“KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2010”
Sularsono, SP. ME Kasubdit Sumber Daya Kesehatan Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
Pertemuan Rencana Kerja Pusat Dengan Daerah Tahun 2009, Makasar 7-9 Oktober 2009 1
TEMA RKP 2010 PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
PRIORITAS PEMBANGUNAN Prioritas 1 Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial Prioritas 2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Prioritas 3 Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional Prioritas 4 Pemulihan ekonomi yang didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi Prioritas 5 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim 2
Prioritas 2
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kependudukan & Keluarga Berencana Kesehatan dan Perbaikan Gizi Pendidikan Pemuda dan Olahraga Agama Kebudayaan
3
Kondisi Saat Ini
4
II. KESEHATAN & PERBAIKAN GIZI Mengurangi Angka Kematian Anak Angka Kematian Anak Balita
Angka Kematian Bayi
250 218
200 Target MDG 2015: 32
162
P e r 1 .0 0 0 k e la h ira n h id u p
P er 1.000 kelah iran h id u p
160
145
109
120
150 109 97
100
81 58 46
44
50
32 0
Target MDG 2015: 23 Target RPJM 2009: 26
SDKI 2007
71
80
57
46 35
34
40 26
23
0 1971
1980
1990
1994
1997
2003
2007
2009
2012
1971 1980 1990 1991 1994 1997 2003 2007 2009 2012 2015 Sensus Penduduk
SDKI
Target MDG 2015
Inkesra
SDKI
Kematian bayi menurun sedikit, dan kematian neonatal (penyumbang 60% 5 kematian bayi) tidak berubah terutama disebabkan oleh BBLR
2015
ANGKA KEMATIAN IBU Di Indonesia Tahun 1994 - 2007 450 400
390 Sasaran RPJM
AKI Per 100.000 KH
350
334 307
300
SDKI 2007
250 228
226
200 150 MDG Target
100
102
50 0 1994
1997
2002
2007
2009
2015
Tahun
6
Angka Kekurangan Gizi Pada Balita di Indonesia Tahun 1989 - 2007
Kekurangan Gizi pada Balita 40.0
37.5 35.5
RISKESDAS, 2007 31.6
31.2
29.5
30.0
28.3
26.4
26.1
28.2
27.5
27.3
28.0
Target RPJM 2009
Persen
24.6
20.0
11.6
10.0 6.3
19.8
19.0
20.0
18.3
19.3
19.6
19.2
19.2
18.4
17.1
20
18.5
13.0 10.5 8.1
7.2
7.5
8.0
8.3
8.6
8.8
6.3
Target MDG 2015 5.4
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Sumber : Susenas(1989-2005), Riskesdas 2007
Kekurangan Gizi
20 15
20 12
20 09
20 07
20 05
20 04
20 03
20 02
20 01
20 00
19 99
19 98
19 95
19 92
19 89
0.0
Target 7
Prevalensi Gizi Kurang menurut Berat Badan Per Umur dan Kabupaten/Kota, 2007
<15.0% 15.0-19.9% 20.0-24.9% 25.0%+ t.a.d Sumber : Riskesdas 2007
8
Akses dan Kinerja Pelayanan Kesehatan: wilayah timur juga relatif tertinggal Persalinan oleh Nakes (Susenas 2007)
120 100 Persen
80
98
95 94
90
86 84 83 82 80 80 80 80 78 76 74 72 71 70 67
60
64 63 62 61 59 58 58 57
53 46
40
43 43 41
38
0
DKI Jakarta DIY Bali Kepri Sumbar Sumut Sulut Jatim NAD Babel Jateng Kaltim Bengkulu Riau Sumsel Kalsel Lampung NTB Jambi Banten Sulsel Jabar Kalteng Kalbar Sulteng Gorontalo Irjabar Papua Sultra NTT Sulbar Maluku Malut
20
Sumber: Susenas 2007
9
HIV DAN AIDS Jumlah Kasus Baru dan Kumulatif Pengidap HIV dan AIDS yang Terdeteksi Dari Berbagai Sarana Kesehatan di Indonesia Tahun 1987 - 2007 Kasus AIDS di Indonesia
Kasus HIV 12000
7000
6,056
6000 J u m la h K a s u s
8,193
4,243
Jumlah Kasus
8000
4000
3,368 2,551 2,719
3000 1,903
2000
1,171 768
0
10000
5,229
5000
1000
11,141
875 986 464 590 381 732 648 649 276 207 168 4 8 12 16 22 40 136 403 178 836 4 4 4 4 6 96 71 69 105 83 126
1987
1989
1991
1993
1995
1997
1999
2001
2003
Jumlah Kasus Baru HIV yang dilaporkan Jumlah Kumulatif Kasus HIV yang dilaporkan
2005
6000
5,320
4000
2000
2007 0
2,873 2,682 2,638 2,947 1,487 1,171 826 607 316 258 352 255 219 345 94 60 5 5 7 2 12 5 17 5 32 1545 13 69 2489 20112 15442198 44 23 1987
1989
1991
1993
1995
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS yang dilaporkan
1997
1999
2001
2003
1,195
2005
Jumlah Kasus Baru AIDS yang dilaporkan
Indikator MDGs 1. 2. 3. 4.
2007
Prevalensi HIV dan AIDS Penggunaan Kondom sebagai Alat Kontrasepsi Penggunaan Kondom Pada Hubungan Seks Resiko Tinggi Persentase Populasi Usia 12-24 Tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS 10
MALARIA (1) Annual Parasite Incidence Malaria dan Annual Malaria Incidence di Indonesia (Per 1.000 penduduk), Tahun 1989 - 2007
Kejadian Malaria di Indonesia 1
40
24.9 21.97 0.52
24.1 22.79 22.11 21.72 20.51 19.38
0.6
16.06
0.4
30
26.2 23.98 0.62 22.2721.8 21.2 19.67 18.94 20 0.47
0.3 0.21
0.17
0.2
0.12
0.22
0.19 0.17 0.07 0.08
0.15 0.15
0.12
0.19
0.16
Annual Paracite Incidence (Jaw a Bali)
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
1993
1992
0 1990
0
10
AMI (Per 1.000 penduduk)
0.8 28.06
1989
API (Per 1.000 penduduk)
0.81 31.09
Annual Malaria Insidence (Luar Jaw a Bali)
Sumber: Depkes dan Profil Kesehatan 2007
11
MALARIA (2) Jumlah Penderita Malaria dan API/AMI Malaria Menurut Provinsi, Tahun 2007 Provinsi NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali
Jumlah Penderita 50.616 33.179 2.446 18.499 19.122 2.132 16.148 24.406 31.090 15.424 22.240 171.924 2.458 9.167 2.692 17.925
API/AMI 12,57 3,75 0,54 4,00 6,86 0,40 9,21 3,34 29,30 11,54 0,37 0,12 0,05 0,18 0,05 0,42
Provinsi Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Slawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat
Jumlah Penderita 51.963 332.114 40.857 31.297 8.297 5.919 20.129 34.686 2.132 20.356 10.674 15.552 39.488 88.937 390.264 242.722
API/AMI 12,51 81,32 11,89 18,08 2,50 8,44 9,30 19,87 0,34 9,21 11,53 13,59 28,51 92,04 176,84 346,04 12
TUBERCULOSIS (1) Prevalensi TBC per 100.000 Prevalensi TB
SS+ per 100.000 penduduk
500
433
422 400
342
311 300
255
321 246
203 200
146
217 125
67
100 0 Sumatra
Kaw asan Timur Indonesia
1980
1990
Jaw a Bali
Nasional
2004
13
TUBERCULOSIS (2) Angka Penemuan Kasus TB 100
76
80 66
60
69
Persen
51.8
38
40 29.3 19
20
19.7
21.1
12 5
8
1
0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Sumber: Depkes
14
TUBERCULOSIS (3) Angka Keberhasilan Penyembuhan Tuberkulosa 100
90 85
84 76
80
78 74
77
85
86
87
89
91
91
76
Persen
68 Target global: 85% Target Nasional 85%
60
51 47
40
20
0 1990
1991 1992 1993
1994
1995
1996
1997
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber: Depkes dan Profil Kesehatan 2007
15
MASALAH DAN TANTANGAN POKOK TAHUN 2010 I. PENDIDIKAN II. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
Masih adanya anak usia 7-15 tahun yang tidak mengikuti pendidikan dasar karena faktor sosial ekonomi, budaya, & geografi Peningkatan partisipasi pendidikan belum sepenuhnya diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan matasyarakat, kemampuan peningkatan daya saing dalam tataran global. Proporsi guru yang memenuhi kualifikasi akademik D4/S1 relatif masih rendah. Persebaran guru yang tidak merata menjadi penyebab inefisiensi Masih terdapat nya sebagian penduduk Indonesia yang tidak memiliki kemampuan keberaksaraan terutama kaum perempuan, yang tinggal di daerah perdesaan, dan yang miskin. 16
II. KESEHATAN I. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan
Status kesehatan dan gizi masyarakat masih relatif tertinggal di tingkat regional ASEAN. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan kurang memadai karena kendala jarak, biaya, dan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan. Rendahnya tingkat keberlanjutan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak khususnya pada penduduk miskin Prevalensi anak yang pendek sebagai indikasi kekurangan gizi kronis masih sangat tinggi Terjadinya double burden of disseases Æ penyakit menular masih merupakan masalah pada saat yang sama penyakit tidak menular menunjukkan kecenderungan meningkat. Masih tingginya ketergantungan pada bahan baku obat dari luar negeri Rendahnya tingkat pemanfaatan obat generik di sarana pelayanan pemerintah dan swasta. Jaminan layanan kesehatan bagi penduduk miskin belum sepenuhnya dapat meningkatkan status kesehatan penduduk miskin. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan belum digarap dengan optimal
17
Prioritas 2. PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
18
Kesehatan: Fokus 5 Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan; Fokus 6 Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit; Fokus 7 Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan; dan Fokus 8 Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan. …..Fokus 12 19
Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang Merata
Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan Menengah dan Tinggi
PENDIDIKAN Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan Non Formal
Meningkatnya Taraf Pendidikan Penduduk Indonesia
Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Pendidik
Peningkatan Akses dan Kualitas Yankes
KESEHATAN
Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi Masyarakat, serta pengendalian penyakit
Meningkatnya Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Peningkatan Ketersediaan Mutu Obat dan Nakes
Peningkatan Jaminan Yankes Bagi Penduduk Miskin dan Penduduk di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA KELUARGA BERENCANA
AGAMA
KEBUDAYAAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
Pemantapan Revitalisasi Program KB
Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama
Kesejahteraan Rakyat Menurunnya angka kelahiran total .
.
Mantapnya Dasar-dasar Kerukunan Intern dan antarumat beragama yang Dilandasi Nilai Luhur Agama untuk Mencapai KeharmonisanSosial Menuju Persatuan dan Kesatuan Nasional
Pembangunan Jatidiri dan Karakter Bangsa yang Berbasiskan pada Keragaman Budaya
Meningkatnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Jatidiri dan Karakter Bangsa
Peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga
Meningkatnya Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga
20
2007
2008
2009
2010
PRIORITAS Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Peningkatan Pelayanan Dasar dan Pembangunan Perdesaan
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Indonesia
FOKUS BIDANG KESEHATAN 1.Peningkatan Aksesibilitas, Pemerataan, Keterjangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan terutama Bagi Masyarakat Miskin
1. Peningkatan Aksesibilitas, Pemerataan, Keterjangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan terutama Bagi Masyarakat Miskin
1. Percepatan Penuntusan Kematian Ibu dan Anak, Kekurangan Gizi dan Pemberantasan Penyakit Menular
1.Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
2.Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Terutama Penyakit Menular dan Wabah Termasuk Penanganan Terpadu Flu Burung
2.Peningkatan Ketersediaan Tenaga Medis dan Paramedis, terutama untuk Pelayanan Kesehatan Dasar di Daerah Terpencil dan Tertinggal
2.Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
2.Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit
3.Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Ibu Hamil, Bayi Dan Anak Balita
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
3.Peningkatan Pemanfaaan Obat, Pengawasan Obat dan Makanan, dan Penyediaan Tenaga Kesehaan
3.Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan 21
Lanjutan….. 2007
2008
2009
2010
FOKUS 4.Peningkatan Ketersediaan Obat Generik Esensial, Pengawasan Obat, Makanan dan Keamanan Pangan
4.Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Ibu Hamil, Bayi dan Anak Balita
4.Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan
5.Peningkatan Pemanfaatan Obat Generik Esensial, Pengawasan Obat, Makanan dan Keamanan Pangan
22
SASARAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
Kesehatan: 1. Tersedianya sarana & prasarana kesehatan dasar & rujukan; 2. Seluruh penderita demam berdarah dengue (DBD), malaria & Orang Dengan HIV & AIDS (ODHA) ditemukan & diobati; 3. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu & anak; 4. Tersedianya obat generik esensial (buffer stock), obat flu burung, obat bencana, obat haji, obat program, & vaksin; 5. Meningkatkan pendayagunaan tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal & kepulauan; dan 6. Seluruh penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas & jaringannya serta di kelas III rumah sakit. 23
Sasaran...(lanjutan)
Perbaikan Gizi: 1. Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pd anak usia 6-24 bulan keluarga miskin;
2. Meningkatnya cakupan ibu hamil yg mendapatkan zat besi
(Fe tablet);
3. Meningkatnya anak balita 6-59 bulan yg mendapatkan
kapsul Vitamin A;
4. Meningkatnya cakupan keluarga yg mengkonsumsi garam
beryodium yg cukup;
5. Meningkatnya bayi usia 0-6 bulan yg mendapat ASI.
24
ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA 1. Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; 2. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi; 3. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non-formal; 4. Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik; 5. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan; 6. Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
dan pengendalian penyakit; Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan; Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan; Pemantapan revitalisasi program KB; Peningkatan dialog intern dan antar umat beragama; Internalisasi nilai-nilai universal agama, termasuk toleransi dan saling menghormati dalam kemajemukan; Pembangunan jati diri dan karakter bangsa yang berbasiskan pada keragaman budaya; dan Peningkatan peran pemuda dan prestasi olahraga. 25
Kluster Fokus : KESEHATAN Fokus 1 : Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan 1. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar 2. Pemenuhan dan Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Rujukan 3. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Desa Siaga 4. Peningkatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan 5. Penanggulangan Krisis 6. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 7. Peningkatan kesehatan masyarakat 26
KESEHATAN 1.
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
1
2804, 2871, 2872, 2873
Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
1. Persentase kualitas air bersih yang memenuhi syarat bakteriologis: mencapai 84% 2. Persentase Rumah tangga yang akses terhadap air bersih diperkotaan dan perdesaan: mencapai 62% 3. Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan: mencapai 68% 4. Terselenggaranya STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) pada 3.000 desa
Lingkungan Sehat
Depkes
227,4
2
2815
Pemenuhan dan Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Rujukan
1. Terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana di 330 RS/BLK 2. Tersedianya RS Pemerintah standar kelas dunia (world class) 1 RS 3. Terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana di 34 UPT Vertikal & Kantor Pusat
Upaya Kesehatan Perorangan
Depkes
250,9
3
2817
Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Desa Siaga
Cakupan desa siaga aktif 80%
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Depkes
86,.0
4
2834
Peningkatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan
1. Perhitungan NHA 2. Pengadaan alat olah data 600 paket 3. Operasional Jamkesmas
Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Depkes
180,.0
5
2836
Penanggulangan Krisis
Terselenggaranya kegiatan penanggulangan krisis secara tepat dan cepat di daerah bencana.
Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Depkes
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Terlaksananya 3 kegiatan survei Riskesdas dan 130 riset pengembangan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depkes
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan dasar di 8.133 Puskesmas dan jaringannya 2. Terselenggaranya upaya kesehatan di 70.000 Poskesdes 3. Tersedianya dukungan pelayanan kesehatan dasar dalam mendukung Inpres di Papua, Sulteng dan Kalteng 4. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar pada 160 Puskesmas percontohan dan operasionalnya selama 1 tahun 5. Pembanguan Poskestern/pos panti di 400 pondok pesantren/panti asuhan 6. Terselenggaranya Pengembangan pelayanan Kesehatan di 8 UPT Kesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat
Depkes
6
7
2870
2821
120,.0
80,.0
640,0
Fokus 2 : Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat serta pengendalian penyakit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak; kebijakan manajemen pelayanan kesehatan masyarakat Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko Peningkatan cakupan imunisasi Peningkatan Surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah Penemuan dan tatalaksana penderita Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Penanggulangan penyakit flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza 28
2. Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Pengendalian Penyakit 1
2846, 2847
Pelayanan kesehatan ibu dan anak
1.Terselenggaranya persalinan yang aman sesuai standar oleh tenaga kesehatan bagi 87,5% ibu hamil 2.Terselenggaranya penanganan komplikasi Persalinan termasuk Neonatus 87,5 %
Upaya Kesehatan Masyarakat
Depkes
200,0
2
2902
Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita
1.Terselenggaranya Pemberian MP-ASI pada Anak Usia 6 – 24 bulan 100% keluarga miskin 2.Teselenggaranya Respon cepat kejadiaan luar biasa gizi buruk pada sasaran 40.000 Balita gizi buruk
Perbaikan Gizi Masyarakat
Depkes
191,5
3
2829
Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Terselenggaranya kegiatan pelayanan di 269.000 Pos Yandu
Perbaikan Gizi Masyarakat
Depkes
96,8
4
2823
Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko
1.Jumlah darah donor yang diskrining dari penyakit menular umumnya dan HIV/AIDS pada khususnya mencapai 100% 2.Data dan informasi faktor risiko lingkungan penyebab terjadinya penyakit untuk SKD di propinsi daerah binaan BTKL-PPM mencapai 100% 3.Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian faktor risiko PTM mencapai 10% 4.Pengendalian faktor risiko penyakit zoonosa (a.l Rabies, Schistosomiasis, Anthrax, Pes) mencapai 100% 5.Pemeriksaan dan pembinaan calon jemaah haji mencapai 100% 6.Persentase pengendalian terhadap kejadian PHEIC ( Public Health Emergency International Concern) mencapai 100% 7.Persentase faktor risiko lingkungan penyebab terjadinya penyakit yang teridentifikasi di daerah binaan mencapai 100% 8.Persentase kegiatan Rapid Health Assessment di setiap pasca bencana dan situasi matra sebesar 100%
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
82,0
5
2824
Peningkatan cakupan imunisasi
1.Persentase desa yg mencapai UCI sebesar 100% 2.Proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak mencapai 90% 3.Proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi DPT3 mencapai 90%
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
40,0
2. Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Pengendalian Penyakit 2825
Peningkatan Surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
1. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam mencapai 100% 2. Case Fatality Rate (CFR) Diare pada saat KLB mencapai <1 % 3. Penemuan Kasus Non Polio AFP Rate ≥2 per 100.000 anak usia mencapai <15 tahun
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
16,0
2826
Penemuan dan tatalaksana penderita
1. Kab/Kota yang melaksanakan pengobatan massal Filariasis mencapai 44% 2. Persentase penderita Malaria yang ditangani mencapai 100 3. Pengendalian 234.600 penderita TB Baru berdasarkan strategi Direct Observe Treatment Shortcourse (DOTS) (insidens rate 102 per 100.000 penduduk) 4. Cakupan penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia balita mencapai 100% 5. Cakupan pengobatan cacingan anak SD mencapai 75% 6. Angka penemuan penemuan penderita baru Kusta mencapai <5%
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
47,0
2904
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
1. Terselenggaranya imunisasi dasar untuk 6,9 juta bayi (usia 0-12 bulan) 2. Terlindunginya 2,3 juta penduduk berisiko tinggi tertular Malaria (insidens rate 10 per 1.000 penduduk) 3. Tertanganinya 138 ribu penduduk penderita DBD (insidens rate 60 per 100.000 penduduk) 4. Tertanganinya 100% penderita HIV/AIDS (16.110 ODHA dan 6.015 penderita HIV) 5. Cure Rate 100% kasus TB baru berdasarkan strategi Direct Observe Treatment Shortcourse/DOTS mencapai100% (insidens rate 102 per 100.000 penduduk)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
425,0
2837
Penanggulangan penyakit flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza
1. Jumlah kasus avian influenza (AI) yang ditangani 100% 2. Persentase Prov/Kab/Kota yang mempuntai contingency plan penanggulangan pandemi influenza mencapai 100% (12 Prov, 29 Kab/Kota) 3. Persentase Tim Gerak Cepat di setiap Provinsi/Kab/Kota yang mempunyai risiko tinggi terhadap Avian Influenza pada manusia mencapai 100% (12 Prov, 29 Kab/Kota)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
30,0
Fokus 3 : Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan 1. Peningkatan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan; 2. Penyediaan dan pengelolaan obat dan vaksin; 3. Pelayanan publik atau birokrasi (vaksin) 4. Peningkatan Sarana dan Prasarana (BPOM) 5. Pengujian Sampel Obat, Kosmetika, Produk Komplemen, Makanan dan PKRT 6. Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Obat, Kosmetika, Produk Komplemen, Makanan dan PKRT 7. Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan Makanan 8. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta RS kab/kota terutama di daerah terpencil dan bencana 9. Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian 31
3. Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Tenaga Kesehatan 1
2807
Peningkatan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1. Persentase Ketersediaan Obat Essensial Generik dan Perbekalan Kesehatan di sarana Pelayanan Kesehatan dasar 100 % 2. Persentase kabupaten/kota yang memiliki total alokasi anggaran obat disarana pelayanan pemerintah (pusat dan daerah) Rp. 18.000/kapita/tahun 100%
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Depkes
21,9
2
2907
Penyediaan dan pengelolaan obat dan vaksin
Terpenuhinya kebutuhan obat generik esensial (Bufferstock), obat flu burung, obat bencana, obat haji, obat program, dan vaksin termasuk pengelolaannya di sarana pelayanan kesehatan 100%
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Depkes
600,0
3
0003
Pelayanan publik atau birokrasi (vaksin)
Terpenuhinya kebutuhan vaksin reguler 100%
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Depkes
430,7
4
0024, 0111
Peningkatan Sarana dan Prasarana (BPOM)
Tersedianya 33 paket peralatan laboratorium dan 16 sarana fisik gedung
Pengawasa n Obat dan Makanan
Badan POM
166,7
5
6051
Pengujian Laboratorium Sampel Obat, Kosmetika, Produk Komplemen, Makanan dan PKRT
Pengujian terhadap 97.000 sampel
Pengawasa n Obat dan Makanan
Badan POM
40,0
3.Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Tenaga Kesehatan 6052
Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Obat, Kosmetika, Produk Komplemen, Makanan dan PKRT
Pemeriksaan terhadap 15.000 sarana
Pengawasan Obat dan Makanan
Badan POM
30,0
6057
Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan Makanan
Penyidikan terhadap 510 kasus
Pengawasan Obat dan Makanan
Badan POM
10,0
2831
Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta RS kab/kota terutama di daerah terpencil dan bencana
1. Pelatihan bagi 40.000 SDM Kesehatan 2. Pendayagunaan 1.200 tenaga kesehatan di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan, tugas belajar 3. 1.000 orang tenaga kesehatan bersertifikat kompeten 4. Tugas belajar bagi 2.000 SDM Kesehatan 5. Tersusunnya 30 paket dokumen norma, standar, pedoman, dan kebijakan (NSPK) PPSDM Kes 6. Tersedia dan terkirimnya 500 TKKI yang kompeten ke LN 7. Tersusunnya dokumen perencanaan SDM Kesehatan di 50 Kab/Kota 8. Peningkatan sarana dan prasarana di institusi pendidikan dan pelatihan
Sumber Daya Kesehatan
Depkes
470,0
0048
Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian
1. Pendidikan bagi 45.000 bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya pada lembaga pendidikan tenaga kesehatan pemerintah; 2. Terselenggaranya 1.200 orang internship dokter; 3. Terselenggaranya tugas belajar bagi dokter/dokter gigi pada program spesialis, mitra spesialis, tenaga pendidik dan SDM kesehatan sebanyak 6.530 orang; 4. Pendayagunaan 700 residen senior; 5. Terselenggaranya pelatihan bagi 750 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan kesehatan; 6. Peningkatan jumlah, jenis kualitas, sarana dan prasarana di 33 Poltekkes; 7. Terlaksananya 500 riset bagi tenaga pendidik.
Pendidikan Tinggi
Depkes
1.300,0
Fokus 4 : Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan 1.
2.
Pelayanan Kesehatan bagi Seluruh Penduduk di Puskesmas dan jaringannya Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit
34
4. Peningkatan Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Penduduk di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan 1.
2819
Pelayanan Kesehatan bagi Seluruh Penduduk di Puskesmas dan jaringannya
1. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan dasar di seluruh Puskesmas dan Jaringannya khususnya bagi seluruh masyarakat miskin 2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan masyarakat di 101 Puskesmas Prioritas di daerah perbatasan dan Pulau-pulau terluar
Upaya Kesehatan Masyarakat
Depkes
1.000,0
2.
2812
Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit
Persentase RS yang melayani pasien maskin peserta program Jamkesmas 100%
Upaya Kesehatan Perorangan
Depkes
4.584,0
PENENTUAN SASARAN DALAM RKP DAN RAPBN 2010
Nama Program dan Kegiatan merujuk pada matriks lampiran pagu indikatif RAPBN dan matriks RKP buku 2 tahun 2010 (Rakorbangpus di Bappenas) Nama kegiatan sesuai dengan MAK Keluaran/sasaran merupakan target yg akan dicapai dlm 1 tahun anggaran dan sejauh mungkin berupa kuantitatif Sejauh mungkin tidak merubah kegiatan prioritas nasional dan alokasi anggarannya Jika ada perubahan nama kegiatan dan alokasi anggarannya diberikan justifikasi dan data pendukungnya. Perubahan alokasi anggaran kegiatan harus memperhatikan pagu masing-masing program Setiap kegiatan diharapkan dirinci per sub kegiatan dan untuk kegiatan/sub kegiatan dasar/tupoksi seperti gaji, honor, administrasi, dll diletakan pada bagian terakhir
Terima kasih
37