MO ODUL PEERKULIA AHAN
P END DIDIK KAN KEWA K ARGA ANE EGAR RAAN N
Negara a dan n Sistem emerrintah han Pe Fakulta as
Program Stu udi
Fakultass Ekonomi Bisnis
Program Studi
2016
1
Tatap p Muka
02 0
Ko ode MK
D Disusun Oleh
900003
A Ari Sulistyanto, SS. Sos., M. I.Kom
Abstract
Kompeteensi
Pengertian negarra, terbentukn nya nega ara, bentuk negara, dan sistem pem merintahan .i
Mahasiswa d dapat memah hami Pengertian n negara, terben ntuknya negara, benttuk negara, da an sistem pemerintahan
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
Pem mbahasaan A. Penge ertian dan Sy yarat-Syaratt Terbentukn nya Negara Sudah menjjadi kodrat alam, a bahwa a manusia ssejak dahulu u kala selalu u hidup berssamasama dalam sua atu kelompo ok (zoon po oliticon). Da alam kelomp pok manusiia itulah me ereka ang bersama a-sama mem mpertahanka an hidupnya a mencari m makan, melaw wan bahaya a dan berjua benca ana serta melanjutkan m keturunann nya. Mereka a berinterakksi, mengad dakan hubu ungan sosial. Untuk mem mpertahanka an hak mere eka untuk da apat hidup di tempat ting ggal tertentu yang merek ka anggap baik b untuk sumber s pen nghidupan, d diperlukan sseseorang a atau sekelom mpok kecil orang-orang yang dittugaskan mengatur m d an memim mpin kelomp poknya. Ke epada mpin kelomp pok inilah diberikan kekuasaan-keku uasaan terte entu dan ke elompok manusia pemim tadi diiharuskan menaati m peratturan-peratu uran perintah h pemimpinn nya. Negara ada alah lanjutan n dari kehend dak manusia a bergaul an ntara seoran ng dengan o orang lainny ya dalam ra angka meny yempurnaka an segala kkebutuhan h hidupnya. S Semakin lua asnya pergaulan manus sia tadi ma aka semakin n banyak kkebutuhannyya, maka b bertambah b besar uhannya ke epada sesua atu organisa asi negara yyang akan melindungi dan memellihara kebutu hidupn nya. Secara a etimologi, negara n dapa at diterjema hkan dari ka ata-kata asin ng staat (ba ahasa Belanda), state (bahasa Ingg gris) dan Ettat (bahasa Prancis). A Asalnya ada alah bahasa a latin enaruh dalam keadaan n berdiri; m membuat be erdiri; mene empatkan. Pada yang berarti me da suatu deffinisi yang te epat terhada ap pengertia an suatu Neg gara. Namun n kita dasarnya tidak ad ara berdasa arkan pengertian-penge ertian dapat mengambil beberapa pengertian suatu nega p ahli yan ng dapat dija adikan sebag gai suatu su umber hukum m atau biasa a disebut de engan oleh para doktrin n para sarja ana. Serta pengertian su uatu negara a berdasarka an hukum in nternasional yang dapat kita ambil dari Konvens si Montevidio o tahun 1933 3. ngertian Neg gara Menuru ut beberapa Ahli 1. Pen Menurut Plato, P negara adalah suatu s tubuh yang senantiasa maju u, berevolusi dan terd diri dari ora ang-orang (in ndividu-indiv vidu) yang ttimbul atau ada karena a masing-ma asing darri orang itu secara s sendiri-sendiri tid dak mampu memenuhi kkebutuhan d dan keingina annya yan ng beraneka a ragam, yan ng menyeba abkan merekka harus bekerja sama untuk meme enuhi kep pentingan mereka m bersa ama. Kesatu uan inilah ya ang kemudiian disebut masyarakat atau neg gara. Dari pe engerian yan ng disampaiikan sarjana a ini dapat diiketahui bah hwa suatu ne egara ada a karena hungan manus sia dengan sesamanya karena manusia menyadari tidak d dapat hidup secara sendiri-send s emenuhan kkebutuhannyya, atau berrdasarkan do oktrin iri dalam pe yan ng diajarkan oleh Aristotteles biasa kita k kenal de engan istilah zoon politiccal. 2016
2
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Thomas T Hob bbes bahwa negara ada alah suatu tu ubuh yang d dibuat oleh o orang nyak beram mai-ramai, yang masing g-masing be erjanji akan n memakain nya menjadii alat ban unttuk keamanan dan peliindungan mereka. m Berd dasarkan pe engertian ya ang disampa aikan ole eh sarjana in ni adalah ba ahwa suatu negara terb bentuk oleh h sekumpula an manusia yang me enyatukan dirinya dan kemudian k mengadakan m antar sesam ma mereka u untuk perjanjian a me enjadikan ne egara yang mereka be entuk send iri sebagai alat untuk keamanan dan perrlindungan bagi b mereka (Teori Perja anjian Masya arakat atau tteori kontrakk sosial). Dari sini juga dapat diketahui bahw wa negara dibentuk d dala am rangka m memberikan n rasa aman n dan perrlindungan bagi b masing-masing me ereka, yang berarti juga a bahwa ma anusia menyyadari me ereka dapat menjadi serrigala bagi sesamanya s (homo homini lupus) da alam pencap paian kep pentingan masing-masi m ng mereka,, yang kem mudian dalam skala ya ang besar d dapat me enyebabkan terjadinya perlawanan n atau perrang (bellum m omnium contra om mnes). Me enurut Georrge Jellinek k yang jug ga disebut sebagai B Bapak Nega ara membe erikan pen ngertian ten ntang Nega ara yang merupakan m organisasi kekuasaan dari kelom mpok ma anusia yang telah berdiam di suatu wilayah w terte entu. erapa penge ertian diatas s dapat dita arik kesimpu ulan bahwa a pada dasa arnya Dari bebe neg gara adalah suatu wilay yah di permu ukaan bumi yang kekua asaannya ba aik politik, m militer, eko onomi, sosia al maupun budayanya diatur oleh pemerintah han yang be erada di wilayah ters sebut. Nega ara adalah pengorganis sasian masyyarakat yan ng mempunyyai rakyat d dalam sua atu wilayah tersebut, de engan sejum mlah orang yang mene erima kebera adaan organ nisasi ini. Syarat lain keberadaan n negara ad dalah adanyya suatu wila ayah tertenttu tempat ne egara itu berada. Ha al lain adala ah apa yang g disebut de engan kedaulatan, yakn ni bahwa ne egara dia akui oleh wa arganya sebagai peme egang kekua nggi atas diri mereka pada asaan tertin wila ayah tempatt negara itu berada. B. Syarat-Syarat Terrbentuknya Negara N Sesuai den ngan pelaku u utama hubungan inte ernasional a adalah negara, maka yang menja adi perhatian n utama huk kum internas sional adala ah hak dan kkewajiban serta kepentiingan negarra. Negara sebagai salah satu subjek hukum m internasion nal, bahkan n menjadi subjek hukum m internasio onal yang pertama dan n utama serrta terpentin ng (par exce ellence). Ne egara menja adi subjek hukum h internasional ya ang pertama a-tama, sebab kenyataa an menunju ukkan bahwa a yang perrtama-tama yang meng gadakan hu bungan inte ernasional. Negara seb bagai suatu kesatuan po olitik dalam hukum interrnasional ya ng juga sifa atnya keteruttamaannya m maka erdasarkan hukum interrnasional. A Aturan suatu negara harrus memiliki unsur-unsur tertentu be m internasio onal yang disediakan d masyarakat m nal dapat diipastikan be erupa internasion hukum 2016
3
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
n tingkah la aku yang ha arus ditaati oleh negarra apabila m mereka saliing mengad dakan aturan hubun ngan kerjasa ama. Untuk lebih h jelasnya la agi dalam merumuskan m n pengertian n suatu neg gara berdasa arkan hukum m internasio onal dapat kita lihat pada p ketenttuan Konvensi Montevidio tahun 1993 menge enai hak-ha ak dan kew wajiban-kewa ajiban negarra (Rights a and Duties of States) yang menye ebutkan bah hwa suatu negara dap pat dikataka an sebagai subjek huku um internassional apabilla telah mem miliki unsur-u unsur, yaitu a) Pe enduduk yan ng tetap, Pe enduduk yan ng dimaksud d disini yaitu u sekumpula an manusia yang hidup bersama a di suatu te empat terten ntu sehingga a merupakan n satu kesatuan masya arakat yan ng diatur ole eh suatu tertib hukum na asional, tidakk harus yang g berasal da ari rumpun, e etnis, suk ku, latar be elakang keb budayaan, agama a atau upun bahassa yang sam ma. Akan ttetapi pen nduduk terse ebut harusla ah menetap di suatu tem mpat, walaup pun sudah ada penduduk asli yan ng mendiam mi tempat ters sebut. b) Wilayah terte entu Untuk wilayah su uatu negara a tidak dipengaruhi batas ukuran nnya. alaupun perrnah terjadi negara ya ang wilayah negaranya a kecil tidakk dapat me enjadi Wa ang ggota PBB. Akan teta api sejak te etapi sejak tahun 1990 0. Negara seperti And dorra, Lie echtenstein, Monaco, Na auru, San Marino M dan T Tuvalu telah bergabung menjadi ang ggota PB BB. c) Pem merintah (pe enguasa yan ng berdaulat). Yang dimaksud dengan pemerintah yang y berdau ulat yaitu kekkuasaan yang tertinggi yang erdeka dari pengaruh p kekuasaan lain n di muka bu umi. Akan te etapi kekuassaan yang diimiliki me ole eh suatu neg gara terbatas s pada wilay yah negara yyang memilikki kekuasaan itu. Maksu udnya ada alah bahwa dalam ked daulatan sua atu negara terbatas pa ada kedaula atan negara lain. Sua atu negara harus mem miliki peme erintah, baikk seorang a atau bebera apa orang yang me ewakili warganya sebag gai badan politik p serta hukum di negaranya, dan pertah hanan wila ayah negara anya. Pemerrintah denga an kedaulata an yang dim miliknya meru upakan penjjamin sta abilitas interrnal dalam negaranya a, disampin ng merupakkan penjam min kemam mpuan me emenuhi ke ewajibannya dalam pe ergaulan in nternasional. Pemerinttah inilah yang me engeluarkan kebijakan--kebijakan dalam ran gka menca apai kepen ntingan nassional neg garanya, ba aik itu di dalam d nega aranya dala am rangka mempertah hankan integ gritas neg garanya, ma aupun di luarr negaranya melaksana kan politik lu uar negeri un ntuk suatu tu ujuan terttentu. d) Kem mampuan mengadakan m d nega ara-negara lainnya. hubungan dengan
2016
4
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
Unsur ke eempat ini secara man ndiri meruju uk pada ked daulatan da an kemerdekkaan. pakan 2 (du a) posisi ya ang tak terp pisahkan seb bagai Kemerdekaan dan kedaulatan merup bjek hukum internasion nal. Suatu negara n dinyyatakan mem mpunyai ked daulatan ap pabila sub me emiliki kemerrdekaan ata au negara dianggap mem mpunyai kem merdekaan, apabila me emiliki ked daulatan. Pemerintahan n suatu negara harusllah merdekka dan berd daulat, sehiingga wila ayah negara anya tidak tunduk pada kekuasaa an negara la ain dan berarti juga ba ahwa neg gara tersebut bebas melakukan m hubungan h k erjasama in nternasional dengan ne egara ma anapun Sew wajarnya ada alah kalau suatu negara a memiliki kapasitas untuk mengad dakan hub bungan kerjasama interrnasional de engan negarra lain untuk tujuantuju uan yang he endak dicapai oleh negara n terse ebut. Akan tetapi t untukk menjadi su uatu negara a yang berd daulat dalam praktek knya memerrlukan penga akuan bagi negara lain n34. Kalau 4 (empat) u unsur dia atas tadi merupakan persyaratan p asional terb bentuknya ssuatu secara hu kum interna neg gara, maka ada juga ya ang menjadi unsur politiik terbentukknya suatu n negara yang g juga dap pat berakiba at hukum. Unsur ya ang dimaksu ud adalah pengakuan p ((recognition)). Pengakua an dalam hu ukum inte ernasional te ermasuk persoalan yang cukup rum mit karena ssekaligus me elibatkan ma aslah huk kum dan po olitik. Unsurr-unsur huku um dan pol itik sulit untuk dipisahkkan secara jelas karrena pembe erian dan penolakan p suatu s penga akuan oleh suatu neg gara dipeng garuhi perrtimbangan politik, sed dangkan akibatny mem mpunyai ika atan hukum. Kesulitan juga berrasal dari fa akta bahwa hukum internasional tid dak mengha aruskan sua atu negara u untuk me engakui negara lain ata au pemerinta ahan lain se eperti halnya a juga bahw wa suatu ne egara ata au pemerintahan tidak mempunya ai hak untu k diakui oleh negara lain. Tidakk ada keh harusan untu uk mengaku ui seperti juga ada kewajjiban untuk ttidak menga akui. Pengakuan ada dua jenis, yaitu pengakuan terhadap negara baru serta penga akuan terh hadap peme erintahan ba aru. Institut Hukum Inte ernasional ((the Institute e of Internattional Law w) mendefin nisikan pengakuan terha adap suatu n negara baru sebagai sua atu tindakan n satu ata au lebih neg gara untuk mengakui suatu s kesatu uan masyarrakat yang tterorganisir yang me endiami wila ayah tertentu, bebas dari negara lain serta m mampu menaati kewajjibankew wajiban huk kum interna aisonal dan n mengang gapnya seb gota masya arakat bagai angg inte ernasional. Dalam D masa alah pengakuan terhada ap suatu neg gara terdapa at dua teori, yaitu teo ori konstitutiff dan deklaratif. Teori konstitutif k be erpendapat bahwa sua atu negara d dapat dite erima sebag gai anggota masyarakatt internasion nal dan mem mperoleh sttatusnya seb bagai sub bjek hukum internasional hanya melalui m peng akuan. Sed dangkan teo ori deklaratiff lahir seb bagai reaks si dari teori konstitutif yang menyyebutkan b bahwa peng gakuan hanyyalah 2016
5
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
erupakan pe enerimaan suatu negara a oleh nega ara-negara lainnya. Jika a mengacu pada me instrument huk kum internas sional meng genai hak-ha ak dan kewa ajiban negara yang terd dapat nsi Montevid dio 1933, maka m penga akuan terha adap suatu negara be ersifat dalam Konven dek klaratif yang g menyebuttkan “The political p exisstance of th the state iss independe ent of rec cognition by other states s. Even befo ore recognitiion of a statte has the ri right to defen nd its inte egrity and independence to pro ovide for it conserva ation and prosperity, and con nsequently, to organize itself as it sees s fit, to llegislate upo on its intere est, administter its serrvices, and to t define the jurisdiction and compettence of its ccourts” . Pada intinya bahwa a hukum internasional mengangga ap bahwa kkedaulatan ssuatu neg gara baru tidak dipenga aruhi oleh pengakuan p n negara lain. Keberadaan negara-ne egara barru tersebut tidak haru us diikuti oleh o pengakkuan negarra-negara d di dunia. T Tanpa pen ngakuan da ari negara la ain, suatu negara n tetap p memiliki h hak untuk m mempertaha ankan kes satuan dan kemerdekaa an negarany ya demi me ncapai kese ejahteraan d dan kemakm muran bag gi negarany ya. Serta un ntuk menegakkan keku uasaan dan kewenanga an pengadila an di neg garanya. Fa aktanya ban nyak negara a yang lah hir di dunia tanpa ada anya pernya ataan pen ngakuan, te etapi bukan berarti bahw wa kelahira an negara b baru itu ditolak oleh negaraneg gara lain. Contohnya Negara Israel yang lahir tanggal 14 Mei 1948 ssampai seka arang ma asih tetap tid dak diakui oleh negara-n negara Arab b kecuali Me esir dan Yord dania, yang telah me embuat perjanjian perdamaian den ngan negarra tersebut. Namun ad da pengecu ualian bah hwa kelahira an suatu neg gara ditentang oleh dun ia internasio onal dan yan ng menjadi d dasar perrtimbangann nya mengac cu pada sikap s PBB, yaitu mellalui resolusi-resolusi yang dik keluarkan. gakuan terhadap suattu negara baru, peng gakuan terh hadap Sama dengan peng pem merintahan baru tidak terlepas dari d kepentin mata. Penga akuan ngan politikk semata-m terh hadap pemerintahan yang y baru berkaitan b de engan unsur negara ya ang ketiga yaitu pem merintah yang berdaula at, serta uns sur kemamp puan menga adakan hubu ungan kerjassama den ngan negara a lain. Dalam memberikan m pengakuan n biasanya ada beberapa kriteria a yang me enjadi perrtimbangan negara n lain untuk menga akuinya, yaiitu : a. Pemerintah han yang permanent. p alah apakah h pemerinta ahan yang baru Artinya ada tersebut da apat mempe ertahankan kekuasaan nnya dalam jangka wa aktu yang lama (reasonable e prospect off permanenc ce),
2016
6
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
nya apakah dengan ada anya pemerrintah b. Pemerintah yang ditaati oleh rakyatnya. Artin ut, rakyat dii negara terrsebut mem matuhinya (o obedience o of the yang berkuasa tersebu people), an wilayah secara efe ektif. Artinyya apakah pemerintah h baru terssebut c. Penguasaa menguasai secara efekttif sebagian besar wilaya ah negaranyya, P tersebut juga harus stab bil, d. Pemerintah e. Pemerintah h tersebut harus mam mpu dan be ersedia mem menuhi kew wajibankewa ajiban internasiona alnya. f. Kesanggupa K an dan kemauan untuk melaksana akan kewajib ban-kewajiban internasional. Pada dasarrnya pengak kuan terhad dap negara baru dan p pemerintahan n baru bera akibat hukum bagii negara yan ng diakui da an negara yyang menga akui (diploma atik). Akan ttetapi pengakuan juga bera akibat hukum pada tiindakan-tind dakan nega ara yang d diakui diberlakukan sah dan keabsahann k nya itu tidakk dapat diujii. Tindakan tindakan ne egara yang dimaks sud juga harrus berdasarkan hukum internasional. C. Bentuk Negara Da an Pemerinttahan
Unuk melihat bagaima ana bentuk Negara dan n pemerintah han maka d dapat di lihat dari n berikut: bagan Negara N
Bentuk Pemerin ntahan
Bentuk Negaara
Unitaris Federalis Confederaliis
Republik Kerajaaan
Sisstem Pemerin ntahan
PPresidensiil PParlementer C Campuran
m Klasifikasi ini i ada tiga model m bentu uk negara di dunia: 1. Dalam a. Neg gara Kesatuan :
neg gara yang model ma asyarakatnya a tidak me engenal ad danya kekuasa aan diluar kekuasaan pemerintahan pusat. Dalam ne egara
2016
7
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
kesatua an, kekuasaa an daerah-d daerah pada dasarnya a adalah pemb berian atau res sidu dari kek kuasaan pem merintah pussat. Contoh negara kesa atuan adalah Indonesia. gara Federa al : b. Neg
negara yang mode el hubungan n antara pu usat dan da aerah didasa arkan ualisme keku uasaan. Nam mun kekuasaan yang pa aling awal ad dalah pada du keuasaa an dari daerah. Dalam negara fede eral, pemeriintah pusat pada dasarny ya adalah bentukan b ke esepakatan dari daerah h-daerah. D Dalam arti bahwa, kekua asaan pusa at bukanlah h kekuasaa an yang h hakiki, kan merupak kan pemberrian atau ressidu dari kekuasaan da aerah. melaink Dalam negara fede eral juga tid dak dikenal adanya istilah daerah u untuk kuasaan khu usus, melain nkan disebu ut dengan ne egara sebuah wilayah kek bagian.
c. Ne egara Konfed derasi : negara yang me erupakan be entukan dari beberapa n negara berd daulat m sebuah pe merintahan bersama. P Perbedaan a antara untuk merumuskan negara federal da an negara konfederassi adalah pada perso oalan atan negara a-negara yyang bergabung didallamnya. Ne egara kedaula federal tidak terb bentuk dari gabungan negara-ne egara berda aulat, a konfedera asi terbentu uk atas gabungan negarasedangkan negara M keputu usan negara a konfederassi tidak men ngikat negara berdaulat. Maka aranya. Conttoh negara kkonfederasi adalah Swisss. seluruh warga nega 2. Bentuk k Pemerintahan Klasifikasi Bentuk Pe emerintahan adalah kallsifikasi neg gara dilihat dari siapa yang menja adi kepala negara. n Artin nya, perbeda aan negara dalam klassifikasi ini ad dalah perbe edaan dari po osisi kepala negaranya. Dalam klas sifikasi ini dikkenal dua model negara a: a. Ne egara Monarki, negara yang kepa ala negaran ya adalah seorang rajja. Disebut juga dengan kerajaan. Monarki did dunia juga ada dua m macam, Mo onarki usional dan Monarki A Absolut. Mo onarki Konsttitusional ad dalah Konstitu Monark ki yang men njalankan p pemerintahan nnya berda asarkan Und dangundang. Biasanya dalam Ne egara seperrti ini raja hanya berfungsi mersatu saja a. Selebihnyya untuk uru usan pengelo olaan sebagai symbol pem negara dijalankan berdasarkan b n pada unda ang-undang yang disah hakan dangkan Mo narki Absolu ut adalah Mo onarki yang tidak oleh parlemen. Sed nal mengen
adanya a
undang--undang.
P Pengelolaan n
pemerinttahan
sepenuhnya didas sarkan atass titah raja a. Contoh negara Mo onarki 2016
8
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
Konstitu usional ada alah Inggriss, Belanda dan Mala aysia sedan ngkan negara Monarki Abs solut adalah h Arab Saudi dan Bruneii Darussalam m. b. Neg gara Republik, negara yang kepa ala negaran nya dipimpin oleh seorang Pressiden. Preside en adalah penyebutan kepala ne egara yang g diangkat tidak melalui jalur sepertti dalam Mon narki yaitu b berdasarkan n pada hubu ungan pi, Presiden n terpilih m melalui sebuah mekan nisme darah. Akan tetap an umum. Contoh C Neg gara Repub blik adalah Indonesia, Cina, pemiliha Thailand, Perancis dan Amerika a Serikat. 3. Sistem m Pemerintahan a. Kla asifikasi Sis stem Pemerintahan ad dalah Klasiffikasi negarra berdasarrkan siapa yang ankan pemerintahan terssebut. Artinyya antara ke epala negara a dan menjala kepala
han pemerintah
ada
yang
men nyamakan
dan
ada
yang
memisa ahkan. Nega ara berdasarrkan klasifika asi ini terdiri dari : b. Ne egara deng gan Sistem m Presidens sil, adalah negara yyang mengg gunakan sistem pemerin ntahan yang g tidak me emisahkan antara kepala negara dan kepala pemerintah han. Kepala a negara a adalah Pressiden yang juga sekaligu us sebagai kepala pem merintahan. Disebut den ngan Presid densil karena kepala Pemerintahann nya adalah seorang P Presiden. Co ontoh ah Indonesia a. Negara dengan sisttem ini adala c. Neg gara dengan n Sistem Pa arlementer, adalah nega ara yang ke epala negara anya dan ke epala pemerin ntahannya terpisah. K Kepala pem merintahan a adalah Perrdana Menteri yang diang gkat oleh Pa arlemen dan n bertanggun ng jawab ke epada en bukan ke epada kepala a Negara. Parleme
2016
9
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id
Dafttar Pusstaka -
C.S.T. C Kans sil, (2001) Ilmu Negarra Umum dan Indone esia (Jakartta :PT Pra adnya Paramita,), P
-
Soehino, S (198 80),lmu Neg gara (Yogyak karta : Libertty,
-
Mohd. M Burhan Tsani, (1990), Hukum m dan Hubun ngan Interna asional (Yogyyakarta: Libe erty,
-
Huala H Adolf, , (2003)Aspe ek-Aspek Ne egara dalam m Hukum Inte ernasional (Jakarta, Pen nerbit : RajaGrafind do
Media On n line http://ww ww.wikipedia.com,-tentang NEGARA.-h html, tanggal 9 Maret 2015 https://ru uhcitra.wordp press.com/2008/11/09/bentuk-negara--dan-bentuk-kenegaraan/ http://shintahappyyusstiari.lecture.u ub.ac.id/files//2012/10/BE NTUK-NEGAR RA-PEMERINTTAHAN.pdf
2016
10
Kewarganega araan
Ari Sulistyantto, S. Sos., M. I.K Kom
Pusa at Bahan Ajar dan eLea arning http://www.mercubuana.ac.id