BAB V KONSEP
5.1 Kerangka Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah
Konsep
sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003. Moto Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah “LEARN FROM THE BEST”
Pengguna : 1. Pengelola 2. Instruktur 3. Siswa Pengelola - Usia : 25 – 50 tahun - Karakter : dewasa, sibuk, aktif, profesional
Bangunan : Saberro House, Kemang
Triadi Kawasan perumahan, bisnis dan bisnis
Solo, Jawa
hiburan malam,
Tengah
dengan pengunjung yang dominan yaitu
- Bentuk
kalangan muda-mudi.
geometris
Instruktur - Usia : 25 – 50 tahun
(garis lurus Young Dynamic
dan lengkung)
- Karakter : dewasa, pecinta fotografi, profesional, ahli
Darwis
Modern Simple - Material
Siswa
modern
a. Pelajar – Mahasiswa
- Kombinasi
- Usia : 15 – 24 tahun
warna netral,
- Karakter : trendi, aktif, berjiwa muda, kreatif, labil
primer, dan
b. Karyawan / Pekerja Kantoran - Usia : 23 – 40 tahun - KarakterYoung : berjiwaDynamic muda, aktif, sibuk, dewasa 5.2 Konsep c. Penghobi fotografi - Usia : 40 – 50 tahun - Karakter : dewasa, berjiwa petualang, mapan
sekunder - Local Content Jawa Tengah
Lokasi sekolah fotografi ini bertempat di daerah Kemang yang merupakan kawasan hiburan dengan tingkat aktivitas cukup tinggi. Besar kemungkinan bahwa pengunjung yang akan datang berasal dari kalangan muda-mudi, ditambah lagi maraknya kemajuan fotografi yang saat ini mulai menyentuh masyarakat muda. Selain itu, berdasarkan hasil analisa pengguna dari sekolah fotografi yang ada, jenis pengguna yang cukup dominan adalah kalangan yang memiliki jiwa muda, dengan pola hidup yang dinamis dalam menjalani berbagai macam aktivitas. Hal inilah yang melahirkan konsep Young Dynamic untuk sekolah fotografi tersebut, agar desain yang ada sesuai dengan gaya hidup dan karakteristik para penggunanya.
5.2.1 Konsep Citra Ruang (Modern Urban) Citra ruang yang ingin ditampilkan oleh desain interior ini adalah modern, penuh variasi, tanpa meninggalkan faktor kenyamanan sehingga pengunjung dapat merasakan suasana yang mendukung untuk mendapatkan pelajaran dan informasi. Selain untuk mengikuti gaya hidup msyarakat yang cukup dominan dengan hal-hal yang bersifat modernisasi, pemilihan konsep modern juga ditujukan untuk menggambarkan kemajuan dunia fotografi yang telah berkembang sangat pesat dewasa ini. Sedangkan pemilihan konsep urban ditujukan untuk mewakili pola hidup masyarakat yang beragam dengan karakteristiknya yang berbeda-beda. Penerapan seni fotografi pada elemen interior akan menjadi aksen yang cukup menonjol sehingga pengunjung juga mendapatkan gambaran tentang kemajuan dunia fotografi yang kini telah berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh penerapan seni fotografi tersebut terdapat pada penggunaan digital printing wallpaper pada beberapa ruangan, di antaranya: -
Lobby
-
Kantin
-
Area Briefing
-
Ruang Meeting
-
Ruang Instruktur
5.2.2 Konsep Bentuk
Untuk menegaskan konsep dinamis, bentuk-bentuk yang akan digunakan terdiri dari bentuk geometris dengan garis lurus ataupun lengkung. Pola penataan bentuk-bentuk tersebut tidak selalu simetris, melainkan ada sentuhan asimetris untuk menghindari kesan kekakuan.
Bentuk-bentuk yang akan mendominasi furniture adalah bentukbentuk geometri yang terdiri atas garis lurus ataupun garis lengkung. Penggunaan furniture dengan dengan bentuk tersebut dimaksudkan untuk menghindari kesan kaku pada ruangan. Desain dari tiap furniture mengacu pada tema modern era 1950 – 1960 yang cukup berciri khas. Desain inilah yang menjadi benang merah bagi semua ruangan yang ada pada Sekolah Fotografi Darwis Triadi tersebut.
5.2.3 Konsep Warna Warna-warna yang akan diterapkan secara dominan pada desain interior sekolah fotografi ini adalah warna-warna primer dan sekunder yang bersifat panas dan dingin. Warna-warna tersebut dipadukan dengan warna-warna netral yang diterapkan sebagai aksen untuk menghindari kesan penuh dan ramai. Dengan adanya perpaduan warna-warna ini, kesan aktif dan dinamis akan tercipta, sesuai dengan gaya hidup masyarakat berjiwa muda. Warnawarna tersebut di antaranya : -
Putih Abu – abu
dapat memberikan kesan “baru” dan simple warna netral yang mendukung kegiatan pemotretan
-
Biru Hijau Hitam Merah Jingga Kuning Coklat
pemancing daya imajinasi menimbulkan kesan rileks untuk menghindari kejenuhan menegaskan bentuk-bentuk solid dan kesan elegan pemancing semangat dan keaktifan menegaskan kesan ceria dan kreatif menegaskan kesan bersahabat memberikan kesan nyaman
Pengkombinasian warna netral ke warna dingin dan hangat tersebut ditujukan untuk mengimbangi warna primer ataupun sekunder yang cukup mencolok. Untuk mendukung tema dinamis tersebut, penerapan warna pada tiap ruangan akan berbeda-beda. Pembagian warnanya adalah: a. Lobby : - Warna abu-abu, putih, merah, hitam - Mengadaptasi warna dari logo Sekolah Fotografi Darwis Triadi b. Ruang Tunggu Siswa - Warna abu-abu, putih, merah, hitam - Ruang Tunggu Siswa merupakan penerusan dari lobby sehingga warna yang digunakan kurang lebihnya sama c. Kantin - Warna jingga, merah, kuning, putih - Untuk memberikan kesan ceria, karena di sinilah terjadinya aktivitas pertemuan antar siswa yang menunggu kelas dimulai d. Studio Foto Interior - Warna abu-abu, putih, coklat
-
Pendominasian warna abu-abu dipilih karena merupakan warna ideal untuk proses pemotretan
e. Ruang make up dan wardrobe - Warna putih, abu-abu, coklat muda - Untuk menciptakan nuansa bersih dan nyaman f. Mushola - Warna putih, hijau zamrud - Untuk menciptakan suasana ruang yang calm dalam mendukung aktivitas ibadah g. Kelas Teori dan Praktek - Warna putih, 2 turunan hijau mint, biru pirus - Untuk menciptakan tampilan yang bersih dengan tambahan biru pirus sebagai warna yang dapat memancing imajinasi h. Kelas Praktek Photoshop - Warna jingga, coklat muda, hitam - Untuk menciptakan kesan aktif namun nyaman i. Area Briefing - Warna putih, abu-abu, coklat, hijau mint, biru muda - Untuk memberikan nuansa modern dengan perpaduan warna yang ceria tanpa meninggalkan sisi kenyamanan j. Ruang Instruktur - Warna abu-abu, coklat - Untuk menciptakan kesan ruangan yang penuh sifat profesionalitas dan berpengelaman k. Pantry - Warna putih, coklat, hijau daun - Untuk memberikan kesan homy l. Ruang Locker Asisten - Warna coklat muda, putih - Untuk memberikan kesan bersih dan nyaman m. Ruang Kerja Staf - Warna hijau, hijau mint, putih
-
Untuk menciptakan nuansa fresh sehingga dapat menekan tingkat stress
n. Ruang Manajer Umum - Warna merah tua, putih, abu-abu - Untuk memberikan kesan modern, kekuatan, dan ketegasan o. Ruang Meeting - Warna jingga, putih, hitam - Untuk memberikan kesan aktif dan modern Perpindahan satu warna ke warna yang lain pada masing-masing ruangan ini lah yang akan menegaskan kesan aktif dan dinamis.
5.2.4 Konsep Material Jenis-jenis material yang akan digunakan adalah material modern untuk menegaskan konsep modern itu sendiri. Material tersebut di antaranya adalah : -
Gypsum -Kaca Plastik - Karpet Vinyl - Keramik Tegel - Stainless Steel Cat - Homogeneous Tile Digital PrintingWallpaper
5.2.5 Konsep Pencahayaan Terbatasnya jumlah jendela pada bangunan Saberro House membatasi jumlah cahaya alami yang dapat memasuki bagian dalam gedung, sehingga dibutuhkanlah sumber pencahayaan buatan di antaranya : Jenis Ruang
Jenis Pencahayaan
Area Receptionist
General lighting, Task lighting
Area Tunggu dan
General lighting, Accent
Product Display
lighting, Decorative lighting
Studio Foto Interior General lighting, Decorative lighting Ruang Make Up
General lighting, Task
dan Wardrobe
lighting
Kantin
General lighting
Mushola
General lighting
Kelas Teori dan
General lighting
Praktek Ruang Kerja Staf
General lighting, Task lighting
Ruang Instruktur
General lighting
Ruang Rapat
General lighting
Direksi Ruang Briefing
General lighting
Toilet
General lighting
Pantry
General lighting, Task lighting
Ruang Loker
General lighting
Asisten Tabel 5.1 Jenis Pencahayaan untuk Sekolah Fotografi
Untuk beberapa ruangan, dibutuhkan jenis pencahayaan tambahan dari lampu-lampu khusus fotografi. Penambahan pencahayaan tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan efek cahaya yang diinginkan pada objek foto. Ruangan yang membutuhkan pencahayaan tambahan antara lain : -Kelas teori dan praktek -Studio foto interior
5.2.6 Konsep Penghawaan a. Penghawaan Alami Penghawaan alami didapatkan dari sirkulasi udara yang terjadi di dalam bangunan. Namun karena sifat bangunan yang berbentuk bangunan bertingkat, jumlah jendela dan lubang udara lainnya pun terbatas sehingga pergantian udara yang terjadi tidak maksimal. Untuk mengatasinya, akan diterapkan beberapa cara di antaranya : - Mengunakan air conditioner - Memperbanyak bukaan ruang sehingga sirkulasi udara antar ruangan menjadi cukup optimal
5.2.7 Konsep Rumah Solo Penggunaan konsep rumah Solo atau diterapkan pada penyusunan tata letak, pembagian ruangan, serta pengolahan elemen bangunan. Esensi yang diambil dari rumah Solo tersebut di antaranya : a. Tata Ruang : i. Pendopo: - Untuk tamu. - Filosofi: banyaknya bukaan dimaksudkan agar tamu mengerti bahwa keberadaannya adalah dengan sepengetahuan si pemilik rumah sehingga mereka akan merasakan rasa kesenjangan dan keharusan untuk menjaga tata karma ataupun perilaku). - Ditujukan untuk aktivitas yang berkaitan dengan publik. ii. Pringgitan: - Area transisi tamu, penyeimbang antara daerah yang umum dengan daerah yang sakral. - Filosofi: adanya area transisi itu dimaksudkan agar mala petaka tidak mudah memasuki bagian dalam rumah tempat si penghuni tinggal dan beristirahat. - Ditujukan untuk kalangan umum namun yang masih dalam batas penerimaan tuan rumah. iii. Dalem Ageng: - Tempat tinggal utama tuan rumah. - Filofosi : sebagai daerah sakral yang dikuasai penuh oleh tuan rumah, memiliki beberapa ruangan tertutup untuk menyimpan barang-barang berharga. - Ditujukan untuk si tuan rumah dan keluarganya, dengan tingkat privasi yang lebih tinggi.
b. Elemen Interior : i. Tegel: - Material lantai yang menjadi ciri khas bangunan tradisional Jawa Tengah. ii. Pondasi Umpak: - Pondasi dengan bentuk menyerupai limas segi empat, yang sebagian atasnya dibiarkan muncul di permukaan lantai dan terhubung langsung dengan kolom.
5.2.8 Concept Images