.
Klaster
.
23. Angka partisipasi pendidikan anak usia dini Pertanyaan: a. Berapa angka partisipasi pendidikan anak usia dini (PAUD), pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Angka partisipasi murni (APM) anak pendidikan usia dini (PAUD) tahun 2011 Sebesar 53,78% dan tahun 2012 sebesar 57,34% Angka partisipasi PAUD di Kabupaten Malang hanya dihitung pada tingkat usia 3 s/d 6 tahun sehingga capaian
masih rendah hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran orang
tua untuk menyekolahkan anaknya di kelompok PAUD, sebagaian besar orang tua anak yang tinggal di pedesaan dengan tingkat pendidikan dan social ekonomi yang rendah, belum memahami dan menyadari arti pentingnya pendidikan bagi anak usia dini, dan juga Pemerintah Nasional belum menjadikan Pendidikan Anak Usia Dini menjadi Pendidikan Formal dan belum menjadi prasarat utama untuk masuk ke Pendidikan Dasar ( SD ). b. Berapa jumlah lembaga penyelenggara PAUD? Bagaimana penyebarannya antar kecamatan? Jumlah lembaga PAUD yang ada di wilayah Kabupaten Malang Tahun 2011 sebanyak 1815 (1330 TK/RA, 432 KB, 32 TPA serta 21 PAUD Sejenis), jumlah siswa-siswi usia (3 s/d 6 ) sebanyak 76.578 anak, jumlah guru 5785 orang dan Tahun 2012 Jumlah lembaga PAUD sebanyak 1809 (1093 TK/RA, 411 KB, 305 RA), jumlah siswa-siswi usia (3 s/d 6 ) sebanyak 66.571 anak, jumlah guru 6176 orang Keberadaan PAUD tersebut tersebar di 33 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang. (Adapun Rincian Data Terlampir)
Kabupaten Malang Layak Anak
79
24. Persentase wajib belajar pendidikan 12 tahun a. Berapa angka partisipasi wajib belajar pendidikan 12 tahun, pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya, menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan (SD, SLTP, dan SLTA)/sederajat? Angka partisipasi wajib belajar pendidikan 12 tahun menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) sederajat dapat di jelaskan sebagai berikut : No
SD
SMP
APM
2011 99,26%
2012 99,26%
2011 76,66%
APK
113,12%
91,82%
94,41%
SMA 2012
2011 40,16%
79,78% 96,36%
49,53%
2012 44,46% 55,56%
Angka Partisipasi Kasar ( APK ) dan Angka Partisipasi Murni (APM ) pada setiap jenjang pendidikan menunjukkan prosentase penurunan bukan berarti Anak usia sekolah tidak bersekolah atau tidak melanjutkan sekolah
hal ini disebabkan
beberapa faktor, adapun faktor yang berpengaruh terhadap trend penurunan APM disetiap tingkatan antara lain: 1. luasnya wilayah Kabupaten
Malang sehingga mempengaruhi tingkat
persebaran sekolah oleh karena ada pilihan
masyarakat khususnya
orangtua wali murid didasarkan pada pertimbangan ekonomis sehingga mereka memilih sekolah yang berkualitas yang dekat dengan jangkauannya, 2. Daya tampung sekolah belum sebanding dengan jumlah kelulusan pada tingkat sekolah dibawahnya. 3. Banyak lulusan SD dan SLTP di daerah urban melanjutkan sekolah di luar kabupaten Malang 4. Faktor mutasi penduduk, 5. Tingkat kesadaran Orangtua untuk menyekolahkan anaknya sampai setingkat SLTA rendah terutama yang tinggal di pedesaan dikarenakan pendidikan orangtua rendah, tingkat sosial ekonomi rendah. (Adapun rincian data terlampir)
b. Berapa jumlah sekolah inklusi, pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Pendidikan
inklusi
merupakan
sebuah
pendekatan
yang
berusaha
mentransformasi system pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan dengan kata lain pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang di didik bersama-sama anak lainnya (normal) Kabupaten Malang Layak Anak
80
untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, dan salah satu yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat. Sedangkan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah fasilitas pendidikan khusus yang disesuaikan dengan derajat dan jenis difable yang disandangnya (anak berkebutuhan khusus) Sekolah Inklusi yang ada di Kabupaten Malang sebanyak,7 sekolah dan SLB 15 sekolah. c. Apakah ada kebijakan yang mengatur tentang anak luar sekolah (anak putus sekolah, anak yang berisiko putus sekolah, dan anak yang tidak pernah sekolah)? Ada. Untuk anak yang putus sekolah dan yang tidak pernah sekolah dapat masuk dalam jalur paket A, B maupun C. Program Pendidikan jenis ini ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan bidang Pendidikan Luar Sekolah atau PLS. Biasanya untuk pendidikan luar sekolah di masing-masing desa dikelola oleh PKBM yang ada, dengan pemantauan dan monitoring masing-masing UPTD di setiap kecamatan dan melaporkan progresnya setiap bulan ke Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk anak yang beresiko putus sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Malang memberikan Beasiswa Khusus Siswa Miskin (BKSM). Beasiswa ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu dan memiliki prestasi di sekolahnya. Untuk anak yang tidak mampu dan kemampuan yang pas-pasan juga mendapatkan beasiswa yang sama. Dengan program beasiswa ini diharapkan bisa meminimalisasi anak putus sekolah maupun yang terancam putus sekolah. Selain pemberian beasiswa, pemerintah juga mempermudah akses transportasi untuk daerah-daerah yang jauh dari perkotaan. Untuk memperkecil angka putus sekolah, ada beberapa hal yang diupayakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang diantaranya adalah: 1. Perluasan akses sarana prasarana bagi penduduk usia sekolah untuk memasuki jenjang pendidikan khususnya penduduk usia 7-15 tahun melalui perbaikan sarana dan prasarana lembaga sekolah SD, pelaksanaan SD/SMP Satu Atap di 28 titik, Program rintisan belajar 12 tahun yaitu melalui penyiapan sumberdaya pendidikan dengan Penyediaan Unit Sekolah Baru setingkat SLTA di daerah pinggiran dan pedesaan dengan Dana Shering APBD 50% pada tahun 2011 sebanyak 2 unit di Kecamatan Gedangan dan Ampelgading . 2. Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada berbagai pihak terkait dan masyarakat luas untuk memberikan prioritas tinggi dan kepedulian pada pendidikan ;
Kabupaten Malang Layak Anak
81
3. Meningkatkan keberpihakan terhadap masyarakat tidak mampu agar akses dan aspirasi mereka terhadap pendidikan tetap berlanjut dan mampu mengentaskan mereka dari lingkaran kemiskinan ; 4. Melaksanakan pendidikan
perluasan
yang
dan
berkualitas
pemerataan secara
kesempatan
terkendali
dengan
memperoleh fokus
pada
SMA)
serta
penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun ; 5. Pemberdayaan
lembaga
sekoalah
terbuka
(SMP
dan
pengembangan lembaga sekolah kelas jauh ; 6. Pemberian bantuan biaya pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin melalui Program BKSM ; 7. Pembebasan biaya dan pemberian keringanan biaya pendidikan bagi anak anak dari keluarga tidak mampu ; 8. Meningkatkan layanan alternatif pendidikan dalam rangka melayani mereka yang tidak berkesempatan mengikuti pendidikan regular ; 9. Meningkatkan akses anak usia sekolah ke lembaga pendidikan khususnya mereka dari keluarga miskin dan yang tinggal di wilayah sulit transportasi.
Kabupaten Malang Layak Anak
82
25. Persentase sekolah ramah anak a. Berapa persentase sekolah ramah anak, pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Presentase sekolah ramah anak tahun 2011 sebanyak 40% Jumlah lembaga pendidikan sebanyak 4009 dari semua tingkatan mulai dari PAUD 1.815 Lembaga, SD/MI 1473 lembaga, SD satu atap 28 lembaga, SMP/Mts/Swasta 474 lembaga, SMA/SMK/MA/Swasta 197 lembaga, sekolah inklusi SDLB 9, SMPLB 8, SMLB 5 dan tahun 2012 sebanyak 45 % Jumlah lembaga pendidikan sebanyak 4053 dari semua tingkatan mulai dari PAUD 1859 Lembaga, SD/MI 1473 lembaga, SD satu atap 28 lembaga, SMP/Mts/Swasta 474 lembaga, SMA/SMK/MA/Swasta 197 lembaga, sekolah inklusi SDLB 9, SMPLB 8, SMLB 5. Secara kuantitatif lembaga sekolah sebanding dengan jumlah anak usia sekolah, namun keberadaan lembaga sekolah yang ada tersebut tidak semuanya representatif yaitu
masih ada beberapa lembaga sekolah
yang
membutuhkan perbaikan dan rehabilitasi gedung sekolah, sarana penunjang lainnya masih perlu ditingkatkan, keberadaan lembaga sekolah terhadap akses jalan masih makadam, berada di desa terpencil, jumlah murid dengan guru belum sebanding/jumlah murid sangat sedikit di beberapa lembaga (persebaran jumlah murid ada yang tidak merata), sehingga keberadaan lembaga pendidikan di Kabupaten Malang belum semuanya ramah anak namun terhadap lembaga sekolah yang secara umum sarana dan prasarananya yang ada dapat menjamin kelancaran proses belajar mengajar siswa dengan memperhatikan standart dan mutu pelayanan pendidikan yang ada. Hampir semua lembaga sekolah telah melaksanakan dan memiliki program UKS, Memiliki toilet dan kamar mandi siswa yang bersih, sehat, dan terpisah antara siswa laki – laki dan perempuan ( terdapat kotak sampah / tempat pembuangan pembalut, tersedia pembalut wanita ), Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menerapkan tata tertib sekolah, Pelibatan masyarakat dalam proses pendidikan dan perlindungan anak di sekolah Lingkungan dan infrastruktur sekolah yang bersih, sehat, dan memenuhi standar pemerintah dan kebutuhan anak, Sekolah yang ramah dan sadar lingkungan Dalam upaya untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sehingga menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid & pekerja lainnya), dan menjadikan warga sekolah turut bertanggung
jawab
dalam
upaya-upaya
penyelamatan
lingkungan
&
pembangunan berkelanjutan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah salah satunya melalui Program Adiwiyata. Baru 25%
jumlah
lembaga memiliki pengelolaan warung / Kantin sehat, 70% lembaga terlibat / Kabupaten Malang Layak Anak
83
melibatkan siswa dalam pembuatan kebijakan sekolah, 60% Penyelenggara dan pengelola sekolah terlatih KHA. Adanya keberadaan sekolah yang berada di pinggir jalan raya (jalan Provinsi, Kabupaten, desa) 70% lembaga yang ada di pinggir jalan raya (jalan provinsi dan jalan kabupaten) telah terpasang ramburambu dan zebracross, namun untuk zona selamat sekolah (tanda merah) masih sedikit penyediaannya. Pada Tahun 2012, Sekolah peduli dan berbudaya yang menerapkan program adiwiyata sebanyak 25 sekolah yang terdiri dari 16 sekolah di tingkat SD/MI, 7 sekolah tingkat SMP/MTs dan 2 Sekolah tingkat SMK/SMA. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah Sekolah peduli dan berbudaya yang menerapkan program adiwiyata sebanyak 36 sekolah yang terdiri dari 16 sekolah di tingkat SD/MI, 14 sekolah tingkat SMP/MTs dan 6 Sekolah tingkat SMK/SMA Untuk melakukan pencegahan dan penanganan tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah telah dilakukan kegiatan terpadu yang melibatkan lintas sector dan siswa-siswi serta guru BK/BP dalam pelatihan konselor sebaya, konseling guru BK/BP, sosialisasi pencegahan tindak kekerasan (fisik, Psikis, seksual) eksploitasi trafficking dan diskriminasi agar tidak terjadi pada siswasiswi, sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. (Foto kegiatan sekolah Ramah Anak terlampir dihalaman berikutnya)
b. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan sekolah ramah anak? Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sekolah ramah anak antara lain: 1. Sosialisasi Kebijakan Ramah Anak kepada Kepala Sekolah dan stakeholder di tingkat Kecamatan (camat, ka. Puskesmas, UPT Dinas Pendidikan, UPT Bina Marga dan Cipta Karya) 2. Pelatihan ToT KHA bagi tenaga pendidik dan kependidikan 3. Kampanye Road Show anti kekerasan, HIV AIDS, NAPZA, kampanye bebas rokok 4. Sosialisasi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan 5. Mengintegrasikan pendidikan ramah lingkungan dalam kurikulum sekolah Adapun perwujudan dari keberadaan sekolah ramah anak di wilayah Kabupaten Malang dengan jumlah lembaga pendidikan di semua tingkatan sebanyak 4053 lembaga mulai dari PAUD 1815 Lembaga, SD/MI 1473 lembaga, SD satu atap 28 lembaga, SMP/Mts/Swasta 474 lembaga, SMA/SMK/MA/Swasta 197 lembaga, sekolah inklusi SDLB 9, SMPLB 8, SMLB 5 baru mencapai 45% yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Kabupaten Malang Layak Anak
84
Komponen Sekolah Ramah Anak
Jumlah Sekolah
1. kebijakan anti kekerasan (sesama siswa, tenaga pendidik dan kependidikan, termasuk pegawai sekolah lainnya)
70%
2. memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
90%
3. lingkungan dan infrastruktur sekolah yang bersih, sehat, dan memenuhi standar pemerintah dan kebutuhan anak
70%
4. menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
70%
5. sekolah yang ramah dan sadar lingkungan
50%
6. memiliki Warung/KantinSehat
25%
7. siswa terlibat/dilibatkan dalam pembuatan kebijakan sekolah
80%
8. memiliki Toilet dan kamar mandi siswa yang bersih, sehat, dan terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan (terdapat kotak sampah/tempat pembuangan pembalut, tersedia pembalut wanita)
90%
9. Pelibatan masyarakat dalam proses pendidikan dan perlindungan anak di sekolah
80%
10. Penyelenggara dan pengelola sekolah terlatih KHA
40%
Kabupaten Malang Layak Anak
85
26. Jumlah sekolah yang memiliki program, sarana dan prasarana perjalanan anak ke dan dari sekolah? a. Berapa jumlah sekolah yang memiliki program rute aman dan selamat ke sekolah pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Jumlah program rute aman dan selamat ke sekolah pada tahun 2011 sebanyak 168 lembaga dan pada tahun 2012 sebanyak 168 lembaga yang tersebar di 33 Kecamatan yaitu program yang diarahkan untuk menciptakan keamanan dan keselamatan perjalanan anak ke dan dari sekolah diutamakan kepada sekolah yang berada di sepanjang jalan raya (Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan desa) yang apabila tidak dilakukan akan membahayakan keselamatan perjalanan anak menuju dan pulang sekolah, oleh karenanya program ini menjadi prioritas SKPD (Dinas Bina Marga, Dinas Pendidikan, Dishubkominfo) dan Kepolisian secara bersinergi untuk melaksanakan program rute aman dan selamat ke sekolah setiap tahunnya secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan penganggaran yang ada, Program ini meliputi : 1. Sosialisasi tertib berlalulintas untuk anak didik dan melalui media informasi tertib berlalulintas (Bando Jalan). 2. Penyediaan taman lalulintas dan pemanfaatannya. 3. Penyediaan zona selamat sekolah (zebra cross, rambu penyebrangan, rambu petunjuk sekolahan) 4. Penyediaan dan perbaikan Infrastruktur jalan dan jembatan menuju sekolah baik Jalan Provinsi (melalui dana dekon), Jalan Kabupaten (APBD) dan Jalan desa (melalui anggaran kemitraan). 5. Penyiapan pembinaan dan pelatihan bagi petugas keamanan sekolah. b. Berapa jumlah sekolah yang memiliki zona aman dan selamat, pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Jumlah sekolah yang memiliki zona aman dan selamat ke sekolah pada tahun 2012 sebanyak 168 lembaga yang terdiri dari (PAUD/TK, SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK/MA) yaitu lembaga sekolah yang berada di sepanjang jalan raya (Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten) yang tersebar di 21 Kecamatan, sedangkan Hasil Pemetaan tahun 2013 sebanyak 188 lembaga yang tersebar di 26 Kecamatan di tandai dengan keberadaan dan penyediaan zona selamat sekolah, zebra cross, rambu penyebrangan, petunjuk rambu sekolahan dengan kondisi baik walaupun ada beberapa yang memerlukan perbaikan dikarenakan zona selamat sekolah agak pudar, zebracross tertumpuk aspal baru dikarenakan adanya perbaikan jalan, rambu penyebrangan dan petunjuk sekolah patah Karen kena angin dan benturan namun demikian terhadap hal tersebut akan dilakukan perbaikan dan sudah dianggarkan pada tahun 2013. (Adapun data dan foto zona aman sekolah terlampir)
Kabupaten Malang Layak Anak
86
c. Apakah ada mekanisme pemantauan terhadap keberadaan program, sarana dan prasarana perjalanan anak ke dan dari sekolah? Ada. Secara berkala dari dinas perhubungan, komunikasi dan informatika Kabupaten Malang melakukan survey kebutuhan fasilitas pelengkapan jalan di ruas-ruas jalan kabupaten yang berpotensimenimbulkan terjadinya kecelakaan lalu lintas ( sekolah- sekolah dan daerah rawan kecelakaan) di seluruh wilayah Kabupaten Malang. d. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk mendorong semua sekolah memilliki program, sarana, dan prasarana perjalanan anak ke dan dari sekolah? a. Memberikan sosialisasi akan pentingnya sarana dan prasarana perjalanan yang aman anak dari dan ke sekolah dalam berbagai forum ; b. Memprogramkan pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang keselamatan perjalanan anak ke dan dari sekolah Meliputi Pengadaan Marka dan Rambu, Pengadaan taman lalu lintas, Zona selamat sekolah, infrastruktur perjalanan anak (Pedestrian, Naungan/ tempat berteduh (halte) , garis penyeberangan ), Alat keselamatan sesuai moda transportasi (dalam bentuk sosialisasi pentingnya alat keselamatan pemakai jalan). c. Mengadakan perlombaan terkait dengan zona sarana dan prasarana anak ke dan dari sekolah ; d. Melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait (Binamarga, kepolisian, pendidikan, Dishubkominfo) bersinergi untuk menunjang
program satu
dengan yang lainnya ; e. Mewajibkan sekolah-sekolah yang berada di pinggir jalan raya untuk membuat Zona Selamat Sekolah ; f. Melalui pihak sekolah, anak-anak dianjurkan untuk berjalan kaki atau bersepeda ke/dari sekolah. Karena dengan menggunakan transportasi ini akan lebih aman, lebih hemat biaya, sehat, dan ramah lingkungan. g. Bantuan traffic cone untuk keselamatan penyeberang jalan masing-masing sekolah 4 / 5 unit terhadap 17 sekolah SD / SMP / SMA tersebar di pinggir jalan arteri / kolektor Malang – Kepanjen, Malang – Kasembon, Malang – Turen, Malang – Pakis; h. Sosialisasi keselamatan lalu lintas untuk anak usia sekolah yaitu di SMP Al Hidayah Poncokusumo, SMPN 3 Bantur, SMPN 2 Dampit, SMP PGRI2 dan Kalipare. Selain sosialisasi siswa-siswa juga dibagikan brosur keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.
Kabupaten Malang Layak Anak
87
27. Tersedia fasilitas untuk kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak, di luar sekolah, yang dapat diakses semua anak a. Berapa jumlah fasilitas kreatif dan rekreatif yang disediakan bagi anak, pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Di mana lokasi fasilitas tersebut berdasarkan desa/kelurahan/kecamatan? Fasilitas kreatif dan rekreatif yang disediakan bagi anak yang ada di Wilayah Kabupaten Malang tersebar di Desa/Kelurahan dan Kecamatan yang terdiri dari: 1. Taman bacaan/Taman Cerdas/Rumah Pintar/ Taman Lalu lintas 2. Sanggar (Seni, Tari , Teater class, budaya lokal), Padepokan seni topeng 3. Taman Puspa, Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati), Taman Wisata Edukasi di Kecamatan Kepanjen 4. Pusat Study Kendedes (Playground, Kolam Renang Kecil, Kolam Ikan, Perpustakaan Ikan, Penitipan Anak, Showroom Produk Unggulan Terbina, Tempat Pelatihan Keterampilan) 5. Sarana lapangan Olah raga untuk anak di setiap desa 6. Stadion
Kanjuruhan
(fasilitas
Outbond,
Bersepeda,
sepatu
roda,
perkemahan, kolam renang anak, playground). 7. Situs Purbakala (Candi Singosari, Jago, Kidal, Badut, Besuki, Stupa Sumberawan, Pertirtaan Watugede, Keraton pertapaan gunung kawi) 8. Taman Wisata dan Pemandian (Wendit Kec. Pakis, Sengkaling, Lembah Dieng, P-Wec Kec. Dau, Songgoriti Kec. Pujon) 9. Air Terjun Coban Rondo, Eco Wisata Pandesari Kec. Pujon, Coban Pelangi Kec. Poncokusumo, Coban Glothak Kec. Wagir, Parangteja Kec. Dau) 10. Pemandian (Metro Kec. Kepanjen, Dewi Sri, Pemandian Air Panas Cangar Kec. Pujon, Sumberawan Kec. Singosari, Sumberingin Kec Tumpang, Jenon Kec Tajinan, Ubalan Kec Ngajum dan Kec. Dampit,) 11. Waduk
(Selorejo
Kec.
Ngantang,
Bendungan
Sutami
dan
Lahor
Kec.Sumberpucung) 12. Wisata Pantai Kecamatan Donomulyo Modangan (70 Km), Ngliyep (Upacara Larung Sesaji) (62 km), Jongring Saloko (69 Km), Kondang Bandung, , Kondang Iwak, Bentol, Nglurung, Ngebros Kecamatan Gedangan Pantai bajulmati (58 km), Wonogoro (55 km), Ngantep Kecamatan Bantur Pantai Balekambang (Upacara Jalani Dipuja) (57 km), Kondangmerak (59 km) Kecamatan Sumbermanjing Wetan Pantai Tamban (68 km), Rawa Indah, Tambakasri (60 km), Sendang Biru (Upacara Petik Laut) Kabupaten Malang Layak Anak
88
Kecamatan Tirtoyudo Pantai Sipelot, Lenggoksono, Tanger (70 km) Kecamatan Ampelgading Pantai Licin (64 km) 13. Wisata Agro Kebun Teh Wonosari (rekreasi di Agro Tawon, Museum Kesehatan Jiwa Lawang) Kecamatan Lawang, Petik Jeruk/Apel Kecamatan Dau, Wisata Durian Kecamatan Ngantang, 14. Wisata Religi Masjid Tiban Sananrejo Turen, Gunung Kawi Kecamatan Wonosari (Upacara Sedekah Bumi) (Adapun dan foto terlampir)
b. Apakah fasilitas tersebut dapat diakses oleh semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus dan anak termarjinalkan? Fasilitas kreatif dan rekreatif tersebut dapat diakses oleh semua anak termasuk anak yang berkebutuhan khusus. c. Berapa fasilitas yang dikelola pemerintah kabupaten/kota dan berapa yang dikelola pihak swasta? Fasilitas kreatif dan rekreatif yang dikelola oleh Pemerintah adalah Stadion kanjuruhan termasuk fasilitas yang ada didalamnya,sarana Olah raga di tingkat Desa/kelurahan Rumah Pintar, kolam renang dengan sumber air alami , Taman Puspa, Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati), Pusat Study Kendedes, Sarana lapangan Olah raga untuk anak sedang yang dikelola oleh Masyarakat berupa Sanggar, Padepokan, Taman Bacaan/taman cerdas, Playstation. d. Berapa fasilitas yang membayar dan berapa yang gratis? Fasilitas kreatif dan rekreatif yang ada , yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Malang, desa, dan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik dan gratis, sedangkan yang dikelola oleh Masyarakat dan Swasta ada pembebanan biaya. e. Apabila membayar, berapa biaya yang dikenakan untuk setiap anak yang menggunakannya? Untuk Sanggar-sanggar dan padepokan yang menjadi anggota ada pembiayaan iuran bulanan s/d 20.000,- dan tempat persewaan Plastation sesuai harga tarif/rental. Sedangkan untuk fasilitas wisata tidak kesemuanya dikenakan biaya kecuali tempat tempat tertentu. f. Berapa
jumlah
event/kegiatan/pertunjukan
kreatifitas
anak
yang
dilaksanakan, pada tahun berjalan dan setahun sebelumnya? Pada Peringatan Hari Anak Nasinal tingkat Kabupaten Malang, Hari Pramuka, dan Hari Jadi Kabupaten Malang, selain itu Event/ kegiatan/ pertunjukan kreatif anak yang dilaksanakan yaitu Setiap Peringatan HUT RI dan Hari Besar lainnya, Pada Acara Semonial Peresmian Kegiatan tertentu, Kegiatan Sekolah, Ritual Desa, Hajatan Masyarakat, Upacara Ritual Budaya. Kabupaten Malang Layak Anak
89