KETERAMPILAN BERPIDATO SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
JURNAL ILMIAH
YULINDA RAHMI NPM 10080331
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
KETERAMPILAN BERPIDATO SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh Yulinda Rahmi1 , Indriani Nisja2, Adrias3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan berikut: (1) kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran berpidato, (2) pembelajaran berpidato jarang dilatihkan kepada siswa, (3) siswa kurang percaya diri ketika berbicara di depan kelas, (4) kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran berpidato. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman ditinjau dari: struktur pidato, ketepatan ucapan, gerak-gerik dan mimik.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman tahun pelajaran 2013-2014. Sampel penelitian ini berjumlah 18 orang dengan teknik proporsional randomsampling. Data penelitian adalah hasil tes berpidato berdasarkan tiga indikator yaitu struktur pidato, ketepatan ucapan, gerak-gerik dan mimik. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa, Pertama, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator struktur pidato tergolong baik sekali (BS) dengan means 93 yang terdapat pada rentangan 86-95%. Kedua,Keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator ketepatan ucapan tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 74 yang terdapat pada rentangan 66-75%. Ketiga, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariamanuntuk indikator gerak-gerik dan mimik tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 68 yang terdapat pada rentangan 6675%.Keempat, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 75 yang terdapat pada rentangan 66-75%.
Kata kunci: Keterampilan, Pidato
KETERAMPILAN BERPIDATO SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Oleh Yulinda Rahmi1 , Indriani Nisja2, Adrias3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This research is motivated by the some problems: (1) lack of interest of students towards learning speech, (2) learning is rarely practiced speech to students, (3) students lack confidence when speaking in front of the class, (4) lack of variety of learning methods are used in the learning process speech. This study purpose to describe skills of grade IX student of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam in terms of: the structure of the speech, the accuracy of speech, gesture and expressions. This research is a quantitative study using descriptive method. The population is a class IX student of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman in the school year 2013-2014. The sample of this study were 18 people with a proportional random sampling technique. The research data is test speech based on three indicator, they are the structure of the speech, the accuracy of speech, gestures and expressions. Based on the analysis of the data showed that, first, speech skills class IX students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman for indicator structure of the speech is very good with means 93 contained in the range of 86-95%. Secondly, a class IX student speech skill SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman for indicator the accuracy of the speech included is more than enough with means 74 contained in the range of 66-75%. Third, speech skill class IX students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman for indicator gesture and expressions included is more than enough with means 68 contained in the range of 66-75%. Fourth, speech skill class IX students of SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman includedto the third indicator is more than enough with 75 contained in the range of 66-75%.
Keywords: Skill, speech
PENDAHULUAN Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa adalah keterampilan berbicara. Siswa yang memiliki keterampilan berbicara akan memiliki kemudahan dalam berinteraksi dan bersosialisasi, baik di rumah, di sekolah, maupun di tempat lain. Melalui keterampilan berbicara, semua pesan yang disampaikan akan mudah dipahami, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar. Keterampilan berbicara berkaitan erat dengan pembinaan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia secara lisan.Salah satu bentuk penyajian informasi secara lisan yang sering digunakan dari dulu sampai sekarang adalah keterampilan berpidato. Arsjad dan Mukti (1991: 53) menjelaskan bahwa pidato merupakan suatu hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Seseorang yang mampu berpidato dengan baik akan mampu meyakinkan pendengar untuk menerima pikiran, informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan. Keterampilan berpidato perlu dikuasai oleh semua orang, apalagi orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat, seperti seorang pemimpin, seorang ahli, seorang guru, seorang mahasiswa, serta tidak terkecuali bagi siswa. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas IX semester 2, Standar Kompetensi (SK) 10 (mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam pidato dan diskusi) serta Kompetensi Dasar (KD) 10.1 (berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas). Diharapkan, dengan KD tersebut siswa terampil berpidato di depan umum. Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman, diperoleh informasi bahwa nilai berpidato siswa masih tergolong rendah. Permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut: Pertama, siswa kurang berminat terhadap pembelajaran berpidato. Kedua, pembelajaran berpidato jarang dilatihkan kepada siswa. Ketiga, siswa kurang percaya diri ketika berbicara di depan kelas. Keempat, kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran berpidato. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman ditinjau dari: struktur pidato, ketepatan ucapan, gerak-gerik dan mimik.Hendrikus (1991: 48) menyatakan bahwa bentuk utama dari monologika adalah pidato. Komunikasi dalam proses berpidato lebih bersifat satu arah, sebab hanya seorang yang berbicara, sedangkan yang lain mendengar.Arifin, dkk (2010: 228) menyatakan bahwa berpidato merupakan wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh sebab itu, berpidato memerlukan dan mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek non bahasa, seperti ekspresi wajah, kontak pandang, dan intonasi suara.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.Populasi dalam penelitian ini siswa kelas IX semester II SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 183 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V koto kampung dalam kabupaten padang pariaman. Data dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan (rubrik) mengenai kemampuan berpidato siswa. Lembaran pengamatan memuat aspek-aspek yang dinilai, yaitu (1) struktur pidato (2) ketepatan ucapan, (3) gerakgerik dan mimik. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes lisan dalam bentuk tes unjuk kerja tampil berpidato. Instrumen pendukung adalah kamera digital dan kamera laptop serta format penilaian. Data yang telah terkumpul dianalisis melalui beberapa tahap. Pertama, menentukan skor kemampuan berpidato Kedua, mengubah skor keterampilan berpidato menjadi nilai. Ketiga, mencari nilai ratarata keterampilan berpidato. Keempat, mengklasifikasikan nilai kemampuan berpidato berdasarkan konvensi skala 10.Kelima, membuat simpulan analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dari masing-masing indikator dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator struktur bahasa tergolong baik sekali (BS) dengan means 93 yang terdapat pada rentangan 86-95%. Kedua, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketepatan ucapan tergolong lebih dari lebih dari cukup (LDC) dengan means 74 yang terdapat pada rentangan 66-75%. Ketiga, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator gerak-gerik dan mimik tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 68 yang terdapat pada rentangan 66-75%. Dapat disimpulkan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 75 yang terdapat pada rentangan 66-75%. 1.
KeterampilanBerpidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk Indikator Struktur Pidato
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator struktur pidato tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaan 93% berada pada rentangan 86-95% pada skala 10. Keterampilan berpidato untuk indikator struktur pidato ini dikelompokkan atas 2 klasifiksi, yaitu sempurna dan lebih dari cukup. Siswa yang tergolong kualifikasi sempurna (S) untuk indikator struktur pidato ada 14 orang. Siswa yang tergolong kualifikasi lebih dari cukup (LDC) sebanyak 4 orang
dengan kode sampel 08, 11, 15, dan 18, yang paling dominan adalah siswa yang tergolong kedalam kualifikasi sempurna, yaitu sebanyak 14 orang. Arief dan Yarni Munaf (2003: 142) menyatakan bahwa pola dasar struktur pidato memiliki empat bagian yang berurutan, antara lain: (1) bagian pembuka (oxordium), (2) isi pidato/pokok, (3) alasan, dan (4) kesimpulan. Bagian pembuka (Oxordium) bertujuan untuk menciptakan suasana yang baik bagi isi yang hendak dikemukakan agar keseluruhan pidato menyenangkan pendengar. Bagian pembukaan ini berisi salam keagamaan, salam penghormatan, doa, dan salawat nabi, serta diakhiri dengan teknik membuka pidato. Urutan salam keagamaan dengan salam penghormatan boleh disesuaikan dengan gaya pembicara, boleh salam keagamaan dulu, kemudian salam penghormatan atau sebaliknya.Pada bagian isi pidato/ pokok (Protesis) akan ditemui isi/pokok isi yang sesungguhnya dari suatu pidato.Pada bagian alasan (Argumental) bertujuan untuk memperkuat pendapat atau persoalan-persoalan pokok yang dikemukakan dalam pidato, caranya dengan mengembangkan alasan-alasan/bukti-bukti dan contoh-contoh. Kesimpulan merupakan bagain akhir dari pidato yang berfungsi untuk menutup keseluruhan dari uraian kita dalam pidato. Hal ini dapat dilihat pada dokumentasi (KS 04). Salah satu siswa yang tergolong kualifikasi lebih dari cukup adalah kode sampel 18.Struktur pidato yang terdapat pada sampel ini sudah berurutan dari pembukaan sampai penutup, namun pada bagian pembukaan tidak terdapat doa dan teknik membuka pidato, selanjutnya juga tidak terdapat alasan atau argumen untuk memperkuat pidato. Bagian pembukaan terdapat pada paragraf pertama, isi terdapat pada paragraf kedua, paragraf ketiga terdapat kesimpulan (penutup). Hal ini dapat dilihat pada dokumentasi (KS 18). 2.
KeterampilanBerpidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk Indikator Ketepatan Ucapan
Arsjad (1991:17) yang menyatakan bahwa seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator ketepatan ucapan tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata tingkat penguasaannnya 74% berada pada rentangan 6675% pada skala 10. Keterampilan berpidato untuk indikator ketepatan ucapan ini dikelompokkan atas 3 kualifikasi, yaitu sempurna, lebih dari cukup, dan cukup. Siswa yang tergolong kualifikasi sempurna ada 5 orang dengan kode sampel 05, 07, 08, 11, dan 15. Siswa yang tergolong kualifikasi lebih dari cukup (LDC) ada 10 orang. Siswa yang tergolong kualifikasi cukup (C) sebanyak 3 orang dengan kode sampel 06, 10, dan 13, yang paling dominan adalah siswa yang tergolong kedalam kualifikasi lebih dari cukup, yaitu sebanyak 10 orang. Salah satu siswa yang tergolong kualifikasi ini adalah kode sampel 10, yang dapat dilihat pada dokumentasi (KS 10).
3. Keterampilan Berpidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk Indikator Gerak-gerik dan mimik Berdasarkan analisis data, diperoleh keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator gerak-gerik dan mimik tergolong kualifikasi lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata tingkat penguasaannnya 68% berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Kualifikasi yang paling dominan adalah lebih dari cukup (LDC) sebanyak 12 orang. Arsjad (1991:21) menyatakan bahwa hal-hal yang penting selain mendapat tekanan, biasanya juga dibantu dengan gerak tangan atau mimik. Hal ini dapat menghidupkan komunikasi, artinya tidak kaku. Tetapi gerak-gerik yang berlebihan akan menganggu keefektifan berbicara. Ketika berpidato gerak-gerik dan mimik yang digunakan oleh siswa terdapat ketidaksesuaian dengan isi, siswa tidak bersemangat, serta tidak serius saat menyampaikan pidato. Salah satu siswa yang tergolong kedalam kualifikasi ini adalah siswa yang bernama Dimas Saputra dengan kode sampel 12. Hal ini dapat dilihat pada dokumentasi (KS 17). Siswa yang tergolong kedalam kualifikasi sempurna (S) sebanyak 2 orang, siswa yang tergolong kualifikasi lebih dari cukup (LDC) sebanyak 12 orang, dan 4 orang pada kualifikasi cukup (C). 4.
KeterampilanBerpidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk Ketiga Indikator
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata tingkat penguasaannnya 75% berada pada rentangan 6675% pada skala 10. Keterampilan berpidato untuk ketiga indikator dikelompokkan atas 5 kualifikasi, yaitu sempurna, baik sekali, baik, lebih dari cukup, dan cukup. Siswa yang tergolong kualifikasi sempurna (S) hanya 1 orang dengan kode sampel 05. Siswa yang tergolong kualifikasi baik sekali (BS) ada 2 orang, siswa yang tergolong kualifikasi baik (B) sebanyak 10 orang, siswa yang tergolong kualifikasi lebih dari cukup (LDC) sebanyak 2 orang, dan siswa yang tergolong kualifikasi cukup (C) sebanyak 3 orang. Kualifikasi yang paling dominan untuk ketiga indikator yang dinilai adalah siswa yang berada pada kualifikasi baik (B), yaitu sebanyak 10 orang. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dari masing-masing indikator dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator struktur bahasa tergolong baik sekali (BS) dengan means 93 yang terdapat pada rentangan 86-95%. Kedua,
keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketepatan ucapan tergolong lebih dari lebih dari cukup (LDC) dengan means 74 yang terdapat pada rentangan 66-75%. Ketiga, keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk indikator gerak-gerik dan mimik tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 68 yang terdapat pada rentangan 66-75%. Dapat disimpulkan keterampilan berpidato siswa kelas IX SMP N 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan means 75 yang terdapat pada rentangan 66-75%. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut: (1) Agar siswa kelas IX SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman lebih banyak berlatih berpidato sehingga lebih terampil berpidato. (2) Agar guru mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman banyak memberikan latihan berpidato supaya siswa lebih terampil dalam berpidato.(3) Agar peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam meneliti.(4)Agar peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dari sudut pandang yang berbeda.
KEPUSTAKAAN Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. 2003. “Pengajaran Keterampilan Berbicara”. (Buku Ajar). Padang: FBSS UNP. Arifin, Zainal dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. Arsjad, Maidar G dan Mukti U. S. 1991. PembinaanKemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.