KEILAHIAN DALAM AJARAN JEMAAT PERDANA SEMITIK
No Dok Ketegori: Penulis: Ayat Tanakh: Ayat Igeret: Ayat Injil:
37/GNI/A/I/2017 Spiritualitas Rev Sem Aldo Ul 6:1-5 Fil 2:11 Yoh 8:51-58
Gereja Nasrani Indonesia
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 1
1. Budaya Semitik Yeshua Karena ajaran Kekristenan itu aslinya berasal dari agama Yahudi, maka sosok Ilahi yang disembah dalam Kekristenan sebenarnya adalah sama dengan Judaism. Keilahian kedua agama ini bisa berbeda salah satu alasannya adalah karena alasan budaya atau bahasa. Bahasa yang digunakan Yeshua dan para murid awal-Nya adalah Aramaik. Kemudian saat Injil diberitakan ke bangsa-bangsa terutama Yunani, maka budaya Yunani ini menengelamkan budaya asli semitik. ‘Rasa’ IbraniAramaik dari ajaran Yeshua menjadi hilang diganti dengan ‘rasa’ Yunani. Bahasa Yunani adalah bahasa perdagangan di daerah yang dikuasai bangsa Romawi, sementara di wilayah Palestina dan Mesopotamia, Persia bahasa yang digunakan oleh penduduk dalam kesehariannya adalah bahasa Aramaik. Budaya Yunani yang dibawah Romawi sangat berkuasa tempo dulu. Sebagai akibatny, pengajaran Kekristenan di bangsa-bangsa lain, juga terpengaruh budaya ini. Namun apakah semua bangsa sudah terpengaruh? Jawabanya tidak. Bagi Gereja Purba yang didirikan oleh Rasul Mar1 Thomas, Church of The East (COE), tentu saja tidak. Jemaat ini berdiri di dearah Mesopotmia-Iraq. Di dalam tubuh gereja ini juga mengalir Tahbisan yang berasal dari Jemaat Yerusalem karena keluarga Mar Yosip (Yusuf) ada di antara mereka yang kemudian ikut mentahbiskan Uskup-uskup ini. Jadi, COE adalah salah satu gereja yang tidak bernuansa Yunani dan menjadi sumber rujukan pengajaran semitik Yeshua. COE memiliki salinan PL (Tanakh) dan juga menyusun kitab-kitab PB dalam bahasa Aramaik yang mereka sebut dengan Peshitta. Gereja Nasrani Indonesia (GNI) sendiri adalah suatu Gereja Rasuliah yang cukup unik. Mengapa demikian? Itu karena kami memiliki kepemimpinan yang berasal dari beberapa Gereja Purba yang sudah berdiri di abad 1, salah satunya adalah COE ini. Dari uskup-uskup COE ini mengalir ajaran ke GNI, termasuk ajaran semitik tentang Keilahian. Ajaran inilah yang kami coba lestarikan di Indonesia di abad 21 ini. Perhatikan beberapa istilah penting berikut ini: 1. Eloah (Ibrani) = Alaha (Aramaik) = Allah (Arab) = God (English) = Tuhan (Bahasa). 2. Trinity/Triune God (English) = ??? (Ibrani) = TlaQnume/Tlitayutha (Aramaik) = Trinitas (Bahasa). 3. Ruakh (Ibrani) = Rukha (Aramaik) = Spirit (English) = Roh (Bahasa). 4. Qnuma2 (Aramaik) = Aspect (English) = Aspek (Bahasa). 5. Parsopa (Aramaik) = Person (English) = Pribadi (Bahasa). 6. Kyana (Aramaik) = Hakikat (Bahasa). Dalam budaya semitik yang dipakai oleh Maran Yeshua, kata ‘Parsopa’ (Pribadi) itu tidak pernah ditujukan untuk Alaha. Jika dipaksakan maka itu sama saja seperti menyamakan Tuhan yang Kekal menjadi fana. Sementara dalam budaya Yunani, dewa-dewi itu diwujudkan dalam bentuk ‘personal’ atau pribadi, jadi setelah Injil ini masuk ke dalam budaya Yunani, jadilah suatu pengajaran baru, ‘Tuhan 3 Pribadi’. Yeshua tidak mengajarkan demikian. Jadi, kalau kita mau mempelajari apa yang Yeshua ajarkan, ada baiknya kita memakai budaya semitik. Tuhan itu meiliki 3 Qnume (aspek) bukan pribadi. Tuhan itu SATU atau Ekhad. Satu dengan 3 Aspek, yaitu Sang Bapa, Sang Putra, dan Sang Roh Kudus. Ketiganya adalah SATU.
1 2
Mar adalah kata aramaik, artinya dalah Tuan, kependekan dari ‘Maran’ Qnume artinya adalah bentuk jamak dari Qnuma. Dalam bahasa Aramaik, akhiran ‘e’ artinya adalah jamak.
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 2
2. Tuhan itu SATU dengan 3 Aspek Perhatikan Shahadat (pengakuan Iman) Yahudi yang juga ditekankan oleh Rabbi Yeshua sbb: Mar 12:29 Yeshua berkata padanya, yang utama dari perintah adalah Dengarlah o Israel, YHWH Alaha itu Tuhan yang SATU.
ܐܡܪ ܠܗ ܝܫܘܥ ܩܕܡܝ ܡܢ ܟܠܗܘܢ ܦܘܩܕܢܐ ܫܡܥ ܐܝܣܪܝܠ ܡܪܝܐ
-
ܐܠܗܢ ܡܪܝܐ ܚܕ ܗ Kita sama-sama paham bahwa dalam budaya Judaism, Tuhan itu SATU. Agama Yahudi tidak mengajarkan Politeisme. YHWH adalah Tuhan yang cemburu, Dia tidak mengizinkan umat-Nya untuk menyembah ilah lain selain Dia. Yeshua adalah Rabbi Yahudi, oleh karena itu, Dia mengajarkan hal penting ini seperti yang diajarkan oleh Nabi Mosha yang tercatat di kitab Ulangan 6:4. Mosha dan para rabbi Yahudi lain tidak pernah mengarkan Tuhan itu 3 Pribadi. Tuhan mereka itu hanya 1, yaitu YHWH3.
Gb Nama Tuhan YAH dalam Aramaik Di atas adalah tulisan Aramaik untuk nama Tuhan: YAH, terdiri dari 2 huruf yaitu Yodh dan Heh.Ditambah dengan 3 titik di atasnya yang menyatakan 3 aspek atau 3 Qnume.
YHWH Itu Bapa atau Putra? Alaha dalam kekekalan-Nya tidak memerlukan nama. Namun saat Dia berkontak dengan manusia, maka manusia butuh satu nama untuk sesembahannya ini. Oleh karena itulah Alaha itu jadi memiliki nama. Alaha Sang Bapa tidaklah turun ke Alam fisik Bumi, melainkan Dia mengutus Putra-Nya. Perhatikan Tradisi Tanda Salib, tangan dari Kening turun ke dada, itu artinya Bapa mengutus Sang Putra untuk turun ke Bumi. Sebelum Dia menjadi manusia, sebenarnya Jiwa-Nya sudah berkelana di Alam Bumi seperti kesaksian Yeshua sendiri: Yoh 8:56-58 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yeshua kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Jadi yang berkontak dengan Abraham nenek moyang Mosha adalah Jiwa Yeshua. YHWH itu adalah Sang Putra Elohim. Sang Bapa tidak akan turun ke Bumi karena Dia adalah sumber Api yang menghanguskan, Bumi tidak akan bisa bertahan di hadapan-Nya, Ibr 12:29. Nama Elohim YHWH pada akhirnya juga bisa digunakan untuk menyebut Sang Bapa. Namun sekali lagi saya perjelan, 3
Secara tradisi oleh umat Yahudi dibaca ‘Adonai’ atau ‘HaShem’, dan oleh umat Yeshua bercorak semitik disebut ‘Maryah’ atau ‘Marya’.
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 3
dalam kekekalan, Sang Bapa tidak memerlukan nama. Semua Jiwa akan tahu siapa Dia. Nama itu penting untuk kita yang ada di Alam Fisik ini, bukan di Sorga sana. Perhatikan Nubuatan dari Nabi Yesaya yang digenapi pada diri Yeshua berikut ini: Yes 40:3 Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk YHWH, luruskanlah di padang belantara jalan bagi Alaha kita! Nubuatan di atas digenapi dalam diri Mar Yuchnan (Yohanes) pembaptis sebagaimana dicatat oleh Mar Mattai pada injilnya: Mat 3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk YHWH, luruskanlah jalan bagi-Nya”. Jadi, memang Yeshua adalah YHWH yang menjadi manusia untuk mengadakan Perjanjian Baru.
Perbedaan Kyana-Qnuma-Persopa Sekarang mari kita dalami apa yang dimaksudkan dengan ‘3 aspek’ Ilahi ini. Mari perhatikan gambar di bawah ini:
Gb Perbedaan Kyana-Qnuma-Parsopa Dari gambar di atas kita mendapatkan penjelsan bahwa Alaha itu adalah 3 Aspek yang terdiri Sang Bapa, Sang Putra, dan Sang Roh Kudus. Ketiganya adalah SATU. Ketiganya bukanlah Pribadi, namun Qnume. Saat Sang Putra menjelma menjadi manusia bernama Eashoa (Aramaik) atau Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 4
Yeshua (Ibrani), maka manusia Yeshua itu yang disebut sebagai Pribadi. Mar Petrus (Uskup Antiokia), Mar Yakobus (Uskup Yerusalem), dan lain-lain juga memiliki 1 Parsopa atau 1 Pribadi seperti Maran Yeshua.Secara Hakikat (Kyana), Yeshua itu adalah Alaha dan manusia.
Aspek Ilahi dalam Tradisi Judaism Perhatikan beberapa persamaan dan perbedaan Keilahian dalam ajaran Rabbi Yeshua dan Rabbi Yahudi lainnya berikut ini: No 1
2
3 4
Keilahian Sebutan kepada Tuhan
Rabbi Yeshua Rabbi-Rabbi Perushim (Farisi) Yeshua mengajarkan Mereka mengajar menyebutmenyebut-Nya ‘Bapa’. Nya ‘Elohim’ atau ‘Adonai’ atau ‘ HaShem’. Penyebutan ‘Trinitas’ Yeshua mengajar menyebut Tidak pernah menyebut-Nya Bapa-Putra-Roh Kudus. Oleh demikian. pengikut-Nya kemudian diringkas dengan ‘Trinitas’ atau sebutan sejenis lainnya. Aspek dalam Keilahian Bapa, Putra, dan Roh Kudus Abba, Imma, dan Binah Sang Putra turun ke Mengajaran demikian, Sang Tidak mengajarkan demikian. Bumi menjadi manusia Putra adalah Yeshua Ang Putra tidak turun menjadi Mshikha manusia. Tabel Perbedaan ajaran Judaism-Nasrani tentang Keilahian
Siapa itu Abba, Imma, dan Binah dalam ajaran Judaism? Dalam bukunya, Membaca Kitab Zohar, Rabbi Pinchas Giller, seorang Doktor dari Jewish Studies Department and Jean and Harvey dan Powell Professor dari College of Arts & Sciences mengajarkan sosok Ilahi jauh lebih detail dari rabbi Yahudi lainnya. Elohim itu dikenal melalui berbagai aspek: Abba (Bapa), Imma (Bunda), dan Binah (Putra). Penyatuan Ilahi: Bapa dan Bunda4 Cerita dari kedua Idroth itu menggunakan pemikiran erotic dari penyatuan Ilahi. Aspek dari Adam Kadmon memanjang, berubah, dan ‘merangsang’ energy seksual antara parzufim. Energi ini menjiwai kekuatan dari keturunan parzufim ini sendiri. Penyatuan pertama menggambarkan parzufim Bapa dan Bunda, yang parallel dengan Sefirot Hokhmad dan Binah. Penyatuan kedua adalah penyatuan antara Zeir dan Nukvah, yang parallel dengan sefirot Teferet dan Malkhut. Gambaran penyatuan Bapa dan Bunda dalam literature kemudian dari Idra Zuta. Referensi ini sering mengambil sumber dari “Buku Aggadah dari Rabbi Yeiva Sabba” dan sebagai bukti tulisan ajaran ini. Bapa memberikan benih kebijakan, dan Bunda mengerami sang benih dalam rahim. Keduanya adalah Orang Tua secara Roh, Orang Tua bangsawan, yang dimahkotai dengan berbagai mahkota (Iz 291a). Parzufim yang lebih rendah, dan bahkan yang lebih tinggi sefirah Daaet, adalah anak-anaknya. Struktur keseluruhan dari Adam Kadmon ini memerlukan adanya penyatuan dari Bapa dan Bunda (Iz 295b-296a). Bapa dan Bunda mengandung dalam 2 cara. Untuk sefirot struktur yang lebih tinggi, Daat itu dilahirkan oleh penyatuan ini, di mana ‘Bunda menjadi terbius dan diasumsikan sebagai 4
Membaca Kitab Zohar: Kitab rahasia Kaballah, Rabbi Pinchas Giller, hal 131
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 5
saksi dari Atikka” (IZ 290a-b). Daat mempunyai 2 aspek. Satu aspek memenuhi ruang-ruang kepala, sementara lainnya bersinar melalui tubuh ilahi (Iz 291a). Anak dari Bapa dan Bunda dikenal juga dengan nama Binah, secara literal disebut juga dengan Ben YAH ‘Putra YAH’ (Iz 290a-b). Perlu dipahami bahwa tidak semua rabbi mengetahui apa yang tersirat dan yang tersurat dalam Kitab PL (Tanakh). Para rabbi yang mendalami Kabbalah inilah yang bisa menjelaskannya. Ini bukan berarti setiap penjabaran Rabbi Yahudi Kabbalah sejalan dengan ajaran Yeshua, saya pribadi juga hanya mengetahui sedikit dari ajaran mereka ini. Satu hal yang pasti adalah, ada pengajaran meeka yang sama dengan ajaran Yeshua, salah satunya adalah tentang aspek Keilahian ini. Sosok Ilahi itu memiliki aspek Bapa, Bunda, dan Putra.
3. Sang Putra-Yeshua itu Alaha dan Manusia Pengikut Rabbi Yeshua pada mulanya adalah kaum Yahudi. Kaum Yahudi ini terpecah menjadi 2 yaitu kaum Nasrani dan Ebionit. Keduanya sama-sama meyakini bahwa Yeshua adalah Sang Mesias yang dinubuatkan oleh para Nabi. Namun ada perbedaan di antaranya: kaum Nasrani adalah mereka yang meyakini bahwa Yeshua itu juga adalah Alaha, sebaliknya kaum Ebionit ini menolak Keilahian-Nya. Para rasul termasuk Mar Paulus masuk ke dalam bilangan Nasrani, ini tercatat di dalam surat Mar Luqa berikut: Kis 24:5, 24 Telah nyata pada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara kaum Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang toko dari sekte Nasrani5. Namun aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Alaha nenek moyang kamu dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut ‘Sekte’. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam Hukum Taurat dan dalam Kitab para Nabi. Kaum Ebionit sendiri pada abad 2 keluar dari komunitas pengikut Yeshua dan punah. Namun ajaran mereka tidak pernah mati. Mulai dari Imam Arianus lalu sampai ke Charles Russel pendiri agama Saksi Yehova, dan rabbi-rabbi Mesianik modern banyak yang masih mewariskan ajaran Ebionit awal ini. Selain sebagai Mesias, mereka meyakini bahwa Maran Yeshua itu hanya sebagai Rabbi dan Nabi besar yang hidup di abad 1, tidak lebih dari itu. Jadi, kaum Nasrani meyakini bahwa Maran Yeshua adalah Sang Putra Alaha yang menjadi manusia. Mereka meyakini bahwa Jiwa Sang Putra, Pencipta segala sesuatu itu masuk ke dalam raga manusia dan bertumbuh dalam budaya semitik Yehuda. Jiwa Sang Putra ini pada hakikatnya adalah Jiwa Tuhan (Kyana Keilahian), sosok Ilahi. Raga manusia Yeshua bukanlah Tuhan, itu sama seperti raga lainnya yang bisa mati. Jiwa itu hidup, raga itu mati. Raga tanpa jiwa pada intinya adalah mati. Berbeda dengan jiwa manusia lainnya, jiwa manusia itu adalah Jiwa ciptaan, bukan Jiwa sumber penciptaan. Sekali lagi, Jiwa dalam raga Yeshua adalah Jiwa Ilahi. Semua jiwa itu tidak akan mati, apalagi Jiwa Sang Pencipta. Yang mati di kayu salib adalah Raga kemanusiaan Yeshua. Kalau sampai sekarang banyak yang bertanya mengapa Tuhan Yeshua bisa mati di Golgota, jawabnya sederhana. Yeshua itu adalah Tuhan yang menjadi manusia, bukan Tuhan yang menjadi Tuhan saja. Jadi sebagai manusia, Dia memiliki raga jasmani yang fana, oleh karena itu raga itu bisa 5
Nasrani berasal dari kata ‘Nazareth’. Pengikut Yeshua yang semakin berkembang dan diikuti oleh non Yahudi kemudian berkembang di Antiokia. Di tahun 40 M, di sanalah pengikut Yeshua disebut sebagai ‘Krityane’ atau ‘Kristianos’ atau ‘Kristen’.
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 6
merasakan sakit, merasakan lapar dan haus, serta pada akhirnya kalau keluar darah terlalu banyak maka bisa mengakibatkan kematian. Inilah yang dialami oleh Yeshua saat Dia berkurban di Golgota. Saat Maran Yeshua bangkit, Dia memakai raga lamanya yang Dia hidupkan kembali. Lalu saat Dia makan di tepi sungai, maka Dia makan seperti manusia pada umumnya. Di saat Dia naik ke langit, Dia memasuki Alam Astral6 dengan meninggalkan raga fisik-Nya di Bumi. Ini kami sebut dengan proses Dematerialisasi. Nanti saat Dia datang kembali untuk keduanya, maka proses Rematerialisasi akan terjadi. Dengan kata lain, raga manusia-Nya yang berpendar akan menyatu kembali untuk dirasuki Jiwa Ilahi-Nya.
Gb Pengikut Yeshua: Nasrani dan Ebionit di abad 1
4. YHWH adalah Sosok PraYeshua Ada 3 sumber pengajaran yang membuat kami meyakini bahwa Yeshua adalah Tuhan dan sempat menjadi manusia. Ketiganya kami sebut sebagai Pilar Iman, yang terdiri dari Kitab Suci, Tradisi Suci, dan juga Pewahyuan Suci. Ini adalah 3 Pilar Iman Jemaat Perdana, di abad 21 ini kami tetap melestarikannya. Dari ketiganya ini, kami juga meyakini bahwa YHWH adalah sosok Ilahi sebelum menjelma menjadi manusia bernama Eashoa. Baik perhatikan 1 per 1 penjelasannya di bawah ini.
6
Dalam kacamata Mistikus kami, Alam Astral adalah Alam Metafisik atau alam perantara antara Alam fisik Bumi dengan Alam Roh (Spiritual Plane). Astral terdiri dari 7 lapisan. Jiwa akan memakai raga Astralnya masing-masing saat berada di Alam ini. Setelah jiwa berhasil menempuh lapisan-lapisan Astral, mereka akan menempati Neraka atau Firdaus di Alam Roh. Di Alam Roh, Jiwa tidak lagi mengenakan Raga Astral, hanya berupa jiwa atau dalam keadaan ‘telanjang’ sehingga sesama jiwa akan saling tertarik. Jiwa baik akan menyatu dengan Jiwa baik (Good Souls), sebaliknya jiwa jahat dengan jiwa jahat (Evil Souls).
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 7
Pilar Iman Kitab Peshita Mari kita simak pengajaran Mar Paulus untuk jemaat Filipi berikut: Fil 2:11 Dan segala lidah mengaku Yeshua Mshikha adalah YHWH, bagi kemuliaan Alaha Bapa. ܐܒܘܗܝ
ܘܟܠ ܠܫܢ ܢܘܕܐ ܕܡܪܝܐ ܗܘ ܝܫܘܥ ܡܫܝܚܐ ܠܫܘܒܚܐ ܕܐܠܗܐ
Maran Yeshua sendiri mengakui keilahian diri-Nya sebagaimana dicatat oleh Mar Yuchnan di sini: Yoh 8:24, 27 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu;
ܐܡܪܬ ܠܟܘܢ ܕܬܡܘܬܘܢ ܒܚܛܗܝܟܘܢ ܐܐܠ ܓܝܪ ܬܗܝܡܢܘܢ ܕܐܢܐ ܐܢܐ ܬܡܘܬܘܢ ܒܚܛܗܝܟܘܢ sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia,
kamu akan mati dalam dosamu." Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. ܠܗܘܢ
ܘܐܠ ܝܕܥܘ ܕܥܠ ܐܒܐ ܐܡܪ
Karena pengakuan-Nya inilah pada akhirnya Sanhendrin Yahudi memutuskan untuk menjatuhi-Nya hukuman Salib.
Pilar Iman Tradisi Liturgi Kuno Mar Yakub Liturgi peribadatan paling kuno dibuat sekitar tahun 37 M oleh Mar Yakub, Uskup I Yerusalem. Beliau adalah kepala Sokoguru Jemaat Perdana (Gal 2:9). Diyakini oleh Gereja Rasuliah ini merupakan Liturgi yang dijadikan pedoman bagi liturgy lainnya yang dibuat oleh semua Rasul dan Uskup. Dari Yerusalem, Liturgi ini kemudian dikembangkan oleh jauh oleh Uskup Ignatius di Antiokia, Syria. Liturgi yang disusun dalam bahasa Aramaik awalnya ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain karena banyak Gereja Rasuliah terus melestarikannya. Demikian juga dengan GNI dan keuskupan kita di Australia. Di Asutralia liturgi ini dipadatkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dari 3 jam menjadi sekitar 1 jam. Kemudian oleh Uskup I GNI, Mar Nicholas menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Di dalam liturgy ini, setelah Qurbana Qadisha (Perjamuan Suci), Imam akan mencuci cawan anggur dengan cara yang juga sudah dibakukan sejak awal, yaitu tiga kali pencucian. Pencucian I, dengan dituangkan anggur sebagai lambang Keilahian Yeshua. Kemudian Imam meminumnya. Kedua, dicuci dengan anggur dan air sebagai lambang Keilahian dan Kemanusiaan Yeshua. Ketiga, dicuci dengan air saja sebagai tanda bahwa setelah Dia dikurbankan, Jiwa-Nya sudah tidak ada. Yang ada di kayu salib hanyalah Raga Jasmani kemanusiaan-Nya saja. Liturgi ini tidak jatuh ke tangan sembarangan Uskup dan Imam di abad 1, atau mungkin juga ditolak oleh kaum Ebionit yang menolak sisi Keilahian Yeshua. Satu hal yang pasti adalah Mar Yakub adalah saksi mata siapa Yeshua sebenarnya. Mar Yakub adalah saudara tiri Yeshua, Putra pertama dari Mar Yosip (Yusuf). Usianya terpaut sekitar 15-20 tahun. Sepeninggal Yeshua ke Sorga, tampuk kepemimpinan Jemaat Awal diserahkan kepada para rasul, dan dia dianggap sebagai Uskup segalam uskup (Uskup Agung) oleh semuanya. Mar Yakub memimpin Jemaat Yerusalem sebagai Pusat Kekristenan di abad 1.
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 8
Pilar Iman Pewahyuan Suci yang didapatkan Nabi Mar John Ward (1885-1949) Peran kenabian tidak pernah berhenti seharusnya. Sejak agama Judaism berdiri, jawatan Nabi dipegang oleh Mosha, kemudian sebagai penyambung Lidah Alaha, para Nabi bermunculan sampai kepada masa Perjanjian Baru. Para nabi masih ada dan tercatat keberadaannya di Yerusalem dan Antiokia (Kis 11:27 dan 13:1). Sosok Nabi bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Perhatikan pesan Mar Paulus berikut ini: Ef 2:20 yang dibangun di atas dasar para Rasul dan Para Nabi, dengan Mshikha Yeshua sebagai batu penjuru. Jadi para Nabi adalah salah satu dasar bagunan jemaat. Tanpa dasar atau pilar yang kuat maka bagunan itu akan mudah roboh. Alaha kita adalah Alaha yang hidup di masa lalu, dan Dia tetap hidup sekarang. Dia tidak bisu dan terus berbicara untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya. Seiring waktu berjalan, peran kenabian ini tidak ditekankan di banyak Gereja Rasuliah. Namun bagi kami, tetaplah penting. Alm Uskup John Ward dan istrinya adalah 2 mistikus yang handal. Mereka berdua merupakan pasangan yang menerima pesan Ilahi dan berbagai penyingkapan dari Alaha yang belum pernah Dia singkapkan kepada Nabi lainnya. Dalam pengajaran mereka yang mengalir sampai sekarang di Indonesia, kami mengetahui bahwa Jiwa Yeshua adalah Jiwa Pencipta, daripada-Nyalah semua jiwa itu berasal. Kita semua adalah jiwajiwa yang berasal dari Alaha, dari Sang Putra. Dalam kekekalan, Sang Bapa dan Roh Kudus serta Sang Putra adalah 1 hakikat, yaitu sama-sama Alaha. Tuhan kita adalah SATU, 3 aspek yaitu BapaRoh Kudus dan Sang Putra. Ketiganya adalah SATU. Tujuan penciptaan adalah supaya semua jiwa bisa mengalami perjalanan hidup dan diperkaya oleh semua kebijaksanaan yang dapat terkumpul daripadanya. Semua jiwa adalah adik-adik dari Sang Putra, sehingga semua bisa disebut sebagai 1 keluarga. Sampai pada akhirnya semua jiwa itu kembali kepada Alaha dalam kekekalan. Ada ruang waktu 40 hari antara kenaikan Yeshua sampai kejadian Pentakosta. Waktu itulah yang ditempuh oleh Jiwa Yeshua untuk turun ke dalam Neraka lalu menaiki 12 jenjang Alam Sorgawi sampai bisa bersatu kepada Sang Bapa. Saat bersatu aspek Anak dengan Sang Sumber, maka keluarlah aspek lainnya yaitu aspek Roh Kudus. Bunda Roh ini menuruni jenjang-jenjang Sorgawi sampai masuk ke Alam Fisik Bumi dan turun di Yerusalem di tempat para murid berdoa. Saat itu dikenal dengan sebut Pentakosta. Sejak saat itu, Jiwa Yeshua kembali menuruni kembali jenjang alam-alam Sorgawi. Dan dalam pewahyuan yang diterima oleh Mar John Ward kami mengetahui bahwa Jiwa Sang Putra sudah keluar dari Sorga dan sudah mencapai pada Alam Roh pada bulan Agustus 20103. Antara Alam Roh dan Alam Bumi, ada 7 lapis Alam Astral di mana Alm Uskup Nicholas diutus-Nya untuk berkarya bagi jiwa-jiwa di Astra sana. Demikianlah sepenggalan penyingkapan yang Alaha berikan kepada kami. Kami tahu siapa Yeshua dengan pasti, siapa Jiwa-Nya dan bagaimana setiap jiwa di jenjang-jenjang Sorgawi itu menghormati-Nya. Sang Putra adalah Alaha sendiri.
5. Sang Roh Kudus sebagai Alaha Bunda Berbeda dengan beberapa Gereja Rasuliah lain, GNI dan keuskupan kami blak-blakan berbicara tentang sosok Roh Kudus ini. Dia adalah Alaha Bunda. Dia adalah aspek Wanita dari Keilhaian. Dia bukan Jiwa burung merpati, itu hanya gambaran saja. Konsep Keluarga Rohaniah memang berasal
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 9
dari Sorga, bukan diciptakan oleh Adam atau tidak ada karena terjadi alamiah. Konsep keluarga ada di Alam Sorga dan dengan sengaja diturunkan-Nya ke Bumi. Kembali ke Akar Semitik, mari kita mempelajari kata ‘Roh’ itu dalam Ibrani dan Aramaik. Kata ini bergender Female atau wanita. Pada saat kata ini disalin ke dalam bahasa Yunani dan Latin atau bahasa-bahasa lain, maka aspek kewanitaannya menjadi hilang. Oleh karena itu, mari kita pelajari bahasa yang dipakai Maran Yeshua dalam mengajar, bahasa Aramaik. Dia tidak mengajar dalam bahasa Yunani apalagi Latin. Dia tidak pernah membaca Septuaginta dalam sinagoga, itu terlarang! Bahasa Kitab Suci Tanakh dalam Sinagoga adalah bahasa Ibrani. Para rabbi kemudian mendiskusikan isi Tanakh dalam bahasa Aramaik, oleh karena itulah bagian Talmud yang berisi diskusi ini disebut dengan nama ‘Gemara’. Ini adalah kata Aramaik yang berarti diskusi. Dalam Tanakh terdapat frasa ‘El Shaddai’ yang arti harafiahnya adalah ‘Tuhan payudara’. Ini tentu saja tidak diartikan apa adanya. Arti frasa itu adalah ‘Tuhan Pemelihara’. Jadi ada sosok Alaha Sang Bapa yang tegas bagi kaum Yahudi, kalau salah atau berdoa bisa mengakibatkan kematian. Aspek Bapa memang dikenal dengan ketegasannya. Aspek Bapa juga dikenal sebagai Pembela umat-Nya yang menjaga mereka dari hadangan musuh dan memberikan kemenangan dalam berperang. Itulah Aspek Ayah Roh yang melengkapi aspek Sang Bunda. Kata ‘Shakinah’ berasal dari kata Ibrani ‘Shakan’ yang tidak ada di dalam Tanakh, hanya ada di dalam Tradisi Judaism. Kata ‘Shakinah’ artinya adalah ‘Hadirat Elohim’, dan ini juga diyakini sebagai Elohim itu sendiri. Kata ‘Shakan’ ini sinonim dengan kata ‘Roh’. Dalam budaya Israel yang menganut kepemimpinan Pria, aspek Bapa lebih kental tentunya. Namun jika kita pergi ke India, di sana sosok Bunda lebih kuat di mata masyarakatnya. Itulah mengapa Surat Kisah Mar Thoma di India menulis dengan gamblang bahwa Aspek Roh Kudus itu adalah Alaha Bunda. Kisah Rasul Thomas 2:27. Dan Rasul bangkit berdiri dan memeteraikan mereka. Dan Tuhan diwahyukan kepada mereka melalui Suara, kataNya: “Damai sejahtera bagimu saudarasaudara.” Dan mereka hanya mendengar suaraNya saja, tetapi keserupaanNya mereka tidak lihat, sebab mereka belum dimikveh (Ibrani artinya,”Mandi”) ataupun mereka belum menerima pemeteraian tambahan dari meterai (istilah Aramaik, “Mshikhna” atau peminyakan kudus). Dan rasul mengambil minyak dan menuangkannya pada kepala mereka dan urapan dan mengurapi mereka, dan mulai berkata: … Datanglah, Bunda Welas Asih. Datanglah, Persekutuan dari Dia Laki-laki (BapaPutra). Datanglah, Dia (Bunda) yang menyingkapkan rahasia-rahasia tersembunyi. Datanglah, Bunda (Roh Kudus) dari tujuh rumah, yang peristirahatan-Mu ada pada rumah kedelapan. Datanglah, Tetua dari lima anggota, pikiran, gagasan, renungan, pertimbangan, akal budi; berbicaralah dengan orang-orang muda. Datanglah, Roh Kudus, dan bersihkanlah tali kekang dan hati mereka, dan berilah mereka meterai tambahan (Meterai Roh Kudus), dalam Nama dari sang Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Kisah Rasul Thoma 39 …we glorify and praise thee and thine invisible Father and thine holy spirit the mother of all creation [kami meninggikan dan memuji Engkau, Bapa yang tidak terlihat dan Roh Kudus Sang Bunda dari semua ciptaan]. Sayang, di abad 4 sudah banyak Gereja yang meninggalkan Akar Semitik ini. Jadi mereka membuang kitab-kitab bernuansa Yahudi atau mereka pikir itu milik kaum Gnostik. Kitab Sejarah ini kemudian dikategorikan sebagai bagian dari kitab Gnostik. Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 10
Perhatikan beberapa sumber lain yang menyatakan bahwa sosok Roh Kudus itu adalah Alaha Bunda sbb: Bapa Gereja Jerome (342-420), dalam catatan komentarnya untuk ayat Mikah 7:6 menyatakan demikian: …dan dia harus percaya pada Injil, yang telah diedit untuk kaum Ibrani, yang telah kami terjemahkan beberapa waktu ini, yang di dalamnya pribadi penyelamat: “Bundaku, Roh Kudus, bawalah aku sekarang …7 Bapa Gereja Origen (185–254) dalam penjelasannya untuk ayat Yoh 2:12 menyatakan catatan berikut ini: Jika siapapun harus memberikan kepercayaan Injil menurut Kaum Ibrani, di mana Mesias sendiri berkata, “Bunda-Ku, Roh Kudus, membawa-Ku sekarang …ke atas Gunug Tabor.”8 Jika kita membaca dengan cermat di dalam kitab PB, sebenarnya secara tidak sadar di sana sudah ada catatan kemiripan antara Alaha Bunda dan ibu kita di dunia ini. No Peran Alaha Bunda Roh Kudus 1 Penghibur. Inilah tugas ibu yang berada di saat anak-anaknya bersedih. 2 Menginsafkan seseorang dari kesalahan. Ini tugas ibu yang menegur dengan penuh kelembutan jika anak-anaknya salah. 3 Memimpin kepada semua kebenaran, dengan kata lain mengajar seperti ibu yang mengajar anak-anaknya di malam hari supaya bisa berprestasi di sekolah 4 Menyampaikan pesan kepada kita. Sama seperti ibu juga yang menyampaikan pesan ayah kepada anak-anaknya. 5 Berdoa untuk kita kepada Alaha. Ini seperti ibu saya sekali, dan saya juga yakin ada banyak ibu yang diam-diam melakukan ini saat anak-anak mereka tertidur. Tabel Peran Bunda Roh Kudus
Ayat Yoh 16:7 Yoh 16:8 Yoh 16:13 Yoh 16:14 Rom 8:26
Begitulah sosok Sang Bunda. Jika ada Bapa dan Putra dalam Tlithayutha, maka sosok lainnya adalah Bunda bukan Merpati. Ini bukan Ayah-Anak dan binatang piaraan, namun Dia adalah Sang Bunda. Ayah, Bunda, dan Sang Putra adalah konsep Keluarga Ilahi.
6. Mariologi9 Sosok Roh Kudus di atas sangatlah penting di bahas, oleh karena itu saya tempatkan sebelum saya membahas sosok Bunda Miriam (Maria). Dengan memahami sosok Roh Kudus dengan benar, maka otomatis akan paham siapa sosok Miriam ini. Mereka ini tidaklah sama. Roh Kudus adalah Tuhan, sementara Miriam hanya wanita keturunan Lewi. Lalu mengapa Miriam sampai mendapatkan julukan sebagai Bunda Alaha? Kemudian, mengapa sampai ada ajaran Miriam itu Ratu Sorga? Pengajaran-pengejaran tentang Miriam ini baru ada selepas abad 4 di mana gereja sudah tercabut dari akar semitiknya. Mari kita bahas saja 1 per 1.
7
Jerome, Commentary on Micah 2, 7, 6 – Adriaen 1969, halaman 513 Origen, Commentary on the Gospel of John 2, 12 – Preuschen 1903, halaman 67 9 Mariologi adalah pengajaran tentang Maria (Miriam). 8
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 11
Miriam itu Bunda Allah? Tidak ada catatan di dalam Kitab Suci yang mengatakan bahwa Miriam ini adalah Bunda Alaha. Yang ada adalah dia ini adalah bunda Tuan. Ini tercatat di dalam Injil Mar Luk. Luk 1:43 Siapakah aku ini sampai Bunda Tuanku [Maranku bukan Allahku] datang mengunjungiku? Miriam adalah bunda dari kemanusiaan Yeshua. Kendati Yeshua adalah Alaha yang menjadi manusia, namun tidak ada manusia yang bisa mengandung Tuhan. Miriam bisa mati seketika jika dia mengandung keilahian Sang Putra. Yang dikandung Miriam adalah kemanusian-Nya. Yang dikandung Sang Bunda adalah Sang Putra, kemudian Miriamlah yang melahirkan. Perhatikan Pengakuan Iman Rasuli yang dirangkum pada th 70 M berikut ini: … Dan kepada Yeshua Meshikha, AnakNya yang tunggal [Sang Putra], Tuhan kita,
yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Miriam… Julukan Bunda Alaha itu tidak pernah diajarkan oleh Yeshua dan para rasul untuk bunda Miriam. Title ini sebelumnya digunakan untuk dewi-dewi pagan seperti: Dewi Kanaan Asherah, Ashtart di Syria, dan Dewi Sumeria Ninhursag10. Pada Kis 19:28 dicatat bahwa Kota Efesus adalah kota penyembahan Dewi Diana. Di sana terdapat kuil terbesar di Asia Minor saat itu. Di Kota inilah Gereja Rasuliah mendeklarasikan Miriam sebagai ‘Bunda Alaha’ (Theotokos) yang disahkan pada Konsili th 431 M. Jadi ini adalah hasil konsili yang kami tolak. Bagi kami, bunda Miriam adalah Bunda Mshikha, bunda dalam sisi kemanusiaan Yeshua.
Miriam itu Ratu Sorga? Gereja yang mengajarkan hal ini, kalau saya lihat dari mana mereka mendapatkan ajaran ini, ternyata mereka mengambil ayat di Tanakh yang menyatakan bahwa Ibunya Raja di Israel juga bisa memerintah bersama si raja. Jadi mereka menempatkan bahwa posisi Miriam di Sorga adalah sebagai Penguasa Bersama dengan Alaha. Dari sisi argument mereka ini saja, sudah salah kaprah. Mendudukan Mirian ke posisi memerintah bersama Alaha artiya menyamakan posisi Miriam dengan Alaha. Ini sudah otomatis keliru, dan fatal. Dalam budaya Israel, kepemimpinan selalu dipegang oleh Pria, wanita entah itu istri atau ibunya hanya sebagai penasihat, tidak pernah ada budaya Ibunya Raja juga ikut memerintah. Pemerintah di Tahta Sorgawi adalah Tlitayutha, Sang Bapa terutama. Ajaran ini menjelaskan masuknya ajaran asing atau pagan ke dalam gereja. Title Ratu Sorga itu adalah title untuk dewi-dewi pagan seperti Isthar dan Ashtoreht. Ini juga tercatat di dalam Tanakh. Yer 7:18 Anak-anak mengumpulkan kayu, ayahnya menyalakan apinya, dan para wanita membuat adonan untuk dipersembahkan kepada Ratu Sorga, dan untuk perayaan kepada ilah-ilah lain yang sebenarnya bisa menyulur murka saya. Dalam kacamata para Nabi atau kaum Mistikus kami, posisi Jiwa Miriam memang sekarang ini sudah melewati 3 Alam Kadosa, dengan kata lain sudah masuk ke dalam Alam-alam Malaikat. Semua jiwa setelah bebas dari jajahan dosa, maka berhak untuk menembus 3 Alam Kadosa lalu jika 10
Leick, Gwendolyn, Sex, Love, & Eroticism in Mesopotamian Literature, Routledge, 2003
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 12
sudah mengalami berbagai pengalaman pembelajaran di sana, akan naik kea lam-alam Malaikat yang jumlahnya ada 9 alam. Jiwa Miriam dan para Rasul masih ada di antara ke-9 jenjang Malaikat ini. Atau sebenarnya jiwa Bunda Miriam sudah menjadi sosok jiwa Malaikat. Di atas jenjang Malaikat inilah ada Tahta Alaha. Semua jiwa akan kembali bersatu dengan Alaha pada akhirnya. Saat menjadi Malaikat, ada tugas khusus sesuai dengan 9 jenjang Kemailaikan ini. Dan tidak ada yang punya hak untuk memerintah bersama dengan Alaha. Tidak ada. Perhatikan ke-9 jenjang Malaikat yang disejajarkan dengan 9 jenjang Keimamatan dalam PB di bawah ini.
Keimamatan Jenjang Kemalaikatan Uskup (Kepala Imam) 9 Malaikat Seraphim Imam 8 Malaikat Cherubim Diakon (Asisten Imam) 7 Malaikat Virtues Sub Diakon 6 Malaikat Besar penjaga Bumi (Great Angels) Akolit 5 Malaikat Penjaga Bangsa-bangsa (Dominion Angels) Shaman 4 Malaikat Penjaga Bangsa (Dominion Angels) Khazan 3 Malaikat Tahta (Throne Angels) Verger 2 Malaikat Kepala (Archangels) Kleris 1 Malaikat Penjaga (Guardian Angels) Tabel 9 Jenjang Keimamatan PB dan Malaikat Apa saja tugas dan otoritas yang dimiliki oleh setiap jenjang Malaikat itu? Itu tidak saya kupas di sini. Terlalu dini dan itu merupakan materi yang sangat panjang yang terus terang, saya sendiri belum cukup memahaminya dengan detail. Informasi ini GNI dapatkan dari mana? Ke-9 jenjang kemalaikatan ini sudah diajarkan dalam beberapa tradisi Gereja Rasuliah, bukan kami saja yang tahu akan hal ini. Namun untuk detail tugas dan otoritasnya, itu kami dapatkan dari Pilar Iman Pewahyuan Suci.
7. Allah Islam? Banyak yang bertanya kepada saya, apakah GNI meyakini bahwa Tuhan yang kami sembah itu sama dengan Tuhan yang disembah oleh umat Islam? Ini bukan pertanyaan yang mudah dijawab sebenarnya. Seorang Imam Coptik mengatakan pada saya bahwa mereka tidak pernah menyembah sosok yang sama kendati sebutannya sama. Nama yang sama, belum tentu mengacu kepada sosok yang sama. Jadi begini saja, Judaism dan Nasrani sama-sama meyakini bahwa Alaha itu memiliki aspek-aspek, apakah mereka juga meyakininya? Kalau iya, ada kemungkinan sama. Lalu apakah Tuhan yang mereka sembah itu adalah Tuhan yang mengajarkan kasih? Kalau ternyata Tuhan mereka mengajar untuk membunuh di zaman ini hanya karena masalah berbeda iman, saya pikir ya sudah jelas berbeda. Di luar batas sekat-sekat agama, Tuhan adalah pemilik semua jiwa, entah itu jiwa yang sudah menjadi penganut agama Hindu, Budha, Tao, Yahudi, Manikean, Islam, Kristen, atau agama lain atau bahkan jiwa-jiwa yang tidak mengakui adanya Tuhan sekalipun semuanya adalah milik Tuhan. Semua jiwa akan dipulihkan dari hari ke hari, dari tahun ke tahun, dari abad ke abad. Atau dari
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 13
kehidupan yang satu kepada kehidupan yang lain, semua jiwa akan mengalami pemulihan (Ibrani: tikun olam).
8. Perbedaan Ajaran Keilahian dalam Alam Roh Semua agama kuno, kalau tidak punah, maka tantangannya adalah adanya banyak aliran atau perbedaan ajaran. Baik itu Hindu, Budha, Judaism, Kristen, maupun Islam, semua tidak lagi satu aliran. Ada banyak ragamnya dan banyak sekali perbedaannya. Ajaran Yeshua sudah berusia 21 abad. Gereja Rasuliah saja yang sama-sama berdiri di abad 1 memiliki perbedaan pengajaran, apalagi dengan Gereja Modern, apalagi….dengan agama lain. Jadi, bagaimana menyikapi perbedaan ajaran ini? Jawabnya, pilihlah satu, tekunilah, dan berbuatlah kebaikan. Dalam kacamata Mistikus kami yang sudah Tuhan beritahu tentang jenjang alam-alam Sorgawi, Sorga itu bukan hanya milik umat Yeshua! Bukan! Percuma jadi umat Yeshua kalau ternyata hidup tidak berbuat kebaikan. Ujung-ujungnya adalah buah dari kehidupan yang kita jalani. Agama adalah seperangkat aturan untuk menuntut jiwa supaya mempunya moralitas yang baik. Memang ada sisi kelebihannya menjadi percaya pada Yeshua, dan itu akan saya ulas di lain waktu. Di akhir tulisan ini, saya ingin menyampaikan kalau pemahaman tentang Keilahian kita berbeda, ya itu tidak menjadi masalah. Ya benar, itu tidak menjadi masalah. Jauh di dalam lubuk hati semua jiwa, pasti ada suara bisikan yang menyuarakan bahwa Tuhan itu baik, Tuhan itu kasih, Tuhan itu mau kita berbuat baik. Semua yang baik, yang terdengar di dalam hati atau audible di telinga kita sebanarnya adalah suara Malaikat Alaha. Setiap jiwa apapun agamanya memiliki 1 Malaikat sebagai penjaganya. Dengan adanya mereka ini, kita semua bisa memperbaiki diri dari hari ke hari. Jadi percuma saja, kalau saudara mengetahui ajaran awal Yeshua, termasuk mengetahui siapa apa itu Tlitayutha kalau saudara tidak hidup berbuah. Dalam Alam Roh, semua jiwa akan mengalami proses UNLEARN. Ada banyak ajaran yang tidak dibutuhkan jiwa, itu harus dengan rela dibuang. Ini akan saya bahas di lain waktu juga. Saya tambahkan sedikit, Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh misteri. Dia bukan kucing. Kalau Dia itu kucing, ya mudah memahaminya, tinggal tangkap, bius, lalu bedah, dan analisa organ-organnya. Tinggal buat kesimpulan, simple. Nah…kita ini siapa yang ingin tahu Tuhan secara detail? Lalu siapakah kita yang berani mengatakan bahwa kalau orang lain punya pemahaman berbeda tentang keilahian maka kita yang akan masuk Sorga dan lainnya masuk Neraka? Tuhan adalah Tuhan yang kasih. Bayangkan kalau saudara ini adalah anak seorang teroris yang setiap hari diajarkan untuk membunuh, membunuh adalah pahala. Lalu di usia 5 th saudara mati dengan orang-orang yang saudara bunuh. Apa saudara layak masuk neraka? Saudara hanya mematahi perintah orang tua bukan? Orang tua saudara tidak pernah mengajar tentang Tuhan yang kasih apalagi tentang aspek-aspek Tuhan? Di sinilah kita harus kembali berpikir bahwa Tuhan pasti memberikan kesempatan bagi jiwa-jiwa yang malang. Salam sejahtera.
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 14
Ayat dari Tanakh Ulangan 6:1-5 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah YHWH, Alahamu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan YHWH, Alahamu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan YHWH, Alaha nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai orang Israel: YHWH itu Alaha kita, YHWH itu esa! Kasihilah YHWH, Alahamu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Ayat dari Igeret Fil 2:11 Dan segala lidah mengaku Yeshua Mshikha adalah YHWH, bagi kemuliaan Alaha Bapa.
Ayat dari Injil/Limudah Yohanes 8:51-59 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabinabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Jawab Yeshua: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Alaha kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yeshua kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yeshua menghilang dan meninggalkan Bait Alaha.
Gereja Nasrani Indonesia @Yayasan Dharma Peshitta Indonesia, 15