EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING STRATEGY OF STUDENT LEARNING OUT COMES ON THE SUBJECT OF INTEGRATED IPS JUNIOR STATE IN 18 CITIES JAMBI Andri Alfarabi3, Hj. Muazza1, and Irzal Anderson2 FKIP University of Edinburgh Andri
[email protected] ABSTRAC One of the problems in learning at school is the low student learning outcomes. Many factors that affect learning outcomes, one of which is learning strategies and teachers. Problem-based strategy is one of the learning strategies used by teachers to create the conditions for active learning and help students better master the subject matter being studied. The research was conducted in SMP 18 Jambi, which aims to determine the effect of problem-based strategies to student learning out comes in social studies Integrated SMP 18 Jambi. This research was conducted by using the experimental method pretest-posttest design. Once known homogeneous population subsequently taken two classes of samples from four classes into the population. Subjects of this study were students of class VIII B as a control class and class VIII C as the experimental class. The treatment given is to use problem-based strategies for classroom experiments and conventional learning models for classroom control. Data processing techniques using t-test sample related. After studying the results of research conducted experimental class turned out to be higher than the control class. Of the t-test results, it is known that thitung16,47> ttabel1,99 it was concluded that Ho is rejected and Ha accepted. The findings of this study indicate that there are significant issues-based strategy for student learning outcomes in social studies SMPN18 Integrated in the city of Jambi. Based on the findings of this study, it is suggested to the Integrated Social Science teachers in conducting teaching using a variety of learning strategies one using problem-based strategy.
Keywords: Problem-Based Strategy, Learning Outcomes
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 18 KOTA JAMBI Andri Alfarabi3, Hj. Muazza1, dan Irzal Anderson2 FKIP Universitas Jambi Andri
[email protected] Abstrak Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya adalah strategi pembelajaran dan guru. Strategi berbasis masalah merupakan salah satu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif dan membantu siswa lebih menguasai materi pelajaran yang dipelajari. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 18 Kota Jambi, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu SMPN 18 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain pretes-postes. Setelah diketahui populasi bersifat homogen selanjutnya diambil dua kelas sampel dari empat kelas yang menjadi populasi. Subjek dari penelitian ini adalad siswa kelas VIII B sebagai kelas control dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Perlakuan yang diberikan adalah menggunakan strategi berbasis masalah untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Teknik pengolahan data menggunakan uji t-test sampel related. Setelah penelitian dilakukan ternyata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Dari hasil uji-t, diketahui bahwa thitung 16,47 > ttabel 1,99 maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh strategi berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 18 Kota Jambi. Berdasarkan temuan penelitian ini, maka disarankan kepada guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam melakukan pengajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan strategi berbasis masalah.
Kata kunci: Strategi Berbasis Masalah, Hasil Belajar
PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai observasi yang didapat dari guru mata pelajaran kelas VIII hasil pelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu menunjukkan masih banyaknya siswa yang mengalami kendala dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. masih banyak dijumpai siswa yang kurang menguasai materi pelajaran. Terlihat dari tahun ke tahun rata-rata hasil belajar siswa masih rendah nilai rata-rata di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) hingga tahun 2013/2014 dengan nilai KKM 75 . Hal ini diduga karena partisipasi siswa yang rendah dan belum termanfaatnya sumber belajar. Ceramah yang panjang dan berlebihan membosankan siswa, sehingga tingkat belajar kognitif yang lebih tinggi (aplikasi, analisis, sentesis dan evaluasi) jarang dikuasi siswa, karena mereka tidak bekerja secara aktif dengan informasi yang disampaikan. Penekanan dalam proses belajar mengajar seperti ini terletak pada kegiatan mengajar, bukan kepada kegiatan belajar. Dengan demikian peneliti melihat bahwa dalam pembelajaran IPS Terpadu, strategi mengajar yang digunakan guru perlu mendapat perhatian. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memilih dan menerapkan strategi yang cocok, efektif dan efesien dalam proses pembelajaran di sekolah. Fenomena yang ditemukan adalah guru selama ini lebih berorientasi pada tujuan dan bukan pada proses pembelajaran, pada hal tujuan akan tercapai optimal apabila proses belajar berlangsung secara efektif dan efesien dengan melibatkan semua sumber yang ada. Untuk hasil yang maksimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang dirancang, guru harus memanfaatkan teknik, strategi serta metode sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajar, tetapi yang sering menjadi kendala selain penggunaan metode, teknik dan strategi tersebut di atas adalah kurangnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara optimal.Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang biasanya terdiri atas beberapa mata pelajaran seperti Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah, maka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas yakni guru harus mampu menguasai dan mengintegrasikan seluruh ilmu-ilmu sosial tersebut.. Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS terpadu dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS. Di sekolah pada umumnya dan Perkumpulan Strata pada khususnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guru-guru disiplin ilmu seperti guru Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah. Guru dengan latar belakang tersebut tentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam pengintegrasian disiplin ilmu-ilmu sosial, karena mereka yang memiliki latar belakang Geografi tidak memiliki kemampuan yang optimal pada Ekonomi dan Sejarah. Begitu pula sebaliknya, guru yang berlatar belakang ilmu ekonomi juga tidak memiliki kemampuan yang optimal pada ilmu sejarah dan geografi.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah terdapat pebedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan penggunaan Strategi pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Konvensional ? 2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ips terpadu di SMP Negeri 18 kota Jambi ? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan penggunaan Strategi pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Konvensional. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ips terpadu di SMP Negeri 18 kota Jambi. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 18 Kota Jambi Kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2013/2014 2. Strategi pembelajaran yang dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu Strategi pembelajaran berbasis masalah. 3. Hasil belajar siswa-siswi SMP Negeri 18 Kota Jambi hanya pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan terutama untuk menambah khasanah kajian pustaka bagi penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan strategi pembelajaran di kelas. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru agar dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran ini dalam kegiatan mengajar dan bahan masukan bagi pelaku-pelaku pendidikan lainnya untuk peningkatan mutu pendidikan.
Defenisi Operasional 1. Strategi pembelajaran dapat diartikan berkenaan dengan pendekatan pembelajaran sebagai suatu cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada pebelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran berbasis masalah meliputi (1) adanya masalah, (2) merumuskan masalah,(3) merumuskan hipotesis,(4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis dan (6) menentukan pilihan penyelesaian. 2. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang mengakibatkan perubahan pemahaman dan tingkah laku.. Hasil belajar merupakan penguasaan materi pelajaran yang diperlihatkan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. KAJIAN PUSTAKA Hasil belajar menggambarkan kemampuan siswa dalam mempelajari sesuatu. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mujiono (2006:12) yang menyebutkan bahwa: “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Nana Sudjana (2009:9) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hassil yang diperoleh siswa setelah melakukan naktivitas belajar yang mengakibatkan perubahan pemahaman dan tingkah laku. Pada Standar Penilaian Pendidikan bagian C (Teknik dan Instrumen Penilaian) dinyatakan hal-hal terkait teknik penilaian sebagai berikut. 1. Teknik tes Teknik tes merupakan teknik yang digunakan dalam melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Dalam hal tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. Tes Tertulis Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).
b. Tes Lisan Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. c. Tes Praktik atau Tes Kinerja atau Tes Perbuatan Tes praktik atau tes kinerja atau tes perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, atau tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya. 2. Teknik Non Tes Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran merupakan prinsip-prinsip dalam pemilihan urutan pengulangna belajar dalam suatu proses pembelajaran. sementara itu Djamarah (2002:56) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran yang dijabarkan dalam pandangan dan falsafah atau teori belajar tertentu. Strategi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan dari filsafat konstruksionisme, yang menyatakan bahwa kebenaran merupakan kontruksi pengetahuan secara otonom. Artinya, peserta didik akan menyusun pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki dan dari semua pengetahuan baru yang diperoleh (Hamruni, 2009:150). Pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang biasanya terdiri atas beberapa mata pelajaran seperti Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah, maka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas yakni guru harus mampu menguasai dan mengintegrasikan seluruh ilmu-ilmu sosial tersebut.. Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS terpadu dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS. Di sekolah pada umumnya dan Perkumpulan Strada pada khususnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guruguru disiplin ilmu seperti guru Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang saya teliti adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) dimana dalam pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja yaitu variabel yang dipandang paling dominan, (Sukmadinata: 2007, 59). Menurut Sugiyono (2012:77), bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen. Design ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas dimana kelas tersebut adalah VII C dan VII D dimana kelas VII C adalah yang menjadi kelas kontrol dan kelas VII D sebagai kelas perlakuan yang ditetapkan dengan melihat kelas yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang sama atau homogen. Untuk melihat apakah kedua kelas memiliki kemampuan yang sama terhadap materi yang diajarkan, maka terlebih dahulu dilakukan pre-test. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka diperlukan alat pengumpulan data. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, pre test, dan post test berupa tes objektif dengan lima pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e), yang dapat dijawab dengan memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia. Instrumen alat evaluasi yang berupa tes ini berjumlah 25 buah pokok uji, yang belum diketahui validitas dan reliabilitasnya. Digunakan model tes ini dianggap baik dan paling banyak digunakan dalam tes-tes standar. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 18 Kota Jambi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka menimbulkan hipotesis kerja yang menyebutkan “Terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN18 Kota Jambi. Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 18 Kota Jambi kelas eksperimen lebih tinggi bila dibandingkan dengan perolehan hasil belajar IPS Terpadu pada kelas kontrol. Dari hasil pretes kelas eksperimen diperoleh rata-rata = 49,62 simpangan baku = 8,02 dan varians = 64,24. Sedangkan kelas kontrol diperoleh rata-rata = 49,91 simpangan baku = 8,58 dan varians = 73,66. Selanjutnya dari hasil posttes kelas eksperimen yang diajar menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah diperoleh rata-rata = 80,26 simpangan baku = 8,85 dan varians = 78,38 Pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata = 69,88 simpangan baku = 9,66 dan varians = 93,38. Dengan demikian rata-rata hasil belajar (posttes) dan simpangan baku serta variansi kelas eksperimen berbeda secara signifikan dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian,dalam pembelajaran terlihat bahwa kelas yang diberikan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih hidup suasana kelasnya karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa termotivasi
berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat (sharing ideas). Sementara pada kelas dengan model pembelajaran konvensional siswa kurang aktif dan cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan jarang memberikan pendapat atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas. Pemberian strategi belajar yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan dan hasil belajar siswa yang bersangkutan. Semua guru menginginkan supaya dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan harapan dan keinginan yang dicapai setelah proses belajar mengajar berakhir. Agar apa yang diharapkan dapat berhasil maka dengan demikian perlu adanya perubahan-perubahan dalam proses pembelajaransehingga pengajaran mempunyai mutu yang baik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan: 1.)Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah 80,26 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu yang diajarkan secara konvensional adalah 69,88. 2.)Hasil uji t-test diperoleh hasil kooefisien t_hitung > t_tabel atau 16,478 > 1,997. Dengan demikian dapat diartikan terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 18 Kota Jambi. Dimana pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah di kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan cara konvensional. Untuk meningkatkan hasil belajar dapat diberikan saran sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan kepada guru, terutama guru mata pelajaran IPS Terpadu sebaiknya dalam melakukan pengajaran menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dan jangan hanya berpatok dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara tidak langsung membuat murid menjadi tidak aktif dengan kegiatan belajar. Banyak cara sederhana yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan semangat siswa salah satunya yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asani, Diska. Efektifivitas Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Partisipasi dan kemampuan Berpikir analitis Siswa SMA Negeri 9 Kabupaten tebo Pada Mata Pelajaran Biologi.Skiripsi, Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA Fkip Universitas Jambi, 2012. Darmansyah. 2011. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara. Dewi, Citra Ayu. Pengaruh Blended Learning Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) Terhasil Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Ikip Tahun Akademik 2011/2012 Pada Materi Pencemaran Lingkungan Tesis,Program Studi Pendidikan Kimia, pascasarjana Universitas Negeri Malang, 2012 Djamarah dan Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Renika Cipta. Dimyati dan Mujiono 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta Hamalik, Umar.2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendidikan Sistem. Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama. Legowo, Budi. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar PPKN Siswa Kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Tuban. Tesis, Program Studi Tegnologi Pendidikan, Program Negeri Surabaya, 2012. Nasution. 1986. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Renika Cipta. Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi KBK. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sjarkawi. 2007. Pengaruh Cara Pengorganisasian Pengajaran Melalui Struktur Orientasi Konseptual Terhadap Perolehan Belajar Siswa. Malang: Wineka Media. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memepengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Supmadinata, Nana Syoudin. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta. ……….. 2012. Statiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Askara.