1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Industri Hilir Migas merupakan penyediaan jasa/kegiatan usaha yang berintikan pada kegiatan Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan/atau Niaga produk minyak dan gas (Migas). Sejak diberlakukannya deregulasi Migas, terjadi perubahan pada pasar di sektor hilir Migas dari pola monopolistik menjadi kegiatan yang terbuka melalui mekanisme pasar. Deregulasi yang dimaksud yaitu diberlakukannya Undang-undang yang mengatur tentang Migas yaitu UU No. 22 tahun 2001, yang menegaskan tentang perubahan kedudukan PT Pertamina (Persero) yang tidak lagi sebagai regulator, tetapi hanya sebagai salah satu operator. Dimana untuk bidang downstream pemerintah berperan sebagai regulator, sedangkan dalam bidang upstream pemerintah berperan sebagai supervisor. Dalam UU tersebut dinyatakan pula bahwa pemerintah membuka kesempatan kepada pihak swasta untuk masuk dalam sektor hilir Migas, dengan ini berarti menghilangkan monopoli PT Pertamina (Persero) sebagai operator. Secara rinci segala bentuk kegiatan dalam usaha hilir migas diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2004 (PP Hilir Migas). Seiring dengan pemberlakuan PP Hilir Migas tersebut, agar dapat terus bertahan dalam bisnis ini, maka dilakukanlah pembenahan secara menyeluruh
2
pada tubuh PT Pertamina (Persero) terutama pada proses bisnisnya berikut anak perusahaannya. Salah satu anak perusahaan dari PT Pertamina yang terkena imbas penerapan PP Hilir Migas ini adalah PT Elnusa Tbk. PT Elnusa Tbk sendiri adalah induk manajemen dari Elnusa Group yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), yang bergerak di bidang “Integrated Oil and gas Upstream Services”. Bagaimana kaitannya terhadap penerapan PP Hilir Migas tersebut? Hal ini dikarenakan salah satu anak perusahaan dari Elnusa Group yaitu PT Elnusa Petrofin merupakan perusahaan yang bergerak dibidang hilir Migas. PT Elnusa Petrofin berawal dari sebuah divisi di PT Elnusa Tbk yang bernama Divisi Patra Niaga. Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), sebagian besar bisnis Divisi Patra Niaga adalah penunjukan langsung dari PT Pertamina (Persero). Maka pada tahun 1996 Divisi Patra Niaga Elnusa diubah namanya dan untuk seterusnya dibentuk perusahaan yang bernama PT Elnusa Petrofin (EPN). Sejak itu PT Elnusa Petrofin berubah menjadi perusahaan yang berorientasikan kepada publik secara luas. Pasca penerapan PP Hilir Migas, pada akhir tahun 2004, bisnis distributorship BBMK yang dimandatkan oleh PT Pertamina (Persero) kepada PT Elnusa petrofin dicabut kembali. Padahal sejak tahun 1999, bisnis ini telah menjadi tulang punggung dari PT Elnusa Petrofin. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan di dalam internal perusahaan khususnya terhadap arah bisnis dan penurunan pendapatan PT Elnusa Petrofin.
3
Kondisi dimana PT Elnusa Petrofin tidak lagi mendapatkan perlakuan yang istimewa dari PT Pertamina (Persero), menuntut PT Elnusa Petrofin agar dapat mandiri dan dapat bertahan. Oleh karena itu EPN melakukan trasnformasi bisnis dalam segala bidang usahanya. Dalam perkembangannya saat ini, sejak tahun 2005 bisnis inti dari PT Elnusa Petrofin telah merambah ke penyediaan, penyimpanan dan niaga produk-produk yang terkait dengan Jasa Migas antara lain Ritel Bahan Bakar Minyak, jasa Pengelolaan Depo & Transportasi, Trading Produk Migas lain yang terdiri dari beberapa komoditas yang saat ini dikelola oleh.Perusahaan. Ijin dari Pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas untuk bidang usaha Niaga Umum (Wholesaler) telah diperoleh oleh PT Elnusa Petrofin. Dengan ijin tersebut, PT Elnusa Petrofin telah ditetapkan sebagai pemain di sektor hilir Migas, sehingga Perusahaan berhak untuk mengimpor atau memproduksi Bahan Bakar Minyak, memasarkan, mengangkut, dan untuk kemudian dijual melalui outlet-outlet SPBU yang menjadi jaringan penjualan PT
Elnusa
Petrofin
di
seluruh
Indonesia.
Bagaimanapun juga, kompetensi adalah kunci yang akan menentukan eksistensi dari sebuah perusahaan, PT Elnusa Petrofin yakin kompetensi di sektor Migas yang dimiliki perusahaan akan terus dikembangkan, ini akan menjadikan PT Elnusa Petrofin tidak hanya diakui keberadaannya akan tetapi juga akan menjadi pemain yang diperhitungkan oleh para pesaingnya.
4
1.2 Rumusan Permasalahan PT Elnusa Petrofin memiliki pilar-pilar bisnis yang menjadi fokus utama oleh Perusahaan, diantaranya adalah divisi Depo, Transportasi, Retail Bahan Bakar dan Trading. Dalam rangka mendukung kebijakan PT Elnusa Tbk, maka bisnis PT Elnusa Petrofin akan lebih dititikberatkan pada bisnis produk/jasa minyak dan gas. Penitikberatan bisnis yang sebelumnya adalah pada bisnis Ritel SPBU dan Trading maka sejak tahun 2008 beralih ke bisnis Niaga BBM Industri dengan didukung oleh bisnis Transportasi, Depot, Ritel SPBU, dan Trading Speciality Chemical. Sebagaimana diketahui bahwa untuk divisi trading bahan bakar minyak (Niaga BBM Industri) merupakan divisi yang baru dibentuk di tahun 2008, sehingga diperlukan adanya penelitian terhadap divisi tersebut, hal-hal mendasar apa yang merupakan permasalahan yang perlu dibahas agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, diantara nya adalah ;
1. Bagaimana perkembangan divisi BBM Industri selama periode 20082010 ditinjau dari aspek lingkungan internal dan eksternal, termasuk perkembangan kondisi keuangan perusahaan?
2. Bagaimana prospek bisnis divisi BBM Industri dalam kaitannya dengan kinerja Perusahaan secara keseluruhan?
5
1.3 Tujuan & Manfaat Tujuan dari kajian tesis ini adalah : 1. Menerjemahkan Strategi-strategi yang dijalankan oleh Perusahaan untuk divisi Trading BBM Industri.
2. Mengidentifikasi masalah atau kompetisi yang dihadapi oleh divisi Trading BBM Industri.
3. Membuat sebuah rencana strategis yang mampu membuat divisi Trading BBM Industri mengalami keuntungan.
Manfaat dari kajian tesis ini adalah : 1. Meningkatkan profitabilitas divisi Trading BBM Industri dalam rangka peningkatan kinerja Perusahaan secara keseluruhan.
2. Memberikan sebuah rencana startegis sebagai masukan kepada Perusahaan untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang.
3. Memberikan informasi kepada pihak manajemen Perusahaan seputar bisnis di divisi Trading BBM Industri.
6
1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam kajian ini meliputi : 1. Penelitian dan analisa data di PT Elnusa Petrofin, Jakarta. 2. Penelitian terhadap proses bisnis yang berjalan saat ini. 3. Pembahasan strategi-strategi yang digunakan dalam lingkup internal, eksternal dan keuangan. 4. Karena keterbatasan waktu, maka tesis ini hanya akan membahas secara spesifik untuk pilar bisnis Perusahaan di divisi Trading BBM industri. 5. Data yang digunakan dalam pembuatan tesis ini adalah data kualitatif dan kuantitatif milik internal perusahaan dengan periode waktu adalah data tahun 2005 – 2010.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini meliputi : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran umum tentang penulisan tesis berikut pokok permasalahan utama yang dihadapi.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari beberapa sub-bab yang menguraikan teori tentang
strategi
manajemen
yang
isinya
tentang
mengartikulasikan Visi & Misi, merumuskan tujuan, menyusun
7
strategi dan menganalisa faktor internal dan faktor eksternal melalui analisa SWOT dan Five Forces serta membahas pengelolaan arus kas (cash flow) perusahaan.
BAB III
METODOLOGI Bab ini menjelaskan tentang
kerangka berpikir, metode
pengambilan data, desain penulisan, metode penelitian dan metode analsis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan jawaban atas permasalahan dan analisa terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan melalui teori-teori yang ada di Bab II serta menjelaskan upayaupaya apa yang akan dilakukan kepada perusahaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan tesis dan saran-saran untuk perusahaan.