II. 2.1
KONDISI UMUM PERUSAHAAN
Ruang Lingkup Perusahaan
PT. MDS merupakan anak perusahaan MF. PT. MDS sendiri didirikan pada tanggal 5 Mei 1994 sebagai perusahaan manufacturing yang bergerak dalam bidang pengolahan daging. Perusahaan ini didirikan di komplek Industri Jababeka, Cikarang Bekasi. Terdapat 3 Merek dagang sebagai produk dari PT. MDS ini yaitu Kimbo, Vigo, dan Fino. Adapun produk olahan daging yang dihasilkan oleh PT. MDS adalah sosis, daging burger, kornet, baso, dan smoked beef. Awalnya perusahaan ini mengelola semua sistem yang ada mulai dari proses sampai distribusi, namun pada tahun 2002 berdiri PT. Pangan Sehat Sejahtera (PSS) yang bergerak dalam bidang pendistribusian produk-produk pangan dan sekitar 80% lebih produk yang didistribusikan adalah produk dari PT. MDS. Tentunya pendistribusian ini berdasarkan target pasar yang telah ditetapkan perusahaan. Target pasar itu terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pasar modern, tradisional, dan pasar institusi/horeka. Pasar modern merupakan pasar yang melakukan penjualan produk berdasarkan strategi penjualan modern. Pasar yang termasuk pada pasar modern adalah giant, hypermart, dan supermarket-supermarket lainnya. Adapun pasar tradisional merupakan pasar yang melakukan penjualan barangnya dengan strategi penjualan biasa, yang termasuk pada pasar tradisional ini adalah pasar minggu, pasar bogor, dan lain sebagainya. Sedangkan Pasar institusi/horeka merupakan segmen khusus, horeka sendiri singkatan dari hotel/restaurant/kafe.
PT. MF
PT. MDS
PT. Pangan Sehat Sejahtera
PT. Foodex Inti Ingredient
Gambar 1. Struktur Posisi PT. MDS Saat ini induk perusahaan dari PT. MDS adalah MF yang membawahi tiga perusahaan yaitu PT. MDS, PT. Pangan Sehat Sejahtera, dan PT. Foodex. Prinsip/budaya MF yang dipegang adalah integrity (Jujur dan bertanggung jawab), profesional (bekerja secara profesional dan disiplin dengan keterampilan tinggi), team work (meraih sukses melalui kerjasama tim yang bermutu), innovation (kreatif dan selalu mewujudkan ide baru untuk perbaikan yang berkesinambungan), dan productivity (pola kerja efektif dan efisien tanpa pemborosan). PT. Foodex merupakan perusahaan yang tidak memproduksi produk sendiri namun perusahaan ini memberikan supply beberapa bahan makanan kepada perusahaan lain. Dalam hal ini mereka memberikan supply bumbu untuk produk olahan daging di PT. MDS. Sistem bisnis yang dipegang oleh PT. Foodex adalah B to B (Business to Businees) artinya PT. Foodex tidak membuat ingredient sendiri, akan tetapi ingredient dibuat berdasarkan pesanan customer seperti halnya pesanan dari PT. MDS. PT. MDS sangat mementingkan kepentingan dari para karyawan yang ada. Selain bekerja di perusahaan ini, para karyawan juga diperbolehkan untuk ikut menjadi anggota serikat, yaitu suatu organisasi karyawan yang bergerak di luar perusahaan. Produk olahan daging yang diproduksi oleh PT. MDS sangat mengutamakan jaminan mutu, keamanan, dan kebersihannya serta halal untuk dikonsumsi masyarakat. Hal ini terbukti dengan sertifikat HACCP dari badan standarisasi SGS pada
3
bulan Desember 2001. Bulan Juli 2001, PT. MDS membentuk tim ISO untuk meningkatkan sistem pengendalian mutu produknya dan berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dari badan standarisasi SGS pada bulan April 2002. Sedangkan untuk jaminan kehalalan produk, semua produk PT. MDS sudah mendapatkan sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
2.2
Lokasi dan Tataletak Perusahaan
PT. MDS berlokasi di Cikarang Industrial Estate, Bekasi. Lokasi ini sangat strategis, terletak di kawasan industri sehingga tidak menggangu masyarakat dan mudah dalam pendistribusian baik bahan baku maupun produk karena dekat akses jalan utama (jalan tol). Perusahaan ini memiliki luas tanah sekitar 3120 m2 dan luas bangunan 2662,5 m2 . Bangunan PT. MDS terdiri atas dua lantai dimana lantai atas terdiri dari ruang kantor, ruang meeting, gudang bahan, gudang kemasan, dan toilet yang letaknya terpisah. Sedangkan lantai dasar meliputi ruang operasi pabrik, ruang administrasi penggudangan, ruang penerima tamu, ruang Chief Operator, laboratorium QA/QC, ruang R&D, ruang spare part, gudang, mushola, dan toilet.
2.3
Struktur Organisasi
PT. MF dipimpin oleh seorang CEO (Chief Excecutive Officer) yang membawahi 3 COO (Chief Operating Officer) termasuk didalamnya COO PT. MDS yang memimpin lansung PT. MDS. Dua bagian lain yang posisinya sejajar dengan COO PT. MDS adalah CFO (Chief Financial Officer) dan CHRD (Chief Human Resouces Departement). 2.3.1 Departemen Product Development (PD) – Quality Assurance (QA) Departemen ini merupakan departemen yang membuat inovasi terhadap produk dan membuat standar-standar kerja berdasarkan penelitian-penelitian. Selain membuat, departemen ini juga sekaligus mengawasi berjalannya pelaksanaan standar kerja tersebut. Inovasi-inovasi produk yang dikeluarkan oleh departemen ini disesuaikan juga dengan waktu dikeluarkannya inovasi tersebut kepada pasar, selain itu departemen ini bertanggung jawab atas inovasi-inovasi selama proses termasuk bahan baku yang dibutuhkan apabila terjadi permasalahan misalkan harga bahan baku naik tinggi. Product Development and Quality Assurance Manager ini membawahi beberapa supervisior dibawahnya. a) Product Development Supervisior merupakan bagian perusahaan yang khusus dalam melakukan pengembangan-pengembangan produk. Pengembangan produk yang dimaksud terdiri atas pengeluaran varietas produk baru. Selain itu pengembangan produk disini bertanggung jawab atas penggunaan proses baru yang lebih efisien daripada proses yang sudah ada. Selain itu pengembangan produk yang dimaksudkan juga dalam upaya pencarian bahan baku baru, apabila ternyata terjadi kenaikan harga bahan baku yang biasa digunakan. b) Quality Assurance Supervisior bagian departemen yang bertanggung jawab dalam pembuatan prosedur kerja secara keseluruhan. Tentunya pembuatan prosedur kerja disini mempertimbangkan berbagai aspek penting seperti aspek kimia, mikroorganisme, dan PO. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya pembuatan prosedur kerja ini dibantu oleh seorang QA Analyst. Adapun QA yang dihasilkan dari bagian ini adalah spesifikasi Bahan Baku yang layak digunakan dan Good Manufacturing Practices (GMP) yang mengatur prosedur kerja semua karyawan atau semua orang yang masuk pada lingkungan perusahaan.
4
Untuk GMP sendiri perusahaan memiliki aturan yang sangat ketat dari mulai penggunaan pakaian sampai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang yang berada di lingkungan perusahaan. Aturan yang ketat ini dibuat mengingat produk yang diolah di perusahaan ini adalah produk yang rentan terhadap berbagai kontaminan. Perusahaan menggolongkan kepada tiga area penting yang setiap area memiliki GMP tersendiri dari mulai perbedaan pakaian yang digunakan sampai aturan-aturan lainnya. Tiga Area tersebut adalah Area Bahan Baku, area proses, dan area packing/finish goods. 2.3.2 Departemen Teknik Produksi Departemen Teknik Produksi merupakan bagian dari PT. MDS yang berperan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan teknik/permesinan di perusahaan. Tugas dari departemen ini adalah mengadakan alat sesuai dengan kebutuhan (untuk menghasilkan produk sesuai dengan rekomendasi dari departemen PD-QA), selain itu departemen ini mengontrol jalannya produksi dan memelihara alat/mesin perusahaan termasuk didalamnya mengawasi kinerja operator alat/mesin tersebut. Manajer Departemen Teknik Produksi ini membawahi beberapa supervisior dan manajer dibawahnya. a) Manajer Produksi Blok C merupakan manajer yang bertugas mengontrol jalannya produksi sosis di pabrik dua PT. MDS yaitu pabrik yang terletak di Blok C Kawasan Industri Jababeka. Manajer produksi ini memiliki wewenang penuh terhadap jalannya produksi di pabrik PT. MDS yang terletak di Blok C tersebut. Manajer Produksi ini bertanggunga jawab langsung kepada Manajer Teknik Produksi PT. MDS. b) Supervisior Produksi merupakan supervisior yang memiliki wewenang dalam menjalankan produksi di PT. MDS. Wewenang tersebut diantaranya mengontrol jalannya produksi, mengevaluasi kinerja operator, dan memberi masukan-masukan kepada operator dan kepada Manajer SCM terkait Surat Perintah Kerja (SPK) yang diturunkan setiap harinya. c) Supervisior Teknik merupakan bagian yang bertanggung jawab pada alat/mesin yang digunakan selama jalannya produksi. Termasuk didalamnya memberikan usulan kepada manajer Produksi terkait penyediaan alat/mesin produksi baru. 2.3.3 Departemen Supply Chain management (SCM) Departemen SCM merupakan departemen yang mengatur aliran barang dari mulai penyediaan bahan baku sampai distribusi produk ke tangan konsumen. Departemen ini tidak memiliki wewenang dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja produksi, departemen SCM hanya menghitung kasar jumlah produksi setiap harinya. Berapa jumlah permintaan yang nantinya ditarik untuk menghitung berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan dari mana pemasoknya, termasuk dipertimbangkan pula kapasitas mesin yang dimiliki oleh perusahaan. Departemen ini memiliki keterkaitan penting terhadap departemen produksi yaitu pengeluaran Surat Perintah Kerja (SPK) yang tentunya harus mempertimbangkan laporan dari departemen produksi terkait kapasitas mesin yang ada. Departemen SCM ini membawahi beberapa bagian, yaitu : a) Prolog Manager merupakan manajer yang bertanggung jawab penuh terhadap kondisi gudang perusahaan. Gudang yang dimaksud adalah gudang bahan baku dan gudang sementara produk setelah selesai produksi sebelum didistribusikan ke PSS. b) Supervisior Production Planning and Inventory Control (PPIC) merupakan bagian perusahaan yang bertanggung jawab dalam perencanaan produksi perusahaan yang tentunya mempertimbangkan jumlah permintaan produk, kapasitas mesin, dan bahan baku yang tersedia di gudang. Selain itu bagian PPIC ini bertanggung jawab juga dalam mengontrol kondisi gudang perusahaan dengan maksud dalam mempertimbangkan jumlah bahan baku yang dibeli,
5
ketersediaan produk untuk dijual, dan berkaitan nantinya dengan rencana produksi setiap harinya. c) Supervisior Purchasing merupakan bagian perusahaan yang memiliki tanggung jawab dalam pembelian bahan baku produk. Bagian purchasing ini akan membeli bahan baku berdasarkan pertimbangan dari departemen PPIC. 2.3.4 Departemen Marketing Departemen Marketing merupakan departemen yang bertanggung jawab terhadap penjualan produk ke tangan konsumen, termasuk didalamnya bagaimana membuat brand image produk di mata konsumen. 2.3.5 Departemen Human Resouces (HRD) Departemen HR merupakan departemen yang bertanggung jawab terhadap kondisi semua pekerja di PT. MDS. Cakupan kegiatan departemen ini meliputi perekrutan karyawan, penggajian karyawan, dan mengevaluasi kondisi karyawan. Manajer HRD ini bertanggung jawab langsung kepada bagian CHRD (Chief Human Resouces Departement). 2.3.6 Departemen Finansial Departemen Finansial merupakan departemen yang bertanggung jawab langsung terhadap kondisi keseluruhan keuangan perusahaan. Manajer Departemen Finansial ini bertanggung jawab langsung terhadap CFO (Chief Financial Officer).
2.4
Ketenagakerjaan
Total karyawan di PT. MDS terdiri atas ± 350 Karyawan yang terdiri atas karyawan tetap dan karyawan kontrak. Secara umum jumlah shift di PT. MDS terdiri atas 3 shift yaitu : Shift 1 : Jam 07.00 – 16.00 Shift 2 : Jam 16.00 – 23.00 Shift 3 : Jam 23.00 – 07.00 Akan tetapi setiap bagian memiliki jam yang berbeda satu sama yang lainnya. Untuk karyawan bagian packing 3 shift kerja, sedangkan untuk produksi 2 shift kerja. Sementara untuk bagian office, seperti PPIC/QA/QC/R & D dan lain sebagainya jam kerja dimulai dengan jam 08.30. Sementara perhitungan jam kerja tetap sama yaitu 8 jam kerja ditambah 5 jam kerja di hari sabtu atau 9 jam kerja tanpa hari sabtu. Untuk perijinan/cuti kerja PT. MDS memberikan peluang pada karyawannya sebanyak 12 hari dalam setahun. Yang menjadi panduan cuti adalah kalender, jika kalender berwarna merah artinya libur, maka tidak masuk kerjanya karyawan tidak dihitung kedalam 12 hari cuti tersebut, sedangkan jika kalender berwarna hitam meskipun cuti bersama jika karyawan tidak masuk kerja itu termasuk pada 12 hari cuti. Untuk karyawan baru diberlakukan 3 bulan training, keputusan diterima kerja atau tidaknya setelah melihat penilaian training selama 3 bulan tadi. Untuk pembagian shift terjadwal dengan pola shift 3 – shift 2 – shift 1. Upah karyawan dibayar setiap tanggal 25 di akhir bulan dengan mentransfer ke tabungan karyawan bersangkutan. Tingkat pendidikan para karyawan terdiri atas lulusan sma sederajat dan D3, dan sebagian S1 untuk bagian-bagian tertentu di PT. MDS.
2.5
Peralatan Produksi
Dalam rangka tercapainya target produksi, dibutuhkan beberapa peralatan dan mesin-mesin produksi untuk memproduksi sosis, kornet, baso ataupun smoked beef. PT. MDS memiliki beberapa
6
mesin produksi untuk menunjang proses produksi. Peralatan produksi, dan fungsi peralatan tersebut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Peralatan Produksi Pada PT. MDS No 1
Mesin/Peralatan Timbangan
Fungsi Menimbang berat bahan baku, bumbu, ataupun bahan tambahan lain yang akan digunakan dalam proses produksi
2
Pengangkut lokal
Untuk mengangkut bahan baku ataupun bumbu dari gudang ke ruang produksi ataupun sebaliknya
3
Genset
Sumber arus listrik/energi bagi proses produksi
4
Penggiling daging
Untuk memotong dan menghancurkan daging
5
Container
Untuk menyimpan daging dalam kondisi beku atau bahan lain yang harus disimpan dalam kondisi dingin
6
Mesin Pencampur
Untuk mencampurkan bahan baku daging dengan bumbu dan bahan tambahan lainnya. Selain itu ada juga yang digunakan untuk membuat emulsi
7
Filler
Untuk memasukan bahan hasil pencampuran ke dalam selongsongan
8
Keranjang
Untuk wadah produk sementara ataupun bahan bumbu dan bahan tambahan lainnya
9
Oven
Untuk memasak produk
10
Shower
Mesin yang digunakan untuk menurunkan suhu produk hasil pemasakan
11
Mesin peeler
Untuk memotong sosis ataupun memotong dan mengupas sosis
12
Vacum continous
Untuk mengemas produk secara otomatis
13
Mesin vakum
Untuk mengemas produk yang dikerjakan secara manual
manual 14
Metal detector
Untuk mendeteksi kemasan yang rusak hasil vakum
15
Labeling
Untuk memberika label dan kode produksi pada produk
Sumber: PT. MDS
2.6 Penyimpanan PT. MDS memiliki empat tipe ruang penyimpanan yaitu chiller process, anteroom, chiller finish goods, dan freezer finish goods. Chiller process digunakan untuk menyimpan bahan baku dan WIP (Work In Process) adonan. Anteroom digunakan untuk menyimpan WIP finish goods dan rework untuk repacking (pengemasan ulang). Selain chiller process dan anteroom juga terdapat chiller finish
7
goods dan freezer finish goods. Chiller finish goods dan freezer finish goods digunakan untuk menyimpan produk sosis yang sudah dikemas dan siap didistribusikan. Suhu pada chiller baik proses maupun finish goods maksimal 5oC, sementara suhu freezer sekitar -18oC.
2.7 Penanganan Limbah Sama seperti industri-industri lainnya, limbah yang dikeluarkan di PT. MDS terdiri dari limbah cair, limbah gas, dan limbah padat. Limbah cair yang dihasilkan berupa air yang terbuang selama proses produksi. Limbah cair tersebut akan dialirkan ke pusat limbah di kawasan industri Jababeka. Pemeriksaan tingkat bahaya dari limbah cair yang dihasilkan dilakukan secara rutin. Limbah gas yang keluar akibat proses pemasakan dibuang ke lingkungan melalui cerobong. Limbah gas ini berupa uap yang tidak terlalu berbahaya. Uap berasal dari mesin yang digunakan pada saat pemasakan. Sedangkan limbah padat terdiri dari dua macam yaitu scrap dan sampah. Scrap berupa sisa-sisa emulsi, produk return, serta daging. Penanganan limbah scrap ini terdiri dari dua perlakuan yaitu dibakar dan dijadikan pakan ternak. Sebelum dijual sebagai pakan ternak, scrap didiamkan selama 2 hari kemudian digiling. Maksud dari perlakuan ini adalah untuk memastikan bahwa scrap tersebut tidak akan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan sampah berupa plastik atau karton. Penanganan limbah sampah yaitu dijual pada pihak yang membutuhkan. Penjualan dilakukan setiap hari, sehingga sampah-sampah tersebut tidak akan menumpuk.
8