KEWARGANEGARAAN Modul ke:
14
INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT
Fakultas
FASILKOM Program Studi
Teknik Informatika
Nurohma, S.IP, M.Si
Pendahuluan Abstract : • Menjelaskan pengertian dan arti penting integrasi nasional, pendekatan dan strategi integrasi nasional, serta masalah dan tantangan dalam mewujudkan integrasi nasional Indonesia.
Kompetensi : • Mahasiswa mampu memahami pengertian dan arti penting integrasi nasional, pendekatan dan strategi integrasi nasional, serta masalah dan tantangan dalam mewujudkan integrasi nasional Indonesia.
Pendahuluan • Pengalaman menunjukkan bahwa dlm perjalanan membangun kehidupan bernegara ini, kita masih sering dihadapkan pd kenyataan adanya konflik atar kelompok dlm masyarakat, baik konflik yg berlatarbelakang kesukuan, konflik antar pemeluk agama, konflik krn kesalahpahaman budaya,& semacamnya. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh ini masih belum tuntas perlu terus dilakukan pembinaan. Walaupun hrs juga disadari bahwa integrasi nasional dlm arti sepenuhnya tdk mungkin diwujudkan,& konflik di antara sesama warga bangsa tdk dpt dihilangkan sama sekali. • Dalam bab ini dibahas mengenai Integrasi Nasional dalam Pluralitas Masyarakat Indonesia, yg meliputi pengertian & arti penting integrasi nasional, pendekatan & strategi integrasi nasional, serta masalah & tantangan dlm mewujudkan integrasi nasional Indonesia.
Pengertian, & Arti Penting Integrasi Nasional KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
Pengertian Integrasi Nasional • Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998). “Mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah. • Menurut Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Jadi menurutnya, integrasi bangsa dilihatnya sebagai peralihan dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat besar.
Pengertian Integrasi Nasional • Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe integrasi yaitu integrasi nasional, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit-massa, dan integrasi tingkah laku (tindakan integratif). • pengertian integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horisontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dengan rakyat. • Sedangkan dimensi horisontal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan pernedaanperbedaan lainnya.
Arti Penting Integrasi Nasional • integrasi masyarakat merupakan kondisi yg diperlukan bagi negara utk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yg diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan/ konflik, maka akan banyak kerugian yg diderita, baik kerugian fisik materiil maupun mental spiritual. • Di sisi lain banyak pula potensi sumber daya yg dimiliki oleh negara, yg mestinya dpt digunakan utk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harus dikorbankan utk menyelesaikan konflik tsb. • Apapun kondisinya integrasi masyarakat merupakan sesuatu yg sgt dibutuhkan utk membangun kejayaan bangsa. Kegagalan dlm mewujudkannya berarti kegagalan utk membangun kejayaan nasional, bahkan dpt mengancam kelangsungan hidup bangsa ybs.
Pendekatan & Strategi Integrasi Nasional KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
Pendekatan Integrasi Nasional Howard Wriggins (1996) menyebut ada 5 pendekatan/cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa, yaitu : 1) adanya ancaman dari luar, 2) gaya politik kepemimpinan, 3) kekuatan lembaga-lembaga politik, 4) ideologi nasional, dan 5) kesempatan pembangunan ekonomi. Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila, 1) masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama, 2) masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki “croos cutting affiliation” sehingga menghasilkan “croos cutting loyality”, dan 3) masyarakat berada di atas saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Strategi Integrasi Nasional Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh, yaitu: • a. Stategi Asilmilasi • b. Strategi Akulturasi • c. Strategi Pluralis Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.
Strategi Integrasi Nasional Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai.
Masalah & Tantangan Mewujudkan Integrasi Nasional KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
Masalah & Tantangan Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, masalah & tantangan yg dihadapi datang dari dua faktor yakni: • Faktor Internal dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa Indonesia adalah bangsa yang memiliki tingkat pluralitas sangat tinggi di dunia (paling majemuk) sehingga menyimpan potensi konflik yang besar, baik dalam dimensi horisontal maupun vertikal. • Faktor Eksternal adalah disebabkan oleh menguatnya globalisasi, yang menggerus batas-batas wilayah dan kedaulatan sebuah komunitas bernama negara bangsa sehingga nasionalisme dan keberadaan negara nasional mengalami tantangan yang semakin berat.
Masalah & Tantangan • Namun demikian harus tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter bangsa tetap diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga eksistensi, sekaligus mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh, dan mencapai negara-bangsa yang besar. Nasionalisme sebagai karakter semakin diperlukan dalam menjaga harkat dan martabat bangsa di era globalisasi karena gelombang “peradaban kesejagatan” ditandai oleh semakin kaburnya batas-batas teritorial negara akibat gempuran informasi global yang nyaris tanpa hambatan yang dihadirkan oleh jaringan teknologi informasi dan komunikasi. • Untuk terwujudnya masyarakat yang menggambarkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, diperlukan pandangan atau wawasan multikulturalisme.
Masalah & Tantangan • Multikulturalisme adalah pandangan bahwa setiap kebudayaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan kebudayaan lain, sehingga setiap kebudayaan berhak mendapatkan tempat sebagaimana kebudayaan lainnya. • Diperlukan sikap hidup yang memandang perbedaan di antara anggota masyarakat sebagai kenyataan yang wajar dan tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai alasan untuk berkonflik. Di samping itu perlu memandang kebudayaan orang lain dari perspektif pemilik kebudayaan yang bersangkutan, dan bukan memandang kebudayaan orang lain dari perspektif dirinya sendiri.
Terima Kasih Nurohma, S.IP, M.Si