DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Keterangan Tentang Perusahaan Corporate Information
2
Visi dan Misi Vision and Mission
3
Informasi Saham Share Information
4
Ikhtisar Keuangan Penting dan Rasio Keuangan Financial Highlights and Ratios
6
Struktur Perusahaan Corporate Structure
9
Dewan Komisaris dan Direksi Boards of Commissioners and Directors
10
Komite Audit Audit Committee
14
Sambutan dari Dewan Komisaris Message from The Board of Commissioners
18
Sambutan dari Direksi Message from The Board of Directors
19
Analisa Keuangan Financial Analysis
26
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Practices
36
KETERANGAN TENTANG PERUSAHAAN
CORPORATE INFORMATION
President Commissioner
Presiden Komisaris
Prof. Dr. J.B. Sumarlin President Director
Presiden Direktur
H. Jusuf Indradewa, S.H.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Bimmy Indrawan Tjahya
Registered Public Accountant
Akuntan Publik Terdaftar
Mulyamin Sensi Suryanto
Head Office
Kantor Pusat
Gedung Artha Graha, Lantai 15 Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel. (62.21) 515 2555 Fax. (62.21) 515 2546 Website: www.jihd.co.id Email:
[email protected] Share Registrar
Biro Administrasi Efek
PT Sirca Datapro Perdana Jl. Johar No. 18 Menteng, Jakarta 10340 Tel. (62.21) 390 0645, 390 5920 Fax. (62.21) 320 185, 390 0652
2
VISION and MISSION
VISI dan MISI VISION
VISI Menjadi Pelaku Bisnis Properti yang inovatif terhadap setiap peluang usaha di era globalisasi.
To be innovative in the property business in order to benefit from opportunities in the globalization era.
Menjadikan Perusahaan sebagai pengembang terkemuka dalam industri properti dan real estat di Indonesia.
To be acknowledged as a prominent development company in the property and real estate industry in Indonesia.
MISSION Employee:
MISI Karyawan: Mengembangkan karyawan sebagai aktiva yang paling berharga bagi Perusahaan.
To develop its employees as valuable assets to the Company.
Pelayanan:
Service:
Melayani pelanggan dan pemegang saham melebihi yang diharapkan.
To serve clients and shareholders beyond the expectation.
Sistem:
System:
Mempertahankan kerampingan dan efisiensi sistem operasional.
To maintain a streamline and efficiency of operating system.
Keuntungan:
Profit:
Memberikan imbal hasil yang optimal kepada pemodal dan pemegang saham.
To generate utmost return to the investors and the shareholders.
EMPLOYMENT DATA
DATA KARYAWAN Jenjang Pendidikan/Degree of Education
S3
Lama Bekerja/Length of Service
S2
0,1% 1% S1
>16 15%
D4 1%
13%
0 - 5 Thn
D3
SMU
57% = 598 D1
23%
13% 11 - 15 Thn 30%
D2
10%
1%
6 - 10 Thn 32%
SMU D1 D2 D3 D4
S1 S2 S3 0 - 5 Thn
6 - 10 Thn
11 - 15 Thn
>16 Thn
Berdasarkan data karyawan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 Based on the Company and subsidiaries’ employment data as at December 31, 2008
3
SHARE INFORMATION
INFORMASI SAHAM
Share Listing History
Kronologis Pencatatan Saham Tahun/ Year
1969 1984 1988 1989 1991 1992 1992 1994 1996 2004
Jumlah Saham/ Number of Shares
URAIAN
Perusahaan Didirikan Penawaran Umum Saham Perdana Penawaran Umum Saham Kedua Pencatatan Saham Sendiri Pencatatan Saham Private Placement Pencatatan Saham Sendiri Pencatatan Saham yang Berasal dari Penukaran Waran Pencatatan Saham Bonus Penawaran Umum Terbatas 1 Pemecahan Nilai Nominal Saham
Wakil Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Wakil Presiden Direktur
Board of Commissioners and Directors who own the Company’s shares
Nama/Name
%*
Tomy Winata Sugianto Kusuma Santoso Gunara
15,87 9,76 0,40
Kategori Individu Perseroan Terbatas Pemerintah Dana Pensiun Reksadana Lain-lain Jumlah
* Berdasarkan Data Pemegang Saham tanggal 31 Desember 2008
Position Vice President Commissioner Vice President Commissioner Vice President Director
Shareholdings based on Category
Kepemilikan Saham berdasarkan Kategori
4
The Company Establishment Initial Public Offering Second Public Offering Listing of Founding Stockholders Shares Listing of Private Placement of Shares Listing of Founding Stockholders Shares Listing of Shares Converted from Warrants Listing of Bonus Shares Right Issue 1 Stock Split
6.618.600 6.663.700 11.315.700 432.000 56.869.280 46.800.000 257.338.560 579.011.760 985.019.600
Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan Jabatan
DESCRIPTION
%*
Category
35,10 34,51 1,33 0,78 0,52 27,76
Individuals Limited Companies Government Pension Funds Mutual Funds Others
100,00
Total
*Based on Share Register as at December 31, 2008
SHARE INFORMATION
INFORMASI SAHAM
Summary of Share Trading at Indonesia Stock Exchange
Ringkasan Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
Share Code: JIHD
Kode Saham: JIHD
Harga Pasar/Market Price
Perdagangan/Trading
Periode Period
Volume
Tertinggi Highest
Rupiah
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Q1 2007 Q2 2007 Q3 2007 Q4 2007
109.392.000 196.272.000 301.203.500 78.462.000
73.240.995.000 158.142.485.000 315.965.400.000 84.707.530.000
760 900 1.220 1.160
590 690 810 900
690 810 1.090 1.000
Q1 2008 Q2 2008 Q3 2008 Q4 2008
65.858.000 5.738.500 3.333.500 4.679.500
65.704.775.000 4.858.100.000 1.616.040.000 1.016.822.500
1.140 990 630 490
800 640 400 205
970 640 500 220
Harga Pasar/Market Price
1.400 1.220
1.200
1.160
1.000
990 1.000
900
800
1.140
1.090
Tertinggi Highest
900
760
810
810
800
690
690
600
970
640
640
Terendah Lowest
630
590
490
500
400
Penutupan Closing
400 220
200
205
0 Q1 2007
Q2 2007
Q3 2007
Q1 2008
Q4 2007
Q2 2008
Q3 2008
Q4 2008
Periode/Period
Daftar 10 Pemegang Saham Terbesar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama/Name Tomy Winata Sugianto Kusuma Sawyer Limited PT Adikencana Megatama Nusa Clariden Leu UBS AG, Singapura PT Mitra Piletama Indonesia BBH Luxemburg PT Arthamulia Agung Sentosa PT Bangunjaya Grahasentosa
10 Largest Shareholders
%* 15,87% 9,76% 4,35% 3,78% 3,52% 3,11% 3,06% 3,06% 2,72% 2,72%
5
FINANCIAL HIGHLIGHTS
IKHTISAR KEUANGAN PENTING Neraca Konsolidasi (dalam Miliar Rupiah)
Consolidated Balance Sheets (in Billion Rupiah)
31 Desember/December 31
Uraian ASET
2008
2007
2006
2005
Description
2004
ASSETS
Kas dan Setara Kas Investasi
210,3 583,7
89,8 492,9
50,8 261,5
45,7 429,6
30,4 99,4
Piutang Usaha dan Lain-lain Persediaan Uang Muka Pajak dan Biaya Dibayar di Muka Aset Pajak Tangguhan - Bersih Properti Investasi - Bersih Aset Tetap - Bersih Goodwill - Bersih Aset Lain-lain
84,3 1.701,8 10,8 29,8 7,7 1.222,7 1.410,3 137,7 87,9
66,5 1.545,5 19,2 99,9 18,2 1.162,5 1.432,7 118,1 35,6
37,4 1.657,5 378,0 65,6 27,4 2.111,6 114,2 102,9
91,0 1.291,7 379,2 6,0 28,4 748,7 58,3 95,0
36,7 2.453,9 380,3 5,5 26,0 811,0 76,2 71,4
Cash and Cash Equivalents Investments Accounts Receivable Trade and Others Inventories Advances Prepaid Taxes and Expenses Deferred Tax Assets - Net Investment Properties - Net Property and Equipment - Net Goodwill - Net Other Assets
JUMLAH ASET
5.487,0
5.080,9
4.806,9
3.173,6
3.990,8
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Surat Hutang Hutang Bank Hutang Obligasi Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Pendapatan Diterima di Muka Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Usaha Taksiran Kewajiban untuk Pembangunan Prasarana Cadangan Imbalan Pasti Pasca-Kerja Pendapatan Ditangguhkan Kewajiban Lain-lain
766,5 941,6 22,0 177,4 21,0 354,7 235,5 173,7
753,5 823,7 25,0 219,5 12,5 451,6 125,8
721,6 775,6 25,0 99,4 7,5 416,0 32,2
906,6 25,0 12,4 5,5 337,4 9,9
1.363,5 25,0 267,6 9,9 399,8 19,0
Notes Payable Bank Loans Bonds Payable Trade Accounts Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance Unearned Revenues
56,9 9,1
24,3 -
22,7 -
2,8 -
66,2 53,1
1,8
1,0
0.6
0,6
1,4
24,9
24,9
24,9
24,9
24,9
43,2 17,6 870,7
31,6 17,6 578,1
26,7 17,6 364,3
25,6 17,6 91,0
17,0 17,6 75,1
Due to Related Parties Deferred Tax Liability - Net Reserve for Replacement of Operating Equipment Estimated Liability for Infrastructure Development Defined-Benefit Post-Employment Reserve Deferred Revenues Other Liabilities
3.716,6
3.089,1
2.534,1
1.459,3
2.340,1
TOTAL LIABILITIES
594,6
772,1
914,6
297,6
270,6
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF THE SUBSIDIARIES
JUMLAH EKUITAS
1.175,8
1.219,7
1.358,2
1.416,7
1.380,1
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5.487,0
5.080,9
4.806,9
3.173,6
3.990,8
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Dalam Miliar Rupiah/ In Billion Rupiah
6.000
Jumlah Aset/ Total Assets
5.000 4.000
Jumlah Kewajiban/ Total Liabilities
3.000 2.000
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
1.000
2008
2007
2006
2005
31 Desember/December 31 6
2004
FINANCIAL HIGHLIGHTS
IKHTISAR KEUANGAN PENTING Laporan Laba Rugi Konsolidasi (dalam Miliar Rupiah, kecuali data per saham) Uraian Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Rugi sebelum Pajak Beban (Penghasilan) Pajak Pos Luar Biasa Laba (Rugi) Pra-akuisisi Anak Perusahaan Hak Minoritas atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) per Saham - Tidak Termasuk Pos Luar Biasa - Termasuk Pos Luar Biasa
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ For the years ended December 31
Consolidated Statements of Operations (in Billion Rupiah, except per share data) 2004
Description
181,7 128,3 260,4 (132,1) (214,3) (346,4) 113,8 865,7
Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Other Income (Expenses) Loss before Tax Tax Expense (Benefit) Extraordinary Item Pre-Acquisition Income (Loss) of A Subsidiary Minority Interest In Net Losses (Earnings) of Subsidiaries Net Income (Loss) Earnings (Loss) Per Share Excludes Extraordinary Item Includes Extraordinary Item -
2008
2007
2006
2005
970,1 505,3 458,5 46,8 (221,9) (175,1) 54,0 7,9
485,6 174,5 238,5 (64,0) (296,4) (360,4) 0,4 -
191,8 139,1 208,0 (68,9) (88,8) (157,7) 4,5 -
308,8 138,2 232,0 (93,8) (95,7) (189,5) (51,0) -
(0,4)
19,9
177,3 (43,9)
142,2 (219,0)
83,8 (58,5)
(2,9) (141,4)
25,4 430,9
(27) (23)
(113) (113)
(30) (30)
(73) (73)
(225) 223
-
-
-
Dalam Miliar Rupiah/In Billion Rupiah
1.200,00 1.000,00 Pendapatan Usaha/ Revenues
800,00 600,00
Laba Kotor/ Gross Profit
400,00
Laba (Rugi) Usaha/ Income (Loss) from Operations
200,00 0,00
Laba (Rugi) Bersih/ Net Income (Loss)
(200,00) (400,00) 2008
2007 2006 2005 31 Desember/December 31
2004
7
FINANCIAL RATIOS
RASIO KEUANGAN
Rasio Keuangan (%) Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Aset
2007
2006
2005
2004
316,09%
253,27%
186,58%
103,01%
169,56%
Total Liabilities to Total Equity
67,73%
60,80%
52,72%
45,98%
58,64%
Total Liabilities to Total Assets
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ For the years ended December 31
Rasio Pertumbuhan (%)
2008
2007
99,77% 173,13% 79,95% 7,99% (3,60%)
153,18% 7,11% (274,36%) 5,70% (10,20%)
2006 (37,89%) 26,55% 58,63% 51,47% (4,13%)
Description
2005
2004
69,95% 28,99% (132,82%) (20,48%) 2,65%
14,28% 63,69% 669,22% (6,03%) 45,40%
Growth Ratios (%) Revenues Income (Loss) from Operations Net Income (Loss) Total Assets Total Equity Operating Ratios (%)
Rasio Usaha (%) Laba (Rugi) Usaha terhadap Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Usaha terhadap Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) Usaha terhadap Jumlah Aset Laba (Rugi) Bersih terhadap Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Aset Beban Usaha terhadap Pendapatan Usaha
Financial Ratios (%)
2008
Uraian
Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Jumlah Aset Jumlah Ekuitas
Description
31 Desember/December 31
Uraian
Income (Loss) from Operations to Revenues Income (Loss) from Operations to Total Equity Income (Loss) from Operations to Total Assets
4,82%
(13,18%)
(35,92%)
(30,38%)
(72,70%)
3,98%
(5,25%)
(5,07%)
(6,62%)
(9,57%)
0,85%
(1,26%)
(1,43%)
(2,96%)
(3,31%)
(4,53%)
(45,10%)
(30,50%)
(45,79%)
237,15%
Net Income (Loss) to Revenues
(3,73%)
(17,96%)
(4,31%)
(9,98%)
31,22%
(0,80%)
(4,31%)
(1,22%)
(4,46%)
10,80%
47,26%
49,11%
75,13%
143,31%
Net Income (Loss) to Total Equity Net Income (Loss) to Total Assets Operating Expenses to Revenues
Uraian
108,45%
Description
31 Desember/December 31 2008
2007
2006
2005
2004
Per Share Data
Nilai Buku **) Harga Pasar
609 220
632 1.000
704 690
734 495
715 440
Book Value **) Market Price
Dalam Rupiah/In Rupiah
Data Per Saham
1.200 1.000 800
Nilai Buku **)
600 400
Harga Pasar
200 2008
2007 2006 2005 31 Desember/December 31
2004
**) Nilai buku per saham dihitung berdasarkan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.930.039.200 saham pada tanggal 31 Desember 2004 - 2008. Net book value per share was computed by dividing equity by the number of shares issued and fully paid of 1,930,039,200 shares as of December 31, 2004 - 2008.
8
CORPORATE STRUCTURE
STRUKTUR PERUSAHAAN
PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS & DEVELOPMENT Tbk (JIHD) HOTEL BOROBUDUR JAKARTA
PT First Jakarta International (9,00%)
PT Panduneka Sejahtera (Lot 22) (99,99%)
PT Danayasa Arthatama Tbk (82,41%)
PT Jakarta International Hotels Management (90,00%)
Lot 11, 12, 17 & 20 are held directly under PT Danayasa Arthatama Tbk
PT Grahamas Adisentosa (Lot 6) (99,99%)
PT Nusagraha Adicitra (Lot 14) (99,99%)
PT Graha Putranusa (Lot 24) (5,00%)
PT Artharaya Unggul Abadi (Lot 7) (99,99%)
PT Pandugraha Sejahtera (Lot 16) (99,99%)
PT Artha Telekomindo (99,99%)
PT Intigraha Arthayasa (Lot 8) (99,99%)
PT Citra Wiradaya (Lot 18) (99,99%)
PT Primagraha Majumakmur (99,99%)
PT Citra Adisarana (Lot 10) (99,99%)
PT Panduneka Abadi (Lot 19) (99,99%)
PT Esagraha Puripratama (99,99%)
PT Adinusa Puripratama (Lot 13) (99,99%)
PT Grahaputra Sentosa (Lot 21) (99,99%)
PT Pusatgraha Makmur (99,99%)
Delfina Group Holdings Ltd. (63,64%)
PT Majumakmur Arthasentosa (Lot 23-A) (51,00%)
PT Adimas Utama (99,99%)
PT Pacific Place Jakarta (Lots 3 & 5) (55,00%)
PT Andana Utamagraha (Lot 23-B) (51,00%)
PT Trinusa Wiragraha (99,99%)
PT Dharma Harapan Raya (Discovery Hotels & Resort) (60,00%)
PT Graha Sampoerna (Lot 9) (99,99%)
9
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Prof. Dr. J.B. SUMARLIN Presiden Komisaris/President Commissioner *) Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1981 sampai sekarang. Beliau pernah menjabat sebagai, Menteri Bidang Ekonomi, Menteri Penertiban Aparatur Negara (Men-PAN), merangkap Wakil Ketua BAPPENAS pada tahun 1973 - 1983, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS pada tahun 1983 - 1988, Menteri Keuangan pada tahun 1988 - 1993, Anggota MPR RI pada tahun 1972 - 1997 dan Ketua BEPEKA pada tahun 1993 - 1998. Professor of Economics at University of Indonesia since 1981 - present. He was a former Minister of Administrative Reform/Vice Chairman of National Development Planning (BAPPENAS) in 1973 - 1983, Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS in 1983 1988, Minister of Finance RI in 1988 - 1993, Member of the National Consultative Assembly (MPR) in 1972 - 1997, and Chairman of Supreme Audit Board of the Republic of Indonesia (BEPEKA) in 1993 - 1998.
SUGIANTO KUSUMA Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner Presiden Komisaris pada tahun 2007, Wakil Presiden Komisaris pada tahun 1998 dan Wakil Presiden Direktur pada tahun 1991. Jabatan lainnya: Presiden Komisaris PT Kharisma Arya Paksi, PT First Jakarta International, PT Pacific Place Jakarta dan PT Graha Sampoerna. President Commissioner in 2007, Vice President Commissioner in 1998, and Vice President Director in 1991. Other positions: President Commissioner of PT Kharisma Arya Paksi, PT First Jakarta International, PT Pacific Place Jakarta, and PT Graha Sampoerna.
TOMY WINATA Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris sejak tahun 2007, Komisaris pada tahun 1998, Wakil Presiden Komisaris pada tahun 1996 dan Direktur pada tahun 1990. Jabatan lainnya: Wakil Presiden Komisaris PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, Presiden Direktur PT Kharisma Arya Paksi dan PT Buanagraha Arthaprima. Vice President Commissioner since 2007, Commissioner in 1998, Vice President Commissioner in 1996 and Director in 1990. Other positions: Vice President Commissioner of PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, President Director of PT Kharisma Arya Paksi and PT Buanagraha Arthaprima.
10
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
P.L.T. SIHOMBING, S.H., LL.M Komisaris/Commissioner *) Komisaris sejak tahun 2007. Jabatan sebelumnya: Komisaris PT Bank Artha Graha Internasional Tbk pada tahun 2006. Commissioner since 2007. Former position: Commissioner of PT Bank Artha Graha Internasional Tbk in 2006.
*) Merupakan Komisaris Independen
* Represent Independent Commissioners
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
H. JUSUF INDRADEWA, S.H. Presiden Direktur/President Dir Presiden Direktur sejak tahun 1969. Jabatan terakhir di instansi Pemerintah adalah sebagai Sekretaris Eksekutif Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan pada tahun 1984 - 1990. President Director since 1969. The last position in the Government Service was Executive Secretary to the Coordinating Ministry of Economy, Finance, Industry and Supervisory Development in 1984 - 1990.
SANTOSO GUNARA Wakil Presiden Direktur/Vice President Director Wakil Presiden Direktur sejak tahun 1998. Jabatan lainnya: Presiden Direktur PT First Jakarta International, PT Arthagraha Sentral, PT Pacific Place Jakarta dan PT Graha Sampoerna. Vice President Director since 1998. Other positions: President Director PT First Jakarta International, PT Arthagraha Sentral, PT Pacific Place Jakarta, and PT Graha Sampoerna.
11
BOARD OF DIRECTORS
DIREKSI
BUDIMAN EFFENDI Direktur/Director Direktur sejak tahun 1994. Jabatan lainnya: Direktur PT Andana Utamagraha, dan PT Majumakmur Arthasentosa dan Komisaris PT Citra Wiradaya. Director since 1994. Other positions: Director of PT Andana Utamagraha and PT Majumakmur Arthasentosa, and Commissioner of PT Citra Wiradaya.
HARTONO TJAHJADI ADIWANA Direktur/Director Direktur sejak tahun 1998. Jabatan lainnya: Wakil Presiden Direktur PT Danayasa Arthatama Tbk, Komisaris PT Pacific Place Jakarta dan PT Graha Sampoerna. Director since 1998. Other positions: Vice President Director of PT Danayasa Arthatama Tbk, Commissioner of PT Pacific Place Jakarta and PT Graha Sampoerna.
MIMY C. RATULANGI Direktur/Director Direktur pada tahun 1995 - 1998. Jabatan lainnya: Direktur PT Buanagraha Arthaprima dan PT Artha Telekomindo. Director since 1995 - 1998. Other Position: Director of PT Buanagraha Arthaprima and PT Artha Telekomindo.
Catatan: Dewan Komisaris dan Direksi tersebut diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 Pebruari 2009. 12
Note: The Board of Commissioners and Directors are appointed based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held on February 23, 2009.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY BIMMY INDRAWAN TJAHYA
Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1998. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau telah bekerja di Grup Artha Graha sejak tahun 1994. Joined the Company in 1998. Prior to joining the Company, he has been with Group Artha Graha since 1994.
13
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Audit Committee was formed based on the Letter of Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Decree of the Chairman of Capital Market Supervisory Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Board Number: KEP-29/PM/2004 dated 24 September KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, dengan 2004, with the following composition: susunan sebagai berikut: Ketua Chairman P.L.T. SIHOMBING, S.H., LL.M Anggota Member Gandhi, Akuntan Tatang Sayuti, Akuntan Witadinata Sumantri, Akuntan Budianto Tirtadjaja, Sarjana Muda Akuntan
14
Gandhi Adalah mantan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada tahun 1983 – 1994. Pada tahun 1994 diangkat menjadi Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sampai tahun 1998. Selanjutnya, pada tahun yang sama diangkat menjadi Penasehat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sampai tahun 2002.
Gandhi Was a former Head of Finance and Development Supervisory Board (BPKP) from 1983 to 1994. In 1994, he was appointed as Member of the Financial Investigating Board (BPK) till 1998. Further, in the same year, he was appointed as the Counselor of the Financial Investigating Board (BPK) till 2002.
Di samping sebagai anggota Komite Audit Perusahaan, juga sebagai anggota Komite Audit pada beberapa perusahaan terbuka lainnya.
Other than being the member of Audit Committee of the Company, he is also a member of Audit Committee in other listed companies.
Tatang Sayuti Adalah mantan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Propinsi Sumatera Barat pada tahun 1990 – 1995. Pada tahun 1995 diangkat menjadi Kepala Direktorat Pengawasan Pajak, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat. Selanjutnya pada tahun 1997 diangkat menjadi Kepala Direktorat Pengawasan BUMN Bidang Perkebunan dan Kehutanan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat sampai dengan pensiun pada tahun 1999.
Tatang Sayuti Was a former Head of Finance and Development Supervisory Board Representative (BPKP) of West Sumatra Province from 1990 to 1995. In 1995, he was appointed as Head of Directorate of Tax Supervisory, Finance and Development Supervisory Board (BPKP). Further in 1997, he was appointed as Head of Directorate of BUMN Supervisory for Forest and Plantation Division, Finance and Development Supervisory Board (BPKP) until retired in 1999.
Di samping sebagai anggota Komite Audit Perusahaan, juga sebagai anggota Komite Audit pada beberapa perusahaan terbuka lainnya.
Other than being the member of Audit Committee of the Company, he is also a member of Audit Committee in other listed companies.
Witadinata Sumantri Pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik dan berbagai perusahaan.
Witadinata Sumantri Formerly worked in a Public Accountant firm, and various corporations.
Beliau juga aktif dalam kegiatan organisasi profesi seperti: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Auditors Club Perbanas (ACP), Iluni FE (Ikatan Lulusan Universitas Indonesia – Fakultas Ekonomi) dan Asean Federation of Accountants (AFA).
He has also active worked in professionals organization activities such as: Indonesian Accountant Association (IAI), Auditors Club Perbanas (ACP), Iluni FE (Ikatan Lulusan Universitas Indonesia – Fakultas Ekonomi) and Asean Federation of Accountants (AFA).
Budianto Tirtadjaja Pernah bekerja di berbagai perusahaan, antara lain Modern Group pada tahun 1975 - 1977, PT Aneka Pola Kencana pada tahun 1977 - 1981, Grup Napan pada tahun 1981 1993 dan PT Satelit Palapa Indonesia pada tahun 1993 1998.
Budianto Tirtadjaja Has worked in various corporations, among others, Modern Group from 1975 to 1977, PT Aneka Pola Kencana from 1977 to 1981, Napan Group from 1981 to 1993, and PT Satelit Palapa Indonesia from 1993 to 1998.
Sejak tahun 1998 sampai sekarang memegang posisi Kepala Bagian Audit Internal di Perusahaan.
He is also the Head of Internal Audit Division in the Company since 1998.
Beliau juga pernah mengikuti berbagai seminar dan training, baik di dalam maupun di luar negeri.
He attended various local and overseas trainings and seminars.
ORGANIZATION STRUCTURE
STRUKTUR ORGANISASI
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Audit Internal Internal Audit
Direktur Operasional Operational Director
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Direktur Sumber Daya Manusia Human Resources Director
15
IMAGE
16
IMAGE
17
SAMBUTAN DARI DEWAN KOMISARIS
MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pada tahun 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mencatat peningkatan yang signifikan dalam pendapatan usaha konsolidasi yang terutama berasal dari sektor properti dan perhotelan.
In 2008, the Company and its subsidiaries have reported significant increase in the consolidated revenues which were mainly contributed from property sector and hotel services.
Mengingat permintaan terhadap ruang perkantoran masih cukup tinggi ditahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris meminta Direksi agar lebih fokus pada pengembangan gedung perkantoran.
Due to high demand for office spaces in the coming years, the Board of Commissioners has requested the Board of Directors to focus more on the development of office buildings.
Dewan Komisaris juga memberikan pengarahan kepada Manajemen Hotel Borobudur Jakarta untuk lebih fokus pada penyelenggaraan M.I.C.E. sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap pendapatan hotel. Hotel Borobudur Jakarta juga diminta untuk terus menerus meningkatkan fasilitas dan kualitas layanannya, antara lain melakukan renovasi kamar-kamar tamu dan fasilitas umum lainnya. Selama tahun 2008, Hotel Borobudur Jakarta juga telah melakukan program penghematan energi dan penggunaan produk-produk ramah lingkungan.
The Board of Commissioners has directed Hotel Borobudur Jakarta’s Management to focus more on the Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), which is expected to generate higher hotel revenues. Hotel Borobudur Jakarta is demanded to continuously put the efforts in improving its quality of services and facilities by renovating the guest rooms and other public areas. During 2008, Hotel Borobudur Jakarta has introduced energy cost saving program and eco-friendly products.
Untuk meningkatkan kinerja usaha Perusahaan dan anak perusahaan, Dewan Komisaris secara berkala menyelenggarakan rapat gabungan dengan Direksi, Komite Audit dan jajaran Manajemen Inti guna memberikan saran dan pengarahan mengenai berbagai agenda, antara lain, pengembangan usaha, proyek-proyek pembangunan yang sedang berjalan maupun yang telah selesai dibangun, serta rencana pengembangan Sumber Daya Manusia.
For improving the business performance of the Company and its subsidiaries, the Board of Commissioners has held regular joint meetings with the Board of Directors, the Audit Committee, and the key Management Team to provide advice and direction on various agenda, among others, future business expansion, projects under construction, as well as completed projects, and the Human Resources Development plan.
Dewan Komisaris menyadari bahwa Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat penting bagi Perusahaan sehingga senantiasa membahas dan membicarakan program pengembangan Sumber Daya Manusia di dalam rapat gabungan dengan Direksi. Dengan pesatnya pengembangan di KNTS, Dewan Komisaris juga meminta tim Manajemen untuk melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui program-program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas para karyawan sehingga siap untuk dilibatkan pada proyek-proyek yang ada dan yang akan datang.
The Board of Commissioners believes that human resources are an essential asset of the Company and has extensively discussed the Human Resources Development in the joint meetings with the Board of Directors. With the current developments in SCBD and possibly outside SCBD, the Board of Commissioners requested the Management to extend the human resources development by providing training programs for all staffs, aiming at quality improvements so that they are ready for assignment in the existing and future projects.
Dewan Komisaris percaya bahwa karyawan dengan kualitas dan profesionalisme yang tinggi akan memiliki tanggung jawab, akuntabilitas, dan selalu transparan kepada pihakpihak pemangku kepentingan, yang merupakan kriteria dasar untuk Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
The Board of Commissioners always believe that a high quality and professional staff will be equipped with greater responsibility, accountability, and transparency to the stakeholders, those are the basic criteria for Good Corporate Governance.
Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham dan mitra usaha atas dukungan yang diberikan secara terus menerus selama ini.
In this opportunity, the Board of Commissioners would also like to thank the shareholders and business associates for their continuous support through out the years.
Prof. Dr. J.B. Sumarlin Presiden Komisaris/President Commissioner 18
SAMBUTAN DARI DIREKSI
19
MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pada tahun 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mencatat kinerja usaha yang sangat memuaskan yang tercermin dari peningkatan tajam dalam pendapatan usaha. Pendapatan Usaha konsolidasi mengalami peningkatan sebesar Rp 484,5 Miliar atau 99,8% pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007. Peningkatan tersebut terutama berasal dari pendapatan real estat yang mengalami peningkatan sebesar Rp 296,3 Miliar dan pendapatan jasa perhotelan yang mengalami peningkatan sebesar Rp 167,1 Miliar.
In 2008, the Company and its subsidiaries generated a significant business performance as reflected by a sharp increase in revenues. The consolidated revenues increased by Rp 484.5 billion or 99.8% in 2008 as compared to 2007. The increase was mainly contributed by the growth in revenues from real estate by Rp 296.3 billion and revenues from hotel services by Rp 167.1 billion.
Pada tahun 2008, Perusahaan juga berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp 46,8 Miliar dibandingkan tahun 2007, dimana Perusahaan mencatat Rugi Usaha Rp 64,1 Miliar.
In 2008, the Company has also successfully recorded an income from operations of Rp 46.8 billion as compared to the 2007 loss from operations of Rp 64.1 billion.
Sebagai akibat melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS, Perusahaan masih mencatat Rugi Bersih sebesar Rp 43,9 Miliar pada tahun 2008.
As a result of the weakening of the exchange rates in rupiah against US dollar, the Company incurred net loss of Rp 43.9 billion in 2008.
Selama tahun 2008, kegiatan usaha perhotelan dan proyek pengembangan properti di KNTS berjalan sesuai rencana, yakni dimulainya pembangunan gedung perkantoran “Equity Tower” dan kompleks gedung perkantoran “18 SCBD Office Park”.
During 2008, the hotel operations and the property developments in the SCBD were running as scheduled (i.e. the commencement of the development of office building named “Equity Tower” and office complex named “18 SCBD Office Park”).
Berikut ini disajikan ulasan singkat mengenai kegiatan usaha Perusahaan dan anak perusahaan selama tahun 2008.
Following are brief explanations on the business activities of the Company and its subsidiaries during the year 2008.
Hotel Borobudur Jakarta
Hotel Borobudur Jakarta
Kendati krisis keuangan global yang telah berlangsung sejak awal tahun telah berdampak penurunan terhadap k u n j u n g a n ta m u a s i n g m a u p u n l o k a l s e r ta penyelenggaraan acara di hotel, Hotel Borobudur Jakarta masih berhasil membukukan peningkatan Pendapatan Usaha dan Laba Usaha pada tahun 2008.
The occurrence of global financial crisis since the beginning of the year has affected the decline in foreign or local visitors as well as organizing of events in the hotel. Inspite of this, Hotel Borobudur Jakarta has still managed to book an increase in Revenues and Operating Profit in 2008.
Hotel Borobudur Jakarta telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah tamu Negara, antara lain, Timor Leste, Zimbabwe, Brazil dan Madagaskar.
Hotel Borobudur Jakarta has become the host of numerous state guests, among others, from Timor Leste, Zimbabwe, Brazil, and Madagascar.
Guna meningkatkan daya saing dengan hotel bintang lima lainnya, Hotel Borobudur Jakarta secara berkesinambungan melakukan peningkatan fasilitasfasilitas hotel dan kualitas layanan terhadap para tamu hotel.
To be competitive with other five-star hotels, Hotel Borobudur Jakarta has continuously improved the hotel facilities and quality of its services to the hotel guests.
Selama tahun 2008, Hotel Borobudur Jakarta telah merampungkan renovasi kamar tamu pada tiga lantai dan satu lantai lainnya diharapkan selesai pada bulan Pebruari 2009.
During 2008, Hotel Borobudur Jakarta has completed the guestrooms renovation of three floors and one floor is expected to be completed in February 2009.
Dalam mengantisipasi isu pemanasan global dan pencemaran lingkungan, Hotel Borobudur Jakarta telah melakukan program penghematan energi dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, antara lain, penggantian beberapa peralatan mekanis dan listrik seperti alat pendingin, menara pendingin dan pemasangan sistem perawatan air.
In anticipating the global warming and environmental issues, Hotel Borobudur Jakarta has conducted an energy saving program and planned to use eco-friendly substances, including among others; replacements of several mechanical and electrical equipments such as freezer, cooling tower, and water maintenance system installation.
SAMBUTAN DARI DIREKSI
MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Manajemen Hotel juga melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia secara terus menerus melalui program pendidikan pelatihan bagi para staf dan karyawan guna menghadapi kompetisi pasar yang semakin berat. Program pendidikan dan latihan ini telah menciptakan keahlian-keahlian baru, memberikan motivasi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi pada seluruh staf dan karyawan.
The Hotel Management has continuously implemented human resources development through the training programs for all staffs and employees to cope with strong market competition. The education and training programs have created new skills, motivation, increased productivity and efficiency to all staffs and employees.
Hotel Borobudur Jakarta juga senantiasa berpartisipasi dalam Program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), dengan mengadakan khitanan massal, program donor darah, berbuka puasa bersama anak yatim piatu, dan program-program lainnya yang diselenggarakan oleh Artha Graha Peduli.
Hotel Borobudur Jakarta has always participated in the Corporate Social Responsibility, by conducting ‘khitanan massal’, blood donation, break fasting with the orphans, and other programs held by Artha Graha Peduli.
Pada tahun 2009, Manajemen Hotel akan memulai renovasi pada Apartemen Garden Wing. Selain itu, Manajemen Hotel juga tengah merencanakan renovasi besar pada bangunan utama hotel yang realisasinya akan ditentukan setelah penyelenggaraan Pemilihan Umum, pada saat dimana situasi politik dan ekonomi dipandang sudah stabil.
In 2009, the Hotel Management will begin the renovation in Garden Wing Apartments. Further, the Hotel Management is currently planning a big renovation on the main hotel building that will take place after the Election Day, when the political and economic situation becomes stable.
PT Danayasa Arthatama Tbk
PT Danayasa Arthatama Tbk
PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) adalah pengembang utama Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (KNTS) yang memiliki lahan seluas kurang-lebih 45 hektar.
PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) is the main developer of Sudirman Central Business District (SCBD) that owns approximately 45 hectares of land.
Dengan keunggulan utama berupa lokasi di kawasan segitiga emas, KNTS menjadi target utama bagi para investor maupun pengembang properti yang berminat untuk berpartisipasi dalam pengembangan lahan di kawasan tersebut.
With the prime location in the golden triangle, SCBD has become the main target of the investors and property developers who are interested to participate in the development of the district.
Pada tahun 2008, terdapat dua proyek properti yang telah dimulai pembangunannya oleh anak-anak perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh DA.
In 2008, two property development projects were commenced by the subsidiaries which are directly or indirectly owned by DA.
Di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia, DA telah melakukan suksesi melalui restrukturisasi organisasi perusahaan pada tahun 2008. Berdasarkan penilaian atas kemampuan dan kinerja kerja, karyawan-karyawan telah dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Direksi DA berkeyakinan bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang terpenting, sehingga harus selalu diikutsertakan dalam program-program pelatihan guna meningkatkan kualitas, kemampuan dan kepuasan kerja.
In human resources development, DA has conducted succession plan through restructuring of its organization in 2008. Based on the evaluation on the capability and work performance, the employees have been promoted to higher levels. Its Board of Directors convinced that employees are the company’s most important assets, as such they must participate in various training programs in order to increase their quality, capability and work satisfaction.
DA juga senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan KNTS. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup penyuluhan dan perawatan kesehatan dan penyediaan beasiswa bagi pelajar berprestasi. Selama tahun 2008, DA telah memberikan Program Beasiswa untuk 10 murid teladan dari Sekolah Madrasah “Darul Rahman” di kelurahan Senayan, Jakarta Selatan.
DA has continuously participated in the social activities in the SCBD surrounding. These activities consist of health counseling and treatment, and providing scholarship to outstanding students. During 2008, DA has granted Scholarship Program to 10 outstanding students from Sekolah Madrasah “Darul Rahman” at the Senayan district, South Jakarta.
Merupakan visi DA untuk mengembangkan KNTS menjadi kawasan usaha yang memiliki kualitas berstandar
It is the vision of DA to develop the SCBD to become the business district with the best international quality 20
SAMBUTAN DARI DIREKSI
21
MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS
internasional yang terbaik di Indonesia. Dengan pelaksanaan pengembangan properti sesuai rencana tata kota serta penyediaan fasilitas pendukung yang memadai dan berstandar internasional di KNTS, DA berkeyakinan dapat memberikan layanan yang terbaik untuk kepentingan setiap korporasi maupun individu yang melakukan kegiatan usaha dan bertempat tinggal di KNTS.
standards in Indonesia. By implementing the property development according to urban designs and guidelines, as well as providing the best supporting facilities and with international standards in SCBD, DA believes it has given the best services for the interest of every corporation or individual who are conducting business activities and residing in SCBD.
Adalah misi DA untuk menghasilkan produk-produk properti berkualitas yang memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, dan masing-masing produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan para investor, penyewa gedung, dan penghuni residensial.
It is the mission of DA to create best quality property products that will give added value to the shareholders, and each product is created to fulfill the needs of all investors, tenants, and the building owners.
Strategi utama DA dalam menghadapi para pesaingnya terletak pada keunggulan lokasi, kualitas dan desain produk, sehingga pada akhirnya akan memberikan keuntungan investasi bagi para investor, serta menempatkan DA pada posisi terbaik diantara pemain properti utama lainnya.
DA’s main strategy in dealing with the competitors is its prime location, quality and product design, which will benefit the investment value in the long run, as well as positioning DA at the top amongst the other main property players.
PT Artha Telekomindo
PT Artha Telekomindo
PT Artha Telekomindo (AT) merupakan anak perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki DA dan menyelenggarakan fasilitas telekomunikasi dan produk multi-media di KNTS dan di luar KNTS.
PT Artha Telekomindo (AT) is a subsidiary which shares are 99% owned by DA and is providing telecommunication facilities and multi-media products in and out of SCBD.
Pendapatan Jasa Telekomunikasi yang diperoleh AT pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar Rp 20,1 miliar atau 68,1% pada tahun 2008. Peningkatan pendapatan jasa telekomunikasi tersebut terutama disebabkan oleh penambahan jumlah pelanggan dan produk jasa layanan multi-media telekomunikasi di dalam KNTS dan di luar KNTS.
The revenues from telecommunication sector generated by AT has increased significantly by Rp 20.1 billion or 68.1% in 2008. The increase was mainly due to the additional customers and multi-media product services in and out of SCBD.
PT Citra Wiradaya
PT Citra Wiradaya
PT Citra Wiradaya (CW) adalah anak perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki DA.
PT Citra Wiradaya (CW) is a subsidiary which shares are 99.99% owned by DA.
CW saat ini sedang mengembangkan kompleks perkantoran “18 SCBD Office Park” yang terletak di Lot18 KNTS. Pembangunan telah dimulai pada bulan Januari 2008 dan dijadwalkan selesai bulan Januari 2010. Sampai akhir tahun 2008, progres pembangunan telah mencapai 12,6% dan sebanyak 4 dari 5 unit gedung yang dibangun telah terjual.
CW is currently developing the office complex named “18 SCBD Office Park” located in Lot 18 of SCBD. The development commenced in January 2008 and is scheduled to be completed in January 2010. At the end of 2008, the development progress has reached 12.6%, and 4 of 5 units of the office complex have been sold.
PT Andana Utamagraha
PT Andana Utamagraha
PT Andana Utamagraha (AUG) merupakan anak perusahaan yang 51% sahamnya dimiliki DA dan pengembang apartemen “SCBD Suites” yang berlokasi di Lot 23-B KNTS. Sampai dengan akhir tahun 2008, apartemen “SCBD Suites” telah terjual sebanyak 92%. Sebanyak 13 unit tetap dimiliki AUG dan disewakan guna menghasilkan pendapatan sewa untuk jangka pendek serta keuntungan investasi properti di KNTS untuk jangka panjang.
PT Andana Utamagraha (AUG) is a subsidiary which shares are 51% owned by DA and is the developer of “SCBD Suites” apartment located at Lot 23-B of SCBD. As at the end of 2008, 92% of the “SCBD Suites” apartment has been sold. The remaining 13 units are kept by AUG and are being leased to generate income in the current period and capital gain on property investment in SCBD in the a long-term.
SAMBUTAN DARI DIREKSI
MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS
PT Majumakmur Arthasentosa
PT Majumakmur Arthasentosa
PT Majumakmur Arthasentosa (MAS) merupakan anak perusahaan yang 51% sahamnya dimiliki DA dan pemilik lahan yang berlokasi di Lot 23-A KNTS. MAS bergerak di bidang usaha jasa perhotelan. Kegiatan pembangunan hotel telah ditunda untuk sementara waktu sampai kondisi ekonomi membaik.
PT Majumakmur Arthasentosa (MAS) is a subsidiary which shares are 51% owned by DA and is the owner of the land located at Lot 23-A of SCBD. MAS is engaged in the hotel services and related facilities. The hotel development has been temporarily suspended until the economic condition is back to normal.
Delfina Group Holdings Limited
Delfina Group Holdings Limited
Delfina Group Holdings Limited (Delfina) merupakan anak perusahaan yang 63,64% sahamnya dimiliki DA dan pemegang 55% saham dalam PT Pacific Place Jakarta (PPJ), pemilik kompleks “One Pacific Place” yang berlokasi di Lot 3 & 5 KNTS. Kompleks tersebut telah beroperasi komersial pada bulan Nopember 2007.
Delfina Group Holdings Limited (Delfina) is a subsidiary which shares are 63.64% owned by DA and it also the shareholder of 55% shares in PT Pacific Place Jakarta (PPJ), owner of “One Pacific Place” complex located at Lot 3 & 5 SCBD. The complex has started its commercial operations in November 2007.
Pada tahun 2008, PPJ telah beroperasi komersial selama setahun penuh dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Usaha konsolidasi, terutama yang berasal dari pendapatan sewa “Pacific Place Mall”, mulai dibukukannya penjualan sebagian atas unit apartemen strata “Pacific Place Residences”, ruang perkantoran strata-title “One Pacific Place”, jasa perhotelan “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” dan serviced apartment “The Ritz-Carlton Pacific Place Residences”.
In 2008, PPJ has operated fully and provide significant contribution to the consolidated revenues, mainly from the rental revenue of “Pacific Place Mall”, sale of the strata-title office “One Pacific Place”, “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” hotel services, and “The Ritz-Carlton Pacific Place Residences” serviced apartment.
Saat ini, PT Graha Sampoerna (GS), anak perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki PPJ, juga sedang mengembangkan gedung perkantoran “Equity Tower” yang terletak di Lot 9 KNTS. Pembangunan telah dimulai pada bulan Oktober 2008 dan dijadwalkan selesai bulan Pebruari 2010. Sampai akhir tahun 2008, progres pembangunan telah mencapai 24,9% dan telah terjual sebanyak lebih kurang 68%.
Currently, PT Graha Sampoerna (GS), a subsidiary which shares are 99.99% owned by PPJ, is also developing an office building named “Equity Tower” located at Lot 9 SCBD. The development commenced in October 2008 and is scheduled to be completed in February 2010. As at the end of 2008, the development progress has reached 24.9% and approximately 68% of the saleble area has been sold.
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Human Resources Development Program (HRD)
Direksi berpendapat bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia harus menjadi perhatian utama Perusahaan dan anak-anak perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan dan anak-anak perusahaan telah mengembangkan beberapa program Pengembangan Sumber Daya Manusia, antara lain:
The Board of Directors believes that human resources development must become the main objective of the Company and its subsidiaries. As such, the Company and its subsidiaries have developed various Human Resources Development programs consisting of:
- Mengadakan program pelatihan berkesinambungan dan komprehensif terhadap semua karyawan; - Melakukan proses seleksi terhadap karyawan yang berkualitas dan berkompeten; - Melakukan penilaian terhadap kinerja kerja dan rencana jenjang karir karyawan; - Mengantisipasi perkembangan usaha Perusahaan, maka secara rutin diadakan kajian terhadap aktiva manusia (human capital) sebagai bagian dari program suksesi; - Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia dari dalam perusahaan agar karyawan siap menduduki posisi yang lowong di perusahaan apabila diperlukan.
- Continuous and comprehensive training programs to all employees; - Selection/hiring of quality and competent employees; - Evaluation of employees’ work performance and career path planning; - Periodic analysis of the human capital in anticipation of the Company’s business development as part of the succession plan; - Development of employees work comprehension and proficiency to stand-in vacant positions when required.
22
SAMBUTAN DARI DIREKSI
MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Rencana dan Tinjauan Usaha Tahun 2009
Planning and Business Outlook for Year 2009
Krisis keuangan global selama tahun 2008 telah mempengaruhi pasar modal dan pasar keuangan di Indonesia, ditandai antara lain dengan melemahnya nilai tukar mata uang rupiah, penurunan nilai pasar saham dan surat berharga, serta kenaikan suku bunga. Kondisi tersebut telah mengakibatkan berkurangnya likuiditas, terbatasnya penyediaan kredit serta menurunnya pertumbuhan ekonomi. Memburuknya kondisi ekonomi tersebut diperkirakan akan berdampak lebih jauh di berbagai sektor industri dan sektor riil pada tahun 2009.
The global financial crisis during year 2008 has affected the capital market and financial market in Indonesia, which is marked by the weakening of the Rupiah exchange rate, decline in the capital market and bonds value, as well as increase in the interest rates. Such condition has resulted in decrease of liquidity, limitation in credit facilities, and decline in the economic growth. The adverse economic conditions are predicted to further impact various sectors of the real estate industry in 2009.
Untuk menghadapi kondisi tersebut di atas, Perusahaan dan anak perusahaan akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
To cope with the above conditions, the Company and its subsidiaries will implement the following programs:
a. Menerapkan Rencana Manajemen yang meliputi Strategi dan Program Pengembangan Usaha dan Sumber Daya Manusia. Strategi tersebut mencakup Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan serta Kebijakan Dasar Perusahaan dalam pengembangan usaha dan sumber daya manusia. b. Tetap melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan gedung perkantoran pada Lot 9 dan Lot 18 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. c. Menerapkan Program Restrukturisasi Keuangan guna penyelesaian kewajiban Perusahaan. d. Melakukan program penghematan biaya.
a. Apply the Management Plans which consist of Strategy and Business Development and Human Resources Programs. The strategy will consist of Vision, Mission and Objectives of the Company, as well as Basic Policy in business and human resources development. b. Continue and complete the development of the office buildings in Lot 9 and Lot 18 as schedule.
Selain hal di atas, Direksi juga akan mengkaji ulang rencana jangka panjang Perusahaan berupa pengembangan proyek properti yang berlokasi di luar KNTS, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja usaha dalam bentuk kontribusi pendapatan yang lebih tinggi bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
In addition to the above, the Board of Directors will reevalute the long-term plan regarding the property development project outside SCBD, with the main objective of increasing future business performance and higher revenue contributions to the Company and its subsidiaries.
Akhir kata, Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh jajaran manajemen serta para karyawan atas dukungan dan kontribusi yang telah diberikan selama ini. Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada para bankir dan mitra usaha atas kerjasama yang telah terjalin dari tahun ke tahun.
To close, the Board of Directors would like to thank the shareholders and all management teams as well as the employees for their support and contributions during the year. Gratitude and appreciation are also extended to the bankers and business associates for the continued support from time to time.
c. Implement Financial Restructuring Program for the settlement of the Company’s loan. d. Conduct cost saving program.
H. Jusuf Indradewa, S.H. Presiden Direktur/President Director
23
IMAGE
24
IMAGE
25
FINANCIAL ANALYSIS
ANALISA KEUANGAN
OVERVIEW
PENDAHULUAN Selama tahun berjalan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan usaha yang signifikan. Pada tahun 2008, PT Pacific Place Jakarta (PPJ), anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan dan pemilik kompleks “One Pacific Place” yang terletak di Lot 3 dan 5 KNTS, beroperasi komersial selama setahun penuh. “One Pacific Place” merupakan suatu kompleks multi guna yang terdiri dari apartemen strata-title “Pacific Place Residences”, serviced apartment “The Ritz-Carlton Pacific Place Residences”, hotel “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place”, pusat perbelanjaan “Pacific Place Mall” dan ruang perkantoran “One Pacific Place”.
During the year, the Company and its Subsidiaries recognized a significant growth in Revenues. In 2008, PT Pacific Place Jakarta (PPJ), an indirectly owned subsidiary and the owner of “One Pacific Place” complex located at Lots 3 and 5 in SCBD, is operating commercially in full year. “One Pacific Place” is a mixed-use complex consisting of strata-title apartments named “Pacific Place Residences”, serviced apartments named “The RitzCarlton Pacific Place Residences”, a hotel named “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place”, a shopping center named “Pacific Place Mall”, and office spaces named “One Pacific Place”.
Proyek pengembangan di KNTS selama tahun 2008 juga berjalan sesuai rencana, yakni pembangunan gedung perkantoran yang diberi nama “Equity Tower” oleh PT Graha Sampoerna, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh PPJ dan kompleks gedung perkantoran yang diberi nama “18 SCBD Office Park” oleh PT Citra Wiradaya, anak perusahaan PT Danayasa Arthatama Tbk (DA).
In 2008, the project developments in SCBD were resumed as scheduled, i.e. the constructions of strata-title office building named the “Equity Tower” by PT Graha Sampoerna, a wholly-owned subsidiary of PPJ, and office complex named “18 SCBD Office Park” by PT Citra Wiradaya, a subsidiary of PT Danayasa Arthatama Tbk (DA).
a. Growth of Assets
a. Pertumbuhan Aset
Dalam Miliar Rupiah/In Billion Rupiah Keterangan
Description
Kas dan Setara Kas Investasi Piutang Usaha dan Lain-lain Persediaan Uang Muka Pajak dan Biaya Dibayar di Muka Aset Pajak Tangguhan - Bersih Properti Investasi - Bersih Aset Tetap - Bersih Goodwill - Bersih Aset Lain-lain Jumlah Aset
2008
2007
Cash and Cash Equivalents Investments Accounts Receivable -Trade and Others Inventories Advances Prepaid Taxes and Expenses Deferred Tax Assets - Net Investment Properties - Net Property and Equipment - Net Goodwill - Net Other Assets
210,3 583,7 84,3 1.701,8 10,8 29,8 7,7 1.222,7 1.410,3 137,7 87,9
89,8 492,9 66,5 1.545,5 19,2 99,9 18,2 1.162,5 1.432,7 118,1 35,6
Total Assets
5.487,0
5.080,9
26
ANALISA KEUANGAN
27
FINANCIAL ANALYSIS
Kas dan Setara Kas mengalami peningkatan sebesar Rp 120,5 Miliar atau 134,2% dari Rp 89,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp. 210,3 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan yang signifikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan dana yang ditempatkan pada rekening giro dan deposito berjangka selama tahun berjalan.
Cash and Cash Equivalents increased by Rp 120.5 Billion or 134.2% from Rp 89.8 Billion as of December 31, 2007 to Rp 210.3 Billion as of December 31, 2008. This significant improvement was primarily due to more funds held in current accounts and additional placements in time deposits during the year.
Investasi meliputi efek-efek hutang, penyertaan saham, rekening giro dan deposito berjangka yang dibatasi pencairannya dan digunakan sebagai rekening pembayaran surat hutang dan hutang bank.
Investments represent investments in debt securities, shares of stock, restricted cash in current accounts, and time deposit earnmarked to service Notes Payable and Bank Loans.
Perusahaan mencatat peningkatan Investasi sebesar Rp 90,8 Miliar atau 18,4% dari Rp 492.9 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 583,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan nilai efek-efek hutang dalam dollar AS yang dimiliki Perusahaan akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS dan penyertaan saham yang dilakukan oleh PT Citra Wiradaya, anak perusahaan DA, dalam PT Bina Mulia Unika yang dibukukan berdasarkan metode ekuitas.
The Company posted an increase in Investments by as much as Rp 90.8 Billion or 18.4% from Rp 492.9 Billion as of December 31, 2007 to Rp 583.7 Billion as of December 31, 2008. This increase was primarily resulted from the increase in debt securities due to the weakening of Rupiah against US Dollar, and acquisition of shares of stock by PT Citra Wiradaya, a subsidiary of DA in PT Bina Mulia Unika which is accounted for by the equity method.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain mengalami peningkatan sebesar Rp 17,8 Miliar atau 26,8% dari Rp 66,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 84,3 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama berasal dari bertambahnya pendapatan usaha dari jasa perhotelan dan real estat pada tahun 2008.
Accounts Receivable - Trades and Others escalated by Rp 17.8 Billion or 26.8% from Rp 66.5 Billion as of December 31, 2007 to Rp 84.3 Billion as of December 31, 2008. This increase was brought about by the improvement in 2008 revenues from hotel operations and real estate.
Persediaan terdiri dari persediaan real estat dan barang dan perlengkapan hotel. Persediaan real estat meliputi tanah dan bangunan yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi dan tanah yang sedang dikembangkan.
Inventories consist of real estate inventories, and hotel inventories and supplies. Real estate inventories comprise of land and buildings ready for sale, building under construction, and land under development.
Persediaan mengalami peningkatan sebesar Rp 156,3 Miliar atau 10,1% dari Rp 1.545,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 1.701,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh akumulasi biaya konstruksi gedung “Equity Tower” yang sedang dibangun PT Graha Sampoerna.
Inventories reflected an increase of Rp 156.3 Billion or 10.1% from Rp 1,545.5 Billion as of December 31, 2007 to Rp 1,701.8 Billion as of December 31, 2008. This increase was mainly due to the accumulated construction costs of office building named “Equity Tower” which is being constructed by PT Graha Sampoerna.
Uang Muka mengalami penurunan sebesar Rp 8,4 Miliar atau 43,8% dari Rp 19,2 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 10,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penggunaan uang muka dalam transaksi dengan pemasok hotel dan pemasok lainnya.
Advances decreased by Rp 8.4 Billion or 43.8% from Rp 19.2 Billion as of December 31, 2007 to Rp 10.8 Billion as of December 31, 2008. This decrease was principally due to the utilization of advances made to hotel and other suppliers.
ANALISA KEUANGAN
FINANCIAL ANALYSIS
Pajak dan Biaya Dibayar di Muka mengalami penurunan sebesar Rp 70,1 Miliar atau 70,2% dari Rp 99,9 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 29,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan tersebut disebabkan oleh restitusi Pajak Pertambahan Nilai – Masukan pada tahun berjalan.
Prepaid Taxes and Expenses decreased by Rp 70.1 Billion or 70.2% from Rp 99.9 Billion as of December 31, 2007 to Rp 29.8 Billion as of December 31, 2008. This decline was attributable to the refund of Value Added Tax - Input during the year.
Aset Pajak Tangguhan – Bersih mengalami penurunan sebesar Rp 10,5 Miliar atau 57,7% dari Rp 18,2 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 7,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penghapusan aset pajak tangguhan pada anak-anak perusahaan karena tidak ada manfaat yang bisa dihasilkan pada tahun-tahun mendatang dari aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred Tax Assets – Net decreased by Rp 10.5 Billion or 57.7% from Rp 18.2 Billion as of December 31, 2007 to Rp 7.7 Billion as of December 31, 2008. This decrease was mainly resulted from the write-off of deferred tax assets of the Subsidiaries since there are no future tax benefits can be derived from those assets.
Properti Investasi – Bersih mengalami peningkatan sebesar Rp 60,2 Miliar atau 5,2% dari Rp 1.162,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 1.222,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan perolehan aset tetap untuk “Pacific Place Mall”.
Investment Properties - Net increased by Rp 60.2 Billion or 5.2% from Rp 1,162.5 Billion as of December 31, 2007 to Rp 1,222.7 Billion as of December 31, 2008. This increase was mainly due to acquisition of additional fixed assets for “Pacific Place Mall”.
Aset Tetap – Bersih mengalami penurunan sebesar Rp 22,4 Miliar atau 1,6% dari Rp 1.432,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 1.410,3 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan Aset Tetap disebabkan oleh beban penyusutan hotel “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” dan “Hotel Borobudur Jakarta” selama tahun berjalan.
Property and Equipment – Net decreased by Rp 22.4 Billion or 1.6% from Rp 1,432.7 Billion as of December 31, 2007 to Rp 1,410.3 Billion as of December 31, 2008. This decrease was principally due to depreciation expense of “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” and “Hotel Borobudur Jakarta” hotels recognized during the year.
Goodwill – Bersih mengalami peningkatan sebesar Rp 19,6 Miliar atau 16,6% dari Rp 118,1 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 137,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2007, Goodwill berasal dari selisih antara harga perolehan dengan nilai buku atas penyertaan saham DA dalam GPS, dan penukaran penyertaan saham DA dalam PPJ dengan penyertaan saham dalam Delfina Group Holdings Limited yang belum diamortisasi. Peningkatan pada tahun 2008 berasal dari selisih antara harga perolehan dengan nilai buku atas penyertaan saham PPJ dalam PT Graha Sampoerna.
Goodwill – Net increased by Rp 19.6 Billion or 16.6% from Rp 118.1 Billion as of December 31, 2007 to Rp 137.7 Billion as of December 31, 2008. As of December 31, 2007, Goodwill arose from the unamortized difference between the acquisition cost over the book value of DA’s investment in shares of stock of GPS, and swap of PPJ shares between DA and Delfina Group Holdings Limited. The increase in 2008 resulted from the difference between the acquisition cost over the book value of PPJ’s investment in shares of stock in PT Graha Sampoerna.
Aset Lain-lain mengalami peningkatan sebesar Rp 52,3 Miliar atau 146,9% dari Rp 35,6 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 87,9 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama berasal dari biaya proyek pembangunan dalam pelaksanaan dan pembelian hak guna kapasitas transmisi. Aset Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2007 terutama terdiri dari peralatan usaha hotel dan biaya tangguhan proyek Lot 6 KNTS.
Other Assets showed a growth in value by Rp 52.3 Billion or 146.9% from Rp 35.6 Billion as of December 31, 2007 to Rp 87.9 Billion as of December 31, 2008. This increase was mainly due to costs incurred on on-going project developments and the acquisition of right to use transmission capacity. Other Assets as of December 31, 2007 consisted mainly of hotel operating equipment and deferred charges for Lot 6 SCBD project.
28
FINANCIAL ANALYSIS
ANALISA KEUANGAN
b. Growth of Liabilities
b. Pertumbuhan Kewajiban
Dalam Miliar Rupiah/In Billion Rupiah
29
Keterangan
Description
2008
2007
Surat Hutang Hutang Bank Hutang Obligasi Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Pendapatan Diterima di Muka Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Usaha Taksiran Kewajiban untuk Pembangunan Prasarana Cadangan Imbalan Pasti Pasca-kerja Pendapatan Ditangguhkan Kewajiban Lain-lain
Notes Payable Bank Loan Bonds Payable Trade Accounts Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance Unearned Revenues
766,5 941,6 22,0 177,4 21,0 354,7 235,5 173,7
753,5 823,7 25,0 219,5 12,5 451,6 125,8
Due to Related Parties
56,9 9,1
24,3 -
1,8
1,0
24,9
24,9
43,2 17,6 870,7
31,6 17,6 578,1
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
3.716,6
3.089,1
Deferred Tax Liabilities - Net Reserve for Replacement of Operating Equipment Estimated Liabilities for Infrastructure Development Defined-Benefit Post-employment Reserve Deferred Revenues Other Liabilities
Surat Hutang mengalami peningkatan sebesar Rp 13,0 Miliar atau 1,7% dari Rp 753,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 766,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Surat Hutang tersebut diterbitkan oleh PPJ dengan nilai nominal sebesar AS$ 80 Juta dan digunakan untuk membiayai pengembangan kompleks “One Pacific Place”. Pada tahun 2008, PPJ telah melakukan pembayaran sebesar AS$ 10 Juta dari jumlah pokok terhutang. Peningkatan bersih tersebut disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS dari Rp 9.419/AS$1 pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 10.950/AS$1 pada tanggal 31 Desember 2008.
Notes Payable increased by Rp 13.0 Billion or 1.7% from Rp 753.5 Billion as of December 31, 2007 to Rp 766.5 Billion as of December 31, 2008. The Notes Payable amounting to US$ 80 Million were issued by PPJ to finance the construction “One Pacific Place” complex. In 2008, PPJ paid US$ 10 Million of the outstanding principal Notes Payable balance. This net increase was brought by the weakening of Rupiah against US Dollar from Rp 9,419 to US$ 1 as of December 31, 2007 to Rp 10,950 to US$ 1 as of December 31, 2008.
Hutang Bank mengalami peningkatan sebesar Rp 117,9 Miliar atau 14,3% dari Rp 823,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 941,6 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Hutang Bank pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan hutang sindikasi dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 85,9 Juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS pada tahun 2008.
Bank Loan increased by Rp 117.9 Billion or 14.3% from Rp 823.7 Billion as of December 31, 2007 to Rp 941.6 Billion as of December 31, 2008. As of December 31, 2008, Bank Loan consists of a syndicated loan totaling to US$ 85.9 Million. This increase was brought by the weakening of Rupiah against US Dollar in 2008.
ANALISA KEUANGAN
FINANCIAL ANALYSIS
Hutang Obligasi mengalami penurunan sebesar Rp 3,0 Miliar atau 12,0% dari Rp 25,0 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 22,0 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan tersebut disebabkan oleh penyelesaian pokok hutang obligasi sebesar Rp 3,0 Miliar selama tahun berjalan.
Bonds Payable decreased by Rp 3.0 Billion or 12.0% from Rp 25.0 Billion as of December 31, 2007 to Rp 22.0 Billion as of December 31, 2008. This decrease was due to the Rp 3 Billion settlement of the outstanding principal Bonds Payable balance during the year.
Hutang Usaha mengalami penurunan sebesar Rp 42,1 Miliar atau 19,2% dari Rp 219,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 177,4 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Hutang Usaha terutama berasal dari kewajiban atas jasa kontraktor dan pembelian material konstruksi dalam rangka pengembangan kompleks “Equity Tower” dan “18 SCBD Office Park”. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran hutang usaha kepada kontraktor dan pemasok selama tahun berjalan.
Trade Accounts Payable declined by Rp 42.1 Billion or 19.2% from Rp 219.5 Billion as of December 31, 2007 to Rp 177.4 Billion as of December 31, 2008. Trade Accounts Payable as of December 31, 2008 represent obligations arising from contractor services and purchases of building materials in connection with the construction of “Equity Tower” and “18 SCBD Office Park”. This decline was brought by the payment to contractors and suppliers during the year.
Hutang Pajak mengalami peningkatan sebesar Rp 8,5 Miliar atau 68,0% dari Rp 12,5 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 21,0 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan hutang pajak kini, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Pembangunan I atas jasa perhotelan dan Pajak Pertambahan Nilai.
Taxes Payable increased by Rp 8.5 Billion or 68.0% from Rp 12.5 Billion as of December 31, 2007 to Rp 21.0 Billion as of December 31, 2008. This increase was primarily due to increase in current tax payable, Income Tax Payable – Article 21, Sales Tax on Luxury Goods, Development Tax on hotel services, and Value Added Tax.
Biaya yang Masih Harus Dibayar mengalami penurunan sebesar Rp 96,9 Miliar atau 21,5% dari Rp 451,6 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 354,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga.
Accrued Expenses decreased by Rp 96.9 Billion or 21.5% from Rp 451.6 Billion as of December 31, 2007 to Rp 354.7 Billion as of December 31, 2008. This decrease was mainly due to the decrease in interest expense accounts.
Uang Muka Penjualan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 235,5 Miliar dan merupakan uang muka yang diterima dari para pembeli unit perkantoran strata title “Equity Tower”.
Sales Advances as of December 31, 2008 amounted to Rp 235.5 Billion, represent advance payments received from sales of “Equity Tower” strata-title office building.
Pendapatan Diterima di Muka mengalami peningkatan sebesar Rp 47,9 Miliar atau 38,1% dari Rp 125,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 173,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan sewa diterima di muka dari para penyewa “Pacific Place Mall” dan “The Ritz-Carlton Pacific Place Residences”.
Unearned Revenues rose by 47.9 Billion or 38.1% from Rp 125.8 Billion as of December 31, 2007 to Rp 173.7 Billion as of December 31, 2008. This increase was due to unearned portion of rental payments received from tenants of “Pacific Place Mall” and “The Ritz-Carlton Pacific Place Residences”.
Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa mengalami peningkatan sebesar Rp 32,6 Miliar atau 134,2% dari Rp 24,3 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 56,9 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kewajiban PT Citra Wiradaya kepada PT Bina Mulia Unika pada tahun 2008.
Due to Related Parties increased by Rp 32.6 Billion or 134.2% from Rp 24.3 Billion as of December 31, 2007 to Rp 56.9 Billion as of December 31, 2008. This increase was mainly due to outstanding liabilities of PT Citra Wiradaya to PT Bina Mulia Unika in 2008.
Kewajiban Pajak Tangguhan – Bersih pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 9,1 Miliar dan merupakan pajak tangguhan atas beban penyusutan dan amortisasi Aset Tetap Perusahaan yang secara fiskal tidak dapat dikurangkan di masa mendatang.
Deferred Tax Liabilities – Net, as of December 31, 2008 amounting to Rp 9.1 Billion represent deferred tax on the Company’s future non-deductible depreciation and amortization expenses of its Property and Equipment.
30
FINANCIAL ANALYSIS
ANALISA KEUANGAN Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 0,8 Miliar atau 80,0% dari Rp 1,0 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 1,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penyisihan untuk penggantian peralatan usaha hotel yang dialokasikan hotel “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” selama tahun berjalan.
Reserve for Replacement of Operating Equipment increased by Rp 0.8 Billion or 80.0% from Rp 1.0 Billion as of December 31, 2007 to Rp 1.8 Billion as of December 31, 2008. This increase was due to the reserve for replacement of operating equipment provided by “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” hotel during the year.
Tidak terdapat perubahan pada Taksiran Kewajiban untuk Pembangunan Prasarana dari tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.
There is no change in Estimated Liabilities for Infrastructure Development from December 31, 2007 to December 31, 2008.
Cadangan Imbalan Pasti Pasca-kerja mengalami peningkatan sebesar Rp 11,6 Miliar atau 36,7% dari Rp 31,6 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 43,2 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pencatatan imbalan pasca-kerja yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian aktuaris independen.
Defined-Benefit Post-employment Reserve increased by Rp 11.6 Billion or 36.7% from Rp 31.6 Billion as of December 31, 2007 to Rp 43.2 Billion as of December 31, 2008. This increase was principally due to the postemployment benefits recognized as determined based on the independent actuarial valuation report.
Tidak terdapat perubahan pada Pendapatan Ditangguhkan dari tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.
There is no change in Deferred Revenues from December 31, 2007 to December 31, 2008.
Kewajiban Lain-lain mengalami peningkatan sebesar Rp 292,6 Miliar atau 50,6% dari Rp 578,1 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 870,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penerimaan uang deposit dari para pembeli unit perkantoran strata title “Equity Tower” dan pembeli tanah “18 SCBD Office Park”.
Other Liabilities increased by Rp 292.6 Billion or 50.6% from Rp 578.1 Billion as of December 31, 2007 to Rp 870.7 Billion as of December 31, 2008. This increase mainly represents deposits from the buyers of “Equity Tower” strata-title office buildings, and a buyer of land located at “18 SCBD Office Park”.
c. Results of Operations
c. Hasil Usaha
Dalam Miliar Rupiah/In Billion Rupiah
31
Keterangan
Description
2008
2007
Pendapatan Usaha Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Beban Lain-lain - Bersih Beban Pajak - Bersih Pos Luar Biasa Laba Pra-akuisisi Hak Minoritas atas Rugi Bersih Anak Perusahaan
Revenues Cost of Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Other Expenses - Net Tax Expense - Net Extraordinary Item Pre-acquisition Income Minority Interest in Net Loss of the Subsidiaries
970,1 464,8 505,3 458,5 46,8 (221,9) 54,0 7,9 -
485,6 311,2 174,4 238,5 (64,1) (296,4) 0,4 (0,3)
177,3
142,2
Rugi Bersih
Net Loss
(43,9)
(219,0)
FINANCIAL ANALYSIS
ANALISA KEUANGAN Pendapatan usaha berdasarkan jenis kegiatan usahanya adalah sebagai berikut:
Revenues according to line of business are presented hereunder:
Dalam Miliar Rupiah/In Billion Rupiah Keterangan
Description
2008
2007
Real Estat Hotel Jasa Telekomunikasi Jasa Manajemen
Real Estate Hotel Telecommunication Services Management Services
562,6 354,4 49,6 3,5
266,3 187,3 29,5 2,5
Jumlah Pendapatan Usaha
Total Revenues
970,1
485,6
Pendapatan Usaha diperoleh dari bidang usaha real estat, perhotelan, jasa telekomunikasi dan jasa manajemen.
Revenues are derived from real estate sales, hotel operations, telecommunication services, and management services.
Pendapatan Usaha pada tahun 2008 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2007 yakni sebesar Rp 484,5 Miliar atau 99,8% dari Rp 485,6 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 970,1 Miliar pada tahun 2008.
Revenues generated in 2008 were significantly higher than in 2007 by Rp 484.5 Billion or 99.8%, which increased from Rp 485.6 Billion in 2007 to Rp 970.1 Billion in 2008.
Pada tahun 2008, Pendapatan real estat mengalami peningkatan sebesar Rp 296,3 Miliar atau 111,3% dari Rp 266,3 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 562,6 Miliar pada tahun 2008. Peningkatan tersebut terutama berasal dari pendapatan sewa “Pacific Place Mall” dan penjualan ruang perkantoran stata-title “One Pacific Place” pada tahun 2008.
In 2008, Real Estate revenues increased by Rp 296.3 Billion or 111.3% from Rp 266.3 Billion in 2007 to Rp 562.6 Billion in 2008. This increase was mainly attributed by rental income of “Pacific Place Mall” and the sale of “One Pacific Place” strata-title office spaces in 2008.
Pendapatan bidang usaha perhotelan mengalami peningkatan sebesar Rp 167,1 Miliar atau 89,2% dari Rp 187,3 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 354,4 Miliar pada tahun 2008, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan sewa kamar dan penjualan makanan dan minuman di hotel “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place”.
Revenues from hotel operations increased by Rp 167.1 Billion or 89.2% from Rp 187.3 Billion in 2007 to Rp 354.4 Billion in 2008, which was mainly due to the increase in revenues from room and food and beverages departments’ operation of “The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place” hotel.
Pendapatan jasa telekomunikasi mengalami peningkatan sebesar Rp 20,1 Miliar atau 68,1% dari Rp 29,5 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 49,6 Miliar pada tahun 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan jumlah pelanggan dan jasa multi-media.
Revenues from telecommunication services increased by Rp 20.1 Billion or 68.1% from Rp 29.5 Billion in 2007 to Rp 49.6 Billion in 2008. This increase was due to increase in number of customers and multi-media services.
Pendapatan jasa manajemen berasal dari PT Dharma Harapan Raya (“DHR"). Saat ini DHR memberikan jasa manajemen untuk Hotel Borobudur Jakarta yang dimiliki Perusahaan, dan Discovery Kartika Plaza Hotel di Bali. Pendapatan jasa manajemen mengalami peningkatan sebesar Rp 1,0 Miliar atau 40,0% dari Rp 2,5 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 3,5 Miliar pada tahun 2008 yang disebabkan oleh meningkatnya pendapatan usaha Discovery Kartika Plaza Hotel selama tahun 2008.
Revenues from management services was contributed by PT Dharma Harapan Raya (“DHR”). Currently, DHR is managing Hotel Borobudur Jakarta, owned by the Company, and Discovery Kartika Plaza Hotel in Bali. Revenues from management services increased by Rp 1.0 Billion or 40.0% from Rp 2.5 Billion in 2007 to Rp 3.5 Billion in 2008, due to the increase in revenues from operations of Discovery Kartika Plaza Hotel in 2008.
32
FINANCIAL ANALYSIS
ANALISA KEUANGAN Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp 153,6 Miliar atau 49,4% dari Rp 311,2 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 464,8 Miliar pada tahun 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan sewa “Pacific Place Mall”, penjualan ruang perkantoran strata-title “One Pacific Place” dan jasa perhotelan.
Cost of Revenues increased by Rp 153.6 Billion or 49.4% from Rp 311.2 Billion in 2007 to Rp 464.8 Billion in 2008. This increase was primarily due to increase in rental income of “Pacific Place Mall”, sales of “One Pacific Place” strata-title office spaces, and hotel services.
Beban Usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 220,0 Miliar atau 92,2% dari Rp 238,5 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 458,5 Miliar pada tahun 2008. Peningkatan Beban Usaha terutama disebabkan oleh meningkatnya beban umum dan administrasi atas kegiatan usaha kompleks “One Pacific Place” dan jasa perhotelan.
Operating Expenses increased by Rp 220.0 Billion or 92.2% from Rp 238.5 Billion in 2007 to Rp 458.5 Billion in 2008. This increase was mainly due to general and administration expenses incurred in commercial operations of the “One Pacific Place” complex, and hotel services.
Beban Lain-lain – Bersih mengalami penurunan sebesar Rp 74,5 Miliar atau 25,1% dari Rp 296,4 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 221,9 Miliar pada tahun 2008. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pengakuan pendapatan atas efek-efek hutang setelah dikurangi dengan kerugian kurs mata uang asing sebagai akibat melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS.
Other Expenses – Net decreased by Rp 74.5 Billion or 25.1% from Rp 296.4 Billion in 2007 to Rp 221.9 Billion in 2008. This decrease was mainly due to recognition of income on debt securities, and of foreign exchange losses as a result of the weakening of Rupiah against US Dollar.
Beban Pajak mengalami peningkatan sebesar Rp 53,6 Miliar atau 13.400,0% dari Rp 0,4 Miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 54,0 Miliar pada tahun 2008 sebagai akibat dari beban pajak kini anak perusahaan dan beban pajak tangguhan Perusahaan pada tahun 2008.
Tax Expense increased by Rp 53.6 Billion or 13,400.0% from Rp 0.4 Billion in 2007 to Rp 54.0 Billion in 2008 due to current tax expenses of the Subsidiaries and the deferred tax expense of the Company in 2008.
Pos Luar Biasa pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 7,9 Miliar merupakan laba atas penyelesaian pokok obligasi dan penghapusan tunggakan bunga obligasi pada tahun 2008.
Extraordinary Item in 2008 amounted to Rp 7.9 Billion represents gain on settlement of the bonds’ principal and accrued interest written off in 2008.
d. Growth of Equity
d. Pertumbuhan Ekuitas
Dalam Miliar Rupiah/In Billion Rupiah Keterangan Jumlah Ekuitas
Description
Equity Total Equity
Jumlah Ekuitas mengalami penurunan sebesar Rp 43,9 Miliar atau 3,6% dari Rp 1.219,7 Miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 1.175,8 Miliar pada tanggal 31 Desember 2008, sebagai akibat dari rugi bersih konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar Rp 43,9 Miliar pada tahun 2008.
33
2008
2007
1.175,8
1.219,7
Total Equity decreased by Rp 43.9 Billion or 3.6% from Rp 1,219.7 Billion as of December 31, 2007 to Rp 1,175.8 Billion as of December 31, 2008 as a result of consolidated net losses of the Company and its Subsidiaries amounting to Rp 43.9 Billion in 2008.
IMAGE
34
IMAGE
35
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRACTICES
Perusahaan secara berkesinambungan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini dilakukan sematamata untuk menjaga kepentingan para pemegang saham, karyawan dan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholders).
The Company has continuously implemented the Good Corporate Governance (“GCG”) Practices in carrying out its business. It is solely for all the interest of shareholders, employees, as well as stakeholders.
Untuk mencapai hal tersebut, maka sejak tahun 2003, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan membentuk Komite Audit serta Divisi Internal Audit.
In achieving of the above, in 2003, the Company has appointed Independent Commissioners and set up a Committee Audit, and the Internal Audit Division.
Dewan Komisaris (DK)
Board of Commissioners (BOC)
Saat ini, DK terdiri dari 4 (empat) anggota, dan dua diantaranya adalah Komisaris Independen.
Currently, the BOC consists of 4 (four) members, and two of them are Independent Commissioners.
DK bertugas memberikan saran dan pengarahan dalam berbagai agenda, antara lain, pengembangan usaha di masa mendatang, mengawasi keputusan-keputusan Direksi, memantau pelaksanaan pengelolaan risiko dan tindak lanjut dari Direksi atas hasil temuan audit, serta memantau dan mendorong implementasi praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
The BOC provide advices and directions on various agenda, among others, future business expansion, oversees the BOD’s the decisions, monitors the implementation of risk management systems, and following up the BOD’s actions related to audit findings, monitors and encourages the implementation of GCG practices.
Selama tahun 2008, DK telah menyelenggarakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali. DK selalu mengundang Direksi dan tim Manajemen Perusahaan untuk memberikan laporan kegiatan operasional, kinerja usaha dan proyeksi usaha Perusahaan. Rísalah Rapat dibuat oleh Sekretaris Perusahaan dan ditandangani oleh Presiden Komisaris mewakili DK.
During 2008, the BOC has conducted 11 (eleven) meetings. The BOD and Management Team were also invited and attended in such meetings to report the Company’s activities, result of operations, and business projections. The Minutes of Meeting of the BOC were prepared by the Corporate Secretary and signed by the President Commissioner on behalf of the BOC.
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada DK selama tahun 2008 lebih kurang sebesar Rp 1.3 Miliar.
Total remuneration paid to the BOC in 2008 amounted to approximately Rp 1.3 Billion.
Direksi
Board of Directors (BOD)
Direksi bertanggung jawab atas kegiatan operasional Perusahaan, termasuk implementasi pengelolaan risiko dan praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Undang Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
The BOD is responsible for managing all day-today operations of the Company, including the implementation of risk management and GCG practices as referred to in the Articles of Association of the Company, Law Number 40 of 2007 concerning the Limited Liability Company, and Law Number 8 of 1995 concerning the Capital Market and its ancillary regulations.
Direksi juga bertanggung jawab atas penyusunan strategi usaha Perusahaan, termasuk rencana kerja dan anggaran, serta memastikan praktik akuntansi dan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi perusahaan publik.
The BOD’s responsibilities also extend to formulate the Company’s business strategy, including business plan and budgeting, and ensuring that the accounting and administration practices are in accordance with all prevailing regulations for publicly listed company.
Sepanjang tahun 2008, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali. Rapat Direksi tidak hanya diselenggarakan secara berkala, yaitu minimal sekali sebulan, namun juga diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh Direksi.
During 2008, the BOD has conducted 13 (thirteen) meetings. The BOD Meeting was conducted periodically, at least once per month, or at any time when deemed necessary by the BOD.
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi selama tahun 2008 lebih kurang sebesar Rp 2.9 Miliar.
Total remuneration paid to the BOD in 2008 amounted to approximately Rp 2.9 Billion.
.
36
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
37
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRACTICES
Corporate Secretary
Corporate Secretary
Perusahaan menyadari bahwa peran seorang Sekretaris Perusahaan dibutuhkan untuk memberikan semua data atau informasi yang dibutuhkan oleh publik terkait dengan semua aktivitas dan aksi korporasi Perusahaan. Demikian pula dengan informasi-informasi penting lainnya yang relevan dan wajib segera disampaikan kepada publik.
The Company believes that role of a Corporate Secretary is required to provide the public with all necessary data and information related to the Company’s activities and corporate actions, as well as other significant issues that must be informed to public immediately.
Komite Audit
Audit Committee
Dalam rangka memenuhi Peraturan BAPEPAM No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka Perusahaan telah membentuk Komite Audit.
In order to comply with the BAPEPAM Rule No.IX.I.5 regarding Guidelines on Establishment and Working Implementation of Audit Committee, the Company had set up the Audit Committee.
Komite Audit Perusahaan telah bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM. Sepanjang tahun 2008, Komite Audit melakukan beberapa rapat dengan DK dan Direksi untuk memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku dan laporan keuangan telah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan. Komite Audit juga bekerja sama dengan Divisi Audit Internal. Sepanjang tahun 2008, Komite Audit mengadakan rapat sebanyak 45 kali.
The Company’s Audit Committee has worked based on the principles set out in the BAPEPAM Rule. In 2008, the Audit Committee has regular monthly meetings with the BOC and BOD in order to confirm that the Company has been managed in compliance with the prevailing laws and regulations, and the financial reports have been prepared in accordance with the Financial Accounting Standard. The Audit Committee, has worked together with the Internal Audit Division. During the year of 2008, the Audit Committee has convened 45 meetings.
Di samping melakukan penelaahan-penelaahan, Komite Audit juga melakukan pertemuan dengan Auditor Internal dan Auditor External (Kantor Akuntan Terdaftar).
Apart from conducting observation, Audit Committee also hold a meeting with the Internal Auditor and the External Auditor (Register Public Accountant).
Berdasarkan hasil penelaahan, dapat dilaporkan bahwa dalam tahun buku 2008 tidak ditemukan adanya:
Based on the results of the observations, it is hereby reported that in fiscal year 2008, there were no:
a. Pelanggaran yang dilakukan oleh Perusahaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Kekeliruan/kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan dan pengendalian internal, maupun hal-hal yang dapat mempengaruhi independensi auditor eksternal Perusahaan. c. Pelanggaran terhadap pelaksanaan jumlah paket remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.
a. Violation of prevailing laws and regulations made by the Company.
Selain itu, Komite Audit juga mengikuti rapat Direksi dan Komisaris yang diselenggarakan tiap bulan.
The Audit Committee also attends the Boards of Directors and Commissioners’ monthly meeting.
b. Mistakes or deviations in preparation of financial reports, internal control, and any other issues that may affect the independence of the external auditors. c. Inconsistencies in the implementation of the total remuneration packages of the members of the Boards of Directors and Commissioners.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRACTICES
Audit Internal
Internal Audit
Perusahaan telah memiliki Divisi Audit Internal yang berfungsi membantu Direksi dalam mengawasi pengelolaan dan kegiatan operasional Perusahaan sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Laporan Audit Internal terhadap setiap unit usaha Perusahaan dan anak perusahaan menjadi dasar bagi Direksi dalam mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan guna meningkatkan kinerja usaha, produktivitas dan efisiensi.
The Company had set up an Internal Audit Division which function is to assist the BOD of the Company in assessing the management and operational of the Company so as to comply with the designated system. The Internal Audit Report on each business unit of the Company and its subsidiaries will be used by the BOD in determining the required strategic actions to improve the performances, productivities, and efficiencies.
Risiko Usaha
Business Risks
Dalam menjalankan kegiatan usaha, setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko. Demikian pula halnya dengan bidang usaha yang dijalankan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko. Adapun risiko-risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perusahaan dan anak perusahaan antara lain mencakup perubahan suku bunga, timbulnya gugatan hukum, persaingan usaha dan kondisi sosial politik yang tidak stabil.
In conducting its business, each industry will face various risks and challenges. Thus, the business that was running by the Company and its subsidiaries will face various risks and challenges. Some risks that can affect the Company and its subsidiarie’s businesses are the changes in interest rates, legal cases, business competition, and the instability of social and political condition.
Dalam mengantisipasi risiko-risiko tersebut, Perusahaan dan anak perusahan telah menyusun dan menetapkan suatu manajemen risiko yang bertujuan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko tersebut dibuat berdasarkan pengalaman Perusahaan dan anak perusahaan dan masukan dari berbagai pihak terkait.
In anticipating the risks, the Company and its subsidiaries have set up a risks management to reduce the impacts. The risks management is prepared based on the Company and its subsidiarie’s experiences and inputs from certain parties.
Perkara Hukum
Legal Case
Selama tahun 2008, Perusahaan, anggota DK maupun anggota Direksi tidak dihadapkan pada kasus legal dan/atau litigasi.
During 2008, there was no legal case and/or litigation faced by the Company, members of the BOC and BOD.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2008, Perusahaan dan anak perusahaan telah secara aktif turut serta dalam beragam kegiatan aksi sosial yang bertujuan untuk membangun hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat di sekitar KNTS dan Hotel Borobudur Jakarta. Perusahaan berkeyakinan bahwa partisipasi tersebut merupakan hal yang positif yang akan menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitarnya. Berikut adalah program-program yang dilakukan pada tahun 2008.
In 2008, the Company and its subsidiaries has been actively involved in a number of community-based activities aimed at nurturing relationships with communities around SCBD and Hotel Borobudur Jakarta. The Company believes that such participations are having a positive impact, which in return, will create a better relationship with the communities surrounding the operational areas. The following are highlights of the programs implemented in 2008.
Hotel Borobudur Jakarta berpartisipasi dalam kegiatan Ta n g g u n g j a w a b S o s i a l K o r p o r a s i d e n g a n menyelenggarakan acara buka puasa dengan masyarakat sekitar dan merayakan ulang tahun Hotel bersama anakanak yatim piatu. Beberapa kegiatan juga diselenggarakan melalui kerjasama dengan Artha Graha Peduli.
Hotel Borobudur Jakarta took part in corporate social responsibility program, such as breaking-the-fast program with the surrounding communities and celebrating the Hotel’s anniversary with the orphanages. Some social activities were also held through cooporation with Artha Graha Peduli.
DA juga melakukan tanggung jawab sosial dengan memberikan “Program Beasiswa KNTS” untuk sepuluh pelajar berprestasi di Sekolah Islam “Darul Rahman” di Kecamatan Senayan, Jakarta Selatan.
DA is also aware of its corporate social responsibility by providing “The SCBD Scholarship Program” for ten outstanding students of “Darul Rahman” in Kecamatan Senayan, South Jakarta.
38