RKP 2010
Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
Disampaikan dalam pertemuan persiapam Trilateral RKP 2010, Depkes, Cikarang, Bekasi, Selasa 21 April 2009
Outline I. Arahan RPJPN 2005-2025 mengenai RPJMN II 2010-2014 II. Rancangan RKP 2010 III. RKP 2010 Bidang Kesehatan IV. Kegiatan Prioritas Nasional V. Kegiatan Prioritas Bidang
2
I. Arahan RPJPN 2005-2025 mengenai RPJMN II 2010-2014
RPJPN 2005-2025
Visi Pembangunan
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR Mandiri
Mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
Maju
Diukur dari kualitas SDM, tingkat kemakmuran, dan kemantapan sistem dan kelembagaan politik dan hukum.
Adil
Tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah.
Makmur
Diukur dari tingkat pemenuhan seluruh kebutuhan hidup
RPJPN 2005-2025 Misi Pembangunan 1.
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila
2.
Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
3.
Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
4.
Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
5.
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6.
Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
7.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
8.
Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
Tahapan Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
RPJM 4 (2020-2024) RPJM 3 (2015-2019) RPJM 2 (2010-2014) RPJM 1 (2005-2009) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMN) 2004 – 2009 RPJMN 2004–2009
AGENDA AMAN DAN DAMAI
AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
AGENDA ADIL DAN DEMOKRATIS
PELAKSANAAN *) Tema RKP 2006 “Menyelesaikan Reformasi Menyeluruh Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat” Tema RKP 2007 “Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menanggulangi Kemiskinan Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat” Tema RKP 2008 “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi untuk Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran” Tema RKP 2009 “Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Pengurangan Kemiskinan” *)
RKP 2005 masih melaksanakan pembangunan yang dirancang Kabinet sebelumnya (disusun awal 2004)
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN RPJMN 2004 – 2009
RPJMN 2004 – 2009
AGENDA AMAN DAN DAMAI
INDIKATOR PERTUMBUHAN EKONOMI PENGANGGURAN KEMISKINAN
AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Realisasi 2006 Realisasi 2007 5,5% 6,3% : : :
10,28% (Agst) 17,7% (Mar)
9,11% (Agst) 16,6% (Mar)
AGENDA ADIL DAN DEMOKRATIS
Realisasi 2008 6,1% 8,39% (Agst) 15,4% (Mar)
Proyeksi 2009 4 - 4,5% 8,3 - 8,6% 12 - 14%
Æ Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat mencatat banyak kemajuan, namun masih perlu ditingkatkan
II. Rancangan RKP 2010
ALUR PERUMUSAN TEMA DAN PRIORITAS RKP 2010 KONDISI SAAT INI • Pencapaian Pembangunan • Masalah dan Tantangan
TEMA PEMBANGUNAN 2010
Visi Misi Presiden yang telah dituangkan dalam RPJMN 2010 – 2014 Belum tersusun
Arah Pembangunan RPJMN-2 dalam RPJPN 2005-2025
PRIORITASPRIORITAS PEMBANGUNAN
Tema Pembangunan RKP 2010
PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
11
Prioritas Pembangunan Prioritas 1. Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial Prioritas 2. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Indonesia Prioritas 3. Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional Prioritas 4. Pemulihan ekonomi melalui peningkatan daya saing yang didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi (akan disesuaikan hasil sidkab) Prioritas 5. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim 12
Bidang–Bidang Pembangunan (buku 2) Menggunakan rujukan RPJP 2010-2017
BAB I : BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA BAB II : BIDANG EKONOMI BAB III : BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI BAB IV : BIDANG SARANA DAN PRASARANA BAB V : BIDANG POLITIK BAB VI : BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN BAB VII : BIDANG HUKUM DAN APARATUR BAB VIII: BIDANG WILAYAH DAN TATA RUANG BAB IX : BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Pendidikan Kesehatan (termasuk perbaikan gizi) Keluarga Berencana Agama Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga
III. RKP 2010 Kesehatan
KONDISI UMUM Status kesehatan penduduk membaik, yang ditandai dengan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi 70,5 tahun, Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 228 per 100.000 pddk, Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 34 per 1.000 pddk, prevalensi gizi kurang menjadi 18,4 persen, namun masih terjadi kesenjangan status kesehatan antar kelompok sosial ekonomi dan antar provinsi Æ Aksesibilitas dan kualitas kesehatan perlu ditingkatkan
Kondisi Umum.. • Umur Harapan Hidup meningkat*
70,5
70,6
UHH (tahun)
70,4 70,2 70 Umur Harapan Hidup Target RPJMN
2005
2006
2007
2008
2009
Ket: umur harapan hidup waktu lahir (Eo), sumber Proyeksi Penduduk 2008
Kondisi Umum... Kematian Ibu (AKI) menurun* Kematian per 100.000 k.h.
390 334
307 228 226
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
2014
102
Tren AKI SDKI MDG target Target RPJM
Ket: *) AKI: kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Sumber data SDKI
Kondisi Umum...... Kematian Anak juga menurun* Kematian per 1.000 kelahiran hidup
120 91
Angka Kematian Bayi
81
90
Angka Kematian Balita Kematian Neonatal
68 57
AKB RPJMN
58
60
46
46 32
30
30
35
26
0 Sumber data1994 SDKI 1997 1991
20
2000
2003
45 34 20
2006
26
2009
2012
2015
Kondisi Umum.....
40
Target RPJM
35
Gizi Kurang Gizi Buruk
30
Kekurangan Gizi
25 20 15 10 5
Sumber: Susenas 1989-2005, Riskesdas 2007
2009
2007
2005
2003
2001
1999
1997
1995
1993
1991
0 1989
Persen
Status gizi membaik*
Kondisi Umum.... Upaya perbaikan gizi ditingkatkan, antara lain melalui : • pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) pada anak usia 6-9 bulan mencakup 75 persen (SDKI, 2007), • pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan mencakup 32,4 persen (SDKI,2007), • pemberian kapsul vitamin A pada balita usia 6 - 59 bulan mencakup 71,5 persen (Riskesdas, 2007) dan • pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil tahap pertama mencakup 92,2 persen (Riskesdas, 2007). • Perbaikan pangan dan gizi masyarakat merupakan upaya yang dilaksanakan secara lintas sektor. 21
Kondisi Umum..... Penyakit infeksi menular masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menonjol terutama TB, Malaria, HIV/AIDS, DBD dan Diare TB menjadi penyebab kematian semua umur terbesar kedua, dan berkontribusi 28% pada kematian karena penyakit menular Neglected diseases: filariasis, kusta, framboesia cenderung meningkat kembali Peluang transmisi antar negara: SARS, flu burung, polio
Kontribusi PTM terhadap kematian makin meningkat 59,5 49,9 44,2
41,7 31,2
28,1
10,1 6
6
Gangguan Perinatal/maternal
5,9
Penyakit Menular
SKRT 1995
Penyakit Tidak Menular
SKRT 2001
Riskesdas 2007
7,3
Cedera
6,5
Kondisi Umum..... Aksesibiltas pelayanan kesehatan dasar meningkat 3,7 3,61
3,6
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk meningkat
3,5
3,5
3,46
3,46
2002
2003
3,47
3,4
3,3 2004
2005
2006
Sumber: Profil Kesehatan 2006
• Rumah tangga yang dapat menjangkau sarana kesehatan < 30 menit: 90,7% • Rumah tangga yang berada < 5km dari sarana kesehatan: 94,1% • Rumah tangga yang dapat menjangkau UKBM < 30 menit: 96,5% (sumber: Riskesdas, 2007) Tetapi: • 14% Puskesmas Rusak berat (2007) • Kekurangan 31.000 tenaga kesehatan (2007) • 40% dokter absen (Worldbank, 2005)
Permasalahan dan Tantangan Tahun 2010 Walaupun telah terjadi peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat, namun hal ini masih relatif tertinggal jika dibanding dengan tingkat regional ASEAN; walaupun ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan meningkat pesat namun akses dan kualitas pelayanan kesehatan kurang memadai karena kendala jarak, biaya dan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan; rendahnya tingkat keberlanjutan pelayanan kesehatan (continuum of care) pada ibu dan anak, khususnya pada penduduk miskin; walaupun status gizi anak balita menunjukkan perbaikan, tetapi prevalensi anak yang pendek (stunting) sebagai indikasi kekurangan gizi kronis masih sangat tinggi; terjadinya double burden of diseases, disatu fihak penyakit menular masih merupakan masalah, dilain pihak penyakit tidak menular menunjukkan kecenderungan meningkat;
Permasalahan dan Tantangan.. terjadinya fluktuasi harga obat yang tinggi karena masih tingginya ketergantungan pada bahan baku obat dari luar negeri dan rendahnya tingkat pemanfaatan obat generik berlogo terutama di RSUD, RS Swasta dan apotek; terjadinya kekurangan jumlah, jenis, mutu tenaga kesehatan dan penyabarannya yang kurang merata; jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin belum sepenuhnya dapat meningkatkan status kesehatan penduduk miskin dan skema asuransi kesehatan nasional seperti diinginkan Sistem Jaminan Sosial Nasional belum terlaksana; dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan belum digarap dengan optimal.
Sasaran Tahun 2010 (nasional) Kesehatan seluruh penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya serta di kelas III rumah sakit; meningkatnya cakupan K4 95 persen, kunjungan bayi 90 persen dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 90 persen; tersedianya obat generik esensial (buffer stock), obat flu burung, obat bencana, obat haji, obat program, dan vaksin; seluruh penduduk di daerah risiko tinggi malaria menggunakan kelambu; seluruh desa mencapai Universal Child Immunization (UCI); meningkatnya cakupan desa/kel. mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% & CDR diare pd saat KLB <1 %; seluruh penderita DBD, malaria dan ODHA ditemukan dan diobati;
Sasaran…. meningkatnya pengendalian TB melalui CDR 90 %dan pengobatan 88 %; meningkatkan pendayagunaan nakes terutama di dacil, tertinggal & kepulauan; terselenggaranya pend. tenaga pendidik, dr spesialis, & mitra dr spesialis; meningkatnya pddk yg tercakup dlm berbagai skema jaminan kesehatan/asuransi dan tersedianya data NHA (National Health Account); meningkatnya jml kasus yg diselidiki di bidang obat dan makanan mencakup 510 kasus; dan meningkatnya pengujian 97.000 sampel dan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan 15.000 sarana.
Sasaran…. Perbaikan gizi seluruh anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin mendapat makanan pendamping ASI; meningkatnya cakupan bumil yg mendapatkan zat besi (Fe tablet) 80 %; meningkatnya anak balita 6-59 bln yg mendptkan kap. Vit. A 80 %; meningkatnya cakupan keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium yang cukup 80 %; meningkatnya bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI 65 %; meningkatnya anak balita ditimbang berat badannya 80 %; seluruh Puskesmas menyelengarakan Pemantauan Status Gizi (PSG) keluarga sadar gizi; seluruh Puskesmas melaksanakan sistem kewaspadaan dini kejadian luarbiasa (SKD KLB)-Gizi Buruk; dan seluruh balita Gizi Buruk mendapat perawatan.
Arah Kebijakan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan; percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat serta pengendalian penyakit; peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan; peningkatan jaminan yankes bagi penduduk miskin dan penddk di drh tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan; peningkatan status gizi masyarakat; peningkatan efektifitas pelaksanaan berbagai peraturan dan perundangan pengawasan keamanan pangan; peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang pola hidup sehat; peningkatan kualitas tenaga profesi gizi di berbagai tingkatan guna mendukung ketahanan pangan dan gizi; peningkatan kegiatan penelitian pangan dan gizi untuk meningkatkan jumlah dan mutu data dan informasi tentang pangan dan gizi; peningkatan efisiensi & efektivitas bantuan pangan dlm keadaan darurat dg memperhatikan kebutuhan gizi bayi dan balita;
Fokus KesehatanTahun 2010 1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan 2. Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat serta pengendalian penyakit 3. Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan. 4. Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
IV. Kegiatan Prioritas Nasional
Fokus 1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan MAK 2804, 2871, 2872, 2873 2815
2817 2834
2836
2870
Kegiatan Prioritas
Keluaran
Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih yang memenuhi syarat 61% dan jamban memenuhi syarat 68,5%
Pemenuhan dan Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Rujukan Pengembangan UKBM Desa Siaga
Tersedianya RS World Class, RS rujukan PONEK, RS rujukan UGD, RS rujukan UTD, RS lapangan di daerah terpencil dan perbatasan Cakupan desa siaga aktif 25%
Peningkatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan
50% penduduk tercakup dalam berbagai skema jaminan kesehatan/asuransi dan tersedianya data NHA (National Health Account) untuk dukungan perencanaan Penanggulangan Krisis Tersedianya jejaring informasi dan petugas terlatih dalam rangka penanggulangan krisis di 357 kab/kota Penelitian dan Pengembangan Terlaksananya Riskesdas seri ke-2 dan 130 Kesehatan, Ilmu Pengetahuan riset pengembangan dan Teknologi
Fokus 2. Percepatan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat serta pengendalian penyakit
MAK 2846, 2847, 2849 2902
Kegiatan Prioritas Pelayanan kesehatan ibu dan anak; kebijakan manajemen pelayanan kesehatan masyarakat Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita
2829 Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 2823 Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko 2824 Peningkatan cakupan imunisasi
Keluaran Cakupan pelayanan antenatal (K4) 95% , kunjungan neonatus (KN) 90% , pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 90%, dan kunjungan bayi 90% Pemberian MP-ASI pada seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin,. Ibu Hamil mendapat Fe tablet 80%, balita 6-59 bulan dpt kapsul Vit.A 80%, keluarga mengkonsumsi garam beryodium yang cukup 80%, dan bayi usia 0-6 bulan mdpt ASI 65% Seluruh Puskesmas melaksanakan SKD KLB-Gizi Buruk dan seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan 100% Angka Bebas Jentik (ABJ) di perumahan penduduk >95% dan seluruh peduduk di daerah risiko tinggi Malaria menggunakan kelambu Persentase desa yang mencapai UCI 100% .proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak 90% dan DPT3 90%
Fokus 2. Percepatan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat serta pengendalian penyakit
MAK
Kegiatan Prioritas
Keluaran
2825 Peningkatan Surveillance epidemiologi Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dan penanggulangan wabah dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam 100%, CFR Diare pada saat KLB <1 %, dan Non Polio AFP Rate ≥2 per 100.000 anak usia <15 tahun 2826 Penemuan dan tatalaksana penderita Persentase penderita DBD yang ditangani 100%, Malaria 100%, Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang layak mendapat ART 100%, pengendalian TB melalui Case Detection Rate (CDR) 90% dan Success Rate 88%, serta. Kab/Kota yang melaksanakan pengobatan massal Filariasis (MDA) 44% 2904 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 2837 Penanggulangan penyakit flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza
Tersedianya biaya operasional pencegahan dan pemberantasan penyakit Seluruh penderita flu burung yang ditemukan tertangani, terlaksananya pelayanan penanggulangan flu burung
Fokus 3. Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan MAK
Kegiatan Prioritas
Keluaran
2807, Peningkatan Ketersediaan Obat dan 2907, Perbekalan Kesehatan; penyediaan dan 003 pengelolaan obat dan vaksin; pelayanan publik atau birokrasi (vaksin) 0024, Peningkatan Sarana dan Prasarana 0111 (BPOM) 6051 Pengujian Sampel Obat dan Makanan
Tersedianya obat generik esensial (buffer stock), obat flu burung, obat bencana, obat haji, obat program, dan vaksin termasuk pengelolaannya di sarana pelayanan kesehatan Tersedianya 35 paket peralatan laboratorium dan 16 sarana fisik gedung Pengujian terhadap 97.000 sampel obat dan makanan
6052 Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Obat dan Makanan
Pemeriksaan terhadap 15.000 sarana distribusi dan produksi obat dan makanan
6057 Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan Makanan 2831 Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta RS kab/kota terutama di daerah terpencil dan bencana 0048 Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian
Penyidikan terhadap 510 kasus hukum bidang obat dan makanan Pendayagunaan sebanyak 200 residen senior, 1.200 tenaga kesehatan di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan, sertifikasi bagi 1.000 tenaga kesehatan, dan tugas belajar 5.000 orang Pendayagunaan sebanyak 1.500 internship dokter dan terselenggarakannya pendidikan bagi 1.000 tenaga pendidik, 1.740 dokter spesialis, dan 750 mitra dokter spesialis
Fokus 4. Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan
MAK
Kegiatan Prioritas
2819 Pelayanan Kesehatan bagi Seluruh Penduduk di Puskesmas dan jaringannya 2812 Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit
Keluaran Seluruh penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya 76.4 juta penduduk miskin
V. Kegiatan Prioritas Bidang
Kegiatan Prioritas Bidang
MAK 2803
Program Lingkungan Sehat Pengembangan Wilayah Sehat
Kab/kota yang melaksanakan konsep pengembangan wilayah sehat 50%
2805, Pemeliharaan dan pengawasan 2886 kualitas lingkungan
Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan 76%, dan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 81%
2806, Pengendalian dampak 2891 pencemaran lingkungan
Persentase pembangunan kesehatan yang mempunyai AMDAL 72%
2855, Pelayanan dukungan 2876, administrasi dan manajemen 2877, 2878
Terlaksananya administrasi dan manajemen kegiatan di lingkungan sehat ( CWSH, WSSLIC II, Pamsimas)
Kegiatan Prioritas Bidang Program Obat dan Perbekalan Kesehatan MAK 2807, Peningkatan Ketersediaan Obat dan Tersedianya obat generik esensial (buffer stock), 2907, Perbekalan Kesehatan; penyediaan dan obat flu burung, obat bencana, obat haji, obat 003 pengelolaan obat dan vaksin; program, dan vaksin termasuk pengelolaannya di pelayanan publik atau birokrasi (vaksin) sarana pelayanan kesehatan 2808 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Persentase Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Minuman Memenuhi Syarat Mutu, Manfaat dan Keamanan 90%
2810 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Presentase cakupan Pelayanan Kefarmasian yg Baik 90%
MAK
Program Upaya Kesehatan Perorangan 2813 Peningkatan pelayanan kesehatan 50% RS pemerintah menyelenggarakan pelayanan rujukan bagi orang dg HIV/AIDS, 279 Kab/Kota menerapkan standar/pedoman yanmedik dasar, 50 RS Pendidikan yg menyelenggarakan pelayanan sesuai dg standar, 20% RSU siap melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2814 Operasional dan pemeliharaan penyelenggaraan pelayanan medik 2838 Penanggulangan flu burung 2861, Pelayanan operasional rumah sakit 2906
Jumlah RS yang mempunyai sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan RS sebanyak 330 RS Seluruh penderita flu burung dapat tertangani di RS Terpenuhinya biaya operasional pada 32 Rumah sakit BLU dan 6 RS vertikal
Kegiatan Prioritas Bidang MAK
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
2816
Pengembangan promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi
Persentase yang mempromosikan pesanpesan kesehatan di sekolah dasar 20%,Puskesmas 20%, dan Rumah Sakit 20%
2818
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
20% tatanan yang mempromosikan kesehatan
MAK
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
2850
Peningkatan kesehatan komunitas
Puskesmas dengan kodisi baik 50% dan kinerja baik 20%
2851
Peningkatan kesehatan kerja
Persentase Sarana pelayanan kesehatan yang melaksanakan program kesehatan kerja 35%
MAK 2827
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit.
Terlaksanakanya KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit
Kegiatan Prioritas Bidang MAK
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2828 Peningkatan pendidikan gizi masyarakat
MAK
Balita di timbang berat badannya 80%,dan puskesmas menyelengarakan Pemantauan Status Gizi (PSG) keluarga sadar gizi (Kadarzi) 100%
Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
0058 Peningkatan/pemanfaatan/pen erapan produk litbang
Pemanfaatan hasil Riskesdas di 200 kab/kota, 7 publikasi ilmiah nasional dan international, dan 4 policy option dari hasil penelitian dan pengembangan
0024 Pembangunan/pengadaan/peni Meningkatnya sarana dan prasarana ngkatan sarana dan prasarana litbang di pusat dan daerah litbang
Kegiatan Prioritas Bidang MAK
Program Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
0016 Penyusunan, pengkajian dan pengembangan data dan informasi
Jumlah berita/pesan/info kesehatan yang tersedia atau dipublikasikan di media massa bagi publik internal dan eksternal Depkes 428 kali
0020 Penyusunan, pengkajian dan pengembangan kebijakan dan strategi
Tersusunnya 5 policy paper (nasional dan internasional) untuk rekomendasi kebijakan
0032 Pembinaan hukum dan organisasi Jml produk hukum bidang kesehatan 2 RUU, 4 RPP, 2 Kepres, 30 Kepmen, dan 1 kajian 0033 Penyelenggaraan/Pembinaan informasi publik
Pengelolaan data secara terpadu mencapai 35%
0035 Pembinaan/penyusunan program, rencana kerja dan anggaran
Tersedianya 33 dokumen perencanaan dan pelaksanaan anggaran
2905 Pemeliharaan, peningkatan, dan penanggulangan intelegensia kesehatan
10% kab/kota melakukan pemeliharaan, peningkatan, dan penanggulangan kesehatan intelegensia
PENENTUAN SASARAN DALAM RKP DAN RAPBN 2010 Nama Program dan Kegiatan merujuk pada matriks lampiran pagu indikatif RAPBN dan matriks RKP buku 2 tahun 2010 (Rakorbangpus di Bappenas) Nama kegiatan sesuai dengan MAK Keluaran/sasaran merupakan target yg akan dicapai dlm 1 tahun anggaran dan sejauh mungkin berupa kuantitatif Sejauh mungkin tidak merubah kegiatan prioritas nasional dan alokasi anggarannya Jika ada perubahan nama kegiatan dan alokasi anggarannya diberikan justifikasi dan data pendukungnya. Perubahan alokasi anggaran kegiatan harus memperhatikan pagu masing-masing program Setiap kegiatan diharapkan dirinci per sub kegiatan dan untuk kegiatan/sub kegiatan dasar/tupoksi seperti gaji, honor, administrasi, dll diletakan pada bagian terakhir
JADWAL PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2010 No.
Kegiatan
Tanggal
1
Pembahasan isu dan permasalahan, prioritas, dan tema pembangunan (internal Bappenas)
Selasa, 13 Januari
2
Raker dengan Badan Pusat Statistik (BPS)
Senin, 19 Januari
3
Pertemuan antara MPPN dan Menkeu ttg Tema dan Prioritas 2010 dan tindak lanjutnya.
Selasa, 20 Januari
4
Penulisan Rancangan Awal RKP 2010: Buku I dan II
13 Januari – 13 April
5
Musrenbang Propinsi
1 April – 17 April
6
Pertemuan dengan Bapak Presiden (Rapat Terbatas)
Senin, 13 April
7
Sidang Kabinet Paripurna
Selasa, 14 April
8
Finalisasi SEB: MPPN dan Menkeu
Selasa, 14 April
9
Rapat Koordinasi Pusat
Rabu, 22 April
10
Penyusunan Renja-KL oleh masing-masing K/L dan Trilateral Meeting
Kamis, 23 April – Jumat, 1 Mei
11
Penyampaian Renja-KL pada Bappenas
Kamis, 23 April –Senin, 4 Mei
12
Rancangan Interim RKP 2010
Kamis, 23 April –Senin, 4 Mei
13
Musrenbangnas
Selasa, 12 Mei – Jumat, 15 Mei
14
Rancangan Akhir RKP 2010
Jumat, 15 Mei – Rabu, 20 Mei
15
Sidang Kabinet
Rabu, 20 Mei
16
Penyempurnaan Rancangan Akhir RKP 2010 dengan masukan SidKab
Jumat, 22 Mei – Sabtu, 23 Mei
17
Pengajuan Penetapan Perpres tentang RKP 2010
Senin, 25 Mei
18
Pembahasan dengan DPR
44
Terima Kasih