Kebun Raya Daerah Sebagai Wujud Nyata Upaya Konservasi Ex-Situ Tanaman Endemik Sulawesi Margaretta Christita*, Edelynna A.M.O. Wirespathi, Indang F. Dermawan, M. Bima Atmaja Pendamping Pembangunan Kebun Raya Daerah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia *email:
[email protected] ABSTRACT: Sulawesi and the surrounding archipelagos are located in a transition zone between Indo-Malayan and Australasian biogeographic territory, it caused flora in this place have unique character and very high number of endemic species. One of the real efforts which have been done to reduce the high extinct rate is development of regional botanical garden as ex-situ conservation method. Indonesia has some regional botanical gardens which have themes based on bioregion and geographic. Sulawesi has five regional botanical gardens, each have themes for Wallace plant conservation. Regional botanical gardens become an effective real ex-situ conservation effort for endemic plants because it have function as ex-situ conservation institution, botanical research, environmental education, ecotourism and ecosystem services. Ex-situ conservation methods of botanical garden require completely documented of each plant including planting point, planting time, and origin of plant, maintenance, documentation of plant mortality as well as the cause of death. Te rare endemic plant can be conserved by its complete and detail documentation, and also a continuous maintenance. Te support from regional government and local people is important to increase the development of regional botanical garden. Key words: botanical garden, endemic plant, ex-situ conservation
PENDAHULUAN Latar Belakang Sulawesi merupakan salah satu pulau di Indonesia yang dikenal memiliki karakteristik flora dengan tingkat endemisitas yang tinggi, karena secara geografis terletak pada kawasan Wallacea. Berdasarkan keanekaragaman floranya, kawasan Wallacea diperkirakan memiliki 10.000 jenis tumbuhan dan 15% diantaranya endemik atau diperkirakan lebih dari 500 jenis tumbuhan endemik yang terdapat di Sulawesi, sisanya terdapat di kepulauan Sunda Kecil dan Maluku (Conservation International, 2010). Besarnya potensi flora endemik yang dapat digunakan sebagai tumbuhan hias, tumbuhan buah, tumbuhan obat, konstruksi dan tumbuhan untuk keperluan upacara adat perlu dilindungi dari laju kepunahan yang semakin cepat. Salah satu upaya nyata untuk menekan laju kepunahan adalah konservasi ex-situ dengan pembangunan kebun raya. Berdasarkan PERPES No 93 Tahun 2011 Pasal 1, Kebun Raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Salah satu ciri khas kebun raya adalah tumbuhan koleksi yang terdokumentasi. Tumbuhan koleksi kebun raya
merupakan tumbuhan yang materialnya ada di Kebun Raya dan sudah tercatat di unit kebun raya tersebut, umumnya merupakan tumbuhan yang berasal dari habitat alami dan bukan jenis yang sudah umum dibudidayakan. Setiap kebun raya daerah memiliki prioritas koleksi yang berbeda berdasarkan endemisitas tumbuhan di daerah tersebut, kelangkaan, status konservasi, dan potensi ekonomi (Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2012). Indonesia saat ini memiliki empat kebun raya yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yaituKebun Raya Bogor,Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya ‘EkaKarya’ Bali. Mengacu pada ketersediaan dan daya dukung lahan, empat kebun raya diperkirakan hanya mampu mengkonservasi maksimal 3040% tumbuhan Indonesia sehingga belum mampu merepresentasikan ekoregion di Indonesia. Idealnya setiap jenis tumbuhan Indonesia dapat dikonservasi di kebun rayadi berbagai lokasi sesuai dengan spesifikasi habitatnya. Kondisi tersebut dapat dicapai melalui pendirian kebun raya daerah yang merepresentasikan ekoregion Indonesia (Witono dkk, 2012). Dalam hal ini, empat Kebun Raya yang dikelola oleh LIPI tersebut berperan sebagai supervisor atau pendamping perencanaan dan pengelolaan kebun raya daerah. Mengacu pada konservasi tanaman endemik Wallacea maka pembangunan kebun raya daerah di Sulawesi mutlak dilakukan.
111 | Seminar Ilmiah Nasional Ekologi dan Konservasi - Makassar, 20-21 November 2013
Tujuan
seedling (anakan), umbi, dsb. yang berasal dari Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: lima sumber penerimaan yang telah disebutkan 1. Memperkenalkan Kebun Raya Daerah Sulawesi di atas. sebagai bentuk konservasi ex-situ tanaman d. Pemeliharaan Koleksi Pemeliharaan koleksi meliputi kegiatan endemik Wallacea yang efektif rutin perawatan tanaman dimulai pada kegiatan 2. Mengajak masyarakat terutama civitas ademika persiapan penanaman, penentuan lokasi, dan penggiat konservasi untuk mendukung pembangunan kebun raya daerah sebagai salah titik tanam, jarak tanam, serta pemasangan label identitas koleksi. Pada saat tanaman satu upaya konservasi ex-situ. sudah tumbuh, unit kegiatan pemeliharaan 3. Mendorong pengelola kebun raya daerah untuk akan melakukan pemeliharaan rutin berupa lebih serius dalam membangun kebun raya penyiraman, pemupukan, pengendalian daerahnya masing-masing hama penyakit, dan pemberantasan gulma. Selanjutnya secara berkala akan dilakukan METODE pemantauan da nevaluasi tumbuhan koleksi. Konservasi ex-situ yang diterapkan di e. Reintroduksi Tumbuhan Langka kebun raya dilakukan dengan cara: Secara umum terdapat dua kegiatan a. Koleksi utama yaitu perbanyakan dan kegiatan Tanaman koleksi diambil dari lima pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi sumber penerimaan yaitu: hasil eksplorasi, perbanyakan tanaman langka dan perbanyakan sumbangan, pertukaran bii, perbanyakan, tanaman berpotensi. Setelah stok tanaman dan hasil tumbuh spontan. Kegiatan eksplorasi langka mencapai jumlah yang mencukupi adalah pengambilan koleksi di berbagai kawasan maka barulah dilakukan kegiatan reintroduksi. target dan dilakukan dengan pencatatan hasil Kegiatan reintroduksi memiliki tiga tahap utama koleksi yang sistematis. Koleksi yang berupa yaitu persiapan (pre-activies), penanaman sumbangan dapat berasal dari sumbangan (outplanting), dan pasca penanaman (post perorangan atau instansi. Pertukaran bii outplanting). Semua tahap kegiatan tersebut adalah kegiatan memperoleh koleksi dengan memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak cara menukar bii dengan lembaga kebun terutama otoritas kawasan dan masyarakat raya yang lain baik di dalam maupun di luar tempat reintroduksi. negeri. Koleksi yang berasal dari perbanyakan merupakan hasil perbanyakan yang dilakukan dipembibitan, sedangkan koleksi tumbuh HASIL DAN PEMBAHASAN Hingga tahun 2011 sebanyak 19 kebun raya spontan adalah koleksi yang tumbuh secara daerah yang tersebar di 16 provinsi telah memiliki alami di kawasan kebun raya. master plan dan 10 kebun raya daerah telah b. Registrasi Koleksi Material penerimaan yang masuk ke melakukan pembangunan. Setiap kebun raya daerah kebun raya seluruhnya harus dicatat nama memiliki luas lahan yang bervariasi, demikian pula tumbuhan, suku, asal-usul, kondisi habitat, tema yang menjadi prioritas koleksinya (Witono. perawakan lokasi pengkoleksian, peta tempat dkk, 2012). Lima kebun raya yang dibangun di Sulawesi penanaman, dan diberikan nomor akses untuk adalah: setiap tumbuhan yang baru masuk. Setiap aktivitas perawatan tanaman 1. Kebun Raya Minahasa Kondisi Kebun Raya Minahasa saat ini sudah didokumentasikan meliputi perubahan nama memiliki master plan namun belum dapat tanaman, perubahan lokasi tanam, tanggal dilakukan pembangunan infrastruktur secara pembungaan, dan pembuahan. Hasil kegiatan maksimal disebabkan oleh legalitas lahan registrasi koleksi dibukukan dalam database dan permasalahan internal pemda setempat. kebun yang selalu di-update setiap terjadi Kebun Raya Minahasa terletak di pegunungan perubahan, sehingga perkembangan koleksi Marawas, Tondano Utara pada ketinggian 900 selalu terkontrol dengan baik. 1.100 mdpl yang memiliki topografi berbukit dan c. Pembibitan Kegiatan utama di pembibitan adalah berlembah. Kelembaban udara rata-rata adalah aklimatisasi, pemeliharaan, dan penyiapan 88-92% dan suhu rata-rata 18-28°C, tema Kebun material tanaman hingga siap untuk ditanam Raya Minahasa adalah konservasi tumbuhan di kebun koleksi. Material tanaman yang dataran tinggi Wallacea (Mursidawati, 2010). dimaksud dapat berupa bii, spora, stek, Seminar Ilmiah Nasional Ekologi dan Konservasi - Makassar, 20-21 November 2013
| 112
Eksplorasi
Seed exchange
Sumbangan
RegistrasiKoleksi
Tumbuhan spontan
Perbanyakan
SeleksidanPembibitan
PemeliharaanKoleksi
ReintroduksiTumbuhanLangka Gambar 1. Bagan alir metode konservasi ex situ kebun raya
Tabel 1. Kebun raya daerah yang sedang dibangun di Sulawesi
No
Kebun Raya (KR)
1
KR Minahasa
2
Lokasi Kab Minahasa Sulawesi Utara
Luas (Ha)
Jumlah Koleksi
Tahun Inisiasi
Tema/Koleksi Khusus
Jenis Spesimen
186
2009
-
-
Tumbuhan dataran tinggi Wallacea
KR Massenrempulu Kab Enrekang Sulawesi Selatan
300
2006
288
2511
Tumbuhan kawasan Wallacea
3
KR Jompie
Kab Parepare Sulawesi Selatan
13,5
2011
-
-
Tumbuhan pesisir Wallacea
4
KR Pucak
Kab Maros Sulawesi Selatan
120
2006
138
675
Tumbuhan bernilai ekonomi Wallacea
5
KR Kendari
Kota Kendari 113 Sulawesi Tenggara
2009
-
-
Tumbuhan ekosistem ultrabasic Wallacea
4. Kebun Raya Massenrempulu 5. Kebun Raya Jompie Kebun Raya Massenrempulu termasuk salah Kebun Raya Jompie terletak di tengah kota Pare-pare, merupakan bagian hutan Alitta pada satu kebun raya daerah yang paling cepat ketinggian 5 - 55 mdpl tepat dipesisir barat pembangunannya sejak inisiasi pembangunan Pulau Sulawesi dengan areal yang bergelombang awal tahun 2006. Kebun Raya ini telah memiliki (15 - 40%), sehingga sesuai dengan kondisi sarana infrastruktur sepertikantor, pembibitan, dan potensi alamnya tema Kebun Raya Jompie pondokan, jalan aspal, embung, gerbang, toilet adalah konservasi tumbuhan kawasan pesisir dan sarana lain. Kebun Raya Massenrempulu Wallacea dengan menonjolkan keanekaragaman Enrekang telah mampu menjalankan fungsi tumbuhan obat, tumbuhan adat dan etnobotani konservasi dengan adanya koleksi yang terawat Sulawesi Selatan (Puspitaningtyas, 2010). baik termasuk jenis-jenis endemik Sulawesi, 6. Kebun Raya Pucak fungsi penelitian dengan telah menjadi tempat Kebun Raya Pucak berada pada ketinggian penelitian bagi mahasiswa dan peneliti serta ± 100 mdpl. Tema Kebun Raya ini adalah fungsi pendidikan dengan telah menerima Agrobotanical Garden yang diharapkan dapat kunjungan pelajar dan mahasiswa dari berbagai menjadi pusat penelitian dan pengembangan tingkatan untuk melakukan pendidikan tanaman budidaya meliputi sandang, pangan, lingkungan. Fungsi pariwisata telah dibuktikan papan, obat dan tanaman hias (Departemen dengan diberlakukannya retribusi bagi Pekerjaan Umum, 2006). Kegiatan yang menjadi pengunjung dan fasilitas penunjang kegiatan prioritas sementara ini meliputi: penyiapan wisata. 113 | Seminar Ilmiah Nasional Ekologi dan Konservasi - Makassar, 20-21 November 2013
Tabel 2. Beberapa jenis tumbuhan endemik Sulawesi yang berhasil dikoleksi oleh kebun raya daerah yang Berada di Sulawesi
No
Anggrek
1
Bukan Anggrek Nama jenis
Suku
Aerides inflexum
Areca vestiaria
Arecaceae
2
Coelogyne celebensis
Cinnamomum celebicum
Lauraceae
3
Phalaenopsis celebensis
Citrus celebica
Rutaceae
4
Trichoglottis celebica
Chionanthus celebicus
Oleaceae
5
Vanda celebica
Clerodendrum minahassae
Lamiaceae
6
Cyathea celebica
Cyatheaceae
7
Diospyros buxyfolia
Ebenaceae
8
Diospyros celebica
Ebenaceae
9
Ficus minahassae
Moraceae
10
Garcinia celebica
Cluciaceae
11
Hopea celebica
Dipterocarpaceae
12
Kjelbergiodendron celebicum
Myrtaceae
13
Licuala spinosa
Arecaceae
14
Livistona rotundifolia
Areaeceae
15
Macadamia hildebrandii
Proteaceae
16
Manilkara fascicuala
Sapotaceae
17
Nauclea celebica
Rubiaceae
18
Nepenthes tomoriana
Nepenthesceae
19
Neuburgia celebica
Loganiaceae
20
Pericopsis mooniana
Leguminoceae
21
Pigafetta elata
Arecaceae
22
Pinanga celebica
Arecaceae
23
Psichotria celebica
Rubiaceae
24
Pterospermum celebicum
Sterculiaceae
25
Sarcoteca celebica
Oxalidaceae
26
Vitex cofassus
Lamiaceae
27
Wallaceodendron celebicum
Leguminoceae
pembibitan, seleksi dan penanaman koleksi, eksplorasi di sekitar kawasan, penataan blok dan perencanaan vak koleksi, pendafaran koleksi serta perawatan infrastruktur yang ada dalam kawasan (Suprapto, 2010). 7. Kebun Raya Kendari Kebun Raya Kendari terletak di Poasia, Kota Kendari pada ketinggian mencapai 459 mdpl dengan jenis tanah liat bercampur pasir halus dan berbatu. Tema Kebun Raya Kendari konservasi tumbuhan ultrabasa Wallacea yang didasarkan atas banyaknya mineral yang bernilai ekonomi tinggi di kawasan Sulawesi (Sari, 2010).
KESIMPULAN 1. Pembangunan Kebun Raya Daerah di Sulawesi adalah upaya yang efektif dan nyata untuk konservasi ex-situ tanaman endemik yang terancam punah. 2. Diperlukan kerjasama pihak terkait yaitu pemerintah daerah dan pusat serta dukungan masyarakat untuk pembangunan kebun raya daerah berkelanjutan. DAFTAR PUSTAKA Conservation Internastional. 2010. http://www. eoearth.org/article/biological_diversity_in_ wallacea. diunduh tanggal 10 januari 2011.
Seminar Ilmiah Nasional Ekologi dan Konservasi - Makassar, 20-21 November 2013
| 114
a
b
d
c
e
Gambar 3. a. Diospyros celebica (kayu hitam); b.Pigafetta elata; c. Areca vestiaria; d. Coelogyne celebensis; e. Citrus celebica
Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Pengerjaan Pembuatan Masterplan Pengembangan Kebun Raya Pucak-Sulawesi Selatan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2011. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya. LIPI. Bogor. Mursidawati, Sofi dan Joko R.Witono. 2010. Kebun Raya Minahasa. Warta Kebun Raya, Vol. 10 (2). Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BogorLIPI. 2012. Modul Pendidikan dan Pelatihan Perkebunrayaan Tingkat II. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Bogor. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BogorLIPI. 2012. Modul Pendidikan dan Pelatihan Perkebunrayaan Tingkat I, Pengantar Perkebunrayaan. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Bogor. Puspitaningtyas, D.M. dan Robby Tafazanny. 2010. Kebun Raya Jompie. Warta Kebun Raya, Vol. 10 (2). Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. Bogor.
Sari, Rismita dan R. S. Purwantoro. 2010. Kebun Raya Kendari. Warta Kebun Raya, Vol. 10 (2). Siregar, Mustaid, Sutrisno, R. Hendrian dan J. R. Witono. 2010. Membangun Kebun Raya Baru di Indonesia. Warta Kebun Raya, Vol. 10 (1). Suprapto, Adi dan Sudjati Budisusetyo. Kebun Raya Pucak. Warta Kebun Raya, Vol. 10 (2). Witono, Joko Ridho, Danang WP, Didi Usmadi, Didit Okta Pribadi, Djauhar Askin, Mahat Magandi, Sugiarti dan Yuzammi. 2012. Rencana Pengembangan Kebun Raya Indonesia. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. Bogor. Yuzammi and Syamsul Hidayat. 2002. Flora Sulawesi, Unik, Endemik dan Langka. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. Bogor.
115 | Seminar Ilmiah Nasional Ekologi dan Konservasi - Makassar, 20-21 November 2013