KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG
JURNAL ILMIAH
DELVIRA SUSANTI NPM. 10080207
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
GRAMMATICAL COHESION BETWEEN SENTENCE IN STUDENT ARGUMENTATIVE COMPOSITION AN TEN GRADE OF SHS 9 PADANG
By
1) Studen STKIP PGRI West Sumatera 1) 3) Lecturer Education Program the Study Of Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This research have four background of the problem. Firs, have a mistakes used grammatical cohesion in student’s argmumentative composition. Second, many student’s argumentative composition not cohesion. Third, the diction used by student limited and notappropriate. Four, students have difficulties in connection between sentence with another sentence. Purpose of this research to know and discribe using grammatical cohesion between sentence in student argumentative composition at ten grade of SHS 9 Padang. Kind of this research is kwalitative research by using conten analisys method (content analisys), collect the data technique, collect the data technique doing with four steps. First, ask student to write argumentative compositions. Second, identification. Thirs, give data kode. Forth, clasification. Fifth based on data analisys can concluded. First, grammatical cohesion between sentence used in student’s argumentative composition befound 205. Many referense 100 (48,78) substitution 38 (18,53%), elllipsis 6 (2,9%), and conjuntion betweent sentence 61 (29,75%). Second, dominant grammar cohesion used in student’s argumentative composition are referense 100 (48,78%). Third. Have a mistake uses grammar cohesion, it it grammar cohesion konjungsion.
Keywords: Grammatical Cohesion, Argument.
KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTA SISWA KELASX SMA NEGERI 9 PADANG Oleh
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat masalah. Pertama, terjadi kesalahan penggunaan kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi siswa. Kedua, banyak karangan argumentasi siswa tidak kohesif. Ketiga, diksi yang digunakan siswa terbatas dan tidak tepat. Keempat, siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode conten analisys (analisis isi). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan empat langkah. Pertama, meminta siswa membuat karangan argumentasi. Kedua, mengidentifikasi. Ketiga, memberi kode data. Keempat, mengklasifikasi. Kelima, penginventarisasian data.Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.Pertama, kohesi gramatikal antarkalimat yang digunakan dalam karangan argumentasi siswa ditemukan sebanyak 205. Referensi sebanyak 100 (48,78%), substitusi sebanyak 38 (18,53%), elipsis sebanyak 6 (2,9%), dan konjungsi antarkalimat sebanyak 61 (29,75%).Kedua, kohesi gramatikal yang dominan digunakan dalam karangan argumentasi siswa adalah referensi sebanyak 100 (48,78%). Ketiga, terdapat kesalahan penggunaan kohesi gramatikal, yaitu kohesi gramatikal konjungsi.
Kata Kunci : Kohesi Gramatikal, Argumentasi.
A. Pendahuluan Kepaduan dalam suatu wacana dapat dicapai antara lain dengan menggunakan penanda kohesi. Penanda kohesi ini terdiri atas dua bagian yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal merupakan perpaduan bentuk antara kalimat-kalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal sehingga membentuk teks yang padu dan utuh, sedangkan kohesi leksikal keterkaitan antarunsur yang dinyatakan dengan unsur leksikal.Penggunaan kohesi gramatikal ini akan berpengaruh terhadap keutuhan kalimat dan kepaduan makna dalam karangan argumentasi. Selain itu, penggunaan kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi juga berpengaruh terhadap kejelasan isi dan kepaduan kalimat sehingga karangan tersebut akan mudah dipahami.Berdasarkan hasil wawancara nonformal yang dilakukan dengan Eldesra Amir, M. Pd. salah seorang guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 9 Padang, pada hari Senin 17 Februari 2014 terdapat beberapa permasalahan. Pertama, sering terjadi kesalahan penggunaan kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi siswa. Kedua, masih banyak karangan argumentasi siswa yang tidak kohesif. Ketiga, diksi yang digunakan siswa terbatas dan tidak tepat. Keempat, siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Pada penelitian ini peneliti akan meminta siswa untuk membuat karangan argumentasi dan kemudian karangan itu dianalisis berdasarkan jenis kohesi gramatikal. Dengan demikian kita bisa mengetahui penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat dalam karangan argumentasi siswa kelas X. Zaimar (2009: 117), mengemukakan kohesi gramatikal adalah keterkaitan semantis yang dikemukakan dengan unsur gramatikal. Menurut Halliday dan Hasan (dalam Zaimar, 2009: 117), kohesi gramatikal dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu referensi (pengacuan), substitusi (penyulihan), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (penyambungan).Menurut Sudaryat (2009: 154-155), referensi dapat dinyatakan dengan pronomina, yaitu kata-kata yang berfungsi untuk menggantikan nomina atau apa-apa yang dinominakan. Substitusi mengacu ke penggantian kata-kata lain. Substitusi mirip dengan referensi. Perbedaannya, referensi merupakan hubungan makna sedangkan substitusi merupakan hubungan leksikal atau gramatikal. Elipsis merupakan penghilangan satu bagian dari unsur kalimat. Sebenarnya, elipsis sama dengan substitusi, tetapi elipsis ini disubstitusikan oleh sesuatu yang kosong. Konjungsi merupakan kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sintaksis (frasa, klausa, kalimat) dalam satuan yang lebih besar. Keraf (2007: 3), mengemukakan argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Atmazaki (2009: 106), menjelaskan bahwa argumentasi digunakan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar tentang gagasan atau pernyataan yang anda kemukakan. Semi (2009: 72), mengatakan argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis. Keraf (2007: 3-4), menjelaskan bahwa sebuah tulisan argumentasi mempunyai ciri-ciri: (1) merupakan hasil pemikiran yang kritis dan logis, (2) bertolak dari fakta-fakta yang dibuktikan kebenarannya, (3) meyakinkan pembaca, (4) dapat diuji kebenarannya.
B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode contenanalisys (analisis isi). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5-12 April di SMA Negeri 9 Padang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan argumentasi siswa kelas kelas X1 dan X4 SMA Negeri 9 Padang yang berjumlah 50 karangan.Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan langkah berikut.Pertama, menyuruh siswa membuat karangan argumentasi. Kedua, mengidentifikasi, dilakukan dengan membaca dan mencatat kohesi gramatikal yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa. Ketiga, memberi kode data. Keempat, mengklasifikasikan penggunaan kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi siswa. Kelima, penginventarisasian data. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan tabel inventarisasi data. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis data sebagai berikut. Pertama mendeskripsikan data. Kedua, menganalisis data yang telah didapat dari karangan argumentasi siswa. Ketiga, membahas data yang telah didapat dari karangan argumentasi siswa. Keempat, membuat simpulan dari hasil penelitian. Kelima, menulis hasil penelitian secara utuh.
C. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh dari karangan argumentasi yang ditulis siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang.Penggunaan kohesi gramatikal yang ditemukan dalam karangan argumentasi siswa adalah sebanyak 205 pemarkah kohesi gramatikal antarkalimat meliputi referensi sebanyak 100 (48,78%), substitusi sebanyak 38 (18,53%), ellipsis sebanyak 6 (2,9%), dan konjungsi antarkalimat sebanyak 61 (29,75%). Penggunaan kohesi gramatikal yang berupa referensi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pronomina persona orang ketiga bentuk ia, mereka, dan dia. Kedua, pronomina posesif-nya. Ketiga, pronomina demonstratif bentuk ini, itu, begitu, dan di situ. Keempat, pronomina interogatif bagaimana dan pronomina taktakrif bentuk semua dan setiap. Penggunaan kohesi gramatikal substitusi meliputi substitusi nominal, substitusi verbal, substitusi frasal, dan substitusi klausal. Penggunaan kohesi gramatikal elipsis meliputi elipsis nominal, elipsis klausal dan elipsis verbal. Penggunaan kohesi gramatikal konjungsi antarkalimat meliputi konjungsi antarkalimat kemudian, namun, bahkan, sebaliknya, selanjutnya, sebelum itu, selain itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dengan begitu, dan meskipun demikian.
D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data tentang penggunaan kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi yang ditulis oleh siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kohesi gramatikal antarkalimat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang ditemukan adanya kohesi gramatikal referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Kedua, kohesi gramatikal yang dominan digunakan dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang adalah referensi. Ketiga, berdasarkan temuan penelitian terdapat kesalahan penggunaan kohesi gramatikal konjungsi. Berdasarkan deskripsi hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.Pertama,bagi guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar bagi siswa SMA untuk menambah wawasan siswa terhadap kohesi gramatikal antarkalimat yang ada dalam karangan agumentasi siswa. Kedua, bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lanjutan yang sama dengan karangan yang berbeda.
E. KEPUSTAKAAN Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Universitas Negeri Padang Press. Keraf. 2007. Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Semi, Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Sudaryat, Yayat. 2009. Makna-makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya. Tarigan, Hendri Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basuki Harahap. 2009. Telaah Wacana. Jakarta: The Intercultural Institute.