ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
Penerapan Pembelajaran Remedial Dengan Melalui Metode Diskusi Dan Resitasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Di Asia Tenggara Bagi Siswa Kelas Vi SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017” MURSITO SD Negeri 01 Karanglo Abstract - The purpose of this study is to: "Knowing the Application of Remedial learning with Discussion and Recitation method in improving the achievement of Civics learning in the Material Understanding the Role of Indonesia in the Country Country Environment In Southeast Asia for grade 6 students SD Negeri 01 Karanglo Semester 2 Year Lesson 2016/2017". This research takes place in SD Negeri 01 Karanglo. This research was conducted from February 1, 2017 until April 30, 2017. Subject in Action Research This class is the students of class VI SD Negeri 01 Karanglo Lesson Year 2016/2017 which amounted to 28 students. Data collection techniques with observation and documentation. Data analysis by using descriptive analysis of comparative and critical analysis. The research procedure using Classroom Action Research Method (PTK) consists of two cycles, namely cycle I and cycle II. Result of research: In pre cycles obtained unsatisfactory results where as many as 11 students or 39% of students are not complete as Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM) that has been set that is 65. While who have 65 and above value as many as 17 students or 61%. In cycle I using Discussion and recitation method. The results of cycle I is as many as 21 students or 75% complete, while 7 students or 25% of students are not complete. This means there is an increase to the students' learning mastery. But this increase is not as expected, above 90% of the number of students. In the second cycle is as many as 27 students or 96% complete and 1 student is not complete or 4%. This means there is an increase to the students' learning mastery. This increase is as expected above 90% of the number of students. This 96% completeness criteria above 90% indicates that the improvement of learning in cycle II has been successful. Based on the results of the research from Cycle I to Cycle II, the research hypothesis states that, "With Remidial Learning through Discussion and Recitation method in improving the achievement of Civic learning in Matter Understanding the Role of Indonesia in the Country Country Environment In Southeast Asia for students of Class VI SD Negeri 01 Karanglo Semester 2 Year Lesson 2016/2017 ", proved the truth. Keywords: Remedial Learning, Discussion, Recitation, Learning Outcomes Abstraksi - Tujuan Penelitian ini adalah untuk: “Mengetahui Penerapan pembelajaran Remidial dengan metode Diskusi dan Resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Di Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 01 Karanglo. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 Pebruari 2017 sampai dengan tanggal 30 April 2017. Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Analisis Data dengan menggunakan analisis diskriptif komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitian dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian: Pada pra siklus diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana sebanyak 11 siswa atau 39% siswa tidak tuntas sebagaimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 65. Sedangkan yang mempunyai nilai 65 ke atas sebanyak 17 siswa atau 61%. Pada siklus I dengan menggunakan Metode diskusi dan resitasi. Hasil siklus I adalah sebanyak 21 siswa atau 75% tuntas, sedangkan 7 siswa atau 25% siswa tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Tetapi peningkatan ini belum seperti yang diharapkan yaitu di atas 90% dari jumlah siswa. Pada siklus II adalah sebanyak 27 siswa atau 96% tuntas dan 1 siswa yang tidak tuntas atau 4%. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Peningkatan ini sudah seperti yang diharapkan yaitu di atas 90% dari jumlah siswa. Kriteria ketuntasan 96% yang berada di atas 90% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II telah berhasil. Berdasarkan hasil penelitian dari Siklus I sampai pada Siklus II, maka hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa, “Dengan Pembelajaran Remidial melalui metode Diskusi dan Resitasi dalam ISSN : 2541-4704
50
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
meningkatkan prestasi belajar PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Di Asia Tenggara bagi siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017”, terbukti kebenarannya. Kata kunci: Pembelajaran Remidial, Diskusi, Resitasi, Hasil Belajar Meningkat
1.1.
Latar Belakang Masalah
Malam materi Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Di Asia Tenggara . Di sinilah timbul permasalahan, dimana banyak siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo mengalami kesulitan dalam menjelaskan peran Indonesia dalam negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Pada evaluasi belajar setelah pemberian materi selesai diperoleh hasil dari 28 siswa hanya 17 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, sedangkan 11 siswa lainnya belum tuntas karena nilainya di bawah KKM. Itulah sebabnya guru harus mencari solusi yang tepat sehingga mampu mengajarkan materi kepada anak didik dan dimengerti oleh anak didik dengan baik. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang, maupun sesudah pelajaran berlangsung. Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan profesional yang tinggi. Dalam upaya untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik caracara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dalam pembelajaran PKn di SD Negeri Karanglo 01 terdapat permasalahan. Adapun masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut. 1. Siswa tidak dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik. Hal ini karena siswa menganggap pelajaran PKn sebagai pelajaran teori non eksak yang membosankan.. 2. Guru tidak dapat memberikan materi secara keseluruhan akibat keterbatasan waktu.
ISSN : 2541-4704
3. Rata-rata hasil belajar siswa masih rendah, karena kurangnya penguasaan materi ajar oleh siswa 4. Siswa tidak kreatif dengan penggunaan metode ceramah dan mencatat.
1.3.
Rumusan Masalah
Sehubungan dengan fenomena di atas, maka ada dua permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana pembelajaran remedial melalui penerapan metode diskusi dan resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar PKn Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Di Asia Tenggara pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017?” 2. Apakah pembelajaran remedial melalui metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Di Asia Tenggara pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017?”
1.4.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Mengetahui pembelajaran remedial melalui penerapan metode diskusi dan resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.. 2. Mengetahui apakah dengan adanya penerapan metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
1.5.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribsi dalam upaya untuk meningkatkan prestasi pembelajaran PKn di SD Negeri 01 Karanglo. Adapun secara detail kegunaan tersebut di antaranya untuk : 1. Bagi Lembaga 51
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
Untuk dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam menentukan lagkah-langkah penggunaan metode pembelajaran pendidikan PKn khususnya dan mata pelajaran yang lain pada umumnya. 2. Bagi Guru a. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode yang tepat bagi siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Akan menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam tentang pembelajaran PKn dengan berbagai variasi sehingga nanti dapat diaplikasikan secara langsung dalam pembelajaran. 3. Bagi Siswa Dengan metode ini siswa diharapkan bisa menjadi bahan acuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, juga dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran
2.1. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Remedial Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan tercapainya tujuan yang telah dirumuskan. Guru harus membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk mencapai target, karena ketertinggalan akan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar berikutnya. Kegiatan ini dinamakan remedial. Menurut Made Alit Mariana (2003 : 6), berpendapat bahwa: “Pembelajaran remedial pada dasarnya bagian dari pembelajaran secara keseluruhan, untuk mecapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, tidak semua siswa mencapai ketuntasan dalam belajar, artinya ada siswa yang tidak mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilaksanakan” Remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai materi pelajaran. Tujuan kegiatan remedial secara umum adalah membantu siswa yang belum menguasai materi melalui pembelajaran tambahan. Berdasarkan pengertian di atas apabila terjadi ketertinggalan atau ketidaktuntasan seorang siswa maka siswa tersebut membutuhkan pembelakaran remedial yang fungsinya agar siswa tersebut ISSN : 2541-4704
mempunyai derajat ketuntasan terhadap salah satu komponen pembelajaran. Dalam pembelajaran remedial guru dituntut untuk dapat menerapkan metode yang tepat terhadap pembelajaran remedial yang akan dilaksanakan. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Winarno Surakhmad (1994 : 95), “metode pembelajaran adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Suryosubroto (1997 : 43) metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan komunikasi dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang pendidik dala enguasai materi saja tidaklah mencukupi. Disamping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki keampuan untuk mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dala proses belajar engajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi. Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti" Melalui" dan hodos berarti" Cara" . dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Pada intinya, metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada obyek dadaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut. Sebagaimana diketahui, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar engajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Belajar mengajar merupakan kegiatan yang komplek. Oleh karenanya, maka hampir 52
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
tidak mungkin untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lain dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Pengertian Metode Diskusi Menurut Martinis Yamin (2007 : 158) merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Sedangkan menurut Hasibuan, J.J. dan Moedjiono (2000 : 24), Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas atau dipecahkan bersama. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi. Siswa menjadi aktif, tidak hanya pasif sebagai pendengar saja. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh eseorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi anatara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, inormasi, memecahkam masalah dapat terjadi jika semuanya aktif dan tidak ada yang pasif sebagai pendengar. Menurut Nana Sudjana, metode diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur denganmaksud untuk pendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Sedangkan menurut Suryosubroto (1997 : 179) metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesmpatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternativ pemecahan atas suatu masalah. Pengertian Metode Resitasi Metode resitasi dimaksudkan sebagai cara mengajar dengan jalan guru menugaskan kepada siswa, siswa melaksanakan tugas tersebut, kemudian mempertanggungjawabkan ISSN : 2541-4704
tugas tersebut kepada guru yang memberi tugas (E. Kumasna F, 1985 : 201). B. Kerangka Berpikir kondisi awal pembelajaran PKn khususnya pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara, hasil evaluasi siswa menunjukkan prestasi yang rendah. Hal ini dikarenakan guru belum menggunakan metode pembelajaran yang benar. Guru hanya menggunakan metode ceramah, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. Untuk mengatasi rendahnya prestasi siswa maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dengan diadakannya dua siklus dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan prestasi belajar siswa pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara akan semakin meningkat dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu mencapai nilai minimal 65. C. Perumusan Hipotesis Tindakan Berdasarkan permasalahan dan uraian tersebut di atas dapat diambil hipotesis permasalahan sebagai berikut : 1. Pembelajaran remedial dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat berjalan dengan baik. 2. Pembelajaran remedial dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017” 2.2. METODOLOGI PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Karanglo Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Kelas yang diteliti adalah kelas VI. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan : 53
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
Peneliti adalah guru kelas VI di SD Negeri 01 Karanglo Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Adanya permasalahan terhadap prestasi belajar yang rendah dalam pembelajaran PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara. Penelitian ini berlangsung selama Tiga bulan yaitu mulai dilaksanakan tanggal 1 Pebruari 2017 sampai dengan tanggal 30 April 2017. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi, yaitu pengamatan terhadap subyek penelitian, dimana penulis mencatatnya dalam lembar observasi hasil pengamatan tersebut. 2. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data berupa catatan-catatan mengenai pokok-pokok permasalahan yang diteliti, seperti: data siswa dan daftar nilai siswa Kelas VI. a. Alat Pengumpul Data b. Lembar Observasi c. Daftar Nilai Siswa A. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan hasil antar siklus yaitu prestasi belajar siswa pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara sebelum siklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik analisis kritis untuk menganalisis hasil observasi dari teman sejawat selaku observer dan wawancara dengan siswa yang telah terkumpul. Langkahlangkahnya yaitu dengan mengumpulkan data yang diperoleh, mengidentifikasikan, mengklarifikasikan, menghubungkan dengan teori literatur yang mendukung masalah kemudian menarik kesimpulan berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Untuk memperoleh gambaran riil tingkat ketuntasan pembelajaran baik pada pra siklus, siklus I, dan siklus II mata pelajaran PKn dianalisis dengan teknik persentase. Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan pembelajaran adalah :
Ketuntasan =
n x100% = .....% N
Keterangan : n = jumlah siswa yang mendapat ISSN : 2541-4704
nilai N = jumlah siswa dalam satu kelas B. Indikator Kinerja / Keberhasilan Diharapkan setelah diadakannya Penelitian Tindakan Kelas ini akan dapat mengurangi permasalahan rendahnya pemahaman siswa terhadap Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Adapun tindakan pada penelitian ini dinyatakan berhasil jika : 1. Nilai rata-rata yang dicapai adalah > 70. 2. 90% siswa sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu mencapai nilai 65. 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan Peningkatan kualitas pembelajaran siswa berdasarkan dari nilai yang diperoleh setelah diadakannya evaluasi pada setiap siklus yang ditandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa dalam setiap siklus perbaikan pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan hasil prestasi belajar siswa sebelum perbaikan dan setelah perbaikan, maka dibuat rekapituasi nilai pembelajaran PKn Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, sebagai berikut : Tabel 7 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Mata Pelajaran PKn Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Setelah Perbaikan
No
Nama Siswa
Pra Siklus
1
Fauzan Ramadhan
55
Siklus I 60
Siklus II 66
2
Metty Agustina
50
55
65
Aditiya Adam Firdaus
67
67
68
55
60
3 4
Adjeng Pramudya Wardani
45
5
Afandi Kurniawan
57
60
66
6
Amelia Salsabilla Chasanah
63
65
70
7
Amellia Anggraini
50
60
65
8
Arya Aditya Ardiansyah
62
66
68
9
Asnan Fernando
50
60
65
Dela Permatasari
90
91
92
Dhiyah Saputri
60
65
66
67
67
98
100
10 11 12
Eva
67
13
Fadela Nurjanah
97
14
Fauzan Runny Abid
87
88
90
15
Gadis Qurota'ayun
92
95
96
54
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
16
Hana Kristiyanti
90
92
92
17
Iin Nur Hidayati
77
78
80
18
Leni Widyastuti
85
86
88
19
Muhamad Arga Febriansyah
77
79
90
20
Muhammad Rifqi Aldiansyah
67
67
70
21
Muhammad Rizky Pratama
50
60
65
22
Rahmad Adi Purnomo
65
65
66
23
Ramdan Aldo Firmansyah
60
67
68
24
Romadhonna Wahyu Saputro 65
65
66
25
Tsalis Komarun
85
85
86
26
Wisnu Surya Bayhaki
82
83
85
27
Yuanita Deni Ratna
85
86
88
Diva Eka Aditya
82
85
87
Jumlah
1962
2050
2134
Rata-rata
70,07
73,21
76,21
28
Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dijelaskan perolehan data sebagai berikut: 1. Pada masa pra siklus nilai rata-rata adalah 70,07. Siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM (< 65) sebanyak 11 anak atau 39% dan yang mencapai KKM (> 65) sebanyak 17 anak atau 61%. Dengan demikian kondisi awal pada prestasi belajar siwa adalah cukup dimana rata-rata nilai siswa 70,07 sudah lebih dari 70 dan tingkat ketuntasan belajar siswa di bawah KKM masih rendah yaitu 39%. 2. Pada siklus I, siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM sebanyak 7 atau 25% sedangkan yang sudah memenuhi KKM (> 65) adalah 21 siswa atau 75%, sehingga belum mencapai indikator keberhasilan yaitu lebih besar atau sama dengan 90%. Sementara rata-rata prestasi belajar yang diperoleh yaitu 73,21 sudah lebih dari dari rata-rata 70. Untuk itu perlu diadakan kembali perbaikan pembelajaran Siklus II. 3. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 76,21 melebihi ratarata 70. Siswa yang belum mencapai KKM adalah 1 anak atau 4% dan yang telah mencapai KKM sebanyak 27 anak atau 96% sehingga telah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu lebih besar dari 90%. Jadi pada siklus II perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil.
ISSN : 2541-4704
Berdasarkan data nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi sebelum perbaikan (pra siklus) dan setelah diadakan perbaikan pada Siklus I dan Siklus II dapat dibuat rekapitulasi nilai evaluasi pelajaran PKn siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai berikut : Tabel 8 Rekapitulasi Nilai Evaluasi Pelajaran PKn Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Pra Siklus No 1
Nilai 40 s/d 50
N 5
Siklus I Siklus II Perse N Persen N Persen 18% 0 0% 0 0%
2
51 s/d 64
6
21%
7
25% 1
4%
3
65 s/d 75
5
18%
9
32% 14
50%
4
76 s/d 90
10
36%
8
29% 9
32%
5
91 s/d 100
2
7%
4
14% 4
14%
28
100%
28 100% 28
Jumlah
100%
Adapun rekapitulasi pengelompokan ketuntasan siswa dalam pembelajaran PKn dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut : Tabel 9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Pra Siklus Kriteria
Siklus I Siklus II Persen N Persen
N
Persen
N
17
61%
21
75%
27
96%
Tidak Tuntas 11 Nilai (< 65)
39%
7
25%
1
4%
Jumlah
100%
28
100%
28
100%
Tuntas Nilai (> 65)
28
Keterangan : N : Jumlah siswa Berdasarkan tabel 9 di atas maka dapat disajikan diagram batang untuk perbandingan ketuntasan hasil belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II, dalam pembelajaran PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara Kelas VI SD Negeri 01 Karanglo sebagai berikut:
55
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Belajar PKn Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Dari tabel 9 dan gambar 5 di atas dapat dijelaskan bahwa pada proses pembelajaran PKn Kelas VI dengan Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara, setelah diadakan evaluasi pada kondisi awal diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana sebanyak 11 siswa atau 39% tidak tuntas karena nilai prestasi belajarnya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Sedangkan siswa yang mempunyai nilai di atas KKM sebanyak 17 siswa atau 61%. Untuk itu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi. Hasil siklus I adalah sebanyak 21 siswa atau 75% tuntas, sedangkan 7 siswa atau 25% siswa tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Tetapi tingkat ketuntasan ini masih di bawah 90%. Sementara rata-rata prestasi belajar 73,21 sudah berada di atas rata-rata sesuai indikator keberhasilan yaitu 70, maka diadakan lagi perbaikan pembelajaran dengan siklus II. Hasil yang dicapai pada siklus II adalah sebanyak 27 siswa atau 96% tuntas dan 1 siswa atau 4% tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan 96% yang berada di atas 90% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi telah berhasil. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas tersebut maka dapat untuk menjawab hipotesis tindakan sebagai berikut: 1. “Pembelajaran remedial dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi pada Materi Memahami Peran ISSN : 2541-4704
Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat berjalan dengan baik” terbukti kebenarannya. 2. “Pembelajaran remedial dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”, terbukti kebenarannya. 4.1. P E N U T U P Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dari perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan : 1. Dengan menggunakan metode diskusi diharapkan siswa dapat aktif dalam memecahkan masalah secara kelompok dan dengan resitasi diharapkan siswa mencari penyelesaian atas tugas yang dibebankan kepadanya dan mempertanggungjawabkan tugas tersebut. 2. Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: a. Pada proses pembelajaran PKn Kelas VI dengan Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara, setelah diadakan evaluasi pada kondisi awal diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana sebanyak 11 siswa atau 39% tidak tuntas karena nilai prestasi belajarnya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Sedangkan siswa yang mempunyai nilai di atas KKM sebanyak 17 siswa atau 61%. Untuk itu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi. b. Siklus I adalah sebanyak 21 siswa atau 75% tuntas, sedangkan 7 siswa atau 25% siswa tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Tetapi tingkat ketuntasan ini masih 56
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
di bawah 90%. Sementara rata-rata prestasi belajar 73,21 sudah berada di atas rata-rata sesuai indikator keberhasilan yaitu 70, maka diadakan lagi perbaikan pembelajaran dengan siklus II. c. Siklus II adalah sebanyak 27 siswa atau 96% tuntas dan 1 siswa atau 4% tidak tuntas. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan 96% yang berada di atas 90% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi telah berhasil. 3. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas maka hipotesis tindakan: “Pembelajaran remedial dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada Materi Memahami Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara Negara Asia Tenggara siswa kelas VI SD Negeri 01 Karanglo Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”, terbukti kebenarannya. DAFTAR PUSTAKA [1] Basuki Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. [2] Hasibuan, J.J. dan Moedjiono, 2000, Proses Belajar Mengajar, Bandung, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Strategi, Metode, Jurusan Pendidikan Dunia Usaha, FPPKN IKIP Bandung. [4] Made Alit Mariana. 2003. Pembelajaran Remedial. Jakarta : Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
[5] Martinis Yamin. H. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta, Penerbit Gaung Persada Press. [6] Nana Sudjana, 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
[7] Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta: Jakarta. [8] ________________, 2007, penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara. [9] Suryosubroto. 1997. Prosesi Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
[10] Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. [11] Winkel. W.S 1986. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
[3] Kusmana Pachrudin, E., 1985, Proses Belajar Mengajar : Azas,
ISSN : 2541-4704
57