ISSN: 2502-6526
PROSIDING
KETAKSAMAAN TIPE LEMAH UNTUK OPERATOR INTEGRAL FRAKSIONAL DI RUANG MORREY ATAS RUANG METRIK TAK HOMOGEN Idha Sihwaningrum Jurusan Matematika FMIPA Unsoed Email:
[email protected] Abstrak Pada makalah ini dibuktikan ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen. Ketaksamaan tersebut dibuktikan menggunakan suatu ketaksamaan yang melibatkan operator maksimal serta ketaksamaan Chebysev. Bukti alternatif dari ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional juga dapat diperoleh menggunakan ketaksamaan tipe Hedberg dan ketaksamaan tipe lemah (1, 1) dari operator maksimal. Hasil yang diperoleh pada makalah ini merupakan perumuman dari ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional di ruang Lebesgue atas ruang metrik tak homogen Kata Kunci: ketaksamaan tipe lemah, operator integral fraksional, operator maksimal, ruang Morrey, ruang metrik tak homogen.
1. PENDAHULUAN Pada analisis Fourier dikenal beberapa operator, yang salah satu diantaranya adalah operator integral fraksional. Operator yang diperkenalkan oleh Hardy dan Littlewood (1927) ini merupakan salah satu operator yang penting karena operator ini merupakan perumuman dari penyelesaian persamaan Poisson ββ u = f. Jika u menyatakan potensial elektrostatik, maka persamaan Poisson tidak lain adalah hukum konduksi elektrostatis Ohm (lihat (Evans, 1998)). Oleh karena itu, operator integral fraksional sering disebut potensial Riesz. Salah satu sifat yang ingin diketahui orang mengenai operator integral fraksional adalah ukuran fungsi distribusi yang melibatkan operator tersebut. Ketaksamaan yang menyatakan sifat ini sering disebut sebagai ketaksamaan tipe lemah. Operator integral fraksional πΌπΌ didefinisikan Gatto (2004) dengan πΌπΌ π(π₯) = β«π
π(π¦) π(π₯,π¦)πβπΌ
oleh Garcia-Cuerva dan
ππ(π¦).
(1)
Definisi ini merupakan pengembangan dari definisi operator integral fraksional (klasik) yang diberikan oleh Hardy dan Littlewood (1927). Pada persamaan (1), π adalah ruang metrik berdimensi m yang dilengkapi dengan fungsi jarak d dan ukuran Borel π yang memenuhi growth condition π(π΅(π₯, π)) β€ πΆπ π , Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
(2) 924
ISSN: 2502-6526
PROSIDING
untuk setiap bola π΅(π₯, π) di π dan suatu konstanta positif C yang independen baik terhadap x maupun r. Selain itu, baik pada persamaan (1) maupun (2), 0 < π β€ π. Karena pada persamaan (2) ukuran bola dikontrol oleh jari-jari bola berpangkat n, maka orang sering menyebut ukuran yang memenuhi growth condition sebagai growth measure berorde n. Ruang metrik yang dilengkapi dengan ukuran yang memenuhi kondisi pada persamaan (2) sering disebut ruang metrik tak homogen (Nazarov, dkk., 1998). Contoh-contoh ruang metrik tak homogen dapat dilihat pada (Verdera, 2002). Sementara itu, hasil-hasil di ruang bertipe tak homogen dapat dilihat misalnya di (Sihwaningrum, dkk., 2010 dan 2012). Garcia-Cuerva dan Gatto (2004) telah membuktikan keberlakuan ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional di ruang Lebesgue atas ruang metrik tak homogen. Pada makalah ini akan dibuktikan ketaksamaan tipe lemah untuk operator integral fraksional (1) di ruang Morrey tak homogen atas ruang metrik. Ruang Morrey ini merupakan ruang Lebesgue untuk kasus tertentu sehingga hasil yang diperoleh pada makalah ini dapat dipandang sebagai perumuman dari hasil Garcia-Cuerva dan Gatto (2004). Untuk selanjutnya, baik pada teorema, lemma, maupun bukti-bukti, notasi C akan digunakan untuk menyatakan konstanta yang berbeda-beda, meskipun konstanta berada pada satu baris. 2. METODE PENELITIAN Ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen akan dibuktikan menggunakan ketaksamaan Chebysev
Ketaksamaan tersebut juga dapat dibuktikan secara alternatif dengan menggunakan ketaksamaan tipe Hedberg dan ketaksamaan tipe lemah (1, 1) untuk operator maksimal M di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen. Operator ini didefinisikan dengan ππ(π₯) β sup π>0
1 |π(π¦)| ππ(π¦) β« π(π΅(π₯, 2π)) π΅(π₯,π)
oleh Sawano (2005). Ketaksamaan Hedberg merupakan estimasi untuk operator integral fraksional oleh operator maksimal dan norma dari fungsi di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen. Dengan demikian, sebelum bukti alternatif tersebut diberikan, maka harus terlebih dahulu dibuktikan keberlakuan dari ketaksamaan tipe Hedberg dan ketaksamaan tipe lemah (1, 1) untuk operator maksimal di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen.
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
925
ISSN: 2502-6526
PROSIDING
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen, πΏ1,π (π), didefinisikan sebagai himpunan semua fungsi f di ruang Lebesgue lokal πΏ1πππ (π) sedemikian sehingga norma βπβπΏ1,π (π) β sup
π΅(π₯,π)
1 |π(π¦)| ππ(π¦) β« π(π΅(π₯, 2π))π π΅(π₯,π)
berhingga. Jika π = 0, maka ruang Morrey tidak lain adalah ruang Lebesgue. Hasil-hasil mengenai operator integral fraksional (klasik) di ruang Lebesgue atas ruang Euclid yang homogen diberikan oleh Hardy dan Littlewood (1927), sedangkan hasil di ruang Morrey atas ruang Euclid yang homogen diberikan oleh Adams (1975) serta Chiarenza dan Frasca (1987). Di ruang bertipe homogen, ukuran Borel memenuhi doubling condition π(π΅(π₯, 2π) β€ πΆπ΅(π₯, π).
Selanjutnya, misalkan ππ΅(π,π) menyatakan fungsi karakteristik pada bola π΅(π, π). Untuk membuktikan ketaksamaan tipe lemah di ruang Morrey tak homogen atas ruang metrik diperlukan teorema berikut. Teorema ini berkenaan dengan ketaksamaan yang melibatkan operator maksimal M . Teorema 1. Jika 0 β€ π < 1, maka untuk sembarang fungsi f di πΏ1,π (π) dan sembarang bola π΅(π, π) di π berlaku β« |π(π₯)|πππ΅(π,π) ππ(π₯) β€ πΆπ ππ βπβπΏ1,π (π) . π
Bukti. Untuk sembarang fungsi f di πΏ1,π (π), diperoleh β« |π(π₯)|πππ΅(π,π) ππ(π₯) π
β€ β«π΅(π,2π)|π(π₯)| πππ΅(π,π) ππ(π₯) + β«πβπ΅(π,2π)|π(π₯)| πππ΅(π,π) ππ(π₯) β
β€
β« |π(π₯)| πππ΅(π,π) ππ(π₯) + β β«
|π(π₯)|πππ΅(π,π) ππ(π₯)
π+1 π)βπ΅(π,2π π) π=π π΅(π,2
π΅(π,2π) β
β€ πΆ(
2βππ |π(π₯)|ππ(π₯))
β« |π(π₯)| ππ(π₯) + β β« π΅(π,2π)
π+1 π)βπ΅(π,2π π) π=π π΅(π,2
β
β€ πΆ(
β« |π(π₯)| ππ(π₯) + β 2βππ π΅(π,2π)
π=π
β«
|π(π₯)| ππ(π₯))
π΅(π,2π+1 π) β
π
β€ πΆβπβπΏ1,π (π) ((π(π΅(π, 4π)) + β 2βππ (π(π΅(π, 2π+2 π))
π
).
π=π
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
926
ISSN: 2502-6526
PROSIDING
Dengan menggunakan growth condition dari ο pada persamaan (2) dan dengan menggunakan asumsi 0 < π β€ π β€ π diperoleh β
β« |π(π₯)|πππ΅(π,π) ππ(π₯) β€ πΆβπβπΏ1,π(π) ((4π)
ππ
+ β 2βππ+πππ+2ππ π ππ ).
π
π=π
β€ πΆπ ππ βπβπΏ1,π(π) . Dengan demikian, terbukti ketaksamaan pada konsekuen dalam teorema. β Untuk membuktikan ketaksamaan tipe lemah di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen juga diperlukan lemma berikut. Lemma 2. Untuk sembarang R positif dan bola π΅(π, π) β π berlaku ππ΅(π,π) (π₯) ππ(π₯) β€ πΆπ
πΌ πππ΅(π,π) (π¦). πβπΌ π΅(π¦,π
) π(π₯, π¦)
β«
Bukti. Dengan menggunakan growth condition diperoleh β1
ππ΅(π,π)(π₯) ππ΅(π,π) (π₯) β« ππ(π₯) = β β« ππ(π₯) πβπΌ πβπΌ π΅(π¦,π
) π(π₯, π¦) π΅(π¦,2π+1 π
)\π΅(π¦,2π π
) π(π₯, π¦) π=ββ β1
β€ β π=ββ
1 β« π (π₯) ππ(π₯) (2π π
)πβπΌ π΅(π¦,2π+1 π
) π΅(π,π) β1
πΌ
(2π π
) 22π β€ β β« π (π₯)ππ(π₯) (2π+2 π
)π π΅(π¦,2π+1 π
) π΅(π,π) β1
π=ββ
β€ β π=ββ
2ππΌ π
πΌ π(π΅(π¦, 2π+2 π
))
β«
π΅(π¦,2π+1 π
)
ππ΅(π,π) (π₯)ππ(π₯)
β1
πΌ
β€ πΆπ
πππ΅(π,π) (π¦) β 2ππΌ . π=ββ
ππΌ Karena deret ββ1 konvergen, maka diperoleh ketaksamaan π=ββ 2
ππ΅(π,π) (π₯) ππ(π₯) β€ πΆπ
πΌ πππ΅(π,π) (π¦). πβπΌ π(π₯, π¦) π΅(π¦,π
)
β«
Dengan demikian, bukti selesai. β Selanjutnya, dengan menggunakan Teorema 1 dan Lemma 2, akan dibuktikan ketaksamaan tipe lemah (1, q) di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen pada teorema berikut. πΌ
Teorema 3. Jika 0 < πΌ < π dan 0 β€ π < 1 β π untuk suatu π, maka terdapat konstanta positif πΆ sehingga untuk setiap πΎ > 0 dan π΅(π, π) β π berlaku π({π₯ β π΅(π, π): |πΌπΌ π(π₯)| > πΎ}) β€ πΆπ
ππ
(
βπβπΏ1,π (π) πΎ
π
) .
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
927
ISSN: 2502-6526
PROSIDING
Bukti. Ambil sembarang bilangan positif R. Untuk setiap π β πΏ1,π (π), dilakukan dekomposisi integral, yaitu π(π¦) π(π¦) ππ(π¦) + β« ππ(π¦) = π΄1 + π΄2 . πβπΌ π(π₯, π¦) π(π₯, π¦)πβπΌ π΅(π₯,π
) πβπ΅(π₯,π
)
πΌπΌπ(π₯) = β«
Selanjutnya, estimasi untuk π΄2 adalah |π(π¦)| ππ(π¦) πβπΌ πβπ΅(π₯,π
) π(π₯, π¦)
|π΄2 | β€ β« β
|π(π¦)| ππ(π¦) πβπΌ π΅(π₯,2π+1 π
)\π΅(π₯,2π π
) π(π₯, π¦)
= ββ« π=0 β
β€β π=0
1 (2π π
)πβπΌ
β
|π(π¦)| ππ(π¦)
β«
π΅(π₯,2π+1 π
)
πΌ
(2π π
) 22π |π(π¦)| ππ(π¦). β€ β π+2 π β« (2 π
) π΅(π₯,2π+1 π
) π=0
Karena π memenuhi growth condition, maka diperoleh β
|π΄2 | β€ πΆ β
ππΌ
πΌ
2 π
(π (π΅(π₯, 2
π=0
π+2
π
)))
(π(π΅(π₯, 2π+2 π
)))
πβ1
π
|π(π¦)| ππ(π¦)
β«
π΅(π¦,2π+1 π
)
β
β€ πΆπ
πΌ βπβπΏ1,π(π) β 2ππΌ (π (π΅(π₯, 2π+2 π
)))
πβ1
π=0 β
β€ πΆπ
πΌ βπβ
β€ πΆπ
πΌ+π(πβ1) βπβ
πΏ 1,π (π) β 2 π=0
ππΌ
(2π+2 π
)
π(πβ1)
β πΏ 1,π (π) β 2 π=0
π(πΌ+πΌ+π(πβ1))
.
πΌ
Dengan menggunakan asumsi 0 β€ π < 1 β π , didapatkan bahwa β
β 2π(πΌ+πΌ+π(πβ1)) π=0
merupakan deret konvergen. Jadi, |π΄2 | β€ πΆπ
πΌ+π(πβ1) βπβπΏ1,π (π) .
Selanjutnya, misalkan
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
928
ISSN: 2502-6526
PROSIDING πΎ πΆπ
πΌ+π(πβ1) βπβπΏ1,π (π) = . 2 πΎ
Karena |π΄2 | > 2, maka diperoleh πΎ {π₯ β π΅(π, π): |π΄2 | > } = β
. 2
Ini mengakibatkan πΎ π ({π₯ β π΅(π, π): |π΄2 | > }) = 0. 2
Selanjutnya, πΎ πΎ {π₯ β π΅(π, π): |πΌπΌ π(π₯)| > πΎ} β {π₯ β π΅(π, π): |π΄1 | > } βͺ {π₯ β π΅(π, π): |π΄2 | > } 2 2
πΎ = {π₯ β π΅(π, π): |π΄1 | > }. 2 Dengan menggunakan Teorema 1 diperoleh π({π₯ β π΅(π, π): |πΌπΌ π(π₯)| > πΎ})
πΎ β€ π ({π₯ β π΅(π, π): |π΄1 | > }) 2 πΎ β€ π ({π₯ β π΅(π, π): |π΄1 | > }) 2 |π(π¦)| πΎ ππ(π¦) > }) πβπΌ 2 π΅(π₯,π
) π(π₯, π¦)
β€ π ({π₯ β π΅(π, π): β«
Kemudian, dengan menggunakan Lemma 2 dan ketaksamaan Chebysev, π({π₯ β π΅(π, π): |πΌπΌ π(π₯)| > πΎ}) |π(π¦)| 2 β€ β« β« ππ(π¦)ππ(π₯) πΎ π΅(π,π) π΅(π₯,π
) π(π₯, π¦)πβπΌ |π(π¦)|ππ΅(π,π) (π₯) 2 β€ β« β« ππ(π¦)ππ(π₯) πΎ π π΅(π₯,π
) π(π₯, π¦)πβπΌ ππ΅(π,π) (π₯) 2 β€ β« |π(π¦)| (β« ππ(π₯)) ππ(π¦) πβπΌ πΎ π π΅(π₯,π
) π(π₯, π¦) β€
πΆ β« |π(π¦)|π
πΌ πππ΅(π,π) (π¦) ππ(π¦) πΎ π
β€
πΆ πΌ ππ π
π βπβπΏ1,π (π) πΎ
β€ πΆπ
ππ
(
βπβπΏ1,π (π) πΎ
π
) .
Dengan demikian, terbukti ketaksamaan yang diinginkan. β Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
929
ISSN: 2502-6526
PROSIDING
Umumnya, ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional dibuktikan dengan menggunakan ketaksamaan tipe lemah (1, 1) untuk operator maksimal dan ketaksamaan tipe Hedberg. Oleh karena itu, untuk memberikan bukti alternatif dari Teorema 3 akan disajikan terlebih dahulu ketaksamaan tipe lemah (1, 1) untuk operator maksimal (Teorema 4) dan ketaksamaan tipe Hedberg (Teorema 5) di ruang Morrey yang diperumum atas ruang metrik tak homogen. Teorema 4. Jika ο§ sembarang konstanta positif, maka untuk setiap π΅(π, π) β π berlaku π({π₯ β π΅(π, π): ππ(π₯) > πΎ}) β€
πΆ ππ π βπβπΏ1,π (π) . πΎ
Teorema 5. Misalkan m adalah dimensi dari ruang metrik π dan 0 < πΌ < π β€ π. Jika 0 β€ π < π β πΌ, maka terdapat kontanta positif C sedemikian sehingga βπ(πβ1) |πΌπΌ π(π₯)| β€ πΆ[ππ(π₯)]1βπΌβπ(πβ1) βπβπΌπΏ1,π . (π)
Bukti. Dengan menggunakan growth condition, diperoleh |π(π¦)| ππ(π¦) πβπΌ π΅(π₯,π) π(π₯, π¦)
|π΄1 | β€ β«
β1
|π(π¦)| ππ(π¦) πβπΌ π΅(π₯,2π+1 π)\π΅(π₯,2π π) π(π₯, π¦)
= β β« π=ββ β1
β€ β π=ββ
1 |π(π¦)| ππ(π¦) β« (2π π)πβπΌ π΅(π₯,2π+1 π)
β1
πΌ
(2π π) 22π |π(π¦)| ππ(π¦) β€ β β« (2π+2 π)π π΅(π₯,2π+1 π
) π=ββ β1
β€ β π=ββ
(2π π)
πΌ
π(π΅(π¦, 2π+2 π))
β«
|π(π¦)| ππ(π¦)
π΅(π₯,2π+1 π
)
β€ πΆπ πΌ ππ(π₯). Selanjutnya, didapatkan |π(π¦)| ππ(π¦) πβπΌ πβπ΅(π₯,π) π(π₯, π¦)
|π΄2 | β€ β«
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
930
ISSN: 2502-6526
PROSIDING β
|π(π¦)| ππ(π¦) πβπΌ π΅(π₯,2π+1 π)\π΅(π₯,2π π) π(π₯, π¦)
= ββ« π=0 β
β€β π=0
1 (2π π)πβπΌ
β
β«
|π(π¦)| ππ(π¦)
π΅(π₯,2π+1 π)
πΌ
(2π π) 22π |π(π¦)| ππ(π¦). β€ β π+2 π β« (2 π) π΅(π₯,2π+1 π) π=0
β
β€ πΆβ
2ππΌ π πΌ (π (π΅(π₯, 2π+2 π)))
π=0
(π(π΅(π₯, 2π+2 π)))
πβ1
π
β
β€ πΆπ πΌ βπβπΏ1,π(π) β 2ππΌ (2π+2 π)
|π(π¦)| ππ(π¦)
β«
π΅(π¦,2π+1 π)
π(πβ1)
π=0
β€ πΆπ πΌ+π(πβ1) βπβπΏ1,π(π) . Dengan memisalkan 1/π(πβ1)
ππ(π₯) π=( ) βπβπΏ1,π(π)
,
diperoleh βπ(πβ1) |πΌπΌ π(π₯)| β€ πΆ[ππ(π₯)]1βπΌβπ(πβ1) βπβπΌπΏ1,π , (π)
yang merupakan ketaksamaan yang diinginkan. β Bukti alternatif untuk Teorema 3. Dari ketaksamaan tipe Hedberg pada Teorema 5 diperoleh πΌβπ(πβ1)
πΎ < |πΌπΌ π(π₯)| β€ πΆ[ππ(π₯)]1βπΌβπ(πβ1) βπβπΏ1,π(π)
πΌβπ(πβ1)
= πΆ[ππ(π₯)]1/π βπβπΏ1,π(π)
atau π
ππ(π₯) > (
πΎ βπ(πβ1) βπβπΌ1,π
πΏ
) .
( π)
Selanjutnya, Teorema 4 memberikan π({π₯ β π΅(π, π): |πΌπΌ π(π₯)| > πΎ})
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
931
ISSN: 2502-6526
PROSIDING π
β€ π ({π₯ β π΅(π, π): ππ(π₯) > (
β€ πΆ(
βπ(πβ1) βπβπΌ1,π
πΏ
β€ πΆπ
( π)
πΎ ππ
(
πΎ β ( ) βπβπΌ1,ππ πβ1 πΏ (π)
) })
π
) π ππ βπβπΏ1,π (π)
βπβπΏ1,π(π) πΎ
π
) .
Jadi, terbukti ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional di ruang Morrey atas ruang metrik tak homogen. β 4. SIMPULAN Hasil yang diperoleh pada makalah ini merupakan perumuman dari hasil Garcia-Cuerva dan Gatto [3] karena ruang Lebesgue merupakan kasus khusus dari ruang Morrey. Hasil yang serupa untuk operator integral fraksional (dengan versi yang berbeda, yaitu operator integral fraksional yang tidak melibatkan dimensi dari ruang metrik) di ruang Morrey atas ruang metrik (dengan versi yang berbeda) dapat dijumpai pada (Sihwaningrum dan Sawano, 2013). Pada (Sihwaningrum dan Sawano, 2013)., bukti ketaksamaan tersebut tidak menggunakan ketaksamaan Chebysev, tetapi menggunakan ketaksamaan tipe Hedberg dan ketaksamaan tipe lemah (1, 1) untuk operator maksimal.
5. DAFTAR PUSTAKA Adams, D. R. (1975) A Note on Riesz Potential, Duke Math. J., 42, 765β778. Chiarenza, F. & Frasca, M. (1987). Morrey Spaces and Hardy-Littlewood Maximal Function, Rend. Mat., 7, 273β279. Evans, L.C. (1998) Partial Differential Equations, Graduate Studies in Maths, 19, American Mathematical Society, Providence. Garcia-Cuerva, J. & Gatto, A.E. (2004). Boundedness Properties of Fractional Integrals Associated to Non-Doubling Measures. Studia Math, 162(3), 245β261. Hardy, G. H. & Littlewood, J.E. (1927). Some Properties of Fractional Integral I. Math. Zeit., 27, 565β606. Nazarov, F., Treil, S. & Volberg, A. (1998). Weak Type Estimates and Cotlar Inequalities for CalderΓ³n-Zygmund Operators on Nonhomogeneous Space, Internat. Math. Res. Notices 9, 463β487.
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
932
PROSIDING
ISSN: 2502-6526
Sawano, Y. (2005). Sharp Estimates of the Modified Hardy Littlewood Maximal Operator on the Non-homogeneous Space via Covering Lemmas, Hokkaido Math. J. 34, 435β458. Sihwaningrum, I., Maryani, S. & Gunawan H. 2012. Weak Type Inequalities for Fractional Integral Operators on Generalized Non-homogeneous Morrey Spaces. Anal. Theory Appl., 28(1), 65β72. Sihwaningrum, I. & Sawano, Y. 2013. Weak and Strong Type Estimates for Fractional Integral Operator on Morrey Spaces over Metric Measure Spaces, Eurasian Math. J. 4(1), 76β81. Sihwaningrum, I., Suryawan, H.P. & Gunawan, H. 2010. Fractional Integral Operators and Olsen Inequalities on Non-Homogeneous Spaces. Aust. J. Mah. Anal. Appl. No.1, Article 14, 6pp. Diakses dari http://ajmaa.org/cgibin/paper.pl?string=v7n1/V7I1P14.tex Verdera, J. 2002. The Fall of the Doubling Condition in CalderΓ³n-Zygmund Theory, Pub. Mat., Vol Extra, 275β292.
Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas Muhammadiyah Surakarta, 12 Maret 2016
933