PENGGUNAAN MEDIA GRAFIK BATANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA PLUS PGRI CIBINONG JURNAL ILMIAH Ai Ratna Ningsih, Aam Nurjaman, Akhmad Yazidi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, di mana pada kelas eksperimen menggunakan media grafik batang dalam pengajaran menulis karangan argumentasi, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media pembanding, yaitu media teks yang dibacakan guru dalam pengajaran menulis karangan argumentasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan menulis karangan argumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis penelitian ini dapat terbuki kebenarannya, hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata dalam menulis karangan argumentasi. Nilai rata-rata yang semula 53,3 meningkat menjadi 78,3. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media grafik batang efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi.
1 Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan
1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Bukti itu dapat diperkuat dengan hasil perhitungan perbandingan mean dengan menggunakan rumus t-test diperoleh harga adalah 4,34 lebih besar dari pada harga adalah 1,67 dan adalah 2,39. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa harga signifikan karena nilai < yaitu 1,67 < 4,34 > 2,39. Berdasarkan kedua hasil perhitungan tersebut, menunjukan bahwa penggunaan media grafik batang berhasil dalam menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong. Abstract The purpose of research is to investigate the using the bar of graph media increasing the writing arguments essay ability for the (first) grade student at SMA Plus PGRI Cibinong. The research uses experimental metode which experiment class uses the bar of graph media in teaching writing essay argumentation, but using comparasion media in control class. It is text media that is read by teacher in teaching writing argumentation essay. The hypotesis of this study is the using of media for increasing the writing the bar graph to write argumentation essay. Based on the analysis of data, the hypothesis of this study can be truth, it can be seen from the increase in the average value in writing argumentation essay. The average value of the original 53,3 to 78,3. This shows that the effective use of media graphs for improving writing argument essay. Evidence that can be strength by the results of the calculation using the formula mean comparision t-test is 4,34 earned price greather than the price is 1,67 and 2,39. Thus, this shows that the price significantly it because the value of < is 1,67 < 4,34> 2,39. Based on both the results of these calculations, showing that the use of media graphs succeeded in writing an argumentations essay high school student of the first grade at PGRI Cibinong. Kata Kunci : grafik batang dan menulis karangan argumentasi. 1. Pendahuluan Dalam standar kompetensi bahan kajian bahasa dan sastra Indonesia. Titik tekan pengajaran menulis terletak pada kejelasan isi tulisan serta efisiensi pemakaian dan pemilihan kata bukan pada panjang tulisan yang ditulis. Keterampilan menulis dan mengarang tidak akan datang dengan sendirinya tetapi harus
2
melalui latihan dan praktik yang sering dan teratur. Dalam proses pembelajaran di sekolah siswa akan merasa kesulitan apabila dihadapkan pada pelajaran mengarang. Dalam hal ini penyebabnya terletak pada cara penyampaian materi yang monoton dari pengajar sehingga membuat siswa menjadi jenuh. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengarang, para
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
pengajar dapat menggunakan berbagai macam media untuk memudahkan siswa dalam mengarang. Dalam penerapannya media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing media pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan dalam menulis karangan argumentasi adalah media grafik batang. Peneliti menggunakan media grafik batang dikarenakan grafik batang dapat menampilkan pesan atau data dalam bentuk angka untuk mempermudah penyerapan informasi oleh siswa, sehingga dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan argumentasi. Penelitian ini merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media grafik batang. Selain itu, pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan untuk mencari inspirasi dan membuat kalimat pertama sehingga mereka tidak tahu apa yang harus mereka tulis saat menuangkan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu, penggunaan media grafik batang sebagai media pembelajaran diharapkan dapat membantu kesulitan yang dihadapi siswa. Adapun pertanyaan atau masalah penelitian adalah sebagai berikut. 1. Apakah penggunaan media grafik batang efektif dan apa
3
kendala penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong 2. Untuk mengetahui keefektifan dan kendala penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong Media pembelajaran menurut Daryanto (2010: 7), dapat diartikan sebagai suatu komponen integral dari sistem pembelajaran. Sedangkan menurut Azhar Arsyad (2008: 4) media pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Di samping itu, menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010: 120), mengemukakan media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu komponen sistem pembelajaran dan komponen komunikasi untuk menyajikan pesan sehingga dapat merangsang siswa dalam belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran akan memudahkan siswa dalam belajar, selain itu dengan media yang disajikan guru akan memberi semangat dan kemudahan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan media grafik dapat menunjukan perbandingan, informasi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
kualitatif dengan cepat serta sederhana, serta dapat menyederhanakan data-data yang ruwet dan komplek. Seperti yang telah diungkapkan Daryanto (2010: 124), secara sederhana grafik adalah media yang memvisualisasikan datadata dalam bentuk angka. Sejalan dengan pendapat Daryanto, Azhar Arsyad (2008: 138), grafik adalah sajian visual data angkaangka yang dapat menggambarkan hubungan dan perbandingan antara unit-unit data dan kecenderungan pada data itu. dapat disimpulkan media grafik merupakan suatu penggambaran dari suatu objek yang dapat dilihat. selain itu, media grafik dapat diartikan sebagai alat untuk menyederhanakan data, sehingga data yang rumit dapat dipahami dengan mudah. Grafik batang menurut Daryanto (2010: 125), merupakan grafik yang paling sederhana, mudah untuk dipahami serta menggambarkan data dalam bentuk batang maupun secara horizontal dari samping. Dengan demikian, grafik batang data yang rumit akan lebih mudah dipahami apabila data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik batang. Grafik batang merupakan jenis yang paling sederhana dan mudah dibuat, (Hernawan, 2007: 25). Pengertian mengenai grafik menurut para ahli, dapat disimpulkan grafik merupakan gambar batangbatang yang didalamnya terdapat berbagai data-data. Selain itu, grafik merupakan yang paling sederhana dan mudah dipahami.
4
Dalam dunia pendidikan menulis sangat berharga karena dengan menulis dapat membantu seseorang dalam berpikir lebih mudah, selain itu akan memudahkan sesorang dalam menuangkan apa yang dipikirkan. Seperti yang dikemukakan Fachruddin Ambo Enre (1988: 6), menulis merupakan suatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting di dunia pendidikan. Menurut Mohamad Yunus (2009: 1.3), menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dari beberapa pengertian menulis menurut para ahli, dapat disimpulkan menulis merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan. Menulis juga dapat dipelajari pada usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua sekalipun. Dengan sebuah tulisan dapat merekam hal-hal yang sangat penting dan apa yang telah ditulis pada sebuah tulisan dapat dibuka atau dibaca kembali sesuai yang diinginkan. Beberapa para ahli yang telah mengemukakan pengertian karangan, seperti yang telah dikemukakan Leonardus Lumbanbatu (2009: 163), karangan adalah hasil dari kerja mengarang dapat berupa hasil khayalan atau fantasi, sehingga karyanya disebut karangan fiksi, dapat pula berupa hasil pemikiran rasional yang bukan khayalan sehingga dapat disebut karangan non fiksi. Dengan demikian karangan ada yang bersifat
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
khayalan atau imajinasi , akan tetapi ada juga karangan yang bukan khayalan. Karangan pada hakikatnya adalah kumulasi dari beberapa paragraf yang tersusun dengan sistematis, koheren dan unity. Ada bagian utama pengantar, isi dan penutup semuanya memperbincangkan sesuatu serta tertulis dalam bahasa yang sempurna (Djago Tarigan, 1991: 42). Dari pengertian karangan yang telah diungkapkan para pakar, dapat ditarik kesimpulan karangan dapat dibagi dua, yaitu karangan berupa fiksi dan non fiksi. Selain itu, dalam membuat karangan memerlukan proses pemikiran agar hasil dari karangan dapat memuaskan. Argumentasi adalah karangan ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya (Akhadiah, 1997: 1.15). Sejalan dengan Akhadiah, Suparno (2009: 5.36), menurut beliau argumentasi adalah karangan yang isinya terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa karangan argumentasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha mempengaruhi dan meyakinkan pembaca agar pembaca percaya dengan pernyataan yang dipertahankan dan disertakannya bukti-bukti (fakta) yang penulis buat.
5
2. Metode Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu: 1. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong. 2. Untuk mengetahui kendala dalam penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong. Adapun tempat yang akan dijadikan untuk penelitian mengenai penerapan media grafik batang dalam menulis karangan argumentasi akan dilaksanakan di SMA Plus PGRI Cibinong. Waktu penelitian dibuat berdasarkan persetujuan Kepala Sekolah dan Guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. Penelitian akan dilakukan pada tanggal 27 Agustus – 3 September 2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X, karena materi menulis karangan argumentasi di dalam KTSP pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat pada siswa kelas X. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong tahun pelajaran 2012-2013 yang terdiri dari X kelas, yaitu kelas X-1 sampai X-10. Dari keseluruhan kelas X berjumlah 464 siswa.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Dalam penelitian ini populasi terdiri atas sepuluh kelas, yaitu kelas X-1 sampai X-10. Teknisnya, yaitu siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong yang terdiri dari X kelas diundi secara acak. Kelas yang keluar dalam undian tersebut akan ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengundian pertama kelas yang ke luar adalah kelas X-4 dengan jumlah 36 siswa ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Selanjutnya pengundian kembali, pengundian ke dua dilakukan untuk menentukan kelas kontrol. Kelas yang keluar untuk kelas kontrol adalah kelas X-8 dengan jumlah 37 siswa. Langkah-langkah menggunakan metode eksperimen yaitu, peneliti mengambil sampel yang akan dijadikan subjek penelitian. Adapun sampel yang akan dijadikan untuk penelitian adalah siswa SMA kelas X. 4 dan X 8, setelah pengambilan sampel peneliti melakukan tes uji prates dan postes di kedua kelas tersebut dengan menggunakan media berbeda. Penulis lebih menekankan kepada kelas eksperimen sebagai kelas percobaan untuk media grafik batang, sedangkan untuk kelas menggunakan menggunakan media yang lain. 3. Temuan Penelitin Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai menulis karangan argumentasi baik pada kelas kontrol maupun eksperimen mendapatkan kenaikan. Pada kelas kontrol yang semula nilai rata-ratanya 50 naik menjadi 65,3 dan di kelas eksperimen yang semula nilai
6
rata-ratanya 53,3 naik menjadi 78,3. Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai rata-rata menulis karangan argumentasi di kelas eksperimen mengalami kenaikan yang lebih besar dibandingkan dengan nilai menulis karangan argumentasi di kelas kontrol. Setelah diketahui nilai t-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka ditentukan nilai d.b. d.b =
+
– 2 = 37 + 36 = 71
Berdasarkan perhitungan nilai d.b = 71 tidak terdapat dalam tabel, maka akan dicari nilai d.b yang mendekati angka 71, yaitu d.b 60 dan diperoleh harga = 1,67 dan harga = 2,39. Dengan demikian jauh lebih besar daripada 1,67 < 4,34 >2,39. Hasil penelitian menunjukan bahwa peenggunaan media grafik batang berhasil meningkatkan kterampilan menulis karangan arguementasi siswa kelas X SMA PLUS PGRI Cibinong 4. Pembahasan Argumentasi adalah karangan ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya (Akhadiah, 1997: 1.15). Dengan demikian, karangan argumentasi merupakan suatu bentuk karangan yang berusaha mempengaruhi dan meyakinkan pembaca agar pembaca percaya dengan pernyataan yang dipertahankan dan disertakannya bukti-bukti (fakta) yang penulis buat.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010: 120), mengemukakan media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dengan demikian, media pembelajaran merupakan suatu komponen sistem pembelajaran dan komponen komunikasi untuk menyajikan pesan sehingga dapat merangsang siswa dalam belajar. Dalam penelitian skripsi yang sebelumnya, ada beberapa judul yang relevan dengan karangan argumentasi, salah satunya Penerapan Metode Debat dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ciawi. Skripsi tersebut ditulis oleh Sisca Eka Noviyanti pada tahun 2011. Hipotesis dalam penelitian tersebut yakni kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi sebelum dan sesudah menerapkan metode debat. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan hasil yang dicapai sebelum menggunakan metode debat adalah 57,51. Berarti siswa dinilai mempunyai kemampuan yang sedang dalam menulis karangan deskripsi, akan tetapi setelah menggunakan metode debat adalah 77,62. Berarti siswa mempunyai kemampuan cukup dalam menulis karangan argumentasi setelah menggunakan metode debat. Dari hasil penelitian yang relevan maka peneliti akan menggunakan media grafik batang dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Plus PGRI Cibinong.
7
5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penggunaan media grafik batang dalam upaya meningkatkan menulis karangan argumentasi, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media grafik batang efektif meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA PLUS PGRI Cibinong. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai ratarata siswa dalam menulis karangan argumentasi. Nilai rata-rata siswa pada saat prates 53,3 dengan interpretasi kurang. Setelah diterapkan media grafik dalam menulis karangan argumentasi nilai rata-rata siswa pada saat postes di kelas eksperimen 78,3 dengan interpretasi baik. 2. Keberhasilan penggunaan media grafik batang dalam menulis karangan argumentasi terlihat dari perbedaan yang signifikan antara hasil tes keterampilan menulis karangan argumentasi baik sebelum maupun sesudah diterapkannya media grafik batang dalam menulis karangan argumentasi. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan perbandingan mean dengan menggunakan rumus t-test diperoleh harga adalah 4,34 lebih besar dari pada harga adalah 1,67 dan adalah 2,39. Dengan demikian hal ini
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
menunjukan bahwa harga signifikan karena nilai < yaitu 1,67 < 4,34 > 2,39 3. Beberapa kendala yang dialami siswa yaitu sebanyak 16,6% mengalami kendala dalam menulis karangan argumentasi, 14,7% mengalami kendala pada saat siswa menggunakan media grafik dalam menulis karangan argumentasi, 11,1% mengalami kendala dalam memahami media grafik batang, dan 5,5% mengalami kendala dalam menuangkan gagasan berupa fakta dalam menulis karangan argumentasi.
Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Cikarang Utara. Bogor: Universitas Pakuan. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Hernawan, Asep Herry, dkk. 2007. Media Pembelajaran SD. UPI Prees: Bandung. Keraf, Gorys. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT SUN. Lumbanbatu, Leonardus. 2009. Menulis Menuruti Aturan Membantu Manusia Cermat dan Tepat. Bogor: Universitas Pakuan. 6. Daftar Pustaka Musfiqon. 2012. Pengembangan Akhadiah, Sabarti, dkk. 1997. Media dan Sumber Menulis 1. Jakarta: Universitas Pembelajaran. Jakarta: PT Terbuka. Prestasi Pustakaraya. Arikunto, Suharsismi. 2010. Noviyanti, Sisca Eka. 2011. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Penerapan Metode Debat Cipta. dalam Meningkatkan Arsyad, Azhar. 2008. Media Keterampilan Menulis Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Karangan Argumentasi Siswa Grafindo Persada. Kelas X SMA Negeri 1 Ciawi. Daryanto. 2010.Media Bogor: Universitas Pakuan. Pembelajaran. Jakarta: Gava Media. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penelitian Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2010. dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Strategi Mengajar. Jakarta: PT Yogyakarta: BPFE. Rineka Cipta. Pranoto, Naning. 2006. Enre, Fachrudin Ambo. 1998. DasarCreative Writing. Jakarta: PT Asdi Dasar Keterampilan Menulis. Mahasatya. Jakarta: DEBDIKBUD. Rosdiana, Rina. 2006. KTSP Mata Pelajaran Fathurohman, Pupuh. 2007. Strategi Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Belajar Mengajar. Bandung. Bogor: FKIP Universitas Pakuan. PT Refika Aditama. Sadiman, Arief S. 2008. Media Pendidikan. Fransiska, Yulie Amalia. 2011. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Penerapan Metode S3QR Suhendar. 1997. Materi Kuliah MKDU (Mata dalam Meningkatkan Membaca Kuliah Dasar Umum) Bahasa Pemahaman Karangan Indonesia. Bandung: CV Pionir Jaya.
8
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio Pengembangannya. Bandung: Visual Untuk Pengajaran, Penerangan Angkasa. Dan Penyuluhan. Jakarta: PT Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Gramedia. Sebagai Suatu Keterampilan Suparno. 2009. Keterampilan Dasar Berbahasa. Bandung: Angkasa. Menulis. Jakarta: Universitas Pakuan. Yunus, Mohamad. 2009. Keterampilan Dasar Tarigan, Djago. 1991. Membina Keterampilan Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Menulis Paragraf dan 7. Biodata Penulis Ai Ratna Ningsih dilahirkan di Cianjur, 4 April 1988. Putri keempat dari 4 bersaudra keluarga Bapak Aep Saepudin dan Ibu Atikah. Tinggal bersama kedua orang tuanya di jalan Dr Muwardi No 23 Cianjur. Memulai pendidikan Dasar di SDN Muka 2, kemudian melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di SMP Islam Al-Ianah. Setelah itu, melanjutkan Pendidikan Menengah Atas di MA-Multazam Bandung. Pada tahun 2008 melanjutkan Pendidikan ke Universitas Pakuan Bogor, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, mengambil jurusan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
9
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012