Mengusung Semangat Pembangunan Berkelanjutan PERTENGAN minggu ini, tepatnya tanggal 15 Januari 2016, Yayasan Damandiri, yang didirikan pada tanggal 15 Januari 1996, berulang tahun yang ke duapuluh. Dalam masa karyanya selama duapuluh tahun para sahabat Damandiri antara lain dari 450 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, lebih dari 260 pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, lembaga
facebook.com/terbittop
Oleh: Prof Dr Haryono Suyono swadaya masyarakat, tokoh-tokoh dari Dewan Masjid Indonesia di seluruh Indonesia, lebih dari 45 Bank Pembangunan Daerah, Bank UMKM Jatim, Bank Bukopin dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh Tanah Air dan banyak tokoh nasional dan lokal, telah bekerja keras memberi semangat dan mengajak masyarakat di desa menyegarkan budaya gotong royong untuk melakukan usaha bersama secara mandiri memberdayakan keluarga prasejahtera di seluruh desa di Indonesia. Upaya pemberdayaan itu dilakukan melalui berbagai cara. Pada tingkat awal uta-
instagram.com/terbittop
terbittop
manya melalui kuliah kerja nyata, para mahasiswa dari sekitar 450 perguruan tinggi di Indonesia, mengajak masyarakat di tingkat pedesaan membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Para mahasiswa biasanya tinggal di desa selama satu setengah bulan bergaul dan bekerja bersama para tokoh pemimpin lokal. Bersambung ke Halaman 10
[email protected]
www.terbittop.com
Harga Rp5000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Din Minimi (tengah)
Kombatan GAM ANCAM PERANG JAKARTA (TERBITTOP) — Nama Din Minimi tiba-tiba terkenal. Terlebih, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini, yang sebenarnya telah meletakkan senjata bersama gerombolannya, mengancam akan berperang lagi jika harus melewati proses hukum sebelum memperoleh amnesti atau pengampunan dari presiden. ”Kembalikan lagi senjata saya. Biar kita perang lagi. Jangan main-main. Kita udah baik-baik, jangan dibuat masalah. Kalau ingin masalah, kita perang lagi,” begitu kata Din di Aceh, Selasa lalu. Sikap keras Din, terkait pernyataan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, yang menyebut amnesti kepada Din harus dipelajari dulu. ”Tidak seperti membalik telapak tangan,” kata Luhut. Bersambung ke Halaman 10
7 - 20 JANUARI 2016
TAHUN KE-II EDISI LXI
HEBOH PATUNG Mao Berlapis Emas Rp6,3 M
JAKARTA (TERBITTOP) — Kampanye Revolusi Mental yang digaungkan pemerintahan Presiden Jokowi-JK sudah berjalan lebih dari setahun. Euforia Revolusi Mental ini mulai menjadi perhatian banyak pihak. Tidak terkecuali pihak swasta yang peduli pada pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, termasuk pemberdayaan keluarga-keluarga pra sejahtera atau miskin yang berada di desa-desa. Yakni, Yayasan Damandiri yang telah berkiprah selama 20 tahun dalam melakukan pemberdayaan, melalui program-program yang dijalankan para relawan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Seakan untuk menguatkan gegap-gempitanya program pemerintah yang dinamakan Revolusi Mental, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengemukakan
WAYNE ROONEY
Pemain Terbaik Inggris LONDON (TERBITTOP) — Striker Manchester United, Wayne Rooney, dikukuhkan sebagai pemain terbaik di Inggris untuk keempat kali. Pesepak bola berusia 30 tahun itu sepanjang 2015 mencetak 51 gol, melampaui rekor lama yang dipegang Bobby Charlton 49 gol. Kapten Timnas Inggris ini memperoleh 37 persen hasil pemilihan anggota klub pendukung. Rooney juga mendapatkan penghargaan serupa di tahun 2008, 2009, dan 2014. Rooney akan menerima penghargaan tersebut sebelum laga persahabatan melawan Jerman pada 26 Maret mendatang di Berlin. (nt)
pihaknya ikut mengusung program Revolusi Mental tersebut. Bahkan, sedikit lebih maju, Yayasan Damandiri langsung mengusung motto ’Revolusi Mental Langsung Action, Me-
ngabdi Peduli, Penuh Keikhlasan’. ”Saya bertemu dengan Kepala Bappenas menyamakan irama, menyampaikan visi agar setidak-tidaknya kita tidak dianggap antipembangunan nasional, atau antipemerintah. Bahkan, kita akan membawa suatu ungkapan bahwa kita pun akan melakukan revolusi mental. Revolusi mental kita ini adalah, revolusi mental yang langsung action,” kata Prof Haryono kepada TERBITTOP di ruang kerjanya, belum lama ini. Mengapa revolusi mental yang diusung tersebut bisa dikatakan langsung action. Sebenarnya terjawab dari fakta, bahwa Yayasan Damandiri melalui Posdaya, tanpa basabasi sudah langsung bergerak untuk memberdayakan keluarga-keluarga miskin di desa, mengangkat keluarga-keluarga pra sejahtera atau miskin menjadi keluarga yang sejahtera. Terbukti pada daerah-
daerah yang konsentrasi atau jumlah Posdaya tinggi, terjadi penurunan angka kemiskinan. ”Pada tingkat provinsi, saya dapat laporan resmi dari Gubernur Sumatera Barat, sudah turun empat persen poin kalau tidak salah. Jadi itu satu prestasi yang tidak kecil. Kemudian di Pacitan, untuk tingkat kabupaten, sudah turun barangkali lebih dari lima persen poin,” jelas Prof Haryono. Sejak awal berkiprah, keluargakeluarga sebagai unit terkecil dari sebuah bangsa, dalam hal ini keluarga prasejahtera atau miskin menjadi sasaran utama kerja, kerja, dan kerja yang dilakukan para relawan Posdaya. ”Karena, biasanya yang miskin itu pra sejahtera, yang lapar itu prasejahtera. Kemudian yang bisa meningkatkan dan mendekati makmur itu prasejahtera. Itu sasaran pertama. Sasaran kedua, kita mengimbau Bersambung ke Halaman 10
Bang TOP...
Anggita Sari Sebut
RA DAN NM SEDANG SIAL JAKARTA (TERBITTOP) — ”Mungkin RA sedang kena sial kayak saya atau NM.” Begitu diutarakan Anggita Sari, foto model seksi majalah pria dewasa berusia 23 tahun, yang terangterangan mengaku memiliki pekerjaan sampingan sebagai PSK kelas atas. NM yang dimaksud adalah Nikita Mirzani, yang ditangkap polisi di kamar mewah bertarif mahal di Hotel Kempinski, 10 Desember 2015 malam. ”Saya tahu, mucikari di Jakarta ini nggak hanya RA (Roby Abbas),” kata Anggita setelah syuting di Studio Trans TV, Senin lalu. Roby disebut sebagai mucikari PSK artis inisial AA, SB dan TM. Bersambung ke Halaman 10
BEIJING (TERBITTOP) — Sebuah patung Mao Zedong berlapis cat emas berdiri megah setinggi 37 meter di tengah lahan pertanian sebuah desa terpencil bernama Tongxu di Provinsi Henan, Tiongkok. Pembuatan patung untuk menghormati pemimpin komunis itu, menurut berita The People's Daily, telah menghabiskan hampir 3 juta yuan atau setara dengan Rp6,3 miliar. Dananya berasal dari kalangan pengusaha dan warga setempat yang ikut menyumbang. Bersambung ke Halaman 10
Bang TOP
mengucapkan Selamat Ulang Tahun Ke-20 YAYASAN DAMANDIRI
Anggita Sari
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan banyaknya pengaduan ke Redaksi, dengan ini kami beritahukan bahwa wartawan Koran TERBITTOP adalah yang tercantum di box redaksi, dan dalam melaksanakan peliputan selalu dilengkapi ID Card TERBITTOP.
laporan utama
Narasumber wajib menanyakan identitas wartawan yang melakukan wawancara. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan para pihak yang mengaku-ngaku wartawan Koran TERBITTOP, tetapi namanya tidak tercantum di box Redaksi Koran TERBITTOP edisi terbaru.
2
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
HOTLINE REDAKSI: 0822-9946-6193
Revolusi Mental Harus Fokus dan Terukur JAKARTA (TERBITTOP) — Memasuki tahun kedua digulirkan pemerintah, Revolusi Mental mulai disorot beragam pihak. Ada yang memandangnya dengan nyinyir, skeptis, atau dipandang sebagai gerakan yang sia-sia tanpa akan ada hasil, yang sekadar untuk pencitraan. Walaupun, di sisi lain ada juga yang tetap menggelorakannya, berusaha mempertahankan atau bahkan menguatkan gaungnya. Pihak yang memandang negatif, misalnya, datang dari dalam pemerintahan sendiri. Sebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menilai Revolusi Mental kebanggaan Presiden Jokowi itu —terbukti terus menerus dikampanyekan— cuma omong kosong alias tak mampu merevolusi mental bangsa ini. ”Katanya revolusi mental, kelakuan (pejabat) tidak berubah, KKN jalan terus. Katanya revolusi mental main proyek dan tarik keuntungan dengan cara-cara yang tidak benar masih terus berlangsung,” begitu kata Rizal dengan ketus, dalam sebuah kesempatan di Gedung LIPI, beberapa waktu lalu. Apakah ini artinya Revolusi Mental yang didengung-dengungkan tidak jalan, hanya sekadar program atau proyek mercusuar dari pemerintah, yang ujung-ujungnya nanti dilupakan, tanpa peduli apa pun hasilnya? Soalnya, kata Rizal, persoalan di negeri ini sudah kompleks yang tak bisa dituntaskan dengan cara-cara halus dan santun seperti merevolusi mental. Tidak diketahui persis, apakah karena tidak percaya dengan Revolusi Mental atau memang seperti itu karakternya, Rizal pun tak segan mempelihatkan sikap yang berseberangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri ESDM Sudirman Munir terkait masalah proyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt. Juga dengan Rini Soemarno terkait soal rencana pembelian pesawat Airbus oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
Jalan Terus Kalau sulit direvolusi mentalnya, seperti dikatakan Menko Bidang Kemaritiman, mengapa gerakan Revolusi Mental jalan terus? Misalnya, dalam upaya menggelorakan Revolusi Mental, pada awal Januari lalu , di Denpasar berlangsung deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui proses seremonial besar-besaran. GNRM ditandai pembakaran papan bertuliskan nama bertuliskan karakter-karakter yang dinilai menghambat revolusi mental. ”Deklarasi ini bukan gagah-gagahan,” kilah Gubernur Bali Made Mangku Pastika di saat deklarasi berlangsung. "Ayo kita mulai gerakan revolusi mental dari diri sendiri,” serunya. Katanya, mulainya dengfan hal-hal yang kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, selalu tepat waktu, dan berlomba berbuat kebaikan. Pastika pun menyodorkan tips dalam mewujudkan etos kerja yakni kalau bekerja itu harus kerja keras, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja ikhlas dan kerja tuntas. Kemudian ada 18 karakter yang harus dilawan dan dihancurkan guna mendukung kian bergeloranya Revolsi Mental. Karakter itu antara lain berpikir negatif, suka menunda pekerjaan, tidak fokus, kurang percaya diri, selalu pesimis, malas, masa bodoh, mudah menyerah, serakah, egois/mementingkan diri sendiri, boros, tidak jujur, anti perubahan, menghindari tanggung jawab, tak memiliki komitmen, meremehkan mutu, feodal dan munafik.
ANTARA
DEKRALASI REVOLUSI MENTAL — Ribuan peserta mengikuti prosesi Deklarasi Revolusi Mental di mulai dari Pendidikan di Lapangan Hall Basket, Senayan, Jakarta, Selasa lalu. Deklarasi tersebut bertujuan meneguhkan peran Kementerian Agama dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik yang dimulai dari pendidikan agama, perubahan pola pikir dan karakter. Bukan Sebuah Pilihan Diakui atau tidak, gerakan Revolusi Mental ini masih belum terasa kuat denyutnya. Belum berdampak apa-apa pada perubahan mentalitas manusia Indonesia, alias masih sebatas kata dan retorika, serta masih program yang hanya di atas kertas. Masyarakat dinilai malas melakukan gerakan-gerakan semacam ini, jika tidak ada action yang berdampak pada makin baiknya kondisi sosial ekonomi mereka. Bahkan situs yang disediakan pemerintah untuk menggelorakannya yakni revolusimental.go.id tampak kurang diminati pengunjung, alias para netizen tidak begitu peduli apa sebenarnya yang didengung-dengungkan pemerintah itu. Padahal di website itu dipaparkan hal yang bagus-ba-
gus. Misalnya disebutkan bahwa Revolusi Mental itu adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Pemerintah melalui situs ini merujuk adanya kondisi mengkhawatirkan dari pejabat yang korup, meluasnya pelanggaran HAM, dan hilangnya budaya saling menghormati di tengah masyarakat, misalnya sekarang banyak yang tidak mau lagi antre dan tidak lagi peduli terhadap hak orang lain. ”Revolusi mental bukanlah pilihan, tapi suatu keharusan agar bangsa ini bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan memulai revolusi mental dari diri sendiri, sejak saat ini," begitu tulisan
dari pengantar situs tersebut. Kemudian, hal-hal yang baikbaik di Indonesia ini, menurut survei-survei skala internasional, memiliki kecenderungan semakin menurun. Sebaliknya hal yang buruk-buruk, angkanya kian tinggi. Menurut data Tranparency International (TI) terkait persepsi tingkat korupsi di sektor publik, menunjukkan dari 177 negara dan dengan 177 skor, Indonesia berada di peringkat 114 dengan skor 32. Sementara negara yang pernah heboh karena dilanda kelaparan, yakni Ethiopia, berada di atas kita pada posisi 111. Delapan Prinsip Dikutip dari situs yang sama, ada delapan prinsip dasar terkait dengan gerakan revolusi mental. Pertama, revolusi mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama
menuju Indonesia yang lebih baik. Kedua, harus didukung oleh tekad politik (political will) pemerintah. Ketiga, harus bersifat lintas sektoral. Keempat, kerja sama masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah. Kelima, dilakukan dengan program gempuran nilai (value attack) untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik. Keenam, desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi seluruh segmen masyarakat. Ketujuh,nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial) bukan moralitas privat (individual). Kedelapan, dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat. Tapi, delapan prinsip ini dinilai hanya akan menjadi mimpi-mimpi Presiden Jokowi yang sebagai pemimpin bangsa Indonesia berkeinginan mengangkat kembali karakter bangsa yang telah mengalami kemerosotan dengan secepat-cepatnya dan bersama-sama (revolusioner), jika tidak ada aksi segera alias langsung action. Jangan bertele-tele, berbasa-basi, tapi langsung beraksi melalui program yang terfokus dan terukur, itulah kunci keberhasilan dari Revolusi Mental. Sebagaimana yang dilakukan Yayasan Damandiri dengan gerakan Posdaya, yang ternyata memiliki Revolusi Mental juga yakni Revolusi Mental Langsung Action, yang memiliki kejelasan dalam sasarannya, yakni menjadikan masyarakat desa yang pra sejahtera atau miskin menjadi sejahtera, melalui langkah-langkah pemberdayaan mereka sendiri dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga berdaya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pemerintah tinggal menentukan pilihan, apakah mengadopsi langkah-langkah yang dilakukan pihak swasta, seperti Yayasan Damandiri dengan Posdaya yang terlihat hasilnya, atau mengawang-awang dengan beragam program yang tak menyentuh kesenjahteraan rakyat banyak. (*)
3
Koran TERBITTOP membuka kesempatan bagi Anda yang ingin bergabung. Layangkan Surat Lamaran ke Divisi HRD TERBITTOP. Telp: (021) 93116962, 99746839 Email:
[email protected] atau Kontak Person Haris Fadillah - 082299466193
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
SINGKAT
Angie Tetap Sedih meski PK Diterima JAKARTA (TERBITTOP) — Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat 2004-2012 Angelina Sondakh alias Angie mengaku tetap sedih meski gugatan Peninjauan Kembali (PK) diterima majelis hakim sehingga mengurangi vonis menjadi pidana penjara 10 tahun ditambah denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan. ”Yang dia sampaikan ke saya dia sangat sedih. Kita sampaikan beberapa pertimbangan terus kemudian kita bandingkan sama putusan yang lainnya, putusan Nazaruddin terutama, tadi di persidangan kan jelas siapa pelaku utamanya, Nazaruddin,” kata penasihat hukum Angie, Rudy Alfonso di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, pekan lalu.
Angie sebelumnya menjadi saksi untuk terdakwa mantan Bendahara Demokrat M Nazaruddin yang didakwa menerima Rp40,37 miliar dari PT Duta Graha Indah dan PT Nindya Karya terkait proyek pemerintah tahun 2010, melakukan tindak pidana pencucian uang sebesar Rp627,86 miliar pada periode 2010-2014 dan Rp83,6 miliar pada periode 2009-2010. Majelis PK Mahkamah Agung pada 29 Desember 2015 memutuskan untuk mengurangi vonis Angie dari 12 tahun penjara dan hukuman denda Rp500 juta ditambah kewajiban membayar uang pengganti Rp12,58 miliar dan 2,35 juta dolar AS (sekitar Rp27,4 miliar) menjadi pidana penjara 10 tahun denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan
ditambah membayar uang pengganti Rp2,5 miliar dan 1,2 juta dolar AS, subsider satu tahun penjara. ”Nazar hanya dihukum tujuh tahun, Angie dihukum sampai 12 tahun kemudian dikurangi dua tahun menjadi 10 tahun. Nah itu yang tidak adil, yang paling tidak adil lagi, ini kan dakwaannya perkara suap-menyuap nah mestinya kan tidak ada uang pengganti karena tidak ada penghitungan kerugian negara kemudian pada putusan kasasi, putusan awal sebenarnya tidak ada tapi di kasasi dibebani uang pengganti kurang lebih Rp40 miliar nah kenapa dikenai uang pengganti? Itu yang bikin dia sedih, mau bayar pakai apa?” jelas Rudy Alfonso. Namun Angie sendiri menolak untuk berbicara mengenai kasusnya tersebut. (nt) SAKSI UNTUK NAZARUDDIN — Terpidana kasus korupsi Angelina Sondakh meninggalkan ruang sidang usai bersaksi untuk terdakwa M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu lalu. Mantan anggota DPR Komisi X tersebut dihadirkan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap untuk memuluskan proyek untuk PT Duta Graha Indonesia dan PT Nindya Karya dengan terdakwa M Nazaruddin.
ANTARA
Tiga Pencuri Kabel Listrik Disidangkan JAKARTA (TERBITTOP) — Kejahatan semakin beragam dan merajalela terjadi bahkan nekat dilakukan sejumlah pelaku. Seperti yang dilakukan ketiga terdakwa Rifky (26), Anggi (wanita) (25) yang melakukan tindak pidana pencurian kabel tembaga gardu listrik PLN diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, belum lama ini. Di dalam dakwaannya Jaksa Penuntut Umum Budiman SH dari Kejari Jakbar menjerat ketiga terdakwa dengan Pasal 263 Ayat 1 tentang Pencurian di Malam Hari. Baik saksi-saksi yang dihadirkan dari anggota kepolisian maupun dari keterangn saksi pegawai PLN Ranting Taman Sari Jakarta Barat. Dalam keterangannya, kedua terdakwa mengakuinya atas keterangn para saksi yang dihadirkan. Tiga Kali Melakukan Ketiga terdakwa dalam jawabannya memaparkan kepada majelis hakim yang diketuai Maha Nikmah SH, MH, bahwa pembongkaran dan pencurian kabel listrik sudah ketiga kalinya dilakukan, pertama yang dibongkar serta dicuri kabel gardu listrik PLN di wilayah Kemayoran Jakarta Pusat, kedua di Kemayoran Jaya Jakarta Pusat. Kasus kedua kali ini selamat tidak terlacak oleh anggota kepolisian. Pembongkaran gardu dan pencurian kabel listrik PLN yang ketiganya tertangkap TKP (tempat kejadian perkara) di wilayah Tamansari Jakarta Barat. Menurut terdakwa, sebenarnya ada tiga orang karena yang satu tewas kesetrum bernama Azis suami terdakwa ketika narik kabel di atas gosong tekanan tinggi. Kabel dibawa dengan mobil rental. Dijual perkilo ke penadah Rp50 ribu. ”Kami mendapat uang hasil penjualannya Rp900 juta,” papar terdakwa. Sesuai fakta yang terungkap kedua terdakwa terbukti dan secara sah telah mengakui perbuatannya melakukan tindak pidana yang dilakukan bersama-sama. Sehingga terdakwa dituntut jaksa penuntut umum selama satu tahun dua bulan penjara. Majelis hakim yang diketuai Maha Nikmah SH, MH, dalam putusannya menghukum selama satu penjara. (eddy)
Pemerintah Jangan Salah Sita Harta Koruptor MEDAN (TERBITTOP) — Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Syafruddin Kalo berpendapat, pemerintah melalui aparat penegak hukum diharapkan jangan sampai melakukan kesalahan penyitaan harta kekayaan milik tersangka koruptor, dan hal ini perlu dibuktikan secara jelas berdasarkan hukum. ”Kita tidak ingin terjadi keteledoran dalam melaksanakan tugas penyitaan harta yang dianggap milik pelaku koruptor tersebut, dan menyangkut nama baik dari lembaga hukum itu,” kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Syafruddin Kalo di Medan, Selasa. Setiap harta milik koruptor tersebut, menurut dia, memang perlu dibuktikan kebenarannya secara hukum dan jangan terus ditanggapi begitu saja, hal seperti ini sangat berbahaya bagi penegak hukum. ”Bisa saja terjadi kekeliruan, dan harta yang bukan diperoleh tersangka koruptor dari hasil korupsi itu diambil, serta dirampas untuk negara. Dalam hal ini tersangka koruptor itu akan memprotes penegak hukum tersebut,” ujar Syafruddin. Dia mengatakan, penegak hukum
Kejaksaan Agung, Polri harus ekstra hati-hati, jika ingin melakukan penyitaan atau perampasan harta dan kekayaan koruptor. Selain itu, jangan sampai terjadi salah sita, karena dapat merusak citra penegak hukum tersebut, dan harus dapat dihindari. Salah Sita Selama ini, jelasnya, masih ada ditemukan penegak hukum yang melakukan salah sita terhadap harta tersangka koruptor. ”Peristiwa tersebut, akan menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja penegak hukum yang melakukan kesalahan itu,” katanya. Syafruddin menambahkan, penegak hukum yang menyita harta milik tersangka korupsi tanpa mempunyai bukti-bukti yang sah dan berdasarkan hukum, sama dengan tindakan
STOP PRESS
hukum
DIBUTUHKAN KORESPONDEN DI PROVINSI JAMBI, JABAR, SUMUT, DLL
pelanggaran hukum. Kemudian, perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai perampokan, karena mengambil atau menyita harta koruptor tanpa adanya bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. ”Penegak hukum diharapkan harus lebih dahulu mempertimbangkan secara matang, sebelum melakukan penyitaan terhadap harta dan kekayaan tersangka koruptor tersebut,” kata Guru Besar pada Fakultas Hukum USU. Sebelumnya, Direktur Hukum Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Fithriadi Muslim mengatakan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset Tindak Pidana akan mengatur mekanisme perampasan kekayaan yang tidak dapat dijelaskan. Jika harta kekayaan yang dimiliki dapat dipertanggungjawabkan, maka harta tersebut tidak akan dirampas. Harta kekayaan yang tidak dapat dijelaskan dikhawatirkan berkaitan dengan tindak pidana. Menurutnya, perampasan itu menjadi suatu upaya dalam rangka memberantas korupsi. (nt)
Nama Ibas Disebut, KPK Pantau Persidangan JAKARTA (TERBITTOP) — Disebutnya nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam persidangan Muhammad Nazaruddin menjadi perhatian khusus KPK. Lembaga antikorupsi itu pun akan memantau jalannya persidangan. ”KPK terus memantau jalannya persidangan, untuk menggali kemungkinan munculnya fakta-fakta baru,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha seperti dilansir Inilah.com kemarin. Priharsa tidak menepis akan mengembangkan kasus ini apabila muncul fakta baru di persidangan. ”Yang mungkin dapat digunakan untuk pengembangan penanganan perkara,” ujar Priharsa. Nama putra bungsu Ketua Umum Partai Demokrat itu disebut-sebut ikut mengarahkan anggaran di DPR. Ibas disebut oleh bekas anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh bersaksi di sidang. (nt)
Dua Anggota DPRD Banten Diperiksa Soal Kasus Suap JAKARTA (TERBITTOP) — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil dua anggota DPRD Banten untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengesahan APBD tahun 2016 tentang pembentukan Bank Pembangunan Daerah Banten atau Bank Banten. Dua wakil rakyat daerah Banten tersebut yakni Budi Prayoga dan Suparman. ”Mereka diperiksa untuk tersangka RT (Ricky Tampinongkol),” ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati saat dikonfirmasi, kemarin. Selain mereka, penyidik juga memeriksa anggota DPRD Banten lainnya yakni, Srimulya Hartono alias SM Hartono. Hartono dalam kasus ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun kali ini, Hartono diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Banten Global Development, Ricky Tampinongkol. (nt)
Kejari Jakarta Barat Marak Tangani Narkoba J Sebanyak 22 Perkara JAKARTA (TERBITTOP) — Di kalangan jajaran kejaksaan, nama DR Reda Manthovani SH, MH, LLM sudah tak asing lagi. Pria yang kini menjabat sebagai kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat dalam lima bulan terakhir ini banyak menangani kasus narkoba di wilayah hukum Jakarta Barat. Kasus narkoba boleh dikatakan sedang marak diberantas oleh aparat penegak hukum termasuk kejaksaan sendiri yang akan membuktikan per- DR Reda Manthovani SH, MH, LLM buatan para terdakwa di persidangan. Ketika ditemui TERBITTOP, mantan pejabat Kejaksaan Konsulat Indonesia di Negeri Hongkong belum lama ini berujar, tuntutan terhadap narkoba tidak pandang bulu. ”Kami tetap menuntut tinggi bahkan pidana mati terhadap pengedar atau pun bandar narkoba,” tutur DR Reda Manthovani SH, MH, LLM. Dia bersama Kasi Pidum Bohal Pantubohal Lubis SH, MH sedang gencarnya menangani kasus narkoba. Berkas kasus narkoba banyak disidangkan dan sebagian terdakwa sudah dijatuhi hukuman, bahkan dituntut hukuman mati. Dari 22 orang terdakwa yang dituntut mati adalah, pengedar ataupun bandar besar. Seperti pengedar besar jaringan internasional dari Hongkong dan Malaysia yang pemilikannya narkoba sejenis sabu sebanyak 862 kg yaitu, Wong Cie Ping berasal dari Hongkong, dan delapan anak buahnya rata dituntut mati oleh Kejari Jakarta Barat. Kasus ini tergolong terbesar di Asia Tenggara bahkan seluruh Asia. Kemudian tiga terdakwa adik dari Fredy Budiman yakni, Latief Suhendra sebagai kepemilikan sabu sebanyak 700 gram sejenis meterai yang mengandung Metafitamine setelah dicek laborotarium serta 50 ribu ekstasi, ketiga terdakwa telah dituntut mati oleh Kejari Jakarta Barat. Sisanya 11 orang terdakwa di antaranya yakni, Iwan Setiawan bandar besar ganja, maupun perantaranya dari Provinsi Aceh seluruhnya telah dituntut mati juga. (eddy)
Dua Terdakwa Saling Lapor, Berakhir Damai di Sidang JAKARTA (TERBITTOP) — Masalah perkelahian kalau tidak saling mengalah maka seperti kata pepatah ’menang jadi arang kalah jadi abu’. Keduanya saling lapor dan keduanya jadi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Namun keduanya tidak ditahan, kemungkinan diduga keduanya melakukan tindak pidana ringan . Pada hal kasus ini terjadi pada tahun 2013. Saat sidang dalam agenda saksi lapor Andri pada terdakwa Faisal yang didampingi penasihat
hukumnya, Troy Latukonsina SH. Awalnya keterangan dari saksi Andri ingin mencuci mobilnya. Ketika mobilnya ingin mundur tertabraklah Faisal yang kini dijadikan terdakwa. Dari awalnya, Faisal tidak terima, lalu menarik baju saksi. Lalu saksi mendorong pintu mobilnya. Saksi keluar terjadilah saling pukul dan dilerai perkelahian oleh seorang anggota kepolisian dari polres yang kebetulan sedang melintas. Dari saling pukul terdakwa Faisal luka
di pelipisnya, dari hasil luka tersebut Faisal memvisum lukanya ke rumah sakit serta dilanjutkan melapor kepada pihak berwajib. Lalu dari hasil laporan Faisal, Andri kini menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Andri disidangkan di ruang berbeda, sedangkan terdakwa Faisal sebagai saksi. Selanjutnya dari hasil persidangan tersebut majelis Hakim yang diketuai Fransiskus Arkadeus Ruwe SH, MH beserta anggotanya berpendapat lain. Kedua pihak
antara saksi Andri dan terdakwa Faisal untuk diminta berdamai, karena menurut majelis dan anggotanya, kalau tidak ada saling mengalah proses hukum persidangan dilanjut. Akhirnya kedua pihak saksi dan terdakwa saling maaf memaafkan disaksikan keluarga kedua belah pihak, majelis hakim dan anggota, panitera pengganti, Jaksa Penuntut Umum Krisna SH dan penasihat hukum terdakwa Troy Latukonsina. (eddy)
opini
T AJUK RENCANA Spirit Pemberantasan Korupsi
A
DA hal yang menarik di dalam hasil pertemuan antara Pimpinan KPK yang baru mengunjungi Kepolisian dan Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial guna menyinergikan pemberantasan korupsi. Bahwa kelima pimpinan KPK mempunyai komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi didahului saling silatuhrami, sinergi, konsolidasi dan mempersiapkan rencana strategis tahun 2015-2019. Tentu langkah silatuhrami untuk menyinergikan aksi pemberantasan korupsi dipandang sebagai langkah positif apabila sinergitas itu benar benar nantinya berjalan sesuai harapan. Karena selama ini masih banyak kasus korupsi yang belum ditindaklanjuti secara serius dan tuntas. Sejumlah kasus seperti kasus mantan Dirut Pelindo RJ Lino, kasus lanjutan Bank Century, dan kasus pengadaan alat kesehatan yang melibatkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari belum ada kelanjutan dan tuntas. Di Kejaksaan Agung banyak memendam kasus yang belum tuntas, seperti lanjutan kasus terdakwa menara BJB Tower serta sejumlah kasus lainnya belum tuntas. Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Bandung memvonis bebas mantan Kepala Divisi Umum Bank BJB Wawan Indrawan dari semua dakwaan, atas dugaan korupsi mencapai Rp271 miliar dalam pembangunan BJB Tower di Jakarta. Apakah satu tersangka lainnya yang belum pernah hadir digedung bundar dan mengabaikan panggilan penyidik yakni, Tri Wiyasa direktur utama PT Comradindo Lintas Nusa Perkasa (CLP) yang sudah lama ditetapkan tersangka hingga kasus rekannya, Wawan dibebaskan, belum ada sikap Gedung Bundar setelah hampir dua tahun kasus ini disidik. Penanganan kasus ini menoreh ’rapor merah’ bagi Gedung Bundar dalam membongkar korupsi pembangunan menara BJB yang terletak di Jalan Gatot Subroto Kavling 93 Jakarta. Sejumlah pejabat Pemrov DKI ikut diperiksa kasus ini sehingga kasus menjadi lamban penanganannya dan tersangka sudah dibebaskan pengadilan. Kasus lain yang tak kunjung tuntas adalah pemeriksaan rekening gendut 10 kepala daerah yang sudah setahun tidak membuahkan hasil. Bahkan kasus jalan lingkungan di Kota Depok sudah setahun diperiksa tak kunjung ada hasil. ICW sempat mengkritisi performa Kejaksaan Agung dan Polri dalam menangani kasus korupsi selama tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK. Kedua lembaga itu dinilai hanya sukses dari sisi kuantitas kasus yang ditangani. Meski secara kuantitas penanganan perkara dan kerugian negara sudah cukup banyak, namun secara kualitas tidak banyak kasus korupsi kelas kakap berhasil dituntaskan. Langkah Kejaksaan Agung membentuk Satgasus Antikorupsi pada awal tahun ini sempat menumbuhkan harapan. Pasalnya, satuan itu dirancang untuk menangani perkara kelas kakap. Namun pada akhirnya Satgasus itu hanya berkutat dengan kasus-kasus yang biasa ditangani kejaksaan tinggi. Kita berharap sinergi yang dilakukan ketiga lembaga pemberantasan korupsi bisa mengejar target pemberantasan korupsi yang makin banyak hambatan. Kisruh yang selama sering terjadi KPK dan Kepolisian jangan berulang kali melemahkan peran dan keberadaan KPK sebagai lembaga superbody. Sebab itu ketiganya harus mempertahankan diri sebagai pilar utama pemberantasan korupsi. KPK-Kepolisian-Kejaksaan Agung selayaknya bersinergi. Tentu Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (APPK) sebagai langkah positif apabila berisikan upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi yang optimal untuk meningkatkan kinerja KPK. Apalagi sebenarnya, bagaimanapun spirit pemberantasan korupsi haruslah dipertahankan. Negeri ini sudah seperti lautan korupsi, bahkan sejak diberlakukannya UU Otonomi Daerah, kita melihat sudah puluhan bupati dan gubernur serta ratusan anggota DPRD tingkat II dan provinsi menjadi tersangka korupsi. (*)
DITERBITKAN OLEH: Karya Panjang Mediatama SIUP: 0716/10-27/PK/XII/2013 NPWP: 03.350.979.5-412.000 TDP: 10.27.3.46.05022 Website: TERBITTOP.com Email:
[email protected] Penasehat/Pelindung Tarman Azzam Penasehat Hukum Petrus Selestinus SH Pemimpin Umum/Penjab Haris Fadillah Pemimpin Perusahaan Aswi Matrawi Pemimpin Redaksi Endang Suherman Manajer IT Endang S Redaktur Mat Nur, Topan Dewan Redaksi Tarman Azzam, Haris Fadillah, Endang Suherman, Mustopa Abas Staf Redaksi Ujang Susanto, Sulastri Sekretaris dan Administrasi Redaksi Theos Pormes, Bungaria Saputri, Topan Husanda Manajer Iklan/Pemasaran Mulyadi Desain Grafis Budhi Permana Sirkulasi Yudi Permana Sandhi, Zulaila, Bima Kamandanu Koresponden DKI Jakarta: Eddy Suheidi Achmad. Depok: Abdul Azis. Tangerang Selatan: M Nur. Sukabumi: Ade Sutisna. Cirebon: Titik Sulaksana (Kokab Cirebon), Sudirdja (Cirebon). SerangBanten-Lebak: Gunawan, Yasril. Lampung: Agus Salim, Lampung Barat & Pesisir Barat: Nasrun, Sumarlin. Palembang: Wawan Setiadi. LubuklinggauMusi Rawas-Musi Rawas Utara: Herri Kusnadi. Pekanbaru: Ikhsan. Pontianak: Yusri. Bengkulu: Heri. Bangkalan: Muhammad Arifin, Pamekasan: Salim. Pasuruan: Muhammad Toha, Cilacap: Mashudi. Purbalingga: Sumarlin. Jember: Sumardi. Sulawesi Barat: Andi Saputra. Tarif Iklan: Hitam Putih Rp9.000 (per-mm kolom), Warna (Full Color) Rp16.000 (per-mm kolom). Iklan Baris Rp9.000 (per-baris). Tarif di atas belum termasuk diskon. Bank: BRI 7202-01-002432-50-3. Alamat Redaksi Kavling BBM Asri Jl. H. Dimun Blok B-30 Sukmajaya Depok, Jawa Barat 16412 Telepon: 021-99746839, 93116962 Alamat Korespondensi Cibubur Village C-3-1 Jl. Harjamukti Cibubur, Jakarta Timur Percetakan: PT Wahana Semesta Inter Media (isi di luar tanggung jawab percetakan)
Seluruh wartawan dan koresponden Koran TERBITTOP adalah yang tercantum di dalam boks redaksi edisi terbaru. Di luar nama-nama yang dimuat, apabila mengaku sebagai wartawan Koran TERBITTOP bukan tanggung jawab redaksi.
4
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
Harapan terhadap Forum Rektor Indonesia Oleh: Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc REKTOR adalah pimpinan universitas dan institut pendidikan yang tentunya kental dengan nuansa akademik. Sehingga rektor bisa dikatakan The Academic Leader yang saat ini tugasnya juga melebar ke upayaupaya pembangkitan dana (income generating activities). Selain itu, kaitan PT dengan pembangunan karakter, pemimpin, dan entrepreneur semakin erat. Artinya peran Rektor semakin penting dan sentral dalam dunia akademik universitas/institut serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
T
idak salah bila masyarakat berharap banyak terhadap peran rektor yang tergabung ke dalam FRI atau Forum Rektor Indonesia. Apalagi di masa kini dimana arus politik kekuasaan yang bercampur baur dengan dunia bisnis semakin kental. Kelemahan etika dan moral para pejabat dan politisi bisa membahayakan kedaulatan bangsa. Ditambah lagi dengan carut-marut dunia politik nasional yang semakin menyedihkan, menggelikan, dan mengerikan. FRI harus mampu memberikan pemikiranpemikiran untuk mencari solusi terhadap persoalan bangsa ini. Perguruan tinggi (PT) bisa dikatakan sebagai sumber mata air ilmu pengetahuan yang tidak akan ada habisnya. Selain karena selalu ada mahasiswa yang belajar, juga di PT itulah seharusnya inovasi berkembang karena selalu ada ide untuk melakukan riset. Para akademisi dengan kekuatan intelektualnya harus menjadi rujukan dalam pemikiran-pemikiran ke depan yang berkaitan dengan kenegaraan, so-
sial, ekonomi, dan politik. Tentunya semua itu harus berbasiskan riset. Tanpa kekuatan riset, para akademisi akan tumpul, walaupun tugas mengajar bisa saja berjalan. Tetapi kalau sekedar memamah biak ilmu dari buku teks lama, tanpa informasi terkini dari jurnal dan riset dosen itu sendiri, maka keadaan ini membahayakan kultur inovasi dan riset mahasiswa, bahkan masyarakat. Dosen jangan hanya mengajar dengan bahan usang lalu mengambil honor dan mengisi daftar hadir. Ini sama sekali tidak baik untuk perkembangan inovasi Indonesia ke depan. Jadi, secara internal, Rektor harus mampu menggairahkan budaya riset dosen dan mahasiswa. Tanpa itu, PT tidak berbeda dengan lembaga kursus. Secara eksternal Rektor apalagi bergabung dalam FRI harus memberikan alternatif konsep pemikiran untuk menjawab permasalahan bangsa. Bahkan harus mampu memetakan Indonesia jauh ke depan. Saat ini, negara sedang dirundung masalah yang cukup kompleks. Dalam menghadapi MEA yang seharusnya kita menjadi leader, kita
hanya dianggap konsumen besar. Apakah PT sudah siap menawarkan kurikulum yang benar-benar akan menjadi pegangan bagi generasi muda? Apakah budaya entrepreneurship di kampus-kampus sudah tumbuh dengan baik, termasuk penyiapan young entrepreneur, misalnya dengan inkubator bisnis, startup company, dan kegiatan lainnya yang mendukung mahasiswa agar mereka kelak menjadi entrepreneur? Saya tidak yakin kampus-kampus sedang menyiapkan itu secara sistematis. Paling-paling mereka sedang sibuk laporan proyek, mengisi daftar hadir, dan menyiapkan borang akreditasi. Kampuskampus besar sedang sibuk dengan upaya pencapaian WCU (World Class University). Begitu juga dengan persoalan perencanaan pembangunan, FRI harus mampu memberikan konsepsi blue print untuk lembagalembaga negara dan dijalankan oleh pemerintah sebagai eksekutif. Misalnya, bagaimana mengembalikan grand design pembangunan seperti GBHN 25 tahunan yang dipegang dan dijalankan secara periodik
lima tahunan. Sehingga lembaga politik fokus pada pencapaian Indonesia sejahtera, bukan saling menihilkan akibat terlalu berpikir jangka pendek dan kelompokisme. Di sini FRI bisa menjadi rujukan pemikiran. Masalah dekadensi moral dan karakter bangsa juga sering kita saksikan akhirakhir ini. Lihat saja kedisiplinan lalu lintas, budaya antri, budaya kerja, gotong royong itu digantikan dengan perilaku saling serobot, tawuran, bullying, malas, dan korup. Ini berarti ada yang salah dalam pendidikan kita sejak dini. Semua persoalan itu menumpuk dan terus berlangsung. FRI tidak bisa mengatakan itu bukan urusan rektor. Masyarakat tetap berharap terhadap para pemimpin PT ini. Dalam dunia kerja, secara umum, tenaga kerja kita masih jauh di bawah standar. Karena dihimpit oleh kebutuhan ekonomi, maka tidak mustahil generasi muda terjerembab ke wilayah berbahaya seperti child trafficking, narkoba, pelacuran. Atau menjadi TKW kelas pembantu rumah tangga di negara asing. Dignity kita sebagai bangsa tentu anjlok oleh pemilihan segmen pekerjaan yang saat ini sudah ditinggalkan oleh Filipina sekali pun. FRI harus mampu memberikan solusi agar mutu dan level tenaga kerja kita berada di papan menengah-atas yang lebih terhormat. Bukan di kelas babu. Artinya, kurikulum pendidikan yang memperkuat karakter bangsa sejak dini menjadi keharusan. Lalu diperkuat oleh hard skill sainsteknologi dan kepemimpinan di tingkat PT. FRI harus memberikan alternatif konsep pendidikan mengait dengan karakter, moralitas, sains-teknologi, entrepreneurship, ekonomi, dan lainlain secara bertahap. Sesuai dengan perkembangan
usia. Jangan semuanya dijejali di tingkat dasar yang menyebabkan anak didik lelah, bosan, dan akhirnya di SMP mulai bringas melalui tawuran. Keadaan ini harus mulai dihentikan bukan sekedar melalui ancaman-ancaman dan hukuman saja, tetapi pandangan holistik persoalan kemanusiaan harus ditelaah supaya keluar dengan solusi jangka panjang. Di sini FRI bisa berperan. Dalam dunia ekonomi bisnis yang saat ini sudah berbasis pengetahuan (knowledge base), peranan riset untuk membangun ekonomi sangat tinggi. Bukan sekedar ekspansi lahan yg kandungan teknologinya sangat rendah. Turunan-turunan dari bahan baku primer harus diteruskan dalam pohon industri yang lengkap. Bagaimanapun luasnya lahan itu pasti terbatas, tetapi teknologi dan inovasi itu unlimited. Kita harus menjadi penentu harga dunia untuk produk-produk (komoditas) yang sumbernya ada di Indonesia, seperti sawit, kopi, coklat, teh, bahan baku mineral, uranium, emas, dan lainnya. Di situ peranan riset tidak bisa dielakkan. PT-lah tempatnya, sehingga belajar di universitas/institut itu menjadi bermanfaat, perlu, dan jelas kegunaannya. Bukan sekadar memperpanjang masa pengangguran, atau lulusan bekerja sekedar mencari nafkah primer. FRI dapat mengusung konsep untuk solusi persoalan krisis kemanusiaan dan lingkungan ini. Banyak lagi hal yang bisa dipikirkan FRI, sehingga keberadaannya sebagai entitas akademik ini dirasakan oleh masyarakat. Dignity rektor harus kuat dalam akademik dan entrepreneurship leader. Bukan sekadar KPA (Kuasa Pengguna Anggaran). Semoga. (Penulis adalah Rektor Universitas Trilogi/Guru Besar FMIPA IPB)
Bagaimana Kabar MDGs Indonesia Oleh: Dr Mulyono D Prawiro PEMBANGUNAN abad milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan PBB sejak tahun 2000 dan ditandai dengan adanya komitmen para pemimpin dunia termasuk Indonesia telah berakhir pada akhir bulan September 2015 lalu. Komitmen tersebut antara lain ditandai dengan adanya kesepakatan untuk melaksanakan dan menyukseskan delapan sasaran penting MDGs yang harus diperjuangkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh negara-negara di seluruh dunia. Dari delapan sasaran tersebut agar bisa tercapai dengan baik, maka yang perlu difokuskan adalah perlu ditingkatkannya peran pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan, karena hal tersebut bisa menjadi prioritas utama sasaran pembangunan dimaksud.
P
ada awalnya beberapa pimpinan negara memiliki komitmen yang cukup tinggi, tetapi dengan berjalannya waktu dan munculnya berbagai persoalan, terutama persoalan dalam negeri masing-masing negara, maka dalam melaksanakan program MDGs di beberapa negara mengalami banyak kendala, sehingga banyak negara gagal dalam pelaksanaan program MDGs, ini termasuk di antaranya Indonesia. Betapa tidak, seperti yang digambar oleh Prof Terry Hall, dalam bidang kesehatan saja, angka kelahiran di Indonesia yang di masa lalu yaitu tahun 1970-an berkisar 5,6 anak dan berkat kerja keras pemerintah serta seluruh masyarakat Indonesia, dan upaya yang dilakukan lebih terfokus, sehingga angka tersebut mampu diturunkan menjadi sekitar 2,3 anak pada tahun 2000. Karena adanya berbagai faktor, situasi pemerintahan dan kondisi negara yang kurang kondusif serta perhatian pemerintah terhadap keluarga, khususnya keluarga di desa-desa agak mengendor, maka pada akhir tahun 2012 angka kelahiran anak di Indonesia meningkat cukup tajam menjadi 2,6 anak. Perhatian dan intervensi pemerintah relatif kurang, maka ta-
hun ini diperkirakan angka tersebut akan tetap mengalami kenaikan. Salah satu target MDGs adalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) hamil dan melahirkan, yang diharapkan pada tahun 2015 yang lalu saat berakhirnya program MDGs pada posisi 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup, namun dalam kenyataan pada tahun 2007 yang lalu tercatat 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Menurut SDKI tahun 2012 lalu, jumlah tersebut bukannya turun, tetapi justru malah naik menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jadi jumlah tersebut sangat jauh dari harapan, itu artinya target ini benar-benar tidak tercapai atau gagal. Menurut Prof Haryono Suyono, angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia saat ini masih cukup tinggi yaitu berkisar 50 kali lipat dibandingkan dengan negara Singapura dan Malaysia. Ironisnya banyak programprogram yang di masa lalu dianggap sangat efektif untuk menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan, seperti adanya dokter keliling, bidan desa, dan tenaga kesehatan masuk desa, akhir-akhir ini tidak terdengar lagi, sehingga mengakibatkan AKI bukannya menu-
run tetapi malah semakin meningkat. Untuk perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh agar angka kematian ibu hamil dan melahirkan ini bisa ditekan sekecil mungkin dan mengaktifkan kembali programprogram yang di masa lalu dianggap berhasil. Pemerintah saat ini sebaiknya tidak perlu merasa malu mencontoh pemerintahan sebelumnya yang dengan segala keterbatasannya mampu menurunkan AKI dengan cukup drastis. Demikian juga masalah kemiskinan yang menjadi problem utama dunia dan belum mampu diatasi dengan baik, bahkan sampai berakhirnya kesepakatan dunia belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, sehingga kemiskinan hampir tidak beranjak atau bahkan mengalami kenaikan. Dengan adanya kesepakatan di atas, semestinya kemiskinan di dunia, termasuk di Indonesia harus turun 50 persen dari keadaan tahun 1990. Indonesia sendiri pernah menjadi contoh dunia dalam peningkatan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan, bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari PBB. Harapan agar kemiskinan bisa turun 50 persen dari keadaan tahun 1990, ternyata harapan itu tidak bisa diwujudkan. Kesenjangan yang diharapkan makin menyempit, ternyata sebaliknya dan justru malah melebar. Jutaan umat manusia di dunia masih hidup dalam kemiskinan dan orang kaya semakin kaya dan banyak negara yang belum berhasil mengatasi kemiskinan ini yang membuat rakyatnya tetap dalam kondisi miskin. Dalam beberapa hal, di Indonesia banyak kesempatan yang terbuka bagi anak bangsa untuk menempuh pendidikan, namun kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan ataupun kesempatan untuk berusaha masih sulit untuk dikembangkan. Begitu juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, banyak pemerintahan di negara lain yang dengan kerja keras dan fokus serta terarah, mereka mampu menaikkan IPM dengan sangat membanggakan. Meskipun IPM Indonesia dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan, namun kenaikannya masih relatif kecil dan jauh dari yang diharapkan. Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan
dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang kecepatan kenaikan IPM-nya jauh melebihi Indonesia. Ini berarti negara-negara tetangga tersebut dalam upaya meningkatkan nilai IPM lebih serius dan terfokus. Seperti yang diutarakan di atas, bahwa untuk meningkatkan IPM, minimal empat bidang pokok yang harus dikerjakan dengan sungguh dan terarah, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Apabila keempat bidang pokok tersebut dipertajam dan dilaksanakan secara secara gotong royong antara pemerintah dan masyarakat secara terpadu, maka hasilnya akan menggembirakan dan IPM Indonesia akan meningkat dengan cukup tajam. Dengan berakhir program MDGs bukan berarti pembangunan harus berhenti dan tidak ada agenda pembangunan, tetapi pembangunan harus terus berjalan dan dikembangkan, terutama pada upaya kerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia di dunia. Untuk itu PBB telah memutuskan dan merumuskan program baru pasca MDGs yaitu Pembangunan Global Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Inti dari pembangunan ini meliputi pembangunan yang mengarah pada upaya pelestarian lingkungan dan tidak boleh merusak apalagi menghabiskan sumber daya alam, bahkan justru harus melestarikan agar kelangsung hidup anak cucu di masa yang akan datang tetap terjamin. Kepentingan anak cucu dan generasi penerus harus menjadi prioritas pembangunan yang berkelanjutan ini. Sementara pemerintah pusat belum banyak menyuarakan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development, Yayasan Damandiri dalam rangka ulang tahunnya ke-20 bersama mitra kerjanya, termasuk banyak perguruan tinggi, pemerintah daerah, lembaga perbankan, dan seluruh Posdaya di Indonesia telah siap menyongsong program baru pasca MDGs ini dan telah secara langsung mempersiapkan dan melakukan pembangunan berkelanjutan yang menjadi acuan dunia.
(Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama dan Universitas Trilogi, Jakarta)
soccer 5
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
Ini Dia WAGs Terpanas 2015 BARCELONA (TERBITTOP) — Pesepak bola tak bisa dilepaskan dari wanita cantik, baik itu berstatus istri atau hanya sekadar teman wanita. Sehingga, di dunia sepak bola muncul istilah WAGs, akronim dari Wife and Girlfriends. Tentu, dengan gaji miliran rupiah per minggu, bukan hal sulit bagi pesepakbola menggaet istri yang cantik atau teman kencan yang seksi.
Gianluigi Buffon
Buffon Tolak Gaji Tiga Kali Lipat
Bahkan, sejumlah media baik elektronik, cetak, maupun digital di luar sana, menyediakan porsi khusus untuk memajang sepak terjang WAGs tersebut. Juga disebut, terbilang banyak wanita cantik dan seksi antre untuk menjadi teman kencan pesepak bola. Bahkan, niat mereka adalah dinikahi para bintang lapangan. Maklum ada jaminan hidup dan masa depan. Kalangan selebritis, ternyata menjadi yang terbanyak sebagai WAGs, dimulai dari presenter, model, penyanyi, bahkan sampai bintang film dewasa. Siapa saja WAGs terseksi dan terpanas yang kerap diberitakan sepanjang 2015, inilah urutannya berdasarkan seringnya mereka menjadi bahan pemberitaan, dikutip dari beragam sumber, yang dikurung adalah pesepak bola yang menjadi suami atau pasangannya: 1. Ludivine Kadri (Bacary Sagna): Ludivine Kadri adalah istri bek Manchester City Bacary Sagna. Pasangan ini telah memiliki dua anak, namun Ludivine Kadri tetap menjadi salah satu yang paling hot di antara sekian banyak WAGs.
2. Abbey Clancy (Peter Crouch): Pasangan hidup dari Peter Crouch, Abbey Clancy merupakan presenter televisi, selain juga model catwalk dan model pakaian dalam. Pasangan ini punya dua anak. 3. Melissa Satta (Kevin Prince Boateng): Melissa Satta termasuk WAGs yang paling banyak disorot, karena sebelum bareng Kevin Prince Boateng, ia memacari sejumlah pesepak bola terkenal. Salah satu kehebohan yang diciptakannya adalah, berpose seksi dengan body painting bertemakan piala dunia. 4. Yolanthe Cabau (Wesley Sneijder): Yolanthe Cabau yang diperistri Wesley Sneijder berprofesi sebagai aktris dan presenter televisi. Wanita blasteran BelandaSpanyol ini mendapat julukan Wanita Terseksi Belanda pada 2006, 2007, dan 2009 versi majalah pria FHM. 5. Erin O’neill (Fabio Borini): Walaupun bisa dibilang kurang moncer di Anfield, Fa bio Borini bisa dikatakan beruntung mendapatkan model cantik asal Liverpool, Erin O’neil. 6. Georgina Dorsett (Tom Cleverly): Pesepakbola yang dulu bergabung dengan Manchester United, kemudian membela Everton ini menikahi Georgina Melissa Satta Dorsett pertengahan 2015.
LONDON (TERBITTOP) — Bertahan di Juventus, itulah yang dilakukan Gianluigi Buffon, ketika ia mengabaikan iming-iming kenaikan gaji tiga kali lipat. Di usia yang tak lagi muda, penjaga gawang asal Italia ini masih mempertahankan performa terbaik. Itu dipuji agen Silvano Martina, yang juga merasa yakin kliennya tak bakalan kabur alias tetap cinta pada skuat La Vecchia Signora. ”Di usia 38, Gigi mematahkan semua rekor performa sepanjang karier yang panjang,” tutur Martina yang dikutip Corriere dello Sport. ”Ia benar-benar pemain luar biasa. Pada 2013 ia menolak kesempatan gaji tiga kali lipat dari gajinya di Juventus. Ia memperpanjang kontrak tanpa meminta kenaikan sepeser pun,” tambahnya. Kiper belia AC Milan Gianluigi Donnarumma bakal menjadi suksesor jangka panjang timnas Italia saat Buffon pensiun. Namun menurut Martina ada nama lain yang pantas masuk hitungan. “Gianluigi Donnarumma sangat kuat, tapi saya akan memasukkan Alex Meret dari Udinese juga,” kilahnya. (fourfourtwo)
JAMES RODRIGUEZ
Dikejar Polisi MADRID (TERBITTOP) — Pesepak bola yang merumput bersama Real Madrid tampaknya punya hobi lain, yakni ngebut. Buktinya, setelah Karim Benzema yang berkali-kali disidangkan lantaran melakukan pelanggaran batas kecepatan, kini giliran James Rodriguez yang dikejar polisi lalu lintas. Dengan mengendarai salah satu model terbaru Audi, Rodriguez kepergok polisi tengah ngebut di jalan kota Madrid. Kelakuan Rodriguez kepergok polisi yang tengah melakukan penyamaran, dengan berkendara mobil tanpa pengenal polisi. Begitu sirine James Rodriguez dipasang, aksi kejar-kejaran pun terjadi. Berulang kali pak polisi memerintahkan pesepak bola terkenal itu untuk menepi, tapi dijawab dengan memacu lebih cepat kendaraannya. Aksi kejarkejaran ini cukup banyak yang mengabadikan, sehingga foto-fotonya muncul di berbagai media esok harinya. Ini pengakuan polisi kepada media digital AS, ”Kami mengejarnya dengan kecepatan di atas 200 km perjam, di jalan raya M-40.” Seruan agar berhenti diucapkan polisi melalui pengeras suara, tapi Rodriguez makin ngacir. Setelah dipepet, Rodriguez menghentikan aksinya. Dan, akibat ulahnya itu, ia tak hanya bakal kehilangan SIM-nya sa, tapi bakal mendapat sanksi lain yang lebih berat. (bln)
TEKA-TEKI HUBUNGAN
Miss Portugal dan Ronaldo
Melanie Martins
Dorset adalah bintang reality show terkenal di Inggris. Pasangan ini baru dikaruniai satu anak. 7. Natalie Weber (Mario Zarate): Pesepak bola asal Argentina Mauro Zarate menikahi Natalie Weber, yang tak lain seorang model terkenal. Saking terkenalnya, pose Natalie Weber dapat dengan gampang didapat melalui mesin pencari. 8. Alice Goodwin (Jermain Pennant): Jermain Pennant menikahi Alice Goodwin yang tak lain model majalah dewasa. Bahkan, ia memiliki acara show bugil di sebuah saluran televisi dewasa. 9. Evangelina Anderson (Martin Demichelis): Pasangan ini menikah
pertengahan 2015, walaupun telah menjalani hidup bersama sejak 2007, ketika Demichelis masih bermain untuk raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen. Selama kebersamaan sekitar delapan tahun, mereka sudah memiliki dua anak, yakni Martin yang berusia enam tahun dan Lola, yang baru dua tahun. 10. Viktoria Varga (Graziano Pelle): Viktoria Varga adalah salah satu model seksi kelahiran Hungaria, yang menjadi pasangan dari pemain Southampton, Graziano Pelle. Keduanya menjalin hubungan lebih dari tiga tahun. (sep)
Ludivine Kadri
THIAGO DAN JULIA
’Menghilang’ ke Tempat Rahasia Ada yang menyebutnya Thailand, mengingat pantai tropis yang tergambar di foto. Yang pasti, itulah cara Thiago dan Julia
membunuh rasa suntuk mereka, setelah lama bergelut dengan hiruk pikuk dan ingar bingar kehidupan kota. (bln)
MOTIF PEMBUNUHAN
Alfredo Pacheco Masih Diselidiki Julia Vigas-Thiago Alcantara MUENCHEN (TERBITTOP) — Ke mana gelandang Bayern Muenchen, Thiago Alcantara, dan istrinya Julia Vigas, saat liburan Natal dan Tahun Baru kemarin? Kabar yang beredar, keduanya ’menghilang’ ke tempat rahasia atau sebuah destinasi wisata yang lokasinya sangat dirahasiakan pasangan ini. Liburan kali ini, tak hanya sekadar dikaitkan dengan Natal dan Tahun Baru, tapi lebih dari itu merupakan liburan untuk merayakan enam bulan pernikahan mereka. Benar, pada 27 Juli 2015 lalu, keduanya mengikat tali perkawinan di Girona, Spanyol. Walaupun merahasiakannya, pasca berlibur keduanya memasang foto-foto eksotis mereka. Tanpa menyebut lokasi tentunya. Dan, folowers pun berusaha menebak-nebak di mana lokasi liburan yang mereka rahasiakan itu.
SAN SALVADOR (TERBITTOP) — Siapa pelaku dan motif pembunuhan pesepak bola terkenal El Salvador, Alfredo Pacheco masih diselidiki aparat kepolisian negara itu. Yang pasti, bek berusia 33 tahun itu ditembak pelaku di salah satu tempat pengisian bahan bakar di Santa Anna, hari Minggu pekan lalu. Penembakan terjadi, ketika Pacheco sedang ngobrol dengan beberapa kawannya. Selain Pacheco yang tewas di tempat, ada dua orang lagi yang mengalami luka tembak. Pelaku diketahui terdiri atas beberapa orang, yang melepaskan tembakan memba-
gi buta dari sebuah kendaraan. Santa Ana terletak di sebelah barat ibu kota San Salvador, dan di salah satu rumah sakit di sana korban luka tembak menjalani perawatan. Pacheco diketahui sudah 86 kali membela tim nasional, sekaligus pemain yang paling sering dipanggil timnas. Ia juga pernah menjadi kapten klub tersebesar di El Salvador, FAS, pada 2005. Klub lain yang pernah ia bela di antaranya Metapan, Aguila dan klub Amerika Serikat yakni New York Red Bulls. (bbc)
Alfredo Pacheco MADRID (TERBITTOP) — Kabar paling gres dari bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, adalah soal hubungan istimewanya dengan model seksi Melanie Martins. Tapi, belakangan justru ada bantahan dari Melanie. Katanya, dia bukanlah teman kencan CR7. Soal teka-teki hubungan Miss Portugal 2011 dengan Ronaldo menjadi spekulasi media, ketika Ronaldo berlibur di Maroko beberapa waktu lalu. Kabar yang tersiar, pesepak bola berusia 30 tahun itu tak hanya berlibur dengan sahabat prianya yang seorang petinju yakni Badr Hari. Tapi, ia juga diyakini melakukan pertemuan rahasia dengan Melanie Martins. Tapi dikutip dari alyaoum24.com, Melanie melontarkan bantahan seperti ini, ”Kalian hanya bisa ngarang. Saya di sini (Maroko-red) untuk alasan profesional saya sebagai model. Saya sendiri tak tahu apa yang dilakukan Ronaldo di sini!” Situs yang sama menyebut, Miss Portugal 2011 yang menjadi kontestan Miss Universe pada 2012 itu, disebut sering datang ke Maroko. Alasannya, tempat itu menjadi destinasi wisata favoritnya. (bln)
MODEL VICTORIA’S SECRET
Jadi Gebetan Kiper PSG RIO DE JANEIRO (TERBITTOP) — Ternyata, kini Izabel Goulart jadi gebetan alias pacar kiper Paris Saint-Germain (PSG) asal Jerman, Kevin Trapp. Buktinya adalah, foto-foto kiper berusia 25 tahun bersama Goulart tersebar di sosial media. Keduanya, menurut laman Daily Mail, tengah berjemur di salah satu pantai di Rio de Janeiro, Brasil. Tidak banyak hal yang diketahui tentang Izabel. Kecuali media menyebutnya sebagai salah satu model untuk pakaian dalam merek terkenal Victoria's Secret. Belum ada pernyataan apa pun dari keduanya, untuk menjawab dugaan mereka adalah sepasang kekasih.
Izabel Goulart
Tapi, foto-foto mesra yang diunggah di Instagram cukup memberi bukti kalau mereka tengah menjalin hubungan. Apalagi, di teks fotinya tertulis ungkapan-ungkapan mesra, dan mereka menyatakan sedang menikmati liburan. Izabel Goulart diketahui bergabung dengan model-model tercantik dunia lain untuk meramaikan Fashion Show Victoria’s Secret 2015. Model berusia 31 tahun telah memeragakan pakaian dalam merek terkenal itu sejak 2005. (sep)
Wawancara Khusus Prof Dr Haryono Suyono
Posdaya ’Acceptable’, Gerakkan Pembangunan Pertama, kita melihat masyarakat Indonesia masih bisa disegarkan budaya gotong royongnya. Karena, di mana pun Posdaya ini berdiri, tanggapan masyarakat sangat tinggi. Bahkan saya dapat menyatakan kalau penilaian secara over all (garis besar) kita baru sampai tingkat bahwa Posdaya itu acceptable (diterima) oleh masyarakat. Yang kedua, Posdaya ini mulai secara gotong royong menggerakkan pembangunan-pembangunan dalam bidang kesehatan, dalam bidang pendidikan, dalam bidang pendayagunaan lingkungan, serta di beberapa tempat mulai muncul kegiatan-kegiatan ekonomi mikro. Bisa disebutkan contoh dari kegiatan ekonomi mikro yang telah berjalan dan seperti apa perkembangannya? Dapat saya sebutkan, setidak-tidaknya ada sepuluh wilayah yang sekarang ini telah membentuk apa yang dinamakan sistem kredit Tabur Puja. Ini memberikan secara khusus kredit-kredit dan fasilitas tabungan kepada keluarga miskin. Tetapi di semua Posdaya disediakan juga kredit komersial biasa, yang dinamakan Pundi. Di Jawa Timur namanya Pundi Kencana, di daerah lain namanya Pundi. Selain kredit Pundi, mulai dibangun juga pusat- pusat warung di desa, sehingga keluarga miskin mulai membuka warungnya sendiri, untuk menampung produksi-produksi mereka. Bagaimana dengan progres kerja sama yang dijalin Yayasan Damandiri dan Posdaya dengan kementerian dalam pemerintahan sekarang? Kita telah mengadakan konsultasi yang agak intensif dengan Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi. Kita berkeinginan agar supaya rakyat di desa mengadopsi atau bersinergi dengan pembangunan yang telah ada selama ini. Kita juga telah mengadakan kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melatih kelompok-kelompok Posdaya ini, membangun olahanolahan ikan dan di beberapa tempat mulai membangun tambak udang. Jadi kementerian itu membantu secara teknis bagaimana membangun tambak udang dengan sistem busmetik. Kalau kerja sama dengan pemerintah daerah, sejauh ini bagaimana laporannya
yang masuk ke Yayasan Damandiri? Kita juga mulai mengadakan kerja dengan berbagai pemerintah daerah, dengan menanam rumput laut. Saya
”
Kita melihat masyarakat Indonesia masih bisa disegarkan budaya gotong royongnya. Karena, di mana pun Posdaya ini berdiri, tanggapan masyarakat sangat tinggi. Bahkan saya dapat menyatakan kalau penilaian secara over all (garis besar) kita baru sampai tingkat bahwa Posdaya itu acceptable (diterima) oleh masyarakat.
mendapat laporan di daerah seperti Indramayu, hasilnya begitu melimpah. Kemudian penanaman pisang cavendish, sudah lebih dari 15 ribu tanaman, yang dalam waktu tiga bulan melipat tiga kali. Sekarang ini pisang cavendish sudah berubah menjadi indutri pisang. Jadi ada yang bikin keripik, ada yang bikin kue. Tetapi, sebenarnya hasilnya bisa lebih maksimal apabila pemerintah daerah itu menyatu dan memberikan masukan, kepada lembaga-lembaga Posdaya ini. Karena dengan sendirinya akan terukur. Apakah keberadaan Posdaya telah memberikan dampak positif pada penurunan angka kemiskinan? Ada beberapa laporan yang menyatakan, di daerah-daerah yang konsentrasi Posdayanya itu lebih merata, terjadi penurunan kemiskinan. Pada tingkat provinsi, saya dapat laporan resmi dari Gubernur Sumatera Barat, sudah turun empat persen poin kalau tidak salah. Jadi itu satu prestasi yang tidak kecil. Kemudian di Pacitan sudah turun barangkali lebih dari lima persen poin. Itu karena konsentrasi Posdayanya juga bagus, sementara daerah lainnya belum. Kabarnya, Posdaya menjadi objek penelitian ilmiah di perguruan-perguruan tinggi? Penelitian secara ilmiah sudah banyak dilakukan oleh teman-teman yang menuliskan skripsi, yang menuliskan tesis, bahkan ada juga yang mempersiapkan gelar doktor dengan frame sample dari Posdaya. Mungkin dalam satu dua tahun ini, akan muncul tulisan ilmiah dari berbagai perguruan tinggi. Kalau itu muncul, ini akan semakin gegap gempita. Kemudian, dalam setahun terakhir ada lima hal yang sering Prof Haryono kemukakan. Di samping tadi masalah bonus demografi, masalah Posdaya, masalah Silver College, masalah peran PWRI, juga soal MDGs dan SDGs. Prof Haryono selalu mengemukakan hal itu, apakah sinergitas dari kelima hal itu merupakan kunci untuk mengentaskan kemiskinan? Iya, betul sekali. Jadi kita itu bisa melaksanakan SDGs langsung menanggapi bonus demografi. Jadi kalau SDGs itu dikonsentrasikan ke daerah-daerah padat bonus, dan padat bonusnya Indonesia itu bukan kaya raya, tetapi terbelakang. Jadi mendapatkan bonus demografi itu syaratnya adalah tingkat kematian turun, tingkat kelahiran turun, lalu program pembangunannya itu makin marak. Dan, itu terjadi di daerah-daerah yang KB-nya
berhasil, kesehatannya berhasil dan penduduknya banyak. Itu bonusnya banyak. Bagaimana dampaknya secara nasional? Kalau dikonsentrasikan dengan SDGs, ini akan bagus sekali, dan dengan sendirinya dampak nasionalnya bagus. Tapi, kalau kemudian daerah-daerah lainnya diopeni, daerah pinggiran, daerah perbatasan, dan pulau-pulau terpencil. Tapi ini diopeni biasa, dalam arti kebutuhan kesehatan, kebutuhan pendidikan dipenuhi. Bagaimana dengan para lansia di daerahdaerah yang bonus demografinya tinggi? Di daerah-daerah yang bonus demografinya tinggi, lansianya tinggi. Karena lansia tinggi, dan lansia yang tinggi ini hanya 20 persen tidak bisa apa-apa. Duapuluh persen itu karena 11 persen miskin, yang sembilan persen lagi sudah tua sekali. Jadi 20 persen absen dalam pembangunan. Tapi, yang 80 persen masih seperti saya. Biarpun suaranya tersendat-sendat tapi semangatnya muda. Nah, 80 persen harus dimanfaatkan, padahal dia tidak biasa bekerja di luar kantor, tidak biasa bekerja di luar perusahaannya. Kalau di kantor, kan semuanya teratur. Tetapi, di masyarakat tidak teratur. Kita boleh pidato dua jam, tidak ada yang mendengarkan, itu bisa. Tapi, harus bagaimana agar kita dekat dengan masyarakat, memperhatikan masyarakat, tidak berlaku kasar kepada masyarakat. Kalau di kantor, boleh saja. Staf saya kemarin tidak dengerin saya, saya tegur, hai dengerin. Tapi, di masyarakat tidak boleh. Ada kepala desa, kita pidato dan dia ngomong sama sebelahnya, ya kita hanya bisa lirak-lirik saja. Bolak balik mendekat begitu saja. Bagaimana target yang akan dicapai Posdaya di tahun 2016? Posdaya akan dibagi dalam tiga tahap. Pertama tahap yang maju sekali dan bisa menjadi tuntunan, Insya Allah akan dipilih 20 Posdaya. Tahap kedua adalah, Posdaya yang akan maju tapi perlu pembinaan, dan ketiga adalah yang baru dan harus dikembangkan seluas-luasnya. Maka, kita akan membuat cakupannya yang banyak seperti bank yang dekat dengan konsumennya. Strategi itu akan kita gunakan. Kalau begitu, langkah apa yang akan diambil oleh Yayasan Damandiri? Kita akan membentuk manajemen daerah yang akan membantu manajemen Damandiri di pusat. Di samping koordinator daerah, kita menciptakan advokator baru untuk meyakinkan bupati, walikota, serta pemerintah daerah. Meyakinkan, bahwa program ini merupakan program nasional yang mengacu pada SDGs. Kemudian 20 Posdaya yang telah maju tadi, di-link-kan dengan 20 ribu Posdaya sehingga jumlahnya akan berlipat ganda. Bahkan kalau Menteri Desa mengambil alih dan ikut menangani, jumlah Posdaya akan menjadi 80 ribu sesuai dengan jumlah desa. Selain itu, kita juga akan membentuk tim pelatihan di daerah, sehingga kader-kader Posdaya akan mempercepat peningkatan kapabilitas dari masing-masing Posdaya. Bahkan kita akan membawa satu ungkapan, bahwa kita akan melakukan revolusi mental. Revolusi mental kita adalah, langsung action, mengabdi, peduli penuh keikhlasan. (*)
PENGANTAR Menyambut 20 tahun Yayasan Damandiri, Redaksi TERBITTOP Haris Fadillah dan Endang Suherman mewawancarai Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono yang didampingi Direktur Pelaksana Harian Dr M Soedarmadi di ruang kerjanya di Gedung Granadi Lantai XI, Jakarta. Hasil wawancara tersebut kami turunkan di halaman 1, 6, 7 dan 12.
S
ELAMA 20 tahun berkiprah Yayasan Damandiri dan Posdaya telah diterima masyarakat, dan ikut menggerakkan pembangunan. Bahkan, di daerah-daerah di mana konsentrasi Posdaya lebih merata terja di penurunan kemiskinan. Pada tingkat provinsi di Sumatera Barat dan tingkat kabupaten di Pacitan. Soal pencapaian ini diungkap Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono. Berikut petikan wawancara selengkapnya: Setelah 20 tahun Yayasan Damandiri berdiri dan Posdaya berkiprah, saat ini ada sekitar 50 ribu Posdaya tersebut hampir di seluruh provinsi, juga terdapat 454 perguruan tinggi yang menjalin kerja sama dengan Yayasan Damandiri. Sejauh mana saat ini tingkat keberhasilan Yayasan Damandiri dengan Posdaya ikut ambil bagian dalam mengentaskan kemiskinan?
YAYASAN DAMANDIRI YAYASAN DANA SEJAHTERA MANDIRI
HARIS FADILLAH
Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (kiri), bersama Menristek Dikti M Natsir (tengah), dan Rektor Universitas Trilogi Prof Dr Ir Asef Saefuddin MSc di Kampus Universitas Trilogi.
Berdiri pada 15 Januari 1996 Granadi Building Lt 11, Jl H Rasuna Said Blok X Kav 8-9 Kuningan Jakarta Selatan 12950 - Indonesia
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
6-7 Prof Dr Haryono Suyono bersama istri.
”Keluarga Sejahtera Rakyat Bahagia” P HARIS FADILLAH
Ketua PB Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Prof Dr Haryono Suyono memberikan penghargaan dan Kehormatan Wredatama Nugraha Utama tahun 2015 kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi (kanan). Pemberian penghargaan itu, dalam rangkaian tasyakur HUT PWRI ke-53 di kantor PWRI, Pondok Labu, Jakarta, bagi tokoh yang dinilai berjasa dan punya peran membantu para pensiunan.
Lima Filosofi Inspirasi Posdaya D
ALAM setiap kesempatan berorasi di depan mahasiswa yang akan mengadakan KKN tematik Posdaya, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono selalu menyampaikan lima ajakan. Yakni ajakan agar percaya kepada diri sendiri, percaya kepada teman, percaya kepada institusi, percaya kepada masyarakat, dan menjadi mahasiswa yang laku jual. Sebuah filosofi atau pedoman hidup yang sarat dengan makna. Berikut penuturan Prof Haryono tentang pedoman hidup yang berusaha ditularkan kepada para mahasiswa, sebagai penerus bangsa: Sebenarnya pedoman hidupnya banyak sekali, tetapi itu diringkas saja supaya terjadi suatu harmonisasi, dan harmonisasi itu tidak saja memperkuat diri sendiri, tetapi juga bersinergi dengan teman sebanyak-banyaknya dan kita jangan lalu menyalahkan institusi. Jadi filosofi itu sebenarnya, saya lebih banyak dipengaruhi dalam bidang pendidikan oleh Ki Hajar Dewantoro. Yaitu kita harus berani memulai, tetapi kita juga harus siap untuk mundur. Kita siap untuk katakanlah melihat dari jauh. Itulah Ki Hajar Dewantoro. Tetapi, saya juga banyak dipengaruhi oleh filosofi yang berasal dari dunia Barat, ahli-ahli sosiologi, ahliahli perubahan sosial, ahli-ahli kemasyarakatan dan ahli-ahli politik. Yaitu dari pendidikan dasar saya di Universitas Chicago. Di sana, saya belajar filosofi, yang filosofinya itu mengikuti garis hidup manusia. Kalau manusia itu sebenarnya terefleksi pada tahapantahapan keluarga, atau tahapan-tahapan masyarakat, atau tahapan-tahapan dunia. Tahapan-tahapan pertumbuhan manusia itu mulai dari saat sangat bayi, dan saat yang bayi itu sangat tradisional, kebutuhannya untuk makan dan segala sesuatu yang kepegang, itu dimakan. Tapi kemudian sampai dewasa sudah lebih cerdas, lebih modern, lebih ingin memenuhi graduasi dari kebutuhan menurut skala makro. Yang sederhana ya sederhana, tapi kemudian makin tinggi. Tetapi, makin tua kebutuhannya itu makin abstrak. Kebutuhan makin abstrak itu, kalau nonton film misalnya film Walt Disney, Star Wars dan sebagainya yang dia sendiri tidak bisa mengalami atau tidak bisa menjalankannya. Jadi impian-impian, entah surga, entah kepengin rumah bagus. Istri cantik, tapi dia sendiri tidak bisa untuk melakukan itu. Itu adalah gambaran dari apa yang oleh Pak Harto diramu dengan bagus, yaitu masyarakat tradisional, masyarakat modern, dan masyarakat supermodern. Pak Harto tahu itu pada saat memimpin, karena beliau mendengarkan para guru besar. Kalau ngobrol sama saya itu rada gathuk. ”Saya ini bukan pemimpin masyarakat yang sepuluh persen supermodern, tapi masyarakat yang 60 persen masih tradisio-
HARIS FADILLAH
Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (kanan) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR Jakarta. nal. Jadi Haryono kalau mengusulkan apa-apa yang sederhana saja. Kita itu mengabdi kepada yang 60 persen dulu. Nanti masyarakat yang di atasnya, masyarakat menengah ke atas, biar dipikirkan departemen lain. Kamu urus ini dulu, yang 60 persen masih tradisional, masih terbelakang, dan sebagainya. Nanti pada saatnya, mungkin setelah saya, itu mikir masyarakat yang supermodern. Tetapi, saya akan ikut menyiapkan pemimpin masa depannya. Jadi oleh karena itu, jika ada yang setuju saya, saya kirim belajar ke luar negeri. Kalau yang tidak setuju saya pun, saya kirim. Karena pemimpin masa depan belum tentu yang setuju saya. Tetapi, bisa menemukan sesuatu yang sangat supermodern, sesuai dengan masyarakat yang maju,” itulah kata Pak Harto. Saya tanya, lho Bapak sosiolog? ”Ndak, kan saya dengarkan kamu...” (*)
Meng-KB-kan dalam Jalan Ilahi A
DA lagi pedoman hidup yang juga sering diungkapkan Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono dalam berbagai kesempatan. Prof Haryono menyingkatnya dengan SIIS, yakni Sabar, Ikhtiar, Ikhlas dan Syukur. Apa sebenarnya makna dari filosofis ini, berikut penuturan Prof Haryono: Saya sebenarnya itu mengutip ringkasannya dari banyak sekali ramuan. Karena, saya menjadi kepala BKKBN selama 17 tahun, dan selama 17 tahun itu saya belajar ke pesantren-pesantren. Walaupun tidak mondok. Saya mencari, bagaimana caranya meng-KBkan tetapi dalam jalan Ilahi. Itu harus ikhtiar, dan ikhtiarnya harus ikhlas dan sebagainya.
Jadi waktu kita cari-cari akseptor keluarga berencana (KB), sepuluh orang diajak dan yang mau cuma tiga, ya syukur sudah dapat tiga. Jangan bilang, kok cuma tiga. Jangan. Karena yang tujuh nanti, sakit hati kalau dibilang begitu. Tapi, kalau sudah dapat tiga, ya syukur. Yang lain ikut nanti. Karena syukur itu menurut yang ahli agama, nanti akan ditambah lagi. Kalau nggak syukur ya nggak ditambah. Nah lalu, ketemu singkatannya itu. Singkatannya mula-mula dicetuskan oleh Pak Siswadi dari DNIKS (Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial-red). Awalnya hanya SIS, tapi ditambah menjadi SIIS, tambahannya yaitu Ikhlas. (*)
Website: www.damandiri.or.id, E-mail:
[email protected] Telepon: (62 21) 2524981, 2524984, 2524985, 5279606. Faksimili: (62 21) 2524980
ADA awal-awal pemerintahan, Presiden ke-2 RI, HM Soeharto, memiliki keinginan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, masyarakat yang mandiri, masyarakat yang katakanlah bisa sejajar dengan bangsa lain. Maka, pada saat itulah, Pak Harto mulai membangun bidang kesehatan, bidang pendidikan dengan segala macam Inpres-nya. Sampai akhirnya pada tahun 1980-an, masyarakat yang tadinya tertinggal sudah semakin baik tingkat pendidikannya. ”Pada tahun 1970-an, Pak Harto mulai dengan membangun unit terkecil masyarakat yang disebut keluarga. Jadi keluarga itu dibangun agar tanggungannya tidak terlalu berat, yaitu dengan menjalankan program KB, yang ternyata sambutannya gegap gempita,” kata Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono. Dengan kata lain, ada keinginan dari Presiden Soeharto untuk menyejahterakan unit terkecil masyarakat yakni keluarga, agar secara keseluruhan rakyat Indonesia menjadi bahagia. Sehingga, demikian diungkapkan mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) dan Kepala BKKBN ini, di masa pemerintahan Presiden Soeharto, ada kesejajaran antara pembangunan keluarga dan pembangunan sumber daya manusianya. Mulai kesehatan, pendidikan, sampai-sampai pembangunannya bukan dipusatkan di kabupaten, atau di provinsi, tapi juga sampai ke desa-desa. ”Jadi dokternya tidak menunggu di klinik desa, tetapi berkeliling desa. Menjadi semacam dokter keliling, rumah sakit keliling, puskesmas keliling, dan segala-galanya keliling. Itu artinya apa? Karena masyarakat belum padat. Jadi masyarakat itu justru didatangi. Tidak seperti zaman sekarang,” kata Prof Haryono. Kemudian, ternyata program KB-nya gegap gempita dengan baik. Jadi pendekatan keluarga yang dimulai dengan program KB itu mendapat sambutan, dan sambutannya ini luar biasa. Sehingga pada tahun 1980-an, Indonesia mulai banyak kedatangan tamu asing yang ingin belajar, dan pada akhir tahun 1980-an yaitu tahun 1989 Indonesia diakui sebagai negara yang program KB-nya berhasil.
Dua Program dan Pembentukan Yayasan Sejak itu program keluarga yang jadi fokus ini dikembangkan lebih lanjut, supaya instasi lain memfokuskan pada pembangunan keluarga. Karena kemudian Presiden Soeharto mulai memilah-milah. Keluarga Indonesia itu ada yang masih sangat miskin, masih miskin, dan ada yang kaya. Lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) segera mengikuti pandangan atau pikiran Presiden Soeharto dengan pendataan. Kemudian BKKBN pada tahun 1994 berhasil mendata keluarga Indonesia, ada yang prasejahtera, ada sejahtera satu, sejahtera dua, sampai tingkat plus. Usaha-usaha pengentasan kemiskinan dan pengembangan keluarga itu kemudian dipadukan. Tahun 1993 dikeluarkan Inpres Desa Tertinggal. Saat Inpres Desa Tertinggal dimulai oleh Pak Harto dengan kabinetnya, pada saat itu pendataan keluarga sudah selesai. Jadi ada dua program yang paralel, mulai tahun 1994-1995 Program Desa Tertinggal dan Program Pembangunan Keluarga Sejahtera. Ini sampai tahun 1990-an, program Takesra dan Kukesra ini diperkuat dengan undang-undang yaitu UU No 10/Tahun 1992. ”Sampai kira-kira tahun 1995-1996, tiap kali saya minta anggaran kepada Presiden. Pak, ini perlu anggaran. Biar ngurusi orang miskin, karena anggaran KB kalau disedot semua untuk urusi orang miskin, kita bisa habis. Sehingga, program KB bisa rontok. Lalu, Pak Harto katakan, kan anggaran untuk menanggulangi kemiskinan ini sudah disedot untuk 20 ribu desa. Bagaimana kalau sekarang saya kumpulkan konglomerat, agar supaya bisa membantu pengentasan kemiskinan ini,” papar Prof Haryono. Kemudian Prof Haryono bersama sejumlah konglomerat bertemu dengan Presiden Soeharto, untuk selanjutnya mendeklarasikan pada tanggal 2 Oktober 1995 Program Keluarga Sejahtera dengan bantuan para konglomerat dan simpatisan, dalam upaya menyelesaikan program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan keluarga. Setelah deklarasi, uang mengalir. Supaya aliran dana itu termanage dengan baik, dan accountable, kemudian Presiden Soeharto menggagas didirikannya suatu yayasan. Yayasan Damandiri namanya, yang dikelola oleh para inisiator, yang terdiri dari Sudwikatmono, Liem Sie Liong dan Prof Haryono. ”Namun, semuanya secara pribadi. Saya bukan sebagai kepala BKKBN. Setelah mau bikin yayasan kita kumpul lagi pergi ke Istana. Lalu kita bikin edaran yang ditujukan kepada semua konglomerat dan terkumpullah modal untuk kegiatan yayasan,” papar Prof Haryono. Ternyata antisipasi Presiden Soeharto benar, bahwa di samping pemerintah, lembaga swasta seperti Yayasan Damandiri dapat ikut mengentaskan kemiskinan dengan berbagai programnya. Faktanya, dengan program pos pemberdayaan keluarga (Posdaya), hingga saat ini Yayasan Damandiri terus berkiprah, meneruskan apa yang menjadi cita-cita Presiden Soeharto untuk mencetak keluarga-keluarga sejahtera agar seluruh rakyat menikmati kebahagiaan hidup di negeri ini. (*)
nusantara
Pembangunan Tanggul Raksasa Ciujung Mangkrak SERANG (TERBITTOP) — Tidak matangnya perencanaan yang dibuat oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BWSC3) dalam pembangunan tanggul raksasa di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung-Kragilan,Banten, serta kurangnya sosialiasi kepada masyarakat, membuat sejumlah pihak khawatir akan terlaksananya pembangunan proyek senilai Rp300 miliar yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) tersebut di tahun 2016. ”Saya khawatir, pelaksanaan proyek pembangunan tanggul raksasa di DAS Ciujung akan kembali gagal di tahun ini,mengingat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh BWSC3 kepada masyarakat,” ujar penjabat Bupati Serang H Hudaya Latuconsina kepada TERBITTOP, Rabu (6/1). Bahkan Hudaya menilai, antara Kantor Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) Kabupaten Serang, sebagai pihak yang membebaskan lahan, dengan BWSC3 sebagai pelaksana proyek, terkesan berjalan sendiri sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas,sehingga hal ini dikuatirkan dapat menghambat proses pembebasan lahan. Selain itu, dalam proses pembebasan lahan dan rencana pembangunan, BWSC3 juga tidak mengikutsertakan pemerintah Kabupaten Serang, sehingga pihaknya tidak mengetahui sejauh mana progres pembebasan lahan di wilayah yang terkena dampak pembangunan tanggul raksasa tersebut. ”Pernah dulu mereka koordinasi ke sini (Pemkab Serang-red) pada Oktober 2015, namun hingga kini sudah tidak pernah ada lagi kabar beritanya. Padahal kami sangat berkepentingan untuk relokasi warga yang terkena pembebasan lahan,” ungkap Hudaya. Akibat tidak jelasnya kerja dari BWSC3, Hudaya merasa khawatir saat puncak musim hujan di bulan Februari dan Maret 2016, sebagaimana predikasi dari BMKG, akan terjadi banjir besar di hilir Sungai Ciujung akibat tidak pernah dilakukan pengangkatan sedimentasi Sungai Ciujung oleh BWSC3. (gunawan)
Habis Liburan, TNI ’Beubeuresih’ Pantai Pelabuhan Ratu
Humas Pemkab Musi Rawas Lakukan Pendataan Wartawan MUSI RAWAS (TERBITTOP) — Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, melalui bagian humas saat ini sedang melakukan pendataan atau verifikasi wartawan. Hal tersebut di ungkapkan oleh Plt Kepala bagian Humas Kabupaten Musi Rawas (Mura) KMS H Abdullah Fadli saat dikonfirmasi TERBITTOP, Senin (4/1) di ruang kerjanya. Dijelaskan Fadli, bagian humas saat ini sedang melakukan verifikasi terhadap para wartawan dan media yang khususnya bertugas di wilayah Kabupaten Musi Rawas, baik itu dari media cetak, elektronik dan online terbitan lokal, regional serta nasional. ”Verifikasi ini kita lakukan untuk mengetahui secara detail jumlah media dan para kuli tinta yang bertugas di daerah Kabupaten Musi Rawas. Verifikasi ini dilakukan agar tercipta tertipnya administrasi serta diharapkan pada insan pers agar dapat mendukung program Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
baik program yang sudah berjalan maupun program ke depan,” ujar Fadli sambil menambahkan, keberhasilan pembangunan di Mura tidak terlepas turut serta partisifasi dari rekan-rekan media. ”Sebab rekan-rekan medialah yang bisa menyebarluaskan informasi keberhasilan pemkab untuk diketahui oleh masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Musi Rawas, untuk kelancaran rekan-rekan media dalam menjalankan tugasnya kita juga akan mengadakan ruang khusus press room yang sudah mendapatkan persetujuan dari Pak Bupati H Riki Junaidi,” ungkap H Abdullah Fadli. Menanggapi hal tersebut, Ali Akbar, pers dari media cetak Mata Rakyat mengungkapkan, kita sebagai insan pers yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Musi Rawas tentunya akan mendukung program pemerintah, namun kita juga akan melakukan kritikan yang sifatnya membangun. (herri kusnadi)
Sejumlah jurnalis berfoto bersama dengan Plt Kabag Humas Pemkab Mura Abdullah Fadli.
8
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
ANDI SAPUTRA
DEMO — Ratusan pendemo menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kepolisian Resort Mamuju menahan anggota DPRD Mamuju dari Fraksi Demokrat Febrianto Wijaya karena diduga melakukan pengeroyokan dan pengrusakan mobil warga. Nampak suasana ketika aksi demo tersebut sedang berlangsung, belum lama ini.
SUKABUMI (TERBITTOP) — Liburan Natal dan tahun baru berakhir, jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0622/Kabupaten Sukabumi melakukan kegiatan Karya Bhakti pembersihan area pantai dari sisa-sisa kotoran sampah. Kegiatan tersebut dihelat di Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Giat ’beubeuresih’ ini langsung yang dipimpin Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf. Ari Sudarsono. Kegiatan ini juga melibatkan komponen lainnya di antaranya dari Polres Sukabumi, Dishubkominfo Kabupaten Sukabumi, Pos Basarnas Sukabumi, life guard Balawista Palabuhanratu, FKPPI Kabupaten Sukabumi, PPM Kecamatan Cisolok, dan perwakilan masyarakat Kecamatan Cisolok. ”Kegiatan karya bakti ini guna memberikan contoh bagi masyarakat bahwa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sangat penting dan perlu dilakukan oleh semua kalangan. Jika pantai bersih, bisa menambah daya tarik bagi wisatawan untuk datang lagi ke tempat ini,” kata Ari. Ari mengingatkan bagi anggota life guard dan Basarnas yang bertugas di Pantai Karanghawu agar meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan laut yang menimpa pengunjung. Termasuk meningkatkan kepedulian dan menjaga kebersihan lingkungan pantai serta melakukan koordinasi dengan para pedagang yang berjualan di area pantai supaya menjaga kebersihan dan keindahannya. ”Di area pantai ini, Basarnas dan life guard Balawista punya peranan penting dalam menjaga kebersihan lingkungan pantai termasuk menjaga keselamatan nyawa pengunjung,” tandasnya. (ade)
BK DPRD Mamuju Didesak Mencopot Febrianto Laporan: Andi Saputra MAMUJU (TERBITTOP) — Ratusan anggota masyarakat yang berasal dari Aliansi Pemuda dan Masyarakat Pribumi (APMP) melakukan aksi demonstrasi, Kamis lalu. Demonstrasi di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju, itu menuntut Kepolisian Resor Mamuju agar menahan Febrianto Wijaya, anggota DPRD Mamuju Fraksi Demokrat, karena diduga telah melakukan pengeroyokan dan pengrusakan mobil warga Mamuju yakni Ikram dan Hariady Iksan di Hotel D’Maleo Mamuju, pada malam pergantian tahun. Koordinator aksi Amiruddin menegaskan, kepolisian Resor Mamuju harus menahan Febrianto Wijaya karena menurutnya Febrianto telah terbukti melakukan penganiayaan dan pengerusakan. ”Buktinya sudah lengkap, saksi sudah ada, Febrianto harus di tahan. Pihak kepolisian jangan tebang pilih, hukum harus di
tegakkan, Jangan tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegas Amiruddin dalam orasinya di depan Mapolres Mamuju. Sompak, sapaan akrab Amiruddin mengatakan, jika Kepolisian Resor Mamuju tidak memproses Febrianto cs, maka pihaknya meminta Kapolres Mamuju AKBP Eko Wagiyanto un-
tuk segera meletakkan jabatan dan segera meninggalkan daerah ini. ”Kalau kasus ini mandeg dan tidak diproses maka Pak Kapolres Mamuju kami minta segera meninggalkan Mamuju. Sudah banyak kasus yang ditangani Polres Mamuju jalan di tempat,” ujarnya. Ratusan massa aksi itu mengancam, jika Febrianto tidak ditahan, mereka akan terus melakukan demonstrasi dan mengancam akan memberlakukan hukum rimba. ”Febrianto tidak pantas jadi wakil rakyat, Febrianto harus dipecat. Eko Wagiyanto jangan mau didikte orang Cina,” tegas aktivis HMI itu. Janji Diusut Sementara itu Kapolres Mamuju AKBP Eko Wagiyanto berjanji akan memproses kasus tersebut secara serius. Ia mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan di Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Mamuju. ”Kepolisian akan
tetap melakukan penyelidikan secara profesional, kasus ini murni pidana umum. Kami harapkan kasus ini tidak melebar ke isu SARA,” kata Eko Wagianto di hadapan pendemo. Setelah melakukan demontrasi di depan kantor Kepolisian Resor Mamuju, ratusan massa aksi bergerak ke Gedung DPRD Mamuju. Pendemo kembali berteriak menuntut agar Febrianto Wijaya dicopot dari keanggotaan DPRD Mamuju sekaligus sebagai Ketua Komisi II. Di Gedung DPRD Mamuju para pendemo diterima Wakil Ketua DPRD Andi Doi dari Fraksi Hanura, Arsat Tamborang (Fraksi PDIP) dan Hafizah (Fraksi Hanura) Wakil Ketua DPRD Mamuju Andi dodi di hadapan para pendemo berjanji akan segera melakukan langkah konkret untuk kasus tersebut. Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini akan segera menggelar rapat dengan Badan Kehormatan DPRD untuk membahas kasus tersebut. (***)
nusantara 9
Pemkab Lebak Didesak Hentikan Pembangunan Citra Maja Raya J Hingga Kini Belum Mengantongi IMB LEBAK (TERBITTOP) — Proyek pembangunan perumahan Citra Maja Raya yang sampai saat ini belum mengantongi Izin Mendirikan Bangun (IMB) kembali menuai kritikan dari masyarakat Kabupaten Lebak, Banten. Mereka mendesak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak untuk segera mengambil sikap, atas permasalahan yang hinga kini belum terselesaikan pada proyek pembangunan perumahan Citra Maja Raya tersebut. ”Kami mendesak kepada bupati untuk bersikap tegas terhadap pembangunan perumahan Citra Maja Raya yang hingga kini belum mengantongi IMB,” ujar Nunung Hidayat Gebek,ketua Ormas Jaringan Relawan Untuk Masyarakat (Jarum) kepada TERBITTOP, Rabu (6/1). Nunung berharap, pemerintah daerah harus segera mengambil sikap tegas untuk proyek tersebut. Sebab diketahui, meski belum mengantongi izin, namun pembangunan perumahan tersebut tetap terus berjalan. ”Pada 17 November 2015 sudah ada audiensi antara Citra Raya Residence selaku pengembang dengan Jarum di gedung DPRD Lebak. Saat itu disepakati, mereka akan menghentikan pembangunan sebelum mengantongi IMB. Tapi faktanya, mereka tetap terus membangun meski tidak mengantongi IMB,” ungkap Nunung. (gunawan)
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
PDAM Berhasil Tingkatkan Pendapatan Penjualan Air
AGUS SALIM
MEMASANG NAMA POHON — Bupati Lampung Barat Drs Mukhlis Basri tersenyum lebar saat memasang plang nama pohon disaksikan unsur muspida setempat kendati Lambar masuk daerah tertinggal di areal perkantoran Pemkab Lambar, belum lama ini.
Oknum Anggota Polres Mamuju Terbukti Gunakan Sabu-Sabu MAMUJU (TERBITTOP) — Satuan Narkoba Polres Mamuju, Sulawesi Barat, menetapkan oknum polisi berpangkat brigadir polisi berinsial N dan tiga rekannya sebagai tersangka atas kepemilikan sabu-sabu seberat 27 gram. Penetapan tersangka ini berawal dari penangkapan warga sipil berinsial AM, berusia 41 tahun bersama N dengan barang bukti sabu-sabu seberat lima gram. Operasi ini berujung pada penangkapan bandar di Kecamatan Kalukku, Mamuju, belum lama ini. Berdasarkan pengakuan, AA, sang bandar, diketahui kalau barang haram itu berasal dari Kabupaten Pindrang, Sulsel. Aparat kemudian menangkap seorang kurir berinisial HT seorang ibu rumah tangga berusia 41 tahun dengan barang bukti 20 gram sabu-sabu. Total barang bukti sabu-sabu yang diamankan dalam operasi ini seberat 27 gram, yang diperkirakan bernilai Rp54 juta. Kasat Narkoba Mamuju Iptu Abdulkadir menjelaskan, tiga warga sipil ditetapkan sebagai bandar narkoba, sementara oknum polisi berinisial N berstatus pengguna setelah dites urine dan darah di Labfor Polda Sulselbar terbukti positif. Untuk sementara para tersangka ditahan di Polres Mamuju. Namun, Kasat Narkoba Polres Mamuju berjanji dalam waktu tidak terlalu lama semua berkas tersangka akan dilimpahkan ke Kejari Mamuju. (andi saputra)
Lampung Barat Masuk Kabupaten Tertinggal J Rawan Bencana dan Tanah Longsor Laporan: Agus Salim, Sumarlin dan Nasrun LAMPUNG (TERBITTOP) — Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri angkat bicara terkait masuknya Kabupaten Lampung Barat dalam Kategori Kabupaten Tertinggal Tahun 2015. Faktor rawan bencana seperti gempa bumi dan tanah longsor menjadi penilaian pemerintah pusat bahwa wilayah yang kaya akan sumber daya alam tersebut sebagai daerah tertinggal. Padahal dari beberapa indikator yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Lampung Barat masuk dalam kategori daerah yang perkembangannya pesat. ”Di awal saya menjabat bupati (Mukhlis dilantik 10 Desember 2007red). Angka kemiskinan 27 persen sekarang tinggal 13 persen, menempatkan Lampung Barat sebagai kabupaten terkaya nomor enam di Provinsi Lampung. Tapi karena Kabupaten ini termasuk daerah rawan bencana maka masih masuk daerah tertinggal,” kata Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri. Dikatakan Bupati, jika mengacu pada data yang dikeluarkan BPS tahun 2014 dari kriteria perekonomian masyarakat, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Ba-
rat berada pada angka 5,57 atau berada pada urutan ke-9 dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung (berada di atas enam kabupaten yang tidak dikategorikan tertinggal). ”Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lampung Barat berada pada angka 63,54 atau berada pada urutan ke-10 dari 15 kabupaten/kota,” jelas dia. Selanjutnya, kata Mukhlis, jika mengacu pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Lampung Barat dengan persentase 78,38 persen merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan kabupaten/
kota se-Provinsi Lampung. Sedangkan untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Lampung Barat dengan persentase 2,52 persen merupakan yang terkecil jika dibandingkan dengan kabupaten/kota seProvinsi Lampung. Selanjutnya di Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2015 dari total 136 pekon, terdapat 38 pekon yang masuk kategori tertinggal. Jumlah ini berkurang sebanyak 43 pekon dibandingkan tahun 2013 sebanyak 81 pekon tertinggal. ”Ini data yang di keluarkan BPS tahun 2014. Kalau mengacu indikator tersebut Lambar tidak masuk daerah tertinggal,” ujarnya. ”Tetapi karena faktor rawan bencana maka kita masih masuk daerah tertinggal,” jelas Mukhlis secara berseloroh politisi yang juga petani ini menambahkan, bagi kami warga Lampung Barat, lebih baik dibilang miskin tapi kaya, daripada dibilang kaya tapi miskin. Buktinya, tidak ada rumah geribik di Lampung Barat. Semua rumah atau kepala keluarga di hampir semua memiliki kendaraan bermotor roda dua dan televisi. Di bidang kesehatan, tidak ada kekurangan pangan apalagi gizi buruk atau busung lapar. (***)
SUKABUMI (TERBITTOP) — Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jaya Mandiri dari penjualan air di setiap cabang kecamatan wilayah Kabupaten Sukabumi semakin terus mengalami peningkatan. Seperti halnya peningkatan di PDAM wilayah Cabang Sukalarang yang mengalami peningkatan hingga mencapai 65 persen atau berkisar Rp42 juta perbulan yakni dari Rp78 Juta ke Rp120 Juta setiap bulannya. ”Pendapatan PDAM diwilayah Kecamatan Sukalarang saat ini telah mengalami peningkatan hingga mencapai 65 persen atau mencapai Rp120 juta perbulan,” ungkap Direktur Tehnik (Dirtek) Iyus Sugiharto saat ditemui di kantornya. Menurut Iyus, Peningkatan tersebut berhasil didongkrak dari sejumlah program yang telah diterapkan PDAM akhirakhir ini ke para pelanggan diseluruh cabang PDAM di wilayah Kabupaten Sukabumi. ”Jumlah pendapatan di PDAM Cabang Sukalarang saat ini lebih besar daripada pendapatan yang sebelumnya hanya berkisar Rp78 juta,” katanya. Dijelaskan Iyus, peningkatan pendapatan tersebut berhasil didongkrak dari mulai diberlakukannya sistem penerapan pengembangan layanan, peningkatan unit produksi, penekanan kebocoran (teknis dan nonteknis), penerapan sanksi sambungan langganan yang nunggak (penutupan/pencabutan). (ade)
Lambar Akan Genjot Sektor Pertanian LAMPUNG (TERBITTOP) — Komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi, kopi dan sayur-mayur tahun 2016 adalah dengan menyediakan kebutuhan prasarana dan sarana pertanian berupa air irigasi, benih, pupuk dan alsintan serta dengan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi, kopi dan sayuran. Upaya swasembada pangan nasional yang menjadi target utama program pembangunan pemerintah di bidang sektor pertanian sampai yang saat ini merupakan sektor yang memberikan kontribusi atau sumbangan dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat dan hal ini sektor pertanian ini masih menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat Lambar. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Drs Makmur Azhari saat memberikan sambutan
pada acara Rapat Koordinasi Percepatan Pencapaian Sasaran Tanam Padi JanuariMaret Tahun 2016 Bersama Dirjen Hortikultura Kementan RI Tahun 2016 di Aula Jenderal Sudirman Makodim 0422/LB, belum lama ini. Disampaikannya juga, upaya peningkatan produksi padi di Kabupaten Lambar dengan sasaran target produksi seperti tersebut dapat dicapai dengan dukungan berbagai pihak baik dari pemerintah pusat, SKPD terkait, camat, lurah/kepala desa dan pengawalan oleh TNI AD melalui pelaksanaan program/kegiatan dari fasilitas APBN, APBD maupun seluruh lintas pemangku kepentingan terutama terkait dengan kegiatan perbaikan jaringan irigasi, ketersediaan benih/bibit, kemudahan mendapatkan pupuk, pendampingan penyuluhan dan pengawasan pemberian alat mesin pertanian. (agus salim/ sumarlin/nasrun)
PUSAT INFORMASI STUDI
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Bidang Keamanan Sipil, Demokrasi dan HAM Sarah Sewell menyampaikan arahan saat peresmian pusat informasi studi Amerika di Museum UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Aceh, Rabu lalu. Pusat informasi studi di Amerika bertujuan untuk mengajak pelajar Aceh untuk menempuh pendidikan, memberikan informasi tentang studi, beasisiwa, persyaratan, pendanaan serta perguruan tinggi di Amerika serikat. ANTARA
pendidikan & kesra EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
UMS Terapkan One Day Service SOLO (TERBITTOP) — Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang dibuka mulai pada 2 Januari sampai dengan 27 Agustus 2016 menggunakan sistem one day service (ODS). ”Sampai sekarang sudah ada 750 pendaftar,” kata Kepala Humas UMS Dr Anam Sutopo di Surakarta, Rabu lalu.
10 MAKET GEDUNG KALIGRAFI
Dari 750 calon mahasiswa yang mendaftar, 180 orang dinyatakan lolos seleksi. Penerimaan mahasiswa baru menggunakan sistem ODS telah dilakukan UMS sejak beberapa tahun lalu. ”Pada tes ini satu hari, melakukan pendaftaran, ujian tulis, dan setelah itu langsung dapat diketahui hasilnya, diterima ataukah tidak,” katanya. (nt)
Dua mahasiswa dari Libya mengamati maket gedung kaligrafi yang akan dibangun di Universitas Islam Negeri Malang, Jatim, Selasa lalu. Gedung kaligrafi berbentuk ’Bismillah’ yang akan dipergunakan sebagai pusat kegiatan kampus tersebut, dibangun di atas tanah seluas 100 hektar sejak awal 2016 dengan target pembangunan empat tahun. ANTARA
Humor Jadi Perhatian Universitas Trilogi JAKARTA (TERBITTOP) — Kuliah yang menyenangkan selalu diinginkan tak hanya oleh mahasiswa, tapi juga dosen. Sehingga, proses pembelajaran tidak berlangsung kaku dan tak melelahkan. Ini yang menjadi salah satu alasan, mengapa humor dalam pembelajaran menjadi salah satu perhatian Universitas Trilogi, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. ”Pendidikan kita saat ini terlalu membebani peserta didik. Mereka selalu dipaksakan pada penguasaan materialistik. Bahkan, pada usia dini mereka diwajibkan memahami baca, tulis, dan berhitung,” kata Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Asep Saefuddin pada Seminar Pendidikan Humor dalam Pembelajaran Universitas Trilogi. Yang harus dibangun terlebih dahulu, tambah Prof Asep, ad-
MENGUSUNG SEMANGAT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN———(dari halaman I) Setelah Posdaya terbentuk, biasanya para mahasiswa mengajak masyarakat mengisi Posdaya dengan program dan kegiatan sesuai target MDGs, yaitu meningkatkan kesehatan keluarga, mengajak keluarga prasejahtera mengirim anaknya ke sekolah, mengolah lingkungannya lebih bersih dan menjadikannya kebun bergizi, melatih keluarga desa belajar keterampilan dan membangun usaha mikro dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah. Dalam hal-hal tertentu keluarga prasejahtera dicarikan bantuan kredit yang biasanya bisa diambil tanpa agunan dan bunga rendah. Melalui kerja sama Damandiri dengan Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia di Jakarta, daerah dan dengan para pemimpin ribuan masjid di seluruh Indonesia telah dilakukan upaya pembentukan Posdaya berbasis masjid. Kegiatan Posdaya dipusatkan di masjid dan melayani para jemaah masjid tanpa memperhatikan lagi batas-batas desanya sehingga anggota Posdaya berbasis masjid biasanya berkumpul karena kesamaan dalam penggunaan masjid sebagai tempat berkumpul untuk beribadah dan mendapatkan petunjuk pemberdayaan keluarga menuju keluarga yang sejahtera. Guna merangsang pengisian Posdaya yang dibentuk di desa. biasanya dilakukan berbagai macam pelatihan yang akhirnya menghasilkan usaha pengolahan produk lokal yang laku jual dan menguntungkan. Berbagai pelatihan itu dilakukan melalui kerja sama dengan Instansi terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, berbagai Dinas Sosial, Kependudukan dan KB atau melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan yang memberikan bantuan dana SCR-nya, misalnya dengan PT Holcim Indonesia (Tbk), PT Pertamina dan PT Antam (Persero)Tbk. Berbagai pelatihan yang diselenggarakan tidak terlalu muluk-
muluk tetapi berupa pelatihan sederhana yang mudah dipraktekkan dan menghasilkan usaha mikro yang sederhana seperti pengolahan ikan menjadi abon, nutget dan keripik. Atau pengolahan singkong menjadi keripik berbagai rasa dan bisa dijual dengan masa yang lebih lama. Ada juga pelatihan pembuatan alat-alat produksi seperti alat untuk mengiris singkong, alat untuk membuat tahu tanpa limbah, alat untuk menyisir dan mengolah rumput laut. Pembuatan alat-alat produksi itu biasanya dikaitkan dengan jenis produksi lokal yang dibuat warga dan bisa menghasilkan produk dengan kecepatan dan mutu yang tinggi. Dalam bidang kesehatan, secara gotong royong keluarga anggota Posdaya juga membantu tetangganya yang tidak memiliki jamban keluarga bersamasama membuatkan jamban. Keperluan jamban ternyata masih meliputi ribuan keluarga Indonesia yang tidak memiliki jamban keluarga dan selama ini membuang kotoran di sungai atau di kebun di belakang rumahnya. Dalam memperkenalkan kegiatan kesehatan rakyat, keluarga desa tidak diminta mendengarkan pidato yang muluk-muluk tetapi secara langsung diajak melakukan upaya yang memberikan perbaikan kesehatan dan gizi anggota keluarganya. Setiap halaman rumah dianjurkan dirombak menjadi kebun bergizi. Kadang-kadang bibit untuk sayur yang akan ditanam dibantu berkat kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat se tempat atau dana CSR bantuan perusahaan yang baik hati. Melalui upaya pembentukan kebun bergizi dengan kolam ikan lele atau ikan nila, penduduk setempat berhasil mempunyai pendapatan ekstra yang tidak disangka-sangka. Perkembangan kegiatan Posdaya yang menarik adalah pengelolaan sampah. Dimulai dari usaha bersama mengolah sampah melalui sistem tiga R, reused, recycle dan reduced, akhirnya
keluarga anggota Posdaya membangun bank sampah. Sampah yang dikumpulkan dipilah-pilah untuk didaur ulang, dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bunga, alat-alat maupun bentuk lain yang laku jual. Banyak sekali Posdaya yang kemudian mengolah sampah itu menjadi pupuk atau menjual kembali kepada pemulung yang selanjutnya mengolahnya dalam bentuk atau jumlah yang besar sekali. Bank sampah sangat menguntungkan karena mengurangi jumlah sampah yang akhirnya harus mengalir ke tempat pengumpulan sampah akhir. Bahkan di banyak Posdaya keuntungan menjadi anggota bank sampah bisa untuk membayar biaya sekolah anak-anak atau bahkan membayar beras yang dibagikan oleh pemerintah. Di banyak Posdaya pengelolaan bank sampah itu dilakukan dengan manajemen modern dengan sistem IT yang sangat mudah dioperasikan oleh keluarga sederhana di desanya. Program baru yang dikembangkan pasca ulang tahun ke 20 ini adalah memperluas sasaran dari anutan MGDs dengan delapan sasaran menjadi SDGs dengan 17 sasaran. Perkembangan jumlah sasaran itu utamanya penegasan komitmen semua negara di dunia untuk secara gotong royong menempatkan upaya pengentasan kemiskinan sebagai prioritas yang sangat tinggi, bahkan harus diupayakan agar pada akhir tahun 2030 jumlah penduduk miskin sama dengan nol. Di samping itu ditegaskan agar tidak ada lagi kelaparan di muka bumi. Lebih dari itu diminta secara sungguh-sungguh agar kesenjangan makin menipis. Karena itu, dalam pembangunan global berkelanjutan dengan 17 sasaran ditegaskan perlunya perhatian pada keseimbangan dan kelestarian lingkungan baik di darat, di laut bahkan di bawah laut serta memperhatikan perubahan iklim dunia.
(Penulis adalah Ketua Yayasan Damandiri, www.haryono.com)
ANGGITA SARI SEBUT RA DAN NM SEDANG SIAL————————(dari halaman I) Anggita saat ini berseteru dengan pemain sinetron Tyas Mirasih setelah semua kontak telepon hingga akun di media sosialnya
diblokir Tyas. Seakan untuk menumpahkan kekesalan, Anggita membongkar rahasia Tyas terkait dugaan pros-
titusi. Katanya, Roby tak pernah memaksa AA, SB dan TM untuk dicarikan pelanggan. (tri)
alah kondisi mereka dalam belajar. Apakah mereka senang atau tidak. ”Jika mereka merasa tidak senang dan nyaman, di sinilah usaha para guru atau dosen untuk kreatif, agar bagaimana mengubah kondisi yang awalnya tidak nyaman menjadi nyaman dan senang. Salah satunya adalah dengan humor,” ungkap pakar statistika ini. Pembicara pada seminar terse-
but antara lain komedian H Hurul Qomar atau yang akrab disapa Pak Komar dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr Zulela. ”Humor bisa menarik perhatian siswa, mengurangi bahkan menghilangkan rasa bosan dalam belajar,” ujar pelawak yang menjadi anggota DPR dua periode itu. Sedangkan Prof Dr Zulela mengungkapkan lingkungan belajar yang kondusif dapat meningkatkan resapan siswa atas bahan pelajaran yang disajikan. ”Beberapa hal yang dapat meningkatkan jumlah informasi yang diserap siswa di antaranya adalah lingkungan belajar yang mendukung (kondusif) dan humor yang diselingi dalam komunikasi siswaguru,” jelas pakar pengembangan bahasa Indonesia ini. (rel)
PROF DR HARYONO SUYONO: REVOLUSI MENTAL POSDAYA LANGSUNG ACTION—(dari halaman I) keluarga menengah ke atas dan yang mapan agar supaya memberi, dua istilah saya, perhatian dan kepedulian, kepada masyarakat dan sesamanya. Jadi dengan pendekatan dari bawah dan dari atas ini, mudah-mudahan yang namanya kesenjangan semakin menyempit,” kata Prof Haryono. Karenanya, tambah dia, ada lagi satu motto yang ingin kita kenalkan bagi kalangan menengah keatas, yaitu: ’Kalau Cinta Indonesia Peduli Indonesia, Kalau Cinta Bangsa Bantu dan Peduli Keluarga Prasejahtera’. [Berita terkait baca Halaman 2: Revolusi Mental Harus Fokus dan Terukur] Lantaran langsung ke sasaran
yang dituju, yakni keluarga-keluarga pra sejahtera atau miskin itu, selama 20 tahun terakhir para relawan Posdaya memfokuskan perhatian pada perbaikan kondisi keluarga prasejahtera di bidang kesehatan, pendidikan, menjaga lingkungan, dan sekaligus program pemberdayaan yang intinya adalah program kerja gotong royong. Dari sisi pemberdayaan ekonomi, untuk meningkatkan produksidan keterampilan keluarga pra sejahtera, melalui Posdaya, Yayasan Damandiri memberikan kredit Tabur Puja, yakni bentuk kredit melalui pendataan keluarga yang khusus membantu ekonomi keluarga pra sejahtera dengan jumlah kredit maksimum
Rp2 juta tanpa anggunan ”Kalau yang pakai anggunan, itu namanya Pundi. Kredit Pundi ini telah berkembang pesat, terutama di Jawa Timur dengan nama Pundi Kencana,” kata Prof Haryono. Karena kredit-kredit ini bersifat bergulir, sehingga tidak terjadi macet, tidak kena finalti karena para kader Posdaya rajin mencicil. Bank yang menjadi mitra pun tak pusing-pusing menghadapi kredit macet, semua berjalan dengan baik, dan program memberdayaan keluarga pra sejahtera di desa terus bergulir. Sehingga, tak heran dalam tempo 20 tahun ini sudah ada sekitar 50.000 Posdaya di hampir seluruh provinsi Indonesia. (*)
KIRAB AGENG JUMENENG DALEM
Anggota pasukan gajah mengikuti Kirab Ageng Jumeneng Dalem dalam rangka penobatan Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo menjadi Paku Alam X di Yogyakarta, Kamis lalu. KBPH Prabu Suryodilogo dinobatkan menjadi Paku Alam X menggantikan ayahnya Paku Alam IX yang wafat pada 21 November 2015, sekaligus menjadi Wakil Gubernur DIY mendampingi Sri Sultan HB X. ANTARA
HEBOH PATUNG MAO BERLAPIS EMAS RP6,3 M————————(dari halaman I) Sejak gambarnya tersebar luas melalui media sosial, banyak netizen yang mengkritisi. Selain soal limbah dari pembangunan patung, juga lokasinya dinilai tidak
strategis. Jauh dari keramaian. Di tahun 1950-an penduduk provinsi ini diketahui didera kelaparan dan kemiskinan akibat kebijakan Mao. Jadi, pembangu-
nan patungnya dinilai ironis. Mao pendiri RRC dan Ketua Partai Komunis China sejak awal berdiri di tahun 1949 hingga kematiannya pada tahun 1976. (pd)
KOMBATAN GAM ANCAM PERANG———–——————————(dari halaman I) Tapi, menurut Din, amnesti terhadap GAM sebelumnya tak ada proses hukum. ”Dulu itu, apa ada proses hukum. Jangan buat masalah. Saya sudah selesai buat masalah. Jangan lagi dibuat masalah,” kilahnya.
Din bersama gerombolannya menyerah dan meletakkan senjata, seraya menuntut kesejahteraan bagi para mantan kombatan, membangun rumah untuk yatim piatu korban konflik di Aceh, dan menerjunkan KPK un-
tuk menelisik korupsi di pemerintah daerah. Tapi, Din dan 12 rekan kombatannya masih harus bersabar untuk dapat amnesti. Sementara mereka harus berada di tahanan, sambil menunggu proses. (bc)
11
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
Mendeklarasikan Berdirinya Posdaya
Karanganyar Entaskan Kemiskinan
DOK DAMANDIRI
TALK SHOW ARUM DALU — Acara Talk Show Arum Dalu TVRI Jawa Tengah dipandu langsung Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono dan presenter TVRI Jawa Tengah Sri Indah Lestari. Tampak Bupati Karanganyar Drs H Juliyatmono MM dan Ketua TP PKK Karanganyar Siti Chomsya Juliyatmono saat tampil sebagai narasumber dalam dialog tersebut.
RUANG Pendopo Kabupaten Karanganyar yang terletak di Jalan Lawu (Kompleks Rumah Dinas Bupati) Karanganyar Jawa Tengah pada Rabu (30/12) semarak dan berkesan. Bupati Karanganyar Dr H Juliyatmono MM mendeklarasikan Posdaya dengan dihadiri seluruh jajaran Pemkab Karanganyar dari mulai tingkat atas hingga lurah dan kepala desa termasuk ratusan kader PKK serta tokoh masyarakat di daerah ini. Tampak hadir maestro pemberdayaan masyarakat yang dikenal sebagai penggagas Posdaya, Prof Dr Haryono Suyono yang didampingi Asisten Deputi Informasi dan Advokasi Yayasan Damandiri Drs Dadi Parmadi MA.
A
cara deklarasi Posdaya ini menjadi momen penting dengan ditandatangani naskah kerja sama atau MoU antara Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan Yayasan Damandiri tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Posdaya. Acara semakin semarak karena dikemas melalui sajian acara Talk Show Arum Dalu yang disiarkan TVRI Jawa Tengah. Bahkan acara ini dipandu langsung Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono dan presenter TVRI Jawa Tengah Sri Indah Lestari. Bupati Karanganyar berkomitmen mengembangkan Posdaya dan optimis Posdaya sangat efektif dan strategis memberdayakan masyarakat sehingga Karanganyar keluar dari zona kemiskinan. Acara semakin meriah, dengan pameran aneka produk unggulan yang ditampilkan sejumlah kader Posdaya se-Kabupaten Karanganyar. Puluhan stand Posdaya menampilkan berbagai produk unggulan yang menarik para pengunjung. Ketua Ya-
yasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono dan Bupati Karanganyar Drs H Juliyatmono MM, sejumlah pejabat Pemkab Karanganyar dan tamu undangan lainnya pun meninjau langsung hasil karya para kader Posdaya ini. Bukan hanya itu, sejumlah nyanyian dan tarian tradisional yang dibawakan para kader Posdaya dan sejumlah siswi-siswi serta para penyandang disabilitas menjadi semakin semaraknya acara. Pada kesempatan itu, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengungkapkan kekagumannya terhadap Bupati Karanganyar Drs H Juliyatmono MM, yang mempunyai komitmen yang tinggi dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga. Dirinya pun menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan KB di Kabupaten Karanganyar. Menurutnya, KB adalah awal dari pembangunan keluarga. ”Pak Bupati, kini telah melengkapi pembangunan keluarga dengan delapan fungsi keluarga. Di antaranya fungsi keagamaan, kesehatan, pendidikan, wirausaha
dan lingkungan. Dan hari ini, melengkapi akhir tahun 2015, sehingga lima program pokok Pak Bupati tadi, tahun 2016 mungkin jumlahnya tetap lima, tetapi pembangunan desa akan dilengkapi dengan apa yang diarahkan oleh PBB pada akhir September 2015 lalu dalam pola pembangunan berkelanjutan atau yang disebut Sustainable Developments Goals (SDGs),” ujar Prof Haryono. Dalam kesepakatan ini, lanjut Prof Haryono, pembangunan berkelanjutan tidak saja meningkatkan mutu manusia dan keluarga yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tetapi ada ukuran baru yaitu, desa yang memelihara kearifan lokal, sumberdaya lokal dan lingkungan lokal. ”Sehingga pembangunan desa tidak mengejar orang yang pandai dan kaya raya, tetapi dengan pembangunan yang memelihara sumber daya lokal untuk para generasi mendatang. Sehingga lima konsep pembangunan Pak Bupati sejalan dengan pola SDGs yang disepakati PBB. Jadi, Pak Bupati ini telah mendahului rumusan SDGs yang akhir September lalu telah diputuskan PBB,” cetusnya bangga seraya mengajak seluruh hadiri untuk memberi aplaus untuk Bupati Karanganyar. Zona Kemiksinan Bupati Karanganyar Drs H Juliyatmono MM mengatakan, Posdaya yang digagas Prof Dr Haryono Suyono merupakan salah satu langkah efektif dan strategis untuk menembus agar keluarga-keluarga bisa ke luar dari zona kemiskinan. ”Kita ingin ke luar dari zona kemiskinan, masing-masing keluarga kita berdayakan dengan berbagai program agar pembangunan manusia makin hari makin maksimal. Dengan mampu mengurangi angka kemiskinan, lalu menyiapkan keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Kalau itu
sudah tercapai, berarti bangsa ini akan bergerak lebih maju dan lebih cepat, karena problemnya ada di kemiskinan,” tutur Bupati Karanganyar yang berpasangan dengan Rohadi Widodo masa bakti 2013-2018 ini. Oleh karena itu, lanjut Bupati, deklarasi Posdaya yang sengaja dicetuskannya adalah salah satu upaya kerja keras yang akan dilakukan secara bersama-sama dengan semua pihak. ”Mari kita keluarkan masyarakat yang kurang be-
Dalam upaya mewujudkan pengentasan kemiskinan itu, lanjut H Juliyatmono, yang pertama harus dilakukan adalah pemetaan dan pendataan keluarga. ”Karena input data itu penting. Pendataan keluarga harus akurat. Di tiap-tiap RT harus dipastikan, siapa sih keluarga yang masih tertinggal itu. Kemampuannya seperti apa. Apa yang menjadi kebutuhan mereka supaya ke luar dari situasi yang sulit itu. Nah, dengan demikian, maka program itu bisa kita garap secara bersama-sama dari semua instansi terkait,” tegasnya optimis. Mengenai bidang yang digarap untuk langkah itu, lanjut orang nomor satu di Kabupaten Karanganyar ini, bisa di bidang UMKMnya, bisa di kesehatannya, atau bisa di masalah-masalah sosialnya. ”Dari seluruh program terpadu itu, kami tentu akan membagi peran dan tugas, agar masyarakat ini bisa ke luar dari zona kesulitan,” tukas H Juliyatmono seraya menambahkan, langkah yang dilakukannya itu tentu membutuhkan dukungan dana. Setiap upaya yang dilkaukan untuk ke luar dari masalah itu, lanjut H Juliyatmono, tentu harus ada dana. ”Kalau seseorang itu masih potensial, keluarganya produktif, mempunyai kemampuan, hanya tidak punya lahan. Nah, keluarga atau orang seperti ini bisa disediakan alat teknologi untuk bisa ke luar dari kesulitannya. Setelah itu diberikan modal untuk usaha. Tentu hal ini membutuhkan dana, sarana dan prasarana. Nah, inilah yang harus kita segerakan dengan pemetaan yang jelas,” papar Bupati. Pelatihan Selain itu, lanjut H Juliyatmono, upaya itu tentu juga akan lebih efektif, berdayaguna melalui adanya berbagai pelatihan. ”Mereka yang kelihatannya mampu di bidang mengelas, kita latih agar lebih mahir dalam bidang lasnya. Alatnya kita beli, modalnya kita bantu. Sehingga mereka pun bisa membantu yang lainnya. Akhirnya, mereka pun merasakan saatnya
yang bisa kita ambil yaitu gagasan yang dicetuskannya. Ide atau gagasan itu bukan sesuatu yang murah. Gagasan yang cemerlang dari Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono ini yang akan jadi inspirasi dan motivasi kita untuk agar segera mengambil kebijakan secara teknis. Karena ide yang sudah sedemikian mengalir secara sistematis tinggal menuangkan dalam sebuah kebijakan. Tinggal menganggarkan. Tinggal kemauan kita untuk menjalankan. Nah, itulah ide yang sangat strategis,” ujar H Juliyatmono. Dia mengungkapkan kekagumannya terhadap kiprah Yayasan Damandiri yang terus berjuang bagi bangsa dan negara ini. ”Kami sangat mengagumi terhadap sosok Prof Dr Haryono Suyono yang konsisten menjadi inspirator, motivator di bagi bangsa Indonesia. Dan kami berdoa semoga Yayasan Damandiri ini membuahkan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Kita membayangkan, jika ide-ide beliau itu tidak tumbuh sejak dulu, berapa ratus juta ledakan penduduk Indonesia, yang saya kira akan menjadi problem sosial yang luar biasa,” tutur H Juliyatmono. Oleh karena itu, bupati pun menyampaikan ucapan selamat berulang tahun kepada Yayasan Damandiri yang ke-20. ”Kami tetap berharap, semoga Yayasan Damandiri ini akan terus eksis di Indonesia. Ide-idenya terus dituangkan untuk kejayaan Indonesia. Dan tentu, seluruh yang sudah diabdikan bagi bangsa dan negara ini dicatat tinta emas oleh para generasi penerus bangsa,” kata Bupati H Juliyatmono. Hadir dalam acara ini selain Bupati, Ketua TP PKK Karanganyar Siti Chomsya Juliyatmono, Sekda Kabupaten Karanganyar Drs Samsi MSi, Ketua Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (BP3AKB) Kabupaten Karanganyar Any Indrihastuti, Wakil Rektor Universitas Negeri Sebelasmaret (UNS) Ketua LPM Universitas
DOK DAMANDIRI
MENINJAU HASIL KARYA KADER POSDAYA — Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Bupati Karanganyar Drs H Juliyatmono MM, dan Ketua TP PKK Karanganyar Siti Chomsya Juliyatmono serta sejumlah pejabat Pemkab Karanganyar juga para tamu undangan lainnya saat meninjau produk unggulan hasil karya para kader Posdaya dari sejumlah Posdaya se-Kabupaten Karanganyar yang menampilkan aneka produknya. runtung, yang masih miskin kita ajak dengan berbagai program, kita dampingi, supaya betul-betul bisa menjadi keluarga yang sejahtera, bahagia dan berkualitas. Betapa indahnya kalau hal itu bisa terwujud dengan baik,” ujar Bupati.
menjadi orang kaya,” ujarnya. Semua langkah ini, lanjutnya, tentu tidak terlepas dari kebersamaannya dengan Yayasan Damandiri yang telah komitmen untuk bekerja sama. ”Dari Yayasan Damandiri ini
Muhammadiyah Surakarta (UMS), seluruh SKPD Kabupaten Karanganyar, para camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Karanganyar, para kader PKK, para kader Posdaya, sejumlah tokoh masyarakat dan undangan lainnya. *
Posdaya Bersolek Layak Jadi Rujukan Nasional
DOK DAMANDIRI
Pengurus Posdaya Bersolek berfoto bersama dengan Ketua LPPM STIE Malang, Kunceswara, belum lama ini.
P
OSDAYA Bersolek yang terletak di RW 11 Kelurahan Bunul Rejo, Kecamatan Blimbing Malang, Jawa Timur, semula memiliki 75 keluarga prasejahtera dan dari jumlah keseluruhan 530
KK layak menjadi rujukan nasional. Saat ini jumlah keluarga pra KS-nya menyusut secara bertahap menjadi 59 keluarga. Adapun jumlah keluarga sejahtera 1 berjumlah 75 KK, keluarga sejahtera 2 ber-
jumlah 73 KK, keluarga sejahtera 3 berjumlah 259 KK dan keluarga sejahtera 3+ sebanyak 64KK. Berdiri sejak 1 Juni 2012, Posdaya ini adalah binaan dari STIE Malang Kuceswara. STIE Malang Kuceswara sendiri sampai saat ini telah mendampingi 90 Posdaya yang tersebar di Malang Raya, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Memperingati 20 tahun usia Yayasan Damandiri yang jatuh pada tanggal 15 Januari 2016, akan tampil 20 Posdaya rujukan tingkat nasional di antaranya Posdaya Bersolek. Menurut Darmayanti Asjhar ketua Posdaya Bersolek sekaligus istri Lurah Bunul Rejo, masyarakat harus dirangkul untuk menguatkan kerja sama. Dirinya merasa bersyukur memiliki team pengurus yang solid, mau terjun menjambangi rumah anggota Posdaya di RW 11, mengajak anggota mereka menghijaukan pekarangan dengan sayur mayur, melakukan sosialisasi bank sampah dan pengolahan pupuk organik disela-sela kumpul arisan atau pengajian, merangkul dinas dan CSR untuk pelatihan bagi para kader
posdaya seperti sulam pita, rajut benang, painting, lukis jilbab, membuat tas dari tali kur, membuat tasbih dari bahan daur ulang dan lain-lain. Pinjaman Tabur Puja ”Apa yang dilatihkan adalah apa yang memang dibutuhkan oleh anggota posdaya mereka sehingga pasca pelatihan dapat terwujud usaha-usaha baru yang dibantu pendanaannya melalui pinjaman Tabur Puja dari Bank UMKM melalui sistem tanggung renteng tanpa agunan,” tuturnya kepada wartawan ketika berkunjung ke Posdaya tersebut belum lama ini. Dikatakan, sampai saat ini pinjaman Tabur Puja dari Bank UMKM telah memasuki tiga kali pencairan dengan NPL 0, artinya kesadaran dari para peminjam untuk mencicil utang mereka tanpa tunggakan berarti. ”Hal ini menjadi tolak ukur keberhasilan rintisan usaha mikro yang dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan kearifan lokal dan teknologi tepat guna,” bebernya. RW 11 Kelurahan Bunul Rejo sebelum
membentuk Posdaya, telah menjadi Pos Kesehatan Kelurahan (Pokeskel) sehingga dengan mudah bersinergi dengan TP PKK yang notabene kaum perempuan dengan melibatkan para bapak sehingga pengisian posdaya dengan lingkaranlingkaran kecilnya membuka akses mulai dari mengopeni sejak bayi dalam kandungan, remaja dan lansia tanpa pembedaan jenis kelamin. Di dalam PAUD yang berlangsung tiga kali dalam seminggu, anak diajak mengenal lingkungan dengan belajar mengenal jenis tanaman sayur plus menanam bibit dalam gelas bekas minuman plastik, melakukan outbond dua kali setahun, berkunjung ke museum dan mengenalkan dongeng dengan membacakan cerita di perpustakaan kota. Demikian pula dengan orangtuanya yang berlatih keterampilan di dalam BKB memanfaatkan limbah sampah, sebagian disortir untuk dibuat aneka prodak seperti bross dan tasbih, sebagian lain ditabung melalui Bank Sampah Malang (BSM) sedangkan sampah organiknya diolah menjadi pupuk. (riri/ris)
EDISI KEENAMPULUH SATU / TH II 7 - 20 JANUARI 2016
12
DOK DAMANDIRI
DIALOG — Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (dua kanan) didampingi Bupati Pacitan Drs Indartato MM (kanan) saat berdialog dengan Ketua Posdaya Dadirejo Kecamatan Tulakan, Slamet (tiga kiri), seputar pendataan keluarga di wilayah Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Pacitan, Jawa Timur, belum lama ini.
20 Tahun Posdaya Berkiprah
Kemiskinan di Sumbar dan Pacitan Turun YAYASAN Dana Sejahtera Mandiri atau Yayasan Damandiri kini genap berusia 20 tahun. Sejak didirikan 15 Januari 1996 kiprahnya terus mendapat simpatik dari berbagai lapisan masyarakat baik kota maupun pedesaan. Kebangkitan rakyat melalui Posdaya sungguh sangat menakjudkan dengan rasa kesetiakawanan sosial dan gotong royong kini telah terbangun 50.000 posdaya di seluruh Indonesia. Bahkan Posdaya telah bekerja sama dengan 45 Bank Pembangunan Daerah, 260 pemerintah daerah/kabupaten/kota dan 450 perguruan tinggi yang melaksanakan KKN tematik dengan memberdayakan mahasiswa dan SMK di berbagai daerah.
S
elama ini kiprahnya telah banyak membantu keluarga Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya keluarga yang kurang mampu. Mereka terangkat kehidupan dari keluarga prasejahtera menjadi sejahtera bahkan menjadi keluarga sejahtera plus. Bahkan kini kiprah Posdaya telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan di sejumlah provinsi dan kabupaten di Indonesia. ”Ada beberapa laporan mengatakan di daerah di mana konsentrasi Posdayanya lebih merata telah terjadi penurunan angka kemiskinan. Laporan dari Gubernur Sumatera Barat angka kemiskinan menurun empat persen poin, dan di Kabupaten Pacitan turun lima persen poin. Penurunan angka tersebut tidak kecil dalam mengurangi kemiskinan karena konsentrasi posdaya lebih banyak dan bagus di daerah tersebut,” ungkap Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono menjawab TERBITTOP dalam wawanca-
ra di ruang kerjanya menyambut 20 tahun Posdaya berkiprah, belum lama ini. Selain itu sejumlah penelitian secara ilmiah, menurut Prof Haryono, sedang berlangsung oleh sejumlah mahasiswa di berbagai perguruan tinggi melalui skripsi dan tesis serta ada yang mempersiapkan sampel Posdaya untuk meraih gelar doktor. Posdaya terus berkiprah memerangi kemiskinan di Indonesia, sebab itu, lanjutnya, di daerah yang konsentrasi Posdaya lebih merata terjadi penurunan kemiskinan. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskim) di era pemerintahan HM Soeharto mengatakan, masyarakat Indonesia masih bisa disegarkan rasa gotong royongnya. Karena itu di mana Posdaya dibuat sambutan masyarakat cukup tinggi, walaupun baru tingkat diterima masyarakat. ”Posdaya menggerakkan pembangunan di segala bidang yakni pendidikan, kesehatan, pendayagunaan lingkungan dan di beberapa tempat muncul
ekonomi mikro,” ungkapnya. Bahkan ada sepuluh wilayah, lanjutnya, sudah membentuk sistem kredit Tabur Puja yang memberikan kredit kepada keluarga miskin. Termasuk kredit komersial yang dinamakan Pundi, di Jawa Timur telah berkembang pesat dengan nama Pundi Kencana. Gerakan Posdaya yang berlangsung di Sumatera Barat itu juga merupakan gagasan bahwa usaha gotong royong tidak harus terbatas pada masa paceklik atau ada musibah. Gerakan itu menjadi gerakan sehari-hari yang dilandasi rasa solidaritas seperti halnya nenek moyang kita yang berjuang tanpa pamrih. Di mana-mana dalam lingkungan Posdaya diadakan berbagai macam pelatihan. LKKS bekerja sama dengan kalangan perguruan tinggi mengadakan dan menggelar KKN ke pelosok negeri. Mereka melatih dan mengajak keluarga muda untuk ikut dalam kegiatan usaha ekonomi produktif. Di Padang dan Solok dikembangkan pelayanan modal usaha Tabur Puja sebagai awal dari ajakan menabung dan memin-
jam dana untuk usaha. Pelayanan Tabur Puja oleh koperasi dimaksud agar kalangan perbankan juga mengikuti jejak dan memberikan pelayanan kepada nasabah keluarga prasejahtera yang baru mulai buka usaha. Maestero pemberdayaan yang juga mantan kepala BKKBN Pusat ini mengungkapkan, di sepuluh daerah tersebut telah berhasil dibangun pusat-pusat warung di desa guna menunjang produksi mereka. Bahkan melalui kerja sama dengan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Desa Tertinggal, Kementerian Kelautan telah dibangun supaya rakyat di desa bisa mengadopsi dan bersinergi dengan pembangunan yang ada. ”Kementerian Kelautan dan Perikanan melatih kelompok Posdaya untuk membangun olahan ikan dan udang, secara teknis membuat tambak dengan sistem busmetik. Selain itu kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah dengan menanam rumput laut di pesisir Indramayu, kini hasilnya sudah melimpah. Bahkan pengembangan pisang cavendish yang sudah lebih 15.000 pohon sudah dikembangkan menjadi industri pisang seperti keripik pisang dan lainnya,” ujar Prof Haryono. Manajemen Daerah dan Advokasi Menjawab pertanyaan mengenai target 2016, Prof Haryono mengatakan, di dalam tahun 2016 Posdaya akan dibagi dalam tiga tahap, yakni pertama yang maju sekali dan bisa menjadi tuntutan di mana akan dipilih 20 Posdaya. Sedangkan tahap kedua, lanjutnya, adalah akan maju tetapi perlu pembinaan dan tahap ketiga yang baru dan harus di-
kembangkan seluas luasnya. Karena tanpa pengembangan yang itu dampaknya tidak ada kelihatan. Yang kedua, akan menugaskan Posdaya yang telah maju sekali itu sebagai tuntunan sebagai pusat percontohan pelatihan sehingga akan bertambah terus dan maju. ”Kemudian dari jumlah 20 Posdaya yang terpilih maju itu akan di-link-kan (disambung) dengan 2.000 Posdaya di setiap tingkatan, sehingga jika Kementerian Desa ikut ambil alih mengembangkan akan menjadi besar dan berkiprah hingga ke 80.000 desa yang ada di Indonesia,” kata Prof Haryono. Bahkan di tahun 2016, menurut penggagas Posdaya ini, akan dibentuk manajemen daerah yang akan membantu manajemen Damandiri Pusat, di samping koordinator daerah yang sudah ada akan menciptakan advokator baru untuk advokasi guna meyakinkan bupati, wali kota serta pemerintah daerah. ”Advokator itu akan memberikan advokasi meyakinkan bupati/wali kota serta pemerintahan daerah lainnya bahwa program nasional Posdaya yang mengacu kepada SDGs,” kata Prof Haryono. Dia mengungkapkan, akan membentuk tim pelatih di daerah, sehingga pelatihan di daerah akan banyak dan akan lebih banyak menciptakan kader-kader Posdaya, sehingga akan mempercepat peningkatan kapabilitas dari masing-masing Posdaya yang ada. Termasuk dukungan dari berbagai kalangan, seperti lansia, lembaga sosial dan Silver College, per-
”Indonesia Dipermalukan jika SDGs Gagal” P
ROGRAM global berkelanjutan tentang Sustainable Development Goals (SDGs) yang diputuskan PBB dijadikan bahan utama dan diterjemahkan dalam kegiatan untuk dibawakan oleh setiap Posdaya di tingkat pedesaan. Posdaya dijadikan ujung tombak bagi suatu pembangnan yang menempatkan keluarga prasejahtera, keluarga miskin, menjadi sasaran yang utama. Sebab Indonesia akan dipermalukan oleh bangsa bangsa di dunia jika gagal dalam mencapai program SDGs yang ditetapkan PBB. ”Keluarga prasejahtera dijadikan target pemberdayaan dan diberdayakan menjadi pelaksana pembangunan. Tidak sampai limabelas tahun keluarga prasejahtera harus menjadi pemain pembangunan yang terampil dan terarah sehingga pengentasan kemiskinan dan kebebasan dari kelaparan dapat diselesaikan secara mandiri oleh keluarga desa sendiri,” tegas Prof Haryono Suyono menanggapi program SDGs yang sudah dilaksanakan di berbagai negara termasuk Indonesia. Dikatakan, tantangan bagi bangsa ini karena pelaksana MDGs (Millineum Development Goals) telah gagal dilaksanakan Indonesia dan kini harus mengejar semua target yang ada di SDGs (Sustainable Development Goals) dengan 17 sasaran di antaranya ada tiga sasaran pokok yakni menghapus kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan. ”Bangsa ini akan dipermalukan sekali jika SDGS gagal dan masuk ke-
pada rangking tertinggal sangat terperosok. Apalagi IPM rangking kita belum pernah naik ke angka 100. Kita akan dipermalukan apalagi kalau merusak lingkungan dan sumber daya alam dan akan dihujat anak cucu jika tidak meninggalkan warisan kepada mereka,” kata Prof Haryono. Prof Haryono lebih jauh menekankan, tujuhbelas target dunia di mana keluarga prasejahtera atau keluarga yang dianggap miskin dan belum bebas dari kelaparan ditetapkan sebagai sasaran yang utama. Posdaya di semua desa yang sudah ada atau akan harus dibentuk diarahkan untuk memetakan seluruh keluarga anggotanya sehingga dengan mudah keluarga sasaran dapat dikenal dan dijadikan target pemberdayaan di setiap Posdaya. Perlu Upaya Terpadu Dikatakan, seluruh kekuatan pembangunan yang dalam agenda pembangunan berkelanjutan harus menjadi penyangga upaya meningkatkan tahapan keluarga miskin dan keluarga prasejahtera tersebut menjadi keluarga dengan tahapan yang lebih baik. Keluarga miksin di Indonesia yang menurut Bank Dunia masih berkisar antara 40 persen harus diturunkan menjadi nol persen pada tahun 2030, suatu usaha pemberdayaan yang memerlukan upaya terpadu yang tidak ringan. ”Mudahan dengan pendekatan dari bawah dan atas kesenjangan akan menjadi menyempit.Oleh
sebab itu motto kita, ”Kalau Cinta Indonesia Peduli Indonesia, dan Kalau Cinta Bangsa Bantu dan Peduli Keluarga Prasejahtera”,” tutur Prof Haryono. Karena ini waktunya tidak lama selama 15 tahun, maka harus dimulai dari sekarang yang terarah. Jika tidak maka kita akan mengalami kegagalan seperti di dalam program MDGs. Dikatakan, upaya pengentasan kemiskinan dan bebas dari kelaparan targetnya pada akhir tahun 2030 diukur dari keadaan penduduk setiap negara memiliki nilai nol persen, tidak boleh ada penduduk miskin dan tidak ada penduduk yang kelaparan. ”Kedua target utama itu harus didukung oleh bidang kesehatan dan pendidikan dengan dihantar kepada keluarga miskin agar setiap penduduk makin sehat dan cerdas guna mengakses kesempatan yang tersedia di darat dan di laut untuk maju bekerja di bidang apa saja, di bidang pertanian, kelautan atau bidang industri di darat, di laut, bahkan dibawah laut, di kota dan di desa,” pungkasnya. Oleh sebab itu gerakan mensukseskan SDGs harus dilakukan secara bersama Prof Dr Haryono Suyono sama dengan seluruh rakyat. (*)
bankan, politikus sehingga di bulan Januari ini bisa menyamakan irama dan strategi. ”Saya akan menyamakan irama dan menyampaikan strategi kepada Menteri Bappenas, sehingga Posdaya bukanlah antipembangunan atau antipemerintah, tetapi adalah sejalan dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sebagaimana program pemerintah dalam pembangunan nasional,” ujarnya. Bahkan, lanjut Prof Haryono, pihaknya akan membawa satu ungkapan bahwa kita akan melakukan revoluasi mental. ”Revolusi mental kita adalah langsung action, mengabdi peduli, penuh keikhlasan,” ujar Prof Haryono. Namun lebih dari itu, dia mengatakan, sangat optimis Posdaya akan maju berkembang pesat. ”Saya selalu berpikir positif, sabar dan selalu berikhtiar. Saya mengadakan konsultasi dengan menteri, konsultasi dan menulis surat kepada Presiden dan Wakil Presiden. Jika diterima alhamdulilah, dan kalau tidak sempat diberi restu, dari jauh dan terus berikhtiar. Tetapi laporan tembusan kepada gubernur dan bupati/ wali kota selalu saya teruskan sehingga jika dib a c a dan ditindaklanjuti m a k a syukur,” ujar Prof Haryono. (*)