terakhir
adalah
Keputusan
Direktur
RSUD
Sanjiwani
Gianyar
Nomor:
188/791/RSU/VII/2006 tentang Revisi I Rumus Pembagian Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Keputusan Direktur tersebut memutuskan bahwa jasa yang dihasilkan dari pendapatan RSUD Sanjiwani Gianyar dibagi dengan perbandingan prosentase sebesar 40% untuk jasa pelayanan dan 60% untuk biaya operasional pelayanan rumah sakit. Berdasarkan keputusan tersebut yang berhak atas Jasa Pelayanan kesehatan adalah seluruh karyawan RSUD baik Medis, Paramedis dan Non Paramedis setelah melaksanakan tugas minimal satu tahun. Dari keseluruhan jasa pelayanan untuk karyawan tersebut, sebesar 17 % merupakan jasa pelayanan untuk manajerial yang terdiri dari karyawan manajerial/struktural, karyawan yang menjabat kepala dari suatu kelompok kegiatan. Hasil pemeriksaan atas SPM, SP2D dan bukti-bukti pendukung atas Belanja Jasa Pelayanan Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) menunjukkan jasa pelayanan selain dibagikan kepada karyawan RSUD juga dibagikan untuk Dewan Penyantun. Besarnya jasa pelayanan untuk Dewan Penyantun adalah sebesar 8% dari seluruh dana untuk manajerial. Dewan Penyantun RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagaimana diatur dengan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 312 Tahun 2006 terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi, Kepala Bawasda, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar, namun demikian Keputusan Bupati tersebut tidak menyebutkan pemberian Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Keputusan Bupati tentang Dewan Penyantun untuk Tahun 2005, tidak didapatkan. Jasa Pelayanan yang dibagikan untuk Dewan Penyantun tersebut selama Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) adalah sebesar Rp99.325.028,60 dengan rincian sebagai berikut berikut: No.
Tahun Anggaran
Jml. Belanja Jasa Pelayanan
Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun
88
(Rp) 1
2
3
(Rp) 4
1
2005
2.419.903.671,04
32.951.777,35
2
2006
5.545.863.694,00
56.107.099,09
3
2007 (s.d. Juli)
1.788.028.472,00
10.266.152,16
9.753.795.837,04
99.325.028,60
Jumlah
Pembayaran atas Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun tidak dilakukan setiap bulan tetapi disimpan terlebih dahulu oleh Tim Pengendali Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani Gianyar yang bertugas sebagai pembagi jasa pelayanan. Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun dibayarkan setelah jasa pelayanan yang dikumpulkan tersebut dianggap cukup jumlahnya. Jasa pelayanan yang telah dibayarkan kepada Dewan Penyantun selama Tahun 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Mei 2007) adalah sebesar Rp87.439.758,62. Jumlah yang dibayarkan lebih kecil dari jumlah yang sudah dikumpulkan yaitu Rp99.325.028,60 karena sebagian digunakan untuk membayar tagihan RSUD kepada Dewan Penyantun yang sudah menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD. Dari jumlah sebesar Rp87.439.758,62 tersebut, diantaranya Rp5.736.034,20 sudah termasuk yang dibayarkan kepada Direktur RSUD. Rincian pembayarannya terdapat dalam Lampiran 11. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,00 tersebut tidak sesuai dengan ketentuan karena seharusnya Jasa Pelayanan hanya untuk karyawan RSUD saja. Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Bab XVII Pengelolaan Biaya Pelayanan Kesehatan di RSUD dan Puskesmas Pasal 22 yang menyatakan: Ayat (2) seluruh penerimaan komponen jasa pelayanan dikembalikan kepada RSUD; dan Ayat (3) penggunaan dana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut oleh RSUD dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, yang diperuntukkan terutama bagi pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, atau sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut mengakibatkan Pembagian Jasa Pelayanan Kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60 tersebut tidak tepat sasaran dan merupakan pemborosan keuangan RSUD Sanjiwani.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani yang mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.
89
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pengalokasian pembagian jasa pelayanan kepada Dewan Penyantun adalah berdasarkan SK Bupati Gianyar No.312 Tahun 2006, mengacu pada struktur Rumah sakit Type B yang merupakan imbalan kepada Dewan Penyantun atas jasa-jasanya dalam rangka pembinaan RSUD Sanjiwani.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk meninjau kembali kebijakan pembagian jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun, dan selanjutnya memerintahkan untuk tidak memberikan jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun.
o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.529.000,00 tidak sesuai ketentuan RSUD Sanjiwani merupakan RSUD Kelas B yang memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap kepada masyarakat. Pengolahan dan Penyediaan makanan untuk pasien rawat inap dilakukan oleh Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani yang secara organisasi berada di bawah Wakil Direktur Penunjang. Untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (sampai dengan bulan Mei 2007), penyediaan atas bahan makanan pasien yang diolah oleh Intalasi Gizi dilakukan oleh satu rekanan yaitu UD. Arta Agung. Pengadaan Bahan Makanan tersebut dilaksanakan melalui Surat Perjanjian Kerja (SPK)/kontrak yang dilaksanakan setiap bulan. Realisasi keuangan atas pengadaan bahan makanan tersebut sampai dengan berakhirnya pemeriksaan adalah sebesar Rp1.209.604.000,00 yang berasal dari pengadaan Bulan Januari Tahun 2005 sampai dengan Bulan Nopember 2006. Sedangkan, pembayaran untuk pengadaan dari Bulan Desember 2006 sampai dengan Bulan Mei 2007 belum direalisasikan. Daftar terinci terdapat pada Lampiran 12. Pemeriksaan atas SPK/kontrak dan bukti-bukti pendukungnya menunjukkan satuan untuk pengadaan bahan makanan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah porsi bahan makanan yang terbagi atas 7 Jenis sebagai berikut: No.
Jenis Makanan Pasien
1
2
Harga per Porsi (Rp) 3
1.
Mahotama/VIP A
12.000,00
2.
Madyatama/VIP B
9.000,00
3.
Utama/VIP C
8.000,00
4.
Pratama/Kelas I
7.000,00
5.
Kelas II
6.000,00
90
6.
Kelas III
5.000,00
7.
Cito Karyawan OK (Operasi Kamar)
10.000,00
Harga untuk satu porsi atas masing-masing jenis makanan pasien tersebut berdasarkan perkiraan harga yang dibuat oleh Instalasi Gizi. Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa harga atas Makanan Cito Karyawan OK ditentukan berdasarkan pekiraan untuk sekali makan yaitu Rp10.000/porsi, sedangkan harga atas bahan makanan pasien ditentukan berdasarkan atas perhitungan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat satu porsi menu makanan siap saji. Hasil Pemeriksaan lebih lanjut atas pengadaan Bahan Makanan Pasien di Instalasi Gizi menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1) Penambahan biaya listrik dan air dalam pengadaan bahan makanan pasien sebesar Rp1000 per porsi memboroskan keuangan RSUD sebesar Rp189.073.000,00 dan potensi pemborosan sebesar Rp48.486.000,00
Harga Bahan Makanan Pasien ditentukan berdasarkan Kebutuhan Bahan Makanan pasien yang disusun oleh Instalasi Gizi RSUD. Penentuan harga per porsi dilakukan dengan menghitung habisnya bahan makanan untuk satu hari per jenis makanan. Pemeriksaan atas daftar tersebut menunjukkan untuk satu jenis menu ditambah dengan biaya listrik dan air adalah sebesar Rp3000,00 per hari atau Rp1000,00 per porsi untuk tiga kali pemberian makanan. Padahal pengolahan Bahan Makanan tersebut dilakukan di Instalasi Gizi dengan menggunakan fasilitas air dan listrik RSUD yang dibayar secara rutin oleh RSUD. Dengan demikian, terdapat pembayaran di luar kebutuhan atas Bahan Makanan Pasien sebesar Rp1000,00/porsi kepada UD. Arta Agung. Jumlah Porsi Bahan Makanan Pasien yang dibayarkan selama Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 adalah sebagai berikut: No.
Jenis Makanan Pasien
(1)
(2)
Jumlah Porsi
Jumlah Porsi
Jumlah Porsi
Jumlah Porsi
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2005 & 2006
s.d Mei 2007 Pembayaran belum direalisasikan
(3)
(4)
(5=3+4)
(6)
1
Madyatama/VIP B
1.023
2.661
3.684
2.052
2
Utama/VIP C
2.856
7.209
10.065
1.695
3
Pratama/Kelas I
13.340
25.396
38.736
9.356
4
Kelas II
48.312
83.778
132.090
22.900
91
5
Kelas III
645
3.549
4.194
12.483
Jumlah
66.176
122.593
188.769
48.486
Berdasarkan tabel diatas, total seluruh porsi Tahun 2005 dan 2006 menjadi 188.769 porsi, sehingga terjadi pengeluaran biaya diluar kebutuhan seluruhnya sebesar Rp188.769.000,00 (Rp1000,00 x 188.769 porsi). Sedangkan, untuk Tahun 2007 (s.d. Bulan Mei) terdapat potensi pengeluaran biaya air dan listrik di luar kebutuhan sebesar Rp48.486.000 (Rp1000,00 x 48.486 porsi).
2) Terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan pasien sebesar Rp12.070.000,00
Berdasarkan SPM, SPK, Faktur dan bukti-bukti pendukungnya jumlah pengadaan Makanan Pasien yang dibayarkan untuk Bulan Nopember 2006 adalah sebagai berikut: No
Jenis Makanan Pasien
1
Jumlah Porsi
Harga per porsi
Jumlah Harga
Sesuai Faktur
(Rp)
(Rp)
3
4
5 (3x4)
2
1
Madyatama/VIP B
151
9.000,00
1.359.000,00
2
Utama/VIP C
721
8.000,00
5.768.000,00
3
Pratama/Kelas I
2.203
7.000,00
15.421.000,00
4
Kelas II
6.580
6.000,00
39.480.000,00
5
Kelas III
169
5.000,00
845.000
6
Makanan Cito Karyawan OK Jumlah
30
10.000,00
300.000,00
9.854
45.000,00
63.173.000,00
Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani setiap bulan membuat laporan kegiatan di Instalasi Gizi berupa Laporan Instalasi Gizi, untuk mengetahui jumlah porsi bahan makanan pasien yang telah diolah. Hasil pemeriksaan silang antara Laporan Instalasi Gizi dengan jumlah porsi makanan berdasarkan SPK dan bukti pendukungnya menunjukkan bahwa untuk bulan Nopember 2006 terdapat ketidaksesuaian jumlah porsi pengadaan bahan makanan pasien antara SPK dan bukti pendukungnya dengan Laporan Instalasi Gizi sebagai berikut: No.
Jenis Makanan Pasien
(1)
(2)
Jml Porsi Berdasarkan Laporan Instalasi Gizi (3)
Jml Porsi Berdasarkan SPK & Faktur (4)
Selisih (Porsi)
(5=4-3)
Harga per Porsi stlh dikurangi Biaya Air & Listrik (Rp) (6)
519
721
202
7.000,00
Jml Kekurangan Pengadan (Rp) (7=5x6)
1
Utama/VIP C
2
Pratama/Kelas I
1.642
2.203
561
6.000,00
3.366.000,00
3
Kelas II
5.122
6.580
1.458
5.000,00
7.290.000,00
Jumlah
1.414.000,00
12.070.000,00
92
Tabel tersebut diatas menunjukkan terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan pasien (setelah dikurangi Biaya Listrik dan Air) yaitu Bahan Makanan Pasien Utama/VIP C sebesar Rp1.414.000,00 (202 porsi dengan harga Rp7.000,00/porsi) , Pratama/Kelas I sebesar Rp3.366.000,00 (561 porsi dengan harga Rp6.000,00/porsi) dan Kelas II sebesar Rp7.290.000,00 (1.458 porsi dengan harga Rp5.000,00/porsi atau seluruhnya sebesar Rp12.070.000,00 (Rp1.414.000+ Rp3.366.000,00+Rp7.290.000,00).
3) Terdapat pengadaan Bahan Makanan Cito Karyawan OK tidak sesuai ketentuan senilai Rp6.900.000,00
Berdasarkan SPM, SPK dan bukti-bukti pendukungnya, jumlah pengadaan Makanan Cito Karyawan OK yang telah dibayarkan untuk Tahun 2005 dan 2006 adalah sebanyak 690 porsi dengan nilai Rp6.900.000,00 (Rp10.000,00 x 690 porsi). Sedangkan, Laporan Instalasi Gizi menunjukkan bahwa Instalasi Gizi tidak pernah melakukan pengolahan atas Makanan Cito Karyawan OK. Laporan hanya menunjukkan nilai Rupiah Makanan Cito Ok tersebut (tidak terdapat jumlah porsi yang diolah). Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa untuk Makanan Cito Karyawan OK diserahkan langsung pengelolaannya kepada rekanan (UD. Arta Agung) dan Instalasi Bedah Sentral. Konfirmasi selanjutnya dengan UD. Arta Agung diketahui bahwa UD. Artha Agung tidak mengadakan bahan Makanan Cito Karyawan OK, tetapi uang tersebut
dipotong langsung oleh Pemegang Kas RSUD untuk diserahkan ke
Instalasi Bedah Sentral. Proses pengadaan Makanan Cito Karyawan OK tersebut dilakukan tidak sesuai ketentuan, karena ada kesepakatan lisan antara Wakil Direktur Pelayanan dengan Wakil Direktur Umum dan Keuangan untuk mempermudah penyediaan makanan Cito Karyawan OK. Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel; Pasal 3 (a.) efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran
yang
ditetapkan
dalam
waktu
sesingkat-singkatnya
dan
dapat 93
dipertanggungjawabkan; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaranyang ditetapkan.
Pengadaan Bahan makanan pasien yang tidak sesuai ketentuan tersebut diatas mengakibatkan: 1) Keuangan RSUD Sanjiwani tidak hemat sebesar Rp201.143.000,00 (Rp189.073.000,00 + Rp12.070.000,00) dan potensi tidak hemat sebesar Rp48.486.000,00; 2) Membuka peluang penggunaan uang RSUD Sanjiwani tidak efektif seperti yang telah ditetapkan sebesar Rp6.900.000,00.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: 1) Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi; 2) Adanya kebijakan Direktur RSUD untuk mengadakan bahan makanan Cito Karyawan OK tidak sesuai ketentuan; 3) Kelalaian Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani yang tidak cermat melakukan
pemeriksaan
barang/pekerjaan
dan
adanya
unsur
kesengajaan
rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (kontrak).
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti dengan peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud dimasa mendatang.
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar: 1) Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien berdasarkan ketentuan yang berlaku; 2) Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK sesuai ketentuan; 94
3) Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan dan selanjutnya, memerintahkan melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan secara cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana kegiatan atas kelalaiannya tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) dan selanjutnya di masa akan datang melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).
95
Lampiran I KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) YANG TIDAK MENCAPAI TARGET DINAS KESEHATAN DAN SATUAN KERJA LAINNYA YANG MENANGANI BIDANG KESEHATAN KABUPATEN TABANAN DI TABANAN
No. 1 A.
Kewenangan Wajib
Jenis Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal Indikator Kinerja
2 INDIKATOR KABUPATEN SEHAT
3
4
1
Morbiditas
2
Akses dan Kesehatan
Mutu
3
Pelayanan Kesehatan
Target Capaian Kinerja 2005 2005 6 5
a.
Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk
5
11.73
b.
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
85
70.31
c.
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) / 1000 penduduk
2
46.57
Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan
100
89.74
Persentase Persalinan oleh Tenaga kesehatan Persentase Bayi yang Mendapat Asi Ekslusif Persentase SD/MI yang Mendapat Pemeriksaan GIGI dan Mulut Persentase Pekerja Mendapat Pelayanan Kesehatan Kerja Persentase Keluarga Miskin yang Mendapat Pelayanan Kesehatan
90 80 100
89.76 67.14 69.46
80
#REF!
100
83.51
Pelayanan a.
a. b. c. d. e.
4
Sumber Daya Kesehatan
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Rasio Dokter per 100.000 penduduk 40 Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk 2 Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk 11 Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 10 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117.5 Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk 22 40 Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 40 Persentase Penduduk yang Menjadi Peserta JPKM 80 Rata-rata % anggaran kesehatan dalam APBD 15 kab/kota
14.86 0.00 4.46 1.73 42.11 93.39 9.91 17.09 7.18 25.40 12.98
5
Manajemen Kesehatan
a.
% Kab/kota mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan
100
0.00
b.
% prop/kab/kota mempunyai Provincial/Regincial Health Account
100
0.00
B. STANDAR PELAYANAN MINIMAL I. Pelayanan Kesehatan Dasar 6
Pelayanan Kesehatan Ibu Bayi Baru a. Lahir
% Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
25
16.49
7
Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah dan Usia Sekolah
Pra a.
% Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
65
60.28
b.
% Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru UKS/dokter kecil)
75
65.10
8
Pelayanan Kesehatan Jiwa
a.
% Pelayanan gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum
3
0.83
9.
Pelayanan Obsetrik dan Neonatal a. Emegensi Dasar dan Komprehensif
% Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan Neonatus % Ibu Hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani
50
28.73
40
16.49
% Kesembuhan penderita TBC BTA +
85
70.31
III. Pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang
b.
IV. Penyelenggaraan pemberantasan menular
penyakit 10
Pencegahan dan penyakit TB Paru
pemberantasan a.
1
2
V. Penyelenggaraan
3
4
5
6
kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar
VI. Penyelenggaraan kesehatan
11
Pelayanan Pengendalian Vektor
a.
% ABJ
95
92.55
12
Penyuluhan Perilaku Sehat
a.
% Desa dengan garam beryodium baik
65
0.00
Penyuluhan P3 NAPSA (Pencegahan a. dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPSA) yang berbasis di masyarakat
% Upaya penyuluhan P3 NAPSA oleh petugas kesehatan
3
2.16
Penyediaan Obat dan Perbekalan a. Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar b. c.
% Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
90
68.32
% Pengadaan obat essensial % Pengadaan obat generik
90 90
81.28 81.28
15
Penyelenggaraan pembiayaan untuk a. pelayanan kesehatan perorangan
% Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
30
25.40
16
Penyelenggaraan pembiayaan untuk a. Keluarga Miskin dan masyarakat rentan
% Cakupan jaminan pemeliharaan Keluarga Miskin dan masyarakat rentan
100
83.51
17
Jenis yang dilaksanakan sesuai a. kebutuhan (untuk daerah tertentu) b.
% Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal % Cakupan WUS yang mendapat yodium kapsul % RFT Rate
promosi
VII. Pencegahan dan 13 Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif (P3 NAPZA) berbasis masyarakat VIII. Penyelenggaraan Kefarmasian
Pelayanan 14
IX. Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan
X. Lain-lain tambahan
c.
20
0.00
50 91
0.00 55.56
Lampiran 2a Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Tunjangan Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar Gaji No.
Bulan Tunj. Struktural (Rp)
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Gaji ke-13
3
600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00 600.000.00
A. Jml. Pemborosan (1+2+3)
Tahun 2005 Tunj. Fungsional (Rp) 4
337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 337.500.00 Jumlah 1: Rp 7.354.500.00
Selisih (Rp) 5=(3-4)
262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 262.500.00 3.412.500.00
Tunj. Struktural (Rp) 6
900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00 900.000.00
Tahun 2006 Tunj. Fungsional (Rp) 7
750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 750.000.00 Jumlah 2:
Selisih (Rp) 8=(6-7)
150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 150.000.00 1.950.000.00
Tunj. Struktural (Rp)
Tahun 2007 Tunj. Fungsional (Rp)
Selisih (Rp)
9
10
11=(9-10)
1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 (Sampai dengan pemeriksaan 6 Nopember 2007) 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 Jumlah 3: 1.992.000.00
Lampiran 2b Selisih Tambahan Penghasilan (Uang Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan DASK 2005, 2006 dan DPA 2007 dibayarkan per Triwulan No.
Bulan Pej. Struktural (Rp)
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3
200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00
B. Jml. Pemborosan (1+2+3) TOTAL PEMBOROSAN (A + B)
Tahun 2005 Pej. Fungsional (Rp)
Selisih (Rp)
4
5=(3-4)
200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 Jumlah 1: Rp 24.750.000.00
Pej. Struktural (Rp) 6
-
Rp 32.104.500.00
200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00
Tahun 2006 Pej. Fungsional (Rp)
Selisih (Rp)
7
8=(6-7)
200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 200.000.00 Jumlah 2:
-
Pej. Struktural (Rp)
Tahun 2007 Pej. Fungsional (Rp)
Selisih (Rp)
9
10
11=(9-10)
3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 (Sampai dengan pemeriksaan berakhir)
Jumlah 3:
24.750.000.00
Lampiran 3.a No.
Nama Obat
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Daftar Obat Expired Satuan Jumlah
Anbacim Andonek Rhinatiol Supraysin Adona (Ac-17) Gamex Trental Ulceran Trasik Injeksi Brospec Injeksi 1000 Topcillin 500 Timact 80 Trental 400 mg Fixiphar 100 Sporetik 100 Lopamiro 370 Zaditen 1 mg Sermion Minocin 100 mg Herclov Cibacen 10 mg Cefspan 100 mg Prazotec Adalat oros 30 Pharodime Pulmicort Turbuhaler (100 vg/dose) Pulmicort Turbuhaler (100 mikrogran) Seretide 50 inhaler Seretide 125 inhaler Ceftazidime injeksi Alco plus sirup Nimotop 50 Kalcef injeksi Meptin Cendo Asthenof Folamil Vomitrol Tenofax 12,5 Cetatrex Miniceronal OBH Kotrimoksazol Vidisep 10% Vitamin c 250 mg Antasida doen 2700 Ka -en 34 (infus) 10
3
Vial Botol Botol Botol Tablet Biji Kapsul Kapsul Ampul Vial Kapsul Vial Tablet Kapsul Kapsul Botol Tablet Tablet Kapsul Kaplet Tablet Kapsul Kapsul Tablet Vial Botol Botol Fles Fles Vial Botol Vial Vial Fles Botol Kaplet Tablet Tablet Kaplet Tablet Botol Botol Botol Tablet Tablet Fles
4
9 5 12 6 270 35 100 78 50 8 175 21 100 32 66 2 60 55 45 50 72 28 34 60 8 2 2 3 1 8 4 2 9 2 9 100 100 30 4 60 120 336 8 2.500 2.700 30
Tanggal Expired/Ket. 5
Jul-07 Berubah warna Apr-03 berubah warna Sep-04 Jul-03 Okt-04 05-Jan-06 Jan-04 Obtober 2005 Jul-05 April m2005 Jan-05 Agust-05 Jul 2003 dan Jan 2007 Nop-05 Mei-04 Apr-06 Agust-04 06-Des-05 Nop-04 Jul-04 Mar-05 Jan-05 Feb-06 Jul-06 Sep-04 Okt-05 Sep-05 Feb-06 Jul-06 Feb-06 Jul-06 08-Jul-06 Jan-06 Jul-06 Lama 13-Apr-06 Agust-06 Sep-06 Sep-06 Berubah warna 2005 Berubah warna Okt-06 Feb-07
1
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
2
Etakridina Super gips I kg Fluorescein Diphenhydramine 10 mg Dexamethasone 5 ml Farmabec c 100 Infus Serafit Methanol Antalgin 500 mg Parasetamol 500 mg Polycateter 16 Polycateter 24 Cefazol injeksi 1 g Colme tetes telinga Natrium Phnytoin capsul Reskaf Koldex syrup Rifantibi 450 gr Lapraz Renifac Cendo Augentanic Cipram 20 mg Suprost Ceptik 100 g Mersibion Im-bost Mineceronal Improvex 500 g Calamin AF Nidazde Comsporin 100 Neurobat Epotin Oste Tenofax 12,5 Inazol Maltiron Zantadin Qidrox 500 Alganax 1 mg Torontal 100 g Vulamox Osteotin Forres Tonit Vitaplex Farmabex C Eminetor
3
Botol Bungkus Botol Ampul Ampul Tablet Fles Sachet Kaleng Tablet Tablet Pcs Pcs Vial Biji Kapsul Botol Botol Kapsul Kapsul Tablet Fles Tablet Tablet Kapsul Kapsul Kapsul Tablet Tablet Tablet Tablet Kapsul Tablet Kapsul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Tablet Tablet
4
1 3 1 36.060 9.370 100 13 30 3 1.000 2.000 18 7 27 6 26 3 3 165 10 100 5 70 150 19 9 74 41 15 15 22 11 4 52 77 10 19 40 42 15 25 100 10 30 85 48 2 100 100
5
Lama Lama Mei-06 Okt 2004 dan Agus 2006 Jun, Sept 2003 dan Agus 2007 Jul-05 Des-03 Feb-06 Lama Lama Lama Des 2002 dan Jun 2006 Nop-05 Jul-06 Jun-06 Apr-06 Rusak Agust-06 Jul-06 Sep-05 Okt-06 Des-06 Feb-06 Okt-06 Agust-06 Agust-06 Jun-06 Sep-06 Mar-06 Agust-06 Apr-06 Apr-06 Jan-06 Oktober Sep-06 Apr-06 Des-06 Agust-06 Okt-06 Nop-06 September Jan-07 Sep-06 Okt-06 Okt-06 Jun-05 Mei-05 Jul-05 Jan-07
1
96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144
2
Epatan Domedon Comsikla 500 Cafergot Arsitan Sanaret Lesidas 10 Simacron Mersilion 500 Lapicef 500 Lipofol Ultravita Qidrox Bellamox 500 Lacto AD Belamon 125 Levopront Pratropil Zofredal 2 mg Tradyl Poncolin syrup Sagestam Injeksi Kalmoco Y-rins Prolic 150 Isoniazid 300 mg Ansell Medical Frixitas 0,5 mg Glucophage 500 mg Laparaz Unat 5 Emineton Prozotec Moraxine 1,0 Diazepam Renatac Vitamin B1 Laktafit Fluktan Reserpine Griseofulvin Methycobal injection Zestam Amaropo Methergin Fetik 100 Eflin Syrup Humulin-N Prenatin Plus
3
4
5
Kapsul Tablet Kapsul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Kapsul Tablet Tablet Tablet Tablet
100 46 30 62 100 225 60 10 5 34 41 19 30 20 20 5 5 290 30 12 1 4 90 1 141 5000 25 80 67 9 100 100 20 4 41 20 83 198 50 250 100 23 320 100 10 200 7 10 141
Jan-07 Mar-07 Feb-07 Apr-06 Sep-07 Feb-07 Apr-07 Okt-06 Apr-07 Mar-07 Des-06 Rusak Nop-06 Okt-06 Apr-07 Jun-07 Jan-05 Feb 2003 dan Jan 2005 Jan-05 Sep-06 Okt-05 Nop-05 Jul-05 Apr-05 Okt-05 Sep-05 Mar-05 Peb-06 Jul-05 Apr-05 Peb-07 Jan-07 Mar-05 Sep-05 Mei-06 Okt-06 Agst-07 Des-05 Nop-05 Okt-05 Nov-04 Apr-06 Jan-06 Des-04 Jun-02 Agust 2005 dan Des 2005 Lama Sep-99 Peb-03 dan Mei 2005
Botol Kapsul Tablet Tablet Botol Vial Kapsul Botol Kapsul Tablet Pieces Tablet Tablet Kapsul Tablet Tablet Kapsul Vial ampul Tablet Ampul Tablet Tablet Tablet Tablet Ampul Tablet Tablet ampul Tablet Botol Vial Kaplet
1
145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193
2
Fenicol Pronetic Primoxil Sitro Chloramphenicol 200 mg Hexer Metoclopramide Danoxilin Injeksi Duphalac Syrup Konithrocin Vonceran Artovit Longcef Syrup Trifed Fusycom Lysmin syrup Dormicum Tremenza Cendo Lyteer Donoxilin Injeksi Rimcure Kolkatriol Ismacrol Amoxilin sirop kering Cotristen Accupril Biostatik Gingko Biloba Primene Meylon 84 Dextrose 40% Tracium Kamadol Adona Ac 17 Monocryl No.0 Comafusin Hepar Penhothal Heptamye Uromix Emelden Megaflu Megadex Gamesic Linodiab Eflin Teruna Needle 21 Syparon Beniazide 400 mg Marcain
3
4
5
Botol Tablet Tablet Tablet Kapsul Vial Vial Botol Botol Tablet Ampul Softgel Botol Botol Tube Botol Vial Botol Botol ampul Tablet Kapsul Tablet Botol Tube Tablet Tablet Tablet Botol Fles Fles Fles Ampul Ampul Sachet Botol Vial Tablet Kapsul Kapsul Kaplet Tablet Tablet Tablet Tablet Biji Tablet Tablet Ampul
1 75 5 21 4000 20 2 16 1 100 3 120 1 1 4 1 10 1 3 10 19 30 50 1 5 20 30 40 1 7 10 10 23 3 1 1 28 160 40 20 100 170 110 80 78 5 10 10 8
Apr-04 Okt-05 Peb-04 Nov-04 Mar-04 Okt-04 Des-05 Peb-05 Mei-04 Mar-05 Apr-06 Agst-05 Jul-04 Lama Jul-05 Peb-04 Jun-05 Lama Sep-05 Jan-05 Des-05 Mar-05 Apr-04 Nop-06 Peb-05 Okt-05 Lama Lama Nop-04 Mar-05 Agust-02 Apr-04 Jul-05 Jul-05 Jul-05 Feb-04 Mei-55 Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Lama Mei-07
1
194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242
2
Aqua injeksi 1 lt Metil Ergometrin Makat Pancolin Syrup Trasik Drolic 150 Ulfam Moraxine Y Rins Infus Set Anak Notropil 400 mg Humulin N Kidmin Berotec Broadced C & T Drainase Bag Farmacrol Thiamphenicol 500 mg Bronchopront Celebrex 100 mg Vitamin B1 Katrasik injeksi Tanpa Nama Serenase injeksi Aminophyline injeksi Robamox 250 mg Engran Enkasari Antiprestisin Garamicin Sharox 500 Qidrok 125 Biosolin Softens Longcef 500 Unat Venos Sofden Reskuin 500 Neripros 2 mg Alergi Rovadin Neurophil Indoderm Daftarol Auspilic 500 mg Augmenten Cefspan Bralin Sulperazon
3
4
5
Fles Ampul Botol Tablet Kapsul Tablet Viatal Botol Biji Kapsul Vial Botol Vial Vial Biji Tablet Kapsul Kapsul Kapsul Ampul Ampul Ampul Ampul Ampul Botol Kaplet Botol Tablet Fles Tablet Botol Ampul Kaplet Kapsul Ampul Kapsul Kapsul Kaplet Tablet Tablet Tablet Tablet Tube Tablet Tablet Kaplet Botol Ampul Vial
1 1405 3 100 100 50 3 4 7 12 1 2 3 1 2 90 23 11 30 1 1 10 1 27 6 170 9 90 1 20 6 3 26 42 3 30 30 3 50 5 2 3 7 1 2 4 1 2 4
Oktober Nop-03 Okt-05 Des-05 Mar-04 Okt-05 Sep-05 Apr-05 Jul-01 Jul-01 Sep-99 Mei-06 Lama Des-04 Lama Jan-06 Okt-03 Apr-04 Jan-06 Lama Lama Lama Apr-05 Feb-06 Sept 2006 dan Mar 2007 Okt-05 Okt-05 Okt-05 Jun-06 Mei-05 Jul-05 Jul-05 Mei-05 Julin 2005 Jun-05 Okt-03 Mei-05 Jul-04 Mei-05 2005 Jul-05 Mei-05 Jul-05 Lama Mei-05 Perubahan warna Jul-06 Sep-06 Nop-06
1
243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273
2
Triadek Clomsikla 125 Clavamox 125 Prolacta dha Calcidin Konithrocin Gastridin Ka-en 1B Comthycol Hexer Nexa 100 Hytrin 1 mg Primazole forte Phricef Acetensa Frixitas 0,5 mg Ismacrol Cibacen 5 mg Rifampicin 300 mg Sentyl 500 mg Regencin cream Mestamox 250 Ginkona Nexa 500 Antasida doen Corsamox 500Tablet Rifampicin 600 mg Kalmoxillin Fludane syrup OBP Levertraan zalf
3
4
5
Botol Botol Botol Kapsul Tablet Tablet Ampul Fles Kapsul Tablet Ampul Tablet Kapsul Kapsul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tube Kapsul Tablet Tablet Botol Tablet Tablet Vial Botol Botol Botol
6 4 2 20 40 1 3 22 3 154 7 53 40 32 10 40 52 29 14 42 8 130 5 60 36 130 97 7 9 8 5
Perubahan warna Agust-06 Okt-06 Jan-05 Rusak Mar-05 Sep-06 Agust 2005 dan 2006 Lama Okt-04 Apr-05 Jun-02 Jul-04 Apr-04 Mar 2004 dan Okt 2006 Feb-05 Apr-04 Okt-04 Agust-03 Nop-04 Feb-05 Mar-04 Jul-04 Jan-05 Agust-06 Agust-02 Mei-05 Jan-04 Sep-99 Lama Lama
Lampiran 3.b No. 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Daftar Obat Expired yang sudah diusulkan penghapusannya Nama Obat Satuan Jumlah Tanggal Expired/Ket. 2
Trasik Injeksi Timact 80 Prazotec Cendo Asthenof Ceptik 100 g Forres Tonit Pratropil Tradyl Sagestam Injeksi Kalmoco Y-rins Prolic 150 Laparaz Prozotec Moraxine 1,0 Renatac Laktafit Fluktan Methycobal injection Zestam Amaropo Methergin Fetik 100 Eflin Syrup Prenatin Plus Pronetic Sitro Hexer Metoclopramide Danoxilin Injeksi Konithrocin Artovit Longcef Syrup Trifed Fusycom Tremenza Cendo Lyteer Donoxilin Injeksi Cotristen Primene Pancolin Syrup Ulfam Y Rins Kidmin Berotec
3
Ampul Vial Kapsul Botol Kapsul Tablet Tablet Kapsul Tablet Vial Kapsul Botol Kapsul Kapsul Kapsul Vial Tablet Tablet Tablet Ampul Tablet Tablet ampul Tablet Botol Kaplet Tablet Tablet Vial Vial Botol Tablet Softgel Botol Botol Tube Botol Botol ampul Tube Botol Botol Tablet Botol Botol Vial
4
5
50 21 34 9 19 85 48 290 12 4 90 1 141 9 20 4 20 198 50 23 320 100 10 200 7 141 75 21 20 2 16 100 120 1 1 4 1 3 10 5 1 3 50 4 2 3
Jan-04 April m2005 Mar-05 Jan-06 Agust-06 Okt-06 Jun-05 Feb 2003 dan Jan 2005 Sep-06 Nop-05 Jul-05 Apr-05 Okt-05 Apr-05 Mar-05 Sep-05 Okt-06 Des-05 Nop-05 Apr-06 Jan-06 Des-04 Jun-02 Agust 2005 dan Des 2005 Lama Peb-03 dan Mei 2005 Okt-05 Nov-04 Okt-04 Des-05 Peb-05 Mar-05 Agst-05 Jul-04 Lama Jul-05 Lama Sep-05 Jan-05 Peb-05 Nop-04 Okt-05 Okt-05 Apr-05 Mei-06 Lama
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Broadced Farmacrol Celebrex 100 mg Serenase injeksi Sharox 500 Qidrok 125 Biosolin Longcef 500 Venos Sofden Heripros 2 mg Ka-EB 1B Hexer Hytrin 1 mg Primazole forte Phricef Acetensa Frixitas 0,5 mg Ismacrol Cibacen 5 mg Sentyl 500 mg Regencin cream Mestamox 250 Nexa 500
Vial Tablet Kapsul Ampul Tablet Botol Ampul Kapsul Kapsul Kapsul Tablet Fles Tablet Tablet Kapsul Kapsul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tube Kapsul Tablet
1 90 30 1 20 6 3 42 30 30 50 22 154 53 40 32 10 40 52 29 42 8 130 60
Des-04 Jan-06 Jan-06 Apr-05 Mei-05 Jul-05 Jul-05 Julin 2005 Okt-03 Mei-05 Mei-05 Agust 2005 dan 2006 Okt-04 Jun-02 Jul-04 Apr-04 Mar 2004 dan Okt 2006 Feb-05 Apr-04 Okt-04 Nop-04 Feb-05 Mar-04 Jan-05
Lampiran 3.c
DAFTAR ALAT MEDIS YANG RUSAK BERAT PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 23 25 26 27 28 31 32 33 34 36
Nama Alat Manometer Manometer Dopler PotongGIF Tensimeter Tensimeter Tensimeter Tensimeter Tensimeter Sterilisator kecil Sterilisator kecil Sterilisator besar Electric Suction Apparatus Electric Suction Apparatus Defibrilator Microscope Ever light Timbangan Berdiri Incubator Mobile Operating Lamp Fentilator Tensimeter Stethoscope Autoclave Stethoscope Tensimeter Tensimeter Stethoscope Ultrasonic Scaler Jumlah
Merk Resmed Sharp Bremet NEB 5002 Tanpa Merk SMES Yamatu Tanpa Merk KENZ NOVA SMIC Tanpa Merk Tanpa Merk YBDX 23 B Tanpa Merk ODAM GDR TLA 100 H Tanpa Merk Meditec Servo Incubator Eastern Datascope Rieste, Meditec Sanden Medifriend Nova Smes HRT
Tahun Perolehan
2000 2005 2005 2003, 2004 2003, 2004 2002 2004 1999 2004 2004 2002
Jumlah 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 6 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 44
Kondisi Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat Rusak berat
Lokasi Barang Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Gudang IPSRS Perinatologi OK ICU UGD UGD UGD Pol Kebidanan Pol Interna Pol Syaraf Pol Syaraf Pol Gigi dan mulut
Lampiran 4 DAFTAR ALAT KESEHATAN YANG BELUM DIKALIBRASI PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR
No. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama barang 2 X- Ray Paper Electric Slym Zulger/Suction Nebulizer Electric Slym Zulger/Suction Electric Slym Zulger/Suction Resuscitator Fototherapy Fototherapy Incubator Incubator Incubator Incubator Vacuum Suction Aparatus Dopler Tracsi Infrared Besar Infrared kecil Infrared kecil Diattermi TENZ Vibrator Mobile Operating Lamp Mobile Operating Lamp Alat anastesi (Sphygomanometer) Alat anastesi (Sphygomanometer) Lampu Operasi Lampu Operasi Lampu Operasi Patient Monitor Patient Monitor Lampu operasi untuk mata Resusitasi bayi Cottar Cottar
Type/Merk 3 Thomas Medi Pump MMS TR 30 Otto Causco Mitsubishi
Tahun Perolehan 4 2004 2003 2003 2001 2001 2001 2004 2005 2005 2004
Mitsubishi Model YBDX-23B BF 500 Eltrac Verre Et Quartz Infraphil Infraphil Curaplas Hometech Appariel De Mascage My Life Eastern Acoma Acoma Axcel ST Focus-10, Skylux MP-500 UT 4000 F Kaps Cosmic Meditec Alsatom Surgilec 400
2001 1978 2001 1980 2001 2005 2005 2004 1980 2005 2005 1997 2005 2004 2005 2004 2005 2005 2000
Jumlah/ Volume 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1
Baik 6 1 1
Kondisi Barang Rusak Ringan Rusak Berat 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1
Lokasi Barang 9 Zal C Ayodya Astina Bisma Zal A Timur Perinatologi Perinatologi Perinatologi Perinatologi Perinatologi Perinatologi Perinatologi VK Kebidanan VK Kebidanan VK Kebidanan Fisiotherapy Fisiotherapy Fisiotherapy Fisiotherapy Fisiotherapy Fisiotherapy Fisiotherapy OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Electric Suction Apparatus Fentilator Electric Slym Zulger/Suction Electric Slym Zulger/Suction Nebulizer Autoclave Micropipet 10, 20, 100, 500 dan 1000 micro Semi fotometer Full fotometer Electrolyte analyzer Blood Gas Analyzer
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Water still Refrigerator Refrigerator Water bath Centrifuge Mikroskop Hematologi Analyzer Hematologi Analyzer Oven Dopler Audiometri Treatment Unit THT Dental unit Dental unit Autoclave Autoclave Ultrasonic Scaler Lightcure Stabilizator Lampu emergency Lampu Sorot Ultraviolet Ray X Ray Paper Elektro Coater
71 Elektro Coater Jumlah
Model MS 710 Datascope Oxwac Oxwac Speedymed My Life Soccrex, Human
2005 1998 2002 2004 2005 2003
1 1 1 2 1 1 5
Biosystem Biosystem HVL HVL
2003 2002 2002 2002
1 1 1 1
Fistream Biosystem Biosystem Memert Janetzki TS Olympus Advia 60 Celltac Jonan
2004 2001 2001 2004 2005 2004 2004 1993 2000 2000 2003 2005 2003 2003 2005 1997 2001 2005
2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
Eymasa Eastern HD 7600 Actus Spectroline Josuares Fosan Genatus Matsunaga My Life Model B 5000 A ERBE/ICC 80
Surtron
1 86
1 1 1 2 1 1 5 1 1
Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium
1 1
2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 2 1
1 35
OK ICU UGD UGD UGD UGD Laboratorium
Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Poli Kebidanan THT THT Poli Gigi dan mulut Poli Gigi dan mulut Poli Gigi dan mulut Poli Gigi dan mulut Poli Gigi dan mulut Poli Gigi dan mulut Poli Gigi dan mulut Poli Umum VK bedah VK bedah Poli Paru Poli Kulit
Poli Kulit 42
9
Lampiran 5 DAFTAR ALAT MEDIS YANG BELUM DIMANFAATKAN PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR
No.
Nama barang
Type/Merk 3 -
Tahun Perolehan 4 2003
Jumlah/ Volume 5 1
Lokasi Barang 6 Gudang Material
Lokal
2006
1
-
2002
Jumlah (Rp)
Keterangan
12.180.000.00
Sumber Dana/Asal Alat 7 APBN
Ruangan/Bangzal yang membutuhkan peralatan
8 Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
Gudang Material
4.824.021.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
3
Gudang Material
1.792.500.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
1 1
2 Incubator Anaerob
2
Meja Gineokolog
3
X Ray Paper
4
Timbangan Bayi
Yamato
2006
4
Gudang Material
1.636.000.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
5
Lampu Tindakan
DYNA
2005
3
Gudang Material
6.000.000.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
6
Ultrasonic Scaler
Dimeda
2006
1
Gudang Material
2.707.854.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
7
Urinal
SMIC
2006
46
Gudang Material
1.619.292.00
APBD
Disimpan
8
Pispot
SMIC
2006
64
Gudang Material
5.407.040.00
APBD
Disimpan
9 10 11 12
Incubator Kursi Roda Kursi Roda Tromol Besar
Meditec
Selako
2005 2006 2005 2006
1 3 1 4
Gudang Material Gudang Material Gudang Material Gudang Material
11.400.000.00 5.250.300.00 2.020.000.00 1.263.664.00
APBD APBN APBD APBD
Disimpan Disimpan Disimpan Disimpan
R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D, Ayodia, ICU, VK Bersalin, Zal A Timur, Zal Bisma R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D, Ayodia, VK Bersalin, Zal A Timur, Zal Bisma Ruang Perinatologi Zal C dan ICU Zal C dan ICU R. Astina, R. Arjuna,Zal C, Zal D, Ayodia, Ruang Perinatologi, VK Bersalin
13 Tromol Sedang 14 Tromol Kecil
Selako Selako
2006 2006
9 2
Gudang Material Gudang Material
2.030.886.00 406.180.00
APBD APBD
Disimpan Disimpan
15 Nebulizer
Omron
2006
4
Gudang Material
5.415.712.00
APBD
Disimpan
Ruang Astina
16 Blood Warmer 17 Manometer O2
Pnemesa Master
2006 2006
1 24
Gudang Material Gudang Material
1.353.928.00 19.496.568.00
APBD APBD
Disimpan Disimpan
18 Tensimeter 19 Timbangan dewasa 20 Amubbag
Smedcare Onemed York
2006 2006 2006
5 3 5
Gudang Material Gudang Material Gudang Material
8.752.125.00 162.000.00 17.149.745.00
APBD APBN APBD
Disimpan Disimpan Disimpan
Kamar Operasi R. Arjuna, Zal C, Zal D dan VK Bersalin, Zal A Timur, Zal Bisma Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C Zal C, Zal Bisma Zal D
R. Astina, R. Arjuna,Nifas, Zal D, Ayodia, ICU, Ruang Perinatologi, VK Bersalin
1 2 21 Vacuum Extractor
3 -
22 Contract Angle High Speed
4 2006
5 1
6 Gudang Material
496.439.00
7 APBD
8 Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
2006
3
Gudang Material
1.038.011.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
23 Opthalmoscopy Neorolog
Riester
2006
1
Gudang Material
180.523.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
24 Laringoskop Set
Sellaco
2006
1
Gudang Material
6.769.637.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
25 Minor Surgery Set
Soll +Co
2005
1
Gudang Material
2.000.000.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
26 Minor Surgery Set
Renz
2006
1
Gudang Material
3.535.376.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
Soll +Co
2005
1
Gudang Material
1.700.000.00
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
Selako
2006
3
Gudang Material
16.247.100.00
APBD
Disimpan
Zal A Timur dan Zal Bisma
29 Termometer Size L
-
2003 s.d 2006
103
Gudang Material
772.500.00
APBD
Disimpan
30 Termometer Size M
-
2006
121
Gudang Material
907.500.00
APBD
Disimpan
Rsetune
2006
16
Gudang Material
4.332.576.00
APBD
Disimpan
R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, Ruang Perinatologi R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, Ruang Perinatologi tidak ada data tentang alokasi penggunaan
2005
1
Gudang Material
APBD
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
OF 015 AO Ble Cross Plata
2006
2
Gudang Material
15.800.400.00
APBN
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
2006
5
Gudang Material
4.809.750.00
APBN
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
Sanden Sanden
2006 2004, 2005
8 4
Gudang Material Gudang Material
15.403.740.00 2.920.000.00
APBN APBN
Disimpan Disimpan
Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C tidak ada data tentang alokasi penggunaan
37 Tensimeter Berdiri Sanden/SM-104 (Sphygmomanometer Mobile) 38 Monitor Wall Branked
2006
2
Gudang Material
1.500.400.00
APBN
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
2004
7
Gudang Material
5.614.000.00
APBN
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
39 Diagnostic Set
2004
2
Gudang Material
2.940.000.00
APBN
Disimpan
tidak ada data tentang alokasi penggunaan
2004
1
Gudang Material
6.923.260.00
DHS Prop Bali
2004
1
Gudang Material
260.888.700.00
DHS Prop Bali
42 UV Room Sterilizer
2006
1
Gudang Material
APBN P
43 Vena Section Set
2006
1
Gudang Material
APBN P
44 Autoclave
2006
1
Gudang Material
APBN P
krn dokter spesialis bedah tulang tdk ada Krn tidak ada ruangan khusus untuk Endoskopi Tdk ada ruangan khusus untuk flu burung Tdk ada ruangan khusus untuk flu burung Tdk ada ruangan khusus untuk flu burung
27 Hecting Set 28 Vena Section Set
31 Canula Suction 32 Rectal Cat 33 Resuscitation Set 34 Tromol Sterilizer Steel 35 Tensimeter 36 Tensimeter Anak
40 Orthopedyc Operating Set 41 Endoscopy
Jumlah
Surgery
478
465.647.727.00
Lampiran 6.a DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR NO
NAMA BARANG
Jumlah Tempat Tidur Tensimeter air raksa 2 Stetoskope
1
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21
Timbangan BB/ TB Irigator set Sterilisator Oksigen + flow meter Slym Zuiger VC set Gunting verband Korentang dan Semptung Bak Instrumen besar Bak Instrumen sedang Bak Instrumen kecil Blas Spuit Gliserin spuit Bengkok Pispot Urinal Set angkat jahitan Set ganti balutan
22 Termometer 23 Standar infus 24 Eskap 25 Masker O2
26 Nasal Kateter
27 Reflek Hanan
RATIO
Zal A Timur
Seharusnya
Zal A (Bisma)
2/ ruangan 2/ ruangan
2
2
2
2
Baik
3
2
2
2
Baik
1/ruangan 2/ruangan 1/ruangan 2/ ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ ruangan 2/ ruangan 2/ ruangan 2/ruangan 1 : 1/2 1 : 1/2 1 : 1/2 5/ruangan (R Bedah 1 : 1/3) 5/ruangan (R Bedah 1 : 1) 1:1 1 : 1/4 2/ruangan R. Bedah : 3/Ruang R Penyakit Dalam : 6/ Ruang 2/ruangan R. Bedah : 3/Ruang R Penyakit Dalam : 6/ Ruang 1/ruangan
1
1
0
1
Kurang di Zal Bisma
1
2
0
2
Kurang
1 1
1 2
1 1
1 2
Baik
2
2
1
2
Kurang
0
2
0
2
Kurang
2
2
2
2
Baik
3
2
3
2
Baik
3
2
0
2
Kurang di Zal Bisma
0
2
0
2
Kurang
0
2
0
2
Kurang
1 0
2 2
0 0
2 2
Kurang Kurang
35
Seharusnya
Keterangan
33
Kurang
2
2
3
2
Kurang di Zal Bisma
8
18
10
17
Kurang
8
18
5
17
Kurang
0 0
18 5
0 0
18 5
Kurang Kurang
2
5
2
5
Kurang
35
4
33
Kurang
2
0 0
2
Kurang Kurang
2
2
0
2
Kurang di Zal Bisma
5
1
0
1
Kurang di Zal Bisma
32 0 1
9
8
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI
Lampiran 6.b DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
NAMA BARANG
Jumlah Tempat Tidur Gordyn Kimono/ baju pasien Sprei besar Manset dewasa Mitela/topi Penutup sprei Piyama Selimut wool Selimut biasa Sprei kecil Sarung bantal Sarung guling Sarung kasur Sarung Buli-buli panas Sarung eskap Sarung Windring Sarung O2 Taplak meja pasien Taplak meja teras Vitrase Tutup alat Steek laken Handuk Waslap Banak short Handuk fontanin Lap piring Lap kerja masker Duk Duk bolong
Seharusnya
Zal A (Bisma)
Seharusnya
Keterangan
RATIO
Zal A Timur
1:2
35
70
24
66
Kurang
1:5 1:5 1:4 1: 1/3 1: 1/3 1:5 1:1 1:5 1:6-8 1:6 1:3 1:1 1 : 1/4 1 : 1/4 1 : 1/10 1 : 1/3 1:3 1:3
0
175
0
165
Kurang
0 0
175 140
0 0
165 99
Kurang Kurang
0
11 2/3
0
11
Kurang
0
11 2/3
0
11
Kurang
0
175
0
165
Kurang
35
33
0
35
0
33
Kurang
18
175
0
165
Kurang
80
210
50
165
Kurang
70
210
20
198
Kurang
0
105
0
99
Kurang
0
35
0
33
Kurang
0
9
0
8
Kurang
0
9
0
8
Kurang
0
4
0
0
12
0
11
Kurang
0
12
0
99
Kurang
0
12
0
99
Kurang
1:2
0
13
0
66
Kurang
1:2
0
13
0
66
Kurang
1:6-8 1:3 1:5 1 : 1/2 1 : 1/5 1 : 1/4 1 : 1/2 1 : 1/2 1:1/3 1:1/3
56
210
0
198
Kurang
6
105
7
99
Kurang
0
175
0
165
Kurang
0
18
0
0 7
3
Kurang
17
Kurang
0
Kurang
0
9
0
8
Kurang
0
18
0
17
Kurang
0
18
0
17
Kurang
0
12
0
11
Kurang
0
12
0
11
Kurang
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI
Lampiran 6 c. DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR No.
NAMA BARANG
RATIO
1
Jumlah Tempat Tidur Tensimeter air raksa
2/ruangan
2
Stetoskope
2/ruangan
3 4
Standar infus Troley Alat besar
1 / TT 2/ruangan
5
Troley Alat sedang
KETERANGAN
ASTINA (VIP)
Seharusnya
ARJUNA
19
Seharusnya
ZAL C
29
Seharusnya
NIFAS
18
Seharusnya
ZAL D (ANAK)
24
Seharusnya
AYOD1A (VIP)
22
Seharusnya
ICU
19
Seharusnya 6
RUANG Seharusnya PERINATOLOGI 8 unit incubator bayi
Seharusnya
Keterangan
2
2
2
2
2
Kurang pada Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C Kurang pada Ruang Zal C, Zal D dan Perinatologi
4 3
2 2
5 3
10 2
Kecuali R. Bayi
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
Semua ruangan
3
2
3
2
1
2
2
2
0
2
3
2
2
2
1
Semua ruangan Semua ruangan
10 0
19 2
6 2
29 2
10 1
18 2
9 2
24 2
0 4
22 2
4 3
19 2
6 0
6 2
5/ruangan Semua ruangan
VK. BERSALIN 10
0
5
0
5
1
5
2
5
5
5
0
5
3
5
0
5
0
5
Tromol besar 7 Tromol kecil 8 Kursi roda
2/ruangan Semua ruangan 2/ruangan Semua ruangan 1/ruangan Kecuali R. Bayi
1
2
1
2
1
2
3
2
1
2
1
2
2
2
1
2
0
2
1 1
2 1
1 1
2 1
2 0
2 1
0 1
2 1
1 1
2 1
1 1
2 1
0 0
2 1
1
2
0 2
2 1
6
9
Brancard
1/ruangan Kecuali R. Bayi
1
1
2
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
10
Timbangan BB/ TB
1/ruangan Semua ruangan
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Irigator komplit
1/ruangan Kecuali R. Bayi
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
12
Sterilisator
1/ruangan Semua ruangan
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
13
Oksigen + Regulator
5/ruangan kecuali Nifas( 2)
7
5
4
5
4
5
2
2
4
5
7
5
6
5
14
Suction Pump
1/ruangan Semua ruangan
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
Termometer Reflek Hammer Lampu senter
3/ruangan Semua ruangan 1/ruangan Semua ruangan 1/ruangan Semua ruangan
3
3
2
3
1
3
2
3
2
3
5
3
2 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 1
0 1
1 1
1 0
1 1
2 1
1 1
19
Bak Instrumen besar Bak Instrumen kecil
2/ruangan Semua ruangan 2/ruangan Semua R. ( Zal C 3)
0 0
2 2
0 0
2 2
0 0
2 3
1 0
2 2
0 0
2 2
0 0
20
Korentang
1/ruangan Semua ruangan
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
21
Spuit kaca 100 cc
1/ruangan Kecuali bersalin
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
16 17
18
1
1
1
1
1
1
1
0
1
5
5
0
5
1
1
1
0
1
1
3
2
3
5
3
0 0
1 1
0 1
1 1
0 0
1 1
2 2
0 0
1 2
2 2
2 2
0 0
2 2
1
1
2
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
Kurang Kurang pada Ruang Astina, Zal C dan ICU Kurang Kurang Kurang Kurang pada Zal C dan ICU Kurang pada Zal C, Zal D dan ICU Kurang pada Zal C Kurang pada Zal Anak dan ICU Kurang pada R. Astina, Zal D, Ayodia dan VK Bersalin Kurang pada R. Arjuna, Zal C, Zal D dan VK Bersalin Kurang pada R. Arjuna, Nifas, VK.Bersalin Kurang Kurang Kurang pada R. Arjuna, Zal D, ICU dan VK Bersalin Kurang Kurang Kurang pada R. Ferinatologi dan VK Bersalin Kurang
Lampiran 6 d. DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR NO
NAMA BARANG
RATIO
KETERANGAN
ASTINA Seharusnya ARJUNA Seharusnya (VIP) 19 29 0 38 0 58
ZAL C
Seharusnya
NIFAS
Seharusnya
ZAL D Seharusnya AYODIA Seharusnya (ANAK) (VIP) 22 19 0 44 0 38
ICU
Seharusnya
Ruang Seharusnya PERINATOLOGI 8 unit incubator bayi 0 4
VK Bersalin
Seharusnya
Keterangan
Jumlah Tempat Tidur 1 Alas Kasur
1:02
Semua ruangan
0
36
0
48
0
12
0
20
2
1:04
Semua ruangan
58
76
70
116
32
72
53
96
60
88
30
76
15
24
10
8
15
40
R. Perinatologi terdapat buah tempat tidur pasien Kurang
Laken Bayi Stik Laken 5 Boven Laken
1:04 1:04 1:04
Ruang B, D, Bayi Semua ruangan Ruang VIP
47
76
40
116
0
72
8
96
20
88
24
76
10
24
0 0
28 8
0
40
Kurang
0
76
0
76
6
Cover Laken
1:04
Ruang VIP
0
76
0
76
Kurang
7
Selimut Wol Kw I Selimut Wol Kw II Sarung bantal Handuk mandi Handuk cuci tangan Perlak
1:04 1:04 1:04 1:04 4/ ruangan 1:03
Ruang VIP Ruang VIP Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan
18
76
6
76
Kurang
13 65
76 76
0
76
60
116
10
72
24
96
60
88
30
76
15
24
1
8
20
40
Kurang
0
76
4
116
0
72
2
96
0
88
0
76
0
24
0
8
0
40
Kurang
4 0
4 30
Kurang Kurang
1:03 2 Set 2 Set 2/tabung
Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan
Kurang
1 : 1/3 1:¼ 1:¼ 1:¼ 2 /set 1:03 1:½ 1:¼ 1:03
Kecuali, Bayi Kecuali, Bayi Kecuali, Bayi Kecuali, Bayi Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan
0
6
0
9
0
0
5
0
7
0
5
0
5
0
7
0
5
0
5
0
7
0
5
0
2 set
0
2 set
0
0
57
0
87
0 0
Laken Dewasa
3 4
8 9 10 11 12 13
Schort Gordyn Taplak meja pegawai 16 Sarung tabung O2 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Mitela Sarung Buli-buli Sarung eskap Sarung Windring Kain tutup Waslap Masker Duk Taplak meja pasien
0 53
4 57
0 40
0
57
1
2 set
0
2 set
0
2/tabung
0
10
0
5
15
57
18
4 87
0 0
0
87
4
2 set
2
2 set
0
2/tabung
0
15
0
7
0
4 54
0 25
0
54
0
2 set
0
2 set
0
0 87
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar
24
0
4 57
Kurang Kurang
Kurang
0 22
0
72
0
66
0
57
0
2 set
0
2 set
53
2 set
0
2 set
0
2 set
0
2 set
0
2/tabung
0
2/tabung
0
2/tabung
0
2/tabung
0
6
0
8
0
7
0
7
0
0
3
Kurang
0
6
0
6
0
5
0
2
0
3
Kurang
0
6
0
6
0
5
0
2
0
3
Kurang
0
6
0
6
0
5
0
2
0
3
2/set
0
2/set
0
2/set
0
2/set
0
2/set
0
2/set
0
2/set
Kurang
54
0
72
0
66
0
57
0
18
0
6
0
30
Kurang
9
0
12
0
11
0
10
0
3
8
4
0
5
Kurang
0
6
0
0
5
0
1
0
54
0
72
0
66
15
18
0
6
0
30
Kurang
6
0 11
10
4 72
5
4 66
6
2 0
4 36
2 4
0
36
0
6
3
30
16
2 set
0
2 set
10
2 set
2 set
2
2 set
3
2
Kurang
2/tabung
0
2/tabung
0
2/tabung
Kurang
0 57
0
4 6
2
2
Kurang
Kurang
3
Kurang
2
No.
NAMA BARANG
RATIO
KETERANGAN
ASTINA (VIP)
Seharusnya
ARJUNA
ZAL C
Seharusnya
NIFAS
Seharusnya
ZAL D (ANAK)
Seharusnya
AYOD1A (VIP)
Seharusnya
ICU
Seharusnya
RUANG Seharusnya PERINATOLOGI 8 unit incubator bayi 2 2
Seharusnya
Keterangan
4
2
Kurang pada Zal C, Zal D
2
2
Kurang pada Zal D
2
0
2
Kurang
0
2
0
2
Kurang
6
4
4
4
Kurang
1
2
Kurang
2/ruangan Semua R. (Zal C 4)
6
2
2
2
3
4
4
2
1
2
6
2
3
2
23
Pinset Chirurgie
2/ruangan Semua R. (Zal C 4)
3
2
2
2
3
4
3
2
0
2
3
2
2
2
2
2
24
Gunting verband Gunting jaitan Bengkok Kom kecil Pispot EKG Nebulizer Spirometer Dopler Partus set Urinal Darm Buis/Scorsteen Ambubag Mancet anak Tong Spatel
2/ruangan 2/ruangan 4/ruangan 2/ruangan 1/TT 1/ruangan 1/ruangan 1/ruangan 1/ruangan 4/ruangan 1/TT 2/ruangan 1/ruangan 2/ruangan 2/ruangan
1
2
1
2
3
2
1
2
0
2
1
2
2
2
1
1
2
0
2
3
2
0
2
0
2
2
2
0
2
5
4
3
4
0
4
2
4
2
4
1
4
3
4
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
19
Seharusnya
Jumlah Tempat Tidur 22 Pinset anatomi
Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan Semua ruangan Kecuali R. Bayi Kecuali R. Bayi R.Paru, Interna Ruang Paru, Ruang Bersalin, RB Untuk VK Kecuali Peri Semua ruangan Zal D (1) Zal D (2) Semua ruangan
29
18
24
22
19
6
VK. BERSALIN 10
3
2
1
2
0
2
1
2
1
2
1
2
1
2
4
2
11
19
4
29
2
18
3
24
0
22
11
19
6
6
2
10
Kurang
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
Kurang
1
1
1
Kurang
5
4
Cukup
9
19
3
29
2
18
0
24
0
22
11
19
3
6
0
10
Kurang
0
2
0
2
0
2
0
1
0
2
0
2
0
2
Kurang
0
1
2
2
0
2
1
2
0
2
0 1
2 2
2
2
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar
0
2
2
2
1
0
1
0 0
2 2
0 2
2 2
Kurang Kurang Kurang pada R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D dan R. Perinatologi
Lampiran 7.a DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO
BULAN
PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN RJTL
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
RITL
TANGGAL
Rp
TANGGAL
Rp
3
4
5
6
TAHUN 2005 Januari
-
Pebruari
-
Maret
-
April
-
Mei
-
Juni
-
Juli
-
Agustus
31/8/2005
September
19/10/2005
Oktober
28/11/2005
Nopember
02/11/2005
Desember
30/12/2005
Jumlah
1.317.500.00 1.148.000.00 1.354.500.00 1.462.500.00 1.955.000.00 1.696.100.00 1.974.000.00 3.163.000.00 4.445.000.00 4.887.000.00 5.328.000.00 13.616.000.00
31/8/2005 19/10/2005 28/11/2005 02/11/2005 30/12/2005
42.346.600.00
SEHARUSNYA TOTAL
TANGGAL
KETERLAMBATAN (HARI)
REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN TANGGAL
RJTL
PEMBAYARAN 7=4+6
8
9
10
TANGGAL
RITL
JUMLAH
13
14
PEMBAYARAN 11
12
15.980.000.00
17.297.500.00
02/10/2005
0
1.317.500.00
15.980.000.00
17.297.500.00
13.760.000.00
14.908.000.00
03/10/2005
0
1.148.000.00
13.760.000.00
14.908.000.00
14.400.000.00
15.754.500.00
04/10/2005
0
1.354.500.00
14.400.000.00
15.754.500.00
32.080.000.00
33.542.500.00
05/10/2005
0
1.462.500.00
32.080.000.00
33.542.500.00
40.040.000.00
41.995.000.00
06/10/2005
0
1.955.000.00
40.040.000.00
41.995.000.00
53.600.000.00
55.296.100.00
07/10/2005
0
1.696.100.00
53.600.000.00
55.296.100.00
51.500.000.00
53.474.000.00
08/10/2005
0
1.974.000.00
51.500.000.00
53.474.000.00
79.625.000.00
82.788.000.00
09/10/2005
0
92.895.000.00
97.340.000.00
10/10/2005
9
64.580.000.00
69.467.000.00
11/10/2005
18
103.880.000.00
109.208.000.00
12/10/2005
0
27/12/2005
165.985.000.00
179.601.000.00
01/10/2006
0
23/02/2006
728.325.000.00
770.671.600.00
104.532.000.00
118.522.000.00
02/10/2006
57
05/05/2006
13.990.000.00
89.934.000.00
99.783.000.00
03/10/2006
43
18/05/2006
9.849.000.00
100.245.000.00
110.733.000.00
04/10/2006
43
08/6/2006
10.488.000.00
106.700.000.00
116.188.000.00
05/10/2006
13
08/6/2006
90.495.000.00
104.287.000.00
06/10/2006
0
24/07/2006
127.863.000.00
146.884.000.00
07/10/2006
1
05/9/2006
19.021.000.00
161.306.000.00
181.267.000.00
08/10/2006
0
15/9/2006
19.961.000.00
171.933.000.00
191.550.000.00
09/10/2006
0
06/11/2006
19.617.000.00
230.762.000.00
260.891.000.00
10/10/2006
29
05/12/2006
30.129.000.00
244.943.000.00
267.140.000.00
11/10/2006
0
05/12/2006
308.435.000.00
331.318.000.00
12/10/2006
4
319.361.000.00
344.134.000.00
01/10/2007
0
2.056.509.000.00
2.272.697.000.00
325.897.000.00
364.307.000.00
02/10/2007
10
02/12/2007
38.410.000.00
373.095.000.00
421.204.000.00
03/10/2007
31
05/10/2007
48.109.000.00
402.039.000.00
461.622.000.00
04/10/2007
21
13/06/2007
437.605.000.00
493.908.000.00
05/10/2007
15
13/06/2007
529.294.000.00
598.914.000.00
06/10/2007
472.019.000.00
536.219.000.00
07/10/2007
2.539.949.000.00
2.876.174.000.00
11/10/2005
3.163.000.00
11/10/2005
79.625.000.00
82.788.000.00
12/06/2005
4.445.000.00
12/06/2005
92.895.000.00
97.340.000.00
27/12/2005
4.887.000.00
27/12/2005
64.580.000.00
69.467.000.00
5.328.000.00
27/12/2005
103.880.000.00
109.208.000.00
13.616.000.00
23/02/2006
165.985.000.00
179.601.000.00
728.325.000.00
770.671.600.00
05/05/2006
104.532.000.00
118.522.000.00
05/05/2006
89.934.000.00
99.783.000.00
08/6/2006
100.245.000.00
110.733.000.00
9.488.000.00
08/6/2006
106.700.000.00
116.188.000.00
13.792.000.00
24/07/2006
90.495.000.00
104.287.000.00
05/9/2006
127.863.000.00
146.884.000.00
15/9/2006
161.306.000.00
181.267.000.00
06/11/2006
171.933.000.00
191.550.000.00
05/12/2006
230.762.000.00
260.891.000.00
22.197.000.00
05/12/2006
244.943.000.00
267.140.000.00
20/12/2006
22.883.000.00
02/12/2007
308.435.000.00
331.318.000.00
01/12/2007
24.773.000.00
02/12/2007
319.361.000.00
344.134.000.00
2.056.509.000.00
2.272.697.000.00
02/12/2007
325.897.000.00
364.307.000.00
05/10/2007
373.095.000.00
421.204.000.00
59.583.000.00
13/06/2007
402.039.000.00
461.622.000.00
56.303.000.00
13/06/2007
437.605.000.00
493.908.000.00
1.538.636.000.00
1.741.041.000.00
42.346.600.00
TAHUN 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari
08/04/2006
Pebruari
22/04/2006
Maret
23/05/2006
April
23/05/2006
Mei
31/05/2006
Juni
11/07/2006
Juli
31/07/2006
Agustus
08/09/2006
September
08/11/2006
Oktober
08/11/2006
Nopember
14/12/2006
Desember
23/12/2006
Jumlah
13.990.000.00 9.849.000.00 10.488.000.00 9.488.000.00 13.792.000.00 19.021.000.00 19.961.000.00 19.617.000.00 30.129.000.00 22.197.000.00 22.883.000.00 24.773.000.00
08/04/2006 22/04/2006 23/05/2006 23/05/2006 31/05/2006 11/07/2006 31/07/2006 08/09/2006 08/11/2006 08/11/2006 14/12/2006 23/12/2006
216.188.000.00
216.188.000.00
TAHUN 2007 1 2 3 4 5 6
Januari
20/02/2007
Pebruari
10/04/2007
Maret
01/05/2007
April
25/05/2007
Mei
19/06/2007
Juni
28/07/2007
Jumlah Keterangan :
38.410.000.00 48.109.000.00 59.583.000.00 56.303.000.00 69.620.000.00 64.200.000.00 336.225.000.00
20/02/2007 10/04/2007 01/05/2007 25/05/2007 19/06/2007 28/07/2007
202.405.000.00
Lampiran 7.b DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO
BULAN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 TAHUN 2005 Januari
SEHARUSNYA
PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN RJTL
TOTAL
RITL
TANGGAL
Rp
TANGGAL
Rp
3
4
5
6
0
Februari
26/11/2005
Maret
26/11/2005
April
26/11/2005
Mei
11/11/2005
Juni
11/12/2005
Juli
11/12/2005
Agustus
11/12/2005
September
22/11/2005
Oktober
22/11/2005
Nopember
26/07/2006
Desember
26/07/2006
Jumlah
-
0
7=4+6
8
RJTL
RITL
PEMBAYARAN
9
10
11
RJTL
TANGGAL
RITL
JUMLAH
14
15=12+14
PEMBAYARAN 12
13
02/10/2005
0
0
12/12/2005
12/12/2005
-
03/10/2005
261
0
12/12/2005
150.000.00
12/12/2005
-
1.333.500.00
1.440.500.00
04/10/2005
230
230
12/12/2005
107.000.00
12/12/2005
1.333.500.00
1.440.500.00
2.573.900.00
2.617.900.00
05/10/2005
200
200
12/12/2005
44.000.00
12/12/2005
2.573.900.00
2.617.900.00
11/11/2005
4.213.238.00
4.484.238.00
06/10/2005
154
154
12/12/2005
271.000.00
12/12/2005
4.213.238.00
4.484.238.00
174.000.00
11/12/2005
324.800.00
498.800.00
07/10/2005
125
125
12/12/2005
174.000.00
12/12/2005
324.800.00
498.800.00
205.000.00
11/12/2005 11/12/2005
2.430.800.00
2.635.800.00
08/10/2005
94
94
12/12/2005
205.000.00
12/12/2005
2.430.800.00
2.635.800.00
2.397.600.00
3.112.600.00
09/10/2005
63
63
12/12/2005
715.000.00
12/12/2005
2.397.600.00
3.112.600.00
1.773.500.00
2.733.500.00
10/10/2005
43
43
12/12/2005
960.000.00
12/12/2005
1.773.500.00
2.733.500.00
4.572.225.00
5.404.225.00
11/10/2005
22
22
12/12/2005
832.000.00
12/12/2005
4.572.225.00
5.404.225.00
0
107.000.00
26/11/2005
44.000.00
26/11/2005
271.000.00
715.000.00 960.000.00 832.000.00 1.072.500.00 1.921.500.00
22/11/2005 22/11/2005 08/10/2006 19/08/2006
6.452.000.00
-
-
REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN TANGGAL
(HARI)
150.000.00
150.000.00
-
KETERLAMBATAN
TANGGAL
-
150.000.00
547.500.00
1.620.000.00
12/10/2005
228
228
09/11/2006
1.072.500.00
09/11/2006
547.500.00
1.620.000.00
6.147.750.00
8.069.250.00
01/10/2006
197
197
09/11/2006
1.921.500.00
09/11/2006
6.147.750.00
8.069.250.00
26.314.813.00
32.766.813.00
26.314.813.00
32.766.813.00
2.726.500.00
5.192.500.00
02/10/2006
166
181
09/11/2006
2.466.000.00
09/11/2006
2.726.500.00
5.192.500.00
4.148.500.00
5.381.000.00
03/10/2006
116
162
09/11/2006
1.232.500.00
09/11/2006
4.148.500.00
5.381.000.00
7.530.250.00
8.276.750.00
04/10/2006
107
131
09/11/2006
746.500.00
09/11/2006
7.530.250.00
8.276.750.00
3.630.750.00
5.361.750.00
05/10/2006
77
92
09/11/2006
1.731.000.00
09/11/2006
3.630.750.00
5.361.750.00
6.197.000.00
7.898.500.00
06/10/2006
61
09/11/2006
1.701.500.00
09/11/2006
6.197.000.00
7.898.500.00
3.823.000.00
5.710.500.00
07/10/2006
46 16
31
09/11/2006
1.887.500.00
21/9/2006
3.823.000.00
5.710.500.00
13.939.750.00
16.009.750.00
08/10/2006
9
9
09/11/2006
2.070.000.00
09/11/2006
13.939.750.00
16.009.750.00
4.575.000.00
8.790.000.00
09/10/2006
24
23
20/10/2006
4.215.000.00
20/10/2006
4.575.000.00
8.790.000.00
4.848.250.00
9.090.650.00
10/10/2006
29
29
12/05/2006
4.242.400.00
12/05/2006
4.848.250.00
9.090.650.00
7.855.500.00
9.863.500.00
11/10/2006
0
0
12/05/2006
2.008.000.00
12/05/2006
7.855.500.00
9.863.500.00
4.664.250.00
6.339.250.00
12/10/2006
4
4
21/12/2006
1.675.000.00
21/12/2006
4.664.250.00
6.339.250.00
4.021.250.00
6.881.250.00
01/10/2007
6
6
01/12/2007
2.860.000.00
01/12/2007
4.021.250.00
6.881.250.00
67.960.000.00
94.795.400.00
67.960.000.00
94.795.400.00
6.452.000.00
TAHUN 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari
26/07/2006
Februari
07/04/2006
Maret
26/7/2006
April
26/7/2006
Mei
26/7/2006
Juni
26/7/2006
Juli
19/8/2006
Agustus
10/04/2006
September
11/08/2006
Oktober
11/08/2006
Nopember
14/12/2006
Desember
16/01/2007
Jumlah
2.466.000.00 1.232.500.00 746.500.00 1.731.000.00 1.701.500.00 1.887.500.00 2.070.000.00 4.215.000.00 4.242.400.00 2.008.000.00 1.675.000.00 2.860.000.00
08/10/2006 19/08/2006 19/08/2006 08/10/2006 08/10/2006 08/10/2006 19/08/2006 10/03/2006 11/08/2006 11/08/2006 14/12/2006 16/01/2007
26.835.400.00
26.835.400.00
TAHUN 2007 1 2 3 4 5 6
Januari
31/01/2007
Februari
21/04/2007
Maret
01/05/2007
April
28/05/2007
Mei
02/07/2007
Juni
28/07/2007
Jumlah Keterangan : RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
1.727.000.00 2.207.500.00 1.612.500.00 967.500.00 2.134.000.00 1.415.500.00 10.064.000.00
31/01/2007 21/04/2007 01/05/2007 28/05/2007 02/07/2007 28/07/2007
1.261.500.00
2.988.500.00
02/10/2007
0
0
02/12/2007
1.727.000.00
02/12/2007
1.261.500.00
2.988.500.00
12.547.750.00
14.755.250.00
03/10/2007
42
42
09/05/2007
2.207.500.00
09/05/2007
12.547.750.00
14.755.250.00
4.113.250.00
5.725.750.00
04/10/2007
22
22
09/05/2007
1.612.500.00
09/05/2007
4.113.250.00
5.725.750.00
4.938.000.00
5.905.500.00
05/10/2007
18
18
08/06/2007
967.500.00
08/06/2007
4.938.000.00
5.905.500.00
2.565.250.00
4.699.250.00
06/10/2007
22
22
22/08/2007
2.134.000.00
22/08/2007
2.565.250.00
4.699.250.00
4.191.500.00
5.607.000.00
07/10/2007
18
18
15/08/2007
1.415.500.00
15/08/2007
4.191.500.00
5.607.000.00
29.617.250.00
39.681.250.00
29.617.250.00
39.681.250.00
10.064.000.00
Lampiran 7. c DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO
PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN
BULAN RJTL TANGGAL
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
3
TAHUN 2005 Januari
10/02/2005
Pebruari
27/09/2005
Maret
31/03/2005
April Mei
04/07/2005 30/06/2005
Juni
30/06/2005
Juli
31/08/2005
Agustus
19/12/2005
September Oktober
-
Nopember
22/12/2006
Desember
02/10/2006
Jumlah
RITL Rp 4
12.189.000.00 8.975.700.00 8.858.600.00
TANGGAL 5 10/02/2005 19/09/2005 31/03/2005
SEHARUSNYA TOTAL
Rp 6
7=4+6
KETERLAMBATAN (HARI)
TANGGAL
REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN TANGGAL
RJTL
RITL
RJTL
PEMBAYARAN
TANGGAL
RITL
JUMLAH
14
15=12+14
PEMBAYARAN
8
9
10
11
38.910.000.00
51.099.000.00
02/10/2005
0
0
28/04/2005
12.189.000.00
12
28/04/2005
13
38.910.000.00
51.099.000.00
36.350.000.00
45.325.700.00
03/10/2005
201
193
13/10/2005
8.975.700.00
13/10/2005
36.350.000.00
45.325.700.00
25.898.000.00
34.756.600.00
04/10/2005
0
0
19/09/2005
8.858.600.00
31/08/2005
25.898.000.00
34.756.600.00
11.046.100.00
04/07/2005
38.250.000.00
49.296.100.00
05/10/2005
55
55
09/08/2005
11.046.100.00
07/09/2005
38.250.000.00
49.296.100.00
10.262.500.00
07/07/2005
27.560.000.00
37.822.500.00
06/10/2005
20
27
09/08/2005
10.262.500.00
26/09/2005
27.560.000.00
37.822.500.00
12.966.800.00
30/06/2005 31/08/2005
45.344.000.00
58.310.800.00
07/10/2005
0
0
09/08/2005
12.966.800.00
09/08/2005
45.344.000.00
58.310.800.00
42.936.000.00
52.874.000.00
08/10/2005
21
21
07/09/2005
9.938.000.00
07/09/2005
42.936.000.00
52.874.000.00
49.195.000.00
67.853.500.00
09/10/2005
100
101
27/08/2005
18.658.500.00
27/08/2005
49.195.000.00
67.853.500.00
49.267.500.00
68.337.400.00
10/10/2005
0
71
27/12/2005
19.069.900.00
27/12/2005
49.267.500.00
68.337.400.00
54.640.000.00
78.372.500.00
11/10/2005
0
40
27/12/2005
23.732.500.00
27/12/2005
54.640.000.00
78.372.500.00
56.350.000.00
82.719.500.00
12/10/2005
12
10
27/12/2005
26.369.500.00
27/12/2005
56.350.000.00
82.719.500.00
40.886.000.00
70.927.000.00
01/10/2006
31
0
05'05/2006
30.041.000.00
05'05/2006
40.886.000.00
70.927.000.00
505.586.500.00
697.694.600.00
505.586.500.00
697.694.600.00
101.193.000.00
131.921.900.00
02/10/2006
63
39
17/05/2006
30.728.900.00
25/04/2006
101.193.000.00
131.921.900.00
70.177.500.00
98.190.500.00
03/10/2006
0
0
17/05/2006
28.013.000.00
25/04/2006
70.177.500.00
98.190.500.00
94.054.500.00
120.942.500.00
04/10/2006
0
0
23/05/2006
26.888.000.00
19/06/2006
94.054.500.00
120.942.500.00
9.938.000.00 18.658.500.00 19.069.900.00 23.732.500.00 26.369.500.00 30.041.000.00
20/12/2005 20/12/2005 20/12/2005 20/12/2005 29/12/2005
192.108.100.00
192.108.100.00
TAHUN 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari
14/04/2006
Pebruari
28/02/2006
Maret
31/03/2006
April
30/04/2006
Mei
31/05/2006
Juni
30/06/2006
Juli
31/07/2006
Agustus
09/09/2006
September
08/11/2006
Oktober
08/11/2006
Nopember
14/12/2006
Desember
31/01/2007
Jumlah
30.728.900.00 28.013.000.00 26.888.000.00 27.420.500.00 31.337.500.00 37.939.500.00 40.103.900.00 40.064.500.00 43.685.400.00 48.654.500.00 39.208.400.00 46.763.000.00
18/03/2006 01/03/2006 31/03/2006 30/04/2006 31/05/2006 30/06/2006 31/07/2006 08/09/2006 08/11/2006 16/11/2006 14/12/2006 08/01/2007
440.807.100.00
72.518.500.00
99.939.000.00
05/10/2006
0
0
19/06/2006
27.420.500.00
07/06/2006
72.518.500.00
99.939.000.00
69.392.500.00
100.730.000.00
06/10/2006
0
14/08/2006
31.337.500.00
14/08/2006
69.392.500.00
100.730.000.00
92.250.500.00
130.190.000.00
07/10/2006
0 0
0
13/09/2006
37.939.500.00
13/09/2006
92.250.500.00
130.190.000.00
85.164.500.00
125.268.400.00
08/10/2006
0
0
13/09/2006
40.103.900.00
13/09/2006
85.164.500.00
125.268.400.00
58.028.500.00
98.093.000.00
09/10/2006
0
0
27/11/2006
40.064.500.00
27/11/2006
58.028.500.00
98.093.000.00
72.721.000.00
116.406.400.00
10/10/2006
29
29
27/12/2006
43.685.400.00
27/12/2006
72.721.000.00
116.406.400.00
64.071.500.00
112.726.000.00
11/10/2006
0
6
27/12/2006
48.654.500.00
27/12/2006
64.071.500.00
112.726.000.00
76.070.000.00
115.278.400.00
12/10/2006
4
4
30/1/2007
39.208.400.00
30/1/2007
76.070.000.00
115.278.400.00
83.648.000.00
130.411.000.00
01/10/2007
21
0
27/03/2007
46.763.000.00
27/03/2007
83.648.000.00
130.411.000.00
939.290.000.00
1.380.097.100.00
939.290.000.00
1.380.097.100.00
90.157.000.00
140.934.400.00
02/10/2007
14
3
27/3/2007
50.777.400.00
27/3/2007
90.157.000.00
140.934.400.00
69.688.500.00
121.288.500.00
03/10/2007
31
31
15/05/2007
51.600.000.00
15/05/2007
69.688.500.00
121.288.500.00
440.807.100.00
TAHUN 2007 1 2 3 4 5 6
Januari
24/02/2007
Pebruari
10/04/2007
Maret
05/05/2007
April
21/06/2007
Mei
26/07/2007
Juni Jumlah Keterangan : RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RITL : Rawat Inap Tingkat Lanjutan
50.777.400.00 51.600.000.00 50.534.500.00 53.579.000.00 68.940.500.00
13/02/2007 10/04/2007 05/05/2007 21/06/2007 21/07/2007
79.952.500.00
130.487.000.00
04/10/2007
25
25
11/07/2007
50.534.500.00
18/6/2007
79.952.500.00
130.487.000.00
122.440.550.00
176.019.550.00
05/10/2007
42
42
18/07/2007
53.579.000.00
24/7/2007
122.440.500.00
176.019.500.00
06/10/2007
46
41
68.940.500.00
15/08/2007
63.404.500.00
09/11/2007
91.922.000.00
160.862.500.00
63.404.500.00
92.048.000.00
155.452.500.00
338.835.900.00
454.160.550.00
885.044.450.00
15/08/2007 11/09/2007
275.431.400.00
91.922.000.00
160.862.500.00
92.048.000.00
155.452.500.00
454.160.500.00
729.591.900.00
Lampiran 7. d DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR NO
BULAN
1
2 TAHUN 2005 1 Januari 2 Pebruari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 Nopember 12 Desember Jumlah
PENGAJUAN KLAIM OBAT RITL TANGGAL Rp 3 4 30/09/2005
2.996.657.00
14/09/2005 15/09/2005 31/05/2005 17/09/2005 31/08/2005 31/08/2005 30/09/2005
1.699.595.00 8.126.223.00 11.713.434.00 6.473.983.00 13.760.418.00 17.238.520.00 21.507.978.00
30/11/2005 18/01/2006
30.020.098.00 32.263.904.00 145.800.810.00
20/02/2006 24/03/2006 06/05/2006 15/05/2006 06/06/2006 12/07/2006 24/08/2006 15/09/2006 16/10/2006 17/11/2006 14/12/2006 08/01/2007
16/04/2007 19/04/2007 05/05/2007
SEHARUSNYA TANGGAL
KETERLAMBATAN HARI 5
6
REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT TANGGAL RITL PEMBAYARAN Rp 7 8
02/10/2005 03/10/2005 04/10/2005 05/10/2005 06/10/2005 07/10/2005 08/10/2005 09/10/2005 10/10/2005 11/10/2005 12/10/2005 01/10/2006
232
27/09/2005
2.996.657.00
157 128 0 69 21 0 0
27/09/2005 27/09/2005 27/09/2005 27/09/2005 11/10/2005 11/10/2005
1.699.595.00 8.126.223.00 11.713.434.00 6.473.983.00 13.760.418.00 17.238.520.00 21.507.978.00
0 8
27/11/2005 27/02/2006
30.020.098.00 32.263.904.00 145.800.810.00
24.490.428.00 16.465.142.00 16.997.043.00 33.721.530.00 48.728.147.00 68.828.638.00 16.915.805.00 35.675.052.00 69.017.461.00 97.967.919.00 82.984.621.00 88.121.972.00 599.913.758.00
02/10/2006 03/10/2006 04/10/2006 05/10/2006 06/10/2006 07/10/2006 08/10/2006 09/10/2006 10/10/2006 11/10/2006 12/10/2006 01/10/2007
10 14 26 5 0 2 14 5 6 7 4 8
05/04/2006
20/12/2006 21/12/2006 04/11/2007
24.490.428.00 16.465.142.00 16.997.043.00 33.721.530.00 48.728.147.00 68.828.638.00 16.915.805.00 35.675.052.00 69.017.461.00 97.967.919.00 82.984.621.00 88.121.972.00 599.913.758.00
96.689.775.00 165.058.398.00 168.235.037.00 449.905.734.00 594.951.004.00 645.916.635.00 2.120.756.583.00
02/10/2007 03/10/2007 04/10/2007 05/10/2007 06/10/2007 07/10/2007
65 40 25
10/01/2007 10/01/2007 18/06/2007
KETERANGAN
9
data tidak diperoleh
data tidak diperoleh
TAHUN 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
09/05/2006 18/09/2006
TAHUN 2007 1 2 3 4 5 6
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Jumlah
07/09/2007 17/09/2007
96.689.775.00 165.058.398.00 168.235.037.00 belum ada realisasi belum ada realisasi belum ada realisasi
89 71 429.983.210.00
Lampiran 7.e DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
2 TAHUN 2005 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TAHUN 2006 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
1 2 3 4 5 6
TAHUN 2007 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Jumlah
PENGAJUAN KLAIM OBAT RITL TANGGAL Rp 3 4
SEHARUSNYA TANGGAL
KETERLAMBATAN HARI 5
02/10/2005 03/10/2005 04/10/2005 05/10/2005 06/10/2005 07/10/2005 08/10/2005 09/10/2005 10/10/2005 11/10/2005 12/10/2005 01/10/2006
6
804.062.00 262.436.00 510.078.00
30/11/2005 30/11/2005 30/11/2005 26/11/2005 12/01/2005 18/01/2006
287.779.00 481.732.00 126.045.00 198.907.00 3.543.832.00 6.635.876.00 12.850.747.00
17/02/2006 24/03/2006
1.779.348.00 478.223.00 653.800.00 371.544.00 307.424.00 2.445.047.00 1.066.684.00 2.028.218.00 2.785.868.00 261.564.00 343.893.00 12.521.613.00
02/10/2006 03/10/2006 04/10/2006 05/10/2006 06/10/2006 07/10/2006 08/10/2006 09/10/2006 10/10/2006 11/10/2006 12/10/2006 01/10/2007
7 14
104.276.00 1.664.656.00 1.396.296.00 557.759.00 340.643.00 331.064.00 4.394.694.00
02/10/2007 03/10/2007 04/10/2007 05/10/2007 06/10/2007 07/10/2007
65 40 32 37 89 71
-
16/04/2007 19/04/2007 12/05/2007 16/06/2007 07/09/2007 17/09/2007
KETERANGAN
9 data tidak diperoleh data tidak diperoleh
26/11/2005 26/11/2005 30/11/2005
15/05/2006 07/06/2006 06/07/2006 14/08/2007 09/11/2006 16/10/2006 13/11/2006 14/12/2006 16/01/2007
REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT TANGGAL RITL PEMBAYARAN Rp 7 8
230 200 173
09/11/2005 09/11/2005 09/11/2005
804.062.00 262.436.00 510.078.00
06/01/2006 06/01/2006 06/01/2006 06/01/2006 27/02/2006
287.779.00 481.732.00 126.045.00 198.907.00 3.543.832.00 6.635.876.00 12.850.747.00
data tidak diperoleh 112 81 51 16 0 8
04/05/2006 -
5 0 0 4 1 6 3 4 6
13/11/2006
08/05/2007 08/05/2007 21/06/2007 15/08/2007 20/09/2007
1.779.348.00 478.223.00 653.800.00 371.544.00 307.424.00 2.445.047.00 1.066.684.00 2.028.218.00 2.785.868.00 261.564.00 343.893.00 12.521.613.00
104.276.00 1.664.656.00 1.396.296.00 557.759.00 340.643.00 belum ada realisasi 4.063.630.00
Lampiran 7.f DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR NO
1
BULAN
PENGAJUAN KLAIM OBAT RITL TANGGAL Rp 3 4
2 TAHUN 2005 01/02/2005 1 Januari 2 Pebruari 03/02/2005 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 15/09/2005 23/09/2005 7 Juli 8 Agustus 22/10/2005 08/10/2005 9 September 28/11/2005 10 Oktober 01/12/2005 11 Nopember 20/01/2006 12 Desember Jumlah
10.494.347.00 17.655.818.00 18.068.976.00 20.207.747.00 13.553.458.00 11.540.122.00 16.406.253.00 133.860.977.00
TAHUN 2006 Januari 21/02/2006 Pebruari 24/03/2006 Maret 28/04/2006 April 15/05/2006 Mei 07/06/2006 Juni 07/07/2006 Juli 24/08/2006 Agustus 11/09/2006 September 13/10/2006 Oktober 13/11/2006 Nopember 14/12/2006 Desember 15/01/2007 Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TAHUN 2007 Januari 31/01/2007 Pebruari 16/04/2007 Maret 12/05/2007 April 25/06/2007 Mei 07/09/2007 Juni 17/09/2007 Jumlah Keterangan : RITL = Rawat Inap Tingkat Lanjutan 1 2 3 4 5 6
12.567.881.00 13.366.375.00
SEHARUSNYA TANGGAL
KETERLAMBATAN HARI 5
6 0 0
REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT TANGGAL RITL PEMBAYARAN Rp 7 8
02/10/2005 03/10/2005 04/10/2005 05/10/2005 06/10/2005 07/10/2005 08/10/2005 09/10/2005 10/10/2005 11/10/2005 12/10/2005 01/10/2006
09/11/2005 09/11/2005
67 44 42 0 18 0 10
09/11/2005 09/11/2005 06/01/2006 09/11/2005 06/01/2006 06/01/2006 27/02/2006
10.494.347.00 17.655.818.00 18.068.976.00 20.207.747.00 13.553.458.00 11.540.122.00 16.406.253.00 133.860.977.00
21.083.380.00 13.895.248.00 40.699.901.00 18.793.267.00 22.234.030.00 23.852.962.00 19.438.929.00 15.182.193.00 20.924.649.00 19.845.449.00 18.785.100.00 16.484.127.00 251.219.235.00
02/10/2006 03/10/2006 04/10/2006 05/10/2006 06/10/2006 07/10/2006 08/10/2006 09/10/2006 10/10/2006 11/10/2006 12/10/2006 01/10/2007
11 14 18 5 0 3 14 1 3 3 4 5
05/04/2006
21.083.380.00 13.895.248.00 40.699.901.00 18.793.267.00 22.234.030.00 23.852.962.00 19.438.929.00 15.182.193.00 20.924.649.00 19.845.449.00 18.785.100.00 16.484.127.00 251.219.235.00
15.777.090.00 14.182.049.00 23.655.135.00 27.158.202.00 22.986.586.00 20.629.904.00 124.388.966.00
02/10/2007 03/10/2007 04/10/2007 05/10/2007 06/10/2007 07/10/2007
0 37 32 46 89 71
KETERANGAN
9
12.567.881.00 13.366.375.00 data tidak diperoleh data tidak diperoleh data tidak diperoleh
24/11/2006
30/01/2007 11/04/2007
08/05/2007 21/06/2007 21/09/2007
15.777.090.00 14.182.049.00 23.655.135.00 27.158.202.00 belum ada realisasi belum ada realisasi 80.772.476.00
Lampiran 8 a Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di luar Ketetapan No
Nama Pasien
Alamat
Tanggal
NRM/ Tgl pulang 5 10-233926 10-233740 10-233593 10-233789 10-233917 10-233805
Pelayanan (Rp) 6 95.000.00 628.500.00 320.000.00 63.500.00 698.000.00 375.000.00 2.180.000.00
BHP (Rp) 7 78.000.00 30.000.00 117.500.00 225.500.00
Total (Rp) 8 (6+7) 95.000.00 706.500.00 320.000.00 63.500.00 728.000.00 492.500.00 2.405.500.00
1 1 2 3 4 5 6
2 By Jro Nym Rasti Wayan Budiani Ni KD Muniari Bayi Wayan Budiani Jro Nym Rasti I Wayan Suarjana
3 Tegal Tulikup Manikan, Guwang Bona Klod Blahbatuh Manikan Guwang Tegal Tulikup Br Tedunhg Abianbase
4 17-Jul-07
7 8 9 10 11
Kt Wardana I KT Moglog Ni Komang Sriyanti Bayi Ni Kadek Seniari Ni Mede Seniari
Br kesean Lebih Br Kawan, Bukian, Payangan Bukian Payangan Pujung Kaja, Sebatu Br Pujun Kaja Sebatu Tegal
18-Jul-07
11-232817 10-189656 11-155644 10-233859 10-233821
825.700.00 589.000.00 95.000.00 1.235.000.00 2.744.700.00
16.000.00 57.500.00 100.000.00 173.500.00
841.700.00 646.500.00 95.000.00 1.335.000.00 2.918.200.00
12 Putu Angga
Candi Baru
19-Jul-07
11-228436
78.500.00 78.500.00
-
78.500.00 78.500.00
13 14 15 16 17 18
Ni Wyn Rasmini Bayi Wayan Rasmini Ni Wayan Suyasmi By Wyn Suyasmi Ni Ketut Kentil Ni Kd Muliani
Tengah, Tegalalang Tengah Tegalalang Br Teruna Siangan Br Teruna Siangan Br Cagaan Pejeng Bangun Liman Buruan
20-Jul-07
10-234107 10-234122 10-234249 10-234267 10-130929 10-219896
185.500.00 111.000.00 612.500.00 73.500.00 541.500.00 1.884.000.00 3.408.000.00
30.000.00 30.000.00
185.500.00 111.000.00 642.500.00 73.500.00 541.500.00 1.884.000.00 3.438.000.00
19 20 21 22 23 24 25
Komang Darmadi Kadek Sukarini By Dw Ayu Putriani Wyn Budiarsa Dw Ayu Putriani By Kadek Sukarini Ni Kadek Murdani
Br Teruna Blahbatuh Madanga Kelod, Ptak Petemon, Pejeng Perean Tegal Petemon Pejeng Br Petak Medangan Klod Br Selat Siangan
21-Jul-07
10-233808 10-234206 10-234200 10-234877 10-234190 10-234272 10-234058
276.000.00 638.500.00 103.000.00 610.500.00 783.000.00 97.000.00 727.000.00 3.235.000.00
65.000.00 100.000.00 30.000.00 195.000.00
341.000.00 738.500.00 103.000.00 610.500.00 813.000.00 97.000.00 727.000.00 3.430.000.00
26 Dw Gd Eka Darma Putra
Kaja kauh Tulikup
22-Jul-07
10-234186
1.611.500.00 1.611.500.00
37.500.00 37.500.00
1.649.000.00 1.649.000.00
27 28 29 30
Ni Ketut Kerti Anak Agung Ekawati Jro Made Miasa Ni Wayan Limun
Tojan, Pering Br Graya Tampaksiring Benawah Petak Ketewel Sukawati
23-Jul-07
10-234193 10-234141 10-234128 10-234145
476.500.00 698.000.00 1.047.000.00 767.500.00 2.989.000.00
150.000.00 30.000.00 352.500.00 532.500.00
626.500.00 728.000.00 1.399.500.00 767.500.00 3.521.500.00
31 32 33 34 35 36 37 38 39
By KD Muliani I Ni Komang Sriyanti I Wayan Sujana I Ketut Rete KD Ayu Supartini By Kadek Murdani Nbayi Dewa Ayu Astini By Ni KD Muliani II DW Ayu Astini
Bangun Liman Buruan Bukian Peyangan Dlod Pangkung Sukawati Taro Kaja Tegalalang Perangsada, Pering Selat Siangan Br Bon Nyuh Bangun Liman Buruan BLH Bon Nyuh Petak
24-Jul-07
10-234020 11-155644 11-234363 10-234115 10-234422 10-234119 10-234407 10-234021 10-234393
501.000.00 2.148.050.00 422.000.00 139.000.00 1.292.500.00 463.000.00 803.000.00 5.768.550.00
60.000.00 105.000.00 112.500.00 30.000.00 307.500.00
501.000.00 2.208.050.00 527.000.00 139.000.00 1.405.000.00 463.000.00 833.000.00 6.076.050.00
Lebih Duur Kaja Lebih Duur Kaja Kedisan Kaja
25-Jul-07
10-234466 10-234457 10-234673
113.000.00 681.500.00 794.500.00
35.000.00 35.000.00
113.000.00 716.500.00 829.500.00
40 By Ni MD Sulastri 41 Ni Made Sulastri 42 I Made Hermanto
1
2
3 Tengah, Peliatan
4
5
6
7
8 (6+7)
26-Jul-07
10-234673 10-234441 10-234673 10-234673 10-234673 10-234673 10-234673 10-234673 10-234673
2.389.250.00 265.500.00 201.000.00 897.000.00 130.500.00 278.000.00 446.000.00 129.500.00 4.736.750.00
187.500.00 42.500.00 230.000.00
2.576.750.00 265.500.00 201.000.00 897.000.00 130.500.00 278.000.00 488.500.00 129.500.00 4.966.750.00
43 44 45 46 47 48 49 50 51
Ni MD Nopiyani Wayan Rumin I Wayan Sujana Bayi Ni KM Srianti Wayan Rumin By MD Nopiyani Wayan Nyamplun Wayan Wirta Kadek Lidia Pertiwi
Dlod Pangkung Sukawati Bukian Payangan Yeh Tengah Klusa Payangan Tengah Kauh Peliatan Keliki, Tegalalang Manukaya Anyar Br Getas Kawan Buruan BLTH
52 53 54 55 56
Pande Putu Muliarta Ni Made Jamin Bayi Made Jamin Ni Wayan Merni I Made Suma
Pande, Beng Mas Bedulu Mas Bedulu Taro Kaja, Tegalalang Tatag, Taro
27-Jul-07
10-234639 11-234619 11-234636 10-234746 10-234660
269.500.00 2.200.875.00 124.500.00 272.500.00 231.500.00 3.098.875.00
201.500.00 35.000.00 137.500.00 374.000.00
471.000.00 2.235.875.00 124.500.00 410.000.00 231.500.00 3.472.875.00
57 DW Ayu Murniasih
Petemon, Pejeng
28-Jul-07
10-234651
905.000.00 905.000.00
72.500.00 72.500.00
977.500.00 977.500.00
58 DSK MD Mariati
Br Gubat Pejeng Kelod
29-Jul-07
10-232821
1.438.500.00 1.438.500.00
-
1.438.500.00 1.438.500.00
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Dewa Putu Derana Seronggo Tengah By MD Murni Br Kebon Kedisan Tegal PT Ari Andika Wibawa Br Sampiang Gianyar Ni Nym Murni Kebon Kedisan Bni Made Rai Suwandari Kelabang Moding Ni Made Jenek Dukuh Sidan I Made Kawi Br Tegalalang Bayi Jro Made Miasa Benawah Kangin Petak Gst Ngr Made Buana tengkulak Kelod, Kemenuh Bayi Ni MD Rai SuwandariBr Br Kelabang Moding Tegal
30-Jul-07
10-232796 10-234813 10-234846 10-234743 10-234576 10-231138 10-234870 10-234297 10-234666 10-234954
2.519.900.00 126.500.00 143.000.00 215.500.00 914.500.00 712.000.00 1.532.300.00 1.214.500.00 344.500.00 101.000.00 7.823.700.00
370.000.00 370.000.00
2.519.900.00 126.500.00 143.000.00 215.500.00 914.500.00 712.000.00 1.902.300.00 1.214.500.00 344.500.00 101.000.00 8.193.700.00
69 70 71 72 73 74 75 76
Ni Wayan Werni I Made Hermanto A.A. GD Agung Ni Md Sibuh Ni Kadek Pini Ketut Tumpuk Bayi Made Werni A.A. Oka Lebih
31-Jul-07
11-234916 11-234673 10-208069 10-234622 10-234975 10-234550 10-234935 10-234612
2.318.900.00 507.000.00 276.000.00 592.000.00 254.000.00 696.500.00 124.500.00 1.427.500.00 6.196.400.00
30.000.00 92.500.00 170.000.00 180.000.00 305.000.00 777.500.00
2.348.900.00 599.500.00 276.000.00 592.000.00 424.000.00 876.500.00 124.500.00 1.732.500.00 6.973.900.00
47.008.975.00
3.360.500.00
50.369.475.00
Kelabang Talang Kedisan Kaja Menak, Tulikup Br Tengkulak Mas Kemenuh Kawan, Mas Tengah, Lod Tunduh Klabang Moding Tegal Br Satria Mas Ubud
Jumlah
77 78 79 80 81 82 83 84
Ni Nyoman Suriani Kadek Nova Ni Wayan Geder Ni Nyoman Misi Bayi Ni Ketut Darmini Ni Made Sadri Ni Ketut Darmini By Gusti Ayu Sariani
Bukian Payangan Batan Ancak, Mas Ubud Br Mantring Tampaksiring Br Tengah Tegalalang Peteluan Temisi Ponggang Payangan Br Peteluan Temisi Br Kampung Tinggi
01-Agust-07 11-235202 10-234652 11-232134 10-234343 10-235053 11-234697 10-234994 10-235000
542.000.00 722.500.00 696.500.00 91.000.00 866.000.00 646.000.00 3.564.000.00
35.000.00 30.000.00 170.000.00 30.000.00 265.000.00
577.000.00 752.500.00 866.500.00 91.000.00 896.000.00 646.000.00 3.829.000.00
85 86 87 88 89 90 91
Komang Tri Premana Kadek Lidia Pertiwi MD Santer Ni Ketut Badung I Made Saru I Nyoman Weta Ni Gusti Made Diri
Kemenuh Sukawati 02-Agust-07 10-235000 Br Getas Kawan Buruan BLTH 10-235000 Kelod Kauh Abianbase 10-235000 Selat Siangan Gianyar 10-235000 Junjungan Ubud 10-235000 Br Tangkub 10-235000 Bona Kelod 10-235000
1.248.800.00 420.000.00 815.000.00 2.091.500.00 885.500.00 190.000.00 363.500.00 6.014.300.00
30.000.00 35.000.00 87.500.00 152.500.00
1.248.800.00 450.000.00 850.000.00 2.091.500.00 885.500.00 190.000.00 451.000.00 6.166.800.00
1 92 93 94 95 96
2 Ni Nyoman Suriani Wayan Murtini Bayi Ni Wayan Murtini Bayi Nym Suryani By Made Sadri
3
4
5
6
7
8 (6+7)
Bukian Payangan Br Lebih Duur Kaja Br Lebih Duur Kaja Tangkup Bukian Ponggang Puhu
03-Agust-07 11-235202 10-235005 10-235010 10-235238 10-235268
794.000.00 667.000.00 55.500.00 101.000.00 228.000.00 1.845.500.00
30.000.00 30.000.00
794.000.00 697.000.00 55.500.00 101.000.00 228.000.00 1.875.500.00
97 Ida Bagus Suarta 98 Ni Wayan Simpen
Lebah Bukian Payangan Tedung Abianbase
04-Agust-07 11-225832 11-233352
1.992.000.00 977.000.00 2.969.000.00
30.000.00 30.000.00
1.992.000.00 1.007.000.00 2.999.000.00
99 100 101 102
By Made Sadri Ni Made Sadri By Nyoman Kasnin Ni Nyoman Kasnin
Ponggang, Puhu Ponggang, Payangan Br Belong Taro Tegal Br Belong Taro Tegalalang
05-Agust-07 10-235268 11-234697 10-235310 11-235257
91.000.00 1.769.400.00 180.500.00 1.684.800.00 3.725.700.00
32.500.00 32.500.00
91.000.00 1.801.900.00 180.500.00 1.684.800.00 3.758.200.00
103 104 105 106
Made Candra Ni Nyoman Kardi I Kt Sukadana Jro Mk Cedek
Umakuta Pejeng Kangin Br Batu Sepih Dauh Uma Bitra Penempahan T Siring
06-Agust-07 10-234985 11-221727 10-235440 11-234151
634.000.00 581.500.00 246.000.00 521.000.00 1.982.500.00
107.500.00 107.500.00
634.000.00 581.500.00 353.500.00 521.000.00 2.090.000.00
107 Ni Nyoman Sukerti 108 Wayan Narut
Br Pande Pejeng 07-Agust-07 11-234781 Bangun Liman Buruan Blahbatuh 10-234389
459.000.00 1.556.000.00 2.015.000.00
315.000.00 315.000.00
459.000.00 1.871.000.00 2.330.000.00
109 110 111 112 113 114 115
Ekayanti Bayi Wyn Ekayanti By KD Muliani I Ni Wayan Sriani Made Bersih By Ni KD Muliani II Bayi Ni Wayan Sriani
Br Tengah Tegalalang 08-Agust-07 10-235600 Br Cagaan Tampaksiring 10-235627 Bangun Liman Buruab BLH 10-234020 Br Cagaan Pejeng Tampaksiring 10-235489 Temesi Pegesangan 11-233512 Bangun Liman Buruan BLH 10-234021 Br Cagaan Pejeng 10-235658
651.500.00 107.500.00 1.499.500.00 1.434.500.00 2.272.500.00 1.546.500.00 99.500.00 7.611.500.00
30.000.00 30.000.00 60.000.00
681.500.00 107.500.00 1.499.500.00 1.464.500.00 2.272.500.00 1.546.500.00 99.500.00 7.671.500.00
116 117 118 119
I Nyoman Meja Ni Ketut Andani Putri Bayi KD Ayu Supartini Kampih
Gelumpang Sukawati Br Selat Siangan Perangsada, Pering Br Buruan Tampaksiring
09-Agust-07 10-234718 10-224252 10-234424 10-234868
547.500.00 215.000.00 3.421.000.00 1.306.500.00 5.490.000.00
315.000.00 315.000.00
547.500.00 215.000.00 3.421.000.00 1.621.500.00 5.805.000.00
120 Made Valentino 121 Bayi KD Srinadi 122 Dewa Ayu Ariasih
Tengah Bedulu Br Belahan Manukaya Br Triwngse Siangan
10-Agust-07 11-234786 10-234928 11-235907
1.106.500.00 2.364.500.00 3.471.000.00
-
1.106.500.00 2.364.500.00 3.471.000.00
123 I MD Reok
Madangan Kelod, Petak
11-Agust-07 10-235380
206.000.00 206.000.00
-
206.000.00 206.000.00
124 Bayi Ni Wyn Kardiana 125 Bayi Dewa Ayu Ariasih 126 Dewa Ayu Ariasih
Lebah Bukian PYG Triwangsa Siangan Br Triwangse Siangan
12-Agust-07 10-152184 10-235986 11-235907
520.000.00 51.500.00 723.500.00 1.295.000.00
30.000.00 30.000.00
520.000.00 51.500.00 753.500.00 1.325.000.00
127 Wayan Suardipa 128 By Kadek Lestari 129 Kadek Lestari
Kabetan Babakan Tegal Bingin Mas Tegal Bingin Mas
13-Agust-07 10-235684 10-236000 10-235999
351.000.00 99.500.00 550.500.00 1.001.000.00
220.000.00 220.000.00
571.000.00 99.500.00 550.500.00 1.221.000.00
130 Ni Wayan Nyampuh 131 Ni Pelung
Kawan Bonbiyu, Blahbatuh Pujung Kaja Sebatu
14-Agust-07 10-232234 11-235106
289.000.00 1.232.300.00 1.521.300.00
117.500.00 117.500.00
406.500.00 1.232.300.00 1.638.800.00
132 I Wayan Raka 133 Made Lipun
Bukian Payangan Tiba Kauh Payangan
16-Agust-07 10-235561 10-235686
1.088.000.00 742.000.00 1.830.000.00
235.000.00 235.000.00
1.323.000.00 742.000.00 2.065.000.00
1 2 134 DW Nym Agus Wijaya
3 Pasdalem, Gianyar
4 5 18-Agust-07 10-236036
6 393.000.00 393.000.00
7 90.000.00 90.000.00
8 (6+7) 483.000.00 483.000.00
135 136 137 138 139
Bukit Batu, Samplangan Pasdalem, Gianyar Br Sema Bitra Tegal Suci, Tampaksiring Ngenjung Sari Bakbakan
20-Agust-07 10-236397 10-236037 10-235576 10-235522 10-236584
387.500.00 730.500.00 1.236.000.00 1.358.500.00 3.712.500.00
175.000.00 150.000.00 174.500.00 220.000.00 719.500.00
562.500.00 880.500.00 1.410.500.00 1.578.500.00 4.432.000.00
140 Bayi MD Kamar 141 Ni Made Kamar
Biya, Keramas Biya Keramas
21-Agust-07 10-236534 10-236509
157.000.00 719.500.00 876.500.00
35.000.00 35.000.00
157.000.00 754.500.00 911.500.00
142 143 144 145 146
Ni KT Dabret Ni Ketut Kartini Bayi Luh Ana Juliantari Ni Luh Ana Juliantari Ni Wayan Ariani
Tedung Abianbase 22-Agust-07 11-231411 Prathama mandala Samplangan 11-233078 Ngenjungsari, Bakbakan 10-236630 Ngenjung Sari Bakkbakan 11-236584 Bona Kelod 10-236202
2.321.000.00 136.000.00 625.000.00 634.000.00 3.716.000.00
105.000.00 90.000.00 195.000.00
2.321.000.00 136.000.00 730.000.00 724.000.00 3.911.000.00
147 148 149 150
Ni Ketut Sulastri Ida Ayu Sri Juliari Ni Wayan Kicen Bayi Ni Ketut Sulastri
Lebih Duur Kala Br Tegallinggah Bedulu Batan Ancak Mas Lebih Duur Kaja Gianyar
23-Agust-07 10-236737 10-236722 10-236663 10-236755
558.500.00 120.500.00 239.000.00 99.500.00 1.017.500.00
-
558.500.00 120.500.00 239.000.00 99.500.00 1.017.500.00
151 Ni Ketut Kartini 152 Ni Wayan Nuriyani
Prathama Mandala Samplangan 24-Agust-07 11-233078 Br Dauhbak Singakerta BUD 10-236890
868.000.00 589.000.00 1.457.000.00
35.000.00 35.000.00
903.000.00 589.000.00 1.492.000.00
153 Bayi Ni Wayan Nuriyani 154 By Ni Wayan Nurayani
Dauhlabak Singakerta Ubud Dauhlabak Singakerta Ubud
25-Agust-07 10-236895 10-236895
122.000.00 48.000.00 170.000.00
-
122.000.00 48.000.00 170.000.00
155 Ni Kt Marsi 156 Wayan Supadmi 157 Ni Ketut Marsi
Br Sesesh Singapadu Tengkulak Kelod Kemenuh Br Seseh Singapadu
26-Agust-07 10-160235 10-237025 10-160235
126.000.00 347.000.00 473.000.00
42.500.00 42.500.00
126.000.00 389.500.00 515.500.00
158 Bayi KD Muliani 159 Bayi Ni Ketut Sasih 160 Ni Ketut Sasih
Bangun Liman Buruan Lebih Kaja Gianyar Lebih Kaja Gianyar
27-Agust-07 10-236999 10-237325 10-237321
990.000.00 101.500.00 615.000.00 1.706.500.00
47.500.00 47.500.00
1.037.500.00 101.500.00 615.000.00 1.754.000.00
161 Ni Made Murtini
Br Tengah Peliatan Ubud
28-Agust-07 11-232814
2.953.500.00 2.953.500.00
-
2.953.500.00 2.953.500.00
162 Wayan Sarinadi
Palak Sukawati
29-Agust-07 11-237253
-
-
-
163 164 165 166 167 168
Br Seronggo tengah Kawan mas Ubud Lenih Kaja Gianyar Selat Samplangan Br Tegal Saat Pejeng Kangin Selat Samplangan
30-Agust-07 10-237782 10-237324 10-237368 10-237863 11-225347 11-237831
308.000.00 320.000.00 216.000.00 107.500.00 768.000.00 574.000.00 2.293.500.00
152.500.00 697.500.00 850.000.00
460.500.00 320.000.00 216.000.00 107.500.00 1.465.500.00 574.000.00 3.143.500.00
Melinggih Payangan Sengguan Bitra Selat Gianyar
31-Agust-07 10-208328 11-200414 10-237902
429.000.00 1.232.300.00 615.500.00 2.276.800.00
30.000.00 90.000.00 120.000.00
459.000.00 1.232.300.00 705.500.00 2.396.800.00
65.587.600.00 112.596.575.00
4.044.500.00 7.405.000.00
69.632.100.00 120.001.575.00
Made Puji DSK MD Sulpia Wijayatri Ni Made Sadri Gst Nym Pakel Ni Luh Ana Yuniantari
Dewa Ayu Dwi Padmasari I Wayan Gejir By Ni Wyn Sriartini Bayi Kadek Wastini Wayan Penter Kadek Wastini
169 I wayan Supanja 170 Ni KD Desi Wikatari 171 Ngakan Ketut Berata
Jumlah Total Jumlah Total
Lampiran 9 DAFTAR REALISASI PENERIMAAN FUNGSIONAL SWADANA TAHUN 2005 Uraian 1 Penerimaan fungsional: Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Parkir Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS Jumlah Retribusi Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah Jumlah Jumlah Lain-lain Pendapatan
Jumlah 2.00
% 3
Ketentuan
Keterangan 5
4
10.816.301.012.50 10.000.000.00 4.526.850.00 10.830.827.862.50
6.602.754.00 10.837.430.616.50
Pengeluaran dari fungsional: Operasional dan Pemeliharaan Pegawai Honor Uang lembur/tim panitia Uang harian tetap
7.351.236.466.00 943.727.551.00 700.382.193.00 4.680.000.00 238.665.358.00
67.83 8.71
Barang Bahan Habis Pakai Kantor Jasa Kantor Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor Makan Minum Kantor Pakaian Dinas Bahan Material Jasa Pihak Ketiga
5.762.493.955.00 226.443.875.00 340.056.991.00 140.480.650.00 9.986.000.00 4.992.000.00 4.872.534.439.00 168.000.000.00
53.17
626.464.250.00 71.250.500.00 395.584.500.00 44.350.000.00 42.669.250.00 72.610.000.00
5.78
18.550.710.00
0.17
Pemeliharaan Pemeliharaan Instalasi Pemeliharaan bangunan Gedung Pemeliharaan Alat-alat Angkut Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran Perjalanan dinas Perjalanan Dinas Perjalanan Dinas Tetap Jasa Pelayanan
2.413.865.671.00
45.00
Melebihi ketentuan
22.27
40.00 Sesuai ketentuan
Pengembangan SDM Pendidikan
40.172.500.00 40.172.500.00
0.37 0.37
5.00 Sesuai ketentuan 5.00
Lain-lain Modal Belanja Peralatan dan Mesin
40.000.000.00
0.37
5.00 Sesuai ketentuan
Pembinaan Manajemen
Jumlah
40.000.000.00
0.37
5.00
-
0.00
5.00 Sesuai ketentuan
9.845.274.617.00
Lampiran 10 SiLPA Murni Swadana Tahun 2005 Uraian 1 Penerimaan fungsional: Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Parkir Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS Jumlah Retribusi Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah Jumlah Penerimaan Fungsional (1)
Jumlah (Rp) 2 10.816.301.012.50 10.000.000.00 4.526.850.00 10.830.827.862.50 6.602.754.00 10.837.430.616.50
Pengeluaran Fungsional: Operasional dan Pemeliharaan Belanja Pegawai Honor Uang lembur/tim panitia Uang harian tetap
7.351.236.466.00 943.727.551.00 700.382.193.00 4.680.000.00 238.665.358.00
Belanja Barang Bahan Habis Pakai Kantor Jasa Kantor Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor Makan Minum Kantor Pakaian Dinas Bahan Material Jasa Pihak Ketiga
5.762.493.955.00 226.443.875.00 340.056.991.00 140.480.650.00 9.986.000.00 4.992.000.00 4.872.534.439.00 168.000.000.00
Belanja Pemeliharaan Pemeliharaan Instalasi Pemeliharaan bangunan Gedung Pemeliharaan Alat-alat Angkut Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran Belanja Perjalanan Dinas Perjalanan Dinas Perjalanan Dinas Tetap Jasa Pelayanan
626.464.250.00 71.250.500.00 395.584.500.00 44.350.000.00 42.669.250.00 72.610.000.00 18.550.710.00
2.413.865.671.00
Pengembangan SDM Pendidikan
40.172.500.00 40.172.500.00
Lain-lain Modal Belanja Peralatan dan Mesin
40.000.000.00
Pembinaan Manajemen Jumlah Pengeluaran Fungsional (2) SiLPA murni tahun berjalan (1) - (2) SiLPA murni tahun lalu Jumlah SiLPA Murni 2005 pada LRA Saldo Kas per 31 Desember 2005 Likuiditas yg tidak dapat dimanfaatkan pada tahun berikutnya
40.000.000.00
9.845.274.617.00 992.155.999.50 197.402.842.62 1.189.558.842.12 1.973.165.00 1.187.585.677.12
Lampiran 11 Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun Bulan Tahun 2005, Tahun 2006 dan Tahun 2007 (s.d Mei 2007) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jabatan Bupati Wakil Bupati Ketua DPRD Sekda Asisten III Kepala Bawasda Kabag Keuangan Kepala Dinkes Direktur RSUD Jumlah
Januari-Agustus 2005 September-Desember 2005 Januari-Maret 2006 April-Oktober 2006 4.068.065.98 2.446.384.68 2.344.289.76 2.782.291.74 3.813.811.96 2.174.564.16 2.083.813.12 2.608.398.51 3.813.811.96 2.174.564.16 2.083.813.12 2.608.398.51 3.559.557.73 1.902.743.64 2.434.505.27 1.823.813.12 1.738.932.34 2.542.541.24 1.630.923.12 1.562.569.84 1.738.932.34 2.542.541.24 1.630.923.12 1.562.569.84 1.738.932.34 2.542.541.24 1.738.932.34 2.542.541.24 1.630.923.12 1.562.569.84 25.425.412.59 13.591.026.00 13.023.438.64 17.389.323.39
Catatan: * kwitansi belum ditandatangani oleh penerima
*
Nopembers 2006 - Mei 2007 2.881.689.28 2.701.583.70 2.701.583.70 2.521.478.12 1.801.055.80 1.801.055.80 1.801.055.80 1.801.055.80 18.010.558.00
Jumlah 14.522.721.44 13.382.171.45 13.382.171.45 10.418.284.76 5.363.801.26 9.276.022.34 9.276.022.34 * 6.082.529.38 5.736.034.20 87.439.758.62 *