ANALISIS PERSEPSI DALAM MEMBENTUK KEPUASAN MASYARAKAT PADA BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KERJA KANTOR DINAS TENAGA KERJA KOTA BANJARMASIN
Khairunnisa Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui sejauh mana persepsi dapat membentuk kepuasan masyarakat selama ini dan (2) mengetahui upaya apa saja yang sebaiknya dilakukan agar persepsi sejalan dengan kepuasan masyarakat pada Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) pembuatan kartu tanda pencari kerja dilakukan berdasarkan tempat domisilinya; (2) pegawai memungut uang biaya legalisir; dan (3) kondisi ruang tunggu kurang nyaman. Kata kunci: persepsi, kepuasan masyarakat ABSTRACT The purpose of this study were (1) to determine the extent to which the perceptions can shape the community satisfaction and (2) to determine what efforts should be done in order the perceptions in line with the community satisfaction in the Field of Employment and Work Expansion of Labor Office in Banjarmasin. Data analysis technique is descriptive analysis. The results of this research show that (1) the making of job seekers identity card carried by a domicile; (2) employees collected money for administration fee; and (3) the conditions of lounge area was not comfortable. Keywords: perception, community satisfaction
PENDAHULUAN Banjarmasin sebagai ibukota provinsi merupakan pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan, dan industri. Oleh karena itu, untuk melayani bidang tenaga kerja, pemerintah telah menyusun perencanaan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) yang diharapkan bisa menjadi pusat pelayanan pelatihan pencari kerja. Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin adalah unit kerja pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan yang berkaitan dengan bidang ketenagakerjaan di Kota Banjarmasin, yang menjalankan kegiatan dalam bidang ketenagakerjaan yang meliputi produktivitas, penempatan, pembinaan hubungan industrial dan penempatan tenaga kerja. Dinas Tenaga
Kerja Kota Banjarmasin merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki kewenangan di bidang tenaga kerja yang mencakup pekerja, pengusaha dan lembaga pelatihan swasta. Tingkat capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja selama kurun waktu lima tahun dapat dilihat dari indikator-indikator berikut ini. 1. Angka kejadian kecelakaan kerja yang meliputi kasus-kasus yang menimpa pekerja yang bekerja di sektor swasta. Dalam kurun waktu tahun 2011 terdapat 119 kasus yang menimpa pekerja. 2. Angka sengketa pengusaha dan pekerja pertahun. 3. Jumlah perusahaan yang menerapkan UU ketenagakerjaan dengan baik. 4. Penyerapan tenaga kerja.
137
KINDAI Volume 11 Nomor 2, April – Juni 2015 Berdasarkan kondisi obyektif dan permasalahan yang ada, dua dari lima isu strategis yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin tahun 20112015 adalah tingkat pengangguran yang semakin tinggi. Selain disebabkan oleh faktor kemiskinan, pengangguran ini juga disebabkan juga karena keahlian tenaga kerja lokal yang masih rendah atau dengan kata lain tenaga kerja di Kota Banjarmasin tidak siap pakai/minim keahlian. Seiring berkembangnya masyarakat, maka tingkat kepedulian masyarakat terhadap masalah ketenagakerjaan juga meningkat. Perusahaan yang semakin banyak menyerap tenaga kerja, sedikit banyaknya dapat mengurangi jumlah pengangguran di Banjarmasin. Berkembangnya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta dengan berbagai tawaran keahlian penjurusan juga membantu dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai. Berdasarkan kenyataan itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis persepsi dalam membentuk kepuasan masyarakat pada Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Mengetahui sejauh mana persepsi dapat membentuk kepuasan masyarakat pada Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin selama ini. 2. Mengetahui upaya apa saja yang sebaiknya dilakukan agar persepsi sejalan dengan kepuasan masyarakat pada Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Persepsi Persepsi menurut Gitosudarmo dan Sudita (2000:16) adalah proses memberi perhatian, menyeleksi, mengorganisasikan kemudian menafsirkan stimulasi lingkungan. Sementara itu, Thoha (2009:141) mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami
138 informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Pendapat lain mengenai persepsi adalah salah satu aspek penting dalam perilaku organisasional, sebab perilaku individu lebih banyak didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri (Sunyoto dan Burhanudin, 2015:22). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Robbins dalam Ardhana, dkk. (2008:20) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, sebagai berikut ini. 1. Pemberi Kesan/Pelaku Persepsi. Bila seseorang memandang suatu objek dan mencoba menginterpretasikan apa yang dilihatnya tersebut, maka interpretasinya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya, dalam hal ini adalah karakteristik si pemberi kesan/penilai. 2. Sasaran/Target/Objek. Ciri-ciri pada sasaran/objek yang sedang diamati dapat mempengaruhi persepsi. Orang yang penampilannya sangat menarik/tidak menarik lebih mudah untuk ditandai. 3. Situasi. Situasi atau konteks di mana melihat suatu kejadian/objek juga penting. Unsur-unsur lingkungan sangat mempengaruhi persepsi seseorang. Objek yang sama pada hari berbeda biasanya menyisakan persepsi yang berbeda. Kesalahan Persepsi Ada beberapa kesalahan persepsi yang sering terjadi (Ardhana, dkk., 2000:17) yaitu sebagai berikut ini. 1. Sterotyping, yaitu mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya. Sterotyping seringkali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan dan kedudukan atau jabatan. 2. Halo effect, yaitu kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya saja. Halo effect seringkali terjadi pada saat melakukan penilaian dengan wawancara. Pewawancara seringkali menilai hanya dari salah satu sifat seseorang yang nampak menonjol pada saat wawancara itu dilakukan. Padahal salah satu sifat tersebut tidak mencerminkan sifat yang sebenarnya dari orang
KINDAI Volume 11 Nomor 2, April – Juni 2015
139
yang diwawancarai tersebut. 3. Projection, yaitu kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan dan sifatnya. Projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari konsep diri seseorang, sehingga lebih mampu menghadapi yang dilihatnya tidak wajar.
asal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil dengan harapannya (Kotler, 2005:70). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan masyarakat ditinjau dari sudut masyarakat mengenai apa yang mereka alami dan rasakan terhadap pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan apa yang mereka inginkan.
Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, di mana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok tersebut (Pramudya, 2012). Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab yaitu musyarakah. Arti lebih luas masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Admin (2012) masyarakat mempunyai arti sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan tinggal dalam satu wilayah. Kalangan bisa terdiri dari kalangan orang mampu hingga orang yang tidak mampu. Masyarakat yang sesungguhnya adalah sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat, norma-norma dan berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. Pengertian masyarakat (Majid, 2008) adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Sekolah, keluarga, perkumpulan, negara semua adalah masyarakat. Unsur-unsur suatu masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut: 1. harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak; 2. telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu; dan 3. adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama (Majid, 2008).
Metode Pengukuran Kepuasan Masyarakat Kotler dalam Tjiptono (2005:148) mengemukakan metode untuk mengukur kepuasan masyarakat yaitu sebagai berikut. 1. Sistem Keluhan dan Saran. Setiap instansi yang berorientasi pada masyarakat (public-oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para masyarakat untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang letakkan ditempat strategis, menyediakan kartu komentar, saluran telepon khusus, dan lain-lain. 2. Survai kepuasan masyarakat. Melalui survai instansi akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari masyarakat dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa instansi menaruh perhatian terhadap masyarakat.
Pengertian Kepuasan Masyarakat Kepuasan masyarakat yaitu perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang rasakan (Rangkuti, 2004: 56). Kepuasan masyarakat adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang ber-
METODE PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data Jenis data terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka maupun menggunakan rumus statistik, sedangkan data kualitatif yaitu data yang berupa analisis atau uraian dan tidak menggunakan rumus statistik. Sumber data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, baik berupa hasil interview, melakukan observasi maupun data pendukung dokumentasi. Data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh baik melalui dokumentasi dari objek penelitian, maupun di luar objek penelitian seperti referensi buku, literatur, jurnal, dan internet.
KINDAI Volume 11 Nomor 2, April – Juni 2015 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian lapangan dilakukan dengan cara wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, penelitian kepustakaan yang merupakan data pendukung landasan teori diperoleh dari referensi buku, literatur, dan internet. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data agar mudah dipahami (Siregar, 2013:2).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persepsi dalam Membentuk Kepuasan Masyarakat Pemberi Kesan/Pelaku Persepsi Sebelumnya, dinas ini banyak mendapatkan kritikan karena pegawai yang melayani masyarakat memberikan pelayanan secara berbelit-belit. Misalnya, masyarakat yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja dengan KTP tidak berdomisili di Banjarmasin, diminta untuk membuat kartu tanda pencari kerja berdasarkan tempat domisilinya. Padahal berdasarkan peraturan, untuk memudahkan pelayanan, masyarakat boleh menggunakan KTP sementara. Jika masyarakat ingin membuat kartu tanda pencari kerja atau hendak memvalidasi data, harus yang bersangkutan sendiri yang datang ke dinas ini dan tidak boleh diwakilkan kepada orang lain. Contoh selanjutnya, ketika seseorang ingin membuat kartu tanda pencari kerja dengan status lulusan SMA dan tinggal menunggu kelulusan sarjana. Ia meminta kepada dinas ini untuk dibuatkan kartu tanda pencari kerja dengan pendidikan tamatan SMA dan memohon apabila ia sudah lulus sarjana agar dinas ini bersedia mengubah status pendidikannya dari tamatan SMA menjadi menjadi sarjana. Namun, dinas ini menolak dan meminta yang bersangkutan datang kembali setelah enam bulan kemudian apabila ingin mengubahnya.
140 Sasaran/Target/Objek Sebelumnya. dinas ini banyak mendapatkan kritikan karena pegawai yang melayani masyarakat kasar dan terjadinya pungli. Misalnya, pembuatan kartu kuning memang tidak dikenakan biaya, tetapi pada saat berkas dilegalisir pegawai meminta uang suka rela kepada masyarakat. Karena banyaknya kritikan, maka oknum pegawai tersebut dipindahkan ke bagian lain. Dinas ini mulai melakukan pembenahan. Oleh karena itu, apabila pegawai yang menjaga loket tidak memahami pertanyaan yang diajukan masyakarat, maka yang bersangkutan diminta menanyakan langsung ke bidang lain. Situasi Kondisi fisik dan luas gedung Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin belum memadai dalam menampung jumlah masyarakat yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja maupun aktivitas antar kerja. Disamping ruangnya sempit dan bangku yang tersedia hanya berjumlah lima buah, udara di ruang tunggu panas, karena tidak difasilitasi penyejuk udara, melainkan hanya menggunakan kipas angin. Sebaliknya, masyarakat yang dilayani cukup banyak setiap harinya, sehingga mereka harus menunggu giliran di luar gedung seperti halaman maupun tempat parkir. Apalagi jika lampu padam, pelayanan menjadi terganggu, karena tidak tersedianya genset. Ditambah lagi pada saat jam istirahat, pegawai yang menjaga loket tidak berada di tempat, sehingga masyarakat harus menunggu sampai pegawai tiba di kantor. Upaya yang Dilakukan agar Persepsi Sejalan dengan Kepuasan Masyarakat Pemberi Kesan/Pelaku Persepsi Untuk memberi kemudahan kepada masyarakat yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja yang tidak berdomisili di Banjarmasin, maka masyarakat membuat KTP sementara di kecamatan setempat atau melalui Catatan Sipil (Capil). Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak perlu bolak-balik mengurus di tempat asal mereka. Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin memvalidasi data, sedangkan yang bersangkutan tidak berada di tempat karena keperluan atau di luar daerah, maka seba-
KINDAI Volume 11 Nomor 2, April – Juni 2015 iknya berkas dapat diwakilkan kepada keluarganya atau orang yang ditugasi. Di samping itu, bagi masyarakat yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja dengan status lulusan SMA dan tinggal menunggu kelulusan sarjana sebentar lagi, agar dibuatkan kartu tanda pencari kerja dengan status pendidikan SMA. Jika yang bersangkutan sudah lulus sarjana, maka dinas dapat mengubah kembali kartu pencari kerja dengan tingkat pendidikan sarjana. Sasaran/Target/Objek Bagi pegawai khususnya yang ditempatkan pada loket layanan masyarakat agar dihimbau oleh pimpinan yang bersangkutan untuk tidak menerima imbalan dari masyarakat karena pegawai sudah menerima gaji setiap bulannya, sedangkan pekerjaan tersebut memang sudah menjadi tugasnya. Di samping itu, setiap pegawai harus memahami dan menguasai aktivitas kerjanya masing-masing khususnya yang ditempatkan pada loket layanan masyarakat, sehingga dapat menjawab pertanyaan dari masyarakat tanpa harus mengarahkan pertanyaan tersebut ke bidang lain. Situasi Sebaiknya dinas ini pindah ke gedung yang baru karena kondisi fisik dan luas gedung tidak memadai dalam menampung jumlah masyarakat yang mengurus keperluan kerja setiap harinya. Dinas perlu menambah kursi tunggu agar masyarakat tidak sampai menunggu giliran di halaman parkir. Ruang tunggu perlu diberi penyejuk udara, agar masyarakat tidak kepanasan dan merasa nyaman ketika berada di ruang tunggu. Selain itu, dinas perlu menyediakan genset, agar ketika listrik padam, tidak menganggu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Di samping itu, jumlah pegawai baru harus ditambah, agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih cepat.
PENUTUP Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini.
141 1. Bagi masyarakat yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja dengan KTP yang tidak berdomisili di Banjarmasin, maka diharap pemohon tersebut membuat kartu tanda pencari kerja berdasarkan tempat domisilinya. Jika masyarakat ingin membuat kartu tanda pencari kerja atau hendak memvalidasi data harus yang bersangkutan sendiri yang datang ke dinas ini dan tidak boleh diwakilkan kepada orang lain. 2. Pada saat berkas dilegalisir, ada pegawai yang meminta uang suka rela kepada masyarakat. Apabila pegawai yang menjaga loket tidak memahami pertanyaan yang diajukan masyakarat, maka yang bersangkutan diminta untuk menanyakan langsung ke bidang lain. 3. Kondisi ruang tunggu sempit dan bangku yang tersedia hanya berjumlah lima buah. Selain itu, udara di ruang tunggu panas, karena tidak difasilitasi penyejuk udara tapi hanya menggunakan kipas angin. Jika lampu padam, pelayanan menjadi terganggu karena tidak tersedianya ganset yang akibatnya komputer tidak dapat dioperasikan. Ditambah lagi pada saat jam istirahat, pegawai yang menjaga loket tidak berada di tempat, sehingga masyarakat harus menunggu sampai pegawai tiba di kantor. Saran untuk Dinas Tenaga Kerja Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut. 1. Bagi masyarakat yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja, sementara yang bersangkutan tidak berdomisili di Banjarmasin, maka sebaiknya bidang ini memberi kemudahan dengan meminta yang bersangkutan untuk membuat KTP sementara. 2. Bagi pegawai yang ditempatkan pada loket layanan masyarakat agar dihimbau oleh pimpinan untuk tidak menerima imbalan suka rela atau imbalan balas jasa dari masyarakat. 3. Sebaiknya kantor dinas ini dipindah ke gedung yang baru. Selain itu, ruang tunggu perlu dilengkapi penyejuk udara dan penambahan kursi tunggu serta tersedianya alternatif listrik berupa genset. Di samping itu, jumlah pegawai baru harus ditambah, agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih cepat.
KINDAI Volume 11 Nomor 2, April – Juni 2015
DAFTAR PUSTAKA Admin. 2012. Pengertian Masyarakat. <9triliun.com/artikel/1174/pengertianmasyarakat.html, diakses 22 Oktober 2012>. Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Graha Ilmu. Gitosudarmo, M. Indriyo dan Sudita, I Nyoman. 1997. Perilaku Keorganisasian, Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip. 2005. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control, Ninth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc Englewood Cliffs. Majid. 2008. Pengertian Masyarakat. <majidbsz,wordpress.com/2008/06/3 0/pengertian-masyarakat/, diakses 30 Juni 2008>. Pramudya, Andre. 2012. Definisi Masyarakat. <soaialsoaiologi.blogspot.com/ 2012/12/definisi-masyarakat.html, diakses 12 Desember 2012). Rangkuti, Fedy. 2004. Riset Pemasaran, Cetakan Kelima. Jakarta: Garuda Pustaka Utama. Siregar, Sofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Sunyoto, Danang & Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta: CAPS. Thoha, Miftah. 2009. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
142