KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN CIPOCOK JAYA KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh : SELVI DESTIASARI NIM 6661081111
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015
1
2
3
4
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
"Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik." (Evelyn Underhill) Perjuangan adalah awal dari kesuksesan Namun halangan dan rintangan kunci kesabaran Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan Dan tidak ada perjuangan tanpa perngorbanan “Inna ma‟al „usri yusroo.” “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan” (Al insyirah : 6)
) “Barang Siapa yang bersungguh-sungguh maka pasti akan berhasil”
Skripsi ini ku Persembahkan untuk Kedua OrangtuaKu, Suamiku dan Semua Keluargaku yang tercinta..
6
ABSTRAK Selvi Destiasari, 6661081111. Skripsi. Kinerja pegawai di kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I Titi Stiawati, M.Si., Pembimbing II Rahmawati, M.Si. Peneliti memfokuskan penelitian di kantor kecamatan Cipocok Jaya kota Serang. Identifikasi masalah: kurang optimalnya pegawai kecamatan dalam pelayanan publik; Pelanggaran yang dilakukan pegawai dalam ketentuan jam kerja dan keterlambatan dalam pelayanan; kurangnya teguran ataupun sanksi dari pimpinan terhadap bawahannya yang melakukan pelanggaran; pelaksanaan tugas yang tidak efisien. Metode penelitian: kualitatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Kinerja Pegawai di Kantor kecamatan Cipocok Jaya kota Serang. Menggunakan teori pengukuran kinerja menurut Bernandian & Russel (dalam Faustino Cardoso Gomes, 2005:142), indikator kinerja yaitu kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, pengetahuan terhadap pekerjaan, kreatifitas, kerjasama, keteguhan dalam pekerjaan, inisiatif dan kualitas pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada tumpang tindih pekerjaan yang terjadi, kualitas pegawai belum menunjukkan kinerja yang maksimal, pengetahuan pegawai terhadap pekerjaannya sudah cukup baik, kreatifitas dan kerjasama yang belum optimal sehingga menghambat pekerjaan, Inisiatif yang masih kurang disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri untuk menyampaikan dan ada juga yang menyampaikan akan tetapi menunggu diberikan kesempatan untuk menyampaikan, sikap keramahtamahan pegawai menunjukkan sikap yang belum prima dalam melayani warga hal ini ditunjukkan dari hasil pengakuan warga yang mengeluhkan masih adanya sikap yang kurang prima yang diterima warga. Kesimpulannya kinerja pegawai kecamatan Cipocok Jaya belum optimal; Saran : perlunya penambahan SDM (pegawai) untuk menghindari tumpang tindih pekerjaan, perlunya pengawasan yang ketat dan tegas bagi pegawai yang melanggar aturan, perlu adanya peningkatan kualitas pegawai dan pemberian penghargaan kepada pegawai yang bekerja rajin dan profesional sehingga dapat mengoptimalkan kinerja. Kata kunci: Kinerja pegawai, pelayanan publik
7
ABSTRACT Selvi Destiasari, 6661081111. Thesis. Employee Performance at the District Office Cipocok Jaya Serang. Study Program of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, University of Sultan Agung Tirtayasa. Advisor I Titi Stiawati, M.Sc., Advisor II Rahmawati, M.Sc. Researchers focus on research at the district office Cipocok Jaya Serang city. Identification of problems: less optimal sub-district employees in the public service; Violations committed by employees under the terms of working hours and delays in service; lack of warning or sanction of the leadership against subordinates who commit violations; implementation tasks efficiently. Research methods: qualitative. The purpose of this study is to determine the Employee Performance in the sub-district office Cipocok Jaya Serang city. Using the theory of performance measurement according Bernandian & Russel (in Faustino Cardoso Gomes, 2005:142), performance indicators, namely the quantity of work, quality of work, knowledge of the work, creativity, cooperation, persistence in work, initiative and personal qualities. The results showed that there is still overlap of work going on, the quality of employees has yet to show maximum performance, knowledge of employees towards their work is good enough, creativity and collaboration are not optimal so that hinder the work, initiatives are still lacking due to lack confidence to deliver and there also were delivered but wait given the opportunity to present, indicates the attitude the attitude of hospitality employees who have not been primed in serving the citizens it is shown from the result of the recognition of the people who complained about the persistence of the attitudes that they receive are less vibrant. In conclusion Cipocok Jaya sub-district employee performance is not optimal; Suggestion: the need for additional human resources (employees) to avoid duplication of work, the need for close monitoring and decisive for employees who violate the rules, it is necessary to improve the quality of employees and granting awards to employees who work diligently and professionally in order to optimize performance. Keywords: Employee performance, Public services
8
9
10
11
12
13
14
15
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, maka dimulailah babak baru bagi pemerintahan daerah di Indonesia dengan diterapkannya otonomi daerah. Di Indonesia otonomi daerah atau desentralisasi dianggap sebagai salah satu agenda reformasi, dimana pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dengan berlakunya undang-undang tersebut, Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola keuangan daerah dan sumber daya yang ada di daerahnya. Pelaksanaan
otonomi
daerah
atau
desentralisasi
membuka
peluang/kesempatan untuk suatu daerah menjadi maju dan berkembang dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada di daerahnya, yang mana hal ini tidak dapat terwujud ketika sistem sentralisasi masih diterapkan di Indonesia. Sehubungan dengan berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014 maka daerah harus segera melakukan penyesuaian atas perubahan-perubahan yang telah ditetapkan pada Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 antara lain perubahanperubahan mengenai Tupoksi, kelembagaan maupun perubahan mengenai kelembagaan.
2
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada prinsipnya mengubah sistem penyelenggaraan pemerintah daerah, sehingga daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pelayanan, pemberdayaan dan peran masyarakat. Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota memiliki perangkat daerah tersendiri untuk menjalankan roda pemerintahannya. Salah satu perangkat daerah di kabupaten/kota adalah kecamatan. Kecamatan sebagai salah satu perangkat daerah yang memiliki kewenangan untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Pembentukan
kecamatan-kecamatan
dimaksudkan
untuk
mempermudah
jangkauan masyarakat dalam mengakses pelayanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sehingga tidak harus ke kantor kabupaten/kota. Kecamatan merupakan ujung tombak dari penyelenggaraan pemerintahan yang
langsung
berhadapan
dengan
masyarakat
luas.
Citra
birokrasi
pemerintahan secara keseluruhan akan banyak ditentukan oleh kinerja organisasi tersebut. Kecamatan juga merupakan pemberi pelayanan terdepan dari pemerintah pusat yang berhadapan langsung dengan masyarakat dan mempunyai tugas membina desa sehingga harus pula diselenggarakan secara berdayaguna dan berhasilguna. (Wasistiono, Sadu dkk. 2002) Kecamatan sebagai instansi pelayanan publik dituntut untuk memperbaiki dan senantiasa melakukan reformasi serta mengantisipasi perkembangan masyarakat yang terjadi. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju ke arah professionalisme dan menunjang terciptanya
3
pemerintahan yang baik (good governancre), perlu adanya penyatuan arah dan pandangan bagi segenap jajaran pegawai pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik menejerial maupun operasional di seluruh bidang tugas dan unit organisasi instansi pemerintah secara terpadu. Pembenahan dalam penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada fungsi pelayanan masyarakat, hendaknya dititikberatkan pada pemerintah kecamatan. Karena kecamatan merupakan pusat pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Perbaikan dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan harus dilakukan, terutama bagaimana menumbuhkan dan meningkatkan kinerja aparatur kantor kecamatan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang mau tidak mau harus berupaya meningkatkan kemampuan kerjanya semaksimal mungkin, karena pelaksanaan tugas pelayanan oleh pemerintah kecamatan sangat tergantung pada kinerja aparatnya. Sedangkan masyarakat hanya dapat menilai kinerja kantor kecamatan dari kualitas pelayanan yang diterimanya. Kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya (Suwatno, 2011 : 196). Tingkat keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya disebut dengan istilah “level of performance” atau level kinerja. Pegawai yang memiliki level kinerja yang tinggi merupakan pegawai yang produktivitas kerjanya cukup tinggi, begitupun sebaliknya, pegawai yang memiliki level kinerja tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka pegawai tersebut merupakan
4
pegawai yang tidak produktif. Penilaian kinerja merupakan tugas penting bagi organisasi publik khususnya kecamatan untuk mengetahui level kinerja pegawai yang dimilikinya. Namun demikian, yang sederhana, mengingat setiap metode yang digunakan dalam penilaian kinerja mengandung bias penilaian. Bias penilaian tersebut, bisa menghasilkan hasil penilaian yang tidak cermat dan tidak tepat sasaran bagi organisasi publik. Sedangkan di sisi yang lain, organisasi harus memperoleh informasi yang memadai terkait dengan kinerja pegawainya, sebagai bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan strategis organisasi, baik terkait kebijakan umum organisasi, maupun terkait dengan kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia. Sebagaimana diketahui terbentuknya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebagaimana dilakukan perubahan atas Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian bahwa untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara. Dengan adanya Undang-Undang ini, penilaian kinerja pegawai nantinya tidak berpatokan pada Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), tapi lebih ditekankan pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dibuat agar lebih meningkatkan kinerja pegawai. Metode penilaian dengan cara ini dianggap bisa
5
lebih mengintensifkan kinerja PNS, karena merupakan penggabungan antara penilaian Sasaran Kinerja Pegawai dengan perilaku kerja. Untuk bobot penilaian sendiri terdiri dari SKP sebesar 60 persen dan perilaku kerja sebesar 40 persen. Terbitnya Undang-Undang ASN itu mungkin karena metoda DP3 sudah tidak efektif lagi karena cenderung terjebak dalam proses formalitas sehingga kehilangan arti dan makna substantif. Untuk itu Undang-Undang ASN terfokus pada kinerja, peningkatan hasil, produktivitas, dan pengembangan pemanfaatan potensi. Aturan menyangkut kinerja dan prestasi kepegawaian merupakan kewenangan pemerintah pusat, artinya undang-undang ASN merupakan keputusan dari
pemerintah pusat, sehingga
aturan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya di instansi pemerintah lainnya seperti di kecamatan. Kinerja pegawai kantor kecamatan yang cukup tinggi diharapkan dapat mewujudkan suatu efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintah kecamatan sebagai bentuk kesiapan pegawai kantor kecamatan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Kecamatan Cipocok Jaya merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Serang yang memiliki tugas untuk memberikan pelayanan publik antara lain pembuatan surat pengantar, seperti IMB (Izin Mendirikan Bangunan), SKDU (Surat Keterangan Domosili Usaha), SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), SITU (Surat Izin Tempat Usaha), KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu keluarga), surat pindah dan lain sebagainya yang melayani masyarakat di Kecamatan Cipocok Jaya.
6
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Cipocok Jaya per Kelurahan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelurahan
Gelam Dalung Tembong Karundang Cipocok Jaya Banjarsari Banjaragung Penancangan Total Penduduk Kecamatan Cipocok Jaya
Jumlah Penduduk Tahun 2013 Tahun 2014 7.446 Jiwa 6.937 Jiwa 6.933 Jiwa 8.515 Jiwa 6.853 Jiwa 6.338 Jiwa 8.042 Jiwa 7.786 Jiwa 13.446 Jiwa 14.059 Jiwa 17.919 Jiwa 19.513 Jiwa 14.173 Jiwa 15.134 Jiwa 14.138 Jiwa 14. 799 Jiwa 89.950 Jiwa
93.081 Jiwa
Sumber: BPS Kota Serang tahun 2013 dan tahun 2014
Kemajuan suatu organisasi seperti kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang sangat ditentukan dari kinerja para pegawai dalam menjalankan tugas sehingga berbanding lurus dengan kinerja pelayanan dari instansi tersebut. Setiap organisasi pada umumnya mengharapkan para pegawainya mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif, efisien, produktif, dan profesional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi. Kecamatan sebagai instansi pelayanan publik dituntut untuk memperbaiki dan senantiasa melakukan reformasi serta mengantisipasi perkembangan masyarakat yang terjadi. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju ke arah professionalisme dan menunjang terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya penyatuan arah dan pandangan bagi segenap jajaran pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai
7
pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial maupun operasional di seluruh bidang tugas dan unit organisasi instansi pemerintah secara terpadu. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Peran manusia dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan hidup matinya suatu organisasi pemerintah sematamata tergantung pada manusia, karena pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi pemerintahan. Tabel 1.2 Data Pegawai Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Pegawai Negeri Sipil
Non – PNS (Magang)
12 Pegawai
14 Pegawai
Sumber: Data Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya tahun 2014
Tabel 1.3 Data Pegawai Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Per Kelurahan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelurahan Gelam Dalung Tembong Karundang Cipocok Jaya Banjarsari Banjar Agung Penancangan
Jumlah Pegawai Non-PNS PNS (Magang) 6 Pegawai 5 Pegawai 6 Pegawai 3 Pegawai 7 Pegawai 4 Pegawai 6 Pegawai 5 Pegawai 6 Pegawai 4 Pegawai 6 Pegawai 7 Pegawai 6 Pegawai 3 Pegawai 6 Pegawai 3 Pegawai 49 Pegawai 34 Pegawai
Sumber : Data Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya tahun 2014
8
Berdasarkan data yang menunjukkan jumlah pegawai tersebut, pegawai yang merupakan penggerak kegiatan dan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi khususnya di kecamatan Cipocok Jaya dibutuhkan manajemen yang baik terutama pada faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh instansi, terutama bila mengingat bahwa instansi pemerintah yang berhubungan dengan pelayanan publik. Hal ini memaksa setiap instansi harus dapat bekerja dengan lebih efektif, efisien dan produktif. Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi seperti di kecamatan akan dapat di capai dengan kinerja yang baik, apabila dapat memberikan rasa kepuasan terhadap masyarakat dalam hal pelayanan publik yang diperoleh masyarakat seperti yang disebutkan di atas dalam hal melayani masyarakat. Tentunya hal ini tidak terlepas dari kinerja pegawai yang mau tidak mau sebagai aparatur dan abdi negara harus sepenuhnya memberikan mutu profesionalitasnya yang terbaik untuk masyarakat. Akan tetapi hal itu belum begitu dirasakan seperti mayoritas harapan masyarakat di Kecamatan Cipocok Jaya. birokrasi kecamatan di akui oleh banyak pihak pejabat birokrasi kecamatan belum sepenuhnya dapat bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Utamanya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Kemampuan dan keterampilan pegawai dalam menjalankan pekerjaannya menurut bidang dan tingkatan masing-masing belum dapat dijalankan secara maksimal. Seperti hasil yang dikutip dalam http://detak.co.id/peristiwa/item/2978separuh-jumlah-skpd-kota-serang-tidak-optimal-jalankan-sop, 10 april 2014, pada
9
15 oktober 2014 12:42 WIB disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Serang Mahfud MD mengemukakan bahwa: “Setidaknya ada 17 SKPD yang lalai dalam menjalankan SOP sesuai dengan semestinya. SOP sangat penting, baik dalam masalah pelayanan juga dalam efisiensi mengingat banyak SKPD yang kekurangan tenaga. Dengan adanya SOP harusnya masing masing personal sudah mengetahui tugas pokok seksinya. Dan sejauh ini menurutnya bila dilihat pada pengajuan SOP 2013 dari seluruh SKPD bisa dikatakan belum seluruhnya menjalankan sesuai pengajuan.” Dari daftar 17 SKPD Kota Serang yang SOP nya belum efektif terlaksana dengan baik yaitu : 1) Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kota Serang, 2)Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMKB), 3)Badan Kepegawaian Daerah (BKD), 4) Kantor Polisi Pamong Praja (Pol-PP), 5)Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), 6) KPAD, 7) Dinas pertanian, 8) Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah (DPPKD). 9 Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), 10) Kecamatan Cipocok Jaya, 11) Kecamatan Serang, 12) Kecamatan Taktakan, 13) Kecamatan Kasemen, 14. Dinas Pekerjaan Umum (PU), 15) Kecamatan Curug, 16) Kecamatan Walantaka, 17) Sekertariat DPRD (Setwan) Kota Serang. Permasalahan tersebut menjadi acuan bahwa jelas diantara 17 SKPD kota Serang yang salah satunya kecamatan Cipocok Jaya kota Serang belum dapat menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara efektif dan optimal, sehingga hal ini akan mempengaruhi kinerja pegawai kecamatan Cipocok Jaya dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya serta kewenangannya untuk memberikan kontribusi secara maksimal bagi unit organisasinya. Hal ini tentu menjadi nilai minus bagi kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan publik manakala Standar Operasional Prosedur (SOP) itu sendiri yang menjadi pedoman dalam penyelenggara pelayanan dan acuan bagi pegawai dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya tidak dijalankan dengan maksimal.
10
Kemudian berdasarkan dari hasil obeservasi awal, terindikasi beberapa masalah kinerja pegawai yang di langgar oleh para pegawai di kantor kecamatan Cipocok Jaya antara lain: 1.
Kurang optimalnya pegawai kecamatan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, hal ini peneliti indikasikan dari beberapa masyarakat yang mengeluhkan lambatnya pelayanan yang diterima. Seperti yang diutarakan oleh Bapak “SJ” (Warga Kelurahan Cipocok Jaya) yang mengeluhkan lambatnya pembuatan pengantar Kartu Keluarga dan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) di Kantor Kecamatan, beliau mengeluhkan bahwa sudah hampir 10 hari Kartu Keluarga tersebut belum selesai dan begitu juga dengan SKTMnya yang belum selesai. dengan berbagai alasan dari pegawai, Seperti tidak adanya Camat di tempat, kemudian dari kelengkapan data yang ada karena permasalahan pihak kelurahan yang tidak jelas dalam menyampaikan syarat yang dibutuhkan dalam pelayanan sehingga masih terdapat kekurangan mengenai kelengkapan data sehingga mau tak mau harus bolak-balik kembali guna memenuhi syarat kelengkapan datanya, Keluhan serupa juga datang dari Bapak “HN” (Warga Kelurahan Banjar Agung) yang mengeluhkan lambatnya penggantian KTP yang hilang. Mereka berpendapat seharusnya sebagai seorang pelayan masyarakat para pegawai harus berorientasi pada pemberian pelayanan secara prima.
11
2.
Masyarakat mengeluhkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pegawai yang tidak disiplin seperti pelanggaran ketentuan jam kerja; keterlambatan masuk kerja serta keterlambatan dalam pelayanan, sehingga secara langsung menghambat dalam hal ketepatan waktu pelayanan. Beberapa pegawai yang datang terlambat ke kantor padahal jam masuk adalah pukul 08.00 WIB. Pada jam pulang pun terdapat beberapa pegawai yang lebih dulu pulang dari jam yang ditentukan pukul 16.00 WIB. Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
bapak
“KD”
Kasie
Pemerintahan beliau mengatakan : “mengenai ketentuan jam kerja atau adanya keterlambatan masuk kerja, memang ada aja pegawai setiap hari yang datang ke kantor sudah lewat. Seperti halnya pelaksanaan apel ada yang ikut dan ada juga yang tidak, biasanya itu pegawai staf. Yaa ada pengaruhnya juga seh pada efisiensi kinerja.” Kemudian masih adanya pegawai yang bersikap kurang ramah dalam hal melayani masyarakat. Hal semacam ini yang menyebabkan penurunan hasil kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga kualitas dan pencapaian kerja di kantor kecamatan menjadi tidak efektif dan efisien. Seperti hasil wawancara yang dikemukakan oleh “SL” warga karundang mengatakan : ”iya saya pernah tuh waktu mau ngurus SKCK ada yang salah, ngomongnya jutek gitu..padahal keutamaan berbahasa yang baik itu penting.”
12
3.
Banyaknya keluhan masyarakat tersebut, peneliti mengindikasikan bahwa tidak adanya teguran ataupun sanksi dari pimpinan terhadap bawahannya yang melakukan pelanggaran.
4.
Pelaksanaan tugas yang tidak efisien, seperti berkas pekerjaan yang menumpuk tertunda di meja pimpinan. Berikut ini hasil wawancara dengan ibu “HL” Kasubag Umum dan Kepegawaian “Kalau pekerjaan relatif ya di kantor ini tidak ditetapkan target khusus, biasanya memang kalau pekerjaan sedang menumpuk agak sedikit keteteran kadang pekerjaan ada yang tertunda, karena ibu ga punya staf dan sebenarnya disini kurang ya mengenai pegawai staf”. Dari hasil pemaparan yang disampaikan mengindikasi masih ada pelaksanaan tugas yang tidak efisien, membuat sejumlah pekerjaan dapat tertunda ditunjang juga dengan jumlah pegawai yang minim.
Berdasarkan masalah-masalah di atas, peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang kinerja pegawai di kecamatan Cipocok Jaya. Sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh mana kinerja pegawai serta kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat di kecamatan tersebut. Peneliti melakukan penelitian dengan judul “Kinerja Pegawai di kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terdapat beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu :
13
1. Kurang optimalnya pegawai kecamatan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, hal ini peneliti indikasikan dari banyaknya masyarakat yang mengeluhkan lambatnya pelayanan yang diterima. 2. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pegawai seperti keterlambatan masuk kerja serta keterlambatan dalam pelayanan. 3. Banyaknya keluhan dari masyarakat tersebut, peneliti mengindikasikan bahwa tidak adanya teguran ataupun sanksi dari pimpinan terhadap bawahannya yang melakukan pelanggaran. 4. Pelaksanaan tugas yang tidak efisien, membuat sejumlah pekerjaan tertunda ditunjang juga dengan jumlah pegawai yang minim.
1.3 Pembatasan Masalah Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah yang diteliti pada kinerja pegawai di kantor Kecamatan Cipocok Jaya. Lokus penelitian di kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Provinsi Banten.
1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang peneliti paparkan dan dengan memperhatikan pada fokus penelitian yang telah disebutkan dalam batasan masalah, maka hal yang menjadi kajian peneliti yaitu bagaimana kinerja pegawai di kantor kecamatan Cipocok Jaya kota Serang?
14
1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai di kantor kecamatan Cipocok Jaya kota Serang.
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian yang berjudul “Kinerja Pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang” adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan pengetahuan karena akan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam dunia akademis khususnya Ilmu Administrasi Negara, terutama yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintah. Selain itu, penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk pengembangan studi administrasi negara. 2. Secara Praktis Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh peneliti selama mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini. Selain itu, karya peneliti dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
15
1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Masalah Menerangkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk deduktif, dari lingkup yang paling umum sehingga menukik kemasalah yang paling spesifik. 1.2 Identifikasi Masalah Mengklasifikasikan permasalahan yang muncul dan berkaitan dari tema/topik/judul penelitian atau dengan masalah-masalah yang diperoleh peneliti ketika penelitian. 1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi masalah yang akan diteliti atau dikaji, dengan kata lain pembatasan masalah digunakan peneliti untuk membatasi atau mefokuskan masalah yang akan diteliti. Sedangkan perumusan masalah adalah penyusunan masalah-masalah yang ada dengan fokus penelitian. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini disusun berdasarkan perumusan masalah, dimana tujuan masalah sangat berkaitan dengan perumusan masalah 1.5 Manfaat Penelitian Menjelaskan manfaat baik secara teoritis maupun praktis dari penelitian yang akan diteliti. 1.6 Sistematika Penulisan
16
Pada bagian ini menjelaskan secara singkat isi dari bab per bab yang ada dalam penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Pengkajian teori yang berkaitan dengan permasalahan serta variabel permasalahan yang disusun secara sistematis sehingga peneliti memiliki konsep yang jelas. 2.2. Penelitian Terdahulu Dalam bagian ini peneliti memaparkan tentang penelitian-penelitian terdahulu terkait teori yang peneliti gunakan. 2.3. Kerangka Berfikir Kerangka berpikir menjelaskan tentang alur pemikiran peniliti dalam melakukan penelitian di lokus penelitian. 2.4. Asumsi Dasar Penelitian Merupakan anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang metode apa yang digunakan dalam penelitian ini. 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
17
Dalam sub bab ini dijelaskan bagaimana cara untuk mengumpulkan data yang dibedakan menjadi dua sumber data penelitian serta siapa yang menjadi instrumen penelitian oleh peneliti dalam mengumpulkan data dari informan 3.3 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Pada sub bab ini dijelaskan bagaimana peneliti melakukan suatu analisis dari data yang telah diperoleh tadi untuk selanjutnya diolah kembali menjadi data yang benar. 3.4 Lokasi dan Jadwal Penelitian Menjelaskan mengenai dimana tempat berlangsungnya penelitian dan jadwal waktu dimulainya penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Menjelaskan tentang obyek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian. 4.2 Deskripsi Data Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.
18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, mudah, jelas dan dapat dipahami. 5.2 Saran Berisi saran yang bersifat membangun pada instansi-instansi yang terkait dalam penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka Teori dalam administrasi mempunyai peranan yang sama dengan teori yang ada didalam ilmu fisika, kimia maupun biologi yaitu berfungsi
untuk
menjelaskan dan panduan dalam penelitian seperti yang dikemukakan
oleh
Hoy dan Miskel dalam interrelated
Sugiyono
(2005:55)
bahwa “Theory is a set of
concepts, assumptions, and generalizations that systematically
describes and explains regularities in behavior in organizations”. Selanjutnya teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan
untuk mengungkapkan dan menjelaskan
perilaku dalam berbagai organisasi. Berdasarkan definisi tersebut
menurut Sugiyono (2005: 55-56). dapat
dikemukakan ada empat kegunaan teori didalam penelitian yaitu : 1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis. 2. Teori berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi prilaku yang memiliki keteraturan. 3. Teori sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan. 4. Teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian. Deskripsi teori atau tinjauan pustaka dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pakar atau penulis buku) dan hasilhasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, berapa jumlah
19
20
kelompok teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah (dalam Sugiyono, 2005: 63).
2.1.1 Definisi Kinerja Kinerja (job performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika. Setiap pekerjaan yang efisien tentu juga efektif, karena dilihat dari segi hasil, tujuan dan akibat yang dikehendaki dari perbuatan itu telah dicapai secara maksimal. Pada umumnya kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang diperoleh dari perbuatannya. Menurut Simamora (1995:327) , kinerja adalah acuan tingkat keberhasilan dalam mencapai persaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Robbins (1996) , kinerja juga merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.
21
Pengertian kinerja dalam Kamus Besar Bahasa indonesia, dikatakan bahwa kinerja berarti: (1) suatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; dan (3) kemampuan kerja. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kinerja dapat dilihat dari dimensi yang berbeda. Kinerja juga bisa diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang/sekelompok orang yang menurut ukuran tertentu, dalam kurun waktu tertentu untuk pekerjaan yang bersangkutan. Pada dasarnya dalam setiap organisasi di kenal ada 3 (tiga) macam kinerja yaitu kinerja organisasi, kinerja proses dan kinerja pegawai. Kinerja organisasi merupakan kinerja yang ditunjukan oleh organisasi, kinerja proses adalah kinerja yang di tunjukan oleh proses yang terjadi dalam organisasi, sedangkan kinerja pegawai adalah kinerja yang ditunjukan oleh pegawai atau sekelompok pegawai. Hubungan ketiga kinerja ini sangat erat, karena kinerja organisasi tergantung pada kinerja proses dan kinerja proses sangat tergantung pada kinerja pegawai. Menurut As‟ad (1995), pengertian kinerja atau job performance ialah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan itu. Maier (dalam Inu Kencana 1965) kinerja (job performance) adalah kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lawler dan Porter (dalam As‟ad 1995:47) level of performance adalah “succesful role achiefmen” yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Sedangkan menurut Vroom (dalam Minner 2001) level of performance adalah tingkat sejauhmana keberhasilan seseorang di dalam melakukan tugas pekerjaannya.
22
Menurut Shadly (1980:183) Kinerja menunjukkan tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya dengan ukuran-ukuran yang mendekati kepastian. Sedangkan pengertian kinerja Pemerintah Daerah menurut Mohamad Mahsun (2006:25) yaitu : “Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi”. Dari pendapat yang dikemukakan para ahli tentang kinerja, maka diperoleh gambaran bahwa suatu pekerjaan itu dikatakan efektif, jika proses yang dilakukan sesuai dengan hasil yang diinginkan. Pekerjaan yang cenderung banyak menggunakan biaya dan waktu dan hasilnya kurang optimal tidak dapat dikatakan sebagai suatu pekerjaan yang efektif. Amitai Etzioni (1985:3) menyatakan bahwa, ”Organisasi dibentuk agar menjadi unit sosial yang efektif dan efesien. Kinerja organisasi diukur dari tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya, sedangkan efesiensi organisasi dikaji dari segi jumlah sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu unit keseluruhan”.
Dari konsep-konsep yang dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh pengertian bahwa kinerja adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi atau institusi. Kata kinerja (performance) dalam konteks tugas, sama dengan prestasi kerja. Para pakar banyak memberikan definisi tentang kinerja secara umum, dan dibawah ini disajikan beberapa diantaranya: 1. Kinerja: adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsifungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.
23
2. Kinerja: Keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 3. Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang. 4. Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Menurut Ruky (2001) ada dua komponen penting yang dikandung dalam kinerja yaitu : 1. Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya. 2. Produktifitas: kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja (outcome).
Salah satu kunci sukses dalam implementasi manajemen strategis adalah menyiapkan pengukuran kinerja (performance measurement).
Hal ini
menjadi niscaya mengingat pengukuran kinerja merupakan salah satu tahapan dalam siklus manajemen strategis yang dimulai dari penyusunan rencana strategis, pengukuran kinerja (penetapan indikator), implementasi, dan evaluasi kinerja. Berdasarkan pengertian kinerja yang dipaparkan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kinerja adalah suatu tingkat pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan atau program yang memiliki tujuan untuk mewujudkan sasaran atau target yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi baik itu organisasi sektor publik maupun organisasi sektor privat.
2.1.2. Indikator Kinerja Dalam merumuskan beberapa indikator kinerja dalam penelitian ini didasarkan atas beberapa teori-teori yang ada. Berdasarkan pengertian kinerja
24
yang
dikemukakan
oleh
Sedarmayanti
(2003:147-148)
bahwa
arti
performance atau kinerja dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut: “performance” adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Sedangkan menurut Bernardian & Russel (dalam Sedarmayanti 2003:148) kinerja didefinisikan sebagai catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari suatu aktivitas tertentu, selama kurun waktu tertentu pula. Selanjutnya menurut Hasibuan (1999:75), kinerja atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang didasarkan atas kecakapan, usaha dan kesempatan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa gabungan dari tiga faktor penting yaitu; kecakapan, usaha, dan kesempatan. Menurut Mahmudi (2005:103) mengatakan bahwa indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Mahsun (2006:77) mengemukakan bahwa jenis indikator kinerja pemerintah daerah meliputi indikator masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Berikut adalah penjelasan dari teori indikator kinerja yang disampaikan oleh Mahsun. Penjelasan dari jenis-jenis diatas adalah sebagai berikut: 1.
Indikator masukan (Input), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Misalnya : a. Jumlah dana yang dibutuhkan; b. Jumlah
25
2.
3.
4.
5.
6.
pegawai yang dibutuhkan; c. Jumlah infrastruktur yang ada; serta d. Jumlah waktu yang digunakan Indikator proses (Process). Dalam indikator ini, organisasi/ instansi merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Rambu yang paling dominan dalam proses adalah tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan organisasi/ instansi. Misalnya : Ketaatan pada peraturan perundangan. Indikator keluaran (Output), adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik atau non-fisik. Indikator ini digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Misalnya : Jumlah produk atau jasa yang dihasilkan, serta ketepatan dalam memproduksi barang atau jasa. Indikator hasil (Outcomes), segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak. Dengan indikator ini, organisasi/ instansi akan dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak. Misalnya : a. Tingkat kualitas produk atau jasa yang dihasilkan; b. Produktivitas para karyawan atau pegawai. Indikator manfaat (Benefit), adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. Misalnya : a. Tingkat kepuasan masyarakat; b. Tingkat partisipasi masyarakat. Indikator dampak (Impact), pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif.
Pendapat lain mengenai indikator-indikator yang harus diperhatikan dalam rangka pengukuran kinerja pelayanan dapat diketahui dari pendapat yang dikemukakan oleh Lenville (dalam Dwiyanto 2006: 50) yang mengusulkan bahwa paling tidak ada tiga konsep yang dapat digunakan sebagai indikator kinerja organisasi pemerintah yaitu; responsibility (responsibilitas),
responsiveness
(responsif)
dan
accountability
26
(akuntabilitas). Senada dengan pendapat di atas, Dwiyanto (2006: 50) mengatakan bahwa “dalam mengukur kinerja organisasi pemerintah (birokrasi publik) disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang dijalankan. Selanjutnya dikatakan bahwa indikator kinerja yang komprehensif karena mencakup dimensi-dimensi: kualitas layanan, produktivitas, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas.” Sedangkan menurut Schuler & Dowling (dalam Keban, 2000:195) “kinerja dapat diukur dari (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) kerjasama, (4) pengetahuan tentang kerja, (5) kemandirian kerja, (6) kehadiran dan ketepatan waktu, (7) pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi, (8) inisiatif dan penyampaian ide-ide yang sehat, (9) kemampuan supervisi dan teknik”
Lebih lanjut Schuler dan Dowling menjelaskan indikator pengukuran diatas tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali kemampuan melakukan supervisi. Surya Dharma (2005: 101) menyebutkan indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai adalah (1) pemahaman pengetahuan, (2) keahlian, (3) kepegawaian, (4) perilaku yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik.
Neal dalam Mangkunegara (2006) terdapat beberapa aspek kinerja yang dapat diukur yaitu : 1. Akurasi (Pemenuhan standar akurasi) 2. Prestasi (Menyelesaikan tanggung jawab dan tugas) 3. Administrasi (Menunjukkan efektivitas administratif) 4. Analitis (Analisa secara efektif) 5. Komunikasi (Berkomunikasi dengan pihak lain) 6. Kompetensi (Menunjukkan kemampuan dan kualitas) 5. Kerjasama (Bekerjasama dengan orang lain) 6. Kreativitas (Menunjukkan daya imaginasi dan daya kreatif) 7. Pengambilan Keputusan (Pengambilan keputusan dan pemberian solusi) 8. Pendelegasian (Menunjukkan orang yang diberi kuasa untuk berbicara atau bertindak
27
9. bagi orang lain) 10. Dapat diandalkan (Menunjukkan sifat yang dapat dipercaya) 11. Improvisasi (Peningkatan kualitas atau kondisi yang lebih baik) 12. Inisiatif (Mengemukakan gagasan, metode dan pendekatan baru) 13. Inovasi (Pengenalan metode dan prosedur baru) 14. Keahlian Interpersonal (Hubungan manusiawi)
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Gibson (1997:164) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sebagai berikut: a.
b.
c.
Faktor Individu Faktor individu meliputi: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. Faktor Psikologis Faktor – faktor psikologis terdiri dari persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, lingkungan kerja dan kepuasan kerja. Faktor Organisasi Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan imbalan.
Kinerja seorang pegawai akan baik apabila (Prawirosentono, 1999): 1.
Mempunyai keahlian yang tinggi.
2.
Kesediaan untuk bekerja.
3.
Lingkungan kerja yang mendukung.
4.
Adanya imbalan yang layak dan mempunyai harapan masa depan.
Menurut Usman (2009:458) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu : 1. 2. 3.
Kualitas pekerjaan, meliputi akurasi, ketelitian, penampilan, dan penerimaan keluhan. Kuantitas pekerjaan, meliputi volume keluhan dan kontribusi Supervisi, meliputi saran, arahan, dan perbaikan
28
4. 5.
Kehadiran, meliputi regulasi, dapat dipercaya dan diandalkan dan ketepatan waktu. Konversi, meliputi pencegahan pemborosan, kerusakan dan pemeliharaan peralatan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Siagian (2002) menyatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: kompensasi, lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan faktor – faktor lainnya. Sementara menurut Timple yang dikutip oleh Mangkunegara (2005:15) faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang itu mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Faktor internal dan faktor eksternal ini merupakan jenisjenis atribusi yang mempengaruhi kinerja seseorang. Jenis-jenis atribusi yang dibuat para karyawan memiliki sejumlah akibat psikologis dan berdasarkan pada tindakan. Seorang karyawan yang menganggap kinerjanya baik berasal dari faktor-faktor internal seperti kemampuan atau upaya, orang
29
tersebut tentunya akan mengalami lebih banyak perasaan positif tentang kinerjanya dibandingkan dengan jika ia menghubungkan kinerjanya yang baik dengan faktor eksternal. Menurut Sedarmayanti (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :1) Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja), 2) Pendidikan, 3) Keterampilan, 4) Manajemen kepemimpinan, 5) Tingkat penghasilan, 6) Gaji dan kesehatan, 7) Jaminan sosial, 8) Iklim kerja, 9) Sarana dan prasarana, 10) Teknologi, dan 11) Kesempatan berprestasi. Menurut
Sedarmayanti
(2010:377),
instrumen
pengukuran
kinerja
merupakan alat yang dipakai dalam mengukur kinerja individu seorang pegawai yang meliputi, yaitu : 1. 2.
3.
4.
Prestasi Kerja, hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik secara kualitas maupun kuantitas kerja. Keahlian, tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Keahlian ini bisa dalam bentuk pengetahuan, inisiatif, komunikasi, kerja sama, dan lain-lain. Perilaku, sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pengertian perilaku disini juga mencakup kejujuran, tanggung jawab dan disiplin. Kepemimpinan, merupakan aspek kemampuan manajerial dan seni dalam memberikan pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat, termasuk pengambilan keputusan, dan penentuan prioritas.
2.1.4. Penilaian Kinerja Menurut Attwood Margaret & Stuart Dimmock (Sedarmayanti 2007 : 260 ) Definisi kata “to appraise”(menilai) adalah: “menetapkan harga untuk” atau “menilai suatu benda”. Jika menggunakan istilah “penilaian kinerja”,
30
berarti kita terlibat dalam proses menentukan nilai karyawan bagi perusahaan, dengan maksud meningkatkannya. Menurut Dessler,Gary (Sedarmayanti, 2007:260) mengungkapkan penilaian kinerja adalah prosedur apa saja yang meliputi : 1. Penetapan standar kinerja 2. Penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar. 3. Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi karyawan untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus bekerja lebih giat. Menurut Dimmock (Sedarmayanti, 2007 : 263) mengungkapkan tujuan penilaian kinerja yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Membantu meningkatkan kinerja Menetapkan sasaran bagi kinerja perorangan Menilai kebutuhan pelatihan dan pengmbangan Menyepakati rencana untuk pengembangan karyawan di masa depan Menilai potensi di masa depan untuk kenaikan pangkat. Memberi umpan balik kepada karyawan mengenai kinerja mereka Memberi konsultasi kapada karyawan mengenai peluang karier Menentukan taraf kinerja karyawan untuk maksud peninjauan gaji Mendorong pimpinan untuk berpikir cermat mengenai kinerja staf pada umumnya dan faktor yang mempengaruhinya, termasuk gaya kepemimpinan dan perilaku mereka sendiri.
Menurut Cascio (Suwatno, 2011 : 198-199) terdapat enam syarat yang dapat digunakan sebagai alat ukur dalam mengukur efektif atau tidaknya sistem penilaian kinerja, yaitu : a. Penilai (Supervisor) Mengukur kemampuan dan motivasi penilai dalam melakukan penilaian secara terus menerus, merumuskan kinerja karyawan secara obyektif, dan memberikan umpan balik bagi karyawan. b. Keterkaitan (Relevance) Mengukur keterkaitan langsung unsur-unsur penilaian kinerja dengan pekerjaan. c. Kepekaan (Sensivity)
31
Mengukur keakuratan/kecermatan sistem penilaian kinerja yang dapat membedakan karyawan yang berprestasi dan yang tidak berprestasi, serta sistem harus dapat digunakan untuk tujuan administrasi kekaryawanan. d. Keterandalan (Reliability) Mengukur keandalan dan konsistensi alat ukur yang digunakan e. Kepraktisan (Practicality) Mengukur alat penilaian kinerja yang mudah digunakan dan dimengerti oleh penilai dan bawahannya f. Dapat diterima (Acceptability) Mengukur kemampuan penilai dalam melakukan penilaian sesuai dengan kemampuan tugas dan tanggung jawab bawahannya. Mengkomunikasikan dan mendefinisikan dengan jelas standar dari unsur-unsur penilaian yang harus dicapai.
Selanjutnya peneliti akan mengemukakan ukuran-ukuran dari Kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernardian & Russell (dalam Faustino Cardoso Gomes 2005 : 142) : 1. Quantity of work (Kuantitas Pekerjaan) : jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. 2. Quality of work (Kualitas pekerjaan) : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job Knowledge ( Pengetahuan Terhadap Pekerjaan) : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness (Kreativitas) : keaslian gagasan –gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul. 5. Cooperation (Kerjasama) : kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. 6. Dependability (Keteguhan dalam bekerja) : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative (Inisiatif) : semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8. Personal Qualities (Kualitas Pribadi) : menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi.
Dan berikut ini Manfaat penilaian kinerja menurut Sedarmayanti (2007:265) adalah : 1) Perbaikan kinerja, 2) Penyesuaian kompensasi, 3) Keputusan penempatan, 4) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, 5)
32
Perencanaan dan pengembangan karier, 6) Kekurangan dalam proses penyusunan karyawan, 7) Kesempatan kerja yang sama, 8) Tantangan dari luar, 9) Umpan balik terhadap sumber daya manusia. Berdasarkan paparan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan atau program yang memiliki tujuan untuk mewujudkan sasaran atau target yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi baik itu organisasi sektor publik maupun organisasi sektor privat. Untuk mencapai kinerja yang baik harus memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi seperti tingkat kedisiplinan, motivasi, kepuasan kerja, lingkungan kerja serta faktor-faktor yang lain. Sehingga dari faktorfaktor tersebut kita dapat menilai seberapa besar dan bagaimana kinerja seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.1.5 Pelayanan Publik Pelayanan menurut Kotler (Sinambela, 2006:4) adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Sedangkan Lukman (Sinambela, 2006:4) berpendapat bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Pendapat lain mengenai pelayanan dikemukakan oleh Granross (dalam Ratmiko dan Winarsih 2006:3) : “Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat
33
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untukmemecahkan permasalahan konsumen/pelanggan”. Pelayanan berkaitan erat dengan masyarakat, sehingga pelayanan lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Publik berasal dari bahasa Inggris Public yang berarti masyarakat, umum dan negara. Kata publik dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai umum, orang banyak dan ramai. Pelayanan publik menurut Sinambela (2006:5) adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara Negara. Pendapat lain mengenai pelayanan umum dikemukakan oleh Moenir (2006:26), adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material, melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Manajemen Pelayanan Publik di Indonesia diatur dalam beberapa peraturan berikut :
1. Kepmen PAN No.90 / MENPAN /1989 tentang Delapan Program Strategis Pemicu Pendayagunaan Adm. Negara. Diantara 8 program strategis tersebut salah satunya adalah tentang penyederhanaan pelayanan publik. 2. Kepmen PAN No.1 / 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. Yang antara lain mengatur tentang azas pelayanan umum, tata
laksana
pelayanan
umum, biaya
penyelesaian persoalan dan sengketa.
pelayanan
umum,dan
34
3. Inpres No. 1 / 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat. Inpres RI kepada
MENPAN
untuk
mengambil
langkah-langkah
yang
terkoordinasi dengan departemen / instansi pemerintah di pusat dan daerah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat baik yang menyangkut penyelenggaraan pelayanan pemerintah, pembangunan maupun kemasyarakatan. 4. Kepmen PAN No. 06 / 1995 tentang Pedoman Penganugrahan Penghargaan Abdisatyabakti bagi unit kerja / Kantor Pelayanan Percontohan. 5. Instruksi Mendagri No. 20 / 1999.Gubernur KDH TK I dan Bupati / Walikota madya KDH TK II diseluruh Indonesia diinstruksikan untuk : (a). mengambil langkah-langkah penyederhanaan perijinan beserta
pelaksanaannya;
(b).
memberikan
kemudahan
bagi
masyarakat yang melakukan kegiatan di bidang usaha; dan (c). menyusun buku petunjuk pelayanan perijinan di daerah. 6. SE Dirjen PUOD No. 503/125 / PUOD tanggal 16 Januari 1996, Kepada seluruh Pemda TK II untuk membentuk unit pelayanan terpadu pola satu atap secara bertahap, yang operasionalnya dituangkan dalam Keputusan Bupati / Walikota madya KDH TK II.
35
7. SE Mendagri No. 100/757/OTDA tanggal 8 Juli 2002, tentang Pelaksanaan kewenangan wajib dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 8. Kep. MENPAN No. 63/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan. 9. Kep.MENPAN No. 25/2004 tentang Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan. 10. Kep. MENPAN No. 26/2004 tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat. 11. Kep.MENPAN No. 119/2004 tentang Pemberian Tanda Penghargaan “Citra Pelayanan Prima”.
Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat.
Dalam
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Pemerintahan no. 63/KEP/M.PAN/2003 tanggal 10 Juli 2003, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Kep.MENPAN No. 63/2003 penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi azas-azas sebagai berikut :
36
1. Transparansi; bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang memerlukan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas;
dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Kondisional; sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berprinsip pada efesiensi dan efektifitas. 4. Partisipatif;
mendorong
peran
serta
masyarakat
dalam
menyelenggarakan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan hak ; tidak deskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi. 6. Keseimbangan hak dan kewajiban; pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.
2.1.6. Prinsip Pelayanan Publik Sesuai Kep. MENPAN No. 63/2003 prinsip penyelenggaran pelayanan adalah sebagai berikut: a. Kesederhanaan; prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. b. Kejelasan; mencakup kejelasan dalam hal: (1) persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; (2) unit kerja/pejabat yang berwenang dan
bertanggung
jawab
dalam
memberikan
pelayanan
dan
37
penyelesaian keluhan/persoalan / sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; (3) rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran. c. Kepastian waktu; pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. d. Akurasi; produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah. e. Keamanan; proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. f. Tanggung jawab; pimpinan penyelenggara pelayanan publik / pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. g. Kelengkapan sarana dan prasarana; tersedianya sarana prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk sarana telematika. h. Kemudahan akses; tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan memanfaatkan teknologi telematika. i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan; pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta ikhlas dalam memberi pelayanan.
38
j. Kenyamanan; lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, serta disediakan fasilitas pendukung seperti tempat parkir, toilet, tempat ibadah, dll.
2.1.7 Standar Pelayanan Publik Merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan; sekurang-kurangnya meliputi: a. Prosedur pelayanan; yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. b. Waktu
penyelesaian;
yang
ditetapkan
sejak
saat
pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan, termasuk pengaduan. c. Biaya pelayanan; termasuk rincian tarif yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan. d. Produk pelayanan; hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. e. Sarana dan prasarana; penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik. f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan; harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan.
39
2.2 Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam penelitian ini akan di cantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca diantaranya : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Mita Wirnawati tahun 2012, dengan judul Kinerja Satpol PP dalam Pengendalian Pedagang Kaki Lima di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dalam penelitian ini dijelaskan bahwa kinerja Satpol PP Kota Cilegon belum berjalan baik dan belum optimal disebabkan produktivitas Satpol PP masih rendah, kualitas layanan kurang memadai yaitu terbatasnya jumlah anggota personil, Satpol PP tidak cepat tanggap dalam masalah pedagang kaki lima dan pertanggungjawaban penertiban pedagang kaki lima belum berjalan maksimal. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Nesya Ayu Wardhani tahun 2012, dengan judul Analisis Kinerja Pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dalam penelitian ini dijelaskan bahwa kinerja pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Banten masih belum optimal dikarenakan masih banyak pegawai yang tidak disiplin, penempatan pegawai yang tidak menerapkan prinsip The Right Man in The Right Place, serta gaya kepemimpinan yang kurang baik dari atasan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Dianawati tahun 2011, dengan judul Optimalisasi Kinerja Aparat dalam Meningkatkan Pelayanan Kartu Keluarga di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa kinerja
40
pegawai/aparat Kecamatan Balaraja dalam pembuatan Kartu Keluarga masih belum optimal. Dalam hal ini diupayakan peningkatan dalam hal kedisiplinan pegawai, penambahan alat atau sarana untuk menunjang standar pengerjaan waktu pengerjaan waktu agar dapat menyelesaikan pelayanan dengan cepat dan tepat waktu sebagaimana sesuai dengan standar pelayanan minimum. Kemudian dari hasil penelitian terdahulu tersebut peneliti memperoleh ilmu sebagai acuan yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian yang di hasilkan oleh peneliti yang juga memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu terkait organisasi publik yang hal utamanya membahas Kinerja Pegawai pada pemerintahan, sedangkan perbedaannya dari penelitian terdahulu dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terdapat pada teori yang digunakan peneliti yakni berdasarkan pada teori pengukuran Kinerja yang dikemukakan oleh Bernardian & Russell (dalam Faustino Cardoso Gomes 2005 : 142) Untuk lebih jelas dan detail terhadap penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan penulis N Peneliti o 1 Mita Wirnawati tahun 2012 Jenis karya ilmiah : Skripsi
Judul Penelitian
Tujuan Penelitian
Kinerja Satpol PP dalam Pengendalian Pedagang Kaki Lima di Kota Cilegon
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja petugas SATPOL PP dalam pengendalian
Keterangan Metode Penelitian : Kualitatif Teori yang digunakan : menurut Dwiyanto (2006:48-49) Produktivitas, kualitas
41
pedagang kaki lima di Kota Cilegon
layanan, responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas Hasil : kinerja Satpol PP Kota Cilegon belum berjalan baik dan belum optimal disebabkan produktivitas Satpol PP masih rendah, kualitas layanan kurang memadai yaitu terbatasnya jumlah anggota personil, Satpol PP tidak cepat tanggap dalam masalah pedagang kaki lima dan pertanggungjawaban penertiban pedagang kaki lima belum berjalan maksimal.
2
Nesya Ayu Wardhani tahun 2012
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi
Analisis Kinerja Pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten
Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten
Metode Penelitian : Kualitatif Teori menurut Sedarmayanti (2010:377) Prestasi kerja, keahlian, perilaku,dan kepemimpina. Hasil : kinerja pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Banten masih belum optimal dikarenakan masih banyak pegawai yang tidak disiplin, penempatan pegawai yang tidak menerapkan prinsip The Right Man in The Right Place, serta
42
gaya kepemimpinan yang kurang baik dari atasan. 3 Dwi Dianawati tahun 2011 Jenis karya Ilmiah : skripsi
4 Penulis
Optimalisasi Kinerja Aparat dalam Meningkatkan Pelayanan Kartu Keluarga di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang
Untuk mengetahui kinerja aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan pembuatan KK (Kartu Keluarga) di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang.
Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai di kantor kecamatan Cipocok Jaya kota Serang.
Metode penelitian : Kualitatif Teori menurut Paul Hersey. Hasil : kinerja pegawai/aparat Kecamatan Balaraja dalam pembuatan Kartu Keluarga masih belum optimal. Dalam hal ini diupayakan peningkatan dalam hal kedisiplinan pegawai, penambahan alat atau sarana untuk menunjang standar pengerjaan waktu pengerjaan waktu agar dapat menyelesaikan pelayanan dengan cepat dan tepat waktu sebagaimana sesuai dengan standar pelayanan minimum Metode penelitian : Kualitatif Teori pengukuran kinerja oleh Bernardian & Russell (dalam Faustino Cardoso Gomes 2005:142)
43
2.3 Kerangka Berfikir Kinerja pegawai kantor Kecamatan yang cukup tinggi diharapkan dapat mewujudkan suatu efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintah kecamatan sebagai bentuk kesiapan pegawai kantor kecamatan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Pembenahan dalam penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada fungsi pelayanan masyarakat, hendaknya di titikberatkan pada pemerintah kecamatan. Karena kecamatan merupakan pusat pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Perbaikan dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan harus dilakukan, terutama bagaimana menumbuhkan dan meningkatkan kinerja aparatur kantor kecamatan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang mau tidak mau harus berupaya meningkatkan kemampuan kerjanya semaksimal mungkin, karena pelaksanaan tugas pelayanan oleh pemerintah kecamatan sangat tergantung pada kinerja aparatnya. Sedangkan masyarakat hanya dapat menilai kinerja kantor kecamatan dari kualitas pelayanan yang di terimanya. Kecamatan sebagai instansi pelayanan publik dituntut untuk memperbaiki dan senantiasa melakukan reformasi serta mengantisipasi perkembangan masyarakat yang terjadi. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju ke arah professionalisme dan menunjang terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya penyatuan arah dan pandangan bagi segenap jajaran Pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial maupun
44
operasional di seluruh bidang tugas dan unit organisasi instansi Pemerintah secara terpadu. Berdasarkan data kepegawaian di kantor Kecamatan Cipocok Jaya terdiri dari 26 orang pegawai. Dari sejumlah pegawai yang berada di Kecamatan Cipocok Jaya seharusnya dapat melaksanakan kinerja pelayanan dengan baik. Akan tetapi hal itu belum dirasakan seperti harapan masyarakat di Kecamatan Cipocok Jaya. Pada observasi awal peneliti, terindikasi bahwa sebagian besar masyarakat cenderung belum merasakan kepuasan akan kinerja pegawai Kecamatan Cipocok Jaya terhadap pelayanan publik yang diberikan. Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa, kinerja pegawai masih belum optimal bila dilihat dari lambatnya pegawai dalam pemberian pelayanan publik. Disamping itu, masyarakat juga mengeluhkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pegawai seperti keterlambatan masuk kerja serta keterlambatan dalam pelayanan, sehingga secara langsung menghambat dalam hal ketepatan waktu pelayanan. Melihat banyaknya keluhan dari masyarakat tersebut, peneliti mengindikasikan bahwa tidak adanya teguran ataupun sanksi dari pimpinan terhadap bawahannya yang melakukan pelanggaran. Kemudian pelaksanaan tugas yang tidak efisien sehingga membuat sejumlah pekerjaan tertunda. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para pegawai negeri sipil sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering para pegawai tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga organisasi dalam suatu instansi pemerintahan menghadapi krisis
45
yang serius. Berdasarkan masalah tersebut di atas, peneliti bermaksud menganalisis kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, analisis kinerja yang peneliti lakukan didasarkan pada teori pengukuran Kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernardian & Russell (dalam Faustino Cardoso Gomes 2005 : 142) : 1. Quantity of work (Kuantitas Pekerjaan): jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam kerja penggunaan waktu tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. 2. Quality of work (Kualitas Pekerjaan): kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapanya. Hal ini menunjukkan
sejauh
mana
mutu
seorang
pegawai
dalam
melaksanakan tugas-tugasnya meliputi ketepatan, kelengkapan, dan kerapian. 3. Job
Knowledge
(Pengetahuan
terhadap
pekerjaan):
luasnya
pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. Sejauhmana pegawai mengetahui pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan standar operasional kerja yang ditetapkan. 4. Creativeness
(Kreativitas):
keaslian
gagasan–gagasan
yang
dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul. 5. Cooperation (Kerjasama): kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi.
46
6. Dependability (Keteguhan dalam pekerjaan): kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative (Inisiatif): semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8. Personal Qualities (Kualitas Pribadi): menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. Untuk memahami lebih jelas dari kerangka berfikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
47
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian
Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
Masalah: 1. Kinerja pegawai masih belum optimal dengan apa yang masyarakat harapkan, banyak warga masyarakat mengeluhkan lambatnya pelayanan yang mereka terima; 2. Banyaknya pelanggaran yang dilakukan pegawai secara langsung berpengaruh terhadap pelayanan publik yang diberikan; dan 3. Melihat banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai kinerja pegawai dilapangan, peneliti mengindikasikan bahwa tidak adanya teguran ataupun sanksi dari pimpinan terhadap bawahannya yang melakukan pelanggaran. 4. Pelaksanaan tugas yang tidak efisien, membuat sejumlah pekerjaan tertunda.
Indikator Kinerja Menurut Bernandian & Russel (dalam Faustino Cardoso Gomes 2005 : 142)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Quantity of work (Kuantitas Pekerjaan) Quality of work (Kualitas Pekerjaan) Job Knowledge (Pengetahuan terhadap pekerjaan) Creativeness (Kreatifitas) Cooperation (Kerjasama) Dependability (Keteguhan dalam Pekerjaan) Initiative (Inisiatif) Personal Qualities (Kualitas Pribadi)
Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Optimal Sumber : Hasil Analisis Konsep Peneliti
48
2.4 Asumsi Dasar Berdasarkan observasi pendahuluan yang peneliti lakukan serta merujuk kepada konsep kerangka berfikir di atas, maka peneliti berasumsi bahwa kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang dalam realitanya ternyata masih belum optimal atau bisa dikatakan belum mencapai kinerja yang baik. Terkait permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang masalah, yaitu permasalahan yang timbul terhadap kinerja pegawai di kantor kecamatan Cipocok Jaya seperti kurang optimalnya pegawai kecamatan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, hal ini peneliti indikasikan dari banyaknya masyarakat yang mengeluhkan lambatnya pelayanan yang diterima, keterlambatan masuk kerja serta keterlambatan dalam pelayanan, tidak adanya teguran ataupun sanksi dari pimpinan terhadap bawahan yang melakukan pelanggaran dan Pelaksanaan tugas yang tidak efisien dengan jumlah pegawai yang minim. Semua permasalahan yang muncul dikarenakan antara prosedur yang ditentukan dan kenyataan kerja dilapangan belum terlihat sejalan dengan baik sehingga mengakibatkan rendahnya kinerja pegawai. Permasalahan tersebut kemudian dikaji dengan membandingkan teori yang digunakan dan setelah permasalahan itu diketahui, kemudian apabila bertentangan dengan prosedural dan teori yang digunakan maka peneliti mencoba mengkaji kembali masalah tersebut untuk mendapatkan solusi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengenali dan mengetahui caracara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Penelitian ini merupakan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna atau data yang sebenarnya. Penelitian kualitatif ini juga tidak semata-mata mencari kebenaran, tetapi pada pemahaman peneliti terhadap apa yang di teliti.
49
50
Sedangkan, menurut Burgess dalam Nasution (1988:17), metode penelitian kualitatif bukan satu metode khusus melainkan meliputi berbagai metode yang digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, data yang dihasilkan berbentuk kata, kalimat dan gambar untuk mengeksplorasi bagaimana fenomena sosial yang terjadi.
3.2 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan ialah peneliti sendiri, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, dan pelapor hasil penelitiannya. Menurut Irawan (2006:17) satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Nasution dalam Sugiyono (2008:223) menyebutkan alasan manusia sebagai instrumen penelitian utama: “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, sehingga dalam penelitian ini, peneliti harus bersifat netral agar penelitian yang dihasilkan tidak bersifat subjektif. Dengan demikian, posisi peneliti sangat penting karena sebagai instrumen penelitian.
51
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung, seperti wawancara dan observasi. Sedangkan, data sekunder adalah data yang telah tersedia dan diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder ini dijadikan sebagai data tambahan untuk memperkuat penelitian, seperti dokumen, peraturan daerah, gambar, rekaman, dan lain-lain. Adapun alat-alat tambahan yang digunakan peneliti dalam mengumpullkan data berupa panduan wawancara, buku catatan, dan handphone untuk mengambil gambar atau foto dan untuk merekam hasil wawancara.
3.3 Informan Penelitian Penelitian yang berjudul “Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang”, penentuan informannya menggunakan teknik purposive (bertujuan), Teknik purposive adalah teknik penentuan informan berdasarkan pada pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan tersebut didasarkan pada informan yang mengetahui secara jelas dan tepat informasi mengenai masalah dalam penelitian ini. Menurut Bungin (2007:53), penentuan informan yang terpenting dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana menentukan key informan (informan kunci) atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian.
52
Tabel 3.1 Tabel Informan Penelitian No.
Informan
Kode Informan
Jumlah
Keterangan
1
Camat Cipocok Jaya
i.1
1
Key Informan
2
Sekretaris Camat
i.2
1
Key Informan
3
Kasubag Umum dan Kepegawaian
i.3
1
Key Informan
4
i.4
1
Key Informan
5
Kasie Pemberdayaan Masy dan Desa/Kelurahan Kasie Tata Pemerintahan
i.5
1
Key Informan
6
Kasie Kesejahteraan Sosial
i.6
1
Key Informan
7
Kasie Ekonomi Pembangunan
i.7
1
Key Informan
8
Pegawai Kecamatan Cipocok Jaya
4
Key Secondary
9
Warga Masyarakat Cipocok Jaya
i.8, i.9, i.10, dan i.11 i.12, i.13, i.14, i.15, i.16, dan i.17
6
Key Informan
Sumber : Hasil Analisis Konsep Peneliti
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian yang berjudul “Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang” adalah kombinasi dari beberapa teknik, yaitu: 1. Wawancara Mendalam Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Wawancara dalam penelitian kualitatif bersifat mendalam
53
(indept interview) karena peneliti dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti responden, peneliti dapat mengajukan pertanyaan, informan cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan, dan informan dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang. Menurut Denzin dalam Alwasilah (2006:154), wawancara adalah pertukaran percakapan dengan tatap muka dimana seseorang memperoleh informasi dari yang lain. Melalui wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam (indepth interviev) karena peneliti dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti responden, peneliti dapat mengajukan pertanyaan, informan cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan, dan informan dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang. Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2008:160) wawancara tidak terstruktur ialah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara berlangsung secara alami dan mendalam seperti yang diharapkan dalam penelitian kualitatif. 2. Observasi Observasi,
menurut
Hadi
dalam
Sugiyono
(2008:166)
mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
54
Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini, teknik observasi/pengamatan yang digunakan adalah observasi partisipasi, dimana menitikberatkan pada keterlibatan peneliti. Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang-orang yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Menurut Soehartono (2002:70), dalam observasi partisipan, pengamat ikut serta dalam kegiatankegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka. 3. Studi Dokumentasi Dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi sebagai salah satu teknik pengumpulan data sekunder. Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Adapun studi dokumentasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang menjadi obyek penelitian, baik berupa prosedur, peraturan-peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan serta berupa foto ataupun dokumen elektronik (rekaman).
55
3.5 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan meyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2010:248), yaitu: “Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip interview, catatan di lapangan dan bahan-bahan lain yang anda di dapatkan, yang kesemuanya itu anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda (terhadap suatu fenomena) dan membantu anda untuk mempresentasikan penemuan anda kepada orang lain.” Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data model Milles dan Huberman, dimana terdapat tiga aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification). Menurut Milles dan Huberman, aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Model interaktif dalam analisis data menurut kedua tokoh tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
56
Data Collection
Data Display
Data Reduction Conclusions: drawing/verifying
Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model) Sumber: Miles dan Huberman, (2009:20)
1. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data membantu memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. 2. Penyajian Data (Data Display) Dalam sebuah penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun pada peneltian ini, penyajian data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah bentuk teks narasi, hal ini seperti yang
57
dikatakan oleh Miles & Huberman (2009:17) : ”the most frequent form display data for qualitative research data ini the past has been narrative text” (yang paling sering digunakan untuk penyajian data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif). 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification) Langkah ketiga dalam tahapan analisis interaktif menurut Miles & Huberman (2009:18-21) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu menyimpulkan dari temuan-temuan penelitian untuk dijadikan suatu kesimpulan penelitian. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data Menurut Sugiyono (2008:267), validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
58
Reliabilitas dalam penelitian kualitatif sangat berbeda dengan yang terdapat pada penelitian kuantitatif. Bila dalam penelitian kuantitatif reliabilitas berkenaan dengan konsistensi data, di mana bila terdapat peneliti yang melakukan penelitian pada obyek yang sama, maka akan mendapatkan data yang sama. Maka dalam penelitian kualitatif tidak demikian, suatu realitas (social situation) bersifat majemuk dan dinamis, sehingga tidak ada data yang bersifat konsisten dan berulang seperti semula. Adapun untuk
pengujian
keabsahan datanya,
pada penelitian
ini
dilakukan
dengan dua cara, yaitu triangulasi dan membercheck. Menurut Irawan (2006:76), secara sederhananya triangulasi adalah proses check dan recheck antara satu sumber data dengan sumber data lainnya. Dalam proses ini beberapa kemungkinan bisa terjadi. Pertama, satu sumber cocok (senada, koheren) dengan sumber lain. Kedua, satu sumber data berbeda dari sumber lain, tetapi tidak harus berarti bertentangan. Ketiga, satu sumber 180o bertolak belakang dengan sumber lain. Menurut Sugiyono (2008:252) terdapat tiga jenis triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan yang berbeda. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pengecekan dilakukan dengan mengunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan, triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi,
59
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam penelitian ini, triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dalam
melakukan
triangulasi
sumber,
peneliti
melakukan
membercheck, yaitu proses pengecekan data atau informasi dari pemberi data atau informasi. Tujuan membercheck tersebut adalah untuk mengetahui kesesuaian antara data yang diperoleh dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Setelah membercheck, pemberi data diberikan bukti otentik membercheck
dengan
cara
menandatangani
dan
mencap
stempel
membercheck yang diberikan oleh peneliti.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat atau lokus penelitian adalah di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang . Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan Januari 2014 Juni 2015
Tabel 3.7 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
2013 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10
1
2
Penentuan Judul Perizinan dan Observasi Awal Bimbingan dan Penyusunan Penyusunan Bab I, II dan III Acc Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal Skripsi Pengumpulan data dan Pengolahan data Bimbingan dan Penyusunan Bab IV, V Sidang Skripsi Revisi Sidang Skripsi
60
3
4
5
Waktu Pelaksanaan 2014 Bulan ke6 7 8 9 10 11
2015
12
1
2
3
4
5
6
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kota Serang Sebagai daerah otonom, Kota Serang terbentuk sejalan dengan ditetapkanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang pada tanggal 2 November 2007. Kota Serang merupakan hasil dari pemekaran wilayah Kabupaten Serang serta menjadi salah satu daerah kabupaten/kota di Provinsi Banten yang memiliki kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten. Kota Serang memiliki Visi “Terwujudnya Landasan Kota Serang yang Global dan Berwawasan Lingkungan Yang Madani”. Dengan misi: Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima; Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberadaan masyarakat yang produktif, berbudaya dan agamis; Meningkatkan dan mendorong partumbuhan dan kualitas perekonomian daerah dan masyarakat; Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan berkualitas; dan Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang yang menunjang pembangunan berkelanjutan. Kota Serang merupakan kota yang strategis dengan jarak ± 70 km ke kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia. Batas Administrasi Kota Serang
61
62
Sebelah Utara dibatasi dengan Laut Jawa (Teluk Banten); Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang; Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamataan Pabuaran, Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang; dan Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Cikeusal, Kecamatan Petir, Kecamatan Baros Kabupaten Serang. Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan suhu rata-rata tiap bulan 27,070Csuhu terendah 23,30C dan tertinggi 33,20C.Kelembaban udara 84%, rata-rata curah hujan 9,4 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari dan Desember. Kota Serang
mencakup
wilayah
daratan
seluas
266,74 km2,
yang hampir seluruh bagian wilayahnya berada di daratan, hanya sebagian kecil saja yang berbatas dengan lautan yaitu di Kecamatan Kasemen. Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kota Serang digunakan untuk lahan pertanian yaitu 65,81% dari luas seluruhnya, sementara untuk pemukiman dan perumahan sebesar 28,59% dari luas seluruhnya.Kota Serang terdiri dari 6 Kecamatan, 46 Desa dan 20 Kelurahan. Luas masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
63
Tabel 4.1 Kecamatan dan Luas Wilayah Luas (km2) 1 Curug 49,60 2 Walantaka 48,48 3 Cipocok Jaya 31,54 4 Serang 25,88 5 Taktakan 47,88 6 Kasemen 63,36 Kota Serang 266,74 Sumber : BPS Kota Serang tahun 2014 No.
Kecamatan
% 18,59 18,18 11,82 9,70 17,95 23,75 100,00
Dari tabel di atas Kecamatan Kasemen memiliki wilayah yang paling luas yaitu 63,36 km2 (23,75%) dan yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan Serang seluas 25,88 km2 (9,70%). Kota Serang mempunyai kedudukan yang strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas Jawa-Sumatera. Kota Serang juga dilintasi jalan negara lintas Jakarta-Merak serta dilintasi jalur kereta api lintas Jakarta-Merak. Selain itu pula Kota Serang merupakan pintu gerbang atau transit perhubungan darat antar Jawa dan Pulau Sumatera.
4.1.2 Deskripsi Kecamatan Cipocok Jaya Kecamatan Cipocok Jaya memiliki luas wilayah 31,54 km2 dengan batas-batas kecamatan sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Serang; sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Curug dan Pabuaran; sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Taktakan; serta sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Walantaka.
64
Ibukota kecamatan Cipocok Jaya terletak pada jarak 4 km dari ibukota Kota Serang. Bentuk topografi wilayah kecamatan Cipocok Jaya sebagian besar merupakan dataran, dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 m dari permukaan laut, memiliki jenis tanah pedsolik merah kuning berpasir dengan struktur tanah remah dengan suhu udara berkisar antara 25ºC-32ºC serta curah hujan rata-rata 657 mm/tahun. Secara administrasi, wilayah kecamatan Cipocok Jaya terbagi menjadi 8 Kelurahan, 78 Rukun Warga (RW), 309 Rukun Tetangga (RT). Dengan jumlah penduduk sebanyak 93.081 jiwa, yang terdiri dari 47.730 jiwa lakilaki dan 45.351 jiwa perempuan. Menurut pembagian wilayah pengembangan Kota Serang, kecamatan Cipocok Jaya termasuk Wilayah Pengembangan (WP)
Tengah
yang
peruntukkannya
adalah
sebagai
pusat
pemerintahan/perkantoran, perdagangan, jasa, perumahan dan pemukiman, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Meskipun peruntukkannya tidak ada untuk pengembangan pertanian, tetapi kalau dilihat dari potensi pertaniannya, terutama wilayah Cipocok Jaya bagian barat (Tembong, Dalung, dan Gelam) masih cukup tinggi terutama untuk pengembangan sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman hias.
4.1.3 Profil Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang 1.
Struktur dan Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
65
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Serang dan berdasarkan Peraturan Walikota Serang Nomor 40 tahun 2008 tentang uraian tugas jabatan struktural di lingkungan Kecamatan Kota Serang, Struktur Organisasi Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, terdiri dari :
Gambar 4.1.3 Struktur organisasi kantor kecamatan Cipocok Jaya CAMAT SEKRETARIS CAMAT
JABATAN FUNGSIONAL
KASI PEMERINTAHAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KASI KESOS
DESA
SUB BAG KEUANGAN
KASI PEMBER.MASY & DESA/KELURAHAN
KELURAHAN
KASI EKBANG
SUB BAG PROG.EVA.& PELAPORAN
KASI TRANTIB
66
Susunan Organisasi Kantor Kecamatan Cipocok jaya terdiri dari : a. Camat b. Sekretaris Camat, membawahi 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Seksi pemerintahan d. Seksi Kesejahteraan Sosial e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan f. Seksi Ekonomi dan Pembangunan g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban h. Kelompok Jabatan Fungsional i. TKS/Magang
2. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cipocok Jaya Pengaturan
penyelenggaraan
kecamatan
baik
dari
sisi
pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik diatur dengan
Peraturan
Pemerintah.
Kecamatan
mengemban
pula
penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan yang dilimpahkan Walikota untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah. Sebagaimana
dalam
Penyelenggaraannya
Kecamatan
melaksanakan tugas dan fungsinya dituangkan dalam Peraturan
67
Perwal No.40 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan adalah sebagai berikut : 1) Camat Camat
mempunyai
Tugas
Pokok
melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani
sebagian
urusan
otonomi
daerah
dan
juga
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi : a. Mengkoordinasikan
Kegiatan
Pembangunan
dan
Pemberdayaan masyarakat b. Mengkoordinasikan
upaya
penyelenggaraan
ketentraman,
ketertiban, dan kebersihan. c. Mengkorrdinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Perundang-undangan. d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan. f. Membina
penyelenggaraan
pemerintah
desa
dan
atau
kelurahan. g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
68
Camat dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang disebutkan di atas juga menyelenggarakan fungsi yaitu : a. Penyusunan program dan kegiatan Kecamatan b. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan c. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa d. Pengkoordinasian kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat e. Pelaksanaan pembinaan penyelnggaraan terhadap kegiatan dibidang ketentraman, ketertiban, dan kebersihan. f. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang pendapatan daerah g. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang kesejahteraan sosial h. Pelaksanaan Penatausahaan Kecamatan i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Sekretariat Kecamatan 1. Sekretaris
Kecamatan
dipimpin oleh seorang Sekretaris
Kecamatan yang selanjutnya disebut Sekcam yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada camat.
69
2. Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
umum,
penyusunan
perencanaan,
pengelolaan
administrasi keuangan dan kepegawaian 3. Dalam
menyelenggarakan
tugas,
Sekretariat
Kecamatan
mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan
pengelolaan
administrasi
perkantoran,
administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian. b. Penyelenggaraan
urusan
umum
dan
pelengkapan,
keprotokolan, dan hubungan masyarakat. c. Penyelenggaraan
Ketatalaksanaan,
kearsipan,
dan
perpustakaan. d. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3) Sub Bagian Keuangan 1. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kecamatan. 2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyususn perencanaan program dan pengelolaan administrasi keuangan. 3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang telah disebutkan, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
70
a. Penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan. b. Penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan
program
dan
kegiatan serta
pengelolaan
administrasi keuangan. c. Penyelenggaraan Penyusunan Program dan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kecamatan. 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian. 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi, yaitu : a. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan kecamatan. b. Pengelolaan kearsipan kecamatan. c. Penyusunan bahan pembinaan disiplin dan peningkatan kesejahteraan pegawaian, d. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
71
5) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan 1. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggug jawab kepada Sekretaris Kecamatan. 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan bidang program, evaluasi dan pelaporan. 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja kecamatan. b. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran. c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan bidang program dan pelaporan. d. Pelaksanaan penyusunan laporan kegiatan kecamatan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6) Seksi Tata Pemerintahan 1. Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 2. Seksi
Tata
Pemerintahan
mempunyai
tugas
pokok
merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan.
72
3. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang telah disebutkan, seksi Tata Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang tata pemerintahan. b. Penyusunan program dan kegiatan seksi tata pemerintahan c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang tata pemerintahan. d. Penyelanggaraan kegiatan bidang tata pemerintahan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 7) Seksi Kesejahteraan Sosial 1. Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 2. Seksi
Kesejahteraan
Sosial
mempunyai
tugas
pokok
merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial. 3. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial. b. Penyusunan program dan kegiatan seksi kesejahteraan sosial.
73
c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang kesejahteraan sosial. d. Penyelenggaraan kegiatan bidang Kesejahteraan Sosial. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 8) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan 1. Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Desa/Kelurahan
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 2. Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. 3. Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Desa/Kelurahan
mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. b. Penyusunan program dan kegiatan seksi pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan. d. Penyelenggaraan
kegiatan
masyarakat dan desa/kelurahan.
bidang
pemberdayaan
74
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 9) Seksi Ekonomi dan Pembangunan 1. Seksi Ekonomi dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 2. Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang ekonomi dan pembangunan. 3. Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang ekonomi dan pembangunan. b. Penyusunan program dan kegiatan seksi ekonomi dan pembangunan. c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang ekonomi dan pembangunan. d. Penyelenggaran
kegiatan
bidang
ekonomi
dan
pembangunan. e. Peaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 10) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
75
1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 2. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang ketentraman dan ketertiban umum. 3. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang ketentraman dan ketertiban umum. b. Penyusunan program dan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban umum. c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban umum. d. Penyelenggaraan
kegiatan
bidang
ketentraman
dan
ketertiban umum. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3.
Visi dan Misi Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang A. Visi Kecamatan Cipocok Jaya Terwujudnya masyarakat kecamatan Cipocok Jaya yang sejahtera dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. B. Misi Kecamatan Cipocok Jaya
76
Sejalan dan untuk menunjang visi kecamatan Cipocok Jaya, misi kecamatan Cipocok Jaya adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan Pembinaan Kelurahan 2. Melaksanakan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat 3. Melaksankan Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum 4. Melaksanakan Pembinaan Kesejahteraan Sosial 5. Melaksanakan Pelayanan Umum Pemerintahan
4.2 Deskripsi Data 4.2.1 Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang telah didapatkan dari hasil observasi penelitian. Dalam penelitian mengenai kinerja pegawai di kantor kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang ini, peneliti mencoba mendapatkan data-data valid dan reliabel untuk digunakan sebagai bahan atau informasi dalam menjawab perumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari lapangan lebih banyak merupakan data atau informasi berupa hasil wawancara dengan informan penelitian yang kemudian peneliti analisa dan peneliti deskripsikan. Adapun data-data lain berupa dokumen-dokumen peneliti jadikan sebagai data penunjang dalam menjawab rumusan masalah penelitian. Data-data tersebut didapatkan dengan media wawancara, catatan lapangan dan wawancara mendalam yang telah dilakukan dengan informan.
77
Pencarian data, peneliti lakukan secara investigasi dimana peneliti mengumpulkan data-data dengan melakukan wawancara mendalam kepada sejumlah informan yang memiliki informasi tentang masalah yang sedang peneliti teliti. Data-data tersebut merupakan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Data-data yang telah didapatkan kemudian di analisa sehingga dapat menghasilkan suatu pemahaman baru dari data yang didapatkan. Beberapa bentuk data seperti dokumen-dokumen yang peneliti dapatkan baik dari Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang maupun dari masyarakat Kecamatan Cipocok Jaya, merupakan data mentah yang harus diolah dan dianalisis kembali untuk mendapatkan jawaban yang dibutuhkan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian investigasi sehingga data yang didapatkan harus dikonfirmasi ulang tidak hanya dari satu sumber data atau informan tetapi dari sumber lain yang masih memang memiliki informasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Data yang didapatkan kemudian diuji kembali dengan metode triangulasi.
4.2.2 Deskripsi Informan Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan peneliti ini, informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik
Purposive (bertujuan). Adapun
informan-informan yang peneliti tentukan, merupakan orang-orang yang peneliti anggap memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
78
karena mereka (informan) dalam kesehariannya senantiasa berurusan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Adapun informan dalam penelitian ini adalah informan yang dianggap mempunyai sumber data atau informasi yang dapat menjawab permasalahan yang diteliti. Beberapa informan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2.2 Daftar Informan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kode Informan I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 I11 I12 I13 I14 I15 I16 I17
Jabatan Informan Camat Cipocok jaya Kota Serang Sekretaris Camat Kasubag Umum & Kepegawaian Kasi Pemerintahan Kasi Kesos Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kasi Ekonomi Pembangunan Staf Pelaksana (Pemerintahan) Staf Pemerintahan Staf Trantib Staf Trantib Masyarakat Cipocok Jaya Masyarakat Pakupatan Masyarakat Pakupatan Masyarakat Cipocok Jaya Masyarakat Cipocok Jaya Masyarakat Babakan
Nama Informan
Jenis Usia Kelamin Informan
Imam Rana Hardiana
L
47
Tedi Kusnadi
L
39
Holilah
P
44
Kurdi Euis Nuraeni
L P
48 51
Yanuar Rahman
L
53
Nurhayani
P
51
Mardi
L
47
Ipit Nawati Fitri Yuliawati Jamhari
P P L
32 30 45
Saharuddin
L
27
Dita Nursanti
P
18
Mad Nur
L
42
Firdianti
P
20
Parta
L
40
M. Nurohman
L
35
79
Informan di atas merupakan informan utama dalam penelitian ini. Adapun data-data lain yang merupakan sebagai informasi-informasi pelengkap dari informasi yang telah diberikan oleh informan utama.
4.3 Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian Pembahasan dan analisis hasil penelitian merupakan pemaparan data dan informasi yang peneliti dapatkan dari lapangan yang kemudian disesuaikan dengan grand theory yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Grand theory yang digunakan adalah teori menurut Bernandian & Russel yaitu : 1.
Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work) Kuantitas pekerjaan dalam artian jumlah kerja yang dilakukan dalam
suatu periode yang ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam kerja penggunaan waktu tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam konteks kinerja pegawai kecamatan, jumlah kerja yang dilaksanakan adalah sebuah acuan tercapai atau tidaknya target yang ditentukan oleh pimpinan kepada stafnya, juga penggunaan waktu yang efektif dalam sebuah pekerjaan, serta pembagian beban kerja yang seimbang dan merata kepada jajaran staf. Berikut peneliti lampirkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa sumber yang menyatakan bahwa penggunaan waktu yang efektif dalam
80
pekerjaan serta pembagian beban kerja yang merata pada staf telah dilaksanakan pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang: “Kalau ditanya sudah sesuai apa tidaknya insyallah kita semua sudah kita coba sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sesuai jabatannya, dan wewenangnya masing-masing kemudian kita coba upayakan kalau dari staf juga mengerjakan hal-hal yang spesifik sehingga jelas apa yang dikerjakan. Selain itu pekerjaan dilaksanakan seefektif mungkin. Juga pembagian beban kerja juga sudah merata kepada seluruh staf.” (Wawancara dengan Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB).
Berdasarkan wawancara tersebut, pelaksanaan pekerjaan sudah berdasarkan standar kerja atau tupoksi masing-masing pegawai. dan penyelesaian pekerjaan pun sudah dilaksanakan secara efektif. Menurut hasil wawancara tersebut juga menyatakan bahwa pembagian beban kerja sudah merata pada seluruh staf yang ada. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara lain yang peneliti paparkan di bawah ini: “Sudah sesuai dengan standar kerjanya sudah ada dalam Perwalnya lengkap Tupoksinya masing-masing. Pembagian beban kerja pun sudah terbagi rata jadi tiap bidang beban kerjanya sama tidak ada yang terlalu berat atau ringan semua sama”. (Wawancara dengan Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB) “Udah sesuai topoksinya masing-masing, kan sudah diatur dalam peraturan yang ada. Sementara untuk beban kerja, semua bidang sudah dibebani pekerjaan yang merata dan selama ini juga tidak ada keluhan mengenai beban kerja yang lebih berat.” (Wawancara dengan Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB) Berdasarkan wawancara tersebut, pernyataan sumber yang peneliti wawancara semakin kuat bahwa pelaksanaan pekerjaan sudah berdasarkan
81
standar kerja atau tupoksi masing-masing pegawai, pekerjaan sudah dibagi pada beban kerja yang merata dan penyelesaian pekerjaan pun sudah dilaksanakan secara efektif. Namun hal ini menjadi kontras manakala peneliti mewawancarai salah satu kepala seksi di Kantor tersebut dan salah satu staf yang menyatakan hal berbeda dengan yang diutarakan para pejabat yang sudah peneliti paparkan di atas. Berikut hasil wawancara tersebut: Udah pas waktunya pulang ya pulang..tapi kadang ga menentu juga waktunya. kadang kalau harus lembur ya lembur sampai kerjaan beres. Kalau beban kerja sih menurut saya belum merata, karena kadang yang sibuk ya sibuk dan banyak yang terlalu santai. (Wawancara dengan Ibu Ipit Nawati (32), sebagai Staf di Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 20 Januari 2015 Pukul 11:53 WIB). Kalau saya sebagai kasie pemberdayaan masyarakat sih bagaimana kebijakan pimpinan. Berbicara beban kerja sebenarnya dalam SOTK baru, kasie yang mengurus Desa/Kelurahan sudah tidak ada. Tetapi kalau masalah Raskin saya yang pegang, seharusnya sih itu tupoksi Kasie Kesejahteraan Sosial. Cuma dilimpahkan pimpinan kepada saya. Saya juga ga punya staf PNS hanya dibantu sama anak-anak TKS aja, ya saya megang masalah Raskin udah hampir 4 tahun. (Wawancara dengan Bapak Yanuar Rahman, S.Sos., M.Si (53), sebagai Kasie Pemberdayaan Masyarakat pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Rabu, 14 Januari 2015, Pukul 14 : 36 WIB).
Dari wawancara tersebut, peneliti bisa menganalisa bahwa sebenarnya masih ada tumpang tindih pekerjaan yang terjadi. Tupoksi yang seharusnya dimiliki satu Kepala Seksi, ternyata dijalankan oleh Kepala Seksi lain. Mengenai hal ini, peneliti menduga faktor kedekatan mempengaruhi penilaian suatu
pimpinan
sehingga
juga
mempengaruhi
pimpinan
dalam
mendelegasikan tugas-tugas yang ada. Selain itu, dari wawancara ini peneliti
82
menganalisa bahwa beban kerja yang dimiliki pegawai pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang tidak terbagi secara merata pada setiap pegawai. Seperti yang diutarakan Ibu Ipit Nawati, ada pegawai yang sibuk dengan pekerjaan dan tidak sedikit pegawai yang terlalu santai.
2.
Kualitas Pekerjaan (Quality of Work) Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan
kesiapannya. Hal ini akan menunjukkan sejauh mana mutu seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya meliputi ketepatan, kelengkapan, dan kerapian. Selain itu kualitas pekerjaan juga bisa melihat sejauh mana hasil dari pekerjaan yang dilakukan, usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan, dan apakah usaha tersebut membuahkan hasil dalam peningkatan kualitas kerja pegawai. Berikut peneliti sajikan hasil dari wawancara dengan narasumber peneliti mengenai kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh Pegawai Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang: “Untuk mengukur kualitas itu kan banyak faktor, indikator mungkin kita utamakan di sumber daya manusianya dari kedisiplinan, integritas kemudian kualitas pekerjaan itu sendiri jadi banyak faktor yang dilihat, nah ini memang tergantung kepada target itu juga output yang mau kita capai kalau memang kita arahnya ke luas pekerjaan nah mungkin ada fleksibilitas tertentu yang penting kualitas itu tercapai jadi ya seperti itulah ya relatif. Pada prinsipnya sih saya cukup puas.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB). “Sebenarnya yang lebih tahu masing-masing Kasie Kasubag kalau mengenai pegawai karena saya hanya sebatas mengawasi, Kalau mengenai kualitas keseluruhan pegawai Relatif ya, kalau menilai dari keseluruhan pegawai disini masing-masing punya kualitas kerja yang
83
berbeda, ada yang memang punya kualitasnya baik adapula yang kualitasnya rendah tapi karena terbiasa dengan pekerjaannya jadi bisa. sebenarnya kualitas kerja pegawai masih perlu ditingkatkan, peningkatan kualitas kerja pegawai itu harus terus menerus di tingkatkan, bukan hanya sekedar dari pekerjaan yang biasa di kerjakannya akan tetapi pengetahuan dan kefahamannya terhadap bidang pekerjaannya, juga keluwesan pegawai mengatasi pekerjaannya.” (Wawancara dengan (I2) Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB) “Baik ya baik sekali sih ngga, tapi masih ada ya kekurangan kalau disini memang masalah tenaga pegawai kekurangan, kerjaannya merangkap semua tenaga pegawai banyak yang merangkap.” (Wawancara dengan (I3) Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB) “Baik, syukur alhamdulillah yang membantu saya tuh tanggap mereka tuh udah tahu apa yang mesti dikerjakan.” (Wawancara dengan (I6) Bapak Yanuar Rahman, S.Sos., M.Si (53), sebagai Kasie Pemberdayaan Masyarakat pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Rabu, 14 Januari 2015, Pukul 14 : 36 WIB). “Maksimal sih udah maksimal karena biasanya udah seperti itu pasti udah maksmal lah, kecuali ada kerjaan lain di luar, sehari-hari ini udah biasa ada perintah sekali tuh langsung di pahami disuruh bikin surat itu langsung aja ngerti.” (Wawancara dengan (I4) Bapak Kurdi (48), sebagai Kasie Pemerintahan pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 13 Januari 2015 Pukul 11:14 WIB). Menurut hasil wawancara bisa dianalisa bahwa kualitas pekerjaan dari pegawai di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang sudah cukup baik, artinya pegawai sudah menunjukan kinerja yang maksimal. Sementara dalam upaya peningkatan kualitas kerja pegawai, peneliti menganalisa bahwa upaya kesana selalu dilakukan. Berikut hasil wawancara yang peneliti lakukan: “Ya kita untuk meningkatkan ke dalam selain pengawasan secara langsung ke pegawai kita juga mengadakan bimtek-bimtek sederhana, intinya supaya pegawai-pegawai lebih memahami tugas. Seperti halnya sekarang ini sedang ada pembuatan penataan ruanganlah dan
84
sebagainya-sebagainya, seperti hal-hal parsial seperti itu kita coba terus nah itu kan tidak berhenti hanya sekali saja karena aturan ini juga kan berubah terus nah kita juga harus belajar sama saya juga, jadi kita ngobrol dengan sekmat dengan lurah-lurah karena ini kan sudah undang-undang baru kita sendiri butuh untuk pencerahan, bagaimana caranya kinerja kita akan mengundang pegawai lain yang lebih bisa memberikan masukan kepada kita.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 xWIB). “Upayanya dengan mengikutsertakan pegawai dalam diklat atau bimtek agar memperoleh hasil kerja yang maksimal sehingga menambah pengetahuannya terhadap pekerjaannya dan dapat diterapkan disini, mengikuti kegiatan apel pagi, kalau untuk pegawai yang Non PNS ga ada pelatihan, biasanya lewat brifieng staff tiap kali ada pertemuan.” (Wawancara dengan (I2) Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB) “Upayanya lebih meningkatkan TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai), itu merupakan salah satu reward dari pemerintah, selain itu menerapkan disiplin pegawai dengan cara mengikuti apel pagi, dan dengan adanya fingerprint. Upaya lainnya untuk peningkatan kualitas adalah dengan mengadakan bimbingan teknis bagi pegawai secara berkala.” (Wawancara dengan (I3) Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB) Dari hasil wawancara bisa dianalisa bahwa upaya peningkatan kualitas kerja pegawai secara berkala sering dilaksanakan melalui bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan baik yang diadakan oleh Kantor Kecamatan itu sendiri maupun oleh Pemerintah Kota Serang. Sementara dari sudut pandang masyarakat wilayah Kecamatan Cipocok Jaya, peneliti mendapatkan fakta yang berlainan, berikut hasil wawancara yang peneliti lakukan: “Belum menurut saya, beberapa kali saya kesana tidak ada pelayanan yang istimewa yang dilakukan. Masih lambat dalam pekerjaan dan seringkali lempar tanggung jawab yang dilakukan.” (Wawancara dengan (I12) Saharuddin (27), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:20 WIB)
85
“Ya udah cukup juga, meskipun masih banyak kekurangan dan harus diperbaiki.” (Wawancara dengan (I13) Dita Nursanti (18), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 10:41 WIB) “Masih kurang, namanya manusia ya kadang pelayanan tu ada yang memuaskan, ada yang kurang memuaskan yang saya rasakan masih kurang. Dan mengenai prodesur pelayanan yang diberikan pegawai pun belum cukup baik.”(Wawancara dengan (i.14) Mad Nur (42), Warga pakupatan Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 03 Maret 2015 Pukul 12:06 WIB) “Kualitas pekerjaan masih jauh dari harapan, harus ada perbaikan dan peningkatan kualitas aparatur dari Kecamatan maupun dari pihak Kota.” (Wawancara dengan (I16) Parta (42), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Maret 2015, Pukul 09:22 WIB) Dari hasil wawancara bisa dianalisa bahwa kualitas kerja yang dihasilkan pegawai masih jauh dari optimal, masih perlu perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan tugas agar lebih maksimal sehingga kualitas pekerjaan meningkat. Peningkatan kualitas pekerjaan pegawai secara otomatis akan menambah kepuasaan masyarakat penerima layanan serta akan lebih meningkatkan lagi etos kerja yang ada.
3.
Pengetahuan Terhadap Pekerjaan (Job Knowledge) Sejauh
mana
pengetahuan
pegawai
mengenai
pekerjaan
dan
keterampilannya. Sejauh mana pegawai mengetahui pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan standar operasional kerja yang telah ditetapkan. Tujuan organisasi akan tercapai jika pegawai mempunyai pengetahuannya terhadap pekerjaan.
86
Dalam wawancara berikut, akan peneliti paparkan mengenai sejauh mana pegawai memiliki pengetahuan terhadap tupoksi dan pekerjaan yang ditanganinya. Berikut peneliti paparkan hasil wawancara dari pihak pimpinan, staf serta warga masyarakat tersebut : “Dari aturan yang sudah diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya masing-masing. Akan tetapi apabila keadaan mendesak dan ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat sementara yang berwenang tidak ditempat maka akan saya delegasi kan kepada mereka yang saya anggap mampu menyelesaikannya.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB). Dari hasil wawancara dengan Camat Cipocok Jaya tersebut, bisa dilihat bahwa pemberian tugas sudah diatur dalam peraturan tentang struktur organisasi dan tata kerja. Mengenai tugas yang harus diselesaikan segera dan yang berwenang sedang tidak ada ditempat maka delegasi tugas diberikan oleh pimpinan kepada bawahan yang dianggap relevan dengan tugas tersebut. Jadi intinya meski pengetahuan terhadap tupoksi wajib dimiliki pegawai, pegawai pun wajib minimal memahami tupoksi bidang lain untuk sesuatu hal yang dianggap mendesak dan penting. Hal ini diakui oleh beberapa staf yang ada di lingkungan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Dimana mereka juga dituntut untuk mengetahui tupoksi sendiri dan memahami tupoksi orang lain. Berikut wawancara yang peneliti kutip: “Ya udah sesuai tupoksi. Meski kadang saya mendapatkan perintah untuk menyelesaikan pekerjaan yang bukan bagian saya.” (Wawancara dengan (I8) Bapak Mardi (47), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 30 Januari 2015 Pukul 11:10 WIB)
87
“Jika berbicara tupoksi, sebenarnya saya adalah staf di bagian trantib. Tapi oleh atasan diperbantukkan di bagian pemerintahan melayani warga secara langsung.” (Wawancara dengan (I10) Fitri Yuliawati (30), Staf Bidang Trantib yang diperbantukkan di Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 14 WIB) Jika pegawai sudah memahami tugas pokok dan fungsinya maka secara otomatis pegawai akan memiliki pengetahuan yang handal terhadap pekerjaannya. Karena pekerjaan yang dilakukan didasarkan pada tupoksi yang sudah ditentukan oleh pimpinan.
4. Kreativitas (Creativeness) Keaslian gagasan–gagasan yang dimunculkan serta tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. Biasanya ide dan gagasan akan muncul ketika sedang berlangsungnya rapat antara pimpinan dengan bawahan. Berikut peneliti paparkan mengenai hasil wawancara tersebut: “Ada, disini kita tidak bisa solo karir tanpa bantuan yang lain. Ide dan gagasan justru diperlukan apabila kita menghadapi permasalahan yang belum terjadi sebelumnya. Sebagai pimpinan akan sangat jahat sekali jika kita tidak mendengarkan ide dan gagasan dari bawahan. Karena tidak bisa selamanya saya sebagai atasan yang paling pinter dan mengerti permasalahan. Karena semua kemampuan kita kan ada batasnya, wawasan kita ada batasnya, manakala ada hal yang kita tidak ketahui tapi ya mereka tahu justru disitu kita mesti merasa bangga.” “Jika sedang dilangsungkan rapat, saya selalu memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan aspirasi, ide maupun gagasannya terhadap persoalan yang sedang dihadapi. Sebagai atasan kita tidak bisa mengunci ide-ide mereka dan melemahkan pola pikir mereka dan sebisa mungkin menerimanya jika
88
itu untuk kebaikan bersama.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB) “Ada yang suka menyampaikan ide juga, selama itu diperlukan dan sejalan dengan permasalahannya ya kita terima.” (Wawancara dengan (I2) Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB) Menurut pimpinan, ide dan gagasan yang datang dari bawahan bukanlah hal yang harus dihindari, bahkan ide dan gagasan dari bawahan biasanya menjadi pencerahan untuk sebuah permasalahan atau situasi yang belum menemukan solusinya. Berikut peneliti paparkan hasil wawancara dengan staf di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang: “Kalau diberikan kesempatan sih biasanya saya menyampaikan ide atau gagasan tentang suatu hal. Tetapi kalau tidak diminta ya lebih baik diam saja.” (Wawancara dengan (I9) Ibu Ipit Nawati (32), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 53 WIB) Dalam hal ini ternyata tidak semua bawahan yang sering menyampaikan ide dan gagasan, masih banyak staf yang hanya ikut perintah pimpinan saja. Seperti hasil wawancara di bawah ini : “Kalau saya sih ga pernah. Sudah ada eselon IV (kasie atau kasubag) yang mengatur semuanya. Saya sebagai bawahan hanya membantu.” (Wawancara dengan (I10) Ibu Fitri Yuliawati (30), Staf Bidang Trantib yang diperbantukkan di Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 14 WIB) “Kalau saya sih biasanya ikut pimpinan saja, kalau itu yang baik menurut pimpinan biar masing-masing pimpinan aja yang ngatur dan memutuskan. Sebagai bawahan saya hanya ikut saja.” (Wawancara dengan (I8) Bapak Mardi (47), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 30 Januari 2015 Pukul 11:10 WIB)
89
Dari wawancara diatas kita bisa melihat bahwa tidak semua staf berinisiatif
memberikan
ide
dan
gagasannya
dalam
penyelesaian
permasalahan. Ada beberapa staf yang ternyata hanya mengikuti apa kata pimpinan saja dalam melaksanakan tugas. Hal ini akan menghambat pekerjaan manakala pimpinan tidak ada ditempat serta tidak ada pendelegasian tugas kepada bawahan. Hal ini tidak menunjukkan rasa kepedulian yang tinggi dari pegawai terhadap keberhasilan dari suatu pekerjaan. Karena apabila dalam menjalankan suatu tugas atau pekerjaan pegawai hanya perprinsip sekedar menjalankan perintah atasan, maka bukan tidak mungkin pekerjaan itu tidak akan sempurna hasilnya. . 5. Kerjasama (Cooperation) Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan bersama. Hakikatnya dalam sebuah organisasi dibutuhkan kerjasama (teamwork) agar tercipta sebuah harmonisasi dalam pekerjaan untuk tercapainya sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Berikut peneliti paparkan hasil wawancara terkait masalah kerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang: “Kalau di bidang saya, kita saling mengisi. Artinya kita sama-sama mengerjakan pekerjaan yang ada dan menutupi pekerjaan teman yang kebetulan sedang berhalangan hadir. Karena pimpinan juga menekankan pentingnya kerjasama dalam satu bidang pekerjaan.” (Wawancara dengan (I8) Bapak Mardi (47), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 30 Januari 2015 Pukul 11:10 WIB) “Dibidang saya kerjasamanya baik. Kalau kerjasama harus ya, karena yang namanya kerja itu perlu kerjasama kalau tidak mungkin
90
tidak akan terselesaikan pekerjaan. Apalagi kita saling mengisi jika ada pekerjaan” (Wawancara dengan (I10) Ibu Fitri Yuliawati (30), Staf Bidang Trantib yang diperbantukkan di Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 14 WIB) “Baik, Saling membantu ya sesama pegawai lainnya.” (Wawancara dengan (I9) Ibu Ipit Nawati (32), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 53 WIB) Menurut beberapa pegawai, kerjasama yang terjadi antar pegawai sudah baik karena mereka saling mengisi manakala ada pegawai yang tidak dapat mengerjakan pekerjaannya. Hal ini sangat kontras dengan penilaian warga Cipocok Jaya. Mereka menyatakan bahwa kerjasama pegawai belum terlihat baik karena pelayanan yang dilakukan sering terhambat manakala ada pegawai yang tidak dapat melayani warga. Berikut hasil wawancara dengan beberapa warga: “Kalau saya liat sih, kerjasama kurang begitu terlihat ya. Karena kadang jika di salah satu loket pelayanan kosong, tidak ada yang mengisi dan kita disuruh tunggu. Harusnya kan tidak seperti itu jika kerjasama pegawainya sudah baik.” (Wawancara dengan (I12) Saharuddin (27), warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:20 WIB) “Kurang begitu bagus, kerjasamanya masih kurang baik ya keliatannya kalau ga ada pegawai satunya yang melayani nunggu ada pegawai lain yang mengisi, kadang pegawai lain sibuk dengan pekerjaan yang lain, nunggu diperintah.” (Wawancara dengan (I13) Dita Nursanti (18), warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 10:41 WIB) “Kerjasamanya udah baik juga sepertinya neng kadang ga sering kesana semenjak udah ada ibu hafsah itu saya udah banyak dibantu.”(wawancara dengan (I15) Parta (42), Warga Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 maret 2015 pukul 09:22 WIB).
91
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti bisa menganalisa bahwa kerjasama pegawai belum berjalan efektif, karena masih ada keluhan dari beberapa warga terkait kekosongan pelayanan jika pegawai yang melayani sedang berhalangan. Mereka merasakan bahwa kekosongan itu tidak diisi oleh pegawai lain sebagai bentuk suatu kerjasama yang baik antar pegawai.
6. Keteguhan dalam pekerjaan (Dependability) Kesadaran untuk dapat
dipercaya
dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja. Sebagai pegawai, hendaknya memiliki keteguhan dalam pekerjaan dan bekerja sepenuh hati untuk melayani. Tingkat kehadiran pegawai, penyelesaian pekerjaan serta upaya peningkatan kedisipinan pegawai merupakan hal yang wajib terlaksana demi terciptanya organisasi yang efektif dalam pencapaian tujuan. Berikut peneliti paparkan hasil dari wawancara mengenai tingkat kehadiran dari pegawai Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang: “Cukup bagus lah, karena saya melihat kan tidak hanya di Kecamatan sampai dengan ke Kelurahan ya, sampai saat ni yang saya liat bagus, ketika kita butuhkan mereka ada. Kemudian pelayanan juga masih berjalan kalau pengennya mah ingin lebih ditingkatkan lagi, standarnya seperti apa tapi melihat situasi yang ada sudah cukup baik.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB) “Masalah kehadiran baik, apalagi sekarang udah ada fingerprint harus sudah lebih disiplin lagi. Dan hal ini saya evaluasi setiap bulan bersama Kasubag Umum Dan Kepegawaian.” (Wawancara dengan (I2) Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB)
92
“Kalau tingkat kehadiran sih cukup baik. Walaupun emang ada lah yang masih sering kesiangan. Mengenai kehadiran ini saya evaluasi kok dengan Pak Sekretaris untuk dilaporkan ke Pak Camat.” (Wawancara dengan (I3) Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB) “Menurut saya sudah baik ya. Karena absen dievaluasi perbulan oleh Pak Camat.” (Wawancara dengan (I9) Ibu Ipit Nawati (32), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 53 WIB) “Kalo kehadiran sudah baik, tapi kalo masalah kesiangan masih banyak.” (Wawancara dengan (I11) Bapak Jamhari (45), Satpol PP Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:42 WIB) “Dari segi kehadiran cukup baik. Meskipun ada yang tidak masuk pasti ada keterangannya. Sementara kalau kesiangan masih lumayan sering terjadi. Untungnya setiap bulan sering di evaluasi oleh Pak Camat.” (Wawancara dengan (I8) Bapak Mardi (47), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 30 Januari 2015 Pukul 11:10 WIB) “Jam kerja udah sesuai, apalagi sekarang udah ada finger print pinter-pinter kita membagi waktu aja, sidik jari itu kan jam masuknya dari jam 7 sampai jam 8 pagi. kadang nyolong-nyolong waktu dateng kesini dulu (Kecamatan) Jam 7 absen, pulang sebentar masak, beresberes apa gitu terus baru kembali lagi, selagi itu ga ketahuan, ini mah lagi cerita aja ya neng sama neng”. (Wawancara dengan (I7) Nurhayani (51), kasi ekonomi pembangunan, Rabu, 14 januari 2015, waktu 09 : 46 WIB) “Dari segi kehadiran saya rasa masih bagus. Hanya saja seringkali melihat yang datang kesiangan.” (Wawancara dengan (I12) Saharuddin (27), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:20 WIB) Dari wawancara tersebut, peneliti dapat menganalisa bahwa kehadiran pegawai pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya sudah cukup baik hanya saja masih banyak pegawai yang terlihat datang diluar jam yang sudah ditentukan. Melanggar disiplin dalam melaksanakan tugas dalam ketentuan jam kerja
93
hingga pegawai yang mengambil waktu kerja untuk hal pribadi di luar pekerjaannya, hal ini akan berdampak pada pencapaian tugas yang tidak maksimal.
Sementara
ketika
ditanya
mengenai
usaha-usaha
untuk
meningkatkan disiplin pegawai, peneliti memperoleh jawaban sebagai berikut: “Usaha yang dilakukan untuk menjaga kedisiplinan dari pegawai adalah melalui pembinaan dari Kasubag Umum dan Kepegawaian, Apabila pembinaan masih belum ada efek jera, maka akan ada peringatan dan disusul dengan sanksi tegas misalkan pemotongan uang tunjangan atau penundaan kenaikan pangkat.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB) “Usaha yang dilakukan untuk menjaga kedisiplinan dari pegawai adalah evaluasi bulanan yang dilakukan langsung Pak Camat, kemudian ada pembinaan dari saya selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian, Jika pembinaan masih tidak ada perubahan, maka ada peringatan keras dan disusul dengan sanksi yang sangat tegas misalkan dipotongnya uang tunjangan atau kenaikan pangkat berkalanya mengalami penundaan.” (Wawancara dengan (I3) Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB) Upaya untuk meningkatkan disiplin pegawai sudah dilakukan, salah satunya dengan pembinaan kepada pegawai yang melanggar disiplin. Pembinaan dilakukan oleh Kasubag Umum dan Kepegawaian sebagai pejabat yang mengurusi serta membina pegawai. Apabila pembinaan yang dilakukan masih dihiraukan maka akan ada sanksi tegas seperti pemotongan tunjangan pegawai atau dihambatnya kenaikan pangkat berkala bagi pegawai itu sendiri.
7. Inisiatif (Initiative) Dalam pekerjaan kita dituntut untuk melakukan sesuatu yang berbeda setiap harinya untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hal ini lah yang
94
dinamakan inisiatif. Pegawai harus memiliki semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. Karena tanggung jawab dalam pekerjaan menentukan tercapai tidaknya target yang sudah ditentukan oleh pimpinan. Berikut peneliti paparkan hasil wawancara mengenai
inisiatif
pegawai
dalam
melaksanakan
tanggung
jawab
pekerjaannya: “Tentu saja, mereka memiliki inisiatif sendiri dalam pekerjaan dan selalu termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Terkadang, pekerjaan yang membutuhkan diskusi dengan pimpinan pun sudah selesai dengan baik tanpa banyak bertanya kepada pimpinan. Itu sih yang saya lihat terhadap bawahan saya.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB) “Kalau di bidang saya, inisiatif pegawai tinggi, mereka membantu penyelesaian pekerjaan temannya yang berhalangan hadir. Tetapi juga tidak lepas tanggung jawab pekerjaannya. Mungkin kembali kepada diri sendiri ya seperti ini mah.” (Wawancara dengan (I5) Ibu Euis Nuraeni (51), sebagai Kasie Kesejahteraan Sosial Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Rabu, 14 Januari 2015 Pukul 14:36 WIB) “Ketika saya meminta surat pengantar untuk pembuatan SKCK kebetulan ditangani oleh pegawai baru yang kurang paham, disana saya lihat inisiatif dari pegawai lama untuk membantu pembuatan surat tersebut.” (Wawancara dengan (I17) M. Nurohman (28), sebagai Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 11:04 WIB) masih seperti tadi ya inisiatifnya lum cukup baik, masih menunggu perintah atasannya aja. (Wawancara (i.17) dengan Firdianti (20), sebagai Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 10:21 WIB)
Meskipun inisiatif datang dari individu masing-masing, tapi dari wawancara tersebut bisa dilihat bahwa pegawai sudah memiliki inisiatif dalam
95
pekerjaan sesuai dengan tanggung jawabnya akan tetapi di sisi lain pegawai masih belum efektif apabila selalu menunggu perintah dari pimpinannya saja.
8. Kualitas Pribadi (Personal Qualities) Menyangkut
kepribadian,
kepemimpinan,
keramahtamahan
dan
integritas pribadi. Berikut hasil wawancara yang peneliti dapatkan mengenai masalah kepemimpinan: “Saya pikir ya memang pada dasarnya sih semuanya mengalir ya tapi kita mesti ada prinsip-prinsip dalam melakukan pekerjaan kita kan udah ada teori kepemimpinan “ Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso” itu kita coba, sehingga kita ingin menjadi motivator kita bisa mendorong, kita bisa masuk ke dalemnya, kita bisa menjadi pelaksana juga its ok. Sebagai contoh penyelesaian SPJ ini posisi saya bisa di depan, bisa ditengah, bisa di belakang saya masukkan ke ruangan saya semuanya, ketika di dalem itu saya bisa langsung memimpin, ketika mereka sedang mengerjakan kita hanya memantau kita bisa mendorong yang penting targetnya selesai, makanya saya kurung semua di ruangan.” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB) Tipe kepemimpinan seperti ini biasanya menekankan penyelesaian pekerjaan dengan cepat dan tepat. Pemimpin tipe ini tidak segan untuk turun ke dalam pekerjaan meski hanya sekedar memotivasi bawahan dalam penyelesaian pekerjaan. Sementara ketika bahasan digiring kepada keramahatamahan pegawai dalam pelayanan, peneliti menemukan jawaban-jawaban seperti dibawah ini: “Masalah keramahan dalam pelayanan, saya selalu menekankan bahwa dalam pelayanan publik yang harus dikedepankan adalah keramahtamahan dan senyum meski dalam suasana hati apapun. Sejauh yang saya pantau sih sudah cukup optimal” (Wawancara dengan (I1) Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai
96
Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB) “Keramahtamahan dan senyuman merupakan modal utama dalam pelayanan sector public. Ini menjadi sebuah keharusan yang sering saya tegaskan disetiap evaluasi.” (Wawancara dengan (I2) Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB) “Ketika evaluasi, kita selalu membahas masalah keramahtamahan pegawai karena hampir tiap evaluasi, saya selaku kasubag kepegawaian selalu mendapatkan teguran dari masyarakat mengenai hal ini. Beberapa kali saya selalu menekankan bahwa ramah tamah dan senyum dalam setiap melayani adalah modal utama di instansi public ini.” (Wawancara dengan (I3) Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB) Menurut
beberapa
pimpinan
yang
peneliti
wawancara,
keramahtamahan dalam melayani merupakan hal yang selalu menjadi bahasan dalam setiap evaluasi kerja pegawai di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Serang. Dari camat sendiri sudah mendorong untuk selalu mengedepankan keramahan dalam setiap pelayanan publik yang dilakukan. Beberapa kali teguran dari masyarakat dan menjadi bahan evaluasi. Berikut paparan wawancara peneliti dengan masyarakat Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang: “Masih kurang ya kadang masih ada aja yang jutek-jutek gitu.. Saya rasa cuma di Bank dan perusahaan swasta yang pegawainya ramah.” (Wawancara dengan (I15) Firdianti (20), sebagai Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 10:21 WIB) “Kurang begitu baik.” (Wawancara dengan (I17) M. Nurohman (28), sebagai Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 11:04 WIB) “Tidak terlalu ramah sih saya lihat. Mungkin juga kurang dibekali dengan pengetahuan mengenai pelayanan public yang baik.”
97
(Wawancara dengan (I16) Parta (42), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Maret 2015, Pukul 09:22 WIB) “Selama saya ada keperluan di kantor kecamatan, selama itu pula saya tidak menemukan pegawai yang ramah dan murah senyum” (Wawancara dengan (I14) Mad Nur (42), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 03 Maret 2015 Pukul 12:06 WIB) “Masih kurang ramah, kurang senyum dan cenderung agak jutek.” (Wawancara dengan (I13) Dita Nursanti (18), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 10:41 WIB) “Sejauh yang saya tahu, setiap pelayanan publik pasti pegawainya jauh dari kata ramah.” (Wawancara dengan (I12) Saharuddin (27), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:20 WIB) Dari wawancara tersebut, peneliti menganalisa bahwa kelemahan utama dalam pelayanan public di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang adalah keramahan dan keikhlasan dalam melayani. Hal ini menjadi sangat penting karena posisi pegawai sebagai abdi Negara dan pelayan publik. Dalam situasi dan kondisi apapun, harus mengedepankan senyum dan keramahan agar timbul kepuasaan dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Terkait keramahtamahan dan keikhlasan dalam melayani merupakan bukti integritas seorang pegawai dalam memberikan pelayanan. Integritas pegawai dalam pelayanan dapat dilihat dari sejauh mana dia memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, setulus apa dia melayani masyarakat, dan bagaimana komitmen pegawai dalam melayani masyarakat. Berikut peneliti paparkan integritas pegawai dalam pelayanan dimata masyarakat Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang:
98
“Pegawai yang tidak berintegritas adalah pegawai yang datang terlambat, tidak berkomitmen dengan pekerjaan, dan melayani masyarakat dengan buruk. Di kecamatan ada beberapa yang seperti itu, sangat dimohonkan untuk segera diperbaiki. Agar masyarakat nyaman datang ke kecamatan.” (Wawancara dengan (I14) Mad Nur (42), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 03 Maret 2015 Pukul 12:06 WIB) “Jika melihat kondisinya seperti itu, menurut saya pribadi pegawai yang ada kurang memiliki integritas. Datang terlambat, pulang cepat, kemudian tidak mengedepankan senyuman dalam melayani sudah mencirikan bahwa pegawai tersebut tidak memiliki integritas dalam pekerjaannya.” (Wawancara dengan (I13) Dita Nursanti (18), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 10:41 WIB) “Ada beberapa yang integritasnya buruk. Acuh kepada masyarakat yang datang, bersikap jutek ketika melayani dan harus menunggu lama ketika kita ingin memperoleh pelayanan yang cepat.” (Wawancara dengan (I12) Saharuddin (27), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:20 WIB) Integritas seorang pegawai dalam memberikan pelayanan merupakan hal yang penting. Sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat, hendaknya pegawai mencontoh integritas dari pegawai di Instansi Swasta. Jangan karena bukan organisasi profit, maka dengan seenaknya bekerja tanpa mempedulikan masyarakat itu sendiri. Sebagai organisasi yang berorientasi pada sector public hendaknya ini menjadi sebuah prioritas perbaikan agar ke depan tidak ditemui lagi hal-hal keluhan dari masyarakat.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pemaparan dan pembahasan pada uraian sebelumnya tentang masalah dan temuan-temuan di lapangan mengenai penelitian “Kinerja Pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang”, peneliti mendapatkan kesimpulan akhir bahwa Kinerja Pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang belum optimal. Beberapa faktor yang menjadi penghambat antara lain : 1. Masih ada tumpang tindih pekerjaan yang terjadi serta masih ada pegawai yang mengerjakan pekerjaan yang bukan bagian dari tupoksi dan tanggung jawabnya. Hal ini yang menyebabkan pekerjaan berjalan kurang efektif di tunjang dengan masih rendahnya sumber daya manusia. 2. Kualitas kerja yang dicapai dinilai masih kurang optimal, Hal ini disebabkan karena masih ada permasalahan yang ditimbulkan seperti tidak disiplin dalam melaksanakan tugas dalam ketentuan jam kerja, terlambat masuk, kurang fokusnya terhadap pekerjaan karena penempatan pegawai yang ditempatkan tidak sesuai tupoksi dan Standar Operasional Prosedur yang tidak berjalan optimal. hal ini akan berdampak pada pencapaian tugas yang tidak maksimal selain itu bimbingan teknis dan pembinaan yang diperoleh masih belum dapat meningkatkan kualitas pegawai.
99
100
3. Kurangnya ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus bersikap berani dan bertindak tegas untuk memberikan sanksi setiap pegawai yang menyalahi aturan dan tidak disiplin sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. 4. Kreativitas dan Inisiatif yang belum efektif, kurangnya inisiatif memberikan ide dan gagasannya dalam penyelesaian permasalahan. beberapa staf hanya mengikuti apa kata perintah pimpinan saja dalam melaksanakan tugas disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri untuk menyampaikan dan ada juga yang menyampaikan akan tetapi menunggu diberikan
kesempatan
untuk
menyampaikan.
Hal
tersebut
tidak
menunjukkan rasa kepedulian yang tinggi dari pegawai terhadap keberhasilan dari suatu pekerjaan. Karena apabila dalam menjalankan suatu tugas atau pekerjaan pegawai hanya perprinsip sekedar menunggu perintah atau menjalankan perintah atasan, maka bukan tidak mungkin pekerjaan itu tidak akan sempurna hasilnya. Sedangkan kerjasama belum berjalan optimal, manakala masih ada keluhan dari beberapa warga terkait kekosongan pelayanan jika pegawai yang melayani sedang berhalangan dan atau berkaitan dengan keterlambatan jam masuk serta menunggu perintah atasan sehingga berpengaruh pada terhambatnya pelayanan yang diperoleh dan pekerjaan tidak efektif dan efisien. 5. Pengetahuan terhadap pekerjaan, keteguhan dalam pekerjaan dan kehadiran pegawai pada Kantor Kecamatan Cipocok Jaya sudah cukup
101
baik hanya saja masih banyak pegawai yang terlihat datang diluar dari ketentuan jam kerja yang sudah ditentukan, hal ini akan berdampak pada efisiensi kinerja dari kecamatan itu sendiri. 6. Kualitas pribadi yang masih dinilai kurang, ditunjukkan dari sikap keramahtamahan pegawai yang masih menunjukkan sikap belum prima dalam melayani warga hal ini ditunjukkan dari hasil pengakuan warga yang mengeluhkan masih adanya sikap yang kurang prima yang diterima warga.
5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti mencoba merekomendasikan beberapa saran terkait dari hasil penelitian mengenai “Kinerja Pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang” yaitu: 1. Perlu adanya pembagian kerja dan beban kerja yang berbagai
bidang
sehingga
fokus
dalam
merata pada
pekerjaan
sesuai
tanggungjawabnya. Peneliti berharap, faktor kedekatan jangan sampai mempengaruhi penilaian pimpinan sehingga juga akan mempengaruhi pimpinan dalam mendelegasikan tugas-tugas yang ada. 2. Perlunya Peningkatan juga penambahan SDM pegawai merupakan solusi dalam hal ini menghindari tumpang tindih pekerjaan. 3. Perlu adanya pengawasan yang ketat, teguran serta evaluasi yang lebih intensif terhadap pegawai yang melakukan kekeliruan, pelanggaran atau menyalahi aturan dalam melaksanakan tugas/pekerjaan. Hal ini
102
diperlukan untuk mendorong tanggungjawab pegawai terhadap tugas yang dibebankan kepadanya, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai, yang akhirnya berimbas pada peningkatan kinerja pegawai. 4. Perlu adanya upaya peningkatan kualitas pegawai dengan bimbingan teknis, pelatihan-pelatihan serta penyuluhan yang dilakukan secara berkala. 5. Perlu adanya pemberian penghargaan kepada pegawai yang bekerja professional, rajin dan disukai masyarakat sehingga pegawai termotivasi untuk meningkatkan kemampuan serta kinerjanya dalam melaksanakan pekerjaan serta dalam melayani masyarakat. Sebaliknya, untuk pegawai yang dinilai tidak disiplin, buruk dalam kinerja serta tidak melayani masyarakat dengan baik hendaknya diberikan sanksi yang tegas dari pimpinan. Hal ini akan memacu mereka untuk mengoptimalkan kinerja.
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU
Achmad, Mansyur. 2010. Teori-teori Mutakhir Administrasi Publik. Yogyakarta: Rangkang Education. Alwasilah, A. Chaedar. 2006. Pokoknya Kualitatif. Pustaka Jaya: Jakarta. Bungin, Burhan.2007..Analisis Data Penelitian Kualitatif. Rajawali Press: Jakarta. Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. UGM Press.Yogyakarta. Etzioni,Amitai, 1985, Organisasi-Organisasi Modern, UI Press, Jakarta Gomes, Faustino C. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CV Andi. H. A. S. Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT. Bumiaksara Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Depok : Departemen Ilmu Administrasi, FISIP UI Keban, Yeremias T. 2000. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta : Gava Media Kencana, Inu. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki, 2003.Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Mc Graw Hill Education. Jakarta.
103
104
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mahsun, M., (2006), Pengukuran Kinerja Sektor Publik, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta Malayu S.P Hasibuan. 1999. “Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah”, Buku I ,Jakarta : CV. Haji Masagung Miles, Matthew dan Michael Huberman. 2009. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber Tentang Metode-metode baru). Jakarta : UI Press Minner, B. John. 2001. Organizational Behavior : Performance and Productivity. Prentice Hall International,Inc. Mohammad As'ad, 1995. Psikologi Industry. Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Rosda Karya: Jakarta. Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Penerbit Tarsito Nawawi, Hadari. 2006. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Prabu, Mangkunegara Anwar. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama Ratminto
dan
Winarsih,
S.A.
2006.
Manajemen
Pelayanan.
Edisi
kedua.Yogyakarta. PT. Pustaka Pelajar Robbins, Stephen P, 1996, Prinhalindo: Jakarta.
Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,
105
Ruky, Achmad S, 2001, “Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk. Karyawan Perusahaan” ,EdisiPertama, Gramedia Pustaka. Sedarmayanti, 2003.Good Governance : Dalam Rangka Otonomi Daerah Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien melalui Restrukturisasi dan Pemberdayaan, Ed 1, Bandung : MandarMaju ----------------.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT. Refika Aditama ---------------.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT. Refika Aditama Shadily, Hasan. 1980. Ensiklopedia Bahasa Indonesia. IchtiarBaru-Van Hoevedan Elsevier Publishing Projects Simamora,Henry,1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,Jakarta Sinambela,
Lijan
Poltak. 2006.
Reformasi
Pelayanan
Publik. Jakarta:
BumiAksara Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta ---------------------. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta
B. DOKUMEN Peraturan Walikota No.40 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan Kota Serang Standar Operasional Prosedur Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
106
C. SUMBER LAIN www.otonomidaerah.com, diakses pada tanggal 24 november 2014 pukul 11: 15 WIB www.academia.edu/5967767/pentingnya_SKP_bagipegawainegerisipil.com di akses pada tanggal 24 november 2014 pukul 11:35 WIB
Acuan Penelitian Terdahulu : Skripsi Mita Wirnawati tahun 2012 dengan judul Kinerja Satpol PP dalam Pengendalian Pedagang Kaki Lima di Kota Cilegon. Skripsi Nesya Ayu Wardhani tahun 2012 dengan judul Analisis Kinerja Pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Skripsi Dwi Dianawati tahun 2011 dengan judul Optimalisasi Kinerja Aparat dalam Meningkatkan Pelayanan Kartu Keluarga di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang.
107
108
109
110
111
112
Pedoman Wawancara I Pimpinan Indikator
Sub Indikator Quantity of work
Kinerja (Sedarmayanti, 2010:377)
Kisi-Kisi Wawancara
1) Apa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tupoksi dan beban kerja? 2) Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Quality of work (Kualitas 1) Bagaimanakah kualitas dan hasil Kerja) kerja pegawai? 2) Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? 3) Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Job Knowledge 1) Pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? 2) Bagaimana pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? 3) Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Creativeness 1) Bagaimana inisiatif pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan manakala anda tidak di tempat? 2) Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan Cooperation 1) Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? 2) Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Dependability 1) Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di bidang anda? 2) Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? 3) Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? Initiative 1) Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? Personal Qualities 1) Pola kepemimpinan yang seperti apa yang anda terapkan pada bagian anda? 2) Keramahtamahan pegawai dalam melayani? 3) Integritas Pegawai dalam Pelayanan?
113
Pedoman Wawancara II Pegawai Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Indikator
Sub Indikator Quantity of work
Kinerja (Sedarmayanti, 2010:377)
Kisi-Kisi Wawancara
1. Pekerjaan yang anda lakukan sesuai dengan tupoksi dan beban kerja? 2. Anda bekerja sesuai dengan jam kerja? Quality of work (Kualitas 1. Upaya apa yang anda lakukan untuk Kerja) meningkatkan kualitas kerja anda? 2. Apakah diklat yang anda dapatkan sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Job Knowledge 1. Pekerjaan yang anda dapatkan berdasarkan dengan tupoksi? 2. Bagaimana pengetahuan anda mengenai pekerjaan anda? 3. Apa anda sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Creativeness 1. Bagaimana inisiatif anda dalam menyelesaikan pekerjaan manakala atasan anda tidak di tempat? 2. Apakah anda selalu menyampaikan ide dan gagasan kepada atasan? Cooperation 1. Bagaimana wujud kerjasama di bidang anda? 2. Apakah menurut anda, anda dan seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Dependability 1. Tingkat kehadiran anda apakah cukup bagus? 2. Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? 3. Usaha yg dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin? Initiative 1. Bagaimana dengan tanggungjawab anda terhadap pekerjaannya? Personal Qualities 1. Pola kepemimpinan yang seperti apa yang diterapkan pimpinan pada bidang anda? 2. Keramahtamahan dalam melayani? 3. Integritas dalam pelayanan?
114
Pedoman Wawancara III Masyarakat Indikator
Sub Indikator Quantity of work
Kinerja (Sedarmayanti, 2010:377)
Kisi-Kisi Wawancara
1. Para pegawai di kecamatan bekerja sesuai tupoksi? Quality of work (Kualitas 1. Apakah pekerjaan yang dilakukan Kerja) pegawai kecamatan berkualitas? Job Knowledge 1. Apa menurut anda pegawai kecamatan sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Creativeness 1. Apabila ada pekerjaan yang terhambat apakah anda melihat kecenderungan kreatifitas dari pegawai untuk mempercepat pekerjaan? Cooperation 1. Apakah menurut anda, seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim dan apakah anda melihat bentu kerjasamanya? Dependability 1. Apakah pegawai kecamatan memiliki tingkat kehadiran yang baik? 2. Apakah dalam Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan sudah cepat? 3. Bagaimana kedisiplinan pegawai dalam hal kehadiran? Initiative 1. Bagaimana inisiatif pegawai manakala menemukan kendala dalam pekerjaan? Personal Qualities 1. Keramahtamahan pegawai dalam melayani? 2. Integritas pegawai dalam pelayanan?
115
DAFTAR INFORMAN Tabel : Daftar Informan
No.
Kode Informan
1
I1
2
I2
3
I3
4 5
I4 I5
6
I6
7
I7
8
I8
9
I9
Jabatan Informan Camat Cipocok jaya Kota Serang Sekretaris Camat Kasubag Umum & Kepegawaian Kasi Pemerintahan Kasi Kesos Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kasi Ekonomi Pembangunan Staf Pelaksana (Pemerintahan) Staf Pemerintahan
Nama Informan
Jenis Kelamin
Usia Informan
Imam Rana Hardiana
L
47
Tedi Kusnadi
L
39
Holilah
P
44
Kurdi Euis Nuraeni
L P
48 51
Yanuar Rahman
L
53
Nurhayani
P
51
Mardi
L
47
Ipit Nawati
P
32
10
I10
Staf Trantib
Fitri Yuliawati
P
30
11
I11
Staf Trantib Masyarakat Cipocok Jaya Masyarakat Pakupatan Masyarakat Pakupatan Masyarakat Cipocok Jaya Masyarakat Cipocok Jaya Masyarakat Babakan
Jamhari
L
45
12
I12
Saharuddin
L
27
13
I13
Dita Nursanti
P
18
14
I14
Mad Nur
L
42
15
I15
Firdianti
P
20
16
I16
Parta
L
40
17
I17
M. Nurohman
L
35
116
CATATAN LAPANGAN No 1
Tanggal
Waktu
21-04-2014 09:20
2
05-01-2015
09:45
3
13-01-2015
11:14
4
16-02-2015
12:42
5
16-02-2015
13:36
6
26-01-2015
09:57
7
14-01-2015
14:36
8
14-01-2015
10:05
9
12-01-2015
10:28
10
20-01-2015
11:53
11
20-01-2015
11:14
12
30-01-2015
11:10
13
30-01-2015
10:42
14
30-01-2015
10:28
15
16-02-2015
10:41
16
03-03-2015
12:06
17
16-03-2015
09:22
18
13-03-2015
11:04
19
13-03-2015
10:21
Tempat Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kantor Kecamatan Cipocok Jaya
Hasil Data tentang jumlah pegawai Kecamatan Cipocok Jaya, Tupoksi, dan absensi pegawai Data tentang kependudukan, SOP Wawancara Wawancara Wawancara
Informan Holilah, S.IP (I3)
Holilah, S.IP (I3) Kurdi (I4) Drs. Imam Rana Hardiana, M.Si. (I1) Tedi Kusnadi, S.STP.,M.Si. (I2)
Wawancara
Holilah, S.IP (I3)
Wawancara
Euis Nuraeni (I5)
Wawancara
Nurhayani (I7)
Wawancara
Yanuar Rachman, S.Sos.,M.Si (I6)
Wawancara
Ipit Nawati (I3)
Wawancara
Fitri Yuliawati (I10)
Wawancara
Mardi (I8)
Wawancara
Jamhari (I11)
Wawancara
Saharuddin (I12)
Wawancara
Dita Nursanti (I13)
Wawancara
Mad Nur (I14)
Wawancara
Parta (I16)
Wawancara
M. Nurohman (I17)
Wawancara
Firdianti (I15)
117
MATRIKS WAWANCARA Wawancara dengan Bapak Drs. Imam Rana Hardiana. M.Si (47), sebagai Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 12:42 WIB (i.1) Q1 Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kerja dan beban kerja? Kalau ditanya sudah sesuai apa tidaknya insyallah kita semua sudah kita coba sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sesuai jabatannya, dan wewenangnya masing-masing kemudian kita coba upayakan kalau dari staf juga mengerjakan hal-hal yang spesifik sehingga jelas apa yang dikerjakan. Selain itu pekerjaan dilaksanakan seefektif mungkin. Juga pembagian beban kerja juga sudah merata kepada seluruh staf. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Prinsip dasarnya sih semua udah sesuai dengan jam kerja yang ditentukan, tentunya dalam prakteknya mungkin menyesuaikan dengan kesibukan yang ada, kadang ada yang sampai malam kadang sabtu minggu kalau ada acara sedang padat jadi ada fleksibilitas disitu selain dari yang sudah di atur didalam peraturan yang berlaku. Bagaimana dengan Pegawainya disini apakah sudah cukup? Kalau pegawai sih pasti kadang merasa kurang terus yah, karena namanya volume kerja beban kerja juga kan semakin hari semakin bertambah, Cuma kalau untuk hal-hal yang sama yang serumpun kita coba dikerjakan oleh orang yang sama jadi kita coba efisienkan dari sisi tenaga kerja kita coba seperti itu tapi memang kita juga tidak bisa lepas sama sekali eeu tidak diharapkan dari kemenangan itu tidak bisa, tetep kita maksimalkan banyak adanya keluhan yang serumpun ke pekerjaan-pekerjaan.
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Jadi kalau ukuran efektif atau tidak kalau menurut saya kan tergantung dari target yang ditetapkan nah kalau kita mengacu kepada target ya semua sudah terselesaikan, memang ada hal-hal yang belum bisa terselesaikan tapi itu tentunya ada hal-hal yang juga mempengaruhinya, misalkan kan ada aturannya, aturan yang memang apakah aturan itu sinkron tidak dengan kondisional kita tapi kadang-kadang itu yang tidak bisa mencapai target.
Q4
Bagaimanakah kualitas dan hasil kerja pegawai? Untuk mengukur kualitas itu kan banyak faktor, indikator mungkin kita utamakan di sumber daya manusianya dari kedisiplinan, integritas kemudian kualitas pekerjaan itu sendiri jadi banyak faktor yang dilihat, nah ini memang tergantung kepada target itu juga output yang mau kita capai
118
kalau memang kita arahnya ke luas pekerjaan nah mungkin ada fleksibilitas tertentu yang penting kualitas itu tercapai jadi ya seperti itulah ya relatif. Pada prinsipnya sih saya cukup puas. Q5
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? Ya kita untuk meningkatkan ke dalam selain pengawasan secara langsung ke pegawai kita juga mengadakan bintek-bintek sederhana, intinya supaya pegawai-pegawai lebih memahami tugas. Seperti halnya sekarang ini sedang ada pembuatan penataan ruanganlah dan sebagainya-sebagainya, seperti hal-hal parsial seperti itu kita coba terus nah itu kan tidak berhenti hanya sekali saja karena aturan ini juga kan berubah terus nah kita juga harus belajar sama saya juga, jadi kita ngobrol dengan sekmat dengan lurah-lurah karena ini kan sudah undang-undang baru kita sendiri butuh untuk pencerahan, bagaimana caranya kinerja kita akan mengundang pegawai lain yang lebih bisa memberikan masukan kepada kita. Kalau dari Tata ruang ini apa akan ada perubahan lagi untuk meningkatkan kinerja? Kalau tataruang sih inginnya memang lebih mendorong terhadap kinerja tp kalau memang ada seperti ini ya kita maksimalkan yang ada. Kalau memang belum ada ruangan yang lain kita manfaatkan saja, saya pikir tidak harus menjadi kendala ruangan itu, toh dikantor-kantor modern itu kan tipenya udah lain kalau kita kan kantor masih tipe-tipe lama. Bagaimana dengan bintek-bintek sederhana itu yang di adakan dari kecamatan secara langsung? ada yang kita coba secara non formal artinya ketika ada rapat, kita mengadakan rapat itu kan terus-menerus secara non formal kita undang saja karena pertemanan dan sebagainya mereka menyampaikan pengetahuannya, ada juga yang memang secara terprogram kita anggarkan kita adakan pelatihan, dua hal kita lakukan terus ketika kita merasa bahwa hal itu bisa kita tingkatkan kita lakukan apapun juga caranya. Kita disini tenaga pegawainya terbatas dibantu oleh tenaga magang yang sudah di spesifik seperti teh ipit teknis pencatatan sebagainya di pemerintahan, athan di bagian administrasi barang, yang didalam bagian keuangan, bagian pelayanan surat-surat nah ketika adakan pertemuan bintek kita libatkan semua kadang kita juga mungkin barangkali tidak bisa menyampaikan makanya kita libatkan semua. Kita sudah pernah coba seperti itu belum ada penilaian kecuali di adakan dari pemkot yang di undangnya khusus ga bisa yang lain, tapi kalau kita yang ngadain bareng aja.
Q6
Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai?
119
Saya lihat dari perkembangan sepintas saya pikir memang harus dipantau juga oleh pemerintah itu oleh kota dan yang lainnya karena ini untuk untuk pemenuhan keterampilan memang harus diprogramkan tidak hanya cukup sekali pembekalan kemudian selesai semuanya, karena ada hal yang menyangkut kebijakan, hal-hal menyangkut teknik, banyak gitu kalau bekerja itu kan lumayan kitanya. Q7
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Ada pegawai yang memang teliti dalam hal tertentu, ada juga pegawai yang mungkin dia bukan apa ya.. ebitnya (kemampuannya) disitu ya jadi dari hal administrasi Ia kurang tetapi dalam masalah makalah iya bagus.. tergantung pengetahuannya masing-masing. Justru itu ya yang kita prioritaskan itu dari aturannya kan berubah terus seperti halnya rapat jokowi yang kemarin ini kan ada perubahan UndangUndang No.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, nah perubahan Undang-Undang itu kan besar sekali ke bawahnya karena ketika perubahan Undang-Undang ini kan berarti aturan yang lain yang awalnya aturannya mengacu pada Undang-Undang lama nah itu lah setiap saat harus selalu penyesuaian. Nah ketika kita tahu ada aturan baru kita cari siapa sih yang bisa memberikan pencerahan ke kita, kita undang dan minta untuk menyampaikan.
Q8
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Itulah yang menjadi tantangan kita.. ketepatan, kecepatan kemudian ya sudah cepat kan harus tepat ya itu menjadi tantangan kita dalam rangka menciptakan pegawai yang profesional, yang bersih yang pelayanan optimal, yang kita inginkan seperti itu ya karena kalau pemerintah dengan swasta ada fokus yang berbeda, kalau swasta mungkin sudah lebih siap dengan pelayanannya dan sebagainya-sebagainya. Sedangkan dari tatanan kita kan dari sisi pemahaman ada yang mesti kita analisisr atau ada yang kita perbaiki.
Q11 Apakah pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? Dari aturan yang sudah diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya masing-masing. Akan tetapi apabila keadaan mendesak dan ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat sementara yang berwenang tidak ditempat maka akan saya delegasi kan kepada mereka yang saya anggap mampu menyelesaikannya.
120
Q12 Bagaimana dengan pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? Ada yang paham hanya kulitnya, ada yang paham sudah sampai mendalam tapi teteplah memang itu sesuai pada kapasitasnya, kalau memang untuk yang pelayanan mungkin mereka paham mengenai teknis pelayanan kalau yang lainnya agak semi terhadap kebijakan. Bagaimana dengan Pegawai yang memang bekerja sudah sesuai tupoksinya akan tetapi juga merangkap ke pekerjaan lainnya? kebanyakan yang merangkap itu di unsur teknis kalau di general manager agak jarang perangkapan itu tapi masih ada. Kalau kita bekerja secara team ya itu semuanya harus gabung tapi kalau tupoksi masing-masing itu sudah punya pegangan sendiri. Q13 Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Secara umum sudah paham ya. Q14 Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan? Ada, disini kita tidak bisa solo karir tanpa bantuan yang lain. Ide dan gagasan justru diperlukan apabila kita menghadapi permasalahan yang belum terjadi sebelumnya. Sebagai pimpinan akan sangat jahat sekali jika kita tidak mendengarkan ide dan gagasan dari bawahan. Karena tidak bisa selamanya saya sebagai atasan yang paling pinter dan mengerti permasalahan. Karena semua kemampuan kita kan ada batasnya, wawasan kita ada batasnya, manakala ada hal yang kita tidak ketahui tapi ya mereka tahu justru disitu kita mesti merasa bangga. Q15 Apakah anda selalu memberikan kesempatan pada para pegawai untuk memberikan gagasan dan ide pemikiran dalam memecahkan persoalan yang ada? Jika sedang dilangsungkan rapat, saya selalu memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan aspirasi, ide maupun gagasannya terhadap persoalan yang sedang dihadapi. Sebagai atasan kita tidak bisa mengunci ide-ide mereka dan melemahkan pola pikir mereka dan sebisa mungkin menerimanya jika itu untuk kebaikan bersama. Q16 Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? Salahsatunya ya kita kembali ke tupoksinya masing-masing, kita rechek ya saya kebagian ngecek satu-satunya nih tugas ni dah selesai belum dan tugas yang ini dah selesai belum..lumayan juga kan ngecek satu-satu juga
121
Q17 Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Ya seperti kemarinnya ada kegiatan MTQ kita bekerja dalam satu tim gabung semuanya. Q18 Apakah Pegawai mampu mengembangkan kerjasama yang harmonis dengan atasan, sesama rekan sekerja maupun bawahan? Ya relatif sampai saat ini kondisi masih bagus yah, dari suasana kerja dari organisasi dan lain sebagainya walaupun kadangkala adalah selisih paham, kalaupun itu masih subjektif eeu..tidak menyangkut apa yah yang terlalu itu tadi (perselisihan) masih mending lah, Kalaupun itu terjadi ya terpaksa harus kita menyelesaikan juga, tapi itu juga jarang sih. Q19 Apakah pegawai bekerja sama hanya dalam kelompok/unit kerja di bidangnya saja? Itu fungsi saya barangkali ketika melihat situasi seperti itu (pegawai yang tidak membaur/bekerja sama) untuk bisa menggabungkan, kan bekerja secara tim bagaimana kita coba membangkitkan dan membina. Q20 Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya? Cukup bagus lah, karena saya melihat kan tidak hanya di Kecamatan sampai dengan ke Kelurahan ya, sampai saat ni yang saya liat bagus, ketika kita butuhkan mereka ada. Kemudian pelayanan juga masih berjalan kalau pengennya mah ingin lebih ditingkatkan lagi, standarnya seperti apa tapi melihat situasi yang ada sudah cukup baik.. Q22 Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? Usaha yang dilakukan untuk menjaga kedisiplinan dari pegawai adalah melalui pembinaan dari Kasubag Umum dan Kepegawaian, Apabila pembinaan masih belum ada efek jera, maka aka nada peringatan dan disusul dengan sanksi tegas misalkan pemotongan uang tunjangan atau penundaan kenaikan pangkat. Bagaimana mengenai kehadiran pada Apel Pagi? pelaksanaan apel pagi setiap senin paling tidak minimalnya seminggu sekalilah, kehadirannya setengah ya..kalau maksimal banget (kehadiran apel pagi) tidak, tapi masih batas-batas perwakilan dari setiap kelurahan itu ada, jadi ketika apel saya chek kelurahan mana yang hadir..berapa orang tiga, delapan,dua puluh empat yah lumayanlah.. ya itu di semua instansi mungkin itu jadi bahan yang mesti di perhatikan oleh pimpinannya. Q23 Apakah pegawai memiliki inisiatif dan motivasi dalam menyelesaikan
122
pekerjaannya? Tentu saja, mereka memiliki inisiatif sendiri dalam pekerjaan dan selalu termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Terkadang, pekerjaan yang membutuhkan diskusi dengan pimpinan pun sudah selesai dengan baik tanpa banyak bertanya kepada pimpinan. Itu sih yang saya lihat terhadap bawahan saya. Q24 Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? Ya kita harus lakukan cross chek terus chek and richek kalau memang belum selesai kan kita chek lagi belum selesai kita chek lagi teruus, memang kita tidak buat target khusus yah kecuali memang kita sudah ada jadwalnya dari sana penentuan jadwal. Tapi kalau yang tidak kita upayakan penugasan itu kita chek terus sudah sejauh mana.
Q25 Apa ada koordinasi antara selaku pimpinan pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Bentuknya macam-macam ya koordinasi itu ada yang bentuknya terprogram ada juga yang insidental, kalau yang terprogram itukan misalkan kegiatan bulanan, triwulanan, kalau yang insidental ketika kita ada pertemuan tertentu kita ngobrol-ngobrol masalah-masalah tertentu itu juga cukup efektif, bisa untuk meluruskan persoalan. Q27 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang anda terapkan pada bagian anda? Saya pikir ya memang pada dasarnya sih semuanya mengalir ya tapi kita mesti ada prinsip-prinsip dalam melakukan pekerjaan kita kan udah ada teori kepemimpinan “ Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso” itu kita coba, sehingga kita ingin menjadi motivator kita bisa mendorong, kita bisa masuk ke dalemnya, kita bisa menjadi pelaksana juga its ok. Sebagai contoh penyelesaian SPJ ini posisi saya bisa di depan, bisa ditengah, bisa di belakang saya masukkan ke ruangan saya semuanya, ketika di dalem itu saya bisa langsung memimpin, ketika mereka sedang mengerjakan kita hanya memantau kita bisa mendorong yang penting targetnya selesai, makanya saya kurung semua di ruangan. Q28 Keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Masalah keramahan dalam pelayanan, saya selalu menekankan bahwa dalam pelayanan public yang harus dikedepankan adalah keramahtamahan dan senyum meski dalam suasana hati apapun. Sejauh yang saya pantau sih sudah cukup optimal
123
Wawancara dengan Bapak Tedi Kusnadi, S.STP, M.Si, (39) Sekretaris Camat Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015. Pukul 13.36 WIB (i.2) Q1 Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kerja dan beban kerja? Sudah sesuai dengan standar kerjanya sudah ada dalam Perwalnya lengkap Tupoksinya masing-masing. Pembagian beban kerja pun sudah terbagi rata jadi tiap bidang beban kerjanya sama tidak ada yang terlalu berat atau ringan semua sama. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Sudahlah, sesuai jam kerjanya dari mulai jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore, itu pun ada yang sampai malam, lebih dari jam yang ditentukan bagian keuangan biasanya kadang sampai malam.
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Karena pegawai disini pekerjaannya memang hanya itu-itu saja tidak ada hal baru jadi saya rasa udah terbiasa dengan rutinitas pekerjaannya jadi saya rasa cukup efektif.
Q4
Bagaimanakah kualitas dan hasil kerja pegawai? Sebenarnya yang lebih tahu masing-masing Kasie Kasubag kalau mengenai pegawai karena saya hanya sebatas mengawasi, Kalau mengenai kualitas keseluruhan pegawai Relatif ya, kalau menilai dari keseluruhan pegawai disini masing-masing punya kualitas kerja yang berbeda, ada yang memang punya kualitasnya baik adapula yang kualitasnya rendah tapi karena terbiasa dengan pekerjaannya jadi bisa. sebenarnya kualitas kerja pegawai masih perlu ditingkatkan, peningkatan kualitas kerja pegawai itu harus terus menerus di tingkatkan, bukan hanya sekedar dari pekerjaan yang biasa di kerjakannya akan tetapi pengetahuan dan kefahamannya terhadap bidang pekerjaannya, juga keluwesan pegawai mengatasi pekerjaannya.
Q5
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? Upayanya dengan mengikutsertakan pegawai dalam diklat atau bimtek agar memperoleh hasil kerja yang maksimal sehingga menambah pengetahuannya terhadap pekerjaannya dan dapat diterapkan disini, mengikuti kegiatan apel pagi, kalau untuk pegawai yang Non PNS ga ada pelatihan, biasanya lewat brifieng staff tiap kali ada pertemuan.
Q6
Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Diklat itu ada, biasanya seperti diklat teknis, diklat kepemimpinan. Sebenarnya apabila diklat ataupun bintek itu sudah dirasakan langsung, semestinya ada hasil yang didapat dari situ tetapi itu kembali lagi kepada pegawainya untuk dapat menerapkannya pada kantor Kecamatan kenyataannya belum maksimal, belum cukup untuk lebih meningkatkan kualitas kerja tapi sedikitnya ada tambahan pengetahuan untuk
124
menerapkannya dalam pekerjaannya. Karena kebanyakan dari pegawai disini ditunjang dari yang Non PNS ( tenaga magang ). Q7
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Tergantung dari pegawainya ada yang teliti, rapi ada juga yang bekerjanya asal selesai tetapi kurang rapi.
Q8
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Kalau untuk cepat sih masih bisa di usahakan mungkin untuk bagian seperti halnya dalam pelayanan sekarang kan ga butuh waktu lama, tapi kalau bagian lain belum tentu cepat dan tepat waktu, kalau membutuhkan data gitu bisa memerlukan waktu.
Q9
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Iya rasa udah cukup terampil, mereka sudah terbiasa dengan pekerjaannya.
Q11 Apakah pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? Jelas sudah sesuai tupoksinya masing-masing Q12 Bagaimana pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? Masing-masing pegawai berbeda, ada yang mungkin paham sebatas pekerjaannya tetapi secara menyeluruh tidak paham dan mengetahui lebih dalam bidang pekerjaannya. Ada yang memang paham secara keseluruhan. Banyaknya pegawai paham hanya terkait pekerjaannya. Q13 Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Sudah tentu paham apa yang sudah menjadi tugas dan kewajiban pegawai. Q14 Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan? Ada yang suka menyampaikan ide juga, selama itu diperlukan dan sejalan dengan permasalahannya ya kita terima. Q15 Apakah anda selalu memberikan kesempatan pada para pegawai untuk memberikan gagasan dan ide pemikiran dalam memecahkan persoalan yang ada? Iya memberikan kesempatanlah kepada pegawai untuk menyampaikan idenya, selama ada etikanya dan diperlukan sesuai pokok permasalahannya. Q16 Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? Kerja sama pegawai disini baik, satu sama lain membantu.
125
Q17 Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Kalau udah terbentuk kerja sama yang baik pastinya pegawai bekerja satu tim untuk sama-sama menyelesaikan masalah pekerjaan. Q18 Apakah Pegawai mampu mengembangkan kerjasama yang harmonis dengan atasan, sesama rekan sekerja maupun bawahan? Hubungan kerjasama seluruh pegawai disini baik. Q19 Apakah pegawai bekerja sama hanya dalam kelompok/unit kerja di bidangnya saja? Disini (di Kecamatan Cipocok Jaya) bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan, jadi kita melakukan pekerjaan ya saling membantu satu sama lain. Q20 Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di bidang anda? Masalah kehadiran baik, apalagi sekarang udah ada fingerprint harus sudah lebih disiplin lagi. Dan hal ini saya evaluasi setiap bulan bersama kasubag umum dan kepegawaian. Q21 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Penyelesaian pekerjaannya mungkin lebih kepada pengumpulan data dan laporan dari masing-masing kasie, kasubag untuk bersama-sama diserahkan pertanggungjawabannya. Q22 Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? datang yang tampil pulang tepat waktu, bekerja dengan waktu yang ditentukan, kalau ada lembur atau lebih dari waktu yang yang ditetapkan ga jadi masalah sudah menjadi tugasnya selama untuk kemajuan kantor kecamatan. Mengikuti pelaksanaan apel pagi. Q23 Apakah pegawai memiliki inisiatif dan motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya? Ada yang punya inisiatif menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, ada juga yang ga punya inisiatif bekerja aja asalkan selesai tanpa memikirkan untuk segera menyelesaikan kerjanya. Q24 Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? pegawai disini bertanggung jawab pada pekerjaannya. Q25 Apa ada koordinasi antara selaku pimpinan pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Ya sudah tentu ada koordinasi antara satu sama lainnya, supaya semuanya berjalan lancar. Q26 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang?
126
Disiplinnya cukup baik, kegiatan apel pagi pada ikut. Tapi ada saja memang yang ga disiplin itu.. Q27 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang anda terapkan pada bagian anda? Kalau dari saya lebih komunikatif saja, saya sering menyampaikan kepada pegawai yang lain berupa kata-kata. Q28 Keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Keramahtamahan dan senyuman merupakan modal utama dalam pelayanan sector public. Ini menjadi sebuah keharusan yang sering saya tegaskan disetiap evaluasi.
Wawancara dengan Ibu Holilah, S.IP (44), Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Kamis, 26 Januari 2015 Pukul 09:57 WIB (i.3) Q1 Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kerja dan beban kerja? Udah sesuai topoksinya masing-masing, kan sudah diatur dalam peraturan yang ada. Sementara untuk beban kerja, semua bidang sudah dibebani pekerjaan yang merata dan selama ini juga tidak ada keluhan mengenai beban kerja yang lebih berat. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Jam kerja jam 08.00 sampai jam 16.00 sore kadang ada yang sampai malam tuh bagian keuangan kadang sampai malam.
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Hasil kerja efektiflah kalau kerjaan tuh pasti ada outputnya kan udah sesuai waktu.
Q4
Bagaimanakah kualitas dan hasil kerja pegawai? Baik ya baik sekali sih ngga, tapi masih ada ya kekurangan kalau disini memang masalah tenaga pegawai kekurangan, kerjaannya merangkap semua tenaga pegawai banyak yang merangkap.
Q5
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? Upayanya lebih meningkatkan TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai), itu merupakan salah satu reward dari pemerintah, selain itu menerapkan disiplin pegawai dengan cara mengikuti apel pagi, dan dengan adanya fingerprint. Upaya lainnya untuk peningkatan kualitas adalah dengan mengadakan bimbingan teknis bagi pegawai secara berkala.
Q6
Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai?
127
Sementara kalau diklat di Kecamatan masih nunggu panggilan-panggilan aja, umpamanya panggilan untuk diklat apa khusus untuk di kecamatan dari BKD dari sana yang ngadain diklat sendiri, kalau dari Kecamatan sendiri ga ada belum ada yang ngadain diklat sendiri mah. Diklatnya itu seperti diklat kepemimpinan, Trantib, diklat barang jasa, untuk bagian pemerintahan ada biasanya dari Disduknacapil Bagaimana dari pusat aja anggaran diklatnya, tergantung anggaran ya karena selama ini kan anggarannya itu kan terbatas, kan ibu bilang kalau dari Kecamatan itu kan belum ngadain diklat semacam itu cuma kita kan ga tahu kalau dipusat ada tidaknya anggarannya itu, kan kalau sekarang saya bicara ga ada tiba-tiba pertengahan ada panggilan kan kita ga tahu. Kalau masalah diklat masih di pusat aja pemerintah kota. SKPD Kecamatan ini mah penunggu jadi adapun disana ga ada kita belum bisa ngadain diklat sendiri karena terbentur anggaran. Q7
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Tergantung rapinya dalam kategori apa nih hehe dari kerapian sih udah lumayan ya berkas-berkas arsip di simpan dengan baik dalam bendel, ya walaupun yang terlihat berkas-berkasnya banyak yang belum rapi belum tersimpan dengan baik karena belum sempat merapikan aja, dari ketelitian udah cukup teliti juga mengerjakan pekerjaan sesuai perintah, tapi kadang ada aja seh yang memang mendapati kesalahan karena ga jeli paling diminta diperbaiki.
Q8
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Tergantung jenis pekerjaannya.. kalau kerjaannya yang emang bisa dikerjakan cepat bisa diselesaikan pada saat itu tapi kalau jenis pekerjaannya membutuhkan data kan butuh waktu, dilihat dari sifat kerjaannya. Kalau biasanya pelayanan itu kan seperti SKCK itu bisa dikerjakan dengan hitungan menit, karena kan disini kita sekarang hanya buat pengantar aja yang bagian cetak mencetak kan di disduknacapil. Apalagi ada kasienya mah bisa langsung di urus cepet tapi disini juga ga bisa ditargetkan juga, kondisional ga bisa ditargetkan sehari atau dua hari selesai, kalau pimpinan atau kasienya yang bersangkutan dibutuhkan ga ada ditempat kan nunggu untuk diproses baru diselesaikan.
Q9
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Pasti terampil kalau ga terampil ga bakalan selesai..
Q11 Apakah pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? Semua yang punya jabatan itu kan udah di atur dalam PERWAL No. 40 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan fungsi Kecamatan dan Kelurahan Kota Serang udah sesuai tupoksi masing-masing, kalau masalah staf karena disini tuh kekurangan staf, staf disini tuh luar biasa kerjanya disini ikut
128
disini, ikut disni..makanya kalau staf itu pembagian tugas super merangkap membantu bagian yang lain juga, ibu disini punya staf satu maximalnya dua, bu tini kan harusnya punya satu inikan ga ada..kan kerjanya merangkap-merangkap, kadang kerjanya sendiri aja, akhirnya kan staf yang ada difungsikan untuk kesana kemari gitu. Makanya pegangan satu-satu tuh ga ada siapa yang lagi lowong kalau ini butuh bantuan ya itu dibantu. Q12 Bagaimana pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? Kalau sesuai tupoksi bidangnya masing-masing mereka paham mengetahui ya karena emang begitu masuk kan yang dilihat tupoksi dia, dia masuk kesitu duduk yang dilihat kan tupoksinya.. kalau ke bidang lain kan adanya koordinasi itu saling tanya, itupun kalau merangkap itu kan ada pendelegasian wewenang dari camat, mesti ada perintah ga ujug-ujug suruh ngerjain bagiannya pa kurdi ( Pemerintahan ). Q13 Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Sudah paham juga mengenai tugas dan tanggungjawabnya. Q14 Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan? Ya kalau umpamanya ada pertemuan, pasti adalah salah satu yang menyampaikan ide atau saran umpamanya kayak ada kegiatan apa gitu, yang punya gagasan kan menyampaikan gagasannya ini mestinya begini loh, yang ini begini seperti laporan LAKIP. Iya kita bareng-bareng dalam rapat koordinasi. Q15 Apakah anda selalu memberikan kesempatan pada para pegawai untuk memberikan gagasan dan ide pemikiran dalam memecahkan persoalan yang ada? Tiap minggu senin itu kan ada rapat minggon itu salah satu solusi umpamanya ada masalah apa, pengen apa disitu dirapatkan, dari kelurahan termasuk pegawai disini itu salah satu bentuk koordinasi dan solusi memecahkan masalah bukan sekedar ngumpul aja. Iya memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk menyampaikan gagasan karena pasti ada saja yang memberikan ide atau gagasannya seperti pembuatan Laporan Kinerja tadi, terus di adakannya rapat minggon itu disitu bisa saling memberi masukan ide dan gagasannya.. Q16 Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? -Q17 Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Iyalah kalau masing-masing mah gimana pasti dari segi kerja mah satu tim. Q18 Apakah Pegawai mampu mengembangkan kerjasama yang harmonis dengan atasan, sesama rekan sekerja maupun bawahan?
129
Kalau ada yang salah satu sendiri yang gitu mah keciri kan keliatan, ini mah membaur kalau ada yang seperti itu tidak mau membaur pasti dikucilkan geh, ga punya temen itu mah tergantung bagaimana situasi kekeluargaannya yang kurang, tapi kalau disini mah situasi kekeluargaannya bagus sih. Q19 Apakah pegawai bekerja sama hanya dalam kelompok/unit kerja di bidangnya saja? Pasti ada kait mengaitnya ada, tergantung jenis kerjaan..misalkan kita ada kaitan dengan bidang mana nih jadi kerjasamanya dengan bidang itu pasti ada, jangankan sekup yang besar yang kecilpun pasti ada saling kerjasama, kalau ada yang dibutuhkan oh ini mah butuhnya data ini nih jadi saling. Q20 Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di bidang anda? Kalau tingkat kehadiran sih cukup baik. Walaupun emang ada lah yang masih sering kesiangan. Mengenai kehadiran ini saya evaluasi kok dengan Pak Sekretaris untuk dilaporkan ke Pak Camat. Q21 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Penyelesaian pekerjaannya kan bukan target seperti dipabrik/perusahan swasta kalau dipemerintahan disini ya kayak air mengalir aja. Q22 Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? Usaha yang dilakukan untuk menjaga kedisiplinan dari pegawai adalah evaluasi bulanan yang dilakukan langsung Pak Camat, kemudian ada pembinaan dari saya selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian, Jika pembinaan masih tidak ada perubahan, maka ada peringatan keras dan disusul dengan sanksi yang sangat tegas misalkan dipotongnya uang tunjangan atau kenaikan pangkat berkalanya mengalami penundaan.
Q23 Apakah pegawai memiliki inisiatif dan motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya? Ada rasa tanggung jawab kalau udah ada tugasnya walaupun memang umpamanya dirumahnya ada masalah, motivasi pasti ada makanya kalau ada pegawai yang memang mengalami hambatan ngebantuin. Q24 Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? Udah pasti akan bertanggung jawab sesuai tugasnya. Q25 Apa ada koordinasi antara selaku pimpinan pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Kata ibu juga kan kalau masalah pekerjaan pasti ada koordinasi apalagi sekupnya besar ataupun sekupnya kecil pun pasti ada koordinasi, umpamanya ibu bidang kepegawaian pasti koordinasinya sama kepegawaiannya, misalkan ke pemerintahan koordinasi ke kependudukan, begitu pun dengan bidang yang lain karena kalau koordinasinya tidak ada
130
ya ga bakalan berjalan sulit.. Q26 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Alhamdulillah disiplin, paling ada salah satu beberapa yang ga disiplin itu manusiawi yah yang penting ga sampe menimbulkan berbulan-bulan dan berminggu-minggu. Q27 Keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Ketika evaluasi, kita selalu membahas masalah keramahtamahan pegawai karena hampir tiap evaluasi, saya selaku kasubag kepegawaian selalu mendapatkan teguran dari masyarakat mengenai hal ini. Beberapa kali saya selalu menekankan bahwa ramah tamah dan senyum dalam setiap melayani adalah modal utama di instansi public ini. Q28 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin? Ada sanksi, kalau umpamanya ga disiplin penundaan Tunjangan Penghasilan itu. Pertama iya mungkin teguran dulu kemudian ada bukti. Umpamanya ini laporan ada surat dari lurah terus ke camat ya udah tinggal di beri sanksi.
Kasie Pemberdayaan Masyarakat ( Yanuar Rahman, S.Sos.,M.Si ) 53 tahun (i.4) Wawancara : Rabu, 14-01-2015, waktu 14 : 36 WIB Q1 Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kerja dan beban kerja? Kalau saya sebagai kasie pemberdayaan masyarakat sih bagaimana kebijakan pimpinan. Berbicara beban kerja sebenarnya dalam SOTK baru, kasie yang mengurus Desa/Kelurahan sudah tidak ada. Tetapi kalau masalah Raskin saya yang pegang, seharusnya sih itu tupoksi Kasie Kesejahteraan Sosial. Cuma dilimpahkan pimpinan kepada saya. Saya juga ga punya staf PNS hanya dibantu sama anak-anak TKS aja, ya saya megang masalah Raskin udah hampir 4 tahun. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Yaa udah sesuai
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Sementara yang membantu saya mah efektif. kaya wulan, fitri..semuanya TKS yang membantu saya.
Q4
Bagaimanakah kualitas dan hasil kerja pegawai? Baik, syukur alahamdulillah yang membantu saya tuh tanggap mereka tuh udah tahu apa yang mesti dikerjakan.
131
Q5
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? Yaah..bimbinganlah dari kita-kita ( masing-masing pimpinan )
Q6
Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Susah seh kalau kita ini mah, semua juga yang membantu saya tuh TKS (Non PNS) kalau terlalu menerapkan disiplin kalau mereka di gaji.. semuanya yang PNS itu disini Kasie-Kasie, paling staf ada dua (yang PNS) itu, satu di Pemerintahan sama POLPP bagian Trantib, Selain dari itu semuanya anak TKS. Kalau diklat mah langsung dari Pemerintah Pusat, biasanya akhir tahun ada dan biasanya kebanyakan Kasie pemerintahan sebetulnya, itupun yang mengikuti pegawai yang PNS. Kalau yang TKS biasanya sekedar bimbingan aja..
Q7
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Alhamdulillah, kalau yang membantu saya mah udah percaya penuh paling kalau buat surat atau apapun itu paling dibaca sama saya kebanyakan langsung acc ga dirubah lagi sama saya. Jadi udah cukup rapi dan teliti kalau buat surat gitu jarang ada yang salah karena udah biasa.
Q8
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Alhamdulillah, langsung dikerjakan ga ditunda-tunda
Q9
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Menurut saya terampil.
Q11 Apakah pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? Kalau di Kecamatan mah tupoksi itu merangkap-rangkap namanya juga kurang pegawai, istilahnya kaya bu Eius juga kan minta bantuan sama mereka, saya juga sama. Q12 Bagaimana pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? Bagus, Andai kata saya mau buat surat ke dinas, dikasihin aja sama saya paling saya rubah ni awalnya menindaklanjuti menjadi memperhatikan udah lancar..udah bisa mereka udah mengetahui dan paham. Q13 Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Ya udah paham dengan tugas dan kewajibannya.
132
Q14 Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan? iya mereka (pegawai) juga kadang menyampaikan ide pemikirannnya. Q15 Apakah anda selalu memberikan kesempatan pada para pegawai untuk memberikan gagasan dan ide pemikiran dalam memecahkan persoalan yang ada? Iya saya juga ngga ego dengan ini saya, saya juga tetap mendengarkan gagasan dan saran dari mereka. Q16 Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? Kerjasama baik ya, saling membantu semuanya. Q17 Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Bidang apa aja di garap sama mereka semua bekerja sama satu tim untuk mengerjakan apa saja yang mereka mampu. mungkin terutama wulan bidang apa aja pakai dia(pekerjaannya), mulai dari kasie Trantib,pemerintahan, karena dia lihay dengan komputer.. Kalau saya Kasie Pemberdayaan Masyarakat, Kasie Trantib, Pemerintahan, Kesos, kalau masalah komputer kita ga bisa. Q18 Apakah Pegawai mampu mengembangkan kerjasama yang harmonis dengan atasan, sesama rekan sekerja maupun bawahan? Alhamdulillah sih, kerjasamanya baik. Q19 Apakah pegawai bekerja sama hanya dalam kelompok/unit kerja di bidangnya saja? Ga juga gimana kebutuhan ya kalau bidang yang lain butuh siap membantu yang lain, kita juga melihat kalau nyuruh mereka juga kira-kira sibuk ngga nih. Q20 Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di bidang anda? Untuk kehadiran bagus, kalau tidak hadir karena apa gitu ada pemberitahuan biasanya lewat Kasubag Kepegawaian. Q21 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Alhamdulillah sih ga terlalu ruet, yang penting anak-anaknya itu siap, kita juga ga menyuruh mereka kalau lagi keadaan sibuk. Q22 Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? Ya terutama masalah kesejahteraan,heuheu mereka itu kan kebanyakan TKS ga digaji..cuman bagaimana milik sehari-hari aja. Disini kalau ngga salah yang TKS/magang berapa ya kurang lebih 14 an, yang PNS itu juga yang punya Jabatan. Apel mereka ikut.. Q23 Apakah pegawai memiliki inisiatif dan motivasi dalam menyelesaikan
133
pekerjaannya? Ya punya inisiatif, makanya saya ini aja selanjutnya staf yang melanjutkan mereka sendiri. Q24 Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? Ya udah cukup baik, udah tanggungjawab sekalipun ga digaji juga. Q25 Apa ada koordinasi antara selaku pimpinan pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Ya otomatis ada koordinasi. Q26 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Disiplinnya baik ya seperti tadi udah bagus. Q27 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang anda terapkan pada bagian anda? Bagaimana ya,,saya punya staf anak TKS yang penting mereka udah masuk juga udah syukur, mereka itu disiplin jam 8 masuk pulangnya jam 4 sore. Q28 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin? Kalau pegawai Negeri otomatis ada ya, pertama teguran dari atasan kemudian ga disiplin juga adanya pemotongan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Kasie Pemerintahan (Bpk. Kurdi 48 th) (i.5) Wawancara Selasa, 13 Januari 2015 waktu 11:14 WIB Q1 Sudah sesuai standar pekerjaan dan sudah sesuai tupoksi masing-masing Q2
Ya sesuai dengan jam kerja, kalau di luar jam kerja kita kasihan juga kan yah, karena bukan PNS kebanyakan kan magang (non PNS)
Q3
Kayaknya udah efektif seh, karena sudah biasa dan kerjanya itu-itu aja kan! Haa
Q4
Maksimal seh udah maksimal karena biasanya udah seperti itu pasti udah maksmal lah, kecuali ada kerjaan lain di luar, sehari-hari ini udah biasa ada perintah sekali tuh langsung di pahami disuruh bikin surat itu langsung aja ngerti.
Q5
Ya untuk meningkatkan kualitas pegawai, ya kita harus menunjukkan kualitas yah sama anak buah (bawahan) dan kita harus loyalitas terhadap pekerjaan. Ada pembinaan ja kadang-kadang dari kita sendiri (selaku pimpinan) ke bawah ke kelurahan, di kelurahan juga ada bawahan kita. ada pembinaan masing-masing pokoknya kelurahan itu bawahan kita, apalagi ada instruksi diadakan pembinaan ya dilaksanakan. Pembinaan itu juga dilakukan melalui pimpinan masing-masing lewat pemberitahuan terlebih
134
dulu. Q6
Q7
Q8
Q9 Q11 Q12 Q13
Q14
Q15
Q16 Q17
Q18
Kalau diklat gda, hanya pembinaan aja gt, pembinaan pegawainya tapi kalau dari pusat ada semacam diklat kaya kependudukan, ada juga dari yang lain dari Dinas Sosial dalam setahun itu jarang, paling sekali masingmasing dinas itu yang biasa ngadain sosialisasi gt, paling yang sering itu Bintek. Ya namanya manusia yah, kadang-kadang rapi kadang-kadang ngga mungkin dari orangnya yah kalau lagi ruet mah hehe..kerjaan ga rapi ada ajalah manusia kesalahan pasti. Kadang-kadang saya sendiri geh lagi ga mood, ruet mah kerjaan salah. Ya makanya kan kerjaan ga selalu dipikul sendiri, bareng-bareng kita kroschek dulu antara si pembuat melalui pimpinan masing-masing takut ada kesalahan, ya benar aja kekurangankekurangan itu pasti ada. Dalam segi pelayanan pun pasti ada kadangkadang ya kitanya lalai, ya tadi itu karena lupa, kurang sosialisasi ke masyarakat. Harusnya seperti itu ya cepat, tepat waktu tapi kan kadang-kadang orang tuh lalai menghambatlah kerjaan, maleslah anu lah tapi kan pekerjaan itu harus secepatnya dikerjain. Karena banyak kerjaannya bisa jadi tertunda. Ya kebanyakan karena pekerjaan sudah biasa, jadi ga banyak nanya-nanya karena kerjaannya itu-itu juga jadi ga aneh lagi kerjaannya udah srek-srek. Udah sesuai dengan pekerjaannya atau tupoksinya. Ya mengertilah karena tadi itu karena sudah biasa pekerjaannya kan itu-itu juga cepet tanggap. Pekerjaannya udah memahami Kewajiban-kewajibannya udah paham, artinya walaupun udah kewajibannya juga saling membantu misalnya ada pimpinannya yang kurang mampu ikut saling membantu, ga pegang satu aja jadi saling memahami. Pastilah semacam bikin surat atau himbauan ke kelurahan itu kan harus mengeluarkan ide semisal himbauan bikin surat kepada RT-RT untuk membuatkan SK-SK (Surat keterangan) yang lama yang baru harus dibuatkan itu kan harus mengeluarkan ide tapi mereka-mereka udah paham, paling ke meja itu tahunya udah beres. Ya kadang-kadang konsultasi dengan saya. Dikasih kesempatan supaya pemikirannya lebih luas kalau ga dikasih kesempatan mereka nanti ga bisa-bisa harus dikasih kesempatan supaya memahami pekerjaan-pekerjaannya. Kalau masalah pekerjaan ya harus diikutsertakan walaupun bawahan saya yah, karena saya sendiri juga masih belum bisalah barangkali mereka-mereka punya ide, namanya orang yah kalau lagi buntu mah apalagi banyak pikiran boro-boro mau berpikir ide. Harus ada, kalau tidak ada kerjasama tidak akan berjalan. Ya belum maksimal seh, upaya mah seperti itu ya supaya maksimal pekerjaan kita saling sesama kasi kita ajak kerjasama kalau ada yang sakit siapa lagi yang mengerjakan jadi kita saling membantu. Kerjasama bagus Ngga sih, yang utama ya kelompoknya sendiri dulu baru ke yang lain. Tapi mereka sendiri membantu tidak diminta sudah memahami saling bantu.
135
Q19 Kalau dari tingkat kehadiran bagaimana pimpinan ya dan bagaimana kita dari tingkat kehadiran baik. Yang penting ada omong-omongnya alhamdulillah sih ngasih tahu apabila ada yang kegiatan lain. Q20 Awalnya kan mungkin masyarakat bawa data kan sifatnya pengantar terutama dari kelurahan, Dilihat dari kelengkapan datanya ga lama ya paling 5-10 menit beres. Kalau udah lengkap berkas-berkasnya baru dilayani. Q21 Gimana pimpinan ya, Q22 Inisiatif ada, kadang-kadang pimpinan suka lupa bawahan suka inisiatif sendiri. Q23 Kalau tanggungjawab yang utama tetep pada pimpinan seperti ada kesalahan buat surat mereka mau tanggungjawab, karena tetap tanggungjawab pimpinan mungkin kurang kontrol. Tapi sejauh ini mereka tanggungjawab terhadap pekerjaannya. Q24 Koordinasi itu pasti, karena kalau tidak ada kerjasama atau koordinasi ga berjalan. salah satu kegiatan maulid semua instansi itu kan di undang koordinasi juga karena yang namanya di Kecamatan semua lembagalembaga di kecamatan saling menunjang. Semua instansi saling membantu terutama kaitannya dengan kecamatan kaya polsek, dinas pendidikan, puskesmas, KUA. Q25 Normatif itu mah ga semua pegawai, keliatannya seh rajin. Q26 Ya mudah-mudahan kepemimpinan yang saya terapkan seperti apa yang saya contohkan yang baik. Karena yang dulu-dulu banyak keluhan. Q27 Masih ada toleransi paling sebatas teguran, kalau sanksi ga ada.
Wawancara dengan Ibu Euis Nuraeni (51), sebagai Kasie Kesejahteraan Sosial Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Rabu, 14 Januari 2015 Pukul 14:36 WIB (i.6) Q1
Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kerja dan beban kerja? Sudah ya, udah sesuai berdasarkan tupoksinya masing-masing
Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Udah mulai berlaku disiplin ya karena udah ada fingerprint itu.
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Udah efektif sesuai tupoksi masing-masing juga, kalau ada yang bisa saya kerjakan ya kalau ga saya nanya ke pimpinan. Saya ga punya staf, stafnya siapa aja yang lagi senggang waktunya dari TKS yang disuruh untuk membantu pekerjaan, ga khusus gitu untuk bagian Kesos. Kalau Kesos itu punya TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) jadi yang terjun dilapangan seperti Lansia, BLSM, kayak seperti Rumah Tidak Layak Huni, yang lebih lanjut ke Lapangan itu dan yang lebih jelasnya benar tahu dilapangan ya TKSK itu, TKSK itu langsung dari
136
Provinsi, TKSK Kecamatan kalau saya Cuma Laporan-laporannya aja. Q4
Bagaimanakah kualitas dan hasil kerja pegawai? Baik aja sih, kalau misalkan namanya kerja ga kompak td itu namanya kerja yang enak kan kompak jadi hasilnya pun baik.
Q5
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? Kalau di Kesos itu lebih ke sosial ya, paling upayanya lebih ke pembinaan aja ya biasanya kita di undang ke Dinas Sosial, Kota atau Provinsi pas ke Kelurahan juga kan ada kasi-kasi kesos jadi memang perlu. Memang ga sering juga tapi diperlukan ya.
Q6
Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Cukup kalau untuk diklat ya membantu meningkatkan kualitas pegawainya itu tadi, kemudian dari pembinaan juga sama diperlukan kegiatan itu kalau dibilang cukup sih sepertinya masih perlu ditambah lagi ya, buat kelancaran pelaksanaan kerja khususnya di Kecamatan Cipocok Jaya.
Q7
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Ada yang teliti neng, ada yang gimana lah kalau misalkan disuruh minta itu data gimana sih harus jemput bola kalau di kelurahan itu, kalau di smsin di suratin suruh jemput bola mah mau ga mau data itu masuk. Kalau ni nti nunggu-nunggu kita disana udah di tunggu data, pihak kami di kelurahan itu jemput bola.
Q8
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Ya tergantung orangnya, ada yang cepet kalau disuruh itu cepet mengerjakan ada yang memang gitulah tadi itu nanti-nanti..
Q9
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Ya udah bagus lah. Udah biasa mengerjakan apa yang menjadi tugasnya.
Q11 Apakah pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? Ya udah sesuai tupoksinya. Q12 Bagaimana pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? Udah paham, karena kan kebanyakan disini kan kebanyakan kategori dua itu TKS yang udah lama jadi yang benar-benar udah bisa kalau itu mah udah yang siap pake lah. Udah lama disini (kantor Kecamatan) Ada yang udah 20 tahun, 15 tahun walaupun belum di angkat siap kerja apa aja juga
137
dia udah tahu bisa, Justru itu saya kasiannya itu malah ada ga honor ada yang diangkat dan yang bener-bener pegawai sekarang mah susah. Yang TKSK itu mah ada 6 yang masuk kategori dua, yang magang-magang juga ada udah lama juga tapi memang ga ada payung hukum kalau yang udah TKS itu kan udah ada payung hukumnya makanya masuk kategori dua itu. Q13 Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Udah paham.. Q14 Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan? Ada aja sih, kalau misalkan masalah surat biasanya kurang ini kalau konsepan surat ga pas tuh silih saling kita punya temen yang mungkin lebih tahu lagi, kalau surat itu kan di konsep sendiri di ajuin ke sekretaris, sekretaris salah coret-coret lagi dibetulin kalau udah oke paraf saya kemudian ke sekmat dan paraf Camat. Q15 Apakah anda selalu memberikan kesempatan pada para pegawai untuk memberikan gagasan dan ide pemikiran dalam memecahkan persoalan yang ada? Iyalah kadang saya juga ngasih kesempatan pegawai, kadang- kadang sama saya, kadang kalau masalahnya susah ga bisa dipecahkan sendiri kan saya punya pimpinan, kalau udah ga bisa sama saya ya ke pimpinan. Sama-sama pimpinan mungkin lebih mengerti. Q16 Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? Udah baik ya, kayak TKSK dengan TKH udah alhamdulillah sinkron nyatu gitu.. Q17 Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Kejasamanya baik, sudah tentu bekerja dalam satu tim. Q18 Apakah Pegawai mampu mengembangkan kerjasama yang harmonis dengan atasan, sesama rekan sekerja maupun bawahan? Udah harmonis, namanya kayak bawahan kalau misalkan salah ya mesti di betulin, kalau misalkan bandel saya laporin aja, ada aja yang bandel juga.. Q19 Apakah pegawai bekerja sama hanya dalam kelompok/unit kerja di bidangnya saja? Di up plus ke semua siapa yang mampu aja, misalkan di bagian keuangan bikin SPM ok ikut, misalkan saya ngerjain sendiri kadang nyetempelin nyuruh sih ga ya, pada nyamperin malu sendiri dia, “buat kemana aja bu”. Staf itu butuh sih ga butuh ya pasti sih butuh, tapi alhamdulillah ya ada nih staff tuh yang satu lincah kemana aja dia membantu. Walaupun ga punya staf juga yang lainnya pasti membantu. Kalau staf tuh ga punya PNS disini..cuma ada satu susah itu yang PNS mah, kalau yang magang banyak, “kecamatan itu perlu PNS yang staf”.
138
Q20 Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di bidang anda? ada aja sih, kebetulan ada yang rajin ada yang sakit..ada juga yang ga hadirnya tapi ya ada keterangannya. Q21 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Paling pengumpulan data-data, data masjid, lansia, mushola, majlis taklim, puskesmas. Banyak.. Q22 Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? Harus disiplinlah sekarangkan udah ada itu ya (fingerprint) nanti kalau misalkan TPP itu kan di potong, jadi sekarang mah harus pinter-pinter ngebagi waktu, misalkan kesini jam 7 sidik jari dulu nanti pulang masak dulu apa dulu nanti kesini (ke Kecamatan) balik lagi. Pulang harus tepat waktu. Harus lebih giat lagi aja. Q23 Apakah pegawai memiliki inisiatif dan motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya? Kalau di bidang saya, inisiatif pegawai tinggi, mereka membantu penyelesaian pekerjaan temannya yang berhalangan hadir. Tetapi juga tidak lepas tanggung jawab pekerjaannya. Mungkin kembali kepada diri sendiri ya seperti ini mah. Q24 Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? Pada tanggungjawab neng semua juga, mau kerjaan siapa-siapa karena udah di tunjuk ini tugasnya ini-ini.. Q25 Apa ada koordinasi antara selaku pimpinan pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Iya ada Koordinasi, baik pegawai dengan instansi lain juga kaya kesos itu koordinasi dengan Dinas Sosial, UPT Pendidikan, UPT Puskesmas kaitannya gizi buruk, kader-kader posyandu. Q26 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Udah pada gede-gede udah harus pada sadar diri.. tidak mesti harus selalu di omongin aja. Q27 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang anda terapkan pada bagian anda? Di ibu mah yah masalah kerjaan mah ga begitu ini di..dipikir-pikir apa, tapi kalau pimpinan ada, pa camat tuh kalau ke bawahan langsung misalkan ada nih bu ada data misalkan mengenai apa pendidikan kita langsung jemput bola ke dinas terkait. Jadi ga mesti menerapkan yang gimana-gimana yah dikerjakan bersama-sama aja. 28
Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin?
139
Ga ada sanksinya si neng, itu mah kesadaran sendiri aja. Itu kalau yang PNS memang ada pemotongan TPP itu tadi, dari BKD langsung.
Kasie Ekonomi Pembangunan ( Nurhayani ) 51 tahun (i.7) Wawancara : Rabu, 14-01-2015, waktu 09 : 46 WIB Q1 Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar kerja dan beban kerja? Standar kerjanya udah sesuai dengan Tupoksi masing-masing, tapi kalau mengenai beban kerja kadang kan kita punya beban tugas dan tanggung jawab yang berbeda, kalau bagian ibu kan ga terlalu ya ibu kadang lebih banyak di lapangan, biasanya bagian keuangan itu kadang bisa sampai malam, kalau laporannya diminta untuk diserahin, mau ga mau kan harus cepet diselesaikan. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Jam kerja udah sesuai, apalagi sekarang udah ada finger print pinter-pinter kita membagi waktu aja, sidik jari itu kan jam masuknya dari jam 7 sampai jam 8 pagi. kadang nyolong-nyolong waktu dateng kesini dulu (Kecamatan) Jam 7 absen, pulang sebentar masak, beres-beres apa gitu terus baru kembali lagi, selagi itu ga ketahuan, ini mah lagi cerita aja ya neng sama neng, hehe..
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Munurut ibu mah udah efektif..udah pada biasa ya mengerjakan pekerjaannya jadi udah cepet.
Q4
Bagaimanakah kualitas dan hasil kerja pegawai? Udah cukup bagus.. disini mah kerjanya udah pada ngerti ibu mah kan ga punya staf ada staf satu tuh suka bantu ibu buatin surat, misalkan di suruh buat surat tuh langsung aja ga nanya-nanya lagi udah paham, kalau memang ada yang ga tahu paling sedikit yang ditanyain.
Q5
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai? Memberikan pelatihan-pelatihan ya terutama pada pegawai di Kecamatan supaya lebih meningkat kualitas kerjanya, pemerintah pusat memang tidak menyediakan pelatihan khususnya bagi pegawai apalagi yang non PNS, kalau untuk yang PNS kan ada yang namanya Bintek. Makanya kita paling disini hanya memberikan arahan dan pembinaan kepada pegawai khususnya staf-staf supaya lebih terarah untuk kelancaran kerja.
Q6
Apakah diklat yang dilakukan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Belum cukup kalau untuk bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang), karena
140
emang sebagian besar pegawai staf disini Non PNS, staf yang PNS itu sedikit sekali, diklat seperti itu kan tidak di dapat ya itu tadi paling sebatas pembinaan dari pimpinan. Q7
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Tergantung juga orangnya ya, kalau di bagian ibu disini udah cukup baik ya ada sih..kadang kurang telitinya kalau waktu di serahin udah jadi ada yang salah gitu minta langsung diperbaiki lagi aja, tapi itu juga ga banyak. Kalau dari kerapian semua yang kerja..ada yang rapi, ada juga yang kurang rapi..gimana pribadinya menggiatkan diri untuk selalu rapi dalam bekerja.
Q8
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Belum semuanya cepat dan tepat waktu ya, ada pekerjaan yang dikerjakan bisa cepet, kalau semacam buat surat atau pengantar gitu kan cepet, ada juga yang butuh waktu pengerjaannya seperti laporan, kalau ekbang kan biasanya menangani seperti IPPT (Izin Penggunaan Peruntukan Tanah), Musrenbang Kecamatan, kegiatan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) pada program kegiatan pembangunannya, rekomendasi Undang-Undang Gangguan dan lain-lain. Kadang di targetkan waktu juga ya tapi kadang ga tepat dari waktu yang ditentukan.
Q9
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Menurut ibu mah udah cukup terampil seh neng, karena udah terbiasa juga dengan pekerjaannya yang gitu-gitu aja.
Q11 Apakah pekerjaan yang anda berikan sesuai dengan tupoksi bawahan? Iya pegawai disini udah sesuai tupoksinya. Walaupun memang staf disini kerjanya kesana kemari membantu nyelesaikan pekerjaan bagian lain. Saling membantu yang lainnya. Q12 Bagaimana pengetahuan pegawai tentang pekerjaannya? Udah pada tahu, paham karena pekerjaannya itu-itu aja jadi udah terbiasa. Q13 Apa pegawai sudah memahami tugas dan kewajiban masing-masing? Tentu pastinya pegawai udah paham mengenai tugas dan kewajibannya.. Q14 Pegawai dilingkungan anda apakah selalu menyampaikan ide dan gagasan? Suka ada yang menyampaikan ide atau gagasannya, misalkan seperti bikin surat tuh bu nih mestinya baiknya begini-begini. Ada yang suka menyampaikan tapi ga banyak juga yang nyampaikan idenya. Q15 Apakah anda selalu memberikan kesempatan pada para pegawai untuk
141
memberikan gagasan dan ide pemikiran dalam memecahkan persoalan yang ada? Iya dikasih kesempatan ya itu tadi yang mau dan punya ide atau gagasannya bisa di sampaikan, tapi dalam persoalan permasalahan apa dulu..mungkin yang masih sebatas lingkup bidang tertentu, kalau untuk lingkup internal ya dipemecahan masalah oleh pimpinan-pimpinan. Q16 Bagaimana wujud kerjasama antar pegawai di bidang anda? Kerja samanya semua saling membantu kalau ada yang kesulitan butuh bantuan ya di bantu. Q17 Apakah seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim? Iyah sudah pasti kita kerja dalam satu tim, kalau ga satu tim ya ga bakal lancar semua kegiatannya. Q18 Apakah Pegawai mampu mengembangkan kerjasama yang harmonis dengan atasan, sesama rekan sekerja maupun bawahan? Ya hubungan sesama pegawai dan pimpinan harmonis.. Q19 Apakah pegawai bekerja sama hanya dalam kelompok/unit kerja di bidangnya saja? Ga juga, masing-masing memang punya tugas tapi kalau ada yang butuh bantuan di bantu, liat kondisi aja kalau keliatannya lagi kosong ya diminta bantuannya. Kadang kan kalau kebetulan salahsatu pegawai ada yang ga masuk karena sakit atau yang lain, kalau kita bisa ya dibantu kerjakan tapi kalau ga bisa karena bukan bidangnya terus tanpa ijin pimpinan ya udah biarin aja nunggu kembali masuk. Q20 Bagaimana tingkat kehadiran pegawai di bidang anda? Kalau dari kehadiran cukup baik, ada yang ga masuk ngasih tahu ada keterangannya. Q21 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Biasanya banyak ngurus diluar kantor semisalnya nangani IPPT, kegiatan PNPM, Musrenbang, lain-lainnya. lebih pada kegiatan dan pengumpulan data dan laporannya. Q22 Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai? Mengikuti kegiatan apel pagi, di adakannya pelatihan-pelatihan untuk pegawai. Q23 Apakah pegawai memiliki inisiatif dan motivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya? Inisiatif ada sih pegawai yang inisiatif ngebantu menyelesaikan, tapi ga banyak juga. Kembali lagi tergantung pribadi orangnya yang mau saling
142
ngebantu. Q24 Bagaimana dengan tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaannya? Semua pegawai disini mah pada tanggung jawab neng.. alhamdulillah udah pada tahu dengan tanggung jawabnya. Q25 Apa ada koordinasi antara selaku pimpinan pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Iya ada koordinasi karena selain menjalin komunikasi koordinasi pasti diperlukan supaya pelaksanaan kegiatan lancar tujuannya terlaksana. Q26 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Disiplinnya cukup baik, kalau udah ada fingerprint itu kan keliatan kalau ada yang ga disiplin makanya pinter-pinter kita aja bagi waktu. Q27 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang anda terapkan pada bagian anda? Ga ada seh, disini ibu mah ga gimana-gimana yang penting kerjaan selesai, staf disini baik kalau ibu butuh bantuan mau membantu. Saling aja neng..
Q28 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin? Sanksi bagi pegawai yang ga disiplin biasanya pemotongan TPP.
143
MATRIKS WAWANCARA Wawancara dengan Ipit Nawati (32), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 53 WIB (i.8) Q1 Apakah pegawai ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Dari bidangnya udah seh lumayan, udah ditempatkan sesuai tupoksinya masing-masing Q2
Apakah Anda bekerja sesuai dengan jam kerja dan beban kerja? Udah pas waktunya pulang ya pulang..tapi kadang ga menentu juga waktunya. kadang kalau harus lembur ya lembur sampai kerjaan beres. Kalau beban kerja sih menurut saya belum merata, karena kadang yang sibuk ya sibuk dan banyak yang terlalu santai.
Q3
Apa volume pekerjaan yang diberikan atasan kepada pegawai selalu banyak? Ga menentu ya, kalo lagi kosong mah kosong..kadang ya banyak.
Q4
Apakah dalam menyelesaikan pekerjaan dituntut target? Tergantung banyaknya pekerjaan kalau sekedar membuat surat pengantar saja seh kan bisa ditungguin tapi itu juga dilihat dari kepentingan surat itu. Masalahnya disini kan pelayanan ya dikerjakan sampai selesai aja ga ditargetin.
Q5
Apakah anda dalam bekerja memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan? Ya iyalah..memperhatikan kualitas kerja kalau kita ga memperhatikan kualitas itu nti kalau ada salah salah dibalikin lagi.
Q6
Upaya apa yang anda lakukan untuk meningkatkan kualitas kerja anda? Lebih rajin lagi aja..
Q7
Apakah diklat yang anda dapatkan sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Paling pelatihan mah KTP elektronik waktu itu yah khusus untuk bagian operator bidang pemerintahan tuh pelatihan. Kalau staf-staf yang PNS mah iya ada kalau yang bukan PNS mah ngga. Dari pimpinan pun yang diberikan ga ada.
Q8
Permasalahan apa yang sering muncul yang dapat mengganggu kualitas kerja anda? Paling adanya keterlambatan kerja, kadang kerjaannya dipegang satu orang
144
kalau kerjaannya lagi banyak mah ga bisa kepegang semua.. Q9
Apakah anda selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Setiap dikasih tugas tuh perasaan mah udah teliti yah dibaca lagi-dibaca lagi tapi ada aja yah salah-salah mah kalau lagi banyak kerjaan. keinginan dalam bekerja itu udah pasti pengen teliti dan rapi tapi kenyataannya kadang manusia ada saja ga telitinya ada aja salahnya.
Q10 Apa anda selalu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu? Selama ini sih iyah dikerjakan cepet, kalau ada perintah segera dilaksanakan kalau mengenai pekerjaan yah kan ga ada target gitu tapi ya sebisa mungkin dikerjakan dengan cepat. Q11 Pekerjaan yang anda dapatkan berdasarkan dengan tupoksi? Iya udah bekerja sesuai tugas pokok fungsinya, tapi memang kadang kalo staf sendiri di kantor kadang bisa merangkap mengerjakan lainnya apalagi permintaan perintah atasan. Q12 Bagaimana pengetahuan anda mengenai pekerjaan anda? Kalau ini mah kerjaannya gitu-gitu aja sih yah jadi udah paham kecuali ada program baru dan pastinya ada pelatihannya juga. Q13 Apa anda sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Udah paham. Q14 Menurut anda, apakah pegawai memiliki kreativitas dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam hal pekerjaan? Punya sih kayaknya ya dari masing-masing pegawai disini punya kreativitas. Q15 Apakah anda selalu menyampaikan ide dan gagasan kepada atasan? Kalau diberikan kesempatan sih biasanya saya menyampaikan ide atau gagasan tentang suatu hal. Tetapi kalau tidak diminta ya lebih baik diam saja. Q16 Bagaimana wujud kerjasama di bidang anda? Baik, Saling membantu ya sesama pegawai lainnya. Q17 Tingkat kehadiran pegawai apakah cukup baik? Menurut saya sudah baik ya. Karena absen dievaluasi perbulan oleh Pak Camat. Q18 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Kalau pekerjaannya ga membutuhkan waktu lama ya bisa diselesaikan cepet, seperti buat pengantar KTP dikerjain ditungguin.
145
Q19 Usaha yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin? Sekarang kan udah ada fingerprint itu jadi pimpinan dateng pagi, pada pelaksanaan apel pagi pegawai diharuskan untuk mengikuti, tapi suka ada aja sih yang ga ikut apel. Q20 Bagaimana dengan tanggungjawab anda terhadap pekerjaan? Tanggungjawab ya baik, karena bagaimanapun udah jadi tugas dan tanggungjawab pekerjaan. Q21 Menurut anda, apakah pegawai memiliki inisiatif untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan? -Q22 Apakah pegawai berinisiatif dalam upaya meningkatkan kinerja? Kalau ada kerjaan banyak tuh ya cepet-cepet datengnya pagi-pagi untuk menyelesaikan pekerjaan.heheu Q23 Apa ada koordinasi antara pimpinan dan anda serta pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Ya ada, misalkan seperti musrenbang kan sama kelurahan, pawai maulid nabi, MTQ semua berkoordinasi antara pimpinan pegawai dan instansi lain. Q24 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Udah cukup baik sih ya, walaupun ada aja yang masuk telat atau apel yang telat ga ikutan, tapi itu juga masih sebatas wajar. Q25 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang diterapkan pimpinan pada bidang anda? ga ada yang khusus pola kepemimpinan gitu seh ya biasa aja yang penting mah pekerjaannya beres aja.. Q26 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasan anda? Kalau yang tidak disiplin ga masuk-masuk gitu terlalu banyak salahnya bisa dikeluarin, yang dapat teguran juga kadang masih tetep gitu-gitu aja. Jadi kalau ga yang terlalu masih dianggap wajar ya biasa aja ga ada teguran.
146
Wawancara dengan Fitria Yuliawati (30), Staf Bidang Trantib yang diperbantukkan di Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 20 Januari 2015 Pukul 11 : 14 WIB (i.9) Q1
Apakah pegawai ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Iya udah sesuai, ya itu mah kalau tugasnya udah ditempatkan disini ya jalanin aja.
Q2
Apakah Anda bekerja sesuai dengan jam kerja dan beban kerja? Kalau misalkan jam 8 datang ya paling telat jam 9 gitu. Ya pokoknya setiap hari gitu aja pulang jam 4 sore sesuai sih disini mah.
Q3
Apa volume pekerjaan yang diberikan atasan kepada pegawai selalu banyak? Ya ga lah kalau lagi banyak mah banyak, kalau lagi santai ya udah gitu sesuai dengan pekerjaan.
Q4
Apakah dalam menyelesaikan pekerjaan dituntut target? Gimana pekerjaannya, sesuai dengan pekerjaannya kalau misalkan sehari bisa selesai ya di kerjain.
Q5
Apakah anda dalam bekerja memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan? Iya lah pastinya kan pengen yang terbaik udah yang benar kalau salah kan nanya gimana yang bener heuheu..
Q6
Upaya apa yang anda lakukan untuk meningkatkan kualitas kerja anda? Kerja aja atuh yang benar maksudnya dari disiplin dulu, yang pasti rajin.
Q7
Apakah diklat yang anda dapatkan sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Kalau di Trantib iya ada pelatihan, pelatihan itu memang dari pusat (Pemerintah Kota) kecuali memang PNS biasanya ada bintek apa-apa gitu kan kalau kita kan bukan PNS. Dengan adanya pelatihan itu sendiri sih lumayan lah untuk membekali pegawai dalam melaksanakan pekerjaan, tapi kalau dirasa kurang sih masih ya harus ditambah lagi dan mesti ditingkatkan lagi supaya kita yang bukan PNS pun bisa merasakan dan menerapkan pada pekerjaan dengan baik.
Q8
Permasalahan apa yang sering muncul yang dapat mengganggu kualitas kerja anda? Ya paling pelayanan aja sih mungkin, kalau misalkan warga apa yang ga
147
ngerti suka ga ngerti gitu kan suka marah-marah padahalkan prosedurnya seperti itu, sebetulnya masalah prosedur pelayanan kan biasanya kan harusnya mah kan penyuluhan dari kelurahan ke RT ke keluarga mungkin kurang komunikasi jadi warganya ga jelas seperti masalah e-KTP kemarin. Mungkin udah dijelaskan cuman mungkin warganya aja ga paham pas waktu itu mungkin ga ada jadi ga tahu ga ngerti. Q9
Apakah anda selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Iyalah teliti tapi kalau kadang ada yang salah ya diperbaiki..
Q10 Apa anda selalu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu? Kalau saya kan ga pegang bagian yang susah-susah ada bagiannya ada kasienya ada kasubagnya udah ada bagiannya masing-masing, saya mah cuma membantu duang pelayanan.. biasanya ada aja sih yang pengen cepet tapi kebetulan memang kasie atau camatnya ga ada, tu juga tergantung dari pelayanannya kalau yang boleh dan bisa diwakili atau atas nama gitu untuk minta tandatangannya, tapi kalau ga bisa ya tetap mesti nunggu, misalkan kayak AJB gitu kan mesti bapa mau ga mau ya harus nunggu. Kalau yang formal gitu kan mungkin ga bisa diwakili kadang suka ada aja sih yang rewel, “ih ga ada terus!” orang ga ada gimana ya. Q11 Pekerjaan yang anda dapatkan berdasarkan dengan tupoksi? Jika berbicara tupoksi, sebenarnya saya adalah staf di bagian trantib. Tapi oleh atasan diperbantukkan di bagian pemerintahan melayani warga secara langsung. Q12 Bagaimana pengetahuan anda mengenai pekerjaan anda? Ya buat pengalaman aja yang ga tahu jadi tahu..kan gitu, kalau ga ngerti itu nanya. Q13 Apa anda sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Yaah sedikitnya udah ngertilah..tugas disini tuh di bilang lama ya udah lama dibilang sebentar ya mungkin dibandingkan dengan yang lain, ada yang emang udah sampe belasan tahun. Q14 Menurut anda, apakah pegawai memiliki kreativitas dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam hal pekerjaan? Kalau kreativitas sih kan udah ada jobnya masing-masing, jadi kita mah hanya membantu namanya staf kan yah!, yaa punya kreativitas juga ga bisa segitunya gitu tuuh ya tinggal nurutin aja misalkan dia nyuruhnya gimana.
Q15 Apakah anda selalu menyampaikan ide dan gagasan kepada atasan? Kalau saya sih ga pernah. Sudah ada eselon IV (kasie atau kasubag) yang
148
mengatur semuanya. Saya sebagai bawahan hanya membantu. Q16 Bagaimana wujud kerjasama di bidang anda? Dibidang saya kerjasamanya baik. Kalau kerjasama harus ya, karena yang namanya kerja itu perlu kerjasama kalau tidak mungkin tidak akan terselesaikan pekerjaan. Apalagi kita saling mengisi jika ada pekerjaan Q17 Tingkat kehadiran pegawai apakah cukup baik? Disini mah rajin-rajin..kecuali sakit atau ada keperluan keluarga itu juga ijin Q18 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Penyelesainnya ya sesuai aja, sesuai prosedurnya.. Q19 Usaha yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin? Dari anak buahnya udah cukup rajin sih ya, jadi ya berjalan aja ngga sih ga ada usaha dari pimpinan gitu buat ningkatkan disiplin. Q20 Bagaimana dengan tanggungjawab anda terhadap pekerjaan? Namanya udah disipilin ya udah pasti tanggungjawab yah, udah punya pekerjaan masing-masing ya udah kerjain dan jalanin aja Q21 Menurut anda, apakah pegawai memiliki inisiatif untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan? ya kita usahakan sebisa mungkin cepet, kalau pekerjaannya itu bisa langsung dikerjakan tapi kalau lagi banyak atau belum bisa diselesaikan paling besoknya. Seperti butuh tandatangan camat kan kalau kebetulan ga ada dan ga bisa juga diwakili ya terpaksa harus nunggu. Q22 Apakah pegawai berinisiatif dalam upaya meningkatkan kinerja? Ya masalah pekerjaan, itu mah..hehe itu mah pimpinan kali yah kita mah kan namanya juga bawahan ikut aja gimana baiknya ya dilakuin, barengbareng dibantuin. Inisiatifnya sesuai dengan perintah atasan aja, kecuali memang kita punya jabatan nih gini kita mah kan namanya bawahan ya ngikut aja. Q23 Apa ada koordinasi antara pimpinan dan anda serta pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Koordinasi ya terjalin baik, karena ga ada koordinasi juga pekerjaan ga berjalan baik komunikasi itu penting. Koordinasi antara kantor atau instansi lain juga begitu jalan. Q24 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Yaa seperti dikatakan tadi ya mengenai disiplin mah udah cukup baik,
149
apalagi emang udah ada fingerprint itu. Kalau masalah apel pagi yaah ada sih beberapa yang kadang suka ga ikut. Q25 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang diterapkan pimpinan pada bidang anda? Ga ada yang gimana-gimana juga sih yah!, sesuai perintah atasan aja. Q26 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasan anda? Sanksinya biasanya lewat teguran ya, terus dikeluarin kali ya itupun kalau yang udah terlalu berat kali salahnya. Kalau yang biasa-biasa mah ga..yang masih dianggap wajar.
Wawancara dengan Mardi (47), Staf Bidang Pemerintahan Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 30 Januari 2015 Pukul 11:10 WIB (i.10) Q1
Apakah pegawai ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Ya udah sesuai kemampuan dan keahliannya.
Q2
Apakah Anda bekerja sesuai dengan jam kerja dan beban kerja? Udah sesuai, tapi kadang ada juga sih yang masuknya telat-telat dikit dan kadang juga ada yang sampai malam karena pekerjaannya yang banyak dan segera harus diselesaikan, bagian keuangan biasanya.
Q3
Apa volume pekerjaan yang diberikan atasan kepada pegawai selalu banyak? Ga juga, gimana kebijakan atasan.. namanya pekerjaan ya tiap hari kan beda-beda kadang lagi banyak mah banyak.. lagi sedikit ya sedikit, ga tentu.
Q4
Apakah dalam menyelesaikan pekerjaan dituntut target? Disini ga ada target, tergantung selesainya kerjaan aja saya kan bagian pemerintahan ga butuh waktu lama sih, sekarang kan di Kecamatan hanya buat pengantarnya aja kalau dulu kan iya buat KK, KTPnya disini sekarang hanya pengantarnya aja jadi hanya nunggu sebentar.
Q5
Apakah anda dalam bekerja memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan? Kualitas yah, ya kita bekerja yang baik aja..disiplin, ngasih yang terbaik, ya walaupun kadang belum bisa ngasih yang terbaik mencoba berusaha bekerja dengan baik.
Q6
Upaya apa yang anda lakukan untuk meningkatkan kualitas kerja anda?
150
Taat sama peraturan, bagaimana baiknya perintah pimpinan kita mah sebagai staf nurut aja kalau itu menurutnya baik kita kerjakan, kerja yang baik aja kalau udah bekerja yang baik kan sudah tentu hasilnya juga baik. Q7
Apakah diklat yang anda dapatkan sudah cukup meningkatkan kualitas pegawai? Kalau pelatihan gitu ga ada biasanya memang khusus untuk pimpinan.. tapi ada aja sih pelatihan bagian pemerintahan biasanya bagi yang PNS kalau yang staf biasa ga ada. Menurut saya sepertinya lum cukup ya.
Q8
Permasalahan apa yang sering muncul yang dapat mengganggu kualitas kerja anda? Paling masalah mengenai warga biasanya ada kesalahan dari berkas yang dibuat sebelumnya atau semisalnya KK atau KTP nya ada yang salah, ada juga yang mungkin persyaratannya belum lengkap..tapi kepingin cepet juga di layani.
Q9
Apakah anda selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Ya namanya orang yah kadang-kadang ada saja ga telitinya..kadang ya kalau ada kesalahan itu paling dibalikin lagi, langsung diperbaiki.
Q10 Apa anda selalu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu? Udah cepet, kalau ada yang buat KTP, KK, SKTM, lain-lain sekarang kan di kecamatan hanya pengantarnya aja bisa ditunggu, tapi itu juga kalau udah lengkap berkasnya dan kalau juga ada pimpinannya ditempat. Q11 Pekerjaan yang anda dapatkan berdasarkan dengan tupoksi? Ya udah sesuai tupoksi. Meski kadang saya mendapatkan perintah untuk menyelesaikan pekerjaan yang bukan bagian saya. Q12 Bagaimana pengetahuan anda mengenai pekerjaan anda? Sudah tahu dan paham ya pastinya karena udah terbiasa mengerjakan kerjaan yang itu-itu aja, paling kalau ada yang saya ga tahu dan paham saya tanyakan ke pimpinan. Q13 Apa anda sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Ya sudah tentu paham sama tugas dan kewajibannya. Q14 Menurut anda, apakah pegawai memiliki kreativitas dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam hal pekerjaan? Setiap orang masing-masing pastinya ada, cuman gimana kitanya mau ngembangin kreativitasnya atau ga, yaah kalau kita mah staf biasa nurut bagaimana aturan atasan aja. Q15 Apakah anda selalu menyampaikan ide dan gagasan kepada atasan? Kalau saya sih biasanya ikut pimpinan saja, kalau itu yang baik menurut
151
pimpinan biar masing-masing pimpinan aja yang ngatur dan memutuskan. Sebagai bawahan saya hanya ikut saja. Q16 Bagaimana wujud kerjasama di bidang anda? Kalau di bidang saya, kita saling mengisi. Artinya kita sama-sama mengerjakan pekerjaan yang ada dan menutupi pekerjaan teman yang kebetulan sedang berhalangan hadir. Karena pimpinan juga menekankan pentingnya kerjasama dalam satu bidang pekerjaan. Q17 Tingkat kehadiran pegawai apakah cukup baik? Dari segi kehadiran cukup baik. Meskipun ada yang tidak masuk pasti ada keterangannya. Sementara kalau kesiangan masih lumayan sering terjadi. Untungnya setiap bulan sering di evaluasi oleh Pak Camat. Q18 Penyelesaian pekerjaan di bidang anda seperti apa? Paling dilihat dari kelengkapan berkas dari warga ya yang mau melakukan pelayanan, udah lengkap belum..kalau belum ya balik dulu suruh dilengkapi kalau udah lengkap semua baru dikerjakan. Q19 Usaha yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin? ga ada kayaknya, emm paling lebih disiplin lagi aja. jam masuk kan jam 8 ya ada aja sih yang telat-telat mah paling jam 9 lah dateng. Kalau Apel pagi.. yang ikut mah ikut yang ngga mah ngga, ada sih pada kumpul tapi ada juga yang ikut ada juga yang ngga.. Q20 Bagaimana dengan tanggungjawab anda terhadap pekerjaan? Pastinya tanggung jawab ya dengan pekerjaannya. Q21 Menurut anda, apakah pegawai memiliki inisiatif untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan? Kalau bisa cepet ya dikerjakan semampunya, kalau ga bisa ya diselesaikan besoknya gimana prosedur aja, kalau kita mah mau berpikir yang gimanagimana dalam tindakan pekerjaan kan punya pimpinan ya kita serahin aja sesuai aturan pimpinan. Q22 Apakah pegawai berinisiatif dalam upaya meningkatkan kinerja? Pokoknya gimana perintah pimpinan aja ngikut aja gimana itu baiknya. Q23 Apa ada koordinasi antara pimpinan dan anda serta pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Ya koordinasi itu pasti ada, kalau ga ada koordinasi ga berjalan baik. Q24 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Disiplin pegawai disini cukup ya, ada pegawai yang disiplin ada juga yang
152
ga disiplin biasanya suka ada aja yang kesiangan. Q25 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang diterapkan pimpinan pada bidang anda? Ga ada pola kepemimpinan tertentu ya saya tahu, biasa aja pimpinan yang punya wewenang yang mengatur dan ngasih perintah. Kita mah sebagai bawahan sesuai perintah atasan saja gimana baiknya. Q26 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasan anda? Sanksinya biasanya berupa teguran dan pemotongan TPP.
Wawancara dengan Jamhari (45), Satpol PP Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:42 WIB (i.11) Q1 Apakah pegawai ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Udah sesuai udah ditempatkan sesuai bagiannya masing-masing. Q2
Apakah Anda bekerja sesuai dengan jam kerja dan beban kerja? Iya Udah sesuai jam kerjanya
Q3
Apa volume pekerjaan yang diberikan atasan kepada pegawai selalu banyak? Kalau menurut saya itu tergantung prosedur gitu kalau ada perintah siap melaksanakan kalau ga ada perintah siap stand by, yang namanya hari kan ga sama dengan hari kemarin, kadang kemarinnya mah lebih dari perintah sehari tu delapan (banyak) besoknya mah ada tiga atau dua kira-kira begitu ya haha..
Q4
Apakah dalam menyelesaikan pekerjaan dituntut target? Ga juga seh, ngga biasa aja
Q5
Apakah anda dalam bekerja memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan? Kalau menurut saya aktifitasnya tuh bagus, jadi kalau sekolah mah yang dilingkar tu „B‟ “Bagus”hehe.. tetep memperhatikan kualitas tadi dengan menjalankan tugas dalam bekerja dengan sebaik mungkin.
Q6
Upaya apa yang anda lakukan untuk meningkatkan kualitas kerja anda? Ya kalau untuk perorangan tuh udah masing-masing tugas. Jadi yang pasti dengan menjalankan tugas apa yang sudah ditetapkan dengan baik.
Q7
Apakah diklat yang anda dapatkan sudah cukup meningkatkan kualitas
153
pegawai? Ya tadi itu tergantung pada kantor luar (pemerintah) yang memberikan semacam bintek, itu ada biasanya emang sekali terus yang melaksanakan dua orang dikirim kesana nanti yang lain disini (di Kecamatan), dibilang cukup seh belum ya kalau menurut saya soalnya kan yang ikut kadang sedikit dan yang lain belum kebagian, kalau dari penerapannya berbeda ya kadang ada yang memang menjalankan hasilnya ada juga yang biasa aja. Q8
Permasalahan apa yang sering muncul yang dapat mengganggu kualitas kerja anda? Paling adanya keterlambatan kerja, kadang kerjaannya dipegang satu orang kalau kerjaannya lagi banyak mah ga bisa kepegang semua..
Q9
Apakah anda selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Keinginan sih dalam bekerja itu udah pasti pengen teliti dan rapi tapi kenyataannya kadang manusia ada saja ga telitinya ada aja salahnya.
Q10 Apa anda selalu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu? kalau ada perintah segera dilaksanakan kalau mengenai pekerjaan yah kan ga ada target gitu tapi ya sebisa mungkin dikerjakan dengan cepat. Q11 Pekerjaan yang anda dapatkan berdasarkan dengan tupoksi? Iya udah bekerja sesuai tugas pokok fungsinya, tapi memang kadang kalo staf sendiri di kantor kadang bisa merangkap mengerjakan lainnya apalagi permintaan perintah atasan. Q12 Bagaimana pengetahuan anda mengenai pekerjaan anda? Ya beginilah neng..kerjaannya kan seperti begini aja jadi secara langsung udah paham, paling kalau ada yang tidak paham nanya. Q13 Apa anda sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Udah sih neng paham..karena kan perturannya juga udah jelas.
Q14 Menurut anda, apakah pegawai memiliki kreativitas dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam hal pekerjaan? Kalau kreativitas pada pegawai sih sepertinya ada yah, biasanya ya kalau ada pekerjaan yang belum selesai karena salah satu pegawainya ga ada atau ga masuk karena sakit biasanya di bantu, tapi itu juga atas seijin atasan. Q15 Apakah anda selalu menyampaikan ide dan gagasan kepada atasan? Ya kalau itu masih pada ruang dan tempatnya bisa menyampaikan, tapi kalau tingkatan udah beda ga kayaknya. Q16 Bagaimana wujud kerjasama di bidang anda?
154
Bagus antara pegawai yang lain masih saling membantu Q17 Tingkat kehadiran pegawai apakah cukup baik? Kalo kehadiran sudah baik, tapi kalo masalah kesiangan masih banyak. Q19 Usaha yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan disiplin? Mungkin pada pelaksanaan apel pagi pegawai diharuskan untuk mengikutinya, kemudian dari jam Q21 Menurut anda, apakah pegawai memiliki inisiatif untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan yang diberikan? Ada ya inisiatifnya, seperti yang dikatakan tadi, tapi terkadang ada juga pegawai yang membiarkan pekerjaannya karena pekerjaannya menyangkut tandatangan atasan atau camat apabila ga ada orangnya kan mesti nunggu dulu. Nunggu orangnya dateng baru..dikerjain. Q22 Apakah pegawai berinisiatif dalam upaya meningkatkan kinerja? Q23 Apa ada koordinasi antara pimpinan dan anda serta pegawai kecamatan dengan instansi lain dalam hal pelayanan publik? Ada, kalo koordinasinya ga ada ga jalan dengan baik Q24 Bagaimana dengan disiplin pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang? Baik, kalau yang masih ada suka terlambat wajarlah..ada seh tapi itu beberapa saja dari pegawai yang lain seperti staf biasanya dan ada juga seh pimpinan. Kadang yang tertinggal tidak mengikuti apel pagi. semua lurah kumpul disini (di Kecamatan Cipocok Jaya) melaksanakan apel pagi. Q25 Pola kepemimpinan yang seperti apa yang diterapkan pimpinan pada bidang anda? Ga gimana-gimana yah,, biasa aja kayaknya hehe.. paling sesuai perintah aja kalo saya mah. Q26 Apakah bentuk Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasan anda? Ada sanksinya biasanya teguran.. tapi itupun kalau udah banyak kesalahan.
155
MATRIKS HASIL WAWANCARA Wawancara dengan Saharuddin (27), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jum‟at, 30 Januari 2015 Pukul 10:20 WIB (i.12) Q1 Menurut anda, Apakah pegawai telah ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Yaa udah sih ga semuanya, ada yang memang kerjanya ditempatkan sesuai bagiannya tapi juga membantu mengerjakan tugas yang lain, makanya yang tidak pada bagiannya kalau mengerjakan kerjaan temen kerjanya bisa jadi ada yang ngga kuasainya.
Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Kalau jam kerja udah sesuai kayaknnya ya, walaupun mungkin kadang masih ada yang pulang di luar jam yang ditentukan.
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Udah ya sepertinya udah efektif.
Q4
Apakah pekerjaan yang dilakukan pegawai kecamatan berkualitas? Belum menurut saya, beberapa kali saya kesana tidak ada pelayanan yang istimewa yang dilakukan. Masih lambat dalam pekerjaan dan seringkali lempar tanggung jawab yang dilakukan.
Q5
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Kalau dari pekerjaan keliatannya rapi tapi dari ketelitian masih ada saja ya yang ga teliti.. Misalkan ada yang salah mengenai tanggal lahir, atau bisa namanya yang beda salah huruf gitu, soalnya ada ya yang memang waktu buat KTP udah bener sepertinya ketika jadi ada yang beda. Ya ga semua orang sih tapi kadang ada saja ya..namanya orang mungkin pikirannya kemana gitu lagi ga fokus.
Q6
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Yang saya alami udah cepet sii ya kalau secara penanganan tapii kalau masalah tenggang waktu jadinya gitu sepertinya masih belum cepet, dikatakan cepet itu kan sehari dua hari udah jadi kalau bisa tapi kan ga..
Q7
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Udah ya kalau terampil mah karena mungkin udah biasa..
Q8
Apa menurut anda pegawai kecamatan sudah memahami tugas dan
156
kewajibannya? Ya udah paham.. Q9
Apabila ada pekerjaan yang terhambat apakah anda melihat kecenderungan kreatifitas dari pegawai untuk mempercepat pekerjaan? Iya ditanggapi sih dengan baik.
Q10 Apakah menurut anda, seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim dan apakah anda melihat bentuk kerjasamanya? Kalau saya liat sih, kerjasama kurang begitu terlihat ya. Karena kadang jika di salah satu loket pelayanan kosong, tidak ada yg mengisi dan kita disuruh tunggu. Harusnya kan tidak seperti itu jika kerjasama pegawainya sudah baik. Q11 Apakah pegawai kecamatan memiliki tingkat kehadiran yang baik? Kalau dari kehadiran saya kurang begitu banyak tahu ya tapi yang biasa saya liat sih cukup ya, kadang yang saya liat lagi kebetulan keliatan banyak yang hadir pegawainya tuh rame tapi lagi kadang kebetulan mah keliatan sepi, bisa jadi pada keluar atau dinas keluar. Q12 Apakah dalam Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan sudah cepat? Dalam melayani yang saya rasakan cepet ditangani ya.. Q13 Bagaimana kedisiplinan pegawai dalam hal kehadiran? Dari segi kehadiran saya rasa masih bagus. Hanya saja seringkali melihat yang datang kesiangan. Q14 Bagaimana inisiatif pegawai apabila menemukan kendala dalam pekerjaan? Kalau ada masalah segera diselesaikan ya biasanya menanyakan kepada yang lebih tahu dan paham. Q15 Keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Sejauh yang saya tahu, setiap pelayanan public pasti pegawainya jauh dari kata ramah. Q16 Sejauhmana integritas pegawai dalam pelayanan public yang dilakukan? Ada beberapa yang integritasnya buruk. Acuh kepada masyarakat yang datang, bersikap jutek ketika melayani dan harus menunggu lama ketika kita ingin memperoleh pelayanan yang cepat. Q17 Adakah Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasannya? Lum pernah liat ya, paling sebatas teguran ya kalau ada yang memang ga disiplin.
157
Wawancara dengan Dita Nursanti (18), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Februari 2015 Pukul 10:41 WIB (i.13) Q1 Menurut anda, Apakah pegawai telah ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Udah ada bagiannya masing-masing udah sesuai. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Kayaknya ga deh paling kadang sampe jam 3 aja deh. Cuman mungkin kalau udah ada finger print itu absen aja..
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Udah cukup efektif sih saya rasa.
Q4
Apakah pekerjaan yang dilakukan pegawai kecamatan berkualitas? Ya udah cukup juga, meskipun masih banyak kekurangan dan harus diperbaiki.
Q5
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Ngga deh, ada saja biasanya yang ngga teliti dan rapi, kadang ada pegawai yang teliti dan rapi gt dalam bekerja, tapi kadang ada saja yang kurang teliti dan rapi..
Q6
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Iya cepet kalau biasanya bikin Surat Pengantar.
Q7
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Apa menurut anda pegawai kecamatan sudah memahami tugas dan kewajiban anda? Iya ada juga deh yang belum paham makanya nanya dulu kalau ada salah satu pegawai yang ga paham.
Q8
Q9
Apabila ada pekerjaan yang terhambat apakah anda melihat kecenderungan kreatifitas dari pegawai untuk mempercepat pekerjaan? Iya biasanya memang kita di suruh nunggu beberapa menit kalau ada staf yang ngurusnya sih ga lama tapi kalau kebetulan ga ada yang biasa ngurus bagian pelayanannya atau pegawai yang lain, kalau lagi buru-buru kan
158
nunggunya lumayan, apalagi ada banyak orang ngantrinya lama, karena keliatannya sih stafnya ga banyak. Q10 Apakah menurut anda, seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim dan apakah anda melihat bentuk kerjasamanya? Kurang begitu bagus, kerjasamanya kurang baik sih keliatannya kalau ga ada pegawai satunya yang melayani tidak ada pegawai lain yang mengisi. Q11 Apakah pegawai kecamatan memiliki tingkat kehadiran yang baik? Kayaknya ga deh, ya ada yang pagi, tapi ada yang baru dateng juga agak siangan gitu. Q12 Apakah dalam Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan sudah cepat? Udah cepet. Q13 Bagaimana kedisiplinan pegawai dalam hal kehadiran? Pasti itu ada pegawai yang ga disiplin Q14 Bagaimana inisiatif pegawai apabila menemukan kendala dalam pekerjaan? Biasanya emang disuruh nunggu.. ada yang salah atau nemui kendala itu tadi ya di suruh nunggu aja. Q15 Keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Masih kurang ramah, kurang senyum dan cenderung agak jutek. Q16 Sejauhmana integritas pegawai dalam pelayanan public yang dilakukan? Jika melihat kondisinya seperti itu, menurut saya pribadi pegawai yang ada kurang memiliki integritas. Datang terlambat, pulang cepat, kemudian tidak mengedepankan senyuman dalam melayani sudah mencirikan bahwa pegawai tersebut tidak memiliki integritas dalam pekerjaannya. Q17 Adakah Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasannya? Ada, biasanya paling hanya sebatas teguran itu juga kalau yang benar-benar udah parah kali ya dan memang kalaupun itu mengetahui langsung jadi dapet teguran.
159
Wawancara dengan Mad Nur (42), Warga pakupatan kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Selasa, 03 Maret 2015 Pukul 12:06 WIB (i.14) Q1
Q2
Q3
Q4
Bagaimana Pendapat bapak terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat? Masih kurang aja.. Bagaimana menurut bapak mengenai prosedur pelayanan yang diberikan Pegawai kepada masyarakat? Prosedurnya belum cukup baik, apa salahnya sih bisa langsung di urus Surat Keterangan Tidak Mampunya kan bisa diihat dari surat Pengantar yang sudah ada dari Kelurahan jadi butuh persyaratan Kartu Keluarga lagi, padahal dari Kelurahan disertakan Kartu Keluarga, orangnya mah dilihat aja tp terusnya di ambil, harusnya dari pihak kelurahan bilang kalau di Kecamatan diminta lagi ini kan bikinnya banyak, awalnya mah ga bisa setelah menyertakan Kartu Keluarga beberapa lagi bisa di buat itu juga ada yang ga ada Kartu Keluarganya tapi bisa dibuatkan. Kata saya (Mad Nur) bu maap ni mah minta bantuannya minta dibuatkan SKTMnya semua akhirnya dibuat jg SKTMnya. Itu pun dengan nempuh waktu cukup lama baru bisa dibuatkan. Bagaimana Kecepatan/Ketepatan waktu dalam pembuatan Surat Pengantar (terutama dalam hal melayani masyarakat)? Cepet seh kalau disini mah. Berkaitan dengan Kinerja, Bagaimana Sarana yang digunakan dalam pembuatan pengantar ? Saya rasa cukup ya, memang kalau kita mengurus pembuatan surat pengantar harus ada yang dilampirkan.
Q5
Bagaimana cara pegawai dalam menyikapi keluhan-keluhan yang dirasakan masyarakat mengenai kinerja pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya? Emang kadang kita bikin KK, KTP salah tu ya..salah angka atau huruf saja kadang bebannya ke kita seperti buat KK (Kartu Keluarga), KTP (Kartu Tanda Penduduk), ditangani langsung tapi tetep aja kan lama lagi di prosesnya. Di perbaiki kan Kadang biaya lagi itu kan yang bikin pusing.
Q6
Menurut bapak apa ada keterbukaan yang dilakukan pegawai dalam biaya pelayanan? Kalau di disdukcapil tu ya, kan kadang ga dipungut biaya KTP,KK tapi masih tetep dipungut kadang yang ga tau bayar aja misalkan dikasih tau ni terus bayar banyak diterima aja. Sebenarnya ga bayar tapi diminta bayar biayanya gede lagi. Kalau disini (di Kecamatan Cipocok Jaya) ada sih biaya tapi seikhlasnya tapi ditentukan juga seh buat biaya administrasi, di kelurahan jg seikhlasnya. Tapi saya pernah tu yah bikin lima KK (Kartu Keluarga) dipungut satu orang atau satu KK Rp.15.000,- .
160
Q7
Q1.1
Q1.2
Q1.3 Q2.1
Q8
Q9 Q10
Menurut bapak apa ada diskriminasi yang dilakukan pegawai dalam hal memberikan pelayanan? Kayanya kalau gitu maen belakang ya, kalau menurut saya emang ada Cuma memang ga ketahuan ni ga munafik ya saya sendiri pengalaman kadang di kampung tu ada yang pengen sekali jadi, yang darurat terpaksa kan. Cuma memang liat keadaan. Saya juga sering. Ya seperti punya kenalan (relasi) gt sih bisa aja dilayani cepat, pasti ada dan pastinya di manfaatkan untuk keperluan disesuaikan dengan keadaan. Kadang ini kalau menyanggupi kan ada biaya. Memang ada apalagi cepet di urusnya di Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ) juga ada. Kalau biasanya disana bikin KK,KTP masih lama kadang seminggu lebih paling cepet satu minggu lah. Kayak kemarin aja ni bikin KK,KTP beres Bisa 300 ribu atau 400 ribu itu kan berikut Surat Pindahan kurang lebih 500 ribu lah. Kalau dari Luar kecamatan lebih gede. Makanya sekarang banyak yang warga baru yang belum punya KTP, KK itu kan kendalanya disitu karena biayanya lebih besar, ya walaupun beda sedikit tapi dihitunghitung lebih besar. Menurut anda, Apakah pegawai telah ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? cukup, saya menilai kesitu mah belum bisa yah,he.. kalau saya rasa mah baru 70% lah Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Masih kurang, kadang mau pelayanan jam 8 kurang udah nyampe belum ada belum komplit pegawainya, kalau kita ngurus Surat Pengantar atau KTP kan kadang-kadang kalau bikin KTP lain lagi bagiannya, walaupun bagiannya yang satu ada Kalau yang satunya ga ada kan tetep aja nungggu lagi. Bagaimana menurut Bapak dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Masih kurang. Apakah pekerjaan yang dilakukan pegawai kecamatan berkualitas? Masih kurang juga, namanya manusia ya kadang pelayanan tu ada yang memuaskan ada yang kurang memuaskan saya rasakan masih kurang. Bagaimana sikap pegawai mengenai keramahtamahan dalam Pelayanan? Selama saya ada keperluan di kantor kecamatan, selama itu pula saya tidak menemukan pegawai yang ramah dan murah senyum Sejauhmana integritas pegawai dalam pelayanan public yang dilakukan? Pegawai yang tidak berintegritas adalah pegawai yang datang terlambat, tidak berkomitmen dengan pekerjaan, dan melayani masyarakat dengan buruk. Di kecamatan ada beberapa yang seperti itu, sangat dimohonkan untuk segera diperbaiki. Agar masyarakat nyaman datang ke kecamatan. Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Ya..udah cepat sih kayaknya. Apa harapan Bapak mengenai Kinerja pegawai dalam hal pelayanan yang diberikan pegawai? Ya..harapannya mah pelayanannya bisa lebih dipercepat lagi jangan dipersulit.
161
Wawancara dengan Parta (42), Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Senin, 16 Maret 2015, Pukul 09:22 WIB (i.15) Q1.1 Bagaimana Pendapat bapak terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat? Menurut saya mah udah bagus,, Q1.2 Menurut anda, Apakah pegawai telah ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing? Udah sesuai standar seh ya, udah sesuai keahliannya juga.. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Itu mah yang saya liat dari kesehariannya pegawai seh sama sesuai jam kerja. Paling waktu istirahat pulang, Kalau saya ngeliat dia mau apel tu yah ibu hapsah berangkat dari rumahnya itu pagi jam 7 pulang sore..kalau harihari biasa mah jam setengah 8 jam 8 baru berngkat.
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Ya udah cepet sih kerjaannya, Udah efektif..
Q4
Apakah pekerjaan yang dilakukan pegawai kecamatan berkualitas? Kualitas pekerjaan masih jauh dari harapan, harus ada perbaikan dan peningkatan kualitas aparatur dari Kecamatan maupun dari pihak Kota.
Q5
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Kalau mengenai ketelitian kerapian biasa itu mah Udah rapi dan teliti, tapi ada aja seh yang mungkin ga teliti pegawainya.
Q6
Apa pegawai selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat waktu? Udah cepet seh waktu pelayanannya, apalagi bikin KTP waktu itu kan saya pernah hilang, kata ibu hafsah itu langsung aja katanya langsung aja kesana nti langsung di urus ga pake pengantar lagi tinggal ngasih fotocopy KTPnya aja langsung jadi. ga tau waktu itu ada programnya apa gitu bawa fotocopynya aja kan udah ada datanya waktu e-KTP itu yah, katanya tinggal langsung dateng aja kesana. Kalau untuk bikin baru seh iya mesti ada pengantar dari kelurahannya. Biasa di tangani sama ibu hapsah itu, ke saya mah alhamdulillah apa aja juga dibantu ga tahu seh yah ke orang lain mah.
162
Q7
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Kurang tau juga ya biasanya memang saya suka nitip-nitip aja, udah tahu beres aja.. kemarinnya geh saya buat SKTM buat anak saya, ya udah sini pak “kata ibu Hafsah” nti saya yang bikin, berapa? Dah..ga usah buat jajan anak bapa aja, bilangnya. Ya kadang ga dimintain adminnya gitu, ga tahu kali kalau saya ngurus sendiri gitu pasti ada sih administrasinya itu mah karena kenal neng udah biasa. Tapi kalau saya rasa sih udah pada terampil kayaknya mengerjakan hal-hal seperti itu.
Q8
Apa menurut anda pegawai kecamatan sudah memahami tugas dan kewajibannya? Sepertinya udah paham sama tugas dan kewajibannya..
Q9
Apabila ada pekerjaan yang terhambat apakah anda melihat kecenderungan kreatifitas dari pegawai untuk mempercepat pekerjaan? Udah sih neng cepet waktu itu bikin KTP itu paling jadi 2 hari tapi kalau ngurus sendiri, yaah jadi kali semingguan mah.
Q10
Apakah menurut anda, seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim dan apakah anda melihat bentuk kerjasamanya? kerjasamanya udah baik juga kayaknya neng kadang ga sering kesana semenjak udah ada ibu hafsah itu saya udah banyak di bantu.
Q11
Apakah pegawai kecamatan memiliki tingkat kehadiran yang baik? Kalau melihat dari bu hafsah itu juga keliatannya pada rajin..
Q12
Apakah dalam Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan sudah cepat? Udah cepet seh neng bagus kalau yang saya rasakan ya, yang biasanya emang suka di bantu sama bu hapsah itu tapi ga tahu ya kalau orang lain mah, alhamdulillah aja seh ada yang kenal mah. Apa-apa bisa langsung sama dia.
Q13
Bagaimana kedisiplinan pegawai dalam hal kehadiran? Disiplinnya baik seh, liat dari kesehariannya.
Q14
Bagaimana inisiatif pegawai apabila menemukan kendala dalam pekerjaan? Ya yang biasanya kalau ada masalah atau kendala gitu langsung ditangani juga seh neng Cuma mungkin ada beberapa yang harus dipenuhi buat melengkapi syarat kalau ada yang kurang dan suruh nunggu biasanya sampai kapan waktunya jadi. Kayak buat KK itu atau lainnya.
163
Q15
Bagaimana mengenai sikap keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Tidak terlalu ramah sih saya lihat. Mungkin juga kurang dibekali dengan pengetahuan mengenai pelayanan public yang baik.
Q16
Adakah Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasannya? Sanksinya kurang tahu pasti ya apa, tapi mungkin kalau ada pegawainya yang ga disiplin gitu paling kena tegor..
Wawancara dengan M. Nurohman (28), sebagai Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 11:04 WIB (i.16) Q1
Bagaimana Pendapat bapak terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat? Udah cukup baik.
Q2
Apa saja yang menjadi hambatan yang dapat mengurangi Pelayanan kepada masyarakat? Ga ada hambatan, kecuali memang dari masyarakatnya sendiri tidak menempuh prosedur yang ada, melengkapi semua yang sudah menjadi persyaratannya. Kalau masalah seh udah pasti ada aja tinggal bagaimana masyarakatnya menjalankan prosedur yang udah ada. Pastinya kalau belum lengkap semua persyaratan yang diperlukan belum bisa di urus.
Q3
Bagaimana menurut bapak mengenai prosedur pelayanan yang diberikan Pegawai kepada masyarakat? Kalau prosedural kan tergantung kita mau bikin apa dulu KK, KTP atau apa di Kecamatan kalau dari warga kan udah pasti kan dari kelurahan nti diminta Surat Pengantar minimal dari RT, RW sebagai tahap awal, kemudian minta Surat Keterangan dari Kelurahan terus ke Kecamatan. Prosesnya KK,KTP kan harus dilengkapi prosedurnya.
Q4
Bagaimana menurut bapak mengenai Kecepatan/Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan dalam pelayanan yang di lakukan pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya (terutama dalam hal melayani masyarakat)? Kalau ga ada kendala seh cepet dikerjain, kecuali ada masalah..seperti ada kekurangankekurangan mengenai persyaratan tergantung bagaimana kita melengkapi syarat yang sudah menjadi prosedur. Kalau ga ada kendala cepet ditanggapi.
Q5
Bagaimana menurut Bapak kemampuan dan keterampilan yang dimiliki pegawai
164
dalam melayani masyarakat? Kalau untuk pegawai yang senior pastinya udah terampil dalam mengerjakan pekerjaannya kalau yang mungkin masih baru masih perlu arahan dan bimbingan. Q6
Bagaimana cara pegawai dalam menyikapi keluhan-keluhan yang dirasakan masyarakat mengenai kinerja pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya?
Q7
Menurut bapak apa ada keterbukaan yang dilakukan pegawai dalam biaya pelayanan? Kalau biaya mah sebenarnya biasa aja tergantung pengertian kita, ya setidaknya walaupun ada biaya..tapi kan tidak dibutuhkan buat pejabat paling kan buat yang magang yang ngetik-ngetik yang meregistor, itupun tidak harus ditekan sekian-sekian.
Q8
Menurut bapak apa ada diskriminasi yang dilakukan pegawai dalam hal memberikan pelayanan? Ga juga, gimana tergantung kalau misalkan disitu lagi kosong bisa langsung dilayani, kecuali kalau memang kita dateng udah ada yang duluan, pastikan yang lebih dulu dateng yang di duluin walaupun itu ada yang kenal atau ada orang dalem sama aja sih tetep prosedur harus dipakai.
Q9
Apakah pekerjaan yang dilakukan pegawai kecamatan berkualitas? Kalau kualitas pegawai gimana tergantun pengadaan barang kalau misalkan barangbarang fasilitas yang disitu lengkap kan membantu juga untuk pelayanan lebih cepat dan membantu pegawainya juga dalam kelancaran bekerja. Maksudnya kan kalau ada yang lebih layak lagi atau yang lebih bagus lagi kan lebih baik.
Q10
Keramahtamahan pegawai dalam Pelayanan? Kurang begitu baik.
Q11
Bagaimana inisiatif pegawai apabila menemukan kendala dalam pekerjaan? Ketika saya meminta surat pengantar untuk pembuatan SKCK kebetulan ditangani oleh pegawai baru yang kurang paham, disana saya lihat inisiatif dari pegawai lama untuk membantu pembuatan surat tersebut.
165
Wawancara dengan Firdianti (20), sebagai Warga Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 10:21 WIB (i.17) Q1 Bagaimana Pendapat ibu terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Cipocok Jaya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat? Udah lumayan baik.. Q2
Bagaimana sikap pegawai mengenai keramahtamahan dalam Pelayanan? Masih kurang ya kadang masih ada aja yang jutek-jutek gitu.. Saya rasa cuma di Bank dan perusahaan swasta yang pegawainya ramah.
Q3
Bagaimana menurut ibu mengenai prosedur pelayanan yang diberikan Pegawai kepada masyarakat? Prosedurnya udah jelas..cuman kadang ada yang komunikasinya ga berjalan baik dari Kelurahan sampai ke Kecamatan jadi biasanya menimbulkan masalah misalkan seperti kurangnya syarat yang diberikan untuk memenuhi layanan di Kecamatan ini.
Q4
Bagaimana Kecepatan/Ketepatan waktu dalam pembuatan Surat Pengantar (terutama dalam hal melayani masyarakat)? Cukup baik seh walaupun memang kadang agak terlambat.
Q5
Berkaitan dengan Kinerja, Bagaimana Sarana yang digunakan dalam pembuatan pengantar ? Sarananya udah baik tinggal pegawainya aja memanfaatkannya dengan baik supaya bisa lebih cepat pelayanannya.
Q6
Menurut ibu apa ada keterbukaan yang dilakukan pegawai dalam biaya pelayanan? Iya biasanya diminta untuk adaministrasi aja seh seikhlasnya. Tapi juga emang di tentuin.
Q7
Q8
Menurut ibu apa ada diskriminasi yang dilakukan pegawai dalam hal memberikan pelayanan? Diskriminasi gitu..ada aja seh sepertinya tapi saya ga mengetahui langsung, yang pasti yang datang untuk dapet pelayanan ya mesti nunggu antri. Apa saja yang menjadi hambatan yang dapat mengurangi pelayanan kepada masyarakat? Hambatannya itu kadang camatnya ga ada di kantor, pegawainya terlambat ke kantor..ga profesional lah. seharusnya bagi kecamatannya lebih getol dan tegas lagi memberi disiplin yang baik.
Q1
Menurut anda, Apakah pegawai telah ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan
166
kemampuan dan keahlian masing-masing? Iyah udah ditempatin sesuai kemampuan dan keahliannya.. Q2
Apakah Pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja? Jam kerja seh aturannya disini sepertinya udah sesuai ya tapi itu tadi pegawainya disini ada saja yang masih dateng terlambat. Ada saja pegawai yang ga sesuai jam kerja yang ditentukan, mulai jam masuk sampai jam pulang kerja..
Q3
Bagaimana dengan hasil kerja pegawai apakah telah efektif? Masih kurang ya belum maksimal.
Q4
Apakah pekerjaan yang dilakukan pegawai kecamatan berkualitas? Belum sih ya belum bener-bener berkualitas maksudnya cukup baik lah
Q5
Menurut anda, apakah pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Udah sih rapi dalam nyelesaikan pekerjaannya..
Q6
Menurut anda, Apa pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan? Iya udah terampil juga dalam mengerjakan pekerjaannya..
Q7
Apa menurut anda pegawai kecamatan sudah memahami tugas dan kewajibannya? Sudah paham pastinya dengan tugas dan kewajibannya, pegawai kan harus melayani masyarakatnya dengan baik.
Q8
Apabila ada pekerjaan yang terhambat apakah anda melihat kecenderungan kreatifitas dari pegawai untuk mempercepat pekerjaan? Masih kurang kreatif kalau ketika ada hambatan misalnya ga ada orang yang biasa melayani ya kadang mesti nunggu dulu sementara, nunggu pegawai satunya yang menggantikan.
Q9
Apakah menurut anda, seluruh pegawai bisa bekerja dalam satu tim dan apakah anda melihat bentuk kerjasamanya? Yang saya lihat udah baik seh sepertinya.
Q10
Apakah pegawai kecamatan memiliki tingkat kehadiran yang baik? Dari tingkat kehadiran baik..kalau ada yang ga hadir gitu biasanya pasti ada aja.
Q11
Apakah dalam Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan sudah cepat? Udah lumayan cepet, Cuma saya nih udh 2 hari kesini baru diselesaikan kemarin ada yang kurang syarat yang dipenuhinya jadi balik lagi deh. Bikin Surat Keterangan gitu mau masuk Polwan..
Q12
Bagaimana kedisiplinan pegawai dalam hal kehadiran? Kedisiplinannya cukup baik tapi belum maksimal ketika keterlambatan hadir masuk
167
kantor. Q13
Bagaimana inisiatif pegawai apabila menemukan kendala dalam pekerjaan? masih seperti tadi ya inisiatifnya lum cukup baik, masih menunggu perintah atasannya aja.
Q14
Dari pengamatan saudara, Pola kepemimpinan yang seperti apa yang diterapkan pimpinan kepada pegawai kecamatan? Kurang tahu ya kalau mengenai pola kepemimpinan yang diterapkan itu, orang camatnya saya ga sering liat paling ada keperluan ini aja kemarin ga ada katanya ada rapat, kalau yang saya liat dari keseluruhan seh lebih kepada mengarahkan dan ngasih bimbingan aja sama pegawai. Ada yang suka ga paham itu kan menanyakan langsung sama pimpinannya.
Q15
Adakah Sanksi bagi pegawai yang tidak disiplin dari atasannya? Apa ya ga pernah liat seh ada pegawai yang dikenakan sanksi, paling kalau ada yang ga disiplin itu kena teguran.
Q16
Apa harapan Saudara mengenai Kinerja pegawai dalam hal pelayanan yang diberikan pegawai? Harapannya...bisa lebih cepet lagi pelayanannya, tidak dibikin ribet, lebih kreatif lagi.
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
DOKUMENTASI
214
Bagian Depan Lokasi Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
Bagian samping Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
215
Wawancara dengan Bpk. Drs. Imam Rana Hardiana, M.Si., Camat Cipocok Jaya di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
Wawancara dengan Ibu Holilah, S.IP, Kasubag Umum dan Kepegawaian di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
216
217
218
219
220
221
222