The Effect of Resource-Based Learning Method Implementation on Student Learning Outcomes in Engineering Mechanics Course at Class X of Building Engineering Department at SMK Negeri 1 Bukittinggi Mutia Luthfi Addistia1, Maryati Jabar2, Risma Apdeni3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang Email:
[email protected] ABSTRACT This research aims to determine whether there are differences in learning outcomes of Engineering Mechanics course between students that were taught by using Resource Based Learning approach and that were taught by using Lecturing method in Class X Majoring Building Engineering at SMK Negeri 1 Bukittinggi.This is an experimental research using randomized control group only design. The population was all students of Class X Majoring Building Engineering with 31 students of Class X Building Drawing Engineering 1 as the control group and 27 students of Class X Building Drawing Engineering 2 as the experimental group. Data were collected at every meeting using essay pretest and posttest, and were analyzed by using t-test.The results shows that the learning outcomes of Engineering Mechanics course of students of Class X Majoring Building Engineering at SMK Negeri 1 Bukittinggi that were taught by using Resource Based Learning approach is better than those that were taught by using Lecturing method. Keywords: Effect, Resource-Based Learning, Learning Outcomes
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan wisuda periode 105 Maret 2016 Dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNP 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNP 2
1
ahlian,salah satunya adalah program
Pendahuluan Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan
yang
menyiapkan
berperan
peserta
untuk
didik
agar
memiliki keterampilan sesuai dengan bidang masing-masing. SMK Negeri 1 Bukitinggi
merupakan
salah
satu
sekolah kejuruan bidang Teknologi dan Rekayasa yang berada di Kota Bukittinggi.
SMK
Negeri
1
Bukittinggi memiliki fasilitas yang memadai,
lingkungan
yang
menyenangkan yang menunjang guruguru
dalam
melaksanakan
proses
pembelajaran. Pada kurikulum 2013 SMK/MAK, mata pelajaran terbagi atas kelompok perminatan (C) yang terdiri
dari:
(1) Kelompok
mata
pelajaran dasar bidang keahlian, (2) Kelompok
mata
pelajaran
dasar
program keahlian, dan (3) Kelompok mata pelajaran paket keahlian. Mata pelajaran Mekanika Teknik terdapat pada kelompok mata pelajaran dasar program keahlian (C2).
keahlian Teknik Bangunan. Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran
yang
terdapat
pada
kompetensi dasar program keahlian Teknik Bangunan ini. Berdasarkan data awal hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik, sebagian besar siswa mendapatkan hasil
belajar
di
bawah
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) seperti yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan Tahun Ajaran 2014/2015 Keterampilan Pengetahuan K e
KKM KKM Siswa a Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % s X TGB I X TGB II X TK BB XT KK
2,80
32
16
50
16
50
23
71,88
9
28,1 2
3,00
31
1
3,3
30
96,7
14
45,16
17
54,8 4
2,80
28
4
14,3
24
85,7
11
39,29
17
60,7 1
2,80
22
20
90,9 1
2
9,09
18
81,82
4
18,1 8
Total Presentase
113
41
32,9 6
72
63,7 2
66
58.4
47
41,5 9
Sumber: Wali Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Bukittinggi
Setelah melaksanakan observasi
Dari Tabel 1 tersebut terlihat
pada tanggal 18 November 2014 di
bahwa pencapaian nilai pengetahuan
SMK Negeri 1 Bukittinggi, didapati
siswa pada mata pelajaran Mekanika
bahwa SMK Negeri 1 Bukittinggi
Teknik adalah 32.96% di atas KKM
memiliki
dan
beberapa
program
ke-
63,72%
di
bawah
KKM.
Pencapaian nilai keterampilan siswa
Dari
masalah
di
atas
guru
pada mata pelajaran Mekanika Teknik
membutuhkan alternatif pendekatan
adalah 58,4% di atas KKM dan
pembelajaran
41,59% di bawah KKM. Hal ini
dekatan
menunjukkan bahwa terdapat per-
butuhkan adalah yang bisa membuat
bedaan
pengetahuan
siswa lebih aktif dalam memecahkan
dengan hasil belajar keterampilan
masalah yang dihadapi dalam proses
dalam proses pembelajaran Mekanika
pembelajaran
Teknik.
suasana
pembelajaran
kondusif
sehingga
hasil
belajar
Terdapatnya
perbedaan
hasil
kepada
siswa.
pembelajaran
dan
yang
Pendi-
menciptakan yang proses
lebih pem-
belajar siswa dapat disebabkan oleh
belajaran menjadi efektif dan efisien.
beberapa faktor. Metode pembelajaran
Dengan demikian diharapkan pen-
yang dilakukan oleh guru merupakan
dekatan
salah satu faktor yang menyebabkan
ningkatkan hasil belajar siswa ter-
perbedaan
tersebut.
sebut. Hal di atas sejalan dengan
Metode pembelajaran yang diterapkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan
masih berpusat pada guru sehingga
Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013
siswa kurang aktif dalam proses
tentang Kerangka Dasar dan Struktur
pembelajaran.
Kurikulum
hasil
belajar
Sikap
siswa
yang
pembelajaran
Sekolah
dapat
me-
Menengah
kurang aktif dapat terlihat dari masih
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan,
adanya siswa yang kurang semangat
bahwa Kurikulum 2013 dikembang-
dalam belajar, timbul kebosanan siswa
kan
dalam belajar yang menyebabkan
pikir agar (1) Pola pembelajaran
siswa banyak yang izin keluar. Ada
menjadi berpusat pada peserta didik
sebagian siswa yang sibuk berbicara
dan peserta didik memiliki pilihan-
dengan temannya tanpa memperhati-
pilihan
kan guru yang sedang menerangkan,
dipelajari untuk memiliki kompetensi
bahkan
ada
menyelesaikan
siswa
dengan penyempurnaan
terhadap
materi
pola
yang
yang
tidak
yang sama; (2) Pola pembelajaran
tugas-tugas
yang
tidak lagi
diberikan guru.
satu arah, melainkan
menjadi pembelajaran interaktif; (3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi
3
pembelajaran secara jejaring di mana
yang langsung menghadapkan murid
peserta didik dapat menimba ilmu
dengan sumber belajar.
dari siapa saja, dari mana saja yang dapat
dihubungi,bahkan
Dalam pembelajaran dengan pen-
yang
dekatan Resource Based Learning,
diperoleh melalui internet; (4) Pola
siswa dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran
memperoleh informasi. Dengan me-
pasif
menjadi
pembelajaran aktif yang diperkuat
manfaatkan
dengan
informasi
model
pembelajaran
sebagai
pendekatan sains; (5) Pola belajar
diharapkan
kelompok
dapat
(berbasis
tim)
lebih
berbagai
sumber
sumber
belajar
siswa dengan mudah
memahami
konsep
materi
didorong daripada pola belajar sendiri;
pembelajaran. Hal tersebut dipertegas
(6) Pola pembelajaran berbasis alat
oleh Baswick dalam B. Suryosubroto
multimedia; (7) Pola
(2009:
lebih
berbasis
pembelajaran
pada
kebutuhan
216)
belajaran
bahwasanya
berdasarkan
pemsumber
pelanggan (users) dengan memper-
resourced based learning melibatkan
kuat
keikutsertaan
pengembangan potensi khusus
murid
secara
aktif
yang dimiliki setiap peserta didik; (8)
dengan berbagai sumber sepertiorang,
Pola pembelajaran tidak lagi berupa
buku, jurnal, surat kabar, multimedia,
ilmu pengetahuan tunggal (mono-
web, dan masyarakat.
discipline), melainkan berupa pembelajaran
ilmu
S.
pengetahuan jamak
(multidisciplines);
bahwa
26)
ciri-ciri
pen-
dekatan Resource Based Learningada
pembelajaran pasif digantikan oleh
6 yaitu (1) Memanfaatkan berbagai
pembelajaran kritis.
sumber informasi sebagai sumber
satu
(9)
menjelaskan
(2011:
Pola
Salah
dan
Nasution
pem-
pelajaran dan memberi kesempatan
belajaran yang bisa digunakan adalah
untuk merencanakan kegiatan belajar
pendekatan pembelajaran Resource
berdasarkan sumber yang tersedia. (2)
Based Learning. Sri Widawati dalam
Memberi pengertian kepada murid
B. Suryosubroto (2009:215) men-
tentang luas dan beranekaragamnya
jelaskan
sumber
bahwa
pendekatan
Resource
Based
Learning adalah segala bentuk belajar
informasi
dimanfaatkan
4
untuk
yang belajar.
dapat (3)
Bertujuan untuk membuat murid lebih
dengan materi pelajaran yang dihadapi
aktif dalam belajar yang didorong oleh
siswa dengan suasana tertentu. Siswa
minat dan keterlibatan diri dalam
dapat
pendidikannya.
berbagai sumber-sumber
(4)
Berusaha
mengembangkan
diri
dari
yang ada
meningkatkan motivasi belajar dengan
seperti buku, jurnal, surat kabar,
menyajikan
kemungkinan
multimedia, web, dan masyarakat,
pelajaran, metode kerja dan medium
sehingga siswa dapat lebih kreatif
komunikasi yang berbeda-beda. (5)
dalam
Memberi
kesempatan kepada murid
belajar yang ada. Dengan pendekatan
untuk bekerja menurut kecepatan dan
Resource Based Learning diharapkan
kesanggupan
siswa
berbagai
masing-masing.
(6)
mengembangkan
sumber
dapat lebih menguasai mata
Fleksibel dalam penggunaan waktu
pelajaran yang diberikan oleh guru,
dan ruang belajar.
sehingga
siswa
benar-benar
me-
Dalam pelaksanaan cara belajar
mahami topik pembelajaran dengan
Resource Based Learning menurut S.
baik dan diharapkan hasil belajar
Nasution (2011: 30-31) perlu di-
siswa dapat menjadi lebih baik.
perhatikan hal-hal seperti pengetahuan
Berdasarkan
yang ada, tujuan pelajaran, memilih
tersebut,
metodologi, kegiatan-kegiatan yang
pengaruh
menggunakan
pendekatan
berbagai
latar
penelitian
belakang
ini
mengkaji
pembelajaran
dengan
Resource
Based
sumber,kegiatan kreatif, koleksi dan
Learningterhadap hasil belajar siswa
penyediaan bahan hingga penyediaan
pada mata pelajaran Mekanika Teknik
tempat.
di Kelas X Pogram Keahlian Teknik
Pendekatan
Based
Bangunan SMK Negeri 1 Bukittinggi.
kesempatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
kepada siswa untuk mengembangkan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
potensinya
maksimal.
ada tidaknya pengaruh pendekatan
Pendekatan Re-source Based Learning
Resource Based Learning terhadap
dapat diterapkan kepada sejumlah
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
individu atau kelompok dengan segala
Mekanika Teknik di kelas X Program
Learning
Resource
memberikan
secara
kegiatan belajar
yang berkaitan
5
Keahlian Teknik
Bangunan
dan kelas kontrol.
SMK
Negeri 1 Bukittinggi. Metode Penelitian Jenis
Penelitian ini dilakukan di SMK
penelitian
ini
adalah
Negeri
penelitian eksperimental-semu (QuasiExperimental
Populasi penelitian eksperimen ini adalah peserta didik kelas X Program
untuk memperoleh informasi dengan
Keahlian Teknik
eksperimen yang sebenarnya dalam
populasi penelitian:
atau
Tabel 4. Populasi Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Bukittinggi Tahun Ajaran 2014/2015
memanipulasi semua variabel yang relevan. Rancangan penelitian yang di-
No 1
gunakan adalah Randomized Control
2
Group
Only
Design.
Randomized 3
Pretest-Posstest Control Group dapat
4
digambarkan seperti pada tabel 3.
Pretest
Treatment
Posttest
T1 T1
X
T2 T2
Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB 1) Teknik Gambar Bangunan (TGB 2) Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) Teknik Konstruksi Kayu (TKK) Total
Jumlah Siswa 32 siswa 31 siswa 28 siswa 22 siswa 113siswa
Sumber: Ketua Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Bukittinggi
Tabel 3. Rancangan Penelitian One Group Pretest Posttest Design Experimental Group (R) Control Group (R)
Bangunan tahun
ajaran 2014/2015. Berikut data jumlah
keadaan yang tidak memungkinkan dan
yang ber-
tahun pelajaran 2014/2015.
penelitian eksperimental-semu adalah
mengontrol
Bukittinggi,
langsung pada semester Januari-Juni
Research).Sumadi
(2010:88) menjelaskan bahwa tujuan
untuk
1
Penelitian ini
menggunakan 2
Sumber: Sumadi (2010:105)
kelas sampel yaitu kelas eksperimen
Keterangan:
dan kelas kontrol. Pemilihan sampel
T1 = Pretest yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
menggunakan teknik simple random
perlakuan X = Dengan pendekatan pembelajaran Resource Based Learning.
(a) Variabel bebas atau variabel X
sampling.
Adapun
yang
menjadi
variabel dalam penelitian ini adalah:
adalah pendekatan Resource Based Learning.(b) Variabel terikat adalah
T2 = Posttest yang diberikan pada kelas eksperimen
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
6
Mekanika Teknik di kelas X Program Keahlian Teknik
Bangunan
a. Menetapkan jadwal penelitian
SMK
dan surat penelitian
Negeri 1 Bukittinggi. Data
yang
b. Mempersiapkan
digunakan
dalam
pembelajaran
perangkat yang
disusun
penelitian ini adalah dari berbagai
berdasarkan program tahunan
sumber berupa data primer. Data
dan program semester seperti
penelitian ini berupa hasil belajar
silabus
Mekanika
meng-
laksanaan Pembelajaran (RPP)
gunakan instrumen tes yang diperoleh
sebagai pedoman dalam proses
melalui tes awal pertemuan (pretest)
pengajaran dan materi yang
dan tes setiap kali diakhir pertemuan
akan diberikan kepada siswa.
Teknik
dengan
dan
Rencana
Pe-
(posttest) setelah diberikan perlakuan.
c. Menyediakan sumber belajar
Instrumentes dibuat dalam bentuk soal
yang dibutuhkan dalam peng-
esai
gunaan
yang
sesuai
dengan
materi
metode
pendekatan
pembelajaran pada setiap minggunya
pembelajaran resource based
(empat minggu). Soal yang diberikan
learning.
pada kedua kelas adalah soal yang
d. Menyiapkan
sama dan lama waktu yang diberikan
instrumen
peneliti-an.
untuk mengerjakan soal pada kedua
2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap
kelas juga sama. Sumber data dalam
pelaksanaan dilakukan kegiatan
penelitian ini adalah siswa kelas X
pembelajaran selama penelitian.
Program Keahlian Teknik Bangunan
3. Tahap Penyelesaian. Pada tahap
SMK Negeri 1 Bukittinggi tahun
penyelesaian dalam penelitian ini
ajaran
adalah sebagai berikut:
2014/2015
yang
dijadikan
sampel.
a. Memberikan
Adapun prosedur penelitian:
atau
tes
akhir.
1. Tahap Persiapan. Pada tahap ini
b. Mengevaluasi kegiatan pem-
dipersiapkan segala sesuatu yang
belajaran
berkaitan
langsung.
dengan
soal
pelaksanaan
penelitian, antara lain:
7
yang
telah
ber-
c. Mengolah dan menganalisis hasil
belajar
dari
3. Uji coba soal pretest dan posttest
kedua
dilakukan
sampel.
dengan
cara
di-
konsultasikan dengan pembimbing
d. Menarik kesimpulan dari hasil
dan guru bersangkutan.
penelitian yang didapat sesuai
Selanjutnya dilakukan analisis data
dengan teknik analisis data
penelitian, bertujuan untuk menguji
yang digunakan.
kebenaran hipotesis yang diajukan
e. Menyusun laporan penelitian
dalam penelitian ini. Teknik analisis
Pengumpulan data diambil dari
data yang digunakan adalah untuk
hasil belajar siswa kelas X Program
mengetahui perbedaan rata-rata kedua
Keahlian Teknik
SMK
kelas sampel dengan menggunakan uji
Negeri 1 Bukittinggi berupa hasil
t. Menurut Sugiyono (2013:273) bila
belajar yang berdasarkan aspek pe-
π1 β π2
ngetahuan. Teknik pengumpulan data
(π12 = π22 ), dapat digunakan rumus
pada aspek pengetahuan berupa tes
t-test dengan pooled varian dengan
awal (pretest) dan tes akhir (posttest)
derajat kebebasannya (dk) = π1 + π2 β
setelah
diberikan
2.
setiap
pem-belajaran
Bangunan
perlakuan
pada
Mekanika
untuk
mengetahui
tidaknya
per-bedaan
hasil
varian
homogen
Rumus t-test dengan pooled varian
Teknik. Data yang didapat akan dihitung
dan
yaitu:
ada
π‘βππ‘π’ππ
belajar =
siswa kelas eksperimen dan kelas
π1 β π2 π 1 β1 π 1 2 + π 2 β1 π 2 2 π 1 +π 2 β2
kontrol pada mata pelajaran Mekanika
1
1
(π + π ) 1
2
Keterangan :
Teknik. Untuk memperoleh data diperlukan
π1 =Jumlah sampel kelas eksperimen
instrumen penelitian. Agar diperoleh
π2 = Jumlah sampel kelas kontrol
instrumen penelitian yang baik maka
π1 = Rata-rata kelas eksperimen
dilakukan langkah sebagai berikut:
π2 = Rata-rata kelas kontrol
1. Membuat kisi-kisi soal tes.
π 1 = Standar deviasi kelas eksperimen
2. Menyusun kisi-kisi yang telah di-
π 2 = Standar deviasi kelas control
buat.
8
Membandingkan nilai L0 dengan nilai
Kriteria pengujian hipotesis adalah:Jika π‘βππ‘π’ππ >π‘π‘ππππ ,π»0 ditolak dan π»π diterima.Jika π‘βππ‘π’ππ <π‘π‘ππππ ,π»π di-tolak danπ»0 diterima.
Lt yang terdapat dalam tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors pada taraf nyata β = 0,05 kriteria terimanya
Untuk melakukan uji t harus
yaitu data tersebut normal jika L0
dipenuhi dua syarat yaitu (1) Sampel
lebih kecil dari Lt, selain dari itu
berasal dari populasi yang terdistribusi
ditolak.(2)Kedua kelas memiliki dan
normal. Uji normalitas digunakan uji
mempunyai varians yang homogen.
Liliefors. Sudjana (2005:466) me-
Untuk
rumuskan langkah-langkah sebagai
melihat
apakah
kedua
kelompok sampel memiliki varian
berikut:
yang homogen atau tidak, dilakukan
a. Data x1, x2, x3, β¦β¦β¦..xn yang diperoleh dari data terkecil hingga data yang terbesar. b. Pengamatan x1, x2, x3, β¦β¦β¦..xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, β¦.. zn dengan menggunakan rumus : π₯ βπ₯ π§π = 1π Keterangan : Xi = Skor yang diperoleh siswa ke-i π₯ = Skor rata-rata π = Simpangan baku c. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar terdistribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z< zi). d. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3, β¦.. zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka: e. Hitung selisih F(zi) β S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya. f. Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut yang disebut L0
uji F. Uji ini dilakukan dengan mencari varian masing-masing data kemudian dihitung nilai F dengan πΉ=
rumus:
Kriteria adalah:
πππππππ‘πππππ ππ πππππππ‘πππππππ
pengujian
hipotesis
a. Jika πΉβππ‘π’ππ >πΉπ‘ππππ , berarti kedua varian tidak homogen. b. Jika Fhitung
uji
normalitas
dan
homogenitas.
Pembahasan Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri
1
Bukittinggi,
yang ber-
langsung pada semester Januari-Juni tahun ajaran 2014/2015. Penelitian di9
lakukan menggunakan dua kelompok
Kedua
kelompok
menunjukkan
kelas yaitu Kelas X TGB 1 sebagai
hasil belajar yang berbeda, terdapat
kelompok kontrol merupakan siswa
selisih antara nilai posttest dan pretest.
yang
Untuk
diajarkan
dengan
metode
menunjukan
ceramah dan Kelas X TGB 2 sebagai
perlakuan
kelompok
merupakan
kelompok
diajarkan
dengan
diperlukan
pembelajaran
dengan
bandingkan skor selisih posttest dan
siswa
eksperimen
yang
perlakuan
pendekatan Resource Based Learning.
yang
efektivitas
diberikan
eksperimen uji-
t
untuk
pada maka mem-
pretest (gain score).
Proses pembelajaran dilakukan selama
Untuk melihat apakah terdapat
2 minggu dengan pertemuan masing-
perbedaan
masing
kali
kelompok eksperimen dan kelompok
kali
kontrol maka dilakukan uji t untuk
pertemuan diadakan pretest sebelum
melakukan pembuktian hipotesis yang
dilakukan perlakuan untuk mengetahui
diajukan. Sebelum melakukan Uji
kemampuan awal siswa. Setelah itu
hipotesis sebelumnya dilakukan uji
kelompok
normalitas
pertemuan,
kelompok
empat
kemudian
setiap
eksperimen
diberikan
perlakuan pendekatan pembelajaran Resource
Based
Learning
kelompok
kontrol
belajar
biasanya
menggunakan
hasil
dan
belajar
uji
antara
homogenitas
sebagai persyaratan analisis.
dan
Hasil
perhitungan
uji-t
pada
seperti
pertemuan pertama didapatkan nilai
metode
uji-t (thitung) sebesar 7.8799, pertemuan
ceramah. Setelah proses perlakuan
ketiga didapatkan nilai uji-t (thitung)
selesai,
untuk
sebesar 5.2645 dan pada pertemuan
mengetahui kemampuan siswa dengan
keempat didapatkan nilai uji-t (thitung)
memberikan soal yang sama dengan
sebesar 6.0672 sedangkan untuk ttabel
pretest yang dilakukan sebelumnya
dengan (dk)= n1+n2-2= 56, dengan
terkait dengan materi yang telah
taraf signifikansi 0.05 didapat ttabel
diajarkan.Nilai hasil belajar didapat
2.00324.
melalui
pada
pertemuan pertama (thitung 7.8799>ttabel
kelompokeksperimen dan kelompok
2.00324), pertemuan ketiga (thitung
kontrol pada setiap kali pertemuan.
5.2645> ttabel 2.00324) dan pertemuan
diadakanposttest
jawaban
siswa
10
Dengan
demikian
pada
keempat (thitung 6.0672> ttabel 2.00324)
yang bertujuan untuk meningkatkan
pada tiga pertemuan dengan taraf
motivasi
signifikansi 0.05 diperoleh t
ketertarikan siswa akan materi yang
tabel
hitung>
t
yang berarti bahwa hipotesis kerja
belajar,
disampaikan
untuk
memancing
meningkatkan
yang berbunyi β βHasil belajar siswa
produktifitas dan efektifitas belajar
pada mata pelajaran Mekanika Teknik
sehingga hasil belajar siswa menjadi
dengan pendekatan Resource Based
lebih baik. Oleh karena itu banyak hal
Learning lebih bagus dari pada hasil
yang harus diperhatikan oleh seorang
belajar siswa menggunakan metoda
guru dalam menggunakan pembelajar-
ceramahβ, diterima.
an dengan pendekatan Resource Based
Sesuai dengan hasil penelitian
Learning seperti cara menyampaikan
yang menyatakan hipotesis kerja yang
materi, gaya berbicara, penggunaan
diajukan
media pendukung dan sebagainya.
diterima
menunjukkan dengan
maka
bahwa
hal
ini
pembelajaran
pendekatan Resource Based
Kesimpulan dan Saran
Learning sesuai dengan kajian teori
Berdasarkan hasil penelitian maka
terbukti efektif dapat meningkatkan
dapat dikemukakan kesimpulan dalam
hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penelitian ini adalah:
Mekanika. Penerapan pembelajaran
1. Hasil
perhitungan
uji-t
dengan pendekatan Resource Based
pertemuan
Learning memiliki hasil yang lebih
nilai uji-t (thitung) sebesar 7.8799,
baik karena dengan adanya diskusi,
pertemuan ketiga didapatkan nilai
tanya jawab dan pemberian latihan
uji-t (thitung) sebesar 5.2645 dan
serta menggunakan media pendukung
pada
dalam mengajar, membuat siswa lebih
dapatkan nilai uji-t (thitung) sebesar
berperan aktif dalam belajar dan
6.0672
menyelesaikan tugas latihan masing-
dengan (dk)= n1+n2-2= 56, dengan
masing.
taraf signifikansi 0.05 didapat
Saat melakukan penelitian, peneliti menerapkan
pembelajaran
pertama
pada
pertemuan
sedangkan
ttabel2.00324.
didapatkan
keempat
untuk
Dengan
di-
ttabel
demikian
dengan
pada pertemuan pertama (thitung
pendekatanResource Based Learning
7.8799> ttabel 2.00324), pertemuan
11
ketiga
(thitung
5.2645>
ttabel
2. Pihak
sekolah
sebaiknya
me-
2.00324) dan pertemuan keempat
nyarankan guru-guru yang sering
(thitung 6.0672>ttabel 2.00324) pada
menerapkan model pembelajaran
tiga
konvensional
agar
bisa
menerapkan
pendekatan
dan
pertemuan
dengan
signifikansi 0.05 diperoleh t t
tabel
taraf hitung>
yang berarti bahwa hipotesis
model pembelajaran yang lebih
kerja, diterima.
bervariasi agar hasil belajar siswa
2. Hasil belajar siswa pada mata
yang diharapkan bisa tercapai
pelajaran Mekanika Teknik dengan pendekatan
Based
3. Peneliti lainnya dapat melakukan
Learning lebih bagus dari pada
penelitian yang terkait dengan
hasil belajar siswa menggunakan
peningkatan hasil belajar dengan
metoda ceramah. Hal ini berarti
menggunakan
penggunaan pendekatan Resource
metode pembelajaran lainnya.
Based
Resource
dengan baik.
Learning
mempunyai
Catatan:
pengaruh yang signifikan terhadap proses
pembelajaran
yang
M.Pd.,dan
kesimpulan
1. Guru diharapkan dapat melakukan
belajaran
Resource
Fadrus Rahmatullah (2013). βStrategi Pembelajaran Resource Based Learningβ. http://fadrusrahmatullah.blogspot.com /2013/01/metode-pembelajaranresource-based.html?m=1. Diakses tanggal 12 Oktober 2014.
pemBased
Learning pada mata pelajaran Mekanika Teknik khususnya pada pembahasan
titik
berat
Risma
B. Suryosubroto (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
sebagai berikut:
pendekatan
II
Daftar Pustaka
penelitiandapat dikemukakan saran
penerapan
Pembimbing
Apdeni, ST, MT.
Mekanika Teknik. dan
disusun
Pembimbing IDra. Maryati Jabar,
dapat meningkatkan hasil belajar
hasil
ini
dan
berdasarkan skripsi penulis dengan
di-
lakukan siswa dan guru sehingga
Dari
Artikel
pendekatan
dan
tegangan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur 12
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan. S. Nasution. 2011. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana (2005). Bandung: Tarsito.
Metoda
Statika.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sumadi Suryabrata Metodologi Penelitian. RajaGrafindo Persada.
(2010). Jakarta:
13