Bahan Ajar Lembaga Kursus & Pelatihan KOM PO NEN UTAMA MES IN BENSIN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Tahun 2013
BAHAN AJAR KURSUS DAN PELATIHAN
KOMPONEN UTAMA MESIN BENSIN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan 2013
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL Sejalan dengan visi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni “Terselenggaranya layanan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal untuk mewujudkan insan lndonesia yang berakhlak mulia, berkarakter, cerdas, terampil, mandiri dan kreatif, dan profesional”, diperlukan sistem pelayanan yang prima. Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai penguatan sistem manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal. Upaya yang dilakukan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal bersama konsorsium kursus dan pelatihan untuk menyusun bahan ajar kursus dan pelatihan dalam bentuk buku cetak perlu diapresiasi. Selain sebagai norma, standar, prosedur, dan kriteria, bahan ajar ini sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Semoga, bahan ajar ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi kebutuhan peserta didik serta mudah diperoleh sehingga proses pembelajaran diharapkan dapat berhasil lebih baik. Jakarta, 24 Juni 2013 Direktur Jenderal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP. 19570322 198211 2 001 Komponen Utama Mesin Bensin
i
KATA PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur ke Hadirat Allah yang Maha Kuasa serta terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun bahan ajar kursus dan pelatihan yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan bekerja keras, sehingga bahan ajar kursus dan pelatihan selesai disusun dan siap dipergunakan oleh peserta didik, penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya. Kebijakan menerbitkan bahan ajar kursus dan pelatihan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal (Ditjen PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), agar kegiatan pembelajaran pada lembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya dapat didukung oleh tersedianya bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mudah diperoleh sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat berhasil lebih baik dan efektif. Bahan ajar ini merupakan sarana untuk lebih mengoperasionalkan substansi kurikulum berbasis kompetensi pada masing-masing jenis keahlian, agar peserta didik kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya lebih cepat dalam menguasai materi pembelajaran. Penerapan bahan ajar yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan peserta didik akan sangat membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) atau lembaga kursus dan pelatihan yang sudah terakreditasi lembaga oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN.PNF). Uji kompetensi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI, Kemdikbud untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya, perlu menyiapkan pendidik yang mampu melaksanakan kegiatan
Komponen Utama Mesin Bensin
iii
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, serta didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan pembelajaran. Akhirnya saya berharap, bahan ajar ini akan menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kinerja lembagalembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya. Jakarta, 24 Juni 2013 Direktur,
Dr. Wartanto NIP. 19631009 198903 1 001
iv Komponen Utama Mesin Bensin
SEKAPUR SIRIH
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar Program Kursus dan Pelatihan Mekanik Otomotif. Bahan Ajar ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency Based Training/CBT). Diharapkan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya Lembaga Kursus dan Pelatihan otomotif, dan Pendidikan otomotif pada umumnya dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan oleh pasar kerja. Bahan ajar yang disusun adalah Komponen Utama Mesin Bensin. Hal ini dilakukan untuk melengkapi bahan ajar yang telah di susun sebelumnya, yang telah membahas Sistem Kelistrikan dan Motor Otomotif dan system chasis dan pemindahan tenaga. Penyusunan bahan ajar ini dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk diskusi dan pengkajian pustaka, serta meminta tanggapan oleh beberapa kalangan secara terbatas dalam bidang otomotif. Penyusun menyadari sepenuhnya, masih terdapat banyak kelemahan dalam penyusunan bahan ajar ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan guna perbaikan dan penyrmpurnaannya. Ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berpartisipasi dalam program ini. Semoga naskah bahan ajar ini, dapat memperkaya dan memberikan konstribusi yang positif bagi pengembangan kursus dan pelatihan nasional Indonesia.
Penulis
Komponen Utama Mesin Bensin
v
DAFTAR ISI Sambutan ......................................................................................... i Kata Pengantar ................................................................................ iii Sekapur Sirih .................................................................................... v Daftar Isi ........................................................................................... vii BAB I KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ........................ A. Bagian Utama Kendaraan ......................................................... 1. Motor / Engine ....................................................................... 2. Kelistrikan Kendaraan ........................................................... 3. Chasis................. ................................................................... 4. Bodi .......................................................................................
1 1 1 2 3 4
B. Jenis Motor Bakar Berdasarkan Proses Pembakaran ............ 1. Motor pembakaran luar ......................................................... 2. Motor pembakaran dalam ......................................................
5 5 5
C. Prinsip Motor Bakar ..................................................................
5
D. Jenis Motor Bakar Berdasarkan Bahan Bakar yang digunakan .................................................................................. 6 1. Motor bakar bensin 4 Tak ...................................................... 6 2. Motor bakar Diesel 4 Tak ...................................................... 10 3. Motor bakar Diesel 2 Tak ...................................................... 12 E. Bagian utama motor .................................................................. 1. Blok Silinder .......................................................................... 2. Kepala Silinder ...................................................................... 3. Gasket cylinder Head ............................................................ 4. Poros Engkol ......................................................................... 5. Roda Penerus (fly-wheel) ......................................................
15 15 16 17 18 19
Komponen Utama Mesin Bensin
vii
6. Panci Oli (Oil Pan/Carter) ...................................................... 7. Piston dan Batang Penghubung ............................................ 8. Silinder .................................................................................. 9. Poros Bubungan dan Katup .................................................. 10. Tutup Kepala Silinder ............................................................ 11. Rantai Timing dan Pulley ……………… ................................
21 21 24 25 25 26
BAB II SISTEM BAHAN BAKAR DAN PENGAPIAN PADA MESIN BENSIN ..................................................................... 27 A. Mekanisme Suplay Bahan Bakar ............................................. 27 1. Fungsi dan Komponen .......................................................... 27 2. Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin ................................ 31 B. Mekanisme Pemasukan dan Pembuangan .............................. 1. Saringan Udara ..................................................................... 2. Saluran Masuk (intake Manifold) ........................................... 3. Saluran Buang dan Knalpot ..................................................
32 32 33 33
C. Mekanisme Katub ...................................................................... 1. Kelengkapan dan Cara Kerja ................................................ 2. Jenis Jenis Mekanisme Katub ............................................... 3. Diagram Katub ...................................................................... 4. Penegang Rantai/Tensioner .................................................. 5. Metode-Metode Menggerakkan Katup .................................. 6. Komponen-Komponen Mekanisme Katup .............................
34 34 35 38 41 41 43
D. Kelistrikan .................................................................................. 1. Sistem Starter....... ................................................................. 2. Sistem Pengapian ................................................................. 3. Sistem Pengisian ...................................................................
48 48 49 50
viii Komponen Utama Mesin Bensin
BAB III SISTEM PELUMASAN ....................................................... 1. Fungsi .................................................................................... 2. Komponen ............................................................................. 3. Jenis ...................................................................................... 4. Cara Kerja ............................................................................. 5. Klasifikasi Oli dan Gemuk ...................................................... 6. Perawatan sistem pelumasan ................................................ 7. Sistem Ventilasi Karter ..........................................................
51 51 52 52 53 53 55 55
BAB IV SISTEM PENDINGIN MESIN ............................................. 1. Fungsi .................................................................................... 2. Cara Kerja ............................................................................. 3. Perawatan sistem pendingin................... ...............................
57 59 60 61
BAB V PERAWATAN BERKALA KENDARAAN ............................. 62 1. Perawatan kendaraan ........................................................... 62 2. Perawatan motor ................................................................... 62 BAB VI PENUTUP ............................................................................ 63 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 65 BIODATA PENULIS .......................................................................... 66
Komponen Utama Mesin Bensin
ix
I. KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT Kendaraan, agar dapat Sebaiknya Anda Tahu Dashboard: Adalah kontrol panel dan layak beroperasi kendaraan yang terpasang di bagian pada dasarnya terdiri muka kabin penumpang. Lajur sepanjang atas beberapa unit lebar kabin itu banyak memuat utama yang perlengkapan untuk kontrol kendaraan, membentuk suatu seperti roda setir, speedometer, tombolsistem. Sistem inilah tombol dan lain-lain. yang selalu memungkinkan kendaraan dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan penguna. Kendaraan secara umum memiliki prinsip kerja dan komponen utama yang hampir bersamaan, hanya saja kemudian muncul banyak perbedaan pada komponen-komponen tambahan. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah: perkembangan teknologi dalam bidang otomotif, kebutuhan pengguna yang semakin beragam, dan perbedaan yang disebabkan oleh berbagai jenis fungsi kendaraan itu sendiri. A. Bagian Utama Kendaraan Perbedaan untuk setiap jenis kendaraan, dalam hal ini adalah kendaraan roda empat, seperti yang diuraikan di atas disebabkan oleh banyak faktor, namun pada bagian utama sesungguhnya terjadi banyak persamaan antara satu mesin dengan mesin lainnya. Bagian utama mesin bensin dan mesin disel juga memiliki banyak persamaan, karena banyaknya persamaan itu, pembahasan berikut akan lebih banyak mengulas bagian utama mesin bensin. Komponen utama mesin bensin terdiri dari beberapa bagian berikut ini: 1. Motor/Engine Secara umum motor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan/mengoperasikan kendaraan. Motor yang digunakan adalah tipe motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan solar atau bensin sebagai bahan bakar. Komponen Utama Mesin Bensin
1
Gambar 1. Motor/engine Sumber: www.arthursclipart.org
2. Kelistrikan Kendaraan Kelistrikan kendaraan adalah seluruh rangkaian kelistrikan yang ada pada kendaraan. Kelistrikan kendaraan berfungsi sebagai pendukung unjuk kerja kendaraan, yang mencakup kelistrikan bodi, seperti sistem penerangan, lampu panel/indikator dan kelengkapan kelistrikan lainnya (acessories).
Gambar 2. Kelistrikan Mobil Sumber: Otomotif Dasar hal.3
2 Komponen Utama Mesin Bensin
3. Chasis Chasis berfungsi sebagai dudukan (penempatan) seluruh komponen yang membentuk kendaraan serta mengontrol jalannya kendaraan. Chasis terdiri dari beberapa unit, yaitu: a. Rangka Rangka berfungsi sebagai dudukan/penempatan seluruh bagian kendaraan, seperti engine, badan kendaraan, sistem kelistrikan, unit pengendali, dan lain-lain. b. Pemindah Tenaga (Power Train) Pemindah tenaga berfungsi untuk memindahkan tenaga motor ke roda. Dalam prosesnya, pemindah tenaga melakukan peningkatan daya dan merubah arah putaran motor sehingga sesuai dengan arah perputaran roda. c. Kemudi Kemudi berfungsi untuk mengarahkan jalannya kendaraan. Pengendalian arah kendaraan dilakukan dengan mengatur posisi roda. Umumnya kendaraan menggunakan roda depan sebagai penentu arah kendaraan. Pada kendaraan jenis tertentu (fork-lift) menggunakan roda belakang sebagai pengendali arah kendaraan. d. Suspensi Suspensi berfungsi untuk mengurangi getaran yang terjadi pada kendaraan, terutama pada saat kendaraan beroperasi pada jalan yang tidak rata. Suspensi terdiri dari pegas dan peredam kejut. e. Rem Secara umum rem berfungsi untuk memperlambat jalannya kendaraan. Rem tidak berfungsi untuk menghentikan kendaraan. Pengoperasian rem dapat dilakukan secara mekanik, hidrolik, pneumatik atau kombinasi ketiganya. Komponen Utama Mesin Bensin
3
4. Bodi Sebaiknya Anda Tahu Body Mobil : berhubungan dengan Secara umum, bodi ketentuan umum, yaitu semakin berfungsi untuk baik nilai aerodinamikanya, pembentukan semakin sedikit hambatan angin yang terjadi selama tunggangan ruang yang layak dipacu. Pada akhirnya, tentu pada kendaraan. efisiensi bahan bakar akan Secara khusus, tercapai. bodi juga berfungsi sebagai pelindung dan untuk memperindah tampilan kendaraan (dekoratif). Komponen bodi mencakup rangka bodi, lapisan luar dan lapisan dalam.
Gambar 3. Body Mobil Sumber: www.image.google.com
Sebelum kita membahas lebih lanjut materi tentang “Komponen Utama Pada Mesin Bensin” kita perhatikan beberapa hal dibawah ini: •
Definisi motor bakar: Suatu mekanisme/konstruksi mesin yang merubah energi panas menjadi energi mekanis
•
Bagaimana dapat terjadinya energi panas: Terjadinya energi panas karena adanya proses pembakaran, bahan bakar, udara, dan bekerjanya sistem pengapian untuk membakar campuran udara dan bahan bakar. 4 Komponen Utama Mesin Bensin
•
Bagaimana terjadinya perubahan energi panas menjadi energi mekanik: Dengan adanya konstruksi mesin yang di desain sedemikian rupa, memungkinkan terjadinya siklus kerja mesin yang mengakibatkan terjadinya usaha dan tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran, dan hasil ledakan itu diubah oleh konstruksi mesin menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak.
B. Jenis Motor Bakar Berdasarkan Proses Pembakaran 1. Motor pembakaran luar (External combustion chamber) Motor pembakaran luar adalah suatu motor bakar dimana proses pembakaran atau perubahan energi panas dilakukan diluar dari mekanisme / kontruksi mesin. Dari ruang pembakaran energi panas tersebut dialirkan ke kontruksi mesin melalui media penghubung. Contohnya : - Mesin uap / turbin uap - Mesin nuklir / turbin nuklir. 2. Motor pembakaran dalam (Internal combustion chamber) Motor pembakaran dalam adalah suatu motor bakar dimana proses pembakaran atau perubahan energi panas dilakukan di dalam kontruksi mesin itu sendiri dan tempat terjadinya proses pembakaran itu disebut ruang bakar ( combustion chamber ). Contohnya: - Motor bensin - Motor diesel - Mesin Jet C. Prinsip Motor Bakar Prinsip kerja motor bakar adalah perubahan gerak lurus pada piston menjadi gerak putar pada poros engkol, dan dalam melakukan kerjanya siklus motor bakar dibagi menjadi dua: Komponen Utama Mesin Bensin
5
1. Prinsip kerja motor 4 tak Dimana setiap dua kali putaran poros engkol atau empat kali gerakan turun dan naik piston menghasilkan satu kali langkah usaha. 2. Prinsip kerja motor 2 tak Dimana setiap satu kali putaran poros engkol atau dua kali gerakan turun dan naik piston menghasilkan satu kali langkah usaha. D. Jenis Motor Bakar Berdasarkan Bahan Bakar yang digunakan Selain dibedakan berdasarkan proses pembakaran, Jenis Motor Bakar juga dapat dibedakan berdasarkan bahan bakar yang digunakan yaitu motor dengan bahan bakar bensin dan motor dengan bahan bakar disel/solar. 1. Motor Dengan Bahan Bakar Bensin (Motor Bensin) Langkah kerja / siklus motor bakar bensin 4 tak 1. Langkah Hisap Langkah hisab terjadi karena kombinasi kerja beberapa komponen, diantaranya: piston, mekanisme katub, poros engkol dan poros cam. Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), dalam keadaan ini posisi katup hisap membuka dan katup buang tertutup karena piston bergerak ke bawah maka di dalam-- ruang silinder timbul kevakuman sehingga campuran antara udara dan bahan bakar bensin terhisap masuk ke dalam ruang silinder. INTAKE STROKE INTAKE VALVE OPEN
EXHAUST VALVE CLOSED
TOP-DEAD-CENTER (T.D.C) STROKE
BOTTOM-DEAD-CENTER (B.D.C)
Gambar 4. Langkah Hisap
6 Komponen Utama Mesin Bensin
Sebagai ilustari adalah jarum suntik, ketika tuas ditarik akan terjadi tekanan udara rendah yang mengakibatkan cairan obat terhisap kedalam tabung. 2. Langkah Kompresi Langkah kompresi terjadi akibat dari gaya putar balik poros engkol. Akhir dari langkah hisap, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA). Katub hisap dan katup buang tertutup, pergerakan piston menuju titik mati atas menyebabkan campuran udara dan bahan bakar tertekan dan mengakibatkan kenaikan suhu menjadi sangat tinggi COMPRESSION STROKE INTAKE VALVE CLOSED
EXHAUST VALVE CLOSED
TOP-DEAD-CENTER (T.D.C) STROKE
BOTTOM-DEAD-CENTER (B.D.C)
Gambar. 5 Langkah Kompresi
Sebagai ilustrasi adalah jarum suntik seperti yang diuraikan di atas, saat tuas ditekan maka cairan obat akan keluar melalui jarum suntik, namun pada keadaan ini jarum tertutup rapat sehingga cairan obat tidak keluar. Pada campuran bahan bakar bensin dan udara, tekanan yang tinggi akan menimbulkan suhu yang tingggi pula sehingga mudah terbakar jika terdapat percikan bunga api.
Komponen Utama Mesin Bensin
7
3. Langkah Usaha Langkah usaha terjadi akibat dari adanya tekanan dan suhu yang tinggi pada saat langkah kompresi oleh piston, sesaat sebelum akhir langkah kompresi dan poros engkol belum berputar satu putran penuh atau piston belum mencapai TMA, busi memercikan bunga api listrik ke dalam ruang bakar, sehingga campuran udara dan bensin yang sudah dipampatkan akan terbakar dan akan menimbulkan tenaga gerak yang kuat dan mendorong piston menuju titik mati bawah (TMB)
POWER STROKE EXHAUST VALVE CLOSED
INTAKE VALVE CLOSED
TOP-DEAD-CENTER (T.D.C) STROKE
BOTTOM-DEAD-CENTER (B.D.C)
Gambar 6. Langkah Usaha
Pada keadaan ini posisi katub hisab dan katub buang masih tertutup rapat, dimana sistem harus terhindar dari kebocoran. Untuk memastikan ledakan campuran bahan bakar dan udara dapat menghasilkan daya yang maksimal, dan ledakan tidak keluar melalui karburator sebagai awal saluran hisab, atau keluar melalui kenalpot, maka sistem harus betul-betul tertutup dengan rapat.
8 Komponen Utama Mesin Bensin
4. Langkah buang Langkah buang terjadi saat katub buang terbuka dan piston bergerak ke atas menuju TMA setelah menyelesaikan langkah usaha atau langkah kerja. Piston bergerak kembali ke atas diakibatkan oleh adanya gaya lebih dari putaran poros engkol, saat piston bergerak menuju puncak, katub buang terbuka dan katub hisab tertutup. Ilustrasinya adalah tuas pijakan kaki mesin jahit, jika telapak kaki berada pada tuas mesin jahit, kaki akan sulit menghentikan gerakan tuas karena adanya poros yang berbentuk engkol sebagai mekanisme penggeraknya.
EXHAUST STROKE INTAKE VALVE CLOSED
EXHAUST VALVE OPEN TOP-DEAD-CENTER (T.D.C) STROKE
BOTTOM-DEAD-CENTER (B.D.C)
Gambar 7. Langkah Buang
Karena piston bergerak keatas maka gas hasil pembakaran di dalam silinder akan terdorong ke luar melalui katup buang, dan pada bagian ini siklus telah bekerja satu kali dengan empat tahapan langkah, untuk kemudian berulang kembali ke siklus awal Catatan : Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (valve over lap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran) Komponen Utama Mesin Bensin
9
2. Motor Bakar Diesel (Motor Diesel 4 Tak) Langkah kerja motor diesel 4 tak 1. Langkah hisap Piston bergerak dari TMA ke TMB Katup masuk membuka - Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam silinder terjadi kevacuman sehingga udara bersih akan mengalir masuk ke dalam melalui katup masuk.
Gambar 8. Langkah Hisab Motor Disel
2. Langkah kompresi Piston akan bergerak dari TMB ke TMA kedua katup menutup karena piston bergerak keatas maka udara bersih di dalam silinder akan terdorong dan dipampatkan di ruang bakar, akibatnya tekanan dan temperature udara menjadi tinggi.
Gambar 9. Langkah Kompresi Motor Disel
10 Komponen Utama Mesin Bensin
3. Langkah Usaha Pada langkah ini terjadi dua proses pembakaran. a. Pembakaran awal: Sebelum piston mencapai TMA, injector akan mengabutkan bahan bakar dan akan bercampur dengan udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi ( 7000 - 9000 C, 70 - 90 kg/cm2 ). b. Pembakaran Sempurna Karena tekanan dan temperatur yang tinggi maka bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya. Hal ini akan menimbulkan daya dorong sehingga piston akan bergerak dari TMA ke TMB
Gambar 10. Langkah Kerja Motor Disel
Komponen Utama Mesin Bensin
11
4. Langkah Buang Piston bergerak dari TMB ke TMA katup buang membuka karena piston bergerak ke atas maka gas sisa hasil pembakaran akan terdorong ke luar melalui katup buang.
Gambar 11. Langkah Buang Motor Disel
3. Motor Bakar Diesel (Motor Diesel) Langkah motor bakar diesel 2 (dua) tak. Mesin diesel juga ada yang proses kerjanya menggunakan sistem 2 langkah. Pada mesin diesel 2 langkah ini bisanya dipergunakan blower yang khusus menyediakan udara bilas. Blower itu terdiri dari pasangan sayap yang saling bersinggungan rapat sesamanya dan dapat berputar dalam rumahnya. Salah satu dari sayap digerakkan oleh motor itu sendiri atau bersumber dari luar. Udara yang terdapat diantara sayap-sayap dibawa dan dipindahkan ke ruang penerima (Kotak Udara) yang terdapat pada pinggang silinder. Blower itu berputar pada putaran beberapa kali lebih tinggi daripada putaran motor. Udara bilas itu berkumpul pada kotak udara yang terdapat pada pinggang silinder dimana terdapat saluran-saluran bilas. Pemasukan udara bilas dilakukan melaui deretan lubang masuk yang terdapat pada sebagian besar dari pinggang silinder. 12 Komponen Utama Mesin Bensin
Lubang-lubang tersebut dibuka dan ditutup oleh torak. Pada tutup silinder terdapat dua katup buang. Gas buang dikeluarkan melalui kedua katup tersebut dan muatan bilas masuk melalui lubang masuk yang ada pada pinggang silinder tadi. Katup itu terbuka pada saat yang sama dengan yang terjadi pada motor dua langkah dengan pembilasan engkol. 1. Langkah kompresi dan hisap Piston bergerak dari TMB ke TMA, saluran masuk membuka sehingga udara bersih masuk ke dalam, sesaat setelah saluran hisap menutup dan saluran buang menutup maka mulai dilakukan langkah kompresi hingga tekanan udara mencapai 70 - 90 kg/cm2.
E P I
E
P I
Charging
Compression
Gambar 12.A , Langkah kompresi dan Hisab Sumber: www.roymech.co.uk
2. Langkah usaha dan buang Sebelum piston mencapai TMA injector akan mengabutkan bahan bakar dan ini merupakan proses pembakaran awal, karena bahan bakar bercampur dengan udara bersuhu dan bertekanan tinggi maka akan terjadi proses pembakaran sempurna. Akibatnya akan mendorong piston bergerak dari TMA ke TMB. Sesaat piston belum mencapai TMB katup buang sudah mulai membuka. Dan bila saluran hisap membuka maka udara bersih akan membantu mendorong gas sisa hasil pembakaran keluar. Komponen Utama Mesin Bensin
13
E
E P
I
P I
Combustion
Exhaust
Gambar 12.B , Langkah usaha dan buang Sumber: www.roymech.co.uk
Perbandingan antara motor 4 tak dan 2 tak Objek
Motor 4 Tak
Motor 2 Tak
Prinsip kerja
2 kali putaran poros engkol 1 kali usaha
1 kali putaran poros engkol menghasilkan 1 kali usaha
Mekanisme Katup
Lebih rumit
Tidak mengunakan mekanisme katup
Putaran rpm yang dihasilkan
Lebih lambat
Lebih cepat
Sistem pelumasan mesin
Tidak menggunakan oli samping
Menggunakan oli samping untuk melumasi ruang engkol
Suara yang dihasilkan karena hasil pembakaran
Lebih halus
Lebih kasar
Tingkat polusi yang ditimbulkan
Lebih kecil
Lebih besar
Pengunaan mesin untuk jenis kendaraan
Mobil
Motor
14 Komponen Utama Mesin Bensin
Perbandingan antara Motor Diesel dengan Motor Bensin Objek
Motor Bensin
Motor Diesel
Bahan bakar yang digunakan
Bensin
Solar
Jenis yang dikompresikan
Campuran udara dan bensin
Udara Solar
Sistem pembakaran
Menggunakan busi
Pembakaran sendiri
Tingkat perbandingan kompresi
Lebih rendah
Lebih tinggi
Momen / torsi yang dihasilkan
Lebih kecil
Lebih besar
Getaran dan suara yang timbul karena proses pembakaran
Lebih halus
Lebih kasar
Harga bahan bakar yang dipakai
Lebih mahal
Lebih murah
Tingkat harga perawatan mesin
Lebih murah
Lebih mahal
E. Bagian utama motor 1. Blok Silinder Blok silinder adalah salah satu komponen motor yang paling besar, dan berfungsi untuk memasang Komponen motor lainnya. Pada dasarnya blok silinder terbuat dari balok logam tuang, secara umum terbuat dari besi tuang, tetapi ada juga yang terbuat dari alumunium tuang. Pengunaan bahan tersebut bertujuan untuk mengurangi berat serta menambah panas radiasi.
Komponen Utama Mesin Bensin
15
Gambar 13. Blok Silinder Sumber: www.e-autonaprawa.pl
Blok silinder mempunyai lubang yang presisi sebagai tempat piston bekerja. Pada bagian bawah blok mesin, yang disebut juga “crankcase” mempunyai dudukan bantalan untuk penempatan poros engkol. Bagian silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) yaitu saluran air pendingin. Pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder mesin, pada tiap silinder terdapat sebuah torak/piston yang dipasangkan pada salah satu ujung batang piston, sedangkan ujung piston yang lain berhubungan langsung dengan poros engkol/crank shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya piston dapat menggerakan poros engkol. Sedangkan dibagian atas kepala silinder pada bagian dalamnya berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi dengan katup-katup hisap dan buang. Beberapa silinder disusun pada blok silinder, bagian atasnya ditutup dengan kepala silinder sedangkan bagian bawah blok silinder membentuk ruang engkol untuk penempatan dan pemasangan kelengkapan, seperti dinamo starter untuk start awal gerak poros engkol, alternator, pompa bensin serta distributor. 2. Kepala Silinder Pada kepala silinder terdapat ruang bakar, dimana gas (campuran udara dan bahan bakar) dibakar. Kepala silinder mempunyai lubang 16 Komponen Utama Mesin Bensin
saluran masuk dan saluran keluar. Katup masuk mengatur pemasukan gas bahan bakar ke dalam silinder dan katup buang mengeluarkan gas bekas hasil pembakaran.
Gambar 14. Kepala Silinder Sumber: www..hotrod.com
Kepala silinder pada umumnya terbuat dari besi tuang atau campuran alumunium yang bertujuan untuk membatasi pemuaian juga dilengkapi mantel pendingin yang berhubungan dengan blok silinder untuk memberikan pendinginan pada katup-katup dan busi busi. Kepala silinder dibaut dengan blok silinder dibagian atas dan diantaranya juga diberikan gasket, sehingga benar-benar rapat dengan silinder, terdapat lubang-lubang untuk pemasangan busi dan mekanik katup yang dilengkapi pada mesin. 3. Gasket cylinder Head Gasket Cylinder head terletak diantara kepala silinder dan blok silinder. Berfungsi sebagai perapat agar tidak terjadi kebocoran kompresi, kebocoran oli, dan kebocoran air pendingin.
Gambar 15. Gasket Cylinder Head Sumber: www.partinfo.co.uk Komponen Utama Mesin Bensin
17
Untuk mencegah kebocoran fluida (oli dan air) pada motor, digunakan gasket dan seal. Secara umum gasket dan seal disebut “perapat”. Gasket digunakan untuk mencegah kebocoran pada sambungan yang tidak bergerak (statis), contohnya antara kepala silinder dan blok silinder, pompa pendingin dan blok silinder dan lain-lain. Seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada komponen yang bergerak/berputar, contohnya antara poros engkol dan blok silinder, pada pompa air dan lain-lain. Untuk dapat merakit satu unit engine diperlukan komponen lain, seperti mur, baut, ring, spacer, dudukan, penahan pegas dan lain-lain. Komponenkomponen kecil inilah yang membentuk satu kesatuan motor. 4. Poros Engkol Poros engkol ditempatkan pada bantalan dan diikat pada bagian bawah blok silinder (crankcase). Poros engkol bersama-sama dengan batang penghubung (connection rod) merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar pada poros engkol. Poros engkol mempunyai dua jenis bantalan, yaitu bantalan tetap dan bantalan putar.
Gambar 16. Crankshaft Sumber: www.image.google.com
Poros engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros engkol terdiri atas pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian ujung depan poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur (timing gear) yang 18 Komponen Utama Mesin Bensin
berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila). 5. Roda Penerus (fly-wheel) Roda penerus terbuat dari besi tuang yang kuat, dihubungkan di salah satu ujung poros engkol. Roda penerus mengurangi getaran mesin dengan cara memperhalus daya yang dihasilkan piston. Pada saat langkah usaha, roda penerus menerima gaya puntir yang besar, daya yang besar ini dimanfaatkan untuk menggerakkan piston pada ketiga langkah lainnya (buang, isap dan kompresi), dengan demikian putaran mesin menjadi lebih halus. Semakin banyak jumlah silinder, roda penerus akan semakin ringan/kecil. Roda penerus dilengkapi/ dipasang roda gigi, sehingga memungkinkan motor dihidupkan dengan menggunakan motor starter. Sebaiknya Anda Tahu
Differensial : Rancangan gigi (gardan) yang memungkinkan dua roda (sejajar) berputar dengan jumlah putaran berbeda. Satu lebih cepat lainnya lambat, misalnya saat berbelok. Gunanya untuk menghubungkan perputaran mesin dengan roda belakang.
Roda gaya atau roda penerus/Flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut pada ujung belakang poros engkol.
Gambar 17. Roda Gaya / Roda Penerus Sumber: www.image.google.com
Komponen Utama Mesin Bensin
19
Poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros engkol harus dapat menyimpan daya putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian luar untuk perkatian dengan starter pinion. Roda gila sering disebut juga roda gaya atau roda penerus, adalah sebuah komponen berupa sebuah piringan yang dipasangkan pada flensa di ujung roda poros engkol. Bagian tepi roda gila biasanya memiliki cincin bergerigi untuk pertautan dengan roda gigi motor starter pada saat motor dihidupkan. Karena itu tanpa roda gila hampir tidak mungkin menghidupkan mesin. Kalaupun hidup, putaran mesin menjadi tidak teratur. Bobot yang dimiliki roda gila inilah yang menyebabkan putaran poros engkol mantap dan halus. Bobot roda gila pada mesin mobil penumpang berkisar 7.5-50 KG. Sirip pengimbang pada poros engkol sering dimanfaatkan untuk membuat putaran mesin menjadi lebih merata. Beberapa merek mobil juga memakai mesin yang dilengkapi alat peredam getaran sehingga putaran mesin menjadi sangat halus. Bentuk peranti ini mirip roda gila, tetapi ukurannya lebih kecil dan dipasang diujung poros engkol bagian depan. Roda gila dipasang kokoh pada ujung poros engkol sehingga tidak mudah bergeser dari dudukannya. Ini untuk menjamin agar roda gila, mesin, dan kode penyalaan tetap pada posisi yang benar. Selain itu, tepat ditengah roda gila ada lubang kecil. Bantalan peluru ini bertugas menahan ujung bagian depan poros kopling. Fungsi lain dari roda gila adalah sebagai tempat pemasangan kopling, yaitu alat untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari mesin ke poros gardan melalui kopling. Kopling terpasang pada roda gila berikut tempurung yang seputar sisi sekrupnya pada roda gila. Permukaan salah satu roda gila dibubut sangat halus. 20 Komponen Utama Mesin Bensin
6. Panci Oli (Oil Pan/Carter) Panci oli diikat ke bagian bawah blok silinder, sehingga dapat menutupi poros engkol. Panci oli juga sebagai wadah pelumas untuk pelumasan seluruh komponen motor. (Carter), terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket (pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin tidak bocor /merembes keluar.
Gambar 18. Oli Pan/Carter Sumber: www.image.google.com
7. Piston dan Batang Penghubung Piston dan kelengkapannya berfungsi untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran. Selain itu juga bersama kepala silinder membentuk ruang bakar. Piston dalam kerjanya menerima panas dan perubahan temperatur yang sangat tinggi, oleh sebab itu piston dibuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi ini. Piston ada juga yang menyebut dengan nama torak ada juga yang menyebutnya Seker (berasal dari bahasa Belanda "Zuiikeerr"). Piston terletak didalam silinder dan bergerak naik turun. Pada piston inilah yang menerima gaya tekan akibat ledakan yang terjadi di ruang bakar dan diteruskan kebawah oleh conecting rod (stang Komponen Utama Mesin Bensin
21
piston). Piston kebanyakan terbuat dari almunium alloy. Namun pada mesin yang berteknologi tinggi piston banyak yang menggunakan bahan lain.
Gambar 19. Piston Sumber: www.image.google.com
Piston umumnya menggunakan bahan campuran alumunium (alumunium alloy). Piston dilengkapi dengan dua jenis ring yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi sebagai perapat untuk mencegah kebocoran gas, terutama saat pembakaran. Ring minyak berfungsi untuk mengendalikan pelumasan dinding silinder dan piston serta kelengkapannya. Bagian bawah batang penghubung mempunyai ujung yang dapat dilepas yang digunakan untuk mengikat batang penghubung dengan poros engkol, bagian atas dilengkapi dengan lubang pasak sebagai dudukan piston. Komponen ini wajib mempunyai sifat tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi dan dapat bekerja dengan kecepatan tinggi. Kepala piston umumnya mempunyai permukaan yang datar tetapi ada pula yang cembung atau cekung, pada bagian atas torak terdapat 2-3 celah untuk pemasangan pegas-pegas piston. 22 Komponen Utama Mesin Bensin
Bahan dasar piston adalah campuran besi tuang dan aluminium karena ringan dan mempunyai penghantar panas yang baik. Paduan yang tidak seimbang akan berakibat buruk dimana pada suhu yang sangat tinggi akan membuat piston memuai dan berubah bentuk oleh sebab itu dijumpai diameter bagian atas torak agak lebih kecil dari bagian bawahnya, dimana dalam keadaan suhu tinggi maka bagian atas dan bawah akan menjadi sama besar. Antara piston dan dinding harus diberikan kerenggangan tertentu karena adanya pemuaian pada waktu mesin bekerja yang mana disebut renggang piston/torak, bila terlalu besar maka akan terjadi kebocoran gas yang keluar dan minyak oli mesin akan masuk ke ruang piston dan silinder, sehingga suara piston berisik. Perhatikan jika asap kenalpot (gas buang) terdapat asap putih, berarti kemungkinan oli mesin ikut terbakar karena terlalu besar kerenggangannya. Bila terlalu kecil akan menimbulkan gesekan yang akan lebih besar sehingga pelumasan tidak sempurna.
Piston
I wouldn’t want to mark the connecting rod on the shaft. Mark the base instead. But only if you have to though.
Crankshaft rides in here
Connecting Rod
Rod Cap
Gambar 20. Piston dan Kelengkapannya Sumber: freeasestudyguides.com
Pena piston, berguna untuk menghubungkan piston dengan ujung batang piston, berbentuk pipa untuk mengurangi berat dan pada kedua sisinya disangga oleh bos-bos yang terdapat pada piston. Pegas piston, berguna untuk perapat dan menjaga agar gas-gas tidak keluar selama langkah kompresi dan langkah kerja dalam Komponen Utama Mesin Bensin
23
ruang bakar. Dan juga untuk mengikis oli pelumas dari dinding silinder, mencegah oli masuk ke ruang bakar. Pegas piston umumnya terbuat dari besi cor khusus dan diberi potongan untuk memudahkan pemasangan ke dalam alur pegas yang terdapat pada piston. Diameternya sedikit lebih besar dari diameter piston, dan setelah terpasang maka kekenyalan pegas piston ini menekan dinding silinder. 8. Silinder Silinder merupakan bagian yang memindahkan tenaga panas ke tenaga mekanik dan untuk tujuan ini piston bergerak naik memadatkan gas. Untuk memperoleh tenaga maksimum diusahakan tidak terdapat kebocoran-kebocoran pada gas-gas yang dibakar diantara piston dan silinder. Gesekan dan keausan yang diakibatkan oleh gerakan-gerakan meluncur dari piston diusahakan seminim mungkin. Untuk memperkecil hal ini, dinding silinder diperkeras dengan besi tuang/ cor, atau dengan diberikan khrom pada dinding-dinding silinder untuk membatasi keausan akibat gesekan dan panas.
Gambar 21. Silinder Blok Sumber: www.image.google.com
24 Komponen Utama Mesin Bensin
Jika dinding silinder telah aus, maka perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengebor kembali dinding silinder dengan bore tune, sehingga silinder ruang menjadi lebih besar maka membutuhkan piston/torak juga lebih besar karena bertambahnya diameter ukuran silinder (berhubungan dengan kecepatan pada saat dragrace, dimana ruang silinder dan piston semakin besar dibutuhkan suplay bahan bakar lebih besar sehingga digunakan karburator minimal 2 barrel atau 4 barrel). Untuk menghindari semakin tipisnya dinding dalam dan dinding luar silinder (ketebalan silinder) maka sebaiknya dinding dalam diberikan pelapis khrom sehingga permanen karena meminimalisasi keausan, dan piston bisa dipertahankan tidak memerlukan penggantian piston dengan ukuran yang lebih besar. 9. Poros Bubungan dan Katup Poros bubungan dan mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup katup pada saat yang tepat. Poros bubungan digerakkan oleh poros engkol dengan perbandingan putaran 1:2, dengan perantara roda gigi atau rantai/sabuk. 10. Tutup Kepala Silinder Tutup kepala silinder dipasang diatas katup, di bagian atas kepala silinder. Ini berfungsi untuk menutupi mekanisme katup, sehingga komponen katup tidak berhubungan dengan kotoran dan pelumas tida terbuang.
Gambar 22. Tutup Kepala Silinder Sumber: www.image.google.com Komponen Utama Mesin Bensin
25
11. Rantai Timing dan Pulley Rantai timing dan pulley menggerakkan poros bubungan setengah dari putaran poros engkol (putaran motor). Penggerak timing, dewasa ini banyak menggunakan sabuk (belt), namun masih ada yang menggunakan rantai atau roda gigi.
Gambar 23. Rantai Timing dan Pulley Sumber: www.image.google.com
26 Komponen Utama Mesin Bensin
II. SISTEM BAHAN BAKAR DAN PENGAPIAN PADA MESIN BENSIN A.
Mekanisme Suplay Bahan Bakar Ada 4 jenis sistem bahan bakar yang digunakan pada bidang otomotif 1. Sistem karburator untuk motor bensin 2. Sistem injeksi bahan bakar untuk motor bensin 3. Sistem yang menggunakan bahan bakar gas cair (LPG-Liquid Petroleum gas) atau gas alam untuk kendaraan (NVG-Natural Gas for Vichicles) 4. Sistem injeksi bahan bakar untuk motor diesel Seluruh sistem diatas tidak sama, namun secara umum semuanya mempunyai kesamaan, yaitu memiliki tangki bahan bakar, dan cara mensuplai bahan bakar. Sistem tersebut berfungsi mencampur bahan bakar dan udara dengan campuran yang tepat sehingga dapat terbakar di dalam ruang bakar. 1. Fungsi dan Komponen Secara umum fungsi sistem bahan bakar ialah mensuplai kebutuhan bahan bakar yang sudah siap bakar kepada motor sehingga motor dapat bekerja normal pada setiap tingkat kecepatan putar/daya motor. Sistem ini mempunyai tiga komponen utama, yaitu tangki bahan bakar, pompa bahan bakar dan karburator. a. Tangki bahan bakar Sebagai tempat penyimpanan/cadangan bensin untuk motor. b. Pompa bahan bakar Pompa bahan bakar berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari tangki ke karburator. Pompa ini dibutuhkan hanya pada sistem tekan untuk memindahkan bahan bakar. Pompa menarik bensin dari tangki melalui pipa penghubung dan memasukkannya ke dalam ruang pelampung karburator.
Komponen Utama Mesin Bensin
27
c. Karburator Karburator berfungsi untuk merubah fisik bahan bakar cair menjadi uap dalam perbandingan yang tepat sehingga uap bahan bakar tersebut mudah/siap dibakar. Dalam pelaksanaanya, tidak semudah itu. Untuk dapat menghasilkan campuran yang tepat pada setiap kondisi beban dibutuhkan beberapa saluran, misalnya pada saat start, putaran idle, putaran menengah, putaran tinggi, dan lain-lain.
Gambar 24 : Karburator Sumber: www.arthursclipart.org
Bagian-bagian karburator secara umum adalah sebagai berikut : 1. Saluran Udara Masuk 2. Katup Choke 3. Venturi Kecil 4. Venturi Utama 5. Saluran Utama 6. Pelampung 7. Saluran Masuk Bahan Bakar 8. Ruang Bahan Bakar 9. Skrup Penyetel Putaran Idle 10. Saluran Idle 11. Katup Throttle 28 Komponen Utama Mesin Bensin
1. Prinsip Kerja Pada prinsipnya karburator bekerja berdasarkan pada kecepatan aliran udara dan perbedaan tekanan. Semakin cepat aliran udara maka akan semakin rendah tekanannya, khususnya pada suatu saluran/pipa. Untuk menciptakan perbedaan kecepatan udara pada saluran, karburator menggunakan venturi (penyempitan saluran). Perhatikan gambar, setelah udara mengalir dengan kecepatan tertentu, maka udara mampu “menarik” bahan bakar hingga terbawa bersama udara masuk, sehingga out-putnya dihasilkan uap bahan bakar. Aliran udara dihasilkan akibat gerakan turun piston pada saat langkah isap dimana katup isap terbuka dan katup buang tertutup. Gerakan turun piston mengakibatkan terjadinya tekanan rendah (kevakuman) di dalam silinder, perbedaan tekanan udara luar, dan tekanan di dalam silinder akan mengakibatkan terjadinya aliran udara. 2. Sistem Pelampung Pelampung bersama-sama dengan katup jarum dan dudukannya menjaga permukaan/jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar. Ruang bahan bakar adalah tempat penampungan bahan bakar di dalam karburator. Permukaan/jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar harus sesuai agar dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar pada saat putaran tinggi dan tidak masuk ke saluran masuk pada saat putaran rendah (banjir). 3. Sistem start dingin Untuk menghidupkan motor yang masih dingin diperlukan bahan bakar yang lebih banyak dari biasanya. Untuk memperbanyak jumlah bahan bakar digunakan katup cuk (choke valve). Bila katup cuk ditutup (menutup saluran Komponen Utama Mesin Bensin
29
masuk), kevacuman tinggi terjadi pada saluran di bawah katup cuk, akibatnya akan lebih banyak bahan bakar yang ditarik dari ruang pelampung sehingga campuran menjadi kaya. Penambahan bahan bakar diperlukan untuk menghidupkan motor yang dingin disebabkan temperatur kompresi pada campuran normal belum memadai untuk pembakaran bahan bakar, di sisi lain, akibat dinginnya saluran masuk, sebagian bahan bakar menempel pada saluran masuk (tidak masuk ke dalam silinder). 4. Sistem idle Suplai bahan bakar pada saat motor dalam keadaan putaran rendah (idle speed) diperoleh dari saluran idle. Bahan bakar yang diberikan hanya cukup untuk mempertahankan agar motor tetap hidup. Pada kondisi ini, tutup throttle dalam keadaan tertututup. 5. Sistem utama Sistem utama mensuplai campuran bahan bakar dan udara ke dalam motor pada semua tingkatan putaran/beban di atas putaran rendah. Sistem utama mulai bekerja pada saat katup throttle mulai membuka. 6. Sistem percepatan Sistem percepatan memberikan tambahan bahan bakar pada saat katup throttle dibuka lebih lebar. Hal ini akan mencegah motor mati saat terjadi penambahan putaran/ tenaga. Motor dapat mati sebab pada saat katup throttle dibuka lebih lebar, tingkat kevakuman menjadi rendah, akibatnya bahan bakar yang “dihisap” menjadi lebih sedikit, pada kondisi beban maksimum motor dapat mati. 30 Komponen Utama Mesin Bensin
2. Perawatan Sistem Bahan Bakar Bensin Sistem bahan bakar merupakan bagian yang sangat vital. Gangguan pada sistem bahan bakar akan berdampak langsung terhadap unjuk kerja motor. Agar sistem bahan bakar dapat berfungsi optimal perlu diperhatikan hal-hal berikut: a. Bahan bakar harus bersih. Untuk itu diperlukan saringan bahan bakar. Saringan bahan bakar tidak boleh tersumbat, saringan yang tersumbat akan menghambat aliran bahan bakar. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan/penggantian saringan bahan bakar secara berkala. b. Menyetel karburator Karburator dirancang untuk memberikan uap bahan bakar dengan campuran/perbandingan yang pas, sesuai dengan kondisi kerja motor. Seringkali setelah pemakaian yang cukup lama, atau setelah dilakukan service, kondisinya berubah. Untuk itu perlu dilakukan penyetelan-penyetelan agar kondisi kerja karburator kembali seperti semula. Penyetelan yang umum dilakukan ada dua, yaitu : 1) Penyetelan mekanis 2) Penyetelan jarak bebas pedal gas dengan komponen mekanik karburator 3) Penyetelan jarak bebas cuk. Saat tuas cuk ditarik maksimum, katup cuk harus tertutup rapat 4) Penyetelan gerak pompa percepatan agar gerak pompa sesuai dengan gerak pedal gas. 5) Penyetelan saluran • penyetelan saluran bahan bakar putaran rendah (idle screw) • penyetelan saluran udara (air bleed screw)
Komponen Utama Mesin Bensin
31
Kedua saluran ini disetel agar diperoleh putaran rendah yang stabil dengan komposisi campuran yang tepat. B. Mekanisme Pemasukan dan Pembuangan Sistem Pemasukan Udara Sistem pemasukan udara berfungsi untuk menyediakan udara bersih dan menyalurkannya ke dalam silinder motor. Pada motor bensin yang disuplai adalah campuran udara dan bahan bakar, sedangkan pada motor diesel hanya udara bersih. Sistem Pembuangan Gas Bekas Sistem pembuangan gas bekas berfungsi untuk menyalurkan gas bekas (hasil pembakaran) ke luar silinder motor dan sekaligus mengurangi kebisingan. Sistem ini terdiri dari saluran buang, pipa buang dan peredam. Pada motor yang menggunakan bahan bakar yang tidak mengandung timah dilengkapi dengan katalik konverter (catalytic converter). Sistem pemasukan dan pembuangan berfungsi untuk membersihkan udara masuk dan meredam suara gas bekas waktu keluar. Adapun komponen-komponen sistem pemasukan dan pembuangan sebagai berikut: 1. Saringan Udara Saringan berfungsi untuk memisahkan kotoran dari udara. Saringan yang digunakan ada dua jenis, yaitu saringan udara kering dan saringan udara basah. Saringan udara kering pada umumnya menggunakan bahan kertas yang diperkuat dengan kerangka logam. Saringan udara basah dilengkapi dengan genangan oli di bagian dasar saringan. Sebelum udara masuk ke ruang bakar, udara terlebih dahulu menabrak genangan oli sehingga sebagian kotoran terikat dengan oli, sisanya akan ditahan oleh saringan. 32 Komponen Utama Mesin Bensin
Saringan-saringan yang digunakan umumnya dapat dibersihkan. Kotoran yang menumpuk pada dinding saringan akan menghambat aliran udara, sehingga motor akan boros bahan bakar. Untuk membersihkan saringan udara, secara umum dapat dilakukan dengan meniupkan udara bertekanan dari arah dalam saringan. Sebagian besar saringan udara dapat dibersihkan, beberapa jenis saringan udara perlu dicuci terlebih dahulu sebelum di tiup. Namun untuk kepastian cara membersihkan saringan udara dapat dilihat pada buku service manual. Bila saringan udara tidak mungkin lagi untuk dibersihkan (misalnya sobek), saringan udara harus diganti. 2. Saluran Masuk (intake Manifold) Saluran masuk, sesuai dengan namanya, berfungsi sebagai saluran pemasukan uap bahan bakar dari karburator ke dalam silinder. Pada saluran masuk tidak boleh terdapat kebocoran, bila ada kebococran, udara murni akan masuk ke dalam saluran, hal ini akan merubah komposisi campuran yang dihasilkan karburator. Kebocoran saluran masuk memungkinkan udara kotor masuk ke ruang bakar. 3. Saluran Buang dan Knalpot Saluran buang berfungsi untuk menyalurkan gas bekas hasil pembakaran. Saluran buang dilengkapi dengan peredam suara (knalpot). Suara keras yang muncul di saluran buang (bila tidak di pasang knalpot) adalah akibat pertemuan gas bekas yang bertemperatur sangat tinggi dengan udara luar yang temperaturnya relatif rendah. Pemuaian udara yang tiba-tiba tersebut akan menghasilkan ledakan. Knalpot mengurangi temperatur gas buang, juga dilengkapi dengan peredam suara sehingga suara ledakan tersebut dapat diredam. Knalpot tidak boleh bocor, kebocoran knalpot akan memberikan suara berisik.
Komponen Utama Mesin Bensin
33
C. Mekanisme Katub Pada sistem motor bakar 4 tak untuk memasukkan campuran bahan bakar dan membuang gas sisa hasil pembakaran maka di dalam silinder diperlukan adanya katup masuk dan katup buang. Untuk mengontrol kapan katup masuk dan kapan katup buang menutup atau membuka disebut mekanisme katup Jenis-jenis mekanisme katup 1. Kelengkapan dan Cara Kerja Untuk dapat berjalan, motor harus memasukkan udara atau campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder serta membuang gas hasil pembakaran dan kegiatan ini harus dilakukan secara tepat. Untuk mengatur pemasukan dan pembuangan ini digunakan katup serta kelengkapan penggeraknya. Pengaturan pemasukan dan pembuangan di lakukan dengan membuka dan menutup saluran ke dalam silinder. Adapun cara kerja mekanisme katup sebagai berikut :
Gambar 25. Mekanisme Katup Sumber: www.arthursclipart.org
Poros bubungan berputar, perputaran ini akan mengakibatkan bubungan menekan tappet (cam follower), daya dorong tappet akan diteruskan oleh batang penekan (push-rod), batang penekan akan mendorong rocker-arm, pada sisi lain rocker-arm akan mendorong katup sehingga katup akan turun ke bawah (pada kondisi yang sebenarnya, katup terbuka). 34 Komponen Utama Mesin Bensin
Cara kerja katup pada proses yang sebenarnya (motor) sebagai berikut: a. Langkah Isap Pada saat langkah isap, piston bergerak turun, katup isap terbuka dan katup buang tertutup. b. Langkah Kompresi Saat langkah kompresi, piston bergerak ke atas dan kedua katup menutup. c. Langkah Usaha Sama seperti pada langkah kompresi, kedua katup tetap menutup tapi piston bergerak ke bawah. d. Langkah Buang Pada langkah ini, piston bergerak ke atas, katup isap tertutup dan katup buang terbuka. Demikian siklus terus berulang selama motor hidup. 2. Jenis-jenis Mekanisme Katup Katup-katup yang digunakan pada motor dewasa ini umumnya ditempatkan pada kepala silinder. Katup yang ditempatkan di kepala silinder lebih mudah disetel dibanding katup di sisi. Mekanisme penggerak katup di kepala ada tiga jenis yaitu : • Tipe Over Head Valve Mekanisme katup ini sederhana dan dapat diandalkan. Penempatan camshaftnya pada blok silinder, dibantu oleh: 1. Valve lifter 2. Push rod 3. Rocker arm
Camshaft
Gambar 26. Over Head Valve Sumber: New Step 1 Komponen Utama Mesin Bensin
35
•
Tipe Over Head Camshaft Camshaft ditempatkan pada kepala silinder, dan camshaft langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod Camshaft
Rocker arm
Katup
Crankshaft
Gambar 27. Over Head Camshaft Sumber: New Step 1
•
Keuntungan OHC : -
•
Berat bagian yang bergerak menjadi berkurang Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup katup membuka dan menutup lebih tetap (stabil)
Kerugian OHC : - Lebih rumit dibandingkan dengan OHV
•
Tipe Double Over Head Camshaft Pada kepala silinder terdapat dua camshaft, yang satu untuk menggerakkan katup masuk, dan yang lainnya menggerakkan katup buang. Camshaft membuka dan menutup katup secara langsung, dan tidak memerlukan rocker arm
36 Komponen Utama Mesin Bensin
Camshafts
Katup exhaust Katup intake
Katup exhaust Katup intake
KEDUA CAMSHAFTS DIGERAKKAN OLEH CAMSHAFT INTAKE DIGERAKKAN OLEH RODA GIGI SABUK (BELT)
Gambar 28. DOHC Sumber: New Step 1 •
Keuntungan DOHC : - Berat bagian yang bergerak menjadi berkurang - Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih presisi
•
Kerugian DOHC : - Konstruksi sangat rumit - Harganya mahal atau biaya produksi mahal Untuk tipe DOHC biasanya menggunakan multi valve, dimana setiap satu silinder menggunakan 2 buah katup masuk dan 2 buah katup buang. Keuntungan penggunaan multi valve dibandingkan dengan single valve : a. Beban katup lebih kecil Karena kepala katup cenderung lebih kecil sehingga mengurangi beban katup dan umur katup cenderung lebih lama b. Ruang buka lebih besar Dengan menggunakan dua buah katup masuk atau katup buang secara bersamaan, otomatis jumlah campuran udara Komponen Utama Mesin Bensin
37
dan bahan bakar lebih banyak dan pada saat langkah buang gas sisa hasil pembakaran lebih mudah terbuang c.
Efisiensi lebih tinggi Tenaga yang dihasilkan cenderung lebih besar karena dengan banyaknya campuran udara dan bahan bakar yang masuk menyebabkan tingginya tekanan kompresi, sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna. Kerugian penggunaan multi valve dibandingkan single valve : a. Konstruksi lebih rumit b. Membutuhkan dua buah camshaft c. Suara mesin cenderung lebih kasar d. Untuk yang non hidrolis penyetelan katup lebih lama
3. Diagram Katup Dalam penjelasan (teori) tentang cara kerja motor empat langkah katup dianggap membuka dan menutup tepat pada posisi titik mati atas (TMA) dan titik mati bawah (TMB). Namun pada kondisi yang sebenarnya tidak demikian, kedua katup membuka lebih awal dan menutup lebih lambat. Katup isap membuka sebelum TMA dan menutup sesudah TMB, dan katup buang membuka sebelum TMB dan menutup sesudah TMA. Hal ini diperlukan untuk memberikan waktu yang cukup untuk memasukkan atau mengeluarkan muatan silinder (gas baru atau gas bekas). Untuk melihat secara nyata bagaimana mekanisme kerja katup secara utuh sulit untuk dilakukan, tapi untuk memudahkannya dapat dibuat dalam suatu diagram, melalui diagram akan dapat dijelaskan kapan katup mulai membuka dan kapan katup menutup, mekanisme di atas di atur sedemikian rupa sehingga seluruh proses berjalan dengan tepat. Lama kerja katup (valve timing) 38 Komponen Utama Mesin Bensin
ditentukan oleh bentuk bubungan poros bubungan, bila diagram katup berubah (misalnya akibat celah katup yang tidak sesuai), maka akan dapat mempengaruhi unjuk kerja motor. Valve timing diagram adalah diagram waktu kerja katup. Valve timing diagram dipengaruhi oleh bentuk cam dan celah katup. Valve overlap adalah saat dimana katup hisap (intake valve) dan katup buang (exhaust valve) sama-sama membuka. Valve overlap berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran). Valve overlap terjadi saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap. Overlap yang besar menghasilkan kemampuan kecepatan tinggi yang lebih baik, tetapi idling menjadi kurang stabil. TDC
Compression stroke
Intake stroke
Valve overlap Intake valve opens
60
90
Exhaust valve closes
Exhaust stroke
In.
Exhaust valve opens
Combustion (power) stroke
Ex. In.
Ex.
Intake valve closes
400
310 BDC
Gambar 29. Diagram Katup Sumber: www.arthursclipart.org
Lamanya katup hisap (intake valve) membuka = 6° + 180° + 40° = 226° Lamanya katup buang (exhaust valve) membuka = 31° + 180° + 9° = 220° Lamanya valve overlap = 6° + 9° = 15° Komponen Utama Mesin Bensin
39
Celah Katup Celah katup adalah celah yang terdapat pada mekanisme katup (dari camshaft sampai katup) Apabila tidak terdapat celah katup akan menyebabkan katup tidak menutup rapat saat mesin panas, karena pada komponen-komponen mekanisme katup terjadi pemuaian. Pada mekanisme katup DOHC (Double Over Head Camshaft) katup distel dengan menggunakan adjusting shim (shim penyetel) pada saat mesin dingin. Hydraulic Valve Lifter Penggunaan pengangkat katup hidraulis (hydraulic valve lifter) mempunyai keuntungan tidak memerlukan penyetelan katup dan mengurangi suara berisik. • Cara Kerja Oli yang bertekanan dari pompa memasuki plunger dalam lifter melalui saluran oli (oil passage). Katup Menutup Plunger spring selalu menekan plunger ke atas, maka celah katup selalu nol. Oli yang bertekanan juga mendorong check ball melawan check ball spring dan mengalir ke working chamber. Katup Membuka Cam mendorong lifter body, maka tekanan oli di dalam working chamber naik sehingga check ball menutup saluran oli, dan lifter body terdorong ke atas dengan plunger, menyebabkan katup membuka dengan adanya gerakan rocker arm melalui push rod.
40 Komponen Utama Mesin Bensin
4. Penegang Rantai (Tensioner) Pada mekanisme katup yang digerakkan oleh rantai atau sabuk selalu dilengkapi dengan penegang rantai/sabuk. Penegang ini berfungsi untuk mencegah rantai/sabuk bervibrasi. Vibrasi (terutama pada jenis rantai) akan menimbulkan suara ribut, terutama pada saat terjadi perubahan kecepatan putar motor.
Gambar 30. Tensioner / Penegang Rantai Sumber: www.arthursclipart.org
Penempatan penegang ditentukan oleh arah putaran poros engkol. Bila arah putaran poros engkol searah dengan putaran jarum jam, penegang ditempatkan sebelah kiri dan di sebelah kanan pada poros engkol yang arah putarannya berlawanan arah putaran jarum jam. 5. Metode-Metode Menggerakkan Katup •
Timing Gear Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis OHV (Over Head Valve). keuntungan: lebih kuat dan tahan lama tapi kerugian yang ditimbulkan adalah menimbulkan bunyi berisik.
Komponen Utama Mesin Bensin
41
Camshaft
Timing gear
Gambar 31. Timing Gear Sumber: New Step 1
•
Timing Chain Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis OHV (Over Head Valve) dan OHC (Over Head camshaft), keuntungannya: menimbulkan bunyi yang lebih kecil dibanding tipe timing gear, tapi kerugiannya umur lebih pendek dibanding tipe timing gear. Camshaft
Crankshaft timing sprocket
Timing chain
Camshaft timing sprocket
Gambar 32. Timing Chain Sumber: New Step 1
42 Komponen Utama Mesin Bensin
•
Timing Belt
Camshaft timing pulley Timing belt
Timing belt idler pulley
Crankshaft timing pulley
Gambar 33. Timing Belt Sumber: New Step 1
Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis OHC (Over Head camshaft) dan DOHC (Double Over Head Camshaft). Timing belt terbuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya renggang yang baik dan hanya mempunyai penguluran yang kecil karena panas. Keuntungan : - Tidak menimbulkan bunyi. - Tidak memerlukan pelumasan. Kerugian : Umur lebih pendek dibanding tipe timing chain. 6. Komponen-Komponen Mekanisme Katup • Poros Nok Poros nok berfungsi untuk menggerakkan mekanisme katup, pompa oli, pompa bahan bakar dan distributor. Komponen Utama Mesin Bensin
43
Gambar 34. Poros Cam Sumber: www.google.com
•
Pengangkat Katup Pengangkat katup (valve lifter) berfungsi untuk meneruskan gerakan camshaft ke push rod. Pada mesin yang menggunakan lifter konvensional celah katupnya harus distel, tetapi ada mesin yang menggunakan hydraulic lifter tidak perlu melakukan penyetelan celah katup karena celahnya selalu 0 mm. Upper rocker arm Opening lobe Closing lobe
Camshaft
Return spring
Lower rocker arm
Valve
Gambar 35. Kelengkapan Mekanisme Katup Sumber: New Step 1
44 Komponen Utama Mesin Bensin
•
Batang Penekan Batang penekan (push rod) berfungsi untuk meneruskan gerakan lifter ke rocker arm.
Gambar 36. Batang Penekan Sumber: New Step 1
•
Rocker Arm dan Shaft Rocker arm berfungsi untuk menekan katup saat tertekan ke atas oleh push rod. Rocker arm dilengkapi skrup dan mur pengunci untuk penyetelan celah katup. Pada mesin yang menggunakan lifter hidraulis tidak dilengkapi skrup dan mur pengunci
Gambar 37. Rocker Arm Sumber: New Step 1 Komponen Utama Mesin Bensin
45
•
Katup Katup terbuat dari baja khusus (special steel). karena katup berhubungan dengan tekanan dan temperatur tinggi. Pada umumnya katup masuk lebih besar dari katup buang. Agar katup menutup rapat pada dudukannya, maka permukaan sudut katup (valve face angle) dibuat pada 44,5° atau 45,5°
Gambar 38. Katup Sumber: New Step 1
•
Pegas Katup (Valve spring) digunakan untuk menutup katup. Pada umumnya mesin menggunakan 1 pegas untuk tiap katupnya, tetapi ada juga yang menggunakan 2 pegas. Penggunaan pegas yang jarak pitchnya berbeda (uneven pitch spring) / pegas ganda (double spring) adalah untuk mencegah katup melayang. Katup melayang adalah gerakan katup yang tidak seirama dengan gerakan cam saat putaran tinggi. Pegas dengan jarak pitch berbeda tipe asymetrical dipasang dengan bagian yang lebih renggang pada posisi atas.
46 Komponen Utama Mesin Bensin
Gambar 39. Pegas Katup Sumber: New Step 1
•
Dudukan Katup Dudukan katup (valve seat) dipasang dengan jalan dipres pada kepala silinder. Valve seat berfungsi untuk dudukan katup sekaligus memindahkan panas dari katup ke kepala silinder. Dudukan katup terbuat dari baja khusus tahan panas dan aus. Lebar persinggungan katup adalah 1,2 – 1,8 mm.
Gambar 40. Dudukan Katup Sumber: New Step 1
Komponen Utama Mesin Bensin
47
•
Bushing Pengantar Katup dan Oil Seal Bushing penghantar katup terbuat dari besi tuang dan berfungsi untuk mengarahkan katup agar duduk tepat pada valve seat. Gerakan katup yang tidak lembut atau batang katup yang macet pada bushing penghantar katup disebut katup macet (valve stinking). Oil seal berfungsi untuk mencegah oli mesin masuk ke ruang bakar melalui bushing katup, bila oil seal rusak akan menyebabkan oli masuk ke dalam ruang bakar, akibatnya oli menjadi boros. Biasanya lebih mudah masuk ke ruang bakar melalui katup masuk
D. Kelistrikan Motor tidak dapat berfungsi hanya dengan kelengkapankelengkapan yang telah dijelaskan sebelumnya. Diperlukan dukungan kelengkapan lain untuk dapat mempertahankan kerja motor agar layak beroperasi. 1. Sistem Starter Motor listrik digunakan untuk memutar awal motor melalui roda penerus dan poros engkol. Sistem starter terdiri dari motor listrik dan penggerak. Penggerak mempunyai roda gigi kecil yang akan berhubungan dengan roda gigi penerus pada saat diputar. Energi listrik diperoleh dari batere. Kelengkapan lain adalah kelengkapan pengendali seperti kunci kontak dan lain-lain.
48 Komponen Utama Mesin Bensin
Gambar 41. Motor Starter Sumber: www.arthursclipart.org
2. Sistem Pengapian Motor bensin dan motor dengan bahan bakar gas mempunyai sistem pengapian. Sistem ini diperlukan untuk membentuk percikan bunga api yang akan membakar bahan bakar di ruang bakar. Oleh sebab itu, motor bensin disebut juga motor dengan penyalaan busi (Spark Ignition Engine). Hal ini yang membedakan motor bensin dengan motor diesel, motor diesel tidak
Gambar 42. Sistem Pengapian Distributor Sumber: www.arthursclipart.org
Komponen Utama Mesin Bensin
49
memerlukan penyalaan busi melainkan penyalaan dengan kompresi (Compression engine). Pembakaran pada motor diesel terjadi pada saat bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder. Temperatur udara yang di kompresi di dalam silinder menjadi tinggi, cukup panas untuk membakar bahan bakar yang disemprotkan injektor. 3. Sistem Pengisian Alternator digerakkan oleh motor. Alternator merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. Batere mensuplai kebutuhan listrik untuk motor starter dan sistem pengapian pada saat “Start”, tetapi setelah engine hidup, alternator akan mensuplai seluruh kebutuhan listrik kendaraan serta mengisi kembali (mengganti) arus batere yang terpakai pada saat start.
50 Komponen Utama Mesin Bensin
III. SISTEM PELUMASAN Sistem pelumasan motor terdiri dari pompa oli, pipa-pipa, saringan oli serta saluran-saluran di dalam motor. Oli dari panci minyak disalurkan melalui saluran-saluran ke seluruh komponen motor yang dialirkan dengan menggunakan pompa. Pelumasan ini tidak hanya mengurangi gesekan tetapi juga mencegah keausan dan mengurangi panas komponen. rocker arms
rocker shaft valves
push rods tappet
cylinder head
oil galleries
camshaft
oil gauge timing chain tensioner crankshaft oil filter
drive shaft (power pump) oil pan (sump) pump (circulates oil)
floating oil intake and screen
Gambar 43. Sistem Pelumasan Sumber: www.arthursclipart.org
1. Fungsi Secara umum fungsi sistem pelumas adalah : a. Mengurangi gesekan pada komponen yang bergerak b. Membantu mendinginkan motor c. Membersihkan komponen d. Meredam suara e. Sebagai perapat antara piston dan dinding silinder Sistem pelumasan melaksanakan seluruh kegiatan di atas secara bersamaan dan segera setelah motor hidup. Tanpa pelumasan piston akan cepat aus dan rusak. Komponen Utama Mesin Bensin
51
2. Komponen Komponen sistem pelumas antara lain : a. Saringan primer b. Pompa oli c. Saringan sekunder d. Saluran-saluran e. Pengendali tekanan (relief valve) f. Alat ukur tekanan atau lampu indikator. Seluruh komponen ini bekerja dalam satu kesatuan membentuk sistem pelumasan. Pompa oli digerakkan oleh roda gigi yang terdapat pada poros Seal Suction Port Drive Gear Drive Shaft Case Seal
Mounting Flange Pressure Port Bushings Idler Gear
Gambar 44. Pompa Oli Jenis Roda Gigi Sumber: www.arthursclipart.org
3. Jenis Jenis pelumasan yang umum digunakan ada dua, yaitu : a. Jenis tekan dan Percik Pada jenis tekan dan percik, oli ditekan oleh pompa menuju oil gallery, dari sini oli di distribusikan ke bantalan-bantalan, dan ke poros-poros. Untuk mendinginkan piston dan melumasi dinding silinder, dilakukan oleh poros engkol dengan cara memercikkan oli.
52 Komponen Utama Mesin Bensin
b. Jenis Tekan Belakangan ini sudah banyak motor yang menggunakan sistem pelumasan tekan. Secara umum, kelengkapannya sama dengan sistem tekan dan percik. Perbedaannya adalah untuk mendinginkan piston dan pelumasan dinding silinder dikenakan tekanan yang disalurkan melalui sebuah nozzle/jet. Karena sistem ini mengandalkan tekanan untuk mencapai seluruh komponen, umumnya sisitem ini menggunakan tekanan yang lebih tinggi dari sistem tekan dan percik, yaitu 4-5 kg/cm. bubungan. 4. Cara Kerja Pada saat pompa berputar, pompa akan menghisap oli dari panci minyak dan menyalurkan ke seluruh komponen setelah melalui filler. Bila tekanan melebihi batas yang di tentukan, maka relief velve akan terbuka, sehingga sebagian oli yang dipompakan dikembalikan ke panci minyak. Bila tekanan terlalu rendah, dapat dilihat pada alat ukur atau lampu indikator akan tetap menyala. 5. Klasifikasi Oli dan Gemuk Awal penggunaan oli pada motor hanya mempunyai satu tujuan, yaitu mengurangi gesekan dan panas sehingga memperkecil dampak keausan yang diakibatkan oleh gesekan. Pemilihan jenis dan merek oli tidak menjadi masalah, tetapi harus disesuaikan dengan persyaratan yang ada, karena semua oli yang beredar di pasaran telah melalui pengujian untuk menjamin standar mutu dalam penggunaanya. Kondisi motor/kendaraan dewasa ini jauh berbeda dibandingkan motor di masa lalu. Motor sekarang berputar lebih cepat, komponennya lebih presisi, beban lebih berat dan laju kendaraan lebih cepat, untuk memenuhi tuntutan motor sekarang, sifat “mengurangi gesekan” tidak lagi cukup, sehingga muncul istilah-istilah baru seperti “additivies”, “multi grade” dan lain-lain. Pelumas secara umum dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu oli mesin, oli roda gigi, oli transmisi (hidrolik) dan gemuk. Komponen Utama Mesin Bensin
53
a. Oli Mesin Oli mesin yang digunakan dewasa ini ada dua jenis yaitu, oli mesin untuk motor bensin (SI = Spark Ignition) dan motor diesel (CI = Compression Ignition). Masing-masing oli masih dikelompokkan lagi berdasarkan beban/konsi kerja, sehingga kita mengenal kodekode SA, SB, SC, SD, SE, CA, CB, CC, CD dan CE pada wadah oli. Tingkat kekentalan oli yang digunakan mengacu kepada standar SAE (Society of Automotive Engine). b. Oli Roda Gigi Oli roda gigi digunakan pada transmisi manual, difrensial dan roda gigi sistem kemudi. Oli roda gigi umumnya diperkaya dengan sifat “anti gesek” dan “anti lelah”. Hal ini diperlukan karena tekanan yang kuat dapat menghancurkan oli sehingga memungkinkan terjadinya kontak langsung antar roda gigi, khususnya pada roda gigi spiral. c. Oli Transmisi (Hidrolik) Oli ini digunakan pada transmisi otomatis dan sistem hidrolik. Salah satu fungsi tambahan pada oli ini adalah “dapat meneruskan tenaga dengan baik.” Sebagai penerus tenaga, oli ini harus tahan terhadap temperatur tinggi dan tidak terlalu kental. Kekentalan yang tinggi akan menimbulkan hambatan terhadap perpindahan tenaga, sehingga efisiensi motor berkurang. Oli ini umumnya disebut ATF (Automatic Transmission Fluid). d. Gemuk Gemuk terbuat dari campuran minyak pelumas dengan sabun. Pada kendaraan, gemuk digunakan pada bantalan-bantalan dan komponen-komponen chasis, seperti ball joint, cross joint dan lainlain. Gemuk umumnya digunakan pada komponen-komponen yang tidak mempunyai sistem pelumasan tersendiri, untuk itu gemuk harus tahan panas sehingga tidak mudah meleleh, ini akan membentuk gemuk dapat bertahan lama pada komponen. 54 Komponen Utama Mesin Bensin
6. Perawatan Sistem Pelumasan Pada motor terdapat dua sumber utama yang dapat mencemari oli, yaitu partikel-partikel logam akibat gesekan serta karbon akibat kebocoran gas bekas. Filter, dalam fungsinya, menyaring kotoran-kotoran ini. Pada jangka waktu tertentu, filter akan tersumbat (buntu) akibatnya filter tidak dapat berfungsi dengan baik. Bila demikian, sebagian besar oli yang disalurkan ke dalam sistem mengalir dalam keadaan kotor. Hal ini akan mempercepat tingkat keausan komponen. Untuk menanggulangi hal ini, perlu dilakukan penggantian filter secara berkala. Di sisi lain, oli yang telah dipakai pada waktu tertentu (berdasarkan jarak tempuh atau waktu kerja) juga harus di ganti sebab kekentalan oli umumnya telah berubah (bertambah encer). Hal lain yang yang perlu diperhatikan adalah jumlah oli di dalam motor. Jumlah oli yang tidak sesuai akan mengganggu sistem pelumasan dan unjuk kerja motor. 7. Sistem Ventilasi Carter Ruang poros engkol harus diberi ventilasi untuk menyalurkan gas yang terbentuk di dalam ruang poros engkol serta mencegah terjadinya/ terbentuknya tekanan di ruang tersebut. Tekanan ini dapat menghambat gerak piston dan kerusakan motor (seal bocor dan lain-lain). Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar juga akan masuk ke ruang poros engkol melalui celah-celah Ring dan dinding silinder. Uap oli dan gas bahan bakar yang tidak terbakar ini bila keluar ke udara bebas akan menjadi sumber polusi. Untuk mencegah terjadinya polusi, maka motor dilengkapi dengan sistem ventilasi positif (positive crank case ventilation = pvc ). Pada sistem PVC, udara bersih dimasukkan ke dalam ruang poros engkol, dan pada saat yang bersamaan mengeluarkan gas yang membahayakan motor dan lingkungan dari dalam carter. Gas campuran (uap oli dan gas bahan bakar) ini dimasukkan kembali ke ruang bakar, Komponen Utama Mesin Bensin
55
sehingga terbakar bersama uap bahan bakar baru, kemudian dibuang ke saluran buang. Untuk meningkatkan unjuk kerja sistem PVC, sistem dilengkapi dengan katup PVC. Katup ini berfungsi untuk mengendalikan aliran udara bersih dan uap oli yang masuk ke saluran masuk, sehingga tidak mengganggu kerja motor. Adapun cara kerja katup PVC sebagai berikut : 1.
Pada saat motor mati, plunyer pada posisi menutup akibat tekanan pegas. Hal ini mencegah udara mengalir memasuki saluran masuk pada saat motor distart. 2. Pada saat putaran rendah (idle speed), pada saat kevakuman saluran tinggi, plunyer tertarik ke sisi yang satu lagi dan ini membuat aliran gas tertahan. Selama percepatan, kecepatan putar motor lebih tinggi, katup memberikan kecepatan aliran maksimum. Komponen yang perlu diperiksa pada sistem PVC adalah kerja katup PVC, bila katup tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan motor sukar untuk dihidupkan, atau bila PVC macet, maka gas bocoran dan uap oli akan mengalir menuju saringan. Ini ditunjukkan oleh saringan udara yang tercemar oli, khususnya pada jenis saringan udara kering.
56 Komponen Utama Mesin Bensin
IV. SISTEM PENDINGINAN MESIN Motor, sewaktu beroperasi, menghasilkan panas yang cukup tinggi, akibat pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Sebagian panas yang dihasilkan digunakan sebagai daya penggerak (out-put motor), sebagian didistribusikan ke komponen-komponen motor dan sebagian lagi terbuang bersama gas bekas. Panas yang diterima komponen motor cukup tinggi, hingga dapat merusak motor, oleh sebab itu panas yang diterima komponen harus dikurangi.
Gambar 45. Sistem Pendingin Sumber: www.arthursclipart.org
Sistem pendingin berfungsi mengurangi panas yang diterima motor. Dalam kerjanya, sistem pendingin tidak hanya menyerap panas motor, tetapi juga menjaga suhu motor agar tetap stabil pada tingkat yang telah ditentukan. Pada sistem pendingin yang menggunakan media air, pendingin dilakukan dengan mensirkulasikan air melalui saluran-saluran (water jacket) yang terdapat di dalam motor. Pada sistem yang menggunakan udara, pendinginan dilakukan dengan mensirkulasikan udara melalui sirip-sirip pendingin. Sistem pendingin utama mesin terdiri dari tiga bagian, yaitu melalui Air pendingin (radiator), Udara dan Oli Mesin. Untuk mengatasi keluhan yang diakibatkan dari sistem pendinginan melalui air radiator, beberapa hal harus diwaspadai pemilik kendaraan. Antara lain :
Komponen Utama Mesin Bensin
57
Pipa radiator: Pipa ini berfungsi sebagai penyalur air pendingin menuju motor bakar. Fungsi pipa radiator ini berkait erat dengan radiator itu sendiri. Maksudnya, kondisi radiator harus selalu terjaga. Kondisikan kisi-kisi radiator terjaga kebersihannya. Bila harus dibersihkan, gunakan peralatan yang serba lunak, Misalnya kuas halus. Sambungan-sambungan pipa: Bagian ini rentan terhadap kebocoran. Maklum saja, temperatur air yang melalui pipa sangat tinggi. Sehingga menimbulkan warna karat yang dapat menyebabkan korosi. Cooling Fan Shroud
Radiator
Cooling Fan Blade
Gambar 46. Radiator, Motor dan Fan Motor Sumber: www.image.google.com
Selang radiator : Karena tekanan dan suhu air yang begitu tinggi dan berlangsung terus-menerus, maka dapat membuat slang yang terbuat dari bahan karet itu mengembang. Bila hal itu yang terjadi, maka harus segera diganti. Terlambat melakukan penggantian dapat berakibat fatal. Yaitu menghambat peredaran air pendingin dan berakibat pada peningkatan temperatur mesin yang berlebihan. Tutup radiator: Jangan meremehkan peranti ini. Karena bila fungsi penutup radiator ini tidak maksimal, maka kenaikan temperatur mesin juga akan luar biasa. Maka periksalah karet penyekat dan pegasnya. Pastikan keduanya masih berfungsi baik. Bracket radiator: Antara radiator dan mesin dihubungkan dengan slang yang berfungsi mengalirkan air pendingin. Antar keduanya diikat dengan klem pengikat yang terbuat dari kawat baja. Karena temperatur yang sangat 58 Komponen Utama Mesin Bensin
tinggi, maka kawat baja pengikat itu dapat berubah menjadi ‘pisau’ yang dapat memotong slang karet tersebut. Untuk menghindari keadaan ‘darurat,’ ganti pengikat dari kawat baja itu dengan lempengan/lembaran kaleng. Motor fan radiator dan kipas radiator : Selain dibantu dengan air pendingin, sistem pendinginan mesin didukung pula oleh udara. Yaitu dengan kipas pendingin yang bekerja secara otomatis pada saat temperatur mesin bergerak ke posisi 90 derajat celcius. Agar peranti ini tetap dapat bekerja dengan baik, periksalah kondisi cairan silikon dan tali kipas. Pastikan keduanya memiliki kondisi baik. Pompa oli: Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam sistem pendinginan mesin adalah pompa oli. Karena melalui alat ini pendinginan mesin dengan cara pelumas dilakukan. Bila kondisi pompa oli tidak prima, maka temperatur mesin akan cepat naik. 1. Fungsi Fungsi utama sistem pendingin ada dua yaitu mencegah terjadinya over heating dan kedua, menjaga agar motor selalu bekerja pada temperatur kerja yang telah ditentukan. Over heating dapat menyebabkan komponen-komponen motor terbakar. Bila motor bekerja pada kondisi over heating, dapat menyebabkan: a. Pembakaran awal b. Denotasi c. Ketukan d. Piston dan katup terbakar e. Gangguan pada sistem pelumasan Dan bila motor bekerja pada kondisi yang terlalu dingin akan menimbulkan: a. Keausan lebih cepat b. Boros bahan bakar c. Tumpukan air dan endapan pada crank case Komponen Utama Mesin Bensin
59
Itulah sebabnya (kedua kondisi di atas) mengapa suhu kerja motor perlu dikendalikan. Dengan mengatur temperatur kerja motor sesuai dengan ketentuan akan membuat motor selalu menghasilkan efisiensi yang tinggi. Pada saat start, motor akan dipanaskan dengan cepat dan pada saat beban puncak motor harus di dinginkan. 2. Cara Kerja Perhatikan gambar pompa air satu poros dengan kipas pendingin. Bila kipas berputar maka pompa juga akan berputar. Putaran pompa akan membuat air bersirkulasi. Air yang telah panas di sekitar blok silinder akan dialirkan menuju radiator. Radiator akan mendinginkan air panas tersebut dengan bantuan kipas pendingin yang mensirkulasikan udara dingin di sekitar radiator.
Gambar 47. Diagram dan Fungsi Sistem Pendingin Sumber: New Step 1
Air yang telah dingin akan mengalir kembali ke mantel pendingin dan siklusnya kembali berulang. Thermostat berfungsi mengendalikan agar motor tetap berada pada temperatur kerja. Bila temperatur terlalu dingin, maka thermostat akan menutup dan bila terlalu panas thermostat akan membuka maksimum. Komponen lain yang menentukan unjuk kerja sistem pendingin adalah tutup radiator. Tutup radiator mempunyai dua jenis katup, yaitu katup tekanan dan katup vakum. Katup tekan akan mengatur tekanan sistem pendingin lebih tinggi (berkisar 0,9 kg/cm2) dari udara luar, sementara 60 Komponen Utama Mesin Bensin
katup vakum berfungsi mencegah kevakuman pada sistem pendingin. Kevakuman pada sistem pendingin dapat merusak radiator. 3. Perawatan Sistem Pendingin Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan sistem pendingin, antara lain: a. Memeriksa jumlah air pendingin b. Memeriksa kekencangan tali kipas c. Memeriksa kondisi tutup radiator d. Memeriksa sirip-sirip pendingin radiator (rusak atau terhalang oleh benda-benda lain)
Komponen Utama Mesin Bensin
61
V. PERAWATAN BERKALA KENDARAAN 1. Perawatan Kendaraan Yang dimaksud dengan perawatan berkala adalah pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala (periodic). Tujuannya adalah untuk mengetahui kemungkinan kerusakan atau menghindari kerusakan yang lebih jauh. Perawatan berkala kendaraan umumnya mencakup pelumasan (greassing) bantalan-bantalan/poros ayun, engsel-engsel dan termasuk pemeriksaan tekanan ban. Tune-up motor merupakan bagian dari perawatan kendaraan secara umum, pengertian tune-up ialah pengkondisian kembali motor agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 2. Perawatan Motor Pengertian perawatan berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan untuk merawat motor agar selalu dapat beroperasi normal. Hal ini mencakup pemeriksaan, penyetelan, pelumasan, penggantian oli, dan lain-lain. Perawatan yang bersifat pencegahan, disebut juga perawatan berkala, menunjukkan bahwa pekerjaan dilakukan berdasarkan jadwal. Tune-up motor adalah salah satu unsur perawatan. Contoh perawatan berkala motor dapat dilihat pada tabel berikut. Pada tabel diperlihatkan jarak perawatan adalah 10.000 km dan enam bulan. Pekerjaan dilakukan berdasarkan tolak ukur yang pertama dicapai, misalnya, bila jarak tempuh telah menunjukkan 10.000 km, tetapi belum mencapai waktu 6 bulan, maka kegiatan perawatan tertentu harus dilakukan, atau sebaliknya, waktu telah mencapai 6 bulan tetapi jarak tempuh belum mencapai 10.000 km, kegiatan perawatan juga harus dilakukan. Beberapa kegiatan perawatan berkala dapat dilihat pada buku manual kendaraan sesuai merek dan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrikan.
62 Komponen Utama Mesin Bensin
VI. PENUTUP Pada umumnya mesin bensin tidak berbeda jauh dengan mesin diesel yang ditemukan oleh Rudolf Diesel (1858-1913) baik dari sisi konstruksinya maupun komponen-komponen utamanya dengan mesin otto. Beberpa bagian komponen utamanya memiliki fungsi yang sama antar mesin Bensin dan mesin Diesel, seperti blok silinder, poros engkol, poros bubungan, mekanisme terbuka dan tertutunya katup. Perbedaan utama anatara mesin bensin dan mesin diesel adalah pada cara suplai dan penyalaan bahan bakarnya, perbandingan kompresi, dan desain komponennya. Perbedaan utama terletak pada bagaimana memulai suatu pembakaran dalam ruang silinder. Mesin besin bekerja dengan adanya sumplai listrik tegangan tinggi, sehingga menimbulkan percikan bunga api diantara celah busi untuk memulai pembakaran campuran udara dan bensin yang sudah berbentuk gas karena tekanan kompresi. Motor diesel memanfaatkan udara yang di kompresi untuk memulai pembakaran bahan bakar diesel/solar, dengan perbandingan kompresi yang sangat tinggi, sehingga tekanan dalam ruang silinder naik secara mendadak dan sangat cepat, akibat lain adalah mengakibatkan suhu yang sangat tinggi, dan suhu yang tinggi itu dapat mengakibatkan terbakarnya bahan bakar solar. Menjelang akhir langkah kompresi, solar disemprotkan berupa kabut ke udara yang sangat panas itu, akibatnya bahan bakar langsung terbakar karena titik nyala solar itu berada di kisaran 400 derajat Celsius. Karena mesin disel sangat tergantung kepada kinerja kompresi mesin, sehingga mesin disel ini disebut juga dengan mesin penyalaan kompresi, sedangkan mesin besin disebut dengan mesin percikan bunga api. Pada mesin bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar ruang silinder yaitu didalam karburator dan saluran masuk (intake manifold), tetapi pada mesin diesel tidak di dahului dengan pencampuran antara bahan bakar Komponen Utama Mesin Bensin
63
solar dengan udara diluar ruangan silinder. Pada langkah hisab yang masuk kedalam ruang silinder hanyalah udara bebas. Konstruksi mesin diesel haru dibuat dengan kokoh dan kuat karena gaya pembakaran dan getaran yang lebih besar. Pada umumnya komponen-komponen utama mesin yang lebih kuat adalah torak, pena torak, batang penghubung, poros engkol dan sejumlah bantalan utama untuk mendukung pergerakan poros engkol saat mesin beroperasi. Komponen utama mesin pada dasarnya dibuat dengan ukuran dan standar yang sudah ditetapkan,namun demikian bisa saja terjadi kerusakan tibatiba yang mengakibatkan penggantian komponen tertentu pada mesin. Pemeriksaan rutin dan meyeluruh terhadap unit mesin adalah satu keharusan untuk dilakukan. Perawatan dan pemeriksaan berkala berguna untuk menjamin keberlangsungan penggunaan mesin, menghindari biaya tambahan saat kerusakan, dan memastikan penggunaan kenderaan dapat dilakukan setip waktu yang dibutuhkan. Komponen utama mesin bensin, adalah bagian dari komponen vital yang harus tersedia untuk beroperasinya sebuah mesin otomotif, dimana perannya tidak bisa dihilangkan atau digantikan, jika hal itu dilakukan maka secara total mesin tidak bisa di operasikan.
64 Komponen Utama Mesin Bensin
DAFTAR PUSTAKA
1. Toyota Astra 1995 New Step I Jakarta : PT. Toyota Astra Motor 2. Boentarto, Drs. 2007. Cara Pemeriksaan, Penyetelan dan Perawatan Chasis Mobil, Yogyakarta Andi Publisher 3. I Nyoman Sutantra, M.Sc.Ph.D, 2001. Tekhnologi Otomotif, Teori dan Aplikasinya, Surabaya. Guna Widya 4. Solihin, Mulyadi. 2000. Perbaikan Chasis dan Pemindahan Tenaga. Bandung armico 5. Yunan Ginting, 1999. Otomotif Dasar. Angkasa Bandung. 6. Toyota 1996, Pedoman Reparasi Mesin seri K. PT. Toyota Astra Motor
Komponen Utama Mesin Bensin
65
BIODATA PENULIS
Irwan Putra Bin Abu Bakar, Lahir di dataran tinggi Gayo-Acheh Tengah. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pendidikan Teknik Mesin dari Universitas Negeri Medan, dan mengikuti program pendidikan tingkat lanjut di salah satu Universitas di Kota Bandung Disamping sebagai Independent Bisnis Owner, Aktivitas sehari-hari adalah sebagai Service Advisor di salah satu perusahaan swasta otomotif, aktif sebagai tim teknis dan mitra Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dalam pengembangan program pendidikan dan pelatihan melalui Konsorsium Otomotif Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan ditjen PAUDNII Kemdiknas RI. Aktivitas profesional yang telah dan sedang dilakukan yang terkait dengan pendidikan dan pelatihan mekanik otomotif adalah : Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan kursus dan pelatihan mekanik otomotif, penyusunan soal ujian nasional dan uji kompetensi bidang otomotif, penilaian berbasis kinerja lembaga kursus dan pelatihan. Aktif di Lembaga Sertifikasi Kompetensi Otomotif (LSK Otomotif) Aktivitas lain adalah sebagai Assesor dalam Program Kursus dan pelatihan Otomotif di Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal [ BAN-PNF] Melakukan berbagai penilaian, verifikasi monitoring dan evaluasi bagi kepentingan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam rangka menjamin perluasan akses, pengingkatan mutu, dan pencitraan publik pendidikan nasional Indonesia.
66 Komponen Utama Mesin Bensin
Bahan Ajar Lembaga Kursus & Pelatihan KOM PO NEN UTAMA MES IN BENSIN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Tahun 2013