KERANGKA ACUAN KERJA LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD) SARANA DAN PRASARANA RISET PERIKANAN TAHUN 2017
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 1
KERANGKA ACUAN KERJA SARANA DAN PRASARANA RISET PERIKANAN KEGIATAN TA 2017 Kementerian Negara Unit Eselon I/II
: :
Program
:
Kegiatan
:
Hasil (Outcome) Indikator kinerja kegiatan Jenis Keluaran (Output)
Volume Keluaran (Output) Satuan Ukur Keluaran (Output)
: : : : :
Kementerian Kelautan dan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan/ Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan Termanfaatkannya Hasil dan Inovasi Iptek Kelautan dan Perikanan Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Budidaya (Sarana dan Prasarana litbang) Jumlah sarana dan prasarana litbang dan umum perikanan budidaya yang terfasilitasi Sarana dan Prasarana berupa alat laboratorium dan lapangan, mesin absensi online
1 dok
1 paket alat lab. Dan lapangan 1 paket mesin absensi online
A. Latar Belakang a. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan PER.32/MEN/2011 tertanggal 26 September 2011 tentang organisasi dan tata kerja Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Air Payau merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang Penelitian dan Pengembangan
Perikanan Budidaya Air Payau yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya dan dibina
secara umum oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
2
b. Gambaran Umum Seiring berjalannya waktu, beberapa sapras litbang di BPPBAP Maros sudah memerlukan peremajaan dan pengadaan baru dikarenakan semakin kompleksnya penelitian dan semakin banyaknya peralatan yang sudah tidak bisa diperbaiki karena spare part sudah tidak diproduksi oleh pabrikan alat tersebut. Selain itu, perkembangan teknologi peralatan penelitian yang pesat juga menjadikan kebutuhan penelitian terhadap peralatan yang memadai dan terkini. Beberapa peralatan laboratorium dan lapangan BPPBAP Maros diadakan tahun 1990 an yang sering mengalami kerusakan dalam penggunaannya. Selain itu, anggaran pemeliharaan rutin dari manajerial perkantoran juga masih minim untuk meliputi pemeliharaan dan kalibrasi seluruh peralatan. Oleh karena itu, secara efisien dan efektif maka peralatan tersebut sudah waktunya untuk pengadaan baru dan peningkatan anggaran pemeliharaan rutin dan kalibrasi peralatan tersebut. Selain itu data Barang Milik Negara yang dikelola oleh BPPBAP menunjukkan pengadaan sapras litbang dimulai sejak tahun 1980 sampai saat ini. Bahkan beberapa peralatan pengadaan 1980-an masih digunakan karena kebutuhan anggaran yang cukup tinggi untuk pemenuhan sarana prasarana lainnya. Dukungan Badan Litbang KP dan Puslitbang Perikanan sudah memadai dengan bukti empiris anggaran pengadaan sapras yang dialokasikan setiap tahun. Namun memang secara nilai memerlukan anggaran yang besar untuk peremajaan dan pengadaan sapras baru (lihat infografis).
Dukungan anggaran dari pusat untuk pengadaan sapras litbang difokuskan pada pengadaan sarana infrastruktur beberapa tahun terakhir. Sebagian kecil dialokasikan untuk pengadaan peralatan. Namun perlu diperhatikan dalam proses pengganggaran tersebut bahwa BPPBAP Maros merupakan balai litbang yang memiliki instalasi penelitian yang aktif digunakan sebagai lokasi penelitian. Instalasi penelitian tersebut yaitu : Instalasi Tambak Percobaan di Kabupaten Takalar, Instalasi Tambak Percobaan di Maranak Kab Maros, dan Instalasi Pembenihan Udang Windu di Kab Barru. Selain itu di kantor utama BPPBAP di Maros terdapat laboratorium penguji yaitu : laboratorium nutrisi, bioteknologi, kualitas air, kesehatan ikan dan lingkungan, laboratorium tanah yang sudah terakreditasi Komisi Akreditasi Nasional ISO 17025 : 2008 dengan ruang lingkup sebanyak 21 parameter. Dari ekspose sarana diatas, maka tentunya kebutuhan sapras litbang berupa peralatan membutuhkan kuantitas yang lebih banyak dibandingkan Balai yang tidak memiliki instalasi yang aktif. Bahkan secara khusus di Instalasi Tambak Percobaan di Takalar sudah ramai dikunjungi oleh pengelola dan manajer tambak intensif disekitar lokasi tersebut untuk analisis sampel dari tambak mereka. Hal ini menjadi suatu nilai tambah keberadaan 3
instalasi tersebut sebagai rujukan para pengguna eksternal selain memang digunakan secara rutin untuk kebutuhan internal. Penganggaran pengadaan peralatan litbang harus memperhatikan hal ini sehingga setiap instalasi dan laboratorium dapat memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung penelitian yang dilakukan di setiap instalasi/lab tersebut sekaligus untuk kebutuhan eksternal. Selain itu dengan diterpkannya presensi yang dimonitor secara online di pusat maka dibutuhkan juga mesin absensi online. Adanya penmbangunan hetcehry di IPUW Barru juga menuntut penambahan daya listrik sehingga hetchery dapat beroperasi mulai tahun 2017.
4
B. Penerima Manfaat Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah pegawai BPPBAP. Secara
tidak langsung penerima manfaat dari pihak eksternal yaitu instansi-instansi terkait (dirjen perikanan budidaya, perguruan tinggi, dinas kelautan dan perikanan), ilmuwan, mahasiswa perikanan, pengusaha dan pembudidaya tambak, dan stake holders lainnya
C. Strategi Pencapaian Keluaran a. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah melalui proses pengadaan
barang dan jasa pemerintahan berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 dan Perpres 70 Tahun 2012 baik yang dilakukan secara swakelola dan pelelangan. b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan pengadaan sapras litbang yang berupa sapras peralatan
Proses nya dimulai dari kaji ulang untuk pemaketan , pelelangan, pencatatan BMN, penetapan status BMN dan penggunaan oleh peneliti Waktu Pelaksanaan : Uraian
Pemaketan pekerjaan pengadaan Pelelangan Pencatatan BMN/Penetapan status BMN Penggunaan oleh user Pelaporan
1
2
3
4
5
Bulan 6 7 8
9
10
11
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan : Januari – Desember 2017 5
12
E. Biaya yang diperlukan : Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana
dan prasarana litbang dan umum adalah Rp. 1.100.000.000,- (Satu milyar seratus juta rupiah) yang secara rinci diuraikan dalam RAB.
Maros, Oktober 2016 Mengetahui: Kepala Balai PenelitiandanPengembanganBudidaya Air Payau
Prof. Dr. Ir. Andi Akhmad Mustafa, MP NIP. 19610212 198903 1 004
6