Kepemimpinan Rohani
Oleh: Pdt. J. Nathan Jansen, S.Th, S.Is, MA.GL
Kepemimpinan Rohani Latihan 1 : Buatlah kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan sbb: A. B. C. D.
Apakah yang menjadi tugas seorang pemimpin rohani/gerejawi? Siapakah yang tergolong sebagai pemimpin di dalam jemaat saya? Sebagai pemimpin-pemimpin rohani, siapakah yang sedang kita layani? Mengapa kita mau menjadi pemimpin-pemimpin rohani?
Di dalam Kristus, kita semua adalah pengikut Dia, dan semuanya dikasihi oleh Dia dengan kasih yang sama. Para pemimpin gereja tidak diberikan kehormatan atau kasih lebih dari pada orang lain dari Tuhan. Sebagai seorang pemimpin, kita tidak akan menerima berkat yang lebih dari pada orang lain, karena kalau kita masingmasing melayani Tuhan di mana saja, kapan saja, dan dengan kecakapan/keterampilan serta karunia apa saja yang Tuhan telah berikan kepada kita, maka Tuhan akan memberkati kita masing masing.
Titus 1:1-4 Mengapa kita butuh pemimpin-pemimpin rohani? 1. Untuk memperkuat iman orang-orang yang percaya. Tujuannya adalah untuk menolong anggota-anggota jemaat kita menjadi orang-orang yang dewasa secara rohani dan menghasilkan buah! Bagaimana caranya seorang pemimpin dapat memperkuat iman orang lain? A. Tugas utamannya seorang pemimpin adalah untuk menjadi seorang hamba...melayani bukan dengan maksud untuk mencukupi kebutuhan pribadi, tetapi untuk mencukupi kebutuhan orang lain. Sebagai pemimpin-pemimpin gereja, kita dipanggil bukan untuk menjadi hambanya Tuhan saja, tetapi juga untuk menjadi hambannya anggota-anggota jemaat juga. Kita melayani mereka supaya mereka diperlengkapi untuk melayani orang-orang yang lain. Tujuan menjadi seorang pemimpin rohani itu bukan untuk mendapatkan status yang lebih tinggi, ataupun kuasa yang lebih banyak, tetapi menjadi seorang pemimpin rohani adalah untuk menjadi seorang pelayan. Kita sebagai pemimpinpemimpin gereja dipanggil untuk MELAYANI bukan untuk DILAYANI!!!!
Kalau di dunia bisnis ataupun pemerintahan, tujuan pegawainya adalah untuk menjadi orang yang berada di atas atau di puncak, serta memiliki semua kuasa, hak, dan otoritas serta dilayani oleh seluruh stafnya yang lain. Tetapi di dunia gerejawi, tujuannya seorang pemimpin itu terbalik.
DUNIA BISNIS/PEMERINTAHAN
DUNIA GEREJAWI
Pemimpin/Kepala Paling Atas, Suruh Stafnya
Orang-Orang Yang Belum Percaya Dilayani oleh Semua
Staf Senior Melayani Kepalanya, Suruh Staf di Bawahnya
Anggota-Anggota Jemaat Tugasnya adalah untuk melayani orang-orang yang belum percaya DILAYANI oleh Pemimpin-Pemimpin Gereja
Pegawai/Staf Dasar Melayani Staf Senior Dan juga melayani Pemimpinnya
Pemimpin-Pemimpin Gereja Tugasnya adalah untuk melayani anggota-anggota jemaat DAN orang-orang yang belum percaya (Lukas 22:26)
Tujuannya Pegawai adalah untuk menjadi seorang pempimpin supaya bisa dilayani dan mempunyai kuasa yang paling banyak. YESUS KRISTUS Telah mati bagi seluruh dunia Yesus sudah/sedang melayani kita semua (Yohanes 13:1-17)
B. Tugas yang kedua dari seorang pemimpin rohani adalah untuk mengajar jemaatnya untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Kalau kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan, maka kita menjadi orang-orang yang suci-yang dipisahkan dari dunia dan dipilih oleh Tuhan untuk membawa kemuliaan bagi Yesus Kristus (Efesus 4:14-15). C. Tugas yang ketiga dari seorang pemimpin rohani adalah untuk menjaga kebenaran iman. Kita memastikan agar apa yang diajarkan adalah teologia yang benar supaya generasi berikutnya bisa percaya kebenaran yang sama yang kita sedang ajarkan. Oleh karena itu, pemimpin-pemimpin rohani harus BERANI untuk BERBICARA kepada orang-orang yang bersalah, dan MENGHADAPI masalah-masalah yang akan muncul kalau ada anggota jemaat yang tidak menaati firman Tuhan. Kita harus datang kepada orang-orang yang mengikuti kepercayaan yang salah tersebut serta mengoreksi mereka. D. Tugas yang keempat dari seorang pemimpin rohani adalah untuk mempersiapkan pempimpin-pemimpin rohani yang baru. Kalau di dalam lingkungan politik atau bisnis, pemimpin-pemimpinnya mengutamakan kepentingan untuk mempertahankan posisinya sebagai pempimpin, dan menyingkirkan orang lain yang ingin menggantikan dia. Kalau ada pendeta yang hanya ingin supaya tidak ada orang lain yang akan menggantikan dia, maka sebenarnya pendeta tersebut tidak mengerti kepemimpinan rohani yang alkitabiah. Kita harus memperbanyak pemimpinpemimpin yang lain di dalam jemaat kita! Itulah tugasnya seorang pemimpin rohani. Ada 2 masalah yang sering terjadi berkaitan dengan Pendeta-pendeta yang tidak mengerti tentang tugasnya yang keempat ini. Salah satunya adalah pendeta-pendeta yang menjadi diktator di dalam jemaatnya. Pendeta-pendeta ini memaksakan jemaatnya untuk melakukan apa saja yang diinginkan oleh pendetanya. Bisa dikatakan mereka maha-kuasa dalam jemaatnya...kalau pendetanya bilang dimikan, itu sah, dan semua harus mengikuti dia ataupun dia akan diintimidasi/diancam atau diusir dari jemaatnya. Masalah yang kedua yang muncul kalau pendetanya tidak mengerti prinsip ini, adalah pendeta-pendeta tersebut tidak melakukan apa saja di dalam jemaatnya. Mereka tidak bisa memimpin, dan bisa dikatakan bahwa mereka malas saja, dan tidak mau melayani.
APLIKASI/PENERAPAN 1. Silahkan mengukur diri-mu sendiri sebagai seorang pemimpin. Apakah saudara/i mengerti 4 tugas pemimpin rohani diatas? Tugas yang mana yang gampang bagi saudara/i dan tugas yang mana yang paling susah? 2. Selama ini, apakah saudara/i sedang sungguh-sungguh melayani anggotaanggota jemaat-mu dengan baik? Kalau tidak, apa alasannya? 3. Siapakah yang saudara/i bisa tunjukkan sebagai seorang pemimpin gereja ke depan? Apa yang akan saudara/i lakukan untuk menolong dia berkembang atau belajar tentang kepemimpinan gereja? 4. Selain pelajaran-pelajaran tadi, apakah ada pelajaran lanjutan yang saudara/i perlukan untuk menjadi seorang pemimpin rohani yang lebih baik?
Pdt. J. Nathan Jansen, S.Th, S.Is, MA.GL Bio Data: Dilahirkan di Los Angeles, California, Amerika Serikat tanggal 7 Juli 1980. Pada usia 6 tahun saya menyerahkan kehidupan saya kepada Kirstus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Jeruselamat. Dan pada usia 16 tahun, saya dipanggil untuk menjadi seorang misionari. Menikah pada tanggal 21 Juli 2001 dengan Ibu Harmony Jansen, S.Th, S.IS. Anak-anak : Andre Nicholas Jansen, ttl. Portland, Oregon Amerika Serikat, 28 Oktober, 2008. Gabriella Rose Jansen, ttl. Denpasar, Bali, Indonesia. 27 Mei, 2010. Pendidikan: Lulusan Multnomah Bible College, Portland Oregon, Amerika Serikat, 2002 dengan gelar : Bachelors (S1) dalam dua jurusan- Theologia, dan Intercultural Studies (Misiologi). Melanjutkan studi program S2 di Fuller Theological Seminary, Pasadena, California, Amerika Serikat. Lulus tahun 2013 dengan gelar : Master (S2) dalam Jurusan Global Leadership (Kepemimpinan Global)
Pelayanan di Indonesia: Setelah saya menyelesaikan kursus Bahasa Indonesia di Bandung, Jawa pada tahun 2005, saya dengan isteri saya berangkat ke Merauke, Papua untuk memulai pelayanan sebagai mitra Gereja PKAI. Selama tiga tahun saya mengajar di Sekolah Alkitab Roesler (SAR) sebagai guru Misiologi, Theologia, Homiletika, dan Alkitab. Sambil melayani di SAR, saya juga telah mendirikan suatu program yang disebut "Pelatih Pelayanan" yang bertujuan untuk memuridkan dan mementori muridmurid SAR Sejak tahun 2010, saya telah mendirikan dan melayani di suatu Yayasan yang bertujuan untuk menginjili dan mendirikan jemaat-jemaat yang baru di kalangan orang-orang yang berlatar belakang agama Islam di tanah Papua. Nama tempat pelayanan tersebut adalah Pusat Komunitas Merauke (PKM). Di PKM ini, kami melayani seluruh masyarakat Merauke secara holistik (terpadu). Kami menolong masyarakat untuk mengembangkan potensi mereka melalui program-program seperti kursus Bahasa Inggris, Komputer, kegiatan Peternakan, Pertanian, kegiatan untuk pemuda-pemudi (seperti kemah tahunan, dan persekutuan pemuda pemudi bulanan), dll. Melalui seluruh kegiatan ini, tujuan utama kami adalah untuk memberitakan kabar baik kepada orang-orang yang belum percaya, dan mendirikan jemaat-jemaat yang baru.
Sambil melayani di PKM, saya tetap mendampingi Gereja PKAI dalam seluruh kegiatan dan aktifitas gereja. Sejak tahun 2006 saya telah melayani sebagai salah satu anggota Badan Pengurus Sekolah Alkitab Roesler. Saya dipercayakan sebagai Bendahara, dan salah satu anggota Tim Pimpinan Misi TEAM, dan sedang menolong mengembangkan pelayanan Misi TEAM supaya kami bisa berkembang sebagai suatu organisasi yang bertujuan untuk memperlengkapi tubuh Kristus untuk melakukan kehendak Tuhan.