KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN E-KTP PADA KECAMATAN LARANGAN, KOTA TANGERANG. Anita Ulul Albab, Mohammad Riduansyah Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Abstrak Penelitian ini akan membahas kinerja pegawai pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berdasarkan dengan teori. Teori yang digunakan merupakan teori dari Faustino Cardoso Gomes yang terdiri dari delapan dimensi yaitu, Quantity of Work, Quality of Work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative dan Personal Qualities. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan penelitian survey ke dalam suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data pokok. Pada penelitian ini terdapat 40 responden dan menggunakan total sampling. Setelah pengumpulan data maka akan menggunakan alat bantu analisis dengan menggunakan penghitungan SPSS (Stastitical Product and Service Solution) 17.0 dan hasil analisis akan didistribusikan ke dalam sebuah grafik dan tabel. Kemudian, hasil kuesioner akan diperkuat dengan wawancara dengan Bapak Camat dan masyarakat di delapan kelurahan pada Kecamatan Larangan. Hasil penelitian adalah kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP di Kecamatan Larangan sangat baik. Pegawai telah melaksanakan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Kata kunci : Kinerja; Pegawai; Pelayanan E-KTP. Abstract This research will discuss the performance of employees in Larangan’s District, City of Tangerang. In this study using a quantitative approach based on the theory. The theory used is from Faustino Cardoso Gomes consisting of eight dimension, Quantity of Work, Quality of Work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative and Personal Qualities. Data collection technique is to use survey research into the population and to use the questionnaire as the principal data collection. In this study, there were 40 total respondents and use of sampling. After collecting the data it will use the tools of analysis using SPSS calculation (Stastitical Product and Service Solutions) 17.0 and analytical results will be distributed into a graph and table. Then, the results of the questionnaire will be reinforced by an interview with the District Head and communities in eight villages in the Larangan’s District. The result is the performance of employees in the service of e-KTP is very good in Larangan’s District. Employee has carried out his job to the fullest extent possible in accordance with the standards that have been set. Keywords : Performance; Employee; Service of E-KTP.
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pelayanan publik di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menunjang segala ruang lingkup kehidupan masyarakat. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk atau yang sering disingkat KTP merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang sangat penting bagi masyarakat karena KTP merupakan identitas yang sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Dalam perkembangannya, KTP diubah menjadi e-KTP atau KTP Elektronik yang berarti dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional (www.e-ktp.com). E-KTP merupakan program pemerintah yang didalamnya terkandung chip dengan data sidik jari, tanda tangan pas foto serta Nomor Induk Kependudukan (NIK). Adapun urgensi dari e-KTP adalah sebagai identitas jati diri, berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, mencegah KTP ganda, pemalsuan KTP dan terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pemilu (www.e-ktp.com). E-KTP dapat bermanfaat untuk kepentingan pemilu ke depan agar dapat lebih tertib dan dipercaya. Hal tersebut dikarenakan, penduduk hanya akan memiliki satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) kemanapun penduduk tersebut berpindah daerah. NIK tersebut telah terintegrasi dalam database Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri sehingga sudah dapat dipastikan bahwa e-KTP adalah anti cloning dan tidak dapat dipalsukan (www.kemendagri.go.id). Penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya manusia aparatur yang belum memadai. Dalam jurnal Ivan Fachrurezha terdapat informasi tentang kinerja pegawai negeri sipil. Menurut mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi (Menpan dan BR) Taufik Effendi, bahwa “55% dari total pegawai negeri sipil berkinerja buruk”. Para pegawai hanya mengambil gajinya tanpa berkontribusi berarti terhadap pekerjaannya. Penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Tangerang merupakan hal yang sangat vital dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kota Tangerang. Jumlah penduduk bertambah secara signifikan pada setiap tahunnya. Kenaikan jumlah penduduk disebabkan terutama karena kedudukan dan peranan Kota Tangerang sebagai daerah penyangga DKI Jakarta (hinterland city). Konsekuensinya, Kota Tangerang menjadi konsentrasi wilayah pemukiman penduduk dan menjadi tempat kegiatan perdagangan terutama pada sektor industri
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
(www.bantenprov.go.id). Kalau program e-KTP berhasil, tentunya data penduduk lebih aman dengan adanya sidik jari, dan hal tersebut dapat mendukung peningkatan keamanan untuk mencegah terorisme (www.tangerangnews.com). Kecamatan Larangan merupakan kecamatan yang bertugas untuk melakukan perekaman data e-KTP. Dalam proses perekaman, Kota Tangerang melakukan perekaman di Kecamatan, berbeda dengan wilayah DKI Jakarta yaitu pada kelurahan. Menurut Bapak Mulyadi yang merupakan Camat Kecamatan Larangan, hal tersebut dikarenakan DKI Jakarta sebagai ibukota mempunyai pengkhususan dalam perekaman e-KTP dan memiliki penduduk yang banyak sehingga proses perekaman adalah pada kelurahan. Kemudian, menurut Bapak Mulyadi, dalam pelaksanaan pelayanan e-KTP di Kecamatan Larangan, Kelurahan merupakan pihak yang sangat penting dalam membantu pelayanan e-KTP. Pada saat pembuatan awal e-KTP, Kecamatan Larangan meminta untuk mengutus perwakilan pihak Kelurahan dalam melakukan pelayanan e-KTP. Selain itu, Kelurahan membantu memberikan informasi kepada masyarakat pada saat terdapatnya panggilan yang dilakukan oleh pihak Kecamatan Larangan. Kemudian kelurahan berfungsi untuk membantu dalam mendistribusikan fisik e-KTP yang telah tercetak kepada masyarakat. Dalam penyebaran undangan, terdapat undangan ganda yang disebarkan yaitu sebanyak 3.849. Penyebaran undangan adalah berdasarkan database yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri. Data tersebut berupa softcopy yang diberikan pada Kecamatan Larangan. Dalam proses perekaman Kecamatan Larangan terdapat perekaman ganda yang dilakukan oleh warga yang terdeteksi pada server Kecamatan Larangan. Data yang ditemukan berjumlah 1.071 perekaman ganda yang disandingkan dengan data se-Indonesia (Data Kecamatan Larangan, 2013). Dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan Kota Tangerang terdapat kendalakendala yang menyebabkan target e-KTP tidak tercapai. Menurut Bapak Mulyadi, Camat Kecamatan Larangan, pelayanan e-KTP dalam Kecamatan Larangan mengalami kendala, yaitu “Terdapat banyak fisik e-KTP yang belum sampai ke tangan masyarakat, namun target akhir dalam penyelesaian e-KTP adalah pada tanggal 31 Agustus 2013 ini”. Sejumlah warga di Kota Tangerang mulai mempertanyakan pembagian fisik e-KTP yang sudah direkam sejak awal 2011 lalu. Pasalnya, sampai saat ini belum ada informasi apapun tentang pembagian fisik e-KTP, baik dari dinas maupun kecamatan. Bahkan, lantaran ingin mengetahui kapan e-KTP itu dapat diterima warga, tak sedikit warga Kecamatan Larangan yang menanyakan langsung kepada aparat Kecamatan Larangan. Ilham, warga RT.05/01, Kelurahan Larangan Indah mengeluhkan bahwa “Sudah lama direkam tapi
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
kartunya tidak jadi-jadi”. Ilham berharap, fisik e-KTP tersebut segera dibagikan. (www.tangerangnews.com). Distribusi pembagian kartu tanda penduduk elektonik atau e-KTP di Kecamatan Larangan memang tidak merata. Dalam satu rumah tangga, hanya sebagian anggota keluarga yang telah menerima kartu identitas yang secara bersama dibuat sejak tahun 2011 lalu. Menurut Ketua RT 06/07 Kelurahan Larangan Indah, Kecamatan Larangan, terdapat keluarga dengan tiga anggota mengurus e-KTP pada hari sama, namun baru seorang di antaranya yang menerima kartu tersebut. Kemudian, terdapat warga yang seluruh anggota keluarganya belum menerima e-KTP. Kemudian, Sidik mengatakan bahwa ”Warga terus menanyakan keberadaan e-KTP karena sudah difoto, melakukan perekaman sidik jari, dan tanda-tangan sejak September hingga Oktober 2011 lalu” (www.indopos.co.id). Dalam wawancara kepada masyarakat terdapat beberapa keluhan-keluhan dari masyarakat terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Dari hasil wawancara yang dilakukan teridentifikasi masalah bahwa masih terdapat kendala waktu pada saat tahap awal pembuatan e-KTP, warga yang sudah datang sejak pagi mendapatkan giliran untuk perekaman e-KTP pada siang hari. Kemudian, pada saat perekaman awal terlalu banyak orang dalam pengambilan nomor antrian dan lamanya pelayanan sehingga perekaman dipercepat oleh pegawai. Setelah itu, pegawai terlihat masih terlalu awam dalam mengoperasikan alat bantu perekaman dan memasukkan data ke komputer. Pegawai kurang menyampaikan informasi karena banyaknya antrian warga yang ingin merekam pada Kecamatan Larangan. Setelah itu, masalah yang terjadi adalah data yang direkam sering kali tidak sesuai, dan banyak terjadi kesalahan dalam pencetakan e-KTP. Kemudian, dalam perekaman pas foto, jika foto yang terekam miring, pegawai tidak memberi instruksi untuk melakukan foto ulang, foto miring tetap dijadikan sebagai foto dalam e-KTP. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut, diidentifikasi masalah sebagai berikut: “Bagaimana kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang?” Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Tinjauan Teoritis Pelayanan dan Pelayanan Publik Pelayanan adalah setiap kegiatan oleh pihak lain yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan orang banyak, pelayanan ini sifatnya selalu kolektif sebab pelayanan kepentingan itu masih termasuk dalam rangka pemenuhan hak dan kebutuhan bersama yang telah diatur (Moenir, 2000:12). Sementara Nugroho mengatakan bahwa: “Tugas Pelayanan Publik adalah memberikan pelayanan, kepada umum tanpa membeda-bedakan dan diberikan secara cumacuma atau dengan biaya sedemikian rupa sehingga kelompok paling tidak mampu menjangkaunya (Nugroho, 2004: 75). Pelayanan publik menyangkut dua aktor penting yaitu pemerintah sebagai penyedia barang atau jasa dan konsumen atau warga sebagai pengguna barang atau jasa (Prasojo, et.al, 2006:7). Kinerja Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance. Istilah performance sering diindonesiakan sebagai performa. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009: 5). Kemudian menurut Faustino Cardoso Gomes mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai: “ungkapan seperti output, efisiensi serta efektifitas sering dihubungkan dengan produktivitas” (Mangkunegara, 2006: 1). Selanjutnya, menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara bahwa “kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya” (Mangkunegara, 2006: 1). Penilaian Kinerja Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk memeriksa atau mengkaji dan mengevaluasi kinerja seseorang atau kelompok (Marwansyah, 2012: 228). Faustino Cardoso Gomes berpendapat bahwa tipe kriteria performansi yang menilai dan atau mengevaluasi performansi kerja pekerja berdasarkan deskripsi perilaku yang spesifik, diantaranya: quantity of work, quality of work, job knowledge, creativeness, cooperation, dependability, initiative, dan personal qualities.
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Penjelasan dari tiap dimensi adalah sebagai berikut (Gomes, 2001: 142) : 1. Quantity of work Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2. Quality of work Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job knowledge Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5. Cooperation Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama anggota organisasi). 6. Dependability Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan. 7. Initiative Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8. Personal qualities Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi. Metode Penelitian. Pendekatan Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena judul yang diambil adalah “Kinerja Pegawai dalam Pelayanan E-KTP pada wilayah Kecamatan Larangan, Kota Tangerang” akan dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes. Kemudian teori-teori tersebut akan dijadikan landasan dari penelitian yang dilakukan. Jenis Penelitian. 1. Berdasarkan Tujuan Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
suatu gejala atau fenomena yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. 2. Berdasarkan Manfaat Penelitian. Manfaat penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian murni. Penelitian murni merupakan penelitian yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama, karena kebutuhan peneliti sendiri. 3. Berdasarkan Dimensi Waktu. Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini menggunakan penelitian crosssectional. Penelitian ini mengambil data pada suatu periode yang sama untuk mengetahui kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. 4. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu: 1. Studi Kepustakaan. Jenis literatur yang dijadikan sebagai bahan referensi yaitu berbagai buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya. Kemudian, peneliti mendapatkan data-data seperti tabeltabel dan diagram dari tempat penelitian dan sumber lain, seperti media internet. 2. Studi Lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi lapangan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data yang didapat dari kuesioner oleh pegawai pelayanan e-KTP dan wawancara mendalam kepada atasan yaitu camat dan masyarakat Kecamatan Larangan Kota Tangerang untuk memperkuat penelitian. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah pada kantor kecamatan beserta instansi yang tekait yaitu Kelurahan dalam pelayanan e-KTP di wilayah Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai yang berkaitan dengan pelayanan e-KTP di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Kemudian, penelitian ini mengambil seluruh populasi menjadi sampel atau dalam pendekatan kuantitatif dikenal
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
sebagai sampel total (total sampling). Total sampling digunakan apabila jumlah populasi tidak begitu banyak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pejabat dan pegawai Kecamatan Larangan, pejabat pada delapan kelurahan dan pegawai kelurahan yang terkait dengan pelayanan e-KTP dengan jumlah 40 orang. Teknik Analisis Data Menentukan skor Skor minimum
= bobot skor terendah x jumlah sampel =
1
x
40
= 40
Skor maksimum = bobot skor tertinggi x jumlah sampel =
5
x
40
= 200
Menentukan rentang skala Rs = n (m-1)/M
Keterangan :
= 40 (5-1)/5
Rs : Rentang Skala
= 40 (4)/5
n : Jumlah responden
= 160/5
= 32
m : Jumlah alternatif jawaban M : Banyaknya kelas yang dibentuk
(Sumber : Umar, 2004: 225)
Skala penilaian Pembagian kelas berdasarkan rentang skala Tabel 1 Pembagian Kelas berdasarkan Rentang Skala Sangat Baik 40
Baik
72
Cukup 104
Buruk 136
Sangat Buruk 168
200
Skor
Skor
Min
Maks
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang sudah sangat baik dan telah melaksanakan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Dalam tabel 3, menunjukkan hasil penelitian kinerja pegawai pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Tabel 2 Analisis Keseluruhan Dimensi No
Dimensi
1.
Quantity of Work
2.
Quality of Work
Pertanyaan
Sangat Baik
Jumlah unit 13 keluaran hasil kerja (32,5%) (fisik e-KTP) telah sesuai dengan target yang direncanakan. Seluruh data hasil 17 perekaman telah (42,5%) tercetak menjadi fisik e-KTP. Saya melaksanakan 30 pekerjaan pelayanan (75%) e-KTP sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Saya melakukan 32 pekerjaan terkait e(80%) KTP sesuai dengan perintah dari atasan. Saya telah 33 melaksanakan (82,5%) pekerjaan yang berkaitan dengan eKTP. Identitas penduduk 24 yang tercetak dalam (60%) fisik e-KTP sesuai dengan perekaman data yang dilakukan.
Baik
Cukup
Buruk
Sangat Buruk
27
0
0
0
0
0
0
7
3
0
0
(17,5%)
(7,5%)
5
3
0
0
(12,5%)
(7,5%)
4
3
0
0
(10%)
(7,5%)
12
4
0
0
(30%)
(10%)
Skala Penilaian 66,5
(67,5%)
20
Hasil Sangat Baik
(50%)
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
53,5
Sangat Baik
3.
4.
5.
Job Knowledge
Creativeness
Cooperation
Saya memahami prosedur pekerjaan dalam pelayanan eKTP. Saya memahami penggunaan alat perekaman data dalam pelayanan eKTP. Saya datang dalam setiap pengarahan yang terkait dengan pelayanan e-KTP. Saya mengerti pelaksanaan pelayanan e-KTP setelah dilakukannya pengarahan oleh pihak yang terkait. Saya mempunyai gagasangagasan/ide-ide dalam melaksanakan pelayanan e-KTP. Saya sering memberikan masukan kepada rekan kerja/atasan terkait pelayanan eKTP. Saya dapat menanggapi keluhan dari masyarakat apabila terjadi masalah dalam pelayanan eKTP. Saya dapat memberikan solusi pada setiap keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Saya dapat bekerja sama dengan pegawai kecamatan /kelurahan dengan baik.
32
5
2
1
(80%)
(12,5%)
(5%)
(2,5%)
25
8
3
4
(62,5%)
(20%)
(7,5%)
(10%)
31
4
2
3
(77,5%)
(10%)
(5%)
(7,5%)
31
7
1
1
(77,5%)
(17,5%)
(2,5%)
(2,5%)
19
18
1
2
(47,5%)
(45%)
(2,5%)
(5%)
24
10
4
2
(60%)
(25%)
(10%)
(5%)
31
6
0
3
(77,5%)
(15%)
24
13
(60%)
(32,5%)
34
3
(85%)
(7,5%)
0
56,7
Sangat Baik
0
0
0
0
64,25
Sangat baik
0
0
(7,5%)
0
3
0
(7,5%)
0
3 (7,5%)
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
0
56,83
Sangat baik
6.
7.
Saya dapat bekerja sama dengan atasan terkait dengan pelayanan e-KTP. Saya dapat bekerja sama dengan rekan kerja terkait dengan pelayanan e-KTP. Saya mendapatkan motivasi kerja dari atasan dalam pelayanan e-KTP. Saya mendapatkan motivasi kerja antar rekan kerja dalam pelayanan e-KTP. Motivasi kerja berpengaruh dalam setiap pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan eKTP. Dependabiliy Saya datang pada jam yang telah ditentukan dalam pelayanan e-KTP. Saya pulang pada jam yang telah ditentukan dalam pelayanan e-KTP. Saya akan memberi keterangan kepada pegawai terkait, apabila tidak masuk kerja. Saya diberikan kepercayaan penuh dalam melaksanakan pekerjaan terkait eKTP. Initiative Saya siap melaksanakan pekerjaan terkait dengan pelayanan eKTP.
33
4
0
3
0
(82,5%)
(10%)
34
3
(85%)
(7,5%)
24
12
1
3
(60%)
(30%)
(2,5%)
(7,5%)
27
8
2
3
(67,5%)
(20%)
(5%)
(7,5%)
28
7
2
3
(70%)
(17,5%)
(5%)
(7,5%)
28
12
0
0
0
(70%)
(30%)
30
9
1
0
0
(75%)
(22,5%)
(2,5%)
26
14
0
0
0
(65%)
(35%)
25
12
3
0
0
(62,5%)
(30%)
(7,5%)
33
9
0
0
0
(77,5%)
(22,5%)
(7,5%) 0
3
0
(7,5%)
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
0
0
0
53,75
Sangat baik
52,75
Sangat baik
8.
Personal Qualities
Saya semangat dalam menjalankan tugas baru yaitu dalam pelaksanaan program e-KTP. Saya teliti dalam melaksanakan tugas terkait dengan eKTP (merekam data, mendistribusikan fisik e-KTP, memberikan informasi kepada masyarakat). Saya mengecek kembali data mengenai masyarakat yang belum menerima fisik e-KTP. Saya mengutamakan kejujuran dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan. Saya mempunyai disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan terkait dengan pelayanan eKTP. Saya memengaruhi pegawai lain untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dalam pelayanan e-KTP. Saya ramah kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan pembuatan e-KTP.
30
9
1
(75%)
(22,5%)
(2,5%)
30
7
0
(75%)
(17,5%)
27
11
2
(67,5%)
(27,5%)
(5%)
33
7
(82,5%)
(17,5%)
33
4
(82,5%)
(10%)
26
10
4
(65%)
(25%)
(10%)
33
4
3
(82,5%)
(10%)
(7,5%)
0
0
3
0
(7,5%)
0
0
0
0
0
0
3
0
(7,5%)
0
0
0
0
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
52
Sangat Baik
Pembahasan Pada bagian ini, kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP dari hasil pengolahan kuesioner yang terdiri dari 32 indikator yang dikelompokaan kedalam delapan dimensi yaitu, quantity of work, quality of work, job knowledge, creativeness, cooperation, dependability, initiative dan personal qualities. Berdasarkan tabel 3 dapat terlihat bahwa hasil kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang adalah sangat baik. Hal tersebut dikarenakan mayoritas responden menyatakan nilai sangat baik pada delapan dimensi kinerja yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes. Menurut Faustino Cardoso Gomes dimensi quantity of work adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah perekaman dalam pelayanan e-KTP yang dilakukan oleh pegawai, sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kecamatan Larangan.
Dari data yang diperoleh dari Kecamatan Larangan, Kota Tangerang yang
terdapat dalam Laporan Perkembangan Pelaksanaan Penerapan e-KTP. Sejak bulan September 2011- Maret 2013, jumlah perekaman yang telah dilakukan oleh pegawai Kecamatan Larangan adalah 82.131 sedangkan jumlah fisik e-KTP yang tercetak adalah 67.926. Jumlah perekaman sebanyak 82.131 memang melampaui dari jumlah target akhir yaitu 80.292. Ketika dikonfirmasi kepada pihak kecamatan, hal tersebut dikarenakan terdapat penduduk yang pindah ke Kecamatan Larangan, penduduk yang usianya sudah 17 tahun. Dalam laporan dapat terlihat bahwa pegawai sudah memenuhi pekerjaannya untuk melakukan perekaman, namun terkendala pada pencetakan fisik e-KTP yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dimensi quality of work adalah kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai yang telah melaksanakan pelayanan e-KTP sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pegawai mengetahui step by step pembuatan e-KTP sehingga dalam pengisian data dapat berjalan dengan baik. Selain itu, pegawai melaksanakan pekerjaan berdasarkan perintah dari atasan. Penyampaian informasi yang dilakukan oleh pegawai telah berjalan dengan sangat baik. Penyampaian informasi, dimulai dari pemanggilan melalui surat undangan yang disampaikan ke kelurahan, kemudian kelurahan menyampaikan ke RW/RT setempat dan setelah itu ke masyarakat. Kemudian, identitas penduduk yang tercetak telah sesuai dengan perekaman yang dilakukan karena pegawai selalu memeriksa kembali data-data yang ada di database pada saat merekam data warga.
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Dimensi job knowledge adalah luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Kinerja dalam dimensi job knowledge dapat dilihat dari pegawai yang telah memahami prosedur dalam pelayanan eKTP. Pegawai paham, karena memang terdapat pengarahan, pelaksanaan mulai dari penyebaran surat undangan, perekaman, distribusi e-KTP sampai ke tangan masyarakat . Pegawai memahami penggunaan alat dalam perekaman karena operator e-KTP sudah dilatih untuk penggunaan alat, sedangkan jabatan yang bukan operator juga mengerti secara umum tentang penggunaan alat perekaman data. Kemudian, pegawai datang dalam setiap pengarahan-pengarahan dan mengerti pelaksanaan pelayanan e-KTP setelah dilakukannnya pengarahan. Pengarahan pegawai dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang mempunyai pendamping moderator atau konsultan melakukan pelatihanpelatihan mengenai program pelayanan e-KTP baik teknis maupun non teknis dan pegawai yang diikutsertakan adalah pegawai kecamatan dan pegawai kelurahan. Dimensi creativeness adalah keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut terlihat dari pegawai mempunyai gagasangagasan/ide-ide dalam pelaksanaan pelayanan e-KTP. Kebijakan yang dimiliki oleh Kecamatan Larangan pada awal pembuatan e-KTP, hari Sabtu diadakan lembur, bahkan perekaman dilakukan sampai jam 01.00 WIB atau bahkan jam 02.00 WIB. Kebijakan tersebut merupakan kebijakan bersama dari pegawai Kecamatan Larangan yang memiliki rasa tanggung jawab sebagai abdi negara untuk menyelesaikan pekerjaan pelayanan e-KTP yang didalamnya terdapat target dalam perekaman data. Kemudian, atasan sering memberikan masukan dalam melaksanakan pelayanan e-KTP. Jika ada pegawai yang melakukan pelayanan dengan cara kurang baik, akan ditegur sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik kembali. Selain itu, pegawai dapat menanggapi keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat serta solusi pada setiap keluhan yang disampaikan. Bapak Camatn mempunyai cara untuk menempatkan pegawai yang dapat menanggapi apabila ada keluhankeluhan dari masyarakat. Dimensi cooperation adalah kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama anggota organisasi). Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai dapat bekerjasama dengan kelurahan/kecamatan. Pegawai sudah bekerjasama dengan baik, khususnya pada saat distribusi e-KTP dan penyampaian informasi kepada masyarakat. Selain itu, pegawai dapat bekerjasama dengan atasan dan rekan kerja. Dalam pelaksanaan pelayanan e-KTP pegawai selalu berkomunikasi lebih dahulu kepada
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
atasan, jika ada hal-hal yang tidak mengerti ataupun ada kendala. Kemudian, saat merekam apabila alat tidak berfungsi dengan baik maka pegawai membantu satu sama lain. Selain itu, pegawai saling memotivasi satu sama lain, baik dengan atasan maupun rekan kerja. Atasan memotivasi pegawai dengan mencairkan suasana pada sela-sela perekaman e-KTP karena pada awal-awal perekaman ratusan orang yang datang. Dimensi dependability adalah kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai selalu datang tepat waktu karena pelayanan e-KTP dimulai dari pukul 08.00 WIB. Kemudian, pegawai pulang pada jam yang telah ditentukan bahkan pada tahap awal perekaman, seringkali melewati waktu pulang karena banyaknya warga yang akan merekam e-KTP. Setelah itu, pegawai selalu memberikan keterangan apabila tidak masuk kerja. Setelah dikonfirmasi pada Bapak Camat menyatakan bahwa pegawai selalu memberikan keterangan pada saat tidak masuk, karena apabila tidak memberikan keterangan akan mendapatkan konsekuensi yaitu pemotongan gaji. Pegawai selalu diberikan kepercayaan penuh dalam melaksanakan pekerjaan terkait e-KTP. Pada saat dikonfirmasi kepada Bapak Camat, pegawai diberikan kepercayaan penuh dalam pelayanan e-KTP, namun pegawai memberikan laporan kepada atasan dari pelaksanaan pelayanan tersebut Dimensi initiative adalah semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai selalu siap dalam melaksanakan pelayanan e-KTP. Dalam program pelayanan, sebelumnya sudah dilakukan pelatihan-pelatihan untuk pelaksanaan perekaman eKTP. Kemudian, pegawai semangat dalam melakukan lembur pada hari Sabtu, bahkan sampai dini hari dikarenakan pengabdian kepada masyarakat. Dalam perekaman data, pegawai sangat teliti dengan mencocokkan nama, alamat, jika terdapat kesalahan akan diperbaiki oleh pegawai dan apabila identitas tidak lengkap dalam database maka akan dilengkapi oleh pegawai. Pada dimensi terakhir, personal qualities adalah menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi. Dimensi ini menghasilkan nilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai mengutamakan kejujuran dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, mempunyai disiplin yang tinggi. Pada saat perekaman data masyarakat, pegawai disiplin untuk mendahulukan masyarakat yang mempunyai nomor antrian lebih awal. Kemudian, selalu memengaruhi pegawai lain untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Atasan selalu memberikan contoh bagi pegawai pada saat melakukan pelayanan e-KTP,
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
misalnya datang tepat pada waktunya. Setelah itu, pegawai selalu ramah kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan e-KTP. Simpulan Berdasarkan data yang ditemukan pada Kecamatan Larangan dapat disimpulkan bahwa : 1. Kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP pada Kecamatan Larangan, Kota Tangerang sudah sangat baik. Pegawai telah melaksanakan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. 2. Kinerja pelayanan sangat baik dikarenakan pegawai sebelum melaksanakan pekerjaannya diberikan pelatihan-pelatihan terlebih dahulu oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Kemudian, pegawai dapat menanggapi keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat dan dapat memberikan solusi dari permasalahan yang ada. 3. Kerjasama tim antara kecamatan dan kelurahan dilakukan dengan sangat baik, pegawai dengan atasan dan antar rekan kerja menjadikan pelayanan e-KTP berjalan dengan sangat baik. Setelah itu, faktor ketepatan waktu dalam kehadiran, sikap semangat, ramah dalam melakukan pelayanan juga mendukung pelaksanaan pelayanan e-KTP sehingga dapat berjalan dengan baik. Saran Dari hasil analisis, walaupun kinerja pegawai dalam pelayanan e-KTP adalah sangat baik, namun disarankan hal-hal berikut : 1. Kinerja pegawai dalam pelayanan tersebut perlu dipertahankan dan diterapkan pada pelayanan bidang lain di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. 2. Atasan memberikan contoh yang baik sehingga dapat memengaruhi pegawai (bawahan) untuk bekerja dengan baik dalam pelayanan kepada masyarakat.
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Kepustakaan. Buku. Gomes, Faustino Cardoso . (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Mangkunegara, A.A Prabu. (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama. Marwansyah. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Moenir, H.A.S. (2000). Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Nugroho, D. Riant. (2004). Kebijakan Publik : Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Prasojo, Eko, Aditya dan Nor Hikmah. (2006). Kinerja Pelayanan Publik. Jakarta: YAPPIKA. Umar, Husein. (2004). Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Teori Aplikasi dan Penelitian). Jakarta: Salemba Empat. Serial. Fachrurezha, Ivan. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Bekasi. Jurnal. Publikasi Elekronik. Fungsi E-KTP. Diunduh pada tanggal 8 Februari 2013 pukul 08.00 WIB. http://www.ektp.com/fungsi-e-ktp//
Jelang Penerapan E-KTP, Kota Tangerang Tunggu Peralatan. Diunduh pada tanggal 30 April 2013 pukul 22.00 WIB. http://tangerangnews.com/baca/2011/07/05/5119/jelangpenerapan-e-ktp--kota-tangerang-tunggu-peralatan-penunjang
Kapan Pembagian Fisik e-KTP di Kota Tangerang ?. Diunduh pada tanggal 21 April 2013 pukul 18.00 WIB. http://tangerangnews.com/baca/2012/07/17/7539/kapan-pembagianfisik-e-ktp-di-kota-tangerang
Kota Tangerang Raih 30 Penghargaan Tingkat Provinsi/ Nasional. Diunduh pada tanggal 28 Maret 2013 pukul 16.00 WIB. http://banten.antaranews.com//
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013
Pembagian e-KTP Tidak Merata, Warga Mengeluh. Diunduh pada tanggal 21 April 2013 pukul 18.30 WIB. http://www.indopos.co.id/index.php/berita-urban-city/2516pembagian-e-ktp-tidak-merata-warga-mengeluh
2012 Dijamin Tak Ada KTP Ganda. Diunduh pada tanggal 30 April 2013 pukul 09.00 WIB. http://www.kemendagri.go.id/news/2011/12/08/2012-dijamin-tak-ada-ktp-ganda
Kinerja pegawai..., Anita Ulul Albab, FISIP UI, 2013