PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DI SDN 04 SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN 1
2
1
Wilfia, Gusmawetti, Erwinsyah Satria Pendidikan Guru Sekolah dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: Wilfia@ ymail.com Abstrak This research is motivated by the learning process has not gone as expected . Teachers still very dominant in the learning process, a habit that has been done in designing learning teacher is presenting material with material outlining in detail according to the lecture method. As a result, the ability of students in particular classes SDN Sungai Limau. This research is a class act. This study is located at SDN 04 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman , fifth grade students study subjects totaling 12 people. The research was conducted in two cycles . The findings showed that the use of problem -based approach can enhance science learning activities and outcomes fifth grade students of SDN 04 Sungai Limau through problem -based approach. The results were obtained an average of student learning activities in the first cycle was 61 % and the second cycle of 87.62 % while the average activity of teachers in the first cycle was 72.5 % and 95 % in the second cycle. then the learning outcomes of students who completed the first cycle was 66.67 % and 92 % in the second cycle. Based on observations of activity and the student science learning outcomes in cycle I and II showed an increase. It can be concluded that learning by using problem -based approach can enhance science learning activities and outcomes fifth grade students of SDN 04 Sungai Limau. Based on the above findings , the researchers concluded that , problem -based approach can enhance the activity and results of science learning in class V in SDN 04 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, and can be used as an alternative to improve student learning outcomes.
Keywords : Activities , Learning Outcomes , problem-based approach.
pembelajaran terpusat pada guru saja
A. PENDAHULUAN Berdasarkan pengalaman peneliti
dan alat peraga yang digunakan
mengajar selama ini, bahwa dalam
banyak bersifat abstrak. Sebelumnya
proses pembelajaran peneliti sering
peneliti sudah berusaha mengatasi
menggunakan satu metode saja,
permasalahan ini dengan cara kerja
1
kelompok dalam proses pembelajaran,
Masalah Di SDN 04 Sungai Limau
namun cara ini belum berhasil. Karena
Kabupaten Padang Pariaman”.
dalam kerja kelompok ini, hanya satu
B. Hakekat Pendekatan Pembelajar
atau dua orang saja yang aktif,
an Berbasis Masalah
selebihnya hanya bermain dan
1.1 Tinjauan Tentang Pendekatan
berbicara dalam proses pembelajaran.
Pendekatan adalah suatu cara
Oleh karena itu peneliti ingin
untuk
melakukan suatu perubahan dalam
mempercepat
proses pembelajaran agar mencapai
agar
hasil yang maksimal.
dicapai.
Berdasarkan permasalahan yang
mempermudah proses
tujuan
dan
pembelajaran,
pembelajaran
Pendekatan
dapat
pembelajaran
adalah upaya yang dilakukan guru,
telah diuraikan maka peneliti
membuat siswa terlibat secara aktif
mengadakan suatu perubahan dalam
dan
proses pembelajaran IPA di SD lebih
pelajaran.
ditingkatkan. Sehingga siswa bisa
berminat
Menurut
dalam
mengikuti
Sapriati
(2009:2),
menemukan sendiri tentang konsep-
yakni “Pendekatan adalah cara umum
konsep dalam pembelajaran IPA.
dalam memandang permasalahan atau
Untuk itu peneliti memberi judul
objek kajian, sehingga berdampak
penelitian ini dengan “Peningkatan
ibarat seseorang memakai kaca mata
Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa
dengan warna tertentu pada saat
Kelas V Dengan Menggunakan
memandang alam sekitar.”
Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
2
bahwa
pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
pembelajaran
yang
menggunakan
simpulkan
kemampuan
berfikir
kritis
dalam
pembelajaran berbasis masalah akan
pemecahan
masalah
menjadi
berhasil apabila dalam penggunaan
dan
Dari pendapat diatas dapat di
individu yang mandiri.
pendekatan
sesuai dengan langkah- langkah yang
1.2 Langkah-Langkah Problem
penggunaan
ada tahapan dalam pelaksanaannya,
Pendekatan
Based
(Pembelajaran
Learning
harus sistematis.
Berbasis
Keunggulan
Masalah)
dan
Kelemahan
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Johson dalam Sanjaya a. Keunggulan
penggunaan
(2008:2017) pendekatan Pembelajaran pendekatan
problem
based
Berbasis Masalah terdiri dari 5 tahapan learning utama antara lain: (1) mengorientasi Menurut Sanjaya (2006:220) siswa
untuk
masalah,
(2) juga
mengorganisasikan
siswa
mengemukan
pendapatnya
untuk bahwa kelebihan dari pendekatan
belajar, (3) membimbing penyelidikan problem based learning adalah: individual
maupun
kelompok,
(4) (a) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran, (b) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan, (c) Pemecahan masalah dapat
mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
(5)
mengevaluasi
menganalisa hasil
dan
pemecahan
masalah.
3
meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, (d) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah,dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja, (e) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
b. Kelemahan
Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Sanjaya (2006:221) mengemukakan bahwa kelemahan Manakala
siswa
tidak
memiliki minat atau atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan , mereka enggan untuk mencoba.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa menuntut cara belajar lama yang
keunggulan-keunggulan yang terdapat selama dalam
penggunaan
ini
berlangsung
secara
pendekatan tradisional atau guru menjadi sumber
pembelajaran berbasis masalah adalah belajar satu-satunya menjadi suatu mengutamakan
siswa
dalam pembelajaran yang mengharuskan aktif
pembelajaran. Sehingga guru tidak lagi dalam pembelajaran. menjadi sumber belajar satu-satunya C. METODE PENELITIAN bagi siswa dan siswa pun dapat A. Jenis Penelitian mengembangkan pembelajaran sesuai Jenis penilitian yang akan digunakan dengan potensi yang dimilikinya. peneliti adalah penelitian tindakan
4
kelas
(PTK).
Menurut
Wardani
melalui
suatu
perencanaan,
(2004:1.4), “PTK adalah penelitian
pelaksanaan tindakan, observasi dan
yang dilakukan oleh guru di dalam
refleksi.
kelasnya sendiri melalui refleksi diri
Setting Penelitian
dengan tujuan untuk memperbaiki
3. Lokasi Penelitian
kinerja sebagai seorang guru sehingga
Penelitian ini dilaksanakan dengan
hasil belajar siswa meningkat”. Tujuan
mengambil
PTK tersebut adalah:
Sekolah Dasar Negeri 04 Sungai
1. Meningkatkan kualitas mengajar
Limau Kabupaten Padang Pariaman
guru.
dengan
2. Meningkatkan hasil belajar siswa.
lokasi
penelitian
pertimbangan
sekolah
di
itu
tempat peneliti mengajar.
Penelitian dilakukan berdasarkan
4. Subjek Penelitian
perencanaan sebelumnya oleh guru
Dalam
penelitian
ini
subjek
kelas terhadap kekurangan-kekurangan
penelitiannya adalah
yang dirasakan selama ini dalam
kelas V SD Negeri 04 Sungai Limau
pembelajaran IPA. Esensi dari PTK
Kabupaten Padang Pariaman, yang
terletak pada adanya tindakan dalam
berjumlah 12 orang, terdiri dari 7
situasi
memecahkan
orang siswa laki-laki dan 5 orang
atau
siswa perempuan.
alami
pemasalahan
untuk praktis
untuk
memecahkan masalah pembelajaran
5.
semua siswa
Waktu Penelitian
IPA di kelas V SDN 04 Sungai Limau.
Penelitian ini dilaksanakan pada
Dalam PTK terdapat siklus-
semester II tahun ajaran 2012/2013.
siklus yang kegiatan dikembangkan
terhitung
5
dari
awal
perencanaan
sampai penulisan laporan penelitian.
masalah,
Sedangkan
berikut:
pelaksanaan
tindakan
yaitu
dengan
kegiatan
rancangan
tindakan
dimulai pada tanggal 14 Mei 2013
a. Menyusun
sampai 31 Mei 2013 yang terdiri dari 2
berupa
siklus. Masing-masing siklus terdiri
Pembelajaran,
Rencana
Pelaksanaan
dari 3 kali pertemuan
b. Membuar lembar kerja siswa
B. Prosedur Penelitian
c. Menyusun
Penelitian ini dilakukan dengan
indikator,
deskriptor,
dan kriteria pembelajaran dengan
mengacu pada Penelitian Tindakan
pendekatan berbasis masalah
Kelas (PTK) yang dirumuskan oleh
d. Mempersiapkan
instrumen
Arikunto (2007:16) yang terdiri dari
pengumpulan data dalam penelitian
empat komponen yaitu : perencanaa,
yaitu
pelaksanaan,
aktivitas siswa
tindakan,
observasi/pengamatan, dan refleksi.
observasi
siswa yang akan diadakan pada
Sesuai dengan rumusan masalah
setiap akhir siklus
studi pendahuluan, peneliti membuat rancangan
tindakan
yang
dilakukan.
Kegiatan
ini
merumuskan
f. Menentukan
akan
pelaksanaan
pendekatan
observer tindakan.
dalam Observer
dimulai
dalam penelitian ini hanya dua
rancangan
orang, yaitu guru di sekolah tempat
tindakan pembelajaran IPA dengan penerapan
format
e. Mempersiapkan tes hasil belajar
1. Perencanaan
dengan
berupa
peneliti mengajar.
berbasis
2. Pelaksanaan
6
Tahap ini dimulai dari pelaksanaan
Sungai Limau dengan pendekatan
pembelajaran IPA dengan penerapan
inkuiri dilakukan bersama dengan
pendekatan berbasis masalah sesuai
pelaksanaan
dengan rencana yang telah disusun.
dilaksanakan secara intensif, objektif
Penelitian ini akan dilakukan dalam
dan sistematis. Pengamatan dilakukan
beberapa siklus, jika siklus pertama
oleh
belum
melaksanakan tindakan pembelajaran
berhasil
maka
akan
guru
dilaksanakan siklus kedua dengan
IPA.
materi yang berbeda.
direkam
Tahap pelaksanaan tindakan ini
kelas
Keseluruhan dalam
peneliti
pengamatan
bentuk
lembar
Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I sampai
dirumuskan.
siklus berikutnya. Pangamatan yang
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh
dilakukan pada satu siklus dapat
peneliti dan observer. Setiap siklus
mempengaruhi satu tindakan pada
tersebut mempunyai materi tersendiri
siklus selanjutnya. Hasil pengamatan
yang diambil berdasarkan KTSP 2006.
ini kemudian didiskusikan dengan
Fokus tindakan pada setiap siklus
observer dan diadakan refleksi untuk
berupa penerapan pendekatan inkuiri
perencanaan siklus berikutnya. Siklus
dalam pembelajaran IPA.
kedua dilakukan apabila siklus satu
3. Pengamatan
tidak berhasil dan selanjutnya apabila
yang
Pengamatan
dengan
waktu
ini
rencana
kegiatan
sesuai
pada
Hal
observasi.
harus dilaksanakan dengan maksimal di
tindakan.
telah
terhadap
tindakan
siklus kedua berhasil maka penelitian
pembelajaran IPA di kelas V SDN 04
dihentikan.
7
berdasarkan aktivitas dan hasil belajar
4. Refleksi Langkah selanjutnya, dilaksanakan tindakan
yang
disertai
siswa.
dengan
1. Aktivitas siswa dikatakan berhasil
observasi dan penilaian hasil belajar
bila telah mencapai 75%
siswa, selanjutnya diadakan refleksi
2. Hasil
belajar
dikatakan
kembali terhadap hal-hal yang telah
berhasil
terjadi. Refleksi yang dilakukan tentu
secara klasikal telah mencapai 75%
bertolak dari pelaksanaan tindakan
Bila
terdahulu.
dicapai maka tindakan dihentikan.
Data-data
pelaksanaan
tindakan terdahulu sudah tertuang
usahakan
masalah-masalah keunggulan
yang
atau
indikator
siswa
tersebut
telah
Adapun alat-alat pengumpulan data
menemukan
yang digunakan dalam penelitian ini
keunggulan-
adalah sebagai berikut:
telah
dilakukan
1. Format observasi aktivitas guru
dalam tindakan pertama.
Format observasi ini digunakan untuk
C. Indikator Keberhasilan Indikator
ketuntasan
D. Instrumen Penelitian
dalam catatan observasi. Pada tahap refleksi,
bila
siswa
keberhasilan
mengetahui
kesesuaian
dalam
tindakan guru dengan perencanaan
proses pembelajaran diukur dengan
yang telah disusun sebelumnya.
menggunakan
Beberapa hal yang diamati adalah:
Kriteria
Ketuntasan
Minimal (KKM). KKM pada mata
a. Tindakan Appersepsi
pelajaran IPA adalah 65. Indikator
b. Penyampaian tujuan
keberhasilan
ini
ditetapkan
pembelajaran c. Tahap perumusan masalah
8
d. Tahap merumuskan hipotesis
tindakan. Tes hasil belajar ini
e. Cara kerja dalam kelompok
dilakukan secara tertulis terdiri dari
f. Membimbing siswa dalam
soal yang berbentuk objektif dan
diskusi kelompok
essay.
g. Membimbing siswa saat
dengan
persentasi kelompok
pendekatan berbasis masalah Teknik Analisis Data
h. Menutup pelajaran
1. Analisis format observasi guru
Setiap aspek ini menjadi itemitem
yang
akan
menggunakan
dinilai
Hasil
oleh
observasi
dianalisis
observer pada lembar observasi
dengan cara menjumlahkan semua
tersebut.
ceklis yang diperoleh kemudian dinilai
2. Format observasi Aktivitas siswa
dengan
menggunakan
kriteria sangat baik, baik, cukup
dalam proses pembelajaran. untuk
dan kurang. Setiap kriteria diberi
tentang
poin yang berbeda , kategori sangat
aktivitas yang dilakukan siswa
baik diberi poin 4 , baik diberi poin
yaitu
yang
3, cukup diberi poin 2, dan kurang
menggunakan pendekatan berbasis
diberi poin 1. Selanjutnya jumlah
masalah
poin dihitung untuk mendapatkan
Format
ini
mendapat
digunakan informasi
pembelajaran
persentase aktivitas guru.
3. Tes hasil belajar Tes hasil belajar digunakan untuk
mendapatkan
data
hasil
belajar siswa pada setiap siklus
9
2. Analisis aktivitas
Format siswa
observasi
dalam
3. Analisis tes hasil belajar
proses
Analisis tes hasil belajar
pembelajaran.
dengan statistic deskriptif
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.Hasil Siklus I a. Aktivitas Siswa Tabel1. Rekapitulasi hasil (%) aktivitas siswa pada siklus I
No 1 2 3 4
Aktivitas yang diamati Visual Lisan Menulis Mental Rata-rata
Skor Pengamatan (%) Pertemuan Pertemuan I
II
50 83 67 25 56%
58 83 75 50 66,5%
Rata-rata (%)
Keterangan
54 83 71 38 61
Kurang Sekali Baik Cukup Kurang Sekali Kurang
a. Aktivitas Guru Tabel 2. Rekapitulasi Hasil (%) Pengamatan Terhadap Guru Pada Silklus I No
Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan berbasis masalah
Skor Pertemuan I
1
Mengorientasi Siswa Untuk Masalah
3
2
Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar
3
Pertemuan 1 2
3 4 5
Membimbing Penyelidikan Individual 4 Maupun Kelompok Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil 2 Karya Menganalisa Dan Mengevaluasi Hasil 2 Pemecahan Masalah Jumlah 14 Persentase 70% b. Hasil Belajar
10
3 4 5 15 75%
Di akhir siklus I ini peneliti
tuntas dan 33,33% siswa yang tidak
memberikan evaluasi kepada siswa
tuntas. Dalihat dari hasil ini maka
gunanya utnuk mengukur bagaimana
penelitian ini dilanjutkan ke siklus II
tingkat ketuntasan pelajaran IPA siswa
karena ketuntasan siswa kurang dari
dengan
75%.
menggunakan
pendekatan
Inkuiri. Ternyata setelah diberikan
2. Hasil Siklus II
evaluasi diperoleh 66,67% siswa yang
a. Aktivitas Siswa Tabel 3. Rekapitulasi Hasil (%) Aktivitas siswa pada siklus II
Skor Pengamatan Pertemuan Pertemuan No
1 2 3 4
Aktivitas yang dialami
Visual Lisan Menulis Mental Rata-rata
I (%)
2 (%)
75 100 92 67 83,5%
92 100 92 83 91,75%
Rata-rata
Keterangan
83,5 100 92 75 87,62%
1 2 Sangat baik Cukup Baik
b. Aktivitas Guru Tabel 4. Rekapitulasi hasil (%) Pengamatan Terhadap Guru Siklus 2 No
1 2 3 4 5
Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan berbasis masalah
Mengorientasi Siswa Untuk Masalah Mengorganisasikan Siswa Untuk Untuk Belajar Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil Karya Menganalisa Dan Mengevaluasi Hasil 11
Skor Pertemuan 1 3 4
Pertemuan 2 4 4
4
4
3
4
4
4
Pemecahan Masalah Jumlah Persentase c.
18 90%
Hasil Belajar Pada
20 100%
observasi aktivitas guru dan tes hasil
siklus
II
persentase
belajar.
ketuntasan belajar siswa mencapai
Pembelajaran
dengan
92% dengan rata-rata nilai 81,25.
menggunakan
Kemudian nilai rata-rata hasil belajar
masalah merupakan hal baru bagi
kelompok pada siklus II adalah 89,05.
siswa. Biasanya siswa mendapatkan
3. Pembahasan
materi dari apa yang terangkan guru, namun
Penelitian tindakan kelas (PTK)
terdiri
dari
dua
akhir
siklus.
baik secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil
Pelaksanakan
belajar siswa. Hal tersebut dapat
pembelajaran dengan menggunakan
dijelaskan seperti di bawah ini:
pendekatan berbasis masalah. Pada penelitian
ini
seharusnya
menggunakan
siswa dapat menunjukan aktivitas yang
kali
pertemuan dan 1 kali tes hasil belajar pada
setelah
berbasis
pendekatan berbasis masalah tersebut
ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya
pendekatan
a) Aktivitas siswa
dalam
perumusan masalah guru melibatkan
Aktivitas
siswa. Penelitian ini menggunakan tiga
pembelajaran
instrumen penelitian berupa lembar
antara guru dan siswa ataupun siswa
observasi
itu sendiri, sehingga suasana belajar
aktivitas
siswa,
lembar
siswa
dalam
merupakan
proses interaksi
menjadi menyenangkan bagi siswa.
12
Pada siklus 1 rata-rata aktivitas
I ke siklus II terjadi peningkatan
siswa adalah 61%, ini disebabkan oleh
sebanyak 22,5%
pembelajaran
c)
menggunakan
Hasil belajar
pendekatan berbasis masalah pertama
Keberhasilan
siswa
dalam
kali dilakukan, guru belum mampu
pembelajaran pada umumnya dilihat
menerapkan
dari nilai-nilai tinggi, namun aktivitas
masalah
pendekatan
secara
berbasis
maksimal
dan
siswa juga memegang peran dalam
kurangnya motivasi bagi siswa. Pada
menciptakan nilai-nilai yang tinggi
Siklus II rata-rata aktivitas siswa
tersebut.
adalah 87,62% . Disini aktivitas siswa
persentase ketuntasan belajar siswa
sudah meningkat dari siklus I sebanyak
mencapai 66,67% dengan rata-rata
26,62%.
nilai 70,83.Kemudian nilai rata-rata
b)
hasil belajar kelompok pada siklus I
Aktivitas guru Keberhasilan
siswa
persentase
I
rata-rata
ketuntasan belajar siswa
mencapai 92% dengan rata-rata nilai
pula dari pengelolaan pelaksanaan Dalam
siklus
adalah 74,15Sedangkan pada siklus II
dalam
pembelajaran Pada umumnya dilihat
pembelajaran.
Pada
81,25. Kemudian nilai rata-rata hasil
pelaksanaan
belajar kelompok pada siklus II adalah
pembelajaran terlihat aktivitas guru.
89,05.
Pada siklus I rata-rata aktivitas guru adalah 72,5% dan pada siklus II
Menurut
aktivitas guru adalah 95%. Dari siklus
beberapa
Sanjaya
keunggulan
masalah, diantaranya:
13
(2006:208)
ada
berbasis
1.
2.
Pembelajaran yang menekankan
belajar meningkat. Dengan demikian
kepada
dapat
pengembangan
aspek
disampulkan
bahwa
kognitif, afektif dan psikomotor
dengan
secara
berbasis masalah dapat meningkatkan
seimbang,
sehingga
menggunakan
belajar
pendekatan
pembelajaran lebih bermakna
aktivitas dan hasil belajar IPA siswa di
Memberikan ruang kepada siswa
kelas V SDN 04 Sungai Limau
untuk belajar sesuai dengan gaya
Kabupaten Padang Pariaman.
belajar mereka. 3.
Sesuai
dengan
perkembangan
D. Kesimpulan dan Saran
psikologi belajar modern yang
A. Kesimpulan
menggangap belajar adalah proses
Berdasarkan
perubahan tingkah laku berkat
dapat disimpulkan sebagai berikut
telah
menerapkan
pendekatan berbasis masalah dalam pembelajaran IPA. Dalam pelaksanaan pembelajaran
peneliti
dalam
proses
membimbing
pendekatan
siswa
masalah
dapat
pembelajaran
dengan adanya
terjadinya
sehingga
pendekatan
Sungai Limau. Hal ini terlihat peningkatan
persentase aktivitas belajar dari
pengembangan kognitif, afektif dan psikomotor
menggunakan
IPA siswa di kelas V SDN 04
pembelajaran
ini
dengan
meningkatkan
sehingga telah terbukti bahwasanya dengan
1. Pembelajaran
berbasis
siswa dan memotivasi siswa untuk aktif
analisis
penelitian yang diperoleh maka
adanya pengalaman. Peneliti
hasil
siklus I ke siklus II
hasil
14
B. Pembelajaran
dengan
dalam pembelajaran IPA dan
menggunakan
pendekatan
mata pelajaran lain yang sesuai
berbasis
masalah
meningkatkan
hasil
dapat
dengan materi yang diajarkan.
belajar
4. Dalam merumuskan masalah
IPA siswa di kelas V SDN 04
hendaknya
Sungai Limau.
siswa.
guru
melibatkan
C. Saran DAFTAR PUSTAKA penulis memberikan saran sebagai Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian berikut :
Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi
1. Pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
berbasis
masalah
Aksara. Abdullah.1998. Hakikat Pembelajaran IPA. Jakarta
dapat
dijadikan salah satu alternatif diantara
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.
pendekatan
KTSP.
Jakarta:
Depdiknas pembelajaran yang ada 2. Dalam
proses
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat
pembelajaran
Satuan menggunakan
pendekatan
Pendidikan.
Jakarta:
Depdiknas. Djamarah, Zain. 2006 Proses Belajar
berbasis masalah guru harus
Mengajar.
membimbing siswa terutama
Jakarta
:
Ardimasaktia dalam
pelaksanaan
diskusi
Ekawarna. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Gaung Persada
kelompok. 3. Guru
dapat
Fitriani,
menerapkan
Wulan.
Meningkatkan pendekatan berbasis masalah
2008.
Upaya
Hasil
Belajar
Pecahan Siswa Kelas IV Melalui 15
Pembebelajaran Masalah.
Berbasis
Skripsi
Sanjaya,wina
Tidak
Oemar.
2008.
Pendekatan
Pembelajaran.
Diterbitkan. Padang: FIP-UNP. Hamalik,
2008.
Jakarta:Kencana
Aktivitas
Prenada
MediaGroup
Belajar Mengajar. Jakarta:PT Sanjaya,Wina.
Bumi Aksara
2006.Strategi
Pembelajaran.Jakarta:Kencan Hamalik,Oemar.
2008.
Jenis-Jenis
aPrenada MediaGroup
Aktivitas Belajar. Jakarta : Sapriati, Amalia. 2009. Pembelajaran
Bumi Aksara
IPA Hamalik,Oemar. Aktivitas.
2008.
Manfaat
Jakarta
:
di
Jakarta:
Universitas Terbuka
Bumi Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007.
Aksara
Landasan Hamalik,Oemar.
SD.
2008.
Upaya
Jakarta
Proses
Pendidikan. Bandung: Remaja
Pelaksanaan Aktivitas dalam Pembelajaran.
Psikologi
Rosdakarya
:
BumiAksara
Pranciska,
Nuning.
2012.
Meningkatkan Aktivitas dan Haryanto. 2004. Sains Untuk SD Kelas V.
Jakarta:
Hasil
Erlangga.
Berbasis
Masalah Di Kelas V SDN 05
Prenada Media Group
Sungai Geringging. Skripsi tidak
Model-model
diterbitkan.
Padang:
Universitas Bung Hatta.
Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Strategi
Pembelajaran
Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
2010.
Matematika
Melalui
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma
Rusman.
Belajar
Wena. 2009. Pembelajaran Berbasis
Jakarta: Raja
Masalah.Jakarta:Universitas
Grafindo Persada
Terbuka
16